METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Mengacu kepada tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang terkait dengan kinerja KUD dan tingkat pengembangan kapasitas KUD dalam meningkatkan kualitas pelayanan KUD khususnya untuk pemanfaatan penggilingan padi, maka penelitian ini berusaha mencari faktorfaktor penentu antara variabel bebas dan variabel terikat melalui suatu rancangan penelitian. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian survei dapat digunakan untuk maksud: (1) penjajagan (eksplotatif), (2) deskriptif, (3) penjelasan (eksplanatory), (4) evaluasi, (5) prediksi, (6) penelitian operasional dan (7) pengembangan indikator-indikator sosial. Untuk itu desain penelitian disertasi ini adalah mengkombinasikan antara penelitian menerangkan (explanatory research) dengan penelitian deskriptif (descriptive research) dan pengujian dari hipotesis, dengan demikian metoda penelitian ini menggunakan metoda survei dengan pendekatan multi analisis di antaranya: analisis deskriptif, korelasi dan analisis jalur (path analysis). Sesuai dengan pendapat Babbie (1992) yang menyatakan bahwa penelitian yang bersifat menerangkan adalah penelitian survei yang bertujuan menjelaskan pengaruh dan hubungan antar variabel. Penelitian semacam ini dalam deskriptifnya juga mengandung uraian-uraian, tetapi fokusnya terletak pada hubungan antar variabel. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian yang mengambil contoh dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang gejala-gejala sosial tertentu atau aspek kehidupan tertentu pada masyarakat tertentu yang diteliti. Menurut Kusnendi (2008) untuk melakukan analisa terhadap kerangka pemikiran dalam penelitian ilmu-ilmu sosial dapat dilakukan analisis faktor konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis), analisis jalur dan model persamaan struktural atau SEM (Structural Equation Model) untuk menjelaskan hubungan antar variabel, argumen teoritis yang melandasi hubungan antar variabel, prediksi atau hipotesis tentang hubungan antar variabel serta indikator-indikator yang

2 66 digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Model persamaan struktural adalah merupakan model persamaan regresi dengan tujuan untuk menguji model pengukuran dengan analisis faktor konfirmatori dan model struktural dengan analisis jalur model persamaan struktural. Analisis faktor konfirmatori bertujuan untuk uji validitas dan reliabilitas model pengukuran terhadap berbagai indikator variabel dan analisis jalur bertujuan untuk uji model struktural dan nanalisis model persamaan struktural. Analisis model persamaan struktural digunakan untuk menjelaskan faktorfaktor yang diduga berhubungan dengan peran kinerja KUD, pengembangan kapasitas KUD dan kualitas pelayanan dalam pemanfaatan penggilingan padi. Metode penelitian yang digunakan bertujuan untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. Faktor-faktor apa saja yang berhubungan secara nyata dengan kinerja KUD dalam pengembangan kapasitas KUD untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam pemanfaatan penggilingan padi adalah peran sumber informasi, iklim komunikasi organisasi dan komunikasi publik KUD, termasuk hubungan antara karakteristik personil KUD dan proses komunikasi organisasi KUD terhadap pengembangan kapasitas KUD dalam peningkatan kualitas pelayanan untuk pemanfaatan penggilingan padi. Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yakni penelitian dilakukan di Provinsi Jawa Barat dengan mengambil lokasi di daerah pantai utara (dataran rendah) yakni Kabupaten Karawang dan di daerah selatan (pegunungan) yakni Kabupaten Cianjur. Kabupaten Karawang mempunyai karakteristik berupa hamparan lahan sawah yang luas, beririgasi teknis, merupakan salah satu lumbung padi nasional, KUD relatif lebih maju dan mempunyai akses komunikasi dengan berbagai pihak luar lebih intensif karena didukung oleh jaringan komunikasi yang lebih luas. Kabupaten Cianjur dipilih untuk mewakili daerah sebelah selatan sebagai daerah pegunungan dengan karakteristik berupa hamparan lahan sawah yang relatif lebih terbatas, beririgasi teknis dan setengah teknis, KUD relatif maju, akses komunikasi dengan berbagai pihak luar terbatas dan jaraknya relatif lebih jauh dengan ibu kota Jakarta dibanding dengan Kabupaten Karawang.

3 67 Waktu penelitian dilakukan dengan dua tahap yakni: (1) uji validitas dan reliabilitas instrumen dengan uji coba kuesioner dan (2) pengumpulan data sekunder dan data primer. Uji coba kuesioner dilakukan terhadap KUD dan anggota yang memiliki ciri-ciri yang relatif sama dengan KUD dan anggota yang dijadikan contoh penelitian yakni di KUD Marga Mukti di Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur melalui wawancara langsung dengan 30 responden pada tanggal 5-16 Desember Pengumpulan data sekunder dan primer dilakukan di lokasi penelitian yakni Kabupaten Karawang dan Kabupaten Cianjur pada tanggal 20 Desember 2009 hingga akhir Maret Populasi dan Contoh Penelitian Populasi Populasi dalam penelitian iniadalah meliputi anggota, baik anggota merangkap sebagai pengurus maupun hanya sebagai anggota KUD dan sekaligus KUD contoh atau KUD sampel dijadikan sebagai unit analisis. Terdapat 42 KUD dengan anggota yang terdaftar orang di Kabupaten Karawang (BPS Kabupaten Karawang, 2008) dan 36 KUD di Kabupaten Cianjur (BPS Kabupaten Cianjur, 2008) dengan jumlah anggota sekitar orang. Daftar nama-nama KUD di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Cianjr dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4. Tehnik Pengumpulan Data Cara yang lazim digunakan untuk menghemat waktu dan biaya penelitian adalah dengan menentukan sejumlah contoh penelitian yang menggambarkan sifat populasi yang diteliti. Pengambilan sampel KUD dilakukan terhadap KUD yang memiliki kegiatan penggilingan padi untuk melayani anggota secara berstrata atau stratified sample. Dari 42 KUD di Kabupaten Karawang ditentukan 5 KUD sebagai contoh dan dari 36 KUD di Kabupaten Cianjur ditentukan 5 KUD contoh KUD contoh penelitian di Kabupaten Karawang dan di Kabupaten Cianjur dapat dilihat pada Tabel 2. Mengingat jumlah anggota KUD yang terlalu besar, responden ditentukan secara nonproporsional. Atas dasar pertimbangan tersebut responden dalam penelitian ini ditentukan secara berstrata (stratified random sample) berdasarkan keaktifan anggota meggunakan penggilingan padi yakni: aktif dan tidak aktif.

4 68 Anggota KUD aktif adalah anggota yang menggunakan penggilingan padi milik KUD, sedangkan anggota KUD yang tidak aktif adalah anggota yang tidak menggunakan penggilingan padi milik KUD. Dari strata anggota aktif tiap KUD contoh ditentukan 100 responden dan diambil 30 responden secara random berarti terdapat 300 responden untuk 10 KUD contoh di seluruh lokasi penelitian. Tabel 2. KUD contoh penelitian di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Cianjur No Daerah (Kabupaten) Nama KUD Lokasi (Kecamatan) 1 Kabupaten Karawang 1. Sri Mulya Jaryakerta 2. Sumber Padi Tempuran 3. Warga Bakti Telagasari 4. Warga tani Lemahabang 5. Mitra Tani Jatisari 2 Kabupaten Cianjur 1. Pelita Jaya Pagelaran 2. Betah Cibeber 3. Karya Simpati Cilaku 4. Sari Mekar Bojongpicung 5. Karya Mekar Ciranjang Data dan Variabel Penelitian Data Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung di lapangan dengan bantuan kuesioner yang telah disiapkan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas atau instansi pemerintah sebagai sumber data yang resmi, baik dari tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga tahap yakni: tahap survai pendahuluan, pengumpulan data sekunder dan pengambilan data primer di lapangan. Survei pendahuluan mencakup pengamatan dan observasi lapangan guna mengumpulkan data yang diperlukan untuk memperkuat atau mempertajam permasalahan yang dijumpai di lapangan. Data sekunder meliputi data umum lokasi tentang kependudukan, pendidikan, pertanian, tenaga kerja, koperasi, kelembagaan petani dan lain-lain yang diambil dari sumber resmi yang ada di lingkungan pemerintah Kabupaten Karawang dan Kabupaten Cianjur serta data dari literatur yang relevan dengan topik penelitian.

5 69 Variabel Penelitian Penelitian ini pada dasarnya mencari sebab dan akibat dalam suatu gejala atau mencari hubungan di antara berbagai faktor. Menurut Kerlinger (1986) variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel yang lain disebut variabel bebas dan variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya disebut variabel tak bebas atau terikat. Jika dinyatakan bila X maka Y, X adalah variabel bebas dan Y variabel tak bebas. Menurut Wijaya (2009) dalam SEM (Structural Eqution Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, variabel bebas disebut sebagai variabel eksogen dan variabel terikat disebut sebagai variabel endogen. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi dengan menggunakan definisi operasional sebagaimana terlihat pada Lampiran 5. Model struktural menggambarkan hubungan-hubungan yang ada di antara variabel-variabel laten yang digambarkan menggunakan diagram lintasan dengan nilai koefisien masing-masing. Parameter yang menunjukkan regresi variabel bebas pada variabel terikat mempunyai nilai koefisien jalur (γ) dan parameter yang menunjukkan regresi variabel terikat pada variabel terikat mempunyai nilai koefisien jalur (β). Sedangkan model pengukuran adalah hubungan antara variabel laten dengan variabel manifes dengan nilai muatan faktor (λ) Dengan memperhatikan arah panah yang keluar dari variabel laten menuju indikator merupakan efek atau refleksi dari variabel laten lainnya. pada masing-masing indikator. Validitas dan Reliabilitas Instrumentasi Validitas Validitas instrumen merupakan suatu tingkat keabsahan kuesioner sebagai alat ukur untuk menunjukkan sejauh mana instrumen tersebut benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Kerlinger, 1986; Arikunto, 2002; Rakhmat, 2005). Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) kesahihan atau validitas menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Validitas menyangkut ketepatan dalam penggunaan alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur secara tepat konsep yang sebenarnya ingin diukur.

6 70 Validitas atau ketepatan sebagai tingkat kemampuan instrumen penelitian mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkan. Agar kuesioner mempunyai validitas tinggi maka daftar pertanyaan disusun dengan cara: (1) mendefinisikan secara operasional variabel yang diukur, (2) menyesuaikan isi pertanyaan dengan keadaan responden, (3) berpedoman pada teori-teori dan kenyataan yang telah diungkapkan pada berbagai pustaka empiris, (4) mempertimbangkan pengalaman dan hasil penelitian terdahulu dalam kasus yang relevan, dan (5) memperhatikan nasehat dan pendapat dari para ahli terutama dari komisi pembimbing. Tingkat validitas suatu alat ukur bisa diketahui dari nilai koefisien validitasnya yang memiliki rentang dari nol sampai 1,00 dengan pengertian semakin mendekati angka satu maka validitas semakin sempurna. Dengan menggunakan rumus korelasi Rank Spearman, nilai koefisien validitas instrumen penelitian ini dapat diperoleh (Kerlinger, 1986: Singarimbun dan Effendi, 2006). Agar diperoleh tingkat validitas tinggi maka butir-butir pertanyaan di dalam kuesioner dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi Rank Spearman (Arikunto, 2002). Jika nilai koefisien r dari tabel korelasi lebih besar dari r tabel maka butir pertanyaan dinyatakan valid sedangkan bila lebih kecil maka perlu ada perbaikan pada butir tersebut atau keluar dari pertanyaan. Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan teknik korelasi Rank Spearman diperoleh koefisien korelasi (r) masing-masing peubah seperti disajikan pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Nilai koefisien korelasi hasil uji validitas Peubah Kisaran nilai koefisien korelasi (r) Informasi organisasi KUD (X 1 ) 0,611-0,868 Iklim komunikasi organisasi KUD (X 2 ) 0,633-0,802 Intensitas komunikasi publik KUD (X 3 ) 0,310-0,787 Karakteristik personil KUD (X 4 ) 0,509-0,824 Proses komunikasi organisasi KUD (X 5 ) 0,640-0,876 Kinerja KUD (Y 1 ) 0,363-0,864 Kapasitas KUD (Y 2 ) 0,377-0,810 Kualitas pelayanan KUD (Y 3 ) 0,443-0,824 Berdasarkan hasil analisis, korelasi (r-hitung) dalam uji validitas item (butir) pada penelitian ini berkisar dari 0,310 sampai dengan 0,876 pada taraf signifikasi sebesar 95 persen, sedangkan r-tabel dengan jumlah responden

7 71 sebanyak 30 (n=30) sebesar 0,361, sehingga secara umum butir-butir pertanyaan dalam penelitian ini telah valid. Apabila dilihat per butir pertanyaan dapat diketahui bahwa dari hasil uji validitas menunjukkan bahwa ada tiga pertanyaan yang tidak valid, yakni butir pernyataan no 37, 38, dan 39. Koefisien butir petanyaan no 37, 38 dan 39 berada dibawah angka kritis sehingga ketiga pertanyaan tersebut dari indikator LSM (X 3.4 ) disesuaikan dengan pernyataan yang ditemui di lapangan yakni diganti dengan indikator tokoh masyarakat/perorangan (X 3.4 ). Reliabilitas Reliabilitas atau keterandalan instrumentasi menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur ihwal yang sama. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Reliabilitas suatu alat ukur adalah sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas lebih mudah dimengerti dengan memperhatikan tiga aspek dari suatu alat ukur yakni unsur kemantapan (stabilitas), unsur ketepatan (akurasi atau presisi) dan yang ketiga adalah unsur kesalahan (error) pengukuran di mana semakin kecil keragaman (variabilitas) maka semakin tinggi akurasi instrumen pengukuran tersebut oleh karena semakin kecil kesalahan yang terdapat (Kerlinger, 1986). Reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan metode konsistensi internal, dengan Reliability Analysis Scale Alpha (Cronbach Alpa) di mana pengukuran dilakukan hanya satu kali. Metode tersebut digunakan untuk kuesioner yang memiliki lebih banyak pilihan jawaban serta bukan merupakan skor 1 dan 0, melainkan dalam bentuk kategori dan uraian (Arikunto, 2002) sehingga menghasilkan konsistensi antar butir pertanyaan (inter item) (Kerlinger, 1986). Jika hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai koefisien r lebih besar dari r tabel maka instrumen reliabel, sedangkan bila lebih kecil maka perlu ada perbaikan atau dilakukan uji ulang terhadap pertanyaan tersebut. Menurut Babbie (1992) suatu instrumen (keseluruhan indikator dianggap sudah cukup reliabel (reliabilitas internal) jika α 0, 6. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan uji reliabilitas Cronbach s Alpha (Cr-Alpha),

8 72 diperoleh nilai koefisien Alpha sebesar 0,782 atau berada pada kisaran interval korelasi 0,750-0,880 maka dapat dikatakan bahwa kuesioner yang digunakan sangat terandal (reliable). Kisaran nilai koefisien alpha (r) hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Nilai koefisien Alpha hasil uji reliabilitas Peubah Nilai koefisien Alpha (r) Informasi organisasi KUD (X 1 ) 0,799 Iklim komunikasi organisasi KUD (X 2 ) 0,880 Intensitas komunikasi publik KUD (X 3 ) 0,785 Karakteristik personil KUD (X 4 ) 0,819 Proses komunikasi organisasi KUD (X 5 ) 0,781 Kinerja KUD (Y1) 0,750 Kapasitas KUD (Y 2 ) 0,823 Kualitas pelayanan KUD (Y 3 ) 0,761 Analisis Data Analisis data dilakukan setiap saat pengumpulan data secara berkesinambungan dan diawali dengan pengukuran yakni pemberian angka pada obyek-obyek atau kejadian-kejadian menurut suatu aturan Kerlinger (1986). Dalam pengukuran perlu diperhatikan bahwa terdapat kesamaan yang dekat antara realitas sosial yang diteliti dengan nilai yang diperoleh dari pengukuran. Pengukuran dalam penelitian ini merupakan pemberian angka-angka secara nominal terhadap berbagai indikator atau parameter dari seluruh variabel penelitian. Data yang diperoleh dari lapangan melalui kuesioner merupakan data skala ordinal dan untuk keperluan analisis statistik (statistik parametrik) dilakukan transformasi data ke data interval atau rasio. Transformasi tersebut digunakan untuk menghitung nilai keragaman yang terjadi dalam setiap variabel penelitian yang bersakala ordinal. Menurut Sumardjo (1999) dalam transformasi indeks indikator tiap indikator memiliki nilai indeks Nilai indeks terkecil 0 diberikan untuk jumlah skor terendah dan nilai 100 untuk jumlah skor tertinggi dari tiap indikator. Nilai tiap indikator, merupakan nilai indeks yang didapat dari hasil transformasi penjumlahan skor tiap parameter dalam tiap indikator. Nilai

9 73 variabel merupakan nilai indeks yang didapat dari penjumlahan indeks tiap indikator yang ditransformasikan. Perhitungan transformasi data dilakukan dengan rumus: (1) Transformasi indeks indikator: Σ skor yang dicapai Σ skor minimum Indeks indikator variabel = x 100 Σ skor maksimum Σ skor minimal (2) Transformasi indeks peubah: Σ skor variabel yang dicapai Indeks variabel = x 100 Σ skor maksimum Analisi diagram jalur antarvariabel yang digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan kerangka berpikir yang dikembangkan dari berbagai teori yang digunakan. Analisis jalur digunakan Pemodelan Persamaan Struktural (Structural Equation Model) atau sering disingkat dengan analisi SEM. Dengan analisis SEM dilakukan pengujian model hubungan antar variabel (berkaitan dengan analisis jalur) dan kegiatan untuk mendapatkan suatu model yang cocok untuk prediksi (berkaitan dengan analisis regresi atau analisis model struktural). Kusnendi (2008) menjelaskan bahwa dalam analisis faktor konfirmatori dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mengkonfirmasikan atau menguji model, yaitu model pengukuran indikator-indikator penelitian. Dengan demikian desain penelitian ini adalah survei deskriptif korelasional dengan pendekatan multi analisis menggunakan analisis SEM dengan bantuan program statistik LISREL (Linear Structural Relation) Tahap pengukuran atau tahap operasionalisasi variabel penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat kualitas pengukuran indikator-indikator variabel yang dilakukan seorang peneliti yang digambarkan oleh validitas dan reliabilitas. Untuk mengidentifikasi validitas dan reliabilitas tiap indikator digunakan koefisien faktor, artinya melalui koefisien faktor sebagai hasil pengukuran analisis faktor konfirmatori dari SEM. Secara teoritis semakin tinggi

10 74 besarnya koefisien faktor yang distandarkan (λ) maka semakin tinggi validitas dan reliabilitas suatu indikator dalam mengukur tiap variabel. Semaki tinggi validitas dan reliabilitas pengukuran mengandung arti semakin rendah eror atau keslahan pengukuran yang distandarkan (δ). Batas minimal nilai validitas adalah sebesar 0,25 atau 0,30, dan tingkat kesalahan pengukuran kurang dari 0,50. Batas minimal dari koefisien reliabilitas adalah 0,50, artinya bahwa jika nilai reliabilitas memiliki nilai > 0,50 dikatakan model pengukuran reliabel atau secara komposit indikatorindikator yang terdapat dalam model pengukuran memiliki konsistensi internal yang memadai dalam mengukur variabel. Untuk mengetahui besarnya nilai λ dapat menggunakan pengujian nilai t (t-value) dengan menggunakan software LISREL (Kusnendi, 2008; Sugiyono, 2010). Pada persamaan SEM dapat dideskripsikan sebagai suatu analisis yang menggabungkan pendekatan analisis faktor (factor analysis), model struktural (structural analysis) dan analisa jalur (path analysis). Dalam menggunakan analisis SEM diprediksi bahwa tidak memungkinkan varaiabel bebas memberi efek secara sempurna terhadap variabel terikat sehingga dalam suatumodel ditambahkan komponen kesalahan (error) struktural. Untuk memperoleh estimasi parameter yang konsisten, kesalahan struktural diasumsikan tidak berkorelasi dengan variabel-variabel bebas (Wijanto, 2008). Untuk memahami gambar grafik SEM, ada beberapa keterangan yang perlu diperhatikan sebagaimana tertera pada bagan model Gambar 7 yakni: ε Variabel Bebas (ζ) β γ Variabel Terikat (η) λ VM δ Keterangan: Variabel Bebas atau eksogen (ζ) Variabel Terikat atau endogen (η) VM = Variabel Manifest (indikator) β = koefisien jalur variabel terikat pada variabel bebas γ = koefisien jalur variabel bebas pada variabel terikat λ = muatan faktor (factor loading) δ = Kesalahan pengukuran (error) Gambar 7. Bagan model struktural hubungan antar variabel

11 75 Model-model analisis statistik tersebut digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Untuk mengetahui arah dan derajat signifikasi hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat pada penelitian ini, digunakan analisis Korelasi Rank Spearman menggunakan rumus: R s = 1 -- n 2 Σ d i j=1 n(n 2 1) Keterangan: Rs = Koefisien Korelasi Rank Spearman d i = Perbedaan antara kedua ranking n= Banyaknya sampel

METODE PENELITIAN. = λ 14 X 2 + δ. X2.6 = λ 15 X 2 + δ 15

METODE PENELITIAN. = λ 14 X 2 + δ. X2.6 = λ 15 X 2 + δ 15 68 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah ex post facto, yaitu bentuk penelitian yang menilai peristiwa yang telah terjadi atau penilaian kondisi faktual di lapangan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel 31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sampel Penentuan jumlah sampel PKB dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla et al., 1993: 161) sebagai berikut:

METODE PENELITIAN. Sampel Penentuan jumlah sampel PKB dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla et al., 1993: 161) sebagai berikut: 76 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi Penelitian ini dilaksanakan di tiga kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur dan Kota Depok yang perilaku ber- KBnya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah ex post facto atau sering disebut sebagai penelitian causal-comparatif. Desain penelitian ex post facto digunakan untuk menjajagi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. METODE PENELITIAN Populasi Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi penyuluh yang ada di Kota

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian adalah deskriptif korelasional yaitu suatu metode penelitian yang mempunyai tujuan memberikan deskripsi tentang suatu fenomena. Penelitian ini

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi dari peubah-peubah yang diteliti

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian Hubungan Karakteristik Pemilih dan Terpaan Informasi Kampanye Politik dengan Perilaku Memilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Tahun 2006,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Visi PT Indofood CBP Sukses Makmur Cabang Makassar yang juga merupakan Visi PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah Perusahaan Total Food Solutions. Diperlukan

Lebih terperinci

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi 19 KERANGKA PEMIKIRAN Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa niat merupakan satu faktor internal (individual) yang memengaruhi perilaku konsumen. Niat merupakan bentuk pikiran yang nyata dari rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Dalam suatu organisasi atau perusahaan, faktor sumberdaya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan organisasiuntuk mencapai berbagai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) dengan analisis korelasional untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dari industri jasa Lembaga Bahasa Inggris yang ada di Bogor, setiap penyelenggara kursus bahasa Inggris tentunya akan menciptakan suatu nama / simbol

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan PT XYZ mempunyai visi dan misi yang digunakan untuk pedoman dalam menjalankan mekanisme kerja. Perusahaan PT XYZ mempunyai bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah BAB III METODE PENELITIAN Pada subbab ini menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dari proses awal sampai akhir dalam penelitian. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap

Lebih terperinci

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian 36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi petani terhadap kompetensi penyuluh pertanian. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut rancangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi 41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian berbentuk survei deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antar gejala (peubah) serta menganalisis hubungan antara peubah

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan analisis data kuantitatif, dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel bebas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu iklim sekolah dan motivasi belajar. Dengan demikian yang menjadi objek dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 015 sampai 8 September 015 yang berlokasi di Desa Kuo, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Seperti yang dikemukakan pada pendahuluan bahwa yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah uji validitas konstruk soal- soal ujian nasional mata pelajaran bahasa indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. B. Populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah pelanggan yang mengkonsumsi Luwak White Koffie dari kalangan masyarakat luas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Gorontalo Kecamatan Kota Timur Kelurahaan Ipilo dan Heledulaa Utara selama 2 bulan yaitu bulan Mei sampai Juni tahun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian 22 3. Terdapat hubungan nyata positif antara karakteristik personal, karakteristik lingkungan sosial, dan tingkat pengelolaan program dengan tingkat penghargaan masyarakat terhadap PDPT. 4. Terdapat hubungan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel independen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel independen yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel independen yaitu Lingkungan Keluarga (X 1 ) dan Lingkungan Sekolah (X ), serta satu variabel dependen

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Mengacu pada tujuan penelitian, maka penelitian ini berusaha mencari hubungan antar peubah yang terkait dengan tingkat kapasitas rumah tangga Petani Padi Sawah Lebak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Jalur

BAB2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Jalur 9 BAB2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur Analisis jalur atau yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Menurut Sarwono (2007:1)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perkembangan teknologi komunikasi informasi membuat konsumen semakin kritis memilih produk untuk memenuhi kebutuhannya. Hal tersebut memaksa dunia usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Pada bagian ini dilakukan proses pengumpulan dan pengolahan data tahap awal serta pengumpulan data tahap akhir. Pengumpulan data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh karakteristik produk (product characteristic),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2009 di PT. Samawood Utama Works Industries, Medan-Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38) BAB III METODE PENELITIAN.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (01:8) bahwa Objek penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Strutural Equation Model (SEM) merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel laten dengan variabel teramati sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu Pengetahuan Kewirausahaan (X 1 ), Lingkungan Sekolah (X ) dan Pengalaman Praktek

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metodologi dan Metode Penelitian Metode adalah ilmu tentang kerangka kerja untuk melaksanakan penelitian yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian 63 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Mengacu pada tujuan penelitian ini, peneliti berusaha mencari hubungan antar peubah yang terkait dengan tingkat keberdayaan petani sayuran dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan koesioner sebagi instrumen pengumpulan data. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2008 di Desa Jono Oge dan Desa Tondo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Metode

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Metode 46 III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Metode survei adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap suatu

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai suatu penelitian survai yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian survai adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif untuk mengetahui pengaruh tipe kepribadian Big Five dan citra merek terhadap keputusan pembelian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG TELAGA Kab. Gorontalo kelasx AP 1 pada mata pelajaran PKn. Alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan koesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Dengan demikian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menjawab suatu permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan.

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilakukan 20 Februari sampai dengan 01 Juni 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilakukan 20 Februari sampai dengan 01 Juni 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Sarimadu PD. BPR Bangkinang, yang beralamat di Jln. DI. Panjaitan Nomor 96 Bangkinang. Telp. (0762) 20555, 20030 Fax. (0762)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah untuk mendapatkan sesuatu yang objektif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang menyatukan secara logis segala upaya untuk sampai kepada penemuan, pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu yang dituju atau diarah secara tepat. Setiap

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Restoran Pia Apple Pie yang berlokasi di jalan Pangrango 10 Bogor. Penentuan lokasi penelitian ini dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat descriptive research. Descriptive Research bertujuan menguji hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti setelah kejadian. Peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari peubahpeubah.

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen...

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen... DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen... 38 β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen... 38 δ Besarnya error dalam hubungan struktural antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Gallery Smartfren Wayhalim, Jl. Arif rahman Hakim No. 18,Bandar Lampung. 3.2 Jenis Sumber Data 3.2.1 Jenis Data Data yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 9 III. METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei sedangkan metode yang digunakan adalah deskriptif analitis. Metode survei deskriptif

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pemerintahan Kabupaten Lamongan

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pemerintahan Kabupaten Lamongan BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pemerintahan Kabupaten Lamongan unit Badan Kepegawaian Daerah. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Jenis Penelitian

Lebih terperinci

BAB III. METODE DAN RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran

BAB III. METODE DAN RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran 1 BAB III METODE DAN RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini akan dievaluasi bagaimana motivasi pemanfaatan jurnal online Sciencedirect oleh mahasiswa pascasarjana S2 di Perpustakaan

Lebih terperinci

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda.

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda. . BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Samarinda, yaitu salah satu sekolah negeri favorit berada di kota Samarinda. 2. Subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) merupakan salah satu produsen motor yang memiliki pangsa pasar cukup luas. Dengan meningkatnya permintaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 64 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode sensus, menurut Arikunto (1996:115) populasi adalah keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Menurut Sekaran (2006, p.155-163), jenis penelitian dibagi menjadi 4 macam yaitu penelitian eksploratif, penelitian deskriptif, pengujian hipotesis,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian 1.1.1. Waktu Penelitian Penelitian tentang pengaruh citra merek dan pembayaran kredit berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pencapaian tujuan organisasi selalu dilatarbelakangi oleh visi dan misi organisasi tersebut. Visi dan misi suatu organisasi merupakan salah satu bentuk tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau uji hipotesis. Menurut Singarimbun dan Sofyan Effendi (1995), penelitian

Lebih terperinci

1. Tahap Awal. a) Studi Literatur b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara) 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data

1. Tahap Awal. a) Studi Literatur b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara) 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan melalui 3 tahap yang dijelaskan pada bab ini. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Awal a) Studi Literatur b) Pengumpulan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian terpaan pesan pencegahan bahaya demam berdarah dan sikap ibu-ibu rumah tangga dilakukan di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru yang terdiri dari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8 26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/ 2014 dengan jumlah siswa 262 orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanyaan dalam penelitian dibidang ilmu sosial. (structural equation modeling, SEM), karena bisa dikatakan bahwa pemodelan

BAB I PENDAHULUAN. pertanyaan dalam penelitian dibidang ilmu sosial. (structural equation modeling, SEM), karena bisa dikatakan bahwa pemodelan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemodelan persamaan terstruktur (structural equation modeling, SEM) merupakan model yang dikenal dengan berbagai nama atau istilah, terkadang bisa disebut sebagai

Lebih terperinci