Ekonomi Global. Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy. March 26 th, Pembangunan Rumah di AS Turun
|
|
- Suparman Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Ekonomi Global Pembangunan Rumah di AS Turun Penjualan Rumah AS Pembangunan atau kegiatan konstruksi perumahan (housing starts) di Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan dari level tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Pada Februari 2012, kegiatan konstruksi turun 1,1 persen menjadi unit. Laju pembangunan rumah di AS masih ribu unit (RHS) % MoM didominasi oleh peningkatan pembangunan rumah multifamily, yang menunjukkan permintaan terhadap perumahan sewa meningkat. Pasalnya, masyarakat AS masih khawatir terhadap prospek perumahan single. Tekanan terhadap properti dan penyitaan terus mengancam prospek harga properti. Sementara itu, penjualan rumah baru di AS pada Februari 2012 mengalami penurunan 1,6 persen (mom), namun masih lebih tinggi jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dampak Krisis Eropa ke Sektor Finansial AS Melonggar -5,4-1, Setelah bantuan bailout tahap kedua disetujui dan kredit swap investor swasta Eropa berhasil, Krisis Eropa mengalami sedikit pemulihan termasuk dampaknya ke pasar AS semakin melonggar. Seperti diketahui, sekitar 35 persen aset di pasar finansial utama AS dimiliki oleh Eropa. Implikasinya, pasar finansial AS dan lembaga-lembaga keuangan di AS mempunyai cukup ruang dan waktu untuk menyusun kebijakan dan melindungi nilai atas risiko yang mungkin dihadapi. Meskipun demikian, pasar finansial AS masih memberikan fokus perhatian terhadap risiko penyebaran Krisis Eropa. Terkait semakin meluasnya risiko tersebut, the Fed telah melakukan stress test pada 19 insituasi keuangan besar di AS yang hasilnya sebagian besar bank di AS lolos dalam stress test tersebut dan memiliki ketahanan cukup baik dalam menghadapi dampak krisis global. Jika kondisi Eropa semakin memburuk, maka dampak pada sektor keuangan AS tidak hanya pada surat berharga saja, tapi juga pada investasi lainnya dan harga saham. Termasuk juga 1 P a g e
2 penurunan harga di pasar global, peningkatan biaya kredit, dan berkurangnya kemampuan pendanaan. Jepang Mencetak Surplus Perdagangan pada Februari 2012 Di luar dugaan, Jepang berhasil mencatatkan surplus perdagangan pada Februari Padahal, bulan sebelumnya atau pada Januari 2012, Jepang masih mencetak defisit dengan rekor tertinggi. Surplus perdagangan Jepang terdongkrak oleh naiknya kinerja ekspor mobil ke AS. Selain itu, adanya pemulihan produksi pascabanjir di Thailand, memberikan kontribusi dalam perbaikan kinerja ekspor Jepang di Februari. Neraca perdagangan Jepang pada Februari 2012 tercatat surplus US$400 juta. Meskipun surplus, kinerja ekspor di sepanjang Februari 2012 turun 2,7 persen (yoy), sedangkan kinerja impor naik 9,2 persen (yoy). Kenaikan impor ini karena naiknya harga minyak mentah terutama saat ini Jepang tengah membutuhkan banyak bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik. Harga BBM China Naik Lagi Dalam beberapa waktu terakhir, China sudah dua kali menaikkan harga BBM-nya. Untuk BBM jenis bensin sudah dinaikkan sebesar 6 persen menjadi sebesar US$1,17 per liter, sedangkan untuk solar naik 7 persen menjadi US$1,22 per liter. Sebelumnya, pada Februari 2012 lalu, China sudah menaikkan harga BBM berkisar 3-4 persen. Langkah China menaikkan harga BBM ini dipengaruhi oleh gejolak harga minyak mentah dunia yang cenderung terus meningkat setelah AS dan sekutunya mengembargo minyak mentah dari Iran sebagai salah satu penghasil minyak terbesar dunia. Kenaikan harga BBM di China juga ditujukan untuk memastikan kecukupan pasokan di dalam negeri. Pemerintah China berharap bisa mengurangi kerugian perusahaan penyulingan minyak akibat lonjakan harga minyak mentah. Kebijakan China menaikkan harga BBM ini berpengaruh terhadap laju inflasi yang pada Februari 2012 mencapai 3,4%. 2 P a g e
3 Perkembangan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham Global Dibandingkan bulan lalu, mayoritas nilai tukar Asia bergerak melemah terhadap dollar AS. Data perekonomian AS yang mulai menunjukkan pergerakan ke arah pemulihan ekonomi berdampak pada penguatan dollar AS terhadap sejumlah mata uang dunia. Untuk harga saham dunia bergerak mix. Sentimen positif masih terjadi pada mayoritas bursa saham dunia. Secara rata-rata, sebagian besar indeks saham dunia mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Untuk Nikkei dan SET mencetak kenaikan tertinggi sebesar 6,0 persen (mom) dan 4,67 persen (mom). Sedangkan, indeks saham India Sensex justru mengalami penurunan 5,23 persen (mom) akibat kekhawatiran meroketnya inflasi akibat kebijakan Pemerintah India yang menaikkan Bea Masuk emas menjadi 4 persen dan berpotensi meningkatkan harga emas di negara konsumen emas terbesar di dunia tersebut. Perkembangan Nilai Tukar 22 Mar 2012 (% MoM) China Korea -0,44 Euro -0,56 Singapura -0,71 Thailand -0,75 Philipina -0,84 Indonesia -1,49 Malaysia -1,77 Jepang -3,39-0,05 Jepang Thailand Philipina Malaysia Indonesia Amerika Korea Singapura Inggris India Perkembangan Indeks Harga Saham 22 Mar 2012 (% MoM) -5,23-0,12-0,55-1,20 2,21 1,46 1,16 0,83 6,00 4,67-4,00-3,50-3,00-2,50-2,00-1,50-1,00-0,50 0,00-8,00 0,00 8,00 3 P a g e
4 Perkembangan Harga Komoditas Global 4 P a g e Harga komoditas internasional mengalami pelemahan pada Maret 2012 meskipun harga minyak dunia cenderung terus meningkat. Setelah mencapai harga tertinggi pada Februari 2012, harga minyak dunia mulai mengalami pelemahan pada pertengahan Maret Untuk harga Brent, WTI, dan ICP minas per 23 Maret 2012 masing-masing sebesar US$125,63 per barel, US$ 106,47 per barel dan US$136,55 per barel. Sedangkan, untuk harga komoditas tambang yaitu alumunium dan tembaga mengalami peningkatan pada Maret 2011 menjadi sebesar US$ 97 per pound dan US$ 383 per pound. Untuk harga emas mengalami tren penurunan pada Maret 2012 menjadi US$1666 per troy ounce.
5 Untuk harga komoditas pangan lainnya seperti palm oil, gula, dan gandum per Maret 2012 tercatat masing-masing sebesar US$1140 per metric tone, US cents 31,75 per pound, dan US$ 63 per bushel. Ekonomi Domestik SPBU dijaga Polisi terkait Demo Massa Aparat kepolisian Polda Metro Jaya mengawasi dan menjaga kegiatan di 540 Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di wilayah Jabodetabek, terkait rencana demo penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diperkirakan mencapai massa. Adapun, sebanyak 540 SPBU yang diawasi tersebar di Jakarta Pusat sebanyak 26 SPBU, Jakarta Utara sebanyak 37 SPBU, Jakarta Barat (60 SPBU), Jakarta Selatan (102 SPBU), Jakarta Timur (64 SPBU), Kota Tangerang (51 SPBU), Kabupaten Tangerang (46 SPBU), Kota Bekasi (58 SPBU), Kabupaten Bekasi (55 SPBU), Depok (40 SPBU), dan Bandara Internasional (1 SPBU). Pihak Polda Metro Jaya menyiagakan personil, termasuk anggota TNI, guna mengamankan aksi unjuk rasa tersebut. Dua Opsi untuk Subsidi BBM Hingga saat ini, Pemerintah dan DPR masih berkonsentrasi melakukan pembahasan terkait subsidi bahan bakar minyak (BBM). Keputusan terkait subsidi BBM ini nantinya akan menentukan skenario harga BBM bersubsidi. Sebagaimana diketahui, Badan Anggaran (Banggar) DPR memberikan dua opsi terkait subsidi BBM. Opsi pertama, subsdidi BBM ditentukan sebesar Rp137,38 triliun, sedangkan pada opsi kedua subsidi BBM dinaikkan hingga Rp 178 triliun. Jika opsi pertama yang dipilih, maka kebijakan selanjutnya adalah menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp1.500 per liter serta Pemerintah dan DPR akan merevisi Pasal 7 ayat 6 Undang-Undang 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 dimana dalam Pasal itu menegaskan bahwa Harga jual eceran BBM bersubsidi tidak mengalami kenaikan. Sedangkan, pada opsi kedua berpotensi menciptakan defisit anggaran hingga lebih dari 3 persen. Pembahasan lebih lanjut mengenai dua opsi tersebut akan dilakukan ke dalam Sidang Paripurna DPR pada tanggal 30 Maret 2012 mendatang. 5 P a g e
6 Harga BBG Akan Naik Setelah Kenaikan BBM Pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar gas (BBG) setelah kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang direncanakan 1 April Menurut Kementerian ESDM, kenaikan harga BBG jenis terkompresi (compressed natural gas/cng) sebesar Rp1.000 per liter setara premium (LSP) yaitu dari sebelumnya Rp3.100 menjadi Rp4.100 per LSP. Sebelumnya, Pertamina mengatakan bahwa telah menyiapkan anggaran lebih dari Rp2 triliun untuk membangun 118 unit stasiun CNG dengan sistem induk-anak. Sekarang ini, sudah beroperasi enam stasiun CNG. Selain itu, Pertamina juga akan menambah 10 SPBU yang menyediakan gas cair (liqufied gas for vehicles/lgv) dari sebelumnya hanya 10 unit. Pertamina menjual LGV dengan merek vigas seharga Rp5.600 per liter. Dalam RAPBN Perubahan 2012, LGV direncanakan mendapat subsidi Rp2.000 per liter. PLN Jual Beli Listrik dengan Malaysia pada 2014 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan bisa mengekspor listrik ke Malaysia sebesar 100 megawatt (MW) pada 2014 mendatang. Pada saat yang sama, PLN juga berharap bisa mengimpor setrum dari negeri jiran tersebut. PT PLN saat ini juga telah membeli listrik sebesar 1 megawatt dari Serawak, Malaysia. Untuk mendukung kegiatan tersebut, PT PLN akan membangun jaringan transmisi yang menghubungkan PLN di Kalimantan dengan Serawak serta Sumatera dengan Semenanjung Malaysia. PLN berencana akan membangun interkoneksi Sumatera-Malaysia 250 Kilovolt High Voltage Direct Current (HVDC) dan interkoneksi ini akan mulai beroperasi pada 2017 mendatang. Untuk pembiayaan investasinya, akan ditanggung kedua negara. PLN membiayai proyek yang berada di wilayah Indonesia dan SEB Malaysia akan membiayai proyek yang berada di Serawak. Secara teknis, kerja sama jual beli listrik antara PLN dan SEB akan berlangsung selama 25 tahun dan terbagi dalam dua tahap. Selama lima tahun tahap pertama, PLN akan mengimpor setrum dari SEB. Pada tahap kedua, PLN dan SEB akan jual beli listrik berdasarkan keekonomian kedua sistem tenaga listrik atau economic exchange power transfer dengan menggunakan prinsip day-head agreement. Pasokan dari Serawak rencananya akan berasal dari PLTA besar di wilayah tersebut. Perkembangan Harga Komoditas di Pasar Domestik 6 P a g e
7 Untuk perkembangan harga komoditas di pasar domestik, tercatat dalam periode Maret 2012 ada beberapa komoditas yang harganya mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan harga dalam periode Maret Untuk gula pasir misalnya, dalam periode Maret 2012 harganya berkisar Rp per kg, namun dalam periode Maret 2012 harganya menjadi Rp per kg atau naik 1,14 persen. Sedangkan, untuk Beras sebagai komoditas utama mengalami penurunan tipis 0,84 persen dalam periode tersebut. Sektor Keuangan 7 P a g e
8 Modal Minimal Tahap II Bagi Asuransi Berpotensi Tertunda Kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan permodalan perusahaan perasuransian tahap kedua berpotensi tertunda. Hal ini dikarenakan Bapepam-LK masih menunda peningkatan modal tahap I sampai dengan akhir Maret 2012 serta masih perlunya kajian lebih mendalam lagi untuk peningkatan modal tahap II. Ketentuan peningkatan modal tahap I dipastikan berlaku per akhir bulan ini. Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 81 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian, perusahaan asuransi harus meningkatkan permodalan dalam tiga tahap. Tahap I, modal asuransi minimal Rp 40 miliar dan reasuransi Rp 100 miliar paling lambat 31 Desember Tahap II, modal minimal asuransi Rp 70 miliar dan reasuransi Rp 150 miliar per akhir 31 Desember Kemudian tahap III, modal minimal asuransi Rp 100 miliar dan reasuransi Rp 200 miliar per akhir tahun BI Longgarkan Aturan Pembelian Valas Melalui Surat Edaran (SE) No. 14/11/DPM, yang berlaku mulai 21 Maret 2012 Bank Indonesia (BI)I ingin memudahkan perbankan dan pelaku sektor riil bertransaksi dengan valuta asing, khususnya untuk perdagangan internasional melalui pelonggaran pembelian valas. Hal ini juga bertujuan untuk memperdalam pasar valas domestik. Melalui ketentuan ini, BI mempermudah proses transaksi, tetapi substansi aturan seperti transaksi valas harus disertai underlying atau bukti tujuan penggunaan valas tetap berlaku. Dalam SE baru ini BI merevisi beberapa hal. Pertama, larangan transaksi spot pembelian valas melalui mesin ATM dan hanya membolehkan transaksi spot melalui electronic banking, phone banking, kartu kredit atau bank notes. Kedua, pembelian valas hanya untuk jenis valas yang tercantum di dokumen underlying, kecuali, valas tertentu yang tidak tersedia di pasar uang, sehingga masyarakat yang membutuhkan valas langka, akan mendapatkan kemudahan. Sedangkan pembenahan yang dilakukan dalam SE tersebut adalah (1) nasabah dengan transaksi di atas US$ , cukup diverifikasi dokumen asli oleh bank, tidak wajib fotokopi dokumen; dan (2) untuk menyimpan dolar AS di atas US$ , nasabah wajib memiliki tujuan yang berhubungan dengan kegiatan riil. SE ini merevisi SE Nomor 10/42/DPD tanggal November 2008, yang mengetatkan mekanisme pembelian valas untuk mencegah spekulasi dan memastikan kecukupan valas dalam negeri. 8 P a g e
9 kebijakan baru ini diperlukan guna mempermudah BI memantau transaksi valas di pasar agar tidak mempengaruhi stabilitas nilai tukar. Dana Tunai Multifinance Akan Diatur Tahun Depan Perusahaan pembiayaan yang ingin berbisnis dana tunai atau pembiayaan kembali (refinancing) harus kembali bersabar karena Bapepam-LK memperkirakan aturan yang melandasi bisnis itu baru akan mengeluarkan aturan tersebut tahun depan. Bapepam-LK masih fokus melakukan kajian skema bisnis dana tunai di multifinance yang paling tidak berlangsung sepanjang tahun 2012 ini. Hal juga penting adalah kajian dari aspek hukum apakah pemberian dana tunai tidak melanggar undang-undang atau aturan yang ada. Bepapam_LK juga akan memastikan penyaluran dana tunai di perusahaan multifinance berbeda dengan pemberian kredit melalui bank. Adapun peraturan yang masih berlaku bagi multifinance adalah PMK No. 84 Tahun 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan. Sesuai aturan ini, bisnis multifinance hanya mencakup empat hal, yakni sewa guna usaha, anjak piutang, usaha kartu kredit, dan pembiayaan konsumen. Untuk itu, jika Bapepam-LK akan membolehkan refinancing oleh perusahaan multifinance, PMK tersebut harus diubah. 9 P a g e
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi
Lebih terperinciRingkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia
Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga
Lebih terperinciEkonomi Global. Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy. March 5 th, Peringkat Utang Yunani Kembali Dipangkas
Ekonomi Global Peringkat Utang Yunani Kembali Dipangkas Setelah Fitch dan Standard & Poor s memangkas peringkat utang Yunani pada Februari lalu menjadi satu peringkat di atas default, kini Moody s mengambil
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,
BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3
IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga
Lebih terperinciPertumbuhan Ekonomi Eropa (%, QoQ)
Ekonomi Global Eropa Kontraksi di Kuartal IV 2011 2,5 2 1,5 1 0,5 0-0,5-1 -1,5 Pertumbuhan Ekonomi Eropa (%, QoQ) Eropa Jerman Italia Portugal Spanyol Perancis -0,3-0,2-0,3-0,7-1,3 2010 Q1 2010 Q2 2010
Lebih terperinciEconomic and Market Watch. (February, 9 th, 2012)
Economic and Market Watch (February, 9 th, 2012) Ekonomi Global Rasio utang Eropa mengalami peningkatan. Rasio utang per PDB Eropa pada Q3 2011 mengalami peningkatan dari 83,2 persen pada Q3 2010 menjadi
Lebih terperinciTingkat Pengangguran AS (%)
Ekonomi Global AS Terus Menggairahkan Pasar Tenaga Kerja Tingkat Pengangguran AS (%) 9,2 9 8,8 8,6 8,5 8,4 8,2 8 7,8 krisis finansial di tahun 2008/2009. 8,3 8,3 Bank Sentral Amerika Serikat, the Federal
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang
Lebih terperinciANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014
ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 Pendahuluan Akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia tahun
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Juni 2012
HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Para pimpinan di negara-negara maju tampaknya menyiapkan berbagai strategi untuk menangani krisis global, terutama untuk mengantisipasi hasil pemilu Yunani pada 17 Juni mendatang.
Lebih terperinciKondisi Perekonomian Indonesia
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012
HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Optimisme pemulihan perekonomian Amerika Serikat (AS) yang terjadi sejak awal tahun tampaknya akan memudar. Saat ini pasar mengkhawatirkan bahwa pemulihan ekonomi telah kehilangan
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciBAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik
BAB V Kesimpulan dan Saran 5. 1 Kesimpulan 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik bruto. Indonesia merupakan negara pengekspor energi seperti batu bara dan gas alam. Seiring
Lebih terperinciSEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?
Edisi Maret 2015 Poin-poin Kunci Nilai tukar rupiah menembus level psikologis Rp13.000 per dollar AS, terendah sejak 3 Agustus 1998. Pelemahan lebih karena ke faktor internal seperti aksi hedging domestik
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif: Mengatasi tantangan saat ini dan ke depan
Ringkasan Eksekutif: Mengatasi tantangan saat ini dan ke depan Prospek pertumbuhan global masih tetap lemah dan pasar keuangan tetap bergejolak Akan tetapi, kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga
Lebih terperinciEconomic and Market Watch. (February, 6th, 2012)
Economic and Market Watch (February, 6th, 2012) Ekonomi Global Pengangguran AS kembali turun Sejak September 2011, tingkat pengangguran AS terus mengalami penurunan dan mencapai 8,5 persen di akhir tahun
Lebih terperinciRealisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2015 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2015 Indikator a. Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,7 4,7 *) b. Inflasi (%, yoy) 5,0 3,35
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 9-13 April 2012
HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Tujuan para pemimpin negara-negara Eropa saat ini adalah membangun firewall antara masalah utang di Yunani dengan negara-negara ekonomi besar, seperti Spanyol, Italia dan
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN
PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS) DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO FEBRUARI
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia PMDN dapat diartikan sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 4-8 Juni 2012
HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Tekanan pasar dan kenaikan tingkat suku bunga surat utang telah mendorong pemerintah Spanyol untuk secara resmi mengajukan permintaan dana talangan kepada Uni Eropa pada pekan
Lebih terperinciDAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG
DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat, ternyata berdampak kepada negara-negara
Lebih terperinci53,1 53,3 50, ,4. Jan-12
Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 Mei-11 Jun-11 Jul-11 Agust-11 Sep-11 Okt-11 Nop-11 Des-11 Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 Mei-12 June 4 th, 2012 Ekonomi Global Aktivitras Industri Manufaktur China Turun pada Triwulan
Lebih terperinciASEAN ADB memperkirakan Jepang akan tumbuh 2,2% pada 2012 dan 1,5% pada 2013 atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
Ekonomi Global Perkiraan Pertumbuhan Berbagai Kawasan (%, yoy) Negara/Kawasan 2011 2012 2013 April '12 July '12 April '12 July '12 AS 1.7 1.1 1.0 1.7 1.6 Eropa 1.4-0.5-0.7 1.0 0.8 Jepang -0.7 1.9 2.2 1.5
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN April 2012
HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Negara-negara G20 telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman sebesar $430 miliar kepada IMF. Komitmen tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan krisis di Eropa, sehingga pinjaman
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional
Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Ekonomi Pemulihan ekonomi Kepulauan Riau di kuartal akhir 2009 bergerak semakin intens dan diperkirakan tumbuh 2,47% (yoy). Angka pertumbuhan berakselerasi
Lebih terperinciAnalisis Perkembangan Industri
JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan harga tanah dan bangunan yang lebih tinggi dari laju inflasi setiap tahunnya menyebabkan semakin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia bukanlah negara pengekspor besar untuk minyak bumi. Cadangan dan produksi minyak bumi Indonesia tidak besar, apalagi bila dibagi dengan jumlah penduduk. Rasio
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010
PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja ekonomi Indonesia yang mengesankan dalam 30 tahun terakhir sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan dan kerentanan
Lebih terperinciNOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2012 REPUBLIK INDONESIA
NOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2012 REPUBLIK INDONESIA Daftar Isi DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Grafik... Daftar Boks... BAB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan yang semakin pesat sejak krisis ekonomi global pada tahun 1998 yang tidak hanya melanda di negara
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro tahun 2005 sampai dengan bulan Juli 2006 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi membaik dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Fluktuasi kurs rupiah yang. faktor non ekonomi. Banyak kalangan maupun Bank Indonesia sendiri yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat krisis keuangan global beberapa tahun belakan ini kurs, inflasi, suku bunga dan jumlah uang beredar seolah tidak lepas dari masalah perekonomian di Indonesia.
Lebih terperinciRingkasan eksekutif: Tekanan meningkat
Ringkasan eksekutif: Tekanan meningkat Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap kuat tetapi tekanan semakin meningkat Indikator ekonomi global telah sedikit membaik, harga komoditas telah mulai meningkat
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012
HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Bank terbesar keempat di Spanyol, Bankia, kembali meminta dana talangan dari Pemerintah sebesar 19 miliar, yang merupakan bailout terbesar sepanjang sejarah Spanyol. Bankia
Lebih terperinci1. Tinjauan Umum
1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Lebih terperinciInternational Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA
Siaran Pers No. 16/104 International Monetary Fund UNTUK SEGERA 700 19 th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C. 20431 USA Dewan Eksekutif IMF Menyimpulkan Konsultasi Pasal IV 2015 dengan Indonesia
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 3-7 September 2012
HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Disaat kinerja ekonomi Asia dan BRIC menjadi perhatian banyak pihak, ternyata benua Afrika merupakan salah satu kawasan di dunia yang tumbuh pesat dengan tingkat pertumbuhan
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN ALOKASI ANGGARAN SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK TAHUN 2013
KEBIJAKAN DAN ALOKASI ANGGARAN SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK TAHUN 2013 I. SUBSIDI BBM TAHUN 2013 a. Subsidi BBM Dalam Undang-undang No.19 Tahun tentang APBN 2013, anggaran subsidi BBM dialokasikan sebesar
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN II/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001
REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN II/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 Dalam triwulan II/2001 proses pemulihan ekonomi masih diliputi oleh ketidakpastian.
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi
Lebih terperinciPerekonomian Suatu Negara
Menteri Keuangan RI Jakarta, Maret 2010 Perekonomian Suatu Negara Dinamika dilihat dari 4 Komponen= I. Neraca Output Y = C + I + G + (X-M) AS = AD II. Neraca Fiskal => APBN Total Pendapatan Negara (Tax;
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013
Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Asesmen Ekonomi Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II-2013 mengalami pelemahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002
REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002 Posisi uang primer pada akhir Januari 2002 menurun menjadi Rp 116,5 triliun atau 8,8% lebih rendah dibandingkan akhir bulan
Lebih terperinciMengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro
Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro Melemahnya nilai tukar rupiah dan merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan membuat panik pelaku bisnis. Pengusaha tahu-tempe, barang elektronik, dan sejumlah
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012
HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Perkembangan krisis Eropa tetap menjadi perhatian utama selama sepekan terakhir. Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Yunani gagal membentuk koalisi pemerintahan baru
Lebih terperinciPerkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global
2015 Vol. 2 Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Pertumbuhan Ekonomi P erkembangan indikator ekonomi pada kuartal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan negara pengekspor dan pengimpor, baik untuk minyak mentah (crude oil) maupun produk-produk minyak (oil product) termasuk bahan bakar minyak. Produksi
Lebih terperinciEkonomi Global. Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy. March 12 th, 2012
Ekonomi Global Target Restrukturisasi Utang Yunani Tercapai Indikasi awal menunjukkan bahwa Yunani akan melakukan pertukaran utang dengan menawarkan obligasi Pemerintah berbasis hukum sekitar 155 miliar
Lebih terperinciBAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2004
BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 24 Kondisi ekonomi menjelang akhir tahun 24 dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, sejak memasuki tahun 22 stabilitas moneter membaik yang tercermin dari stabil dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Grafik... vii
Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Grafik... vii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Umum... 1.2 Realisasi Semester I Tahun 2013... 1.2.1 Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro Semester
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2-6 April 2012
HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Berbagai indikator mengindikasikan bahwa perekonomian AS terus membaik. Indikator-indikator tersebut, antara lain tumbuhnya konsumsi rumah tangga secara berkelanjutan, meningkatnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat meningkatkan perannya secara optimal sebagai lembaga intermediasi didalam momentum recovery setelah
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito
Lebih terperinciRINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 2011
RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 20 DIREKTORAT PERDAGANGAN, INVESTASI DAN KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 20 Perkembangan Ekspor Nilai ekspor
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001
REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 Dalam tahun 2000 pemulihan ekonomi terus berlangsung. Namun memasuki tahun
Lebih terperinciBAB II PROSPEK EKONOMI TAHUN 2007
BAB II PROSPEK EKONOMI TAHUN 2007 Prospek ekonomi tahun 2007 lebih baik dari tahun 2006. Stabilitas ekonomi diperkirakan tetap terjaga dengan nilai tukar rupiah yang stabil, serta laju inflasi dan suku
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO SAFE
29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield
Lebih terperinciRingkasan eksekutif: Penyesuaian berlanjut
Ringkasan eksekutif: Penyesuaian berlanjut Indonesia sedang mengalami penyesuaian ekonomi yang cukup berarti yang didorong oleh perlemahan neraca eksternalnya yang membawa perlambatan pertumbuhan dan peningkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perekonomian terbuka kecil, perkembangan nilai tukar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum. Pengaruh nilai tukar
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009
KEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009 Â Krisis keuangan global yang melanda dunia sejak 2008 lalu telah memberikan dampak yang signifikan di berbagai sektor perekonomian, misalnya
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO MIXED
29-Jan-16 NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29 - Pasar Uang 0-90% - Deposito Syariah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Syariah - Efek Ekuitas 10-90% - Ekuitas Syariah 12.37% 48.71% 38.92%
Lebih terperinciTINJAUAN KEBIJAKAN MONETER
TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER 1 1 2 3 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 35.0 30.0
Lebih terperinciTAMBAHAN SUBSIDI LISTRIK RP 24,52 TRILIUN
TAMBAHAN SUBSIDI LISTRIK RP 24,52 TRILIUN economy.okezone.com Pemerintah berencana menambah anggaran i subsidi ii listrik sebesar Rp10 triliun dari rencana awal alokasi anggaran Rp 44,96 triliun. Luky
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Saudi Arabia diatur melambat
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013
No. 046/08/63/Th XVII, 2 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013 Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II-2013 tumbuh sebesar 13,92% (q to q) dan apabila dibandingkan dengan
Lebih terperinciMewaspadai Perlambatan Ekonomi China IW.AS
Mewaspadai Perlambatan Ekonomi China IW.AS Perlambatan ekonomi China semakin mencemaskan perekonomian global. Setelah menikmati pertumbuhan ekonomi double digit pada tahun 2010, perkonomian China memasuki
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis
Lebih terperinciMasih Perlukah Kebijakan Subsidi Energi Dipertahankan Rabu, 22 Oktober 2014
Masih Perlukah Kebijakan Subsidi Energi Dipertahankan Rabu, 22 Oktober 2014 Akhir-akhir ini di berbagai media ramai dibicarakan bahwa â œindonesia sedang mengalami krisis energiâ atau â œindonesia sedang
Lebih terperinciBAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)
BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) 3.1. Asumsi Dasar yang Digunakan Dalam APBN Kebijakan-kebijakan yang mendasari APBN 2017 ditujukan
Lebih terperinciPolicy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016
Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016 Overview Beberapa waktu lalu Bank Indonesia (BI) dalam RDG 13-14 Januari 2016 telah memutuskan untuk memangkas suku bunga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan. Salah satu sumber energi utama adalah bahan bakar. Bentuk bahan bakar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk melakukan kegiatan. Salah satu sumber energi utama adalah bahan bakar. Bentuk bahan bakar bisa berupa banyak
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/ PBI/ 2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/ PBI/ 2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan Bank Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional mempunyai peranan sangat penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Maret 2012
KEMENTERIAN HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Dalam laporan Purchasing Managers Index (PMI) yang dikeluarkan oleh HSBC, aktivitas sektor manufaktur Cina per Maret 2012 kembali mengalami kontraksi selama 5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpuruk. Konsekuensi dari terjadinya krisis di Amerika tersebut berdampak pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kredit macet sektor perumahan di Amerika Serikat menjadi awal terjadinya krisis ekonomi global. Krisis tersebut menjadi penyebab ambruknya pasar modal Amerika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang masalah Pada tahun 2008 terjadi krisis global dan berlanjut pada krisis nilai tukar. Krisis ekonomi 2008 disebabkan karena adanya resesi ekonomi yang melanda Amerika
Lebih terperinciNOTA KEUANGAN DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 REPUBLIK INDONESIA
NOTA KEUANGAN DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 REPUBLIK INDONESIA Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Grafik... iv BAB 1 PENDAHULUAN
Lebih terperinciMACROECONOMIC & FINANCIAL MARKET WEEKLY REPORT Maret 2012
HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan telah menyetujui pinjaman baru sebesar 28 miliar dengan jangka waktu 4 tahun untuk Yunani sebagai bagian program dana talangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun
Lebih terperinciAnalisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011
Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011 Nomor. 30/AN/B.AN/2010 0 Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI Analisis Asumsi Makro Ekonomi
Lebih terperinciPurchasing Managers' Index
Ekonomi Global Aktivitas Industri dan Perdagangan Dunia Membaik 65 60 55 50 45 40 Purchasing Managers' Index 4500 Arus Pengangkutan Barang Melalui Laut dan Udara 40 4000 35 30 3500 25 3000 20 2500 15 10
Lebih terperinciVI. SIMPULAN DAN SARAN
VI. SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Selama tahun 1999-2008, rata-rata tahunan harga minyak telah mengalami peningkatan
Lebih terperinciBAB II PROSES PEMULIHAN EKONOMI TAHUN 2003
BAB II PROSES PEMULIHAN EKONOMI TAHUN 23 Secara ringkas stabilitas moneter dalam tahun 23 tetap terkendali, seperti tercermin dari menguatnya nilai tukar rupiah; menurunnya laju inflasi dan suku bunga;
Lebih terperinciAnalisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI
Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2008 Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 Asumsi Dasar dan Kebijakan Fiskal 2008 Sesuai dengan ketentuan UU Nomor 17 Tahun 2003, Pemerintah Pusat diwajibkan untuk menyampaikan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. diperbaharui, atau perbahuruannya membutuhkan waktu yang sangat lama.
45 IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Sejarah Perminyakan Indonesia Minyak bumi merupakan salah satu jenis sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, atau perbahuruannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Minyak
Lebih terperinciMinistry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy February 27 th, 2012
Ekonomi Global Tambahan Dana Bailout Eropa Para pemimpin Eropa akan kembali menggelar pertemuan dalam waktu dekat. Pertemuan sebelumnya fokus pada masalah bailout Yunani, maka pertemuan ke depan akan beralih
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas penentu kelangsungan perekonomian suatu negara. Hal ini disebabkan oleh berbagai sektor dan kegiatan ekonomi di Indonesia
Lebih terperinci