ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran"

Transkripsi

1 KTSP & K-13 Kelas X ekonomi KONSEP ILMU EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan, dan sistem ekonomi. A. KEBUTUHAN MANUSIA Apakah kalian pernah mendengar berita terjadinya kekeringan di suatu daerah? Atau lebih jauh lagi, ditemukannya suatu keadaan di mana masyarakat kesulitan untuk mendapatkan daging sapi sehingga harganya melonjak naik? Kejadian tersebut merupakan suatu keadaan yang sering disebut dengan istilah kelangkaan. Kelangkaan merupakan salah satu permasalahan ekonomi di mana alat pemuas kebutuhan tidak seimbang dengan kebutuhan manusia. Manusia membutuhkan berbagai jenis barang dan jasa guna menjaga kelangsungan hidupnya. Barang dan jasa yang diperlukan manusia itulah yang disebut dengan kebutuhan. Permasalahan ekonomi timbul oleh ketidakseimbangan antara persediaan barang dan jasa dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas yang disertai dengan meningkatnya jumlah manusia. Kebutuhan manusia menjadi tidak terbatas karena manusia tidak pernah puas dalam rangka pemenuhan kebutuhannya. Dapat disimpulkan, kebutuhan adalah barang dan jasa yang diperlukan manusia untuk menjaga kelangsungan hidupnya. 1

2 Kebutuhan manusia dapat dibedakan atas lima jenis yakni kebutuhan menurut intensitasnya, sifatnya, waktu pemenuhannya, subjeknya, dan sumbernya. Berikut penjelasan dari jenis-jenis kebutuhan tersebut. a. Kebutuhan Menurut Intensitasnya 1. Kebutuhan primer merupakan jenis kebutuhan yang harus dipenuhi manusia agar dapat mempertahankan kehidupannya. Contohnya adalah makanan, air minum, pakaian, dan tempat tinggal. Kebutuhan ini sering disebut sebagai kebutuhan alamiah manusia akan sandang, pangan, dan papan. 2. Kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan yang sifatnya melengkapi dan mempermudah manusia. Kebutuhan ini dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Contohnya adalah peralatan rumah tangga seperti televisi, perabotan, dan rekreasi. 3. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang sifatnya hanya untuk kepuasan semata. Tidak terpenuhinya kebutuhan tersier tidak akan mengganggu kelangsungan hidup manusia. Contohnya adalah mobil mewah, perhiasan, dan barang-barang berharga lainnya. Kebutuhan tersier ini dipenuhi dalam rangka meningkatkan prestise atau status seseorang di mata masyarakat. b. Kebutuhan Menurut Sifatnya 1. Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan dari raga atau badan manusia. Contohnya adalah kebutuhan makan, minum, pakaian, dan sebagainya. Seseorang yang lapar akan segera makan untuk menghilangkan rasa laparnya dan itu berpengaruh pada tubuhnya. 2. Kebutuhan rohani adalah kebutuhan dari jiwa manusia. Contohnya adalah hiburan, ibadah, dan rekreasi. Kebutuhan rohani lebih berpengaruh pada jiwa seseorang karena lebih banyak dirasakan oleh jiwa manusia. c. Kebutuhan Menurut Waktu Pemenuhannya 1. Kebutuhan masa sekarang adalah kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Misalnya adalah obat untuk orang sakit, istirahat ketika lelah, dan sebagainya. Kebutuhan sekarang pemenuhannya harus segera dilakukan saat keinginan atas kebutuhan tersebut dirasakan. 2. Kebutuhan yang akan datang merupakan kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda, tetapi harus dipikirkan mulai sekarang. Faktor yang menyebabkan penundaan adalah karena memang belum waktunya kebutuhan tersebut dipenuhi saat ini. Contohnya adalah menabung untuk masa yang akan datang. 2

3 d. Kebutuhan Menurut Subjeknya 1. Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang sifatnya untuk kepentingan pribadi seseorang seperti pakaian, makanan, dan keperluan pribadi lainnya. 2. Kebutuhan kelompok adalah kebutuhan akan barang dan jasa yang dapat digunakan untuk kepentingan orang banyak. Contohnya adalah jalan raya, tempat ibadah, jembatan penyeberangan, dan sebagainya. e. Kebutuhan Menurut Sumbernya 1. Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang timbul akibat adanya pengaruh dari lingkungan sekitarnya. Kebutuhan ini juga timbul akibat pengaruh lingkungan sekitar tempat seseorang berinteraksi. Misalnya, adanya tetangga yang memiliki perhiasan berlebih biasanya menimbulkan rasa ingin memiliki perhiasan tersebut. 2. Kebutuhan psikologis yaitu kebutuhan yang murni timbul dari nurani seseorang. Misalnya adalah seorang anak yang membutuhkan kasih sayang dari orangtuanya. Rasa tersebut merupakan naluri alamiah sehingga membentuk kebutuhan psikologis seseorang. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yang memengaruhi keputusan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Beberapa faktor yang memengaruhi manusia dalam memenuhi kebutuhannya adalah tingkat kemajuan peradaban, lingkungan, pekerjaan, agama, adat istiadat, dan keadaan ekonomi. B. ALAT PEMUAS KEBUTUHAN Bentuk alat pemuas kebutuhan ada dua macam, yaitu barang dan jasa. Barang yang sering kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari memiliki ciri-ciri yakni berwujud, mempunyai nilai dan manfaat yang dapat dirasakan ketika digunakan, dan bila digunakan maka nilai atau manfaatnya dapat berkurang bahkan habis. Sementara jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang berupa pelayanan. Misalnya kita naik angkutan umum, memotong rambut di salon, dan lain sebagainya. Ciri-ciri dari jasa ialah tidak berwujud, tidak dapat diraba, dapat dirasakan, dan bila digunakan tidak akan habis manfaatnya. Secara umum, alat pemuas kebutuhan dapat dibagi menjadi lima kelompok yaitu sebagai berikut. 3

4 a. Menurut Cara Memperolehnya atau Kelangkaannya 1. Barang bebas adalah barang yang untuk mendapatkannya tidak membutuhkan pengorbanan. Contohnya adalah air di pegunungan. 2. Barang ekonomi adalah barang yang untuk mendapatkannya membutuhkan pengorbanan. Contohnya adalah air minum dalam kemasan. b. Menurut Kegunaannya 1. Barang produksi adalah barang yang digunakan untuk menghasilkan barang lain. Contohnya adalah terigu sebagai bahan dasar pembuat kue. 2. Barang konsumsi adalah barang yang digunakan secara langsung oleh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Contohnya adalah membeli bakso untuk makan siang. c. Menurut Hubungan Dengan Barang Lain 1. Barang substitusi adalah barang yang berfungsi sebagai pengganti barang lain. Contohnya adalah konsumsi teh apabila di rumah sedang kehabisan kopi. 2. Barang komplementer adalah barang yang berfungsi sebagai pelengkap barang lain. Contohnya adalah kopi dan gula yang jika digunakan secara bersamaan akan semakin meningkatkan nilai atau manfaat dari barang tersebut ketika dikonsumsi. d. Menurut Kedudukannya 1. Barang dasar adalah barang yang belum mengalami proses produksi atau belum diolah. Biasanya barang dasar merupakan barang hasil dari proses alam. Contohnya adalah minyak mentah yang merupakan salah satu barang dasar dari pembuatan minyak tanah ataupun bahan bakar minyak. Tanpa diolah dulu, minyak mentah tidak dapat dikonsumsi masyarakat. 2. Barang setengah jadi adalah barang dari hasil pengolahan barang sebelumnya. Barang setengah jadi digunakan untuk menghasilkan barang lanjut. Contohnya adalah getah karet merupakan salah satu bahan baku karet namun hasilnya dapat diolah kembali menjadi ban mobil ataupun lainnya. 3. Barang jadi merupakan barang hasil produksi yang siap dikonsumsi. Sepatu merupakan barang jadi karena dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh manusia. 4. Barang penolong adalah barang pelengkap dari suatu proses produksi. Contohnya adalah garam yang digunakan sebagai bahan pelengkap dalam pembuatan bakso. Tanpa garam, bakso buatan pedagang bakso tidak akan enak. 4

5 e. Menurut Hubungannya Dengan Perubahan Pendapatan Konsumen 1. Barang superior adalah barang di mana pada saat pendapatan naik, maka konsumen akan membeli barang tersebut lebih banyak. Semakin tinggi pendapatan masyarakat, semakin tinggi juga permintaan akan barang tersebut. Contohnya adalah emas. 2. Barang inferior adalah barang di mana saat pendapatan masyarakat naik, maka konsumsi akan barang tersebut akan berkurang. Misalnya, pada saat pendapatan orang miskin naik, ia tidak akan mengkonsumsi gaplek lagi karena ia sudah mampu membeli beras. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas tentu saja tidak semua dapat terpenuhi. Manusia harus membuat prioritas kebutuhan yang akan dipenuhi terlebih dahulu dan menemukan alat pemuas alternatif. Alat pemuas alternatif diperlukan karena ketidakseimbangan antara alat pemuas kebutuhan dengan kebutuhan manusia yang sering disebut dengan istilah kelangkaan. Faktor yang menyebabkan terjadinya kelangkaan di antaranya keterbatasan benda yang tersedia di alam, kerusakan sumber daya alam, bencana alam, dan meningkatnya jumlah populasi penduduk. C. BIAYA PELUANG Kebutuhan manusia yang sangat banyak dan beragam mengharuskan manusia membuat prioritas dalam memenuhi kebutuhannya. Setelah prioritas ditentukan, manusia harus menentukan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh kebutuhan tersebut. Setiap pilihan yang diambil pada akhirnya akan mengorbankan pilihan yang lain. Biaya yang timbul karena kondisi tersebut dinamakan sebagai biaya peluang atau biaya kesempatan (opportunity cost). Biaya peluang dan biaya sehari-hari merupakan dua hal yang berbeda. Biaya sehari-hari merupakan biaya yang kita keluarkan untuk melakukan suatu kegiatan atau mendapatkan sesuatu. Biaya ini cenderung lebih mudah diketahui karena benar-benar dikeluarkan secara tunai. Biaya ini sering juga disebut dengan biaya eksplisit. Biaya eksplisit merupakan biaya sehari-hari yang benar-benar dibayarkan. Perbedaannya dengan biaya implisit, yakni biaya implisit hanya berupa kesempatan yang ditinggalkan sehingga tidak memperoleh hasil dari sesuatu yang ditinggalkan akibat memilih alternatif lain. Kita sering mengacuhkan biaya implisit dari laba akuntansi karena biaya implisit hanya dihitung untuk mencari laba ekonomi. 5

6 Dengan demikian, biaya peluang adalah nilai barang atau manfaat dari suatu tindakan yang diabaikan karena manusia memilih barang atau tindakan lain. Biaya peluang terjadi ketika seseorang dihadapkan pada berbagai alternatif pilihan dan harus memilih salah satu diantaranya. Alternatif yang tidak dipilih adalah yang menjadi biaya peluang. Dalam kegiatan produksi, seorang produsen dihadapkan pada pilihan. Jika produsen memilih untuk memproduksi suatu barang, ia akan kehilangan kesempatan untuk memproduksi barang lain. Oleh karena itu, seorang produsen akan berusaha mengoptimalkan segala kemampuan yang dimilikinya sampai mencapai batas yang paling efisien. Biaya peluang dikatakan sebagai biaya implisit karena bukan sebagai biaya yang benar-benar dikeluarkan (biaya eksplisit). Contohnya, Candra memutuskan untuk membuka kedai pecel lele. Untuk menggeluti usaha tersebut, Candra memutuskan meninggalkan pekerjaannya di sebuah mal. Saat bekerja, ia memperoleh upah sebesar Rp ,00 setiap bulan. Sebagai modal, ia menggunakan uang tabungan sebesar Rp ,00. Jika ditabung di bank, uang tersebut menghasilkan bunga Rp ,00/bulan. Dalam bulan pertama, rincian biaya dan pendapatan usaha Candra adalah sebagai berikut. 1. Biaya Membayar gaji 2 karyawan Rp ,00 Membeli tambahan alat Rp ,00 Membeli bahan baku Rp ,00 Biaya operasional Rp ,00 + Total biaya usaha (biaya eksplisit) Rp ,00 2. Hasil penjualan bulan pertama Rp ,00 Secara akuntansi, usaha Candra memperoleh keuntungan sebesar Rp ,00 (laba akuntansi). Namun secara ekonomi ada alternatif lain yang belum diperhitungkan yakni gaji jika bekerja dan bunga tabungan yang kemudian dijadikan modal usaha sehingga perhitungannya sebagai berikut. Gaji Rp ,00 Bunga tabungan Rp ,00 + Biaya peluang Rp ,00 Laba usaha Rp ,00 Rp ,00 6

7 Jadi, secara ekonomis usaha Candra pada bulan pertama mengalami kerugian sebesar Rp ,00 sementara berdasarkan akuntansi, usaha Candra mengalami keuntungan sebesar Rp ,00. D. MASALAH EKONOMI Inti masalah ekonomi yaitu kelangkaan sumber daya dibandingkan dengan kebutuhan manusia yang bermacam-macam dan tidak terkendali. Masalah ekonomi menurut aliran klasik adalah produksi, konsumsi, dan distribusi untuk mencapai kemakmuran. Adapun menurut aliran ekonomi modern, masalah ekonomi adalah what, how, dan for whom. 1. Barang apa yang diproduksi dan berapa banyak (What)? Manusia tidak mungkin memproduksi semua barang yang dibutuhkan karena keterbatasan sumber daya yang terjadi dalam kehidupan manusia. Untuk mengatasi hal tersebut, manusia harus jeli dalam membuat prioritas barang apa yang akan diproduksi dan berapa jumlah yang sesuai. 2. Bagaimana cara memproduksi (How)? Pemilihan cara dan teknologi yang digunakan untuk berproduksi sangatlah penting. Pertimbangan teknologi modern atau padat modal maupun teknologi manual atau padat karya harus melalui perhitungan yang detail agar di kemudian hari tidak ditemukan banyak kelemahan seperti ketidakefektifan maupun pemborosan. 3. Untuk siapa barang diproduksi (For Whom)? Hal ini sama dengan masalah ekonomi distribusi menurut aliran ekonomi klasik karena menyangkut pasar yang dibidik apakah berdasarkan penghasilan, daerah, atau dari sisi usia. E. SISTEM PEREKONOMIAN Sistem ekonomi adalah gabungan dari berbagai unsur dan cara dalam ekonomi yang disatukan untuk mewujudkan tujuan ekonomi suatu organisasi atau negara. Beberapa ahli menyatakan bahwa jawaban dari tiga masalah pokok ekonomi modern diatur dalam sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara. Setiap negara mempunyai sistem ekonomi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut terjadi karena kemampuan dan kekayaan suatu negara tidaklah sama, demikian juga dengan falsafah negara yang berbeda. Berikut ini merupakan beberapa sistem ekonomi yang dikenal di dunia. a. Sistem Ekonomi Tradisional 1. Pengertian dan Ciri- Ciri Sistem Ekonomi Tradisional Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang ada pada masyarakat tradisional. Sistem ekonomi ini dijalankan secara bersama untuk kepentingan 7

8 bersama (demokratis). Dalam sistem ini, semua barang dan jasa yang diperlukan dipenuhi oleh masyarakatnya sendiri. Tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain, di dalam kegiatan ekonomi tradisional, segala permasalahan pokok ekonomi semuanya diatur oleh masyarakat. Berikut ini adalah ciri-ciri sistem ekonomi tradisional: Teknik produksi masih bersifat sederhana dan diwariskan oleh generasi sebelumnya. Mengandalkan tenaga kerja. Tanah merupakan sumber kemakmuran utama. Belum mengenal pembagian tugas. Kegiatan ekonomi dipengaruhi oleh tradisi. 2. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional Saat ini hampir tidak ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi tradisional. Namun di beberapa daerah pelosok seperti Suku Badui Dalam, sistem ini masih dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem ekonomi tradisional memiliki kelebihan dan kekurangan seperti berikut ini. No Kelebihan Kelemahan 1. Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antarindividu sangat erat. Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana sehingga produktivitas rendah. 2. Masyarakat merasa sangat aman karena tidak ada beban berat yang harus dipikul. Mutu barang hasil produksi masih rendah. b. Sistem Ekonomi Komando (Terpusat) 1. Pengertian dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Komando (Terpusat) Sistem ekonomi komando merupakan sistem ekonomi yang dikendalikan oleh pemerintah secara dominan, sehingga peran swasta sangat terbatas. Sistem ekonomi komando disebut juga dengan sistem ekonomi sosialis. Pada sistem ekonomi ini, segala sesuatunya diatur oleh negara dan komando dari pusat. Dengan kata lain, pemerintah menguasai dan mengatur seluruh kegiatan ekonomi. Tokoh ekonomi 8

9 sosialis adalah Karl Marx. Ia berpendapat bahwa bila kepemilikan pribadi dihapus, maka masyarakat yang berkelas-kelas tidak akan ada sehingga akan menguntungkan semua pihak. Berikut ini adalah ciri-ciri sistem ekonomi komando: Semua alat produksi dan sumber daya dikuasai oleh pemerintah. Pemerintah menentukan pekerjaan warganya. Pemerintah menentukan kebijakan ekonomi baik perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. 2. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Komando Tidak hanya memiliki kekurangan, sistem ekonomi komando juga memiliki kelebihan seperti berikut ini. No Kelebihan Kelemahan 1. Pemerintah mudah mengatasi inflasi, pengangguran, dan kemiskinan. Terhambatnya kemajuan masyarakat karena tidak memiliki inisiatif. 2. Produksi dan pasar dalam negeri berjalan lancar di bawah kendali pemerintah. Terjadi monopoli oleh pemerintah yang dapat merugikan masyarakat. 3. Lebih mudah melaksanakan pemerataan pendapatan. Partisipasi masyarakat rendah sehingga masyarakat menjalankan dengan keterpaksaan. 4. Krisis ekonomi dapat dengan cepat ditanggulangi. Negara dengan sistem ekonomi sosialis/komando ini sudah tidak ada lagi. Uni Soviet (Rusia) beserta negara-negara pengikutnya telah gagal dalam menjalankan prinsip sosialisme sebagai cara hidupnya baik ekonomi, moral, maupun sosial politik. Kegagalan sistem ekonomi komando ini disebabkan oleh tidak adanya kemampuan pemerintah pusat untuk menangani seluruh masalah yang ada baik di pusat maupun di daerah. 9

10 c. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal) 1. Pengertian dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pasar Sistem ekonomi pasar adalah sistem ekonomi yang semua kegiatan ekonominya dilakukan pihak swasta. Sistem ekonomi pasar menganut ajaran Adam Smith jika individu makmur maka negara pun akan makmur. Sistem ekonomi pasar (sistem ekonomi liberal atau sistem ekonomi laissez faire) memberikan kebebasan sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan. Landasan sistem ekonomi ini adalah setiap unit pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang akan memberikan keuntungan kepada dirinya sehingga pada waktu yang sama masyarakat akan memperoleh keuntungan juga. Adam Smith dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nation (1776) juga menunjukkan bahwa kebebasan berusaha didorong oleh kepentingan ekonomi pribadi merupakan pendorong kuat menuju kemakmuran bangsa. Berikut ini adalah ciri-ciri sistem ekonomi pasar: Semua alat produksi dan sumber daya produksi dimiliki oleh swasta. Pemerintah tidak ikut campur. Masyarakat dibagi dua, yaitu sebagai pemilik sumber daya produksi dan buruh. Setiap kegiatan ekonomi bertujuan untuk mencari keuntungan (profit oriented). Pasar dijadikan dasar setiap tindakan dan keputusan ekonomi. 2. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar Adapun kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi pasar adalah seperti tabel berikut. No Kelebihan Kelemahan 1. Kemajuan masyarakat karena inisiatif yang tinggi dari masyarakat sendiri. Pemerataan pendapatan sulit dilakukan Partisipasi masyarakat dalam pembangunan sangat tinggi. Barang yang dihasilkan bermutu. Terciptanya efisiensi dan efektivitas dalam menghasilkan produk. Perbedaan antara kaya dan miskin semakin besar karena adanya eksploitasi pada kaum buruh. Sering terjadi gejolak ekonomi karena tidak adanya campur tangan pemerintah. Adanya monopoli oleh swasta yang sering terjadi. 10

11 d. Sistem Ekonomi Campuran Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi di mana pemerintah dan swasta bekerja sama dalam mengatasi masalah ekonomi. Kegiatan ekonomi dilakukan oleh swasta dan didasarkan pada keadaan pasar, sedangkan pemerintah akan campur tangan pada hal-hal tertentu. Sistem ekonomi ini merupakan perpaduan antara sistem ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Peran pemerintah pada sistem ekonomi campuran yakni sebagai pengawas dan pengendali perekonomian. Masyarakat masih diberikan kebebasan untuk menentukan kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan. Campur tangan pemerintah bertujuan untuk menghindari akibat-akibat yang kurang menguntungkan dari sistem liberal, antara lain terjadinya monopoli dari golongan-golongan masyarakat tertentu terhadap sumber daya ekonomi. Negara-negara besar di dunia kini tidak ada lagi yang mutlak menggunakan salah satu sistem saja. Mereka lebih mengombinasikan dari sistemsistem yang ada disesuaikan dengan situasi dan tradisi negara yang bersangkutan. 11

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

CBT SBMPTN TPA SBMPTN

CBT SBMPTN TPA SBMPTN CBT SBMPTN Buku ini dilengkapi aplikasi CBT SBMPTN android yang dapat di download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi Aplikasi: kxx TPA SBMPTN Buku

Lebih terperinci

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI. Oleh: Asmara Nuryadi

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI. Oleh: Asmara Nuryadi TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI Oleh: Asmara Nuryadi 18109006 MASALAH POKOK EKONOMI A. KEBUTUHAN MANUSIA Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan.

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN I EKONOMI KELAS X (sepuluh)

ULANGAN HARIAN I EKONOMI KELAS X (sepuluh) ULANGAN HARIAN I EKONOMI KELAS X (sepuluh) 1. Pengelompokan kebutuhan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier adalah pembagian kebutuhan atas dasar a. subjek yang membutuhkan

Lebih terperinci

PERMASALAH MANUSIA DI BIDANG EKONOMI. Standard Kompetensi Dapat memahami permasalahan di bidang Ekonomi KOMPETENSI DASAR

PERMASALAH MANUSIA DI BIDANG EKONOMI. Standard Kompetensi Dapat memahami permasalahan di bidang Ekonomi KOMPETENSI DASAR PERMASALAH MANUSIA DI BIDANG EKONOMI Standard Kompetensi Dapat memahami permasalahan di bidang Ekonomi KOMPETENSI DASAR Mengidentifikasi kebutuhan manusia. Mendeskripsikan sumber ekonomi yang langka dan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI 1 M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI PENDAHULUAN Dua buku Adam Smith yang ditulis (1759, The Theory of Moral Sentiments, dan 1776, Wealth of Nations) mengajarkan 2 (dua) sifat manusia

Lebih terperinci

BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, SISTEM EKONOMI

BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, SISTEM EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, SISTEM EKONOMI A. Kebutuhan Manusia 1. Pengertian Kebutuhan Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun

Lebih terperinci

SMA. Pengertian Ekonomi: Xenophon: Oikonomia (yunani) (etimologis) oikos (rumah tangga), nomos (aturan) artinya: Kaidah/cara pengelolaan Rumah Tangga

SMA. Pengertian Ekonomi: Xenophon: Oikonomia (yunani) (etimologis) oikos (rumah tangga), nomos (aturan) artinya: Kaidah/cara pengelolaan Rumah Tangga JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) EKONOMI DASAR PERMASALAHAN EKONOMI Pengertian Ekonomi: Xenophon: Oikonomia (yunani) (etimologis) oikos (rumah tangga), nomos (aturan) artinya:

Lebih terperinci

MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI INTI MASALAH EKONOMI Secara khusus, modul ini bertujuan agar Anda setelah mempelajari kegiatan belajar ini mampu: 1. menjelaskan

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN 1 PERILAKU EKONOMI Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 27 JUNI 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

3. Masalah ekonomi modern adalah barang dan jasa apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksi dan.

3. Masalah ekonomi modern adalah barang dan jasa apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksi dan. MAN YOGYAKARTA III ULANGAN HARIAN 1 Materi/KD : 3.2 Menganalisis Masalah Ekonomi dalam Sistem Ekonomi 4.2 Menyajikan Hasil Analisis Masalah Ekonomi dalam Sistem Ekonomi Kelas/Semester : X / 1 (Ganjil)

Lebih terperinci

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 BAB I RUANG LINGKUP EKONOMI 1.1 Definisi dan Metologi Ekonomi Ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal berhubungan dengan kehidupan rumah tangga (bangsa, negara

Lebih terperinci

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional 1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional (ISO) dan harganya yang bersaing sehingga produk dibuat

Lebih terperinci

BAB III SISTEM EKONOMI

BAB III SISTEM EKONOMI BAB III SISTEM EKONOMI INSTRUCTIONAL OBJECTIVES Students are able to describe the economic system Students are able to distinguish the kinds of economic system SISTEM EKONOMI Sistem + ekonomi = sistem

Lebih terperinci

1. Sistem Ekonomi Pasar Bebas. (Kapitalis/Liberal) 2. Sistem Ekonomi Komando (Sosialis) 3. Sistem Ekonomi Campuran

1. Sistem Ekonomi Pasar Bebas. (Kapitalis/Liberal) 2. Sistem Ekonomi Komando (Sosialis) 3. Sistem Ekonomi Campuran 1. Sistem Ekonomi Pasar Bebas (Kapitalis/Liberal) 2. Sistem Ekonomi Komando (Sosialis) 3. Sistem Ekonomi Campuran Definisi sistem ekonomi adalah cara atau strategi suatu bangsa atau negara dalam mengatur

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.1

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.1 SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.1 1. Semua kegiatan manusia yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia disebut... produksi konsumsi distribusi kegiatan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 01Fakultas Ekonomi Pendahuluan - Deskripsi dan Konsep Ilmu Ekonomi - Definisi Mikroekonomi - Prinsip Ekonomi dan Manfaat dari Mempelajari Ilmu Ekonomi - Masalah pokok

Lebih terperinci

Latihan Soal Kelas X MIA Tahun Ajaran 2015/2016 MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd

Latihan Soal Kelas X MIA Tahun Ajaran 2015/2016 MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id URS is

Lebih terperinci

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI MASALAH POKOK ILMU EKONOMI Dalam kehidupan sehari-hari individu, perusahaan dan masyarakat menghadapi persoalan bersifat ekonomi-à bagaimana membuat keputusan tentang cara yang terbaik melakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup BAB I Pengertian & Ruang Lingkup 1.1. Masalah Kelangkaan Pada jaman dahulu sewaktu jumlah manusia masih sangat terbatas, tidak ada persaingan ataupun peperangan untuk memperoleh makanan dan sumberdaya

Lebih terperinci

AKTIVITAS MANUSIA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN MATERI IPS KELAS VII SEMESTER II

AKTIVITAS MANUSIA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN MATERI IPS KELAS VII SEMESTER II AKTIVITAS MANUSIA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN MATERI IPS KELAS VII SEMESTER II TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi manusia Menyebutkan jenis jenis kebutuhan manusia Materi

Lebih terperinci

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN 1 Pola Kegiatan Perekonomian Definisi : Model/corak kegiatan suatu perekonomian suatu masyarakat/negara Pembahasannya meliputi : a. Uang, Perdagangan Dan Spesialisasi b. Pelaku

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi PELAKU KEGIATAN EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan rumah tangga keluarga, rumah tangga produsen, rumah tangga pemerintah,

Lebih terperinci

Rangkuman Ekonomi. By Shanisa Rahmaputri D X-IIS 1

Rangkuman Ekonomi. By Shanisa Rahmaputri D X-IIS 1 Rangkuman Ekonomi By Shanisa Rahmaputri D X-IIS 1 Kisi-kisi Materi UHT 1. Pengertian: Produsen & Konsumen (Pelaku Ekonomi) 2. Contoh: Produsen & Konsumen 3. Faktor: Produksi & Imbalannya 4. Arus Pelaku

Lebih terperinci

SISTEM PEREKONOMIAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

SISTEM PEREKONOMIAN. By : Angga Hapsila, SE. MM SISTEM PEREKONOMIAN 1. PENGERTIAN EKONOMI DAN SISTEM PEREKONOMIAN 2. SISTEM EKONOMI TRADISIONAL 3. SISTEM EKONOMI KAPITALIS 4. SISTEM EKONOMI SOSIALIS 5. SISTEM EKONOMI CAMPURAN 6. SISTEM EKONOMI INDONESIA

Lebih terperinci

Materi Ajar Ekonomi_Kls X_ Jogo Hera Page 1

Materi Ajar Ekonomi_Kls X_ Jogo Hera Page 1 Bab I Manusia dan Kebutuhan Indikator : Mendeskripsikan pengertian kebutuhan. A. Pengertian Kebutuhan Di dalam kehidupan sehari-hari orang cenderung menyamakan kebutuhan (needs) dengan keinginan (wants).

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.2

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.2 SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.2 1. Alat pemenuhan kebutuhan yang bersifat melayani dan dapat dinikmati oranglain adalah... benda barang materi jasa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. mencari keuntungan semaksimal mungkin dan penghasilannya selain untuk kebutuhan rumah tangga/operasional juga untuk mengembangkan usaha.

PENDAHULUAN. mencari keuntungan semaksimal mungkin dan penghasilannya selain untuk kebutuhan rumah tangga/operasional juga untuk mengembangkan usaha. PENDAHULUAN ASAL KATA EKONOMI OIKONOMEIA : OIKOS ( RUMAH TANGGA) NOMOS ( NORMA/ATURAN) Pengertian Rumah Tangga : 1. Rumah Tangga Keluarga : melakukan kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Negeri 1 Pakem Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Materi Pokok : Masalah ekonomi dalam sistem ekonomi Alokasi Waktu : 3 x 45 menit A. Tujuan

Lebih terperinci

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Sistem ekonomi demokrasi pancasila Kajian ilmiah tentang

Lebih terperinci

TEORI ORGANISASI UMUM -EKONOMI-

TEORI ORGANISASI UMUM -EKONOMI- TEORI ORGANISASI UMUM -EKONOMI- Disusun Oleh : Ranti Meuthia Sari : 18109029 RUANG LINGKUP EKONOMI 1. Definisi dan Metologi Ekonomi Manusia, untuk menjaga keberlangsungan hidupnya, harus memenuhi berbagai

Lebih terperinci

Masalah Pokok Ekonomi

Masalah Pokok Ekonomi C. CARA MENGATASI KELANGKAAN DAN MASALAH POKOK EKONOMI. Dalam kehidupan ekonomi sehari-hari, terdapat beberapa permasalahan yang mendasar dan harus dicarikan jalan keluarnya atau solusinya. Solusi yang

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi

Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi Sayifullah, SE., M.Akt Materi Presentasi Ilmu Ekonomi? Pengelompokan ilmu ekonomi Mengapa belajar ilmu ekonomi Mikroekonomi dan makroekonomi Pelaku ekonomi dan aktivitasnya Peralatan

Lebih terperinci

Teori Organisasi Umum. Ekonomi

Teori Organisasi Umum. Ekonomi Teori Organisasi Umum Ekonomi NAMA : ABRAHAM NUGROHO KELAS : 2ka11 NPM : 10108017 sistem informasi university Gunadarma I. DEFINISI EKONOMI Kata Ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti

Lebih terperinci

Oleh : M Anang Firmansyah

Oleh : M Anang Firmansyah Oleh : M Anang Firmansyah Ekonomi pasar adalah ekonomi yang didasarkan pada kekuatan pembagian kerja di mana harga barang dan jasa yang ditetapkan dalam sistem harga bebas ditentukan oleh permintaan dan

Lebih terperinci

S2-Ek.Per Unlam BAGIAN 1 PENGANTAR EKONOMI. 1. Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi. 2. Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan

S2-Ek.Per Unlam BAGIAN 1 PENGANTAR EKONOMI. 1. Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi. 2. Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan BAGIAN 1 PENGANTAR EKONOMI 1. 2. Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan 3. Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar 4. Penerapan dari Permintaan dan Penawaran 5. Elastisitas BAGIAN 1 Pengantar Ekonomi

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Kajian Aspek Sosial Ekonomi TKI dengan Life History

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Kajian Aspek Sosial Ekonomi TKI dengan Life History 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Kajian Aspek Sosial Ekonomi TKI dengan Life History Life History merupakan cerita nyata kehidupan/riwayat hidup seseorang yang diungkapkan melalui wawancara

Lebih terperinci

MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI Modul SK. 03 Topik : MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI Disusun oleh STIPAKHARUDDIN, S.Pi Untuk kalangan sendiri TAHUN 2013/2014 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI (2)

Lebih terperinci

MANUSIA. Sumber: Kompas, 11 Januari 2008 Gambar 7.1 Kelangkaan minyak tanah menyebabkan masyarakat harus antri untuk mendapatkannya.

MANUSIA. Sumber: Kompas, 11 Januari 2008 Gambar 7.1 Kelangkaan minyak tanah menyebabkan masyarakat harus antri untuk mendapatkannya. Bab 7 Kelangkaan Sumber Daya dan Kebutuhan Manusia 173 BAB 7 KELANGKAAN SUMBER DAYA A DAN KEBUTUHAN MANUSIA Sumber: Kompas, 11 Januari 2008 Gambar 7.1 Kelangkaan minyak tanah menyebabkan masyarakat harus

Lebih terperinci

Didasarkan kepemilikan asset. Sistem ekonomi kapitalis Sistem ekonomi sosialis Sistem ekonomi campuran (kapitalis sosialis)

Didasarkan kepemilikan asset. Sistem ekonomi kapitalis Sistem ekonomi sosialis Sistem ekonomi campuran (kapitalis sosialis) Sistem Ekonomi Didasarkan kepemilikan asset Sistem ekonomi kapitalis Sistem ekonomi sosialis Sistem ekonomi campuran (kapitalis sosialis) Sistem Ekonomi Kapitalis Sering disebut sistem ekonomi pasar bebas

Lebih terperinci

BAB II. Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara

BAB II. Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara BAB II Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara Teori Klasik mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara Mazhab Klasik Pelopornya : Adam Smith (An( Inquiry into

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini perubahan laju pembangunan terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini perubahan laju pembangunan terus mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini perubahan laju pembangunan terus mengalami peningkatan. Khususnya Indonesia yang merupakan negara berkembang, di mana segala upaya dilakukan

Lebih terperinci

Sistem Ekonomi sebagai Alat untuk Memecahkan Masalah Ekonomi. Bab. Warta Ekonomi

Sistem Ekonomi sebagai Alat untuk Memecahkan Masalah Ekonomi. Bab. Warta Ekonomi Bab II Sistem Ekonomi sebagai Alat untuk Memecahkan Masalah Ekonomi Warta Ekonomi Relevansi Platform Ekonomi Pancasila Menuju Penguatan Peran Ekonomi Rakyat Ekonomi Rakyat dan Reformasi Kebijakan Maret

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) POKOK BAHASAN 1 SISTEM-SISTEM EKONOMI

MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) POKOK BAHASAN 1 SISTEM-SISTEM EKONOMI MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) POKOK BAHASAN 1 SISTEM-SISTEM EKONOMI copyright 2016 Program Studi Akuntansi Universitas Pamulang, Tangerang Selatan. e-mail: dosen01066@unpam.ac.id

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017

ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017 ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017 B PILIHAN GANDA 1. Alat pemuas kebutuhan berupa barang dan jasa bersifat... A. Terbatas D. Tetap B. Tidak terbatas E. Berubah ubah C.

Lebih terperinci

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH DEFINISI Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia selama hidupnya selalu melakukan kegiatan dalam memenuhi kebutuhannya, baik berupa kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat perlindungan, hiburan dan kebutuhan

Lebih terperinci

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani Teori pertumbuhan ekonomi adalah teori yang membahas pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh negara ditinjau dari dua sudut. Pertama, membahas pertumbuhan ekonomi berdasarkan tahap-tahap tertentu (secara

Lebih terperinci

TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN.

TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN. TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN www.aeunike.ub.ac.id TEORI KLASIK 2 Mashab Klasik (dan Neo Klasik) Pelopor : Adam Smith Fenomena ekonomi sbg fenomena alam & selalu bersifat eksak dengan ketentuan hukum alam

Lebih terperinci

Konflik Politik Karl Marx

Konflik Politik Karl Marx Konflik Politik Karl Marx SOSIALISME MARX (MARXISME) Diantara sekian banyak pakar sosialis, pandangan Karl Heindrich Marx (1818-1883) dianggap paling berpengaruh. Teori-teorinya tidak hanya didasarkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang

Lebih terperinci

Modul 1: Pendahuluan, Metodologi Dalam Ilmu Ekonomi PENDAHULUAN

Modul 1: Pendahuluan, Metodologi Dalam Ilmu Ekonomi PENDAHULUAN PENDAHULUAN TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami tentang pengertian ruang lingkup dari ekonomi mikro serta tujuan dari pembelajaran ekonomi mikro. TIK: Setelah mengikuti perkuliahan

Lebih terperinci

MAN YOGYAKARTA III ULANGAN HARIAN

MAN YOGYAKARTA III ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III ULANGAN HARIAN 1 Materi/KD : 3.1 Mendeskripsikan Konsep Ilmu Ekonomi 4.1 Mengidentifikasi Kelangkaan dan Biaya Peluang dalam Memenuhi Kebutuhan Kelas/Semester : X/1 (Ganjil) Tahun Ajaran

Lebih terperinci

tempat sebelumnya anda bekerja? Apabila ada apa saja?

tempat sebelumnya anda bekerja? Apabila ada apa saja? PANDUAN WAWANCARA 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Alamat Rumah : 6. Agama : 7. Suku : 8. Jabatan : 9. Jumlah Anggota Keluarga : A. Data Dasar 1. Sebelum anda di PHK,

Lebih terperinci

Pertemuan ke-2 Sistem Perekonimian. Sumber : Presentasi Husnul Khatimah Laporan Bank Indonesia Buku Aris Budi Setyawan

Pertemuan ke-2 Sistem Perekonimian. Sumber : Presentasi Husnul Khatimah Laporan Bank Indonesia Buku Aris Budi Setyawan Pertemuan ke-2 Sistem Perekonimian Sumber : 2. Presentasi Husnul Khatimah 3. Laporan Bank Indonesia 4. Buku Aris Budi Setyawan Pengertian Sistem Ekonomi Menurut Dumairy (1996) Sistem ekonomi adalah suatu

Lebih terperinci

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI www.bimbinganalumniui.com 1. Ilmu ekonomi timbul karena... a. Dipaksakan oleh pemerintah karena undang-undang b. Kebutuhan manusia tidak seimbang dengan alat pemuas kebutuhan c. Desakan kaum kapitalis

Lebih terperinci

HARGA SEMBAKO DAN PRODUKSI KEDELAI NASIONAL Kamis, 27 Agustus 2009

HARGA SEMBAKO DAN PRODUKSI KEDELAI NASIONAL Kamis, 27 Agustus 2009 HARGA SEMBAKO DAN PRODUKSI KEDELAI NASIONAL Kamis, 27 Agustus 2009 Pangan merupakan kebutuhan dasar dari manusia dan merupakan kebutuhan pertama yang harus diprioritaskan pemenuhannya. Apabila harga pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan rumah tangga. Semakin tinggi pendapatan rumah tangga atau

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan rumah tangga. Semakin tinggi pendapatan rumah tangga atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumsi merupakan pengeluaran total untuk memperoleh barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu terentu. Pengeluaran konsumsi menjadi komponen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melihat keberhasilan pembangunan suatu negara. Setiap negara akan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melihat keberhasilan pembangunan suatu negara. Setiap negara akan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan merupakan indikator penting untuk melihat keberhasilan pembangunan suatu negara. Setiap negara akan berusaha keras untuk

Lebih terperinci

Sistem Ekonomi Campuran

Sistem Ekonomi Campuran Sistem Ekonomi Campuran Sistem ekonomi campuran merupakan penggabungan antara mekanisme pasar dengan campur tangan pemerintah. Sistem ekonomi campuran ini juga dibedakan ke dalam dua jenis sistem ekonomi,

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Konsep Ilmu Ekonomi Fakultas 1FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Definisi Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan individu/perusahaan/masyarakat

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI Pertambahan jumlah penduduk setiap tahun akan menimbulkan konsekwensi kebutuhan konsumsi juga bertambah dan dengan sendirinya dibutuhkan

Lebih terperinci

Ekonomi 1. Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang. Untuk SMA/MA Kelas X. Disusun oleh: Mintasih Indriayu

Ekonomi 1. Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang. Untuk SMA/MA Kelas X. Disusun oleh: Mintasih Indriayu Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Ekonomi 1 Untuk SMA/MA Kelas X Disusun oleh: Mintasih Indriayu Editor Tri : Tien Gunawati Design Cover : Desteka Ukuran : 17,6 X 25

Lebih terperinci

Materi 2 Ekonomi Mikro

Materi 2 Ekonomi Mikro Materi 2 Ekonomi Mikro Hubungan Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Abstract Hubungan pelaku ekonomi dalam perekonomian dengan mempelajari sumberdaya aktivitas ekonomi yang saling berkaitan dalam kegiatan

Lebih terperinci

Jenis Sistem Ekonomi

Jenis Sistem Ekonomi Jenis Sistem Ekonomi 1. Sistem Ekonomi Pasar Perekonomian yang kegiatannya dikendalikan sepenuhnya oleh interaksi anatar pembeli dan penjual di pasar 2. Sistem Ekonomi Campuran Sistem Ekonomi pasar yang

Lebih terperinci

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN. Pengantar Ekonomi 1 1

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN. Pengantar Ekonomi 1 1 POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN Pengantar Ekonomi 1 1 Pola Kegiatan Perekonomian Uang, perdagangan dan spesialisasi Pelaku kegiatan perekonomian Sirkulasi aliran pendapatan Masalah pokok perekonmian Batas kemungkinan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar KLASIFIKASI INDUSTRI Industri adalah suatu usaha atau kegiatan yang melakukan proses atau aktivitas yang mengubah dari sesuatu atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi berupa barang

Lebih terperinci

Peran Pemerintah dalam Perekonomian

Peran Pemerintah dalam Perekonomian Peran Pemerintah dalam Perekonomian 1. Sistem ekonomi atau Politik Negara 2. Pasar dan peran Pemerintah 3. Jenis Sistem Ekonomi 4. Peran Pemerintah 5. Sumber Penerimaan Negara week-2 ekmakro08-ittelkom-mna

Lebih terperinci

PERMASALAHAN POKOK EKONOMI

PERMASALAHAN POKOK EKONOMI Judul PERMASALAHAN POKOK EKONOMI Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : I (Satu) Nomor Modul : Eko.I.01 Penulis: Drs. Triwahono Penyunting Materi: Dra. Endang Sri Rahayu Penyunting Media: Sandjaja Siswosumarto,

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA Modul ke: 06 Ekonomi Fakultas EKONIMI DAN BISNIS Program Studi MANAJEMEN PEREKONOMIAN INDONESIA Sistem Perekonomian Indonesia, Sistem Kapitalis, Sistem Ekonomi Sosialis dan Sistem Campuran Serta Indonesia

Lebih terperinci

MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA

MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA A. Definisi Sistem ekonomi adalah cara suatu negara mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran. Pelaksanaan sistem ekonomi suatu negara tercermin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang sedang mengalami krisis Global, Indonesia sedang giat memperbaiki perekonomian nasional. Salah satu tujuan perbaikan itu adalah mempertahankan

Lebih terperinci

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran 7 SILABUS Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/Program : X Semester : 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan, sistem ekonomi.

Lebih terperinci

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources EKONOMI EKONOMI 1 2 3 unlimited human s wants and needs scarcity resources CHOICES Faktor Penggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas

Lebih terperinci

CAKUPAN DAN METODE ILMU. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan masyarakat

CAKUPAN DAN METODE ILMU. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan masyarakat CAKUPAN DAN METODE ILMU a. Pengertian ilmu ekonomi Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan penggunaan sumber daya yang langka yang telah disediakan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI. Desy Mayang Sari PPL UNY

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI. Desy Mayang Sari PPL UNY KONSEP DASAR ILMU EKONOMI Desy Mayang Sari PPL UNY Aspek Penilaian Sikap Spiritual Sikap Sosial Kompetensi Pengetahuan Kompetensi Keterampilan Ekonomi? Oikonomia Oikos Nomos Yunani RUMAH TANGGA ATURAN

Lebih terperinci

URAIAN MATERI. A. Pengertian, Motif, Prinsip, dan Biaya Peluang Ilmu Ekonomi

URAIAN MATERI. A. Pengertian, Motif, Prinsip, dan Biaya Peluang Ilmu Ekonomi URAIAN MATERI A. Pengertian, Motif, Prinsip, dan Biaya Peluang Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi adalah suatu bidang studi yang Sudah cukup lama berkembang sebagai salah satu bidang ilmu pengetahuan, perkembangannya

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Ekonomi

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Ekonomi UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : 7 Waktu : 11.15-12.45 No.Induk : Hari/Tanggal : Selasa, 09 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

Masalah Ekonomi dan Kaitannya dengan Kelangkaan Kebutuhan Manusia. Bab. Warta Ekonomi. Langka Minyak, DPRD Sumsel akan Panggil Pertamina

Masalah Ekonomi dan Kaitannya dengan Kelangkaan Kebutuhan Manusia. Bab. Warta Ekonomi. Langka Minyak, DPRD Sumsel akan Panggil Pertamina Bab I Masalah Ekonomi dan Kaitannya dengan Kelangkaan Kebutuhan Manusia Warta Ekonomi Langka Minyak, DPRD Sumsel akan Panggil Pertamina Jumat, 18 Februari 2005 Pkl. 16.20 WIB TEMPO Interaktif, Palembang:

Lebih terperinci

bebrapa sistem perekonomian.

bebrapa sistem perekonomian. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Bandung Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/ Semester : VIII/II Standar Kompetensi : 7. Memahami Kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id G. Analisis Konsep Arus Melingkar (circular flow concept) Untuk mendapatkan gambaran yang

Lebih terperinci

MODUL EKONOMI. Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS

MODUL EKONOMI. Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS MODUL EKONOMI Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS X KATA PENGANTAR Pada hakikatnya, ilmu ekonomi mempelajari perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, dan berkembang dengan

Lebih terperinci

Sistem Sistem Ekonomi. Pengantar Ekonomi Julius Nursyamsi

Sistem Sistem Ekonomi. Pengantar Ekonomi Julius Nursyamsi Sistem Sistem Ekonomi Pengantar Ekonomi Julius Nursyamsi Pengertian Sistem Ekonomi Gregory Grossman 1984 Sekumpulan komponen-komponen atau unsurunsur terdiri atas unit-unit atau agen-agen ekonomi serta

Lebih terperinci

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA PERAN PELAKU EKONOMI

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA PERAN PELAKU EKONOMI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

KEGIATAN EKONOMI KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

KEGIATAN EKONOMI KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH KEGIATAN EKONOMI KESEHATAN Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH POKOK BAHASAN Pendahuluan Kegiatan ekonomi Pelaku pelaku kegiatan ekonomi Tujuan campur tangan pemerintah Peran pemerintah Sirkulasi aliran

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR

PERMINTAAN DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR Bab 17 Permintaan dan Penawaran serta Terbentuknya Harga Pasar 351 BAB 17 PERMINTAAN DAN PENAWARAN ARAN SERTA TERBENTUKNYA HARGA PASAR Sumber: Dokumen Penerbit, 2006 Gambar 17.1 Tawar-menawar antara penjual

Lebih terperinci

SUKARDI EKONOMI UNTUK SMA/MA KELAS X

SUKARDI EKONOMI UNTUK SMA/MA KELAS X SUKARDI EKONOMI UNTUK SMA/MA KELAS X i Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang Ekonomi 1 Untuk SMA/MA Kelas X Sukardi Editor materi : Titik Maryani Tata letak : Tim Setting/Layout

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA E K O N O M I PROGRAM STUDI IPS PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

STUDI PEMETAAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG

STUDI PEMETAAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG Riptek, Vol.2, No.2, Tahun 2008, Hal.: 1 6 STUDI PEMETAAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Unisbank Semarang Abstrak Kemiskinan sampai saat ini masih menjadi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Proses alih fungsi lahan dapat dipandang sebagai suatu bentuk konsekuensi logis dari adanya pertumbuhan dan transformasi serta perubahan struktur sosial ekonomi

Lebih terperinci

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

BAB 7. ASPEK EKONOMI & SOSIAL

BAB 7. ASPEK EKONOMI & SOSIAL BAB 7. ASPEK EKONOMI & SOSIAL A. PENGERTIAN ASPEK EKONOMI & SOSIAL Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak positif dan negative. Dampak posittif dan negative ini akan dapat dirasakan

Lebih terperinci

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN TEORI UTAMA PEMBANGUNAN MENURUT TODARO (1991;1994) Teori pertumbuhan linear. Teori perubahan struktural. Teori Dependensia. Teori neo-klasik. Teori-teori baru. Teori pertumbuhan linear Dasar pemikiran

Lebih terperinci

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Putri Irene Kanny Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-4 Arus lingkar pendapatan dalam perekonomian tertutup dua sektor Arus lingkar pendapatan

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN KTSP & K-13 A. POLA PERILAKU KONSUMEN a. Konsep Dasar Konsumsi

ekonomi Kelas X TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN KTSP & K-13 A. POLA PERILAKU KONSUMEN a. Konsep Dasar Konsumsi KTSP & K-13 Kelas X ekonomi TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN Semester 1 KelasX SMA/MA KTSP & K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian mempunyai peranan penting pada negara berkembang seperti di indonesia. Kontribusi sektor pertanian ini sangat berpengaruh untuk pembangunan negara. Hal ini

Lebih terperinci

Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi. Perekonomian Indonesia

Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi. Perekonomian Indonesia Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi Perekonomian Indonesia Peran Pertanian pada pembangunan: Kontribusi Sektor Pertanian: Sektor Pertanian dalam Pembangunan Ekonomi Pemasok bahan pangan Fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kinerja. perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kinerja. perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kinerja perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang layak bagi seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan hal klasik yang belum tuntas terselesaikan terutama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan hal klasik yang belum tuntas terselesaikan terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan hal klasik yang belum tuntas terselesaikan terutama di negara berkembang, artinya kemiskinan menjadi masalah yang dihadapi dan menjadi

Lebih terperinci

Pertemuan Ke 1 dan 2. Pengantar Ilmu Ekonomi FP UNJA

Pertemuan Ke 1 dan 2. Pengantar Ilmu Ekonomi FP UNJA Pertemuan Ke 1 dan 2 Pokok Bahasan 1. Pengertian dan ruang lingkup ilmu ekonomi 2. Mekanisme Pasar (Permintaan, Penawaran dan Harga) 3. Konsep Elastisitas 4. Teori Konsumsi 5. Teori Produksi 6. Teori Biaya

Lebih terperinci