Penduduk dan Tenaga Kerja Population and Man Power

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penduduk dan Tenaga Kerja Population and Man Power"

Transkripsi

1 Penduduk dan Tenaga Kerja Population and Man Power Angkatan kerja adalah mereka yang berumur 15 tahun keatas dan selama seminggu yang lalu mempunyai pekerjaan, baik bekerja, sementara tidak bekerja karena sesuatu sebab, juga mereka yang tidak punya pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan.

2 3.1. Jumlah Penduduk Sumatera Utara merupakan Provinsi keempat yang terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk (SP) 1990 penduduk Sumatera Utara keadaan tanggal 31 Oktober 1990 (hari sensus) berjumlah 10,26 juta jiwa, dan dari hasil SP2000, jumlah penduduk Sumatera Utara sebesar 11,51 juta jiwa. Pada bulan April tahun 2003 dilakukan Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan (P4B). Dari hasil pendaftaran tersebut diperoleh jumlah penduduk sebesar jiwa. Selanjutnya dari hasil Sensus Penduduk pada bulan Mei jumlah penduduk Sumatera Utara jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara tahun 1990 adalah 143 jiwa per km 2 dan tahun 2000 meningkat menjadi 161 jiwa per km 2 dan selanjutnya pada tahun menjadi 188 jiwa per km 2. Laju pertumbuhan penduduk Sumatera Utara selama kurun waktu tahun adalah 1,20 persen per tahun, dan pada tahun menjadi 1,22 persen per tahun. Penduduk laki-laki di Sumatera Utara sedikit lebih banyak dari perempuan. Pada tahun penduduk Sumatera Utara yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah sekitar jiwa dan penduduk perempuan sebesar jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Sumatera Utara sebesar 99,76. Pada tahun penduduk Sumatera Utara masih lebih banyak yang tinggal di daerah perdesaan dari pada daerah perkotaan. Jumlah penduduk Sumatera Utara yang tinggal di perdesaan adalah 6,60 juta jiwa (50,84 persen) dan yang tinggal di daerah perkotaan sebesar 6,38 juta jiwa (49,16 persen). Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara mengalami perubahan dari tahun Akibat terjadinya krisis moneter pada pertengahan tahun 1997, penduduk miskin di Sumatera Utara tahun 1999 meningkat menjadi 16,74 persen dari total penduduk Sumatera Utara yaitu sebanyak 1,97 juta jiwa. Pada tahun 2003 terjadi penurunan penduduk miskin baik secara absolut maupun secara persentase, yaitu menjadi 1,89 juta jiwa atau sekitar 15,89 persen, sedangkan tahun 2004 jumlah dan persentase turun menjadi sebanyak 1,80 juta jiwa atau sekitar 14,93 persen, kemudian pada tahun 2005 penduduk miskin turun menjadi 1,84 juta jiwa (14,68 persen), namun akibat dampak kenaikan harga BBM pada bulan Maret dan Oktober 2005 penduduk miskin tahun 2006 meningkat menjadi 1,98 juta jiwa (15,66 persen). Pada tahun 2007 jumlah penduduk miskin sebanyak 1,77 juta atau 13,90 persen, angka ini menurun pada tahun 2008 menjadi 1,61 juta jiwa atau 12,55 persen. Pada tahun 2009 angka kemiskinan ini kembali turun menjadi 1,50 juta jiwa atau 11,51 persen. Selanjutnya pada tahun jumlah penduduk miskin Sumatera Utara menjadi 1,49 juta jiwa atau 11,31 jiwa. 43

3 3.2. Ketenagakerjaan. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Sumatera Utara setiap tahunnya tampak meningkat. Pada tahun 2000, TPAK di Sumatera Utara sebesar 57,34 persen, tahun 2008 naik menjadi 68,33 persen kemudian pada tahun 2009 dan kembali naik masing-masing menjadi 69,15 persen dan 77,10 persen. Angkatan kerja di Sumatera Utara sebagian besar masih berpendidikan SD ke bawah. Persentase angkatan kerja golongan ini mencapai 3,31 persen, angkatan kerja yang berpendidikan setingkat SLTP dan SLTA masing-masing sekitar 24,13 persen dan 32,26 persen, sedangkan sisanya 7,32 persen berpendidikan di atas SLTA. Dengan masih rendahnya pendidikan angkatan kerja memungkinkan produktivitasnya juga masih belum optimal. Jika dilihat dari status pekerjaannya, hampir sepertiga (28,43 persen) penduduk yang bekerja di Sumatera Utara adalah buruh atau karyawan. Penduduk yang berusaha sendiri sekitar 20,24 persen, sedangkan penduduk yang bekerja sebagai pekerja keluarga mencapai 20,63 persen. Hanya 3,05 persen penduduk Sumatera Utara yang menjadi pengusaha yang mempekerjakan buruh tetap/bukan anggota keluarganya. Jumlah penduduk Sumatera Utara yang merupakan angkatan kerja pada Agustus adalah sebanyak 6,62 juta jiwa yang terdiri dari 6,13 juta jiwa terkategori bekerja dan sebesar 491,81 ribu jiwa terkategori mencari kerja dan tidak bekerja (pengangguran terbuka). Penduduk Sumatera Utara yang bekerja ini sebagian besar bekerja pada sektor pertanian yaitu 46,94 persen. Sektor kedua terbesar dalam menyerap tenaga kerja di Sumatera Utara adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yaitu sebesar 19,52 persen. Sektor lain yang cukup besar peranannya dalam menyerap tenaga kerja adalah sektor jasa-jasa, baik jasa perorangan, jasa perusahaan, dan jasa pemerintahan yaitu sebesar 14,45 persen, sementara penduduk yang bekerja di sektor industri hanya sekitar 7,43 persen. Selebihnya bekerja di sektor penggalian dan pertambangan, sektor listrik, gas, dan air minum, sektor bangunan, sektor angkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan. 44

4 Peta : 3.1. Map Kepadatan Penduduk menurut Total Density Population by Sumber /Source : BPS Provinsi Sumatera Utara/ BPS tatistics of Sumatera Utara Province 45

5 Peta : 3.2 Map Persentase Rumahtangga yang Air Minumnya bukan Berasal dari Ledeng, Pompa, Sumur dan Mata Air menurut Percentage of Household With Source of Drinking Water not from Pipe, Pump, Well, And Spring by Sumber /Source : BPS Provinsi Sumatera Utara/ BPS tatistics of Sumatera Utara Province 46

6 Peta : 3.3. Map Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurut Labour Force Participation Rate by Sumber /Source : BPS Provinsi Sumatera Utara/ BPS tatistics of Sumatera Utara Province 47

7 Grafik 3. Figure Jumlah Penduduk Sumatera Utara Population of Sumatera Utara Province 1961 (Juta/Million) ,51 12,98 10, ,36 Penduduk (Juta) 8 6 4,96 6, Tahun Sumber /Source : BPS Provinsi Sumatera Utara/ BPS Statistics of Sumatera Utara Province 48

8 3.1.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk menurut Total Area, Number of Population and Population Density by Regency /City Luas Wilayah Total Area (Km 2 ) Jumlah Penduduk Number of Population (jiwa) Kepadatan Penduduk Population Density (jiwa/km 2 ) (1) (2) (3) (4) Kabupaten/Regency 01. N i a s 980, Mandailing Natal 6 620, Tapanuli Selatan 4 352, Tapanuli Tengah 2 158, Tapanuli Utara 3 764, Toba Samosir 2 352, Labuhan Batu 2 561, A s a h a n 3 675, Simalungun 4 368, D a i r i 1 927, K a r o 2 127, Deli Serdang 2 486, L a n g k a t 6 263, Nias Selatan 1 625, Humbang Hasundutan 2 297, Pakpak Bharat 1 218, Samosir 2433, Serdang Bedagai 1 913, Batu Bara 904, Padang Lawas Utara 3 918, Padang Lawas 3 892, Labuhan Batu Selatan 3 116, Labuhan Batu Utara 3 545, Nias Utara 1 501, Nias Barat 544, Kota/City 71. S i b o l g a 10, Tanjungbalai 61, Pematangsiantar 79, Tebing Tinggi 38, M e d a n 265, B i n j a i 90, Padangsidimpuan 114, Gunung Sitoli 469, Jumlah/Total , Sumber/Source : BPS Provinsi Sumatera Utara/BPS-Statistics of Sumatera Utara Province 49

9 3.1.2 Jumlah Penduduk dan Rumahtangga menurut Number of Population and Number of Households by Regency /City Penduduk Population (jiwa/person) Rumahtangga Households Rata-rata Banyaknya Anggota Rumah tangga Average Household Size (1) (2) (3) (4) Kabupaten/Regency 01. N i a s ,1 02. Mandailing Natal ,3 03. Tapanuli Selatan ,3 04. Tapanuli Tengah ,7 05. Tapanuli Utara ,3 06. Toba Samosir ,1 07. Labuhan Batu ,4 08. A s a h a n ,3 09. Simalungun ,9 10. D a i r i ,2 11. K a r o ,7 12. Deli Serdang ,3 13. L a n g k a t ,1 14. Nias Selatan ,8 15. Humbang Hasundutan ,4 16. Pakpak Bharat ,5 17. Samosir ,1 18. Serdang Bedagai ,1 19. Batu Bara ,4 20. Padang Lawas Utara ,3 21. Padang Lawas ,3 22. Labuhan Batu Selatan ,2 23. Labuhan Batu Utara ,3 24. Nias Utara ,9 25. Nias Barat ,1 Kota/City 71. S i b o l g a ,7 72. Tanjungbalai ,7 73. Pematangsiantar ,3 74. Tebing Tinggi ,2 75. M e d a n ,4 76. B i n j a i ,3 77. Padangsidimpuan ,5 78. Gunung Sitoli ,9 Jumlah/Total ,3 Sumber/Source : BPS Provinsi Sumatera Utara/BPS-Statistics of Sumatera Utara Province 50

10 3.1.3 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Number of Population by Type of Age Group and Sex (000 jiwa/person) Golongan Umur Age Group Laki-laki Male Perempuan Female Jumlah Total Rasio Jenis Kelamin Sex Ratio (1) (2) (3) (4) (5) , , , , , , , , , , , , , ,47 TT ,41 Jumlah/Total ,76 Sumber/Source : BPS Provinsi Sumatera Utara/ BPS-Statistics of Sumatera Utara Province 51

11 3.1.4 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin, Rasio Jenis Kelamin dan Number of Population by Type of Sex, Sex Ratio and (Jiwa/Person) Laki-laki Male Perempuan Female Jumlah Total Rasio Jenis Kelamin Sex Ratio (1) (2) (3) (4) (5) Kabupaten/Regency 01. N i a s , Mandailing Natal , Tapanuli Selatan , Tapanuli Tengah , Tapanuli Utara , Toba Samosir , Labuhan Batu , A s a h a n , Simalungun , D a i r i , K a r o , Deli Serdang , L a n g k a t , Nias Selatan , Humbang Hasundutan , Pakpak Bharat , Samosir , Serdang Bedagai , Batu Bara , Padang Lawas Utara , Padang Lawas , Labuhan Batu Selatan , Labuhan Batu Utara , Nias Utara , Nias Barat ,76 Kota/City 71. S i b o l g a , Tanjungbalai , Pematangsiantar , Tebing Tinggi , M e d a n , B i n j a i , Padangsidimpuan , Gunung Sitoli ,08 Jumlah/Total ,76 Sumber/Source : BPS Provinsi Sumatera Utara/BPS-Statistics of Sumatera Utara Province 52

12 Jumlah Penduduk Daerah Perkotaan dan Perdesaan menurut Number of Population Urban and Rural by (jiwa/person) Daerah/Area Perkotaan Perdesaan Urban Rural Jumlah Total (1) (2) (3) (4) Kabupaten/Regency 01. N i a s Mandailing Natal Tapanuli Selatan Tapanuli Tengah Tapanuli Utara Toba Samosir Labuhan Batu A s a h a n Simalungun D a i r i K a r o Deli Serdang L a n g k a t Nias Selatan Humbang Hasundutan Pakpak Bharat Samosir Serdang Bedagai Batu Bara Padang Lawas Utara Padang Lawas Labuhan Batu Selatan Labuhan Batu Utara Nias Utara Nias Barat Kota/City 71. S i b o l g a Tanjungbalai Pematangsiantar Tebing Tinggi M e d a n B i n j a i Padangsidimpuan Gunung Sitoli Jumlah/Total Sumber/Source : BPS Provinsi Sumatera Utara/BPS-Statistics of Sumatera Utara Province 53

13 3.1.6 Jumlah Penduduk menurut Number of Population by (jiwa/person) (1) (2) (3) (4) (5) Kabupaten/Regency 01. N i a s Mandailing Natal Tapanuli Selatan Tapanuli Tengah Tapanuli Utara Toba Samosir Labuhan Batu A s a h a n Simalungun D a i r i K a r o Deli Serdang L a n g k a t Nias Selatan X X X Humbang Hasundutan X X X Pakpak Bharat X X X Samosir X X X Serdang Bedagai X X X Batu Bara X X X Padang Lawas Utara X X X Padang Lawas X X X Labuhan Batu Selatan X X X Labuhan Batu Utara X X X Nias Utara X X X Nias Barat X X X Kota/City 71. S i b o l g a Tanjungbalai Pematangsiantar Tebing Tinggi M e d a n B i n j a i Padangsidimpuan X X X Gunung Sitoli X X X Jumlah/Total Sumber/Source : BPS Provinsi Sumatera Utara/ BPS-Statistics of Sumatera Utara Province Keterangan/Note : x) = Masih bergabung dengan kabupaten induk/included in main regency 54

14 3.1.7 Pertumbuhan Penduduk menurut Population Growth by (Persen/Percent) (1) (2) (3) (4) Kabupaten/Regency 01. N i a s 2,32 1,55 1, Mandailing Natal 1,94 1,60 1, Tapanuli Selatan 2,54 1,34 2, Tapanuli Tengah 2,52 1,37 2, Tapanuli Utara 0,12 0,04 1, Toba Samosir 0,29 0,51-0, Labuhan Batu 2,97 1,47 1, A s a h a n 1,32 0,58 1, Simalungun 0,59 0,63-0, D a i r i 1,37 0,58 0, K a r o 1,64 0,99 2, Deli Serdang 2,59 2,10 2, L a n g k a t 1,47 1,14 0, Nias Selatan x x x 15. Humbang Hasundutan x x x 16. Pakpak Bharat x x x 17. Samosir x x x 18. Serdang Bedagai x x x 19. Batu Bara x x x 20. Padang Lawas Utara x x x 21. Padang Lawas x x x 22. Labuhan Batu Selatan x x x 23. Labuhan Batu Utara x x x 24. Nias Utara x x x 25. Nias Barat x x x Kota/City 71. S i b o l g a 1,84 1,41 0, Tanjungbalai 9,95 2,11 1, Pematangsiantar 3,85 1,00-0, Tebing Tinggi 2,40 0,71 1, M e d a n 2,30 1,00 0, B i n j a i 9,05 1,68 1, Padangsidimpuan x x 0, Gunung Sitoli x x 1,56 Sumatera Utara 2,06 1,20 1,22 Sumber/Source : BPS Provinsi Sumatera Utara/BPS-Statistics of Sumatera Utara Province Keterangan/Note: x)=masih Bergabung dengan Kabupaten Induk/Included in Main Regency 55

15 3.1.8 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Sumatera Utara Number and Percentage of People Under Poverty Line Tahun Year Jumlah Penduduk Miskin Number of People Under Poverty Line (ribu jiwa) Kota Urban Desa Rural Kota+Desa Urban+Rural Persentase Jumlah Penduduk Miskin Percentage of People Under Poverty Line ( %) Kota Urban Desa Rural Kota+Desa Urban+Rural (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) , , ,4 13,41 17,78 15, , , ,1 12,02 17,19 14, , , , , ,5 935, ,5 14,21 13,63 13, ,7 852, ,8 12,85 12,29 12, ,0 811, ,7 11,45 11,56 11,51 689,0 801, ,9 11,34 11,29 11,31 Sumber/Source : BPS-Survey Sosial Ekonomi Nasional 2003 /BPS - National Socio- Economic Survey 2003 Keterangan/note: - = Data tidak tersedia/data not available 56

16 3.1.9 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Number and Percentage of People Under Poverty Line 2008 Jumlah/Total (000 jiwa/person) Persentase (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Kabupaten/Regency 01. N i a s 110,60 98,94 26,40 25,19 22,57 19, Mandailing Natal 60,71 55,24 50,90 14,46 13,02 12,6 03. Tapanuli Selatan 87,58 33,24 31,50 13,77 12,67 11, Tapanuli Tengah 60,40 57,01 52,20 19,35 17,83 16, Tapanuli Utara 37,52 35,09 34,90 14,15 13,10 12,5 06. Toba Samosir 19,78 17,34 17,60 11,62 10,07 10, Labuhan Batu 109,71 102,09 44,30 10,76 9,85 10, A s a h a n 88,02 83,66 76,30 12,89 12,09 11, Simalungun 124,65 107,50 87,70 14,75 12,67 10, D a i r i 29,82 27,09 26,90 11,07 10,03 9, K a r o 46,05 41,82 38,70 12,86 11,42 11, Deli Serdang 88,99 91,44 96,00 5,16 5,17 5, L a n g k a t 152,98 133,14 104,80 14,81 12,75 10, Nias Selatan 65,82 59,91 60,10 24,36 22,19 20, Humbang Hasundutan 19,98 17,65 18,20 12,99 11,31 10, Pakpak Bharat 6,13 5,93 5,60 15,02 13,99 13, Samosir 24,44 22,85 19,70 18,76 17,55 16, Serdang Bedagai 66,32 60,42 62,80 10,61 9,51 10, Batu Bara 51,67 49,50 46,00 13,64 12,87 12, Padang Lawas Utara x 22,74 25,00 x 11,83 11, Padang Lawas x 21,91 25,00 x 11,90 11, Labuhan Batu Selatan x x 43,40 x x 15, Labuhan Batu Utara x x 40,90 x x 12, Nias Utara x x 40,70 x x 31, Nias Barat x x 25,10 x x 30,89 Kota/City 71. S i b o l g a 16,57 15,00 11,70 17,67 15,82 13, Tanjungbalai 29,79 28,30 25,20 18,35 17,10 16, Pematangsiantar 31,59 29,13 27,50 13,36 12,25 11, Tebing Tinggi 23,07 20,53 18,90 16,5 14,58 13, M e d a n 217,30 200,40 212,30 10,43 9,58 10, B i n j a i 20,33 17,88 18,00 8,12 7,04 7, Padangsidimpuan 21,70 18,51 20,30 11,61 9,77 10, Gunung Sitoli x x 42,50 x x 33,87 Sumber/Source : BPS Survei Sosial Ekonomi Nasional 2008-/BPS-National Socio Economic Survey, Keterangan/Note: x) = Masih bergabung dengan kabupaten induk /Included in main regency 57

17 Angka Kelahiran Total Menurut TFR by Angka Kelahiran Total/TFR (1) (3) (3) (4) (5) (6) Kabupaten/Regency 01. N i a s 3,18 2,98 2,91 2,87 2, Mandailing Natal 3,35 3,09 3,01 2,85 2, Tapanuli Selatan 3,26 3,17 3,11 2,94 2, Tapanuli Tengah 3,39 3,33 3,27 3,05 2, Tapanuli Utara 3,48 3,30 3,24 3,14 3, Toba Samosir 3,51 3,34 3,28 3,13 3, Labuhan Batu 3,29 3,21 3,15 2,95 2, A s a h a n 3,17 3,14 3,08 2,91 2, Simalungun 3,01 2,77 2,72 2,61 2, D a i r i 3,36 3,17 3,11 2,99 2, K a r o 2,58 2,50 2,46 2,35 2, Deli Serdang 2,77 2,52 2,48 2,45 2, L a n g k a t 2,78 2,63 2,58 2,46 2, Nias Selatan 3,18 3,24 3,18 2,87 2, Humbang Hasundutan 3,48 3,42 3,35 3,14 3, Pakpak Bharat 3,36 3,38 3,32 2,99 2, Samosir 3,51 3,56 3,50 3,13 3, Serdang Bedagai 2,77 2,73 2,68 2,45 2, Batu Bara 3,17 3,14 3,08 2,91 2, Padang Lawas Utara x x x x x 21. Padang Lawas x x x x x 22. Labuhan Batu Selatan x x x x x 23. Labuhan Batu Utara x x x x x 24. Nias Utara x x x x x 25. Nias Barat x x x x x Kota/City 71. S i b o l g a 3,05 2,80 2,75 2,63 2, Tanjungbalai 3,19 3,12 3,06 2,91 2, Pematangsiantar 2,49 2,36 2,31 2,22 2, Tebing Tinggi 2,58 2,46 2,42 2,30 2, M e d a n 2,37 2,27 2,23 2,13 2, B i n j a i 2,56 2,41 2,36 2,27 2, Padangsidimpuan 2,70 2,77 2,72 2,62 2, Gunung Sitoli x x x x x Sumatera Utara 2,96 2,63 2,58 2,52 2,49 Sumber/Source : BPS Survei Sosial Ekonomi Nasional /BPS-National Socio Economic Survey, Keterangan/Note : x) = Masih bergabung dengan kabupaten induk /Included in main regency 58

18 Perkiraan Angka Harapan Hidup dan Angka Kematian Bayi menurut Estimation of Life Expectancy and Infant Mortality Rate by Angka Harapan Hidup Life Expectancy (tahun/year) Angka Kematian Bayi Infant Mortality Rate (1) (2) (3) (4) (5) Kabupaten/Regency 01. N i a s 69,15 69,38 27,1 25,2 02. Mandailing Natal 63,46 63,54 41,5 34,9 03. Tapanuli Selatan 66,99 67,03 26,0 26,2 04. Tapanuli Tengah 67,71 67,91 28,1 27,0 05. Tapanuli Utara 68,95 69,32 26,5 25,6 06. Toba Samosir 70,54 70,61 27,6 26,3 07. Labuhan Batu 68,66 69,20 35,1 30,7 08. A s a h a n 68,69 68,84 34,7 30,5 09. Simalungun 68,73 68,85 26,5 25,3 10. D a i r i 67,90 68,15 26,3 25,4 11. K a r o 71,99 72,09 11,5 10,6 12. Deli Serdang 70,07 70,36 22,9 20,4 13. L a n g k a t 68,99 69,03 19,6 18,4 14. Nias Selatan 69,20 69,60 29,3 27,9 15. Humbang Hasundutan 67,69 67,78 31,5 30,1 16. Pakpak Bharat 67,05 67,32 31,2 29,6 17. Samosir 69,52 69,62 27,9 26,3 18. Serdang Bedagai 68,79 68,89 23,9 22,6 19. Batu Bara 68,34 68,46 34,7 30,5 20. Padang Lawas Utara 66,48 66,53 x x 21. Padang Lawas 66,90 66,97 x x 22. Labuhan Batu Selatan 69,28 69,62 x x 23. Labuhan Batu Utara 68,82 69,22 x x 24. Nias Utara x 69,06 x x 25. Nias Barat x 69,07 x x Kota/City 71. S i b o l g a 70,11 70,17 20,8 18,9 72. Tanjungbalai 69,66 70,05 31,0 27,6 73. Pematangsiantar 71,83 72,00 13,7 12,3 74. Tebing Tinggi 71,07 71,20 17,2 15,4 75. M e d a n 71,50 71,71 13,8 11,4 76. B i n j a i 71,54 71,65 17,3 15,6 77. Padangsidimpuan 69,35 69,47 25,3 23,1 78. Gunung Sitoli x 69,55 x x Sumatera Utara 69,20 69,35 26,9 25,6 Sumber/Source : BPS-Survei Sosial Ekonomi Nasional /BPS-National Socio Economic Survey Keterangan/Note:: x) = Masih bergabung dengan kabupaten induk /Included in main regency 59

19 Komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut Component of Human Development Index (HDI) by 2009 Harapan Hidup/Life Expectancy (tahun/year) Komponen IPM /Component of HDI Melek Huruf Literacy rate (%) Rata-rata lama sekolah Mean years of scholling (tahun/year) Pengeluaran riil per kapita adjusted real per capita expenditure (000 Rp.) IPM HDI (1) (2) (3) (4) (5) (6) Kabupaten/Regency 01. N i a s 69,38 89,75 6,41 605,61 68, Mandailing Natal 63,54 99,32 7,71 633,72 70, Tapanuli Selatan 67,03 99,79 8,93 639,12 73, Tapanuli Tengah 67,91 95,75 8,12 616,80 70, Tapanuli Utara 69,32 98,57 8,82 629,88 73, Toba Samosir 70,61 98,34 9,74 643,12 76, Labuhan Batu 69,20 97,94 8,32 634,24 73, A s a h a n 68,84 96,79 7,67 627,64 72, Simalungun 68,85 97,37 8,69 628,59 73, D a i r i 68,15 97,95 8,53 623,85 72, K a r o 72,09 98,69 9,09 619,83 74, Deli Serdang 70,36 98,35 9,11 630,84 74, L a n g k a t 69,03 96,85 8,72 624,51 72, Nias Selatan 69,60 85,19 6,32 592,13 66, Humbang Hasundutan 67,78 98,21 9,05 611,20 71, Pakpak Bharat 67,32 96,51 8,14 611,52 70, Samosir 69,62 96,61 9,51 621,09 73, Serdang Bedagai 68,89 97,44 8,63 626,30 72, Batu Bara 68,46 95,21 7,33 626,30 71, Padang Lawas Utara 66,53 99,21 8,16 632,03 72, Padang Lawas 66,97 99,65 8,12 622,29 71, Labuhan Batu Selatan 69,62 98,82 8,18 628,88 73, Labuhan Batu Utara 69,22 98,16 7,81 631,74 73, Nias Utara 69,06 89,19 5,81 603,54 67, Nias Barat 69,07 84,30 5,36 603,74 65,96 Kota/City 71. S i b o l g a 70,17 99,29 9,63 626,42 74, Tanjungbalai 70,05 98,98 8,80 620,92 73, Pematangsiantar 72,00 99,41 10,81 632,28 77, Tebing Tinggi 71,20 98,61 9,81 635,94 76, M e d a n 71,71 99,31 10,80 632,32 76, B i n j a i 71,65 99,18 9,85 630,45 76, Padangsidimpuan 69,47 99,62 10,10 625,45 74, Gunung Sitoli 69,55 94,75 8,42 610,39 71,33 Sumatera Utara 69,35 97,15 8,65 634,73 73,80 Sumber/Source : BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional 2009/BPS-National Sosio Economic Survey

20 Persentase Balita menurut Penolong Kelahiran dan Percentage of Child Under Five by First Birth Attendant and (%) Dokter Doctor Penolong Kelahiran/Birth Attendant Tenaga Dukun, Bidan medis lainnya Midwife Other Healer, Paramedic other Jumlah Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) Kabupaten/Regency 01. N i a s 2,93 43,35 1,43 52,29 100, Mandailing Natal 5,42 62,88 0,36 31,34 100, Tapanuli Selatan 3,60 77,23 0,00 19,16 100, Tapanuli Tengah 13,26 69,31 0,00 17,43 100, Tapanuli Utara 11,37 75,84 2,19 10,60 100, Toba Samosir 14,11 74,35 4,60 6,94 100, Labuhan Batu 6,34 81,18 0,00 12,48 100, A s a h a n 10,01 82,49 0,34 7,15 100, Simalungun 5,87 82,32 3,42 8,39 100, D a i r i 6,59 77,50 0,42 15,48 100, K a r o 11,03 88,38 0,00 0,59 100, Deli Serdang 21,64 75,26 0,77 2,34 100, L a n g k a t 14,22 79,23 0,00 6,56 100, Nias Selatan 2,52 28,03 2,31 67,14 100, Humbang Hasundutan 11,95 71,74 3,73 12,58 100, Pakpak Bharat 11,58 47,13 1,67 39,62 100, Samosir 10,93 80,20 1,07 7,79 100, Serdang Bedagai 11,42 86,05 0,31 2,22 100, Batu Bara 14,75 77,55 0,00 7,71 100, Padang Lawas Utara 2,92 59,25 0,00 37,84 100, Padang Lawas 2,40 67,62 0,00 29,98 100, Labuhan Batu Selatan 3,53 90,22 0,55 5,70 100, Labuhan Batu Utara 11,69 70,22 0,41 17,68 100, Nias Utara 3,32 45,90 4,70 46,09 100, Nias Barat 2,21 32,84 2,45 62,50 100,00 Kota/City 71. S i b o l g a 12,50 86,69 0,00 0,81 100, Tanjungbalai 12,78 84,03 0,32 2,88 100, Pematangsiantar 24,34 73,89 0,88 0,88 100, Tebing Tinggi 9,13 89,63 0,83 0,41 100, M e d a n 24,54 74,93 0,00 0,53 100, B i n j a i 19,00 79,79 0,40 0,80 100, Padangsidimpuan 7,24 88,44 0,00 4,32 100, Gunung Sitoli 14,49 69,58 1,22 14,70 100,00 Sumatera Utara 13,27 75,01 0,75 10,97 100,00 Sumber/Source : BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional /BPS-National Sosio Economic Survey 61

21 Persentase Penduduk yang Masih Sekolah menurut dan Kelompok Umur Percentage of Population Attending School by and Age Group (%) Kelompok Umur Pendidikan Age Group of School/(tahun/year) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Kabupaten/Regency 01. N i a s 97,18 83,95 63,28 14,70 93, Mandailing Natal 98,64 91,34 51,48 8,46 96, Tapanuli Selatan 99,43 88,05 62,19 9,68 95, Tapanuli Tengah 98,45 89,81 69,68 10,30 95, Tapanuli Utara 99,33 96,99 82,83 12,48 98, Toba Samosir 99,07 95,59 78,24 7,30 98, Labuhan Batu 98,51 84,04 58,05 8,16 93, A s a h a n 98,47 90,84 53,39 8,88 95, Simalungun 98,89 93,65 68,41 11,76 97, D a i r i 99,35 94,99 64,34 9,44 97, K a r o 99,14 97,28 70,46 5,55 98, Deli Serdang 99,46 93,52 68,38 15,42 98, L a n g k a t 99,62 92,89 55,55 6,62 97, Nias Selatan 92,62 86,33 56,63 12,70 90, Humbang Hasundutan 99,75 97,08 76,62 10,62 98, Pakpak Bharat 99,58 95,99 71,21 10,88 98, Samosir 99,27 94,92 78,90 4,86 97, Serdang Bedagai 98,97 92,89 56,73 3,59 96, Batu Bara 99,27 88,18 68,39 7,64 95, Padang Lawas Utara 99,24 87,43 56,70 6,62 95, Padang Lawas 98,15 86,31 57,00 10,21 94, Labuhan Batu Selatan 97,81 86,68 57,53 5,99 94, Labuhan Batu Utara 97,89 91,49 65,62 6,14 96, Nias Utara 97,44 85,68 64,79 13,58 93, Nias Barat 95,16 87,30 63,64 15,61 92,58 Kota/City 71. S i b o l g a 100,00 95,00 56,67 13,48 98, Tanjungbalai 98,76 87,77 58,86 8,15 95, Pematangsiantar 99,35 96,50 56,55 18,11 98, Tebing Tinggi 99,67 92,20 70,87 7,55 97, M e d a n 99,78 96,80 83,04 32,40 98, B i n j a i 99,65 93,65 74,39 13,35 97, Padangsidimpuan 99,52 95,31 81,14 28,51 97, Gunung Sitoli 97,60 84,75 63,63 25,18 93,51 Sumatera Utara 98,90 92,26 66,94 15,65 96,86 Sumber/Source : BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional /BPS-National Sosio Economic Survey 62

22 Persentase Rumahtangga menurut Sumber Air Minum dan Percentage of Households by Source of Drinking Water and (%) Air Kema -san Ledeng/ Pipe Pompa Pump Sumur Well Mata Air Spring Lainnya (Sungai, hujan) Others (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Kabupaten/Regency 01. N i a s 0,00 0,00 0,21 60,09 32,66 7, Mandailing Natal 1,49 2,48 4,28 51,93 26,15 13, Tapanuli Selatan 0,54 6,28 1,37 28,19 55,73 7, Tapanuli Tengah 1,66 15,90 0,32 36,18 40,78 5, Tapanuli Utara 0,52 12,65 16,51 11,80 46,99 11, Toba Samosir 3,07 14,66 24,87 21,84 30,08 5, Labuhan Batu 15,11 5,55 4,44 39,77 0,89 34, A s a h a n 16,77 6,54 41,36 29,97 0,98 4, Simalungun 0,63 25,95 49,11 4,03 19,08 1, D a i r i 1,03 16,13 1,57 7,73 47,76 25, K a r o 0,96 34,02 10,27 5,38 44,46 4, Deli Serdang 36,23 10,56 14,06 35,96 2,99 0, L a n g k a t 11,37 4,01 24,32 50,38 4,98 4, Nias Selatan 0,98 1,49 0,60 42,34 50,31 4, Humbang Hasundutan 0,41 2,11 20,01 15,03 47,46 14, Pakpak Bharat 0,75 5,10 0,70 2,84 52,40 38, Samosir 0,59 10,95 4,28 7,49 34,04 42, Serdang Bedagai 10,85 2,46 61,09 24,30 1,30 0, Batu Bara 11,56 16,30 40,17 31,73 0,25 0, Padang Lawas Utara 3,14 0,23 3,62 66,14 9,92 16, Padang Lawas 4,64 0,00 1,01 74,18 10,76 9, Labuhan Batu Selatan 5,50 15,62 11,60 56,75 0,21 10, Labuhan Batu Utara 7,23 6,11 22,23 44,30 2,10 18, Nias Utara 0,00 4,96 4,07 42,53 24,40 24, Nias Barat 0,16 0,00 0,33 60,30 21,93 17,27 Kota/City 71. S i b o l g a 5,48 75,36 1,64 2,00 15,33 0, Tanjungbalai 12,90 79,29 1,02 0,68 0,00 6, Pematangsiantar 8,03 82,05 5,30 0,85 2,56 1, Tebing Tinggi 19,97 16,58 51,44 11,84 0,00 0, M e d a n 40,49 49,11 4,31 5,86 0,00 0, B i n j a i 28,38 9,09 8,49 53,46 0,39 0, Padangsidimpuan 6,13 27,18 3,95 53,08 9,18 0, Gunung Sitoli 6,15 15,05 9,38 36,25 27,91 5,24 Sumatera Utara 16,48 19,32 17,64 28,08 12,51 5,96 Sumber/Source : BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional /BPS-National Sosio Economic Survey 63

23 Persentase Rumahtangga menurut Dinding Terluas dan Percentage of Households by Material of the Wall and (%) Tembok Brick Kayu Wood Bambu Bamboo Lainnya Others Jumlah Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) Kabupaten/Regency 01. N i a s 29,00 66,60 3,49 0,92 100, Mandailing Natal 29,01 62,91 8,08 0,00 100, Tapanuli Selatan 29,97 69,53 0,50 0,00 100, Tapanuli Tengah 36,19 63,81 0,00 0,00 100, Tapanuli Utara 20,08 79,92 0,00 0,00 100, Toba Samosir 32,32 65,42 2,08 0,19 100, Labuhan Batu 53,70 45,41 0,71 0,18 100, A s a h a n 53,04 43,15 2,41 1,40 100, Simalungun 51,39 44,28 4,07 0,26 100, D a i r i 18,71 76,71 4,58 0,00 100, K a r o 43,35 52,54 3,52 0,59 100, Deli Serdang 68,61 18,57 12,41 0,41 100, L a n g k a t 47,73 41,72 10,55 0,00 100, Nias Selatan 40,54 57,19 2,10 0,17 100, Humbang Hasundutan 23,06 76,49 0,45 0,00 100, Pakpak Bharat 13,84 83,03 3,13 0,00 100, Samosir 29,00 70,37 0,19 0,44 100, Serdang Bedagai 59,68 24,98 15,34 0,00 100, Batu Bara 58,51 32,86 8,64 0,00 100, Padang Lawas Utara 37,17 60,74 2,09 0,00 100, Padang Lawas 32,60 66,23 1,17 0,00 100, Labuhan Batu Selatan 50,30 47,46 1,64 0,60 100, Labuhan Batu Utara 38,57 58,32 2,91 0,20 100, Nias Utara 23,60 73,74 1,90 0,75 100, Nias Barat 25,42 71,76 1,83 1,00 100,00 Kota/City 71. S i b o l g a 48,73 51,09 0,18 0,00 100, Tanjungbalai 43,29 56,37 0,34 0,00 100, Pematangsiantar 66,15 32,14 1,54 0,17 100, Tebing Tinggi 73,94 22,67 3,38 0,00 100, M e d a n 82,52 16,70 0,66 0,11 100, B i n j a i 73,80 19,32 6,40 0,47 100, Padangsidimpuan 56,03 43,81 0,00 0,17 100, Gunung Sitoli 41,92 55,79 1,70 0,58 100,00 Sumatera Utara 54,34 40,39 5,02 0,26 100,00 Sumber/Source : BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional /BPS-National Sosio Economic Survey 64

24 Persentase Rumahtangga menurut Jenis Lantai Terluas dan Percentage of Households by Material of the Floor and (%) Bukan Tanah/Bamboo Non- Earth/Bamboo Tanah Earth Bambu Bamboo Jumlah Total (1) (2) (3) (4) Kabupaten/Regency 01. N i a s 67,56 31,15 1,28 100, Mandailing Natal 98,11 1,42 0,47 100, Tapanuli Selatan 98,29 1,71 0,00 100, Tapanuli Tengah 98,72 1,09 0,19 100, Tapanuli Utara 98,66 1,34 0,00 100, Toba Samosir 96,11 3,89 0,00 100, Labuhan Batu 93,03 6,60 0,37 100, A s a h a n 97,42 2,58 0,00 100, Simalungun 94,31 5,38 0,31 100, D a i r i 94,74 4,45 0,82 100, K a r o 95,62 4,01 0,38 100, Deli Serdang 96,76 2,97 0,27 100, L a n g k a t 89,40 9,27 1,33 100, Nias Selatan 72,19 27,46 0,35 100, Humbang Hasundutan 97,97 2,03 0,00 100, Pakpak Bharat 95,16 4,84 0,00 100, Samosir 94,89 4,92 0,19 100, Serdang Bedagai 94,41 5,59 0,00 100, Batu Bara 96,80 2,71 0,49 100, Padang Lawas Utara 94,17 5,15 0,68 100, Padang Lawas 94,16 5,49 0,35 100, Labuhan Batu Selatan 94,00 5,40 0,60 100, Labuhan Batu Utara 88,82 10,34 0,84 100, Nias Utara 68,71 29,61 1,69 100, Nias Barat 78,74 20,27 1,00 100,00 Kota/City 71. S i b o l g a 99,09 0,91 0,00 100, Tanjungbalai 99,49 0,34 0,17 100, Pematangsiantar 98,46 1,54 0,00 100, Tebing Tinggi 97,29 2,71 0,00 100, M e d a n 98,45 1,22 0,33 100, B i n j a i 97,55 2,45 0,00 100, Padangsidimpuan 97,68 2,00 0,33 100, Gunung Sitoli 91,56 7,25 1,19 100,00 Sumatera Utara 94,81 4,79 0,40 100,00 Sumber/Source : BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional /BPS-National Sosio Economic Survey 65

25 Persentase Rumahtangga menurut Sumber Penerangan dan Percentage of Households by Source of Lighting and (%) Listrik PLN PLN Electric Listrik Non PLN Non PLN Electric Petromak, Aladin Pumped lamp Pelita, Sentir Obor Oil lamp Lainnya Others (1) (2) (3) (4) (5) (6) Kabupaten/Regency 01. N i a s 45,29 8,81 12,02 30,39 3, Mandailing Natal 64,20 5,96 5,00 24,84 0, Tapanuli Selatan 80,52 4,01 5,51 9,96 0, Tapanuli Tengah 81,62 6,89 3,32 8,17 0, Tapanuli Utara 91,30 0,96 0,65 7,10 0, Toba Samosir 88,14 7,70 1,13 3,02 0, Labuhan Batu 81,22 7,40 3,99 7,03 0, A s a h a n 92,13 4,01 0,42 3,32 0, Simalungun 95,57 2,72 0,31 1,40 0, D a i r i 85,15 2,95 1,02 10,47 0, K a r o 95,86 1,58 1,61 0,57 0, Deli Serdang 96,27 1,55 0,06 1,79 0, L a n g k a t 92,56 4,18 0,21 3,05 0, Nias Selatan 34,09 15,02 9,43 38,66 2, Humbang Hasundutan 91,96 0,19 0,49 7,36 0, Pakpak Bharat 74,12 4,57 1,14 20,17 0, Samosir 92,19 4,30 0,58 2,36 0, Serdang Bedagai 98,93 0,00 0,00 1,07 0, Batu Bara 90,28 4,39 0,00 5,08 0, Padang Lawas Utara 73,55 10,56 1,28 14,61 0, Padang Lawas 73,08 3,87 1,51 21,35 0, Labuhan Batu Selatan 76,73 17,79 2,23 3,25 0, Labuhan Batu Utara 73,32 12,55 2,63 10,54 0, Nias Utara 45,86 11,07 7,85 33,91 1, Nias Barat 43,36 11,13 18,44 26,25 0,83 Kota/City 71. S i b o l g a 97,08 2,74 0,18 0,00 0, Tanjungbalai 97,62 1,19 0,34 0,68 0, Pematangsiantar 98,46 1,20 0,17 0,00 0, Tebing Tinggi 99,83 0,00 0,00 0,00 0, M e d a n 99,23 0,44 0,33 0,00 0, B i n j a i 96,42 2,75 0,19 0,44 0, Padangsidimpuan 94,59 2,06 2,57 0,47 0, Gunung Sitoli 76,39 6,38 6,51 10,33 0,39 Sumatera Utara 89,18 3,73 1,42 5,43 0,24 Sumber/Source : BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional /BPS-National Sosio Economic Survey 66

26 Persentase Rumahtangga menurut Tempat Pembuangan Tinja dan Percentage of Households by Final Disposal Of Feces and Tangki Septik Septictank Kolam/ sawah Pond/Rice Field Sungai/ Danau Rivers/ Lake Lainnya Others Jumlah Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) Kabupaten/Regency 01. N i a s 10,74 6,08 26,52 56,67 100, Mandailing Natal 16,71 0,19 71,32 11,78 100, Tapanuli Selatan 19,45 1,11 74,07 5,36 100, Tapanuli Tengah 28,79 2,11 41,98 27,12 100, Tapanuli Utara 56,43 0,33 9,97 33,27 100, Toba Samosir 57,95 1,13 11,59 29,32 100, Labuhan Batu 62,98 2,59 4,57 29,87 100, A s a h a n 65,40 0,66 3,29 30,65 100, Simalungun 62,50 0,62 8,27 28,61 100, D a i r i 55,72 2,45 4,67 37,16 100, K a r o 70,97 0,67 17,25 11,11 100, Deli Serdang 83,29 0,20 5,35 11,15 100, L a n g k a t 55,90 0,87 7,45 35,78 100, Nias Selatan 3,19 1,43 17,13 78,25 100, Humbang Hasundutan 56,58 1,20 7,40 34,82 100, Pakpak Bharat 50,38 0,86 17,40 31,36 100, Samosir 43,92 1,15 3,57 51,36 100, Serdang Bedagai 73,76 0,45 4,30 21,49 100, Batu Bara 62,69 1,64 10,23 25,44 100, Padang Lawas Utara 34,18 0,85 45,33 19,64 100, Padang Lawas 19,31 0,17 52,29 28,23 100, Labuhan Batu Selatan 61,01 1,74 10,90 26,34 100, Labuhan Batu Utara 48,60 2,02 10,54 38,84 100, Nias Utara 20,65 0,56 16,90 61,89 100, Nias Barat 20,77 0,50 12,46 66,28 100,00 Kota/City 71. S i b o l g a 40,51 0,00 54,74 4,75 100, Tanjungbalai 80,30 0,17 14,26 5,27 100, Pematangsiantar 87,52 0,68 7,52 4,27 100, Tebing Tinggi 94,59 0,68 1,35 3,38 100, M e d a n 93,81 0,22 1,55 4,42 100, B i n j a i 88,26 0,62 6,16 4,95 100, Padangsidimpuan 59,19 3,23 31,88 5,70 100, Gunung Sitoli 30,54 0,80 38,94 29,71 100,00 Sumatera Utara 64,45 0,83 13,25 21,47 100,00 Sumber/Source : BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional /BPS-National Sosio Economic Survey 67

27 3.2.1 Banyaknya Penduduk Umur 15 Tahun Ke atas menurut Jenis Kegiatan Number of Population Aged 15 Years and Over by Kind of Activity (Jiwa/Person) Jenis Kegiatan Kind of Activity ) ) ) 4) (1) (4) (5) 1. Angkatan Kerja/Labour Force Bekerja Working Mencari Kerja Seeking Job Bukan Angkatan Kerja/Non- Labour Force Tenaga Kerja Manpower (1+2) Sumber/Source : BPS-Survei Angkatan Kerja Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) /BPS - National Labour Force Survey Keterangan/Note : 1) Sakernas Agustus ) Sakernas Agustus ) Sakernas Agustus ) Sakernas Agustus 68

28 3.2.2 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke atas menurut Jenis Kelamin dan Kegiatan Seminggu yang Lalu Number of Population Aged 15 Years Old and Over by Sex and Type of Activity During the Previous Week (Jiwa/Person) Kegiatan Seminggu yang Lalu/Type of Activity During The Previous Week Laki-Laki Male Perempuan Female Laki-laki + Perempuan Male+Female (1) (2) (3) (4) I. Angkatan Kerja/Labour Force Bekerja/Working Mencari Pekerjaan/ Seeking Job II. Bukan Angkatan Kerja/ Non Labour Force 1. Sekolah/Attending School 2. Mengurus Rumahtangga Housekeeping Lainnya/Others Jumlah/Total 4) ) ) ) Sumber/Source : BPS- Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) / BPS - National Labour Force Survey Keterangan/Note : 1) Sakernas Agustus ) Sakernas Agustus ) Sakernas Agustus ) Sakernas Agustus 69

29 3.2.3 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke atas menurut, dan Jenis Kegiatan Seminggu yang Lalu Population 15 Years of Age and Overby, and Type of Activity During the Previous Week Angkatan Kerja Economically Active (jiwa/person) Bekerja Employee Penganggur UnEmployee Jumlah Total Bukan Angkatan Kerja Not Economically Active Jumlah Total TPT Open Employee Rate ( 0 / 0 ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Kabupaten/Regency 01. N i a s , Mandailing Natal , Tapanuli Selatan , Tapanuli Tengah , Tapanuli Utara , Toba Samosir , Labuhan Batu , A s a h a n , Simalungun , D a i r i , K a r o , Deli Serdang , L a n g k a t , Nias Selatan , Humbang Hasundutan , Pakpak Bharat , Samosir , Serdang Bedagai , Batu Bara , Padang Lawas Utara , Padang Lawas , Labuhan Batu Selatan , Labuhan Batu Utara , Nias Utara , Nias Barat ,59 Kota/City 71. S i b o l g a , Tanjungbalai , Pematangsiantar , Tebing Tinggi , M e d a n , B i n j a i , Padangsidimpuan , Gunung Sitoli ,56 Sumatera Utara ,43 Sumber/Source : BPS- Survei Angkatan Kerja Nasional bulan Agustus /National Labour Force Survey, August 70

30 3.2.4 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Umur 15 Tahun Ke atas menurut Labour Force Participation Rate and Open Employee Rate 15 Years of Aged and Over by (%) TPAK Labour Force Participan Rate TPT Open Employee Rate (1) (2) (3) (4) (5) Kabupaten/Regency 01. N i a s 77,69 77,10 2,65 2, Mandailing Natal 73,60 71,30 5,64 4, Tapanuli Selatan 83,58 80,48 3,33 3, Tapanuli Tengah 75,26 73,55 7,34 6, Tapanuli Utara 83,91 84,16 2,20 2, Toba Samosir 81,81 80,78 3,39 2, Labuhan Batu 66,34 59,93 8,88 7, A s a h a n 62,23 63,39 9,23 8, Simalungun 69,75 69,81 7,74 6, D a i r i 91,11 90,46 3,89 2, K a r o 83,93 85,47 2,06 1, Deli Serdang 68,31 69,96 10,87 9, L a n g k a t 66,00 67,76 8,77 8, Nias Selatan 76,20 82,59 3,96 2, Humbang Hasundutan 87,82 89,93 1,66 0, Pakpak Bharat 87,42 89,37 3,07 1, Samosir 92,40 92,32 1,36 0, Serdang Bedagai 67,98 68,64 5,70 6, Batu Bara 64,23 64,48 6,23 7, Padang Lawas Utara 82,36 79,88 2,27 3, Padang Lawas 73,40 72,76 6,73 7, Labuhan Batu Selatan x 63,80 x 5, Labuhan Batu Utara x 60,57 x 5, Nias Utara x 75,04 x 3, Nias Barat x 79,18 x 0,59 Kota/City 71. S i b o l g a 63,13 70,40 17,14 17, Tanjungbalai 62,29 65,14 11,17 10, Pematangsiantar 64,11 62,55 12,30 10, Tebing Tinggi 60,37 65,78 11,47 9, M e d a n 61,82 61,94 14,27 13, B i n j a i 63,43 65,00 11,84 11, Padangsidimpuan 65,99 67,37 10,52 8, Gunung Sitoli x 71,31 x 2,56 Sumatera Utara 69,14 69,51 8,45 7,43 Sumber/Source : BPS-Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2009 dan Agustus / National Labour Force Survey, August 2009 and August Keterangan/Note : x) = Masih bergabung dengan kabupaten induk/included in main regency 71

31 3.2.5 Persentase Angkatan Kerja Berumur 15 Tahun Ke atas menurut Jenis Kelamin dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Percentage Economically Activate Person Aged 15 Years by Sex and Level of Education (Jiwa/Person) Tingkat Pendidikan Educational Attainment 1. Tidak/belum pernah sekolah Never/Not Yet Attending School Laki-Laki Male Perempuan Female Laki-Laki + Perempuan Male+Female (1) (2) (3) (4) 1,11 2,36 1,62 2. Tidak/belum tamat SD/Not Yet Completed Primary School 12,26 15,31 13,50 3. Tamat SD/Primary School 21,07 21,35 21,19 4. Tamat SMTP/Junior High School 5. Tamat SMTA/Senior High School 6. Diploma I/II/III/IV, Universitas/Diploma I/II/III/IV, University 25,18 22,57 24,13 34,57 28,85 32,26 5,80 9,56 7,32 Jumlah/Total 100,00 100,00 100,00 Sumber/Source : BPS- Survei Angkatan Kerja Nasional bulan Agustus /BPS-National Labour Force Survey, August 72

32 Persentase Penduduk Umur 15 Tahun Ke atas yang Bekerja menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin Percentage of Working Population Aged 15 Years and Over by Industry and Sex Lapangan Usaha Industry Laki-Laki Male Perempuan Female Laki-Laki + Perempuan Male+Female (1) (2) (3) (4) 1. Pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan, peternakan/agriculture, forestry, plantation, fishery, livestock 2. Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying 46,53 47,58 46,94 0,64 0,09 0,43 3. Industri Pengolahan/Manufacture 4. Listrik, Gas dan Air Minum Electricity, Gas and Water Supply 7,16 7,85 7,43 0,31 0,04 0,20 5. Bangunan/Construction 8,12 0,17 5,00 6. Perdagangan, Hotel dan Rstoran/Trade, Hotel and Restaurant 7. Pengangkutan dan Komunikasi Transportation and Communication 8. Bank dan Lembaga Keuangan/Bank and Other Financial Institutions 9. Jasa Kemasyarakatan/Public Service 10. Lainnya/Tak Terjawab/Others/Un answered 16,32 24,47 19,52 7,80 0,77 5,04 1,31 0,51 1,00 11,81 18,53 14,45 0,00 0,00 0,00 Jumlah/Total 100,00 100,00 100,00 Sumber/Source : BPS- Survei Angkatan Kerja Nasional, Agustus /BPS- National Labour Force Survey, August 73

33 3.2.7 Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu menurut Jenis Kelamin dan Status Pekerjaan Utama/Percentage of Working Population Aged 15 Years Old and Over Who Worked During the Previous Week by Sex and Type of Main Employment Status Status Pekerjaan Utama Main Employment Status Laki-Laki Male Perempuan Female Laki-Laki + Perempuan Male+Female (1) (2) (3) (4) 1. Berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain/self employer 2. Berusaha dibantu anggota rumahtangga/buruh tidak tetap/employer assisted by family worker/temporary worker 3. Berusaha dengan buruh tetap/ Employer assisted by employee 21,64 18,07 20,24 23,89 14,40 20,17 3,86 1,81 3,05 4. Buruh/karyawan/Employee 31,96 22,96 28,43 5. Pekerja bebas di pertanian/free worker agriculture 6. Pekerja bebas di non pertanian/free worker non agriculture 7. Pekerja keluarga/family worker 4,28 2,70 3,66 4,75 2,38 3,82 9,62 37,68 20,63 Jumlah/Total 100,00 100,00 100,00 Sumber/Source : BPS- Survei Angkatan Kerja Nasional, Agustus /BPS-National Labour Force Survey, August 74

34 3.2.8 Persentase Penduduk yang Berusia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama Percentage of Population Aged 15 Years Old and Over Who Worked by Type of Main Industry 2009 (%) Lapangan Pekerjaan Utama Main Industry (1) (3) 1. Pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan, peternakan/agriculture, forestry, plantation, fishery, livestock 2. Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying 3. Industri pengolahan/ Manufacturing 4. Listrik, gas dan air/electricity, Gas and Water Supply ,72 46,94 0,40 0,43 8,69 7,43 0,23 0,20 5. Bangunan/Construction 5,18 5,00 6. Perdagangan, Hotel, dan 20,04 19,52 Restoran/Trade, Hotel and Restaurant 7. Pengangkutan dan Komunikasi 5,64 5,04 Transportation and Communication 8. Bank dan Lembaga Keuangan 1,05 1,00 lainnya/bank and Other Financial Institutions 9. Jasa Kemasyarakatan/Public Service 12,06 14, Lainnya/Others 0,00 0,00 Jumlah/Total 100,00 100,00 Sumber/Source : BPS-Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2009 dan Agustus /National Labour Force Survey, Agustus 2009 and August 75

35 3.2.9 Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu menurut, dan Kelompok Lapangan Usaha Percentage of Population 15 Years of Aged and Over Who Worked During the Previous Week by, and Main Industry Group Kelompok Lapangan Usaha Main Industri Group Jumlah Pertanian/ Agriculture Industri/ Manufactur Jasa/ Service Total (1) (2) (3) (4) (5) Kabupaten/Regency 01. N i a s 84,69 2,21 13,10 100, Mandailing Natal 67,52 7,14 25,34 100, Tapanuli Selatan 81,60 4,21 14,18 100, Tapanuli Tengah 61,84 7,41 30,75 100, Tapanuli Utara 74,35 5,07 20,57 100, Toba Samosir 70,83 5,92 23,25 100, Labuhan Batu 57,48 10,53 31,98 100, A s a h a n 47,41 15,61 36,98 100, Simalungun 57,34 10,22 32,44 100, D a i r i 79,51 1,92 18,57 100, K a r o 72,98 2,74 24,28 100, Deli Serdang 25,65 28,33 46,02 100, L a n g k a t 49,00 13,08 37,91 100, Nias Selatan 86,21 3,40 10,40 100, Humbang Hasundutan 83,54 3,86 12,60 100, Pakpak Bharat 81,18 1,20 17,62 100, Samosir 78,48 3,50 18,02 100, Serdang Bedagai 54,84 12,17 32,98 100, Batu Bara 49,00 12,99 38,01 100, Padang Lawas Utara 84,39 1,87 13,74 100, Padang Lawas 73,97 2,74 23,29 100, Labuhan Batu Selatan 71,24 1,53 27,23 100, Labuhan Batu Utara 68,31 3,72 27,97 100, Nias Utara 86,23 2,26 11,51 100, Nias Barat 89,10 2,02 8,88 100,00 Kota/City 71. S i b o l g a 16,53 8,90 74,57 100, Tanjungbalai 21,99 7,48 70,54 100, Pematangsiantar 8,63 13,50 77,87 100, Tebing Tinggi 4,73 18,52 76,75 100, M e d a n 3,07 20,55 76,37 100, B i n j a i 9,40 28,31 62,29 100, Padangsidimpuan 22,38 10,71 66,91 100, Gunung Sitoli 67,34 7,22 25,44 100,00 Sumatera Utara 46,94 13,06 40,00 100,00 Sumber/Source : BPS- Survei Angkatan Kerja Nasional, Agustus /National Labour Force Survey August 76

Population and Manpower

Population and Manpower Population and Manpower PENDUDUK Population KETENAGAKERJAAN Manpower Penduduk dan Ketenagakerjaan 3.1. Penduduk Penduduk merupakan salah satu sumber daya pembangunan, karena penduduk itu sendiri berperan

Lebih terperinci

Population And Manpower

Population And Manpower Population And Manpower Penduduk Government Ketenagakerjaan Manpower Penduduk dan Ketenagakerjaan 3.1. Penduduk Penduduk merupakan salah satu sumber daya pembangunan, karena penduduk itu sendiri berperan

Lebih terperinci

Population And Manpower

Population And Manpower Population And Manpower Penduduk Government Ketenagakerjaan Manpower 3.1. Penduduk Penduduk merupakan salah satu sumber daya pembangunan, karena penduduk itu sendiri berperan penting dalam proses pembangunan.

Lebih terperinci

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

Provinsi Sumatera Utara: Demografi Fact Sheet 02/2015 (28 Februari 2015) Agrarian Resource Center ARC Provinsi Sumatera Utara: Demografi Provinsi Sumatera Utara adalah provinsi peringkat ke-4 di Indonesia dari sisi jumlah penduduk. Pada

Lebih terperinci

III. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

III. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA III. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA 3.1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Penduduk Kota Kendari pada tahun 2004 sebanyak 222.955 jiwa meningkat menjadi 226.056 jiwa, pada tahun 2005 dan pada tahun 2006

Lebih terperinci

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA. Population and Worker

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA. Population and Worker PENDUDUK DAN TENAGA KERJA Population and Worker POPULATION AND WORKER III PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN III POPULATION AND EMPLOYMENT III.1 PENDUDUK a. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk

Lebih terperinci

Penduduk dan Ketenagakerjaan

Penduduk dan Ketenagakerjaan Penduduk dan Ketenagakerjaan 3.1. Penduduk Penduduk merupakan salah satu sumber daya pembangunan, karena penduduk itu sendiri berperan penting dalam proses pembangunan. Berdasarkan hasil olahan proyeksi

Lebih terperinci

Population And Manpower

Population And Manpower Population And Manpower Penduduk Government Ketenagakerjaan Manpower 3.1. Penduduk Penduduk merupakan salah satu sumber daya pembangunan, karena penduduk itu sendiri berperan penting dalam proses pembangunan.

Lebih terperinci

Population and Labour Force

Population and Labour Force Population and Labour Force POPULATION AND LABOUR FORCE Grafik 3.1 Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Jawa Barat Menurut Kabupaten/Kota Growth Rate Population in Jawa Barat by Regency/City 2000-2010 26.

Lebih terperinci

Pemerintahan Government

Pemerintahan Government Pemerintahan Government Pada akhir bulan Juni tahun 2010, Sumatera Utara terdiri dari 25 Kabupaten dan 8 Kota. Keseluruhan kabupaten/kota ini terbagi dalam 417 Kecamatan dan 5.744 desa/kelurahan. 2.1.

Lebih terperinci

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah) LAMPIRAN Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut / Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah) / 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Nias 3.887.995 4.111.318 13.292.683.44 14. 046.053.44

Lebih terperinci

Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.

Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan. Jiwa (Ribu) Persentase (%) 13 12.5 12 11.5 11 10.5 10 9.5 9 8.5 8 12.55 11.51 11.31 11.33 10.41 10.39 9.85 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tingkat Kemiskinan Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus

Lebih terperinci

BAB 4 KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA

BAB 4 KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA BAB 4 KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA Population and Man Power Grafik 4.1 Kepadatan Penduduk Kota Jambi per Kecamatan Tahun 2013 Graph 4.1 Population Density in Jambi City by Distric, 2013 9000 8000 7000

Lebih terperinci

Population and Labour Force

Population and Labour Force Population and Labour Force 3.1. Penduduk 3.1. Population Pada tahun 2009 penduduk di Kabupaten /Kota Jawa Barat yang terbanyak di Kabupaten Bogor, yaitu sebesar 4, 4 juta jiwa dan diikuti oleh Kabupaten

Lebih terperinci

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA/ POPULATION AND LABOR BAB III/ CHAPTER III. Tabel Table

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA/ POPULATION AND LABOR BAB III/ CHAPTER III. Tabel Table Tabel.1.1. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan, Luas Daerah (Km ), Jenis Kelamin dan Kepadatan Per Km di Kabupaten Bangka Tahun 11 Number of Population by District, Region Area (km²), Sex and Density Per

Lebih terperinci

Penduduk dan Tenaga Kerja Population and Labour Force III

Penduduk dan Tenaga Kerja Population and Labour Force III Penduduk dan Tenaga Kerja Population and Labour Force III Penduduk dan Tenaga Kerja 26 Kabupaten Bandung Barat Dalam Angka 2013 Population and Labour Force 3.1 PENDUDUK 3.1 POPULATION Jumlah penduduk Kabupaten

Lebih terperinci

Pendapatan Regional Regional Income

Pendapatan Regional Regional Income Pendapatan Regional Regional Income Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara sederhana dapat diartikan sebagai keseluruhan nilai tambah Bruto dari kegiatan perekonomian di suatu wilayah. 11.1.PDRB

Lebih terperinci

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem *

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem * ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem * Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan persebaran

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 31/05/12/Thn. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA

BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA 39 BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA 3.1. Karakteristik Kemiskinan Propinsi Sumatera Utara Perkembangan persentase penduduk miskin di Sumatera

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali

Lebih terperinci

POPULATION AND LABOUR FORCE

POPULATION AND LABOUR FORCE Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan di berbagai daerah. Untuk itu pemerintah telah melaksanakan berbagai usaha dalam rangka memecahkan masalah kependudukan. The main aim of

Lebih terperinci

Pertanian Agriculture

Pertanian Agriculture Pertanian Agriculture Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang (galengan), saluran untuk menahan/menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang

Lebih terperinci

3.1. Population Penduduk

3.1. Population Penduduk POPULATION AND LABOUR FORCE Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan di berbagai daerah. Untuk itu pemerintah telah melaksanakan berbagai usaha dalam rangka memecahkan masalah kependudukan.

Lebih terperinci

Bab Chapter PENDUDUK & TENAGA KERJA. Population & Manpower

Bab Chapter PENDUDUK & TENAGA KERJA. Population & Manpower Bab Chapter 4 PENDUDUK & TENAGA KERJA Population & Manpower 4. Penduduk, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Penduduk Data penduduk yang disajikan dalam Bungo Dalam Angka ini merupakan hasil Proyeksi Sensus

Lebih terperinci

Yulianta Siregar Departemen electrical engineering University of North Sumatera Bali 28 Mei 2010

Yulianta Siregar Departemen electrical engineering University of North Sumatera Bali 28 Mei 2010 Yulianta Siregar Departemen electrical engineering University of North Sumatera Bali 28 Mei 2010 Energy planning is essentially an estimate of energy demand and supply in the future. Estimates of energy

Lebih terperinci

POPULATION AND LABOUR FORCE

POPULATION AND LABOUR FORCE 3.1. Penduduk Jumlah penduduk Jawa Barat pada tahun 2006 mencapai 40,74 juta orang. Pada tahun 2003 baru mencapai 38,13 juta orang, meningkat lagi menjadi 39,14 juta orang di tahun 2004, sedangkan tahun

Lebih terperinci

Musrenbang RKPD Provinsi Sumatera Utara 2013 Hotel Santika, Selasa 2 April 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

Musrenbang RKPD Provinsi Sumatera Utara 2013 Hotel Santika, Selasa 2 April 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA Musrenbang RKPD Provinsi Sumatera Utara 2013 Hotel Santika, Selasa 2 April 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA 1 PERTUMBUHAN EKONOMI, STRUKTUR PEREKONOMIAN DAN PDRB PERKAPITA EKSPOR, IMPOR

Lebih terperinci

Penduduk dan Tenaga Kerja / Population and Labour

Penduduk dan Tenaga Kerja / Population and Labour Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka 2009 36 PENDUDUK Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional. Sebagai modal dasar atau aset pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran

Lebih terperinci

BPS-Statistics DKI Jakarta Provincial Office 55

BPS-Statistics DKI Jakarta Provincial Office 55 4. PENDUDUK, MIGRASI, DAN TENAGAKERJA 4. POPULATIOM, MIGRATION, AND MAN POWER 4.1. Penduduk Jumlah penduduk DKI Jakarta, berdasarkan hasil estimasi Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2006 penduduk

Lebih terperinci

BAB 3. PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN

BAB 3. PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN BAB 3. PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN 3.1. Penduduk Jumlah penduduk yang besar menjadi salah satu modal dasar yang efektif bagi pembangunan bila diikuti dengan kualitas baik. Namun dengan pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

Penduduk dan Tenaga Kerja / Population and Labour

Penduduk dan Tenaga Kerja / Population and Labour Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka 2011 38 PENDUDUK Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional. Sebagai modal dasar atau aset pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 No. 29/05/12/Thn. XX, 5 Mei 2017 IPM PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 MEMASUKI KATEGORI TINGGI Pembangunan manusia di Sumatera

Lebih terperinci

Sumatera Utara. Rumah Balai Batak Toba

Sumatera Utara. Rumah Balai Batak Toba , Laporan Provinsi 105 Sumatera Rumah Balai Batak Toba Rumah Balai Batak Toba adalah rumah adat dari daerah Sumatera. Rumah ini terbagi atas dua bagian, yaitu jabu parsakitan dan jabu bolon. Jabu parsakitan

Lebih terperinci

PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN PIRAMIDA PENDUDUK KAB. KLUNGKUNG,

PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN PIRAMIDA PENDUDUK KAB. KLUNGKUNG, BAB III PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN 8000 7000 6000 0 PIRAMIDA PENDUDUK KAB. KLUNGKUNG, 2014 5000 4000 3000 2000 1000 0 PENDUDUK USIA 15+ YANG BEKERJA MENURUT LAP. USAHA, 2014 1000 2000 SEKTOR SEKUNDER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian merupakan basis utama perekonomian nasional. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggantungkan hidupnya pada

Lebih terperinci

Population and Labour Force

Population and Labour Force Population and Labour Force POPULATION AND LABOUR FORCE 3.1. Penduduk 3.1. Population Pada tahun 2008 penduduk di Kabupaten /Kota Jawa Barat yang terbanyak di Kabupaten Bogor, yaitu sebesar 4,4 juta jiwa

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 50/08/12/Th. XVIII, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 147.810 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 33.896 TON,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1994). Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1994). Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan yang meluas merupakan tantangan terbesar dalam upaya Pembangunan (UN, International Conference on Population and Development, 1994). Proses pembangunan

Lebih terperinci

Population and Labour Force

Population and Labour Force Population and Labour Force POPULATION AND LABOUR FORCE 3.1. Penduduk Pada tahun 2007 penduduk terbanyak di Jawa Barat terdapat di Kabupaten Bogor, yaitu sebesar 4,3 juta orang kemudian diikuti oleh Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kenaikan pendapatan nasional. Cara mengukur pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kenaikan pendapatan nasional. Cara mengukur pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam industri yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat ekonomi yang terjadi. Bagi

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 39/07/12/Thn.XIX, 01 Juli 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA SUMATERA UTARA 2015 MENCAPAI 69,51. Pembangunan manusia di Sumatera

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (Jiwa)

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (Jiwa) Lampiran 1. Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005 2007 (Jiwa) No Kabupaten/kota Tahun 2005 2006 2007 Kabupaten 1 Nias 441.807 442.019 442.548 2 Mandailing natal 386.150

Lebih terperinci

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 21/03/12/Th. XVIII, 2 Maret 2015 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial

Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jupiis Analisis Pertumbuhan Dan Persebaran Penduduk Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk

Lebih terperinci

PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN Penduduk Population

PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN Penduduk Population PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN 3.1. Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Kepulauan Sangihe pada Tahun 2008 berdasarkan hasil proyeksi penduduk adalah 130.290 jiwa. Kecamatan Tabukan Utara memiliki jumlah penduduk

Lebih terperinci

Population dan Labour

Population dan Labour Penduduk Kota Samarinda dari tahun ke tahun mencatat kenaikan yang cukup berarti. Sampai dengan tahun jumlah penduduk di Kota Samarinda sebanyak 607.675 jiwa. Pada tahun sebagian besar penduduk Kota Samarinda

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA GUNUNGSITOLI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 IPM KOTA GUNUNGSITOLI TAHUN 2016 SEBESAR 66,85 No. 01/12785/06/2017, 11 Juli 2017 Pembangunan manusia di Kota Gunungsitoli

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 67/11/34/Th.XVII, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN Hasil Survei Angkatan Kerja

Lebih terperinci

KOTA MEDAN DALAM ANGKA Medan City In Figures 2010

KOTA MEDAN DALAM ANGKA Medan City In Figures 2010 Katalog BPS : 1102001.1275 1. KOTA MEDAN DALAM ANGKA 2010 Medan City In Figures 2010 Badan Pusat Statistik Kota Medan BPS Statictic of Medan City POPULATION AND EMPLOYMENT Pembangunan kependudukan dilaksanakan

Lebih terperinci

Pendapatan Regional/ Regional Income

Pendapatan Regional/ Regional Income 2010 539 540 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2008 sebesar 35.261,68 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 33522,22 milyar rupiah, atau mengalami

Lebih terperinci

1.1. Lokasi dan Keadaan Geografis

1.1. Lokasi dan Keadaan Geografis Provinsi Sumatera Utara berada di bagian barat Indonesia, terletak pada 1º - 4º LU dan 98º - 100º BT. Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Aceh, sebelah timur dengan Malaysia di Selat Malaka, Sebelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengangguran merupakan suatu topik yang tidak pernah hilang dalam sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah istilah bagi orang yang

Lebih terperinci

3. PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN/Population and Employment

3. PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN/Population and Employment 3. PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN/Population and Employment PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN PENJELASAN TEKNIS 1. Sumber utama data kependudukan adalah sensus penduduk yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun

Lebih terperinci

KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015

KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015 BPS KABUPATEN ASAHAN No. 02/10/1208/Th. XIX, 24 Oktober 2016 KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015 Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Asahan tahun 2015 sebanyak 85.160 jiwa (12,09%), angka ini bertambah sebanyak

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA. Mitrawan Fauzi

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA. Mitrawan Fauzi ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA Mitrawan Fauzi mitrawanfauzi94@gmail.com Luthfi Mutaali luthfimutaali@ugm.ac.id Abtract Competition

Lebih terperinci

Perindustrian Manufacturing

Perindustrian Manufacturing Perindustrian Manufacturing Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. v Daftar Gambar ix

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. v Daftar Gambar ix DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. v Daftar Gambar ix Bab I. PENDAHULUAN. 2 1.1 Pengertian Pendapatan Regional. 2 1.2 Kegunaan Statistik Pendapatan Regional.. 5 1.3 Perubahan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun

Lampiran 1. Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun Lampiran 1 Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012 Kabupaten/Kota Luas Panen (ha) Produksi (ton) Rata-rata Produksi (kw/ha) Nias 9449 30645 32.43 Mandailing Natal 37590

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan atau berkembangnya suatu daerah adalah tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan atau berkembangnya suatu daerah adalah tidak terlepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan atau berkembangnya suatu daerah adalah tidak terlepas dari kinerja pemerintah dan dukungan masyarakat daerah tersebut dalam mengembangkan daerahnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama dengan kegiatan perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Penganggaran juga merupakan komitmen resmi

Lebih terperinci

BAB 10. PENDAPATAN REGIONAL

BAB 10. PENDAPATAN REGIONAL BAB 10. PENDAPATAN REGIONAL 10.1. Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha PDRB Kalimantan Selatan menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku dengan migas tahun 2009 mencapai 51.177 milyar

Lebih terperinci

PDRB / GDRP BAB XII PDRB GDRP. Berau Dalam Angka 2013 Page 265

PDRB / GDRP BAB XII PDRB GDRP. Berau Dalam Angka 2013 Page 265 BAB XII PDRB GDRP Berau Dalam Angka 2013 Page 265 Berau Dalam Angka 2013 Page 266 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan dan tingkat kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Bagi Indonesia, kemiskinan sudah sejak lama menjadi persoalan

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Bagi Indonesia, kemiskinan sudah sejak lama menjadi persoalan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir disetiap negara berkembang kemiskinan selalu menjadi trending topic yang ramai dibicarakan. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang menempati urutan

Lebih terperinci

Penduduk dan Tenaga Kerja Subang Dalam Angka Tahun PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

Penduduk dan Tenaga Kerja Subang Dalam Angka Tahun PENDUDUK DAN TENAGA KERJA 3. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA 3.1. PENDUDUK. Salah satu modal dasar pembangunan nasional selain sumber daya alam dan ilmu pengetahun dan teknologi (Iptek) adalah jumlah penduduk atau Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 54/11/31/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015 TPT DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2015 SEBESAR 7,23 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Agustus

Lebih terperinci

PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME

PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME NUSA TENGGARA BARAT DALAM ANGKA 2013 NUSA TENGGARA BARAT IN FIGURES 2013 Pendapatan Regional/ BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME Produk Domestik

Lebih terperinci

Penduduk dan Tenaga Kerja Subang Dalam Angka Tahun PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

Penduduk dan Tenaga Kerja Subang Dalam Angka Tahun PENDUDUK DAN TENAGA KERJA 3. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA 3.1. PENDUDUK. Salah satu modal dasar pembangunan nasional selain sumber daya alam dan ilmu pengetahun dan teknologi (Iptek) adalah jumlah penduduk atau Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

Pendapatan Regional/ Regional Income

Pendapatan Regional/ Regional Income Nusa Tenggara Barat in Figures 2012 559 560 Nusa Tenggara in Figures 2012 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada tahun

Lebih terperinci

PENDUDUK dan KETENAGAKERJAAN POPULATION and EMPLOYMENT

PENDUDUK dan KETENAGAKERJAAN POPULATION and EMPLOYMENT Penduduk dan Ketenagakerjaan /Population and Employment 1 PENDUDUK dan KETENAGAKERJAAN POPULATION and EMPLOYMENT 3.1. PENDUDUK Berdasarkan data yang bersumber dari Dinas Kependudukan dan Tenaga Kerja Kabupaten

Lebih terperinci

BAB XIII. PERBANDIGAN REGIONAL KARANGASEM GINI RATIO : 0,337 IPM : 64,01 JEMBRANA BANGLI BULELENG TABANAN

BAB XIII.  PERBANDIGAN REGIONAL KARANGASEM GINI RATIO : 0,337 IPM : 64,01 JEMBRANA BANGLI BULELENG TABANAN BAB XIII PERBANDIGAN REGIONAL TABANAN JEMBRANA GINI RATIO : 0,386 IPM : 68,67 BANGLI BULELENG GINI RATIO : 0,393 IPM : 69,16 KARANGASEM GINI RATIO : 0,337 IPM : 64,01 GINI RATIO : 0,329 IPM : 65,75 GINI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Determinan kemiskinan..., Roy Hendra, FE UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Determinan kemiskinan..., Roy Hendra, FE UI, Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan yang bersifat multidimensi. Kemiskinan merupakan persoalan kompleks yang terkait dengan berbagai dimensi yakni sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perencanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perencanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perencanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan (growth) merupakan awal proses pembangunan suatu negara. Pembangunan suatu negara diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengurus rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak berlakunya otonomi daerah sesuai dengan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 31/05/32/Th. XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,40 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun

BAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun demikian, tiap tahun penduduk yang tidak cukup makan makin banyak jumlahnya. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

IV. KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA IV. POPULATION AND MANPOWER

IV. KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA IV. POPULATION AND MANPOWER IV. KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA IV. POPULATION AND MANPOWER Data kependudukan yang disajikan pada "Kota Jambi dalam Angka 2013" ini merupakan hasil Proyeksi Penduduk Tahun 2012 yang dilakukan oleh Badan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015 No. 06/05/53/Th. XV, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,12% Angkatan kerja NTT pada Februari 2015 mencapai 2.405.644 orang, bertambah

Lebih terperinci

Pendapatan Regional/ Regional Income

Pendapatan Regional/ Regional Income 2011 541 542 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2010 sebesar 49.362,71 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 43.985,03 milyar rupiah, atau mengalami

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 No. 22/5/Th.XVII, 5 Mei 2014 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,75 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

ALOKASI ANGGARAN DAERAH DALAM PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA Beryl Artesian Girsang

ALOKASI ANGGARAN DAERAH DALAM PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA Beryl Artesian Girsang ALOKASI ANGGARAN DAERAH DALAM PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA 2001-2009 Beryl Artesian Girsang berylgirsang@gmail.com Tukiran tukiran@ugm.ac.id Abstract Human resources enhancement

Lebih terperinci

Gambar 2. Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Subang Tahun Figure 2. Trend Of Population Number In Subang,

Gambar 2. Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Subang Tahun Figure 2. Trend Of Population Number In Subang, 3. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA 3.1. PENDUDUK Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Dalam pembangunan, SDM yag dibutuhkan adalah yang secara kuantitas mencukupi dan secara

Lebih terperinci

BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 26/05/31/Th. XVI, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2015 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR 8,36 PERSEN Jumlah angkatan kerja di DKI Jakarta

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 67/11/32/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 Agustus 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,72 PERSEN Jawa Barat mengalami penurunan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

BPS PROVINSI DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 52/11/31/Th. XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2016 TPT DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 6,12 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017 AGUSTUS 2017 TINGKAT PENGANGGUR- AN TERBUKA SEBESAR 4,33 PERSEN Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 berkurang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor perikanan memberikan kontribusi terhadap PDRB sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara tahun 2010 s/d 2014 mengalami peningkatan yang signifikan, dimana

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT 1.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) beserta Komponennya Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTP meningkat di tahun 2013 sebesar 1.30 persen dibandingkan pada tahun

Lebih terperinci

Penduduk & Tenaga Kerja BAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Penduduk & Tenaga Kerja BAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Penduduk & Tenaga Kerja 3.1. Penduduk BAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA 3.1.1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana untuk data jumlah penduduk digunakan data hasil

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 29/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI 2017 Angkatan kerja pada Februari 2017 sebanyak 22,64 juta orang, naik sekitar 0,46 juta orang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG CHAPTER XIV REGIONAL INCOME Penjelasan Teknis Catatan Teknis 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (provinsi dan kabupaten/kota) menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan

Lebih terperinci

Penduduk dan Tenaga Kerja

Penduduk dan Tenaga Kerja 3. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA 3.1. PENDUDUK Kesejahteraan penduduk adalah parameter keberhasilan suatu bangsa, sehingga kesejahteraan penduduk ini selalu menjadi sasaran utama dalam proses pengelolaan negara.

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2012 BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No 41/11/64/Th. XV, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2012 Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada Agustus 2012 tercatat sebanyak 1.777.381

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012

Lampiran 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012 Lampiran 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012 No. Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk (jiwa) Luas Wilayah (km 2 ) Kepadatan Penduduk (jiwa/km

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No.51/11/31/Th. XIV, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS Jumlah angkatan kerja di Provinsi DKI Jakarta pada mencapai 5,37 juta orang, bertambah 224,74 ribu

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 25/05/32/Th. XVI, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,66 PERSEN Tingkat partisipasi angkatan kerja

Lebih terperinci

Population and Employment

Population and Employment Penduduk dan Ketenagakerjaan/Population and Employment 53 BAB 3 PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN Population and Employment 3.1 PENDUDUK penduduk Kota Jayapura tahun 2013, tercatat sebanyak 272.544 orang atau

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI SULAWESI BARAT KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS No. 69/11/76/Th.X, 7 November AGUSTUS : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 3,33 PERSEN Penduduk usia kerja di Sulawesi Barat

Lebih terperinci