BAB I PENDAHULUAN. Hidup NO. 02/MENKLH/I/1998, pencemaran lingkungan memiliki definisi

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup NO. 02/MENKLH/I/1998, pencemaran lingkungan memiliki definisi Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran lingkungan atau yang biasa disebut polusi, memiliki pengaruh buruk terhadap makhluk hidup. Polusi ada beberapa jenisnya, diantaranya adalah polusi udara, polusi air, dan polusi elektromagnet. Berdasarkan data yang diperoleh dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat, kadar CO2 pada atmosfir dari tahun ke tahun terus meningkat. Terlihat pada Gambar 1.1, selama 10 tahun ini kadar CO2 meningkat sebesar 30% (National Oceanic and Atmospheric Administration, 2015). 1

2 Gambar 1.1 Grafik kadar CO2 dalam atmosfer tahun (National Oceanic and Atmospheric Administration, 2015) Data yang dikumpulkan oleh NOAA menandakan bahwa seiring dengan perkembangan zaman, tingkat polusi udara semakin meningkat. Polusi udara berdampak buruk pada kesehatan paru-paru manusia maupun hewan. World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 menyatakan bahwa sebanyak orang meninggal dunia akibat polusi udara. Asia Tenggara menempati peringkat kedua, dengan jumlah kematian akibat polusi udara mencapai jiwa (World Health Organization, 2015). 2

3 Gambar 1.2 Grafik jumlah kematian akibat polusi udara pada tahun 2012 (World Health Organization, 2015) Selain polusi udara, polusi lain yang ada di lingkungan adalah polusi air. Polusi air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya (Fardiaz, 1992). Polusi air berbahaya karena jika air yang terkontaminasi digunakan untuk minum dan kegiatan domestik, air tersebut akan menyebabkan berbagai penyakit seperti kolera, tifoid, dan tuberkolusis. Salah satu polutan yang sering ditemui adalah minyak bumi yang tumpah dari kapal tanker atau kilang minyak lepas pantai. Minyak yang tumpah membunuh rumput laut, moluska (ubur-ubur, gurita, dll.), burung laut, udang, ikan, dan organisme laut lain yang dikonsumsi oleh manusia. Hal ini menyebabkan berkurangnya sumber kalsium bagi manusia. Dampak dari polusi air pada beberapa daerah bahkan sudah mengubah ekosistem akuatik dan tidak bisa diperbaiki. Tentu saja ini berbahaya bagi tumbuhan dan hewan, serta manusia (Owa, 2013). 3

4 Polusi elektromagnetik adalah polusi yang disebabkan paparan radiasi elektromagnet. Meskipun masih tergolong baru, sudah banyak dilakukan penelitian mengenai dampak jangka panjang dari paparan polusi elektromagnetik. Base Transciever Station (BTS) yang lokasinya dekat dengan habitat hewan berdampak buruk pada hewan tersebut. Dampak buruk yang dapat terjadi antara lain penurunan daya tahan, penurunan tingkat kesehatan, masalah reproduksi, dan berkurangnya wilayah yang bermanfaat yang disebabkan kerusakan habitat (Balmori, 2005). Hal ini disebabkan paparan radiasi dalam jangka waktu yang panjang. Sementara itu, Electromagnetic Field (EMF) dari ponsel atau sumber lainnya telah diklasifikasikan sebagai possibly carcinogenic to human, atau kemungkinan bersifat karsinogenik (memicu kanker) bagi manusia, oleh badan WHO yang bernama International Agency for Research on Cancer (IARC). Terdapat kekhawatiran bahwa paparan elektromagnet secara terus menerus dalam jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan efek yang merugikan bagi kesehatan dan meningkatkan peluang terjadinya kanker (Kundi, 2004). Salah satu cara penanggulangan masalah polusi adalah dengan memantau sumber polusi dan persebarannya. Dengan pemantauan ini, bisa dilihat daerah mana yang lingkungannnya perlu perhatian ekstra. Selain itu, pemantauan juga berguna untuk membantu mengambil tindakan preventif jika tingkat polusi menuju kritis. Di Indonesia sendiri, pemantauan persebaran polusi belum maksimal. Data yang dimiliki oleh dinas-dinas terkait biasanya masih berbentuk data offline yang sulit untuk diakses khalayak umum (Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, 2015). Padahal, pemantauan yang cukup dapat memudahkan proses 4

5 penanggulangan dan meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari polusi. Mudahnya akses terhadap data persebaran polusi dapat meningkatkan pengetahuan atau awareness masyarakat terhadap sumber-sumber polusi yang ada di sekitar lingkungannya, sehingga masyarakat dapat berperan secara aktif untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Karena itu, pada penelitian ini akan dikembangkan suatu aplikasi berbasis web yang memetakan persebaran polusi di Indonesia dan sebuah RESTful Web Service yang berguna sebagai mekanisme untuk mempublis data yang didapatkan agar dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain. Diharapkan dengan hasil penelitian ini, masyarakat Indonesia akan lebih paham dan waspada akan polusi Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, disusun rumusan masalah sebagai berikut: 1. Belum adanya suatu wadah berupa sistem informasi yang mudah diakses dan dapat menggambarkan pencemaran polusi yang dirasakan oleh masyarakat. 2. Masih sedikitnya data mengenai pencemaran polusi di Indonesia yang bersifat Online dan mudah untuk diakses dan dimanfaatkan Tujuan Pengembangan Tujuan yang diharapkan tercapai dari pengembangan ini adalah 1. Mengembangkan sebuah sistem informasi yang bertindak sebagai wadah dimana masyarakat dapat memantau dan berkontribusi perihal sumber-sumber polusi yang ada disekitarnya. 5

6 2. Menyediakan suatu mekanisme agar data yang terkumpul dapat dengan mudah digunakan dan dimanfaatkan seperlunya oleh pihak-pihak lain untuk penelitian selanjutnya Manfaat Pengembangan Manfaat yang diperoleh dari pengembangan ini adalah 1. Adanya sebuah wadah berupa sistem informasi yang dapat digunakan sebagai sarana bagi masyarakat untuk dapat memantau dan berkontribusi perihal polusi-polusi yang ada di sekitarnya. 2. Data yang terkumpul melalui metode crowdsourcing dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk penelitian-penelitian selanjutnya Batasan Masalah Pengembangan yang dilakukan memiliki batasan masalah pada beberapa aspek agar penelitian terfokus pada tujuan yang ingin tercapai. Batasan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Pengembangan sistem tidak membahas dari segi keamanan. 2. Data sumber polusi yang digunakan berasal dari OpenCellID.org dan crowdsourcing. 3. Skenario yang dijalankan pada saat pengujian sistem dilakukan pada localhost. 4. Format data yang digunakan pada RESTful Web Service adalah GeoJSON Sistematika Penulisan Penulisan tugas akhir ini disusun dalam lima bab dengan rincian: 6

7 BAB I: PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan pengembangan, manfaat pengembangan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Bab ini akan menjelaskan mengenai teori yang akan digunakan dalam pengembangan ini. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan metode yang akan digunakan dalam pengembangan. BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan dan menjabarkan mengulas hasil dari pengembangan yang dilakukan. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran untuk pengembangan selanjutnya. 7