Materi 5 Manajemen dalam Perubahan dan Inovasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Materi 5 Manajemen dalam Perubahan dan Inovasi"

Transkripsi

1 Materi 5 Manajemen dalam Perubahan dan Inovasi Meskipun inovasi selalu menjadi bagian dari pekerjaan manajer, hal tersebut menjadi semakin penting dalam beberapa tahun terakhir. Kami akan menjelaskan mengapa inovasi adalah penting dan bagaimana manajer dapat mengelola inovasi dalam bab ini. Karena inovasi sering terkait erat dengan upaya perubahan dalam organisasi, kita akan mulai dengan melihat mengenai perubahan dan bagaimana manajer mengelola perubahan tersebut. 5.1 Proses Perubahan Jika perubahan dalam organisasi itu tidak ada, pekerjaan manajer akan relatif mudah. Perencanaan akan menjadi sederhana karena hari esok tidak akan ada yang berbeda dari hari ini. Masalah desain organisasi yang efektif juga akan diselesaikan karena lingkungan tidak akan tidak menentu dan tidak akan ada kebutuhan untuk mendesain ulang struktur organisasi tersebut. Demikian pula, pengambilan keputusan akan secara dramatis menjadi sangat mudah karena hasil dari setiap alternatif rencana dapat diprediksi dengan tingkat akurasi yang pasti. Tapi pada kenyataannya tidaklah demikian. Perubahan merupakan realita yang harus dihadapi oleh organisasi. Organisasi menghadapi perubahan karena faktor eksternal dan internal yang membuat perlunya perubahan, seperti yang terlihat di bawah ini: Faktor-Faktor Eksternal: Perubahan kebutuhan dan keinginan konsumen Adanya peraturan-peraturan yang baru Perubahan teknologi Perubahan kondisi ekonomi Faktor-Faktor Internal: Strategi organisasi baru Perubahan komposisi angkatan kerja Peralatan baru Perubahan sikap karyawan Ketika manajer menyadari bahwa perubahan diperlukan, lalu apa? Bagaimana cara mereka meresponnya? Dua Gambaran mengenai Proses Perubahan Dua metafora yang sangat berbeda dapat digunakan untuk menggambarkan proses perubahan. Salah satu metafora membayangkan organisasi sebagai kapal besar melintasi laut yang tenang. Kapten kapal dan awak tahu persis ke mana mereka pergi karena mereka telah membuat perjalanan berkali-kali sebelumnya. Perubahan datang dalam bentuk badai yang muncul sesekali waktu, gangguan yang datang secara singkat di dalam perjalanan yang tenang dan dapat diprediksi. Inilah metafora perairan tenang, dimana perubahan dipandang sebagai gangguan yang muncul sesekali dalam arus normal peristiwa-peristiwa yang akan datang. Dalam metafora lain, organisasi dipandang sebagai rakit kecil yang melalui sebuah sungai yang mengamuk dengan gangguan berupa arung jeram. Rakit tersebut ditumpangi oleh setengah lusin orang yang belum pernah bekerja sama sebelumnya, yang benar-benar asing dengan sungai tersbut, yang tidak yakin dengan akhir dari tujuan mereka, dan apabila hal itu tidak cukup buruk, mereka bepergian di malam hari. Inilah metafora arung jeram, dimana perubahan adalah normal dan diharapkan, dan mengelola itu adalah

2 proses yang berkelanjutan. Kedua metafora tersebut menyajikan pendekatan yang sangat berbeda untuk memahami dan menanggapi perubahan. Mari kita lihat lebih dekat masing-masing metafora itu. Metafora Perairan Tenang Pada suatu waktu, metafora perairan tenang cukup menggambarkan situasi-situasi yang dihadapi manajer. Ini dijelaskan secara baik dengan menggunakan proses perubahan tiga langkah Kurt Lewin (Lihat gambar 5-1 di Bawah ini). Gambar 5-1 Tiga Langkah Proses Perubahan Menurut Lewin, keberhasilan dari suatu perubahan dapat direncanakan dan membutuhkan pencairan/unfreezing status quo (keadaan tetap pada suatu saat tertentu), berubah/changing ke keadaan baru, dan pendinginan kembali/refreezing untuk membuat perubahan tersebut permanen. Status quo dianggap sebagai suatu titik ekuilibrium (titik keseimbangan). Untuk menjauh dari keseimbangan ini, pencairan/unfreezing diperlukan. Pencairan/unfreezing dapat dianggap sebagai persiapan untuk perubahan yang akan dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kekuatan pendorong/driving forces, yang merupakan kekuatan yang mendorong perubahan tersebut, dengan mengurangi kekuatan menahan/restraining forces, yang merupakan kekuatan yang menolak perubahan, atau dengan menggabungkan dua pendekatan tersebut. Setelah pencairan/unfreezing dilakukan, perubahan itu sendiri dapat diimplementasikan. Namun, hanya memperkenalkan perubahan tidak menjamin bahwa perubahan itu dapat terlaksana. Situasi baru tersbeut perlu untuk didinginkan kembali/refrozen sehingga dapat dipertahankan dari waktu ke waktu. Apabila langkah terakhir ini tidak dilakukan, ada kemungkinan besar bahwa karyawan akan kembali ke ekuilibrium/titik keseimbangan lama pada saat sebelumnya, itu adalah cara-cara lama dalam melakukan sesuatu. Tujuan dari pendinginan kembali/refreezing adalah untuk menstabilkan situasi baru dengan memperkuat perilaku baru. Proses tiga langkah Lewin tersebut memperlakukan perubahan sebagai upaya untuk menjauhi dari keadaan seimbang suatu organisasi. Ini adalah skenario sebuah perairan tenang di mana gangguan yang muncul sesekali waktu ("badai") mengartikan perlunya sebuah perubahan untuk menangani gangguan tersebut. Setelah gangguan telah ditangani, segala sesuatunya dapat berjalan di dalam situasi baru. Jenis lingkungan ini bukanlah yang kebanyakan dihadapi manajer saat ini. Metafora Arung Jeram Untuk mendapatkan perasaan seperti apa mengelola perubahan yang mungkin terjadi seperti di lingkungan arung jeram, cobalah bayangkan apabila anda menghadiri sebuah perguruan tinggi yang memiliki aturan berikut: Kuliah bervariasi lamanya. Ketika Anda mendaftar, Anda tidak tahu berapa lama kuliah akan berjalan. Mungkin akan berjalan untuk 15 minggu atau 2 minggu! Selain itu, dosen dapat mengakhiri kuliah setiap saat tanpa peringatan sebelumnya. Jika itu tidak cukup menantang, maka lama sesi perkuliahan berubah setiap kali bertemu: Kadang-kadang sesi perkuliahan berlangsung selama 3 jam, dan lain kali dapat berjalan selama 20 menit! Ada satu hal lagi: Semua ujian terjadi secara mendadak, sehingga Anda harus siap untuk tes setiap saat! Untuk berhasil dalam

3 jenis lingkungan seperti ini, Anda harus merespon dengan cepat terhadap perubahan kondisi ini. Mahasiswa yang terlalu terstruktur/teratur atau tidak nyaman dengan perubahan tidak akan berhasil. Akhir-akhir ini, manajer menyadari bahwa tugas mereka adalah sama seperti apa yang dihadapi oleh Mahasiswa di perguruan tinggi dalam contoh tersebut. Dalam situasi ini, stabilitas dan prediktabilitas sebuah metafora perairan tenang tidak ada lagi. Gangguan dalam status quo tidak terjadi sesekali waktu dan sementara, dan hal ini tidak diikuti dengan kembalinya sebuah rakit tersebut ke air yang tenang. Banyak manajer tidak pernah bisa keluar dari arung jeram ini. Saat ini, setiap organisasi yang memperlakukan perubahan sebagai gangguan yang sesekali muncul dalam dunia yang tenang dan stabil menghadapi risiko besar. Terlalu banyak yang berubah terlalu cepat untuk sebuah organisasi atau seorang manajer menjadi puas. Ini bukan lagi hal seperti biasa. Dan manajer harus siap untuk secara efisien dan efektif mengelola perubahan yang dihadapi organisasi ataupun lingkungan kerja mereka. 5.2 Jenis Perubahan Organisasi Apa Itu Perubahan Organisasi? Sebagian besar manajer akan harus mengubah beberapa hal di tempat kerja mereka. Kami mengklasifikasikan perubahan ini sebagai perubahan organisasi, yaitu setiap perubahan orang, struktur atau teknologi. Perubahan organisasi sering membutuhkan seseorang untuk bertindak sebagai katalisator (sesuatu yang berfungsi untuk mempercepat sebuah proses) dan memikul tanggung jawab untuk mengelola proses perubahan yaitu agen perubahan. Agen perubahan bisa berupa manajer dalam organisasi, tapi juga bisa dilakukan oleh nonmanager misalnya, seorang spesialis perubahan dari bagian Sumber Daya Manusia atau bahkan konsultan dari luar organisasi. Untuk perubahan besar, sebuah organisasi sering mempekerjakan konsultan luar untuk memberikan nasihat dan bantuan. Karena mereka dari luar, mereka memiliki pandangan objektif (apa adanya) yang mungkin kurang dimiliki oleh orang-orang di dalam organisasi itu sendiri. Akan tetapi konsultan luar memiliki pemahaman terbatas mengenai sejarah, budaya, prosedur operasional dan orang-orang di dalam organisasi itu. Mereka juga lebih mungkin untuk memulai perubahan drastis dibandingkan orang-orang dari dalam organisasi karena mereka tidak harus hidup dengan dampak dari perubahan tersebut. Sebaliknya, manajer di dalam organisasi mungkin lebih bijaksana, tetapi mungkin sangat berhati-hati, karena mereka harus hidup dengan konsekuensi dari keputusan mereka untuk melakukan perubahan Jenis Jenis Perubahan Manajer menghadapi tiga jenis utama perubahan: struktur, teknologi, dan orang-orang. Perubahan struktur meliputi perubahan dalam variabel struktural seperti hubungan pelaporan, mekanisme koordinasi, pemberdayaan karyawan atau mendesain ulang pekerjaan. Perubahan teknologi meliputi modifikasi dalam cara pekerjaan dilakukan atau metode dan peralatan yang digunakan. Perubahan orang mengacu pada perubahan dalam sikap, harapan, persepsi, dan perilaku individu ataupun kelompok. Perubahan Struktur Perubahan dalam lingkungan eksternal atau dalam strategi organisasi sering menyebabkan perubahan dalam struktur organisasi. Karena struktur organisasi ditentukan oleh bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang melakukannya, manajer dapat mengubah satu atau kedua komponen struktural tersebut. Misalnya, tanggung jawab departemen dapat dikombinasikan, tingkat organisasi dihilangkan, atau jumlah orang yang diawasi seorang manajer dapat ditingkatkan. Peningkatan jumlah aturan dan prosedur dapat diterapkan untuk meningkatkan standarisasi. Atau karyawan dapat diberdayakan untuk membuat keputusan sehingga pengambilan keputusan bisa dilakukan lebih cepat.

4 Pilihan lain adalah membuat perubahan besar dalam desain struktural yang sebenarnya. Misalnya, ketika Hewlett-Packard mengakuisisi Compaq Computer, divisi produk dihilangkan, digabung, atau diperluas. Perubahan desain struktural mungkin juga termasuk, misalnya, pergeseran dari struktur fungsional (struktur organisasi dimana orang-orang dikelompokkan ke dalam fungsinya) ke struktur produk (struktur organisasi dimana orang-orang dikelompokkan ke dalam produk yang dihasilkan) atau penciptaan desain struktur proyek. Perubahan Teknologi Manajer juga dapat mengubah teknologi yang digunakan untuk merubah input menjadi output. Studi manajemen yang paling membahas mengenai perubahan teknologi. Misalnya, teknik manajemen ilmiah/scientific management melibatkan perubahan yang akan meningkatkan efisiensi produksi. Saat ini, perubahan teknologi biasanya melibatkan pengenalan peralatan baru, perlengkapan atau metode; otomatisasi (pengerjaan dengan bantuan mesin secara otomatis) atau komputerisasi (pengerjaan dengan bantuan komputer). Faktor kompetitif atau inovasi baru dalam suatu industri sering memerlukan perkenalan peralatan, perlengkapan, atau metode operasional baru oleh manajer. Sebagai contoh, perusahaan pertambangan batubara di New South Wales memperbarui metode operasional, memasang peralatan penanganan batubara yang lebih efisien, dan membuat perubahan dalam praktek kerja menjadi lebih produktif. Otomasi adalah perubahan teknologi yang menggantikan tugas-tugas tertentu yang dilakukan oleh orang-orang dengan tugas-tugas yang dilakukan oleh mesin. Otomasi telah diperkenalkan dalam organisasi seperti Jasa Pos Amerika mana penyortir surat otomatis digunakan di dalamnya, dan dalam jalur perakitan mobil di mana robot diprogram untuk melakukan pekerjaan yang dulunya dilakukan oleh pekerja manusia. Perubahan teknologi yang paling terlihat datang dari komputerisasi. Sebagian besar organisasi memiliki sistem informasi yang canggih. Misalnya, supermarket dan pengecer lainnya menggunakan scanner yang menyediakan informasi mengenai persediaannya dengan cepat. Juga, sebagian besar kantor-kantor kini telah terkomputerisasi. Perubahan Orang Perubahan orang melibatkan perubahan sikap, harapan, persepsi, dan perilaku; sesuatu yang tidak mudah dilakukan. Pengembangan organisasi/organizational development (OD) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan metode perubahan yang berfokus pada orang-orang dan sifat dan kualitas hubungan kerja interpersonal. Misalnya, eksekutif di Scotiabank, salah satu bank lima besar di Kanada, tahu bahwa keberhasilan penjualan pelanggan baru dan strategi pelayanan tergantung pada perubahan sikap dan perilaku karyawan. 5.3 Mengelola Resistensi/Penolakan Terhadap Perubahan Kita tahu bahwa akan lebih baik bagi kita untuk makan makanan yang sehat, namun hanya sedikit dari kita mengikuti saran itu. Kita seringkali menolak membuat perubahan dalam gaya hidup kita. Volkswagen di Swedia dan agen iklan DDB Stockholm melakukan eksperimen untuk melihat apakah mereka bisa membuat orang-orang untuk mengubah perilaku mereka dan mengambil pilihan yang sehat dengan menggunakan tangga daripada naik eskalator. Bagaimana caranya? Mereka menempatkan piano pada tangga di stasiun kereta bawah tanah Stockholm untuk melihat apakah penumpang kereta akan menggunakannya. Percobaan itu sukses besar dengan kepadatan lalu lintas di tangga tersebut naik 66 persen. Pelajaran yang dapat dipetik dari contoh ini orang bisa berubah jika Anda membuat perubahan itu menarik.

5 Perubahan bisa menjadi ancaman bagi orang-orang dalam suatu organisasi. Organisasi dapat membangun momentum yang memotivasi orang untuk menolak mengubah status quo mereka, meskipun perubahan mungkin akan bermanfaat. Mengapa orang menolak perubahan dan apa yang dapat dilakukan untuk meminimalkan resistensi/penolakan mereka? Mengapa Orang Menolak Perubahan? Seringkali dikatakan bahwa kebanyakan orang membenci perubahan yang tidak menarik dalam diri mereka. Resistensi/penolakan telah didokumentasikan dengan baik. Mengapa orang menolak perubahan? Alasan utama meliputi ketidakpastian, kebiasaan, kekhawatiran atas kerugian pribadi dan keyakinan bahwa perubahan itu tidak dalam kepentingan terbaik organisasi. Perubahan menggantikan sesuatu yang telah dikenal dengan suatu ketidakpastian. Tidak peduli berapa banyak Anda mungkin tidak menyukai bangku kuliah, setidaknya Anda tahu apa yang diharapkan dari Anda. Ketika Anda meninggalkan kuliah untuk masuk dalam dunia pekerjaan, Anda akan menukarkan sesuatu yang telah anda ketahui dengan sesuatu yang tidak diketahui. Karyawan dalam organisasi dihadapkan dengan ketidakpastian yang sama. Penyebab lain dari adanya suatu resistensi/penolakan terhadap perubahan adalah bahwa kita melakukan hal-hal di luar kebiasaan. Setiap hari ketika Anda pergi ke sekolah atau bekerja, Anda mungkin pergi dengan cara yang sama, jika Anda seperti kebanyakan orang. Kita adalah makhluk yang hidup dengan kebiasaan. Hidup ini cukup kompleks kita tidak mau harus mempertimbangkan berbagai pilihan untuk ratusan keputusan yang kita buat setiap hari. Untuk mengatasi kompleksitas ini, kita bergantung pada kebiasaan atau respons yang telah diprogram. Tapi ketika dihadapkan dengan perubahan, kecenderungan kita untuk merespon dengan cara kita yang telah terbiasa menjadi sumber perlawanan. Penyebab ketiga dari adanya resistensi/penolakan terhadap perubahan adalah rasa takut kehilangan terhadap sesuatu yang sudah dimiliki. Perubahan mengancam investasi/biaya yang sudah Anda keluarkan dalam status quo. Semakin banyak jumlah yang telah diinvestasikan orang dalam sistem saat ini maka akan lebih tinggi kecenderungan mereka menolak perubahan. Mengapa? Karena mereka takut kehilangan status, uang, kekuasaan, persahabatan, kenyamanan pribadi atau manfaat ekonomi lainnya yang mereka nilai. Ketakutan ini membantu kita menjelaskan mengapa pekerja yang lebih tua lebih cenderung menolak perubahan dibandingkan pekerja muda. Karyawan yang lebih tua umumnya telah lebih menginvestasikan segala sesuatunya (waktu, dll) dalam sistem saat ini dan dengan demikian memiliki lebih banyak kehilangan dengan adanya perubahan tersebut. Penyebab terakhir dari adanya resistensi/penolakan terhadap perubahan adalah keyakinan seseorang bahwa perubahan itu tidak sesuai dengan tujuan dan kepentingan organisasi. Misalnya, seorang karyawan yang percaya bahwa prosedur pekerjaan baru yang diusulkan akan mengurangi kualitas produk dapat kita ramalkan akan menolak perubahan tersebut. Jenis resistensi/penolakan ini sebenarnya dapat bermanfaat bagi organisasi apabila diungkapkan dengan cara yang positif Teknik untuk Mengurangi Resistensi/Penolakan Terhadap Perubahan Ketika manajer melihat resistensi/penolakan terhadap perubahan sebagai disfungsional (merintangi tujuan organisasi), apa yang bisa mereka lakukan? Beberapa strategi telah diusulkan dalam menghadapi resistensi/penolakan terhadap perubahan ini. Pendekatan ini meliputi pendidikan dan komunikasi, partisipasi, fasilitasi dan dukungan, negosiasi, manipulasi dan kooptasi, dan pemaksaan. Manajer harus melihat teknik ini sebagai alat dan menggunakan salah satu yang paling sesuai tergantung pada jenis dan sumber perlawanan yang ada. Pendidikan dan komunikasi dapat membantu mengurangi resistensi/penolakan terhadap perubahan dengan membantu karyawan melihat logika dari upaya perubahan. Teknik ini, tentu saja,

6 menganggap bahwa banyak dari perlawanan tersebut berasal dari kesalahan informasi atau komunikasi yang buruk. Partisipasi melibatkan orang-orang yang terkena dampak langsung dari perubahan tersebut ke dalam proses pengambilan keputusan. Partisipasi mereka memungkinkan individu-individu tersebut untuk mengekspresikan perasaan mereka, meningkatkan kualitas dari proses, dan meningkatkan komitmen karyawan pada keputusan akhir. Fasilitasi dan dukungan melibatkan bantuan dalam menangani karyawan dengan rasa takut dan kecemasan terkait dengan upaya perubahan tersebut. Bantuan ini mungkin meliputi konseling karyawan, terapi, pelatihan keterampilan baru, atau cuti singkat yang dibayar gaji dari pekerjaan. Negosiasi melibatkan penukaran sesuatu yang bernilai untuk mencapai kesepakatan dalam mengurangi resistensi/penolakan terhadap upaya perubahan. Teknik ini mungkin cukup berguna ketika perlawanan berasal dari sumber yang kuat. Manipulasi dan kooptasi mengacu pada upaya rahasia untuk mempengaruhi orang lain tentang perubahan tersebut. Ini mungkin melibatkan perubahan fakta untuk membuat perubahan tampak lebih menarik. Akhirnya, pemaksaan dapat digunakan untuk menangani resistensi/penolakan terhadap perubahan. Pemaksaan melibatkan penggunaan ancaman langsung atau kekerasan terhadap penentang. 5.4 Merangsang Inovasi "Inovasi adalah kunci untuk kesuksesan yang berkelanjutan." "Kami berinovasi hari ini untuk mengamankan masa depan." Kedua kutipan ini (yang pertama oleh Ajay Banga, Direktur Utama yang baru diangkat dari MasterCard, dan yang kedua oleh Sophie Vandebroek, kepala teknologi Xerox Innovation Group) mencerminkan bagaimana pentingnya inovasi dalam organisasi. Sukses dalam bisnis saat ini menuntut adanya inovasi. Dalam dunia yang dinamis, kacau dan bersaing secara global; organisasi harus menciptakan produk dan layanan baru dan mengadopsi teknologi canggih jika mereka ingin bersaing dengan sukses. Perusahaan apa yang muncul dalam pikiran ketika Anda memikirkan innovator-inovator yang sukses? Mungkin Apple dengan ipad, iphone, ipod, dan beragam komputernya. Mungkin Google dengan platform web yang terus berkembang. Google, misalnya, adalah contoh yang baik dari inovasi yang baru dan lebih cepat. Apa rahasia keberhasilan dari juara-juara inovasi ini? Apa yang bisa dilakukan oleh manajer lain untuk membuat organisasi mereka menjadi lebih inovatif? Pada halaman berikut, kami akan mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut bersamaan dengan pembahasan mengenai faktor-faktor di balik inovasi Kreativitas dan Inovasi Kreativitas mengacu pada kemampuan untuk menggabungkan ide-ide dengan cara yang unik atau untuk membuat asosiasi yang tidak biasa antara ide-ide. Sebuah organisasi yang kreatif tentunya mengembangkan cara-cara unik untuk bekerja dalam menyelesaikan masalah atau menghasilkan solusi baru untuk masalah tersebut. Tapi kreativitas saja tidak cukup. Hasil dari proses yang kreatif perlu diubah menjadi produk yang berguna atau metode kerja yang bermanfaat, yang kita definisikan sebagai inovasi. Dengan demikian, organisasi yang inovatif ditandai dengan kemampuannya untuk menyalurkan kreativitasnya menjadi hasil yang berguna. Ketika manajer berbicara tentang merubah suatu organisasi agar menjadi lebih kreatif, itu biasanya berarti mereka ingin merangsang dan memelihara inovasi.

7 5.4.2 Merangsang dan Memelihara Inovasi Dalam mendapatkan output inovatif yang diinginkan (produk inovatif dan metode kerja inovatif) tentunya melibatkan transformasi/perubahan dari input. Input ini termasuk orang-orang kreatif dan kelompok-kelompok kreatif dalam organisasi. Namun memiliki orang-orang kreatif saja tidak cukup. Perlu lingkungan yang tepat untuk membantu mengubah input-input tersebut menjadi produk-produk inovatif atau metode kerja inovatif. Lingkungan yang tepat ini adalah lingkungan yang merangsang inovasi dan mencakup tiga variabel: struktur organisasi, budaya organisasi dan praktik sumber daya manusia organisasi. Struktur Organisasi Struktur organisasi dapat memiliki dampak besar terhadap inovasi. Penelitian yang meneliti pengaruh variabel struktural pada inovasi menunjukkan lima hal. Pertama, jenis struktur organik mempengaruhi inovasi secara positif. Ini dikarenakan struktur tersebut rendah dalam formalisasi, sentralisasi, dan spesialisasi kerja, hal ini memfasilitasi fleksibilitas dan penyebaran ide-ide yang penting untuk inovasi. Kedua, ketersediaan sumber daya yang berlimpah menyediakan fondasi penting untuk inovasi. Dengan kelimpahan sumber daya, manajer mampu untuk membeli inovasi, mampu membayar biaya untuk melembagakan inovasi dan mampu untuk menyerap kegagalan/kerugian. Ketiga, komunikasi yang sering antara unit-unit organisasi membantu memecahkan hambatan untuk inovasi. Keempat, organisasi yang inovatif mencoba untuk meminimalkan tekanan waktu yang ekstrim pada kegiatan kreatif meskipun ada tuntutan dari lingkungan yang mengalami perubahan arung jeram. Meskipun tekanan waktu dapat memacu orang untuk bekerja lebih keras dan dapat membuat mereka merasa lebih kreatif, sebuah penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya hal ini menyebabkan mereka menjadi kurang kreatif. Akhirnya, penelitian telah menunjukkan bahwa kinerja kreatif karyawan meningkat ketika struktur organisasi secara eksplisit mendukung kreativitas. Dukungan yang menguntungkan ini meliputi hal-hal seperti dorongan, komunikasi terbuka, kesiapan untuk mendengarkan, dan saran/feedback yang berguna. Budaya Organisasi Organisasi yang Inovatif cenderung memiliki budaya yang sama. Mereka mendorong eksperimen, penghargaan terhadap keberhasilan maupun kegagalan dan merayakan kesalahan. Sebuah organisasi yang inovatif cenderung memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Menerima Ambiguitas. Terlalu banyak penekanan pada objektivitas dan hal-hal spesifik membatasi kreativitas. 2. Mentolerir ide yang tidak praktis. Individu yang menawarkan ide yang tidak praktis, bahkan bodoh, tidak akan kaku untuk berpendapat. Apa yang pada awalnya tampak tidak praktis mungkin mengarah pada solusi yang inovatif. 3. Jauhkan kontrol eksternal secara minimal. Aturan, peraturan, kebijakan, dan kontrol organisasi serupa harus dijaga agar tetap minimum. 4. Bertoleransi terhadap resiko. Karyawan didorong untuk bereksperimen tanpa takut terhadap konsekuensi jika mereka gagal. Kesalahan diperlakukan sebagai kesempatan belajar. Anda tentunya tidak ingin karyawan Anda untuk takut menyampaikan ide-ide baru hanya karena resiko terhadap kesalahan dari ide mereka tidak dapat ditolerir. 5. Bertoleransi terhadap konflik. Keragaman pendapat harus didorong. Harmoni dan kesepakatan antara individu atau unit tidak dapat diasumsikan sebagai bukti akan adanya kinerja yang tinggi dalam organisasi.

8 6. Fokus pada tujuan daripada sarana untuk mencapainya. Tujuan tersebut dibuat jelas, dan individu didorong untuk mempertimbangkan berbagai rute alternative untuk menuju tercapainya tujuan tersebut. Berfokus pada tujuan menunjukkan bahwa beberapa jawaban yang tepat mungkin dapat menjadi solusi untuk setiap masalah yang diberikan. 7. Gunakan open-system focus. Manajer memantau lingkungan dan menanggapi perubahan yang terjadi. Misalnya, di Starbucks, pengembangan produk tergantung pada "kunjungan lapangan yang menjadi inspirasi untuk melihat pelanggan dan tren." Michelle Gass, sekarang wakil presiden senior strategi global perusahaan, "mengambil timnya ke Paris, Düsseldorf, dan London untuk mengunjungi Starbucks lokal dan restoran lain untuk mendapatkan rasa yang lebih baik dari budaya lokal, perilaku, dan mode." Dia mengatakan, "Kamu datang kembali dengan penuh ide-ide yang berbeda dan cara yang berbeda untuk berpikir tentang hal-hal tersebut dibandingkan apabila Anda membaca tentang hal itu di majalah atau ." 8. Berikan saran/feedback yang positif. Manajer memberikan feedback/saran yang positif, dorongan dan dukungan sehingga karyawan merasa bahwa ide-ide kreatif mereka mendapat perhatian. Misalnya, di Research in Motion, Mike Lazaridis, Presiden dan wakil direktur utama mengatakan, "Saya pikir kami memiliki budaya inovasi di sini, dan [para insinyur] memiliki akses mutlak untuk saya. Saya menjalani kehidupan yang mencoba untuk mempromosikan inovasi." 9. Tunjukkan Kepemimpinan yang Memberdayakan. Jadilah seorang pemimpin yang memungkinkan anggota organisasi tahu bahwa pekerjaan yang mereka lakukan adalah signifikan. Sediakan anggota organisasi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Tunjukkan pada mereka bahwa Anda yakin mereka bisa mencapai tingkat kinerja dan hasil yang tinggi. Menjadi pemimpin jenis ini akan memiliki pengaruh positif pada kreativitas. Praktik Sumber Daya Manusia Organisasi Dalam kategori ini, kita menemukan bahwa organisasi yang inovatif secara aktif mempromosikan pelatihan dan pengembangan anggota mereka sehingga pengetahuan mereka tetap baru, menawarkan karyawan mereka keamanan kerja yang tinggi untuk mengurangi rasa takut dipecat karena melakukan kesalahan; dan mendorong individu untuk menjadi juara ide, aktif dan antusias mendukung ide-ide baru, membangun dukungan, mengatasi hambatan/penolakan, dan memastikan bahwa inovasi diterapkan. Penelitian menemukan bahwa juara ide memiliki karakteristik umum kepribadian: kepercayaan diri, ketekunan, energi, dan kecenderungan mengambil resiko yang sangat tinggi. Mereka juga menampilkan karakteristik yang terkait dengan kepemimpinan yang dinamis. Mereka menginspirasi dan menyemangati orang lain dengan visi mereka tentang potensi dari inovasi dan melalui keyakinan pribadi yang kuat mereka dalam misi mereka. Mereka juga pandai memperoleh komitmen dari orang lain untuk mendukung misi mereka. Selain itu, juara ide memiliki pekerjaan yang memberikan wewenang yang cukup dalam pengambilan keputusan. Otonomi ini membantu mereka memperkenalkan dan menerapkan inovasi dalam organisasi.

9 Hasil Pembelajaran dari Materi 5: 1. Bandingkan dan jelaskan perbedaan pandangan mengenai proses perubahan 2. Jelaskan mengenai tipe-tipe perubahan organisasi 3. Jelaskan mengenai bagaimana mengelola resistansi/penolakan terhadap perubahan. 4. Jelaskan mengenai teknik-teknik dalam merangsang inovasi Referensi dari Materi 5: Chapter/Bab 6 - Robbin and Coulter (2012), Management, Upper Saddle River, 11th Editions, New Jersey, Prentice Hall.

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Anda mungkin memiliki banyak pengalaman bekerja dalam kelompok, seperti halnya tugas kelompok, tim olahraga dan lain sebagainya. Kelompok kerja merupakan

Lebih terperinci

Materi 8 Organizing/Pengorganisasian: Perancangan Organisasi

Materi 8 Organizing/Pengorganisasian: Perancangan Organisasi Materi 8 Organizing/Pengorganisasian: Perancangan Organisasi Merancang atau mendesain ulang struktur yang akan membantu organisasi untuk mencapai tujuannya secara efisien dan efektif adalah penting. Dalam

Lebih terperinci

MENGELOLA PERUBAHAN DAN

MENGELOLA PERUBAHAN DAN MENGELOLA PERUBAHAN DAN INOVASI Chapter 12 TSULITS ANA M, SE.,M.S.M INTRODUCTION Era globalisasi diwarnai dengan kompleksitas dan fenomena perubahan yang dinamis seiring dengan perkembangan zaman. Perubahan

Lebih terperinci

Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi

Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi Modul ke: Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia Dengan telah adanya struktur organisasi, manajer harus menemukan orang-orang untuk mengisi pekerjaan yang telah dibuat atau menyingkirkan orang dari pekerjaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan PERENCANAAN Tujuan Instruksional Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai perencanaan, proses pembuatan rencana dan tingkat rencana organisasi serta hambatan-hambatan dalam perencanaan. Materi Pembahasan

Lebih terperinci

Materi 14 Controlling/Pengendalian: Dasar - Dasar Pengendalian

Materi 14 Controlling/Pengendalian: Dasar - Dasar Pengendalian Materi 14 Controlling/Pengendalian: Dasar - Dasar Pengendalian Semua manajer harus melakukan pengendalian yang tepat yang dapat membantu menentukan kesenjangan kinerja tertentu dan area untuk perbaikan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekayasa Ulang Proses Bisnis Hammer dan Champy (1995, hal 27-30) mengatakan bahwa Rekayasa Ulang adalah pemikiran ulang secara fundamental dan perancangan ulang secara radikal

Lebih terperinci

MANAGEMENT. (Chapter 2)

MANAGEMENT. (Chapter 2) MANAGEMENT (Chapter 2) SUMMARY MID TERM EXAM 2013/2014 Chapter 2 Pandangan Omnipotent (Mumpuni) dan Simbolis terhadap Manajemen Omnipotent View of Management Pandangan bahwa para manajer bertanggung jawab

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Perubahan Organisasi

TINJAUAN PUSTAKA Perubahan Organisasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perubahan Organisasi Dewasa ini semakin banyak organisasi menghadapi suatu lingkungan yang dinamis dan berubah yang selanjutnya menuntut agar organisasi itu menyesuaikan diri.

Lebih terperinci

Tantangan Dasar Desain Organisasi

Tantangan Dasar Desain Organisasi Modul ke: Tantangan Dasar Desain Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER

UJIAN TENGAH SEMESTER UJIAN TENGAH SEMESTER Tanggal: 7 November 2013 Mata Kuliah: Pengantar Manajemen Kelas/Ruang: CE I/G208 Jenis Test: Pilihan Ganda Dosen: Viraguna Bagoes Oka & Dharma Iswara Bagoes Oka Jumlah Soal: 60 Petunjuk:

Lebih terperinci

School of Communication & Business Telkom University

School of Communication & Business Telkom University Week-9 by Ida Nurnida PRINSIP DASAR KONFIGURASI ORGANISASI STRUKTUR SEDERHANA BIROKRASI MESIN BIROKRASI PROFESIONAL STURKTUR DIVISIONA ADHOCRACY Seperti sidik jari: Tidak ada struktur organisasi yang sama

Lebih terperinci

Ekonomi Digital Bukan Sekadar Langkah Strategis

Ekonomi Digital Bukan Sekadar Langkah Strategis DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA http://kominfo.pekalongankota.go.id/ Ekonomi Digital Bukan Sekadar Langkah Strategis Kamis, 10 Maret 2016-14:32:23WIB Diposting oleh : Administrator Kategori : ARSIP BERITA

Lebih terperinci

DEFINISI STRUKTUR ORGANISASI

DEFINISI STRUKTUR ORGANISASI DEFINISI STRUKTUR ORGANISASI Struktur Organisasi adalah bagaimana tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Struktur adalah pola interaksi yang ditetapkan dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap) 7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait

Lebih terperinci

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan

Lebih terperinci

organisasi tersebut berasal, dan apakah budaya organisasi tersebut dapat diatur, kesemuanya akan dibicarakan pada halaman berikut.

organisasi tersebut berasal, dan apakah budaya organisasi tersebut dapat diatur, kesemuanya akan dibicarakan pada halaman berikut. 14 BUDAYA ORGANISASI organisasi tersebut berasal, dan apakah budaya organisasi tersebut dapat diatur, kesemuanya akan dibicarakan pada halaman berikut. Setiap individu memiliki kepribadian, begitu pula

Lebih terperinci

Buat Lima Prosedur Ini Bekerja bagi Anda

Buat Lima Prosedur Ini Bekerja bagi Anda 2 Buat Lima Prosedur Ini Bekerja bagi Anda 1. Tindakan menyembuhkan ketakutan. Kurung ketakutan Anda da kemudian ambil tindakan konstruktif. Tidak adanya tindakan tidak melakukan apapun terhadap situasi

Lebih terperinci

Materi Minggu 3. Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

Materi Minggu 3. Pengambilan Keputusan dalam Organisasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 11 Materi Minggu 3 Pengambilan Keputusan dalam Organisasi 3.1 Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan dibutuhkan ketika kita memiliki masalah

Lebih terperinci

TUGAS MINGGU DEPAN MERANGKUM 2 BAB BAB 11 BIROKRASI BAB 12 ADHOCRACY

TUGAS MINGGU DEPAN MERANGKUM 2 BAB BAB 11 BIROKRASI BAB 12 ADHOCRACY DESAIN organisasi TUGAS MINGGU DEPAN MERANGKUM 2 BAB BAB 11 BIROKRASI BAB 12 ADHOCRACY PENDAHULUAN Organisasi ~ sidik jari, yaitu bahwa : Struktur organisasi tidak sama sejenis Tidak ada struktur yang

Lebih terperinci

The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. 17-1 17-2 Bab 17 Mengelola Perubahan dan Inovasi Pengantar 17-3 Manajer yang efektif harus memandang pengelolaan perubahan sebagai tanggung jawab yang utuh Organisasi yang gagal merencanakan, mengantisipasi,

Lebih terperinci

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce Pengantar Sekilas E-Bisnis E-bisnis menghubungkan semua karyawan, pelanggan, pemasok, dan stakeholders lainnya tanpa pandang wilayah geografis. E-bisnis pakai standar data elektronik umum dan otomatisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Percetakan Sinar Pandawa Usaha percetakan Sinar Pandawa dimulai pada tahun 1995. Percetakan ini didirikan oleh Bp Nicodemus Raharja bersama istrinya

Lebih terperinci

Kuesioner. Dalam rangka penelitian ilmiah, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya

Kuesioner. Dalam rangka penelitian ilmiah, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya Kuesioner Perihal: Permohonan kesediaan menjadi responden Kepada Yth. Bapak/ Ibu Manajer Tingkat Atas/Menengah/Bawah.. Dengan hormat, Yang mengirim kuisioner ini: Nama Status : Adrianus Yanuar : Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V Perilaku Konsumen pada Pasar Konsumsi dan Pasar Bisnis

BAB V Perilaku Konsumen pada Pasar Konsumsi dan Pasar Bisnis BAB V Perilaku Konsumen pada Pasar Konsumsi dan Pasar Bisnis PASAR KONSUMEN DAN TINGKAH LAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI Pasar konsumen: Semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan

Lebih terperinci

School of Communication &

School of Communication & Week 12 By Ida Nurnida Keefektifan organisasi menuntut implementasi perubahan (yang bersifat adaptif) ARAH PERUBAHAN ORGANISASI School of Communication & PENGUNGKIT (LEVERS) PERUBAHAN INTERNAL Kepemimpinan

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko

Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung

Lebih terperinci

Materi 7 Perencanaan: Dasar - Dasar Perencanaan/Planning

Materi 7 Perencanaan: Dasar - Dasar Perencanaan/Planning Materi 7 Perencanaan: Dasar - Dasar Perencanaan/Planning Anda mungkin berpikir bahwa "perencanaan" bukanlah sesuatu yang relevan bagi Anda sekarang. Tapi ketika Anda mengetahui jadwal kelas Anda untuk

Lebih terperinci

Mengapa tim menjadi begitu penting?

Mengapa tim menjadi begitu penting? Mengapa tim menjadi begitu penting? Beberapa decade lalu, ketika perusahaan-perusahaan seperti WL gore, Volvo dan general goods memperkenalkan tim ke dalam proses produksi mereka, hal ini menjadi berita

Lebih terperinci

MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI

MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI PERUBAHAN SISTEM YANG LUAS Keefek%fan organisasi menuntut implementasi perubahan (Perubahan kecil yang adap%f) DEFINISI PERUBAHAN PERUBAHAN YG DIRENCANAKAN KARENA ORGANISASI

Lebih terperinci

Materi 4 Manajemen dalam Tanggung Jawab Sosial dan Etika

Materi 4 Manajemen dalam Tanggung Jawab Sosial dan Etika Materi 4 Manajemen dalam Tanggung Jawab Sosial dan Etika Menentukan seberapa besar tanggung jawab sosial sebuah organisasi adalah salah satu contoh dari rumitnya masalah tanggung jawab sosial dan etika

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1 PERTEMUAN 12: PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah memelajari Bab ini mahasiswa dapat memahami tentang pandangan

Lebih terperinci

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI Terdapat berbagai batasan pada definisi manajemen proyek tergantung pada proyek apa yang diberi penekanan. Bila digolongkan pada pendekatan sistem akan menjadi maka manajemen

Lebih terperinci

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor keberhasilan penting yang mempengaruhi penerapan Office 365 serta cara agar berhasil menggunakannya dalam rollout Office 365 akan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Hasil Analisis Budaya perusahaan merupakan salah satu aspek yang penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Hasil analisis mengenai budaya perusahaan yang

Lebih terperinci

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya

Lebih terperinci

CHAPTER 11 MENGELOLA TIM

CHAPTER 11 MENGELOLA TIM CHAPTER 11 MENGELOLA TIM TSULITS ANA M.SE.,M.S.M. KELOMPOK Kelompok : Dua atau lebih individu yang saling berinteraksi dan saling bergantung yang bekerja sama untuk meraih tujuan tertentu TAHAPAN PERKEMBANGAN

Lebih terperinci

MANAJEMEN KONFLIK. Disusun: Ida Yustina, Prof. Dr.

MANAJEMEN KONFLIK. Disusun: Ida Yustina, Prof. Dr. MANAJEMEN KONFLIK Disusun: Ida Yustina, Prof. Dr. Konflik: percekcokan; perselisihan; pertentangan (KBBI) Konflik berarti adanya oposisi atau pertentangan pendapat antara orang-orang, kelompok-kelompok,

Lebih terperinci

Tugas : e Learning Administrasi Bisnis Nama : Erwin Febrian Nim :

Tugas : e Learning Administrasi Bisnis Nama : Erwin Febrian Nim : Tugas : e Learning Administrasi Bisnis Nama : Erwin Febrian Nim : 14121005 A. Pengertian Manajemen Bisnis memliki arti luas, bisa diartikan menjadi beberapa arti, antara lain 1) Manajemen sebagai suatu

Lebih terperinci

Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung

Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) suatu Proyek termasuk proses yang diperlukan

Lebih terperinci

Organisasi dan Efektivitas Organisasi

Organisasi dan Efektivitas Organisasi Modul ke: Organisasi dan Efektivitas Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

BAB 2 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR-DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS

BAB 2 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR-DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS BAB 2 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR-DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS TI Strategis Teknologi tidak lagi merupakan pemikiran terakhir dalam membentuk strategi bisnis, tetapi merupakan penyebab

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang uraian pemecahan masalah yang akan ditemukan pemecahannya melalui pembahasanpembahasan secara teoritis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2 ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERTEMUAN 2 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 25 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR- DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS TI Strategis Teknologi tidak lagi merupakan pemikiran terakhir dalam membentuk

Lebih terperinci

Fokus pada Pelanggan Penerimaan Produk Global

Fokus pada Pelanggan Penerimaan Produk Global Profil Perusahaan COADE mengembangkan perangkat lunak untuk meningkatkan mutu, efisiensi, keselamatan dan efektivitas biaya bagi mereka yang bekerja dengan rancang bangun pabrik. Untuk customer yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari perusahaan-perusahaan lain, situasi ekonomi, situasi politik dan lainnya. Untuk

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI 1 ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI Sistem Informasi dan Organisasi mempengaruhi satu sama lain.

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. 1.Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif

PEMBAHASAN. 1.Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif PEMBAHASAN 1.Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif Model kepemimpinan merupakan aspek penting bagi seorang pemimpin, karena model kepemimpinan akan efektif jika disesuaikan dengan tingkat kematangan

Lebih terperinci

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Fasilitasi menjelaskan proses membawa satu kelompok melalui cara pembelajaran, atau berubah dengan cara yang mendorong semua anggota kelompok tersebut, untuk berpartisipasi.

Lebih terperinci

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah K e w i r a u s a h a a n 1 Bab 1 Kewirausahaan Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menguasai terkait latar belakang kewirausahaan dan perkembangannya. K emakmuran dari suatu negara bisa dinilai dari

Lebih terperinci

PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF Disusun Oleh : Muhamad Wahyudin 125030207111110 Johanes Hartawan Silalahi 125030207111101 Arrahman 125030207111044 JURUSAN

Lebih terperinci

A. Proses Pengambilan Keputusan

A. Proses Pengambilan Keputusan A. Proses Pengambilan Keputusan a) Definisi Menurut James A.F. Stoner, keputusan adalah pemilihan di antara berbagai alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu: (1) ada pilihan atas dasar

Lebih terperinci

Chapter III BUDAYA DAN LINGKUNGAN ORGANISASI

Chapter III BUDAYA DAN LINGKUNGAN ORGANISASI Chapter III BUDAYA DAN LINGKUNGAN ORGANISASI BAB 3 BUDAYA DAN LINGKUNGAN ORGANISASI Manajer: Omnipotent atau Simbolis? Pandangan omnipotent adalah pandangan bahwa para manajer bertanggung jawab secara

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pada Perusahaan Mandala Airlines Perwakilan

Lebih terperinci

Manajemen. Pengantar. Manajemen. dan Organisasi. Bab. edisi kesepuluh. Penerbit Erlangga

Manajemen. Pengantar. Manajemen. dan Organisasi. Bab. edisi kesepuluh. Penerbit Erlangga Manajemen edisi kesepuluh Stephen P. Robbins Mary Coulter Bab 1 Pengantar Manajemen dan Organisasi Penerbit Erlangga 1 Kerangka Pembelajaran Ikuti Kerangka Pembelajaran ini ketika membaca dan mempelajari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam rangka meningkatkan relevansi antara pendidikan, pembangunan, dan kebutuhan masyarakat, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan link and match, maksudnya adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Tim Kerja Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen,

Lebih terperinci

KONFLIK DAN NEGOSIASI

KONFLIK DAN NEGOSIASI BAB XI KONFLIK DAN NEGOSIASI Konflik Definisi Konflik Proses yang dimulai ketika satu pihak menganggap pihak lain secara negatif mempengaruhi atau akan secara negatif mempengaruhi sesuatu yang menjadi

Lebih terperinci

DESAIN ORGANISASI. Oleh: Retno Dayu Wardhani. BDK Cimahi

DESAIN ORGANISASI. Oleh: Retno Dayu Wardhani. BDK Cimahi DESAIN ORGANISASI Oleh: Retno Dayu Wardhani BDK Cimahi Perbedaan organisasi tradisional dengan organisasi modern Organisasi tradisional Stabil Tidak fleksibel Berfokus pada pekerjaan Berorientasi individu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

Definisi Budaya Organisasi

Definisi Budaya Organisasi Definisi Budaya Organisasi Budaya Organisasi Sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi lainnya Sistem makna bersama: Sekumpulan karakteristik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, dunia bisnis berkembang secara cepat dan penuh ketidakpastian. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam waktu singkat dalam era persaingan

Lebih terperinci

HOGANDEVELOP INSIGHT. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 4 November HOGAN ASSESSMENT SYSTEMS INC.

HOGANDEVELOP INSIGHT. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 4 November HOGAN ASSESSMENT SYSTEMS INC. Laporan untuk: John Doe ID: HC560419 Tanggal: 4 November 2016 2013 HOGAN ASSESSMENT SYSTEMS INC. PENGANTAR The Motives, Values, Preferences Inventory menjelaskan nilai-nilai, tujuan, dan minat individu.

Lebih terperinci

note THE POWER OF LESS AQUARIUS note D18 Learn More in Less Time AQUARIUS

note THE POWER OF LESS AQUARIUS note D18 Learn More in Less Time AQUARIUS Learn More in Less Time THE OWER OF LESS The Fine Art of Limiting Yourself to The Essential...In Business And In Life OLEH : LEO BABAUTA HYERION BOOKS 170 AGES ISBN-13 : 978-1401309701 Dengan begitu banyak

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1

PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1 Dosen: Ati Harmoni 1 PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah memelajari Bab ini mahasiswa dapat memahami tentang teori dan tipe kepemimpinan SASARAN BELAJAR: Setelah memelajari Bab

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Keseimbangan Lini (Line Balancing) Keseimbangan lini adalah pengelompokan elemen pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang bertujuan membuat seimbang jumlah pekerja yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran Organisasi Pembelajaran organisasi adalah organisasi yang secara terus menerus belajar meningkatkan kapasitasnya untuk berubah (Lukito Shieren

Lebih terperinci

School of Communication &

School of Communication & MENGELOLA LINGKUNGAN ORGANISASI Week 15 By Ida Nurnida MENGAPA ORGANISASI HARUS BERUPAYA MENGELOLA LINGKUNGANNYA? Setiap bentuk organisasi, mencari laba atau tidak, pada industri apapun berada, dihadapkan

Lebih terperinci

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu:

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu: M a n a j e m e n S t r a t e g i k 15 Materi Minggu 3 Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) 3.1 Proses Manajemen Strategik Manajemen strategik merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 11 SM III

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 11 SM III Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 11 SM III 2017-2018 JENIS DAN TIPE KEPUTUSAN Mahasiswa dapat memahami jenis dan tipe

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan pemimpin BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan pemimpin yang mampu berkomunikasi dan menggerakkan organisasinya agar dapat menyelesaikan tugas dan mencapai

Lebih terperinci

SELEBARAN INFORMASI SELEBARAN INFORMASI untuk Aktivitas 3: Tipe negosiator apakah anda?

SELEBARAN INFORMASI SELEBARAN INFORMASI untuk Aktivitas 3: Tipe negosiator apakah anda? SELEBARAN INFORMASI SELEBARAN INFORMASI untuk Aktivitas 3: Tipe negosiator apakah anda? Pilih antara pernyataan yang berlawanan (dari kolom sebelah kiri dan kolom sebelah kanan) yang paling sesuai menjelaskan

Lebih terperinci

Pernyataan Kemampuan Toll

Pernyataan Kemampuan Toll Pernyataan Kemampuan Toll Sejak didirikan 125 tahun yang lalu, Toll telah tumbuh menjadi penyedia logistik terpadu terkemuka di kawasan Asia Pasifik. Sekarang kami merupakan perusahaan yang berfokus pada

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF C. PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF

PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF C. PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF C. PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu

Lebih terperinci

Accounting Research (Riset Akuntansi) Materi E-Learning di Universitas Mercu Buana, Yogyakarta. Drajat Armono

Accounting Research (Riset Akuntansi) Materi E-Learning di Universitas Mercu Buana, Yogyakarta. Drajat Armono Accounting Research (Riset Akuntansi) Materi E-Learning di Universitas Mercu Buana, Yogyakarta Drajat Armono Inovasi Proses Salah satu tujuan riset di bidang akuntansi adalah melakukan perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Strategi Manajemen SDM Dewasa ini dalam dunia praktik, manajer SDM semakin terlibat dalam komite strategis untuk menentukan arah strategis perusahaan. Manajemen SDM telah menjadi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Jones (2007) mendefinisikan gaya kepemimpinan sebagai cara seorang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Jones (2007) mendefinisikan gaya kepemimpinan sebagai cara seorang BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Gaya Kepemimpinan 1.1 Definisi Gaya Kepemimpinan Jones (2007) mendefinisikan gaya kepemimpinan sebagai cara seorang pemimpin yang dipersepsikan oleh karyawan dalam memberikan

Lebih terperinci

MEMIMPIN TIM PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2015

MEMIMPIN TIM PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2015 MEMIMPIN TIM Nama Kelompok Nuriza Bania 041013081 Bagas Koro Samudra 041013121 Pratidina Eka Putri 041013142 Ivana Cristine Tarigan 041013151 Ranni Hayunda 041013283 Elvanisha 041113050 Okky Dwi Setiawan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual beli barang di pasaran. Sebenarnya

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI Elemen struktur organisasi Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain: 1. Spesialisasi pekerjaan. Sejauh

Lebih terperinci

7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI 7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI Elemen struktur organisasi Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain: 1. Spesialisasi pekerjaan. Sejauh

Lebih terperinci

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI Jabatan/Eselon : Unit Kerja : NO. KOMPETENSI LEVEL KOMPETENSI STANKOM 1 ANALISIS STRATEGI (AS) Mengidentifikasi,menguraikan, 1. Mempelajari informasi yang didapatkan meghubungkan

Lebih terperinci

Kuisioner Kompetensi Kepribadian. Skor Diskripsi Selalu Seringkali Kadang-kadang Jarang Tidak pernah

Kuisioner Kompetensi Kepribadian. Skor Diskripsi Selalu Seringkali Kadang-kadang Jarang Tidak pernah Kuisioner Kompetensi Kepribadian Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran berbasis kompetensi di Jurusan Biologi-UB, maka kami mohon kesediaan saudara unuk mengisi kuisioner ini. Petunjuk:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Karir di masa sekarang jauh berbeda dengan karir di masa lalu.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Karir di masa sekarang jauh berbeda dengan karir di masa lalu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karir menjadi salah satu penghubung utama bagi individu dengan organisasi. Karir di masa sekarang jauh berbeda dengan karir di masa lalu. Di masa lalu tidak terpikirkan

Lebih terperinci

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20% Kode Perilaku 2 Vesuvius / Kode Perilaku 3 Pesan dari Direktur Utama Kode Perilaku ini menegaskan komitmen kita terhadap etika dan kepatuhan Rekan-rekan yang Terhormat Kode Perilaku Vesuvius menguraikan

Lebih terperinci

3 Minute Coach Mamoru Itoh 3 menit

3 Minute Coach Mamoru Itoh 3 menit 3 Minute Coach Pada tahun 2003, Mamoru Itoh memulai ritual diskusi 5 menit setiap hari dengan para bawahannya. Diskusi pendek itu ia lakukan dengan fokus pada perbaikan perusahaan. Hasilnya, setelah 6

Lebih terperinci

MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI

MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI LATIHAN Kerjakan per kelompok Dalam ms. Power point (tambahkan gambar, video) Dikumpulkan hari ini sebelum pukul 20.00 WIB Via email asta_p80@yahoo.com melalui koordinator

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Komitmen Organisasi 1.1 Definisi Komitmen Organisasi Kata komitmen berasal dari kata latin yang berarti to connect. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI 176 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI terhadap prestasi belajar siswa b) pengaruh kemampuan guru SKI dalam mengelola kelas terhadap prestasi belajar

Lebih terperinci

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL Pengertian Globalisasi Kata globalisasi dari bahasa Inggris globalization. Global berarti universal yang mendapat imbuhan - lization yang bisa dimaknai sebagai proses.

Lebih terperinci

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) PENGERTIAN Activity Based Management (ABM) adalah merupakan suatu metode pengelolaan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai (value) produk atau jasa untuk konsumen,

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI 1 Sistem akuntansi memainkan peranan penting dalam mengukur kegiatan dan hasil kerja dari kegiatan tersebut, juga dalam menentukan reward

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN Modul ke: 13 Fakultas PSIKOLOGI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN BAB XIII PROGRAM PELATIHAN Program Studi PSIKOLOGI Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi TIPE-TIPE PROGRAM PELATIHAN 1. Pelatihan Orientasi

Lebih terperinci

PERENCANAAN FASILITAS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU

PERENCANAAN FASILITAS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU PERENCANAAN FASILITAS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU DAGANGANE ISIH MAS?? Aktifitas Perencanaan Produk Perencanaan Lokasi Usaha Perencanaan Tata Letak Perencanaan Sistem Material Handling Tujuan Perencanaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI

PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi bersifat unik, tidak ada organisasi yang mempunyai struktur yang sama persis dengan yang lain. Namun mereka dapat diklasifikasikan menurut kesamaan elemennya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. latar Belakang Pendidikan merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia yang memberikan peningkatan kecakapan dan kemampuan manusia yang diyakini sebagai faktor pendukung

Lebih terperinci