ANALISIS JABATAN (JOB ANALYSIS) DAN JOB DISCRIPTION
|
|
- Hamdani Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Majalah Bisnis dan Iptek Vol.6, Manik, No. Analisis 2, Oktober Jabatan 2013, (Job Analysis) 2013 ANALISIS JABATAN (JOB ANALYSIS) DAN JOB DISCRIPTION Ester Manik STIE Pasundan Bandung Abstract Employment (job) is a department that deals with a series of tasks that can be combined into a unit employees and can be done by an officer. Position shows the assignment of a person in the organization. Thus, the three officers briefly unsettled the market could have the same job, but with mutually different position. Sometimes the term Job and Position is used to distinguish the level of employees in the organization. Position is typically used for higher-level positions, professionals or specialists. Job applied for the post implementation comparatively low as a technician, clerk, maintenance and so on. Keywords: job analysis; job description Abstrak Pekerjaan (job) merupakan suatu jabatan yang menangani serangkaian tugas (task) yang dapat digabungkan menjadi suatu unit pegawaian dan bisa dikerjakan oleh seorang pegawai. Position menunjukkan penugasan seseorang dalam organisasi. Dengan demikian, bisa terjasi 3 orang pegawai memiliki Job yang sama, tetapi dengan position yang saling berbeda. Kadang-kadang istilah Job dan Position digunakan untuk membedakan tingkatan pegawai dalam organisasi. Position biasanya digunakan untuk jabatan yang tingkatannya lebih tinggi, tenaga professional atau spesialis. Job digunakan untuk jabatan pelaksanaan yang relatif rendah seperti teknisi, clerk, perawatan dan sebagainya. Kata kunci: analisis jabatan; deskripsi jabatan PENDAHULUAN Job menyatakan suatu jabatan yang menangani serangkaian tugas (task) yang dapat digabungkan menjadi suatu unit pegawaian dan bisa dikerjakan oleh seorang pegawai. Position menunjukkan penugasan seseorang dalam organisasi. Dengan demikian, bisa terjasi 3 orang pegawai memiliki Job yang sama, tetapi dengan position yang saling berbeda. Kadang-kadang istilah Job dan Position digunakan untuk membedakan tingkatan pegawai dalam organisasi. Position biasanya digunakan untuk jabatan yang tingkatannya lebih 82
2 tinggi, tenaga professional atau spesialis. Job digunakan untuk jabatan pelaksanaan yang relatif rendah seperti teknisi, clerk, perawatan dan sebagainya. Deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan, merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam melakukan analisis jabatan. Deskripsi jabatan merupakan ringkasan tertulis tentang tugas-tugas pokok (Tupoksi) yang melekat pada suatu jabatan. Sedangkan spesifikasi jabatan merupakan uraian tentang kualifikasi kemampuan, keahlian dan pengalaman persoalan yang diperlukan untuk mendukung tugas-tugas kewajiban dan tanggung jawab yang tertuang dalam deskripsi jabatan. Individu yang mengemban tugas-tugas yang tercantum dalam spesifikasi jabatan, harus memiliki kualifikasi pengetahuan, kemampuan dan keahlian yang sesuai dengan karakteristik jabatan tersebut. Informasi mengenai jabatan diperoleh melalui Analisis Jabatan. Informasi tersebut menjelaskan jabatan dan bukan tentang orang yang menempati jabatan tersebut. 83
3 Dalam pelaksanaan Job Analysis perlu dikumpulkan informasi mengenai 4 (empat) bidang: 1. Identitas Jabatan dalam struktur organisasi, seperti Job Title, tanggung jawab pelaporan, lokasi. 2. Tugas-tugas dasar dan tanggung jawab, pegawaian apa yang dilakukan (What), bagaimana cara pengerjaan (How), dan apa gunanya dilakukan (Why). 3. Tingkatan skill, pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan agar seseorang dapat menjelaskan pegawaian tersebut. 4. Kondisi kerja yang dialami dalam menjalankan jabatan tersebut. Metode Job Analysis Terdapat 4 (empat) jenis metode Job Analysis : 1. Wawancara. Diskusi dengan 1 (satu) orang atau lebih pegawai yang menangani suatu jabatan tertentu. 2. Observasi. Pengamatan terhadap kegiatan pegawai yang menangani suatu jabatan. 3. Kuesioner. Meminta para pemegang jabatan mengisi kuesioner. 4. memeriksa Log-Book. Pemilihan metode Job Analysis bergantung pada factor-faktor berikut: 1. Jenis Jabatan 2. Akses analisis untuk masuk ke tempat pemegang jabatan 3. Persiapan yang dapat dilakukan 4. Penerimaan terhadap analis. Deskripsi Jabatan (job description) Job Description perlu mampu menunjukkan tugas-tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan oleh setiap jabatan dalam organisasi. Job Description menunjukkan hubungan antar suatu jabatan dengan jabatan-jabatan lainnya dalam organisasi, memperlihatkan persyaratan yang perlu dipenuhi untuk menjalankan suatu jabatan, dan juga cakupan 84
4 tugas dari jabatan tersebut. Berbagai keterangan tersebut dibuat berdasarkan karakteristik kegiatan suatu jabatan dan bukan berdasarkan karakteristik pegawai yang sedang menempati jabatan tersebut. Jenis Job Description Terdapat 2 jenis Job Description, yakni (1) Job Description Generik dan (2) Job Description khusus. Job Description Generik memberikan uraian dasar (generic) tentang isi suatu jabatan, yang berarti hanya menjelaskan hal-hal yang berlaku secara umum. Perumusan Job Description Generik dilakukan dengan memeriksa sejumlah jabatan yang sejenis dan mencoba menemukan unsur-unsur yang berlaku umum pada semua jabatan tersebut. Sebagai contoh, Job Description dasar Senior Accountant mencakup bidang keahlian yang diharapkan, tetapi tidak menunjukkan fungsi-fungsi khusus misalnya accounts payable atau accounts receivable (lihat contoh management Systems Analyst dan Senior Accountant). Job Description dasar digunakan untuk : 1. Penetapan program pelatihan 2. Dasar pelaksanaan rekrutmen 3. Perumusan organisasi 4. Penetapan standar performansi 5. Human resource planning 6. Perumusan system imbalan. Job Description khusus menunjukkan tugas dan tanggung jawab khusus suatu jabatan serta hubungan jabatan tersebut dengan jabatan lain dalam organisasi. Sebagai contoh, Job Description untuk General Ledger Accountant secara khusus menjelaskan hubungan pelaporan jabatan tersebut terhadap jabatan lain di Departemen Accounting. Job Description khusus juga menunjukkan jenis sistem accounting yang digunakan, jenis dan frekuensi laporan yang harus disiapkan, dan juga batas tanggung jawab menurut geografi, fungsi maupun bagian organisasi. Job Description khusus digunakan untuk : 1. Dasar job analysis yang lebih khusus. 85
5 2. Evaluasi jabatan. 3. Lembaga struktur organisasi secara rinci. Bentuk Job Description Bentuk umum Job Description yang mencakup : 1. Nama Jabatan, Unit Organisasi, dan Hubungan Pelaporan. 2. Job Summaries, Tugas, dan Tanggung Jawab yang menunjukkan ringkasan tugastugas jabatan bersangkutan. 3. Duties dan Responsibilities, menjelaskan tugas-tugas yang dilakukan, mengapa dilakukan dan cara pelaksanaan (What, Why, How). 4. Interaction, menunjukkan hubungan suatu jabatan dengan jabatan lainnya. 5. Prepared by, Approval By, Dates. Perumusan Job Description Pada umumnya, pelaksanaan kegiatan perumusan Job Description diawali dengan 3 (tiga) langkah berikut ini : 1. Penetapan kebutuhan organisasi. 2. Mengusahakan adanya komitmen dan kerjasama dari pimpinan organisasi. 3. Penetapan penanggung jawab program perumusan Job Description. Penetapan Kebutuhan Organisasi Terdapat beberapa gejala yang menunjukkan bahwa perumusan Job Description perlu dilakukan dalam suatu Organisasi. 1. Sistem pemberian imbalan tidak sempurna dan seringkali kurang konsisten. 2. Pegawai tidak memahami secara jelas tugas masing-masing, sehingga seringkali terjadi konflik dan saling tidak mengerti. 3. Tugas-tugas dan kewenangan saling tumpang tindih sehingga kegiatan menjadi kacau dan kurang efektif. 4. Rekrutmen pegawai kurang baik, penempatan pegawai tidak sesuai dengan kualifikasi yang dimiliki. 5. Tenaga kerja tidak memperoleh pendidikan dan latihan yang baik. 86
6 6. Aliran pegawaian dalam organisasi sering terhambat karena tidak jelas, tidak lengkap, dan akhirnya menurunkan produktivitas organisasi. Job Description yang baik membantu manajemen untuk mengatasi berbagai ketidaksempurnaan tersebut (manfaat Job Description secara lengkap dapat dipelajari dari Siklus MSDM). Komitmen Pimpinan Perumusan Job Description perlu mendapat dukungan pimpinan organisasi, dan dukungan tersebut perlu disampaikan secara terbuka kepada semua pihak dalam organisasi. Pernyataan dukungan tersebut bisa disampaikan dengan bermacam-macam cara, (misalnya dengan Surat Edaran) dan hendaknya mencakup penjelasan tentang: 1. Tujuan yang hendak dicapai melalui perumusan Job Description. 2. Penanggung jawab kegiatan perumusan Job Description. 3. Unit-unit organisasi yang tercakup dalam kegiatan perumusan Job Description. 4. Jadwal kegiatan. 5. Cara pelaksanaannya, terutama mengenai dukungan apa yang dibutuhkan dari setiap pegawai untuk kegiatan ini. Penetapan Penanggung Jawab Kegiatan Penanggung jawab kegiatan menetapkan prosedur pelaksanaan, merumuskan berbagai formulir yang dibutuhkan, memimpin kegiatan pengumpulan informasi, dan memantau mengendalikan kemajuan kegiatan sesuai jadwal. Dalam perumusan Job Description, penanggung jawab menetapkan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan jika terjadi tumpang tindih tugas antara beberapa jabatan, mengatur penulisan Job Description agar sesuai dengan kebutuhan organisasi. Karena itu, perlu dipilih penanggung jawab kegiatan yang memahami organisasi secara lengkap, dan dapat diterima oleh semua unit yang terdapat dalam organisasi. Penanggung jawab kegiatan seringkali dibantu oleh Konsultan, yang membantu menunjukkan arah dan memecahkan masalah dalam pelaksanaan kegiatan. Skill, Requirements dan Job Description Job Description adalah persyaratan (requirement) yang harus dipenuhi untuk menjalankan suatu jabatan. Job Specification bukan bagian dari Job Description, tetapi keterampilan 87
7 dan kondisi-kondisi lainnya dari suatu jabatan biasanya tercakup pada berbagai keterangan yang diberikan oleh Job Description. Job Description biasanya menunjukkan skill, pengetahuan, dan pengalaman minimal untuk menjalankan suatu jabatan. Persyaratan minimal tersebut bisa saja mencakup hal-hal khusus seperti kaharusan bepergian, kerja malam dan sebagainya. Agar persyaratan tersebut realistis, Job Specification sebaiknya dibuat dengan dasar bagaimana pegawaian tersebut dilaksanakan secara actual. Untuk memudahkan, persyaratan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : Persyaratan Individu Pendidikan yang digunakan Pengalaman yang digunakan Bidang keahlian khusus Persyaratan Kondisi Perjalan dinas Jam kerja Kondisi ruang kerja Skill fisik dan mental Skill social Evaluasi Jabatan (job evaluation) Evaluasi Jabatan atau penilaian jabatan adalah suatu proses yang sistematis dan teratur dalam menentukan nilai suatu jabatan, relatif terhadap jabatan-jabatan lain yang ada dalam suatu lembaga. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk menentukan tingkat upah yang tepat dan adil di antara jabatan-jabatan yang ada. A. Langkah-langkah Evaluasi Jabatan. 1. Mengumpulkan informasi tentang jabatan (dengan menggunakan kuesioner, wawancara langsung, ataupun pengamatan) dan kemudian menyusun informasi tersebut menjadi uraian jabatan dan spesifikasi jabatan. Langkah nomor 1 ini biasa dikenal dengan sebutan analisa jabatan. 2. Menetapkan nilai relatif dari masing-masing jabatan dengan cara mempelajari uraian jabatan dan spesifikasi jabatan tersebut. Dikenal adanya 2 macam metoda yang sifatnya non-kuantitatif dan metoda yang kuantitatif. 88
8 B. Metoda-metoda Evaluasi Jabatan. 1. Metoda Non-kuantitatif: a. Metoda Penentuan Peringkat (Rangking Method) b. Metoda Klasifikasi (grade/cassification Method) 2. Metoda Kuantitatif a. Metoda Perbandingan Faktor (Factor Comparison Method) b. Metoda Sistem Angka (Point System Method) Metode Penetuan Peringkat (Ranking Method) Metoda Penentuan Peringkat ini adalah metoda yang paling sederhana diantara metoda-metoda penilaian jabatan yang lain, yang hanya cocok untuk diterapkan pada lembaga kecil dengan jumlah jabatan yang sedikit. Penilaian terhadap jabatan dilakukan oleh suatu Team Penilai yang khusus dibentuk, yang biasanya terdiri dari orang-orang dalam lembaga dengan dibantu oleh konsultan ahli dalam bidang ini. Dasar yang dipakai dalam menentukan nilai ini adalah hasil Analisa Jabatan (yaitu Uraian jabatan dan Spesifikasi Jabatan). Bilamana hasil analisa jabatan ini tidak ada, maka team penilai menentukan nilai peringkat dari masing-masing jabatan tersebut berdasarkan interprestasi mereka terhadap kondisi dari masing-masing pegawaian (tercakup disini antara lain keadaan tingkat kesulitan dan volume pegawaian, besarnya tanggung jawab yang harus dipikul, pengawasan yang dilakukan/yang diterima, latihan dan pengalaman yang dibutuhkan, serta kondisi kerja). A. Teknik-teknik Penentuan Peringkat. TEKNIK I : Team berunding untuk menentukan jabatan tertinggi dan jabatan terendah (sebagai batas atas dan batas bawah) Jabatan-jabatan lain kemudian di nilai dan di tempatkan/diurutkan diantara dua batas ini. TEKNIK II : Perbandingan yang dilakukan secara berpasangan (Paired Comparison). S etiap jabatan team diperbandingkan sepasang-sepasang dengan semua jabatan lain. 89
9 TEKNIK III : Masing-masing anggota team penilai membuat urutan dari semua jabatan, kemudian hasilnya diratakan. TEKNIK IV : Menggunakan peta struktur organisasi (organigram) sebagai acuan. Dalam hal ini urutan jabatan disesuaikan dengan hirarki dalam organigram. Metode Klasifikasi (Grade/Classification Method) Metoda ini merupakan perbaikan dari metoda Penentuan Peringkat. Di sini team penilai memulai kegiatannya dengan menetapkan beberapa kelas/tingkatan jabatan. Kemudian team merumuskan ciri dari masing-masing kelas/tingkatan jabatan. Kemudian team merumuskan ciri dari masing-masing kelas/tingkatan jabatan tersebut secara lengkap. Langkah selanjutnya adalah team memasukkan setiap jabatan yang ada pada kelas yang sesuai, dengan mencocokkan ciri kelas tingkatan dengan interprestasi mereka tentang ciri masing-masing jabatan (seperti tingkat kesulitannya, besarnya tanggungjawab, latihan dan pengalaman yang dibutuhkan, dan sebagainya). Metode Sistem Angka (Point System Method) Metoda ini adalah metoda penilaian jabatan yang paling banyak dipakai oleh lembaga-lembaga, sebab termasuk metoda yang paling teliti dan akurat (walau pelaksanaannya cukup rumit). A. Langkah-langkah Metoda Sistem Angka. 1. Memilih faktor-faktor jabatan, bukan faktor yang dianggap perlu dibayar oleh lembaga. Contoh : Ketampanan wajah, bukan faktor yang perlu dinilai/dibayar oleh lembaga bagi jabatan penggali sumur. Banyak faktor yang digunakan, bervariasi tergantung pada kondisi lembaga. Untuk pegawai langsung dan untuk tingkat manajemen, faktor juga berbeda. Pemilihan faktor ini dilakukan oleh team penilai. Adapun contoh-contoh faktor penilaian faktor-faktor (dan sub -faktornya) yang biasa dinilai, antara lain: a. Pendidikan 1) Pendidikan formal 2) Kursus/latihan 90
10 3) Pengalaman b. Keterampilan 1) Keterampilan Fisik 2) Keterampilan Mental 3) Keterampilan Bahasa 4) Keterampilan Analisis 5) Keterampilan Tenaga (dexterity) 6) Keterampilan Sosial 7) Keterampilan untuk pengambilan keputusan c. Usaha 1) Usaha Fisik 2) Usaha Mental d. Tanggung jawab 1) Tanggung jawab atas uang 2) Tanggung jawab atas peralatan 3) Tanggung jawab atas bahan 4) Tanggung jawab atas keamanan/keselamatan kerja 5) Tanggung jawab atas rahasia lembaga e. Kondisi kerja 1) Lingkungan kerja 2) Risiko mengalami kecelakaan kerja 2. Menyusun definisi dan derajat dari masing-masing faktor (dan sub-faktor). Definisi faktor dan sub-faktor yang dibuat haruslah jelas, mudah dimengerti dan tidak mempunyai arti ganda. Derajat faktor juga harus dirumuskan dengan jelas dan tidak bertumpang tindih. Jumlah derajat diusahakan minimum, dengan syarat dapat membedakan secara adil setiap jabatan yang dinilai. 3. Menentukan bobot relatif dari masing-masing faktor dan sub-faktor. Dibuat berdasarkan kesepakatan antara angota Team penilai dan pemimpin lembaga. Penentuan bobot ini boleh dikatakan bersifat subyektif. 4. Menentukan nilai angka untuk setiap faktor/sub-faktor, dengan urut-urutan sebagai berikut: a. Menentukan nilai maksimum dari keseluruhan nilai yang akan digunakan. b. Menentukan nilai masing-masing faktor/sub-faktor, yaitu dengan cara menggalikan bobot faktor-sub-faktor tadi dengan nilai maksimum. 91
11 c. Menentukan nilai untuk msing-masing derajat. 5. Menghitung nilai dari setiap jabatan. Referensi Armstrong, Michael, 1990, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Transito Asri Media, Jakarta. Cascio, Wayne F., and Awad, Elias M., 1981, Human Resources Management : An Information Systems Approach, Reston Publishing Company, Inc., Virginia, USA. Cushway, Barry, 1994, Manjemen Sumber Daya Manusia, Terjemahan Palupi Tyas Rahadjeng, PT Eka Media Kompatindo, Jakarta. Drucker, Peter F., 1977, An Introductary View of Managenment, Harper & Row Publisher Inc., New York, USA. Davis, Keith, 1997, Human Behavior at Work : Organizational Behavior, Mc Graw Hill Publishing Conpany, New Delhi. Dessler, Gary Human Resources Management. Jakarta: PT Prenhalindo Gibson, James L., Ivancevich, John M., and James H. Donnelly, 1996, Organisasi dan Manajemen, Perilaku Struktur, Proses, Edisi keempat, Erlangga, Jakarta. Gordon, Yudith R., et.al.,1990, Management and Organization Behavior, Allyn and Bacon, London. Ivancevich M J. and Michael T. Matteson.,1987, Organizational Behavior and Management, Business Publishing, Inc., Texas. Robbins, Stephen P., 1994, Teori Organisasi : Struktur, Desain dan Aplikasi, Terjemahan Jusuf Udaya, PT Arcan, Jakarta. Robbins, Stephen P Organization Behavior Concepts. Controversies, Application. New Jersey. Prentice Hall. 92
ARAH PENGEMBANGAN SISTEM KEPEGAWAIAN PERGURUAN TINGGI BADAN HUKUM PENDIDIKAN (PT BHP)
Majalah Bisnis Machmud, dan Iptek Arah Vol.7, Pengembangan No. 1, April 2014, Sistem 1-12 Kepegawaian 2013 ARAH PENGEMBANGAN SISTEM KEPEGAWAIAN PERGURUAN TINGGI BADAN HUKUM PENDIDIKAN (PT BHP) Senen Machmud
Lebih terperinciEvalusasi Jabatan. Definisi. Langkah-langkah Evaluasi Jabatan. Metode-metode Evaluasi Jabatan. MSDM Evalusai Jabatan
Evalusasi Jabatan Definisi Evaluasi jabatan atau penilaian jabatan adalah suatu proses yang sistematis dan teratur dalam menentukan nilai suatu jabatan, relatif terhadap jabatan-jabatan lain yang ada dalam
Lebih terperinciSISTEM PEMBERIAN IMBALAN DAN EVALUASI JABATAN
SISTEM PEMBERIAN IMBALAN DAN EVALUASI JABATAN Sistem pemberian imbalan (kompensasi) : Merupakan hal yang penting dalam perusahaan, karena : imbalan merupakan biaya dengan proporsi terbesar yang harus dikeluarkan
Lebih terperinciAnalisis Jabatan (Job Analysis)
Analisis Jabatan (Job Analysis) SUGIH ARTO PUJANGKORO Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Organisasi terdiri dari berbagai elemen yang salah
Lebih terperinciGOOD CORPORATE GOVERNANANCE DALAM MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN
Majalah Bisnis dan Iptek Vol.7, Suzanto, No. 2, Oktober Good Corporate 2014, 45-50 Governance 2014 GOOD CORPORATE GOVERNANANCE DALAM MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN Boy Suzanto STIE Pasundan Bandung Email:
Lebih terperinciJurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship Vol. 6, No. 2, Oktober 2012, ISSN
Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship Vol. 6, No. 2, Oktober 2012, 77-84 ISSN 2443-0633 test [Year] PENGARUH POTENSI GURU DAN PRASARANA TERHADAP KINERJA GURU SERTA IMPLIKASINYA PADA KUALITAS PELAYANAN
Lebih terperinciKompensasi dan Balas Jasa MSDM-TIP FTP UB
Kompensasi dan Balas Jasa MSDM-TIP FTP UB BBC Indonesia Tempo Pengertian Kompensasi: sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Jenis: Kompensasi Finansial:
Lebih terperinciMANAJEMEN KOMPENSASI 3 SKS
Modul ke: 07 MANAJEMEN KOMPENSASI 3 SKS Jadwal Kuliah Senin, 19.00 B-205 Sabtu, 14.30 B-204 Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen Magito, SE, MM Hp. / WA 0815 9662 401 magito@mercubuana.ac.id
Lebih terperinciPenempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Job Analysis. 1 st Week
Job Analysis 1 st Week Job analysis (Analisis Jabatan) The systematic process of collecting information used to make decisions about jobs. Job analysis identifies the tasks, duties, and responsibilities
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA PARAMEDIS DI RUMAH SAKIT CIBABAT KOTA CIMAHI
Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship Vol. 8, No. 2, Oktober 2014, 6272 ISSN 24430633 PENGARUH KOMPETENSI DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA PARAMEDIS DI RUMAH SAKIT
Lebih terperinciMEMBANGUN BUDAYA BIROKRASI UNTUK GOOD GOVERNANCE
Majalah Bisnis dan Iptek Vol.6, Hadian, No. 2, Membangun Oktober 2013, Budaya 67-71Birokrasi 2013 MEMBANGUN BUDAYA BIROKRASI UNTUK GOOD GOVERNANCE Dedi Hadian STIE Pasundan Bandung Email: dedi_hadian@stiepas.ac.id
Lebih terperinciPELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Setelah kita mempelajari proses perencanaan, kemudian dilakukan proses rekrutmen, seleksi, selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Manajemen Personalia Kode Mata Kuliah : KA 027 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : VI Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Keahlian Berkarya Mata
Lebih terperinciAnalisis Jabatan. Metode Analisis Jabatan. Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI
Modul ke: Analisis Jabatan Metode Analisis Jabatan Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Metode Analisis Jabatan Untuk memperolah informasi analisis pekerjaan
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI GURU PEMBIMBING, IKLIM ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PEMBIMBING PADA SMA SE-KOTA CIMAHI
Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship Vol. 5, No. 2, Oktober 2011, 63-73 ISSN 2443-0633 PENGARUH KOMPETENSI GURU PEMBIMBING, IKLIM ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU
Lebih terperinciBuku Anjuran dan Buku Wajib :
Buku Anjuran dan Buku Wajib : Bernardin, John H & Joyce A. Russell, 1998, Applied Phychology in Human Resource Management, Fifth Edition, United States of USA: Prentice Hall, HllInc. Budi W. Soetjipto,
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA PADA PERUSAHAAN DAERAH PARIWISATA PROVINSI JAWA BARAT
Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship Vol. 8, No. 1, April 2014, 15-26 ISSN 2443-0633 PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA PADA PERUSAHAAN DAERAH PARIWISATA PROVINSI JAWA BARAT
Lebih terperinciAnalisis dan Desain Jabatan. Manajemen Sumber Daya Manusia
Analisis dan Desain Jabatan Manajemen Sumber Daya Manusia Apa yang dimaksud dgn Analisis Jabatan? Analisis Jabatan adalah fungsi MSDM yang berusaha memotret masing-masing jabatan dalam organisasi agar
Lebih terperinciManagement By Objectives (MBO) = Manajemen Berdasarkan Sasaran
Management By Objectives (MBO) = Manajemen Berdasarkan Sasaran KONSEP MBO : Adalah sebuah kesepakatan formal antara pimpinan dan bawahan dalam hal : 1. Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bagian / bawahan
Lebih terperinciMSDM Materi 2 Analisis dan Desain Jabatan
MSDM Materi 2 Analisis dan Desain Jabatan http://deden08m.com 1 APAYANG DIMAKSUD DENGAN ANALISISJABATAN? Analisis Jabatan adalah fungsi MSDM yang berusaha memotret masing-masing jabatan dalam organisasi
Lebih terperinciAnalisis dan Desain Jabatan
MSDM Materi 2 Analisis dan Desain http://deden08m.com 1 APA YANG DIMAKSUD DENGAN ANALISIS JABATAN? Analisis adalah fungsi MSDM yang berusaha memotret masing-masing jabatan dalam organisasi agar diperoleh
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN KOPERASI SENTRAL MAKMUR DI SURABAYA
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN KOPERASI SENTRAL MAKMUR DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Lebih terperinciPERBAIKAN STRUKTUR GAJI DASAR KARYAWAN BERDASARKAN HASIL ANALISA DAN EVALUASI JABATAN
PERBAIKAN STRUKTUR GAJI DASAR KARYAWAN BERDASARKAN HASIL ANALISA DAN EVALUASI JABATAN Ronald Sukwadi Program Studi Teknik Industri Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jalan Jenderal Sudirman 51 Jakarta
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : MANAJEMEN PEMASARAN Fakultas : EKONOMI Program Studi : MANAJEMEN / AKUNTANSI Kode MK : EMD Jumlah Kredit : 3 ( Tiga ) SKS S e m e s t e r : IV ( Empat ) Dosen Pengampu
Lebih terperinciIKLIM KERJA, PEMBERDAYAAN DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL. Aan Hardiyana STIE Pasundan Bandung
Majalah Bisnis dan Iptek Vol.8, No. 2, Oktober 2015, 63-72 Hardiyana, Iklim Kerja, Pemberdayaan 2015 IKLIM KERJA, PEMBERDAYAAN DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL Aan Hardiyana STIE Pasundan Bandung Email: aan@stiepas.ac.id
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan di atas, mengenai hubungan antara contingent pay dengan konflik interpersonal karyawan sales dan marketing staff PT. General Shoe
Lebih terperinciJOB ANALYSIS. Imam Gunawan
JOB ANALYSIS Imam Gunawan ANALISIS PEKERJAAN Proses pengumpulan dan pemeriksaan atas aktifitas kerja pokok di dalam sebuah posisi serta kualifiasi yang diperlukan untuk melaksanakan aktifitas tersebut.
Lebih terperinciJob Analysis (ANALISIS PEKERJAAN)
Job Analysis (ANALISIS PEKERJAAN) Apa yang dimaksud dengan job analysis? Apa manfaat dari job analysis? Metode job analysis? Pelaksanaannya dan masalah 1 What is a job? Sekelompok posisi yang agak serupa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Organisasi merupakan suatu sistem sosial yang terdiri dari berbagai individu yang memiliki berbagai tingkah laku,
Lebih terperinci1 Program studi Administrasi Bisnis Tel-U. 1 st Week
1 1 st Week Fungsi / Kegiatan MSDM : 1. Fungsi Penyediaan SDM : Perencanan kebutuhan karyawan Rekrutment calon karyawan Seleksi calon karyawan Orientasi / induksi karyawan baru Penempatan karyawan 2. Fungsi
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (MJ 205) PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (MJ 205) PROGRAM STUDI MANAJEMEN Kode dan nama mata kuliah Jumlah perte 1 1. Mahasiswa memahami silabus, kontrak rja dan membuat lompok 2. Mahasiswa
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN BUDAYA ORGANISASI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA DOSEN. Oleh : ANI PINAYANI, DRS., MM. NIP.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN BUDAYA ORGANISASI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA DOSEN Oleh : ANI PINAYANI, DRS., MM. NIP. 131 760 777 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 20 karyawan divisi HC (Human Capital) yang mempersepsi budaya perusahaan di
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui pengolahan data terhadap 20 karyawan divisi HC (Human Capital) yang mempersepsi budaya perusahaan di Bank
Lebih terperinciAnalisis dan Evaluasi Jabatan pada Perusahaan Tekstil
Analisis dan Evaluasi Jabatan pada Perusahaan Tekstil Ronald Sukwadi 1, Livia Oktevany 2 1,2) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Industri, Universitas Katolik Indonesia Atmajaya, email : Jl. Jendral Sudirman
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : RISET PASAR Fakultas : EKONOMI Program Studi : MANAJEMEN Kode MK : EMD 532 Jumlah Kredit : 3 ( Tiga ) SKS S e m e s t e r : V ( Lima ) Dosen Pengampu : Drs.Ec. R.
Lebih terperinciURINDO Silabus Mata Kuliah. Mata Kuliah : MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT. Semester : II
1 URINDO Silabus Mata Kuliah Mata Kuliah : MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT Semester : II Penanggung Jawab Mata Kuliah : Sandra Dewi, dr, MARS Tujuan Instruksional: 1. Memahami konsep Manajemen
Lebih terperinciJOB ANALYSIS IKA RUHANA
JOB ANALYSIS IKA RUHANA ANALISIS PEKERJAAN Proses pengumpulan dan pemeriksaan atas aktifitas kerja pokok di dalam sebuah posisi serta kualifiasi yang diperlukan untuk melaksanakan aktifitas tersebut. Analisis
Lebih terperinciJob Analysis (Analisis Jabatan)
Job Analysis (Analisis Jabatan) BAB I ANALISA JABATAN 1.1. Pengantar Ini tentunya kembali dari organisasi sendiri. Organisasi mempunyai alasan, mengapa harus ada, untuk apa diadakan, dan sasaran apa yang
Lebih terperinciHuman Resources Development
Human Resources Development Presented by : M Anang Firmansyah SELECTION PRACTICES Main objective : Menyesuaikan karakteristik individu dengan persyaratan pekerjaan. JOB ANALYSIS Merupakan proses pengembangan
Lebih terperinciJob Analysis (ANALISIS PEKERJAAN)
Job Analysis (ANALISIS PEKERJAAN) Apa yang dimaksud dengan job analysis? Apa manfaat dari job analysis? Metode job analysis? Pelaksanaannya dan masalah http://www.deden08m.com 1 What is a job? Sekelompok
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang
BAB II BAHAN RUJUKAN Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang ketenaga kerjaan. Suatu organisasi atau perusahaan
Lebih terperinciPENGADAAN (PROCUREMENT)
PENGADAAN (PROCUREMENT) Pengadaan Job Analysis Job Specification Jod Description PROCUREMENT/ PENGADAAN TENAGA KERJA DASAR PEMIKIRAN UNTUK MENENTUKAN KEBUTUHAN AKAN TENAGA KERJA, MAKA TERLEBIH DAHULU DIPERLUKAN
Lebih terperinci- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG
- - SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MOR 35 TAHUN 202 TENTANG ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH
Lebih terperinciTIU : Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip psikologi dalam industri dan organisasi, sebagai dasar penanganan masalahmasalah
TIU : Agar mahasiswa dapat memahami menjelaskan prinsip-prinsip psikologi dalam industri organisasi, sebagai dasar penanganan masalahmasalah industri organisasi melalui pendekatan psikologi. Pokok Bahasan
Lebih terperinciBABV PENUTUP. Berdasarkan uraian dan analisis yang dikemukakan pada bab sebelumnya
B"'t\B V PENlJTUP BABV PENUTUP 5.1. Bahasan Berdasarkan uraian dan analisis yang dikemukakan pada bab sebelumnya maka dapat dibahas sebagai berikut: Setelah dilakukan penelitian dapat diketahui variabel
Lebih terperinciFungsi Rekrutmen Manajemen SDM
Fungsi Rekrutmen Manajemen SDM Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam manajemen Sumber Daya Manusia, adalah mendapatkan orang-orang yang tepat untuk mengisi posisi atau jabatan dalam organisasi. Kegiatan
Lebih terperinciAPA ARTI KINERJA / PERFORMANCE?
PENILAIAN KINERJA APA ARTI KINERJA / PERFORMANCE? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The act of performing Execution A thing
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :
13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk mendapat pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, maka penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang sudah ditetapkan di Bab 1, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Diperoleh karakteristik kebutuhan dan keinginan konsumen
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Gibson, James L., Ivancevich, John M., Donnely James H. Jr., terjemahan Djoerdan Wahid, 1989, Organization 5 th ed, Jakarta, Erlangga.
DAFTAR PUSTAKA Filippo, Edwin B., 1994, Personal Management 6 th ed, Singapore, Mc Graw Hill Inc. Gibson, James L., Ivancevich, John M., Donnely James H. Jr. 1996 Organisasi Perilaku Struktur Proses, 8
Lebih terperinciFILOSOFI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA : SUMBERDAYA MANUSIA YANG PROFESIONAL, SEJAHTERA, PRESTASI KERJA TINGGI, DAN KARIER SUKSES
FILOSOFI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA : SUMBERDAYA MANUSIA YANG PROFESIONAL, SEJAHTERA, PRESTASI KERJA TINGGI, DAN KARIER SUKSES Oleh : Drs. Arrizal, M.Si Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciAnalisis Pekerjaan. Manajemen Sumber Daya Manusia
Analisis Pekerjaan Manajemen Sumber Daya Manusia Job Analysis: A Basic Human Resource Management Tool Tasks Responsibilities Duties Job Analysis Job Descriptions Job Specifications Knowledge Skills Abilities
Lebih terperinciCHAPTER 13 PERSONNEL MANAGEMENT & HUMAN RESOURCES
WAGES AND SALARY CHAPTER 13 PERSONNEL MANAGEMENT & HUMAN RESOURCES William Werther & Keith Davies (2006), 5 th Edition Singapore. McGraw Hills IM TELKOM - HRM 1 INTRODUCTION Compensations what employee
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi
Lebih terperinciANALISIS JABATAN DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
ANALISIS JABATAN DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Oleh : Sugijono Staf Pengajar Jurusan Elektro Politeknik Negeri Semarang Jl, Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang 50275 Abstrak Analisis jabatan sebagai
Lebih terperinciJob Analysis (ANALISIS PEKERJAAN)
Job Analysis (ANALISIS PEKERJAAN) Apa yang dimaksud dengan job analysis? Apa manfaat dari job analysis? Metode job analysis? Pelaksanaannya dan masalah http://www.deden08m.com 1 What is a job? Sekelompok
Lebih terperinciPengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM. Rachmasari Pramita W, ST, MM
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM. Rachmasari Pramita W, ST, MM Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Secara Makro : Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan keseluruhan
Lebih terperinciSEMANGAT KERJA DITINJAU DARI KOHESIVITAS KELOMPOK KERJA PADA MITRA PEMASARAN DI KSB REGIONAL V YOGYAKARTA
SEMANGAT KERJA DITINJAU DARI KOHESIVITAS KELOMPOK KERJA PADA MITRA PEMASARAN DI KSB REGIONAL V YOGYAKARTA Flora Grace Putrianti Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta ABSTRACT
Lebih terperinci- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 35 TAHUN 2012 TENTANG
- - SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MOR: 35 TAHUN 202 TENTANG ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH
Lebih terperinciPENTINGNYA ANALISIS JABATAN UNTUK REKRUTMEN DAN SELEKSI
PENTINGNYA ANALISIS JABATAN UNTUK REKRUTMEN DAN SELEKSI A. Latar Belakang Setiap organisasi tetunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber
Lebih terperinci(Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman
(Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman Latar Belakang Produktivitas karyawan ternyata mempengaruhi daya saing perusahaan : pengelolaan karyawan yang baik
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI
PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI Hanny Siagian STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 hanny@mikroskil.ac.id Abstrak Kehadiran struktur organisasi mutlak ada didalam suatu kegiatan
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY SILABUS BERBASIS KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia/Indonesian Qualification Frame Work) Nama Matakuliah : Manajemen Sumber Daya Insani
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Ekonomi Jurusan Manajemen
ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT WISMA NIAGATAMA PERKASA DENGAN MENGGUNAKAN MOTIVASI KARYAWAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan
Lebih terperinciWhat is a job? Sekelompok posisi yang agak serupa dalam hal elemen-elemen pekerjaannya, tugas-tugas dan tanggung jawab yang dicakup oleh deskripsi pek
Job Analysis (ANALISIS PEKERJAAN) Apa yang dimaksud dengan job analysis? Apa manfaat dari job analysis? Metode job analysis? Pelaksanaannya dan masalah 1 What is a job? Sekelompok posisi yang agak serupa
Lebih terperinciProgram studi Administrasi Bisnis Tel-U. 1 st Week
1 st Week Job analysis (Analisis Jabatan) ( Proses pengumpulan informasi secara sistematis untuk membuat keputusan tentang pekerjaan. Analisis jabatan mengidentifikasikan tugas-tugas, kewajiban dan tanggung
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
SILABUS MATA KULIAH MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA PROGRAM STUDI MANAJEMEN 1. Identitas Mata Kuliah : Nama mata kuliah Kode Mata Kuliah : MAJ 506 Jumlah sks Semester : 3 Kelompok Mata Kuliah Jurusan/Program
Lebih terperinciSekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta
Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Materi Kuliah : Manajemen Proyek Semester Genap E.N. Tamatjita e-mail : tamatjita@gmail.com http://www.tamatjita.com 1 Pendahuluan INTI : Ilmu perencanaan
Lebih terperinciPENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA BANJARMASIN
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016 PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA BANJARMASIN
Lebih terperinciProgram studi Administrasi Bisnis Tel-U. 1 st Week
1 st Week Job analysis (Analisis Jabatan) ( Proses pengumpulan informasi secara sistematis untuk membuat keputusan tentang pekerjaan. Analisis jabatan mengidentifikasikan tugas-tugas, kewajiban dan tanggung
Lebih terperinciPERENCANAAN SDM. Job Analysis/Analisa Pekerjaan 9/22/2011. Tujuan Instruksional Khusus
Tujuan Instruksional Khusus PERENCANAAN SDM MSDM M3 Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami pengertian, faktor-faktor, kepentingan dan model perencanaan SDM 3 Faktor Penyebab Perubahan Kebutuhan SDM a.
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Gambaran sistem informasi akuntansi pada siklus produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Organisasi merupakan tempat manusia yang berkumpul dan bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan. Tanpa keberadaan manusia, sebuah organisasi tidak akan ada, karena
Lebih terperinciBAB 6 PENUTUP. untuk mengetahui apakah hipotesis dapat diterima atau tidak, maka dapat ditarik
103 BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab 6 yang digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis dapat diterima atau tidak, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
Lebih terperinciPENGARUH PEMBAGIAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI KANTOR CAMAT MEDAN DELI
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENGARUH PEMBAGIAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI KANTOR CAMAT MEDAN DELI Hendra Nazmi Dosen Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KAMPUS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA (Studi Kasus Universitas Pelita Harapan Surabaya)
PENGARUH LINGKUNGAN KAMPUS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA (Studi Kasus Universitas Pelita Harapan Surabaya) Hastuti Naibaho Jurusan Manajemen Universitas Pelita Harapan Surabaya Email: hastuti.naibaho@uphsurabaya.ac.id
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber sumber daya lainnya secara efektif dan efisien
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu atau seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber sumber daya lainnya secara efektif dan efisien
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yang meliputi man, money,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yang meliputi man, money, materials, machines, method, dan market. Selanjutnya unsur man (manusia)
Lebih terperinciMANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Oleh: 1. Dr. Sampurno, MBA, Apt. 2. M. Rifqi Rokhman, M.Sc., Apt. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama dalam perusahaan. Keberadaannya di dalam sistem kerja dengan segala
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat kritis sebagai aset utama dalam perusahaan. Keberadaannya di dalam sistem kerja dengan segala keunikannya yang sangat
Lebih terperinciSTMIK UBUDIYAH. MATA KULIAH : Manajemen Personalia. JURUSAN : Manajemen DOSEN : Agus Ariyanto,SE,M.Si
RENCANA PEMBELAJARAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) STMIK UBUDIYAH MATA KULIAH : Manajemen Personalia JURUSAN : Manajemen DOSEN : Agus Ariyanto,SE,M.Si KOMPETENSI : Setelah mengikuti mata kuliah ini
Lebih terperinciANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o )
ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA K A N T O R D I S T RIK NAVIGASI KELAS III CILACAP M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o ) E-mail: sarimutia09@yahoo.co.id Abstraksi Tujuan penelitian
Lebih terperinciJURNAL ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF INDIVIDUAL FACTORS, SOSIAL AND WORK TOWARD A MAJOR FACTOR IN JOB SATICFACTION OF EMPLOYEES AT PT TELKOM KEDIRI
JURNAL PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI, FAKTOR SOSIAL, DAN FAKTOR UTAMA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT TELKOM KEDIRI ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF INDIVIDUAL FACTORS, SOSIAL AND WORK TOWARD A MAJOR
Lebih terperinciSetelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu menjelaskan konsep Sistem Informasi Manajemen, tahapan pengembangannya, serta dapat menyiapkan
A. Deskripsi Singkat Di tengah lajunya kemajuan industri yang berbasis teknologi telekomunikasi dan informatika, informasi merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh setiap manajemen untuk melakukan
Lebih terperinciPengaruh Tingkat Partisipasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan dalam Program Sosialisasi Nilai Baru Organisasi Penerbit dan Percetakan Kanisius
Pengaruh Tingkat Partisipasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan dalam Program Sosialisasi Nilai Baru Organisasi Penerbit dan Percetakan Kanisius Oleh : THEODORIN NAWANG SARI Dr. GREGORIA ARUM YUDARWATI
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada CV. Sinar Baru, penulis membuat beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Siklus pembelian CV. Sinar Baru
Lebih terperinciCalyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016)
PENYUSUNAN JOB ANALYSIS DAN SOSIALISASINYA PADA DD CONSULTANT Yumin Iwan Fakultas Psikologi yumin.iwan@gmail.com Nowadays, consultant organizations are more and more needed, which have impact on the development
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan
BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilaksanakan pada Bab 5, maka diperoleh kesimpulan : 1. Pada pengolahan data awal, diperoleh total nilai untuk
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, berikut kesimpulan yang dapat ditarik serta jawaban dari rumusan masalah: 1. Penilaian persepsi responden terhadap atribut produk
Lebih terperinciBAB 7 SIMPULAN DAN SARAN. 1. Person Organizational Fit berpengaruh Signifikan terhadap Kepuasan
299 BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan 1. Person Organizational Fit berpengaruh Signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Kesesuaian antara nilai nilai individu dosen tetap dengan organisasi (person-organization
Lebih terperinciPenilaian Kinerja. Apa Arti Kinerja / Performance?
MSDM Materi 9 Penilaian Kinerja http://deden08m.com 1 Apa Arti Kinerja / Performance? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The
Lebih terperinciPENGENALAN KONSEP JOB DESCRIPTION PEGAWAI PADA DIKLAT KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN AGAMA RI. Oleh: Sulistiawati Paita, SE.MM. Widyaiswara Pertama
PENGENALAN KONSEP JOB DESCRIPTION PEGAWAI PADA DIKLAT KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN AGAMA RI Oleh: Sulistiawati Paita, SE.MM. Widyaiswara Pertama Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Manado ABSTRAK Tuntutan
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN BERDASARKAN KONSEP KIRKPATRICK&KIRKPATRICK: STUDI KASUS DI PT. X BANDUNG
EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN BERDASARKAN KONSEP KIRKPATRICK&KIRKPATRICK: STUDI KASUS DI PT. X BANDUNG Hotna Marina Sitorus 1, Pamela Tania 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM JOB EVALUATION BERBASIS BOBOT PEKERJAAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
PERANCANGAN SISTEM JOB EVALUATION BERBASIS BOBOT PEKERJAAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Debrina Puspita Andriani 1), Livy Zayyan Alkadia 2) 1),2) Teknik Industri, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciMSDM Materi 9 Penilaian Kinerja
MSDM Materi 9 Penilaian Kinerja http://deden08m.com 1 Apa Arti Kinerja / Performance? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan uji Anti-image Matrices
48 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji analisis faktor diperoleh sebuah kesimpulan bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INSENTIF MENGGUNAKAN METODE PERENCANAAN INSENTIF KELOMPOK
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 PERANCANGAN SISTEM INSENTIF MENGGUNAKAN METODE PERENCANAAN INSENTIF KELOMPOK Pendahuluan Cahyono Sigit Pramudyo 1 Abstrak: Manajemen
Lebih terperinciEvaluasi Pelatihan dengan Metode Kirkpatrick Analysis
Jurnal Telematika, vol. 9 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Evaluasi Pelatihan dengan Metode Kirkpatrick Analysis Anggoro Prasetyo Utomo #1 Karinka Priskila Tehupeiory #2
Lebih terperinciKompensasi Finansial Langsung
MSDM Materi 10 Kompensasi Finansial Langsung http://deden08m.com 1 Pengertian Kompensasi Kompensasi adalah total dari seluruh imbalan yang diterima para karyawan sebagai pengganti atas layanan mereka.
Lebih terperinciAlex S.Nitisemito, Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988.
DAFTAR PUSTAKA Alex S.Nitisemito, Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988. Austin, James E., The Boundaries of Business : The Developing Countries difference, Harvard Business Review, July-
Lebih terperinci