PENJUALAN CICILAN. Sulaiman S.Manggala. Manggala,, SE.Ak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENJUALAN CICILAN. Sulaiman S.Manggala. Manggala,, SE.Ak"

Transkripsi

1 BAB 5 PENJUALAN CICILAN Sulaiman S.Manggala Manggala,, SE.Ak Ak.,MBA Jaminan Bagi Pihak Penjual Faktor faktor Yang Harus Dipertimbangkan Oleh Pihak Penjual Dalam Menetapkan Kebijakan Penjualan Cicilan 1. Pihak penjual biasanya melindungi diri dan memperoleh jaminan kalau pihak pembeli gagal untuk menyelesaikan pembayaran menurut kontrak 2. Pihak penjualan kredit melengkapi barang barang dengan proteksi seperti perjanjian, tugas hipotik barang bergerak,, chattel trust, akte perwalian, faktor hak gadai,, equipment trust, penjualan bersyarat dan trust receipt. 3. Menetapkan bentuk bunga bunga surat berharga dan menggambarkan hak hak kreditor, debitor dan pihak ketiga terhadap bunga surat berharga tersebut ( tanpa memandang pada perjanjian yang telah dipilih pihak pihak tersebut ) 1

2 Upaya untuk mengurangi atau menghindari kerugian pemilikan kembali, pihak penjual harus mempertimbangkan tindakan pencegahan sbb : 1. Uang muka yang ditetapkan harus cukup besar untuk menutup penurunan nilai barang karena perubahannya dari barang baru menjadi barang bekas 2. Periode pembayaran cicilan harus tidak terlalu lama atau panjang, sebaliknya tiap bulan 3. Pembayaran cicilan berkala tidak harus melebihi penurunan nilai barang yang terjadi di antara pembayaran berkala. Apabila nilai barang ini melebihi saldo kotor kontrak yang belum dibayar, maka pihak pembeli segan untuk tidak memenuhi kontrak. METODE PENETAPAN LABA KOTOR PADA PENJUALAN CICILAN Ada 2 pendekatan yang diambil pada penetapan laba kotor atau penjualan cicilan : 1. Laba kotor dapat dikaitkan dengan periode penjualan yang terjadi 2. Laba kotor dapat dikaitkan dengan periode penagihan per kas atau kontrak cicilan. 2

3 Laba Kotor dalam Periode Penjualan Laba kotor dapat kita tetapkan pada saat penjualan, saat dimana barang barang ditukarkan dengan klaim yang secara hukum dapat dipaksakan terhadap pelanggan atau konsumen Prosedur ini membutuhkan penetapan semua beban yang menyangkut penyelenggaraan penjualan piutang tak tertagih, pada saat penjualan Hal ini dilakukan dengan jalan mendebet perkiraan beban yang bersangkutan dan dengan mengkredit penyisihan untuk beban yang diantisipasi. Penetapan laba kotor atas penjualan dalam periode di mana penjualan itu terjadi relatif mudah diterapkan dan sehat dari sudut teori. Penetapan laba Kotor dalam Periode Penagihan Per Kas Prosedur penetapan laba kotor dalam periode penagihan per kas adalah sbb: Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok Penagihan dipandang sebagai realisasi laba Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok dan realisasi laba Pada metode bagian ketiga diatas, mengharuskan penetapan laba kotor sebanding dengan penagihan, disebut sebagai akuntansi dengan metode atau dasar cicilan. Apabila laba kotor dipandang sebagai kontingen pada penagihan per kas, maka penetapan laba kotor atas keseluruhan periode penagihan dapat didukung dibandingkan dengan prosedur alternatif tersebut. 3

4 METODE CICILAN Metode cicilan dalam perkiraan, maka selisih antara harga jual kontrak dan harga pokok penjualan dicatat sebagai laba kotor yang ditangguhkan. Saldo ini ditetapkan sebagai pendapatan, yang secara berkala membandingkan periode penagihan uang kas terhadap harga jual. Dengan kata lain,prosentase laba kotor awal atas penjualan diperhitungkan pada penagihan berkala untuk menentuhkan jumlah yang harus ditetapkan sebagi pendapatan. Pada tiap akhir periode saldo laba kotor yang ditangguhkan, yang masih terdapat dalam buku buku sama dengan persentase laba kotor yang diperhitungkan atas saldo piutang cicilan pada tanggal itu. Penangguhan laba kotor, pada dasarnya menyatakan penangguhan hasil penjualan yang disertai dengan penangguhan harga pokok penjualan. Penangguhan laba kotor dapat menyatakan penangguhan biaya yang dikeluarkan dalam promosi penjualan cicilan Akuntansi dengan metode cicilan biasanya berarti penangguhan laba kotor tetapi penetapan biaya penjualan dari administrasi dalam periode pengeluarannya Metode cicilan yang melaporkan laba kotor dapat digunakan untuk tujuan pajak penghasilan dalam harta benda tak-gerak pribadi, oleh agen agen penjual yang secara teratur melakukan rencana penjualan cicilan. 4

5 Penjualan Harta Benda Tak-Gerak dengan Dasar Cicilan Asumsikan bahwa pada tanggal 1 oktober 1986, westwood Realty Co, menjual harta benda miliknya,, yang niali bukunya sebesar $30.000, kepada S.F.West dengan harga $ Perusahaan ini menerima per kas $ pada tanggal itu untuk penjualan ini dari wesel hipotik sebesar $ yang dapat dibayar dalam 20 kali cicilan ditambah bunga 12% atas pokok yang belum dibayar. Komisi dan biaya lainnya atas penjualan ini berjumlah $1.500 dibayar. Cicilan reguler pokok dan bunga atas wesel hipotik diterima oleh pihak penjual dalam tahun berikutnya,tahun tahun 1987 Ayat ayat jurnal dibawah ini akan tercantum dalam buku perusahaan(buku pihak penjual) jika: 1. Laba kotor ditetapkan dalam periode penjualan 2. Laba kotor ditetapkan berkala yang sebanding dengan penagihan. Diasumsikan bahwa periode fiskal perusahaan adalah tahun kalender Jika cicilan ditagih secara berkala sampai wesel itu dibayar lunas, maka ayat ayat jurnal harus terus dibuat dengan cara seperti ditunjukkan diatas. Keuntungan bersih atas penjualan harta benda ini ditetapkan berbeda, ada 2 metode: 1. Penetapan laba dalam periode penjualan yang menghasilkan keuntungan sebesar $ ($ $1.500) pada tahun Penetapan laba berkala dalam proporsi penegihan menghasilkan keuntungan sebesar $2.500($ $1.500) pada tahun 1986 dan keuntungan dalam tiap tahun berikutnya untuk waktu 10 tahun masing masing adalah sebesar $1.600(40% dari $4.000) 5

6 Jika ternyata pembayaran kontrak tidak dipenuhi, maka pihak penjual mengambil tindakan untuk memiliki kembali harta benda yang telah dijual. Ayat jurnal yang harus disusun pada pemilikan kembali harta benda tersebut tergantung pada metode yang digunakan semula dalam mencatat laba atas penjualan. Jika laba atas penjualan ditetapkan pada waktu penjualan terjadi, maka ayat jurnal harus menunjukkan perolehan kembali harta benda ini menurut nilai pasar, pembatalan saldo klaim terhadap pihak pembeli, dan keuntungan atau kerugian dari pemilikan kembali harta benda tersebut. Jika laba ditetapkan dengan metode cicilan, maka pembatalan saldo klaim terhadap pihak pembeli harus disertai dengan pembataln saldo laba kotor yang ditangguhkan;harta harta benda masih dicatatdengan niali pasar wajarnya, tetapi keuntungan atas kerugian atas pemilikan kembali diukur dengan selisih antara pos harta benda yang ditetapkan dan saldo kontrak cicilan yang dibatalkan. Transaksi Ayat Jurnal 1 Oktober 1986 dijual harta benda takgerak(persil A),nilai buku $30.000,dgn harga $ Diterima uang muka & dan wesel hipotik utk sisanya sebesar $ Dibayar biaya penjualan sebesar $1.500 Penetapan Laba dalam Periode Penjualan Piutang dari SF West $ Harta benda takgerak(persil A) $ keuntungan atas penjualan(persil A) Kas $ Wesel hipotik Piutang dari SF west..$ Biaya penjualan..$1.500 Kas $1.500 Penetapan Laba berkala dalam Proporsi Penagihan Piutang dari SF W est $ Harta benda takgerak (Persil A) $ laba kotor yg ditangguhkan (persil A) Kas..$ W esel hipotik Piutang daro SF W est $ Biaya penjualan $1.500 Kas Desember 1986 Bunga akrual atas menyesuaikan perkiraan utk:(1)bunga yg masih wesel hipotik..$1.200 harus diterima atas wesel hipotik $ sebesar pendapatan bunga $ % utk 3 bulan, $1200(2)(pelaporan dgn metode cicilan).laba kotor yg direalisasi;tingkat laba kotor 40% ($ laba kotor + $10.000;laba kotor yg direalisasi 40% dari $10.000,atau $4.00 Untuk menutup perkiraan nominal Keuntungan atas Penjualan(persil A) $ Pendapat bunga Biaya penjualan.. $1.500 Ikhtisar rugi-laba Januari Kas..$1.200 untuk mengimbangi(reverse)bunga yg masih harus Akrual atas wesel diterima,yg ditetapkan pada akhir periode Hipotik $1.200 sebelum nya 1 April Kas $1.200 diterima cicilan semester atas wesel hipotik,$2.000 W esel hipotik $2.000 dan bunga atas pokok utk 6 Pendapat bunga bulan,$ Oktober diterima cicilan semester atas wesel hipotik,$2.000 dan bunga atas pokok utk 6 Kas $4.280 W esel hipotik Pendapat bunga $ bulan,$ Desember menyesuaikan perkiraan utk:(1)bunga yg masih harus diterima atas wesel hipotik,$36.000,@12% Bunga akrual atas W esel hipotik Pendapat bunga $ utk 3 bulan,$1.080.(2)(pelaporan dgn metode cicilan).laba kotor yg direalisasi tingkat laba kotor 40%,uang kas yg ditagih,$4.000;laba kotor yg direalisasi,40% dari $4.000,atau $1.600 Untuk menutup perkiraan nominal Pendapatan bunga $4.560 Ikhtisar rugi-laba $4.560 Bunga akrual atas W esel hipotik..$1.200 Pendapatan bunga $1.200 Laba kotor yg Ditangguhkan(persil A) $4.00 Laba kotor yg Direalisasi(persil A) $4.000 Laba kotor yg direalisasi (persil A) $ pendapatn bunga biaya penjualan $1.500 ikhtisar rugi-laba Kas.$1.200 Akrual atas W esel hipotik $1.200 Kas.$4.400 W esel hipotik $2.000 Pendapatn bunga Kas.$4.280 W esel hipotik $2.000 Pendapatn bunga Bunga akrual atas W esel hipotik..$1.080 Pendapatan bunga $1.080 Laba kotor yg Ditangguhkan(persil A) $1.600 Laba kotor yg D irealisasi(persil A) $1.600 Laba kotor yg Ditangguhkan(persil A) $1.600 Pendapat bunga $4.560 Ikhtisar rugi-laba $

7 Asumsikan bahwa dalam contoh diatas pihak pembeli gagal memenuhi cicilan yang harus dibayar pada tanggal 1 april Pihak penjual menyerahkan wesel hipotik dengan saldo yang dibayar sebesar $ dan memiliki kembali harta benda itu. Penilaian harta benda pada tanggal ini menunjukkan nilai pasar wajar sebesar $ Ayat ayat jurnalnya dibawah masing masing metode berbunyi sbb: Transaksi Ayat jurnal Harta benda tak-gerak yang diperoleh kem bali(persil A)yang dinilai sebesar $28.500;wesel hipotik yang diserahkan dengan saldo yang belum dibayar sebesar $ Penetapan laba dalam periode penjualan Harta benda takgerak (persil A) $ Kerugian atas pemilikan kembali (persil A) $7.500 W esel hipotik..$ Penetapan laba berkala dalam proporsi penagihan Harta benda takgerak (persil A) $ Laba kotor yang ditangguhkan (persil A).$ W esel hipotik $ Keuntungan atas pem ilikan kem bali (persil A )

8 Pada masing masing metode diatas, ayat jurnal yang kedua juga dibutuhkan untuk menghapuskan bunga akrual sebesar $1.080 sebagai kerugian atas wesel hipotik yang ditetapkan pada akhir tahun 1987, tetapi tak dapat ditagih dalam tahun Keuntungan dan kerugian pada masing masing metode diatas dapat kita buktikan dengan penghitungan sbb: Penetapan Laba dalam periode penjualan Penetapan Laba Berkala dalam proporsi penagihan Total yang ditagih dan diterima.. $ $ Kerugian dalam nilai harta benda yang dimiliki kembali: Dasar semula.$ Nilai pasar yang wajar atas perolehan kembali Keuntungan bersih.. $ $ Keuntungan yang ditetapkan sebelum pemilikan Kembali Keuntungan(kerugian kerugian) atas pemilikan kembali.. ($7.500) $

9 Penjualan Barang Dagangan Berdasarkan Cicilan Asumsikan bahwa neraca untuk Kelton Sales Co pada tanggal 1 januari 1987 adalah sbb: Kas.. $ Persediaan barang dagangan Piutang usaha(biasa biasa) Piutang usaha cicilan,thn Piutang usaha cicilan,thn1975,thn Total aktiva $ Hutang usaha.$ Laba kotor yang ditangguhkan atas penjualan cicilan,thn Laba kotor yang ditangguhkan atas Penjualan cicilan,thn Modal saham Laba yang ditangguhkan Total kewajiban dan modal. $

10 Piutang cicilan tahun 1986 dan tahun 1985 dilakukan dengan tingkat laba kotor masing masing sebesar 38% dan 35%. Pada tanggal 1 januari 1987, dengan piutang usaha cicilan tahun 1986 sebesar $ yang masih ada, melaporkan laba kotor yang ditangguhkan sebesar 38% dari jumlah ini yakni sebesar $22.500, dengan piutang usaha cicilan tahun 1985 yang berjumlah sebesar $20.000, melaporkan laba kotor yang ditangguhkan sebesar 35% dari jumlah ini atau sebesar $7.000 Transaksi dan ayat jurnal untuk Kelton Sales Co, yang berkaitan dengan penjualan biasa dan penjualan cicilan tahun 1987 adalah sbb: 10

11 Prosedur Alternatif Untuk Menghitung Laba Kotor Yang direalisasi Laba kotor yang direalisasi dapat ditentukan dengan jalan menghitung jumlah laba kotor yang ditangguhkan pada akhir periode dan mengurangkan perkiraan laba kotor yang ditangguhkan dari saldo ini. Dengan menggunakan data data untuk Kenton Sales Co dimuka, prosedur ini ditempuh sbb: 11

12 Tahun 1987 Tahun 1986 Tahun 1985 Saldo laba kotor yg Ditangguhkan sebelum Penyesuaian. $ $ $7.000 Laba kotor yg ditangguhkan Pada akhir thn 1987: Atas piutang usaha cicilan thn 1987, 40% dari saldo yg tak-tertagih tertagih $ Dari saldo yg tak-tertagih tertagih $ $7.600 Atas piutang usaha cicilan thn 1985,35% Dari saldo yg tak tertagih $ Pengurangan dalam saldo laba kotor Yg ditangguhkan pd akhir thn 1987-laba kotor yg direalisasi sbg akibat dari penagihan selama thn $ $ $5.250 Penggunaan Buku Harian Khusus Pada Pencatatan Penjualan Cicilan Transaksi penjualan dan kas biasanya dicatat dalam buku harian khusus Buku harian khusus penjualan memuat kolom kolom khusus untuk penjualan per kas, penjualan biasa dengan kredit, dan penjualan cicilan. Buku harian penerimaan kas memuat sebuah kolom untuk penagihan atas piutang usaha dan juga kolom kolom khusus untuk penagihan atas piutang usaha cicilan, untuk periode berjalan(periode sekarang) dan periode sebelumnya. Apabila laba kotor harus ditentukan menurut departement,maka maka buku harian khusus dapat dimaksudkan sebagai pengelompokkan lebih lanjut dari penjualan, harga pokok penjualan, dan piutang usaha cicilan serta penagihan oleh masing masing departemen. 12

13 Penetapan Umur Piutang Dalam Akuntansi Dengan Metode Cicilan Dalam ilustrasi,perkiraan diselenggarakan baik untuk piutang usaha cicilan maupun untuk laba kotor yang ditangguhkan menurut tahun;penagihan dikaitkan dengan piutang usaha yang dikelompokkan menurut tanggal penjualan semula. Jika menggunakan sebuah perkiraan total laba kotor yang ditangguhkan dalam sebuah perkiraan tunggal,maka kita perlu menganalis dan mengelompokkan laba kotor yang tepat dapat ditetapkan pada total piutang usaha menurut tahun untuk menetapkan saldo laba kotor yang ditangguhkan. Penyusunan Laporan Keuangan Pada Penggunaan Metode Cicilan Neraca dari perusahaan yang melakukan penjualan cicilan mencakup piutang usaha cicilan dan saldo laba kotor yang ditangguhkan atas penjualan cicilan. Apabila aktiva lancar yang dipegang mencakup sumber daya yang layak diharapkan dapat direalisasi menjadi uang kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklus operasi normal perusahaan, maka piutang usaha cicilan memenuhi syarat untuk dicantumkan sebagai piutang lancar. Dalam melaporkan piutang usaha cicilan sebagai piutang lancar pengungkapan tanggal jatuh tempo kontrak penjualan cicilan akan memberikan penilaian dan gambaran yang lebih baik kepada para pembaca neraca mengenai posisi keuangan perusahaan; tanggal jatuh tempo harus diungkapkan dalam tanda kurung atau pun dalam catatan kaki, atau dapat kita cantumkan menurut tanggal jatuh tempo tahunan. 13

14 Berkaitan dengan pengelompokan yang tepat atas saldo kotor yang ditangguhkan dalam neraca, maka saldo harus dilaporkan sbb: 1. Sebuah pos kewajiban yang harus dimasukkan di bawah judul pendapatan yang ditangguhkan 2. Sebuah perkiraan penilaian aktiva yang harus dikurangi dari piutang usaha cicilan 3. Sebuah pos modal yang harus dimasukan sebagai bagian dari laba yang ditahan. Pendekatan yang menyatakan pengelompokkan kembali laba kotor yang ditangguhkan kedalam 3 elemen sbb: 1. Penyisihan untuk beban yang kontinyu,, yang masih diantisipasi dalam penagihan piutang usaha cicilan yang meliputi beban beban yang timbul dari ketidakmampuan membayar dan pemilikan kembali. Penyisihan ini akan dikurangkan dari saldo piutang usaha cicilan. 2. Kewajiban pajak penghasilan atas bagian dari laba kotor yang belum ditetapkan dalam SPT pajak. Kewajiban pajak penghasilan ini tidak akan diakrualkan, karena jumlah ini akan menjadi jumlah yang harus dibayar hanya apabila piutang usaha cicilan itu direalisasikan menjadi uang kas dalam periode berikutnya. 3. Saldo yang menyatakan laba bersih,, yang ditetapkan pada kontrak penjualan cicilan. Jumlah ini dapat dilaporkan sebagai saldo laba yang ditahan,, yang tidak harus digunakan sebagai dasar untuk dividen sampai piutang usaha cicilan ditagih( dan diterima ). 14

15 Neraca perhitungan rugi-laba laba, dan skedul yang memberikan analisis laba kotor atas penjualan cicilan untuk perusahaan Kelton Sales Co, yang disusun pada akhir tahun 1987 diperlihatkan sbb: Kelton Sales Co Perhitungan Rugi-Laba Untuk Tahun Berakhir Per 31 Desember

16 Kelton Sales Co Analisis laba Kotor Atas Penjualan Cicilan Skedul Untuk Mendukung Perhitungan Rugi-Laba Tingkat laba kotor atas penjualan cicilan tahun 1987: laba kotor $60.000:penjualan cicilan $ % Laba kotor yang ditangguhkan atas penjualan cicilan tahun 1987: Piutang usaha cicilan $ ,dikurangi penagihan $ sama dengan $ x 40%.. $ Laba yang direalisasi: Penagihan atas piutang usaha cicilan $ $ $ Persentase laba kotor atas penjualan cicilan 40% 38% 35% Laba kotor yang direalisasi.. $ $ $5.250 Penjualan Cicilan dengan Tukar Tambah (Trade-in) Asumsikan bahwa barang tertentu dengan harga pokok sebesar $675 dijual seharga $ Sebuah barang bekas-pakai diterima sebagai uang muka, dengan nilai tukar tambah sebesar $300. Perusahaan memperkirakan biaya perbaikan barang bekas-pakai ini sebesar $20 dan harga jual setelah diperbaiki sebesar $275. Perusahaan biasanya mengharapkan laba kotor sebesar 20% atas penjualan barang bakas pakai. Nilai barang tukar-tambah tambah dan jumlah nilai tukar-lebih dihitung sbb: jumlah yg ditetapkan atas tukar-tambah tambah.$300 Nilai barang tukar-tambah tambah: nilai penjualannya..$275 Dikurangi: biaya perbaikan..$20 Laba kotor yg direalisasi atas penjualan kembali,20% dari $ nilai tukar-lebih..$100 16

17 Penjualan cicilan dengan tukar-tambah tambah dapat kita catat sbb: Barang dagangan tukat-tambah tambah $200 Nilai Tukar-lebih atas penjualan cicilan dengan tukar-tambah tambah 100 Piutang usaha cicilan,tahun penjualan cicilan $1.000 Harga pokok penjualan cicilan.. $ 675 Barang dagangan baru.. $675 Persentase harga pokok atas penjualan cicilan dihitung sbb: Harga pokok $675; penjualan bersih $1.000, dikurangi nilai tukar-lebih $100, atau $900; persentase harga pokok 675/900, atau sebesar 75%. Laba kotor atas penjualan cicilan, dengan demikian adalah sebesar 25%, dan 25% dari $200(uang muka atas penjualan). Ketidakmampuan Membayar dan Pemilikan Kembali Untuk mengilustrasikan prosedur dalam hal ketidakmampuan membayar dan pemilikan kembali,kita kita asumsikan data data sbb: Total penjualan cicilan thn $ Tingkat laba kotor atas penjualan cicilan thn % Dalam thn 1988, pelanggan tidak mampu membayar kontrak penjualan cicilan sebesar $600, yg berasal dari transaksi thn Total yg telah ditagih pd thn 1987 sebesar $250. Barang yg telah dimiliki kembali sebesar $180. Maka ayat jurnal untuk mencatat ketidakmampuan mambayar dan pemilikan kembali sbb: 17

18 Barang dagangan-pemilikan kembali..$180 Laba kotor yang ditangguhkan thn Kerugian atas pemilikan kembali 44 Piutang usaha cicilan thn $350 Pembatalan saldo piutang usaha cicilan sebesar $350 ini dibarengi dengan pembatalan laba kotor yg ditangguhkan sebesar $126 (36% dari $350). Barang dagangan yang dimiliki kembali dilaporkan dengan nilai sebesar $180. Kerugian sebesar $44 yang ditetapkan atas pemilikan kembali, menyatakan selisih antara saldo piutang usaha cicilan yg dibatalkan sebesar $224($350-$126) $126) dan nilai yang ditetapkan atas barang yg dimiliki kembali sebesar $180. Penggunaan Metode Cicilan American Accounting Association on Consepts and Standards Underlying Corporate Report memperingatkan agar metode cicilan jangan digunakan kecuali apabila timbul kondisi yang membenarkan sepenuhnya penggunaan metode ini. Mungkin penggunaan metode cicilan dapat didukung apabila barang tak-gerak dijual dengan uang muka dalam jumlah yang kecil dan cicilan-cicilannya cicilannya mencakup sejumlah tahun sita ada kemungkinan akan timbul ketidakmampuan membayar perubahan kondisi pasar atau ketidakmampuan atau ketidak sediaan pihak pembeli untuk menyelesaikan kontrak penjualan. Dalam menggunakan metode cicilan jika hanya untuk tujuan pajak penghasilan akan timbul perbedaan penting antar laba bersih yang dilaporkan dalam buku. Untuk mengilustrasikan penerapan hal ini, asumsikan bahwa Kelton Sales Co. Dalam contoh dimuka melaporkan laba kotor atas penjualan cicilan dalam periode penjualan untuk tujuan laporan keuangan tetapi tapi melaporkan laba kotor dengan metode cicilan.. $600,00 dikurangi harga pokok penjualan sebesar $400,00 dan biaya operasi sebesar $

19 asumsikan bahwa Kelton Sales Co. Dalam contoh dimuka melaporkan laba kotor atas penjualan cicilan dalam periode penjualan untuk tujuan laporan keuangan tetapi melaporkan laba kotor dengan metode cicilan lan. $600,00 dikurangi harga pokok penjualan sebesar $400,00 dan biaya operasi sebesar $ Saldo piutang usaha perlu dianalisis dalam menetapkan saldo laba kotor yang ditangguhkan untuk tujuan pajak. Laba bersih per buku akan dinilai kembali menjadi laba bersih untuk tujuan pajak penghasilan dengan penyesuaian sbb: laba bersih sebelum pajak penghasilan per buku..$ ditambah laba kotor yg ditangguhkan pada akhir thn $ dikurangi laba kotor yg ditangguhkan pd akhir thn laba bersih deengan metode cicilan.. $ Dengan mengsumsikan pajak penghasilan sebesar 40%maka Kelton Co. akan menetapkan kewajiban pajak yg ditangguhkan sebesar 40% dari $29.800, atau $ utk thn Dalam penyesuaian perkiraan pada akhir thn 1987, sebuah ayat jurnal utk menetapkan pajak penghasilan akan disusun dalam buku dan berbunyi sbb: pajak penghasilan(40% dari $80.000, laba bersih per buku) $ hutang pajak penghasilan(40% dari $72.450, laba bersih per SPT pajak.. $ hutang pajak penghasilan yg ditangguhkan(40% dari $7.550,kenaikan dalam saldo yg ditangguhkan) Dengan menggunakan dasar cicilan untuk tujuan pajak penghasilan, sementara penetapan seluruh laba kotor atas penjualan cicilan dan juga beban pajak yg dapat dikenakan pada laba menurut buku, maka kelton Sales Co, akan melaporkan operasi utk thn 1987 sbb: 19

20 penjualan $ Harga pokok penjualan Laba kotor.. $ Biaya operasi Laba sebelum pajak penghasilan.. $ Pajak penghasilan Laba bersih.. $ BUNGA ATAS KONTRAK PENJUALAN Persetujuan untuk pembayaran bunga berkala pada umumnya mengambil salah satu dari bentuk sbb: 1. Bunga dihitung atas saldo pokok yg terhutang antara periode cicilan lan. Bunga yg dihitung dengan cara ini kadang kadang disebut bunga jangka panjang ( long-end interest ) 2. Bunga dihitung atas masing masing cicilan yg harus dibayar, dari tanggal kontrak penjualan cicilan ditandatangani sampai tanggal pembayarn cicilan. Bunga yg dihitung dengan cara ini disebut bunga jangka pendek( ( short-end interest ) 3. Pembayaran berkala dalam jumlah yang sama dan menyatakan bunga atas saldo poko yang terhutang antara periode cicilan, sisanya merupakan pengurangan dalam saldo pokok 4. Bunga sepanjang periode pembayaran dihitung atas pokok semula. 20

21 Untuk mengilustrasikan rencana pembayaran diatas,asumsikan asumsikan bahwa pada tanggal 30 juni, sebuah perlengkapan( ( equipment ) dijual dengan cicilan sebesar $400. Syarat penjualan mengharuskan pembayaran uang muka sebesar $100, dan sisanya harus dibayar dalam 6 kali cicilan bunga sebesar 12%. Pembayaran menurut masing masing pola diuraikan sbb: Bunga Berkala atas Saldo Pokok yang terhutang Antara Periode Cicilan Jika pembayaran pokok bulanan 6 harus dilakukan bersama-sama dengan bunga yang harus dibayar atas saldo pokok yg terhutang antara tanggal-tanggal tanggal cicilan maka pembayaran akan dilakukan seperti terlihat dalam tabel dibawah ini : 21

22 Tanggal Bunga atas saldo yang terutang 1 % per bulan Pembayaran cicilan yang jatuh tempo Total pembayaran Saldo pokok 30 Juni. 30 juni. 31 juli.. 31 Agustus.. 30 September.. 31 oktober. 30 Nopember.. 31 Desember... $3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 $10,50 $100,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 $400,00 $100,00 53,00 52,50 52,00 51,50 51,00 50,50 $410,50 $400,00 300,00 250,00 200,00 150,00 100,00 50,00 nol Penjualan dan 2 pembayaran cicilan pertama akan dicatat seperti berikut : Transaksi 30 Juni Untuk mencatat penjualan cicilan $400,dan pembayaran uang muka $ Juli Untuk mencatat pembayaran cicilan pertama $50 dan Bunga 12% untuk 1 bulan atas saldo yg terutang sebesar $300 31Agustus Untuk mencatat pembayaran kedua $50 dan bunga 12% untuk 1 bulan atas saldo yg terutang sebesar $250 Dalam buku pihak pembeli Perlengkapan $400,00 Hutang usaha cicilan $400,00 Hutang usaha Cicilan $100,00 kas.. $100,00 Hutang usaha Cicilan $50,00 Beban bunga $3,00 kas.$53,00 Hutang usaha cicilan $50,00 Beban bunga $2,50 kas..$52,5 Dalam buku pihak penjual Piutang usaha cicilan $400,00 penjualan cicilan 400,00 Kas.. $100,00 piutang usaha cicilan $100,00 Kas..$53,00 piutang usaha cicilan $50,00 pendapatan bunga $3,00 Kas.$52,50 piutang usaha cicilan $50,00 pendapatan bunga $ 2,50 22

23 Bungan Berkala Atas Masing-masing Cicilan yang Jatuh Tempo Misalkan fakta fakta yang sama kecuali jika bunga harus dibayar berkala atau cicilan yg jatuh tempoh, dari tanggal kontrak penjualan cicilan sampai dengan tanggal pembayaran cicilan. Pembayaran akan terjadi seperti terlihat dalam tabel dibawah ini : 23

24 Bunga akrual pada pembayaran cicilan tiap akhir bulan Juli dan Agustus dicatat sbb : Transaksi Dalam Buku Pihak Pembeli Dalam buku pihak penjual 31 Juli Untuk mencatat bunga yg masih harus dibayar sebesar 12% utk 1 bulan atas saldo yg terutang sebesar $300 Untuk mencatat pembayaran cicilan pertama $50 dan bunga 12% utk 1 bulan atas pembayaran cicilan pertama $50 Beban Bunga..$3,00 Bunga yg masih harus dibayar atas hutang usaha cicilan $3,00 Hutang usaha cicilan $50 Bunga yg masih harus dibayar atas hutang usaha cicilan 0,50 Kas..$50,50 Bunga yg masih harus dibayar atas piutang usaha cicilan $3,00 Pendapatan bunga $3,00 Kas.$50,50 Piutang usaha cicilan $50,00 Bunga yg masih harus dibayar atas piutang usaha 0,50 31 Agustus Untuk mencatat bunga yg masih harus dibayar sebesar 12% utk 1 bulan atas saldo yg terutang sebesar $250 Untuk mencatat pembayaran cicilan kedua $50 dan bunga 12% utk 2 bulan atas pembayaran cicilan kedua $50 Beban bunga.$2,50 Bunga yg masih harus dibayar atas hutang usaha cicilan..$2,50 Hutang usaha cicilan.$50,00 Bunga yg masih harus dibayar atas hutang usaha cicilan $1,00 Kas..$51,00 Bunga yg masih harus dibayar atas piutang usaha cicilan $2,50 Pendapatan bunga $2,50 Kas.$51,00 Piutang usaha cicilan $50,00 Bunga yg masih harus dibayar atas piutang usaha cicilan..1,00 24

25 Pembayaran berkala dalam Jumlah yang Sama yang Menyatakan Bunga dan Saldo Pokok Apabila pembayaran berkala harus sama jumlahnya dan menyatakan bunga atas pokok yang belum dibayar serta jumlah yang harus ditetapkan pada pokok, maka pembayaran dalam jumlah yang sama diperoleh dengan menghitung aktual. Dengan menggunakan tabel aktuarial dapat kita tetapkan, bahwa kewajiban sebesar $300 dengan bunga akrual sebesar 12% dipenuhi dengan 6 kali pembayaran cicilan Tabel yang menunjukkan pembayaran dan alokasi pembayaran ini yaitu antara bunga dan pokok diperlihatkan dibawah ini : Tanggal Pembayaran cicilan yg jatuh tempo Bagian dari pembayaran yg menyangkut bunga akrual atas pokok (1% per bulan) Saldo pembayaran yang menyatakan pengurangan dalam pokok Saldo pokok 30 Juni 30 Juni.. 31 Juli. 31 Agustus 30 September.. 31 Oktober 30 Nopember 31 Desember $100,00 51,76 51,76 51,76 51,76 51,76 51,78* $410,58 $3,00 2,51 2,02 1,52 1,02 0,51 $10,58 $100,00 48,76 49,25 49,74 50, ,27 $400,00 $400,00 300,00 251,24 201,99 152,25 102,01 51,27 nol * Pembayaran akhir sebesar $51,78 dibutuhkan untuk menghapus bunga bulan yang terakhir bersama sama dengan pokok yang belum dibayar sampai dengan tanggal ini. 25

26 Ayat ayat jurnal untuk mencatat pembayaran berkala dalam jumlah yang sama pada akhir bulan Juli dan Agustus ditunjukkan sbb : Transaksi Dalam buku pihak pembeli Dalam buku pihak penjual 31 Juli Untuk mencatat pembayaran cicilan biasa pertama $51,76 yg menyatakan pembayaran, bunga akrual sampai dengan tanggal ini $3,00(1% dari $300) dan pokok $48,76 31 Juli Untuk mencatat pembayaran cicilan biasa pertama $51,76 yg menyatakan pembayaran bunga akrual sampai dengan tanggal ini $2,51(1% dari $251),dan pokok sebesar $49,25 Beban bunga $3,00 Hutang usaha Cicilan.48,76 kas..$51,76 Beban bunga..$3,00 Hutang usaha Cicilan 48,76 kas.. $51,76 Kas.$51,76 pendapatan bunga $3,00 piutang usaha cicilan 48,76 Kas $51,76 pendapatan bunga $3,00 piutang usaha cicilan.. 48,76 Bunga Berkala yang dihitung Atas Pokok Awal Dengan menggunakan fakta-fakta yang sama kecuali, jika pembayaran bunga berkala dilanjutkan dengan 12% dari pokok awal selama kontrak penjualan cicilan berlaku. Maka pembayaran akan dilakukan sepert terlihat pada tabel berikut: 26

27 Tanggal Bunga yg didasarkan atas pokok awal (1% perbulan) Pembayaran cicilan yg jatuh tempo Total pembayaran Saldo pokok 30 Juni 30 Juni 31 Juli 31 Agustus 30 September 31 Oktober 30 Nopember 31 Desember $4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 $24,00 $100,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 $400,00 $100,00 54,00 54,00 54,00 54,00 54,00 54,00 $424,00 $400,00 300,00 250,00 200,00 150,00 100,00 50,00 nol Ketiga metode yang pertama menghasilkan bunga 12% pertahun, namun metode keempat menghasilkan beban bunga efektif yang sebenarnya lebih daripada dua kali lipat tingkat 12%. Sementara itu, jumlah rata-rata yang terhutang selama masa kontrak penjualan cicilan sebesar $175[($300 ditambah $50) dibagi 21]. Beban bunga untuk periode 6 bulan berjumlah $24,yang menghasilkan suku bunga mendekati 27% ($48 bunga pertahun dibagi $175 jumlah rata rata yang terhutang). 27

28 28

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES) PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES) DEFINISI PENJUALAN ANGSURAN : ADALAH PENJUALAN BARANG DAGANGAN ATAU JASA YANG DILAKSANAKAN DENGAN PERJANJIAN DIMANA PEMBAYARAN DILAKUKAN SECARA BERTAHAP ATAU BERANGSUR

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

PERSEKUTUAN FIRMA USAHA LIKUIDASI CICILAN; PATUNGAN ( JOINT VENTURES ) Sulaiman S.Manggala. Manggala,, SE.Ak PROSEDUR PENETAPAN PEMBAGIAN CICILAN

PERSEKUTUAN FIRMA USAHA LIKUIDASI CICILAN; PATUNGAN ( JOINT VENTURES ) Sulaiman S.Manggala. Manggala,, SE.Ak PROSEDUR PENETAPAN PEMBAGIAN CICILAN BAB 4 PERSEKUTUAN FIRMA USAHA LIKUIDASI CICILAN; PATUNGAN ( JOINT VENTURES ) Sulaiman S.Manggala Manggala,, SE.Ak Ak.,MBA PROSEDUR PENETAPAN PEMBAGIAN CICILAN Jika pembagian uang kas dilakukan selama likuidasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERSEKUTUAN FIRMA - LIKUIDASI DEFINISI LIKUIDASI. Proses Likuidasi Perusahaan Firma Terdiri Dari :

BAB 3 PERSEKUTUAN FIRMA - LIKUIDASI DEFINISI LIKUIDASI. Proses Likuidasi Perusahaan Firma Terdiri Dari : BAB 3 PERSEKUTUAN FIRMA - LIKUIDASI Sulaiman S.Manggala Manggala,, SE.Ak Ak.,MBA DEFINISI LIKUIDASI Proses Likuidasi Perusahaan Firma Terdiri Dari : 1. Pencairan sebagian atau seluruh aktiva menjadi uang

Lebih terperinci

PERSEKUTUAN FIRMA FORMASI DAN OPERASI

PERSEKUTUAN FIRMA FORMASI DAN OPERASI Akuntansi Lanjutan PERSEKUTUAN FIRMA FORMASI DAN OPERASI Sulaiman S.Manggala, SE.Ak.,MBA Persekutuan Firma Persekutuan Firma adalah kaitan atau hubungan yuridis yang timbul dari perjanjian sukarela antara

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Hutang 1. Pengertian Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB KONDISI YANG MENIMBULKAN PEMBUBARAN PERSEKUTUAN FIRMA PEMBUBARAN OLEH PERUBAHAN DALAM PEMILIKAN. Sulaiman S.Manggala, SE.Ak.

BAB KONDISI YANG MENIMBULKAN PEMBUBARAN PERSEKUTUAN FIRMA PEMBUBARAN OLEH PERUBAHAN DALAM PEMILIKAN. Sulaiman S.Manggala, SE.Ak. BAB 2 PERSEKUTUAN FIRMA PEMBUBARAN OLEH PERUBAHAN DALAM PEMILIKAN Sulaiman S.Manggala, SE.Ak.,MBA 2.1 KONDISI YANG MENIMBULKAN PEMBUBARAN 1. Pembubaran oleh Tindakan Sekutu Tindakan tertentu seorang sekutu

Lebih terperinci

BAB 7 AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN

BAB 7 AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN BAB 7 AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN Pengertian Penjualan Angsuran Perhitungan dan Pencatatannya Perlakuan Akuntansi Lainnya Pembatalan Penjualan Angsuran Penjualan Angsuran untuk Barang Bergerak dan

Lebih terperinci

MATERI KE 7 PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

MATERI KE 7 PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN MATERI KE 7 PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN Perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan karena berbagai sebab antara lain: 1. Mengalami kerugian operasi terus menerus 2. Kredit pelanggan yang mengalami

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN Perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan karena berbagai sebab antara lain: 1. Mengalami kerugian operasi terus menerus 2. Kredit pelanggan yang mengalami kemunduran

Lebih terperinci

BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN

BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN A. Kebutuhan Penyesuaian Penentuan besarnya pendapatan dan beban yang harus dilaporkan pada akhir periode akuntansi bisa mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan para

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Warren (2013 : 9), mendefinisikan akuntansi diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap PSAK No. 16 (revisi 2007) menjelaskan definisi aset tetap sebagai berikut: Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Pernyataan ini sudah direvisi dengan PSAK 1 (revisi 1998) - Penyajian Laporan Keuangan PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK PENDAHULUAN 01 Pernyataan

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PIUTANG USAHA 1. Pengertian Piutang Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Dalam arti luas piutang digunakan untuk

Lebih terperinci

KEWAJIBAN LANCAR (Current Liabilities)

KEWAJIBAN LANCAR (Current Liabilities) KEWAJIBAN LANCAR (Current Liabilities) PENGERTIAN Pengertian sederhana, kewajiban adalah utang yang harus dibayar oleh perusahaan. Lebih rinci, utang adalah kewajiban suatu perusahaan yang timbul dari

Lebih terperinci

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$) 2 0 DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL 1B KELOMPOK / JENIS HARTA BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$) NILAI SISA BUKU FISKAL AWAL TAHUN PENYUSUTAN / AMORTISASI KOMERSIAL METODE HARTA BERWUJUD

Lebih terperinci

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Transaksi Jurnal Buku Besar Laporan Keuangan Posting Salah satu aktivitas di dalam siklus akuntansi yang cukup menyita waktu dan tenaga

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN 8A-1 PERUSAHAAN INDUSTRI LAMPIRAN KHUSUS 8A-1 MANUFAKTUR 1. KAS DAN SETARA KAS 1. HUTANG USAHA PIHAK KETIGA 2. INVESTASI SEMENTARA 2. 3. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA 3. HUTANG BUNGA PIUTANG USAHA PIHAK YANG

Lebih terperinci

INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG

INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG Mengapa Perusahaan Melakukan Investasi? 1. Perusahaan memiliki kelebihan kas yang tidak akan segera diperlukan untuk membiayai operasional perusahaan. 2.

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci

Gambar 14-1 Contoh Wesel

Gambar 14-1 Contoh Wesel Bab 14 WESEL TAGIH Ada dua macam wesel, yaitu yang merupakan perintah membayar dan janji membayar sejumlah uang tertentu. Wesel yang merupakan janji membayar tersebut promes, surat aksep atau surat sangup.

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA. DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si

AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA. DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si DEFINISI AKUNTANSI Akuntansi adalah bahasa bisnis atau bahasa pengambilan keputusan. Dari sudut pemakai Akuntansi adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Piutang Istilah piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan 1 MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan Jurnal Neraca Penyesuaian Lajur PRINSIP DAN KONSEP YANG BERKAITAN DENGAN PENENTUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, membuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia saling bersaing untuk. mampu bersaing dan bertahan dalam setiap situasi.

BAB I PENDAHULUAN. ini, membuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia saling bersaing untuk. mampu bersaing dan bertahan dalam setiap situasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia bisnis di Indonesia semakin berkembang pesat. Hal ini, membuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia saling bersaing untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 Suatu perjanjian dari bentuk legalnya mungkin bukan merupakan perjanjian sewa, namun secara substansi dapat mengandung sewa. Untuk

Lebih terperinci

Modul ke: Receivables. Fakultas FASILKOM. Ermian Challen, SE,Ak.,M.Ak. Program Studi Sistem Informasi

Modul ke: Receivables. Fakultas FASILKOM. Ermian Challen, SE,Ak.,M.Ak. Program Studi Sistem Informasi Modul ke: 14 Auliffi Fakultas FASILKOM Receivables Ermian Challen, SE,Ak.,M.Ak Program Studi Sistem Informasi Piutang Pengantar Akuntansi Penggolongan Piutang 2-1 Penggolongan Piutang Piutang (receivables)

Lebih terperinci

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN 1 MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Analisis Kredit. Analisa Laporan Keuangan Kelas CA. Nadia Damayanti Ranita Ramadhani

Analisis Kredit. Analisa Laporan Keuangan Kelas CA. Nadia Damayanti Ranita Ramadhani Analisis Kredit Analisa Laporan Keuangan Kelas CA Nadia Damayanti 115020300111008 Ranita Ramadhani 115020300111037 ANALISIS KREDIT LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA Likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah

Lebih terperinci

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran:

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran: PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta memahami tentang konsep dasar persamaan akuntansi 2. Peserta memahami tentang siklus akuntansi 3. Peserta dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

Lebih terperinci

BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK

BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK A. Menjelaskan Kegunaan Jurnal Penutup Akun riil (real account) merupakan akun-akun neraca Setelah jurnal penyesuaian diposting ke buku besar, maka data dalam

Lebih terperinci

Kewajiban Dikelompokkan Menjadi :

Kewajiban Dikelompokkan Menjadi : KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN Merupakan hutang suatu perusahaan yang timbul dari transaksi pada waktu yang lalu dan harus dibayar dengan kas, barang, atau jasa, di waktu yad. Kewajiban Dikelompokkan Menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Piutang Banyak perusahaan menjual produknya secara kredit agar dapat meningkatkan volume penjualannya, sehingga penerimaan kas pun akan lebih meningkat. Penjualan kredit tidak

Lebih terperinci

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

Pertemuan Ketiga PIUTANG

Pertemuan Ketiga PIUTANG Pertemuan Ketiga PIUTANG PENGERTIAN TAGIHAN Penjualan barangbarang dan jasajasa dari perusahaan pada saat ini banyak dilakukan dengan kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang atau jasa

Lebih terperinci

Alur Pikir. Lampiran 1. Alur Pikir 73. Analisis Trend Analis Forecasting Analisis Common Size Analisis Rasio Analisis Du pont

Alur Pikir. Lampiran 1. Alur Pikir 73. Analisis Trend Analis Forecasting Analisis Common Size Analisis Rasio Analisis Du pont LAMPIRAN 72 73 Faktor-faktor internal yg berpengaruh Dapat dikendalikan : HPP, Hutang perusahaan Existing Problem Kinerja keuangan yang fluktuatif Faktor-faktor eksternal yg berpengaruh & tidak dpt dikendalikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 Secara umum pendapatan dapat diartikan sebagai peningkatan penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) Laporan keuangan terdiri dari dua laporan utama dan beberapa laporan yang sifatnya sebagai pelengkap. Laporan utama tersebut adalah : 1. Laporan Perhitungan Rugi-Laba 2. Neraca

Lebih terperinci

AKUNTANSI UNTUK LEASING

AKUNTANSI UNTUK LEASING AKUNTANSI UNTUK LEASING Lease Lessor Lessee : Suatu perjanjian kontraktual antara Lessor dengan Lessee, yang memberikan hak kepada Lessee untuk menggunakan harta tertentu yang dimiliki oleh Lessor selama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud.

BAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud. BAB II LANDASAN TEORI Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas, Standar Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat bantu pengambilan keputusankeputusan

BAB II LANDASAN TEORI. Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat bantu pengambilan keputusankeputusan BAB II LANDASAN TEORI A. AKUNTANSI Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat bantu pengambilan keputusankeputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh para usahawan. Peranan akuntansi dalam membantu

Lebih terperinci

LAMPIRAN KHUSUS SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

LAMPIRAN KHUSUS SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL 1A BULAN / HARGA NILAI SISA BUKU FISKAL METODE PENYUSUTAN / AMORTISASI KELOMPOK / JENIS HARTA TAHUN PEROLEHAN AWAL TAHUN PENYUSUTAN / AMORTISASI FISKAL TAHUN INI

Lebih terperinci

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS 21 BAB 7 LAPORAN ARUS KAS A. TUJUAN 1. Laporan arus kas bertujuan menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas PDAM, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu

Lebih terperinci

JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 13 : CURRENT LIABILITIES & CONTINGENCIES

JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 13 : CURRENT LIABILITIES & CONTINGENCIES JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 13 : CURRENT LIABILITIES & CONTINGENCIES L13-2 : HUTANG USAHA DAN WESEL BAYAR (a) Ayat jurnal : 1/9/2001 Pembelian 50.000 Hutang Usaha 50.000

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis terhadap Laporan Arus Kas dan Penyajiannya berdasarkan Metode Tidak Langsung a. Telah diketahui bahwa laporan arus kas merupakan bagian yang tidak terpisahkan

Lebih terperinci

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui: 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI ) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bold italic) adalah paragraf standar, yang harus dibaca

Lebih terperinci

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a.

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a. ekonomi 18 Sesi KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN N JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Tinjauan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2001 : 1198 ) adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat, ( sesudah mempelajari, menyelidiki

Lebih terperinci

PERTEMUAN 14 MODAL SAHAM (2) DAN LABA DITAHAN

PERTEMUAN 14 MODAL SAHAM (2) DAN LABA DITAHAN PERTEMUAN 14 MODAL SAHAM (2) DAN LABA DITAHAN Klasifikasi Modal Perseroan Terbuka Pada waktu berdiri modal PT diperoleh dari penjualan saham, yg tercantum dalam akte perusahaan. Tetapi masih mungkin terjadi

Lebih terperinci

PERTEMUAN KEDUA. Rekonsiliasi Bank

PERTEMUAN KEDUA. Rekonsiliasi Bank PERTEMUAN KEDUA REKONSILIASI & INVESTASI JANGKA PENDEK Rekonsiliasi Bank Definisi Rekonsiliasi bank Yaitu suatu proses akuntansi utk menemukan sebabsebab terjadinya perbedaan antara catatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI P.T. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 AKTIVA 2004 2003 (Disajikan Rental' - Catatan 38) AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 161.020.965.269 41.211.323.789

Lebih terperinci

X. SURAT BERHARGA. Teknik pencatatan: dicatat sebesar harga perolehan (harga beli ditambah biaya pembelian) bunga dicatat terpisah

X. SURAT BERHARGA. Teknik pencatatan: dicatat sebesar harga perolehan (harga beli ditambah biaya pembelian) bunga dicatat terpisah X. SURAT BERHARGA Kriteria investasi jangka pendek (temporary Investment) punya pasaran Iuas sehingga dapat diperjualbelikan dengan segera dimaksudkan untuk segera dijual tidak dimaksudkan untuk menguasai

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities) Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities) Anggota Kelompok : Adi Tri Prasetyo Aisyah Novia W. Dian Fitria Sari Dianita Ramadhani Gunung Arifan Nandya Titi Hapsari A. Pengertian Utang Jangka Panjang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perseroan (corporation) adalah badan usaha yang dibentuk berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perseroan (corporation) adalah badan usaha yang dibentuk berdasarkan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ekuitas Perseroan (corporation) adalah badan usaha yang dibentuk berdasarkan undang-undang, mempunyai eksistensi yang terpisah dari para pemiliknya dan dapat melakukan

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN Kewajiban adalah salah satu elemen dalam persamaan akuntansi Beberapa jenis kewajiban telah kita kenal pada industri jasa maupun industri dagang yang telah kita

Lebih terperinci

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Kewajiban Jangka panjang adalah kewajiban yang periode pelunasannya lebih dari satu tahun. Jenis kewajiban jangka panjang yang akan dibahas dalam materi ini seperti di buku Haryono

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Piutang Penjualan barang dan jasa dari perusahaan pada saat ini banyak dilakukan dengan kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang dan jasa sampai

Lebih terperinci

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9 tentang Penyajian Aktiva Lancar dan Kewajiban Jangka

Lebih terperinci

MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN

MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN Tujuan pembelajaran. Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mampu untuk: 1. Menyebutkan nama nama rekening yang sering dipergunakan dan hal hal yang dicatat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan cicilan adalah suatu kontrak penjualan. kredit biasa, yang sudah sering dilakukan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan cicilan adalah suatu kontrak penjualan. kredit biasa, yang sudah sering dilakukan sebagai salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penjualan cicilan adalah suatu kontrak penjualan yang menetapkan serangkaian pembayaran yang harus dilaksanakan dalam suatu periode. Penjualan cicilan merupakan

Lebih terperinci

JURNAL DAN POSTING. DASAR DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

JURNAL DAN POSTING. DASAR DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG JURNAL DAN POSTING DASAR DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG Dlm praktek akuntansi yg sesungguhnya, setiap pencatatn atas suatu transaksi harus didasari oleh

Lebih terperinci

BAB XIV AKUNTANSI PIUTANG

BAB XIV AKUNTANSI PIUTANG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AKUNTANSI BAB XIV AKUNTANSI PIUTANG Drs. Heri Yanto, MBA, PhD Niswah Baroroh, SE, M.Si Kuat Waluyojati, SE, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 1. Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS 1. Sifat Laporan Sumber Dan Penggunan Kas Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan

Lebih terperinci

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2011 2010 (Disajikan kembali) ASET ASET LANCAR

Lebih terperinci

Perseroan : Organisasi dan Operasi

Perseroan : Organisasi dan Operasi Perseroan : Organisasi dan Operasi Karakteristik Perseroan Perseroan yaitu badan hukum yang terpisah. Perseroan dapat : 1. Mengambil, memiliki dan mengeluarkan suatu harta atas nama perseroan tadi 2. Menanggung

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1327, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Penerusan. Sistem Akuntansi. Pelaporan. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232 /PMK.05/2012 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

BAB 6 KONSINYASI. Sulaiman S. Manggala,SE.Ak.,MBA

BAB 6 KONSINYASI. Sulaiman S. Manggala,SE.Ak.,MBA BAB 6 KONSINYASI Sulaiman S. Manggala,SE.Ak.,MBA Sifat Konsinyasi Konsinyasi merupakan satu-satunya produsen atau distributor memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas. Konsinyor dapat memperoleh spesialis

Lebih terperinci

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan L1 AKTIVA Aktiva Lancar : Kas dan setara kas Piutang usaha setelah dikurangi penyisihan piutang raguragu sebesar Rp 2.293.762 (2005), Rp 5.920.887 (2006), Rp 3.627.125 (2007) Piutang lainlain Persediaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu periode tertentu. Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu periode tertentu. Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Profitabilitas 2.1.1. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba dengan total aktiva, penjualan, maupun hutang jangka

Lebih terperinci

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY Pemilikan 20% - 50%, disarankan untuk menggunakan metode ekuitas. Pemilikan saham secara mayoritas, sehingga dapat mengendalikan perusahaan anak, yaitupemilikan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Koperasi Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Lebih terperinci

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh BAB 9 KEWAJIBAN A. Pengertian Kewajiban Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh Kewajiban adalah utang yang harus dibayar

Lebih terperinci

Bab 8 Piutang. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

Bab 8 Piutang. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Bab 8 Piutang Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Tujuan 1. Menguraikan klasifikasi umum piutang. 2. Mengikhtisarkan dan memberikan contoh-contoh prosedur pengendalian internal atas piutang.

Lebih terperinci

UTANG JANGKA PENDEK (CURRENT LIABILITIES)

UTANG JANGKA PENDEK (CURRENT LIABILITIES) MODUL KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI 2 TATAP MUKA 7 UTANG JANGKA PENDEK (CURRENT LIABILITIES) OLEH UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM KULIAH KARYAWAN JAKARTA 2008 UTANG JANGKA PENDEK (CURRENT

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada laporan akuntansi DPLK AIAF, periode akuntasi (tahun buku) adalah 1 Januari sampai dengan 31 Desember. A. Jurnal Pencatatan Akuntansi Dana Pensiun Pencatatan Transaksi

Lebih terperinci

Jurnal, Buku Besar dan Neraca. Dasar Akuntansi 1 - Renny, Dr.

Jurnal, Buku Besar dan Neraca. Dasar Akuntansi 1 - Renny, Dr. Jurnal, Buku Besar dan Neraca 1 1. Rekening 2. Aturan Debet dan Kredit 3. Konsep Pembukuan Berpasangan 4. Siklus Akuntansi 2 Judul catatan akuntansi yang berkaitan dengan komponen-konponen dari aktiva,

Lebih terperinci

Pembelian Obligasi 1 Juni 2011 Investasi Jangka Pendek - Obligasi Piutang Bunga Obligasi Kas

Pembelian Obligasi 1 Juni 2011 Investasi Jangka Pendek - Obligasi Piutang Bunga Obligasi Kas CONTOH SOAL 1. PEROLEHAN OBLIGASI Pada tanggal 1 Juni 2011, PT SAMUDRA SEKAWAN, membeli 50 lembar obligasi PT ARTHA PRIMA dengan nilai nominal Rp 5.000.000 per lembar. Obligasi dibeli dengan kurs 98%,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tergantung sudut pandangnya, namun demikian definisi-definisi tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tergantung sudut pandangnya, namun demikian definisi-definisi tersebut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Piutang 1. Pengertian Piutang Setiap penulis memberikan definisi yang berbeda tentang piutang tergantung sudut pandangnya, namun demikian definisi-definisi tersebut memiliki

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam). Penerapan Pengakuan Pendapatan Perusahaan. ketentuan dalam kontrak.

BAB IV PEMBAHAS AN. Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam). Penerapan Pengakuan Pendapatan Perusahaan. ketentuan dalam kontrak. BAB IV PEMBAHAS AN IV.1 Penerapan Perlakuan Akuntansi Pembahasan mengenai penerapan perlakuan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan ialah mengevaluasi lebih lanjut perlakuan akuntansi perusahaan dalam

Lebih terperinci

PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL

PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL 1. Pengertian Piutang Piutang adalah tagihan yang ditujukan baik itu kepada individu-individu maupun kepada perusahaan lain yang akan diterima dalam bentuk kas (Slamet Sugiri,

Lebih terperinci

30 September 31 Desember Catatan

30 September 31 Desember Catatan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 30 September 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e, 4, 30, 33 59998597270 63710521871 Investasi 2c, 5, 30, 33 2068611000

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang Herry (2009:266)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang  Herry (2009:266) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang 2.1.1 Pengertian Piutang Piutang merupakan komponen aktiva lancar yang penting dalam aktivitas ekonomi suatu perusahaan karena merupakan aktiva lancar perusahaan yang paling

Lebih terperinci

JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 16 : EKUITAS PEMEGANG SAHAM_LABA DITAHAN

JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 16 : EKUITAS PEMEGANG SAHAM_LABA DITAHAN JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 16 : EKUITAS PEMEGANG SAHAM_LABA DITAHAN L16-6 : PEMECAHAN SAHAM DAN DIVIDEN SAHAM Nilai nominal saham = $ 10 per lembar Harga perolehan saham

Lebih terperinci