FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI. Oleh : Ilham Arief Gautama P

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI. Oleh : Ilham Arief Gautama P"

Transkripsi

1 Dr. Ir. Arief Imam Suroso, M.Sc(CS) FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI Oleh : Ilham Arief Gautama P PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

2 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi yang sudah sedemikian pesatnya suatu perusahaan atau organisasi dihadapkan pada suatu persaingan yang ketat dan keras. Kondisi demikian membuat perusahaan tidak hanya berfikir utntuk bagaimana mampu mengahasilkan produksi yang baik dan berkualitas, tetapi perusahaan juga dituntut untuk mampu bersaing secara lebih efektif dan efisien dalam menjalani bisnisnya. Paradigma suatu perusahaan atau organisasi kini mau tidak mau harus melihat bagaimana penggunaan sistem dan teknologi informasi dalam perusahaan mampu membuat perusahaan memiliki kemampuan dan dasa saing yang lebih baik. Untuk menunjang hal tersebut informasi menjadi salah satu sumberdaya yang harus dikelola secara baik sehingga dapat menciptakan nilai tambah bagi organisasi. Informasi yang cepat dan akurat menjadi faktor penentu pengambilan keputusan bisnis yang tepat yang pada akhirnya mampu meningkatkan penjualan dan keuntungan bisnis perusahaan. Dalam implementasinya, pengembangan sistem informasi yang juga ditujukan untuk mengelola sumber daya organisasi tentu sangat diperlukan pengorganisasian yang teratur dan saling berintegrasi agar tujuan dari penerapan sistem informasi tersebut dapat tercapai tepat sasaran dan akan meminimalisir terjadinya tumpang tindih dengan perubahan operasi organisasi akibat penerapan sistem informasi berbasis komputer. Namun penggunaan ataupun implementasi sistem informasi ini bukan lah suatu investasi yang kecil, perlu benar-benar analisis yang tepat agar investasi yang seemikian besarnya dapat menghasilkan suatu hal yang berguna dan sejalan dengan tujuan perusahaan. Selain besarnya investasi yang dibutuhkan dalam penerapan sistem informasi ini, tentunya kapabilitas dari sumberdaya manusia yang akan menggunakan sistem tersebut perlu benar-benar disesuaikan agar mampu memaksimalkan segala potensi manfaat dari penggunaan sistem tersebut. Atas pertimbangan tersebut diperlukan suatu upaya yang tepat agar penerapan sistem informasi dapat mengelola sumberdaya informasi yang ada menjadi lebih efektif dan efesien dan mampu

3 memaksimalkan nilai pelanggan dan bisnis perusahaan untuk mendukung perkembangan organisasai / bisnis dan dapat meningkatkan daya saing organisasi. 1.2 Tujuan Tujuan dari pembuatan paper ini yaitu untuk mengetahui faktor faktor yang berperan dalam menentukan keberhasilan dan kegagalan penerapan sistem Informasi di sebuah perusahaan atau organisasi.

4 2.2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerjasama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membenyuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna dalam mencapai suatu tujuan. Suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1. Mempunyai komponen (components) Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata maupun abstrak. 2. Mempunyai batas (boundary) Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. 3. Mempunyai lingkungan (environment) Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. 4. Mempunyai penghubung atau antar muka (interface) antar komponen Penghubung atau antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas untuk menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. 5. Mempunyai masukan (input) Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan kedalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna. 6. Mempunyai pengolahan (processing) Pengolah merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya. 7. Mempunyai keluaran (output) Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk pengolahan yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

5 8. Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal) Sasaran berbeda dengan tujuan. Sasaran adalah apa yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang relatif pendek. Sedangkan tujuan merupakan kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang. 9. Mempunyai kendali (control) Bagian kendali mempunyai peran utama menjaga agar proses dalam sistem dapat berlangsung dengan normal sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan sebelumnya. 10. Mempunyai umpan balik (feedback) Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya dalam kondisi normal. Nilai sebuah informasi lebih berharga daripada nilai investasi. Oleh karena itu, dalam membuat sebuah informasi diperlukan sebuah sistem yang dapat membuat sebuah informasi yang tepat dan akurat. Sistem Informasi Manajemen perlu didefinisikan lebih detail untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik. Model umum suatu sistem adalah terdiri atas masukan (input), pengolah (process), dan keluaran (output), sebagaimana ditunjukkan oleh gambar berikut: Input Proses Output Gambar 1. Model Umum Suatu Sistem 2.2 Sistem Informasi McLeod (1996) medefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna (user). Dengan informasi tersebut, pengguna dapat mengetahui tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, sekarang, dan dugaan kejadian di masa yang akan datang. Informasi dapat disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus atau simulasi matematik. O Brien (2000) menyatakan bahwa sistem informasi

6 merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban. Kelima hal tersebut merupakan komponen yang menyusun sebuah sistem informasi. Gambar 2. Komponen Vital Sistem Informasi Lebih lanjut lagi O Brien (2000) menyebutkan bahwa sistem informasi memiliki tiga pernanan penting untuk sebuah perusahaan, yaitu: a. Mendukung proses operasi bisnis b. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya c. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif Fungsi dari sebuah sistem informasi menurut O Brien (2000) adalah: a. Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, sperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen opeasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktifitas, dan moral pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan

7 c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global e. Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita f. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis yang membentuk jaringan Terdapat 4 tingkatan sistem informasi, yaitu operasional, manajemen tingkat bawah, manajemen tingkat menengah, dan manajemen tingkat atas. Keputusan yang diambil oleh keempat tingkatan manajemen tersebut mempunyai sifat yang berbeda, ada tingkat operasional bersifat fungsional, manajemen tingkat bawah bersifat pengawasan, tingkat menengah bersifat taktik dan tingkat atas bersifat strategi. Elemen dasar sistem informasi manajemen terdiri dari 6 elemen dasar, yaitu : fungsi objectif, bank data, input device, output device, kemampuan proses yang memadai dan mekanisme feedback. Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi-informasi (information) dari data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Sistem informasi dapat diterapkan secara internal dan eksternal perusahaan. Secara eksternal, sistem informasi yang ada ditarik keluar menjangkau ke pelanggan. Secara internal sistem informasi dapat diterapkan di dalam fungsi-fungsi organisasi atau di tingkatan-tingkatan organisasi. Sistem informasi secara sederhana dapat dikatakan bahwa kelompok dari sumberdaya perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software, program dan prosedur), orang (pengelola dan pengguna) untuk melaksanakan pengolahan data untuk menghasilkan informasi. Agar dapat berguna informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut : Tepat kepada orangnya atau relevan (relevance) Tepat waktu (timeliness) Tepat nilainya atau akurat (accurate)

8 2.3 Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi manajemen dapat didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan bagian lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi denagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik saat ini maupun dimasa yang akan datang, mendukung kegiatan operasional, menejerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.sistem informasi menggunakan SDM (people), perangkat keras (hardwere), perangkat lunak (softwere), data dan jaringan kerja (network) untuk menampilkan aktivitas input, processing, output, storage, dan control yang mengubah sumberdaya data menjadi produk informasi. Agar Sistem Informasi Manajemen dalam suatu organisasi dapat beroperasi secara lebih efektif, maka perlu diperhatikan tentang beberapa unsur penting berikut: 1. Data yang dibutuhkan 2. Kapan data dibutuhkan 3. Siapa yang membutuhkan 4. Dimana data dibutuhkan 5. Dalam bentuk apa data dibutuhkan 6. Prioritas yang diberikan dari bermacam data 7. Prosedur/mekanisme yang digunakan untuk memproses data 8. Bagaimana pengaturan umpan balik 9. Mekanisme evaluasi yang digunakan. SIM yang baik akan mampu menyediakan data dan kemampuan analisis perhitungan data-data. Dalam suatu organisasi, setiap tingkatan manajemen mempunyai kebutuhan-kebutuhan rencana sendiri yang berbeda. SIM yang dikembangkan harus mampu mendukung setiap kebutuhan tersebut. Dengan

9 demikian suatu SIM manajemen yang baik harus mampu memberikan dukungan pada proses-proses berikut: - Proses perencanaan - Proses pengendalian - Proses pengambilan keputusan. III. PEMBAHASAN 3.1 Tantangan, Perkembangan dan Tujuan Teknologi Informasi Keberhasilan sistem informasi tidak seharusnya diukur hanya melalui efisiensi dalam hal meminimalkan biaya, waktu, dan penggunaan sumber daya informasi. Keberhasilan juga diukur dari efektivitas teknologi informasi dalam mendukung strategi bisnis organisasi, memungkinkan proses bisnisnya, meningkatkan struktur organisasi dan budaya, serta, meningkatkan nilai pelanggan dalam bisnis perusahaan. Perusahaan Bisnis Strategi/Proses/Struktur/budaya Teknologi Informasi Nilai Pelanggan dan Nilai Bisnis Gambar 3. Pengelolaan Teknologi Informasi Untuk Menunjang Proses Bisnis Tantangan bisnis / teknologi informasi meliputi 1. kebutuhan atas kecepatan dan fleksibilitas pengembangan siklus produk, proses manufaktur, dan siklus pengiriman, 2. Perekayasaan ulang dan intehrasi lintas fungsi proses bisnis dengan menggunakan teknologi internet., 3. Integrasi e-business dan e-commerce ke dalam strategi, proses, struktur, dan budaya organisasi. Perkembangan bisnis / teknologi informasi meliputi 1. Penggunaan internet, intranet, ekstranet, dan Web sebagai infrastruktur teknologi informasi utama, 2. Difusi teknologi Web untuk para pegawai, pelanggan, dan pemasok yang bekerja dengan internet, 3. Komputer berjaringan global, kerja sama, dan sistem pendukung keputusan. Tujuan bisnis / teknologi informasi meliputi 1. Memberi para pelanggan yang mereka inginkan,

10 kapan dan bagaimana mereka menginginkan, dengan harga terendah, 2. Koordinasi pemanufakturan dan proses bisnis dengan para pemasaran dan pelanggan, 3. Kemitraan saluran pemasaran dengan para pemasok dan distributor. 3.2 Keberhasilan dan Kegagalan Penerapan Sistem Informasi Faktor Penunjang Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi Komputer yang merupakan teknlogi terkini memiliki peranan yang sangat vital dalam keberhasilan implementasi teknologi dan sistem informasi. Dengan demikian berbagai organisasi kini telah berinvestasi dengan mengalokasikan anggaran perusahaan yang cukup besar untuk pengadaan teknologi tersebut. Untuk itu diperlukan analisa mengenai faktor-faktor teknis, ekoomis, organisasional, dan operasional yang menunjang sistem informasi yang bagus dan layak secara bisnis. Meskipun suatu organisasi telah menerapkan sistem informasi untuk menunjang aktivitasnya, penerapan tersebut bisa berhasil ataupun tidak. Seringkali penerapan sistem informasi, terutama yang berbasis IT menjadi gagal. Kegagalan tersebut bisa berarti proyeknya tidak selesai ataupun telah diimplementasikan namun penggunaannya tidak efektif atau bahkan tidak digunakan. Besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam penerapan sistem informasi, suatu organisasi memerlukan studi kelayakan sehinggga baik secara teknis, ekonomis, operasional dan organisasional penerapan sistem informasi layak secara bisnis. Akan tetapi pada umumnya keuntungan yang diakibatkan dari penerapan sistem informasi sangat sulit bahkan tidak dapat dihitung. Beberapa hal yang dapat menjadi perhatian berkaitan dengan biaya dan peran sistem informasi tersebut adalah ketepatan, kecepatan dan reporting interval. Ketepatan yang semakin tinggi umumnya meningkatkan biaya, sehingga diperlukan pertimbangan bahwa ketepatan hanya akan dipertahankan dan ditingkatkan apabila ketepatan tersebut dapat meningkatkan nilai suatu keputusan. Semakin cepat suatu informasi diperoleh maka semakin mahal informasi tersebut. Informasi yang dapat diperoleh lebih cepat dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi lebih dini sehingga dapat dihasilkan resolusi yang lebih baik. Informasi yang semakin sering diperbaharui (reporting interval ) akan menyebabkan biaya

11 yang semakin tinggi pula. Proses pengambilan keputusan yang dipengaruhi cepatnya perubahan informasi akan mempengaruhi kecepatan suatu informasi untuk dapat diperbaharui. Studi kelayakan merupakan studi pendahuluan untuk menyelidiki kebutuhan informasi, tujuan, hambatan, sumberdaya yang digunakan, biaya, keuntungan, kelayakan. Tujuan studi kelayakan untuk mengevaluasi alternatif sistem dan mengusulkan sistem yang paling layak yang diinginkan pengembangannya. Evaluasi ini meliputi, kelayakan organisasi, kelayakan ekonomi, kelayakan teknis dan kelayakan operasi. Kelayakan organisasi untuk mengetahui sejauh mana sistem informasi dapat mendukung kegiatan organisasi. Kelayakan ekonomi untuk mengetahui besarnya biaya yang dapat dihemat setelah menerapkan sistem, peningkatan pendapatan, keuntungan, dan keuntungan lain. Kelayakan teknis untuk melihat sejauh mana perangkat keras dan lunak dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan sistem, cara memperoleh dan mengembangkannya. Kelayakan operasi untuk mengetahui keinginan dan kemampuan manajemen, karyawan, pelangan, pemasok dan pengguna lain untuk mengoperasikan, menggunakan dan mendukung sistem yang diusulkan. Perkembangan organisasi yang dinamis mengharuskan organisasi perlu melakukan penyempurnaan sistem informasinya. Penyempurnaan sistem informasi ini dapat dilakukan melalui tahapan tahapan yaitu analisa sistem, desain sistem, implementasi sistem dan review sistem. Analisa sistem dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa pada masa yang akan datang organisasi akan tumbuh terus menerus sehingga membutuhkan penyesuaian terhadap sistem yang lama agar tidak terjadi masalah. Masalah masalah utama yang terjadi di dalam sistem dapat diketahui melalui survei yang intensif terhadap sistem dan kebutuhan pengolahan data pada masa yang akan datang. Hasil hasil survei dikumpulkan untuk merancang rekomendasi bagi bagi revisi sistem yang ada atau dengan melakukan pengembangan sistem baru. Analisa sistem harus dapat mengetahui kebutuhan informasi para manajer dan pemakai sistem lainnya, mengetahui masalah masalah yang terjadi, mengetahui uraian lengkap operasi sistem. solusi tentatif yang berkembang setelah diketahuinya masalah perlu dievaluai dengan melibatkan end user, agar tidak terjadi penyimpangan dari tujuan organisasi dan

12 tujuan penerapan sistem informasi. Yang terakhir dilakukan pada tahap analisa sistem adalah mengeluarkan rekomendasi kepada manajemen. Tahap desain sistem merupakan proses yang menyiapkan spesifikasi dengan rinci untuk mengembangkan suatu sistem baru. Spesifikasi sistem dimulai dari penentuan spesifiksi output sistem yang terdiri dari isi, format, volume dan frekuensi laporan dan dokumen, menentukan spesifikasi input sistem, diikuti dengan penentuan desain hal hal yang diangggap penting meliputi langkah pengolahan, prosedur, pengendalian dan persiapan dalam implementasi. Pada tahap implementasi sistem, apabila sistemnya berasal dari revisi sistem yang lalu maka langkah pertama yang dilakukan adalah penjadwalan berbagai aktivitas sehingga dapat terkordinasi dengan baik. Langkah selanjutnya adalah penerimaan pegawai baru atau pelatihan serta realokasi pegawai yang lama apabila diperlukan. Apabila yang diterapkan sistem baru, maka prosedur prosedur perlu dilakukan pengujian, seperlunya dapat dimodifikasi dan dikembangkan sehingga dapat menyesuaikan dengan sistem yang lama. Sistem baru yang telah siap untuk mulai berfungsi, dapat segera diaplikaskan secara simultan dengan sistem yang lama dalam waktu yang singkat. Hasil dari sistem baru tersebut kemudian diperbandingkan dengan sistem yang lama. Tahap review sistem dilakukan untuk mengetahui kelemahan kelemahan penerapan sistem yang mungkin tidak terlihat dengan jelas. Review sistem dilakukan secara periodik sepanjang umur sistem. Review akan menunjukan perlu tidaknya modifikasi sistem yang berjalan atau bahkan mengganti dengan sistem yang baru. Tidak semua penerapan SI/TI berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Implementasi SI/TI bukan hanya komputerisasi proses manual. Jika hanya komputerisasi maka perusahaan tidak akan mencapai tujuan yang diinginkan. Kegagalan perusahaan menerapkan SI/TI salah satunya disebabkan pemahaman yang kurang tepat tentang bagaimana SI/TI memperlakukan dan diperlakukan dalam proses bisnis perusahaan. Beberapa perusahaan menganggap penerapan SI/TI hanyalah sebagai gengsi untuk meningkatkan citra. Akibatnya penerapan SI/TI tidak dikelola dengan baik, hanya sekedar otomisasi aktivitas manual dan menunjukkan kepada pihak eksternal bahwa perusahaan mereka sudah memakai SI/TI untuk menopang bisnis. (Usnodo, 2010). Dengan berbagai fakta yang

13 menunjukkan bahwa peluang kegagalan penerapan sistem informasi terutama yang berbasis komputer sangat besar, maka sebaiknya dalam pembuatan sistem informasi harus melalui proses yang tepat Kegagalan Penerapan Sistem Informasi Tidak semua penerapan SI/TI berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Implementasi SI/TI bukan hanya komputerisasi proses manual. Jika hanya komputerisasi maka perusahaan tidak akan mencapai tujuan yang diinginkan. Pada pelaksanaanya proyek sistem informasi menghadapi kemungkinan untuk berhasil maupun gagal. Tingkat resiko kegagalan menurut Kenneth & Jane (2007) tergantung dari : - Ukuran proyek, dimana semakin besar biaya, waktu, organisai dan jumlah staff semakin besar resiko kegagalan proyek. - Struktur proyek, dimana adanya strutur proyek yang baik dengan kebutuhan yang jelas dan tegas akan mengurangi kegagalan suatu proyek. - Pengalaman dengan teknologi, dimana kurangnya keahlian dan pengalaman dari anggota proyek terhadap penggunaan teknologi akan meningkatkan resiko kegagalan proyek. Sugiarsono (2003) menyebutkan bahwa kegagalan proyek sistem informasi dapat disebabkan karena ketidakpahaman top executive perusahaan tentang manfaat penerapan sistem informasi di perusahaannya. Mereka tidak memahami sistem informasi tersebut dapat membantu untuk proses bisnis apa saja. Hal tersebut dialami oleh salah satu stasiun televisi lokal yang telah membeli software aplikasi canggih dan hardware pendukungnya namun terpaksa menunda pengimplementasiannya lantaran tidak memahami pemanfaatannya. Lyytinen and Hirschheim s (1987) dalam Goulielmos (2003) menyebutkan beberapa faktor kegagalan penerapan sistem informasi, yaitu: - Correspondence failure, sistem informasi tidak mampu memenuhi tujuan dari desainnya. - Interaction failure. Pengguna jarang atau tidak merawat sistem informasi yang ada.

14 - Process failure. Sistem informasi melebihi budget yang direncanakan atau melewati batas waktu penelesaian yang ditentukan. - Expectation failure. Sistem informasi tidak mampu memenuhi harapan dari para stakeholder. Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan proyek teknologi informasi, menurut Shauchenka (2012), data dari berbagai lembaga riset menyatakan sebabsebab kegagalan adalah sebagai berikut: a. Chaos Report (1995) - Kebutuhan yang tidak terpenuhi - Kurangnya keterlibatan dari pengguna - Kurangnya sumber daya b. OASIG Study (1995) - Kurangnya perhatian pada aspek manusia dan organisasi itu - Lemahnya managemen proyek - Kurangnya artikulasi kebutuhan penggunan c. KPMG Canada Survey (1997) - Kurangnya perencanaan - Lemahnya pelaksanan - Kurangnya dukungan dan keterlibatan dari pimpinan d. The Bull Survey (1998) - Putusnya komunikasi - Kurangnya perencanaan - Kurangnya koordinasi - Lemahnya pengawasan e. Coverdale Organization research (Cushing, 2002) - Lemahnya perencanaan - Tidak jelasnya tujuan dan sasaran - Kurangnya dukungan eksekutif dan keterlibatan pengguna. Berdasarkan beberapa hasil riset tersebut dapat disimpulkan bahwa meskipun faktor teknis misalnya berupa kecanggihan teknologi adalah merupakan

15 termasuk faktor kegagalan namun faktor penyebab utama kegagalan justru terletak pada lingkungan internal organisasi. Lingkungan internal organisasi tersebut yaitu; sumber daya manusia berupa kemampuan menguasai teknologi; manajemen berupa kurangnya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan maupun prilaku dalam berorganisasi berupa komunikasi dan koordinasi. Majalah Warta Ekonomi dalam buku seri korporasi tentang Lead Business with IT yang ditulis dalam rangka Warta Ekonomi E-Company Award 2009, mengawali buku tersebut dengan bab yang berjudul Implementasi TI bukan Otomasi. Sebuah judul menarik, yang didalamnya memuat beberapa sebab kegagalan penerapan SI/TI yaitu : - Rendahnya komitmen manajemen dan kesiapan sebelum implementasi. - Kegagalan pelaksanaan proyek. - Overbudget. - Molornya waktu pelaksanaan. - Kualitas proyek yang tidak sesuai harapan. - Resistensi saat implementasi. Menurut Usnodo (2010), dalam berbagai survei, sekitar 70% proyek SI/TI dinyatakan gagal. Standish Group menyatakan hanya 10% perusahaan yang berhasil menerapakan ERP, 35% proyek dibatalkan dan 55% mengalami keterlambatan. Meta Group menyatakan 55% - 75% proyek CRM gagal. CRM Forum menyatakan lebih dari 50% proyek CRM di Amerika Serikat serta lebih dari 85% di Eropa dianggap gagal. Untuk menghindari kegagalan tersebut dibutuhkan strategi manajemen perubahan yang baik, sehingga perusahaan mendapatkan value yang diharapkan dari investasi SI/TI. Bagimana dengan Indonesia? Menurut R. Eko Indrajit seperti ditulis dalam Usnodo (2010) menyebutkan butuh pendekatan berbeda dalam implementasi SI/TI di Indonesia. Ia menyebut metode low hanging fruit sebagai salah satu pendekatan yang dianggap cocok dengan kultur Indonesia. Coba tengok saja kejadian saat maskapai penerbangan Garuda mengalami kegagalan perpindahan sistem lama ke sistem baru. Meskipun kejadian ini bukan merupakan kegiatan membangun sistem dari awal, tetapi kejadian ini sempat

16 menarik perhatian karena jadwal penerbangan maskapai Garuda Indonesia sempat kacau akibat diterapkan sistem baru. Integrated Operation Control System (IOCS) pada 18 November Akibatnya, ratusan penumpang Garuda di beberapa bandara sempat menumpuk. SI/TI senilai US$ 1,5 juta itu sejatinya digunakan untuk memantau pergerakan pesawat, awak dan lalu lintas penerbangan. Sistem itu meliputi perencanaan yang dirancang setahun sebelumnya termasuk rute Garuda, aircraft plan, dan crew managing system. Dalam sistem itu juga diatur pemasangan awak sehingga diperlukan data jadwal penerbangan awak, pergerakan awak termasuk keterlambatan/cancel dan penyebabnya. Sistem lama yang digunakan Garuda terpotong-potong sedangkan sistem baru IOCS terintegrasi. Setelah dilakukan investigasi mendalam permasalahan terdapat di jaringan. Tapi karena sistem tidak bisa diakses selama empat jam dan backup system tidak ada, maka terjadi kerancuan data, crew movement tidak masuk ke sistem. ( Keungggulan-SI-TI.pdf).

17 IV. KESIMPULAN & SARAN 4.1 Kesimpulan Perkembangan organisasi yang dinamis mengharuskan organisasi perlu melakukan penyempurnaan sistem informasinya. Penyempurnaan sistem informasi ini dapat dilakukan melalui tahapan tahapan yaitu analisa sistem, desain sistem, implementasi sistem dan review sistem. Tahapan tersebut apabila dilakukan dengan benar maka akan memberikan implikasi positif yang sangat nyata dalam perkembangan suatu sistem informasi perusahaan. Sistem informasi memang memberikan kemudahan, kecepatan, dan berbagai macam keuntungan lainnya dari penggunaannya. Dengan segala manfaat yang bisa diberikan, maka peluang perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuannya akan semakin besar dalam keberhasilannya. Akan tetapi adakalanya suatu sistem informasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya atau bahkan tidak berjalan sama sekali alias mengalami kegagalan. Kegagalan yang terjadi dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Namun satu hal yang paling lumrah terjadi justru berawal dari manajemen perusahaan yang bersangkutan. kegagalan proyek sistem informasi dapat disebabkan karena ketidakpahaman top executive perusahaan tentang manfaat penerapan sistem informasi di perusahaannya. Mereka tidak memahami sistem informasi tersebut dapat membantu untuk proses bisnis apa saja. Sistem yang dibuat bagaimanapun memerlukan sumberdaya yang mumpuni selaku pelaku atau pemakai sistem informasi, baik sebagai operator sistem tersebut ataupun sebagai pihak yang memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan. Sebuah sistem informasi akan sangat maksimal kegunannya apabila manusia mampu memanfaatkan fungsinya dengan baik. Selain itu tentunya kesadaran untuk dilakukan maintenance atau pemeliharaan dari pihak manajemen juga akan mempengaruhi kesiapan dari perangkat sistem tersebut apabila akan digunakan. Hal-hal demikian perlu mendapat perhatian secara serius oleh manajemen. Bagaimanapun investasi untuk perancangan dan penerapan sistem informasi bukanlah suatu hal yang kecil nilainya. Namun bila suatu sistem informasi mampu berperan penting dalam menunjang aktivitas bisnis perusahaan tentunyan akan dapat menciptakan value yang sangat besar bagi perusahaan.

18 Sistem informasi disini dapat berperan dalam menunjang hubungan yang baik perusahaan dengan mitra maupun dengan konsumen. 4.2 Saran 1. Perlu adanya kepedulian yang tinggi dari pihak manajemen sehubungan dengan penerapan suatu sistem informasi. Sistem informasi dibentuk bukan hanya tanggung jawab divisi TI tetapi jauh lebih penting bagaimana pihak manajemen selaku pengambil keputusan mengerti dan paham mengenai apaapa yang menjadi tujuan diterapkannya sistem tersebut bagi kebutuhan organisasi. 2. Perlu adanya aturan-aturan yang jelas yang berlaku pada setiap pemakai sistem informasi perusahaan agar dapat meminimalisir kemungkina-kemungkinan terjadinya penyimapangan pemakaian yang dapat merugikan perusahaan dan menyebabkan tujuan organisasi tidak tercapai. 3. Perusahaan mengadakan pelatihan secara kontinu dan terpadu terkait dengan penerapan sistem informasi yang baru bagi seluruh operator tiap-tiap divisi operasional perusahaan agar kompetensi sumber daya manusia terhadap TI tetap secara konsisten baik. 4. Perlu adanya kegiatan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem secara berkala, agar kondisi sistem senantiasa diperbarui sesuai dengan perkembangan operasional bisnis perusahaan.

19 DAFTAR PUSTAKA Laudon, K. C., dan Laudon, J. P., Sistem Informasi Manajemen Mengelola Perusahaan Digital Buku 2 Edisi 10. Salemba Empat: Jakarta. McLeod. R Sistem Informasi Manajemen; Studi Informasi Berbasis Komputer. Terjemahan. PT. Prenhalindo. O Brien, James Management Information System:Managing Information Technology in the Internetworked Enterprise, Fourth Edition. McGraw-Hill. Shauchenka, U., Why Projects Fail. Tersedia pada alamat URL: Diakses September, 2012 Sugiarsono, J Potret Kebingungan Investasi TI. Majalah Swa(sembada). Edisi 23 Januari-5 Februari No. 02/XIX/23. Usnodo, I Lead Business with IT (Seri korporasi Warta Ekonomi E- Company Award 2009). edited by H. Adrian. Jakarta: Dian Rakyat. TI.pdf

Lovie Sertiana P e

Lovie Sertiana P e FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI ORGANISASI Tugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Lovie Sertiana

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN DISUSUN OLEH NURAINI TRIWIJAYANTI E.47 2013 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I PENDAHULUAN... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DOSEN : Dr. Ir. ARIF IMAM SUROSO, MSc OLEH : HUSNUL INSAN P056132782.49E

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN Tugas : Individu Ujian Tengah Triwulan / E52 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof.Dr. Ir. Imam Suroso, Msc(CS) Batas : 17 Januari 2015 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI DOSEN Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. ANGKATAN E-47 NONI NOER KAISAR

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN DALAM ORGANISASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN DALAM ORGANISASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN DALAM ORGANISASI Disusun oleh : Yugo Pujonggo (48E) NIM : P056132592.48E Sistem Informasi Manajemen Dosen Pengampu : Dr. Ir. Arif Imam Suroso,

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis Defri Kurniawan Content: Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi Bisnis (-e-bisnis) Jenis Sistem Informasi Bisnis Konsep Dasar

Lebih terperinci

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,

Lebih terperinci

SIKLUS PENGEMBANGAN PRODUK SISTEM INFORMASI DAN TEKNIK PROTOTYPING. Oleh : Ilham Arief Gautama P

SIKLUS PENGEMBANGAN PRODUK SISTEM INFORMASI DAN TEKNIK PROTOTYPING. Oleh : Ilham Arief Gautama P Dr. Ir. Arief Imam Suroso, M.Sc(CS) SIKLUS PENGEMBANGAN PRODUK SISTEM INFORMASI DAN TEKNIK PROTOTYPING Oleh : Ilham Arief Gautama P056111541.48 PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF ORBITH Vol. 7 No. 3 November 2011: 437-442 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF Oleh : Sulistiyo Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.

Lebih terperinci

OUTSOURCING SISTEM INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA

OUTSOURCING SISTEM INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA UJIAN AKHIR TRIWULAN 2 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OUTSOURCING SISTEM INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA Dosen : Dr. Ir. Arief Imam Suroso, MSc. Oleh : Gadis Khasanah Suhartono P056101131.45 MAGISTER

Lebih terperinci

Penyebab Kegagalan dalam Pengembangan Maupun Penerapan Sistem Informasi di Suatu Organisasi, Merujuk Pada Pendapat Rosemary Cafasaro.

Penyebab Kegagalan dalam Pengembangan Maupun Penerapan Sistem Informasi di Suatu Organisasi, Merujuk Pada Pendapat Rosemary Cafasaro. Penyebab Kegagalan dalam Pengembangan Maupun Penerapan Sistem Informasi di Suatu Organisasi, Merujuk Pada Pendapat Rosemary Cafasaro. Sistem informasi jika diterapkan dengan baik maka akan membawa keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN

BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN A. Pengertian Sistem Informasi Satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Biasanya para pemakai tergabung

Lebih terperinci

Kegagalan dalam Pengembangan maupun Penerapan Sistem Informasi di Organisasi (Merujuk Pendapat Rosemary Cafasso)

Kegagalan dalam Pengembangan maupun Penerapan Sistem Informasi di Organisasi (Merujuk Pendapat Rosemary Cafasso) Kegagalan dalam Pengembangan maupun Penerapan Sistem Informasi di Organisasi (Merujuk Pendapat Rosemary Cafasso) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada setiap kegiatan penyelenggaraan organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Sistem dapat didefinisikan berdasarkan cara pendekatannya, yaitu berdasarkan prosedur dan elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut,

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr.Ir. ARIF IMAM SUROSO, MSc (CS) DI

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam lima tahun belakangan ini, pengguna internet di Indonesia telah. bertumbuh dengan signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam lima tahun belakangan ini, pengguna internet di Indonesia telah. bertumbuh dengan signifikan. 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lima tahun belakangan ini, pengguna internet di Indonesia telah bertumbuh dengan signifikan. Gambar 1.1 Asia Top Internet Countries 14 Melihat peluang pasar

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi persaingan yang kompleks, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

BABII LANDASAN TEORI

BABII LANDASAN TEORI BABII LANDASAN TEORI 1.1 Perkembangan Bisnis Persaingan adalah satu kata penting di dalam menjalankan perusahaan pada saat ini. Hal ini ditunjang dengan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI DALAM ORGANISASI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI DALAM ORGANISASI DOSEN : Dr. Ir. Arief Imam Suroso, MSc FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI DALAM ORGANISASI DISUSUN OLEH: BENNY KURNIAWAN P056131272.45 E-45 PROGRAM

Lebih terperinci

TUGAS 1 SISTEM INFORMASI BERBASIS INTERNET ( SIBI )

TUGAS 1 SISTEM INFORMASI BERBASIS INTERNET ( SIBI ) TUGAS 1 SISTEM INFORMASI BERBASIS INTERNET ( SIBI ) DISUSUN OLEH : Aksa Badi : 52007003 Febrin Adrianus : 52007018 Harianto S : 52007024 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK KHARISMA)

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

KESUKSESAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM PROSES PENGEMBANGAN DI SUATU PERUSAHAAN

KESUKSESAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM PROSES PENGEMBANGAN DI SUATU PERUSAHAAN KESUKSESAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM PROSES PENGEMBANGAN DI SUATU PERUSAHAAN 1. Pendahuluan Penggunaan sistem informasi oleh perusahaan atau organisasi semakin meningkat. Hal tersebut

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Disusun Oleh : HENNY SARASWATI P056110863.40E Dosen Pengajar : Dr.

Lebih terperinci

SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN SISTEM BAGI END USERS DAN INFORMATION SYSTEM SPECIALISTS

SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN SISTEM BAGI END USERS DAN INFORMATION SYSTEM SPECIALISTS Tugas : Take Home Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Kegagalan Dan Kesuksesan Dalam Pembangunan Dan Penerapan Sistem Informasi Di Suatu Perusahaan.

Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Kegagalan Dan Kesuksesan Dalam Pembangunan Dan Penerapan Sistem Informasi Di Suatu Perusahaan. Tugas : Take Home Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Kegagalan Dan Kesuksesan Dalam Pembangunan Dan

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN DAN KEGAGALAN PEMBANGUNAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN DAN KEGAGALAN PEMBANGUNAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN DAN KEGAGALAN PEMBANGUNAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Oleh: Mastika Wardhani P056132142.46E PROGRAM

Lebih terperinci

PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING

PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING TUGAS MAKALAH MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen Pengajar : Dr. Ir. Arif Imam Soeroso, M.Sc TYASTUTI RAHAYU NIM: P056131902.47E

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary)

Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary) Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary) Bagian 1. MENGELOLA TEKNOLOGI INFORMASI Salah satu komponen yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu bisnis adalah Teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

PERBEDAAN INSOURCING DAN OUTSOURCING DALAM PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

PERBEDAAN INSOURCING DAN OUTSOURCING DALAM PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Penyerahan : 25 September 2013 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Batas Penyerahan : 4 Oktober 2013 PERBEDAAN INSOURCING DAN OUTSOURCING DALAM PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH : SISTIM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) DISUSUN OLEH : MAULIA EKA R (P )

TUGAS MATA KULIAH : SISTIM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) DISUSUN OLEH : MAULIA EKA R (P ) TUGAS MATA KULIAH : SISTIM INFORMASI MANAJEMEN DOSEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) DISUSUN OLEH : MAULIA EKA R (P056132852.49) PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOPEMBER

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam kegiatan bisnisnya. Penggunaan teknologi informasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam kegiatan bisnisnya. Penggunaan teknologi informasi dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada era globalisasi ini mengalami perkembangan sangat pesat dan memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan yang memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

DASAR SISTEM DALAM BISNIS

DASAR SISTEM DALAM BISNIS DASAR SISTEM DALAM BISNIS SISTEM INFORMASI Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O Brien dan Marakas

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan dan Kesuksesan Pembangunan Sistem Informasi di Perusahaan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan dan Kesuksesan Pembangunan Sistem Informasi di Perusahaan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan dan Kesuksesan Pembangunan Sistem Informasi di Perusahaan TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Gustiyan Taufik Mahardika P056111501.48 PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK

BAB I PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK BAB I PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK Teknologi Informasi (TI) sudah menjadi spektrum dalam kegiatan bisnis dunia. Investasi untuk pengembangan teknologi informasi merupakan sebuah fenomena yang diyakini para

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Sistem Informasi Bisnis 1 Outline Materi Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Proses Bisnis Sistem Informasi Bisnis (e-bisnis) Jenis Sistem Informasi

Lebih terperinci

gagal. CRM Forum menyatakan lebih dari 50% proyek CRM di Amerika Serikat, dan lebih dari 85% di Eropa dianggap gagal. Gartner Group menyatakan bahwa

gagal. CRM Forum menyatakan lebih dari 50% proyek CRM di Amerika Serikat, dan lebih dari 85% di Eropa dianggap gagal. Gartner Group menyatakan bahwa Kesalahan-Kesalahan Yang Mungkin Terjadi Saat Pengalihan Atau Konversi Suatu Sistem Lama Ke Sistem Baru Dan Cara-Cara Pengkonversian Sistem Dengan Berbagai Asumsi Agar Tidak Terjadi Kesalahan a. Kesalahan-Kesalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan bersaing dipasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI dan MANAJEMEN ABDILLAH MUNDIR, SE, MM

KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI dan MANAJEMEN ABDILLAH MUNDIR, SE, MM 1 KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI dan MANAJEMEN ABDILLAH MUNDIR, SE, MM Pokok Bahasan Konsep Dasar Sistem, Informasi dan Manajemen Sub Pokok Bahasan Konsep Dasar Sistem Konsep Dasar Informasi Konsep Dasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat

Lebih terperinci

Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen

Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen MODUL PERKULIAHAN Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen Can IT contribute to competitive advantage? Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi Dan Bisnis Magister Akuntansi

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

Materi II Overview Sistem Informasi. Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto

Materi II Overview Sistem Informasi. Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto Materi II Overview Sistem Informasi Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto Why Study Information Systems? Teknologi Informasi dapat digunakan untuk meningkatkan proses bisnis secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN. Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN. Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Disusun oleh: Lisha Luthfiana Fajri P056131402.45 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Beragamnya bidang bisnis tentunya memerlukan aplikasi sistem. informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Beragamnya bidang bisnis tentunya memerlukan aplikasi sistem. informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan sistem informasi dalam dunia bisnis banyak dimanfaatkan untuk mendukung kecepatan dan ketepatan proses bisnis tersebut. Beragamnya bidang bisnis tentunya

Lebih terperinci

Memahami dan menguasai konsep sistem informasi, Dapat menjelaskan peranan informasi dalam suatu organisasi, Struktur dari suatu sistem informasi,

Memahami dan menguasai konsep sistem informasi, Dapat menjelaskan peranan informasi dalam suatu organisasi, Struktur dari suatu sistem informasi, Memahami dan menguasai konsep sistem informasi, Dapat menjelaskan peranan informasi dalam suatu organisasi, Struktur dari suatu sistem informasi, Dukungan komputer terhadap suatu sistem informasi, dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. didukung oleh sistem informasi yang terencana dengan baik.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. didukung oleh sistem informasi yang terencana dengan baik. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem informasi Rumah sakit merupakan intitusi yang bersifat kompleks dan memiliki organisasi yang majemuk, maka dalam pengelolaannya (manajemennya) rumah sakit sebaiknya didukung

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem

Lebih terperinci

BAB 13 SISTEM INFORMASI

BAB 13 SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI Tujuan Bab ini dimaksudkan agar mahasiswa memahami pentingnya informasi, dan pengembangan sistem informasi yang optimal untuk kehidupan suatu organisasi. Materi Materi yang akan dibahas

Lebih terperinci

CV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development

CV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development Teknologi Informasi (TI) sudah menjadi spektrum dalam kegiatan bisnis dunia. Investasi untuk pengembangan teknologi informasi merupakan sebuah fenomena yang diyakini para pelaku bisnis akan menambah nilai

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu 6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Proses analisis dengan perhitungan untuk suatu proyek kontraktor secara manual terasa kurang efektif, oleh sebab itu diperlukan alternatif penyelesaiannya

Lebih terperinci

Teknologi dan Informasi. Stefany Y. Bara langi, S.Si., MT Aplikasi Komputer Pertemuan II

Teknologi dan Informasi. Stefany Y. Bara langi, S.Si., MT Aplikasi Komputer Pertemuan II Teknologi dan Informasi Stefany Y. Bara langi, S.Si., MT Aplikasi Komputer Pertemuan II - 2012 Teknologi David L. Goetsch People tools, resources, to solve problems or to extend their capabilities. Teknologi

Lebih terperinci

Modul ke: CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING. Fakultas. Dr. Istianingsih. Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi.

Modul ke: CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING. Fakultas. Dr. Istianingsih. Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi. Modul ke: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING Dr. Istianingsih Program Studi Magister Akuntansi www.mercubuana.ac.id Jenis Keputusan Ada tiga klasifikasi umumnya keputusan:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto (2005:2) Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Abdul Kadir (2003:54) Sistem

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERTEMUAN 1

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERTEMUAN 1 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERTEMUAN 1 Pertemuan 1 Pokok Bahasan Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Sub Pokok Bahasan Konsep Dasar Sistem Konsep Dasar Informasi Konsep Dasar Manajemen Pengertian Sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Barang Milik Daerah Menurut Permendagri No. 17 Tahun 2007, Barang Milik Daerah (BMD) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja

Lebih terperinci

ISU DALAM IMPLEMENTASI SISTEM

ISU DALAM IMPLEMENTASI SISTEM DOSEN : Dr. Ir. Arief Imam Suroso, MSc ISU DALAM IMPLEMENTASI SISTEM Studi kasus : PT. Garuda Indonesia DISUSUN OLEH: BENNY KURNIAWAN P056131272.45 E-45 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh : Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom deni.mahdiana@budiluhur.ac.id tugasdeni@gmail.com HP : 0853 1210 9090 PENILAIAN ABSEN 10 % TUGAS 20%

Lebih terperinci

BAB I SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB I SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB I SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Berdasarkan hasil riset dan survei yang dilakukan oleh lembagalembaga konsultasi IT ternama, ternyata banyak investasi IT yang gagal atau memberikan manfaat

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem SISTEM INFORMASI Konsep Dasar Sistem Sistem: Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran

Lebih terperinci

Sistem Informasi Outsourcing

Sistem Informasi Outsourcing Sistem Informasi Outsourcing Disusun sebagai Tugas Akhir Triwulan I Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) Disusun Oleh : TEDY SAPUTRA (P056132391.51) Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses bisnis yang berjalan dalam organisasi semakin lama semakin berkembang. Proses transaksi yang ada juga semakin rumit. Dalam hal ini, suatu organisasi tidak bisa

Lebih terperinci

Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3)

Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3) Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3) Transformasi Alat Bantu Menjadi Strategi Pada awalnya SI diposisikan sebagai alat bantu untuk mengintegrasikan data dan meningkatkan kualitas informasi

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014 Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014 Pengertian Sistem dan Informasi Sistem Suatu jaringan kerja dari

Lebih terperinci

INSOURCING, OUTSOURCING,

INSOURCING, OUTSOURCING, Keuntungan dan Kelemahan Pengembangan Sistem Informasi INSOURCING, OUTSOURCING, dan COSOURCING (Tugas Individu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen) Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS). Disusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Total Quality Management (TQM) 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) merupakan suatu bukti pendekatan sistematis terhadap perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut dengan istilah Official schedule adalah schedule. penerbangan yang dihasilkan oleh operations center system dan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut dengan istilah Official schedule adalah schedule. penerbangan yang dihasilkan oleh operations center system dan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perusahaan yang bergerak di industri airlines, produk utama yang dijual kepada konsumen adalah: tempat, waktu dan tujuan perjalanan yang disebut dengan istilah

Lebih terperinci

BAB III DEFINISI MASALAH

BAB III DEFINISI MASALAH BAB III DEFINISI MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Tantangan dunia usaha semakin lama semakin berat dan rumit karena dinamika yang terjadi di pasar. Kebutuhan dan selera konsumen terus mengalami perubahan.

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Keunggulan dan Kelemahan Menggunakan Insourcing dan Outsourcing

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Keunggulan dan Kelemahan Menggunakan Insourcing dan Outsourcing TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Keunggulan dan Kelemahan Menggunakan Insourcing dan Outsourcing Oleh : Vharessa Aknesia KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN DALAM PEMBANGUNAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI SUATU PERUSAHAAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN DALAM PEMBANGUNAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI SUATU PERUSAHAAN Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN DALAM PEMBANGUNAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI SUATU PERUSAHAAN Dosen : Dr.

Lebih terperinci

Kegagalan Pengalihan Sistem: Konversi dari Sistem Lama ke Sistem Baru

Kegagalan Pengalihan Sistem: Konversi dari Sistem Lama ke Sistem Baru Kegagalan Pengalihan Sistem: Konversi dari Sistem Lama ke Sistem Baru Alasan yang mungkin terjadi saat pengalihan sistem mengalami kegagalan adalah sebagai berikut: 1. Sumberdaya Manusia (SDM) di perusahaan

Lebih terperinci

Keuntungan dan Kekurangan Sistem Informasi Outsourcing dan Insourcing di Perusahaan (Tugas Individu)

Keuntungan dan Kekurangan Sistem Informasi Outsourcing dan Insourcing di Perusahaan (Tugas Individu) Mata Kuliah Dosen : Sistem Informasi Manajemen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) Keuntungan dan Kekurangan Sistem Informasi Outsourcing dan Insourcing di Perusahaan (Tugas Individu) Disusun Oleh :

Lebih terperinci

TUGAS. Disusun oleh : BIMO P056131992.46E MB IPB E.46

TUGAS. Disusun oleh : BIMO P056131992.46E MB IPB E.46 TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMENN FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN BARUNANET SEBAGAI SISTEM INFORMASI MANAJEMENN PT. BARUNA RAYA LOGISTICS Disusun oleh : BIMO ANDONOO P056131992.46E MB IPB E.46 PROGRAM

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Setelah membuat metode penelitian pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan ditampilkan hasil dari analisis yang dilakukan pada RSUD kota Salatiga. 4.1 Analisis Maturity Level

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN Tulisan ini akan menjelaskan konsep dasar dari sistem informasi. Sebelum membahas suatu sistem lebih baik jika mengetahui dulu apa sistem itu, pada bagian berikutnya

Lebih terperinci

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TAKE HOME TEST NOMOR 4 CAHYO DWI SULISTIYO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan sangat pesatnya. Jika diamati setiap satu dekade, terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dengan sangat pesatnya. Jika diamati setiap satu dekade, terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dari sistem teknologi informasi (STI) telah berkembang dengan sangat pesatnya. Jika diamati setiap satu dekade, terjadi perkembangan yang cukup

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Mengapa perlu sistem informasi? Mempermudah pengaturan tugas Panduan untuk penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan. Mewujudkan kesempatan dan membantu untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah sistem informasi adalah sistem yang dibuat oleh manusia, berisikan himpunan yang terintegrasi dari berbagai komponen manual dan berbagai komponen terkomputerisasi

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Madrasah Tsanawiyyah (SIMATSA) Studi Kasus Pada Madrasah Tsanawiyyah 2 Penggilingan, Jakarta Timur

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Madrasah Tsanawiyyah (SIMATSA) Studi Kasus Pada Madrasah Tsanawiyyah 2 Penggilingan, Jakarta Timur Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Madrasah Tsanawiyyah (SIMATSA) Studi Kasus Pada Madrasah Tsanawiyyah 2 Penggilingan, Jakarta Timur Ditulis Oleh Kelompok 3 1. Ahmad Hidayat 1371 065

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI SUATU PERUSAHAAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI SUATU PERUSAHAAN Makalah FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI SUATU PERUSAHAAN Tugas Sistem Informasi Manajemen Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Oleh:

Lebih terperinci

THE DIRECTION PHASE. Titien S. Sukamto

THE DIRECTION PHASE. Titien S. Sukamto THE DIRECTION PHASE Titien S. Sukamto THE DIRECTION PHASE Fase ini merupakan waktu untuk mengembangkan arah dari SI organisasi, identifikasi dimana SI berada di masa depan untuk memenuhi kebutuhan bisnis.

Lebih terperinci

BAB 2 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR-DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS

BAB 2 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR-DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS BAB 2 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR-DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS TI Strategis Teknologi tidak lagi merupakan pemikiran terakhir dalam membentuk strategi bisnis, tetapi merupakan penyebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ditengah dinamisme lingkungan bisnis pada era globalisasi sekarang ini membuat persaingan bisnis antar perusahaan dalam mendapatkan pangsa pasar semakin ketat. Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bisnis perbankan di Indonesia berkembang dengan pesat. Salah satunya disebabkan oleh semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan fungsi bank dalam aktivitas

Lebih terperinci

SI, Organisasi, Manajemen

SI, Organisasi, Manajemen APK D3/IT/MIS/E1/0806 Manajemen Sistem Informasi SI, Organisasi, Manajemen Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Pokok Bahasan Sistem Informasi Pengertian SI, Tujuan dan Manfaat SI

Lebih terperinci