MODUL PLPG PENDIDIKAN EKONOMI BAB V MATERI EKONOMI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PLPG PENDIDIKAN EKONOMI BAB V MATERI EKONOMI"

Transkripsi

1 MODUL PLPG PENDIDIKAN EKONOMI BAB V MATERI EKONOMI Penyusun: Tim Pendidikan Ekonomi Unesa KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU 2013 Permasalahan Ekonomi 218

2 PETUNJUK PENGGUNAAN 1. Lakukanlah orientasi terdahulu dengan membaca sekilas dari awal sampai akhir. 2. Cermati dengan seksama tujuan, prasyarat, dan cara penggunaan untuk membekali arah yang akan dituju dalam mempelajari bab ini. 3. Bacalah secara cermat keseluruhan materi yang terdapat dalam bab ini 4. Silahkan menguji diri melalui mengerjakan pelatihan dengan cara menjawab pertanyaan yang ada pada pelatihan. 5. Berdiskusilah dengan teman lain tentang isi bab ini untuk memperdalam kemampuan Anda. Permasalahan Ekonomi 219

3 Kegiatan Pembelajaran 1 Permasalahan Ekonomi 1. Lembar Informasi 1.1. Kebutuhan Kebutuhan merupakan perwujudan keinginan yang timbul dalam diri manusia yang menuntut adanya pemenuhan. Kebutuhan manusia timbul karena tiga hal. Pertama, organ manusia membutuhkan kalori untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baikdisebut kebutuhan biologis. Kedua, kebutuhan manusia akan kehidupan yang lebih baik menurut standart tertentu disebut kebutuhan sosial. Dan ketiga, kegiatan yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan lain-lain disebut kebutuhan intelektual. Pada dasarnya kebutuhan setiap individu berbeda-beda. Hal ini dikarenakan keinginan yang dimiliki setiap individu juga berbeda. Selain itu, kebutuhan seorang individu senantiasa berkembang sepanjang waktu baik secara jumlah, kuantitas maupun jenisnya. Pada dasarnya kebutuhan manusia dibedakan menjadi: a. Menurut intensitasnya, dibedakan atas: 1). Kebutuhan primer 2). Kebutuhan sekunder 3). Kebutuhan tersier Kebutuhan menurut intensitas untuk setiap individu berbeda-beda. Sebagai contoh, kebutuhan seorang mahasiswa dan sopir angkot. Buku kuliah merupakan kebutuhan primer bagi mahasiswa. Akan tetapi, tidak bagi seorang sopir angkot. b. Menurut sifatnya, dibedakan atas: 1). Kebutuhan jasmani 2). Kebutuhan rohani c. Menurut tujuannya, dibedakan atas: 1). Kebutuhan masyarakat atau publik 2). Kebutuhan individual d. Menurut waktunya, dibedakan atas: 1). Kebutuhan masa kini 2). Kebutuhan akan datang/masa depan Benda yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut alat pemuas kebutuhan. Ada dua macam alat pemuas kebutuhan yaitu barang dan jasa. Barang dan jasa dihasilkan dari kombinasi sumber daya. Permasalahan Ekonomi 220

4 Barang adalah suatu objek yang dapat dilihat, diraba, dan dirasakan. Umumnya barang berwujud benda.buku yang Anda baca sekarang, pensil yang Anda gunakan untuk menulis, kacamata yang Anda kenakan, bahkan sarapan pagi Anda juga merupakan contoh barang. Lain halnya dengan jasa. Jasa adalah objek yang tidak berwujud yaitu tidak dapat dilihat dan diraba, namun dapat dirasakan. Konser Peterpan, layanan internet, kuliah pagi merupakan contoh jasa. Barang menurut cara memperolehnya terbagi menjadi dua, yaitu barang ekonomi dan barang bebas. Barang ekonomi adalah suatu barang yang keberadaannya terbatas sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan. Dengan demikian untuk memperolehnya dibutuhkan suatu pengorbanan, maka harganya lebih dari nol. Sedangkan barang bebas adalah suatu barang yang keberadaannya melebihi kebutuhan sehingga harganya nol. Kadangkala kita salah menduga tentang suatu barang bebas. Contoh: udara dan air sungai. Sekilas nampak bebas, namun ketika kita membutuhkan udara yang bersih dan air sungai bersih terkadang kita harus membayar lebih. Harga tersebut muncul akibat adanya kelangkaan. Dalam kondisi tersebut udara dan air sungai termasuk dalam kategori barang ekonomi. Menurut penggunaannya, suatu barang dapat berfungsi sebagai barang pengganti atau barang pelengkap. Suatu barang dikatakan berfungsi sebagai barang pengganti atau barang subtitusi jika barang tersebut dapat menggantikan fungsi barang lain, contoh beras dan gandum. Sedangkan barang pelengkap merupakan barang yang dapat digunakan secara bersamasama guna melengkapi fungsi barang lain, contoh gula dan kopi. Ditinjau dari proses pembuatannya, barang diklasifikasikan menjadi tiga yaitu barang mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi. Contoh, kapas, benang, kain. Dalam hal ini kapas berfungsi sebagai barang mentah yang akan diolah menjadi benang. Sedangkan benang adalah barang setengah jadi, karena benang tersebut akan dioleh menjadi kain. Dan kain adalah barang akhir yaitu barang yang dapat langsung dikonsumsi. Namun ketika kain diolah menjadi baju maka kain termasuk barang setengah jadi. Sedangkan baju adalah barang jadi. Dengan demikian dalam menentukan kedudukan barang dalam proses produksi dapat dilihat dari bahan yang digunakan dan proses produksi yang dilakukan Kelangkaan Apakah Anda menginginkan sebuah rumah yang mewah, mobil baru, bahkan makanan yang lezat setiap hari?. Meskipun semua keinginan tersebut telah Anda penuhi, pasti akan muncul keinginan-keinginan yang lain. Pada umumnya keinginan mausia adalah tidak terbatas, sedangkan sumberdaya yang Permasalahan Ekonomi 221

5 digunakan sebagai alat pemuas keinginan tersebut terbatas adanya. Kondisi inilah yang pada akhirnya menimbulkan masalah kelangkaan. Banyak para ekonom yang berpendapat bahwa permasalahan utama dalam ilmu ekonomi adalah mengatasi kelangkaan, yaitu bagaimana manusia menggunakan sumberdaya yang terbatas untuk memenuhi keinginannya yang tidak terbatas. Kelangkaan akan terjadi apabila jumlah yang diinginkan melebihi jumlah yang tersedia pada harga sebesar nol, sehingga menuntut manusia untuk melalukan pilihan.(mc, Eachern, 2001: 2-3). Keinginan manusia adalah tidak terbatas. Hal inilah yang menyebabkan kebutuhan manusia menjadi beragam adanya. Dalam hal ini ketika sebuah keinginan tersebut menuntut adanya pemenuhan, maka ia akan menjadi sebuah kebutuhan. Contoh, ketika kita lapar maka kita ingin makan. Dalam kasus ini, ketika keinginan makan tersebut menuntut adanya pemenuhan maka menjadi kebutuhan untuk makan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan adanya alat pemuas kebutuhan, yaitu barang dan jasa. Barang dan jasa yang digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan dihasilkan dari sumber daya atau faktor produksi. Akibat keterbatasan sumberdaya maka barang dan jasa yang tersedia juga terbatas, atau akibat sumberdaya langka maka barang dan jasa juga langka. Barang dan jasa dikatakan langka jika jumlah yang diinginkan melebihi jumlah yang tersedia. Kelangkaan berbeda dengan kekurangan barang dan jasa. Perhatikan ilustrasi berikut ini: Ilustrasi 1: Seorang guru menggunakan keilmuan yang ia miliki dan sumberdaya lain yang langka seperti kemampuan mengajar, waktu dan tenaganya dalam mengajar untuk mendapatkan penghasilan. Penghasilan yang diperoleh tersebut ditukarkan dengan tempat tinggal, pakaian, makanan, dan ribuan barang dan jasa lainnya untuk memenuhi keinginan guru tersebut. Ilustrasi 2: Hujan deras yang mengguyur beberapa kota di pulau jawa selama dua hari telah menimbulkan musibah banjir dan berdampak pada lumpuhnya jalur transportasi antar kota. Akibatnya distribusi bahan pangan, khususnya komoditas beras ke berbagai kota, khususnya Surabaya terhenti. Situasi ini mengakibatkan jumlah persediaan beras di Kota Surabaya menipis dan beras pun sulit dijumpai di pasar. Ilustrasi pertama merupakan contoh kasus kelangkaan. Kasus yang dialami oleh guru tersebut mencerminkan kelangkaan. Sumber daya yang dimiliki oleh guru, seperti keilmuan, kemampuan mengajar, waktu dan tenaga adalah terbatas, sedangkan keinginan yang dimiliki guru tersebut tidak terbatas, maka munculah masalah kelangkaan. Permasalahan kelangkaan tersebut dapat diatasi dengan membuat pilihan. Pembuatan pilihan dalam Permasalahan Ekonomi 222

6 kondisi yang serba langka mengharuskan guru tersebut kehilangan kesempatan untuk memperoleh barang dan jasa tertentu. Adapun ilustrasi yang kedua bukan merupakan kelangkaan melainkan kekurangan barang dan jasa dalam hal ini kekurangan beras. Akibat terputusnya jalur transportasi, distribusi beras ke Kota Surabaya terhambat sehingga jumlah persediaan beras pun menipis. Dalam hal ini masyarakat di Kota Surabaya mengalami kekurangan beras bukan kelangkaan beras. Dengan demikian perbedaaan utama antara kelangkaan dan kekurangan terletak pada ada tidaknya keputusan untuk membuat pilihan. Barang dan jasa langka karena sumber daya langka. Keterbatasan sumber daya berakibat tidak semua keinginan dapat terpenuhi, maka kita harus membuat pilihan dan setiap pilihan yang kita ambil mengandung biaya peluang, yaitu hilangnya kesempatan untuk memperoleh barang dan jasa tertentu. Inilah yang disebut dengan kelangkaan. Sementara dalam kasus kekurangan tidak menuntut adanya keputusan untuk membuat pilihan. Kekurangan jumlah barang dan jasa akan berdampak pada naiknya harga barang tersebut. Adapun implikasi perilaku atas kekurangan tersebut adalah mengurangi jumlah barang yang dikonsumsi Tiga Masalah Pokok Ekonomi Seiring berkembangnya peradaban manusia, kebutuhan manusia pun semakin beragam dari sebelumnya dan semakin kompleks pula permasalahan ekonomi yang Kompleksitas masalah ekonomi yang dihadapi di masa lampau dan masa kini berbeda. Kendatipun demikian, setiap masalah ekonomi bermuara dari alokasi sumber-sumber yang langka diantara sekian banyak kemungkinan penggunaan yang berbeda-beda, sehingga dapat dicapai kepuasan yang maksimal. Secara umum setiap bentuk sistem perekonomian harus dapat memecahkan tiga permasalahan pokok ekonomi yang mendasar yaitu: a. Apa (what), barang dan jasa apa yang harus diproduksi dan berapa banyaknya? Barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian adalah sangat banyak jenisnya. Masalah pertama yang muncul adalah keterbatasan sumberdaya untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut. Oleh sebab itu pilihan-pilihan mutlak untuk dilakukan. Dengan demikian masyarakat harus menentukan kebutuhan manakah yang harus dipenuhi terlebih dahulu, dan manakah yang harus ditunda. Permasalahan Ekonomi 223

7 b. Bagaimana (how), Bagaimana sumber daya ekonomi harus digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut? Barang dan jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan berbagai alternatif penggunaan sumberdaya. Contoh, dalam bidang pertanian. Peningkatan kapasitas produksi pertanian dapat dilakukan dengan berbagai cara, misal dengan pendekatan intensifikasi atau ekstensifikasi. Dari kedua pilihan tersebut, manakah yang akan dipilih?. Apapun pilihannya, tentunya pilihan tersebut didasarkan pada pertimbangan hasil yang diperoleh, yaitu pilihan yang mampu memberikan hasil terbaik atau dengan kata lain akan dipilih cara yang paling efisien. Dengan demikian masalah efisiensi dijadikan dasar pemilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya dalam kegiatan produksi. c. Untuk siapa (for whom, Bagi Siapa barang dan jasa tersebut diproduksi? Masalah selanjutnya adalah ditujukan kepada siapa barang dan jasa tersebut diproduksi. Kepada masyarakat tentunya. Kendatipun ditujukan kepada masyarakat, namun tidak semudah yang kita pikirkan. Pada dasarnya, inti permasalahan yang ketiga berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa yang dihasilkan kepada seluruh lapisan masyarakat secara adil dan merata Biaya Peluang Sebagaimana kita ketahui, kebutuhan setiap individu beragam. Oleh karenanya alat pemuas kebutuhan yang harus disediakan beragam pula. Di lain pihak, kemampuan setiap sistem perekonomian dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya dibatasi oleh adanya keterbatasan sumber daya. Akibatnya tidak semua kebutuhan masyarakat terpenuhi, sehingga setiap pelaku ekonomi harus memilih dan setiap pilihan mengandung biaya peluang atau opportunity cost. Biaya peluang atau Opportunity cost dari suatu pilihan adalah nilai alternatif terbaik yang hilang atau biaya yang dikeluarkan akibat hilangnya kesempatan lain.konsep opportunity cost dapat digambarkan melalui kurva PPF (production possibility frontier) atau kurva batas kemungkinan produksi. Perhatikan kurva batas kemungkinan produksi pada gambar 1. Dalam hal ini, diasumsikan bahwa perekonomian menghasilkan 2 jenis barang, yaitu beras dan gandum. Oleh karenanya kurva tersebut menunjukkan trade off antara beras dan gandum. Pada poin D, perekonomian menghasilkan 10 ton beras dan 4 ton gandum. Sedangkan pada poin C, perekonomian menghasilkan 15 ton beras dan 3 ton gandum. Misal, posisi awal komoditas yang dihasilkan suatu perekonomian adalah pada poin C, dan perekonomian memutuskan Permasalahan Ekonomi 224

8 untuk menambah kapasitas gandum dari 3 ton menjadi 4 ton. Pertanyaan yang muncul adalah, apakah opportunity costatas keputusan tersebut?. Beras A B C D E F Gandum Gambar 5.1 Kurva Production Possibility Frontier Dalam hal ini, ketika perekonomian memutuskan untuk mengubah komposisi barang yang dihasilkan dari poin C ke poin D, maka terjadi pengalihan penggunaan sumberdaya. Guna memproduksi lebih banyak gandum dari 3 ton menjadi 4 ton, maka perekonomian harus mengurangi kapasitas produksi beras sebanyak 5 ton. Dengan demikian komposisinya menjadi 10 ton beras dan 4 ton gandum. Hilangnya kesempatan untuk memproduksi 5 ton beras merupakan opportunity cost dari memproduksi tambahan 1 ton gandum Sistem Ekonomi Kegiatan ekonomi suatu negara berjalan melalui sebuah sistem yang disebut dengan sistem ekonomi. Sistem diartikan sebagai seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Adapun ciri-ciri sebuah sistem antara lain: a. Mempunyai tujuan, b. Mempunyai batas-batas walaupun mungkin terbuka untuk berinteraksi dengan lingkungan, c. Terdiri dari sub-sistem atau unsure/komponen system yang saling berhibungan dan saling berpengaruh dan saling tergantung dalam satu kesatuan system, d. Sistem selalu berproses mentranformasikan atau mengubah input menjadi output system, e. Terdapat mekanisme kontrol dalam system yang merupakan umpan balik, f. Adanya mekanisme kontrol yang mempunyai kemampuan mengatur diri dan menyesuaikan diri dengan perubahan/lingkungan. Permasalahan Ekonomi 225

9 Adapun sistem ekonomi adalah seperangkat komponen dalam kegiatan perekonomian yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Bentuk sistem ekonomi antar negara kemungkinan tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi secara umum sistem perekonomian di dunia ini dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi campuran. Sistem ekonomi liberal merupakan sistem ekonomi yang kinerja perekonomiannya diatur oleh pasar dan tidak menghendaki adanya campur tangan pemerintah. Adapun ciri-cirinya antara lain: a. Adanya kebebasan memilih pekerjaan, b. Hak milik individu diakui, c. Tidak menghendaki adanya campur tangan pemerintah d. Keseimbangan perekonomian terbentuk melalui sistem pasar Sistem ekonomi liberal memiliki kelemahan sebagai berikut: a. Pembagian pendapatan tidak adil dan merata, b. Tdak mendasarkan hubungan upah atas perikemanusiaan, c. Kurang mampu menjaga stabilitas, d. Kurang mampu mengendalikan alat bayar luar negeri, e. Dalam kenyataannya tidak ada atau jarang ada persaingan sempurna. Sistem ekonomi komando atau terpusat sistem ekonomi yang kinerja perekonomiannya berada di bawah kendali pemerintah. Adapun ciri utamanya adalah tidak ada pengakuan atas hak milik pribadi/individu. Berikut ini merupakan ciri-ciri sistem ekonomi komando: a. Tidak adanya kebebasan memilih pekerjaan, b. Hak milik individu tidak diakui, c. Adanya campur tangan pemerintah dalam setiap kegiatan perekonomian d. Keseimbangan perekonomian ditentukan oleh pemerintah melalui perencanaan terpusat Kelemahan sistem ekonomi komando antara lain: a. Pekerja menuntut kebebasan memilih pekerjaan yang disukainya, b. Perencanaan bersifat kurang fleksibel, c. Bila perencanaan dijalankan ada kemungkinan kurang sempurna di lapangan, d. Untuk mencapai kesempurnaan, akhirnya perencanaan menjadi mahal Akibat adanya kelemahan-kelemahan dalam kedua sistem ekonomi tersebut di atas, mendorong banyak negara terutama negara sedang berkembang untuk mengembangkan sistem ekonomi campuran. Dalam Sistem ekonomi campuran terdapat adanya: a. Peran negara yang lebih aktif, b. Peran swasta lebih luas dalam kegiatan ekonomi, Permasalahan Ekonomi 226

10 c. Peran perencanaan yang lebih luwes, d. Pengaturan yang lebih luas terhadap kehidupan ekonomi, dalam hal ini negara/pemerintah dapat membuat peraturan untuk mempertinggi efisiensi, menjalankan sendiri kegiatan ekonomi, dan menjalankan kebijakan fiskal dan moneter untuk menjaga kestabilan ekonomi. 2. Lembar Pelatihan 1) Jelaskan mengapa kebutuhan setiap individu berbeda-beda! 2) Identifikasikanlah kebutuhan profesi seorang petani dan guru menurut intensitasnya! 3) Pada kondisi yang bagaimanakah suatu komoditas dikatakan langka? 4) Perhatikan ilustrasi berikut ini: Hujan mengguyur kota Jakarta selama 3 hari berturut-turut. Akibat sistem drainase yang buruk, banjir melanda Kota Jakarta. Warga masyarakat banyak yang terjangkit penyakit kulit akibat langkanya air bersih. Berdasarkan ilustrasi tersebut, identifikasikanlah faktor penyebab langkanya air bersih! 5) Setiap pilihan memiliki biaya peluang. Jelaskan makna pernyataan tersebut beserta contohnya! 6) Linda adalah lulusan SMU yang diterima di Universitas Indonesia. Pada saat yang bersamaan, Linda juga telah diterima untuk bekerja penuh waktu di toko. Identifikasikanlah biaya oportunitasnya jika Linda memutuskan untuk kuliah dan bukan bekerja! 7) Jelaskan perbedaan sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando! 8) Identifikasikanlah kelebihan dan kelemahan sistem ekonomi campuran! Permasalahan Ekonomi 227

11 Kegiatan Pembelajaran 2 Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian 1. Lembar Informasi Kegiatan pelaku ekonomi dalam perekonomian mencakup kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Kegiatan ekonomi yang pertama adalah kegiatan produksi. Dalam ilmu ekonomi, produksi didefinisikan sebagai kegiatan atau proses untuk menciptakan nilai atau memperbesar daya guna suatu barang. Dalam pelaksanaannya, kegiatan produksi memerlukan sumberdaya yang lazim dikenal dengan sebutan faktor produksi. Adapun faktor produksi terdiri atas: a. Alam, atau sumber daya alam (natural resources) Sumberdaya alam atau faktor produksi alam meliputi segala sesuatu yang berasal atau disediakan oleh alam, bukan berasal dari kegiatan manusia dan dapat digunakan untuk kegiatan produksi. Sebagai contoh: tanah, air, pohon, binatang, minyak bumi, gas alam dan lain-lain b. Tenaga kerja manusia, atau sumber daya manusia (human resources) Tenaga kerja merupakan usaha manusia yang mencakup fisik dan mental atau merupakan peranan manusia dalam proses produksi. Tenaga kerja dibedakan atas tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja dengan keahlian khusus yang diperoleh melalui jenjang pendidikan khusus, seperti guru, dokter, akuntan, dan sebagainya. Sedangkan tenaga kerja terlatih, adalah tenaga kerja yang memiliki pengalaman atau kecakapan untuk melakukan kerja karena terlatih. Adapun tenaga tidak terdidik dan terlatih, yaitu tenaga kerja yang melakukan aktivitas kerjanya tidak memerlukan pendidikan atau pengalaman. Hal ini dikarenakan pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan dimana hampir setiap orang mampu melakukannya. c. Modal (capital) Modal atau capital sering diartikan dalam bentuk uang yang digunakan untuk membeli mesin produksi dan faktor produksi lainnya. Dalam pengertian ekonomi modal didefinisikan sebagai semua jenis barang yang digunakan untuk menunjang kegiatan produksi barang dan jasa lain. Termasuk pula di dalamnya barang-barang modal seperti mesin-mesin, alat Permasalahan Ekonomi 228

12 pengangkutan, alat pengolahan, gedung-gedung, pabrik, dan bahan-bahan yang dipakai dalam proses produksi. Menurut penggunaannya modal terbagi atas modal tetap dan modal lancar. Modal tetap merupakan modal yang dapat dipakai dalam beberapa kali proses produksi, misalnya mesin, alat produksi dan sebagainya. Sedangkan modal lancar adalah modal yang habis sekali pakai dalam proses produksi. Misalnya, bahan baku, bahan penolong dan lain sebagainya. Menurut asal pembentukan, modal dibedakan atas modal yang berasal dari dalam negeri dan modal yang berasal dari luar negeri. Modal yang berasal dari dalam negeri disebut penanaman modal dalam negeri (PMDN) biasanya berasal dari tabungan masyarakat. Sedangkan modal yang berasal dari luar negeri disebut penanaman modal asing (PMA) yang dapat berupa pinjaman atau grant. d. Kecakapan tata laksana (skill) Kecakapan tata laksana atau skill adalah keahlian untuk mengerjakan usahausaha ekonomi dalam arti memimpin atau mengatur organisasi perusahaan. Kecakapan tata laksana ini disebut juga entrepreneurship. Seorang entreprenuer berperan untuk mengatur penggunaan ketiga faktor produksi (alam, tenaga kerja, dan modal) dalam proses produksi. Keempat faktor produksi tersebut diatas adalah unsur-unsur yang diperlukan dalam proses produksi. Atas jasanya dalam proses produksi, keempatfaktor produksi tersebut menerima balas jasa.kepada faktor produksi alam, dibayarkan sewa (rent). Untuk tenaga manusia, dibayarkan upah (wage), gaji (salary), dan royalty. Untuk modal, dibayarkan bunga (interest). Sedangkan kepada skill dibayarkan dengan laba (profit) yaitu selisih antara penerimaan total dari penjualan dengan biaya total dari penggunaan sumber daya yang lain. Kegiatan ekonomi yang kedua adalah distribusi. Distribusi merupakan proses penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Jaringan distribusi dibedakan menjadi dua, yaitu distribusi langsung dan distribusi tak langsung. Adapun kegiatan ekonomi yang ketiga adalah kegiatan konsumsi. Dalam konsep ekonomi mikro, kegiatan konsumsi diartikan sebagai kegiatan untuk mengurangi atau menghabiskan nilai atau guna suatu barang dengan tujuan untuk mencapai kepuasan. Besarnya konsumsi setiap individu berbedabeda, karena dipengaruhi oleh pendapatan konsumen sebagai individu. Dalam sistem perekonomian sederhana terdapat dua pelaku ekonomi. Kedua pelaku ekonomi tersebut adalah rumah tangga keluarga dan rumah tangga perusahan dan memiliki pola kegiatan ekonomi tertentu. Permasalahan Ekonomi 229

13 Rumah tangga keluarga dapat berupa organisasi atau perorangan yang lazim disebut konsumen. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga keluarga adalah: a. Menjual atau menyewakan sumber-sumber daya yang dimiliki sehingga mendapatkan pendapatan berupa upah/gaji, sewa, bunga, atau laba sebagai hasil penjualan atau persewaan atas sumber-sumber daya yang telah diserahkan. b. Membeli dan mengkonsumsi barang dan jasa privat yang dihasilkan oleh rumah tangga perusahaan Rumah tangga perusahaan dalam kegiatan ekonomi berperan sebagai produsen. Kegiatan ekonomi yang dilaksanakan antara lain: a. Membeli atau menyewa sumber-sumber daya dari rumah tangga keluarga dan rumah tangga pemerintah b. Menggunakan sumber-sumber daya yang telah dibeli atau disewa dari rumah tangga keluarga dan rumah untuk menghasilkan barang dan jasa c. Menjual barang dan jasa kepada rumah tangga keluarga Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi tersebut dapat digambarkan dalam bentuk lingkaran aliran aktivitas ekonomi (the circular flow) seperti pada gambar 5.2. Gambar 5.2 Lingkaran Aliran Aktivitas Ekonomi Dua Sektor Permasalahan Ekonomi 230

14 Gambar 5.2 menjelaskan tentang peran pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian sederhana yaitu dua sektor. Dalam hal ini rumah tangga keluarga akan menawarkan sumber daya yang mereka miliki ke rumah tangga perusahaan di pasar sumber daya atau pasar faktor produksi. Dengan demikian, pasar faktor produksi mempertemukan permintaan dan penawaran atas faktor produksi. Permintaan pada pasar sumber daya berasal dari rumah tangga perusahaan, sedangkan penawaran berasal dari rumah tangga keluarga. Selanjutnya setiap faktor produksi tersebut oleh rumah tangga perusahaan akan diproses menjadi barang dan jasa. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga perusahaan diperjualbelikan kepada rumah tangga keluarga di pasar barang dan jasa. Berkebalikan dengan pasar faktor produksi, permintaan dalam pasar barang dan jasa bersumber dari rumah tangga keluarga, sedangkan penawaran atas barang dan jasa bersumber dari rumah tangga keluarga. Dalam sistem perekonomian dua sektor sebagaimana terlihat dalam gambar 5.2 tersebut berjalan mengikuti mekanisme pasar, artinya keseimbangan yang terjadi merupakan proses interaksi antara permintaan dan penawaran yang ada di pasar. Namun adakalanya pasar tidak selalu mencapai posisi keseimbangan, adakalanya pasar mengalami kegagalan pasar. Misal, ketika musim panen raya, pada saat panen raya harga gabah yang terbentuk di pasar terlalu rendah dan merugikan petani. Dalam rangka membantu nasib petani tersebut, diperlukan adanya campur tangan pemerintah untuk menjaga kestabilan harga gabah. Masuknya pemerintah dalam sistem perekonomian tersebut berarti bertambahnya pelaku ekonomi dalam perekonomian. Sistem perekonomian pun bergeser menjadi sistem perekonomian tiga sektor. Adapun peran rumah tangga keluarga dan rumah tangga perusahaan dalam perekonomian bertambah, yaitu membayar pajak dan memanfaatkan barang dan jsa publik yang disediakan oleh pemerintah. Sedangkan peran pemerintah dalam perekonomian adalah sebagai berikut: a. Membeli sumber-sumber daya, barang dan jasa dari rumah tangga keluarga dan rumah tangga perusahaan b. Dengan sumber daya serta barang dan jasa yang dibelinya, rumah tangga pemerintah menghasilkan dan menyediakan barang dan jasa publik bagi rumah tangga perusahaan dan rumah tangga keluarga c. Memungut pajak dari rumah tangga keluarga dan perusahaan dengan maksud untuk membiayai pembelian barang dan jasa serta sumber daya yang diperlukan. d. Bertindak sebagai pengatur perekonomian, pemerintah berkewajiban: Mengusahakan distribusi pendapatan nasional yang adil dan merata Permasalahan Ekonomi 231

15 Mengusahakan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kesempatan kerja yang tinggi Mengusahakan tingkat harga yang relatif stabil Mengusahakan pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang memadai Pengeluaran Konsumsi (Rp) Barang dan jasa Pasar Barang dan Jasa Pengeluaran pemerintah Barang Barang dan jasa Hasil Penjualan (Rp) Pajak Pajak Rumah tangga Keluarga Public Goods Pengeluaran pemerintah Pemerintah Sumber daya Public Goods Rumah tangga Perusahaan Sumber daya Pendapatan Pasar Sumber Sumber daya Pengeluaran Perusahaan (Rp) Gambar 5.3 Lingkaran Aliran Aktivitas Ekonomi Tiga Sektor Kegiatan perekonomian dua sektor dan tiga sektor termasuk dalam kegiatan perekonomian tertutup. Hal ini dikarenakan tidak ada peran rumah tangga luar negeri. Setiap barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Namun ketika perekonomian dalam negeri tidak dapat memenuhi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakatnya, maka perlu adannya peran rumah tangga luar negeri melalui kegiatan ekspor dan impor. Ketika perekonomian suatu negara melibatkan empat pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga keluarga, rumah tangga perusahaan, rumah tangga pemerintah dan rumah tangga luar negeri maka kegiatan perekonomian tersebut merupakan perekonomian empat sektor. Rumah tangga luar negeri dapat berperan sebagai konsumen dan produsen. Permasalahan Ekonomi 232

16 2. Lembar Pelatihan 1) Jelaskan perbedaan aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen! 2) Jelaskan mengapa pemerintah perlu campur tangan dalam perekonomian? 3) Setiap individu akan melakukan kegiatan konsumsi atas barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam kegiatan konsumsi tersebut, pola konsumsi yang bagaimanakah yang dikategorikan sebagai tindakan konsumerisme? Permasalahan Ekonomi 233

17 Kegiatan Pembelajaran 3 Permintaan dan Penawaran 1. Lembar Informasi 1.1. Permintaan A. Pengertian Permintaan Permintaan mencerminkan berbagai jumlah barang yang diminta dalam berbagai tingkat harga. Fungsi permintaanatas suatu barang adalah fungsi yang menyatakan hubungan antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Dalam hal ini hubungan antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta adalah negative, artinya jika harga naik maka jumlah barang yang diminta turun, dan sebaliknya. Secara matematis, fungsi permintaan adalah Q = a bp. Koefisien fungsi permintaan (b) bernilai negatif, hal ini mencerminkan hubungan antara tingkat harga dan jumlah barang yang diminta sehingga sesuai dengan hukum permintaan. Penampakan kurva permintaan, dijelaskan dalam gambar 5.4: Gambar 5.4. Kurva Permintaan B. Hukum Permintaan Hukum permintaan berbunyi jika harga barang turun maka jumlah barang yang diminta naik dan sebaliknya atau Px naik Qx turun. Permintaan dari segi subyek dibedakan anatra permintaan individual dan permintaan pasar. Permintaan individu merupakan berbagai jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga oleh setiap individu. Sedangkan permintaan pasar merupakan penjumlahan atas permintaan individu. Adapun data permintaan individu dan permintaan pasar disajikan dalam tabel 5.1 dan gambar 5.5. Permasalahan Ekonomi 234

18 Tabel 5.1. Skedul Permintaan Individu dan Permintaan Pasar Harga Permintaan Individu 1 Permintaan Individu 2 Permintaan Pasar 2, , ,50 4,5 3,5 8 Gambar 5.5. Kurva Permintaan Individu dan Permintaan Pasar Hukum permintaan berlaku dalam asumsi cateris paribus. Cateris paribus adalah keadaan dimana, faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan selain harga adalah tetap. Faktor tersebut diantaranya selera, pendapatan, harga barang lain, tradisi/budaya dan ekspektasi. C. Pergerakan Kurva Permintaan Pergerakan kurva permintaan ada dua, yaitu permintaan yang bergerak sepanjang kurva (a long demand curve) dan permintaan yang bergeser ke kiri atau ke kanan (shift demand curve). Adapun bentuk pergerakan dan pergeseran kurva dijelaskan gambar 5.6 dan 5.7 sebagai berikut : Gambar 5.6. Pergerakan di Sepanjang Kurva Permasalahan Ekonomi 235

19 Gambar 5.7. Pergeseran Kurva Permintaan Permintaan yang bergerak di sepanjang kurva terjadi akibat adanya perubahan atas harga barang yang bersangkutan. Sedangkan bergesernya kurva permintaan disebabkan adanya perubahan atas faktor di luar harga barang yang bersangkutan. Dalam hal ini kurva bergeser dari D ke D1 atau D2. Bergesernya kurva permintaan tersebut disebabkan adanya perubahan di luar harga barang itu sendiri. D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan, antara lain: 1) Harga barang itu sendiri Jika harga barang itu sendiri naik, maka jumlah barang yang diminta turun. Kurva permintaan tidak mengalami perubahan. 2) Harga Barang lain yaitu barang substitusi dan barang komplementer Jika harga barang substitusi naik, maka jumlah barang subtitusi yang diminta naik dengan tingkat harga tetap, kurva permintaan bergeser ke kanan. Sebaliknya jika harga barang substitusi turun, maka jumlah barang subsitusi yang diminta turun dengan tingkat harga tetap, kurva permintaan bergeser ke kiri. Lain halnya dengan barang komplementer, jika harga barang komplementer naik maka jumlah barang komplementer yang diminta turun dengan tingkat harga tetap dan kurva bergeser ke kiri. Demikian halnya jika harga barang komplementer turun, maka jumlah barang komplementer yang diminta naik dengan tingkat harga tetap dan kurva bergeser ke kanan. 3) Pendapatan Jika pendapatan seseorang naik, maka jumlah barang yang diminta naik dan kurva bergeser ke kanan. Sebaliknya jika pendapatan seseorang turun, maka jumlah barang yang diminta turun dan kurva permintaan bergeser ke kiri. Permasalahan Ekonomi 236

20 4) Selera Permintaan seseorang berubah karena selera terhadap barang dan jasa yang ada. 5) Struktur usia Karakteristik usia penduduk mempengaruhi permintaan. 6) Jumlah pembeli dipasar Jika jumlah pembeli dipasar banyak memungkinkan jumlah barang yang diminta naik dan sebaliknya. 7) Harapan yang akan datang Perubahan harga mendatang mempengaruhi permintaan. E. Fungsi Permintaan Fungsi permintaan suatu barang adalah fungsi yang menyatakan hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan variabel-variabel lain yang mempengaruhinya pada periode tertentu. Variabel-variabel lain yang mempengaruhi permintaan antara lain, (1) harga barang yang bersangkutan, (2) pendapatan konsumen, (3) harga barang lain, (4) selera dan trend, (5) jumlah penduduk, (6) Iklan, (7) perkiraan konsumen di masa yang akan datang. Dari ketujuh variabel tersebut, variabel harga barang yang bersangkutan merupakan variabel yang paling penting sehingga digunakan sebagai variabel bebas. Sedangkan ke-6 variabel yang lain dianggap konstan. Secara matematis penulisan hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan harga adalah sebagai berikut: Qd x = f(p x ) Secara umum, bentuk fungsi permintaan adalah sebagai berikut: Qd x = a - bp x Keterangan: Qdx = Jumlah barang X yang diminta Px = Harga barang X a dan b = Parameter Dalam mencari fungsi permintaan, Anda dapat menggunakan dua cara yaitu: 1). Dengan menggunakan rumus: Qdx = a - bpx 2). Dengan menggunakan rumus: P P P Q Q P1 Q 2 Q1 Permasalahan Ekonomi 237

21 Contoh: Pada harga Rp 100,00 jumlah permen karet yang diminta adalah 10 bungkus. Jika harganya turun menjadi Rp 75,00 jumlah permen karet yang diminta adalah 20. Tentukan fungsi permintaannya! Jawab: 1). Dengan menggunakan rumus: Qdx = a - bpx Jika P1 = 100; Q1 = 10 maka Qdx = a - bpx 10 = a 100b P2 = 75; Q2 = 20 maka Qdx = a - bpx 20 = a 75b = -25b 2 b = 5 Jika b = 5 2, maka 10 = a 100b 10 = a 100( 5 2 ) a = 50 Jika a = 50 dan b = 5 2, maka fungsi permintaan adalah Qdx = P 2). Dengan menggunakan rumus: P P P Q Q P1 Q 2 Q1 Jika P1 = 100 dan Q1 = 10 P2 = 75 dan Q2 = 20 P P P Q Q P1 Q 2 Q1 maka P P Q Q (P 100) = -25 (Q 10) 10P = -25Q P = -25Q Q = P 1.2. Penawaran A. Pengertian Penawaran Penawaran diartikan sebagai berbagai jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga. Adapun hubungan antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan adalah positif, dimana jika harga Permasalahan Ekonomi 238

22 naik maka barang yang ditawarkan naik, dan jika harga turun maka barang yang ditawarkan turun. Secara matematis fungsi penawaran adalah Q = -a + bp. Koefisien fungsi penawaran (b) adalah positif, hal ini sesuai dengan hukum penawaran. Berdasarkan fungsi penawaran diatas, maka penampakan kurva penawaran pada gambar 5.8. Sebagai berikut : Gambar 5.8. Kurva Penawaran B. Hukum Penawaran Hukum penawaran, jika harga barang turun maka jumlah barang yang ditawarkan naik dan sebaliknya, Px naik Qx naik. Penawaran dari segi subyek dibedakan antara penawaran individual dan penawaran pasar. Penawaran individu merupakan berbagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh seorang individu pada berbagai tingkat harga. Sedangkan penawaran pasar merupakan akumulasi atas penawaran setiap individu di pasar sebagaimana diilustrasikan dalam tabel 5.2. Tabel 5.2. Skedul Penawaran Individu dan Penawaran Pasar Harga Penawaran Individu 1 Penawaran Individu 2 Penawaran Pasar 2, , , Berlakunya hukum penawaran, bersifat cateris paribus.cateris paribus adalah keadaan dimana, faktor yang mempengaruhi jumlah penawaran selain harga adalah tetap. Faktor tersebut antara lain : teknik produksi, harga barang lain, jumlah penjual dipasar, harga sumber, dan perkiraan harga yang akan datang. Permasalahan Ekonomi 239

23 C. Pergerakan Penawaran Pergerakan penawaran ada dua, yaitu a long supply curve dan shift supply curve. Adapun bentuk pergerakan dan pergeseran kurva dijelaskan gambar 5.9 dan 5.10, sebagai berikut : Gambar 5.9. Pergerakan di Sepanjang Kurva Gambar Pergeseran Kurva Penawaran yang bergerak di sepanjang kurva terjadi akibat adanya perubahan atas harga barang yang bersangkutan. Sedangkan bergesernya kurva penawaran disebabkan adanya perubahan atas faktor di luar harga barang yang bersangkutan. Dalam hal ini kurva bergeser dari D ke D1 atau D2. Bergesernya kurva penawaran tersebut disebabkan adanya perubahan di luar harga barang itu sendiri. D. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, antara lain : 1). Teknologi 2). Harga sumber produksi. 3). Perkiraan harga sumber dan harga barang yang akan datang 4).Jumlah penjual dipasar 5). Kebijakan pemerintah dan stabilisasi 6). Ekspektasi produsen di masa akan datang Permasalahan Ekonomi 240

24 E. Fungsi Penawaran Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2013 Fungsi penawaran suatu barang adalah fungsi yang menyatakan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan variabelvariabel lain yang mempengaruhinya pada periode tertentu. Variabelvariabel lain yang mempengaruhi penawaram antara lain, (1) harga barang yang bersangkutan, (2) keuntungan yang diperoleh dari memproduksi barang dan jasa lain, (3) tingkat teknologi, (4) biaya produksi, (5) perubahan jumlah produsen, (6) ekapektasi produsen di masa yang akan datang. Dari keenam variabel tersebut, variabel harga barang yang bersangkutan merupakan variabel yang paling penting sehingga digunakan sebagai variabel bebas. Sedangkan ke-5 variabel yang lain dianggap konstan. Secara matematis penulisan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harga adalah sebagai berikut: Qs x = f(p x ) Secara umum, bentuk fungsi penawaran adalah sebagai berikut: Qs x = a + bp x Keterangan: Qsx = Jumlah barang X yang ditawarkan Px = Harga barang X a dan b = Parameter Dalam mencari fungsi penawaran, Anda dapat menggunakan dua cara yaitu: 1). Dengan menggunakan rumus: Qsx = a + bpx 2). Dengan menggunakan rumus: P P1 Q Q1 P P Q Q1 Contoh: Pada harga Rp 500,00 jumlah kue yang ditawarkan adalah 60 bungkus. Jika harganya turun menjadi Rp 700,00 jumlah kue yang ditawarkan adalah 100. Tentukan fungsi penawarannya! Permasalahan Ekonomi 241

25 Jawab: 1). Dengan menggunakan rumus: Qsx = a + bpx Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2013 Jika P1 = 500, Q1 = 60 maka Qsx = a + bpx 60 = a + 500b P2 = 700, Q2 = 100 maka Qsx = a + bpx 100 = a + 700b -40 = -200b b = 5 1 Jika b = 5 1, maka 60 = a + 500b 1 60 = a + 500( ) 5 a = Jika a = -40 dan b =, fungsi penawaram adalah Qsx = P 5 5 2). Dengan menggunakan rumus: P P P Q Q P1 Q 2 Q1 Jika P1 = 500 dan Q1 = 60 P2 = 700 dan Q2 = 100 P P P Q Q P1 Q 2 Q1 maka P Q P 500 Q (P 500) = 200 (Q 60) 40P = 200Q P = 200Q Q = P 2. Lembar Kerja 1) Peserta membaca lembar informasi dalam kegiatan belajar secara seksama 2) Peserta mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan secara mandiri (lembar kerja dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2) Permasalahan Ekonomi 242

26 3. Langkah Kerja Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam menggunakan modul ini, maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain: 1) Peserta membaca secara seksama uraian-uraian materi yang ada pada kegiatan belajar. 2) Peserta mengerjakan lembar kerja secara mandiri 3) Peserta secara bersama-sama mengkoreksi dan menyimpulkan jawaban atas lembar kerja 4) Peserta mengerjakan pelatihan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki. 4. Lembar Pelatihan Pada setiap kasus tersebut putuskan apakah peristiwa tersebut akan memberikan akibat perubahan pada permintaan dan penawaran beras. 1) Akibat adanya konflik di Thailand, ribuan imigran masuk ke Indonesia 2) Musim kemarau panjang mengakibatkan sebagian besar lahan padi gagal panen. Permasalahan Ekonomi 243

27 Kegiatan Pembelajaran 4 Keseimbangan Pasar 1. Lembar Informasi Keseimbangan pasar adalah suatu keadaan dimana pada tingkat harga tertentu, permintaan sama dengan penawaran. Dalam persamaan Qd = Qs atau Pd = Ps. Penentuan keseimbangan pasar dapat dilakukan dengan pendekatan tabel, kurva, dan matematika. Untuk memahami penentuan keseimbangan pasar dengan menggunakan pendekatan tabel perhatikan tabel 5.3 berikut ini: Tabel 5.3. Skedul Permintaan dan Penawaran Harga (P) Jumlah yang diminta (Qd) Jumlah yang ditawarakan (Qs) Rp Perhatikan tabel 5.3, dengan membandingkan jumlah barang yang diminta dan ditawarkan pada berbagai tingkat harga dapat ditemukan tiga keadaan di pasar. Keadaan tersebut adalah surplus permintaan, keseimbangan, dan surplus penawaran. Surplus permintaan terjadi apabila jumlah barang yang diminta lebih banyak daripada jumlah barang yang ditawarkan atau ketika Qd > Qs. Perhatikan tabel 5.3, ketika harga Rp 1.000,00 jumlah barang yang diminta adalah 130 dan jumlah yang ditawarkan adalah 10. Akibatnya jumlah barang yang diminta (Qd) lebih besar daripada jumlah barang yang ditawarkan (Qs) maka terjadi surplus permintaan, yaitu sebesar 120 (Qd Qs = = 120). Surplus penawaran terjadi apabila jumlah barang yang ditawarkan lebih besar daripada jumlah barang yang diterima atau ketika Qs > Qd. Pada harga Rp 4.000,00 terjadi surplus penawaran sebesar 40 bungkus (Qs Qd = = 40). Hal yang serupa juga terjadi pada harga Rp 1.000,00. Keseimbangan pasar terjadi apabila jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta atau ketika Qs = Qd. Pada posisi keseimbangan pasar, baik pembeli dan penjual sama-sama merasa puas atas harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan. Harga yang diwujudkan yaitu sebesar Rp 3.000,00 dinamakan harga pasar atau harga keseimbangan. Permasalahan Ekonomi 244

28 Cara yang kedua untuk menentukan keseimbangan pasar adalah melalui penggabungan kurva permintaan dan kurva penawaran. Berdasarkan tabel 5.3 di atas maka kurva permintaan dan penawaran yang terbentuk adalah sebagai berikut: Gambar Kurva Keseimbangan Pasar Keseimbangan pasar terjadi apabila kurva permintaan dan penawaran berpotongan pada satu titik. Berpotongnya kurva permintaan dan penawaran pada satu titik mencerminkan jumlah barang yang diminta dan ditawarkan adalah sama. Perhatikan gambar Kurva permintaan dan penawaran berpotongan pada titik E. Pada titik E, jumlah barang yang diminta dan ditawarkan adalah sama yaitu 60 dan harga yang terbentuk adalah Rp 3.000,00. Dengan demikian harga keseimbangan adalah Rp 3.000,00 dengan jumlah barang yang diperjualbelikan sebesar 60. Cara yang ketiga yaitu menggunakan pendekatan matematika. Berdasarkan data yang ada pada tabel 5.3, terlebih dahulu dihitung fungsi permintaan dan fungsi penawarannya. Selanjutnya, untuk mengetahui tingkat harga keseimbangan kedua fungsi tersebut dimasukkan ke daalam persyaratan keseimbangan pasar, yaitu Qd=Qs atau Pd=Ps. Setelah harga keseimbangan diketahui, selanjutnya nilai harga keseimbangan disubtitusikan ke persamaan fungsi permintaan atau penawaran untuk menentukan tingkat jumlah keseimbangan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini: Permasalahan Ekonomi 245

29 Diketahui: P1 = 6 Qd1 = 200 Qd2 = 300 P2 = 5 Qs1 = 800 Qs2 = 600 Fungsi Permintaan: Qd = a + bp 200 = a + 6b 300 = a + 5b -100 = b b = -100 Jika b = -100 maka 200 = a + 6b 200 = a + 6(-100) 200 = a a = a = 800 Maka fungsi permintaan Qd = P Fungsi Penawaran: Qs = a + bp 800 = a + 6b 600 = a + 5b 200 = b b = 200 Jika b = 200 maka 800 = a + 6b 800 = a + 6 (200) 800 = a a = a = -400 Maka fungsi permintaan Qs = P Syarat Keseimbangan Pasar Qd = Qs P = P -100P 200P = P = P = 4 Jika P = 4 maka Qd = P = (4) = = 400 Qd = Qs =400, maka keseimbangan pasar terbentuk pada tingkat harga P = 4 dan jumlah barang keseimbangan Qd=Qs=400 Keseimbangan pasar suatu barang yang telah terbentuk dapat berubah akibat adanya perubahan pada permintaan dan/atau penawaran barang tersebut. Perubahan permintaan dan penawaran tersebut disebabkan oleh Permasalahan Ekonomi 246

30 perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran selain faktor harga barang yang bersangkutan. Ingat! Perubahan harga barang yang besangkutan hanya berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta atau ditawarkan bukan permintaan atau penawaran. Contoh 1: Pemerintah mengumumkan adanya kenaikan gaji pegawai negeri. Kenaikan gaji berdampak pada bertambahnya kemampuan masyarakat untuk mengkonsumsi nasi pecel, sehingga permintaan bertambah (diasumsikan nasi pecel adalah barang normal). Gambar Pergeseran Keseimbangan Pasar akibat Bertambahnya Permintaan Perhatikan Gambar Pada awalnya, ketika harga Rp 3.000,00 jumlah nasi pecel yang diminta adalah 60 bungkus. Akibat adanya kenaikan gaji, kemampuan masyarakat untuk mengkonsumsi nasi pecel pada tingkat harga yang sama (Rp 3.000,00) meningkat menjadi 80 bungkus. Kurva permintaan pun bergeser ke kanan, sedangkan kurva penawaran tetap. Akibat bertambahnya permintaan, sedangkan penawaran tetap maka keseimbangan pasar pun berubah. Harga keseimbangan naik menjadi Rp 4.000,00 dengan jumlah nasi pecel yang diperjualbelikan mencapai 80 bungkus. Titik ekuilibrium bergeser dari titik E ke E1. 2. Lembar Kerja 1) Peserta membaca lembar informasi dalam kegiatan belajar secara seksama 2) Peserta mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan secara mandiri (lihat lampiran 3) Permasalahan Ekonomi 247

31 3) Peserta secara bersama-sama mengkoreksi dan menyimpulkan jawaban atas lembar kerja 3. Langkah Kerja Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam menggunakan modul ini, maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain: 1) Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. 2) Peserta mengerjakan lembar kerja secara mandiri 3) Peserta secara bersama-sama mengkoreksi dan menyimpulkan jawaban atas lembar kerja 4) Kerjakan perlatihan tiap standar kompetensi untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki atas materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar. 4. Lembar Pelatihan 1) Perhatikan ilustrasi berikut ini: Musim kemarau panjang berdampak pada gagalnya hasil panen padi. Berdasarkan ilustrasi tersebut, apakah yang terjadi pada keseimbangan harga pasar? 2) Perhatikan ilustrasi berikut; Anggaplah saat ini Anda berada pada pasar minyak mentah untuk alat pemanas ruangan. Adapun situasi yang terjadi adalah harga minyak mentah turun secara signifikan, dan musim dingin yang luar biasa menghantam negara-negara di bagian timur-utara dimana minyak adalah bahan bakar utama bagi alat pemanas ruangan. Apakah yang akan terjadi pada keseimbangan pasar minyak untuk alat pemanas ruangan? Permasalahan Ekonomi 248

32 Kegiatan Pembelajaran 5 Pasar Barang 1. Lembar Informasi Pasar sering diartikan sebagai sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk mengadakan transaksi usaha. Dalam hal ini pasar ditunjukkan sebagai suatu tempat tertentu atau yang menyangkut proses pertukaran secara fisik sehingga terikat oleh waktu dan tempat. Sedangkan menurut ilmu ekonomi, pasar diartikan sebagai suatu organisasi dimana pembeli dan penjual dapat saling berhubungan. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas perusahaan-perusahaan terkemuka di dunia dalam mengadakan transaksi tidak lagi terikat pada waktu dan tempat fisik. Melainkan mereka mulai memanfaatkan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan untuk memasarkan produknya dan mengadakan transaksi. Salah satunya dengan memanfaatkan internet. Kendatipun antara pembeli dan penjual tidak lagi bertemu secara fisik, kegiatan yang mereka lakukan diartikan sebagai pasar. Dengan demikian suatu pasar bukanlah menunjukkan pada suatu tempat tertentu atau yang menyangkut proses pertukaran secara fisik layaknya pasar yang selama ini Anda kunjungi. Melainkan adanya pasar tergantung pada ada atau tidaknya sekelompok pembeli potensial dan penjual potensial yang mengadakan transaksi tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Tegasnya setiap konsep tentang pasar harus mengandung empat unsur yaitu harga, pembeli, penjual, dan persaingan. Pengklasifikasian pasar dapat dibedakan menurut kriteria-kriteria sebagai berikut: a. Menurut wujud atau sifatnya - pasar konkrit, yaitu suatu organisasi dimana pembeli dan penjual melakukan transaksi usaha beserta barang yang diperjualbelikan. - pasar abstrak, yaitu suatu organisasi dimana pembeli dan penjual melakukan transaksi usaha, namun barang dan jasa yang diperjualbelikan tidak tersedia yang ada hanyalah contoh atau monsternya saja. b. Menurut ukuran luas secara geografis - pasar internasional, yaitu pasar yang melibatkan pembeli dan penjual dari seluruh penjuru dunia. - pasar regional, yaitu pasar yang melibatkan pembeli dan penjual dari sebuah kawasan atau regional. Contoh: kawasan negara asia tenggara. Permasalahan Ekonomi 249

33 - pasar lokal, yaitu pasar yang melibatkan pembeli dan penjual yang berasal dari masyarakat setempat. c. Menurut jenis barang dan jasa yang diperjualbelikan - pasar barang dan jasa, yaitu pasar yang memperjualbelikan barang dan jasa. - pasar faktor produksi, yaitu pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi. d. Menurut ukuran batas negara - pasar dalam negeri - pasar luar negeri e. Menurut waktu - daily market, yaitu pasar dimana setiap terjadi pertambahan permintaan di pasar dapat dipenuhi dengan mengeluarkan persediaan. - short run market, yaitu pasar dimana setiap terjadi pertambahan permintaan di pasar dipenuhi dengan produksi baru. Namun kegiatan produksi tersebut tanpa menggunakan penambahan peralatan modal. - Long run market, yaitu pasar dimana setiap terjadi pertambahan permintaan di pasar dipenuhi dengan produksi baru dengan menggunakan penambahan peralatan modal f. Menurut struktur pasar - Pasar persaingan sempurna - Pasar monopoli - Pasar persaingan monopolistis - Pasar oligopoli - Pasar duopoli Pengklasifikasian pasar menurut struktur pasar pada dasarnya menunjukkan bagaimana suatu pasar terbentuk dengan berdasar pada: a. Banyaknya perusahaan yang terdapat dalam pasar. b. Jenis barang dan jasa yang diproduksi. c. Tingkat keketatan persaingan antar perusahaan dalam pasar. d. Besarnya kekuasaan perusahaan dalam mempengaruhi harga. e. Tingkat keuntungan yang peroleh perusahaan. f. Perilaku perusahaan, seperti strategi dalam menentukan harga dan persaingan di luar harga. g. Mudah tidaknya perusahaan baru untuk memasuki pasar. Berdasar ketujuh kriteria tersebut di atas maka terdapat empat bentuk struktur pasar dalam perekonomian, yaitu pasar persaingan sempurna, pasar persaingan monopolistis, pasar oligopoli, pasar duopoli dan pasar monopoli. Jika ditinjau dari keketatan persaingan antar perusahaan, maka keempat struktur pasar pasar tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Permasalahan Ekonomi 250

Pendalaman Materi. Ekonomi

Pendalaman Materi. Ekonomi Pendalaman Materi Ekonomi PENDALAMAN MATERI EKONOMI A. Kegiatan Pembelajaran 1: Permasalahan Ekonomi 1. Lembar Informasi 1.1. Kebutuhan Kebutuhan merupakan perwujudan keinginan yang timbul dalam diri manusia

Lebih terperinci

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 BAB I RUANG LINGKUP EKONOMI 1.1 Definisi dan Metologi Ekonomi Ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal berhubungan dengan kehidupan rumah tangga (bangsa, negara

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian tentang penawaran ekspor karet alam, ada beberapa teori yang dijadikan kerangka berpikir. Teori-teori tersebut adalah : teori

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional 1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional (ISO) dan harganya yang bersaing sehingga produk dibuat

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 02Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan tentang Siklus Kegiatan Ekonomi, Teori Permintaan dan Penawaran (Demand &Supply), Kurva Permintaan&Penawaran, Faktor-Faktor Penyebab

Lebih terperinci

BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan

BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan 2.1. Pengertian Permintaan Permintaan adalah berbagai jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu. Hukum permintaan

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi KONSEP ILMU EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan,

Lebih terperinci

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN TEORI EKONOMI MIKRO ENDAHULUAN Faktor enggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas ilihan (Alternatif)/ Opportunity cost, penggunaan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI 1 M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI PENDAHULUAN Dua buku Adam Smith yang ditulis (1759, The Theory of Moral Sentiments, dan 1776, Wealth of Nations) mengajarkan 2 (dua) sifat manusia

Lebih terperinci

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN. Anwar Cahyadi, SE., MSi.

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN. Anwar Cahyadi, SE., MSi. TEORI EKONOMI MIKRO ENDAHULUAN Anwar Cahyadi, SE., MSi. 1 Faktor enggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas ilihan (Alternatif)/

Lebih terperinci

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI MASALAH POKOK ILMU EKONOMI Dalam kehidupan sehari-hari individu, perusahaan dan masyarakat menghadapi persoalan bersifat ekonomi-à bagaimana membuat keputusan tentang cara yang terbaik melakukan kegiatan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id G. Analisis Konsep Arus Melingkar (circular flow concept) Untuk mendapatkan gambaran yang

Lebih terperinci

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI. Oleh: Asmara Nuryadi

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI. Oleh: Asmara Nuryadi TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI Oleh: Asmara Nuryadi 18109006 MASALAH POKOK EKONOMI A. KEBUTUHAN MANUSIA Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan 2.1.1 Sumber Daya Energi Sumber daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya.

Lebih terperinci

MODUL EKONOMI. Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS

MODUL EKONOMI. Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS MODUL EKONOMI Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS X KATA PENGANTAR Pada hakikatnya, ilmu ekonomi mempelajari perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, dan berkembang dengan

Lebih terperinci

Pertemuan 1. Konsep Ekonomi

Pertemuan 1. Konsep Ekonomi Pertemuan 1 Konsep Ekonomi Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu: Menjelaskan beberapa konsep dasar mikroekonomi seperti faktor penggerak kegiatan ekonomi, definisi

Lebih terperinci

Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas Pilihan (Alternatif)/ Opportunity cost, penggunaan

Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas Pilihan (Alternatif)/ Opportunity cost, penggunaan didiksusetyo@gmail.com October 5, 2016 1 Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas ilihan (Alternatif)/ Opportunity cost, penggunaan sumberdaya untuk tujuan

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN 1 PERILAKU EKONOMI Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 27 JUNI 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas

Lebih terperinci

Berikut merupakan contoh dari production possibilities Frontier

Berikut merupakan contoh dari production possibilities Frontier Kurva kemungkinan produksi Dalam ekonomi, kurva kemungkinan produksi (Inggris: production possibility frontier (PPF), production possibility curve, production-possibility boundary atau product transformation

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X PASAR DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR K-13 KTSP & K-13 A. PERMINTAAN Semester 1 KelasX SMA/MA KTSP & K-13

ekonomi Kelas X PASAR DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR K-13 KTSP & K-13 A. PERMINTAAN Semester 1 KelasX SMA/MA KTSP & K-13 K-13 KTP & K-13 Kelas X ekonomi PAAR AN TERBENTUKNYA HARGA PAAR emester 1 KelasX MA/MA KTP & K-13 Tujuan Pembelajaran etelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Menjelaskan hukum

Lebih terperinci

EKONOMI MIKRO RINA FITRIANA,ST,MM

EKONOMI MIKRO RINA FITRIANA,ST,MM EKONOMI MIKRO RINA FITRIANA,ST,MM Definisi Ilmu Ekonomi Ekonomi adalah studi dari pilihan manusia untuk membuat dan menghasilkan interaksi yang mereka miliki satu sama lain Ilmu Ekonomi sangat penting

Lebih terperinci

Materi 2 Ekonomi Mikro

Materi 2 Ekonomi Mikro Materi 2 Ekonomi Mikro Hubungan Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Abstract Hubungan pelaku ekonomi dalam perekonomian dengan mempelajari sumberdaya aktivitas ekonomi yang saling berkaitan dalam kegiatan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Review Bab 1-6 Fakultas 7FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Masalah Ekonomi dan Kebutuhan Membuat Pilihan Kelangkaan (scarcity)

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI

RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI Dalam teori EKONOMI MIKRO yang dibahas adalah proses alokasi sumberdaya secara efisien di tingkat individu, perusahaan dan industri. EFISIENSI DITINGKAT MIKRO belum tentu baik

Lebih terperinci

1.Permintaan Skedul Permintaan dan Kurva Permintaan Pergeseran kurve permintaan vs pergerakan sepanjang kurve permintaan 2.Penawaran Skedul Penawaran

1.Permintaan Skedul Permintaan dan Kurva Permintaan Pergeseran kurve permintaan vs pergerakan sepanjang kurve permintaan 2.Penawaran Skedul Penawaran Demand dan Supply 1.ermintaan Skedul ermintaan dan Kurva ermintaan ergeseran kurve permintaan vs pergerakan sepanjang kurve permintaan 2.enawaran Skedul enawaran dan Kurva enawaran ergeseran kurva penawaran

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 02 Pusat Pengantar Ekonomi Mikro Teori Permintaan dan Penawaran Bahan Ajar dan Elearning TEORI PERMINTAAN, TEORI PENAWARAN, KESEIMBANGAN PASAR 2 Teori Permintaan Teori permintaan menerangkan

Lebih terperinci

Modul 1: Pendahuluan, Metodologi Dalam Ilmu Ekonomi PENDAHULUAN

Modul 1: Pendahuluan, Metodologi Dalam Ilmu Ekonomi PENDAHULUAN PENDAHULUAN TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami tentang pengertian ruang lingkup dari ekonomi mikro serta tujuan dari pembelajaran ekonomi mikro. TIK: Setelah mengikuti perkuliahan

Lebih terperinci

CBT SBMPTN TPA SBMPTN

CBT SBMPTN TPA SBMPTN CBT SBMPTN Buku ini dilengkapi aplikasi CBT SBMPTN android yang dapat di download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi Aplikasi: kxx TPA SBMPTN Buku

Lebih terperinci

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI www.bimbinganalumniui.com 1. Ilmu ekonomi timbul karena... a. Dipaksakan oleh pemerintah karena undang-undang b. Kebutuhan manusia tidak seimbang dengan alat pemuas kebutuhan c. Desakan kaum kapitalis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perdagangan Antarnegara Tingkat perekonomian yang paling maju ialah perekonomian terbuka, di mana dalam perekonomian terbuka ini selain sektor rumah tangga, sektor perusahaan,

Lebih terperinci

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Putri Irene Kanny Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-4 Arus lingkar pendapatan dalam perekonomian tertutup dua sektor Arus lingkar pendapatan

Lebih terperinci

MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3. 1 Chapter 3 Masalah Dasar Organisasi Ekonomi Navik Istikomah

MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3. 1 Chapter 3 Masalah Dasar Organisasi Ekonomi Navik Istikomah MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3 1 Tiga Masalah Pokok Organisasi Ekonomi 1. Komoditi apa (what) yang harus diproduksi, dan berapa? Karena sumber daya bersifat langka atau terbatas (konsep

Lebih terperinci

Malang Study Club. Latihan Ekonomi SMA XII IPS

Malang Study Club. Latihan Ekonomi SMA XII IPS 1. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan cara berikut ini: (1) Membuka lokasi baru/cabang. (2) Meningkatkan kualitas SDM. (3) Menambah mesin-mesin baru. (4) Penataan posisi peralatan dan petugas

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular

Lebih terperinci

Ekonomi Mikro PERMINTAAN, PENAWARAN DAN EKUILIBRIUM

Ekonomi Mikro PERMINTAAN, PENAWARAN DAN EKUILIBRIUM Ekonomi Mikro PERMINTAAN, PENAWARAN DAN EKUILIBRIUM Permintaan Variabel penentu permintaan Hukum permintaan Fungsi permintaan skedul (daftar) permintaan Kurva permintaan Perbedaan perubahan permintaan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode tertentu (Pappas & Hirschey

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan Teori permintaan pada dasarnya merupakan perangkat analisis untuk melihat besaran jumlah barang atau jasa yang diminta

Lebih terperinci

Kuliah ke 3, 8 Oktober 2009 Erry Sukriah, SE, MSE MEKANISME PASAR. Permintaan & Penawaran

Kuliah ke 3, 8 Oktober 2009 Erry Sukriah, SE, MSE MEKANISME PASAR. Permintaan & Penawaran Kuliah ke 3, 8 Oktober 2009 Erry Sukriah, SE, MSE MEKANISME PASAR Permintaan & Penawaran AGENDA Mekanisme Pasar Permintaan Barang dan Jasa Penawaran Barang dan Jasa Keseimbangan pasar Circular Flows in

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Permintaan Menurut pengertian sehari-hari permintaan diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan. Permintaan ini hanya didasarkan atas kebutuhan saja atau manusia

Lebih terperinci

Dasar-dasar Ilmu Ekonomi. Pertemuan 1

Dasar-dasar Ilmu Ekonomi. Pertemuan 1 Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Pertemuan 1 Daftar Rujukan Mankiw, N. Gregory.2006. Priciples of Economics : Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori

Lebih terperinci

Dasar-dasar Bisnis & Ekonomi

Dasar-dasar Bisnis & Ekonomi BAB 1 Dasar-dasar Bisnis & Ekonomi 1.1. Kegiatan Perekonomian Usaha pemenuhan kebutuhannya oleh manusia saat ini merupakan hasil perkembangan yang terjadi secara terus menerus dan mengalami perubahan dari

Lebih terperinci

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup BAB I Pengertian & Ruang Lingkup 1.1. Masalah Kelangkaan Pada jaman dahulu sewaktu jumlah manusia masih sangat terbatas, tidak ada persaingan ataupun peperangan untuk memperoleh makanan dan sumberdaya

Lebih terperinci

PERMASALAH MANUSIA DI BIDANG EKONOMI. Standard Kompetensi Dapat memahami permasalahan di bidang Ekonomi KOMPETENSI DASAR

PERMASALAH MANUSIA DI BIDANG EKONOMI. Standard Kompetensi Dapat memahami permasalahan di bidang Ekonomi KOMPETENSI DASAR PERMASALAH MANUSIA DI BIDANG EKONOMI Standard Kompetensi Dapat memahami permasalahan di bidang Ekonomi KOMPETENSI DASAR Mengidentifikasi kebutuhan manusia. Mendeskripsikan sumber ekonomi yang langka dan

Lebih terperinci

SMA. Pengertian Ekonomi: Xenophon: Oikonomia (yunani) (etimologis) oikos (rumah tangga), nomos (aturan) artinya: Kaidah/cara pengelolaan Rumah Tangga

SMA. Pengertian Ekonomi: Xenophon: Oikonomia (yunani) (etimologis) oikos (rumah tangga), nomos (aturan) artinya: Kaidah/cara pengelolaan Rumah Tangga JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) EKONOMI DASAR PERMASALAHAN EKONOMI Pengertian Ekonomi: Xenophon: Oikonomia (yunani) (etimologis) oikos (rumah tangga), nomos (aturan) artinya:

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM)

KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM) KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM) Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan Di susun oleh : RATNA INTANNINGRUM 3215076839 Pendidikan Fisika NR 2007 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami konsep pendapatan nasional, metode penghitungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Perkembangan Jagung Jagung merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan yang mempunyai

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Konsep Ilmu Ekonomi Fakultas 1FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Definisi Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan individu/perusahaan/masyarakat

Lebih terperinci

Materi 5 Ekonomi Mikro

Materi 5 Ekonomi Mikro Materi 5 Ekonomi Mikro Mekanisme Pasar : Permintaan dan Penawaran Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dan mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran, dan keseimbangan

Lebih terperinci

Teori Harga Fungsi Linear

Teori Harga Fungsi Linear Teori Harga Fungsi Linear Matematika Ekonomi LOGO Osa Omar Sharif Teori Permintaan Teori permintaan Menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan (jumlah barang yang diminta pembeli) dan harga.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain. Dengan kemajuan teknologi yang sangat

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 03 Pusat Pengantar Ekonomi Mikro Keseimbangan Permintaan dan Penawaran Bahan Ajar dan E-learning KESEIMBANGAN PASAR Penentuan harga dan jumlah yang diperjualbelikan Keadaan di suatu pasar dikatakan

Lebih terperinci

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources EKONOMI EKONOMI 1 2 3 unlimited human s wants and needs scarcity resources CHOICES Faktor Penggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional.

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional. PENDAPATAN NASIONAL Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional. Pokok-pokok Materi: 1. Konsep Pendapatan Nasional 2. Komponen Pendapatan Nasional 3.

Lebih terperinci

Teori & Hukum Permintaan & Penawaran + Kurva

Teori & Hukum Permintaan & Penawaran + Kurva Teori & Hukum Permintaan & Penawaran + Kurva 1. PERMINTAAN Definisi Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada

Lebih terperinci

MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI INTI MASALAH EKONOMI Secara khusus, modul ini bertujuan agar Anda setelah mempelajari kegiatan belajar ini mampu: 1. menjelaskan

Lebih terperinci

PENGERTIAN ILMU EKONOMI

PENGERTIAN ILMU EKONOMI TEORI EKONOMI MIKRO Disusun oleh : Ar Rahman Rahmadan 19210604 PENGERTIAN ILMU EKONOMI Ilmu ekonomi adalah suatu study tentang bagaimana manusia baik secara individu dan secara berkelompok, membuat pilihan

Lebih terperinci

TEORI ORGANISASI UMUM -EKONOMI- PERMINTAAN DAN PENAWARAN

TEORI ORGANISASI UMUM -EKONOMI- PERMINTAAN DAN PENAWARAN TEORI ORGANISASI UMUM -EKONOMI- PERMINTAAN DAN PENAWARAN Disusun Oleh : Ranti Meuthia Sari : 18109029 PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pada tanggal 31 Oktober 2005, pemerintah mengumumkan kenaikan bahan bakar

Lebih terperinci

Kekuatan Permintaan dan Penawaran Pasar

Kekuatan Permintaan dan Penawaran Pasar Kekuatan Permintaan dan Penawaran Pasar Pasar dan Kompetisi Pasar adalah sekelompok pembeli dan penjual dari suatu barang dan jasa Pasar kompetitif adalah pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR

PERMINTAAN DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR Bab 17 Permintaan dan Penawaran serta Terbentuknya Harga Pasar 351 BAB 17 PERMINTAAN DAN PENAWARAN ARAN SERTA TERBENTUKNYA HARGA PASAR Sumber: Dokumen Penerbit, 2006 Gambar 17.1 Tawar-menawar antara penjual

Lebih terperinci

Modul ke: Pendahuluan. Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS. Cecep W. Program Studi. S-1 Manajemen.

Modul ke: Pendahuluan. Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS. Cecep W. Program Studi. S-1 Manajemen. Modul ke: Pendahuluan Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Cecep W Program Studi S-1 Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi 1 Kontrak Perkuliahan Tujuan Ruang Lingkup Mengapa orang perlu mempelajari Ilmu Ekonomi?

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017

ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017 ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017 B PILIHAN GANDA 1. Alat pemuas kebutuhan berupa barang dan jasa bersifat... A. Terbatas D. Tetap B. Tidak terbatas E. Berubah ubah C.

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP EKONOMI. Pertemuan 1

RUANG LINGKUP EKONOMI. Pertemuan 1 RUANG LINGKUP EKONOMI Pertemuan 1 Kebutuhan tidak terbatas Alat pemuas kebutuhan (sumber daya) terbatas 2 PENGERTIAN ILMU EKONOMI Samuelson: Ilmu ekonomi adalah studi mengenai individu-individu dan masyarakat

Lebih terperinci

Lampiran 7: Tes Pengetahuan Awal. 7. Penjualan termasuk kegiatan.. a. produksi b. distribusi c. intensifikasi d. konsumsi

Lampiran 7: Tes Pengetahuan Awal. 7. Penjualan termasuk kegiatan.. a. produksi b. distribusi c. intensifikasi d. konsumsi 1 Lampiran 7: Tes Pengetahuan Awal TES PENGETAHUAN AWAL Mata Pelajaran : IPS/Ekonomi Jenjang Pendidikan : SLTP Kelas : I Waktu : 2 menit Pilihlah salahsatu jawaban yang paling benar 1. Barang yang digunakan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN HARGA. Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2. Julian Adam Ridjal, SP., MP.

KEBIJAKAN HARGA. Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2. Julian Adam Ridjal, SP., MP. KEBIJAKAN HARGA Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2 Julian Adam Ridjal, SP., MP. Disampaikan pada Kuliah Kebijakan dan Peraturan Bidang Pertanian EMPAT KOMPONEN KERANGKA

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X INTERVENSI PEMERINTAH DALAM KESEIMBANGAN PASAR K-13 Semester 1 Kelas X IPS SMA/MA Kurikulum 2013 A.

ekonomi Kelas X INTERVENSI PEMERINTAH DALAM KESEIMBANGAN PASAR K-13 Semester 1 Kelas X IPS SMA/MA Kurikulum 2013 A. K-13 Kelas X ekonomi INTERVENSI PEMERINTAH DALAM KESEIMBANGAN PASAR Semester 1 Kelas X IPS SMA/MA Kurikulum 2013 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan menjelaskan

Lebih terperinci

Teori Dasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan

Teori Dasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Teori Dasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Slide 2 PERMINTAAN (Demand) DEFINISI : Permintaan

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Nama Mata Kuliah / Kode Mata Kuliah : PENGANTAR EKONOMI MIKRO / MKKK 203 3 SKS Deskripsi Singkat : Mata Kuliah Keahlian

Lebih terperinci

Jenis Sistem Ekonomi

Jenis Sistem Ekonomi Jenis Sistem Ekonomi 1. Sistem Ekonomi Pasar Perekonomian yang kegiatannya dikendalikan sepenuhnya oleh interaksi anatar pembeli dan penjual di pasar 2. Sistem Ekonomi Campuran Sistem Ekonomi pasar yang

Lebih terperinci

APLIKASI FUNGSI LINIER DALAM BIDANG EKONOMI FUNGSI PERMINTAAN & PENAWARAN. Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag.

APLIKASI FUNGSI LINIER DALAM BIDANG EKONOMI FUNGSI PERMINTAAN & PENAWARAN. Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag. APLIKASI FUNGSI LINIER DALAM BIDANG EKONOMI FUNGSI PERMINTAAN & PENAWARAN Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag. FUNGSI PERMINTAAN Q dx,t = ƒ (P x,t, P y,t, Y t, P e X,t+1,S t ) Dimana Q dx,t = Jumlah produk X

Lebih terperinci

Q dx,t = ƒ (P x,t, P y,t, Y t, P e X,t+1,S t )

Q dx,t = ƒ (P x,t, P y,t, Y t, P e X,t+1,S t ) FUNGSI PERMINTAAN Q dx,t = ƒ (P x,t, P y,t, Y t, P e X,t+1,S t ) DimanaQ dx,t = Jumlah produk X yang dibeli/diminta oleh konsumsi dalam periode t. P x,t = Harga produk X dalam periode t. P y,t t = Harga

Lebih terperinci

MICROECONOMICS DEMAND SUPPLY & MARKET EQUILIBRIUM MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE.

MICROECONOMICS DEMAND SUPPLY & MARKET EQUILIBRIUM MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE. MICROECONOMICS DEMAND SUPPLY & MARKET EQUILIBRIUM MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA 2011 Permintaan dan penawaran Konsep dasar dari permintaan dan penawaran

Lebih terperinci

VI. SIMPULAN DAN SARAN

VI. SIMPULAN DAN SARAN VI. SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Selama tahun 1999-2008, rata-rata tahunan harga minyak telah mengalami peningkatan

Lebih terperinci

PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN ELASTISITAS

PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN ELASTISITAS PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN ELASTISITAS A. PERMINTAAN Permintaan adalah Jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga dan pada waktu tertentu. Didalam permintaan

Lebih terperinci

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1) Inflasi adalah kecendrungan meningkatnya harga-harga barang secara umum dan terus menerus. Kenaikkan harga satu atau dua barang tidak bisa disebut sebagai inflasi, kecuali jika kenaikkan harga barang itu

Lebih terperinci

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran 7 SILABUS Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/Program : X Semester : 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan, sistem ekonomi.

Lebih terperinci

PERMINTAAN DALAM EKONOMI MIKRO. Yopi Nisa Febianti Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

PERMINTAAN DALAM EKONOMI MIKRO. Yopi Nisa Febianti Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK PERMINTAAN DALAM EKONOMI MIKRO Yopi Nisa Febianti 1 1. Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebagai konsumen selalu melakukan berbagai permintaan untuk berbagai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Oktaviani dan Novianti (2009) perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain

Lebih terperinci

b. Fungsi Pasar c. Jenis-jenis Pasar 1)

b. Fungsi Pasar c. Jenis-jenis Pasar 1) b. Fungsi Pasar Pasar sangat penting bagi roda perekonomian suatu negara, maka dari itu muncullah fungsi utama pasar antara lain: 1) Fungsi Pembentukan Harga: Fungsi pembentukan harga. artinya pasar merupakan

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/Program : X Semester : 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan manusia, kelangkaan, sistem Alokasi

Lebih terperinci

II. PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA

II. PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA Kardono-nuhfil 1 II. PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA Teori permintaan menjelaskan sifat para pembeli dalam permintaan suatu barang, sedangkan teori penawaran menjelaskan sifat para penjual dalam penawaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan adalah data sekunder yang sebagian besar berasal

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan adalah data sekunder yang sebagian besar berasal 39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan adalah data sekunder yang sebagian besar berasal dari Tabel Input-Output Kota Bontang Tahun 2010 klasifikasi 46 sektor yang diagregasikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan topik dan perbedaan objek dalam penelitian. Ini membantu penulis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 38 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi Kota Cirebon. Hal tersebut karena Kota Cirebon merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menurut Kotler(2007) dapat didefinisikan bahwa seluruh individu dan rumah tangga yang dapat membeli atau dapat memperoleh

Lebih terperinci

TEORI EKONOMI MIKRO Pendekatan Grafis dan Matematis Edisi Pertama Kardono Nuhfil Hanani

TEORI EKONOMI MIKRO Pendekatan Grafis dan Matematis Edisi Pertama Kardono Nuhfil Hanani Kardono-nuhfil 1 TEORI EKONOMI MIKRO Pendekatan Grafis dan Matematis Edisi Pertama Kardono Nuhfil Hanani Kardono-nuhfil 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Y.M.E., atas ijin Nya akhirnya buku ini

Lebih terperinci

Pertemuan Ke 1 dan 2. Pengantar Ilmu Ekonomi FP UNJA

Pertemuan Ke 1 dan 2. Pengantar Ilmu Ekonomi FP UNJA Pertemuan Ke 1 dan 2 Pokok Bahasan 1. Pengertian dan ruang lingkup ilmu ekonomi 2. Mekanisme Pasar (Permintaan, Penawaran dan Harga) 3. Konsep Elastisitas 4. Teori Konsumsi 5. Teori Produksi 6. Teori Biaya

Lebih terperinci

Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel)

Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel) Tugas PIE Makro 1. Diketahui: C = 50 + 0,8 Yd S = - 50 + 0,2 Yd I = 40 Pendapatan Nasional Konsumsi RT Tabungan RT Investasi Pengeluaran Agregat 0 150 200 450 600 750 Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpotongan. Titik perpotongan tersebut disebut titik keseimbangan.

BAB I PENDAHULUAN. berpotongan. Titik perpotongan tersebut disebut titik keseimbangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan pasar terjadi apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang diminta konsumen sama persis

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1

PENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1 PENDAPATAN NASIONAL Andri Wijanarko,SE,ME andri_wijanarko@yahoo.com 1 Output Nasional 2 Output Nasional (#1) Merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian untuk

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN PENAWARAN PASAR

PERMINTAAN DAN PENAWARAN PASAR PERMINTAAN DAN PENAWARAN PASAR PERMINTAAN DAN PENAWARAN PASAR A. PERMINTAAN Pengertian Permintaan Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli atau dimiliki pada berbagai tingkat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Pangan adalah komoditas strategi karena merupakan kebutuhan dasar manusia. Pangan tidak saja berarti strategis

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma Nama Mata Kuliah/Kode Koordinator Deskripsi Singkat : Pengantar

Lebih terperinci

EVALUASI Metode COURSE REVIEW HORAY (CRH) Tejo Nurseto, M.Pd P. Ekonomi FE UNY

EVALUASI Metode COURSE REVIEW HORAY (CRH) Tejo Nurseto, M.Pd P. Ekonomi FE UNY EVALUASI tejo@uny.ac.id Metode COURSE REVIEW HORAY Tejo Nurseto, M.Pd P. Ekonomi FE UNY (CRH) Kuis Horay Jawablah setiap nomor dibalik kotak Pemilihan nomor berdasarkan tim yang mendapat lemparan bola.

Lebih terperinci

2 Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan

2 Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan Ekonomi Mikro. program pascasarjana Unlam 2 Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan KELANGKAAN, PILIHAN, DAN BIAYA OPORTUNITAS 1 Kebutuhan manusia bersifat tak terbatas, namun sumber daya yang tersedia

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB ILMU EKONOMI 1.2. PENGERTIAN EKONOMI MIKRO

PENDAHULUAN BAB ILMU EKONOMI 1.2. PENGERTIAN EKONOMI MIKRO Teori Ekonomi Mikro PENDAHULUAN BAB 1 1.1 ILMU EKONOMI Secara umum ilmu ekonomi atau ekonomika dapat diartikan sebagai suatu ilmu tentang usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan adanya alat-alat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. kesejahteraan, serta dampak kuota impor terhadap kesejahteran.

III. KERANGKA PEMIKIRAN. kesejahteraan, serta dampak kuota impor terhadap kesejahteran. 19 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Komponen utama perdagangan bawang merah di Indonesia mencakup kegiatan produksi, konsumsi, dan impor. Berikut ini dipaparkan teori dari fungsi

Lebih terperinci

HUKUM PENAWARAN. Sub Pembahasan : Pengertian Penawaran Hukum penawaran Kurva penawaran Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran Ekuilibrium

HUKUM PENAWARAN. Sub Pembahasan : Pengertian Penawaran Hukum penawaran Kurva penawaran Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran Ekuilibrium HUKUM PENAWARAN TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami dan menjelaskan pengertian permintaan dan penawaran, keseimbangan pasar. TIK: Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa

Lebih terperinci