Bab 8 Piutang. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
|
|
- Hadian Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab 8 Piutang Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
2 Tujuan 1. Menguraikan klasifikasi umum piutang. 2. Mengikhtisarkan dan memberikan contoh-contoh prosedur pengendalian internal atas piutang. 3. Menguraikan sifat dan akuntansi untuk piutang tak tertagih. 4. Membuat ayat jurnal dengan metode penyisihan akuntansi untuk piutang tak tertagih serta mengestimasikan piutang tak tertagih berdasarkan penjualan dan analisis piutang. 5. Membuat ayat jurnal untuk mencatat penghapusan langsung piutang tak tertagih.
3 Tujuan (Lanjutan) 6. Menguraikan sifat dan karateristik surat wesel atau wesel. 7. Membuat ayat jurnal untuk mencatat transaksi wesel tagih. 8. Menyajikan piutang dalam bagian Aset Lancar di neraca. 9. Menghitung dan menginterpretasikan perputaran piutang usaha dan jumlah hari penjualan dalam piutang.
4 Klasifikasi Piutang Piutang Usaha digunakan untuk penjualan barang dagang secara kredit, dan biasanya diperkirakan akan diterima dalam periode waktu yang relatif pendek. Wesel Tagih digunakan untuk memberikan kredit berdasarkan instrumen kredit resmi, yang disebut wesel promes. Piutang Lain-lain meliputi piutang bunga, piutang pajak, dan piutang dari pejabat atau karyawan perusahaan.
5 Pemisahan Fungsi-fungsi Piutang Persetujua n Kredit Info. Kredit Barang atau Jasa Faktur Info. Akt. Penagihan Penjualan Info. Akt. Akuntansi
6 Piutang Tak Tertagih Perusahaan sering kali menjual piutangnya ke perusahaan lain. Transaksi ini disebut sebagai transaksi anjak piutang, dan pembeli dari piutang disebut perusahaan anjak piutang.
7 Piutang Tak Tertagih Metode Penyisihan Metode ini konsisten dengan prinsip penandingan. Manajemen membuat estimasi setiap tahunnya mengenai berapa besar porsi piutang usaha yang mungkin tak tertagih. Beban Piutang Tak Tertagih didebit dan Penyisihan Piutang Tak Tertagih dikredit. Piutang yang ternyata benar-benar tak dapat ditagih didebit ke Penyisihan Piutang Tak Tertagih dan dikredit ke Piutang Usaha.
8 Metode Penyisihan Pada tanggal 31 Desember, Cynthia Richards mengestimasikan bahwa $4.000 dari total saldo Piutang Usaha perusahaannya yang sebesar $ pada akhirnya akan tak tertagih. Ayat Jurnal Penyesuaian Des. 31 Beban Piutang Tak Tertagih Penyisihan Piutang Tak Tertagih
9 Metode Penyisihan Jumlah bersih yang diperkirakan akan tertagih, $ ($ $4.000), disebut nilai realisasi bersih (NRB). Ayat jurnal penyesuaian tersebut mengurangi piutang ke NRB dan menandingkan beban piutang tak tertagih dengan pendapatan.
10 Metode Penyisihan Ayat jurnal penyesuaian mengisi ember. Penyisihan Piutang Tak Tertagih
11 Metode Penyisihan Menghapus piutang mengosongkan ember.
12 Metode Penyisihan Jan. 21 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Usaha John Parker Menghapus piutang tak tertagih. Pada tanggal 21 Januari, piutang John Parker yang totalnya sebesar $610 dianggap tak tertagih.
13 Metode Penyisihan Jun. 10 Piutang Usaha John Parker Penyisihan Piutang Tak Tertagih Menimbulkan kembali piutang yang telah dihapus sebelumnya. Pada tanggal 10 Juni, piutang yang dihapus ternyata dapat ditagih. Suatu ayat jurnal dibuat untuk menimbulkan kembali piutang John Parker.
14 Metode Penyisihan Jun. 10 Kas Piutang Usaha John Parker Mencatat penagihan piutang. Ayat jurnal kedua dibuat untuk mencatat penerimaan kas.
15 Metode Penyisihan Mengestimasikan Beban Piutang Tak Tertagih Metode penyisihan menggunakan dua cara untuk mengestimasikan jumlah yang didebit ke Beban Piutang Tak Tertagih. 1. Estimasi berdasarkan persentase penjualan. Jika penjualan kredit untuk periode tersebut sebesar $ dan diestimasikan bahwa 1% akan tidak tertagih, Beban Piutang Tak Tertagih adalah sebesar $3.000.
16 Metode Penyisihan Ayat Jurnal Penyesuaian Des. 31 Beban Piutang Tak Tertagih Penyisihan Piutang Tak Tertagih Berdasarkan Persentase Penjualan
17 Metode Penyisihan Mengestimasikan Beban Piutang Tak Tertagih Metode penyisihan menggunakan dua cara untuk mengestimasikan jumlah yang didebit ke Beban Piutang Tak Tertagih. 2. Estimasi berdasarkan analisis piutang. Jika diestimasikan bahwa piutang sebesar $3.390 akan tidak tertagih dan Akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih saat ini memiliki saldo $510, Beban Piutang Tak Tertagih harus didebit sebesar $2.880 ($3.390 $510).
18 Metode Penyisihan Ayat Jurnal Penyesuaian Agt. 31 Beban Piutang Tak Tertagih Penyisihan Piutang Tak Tertagih Berdasarkan Analisis Piutang
19 Umur Piutang dan Piutang Tak Tertagih Belum Jumlah Hari Setelah Jatuh Tempo Jatuh di atas Pelanggan Saldo Tempo Ashby & Co. $ 150 $ 150 B. T. Barr 610 $ 350 $260 Brock Co. 470 $ 470 Saxon Woods Total $ $ $4.000 $3.100 $1.900 $1.200 $800 $300 Total piutang usaha ditampilkan berdasarkan umur.
20 Umur Piutang dan Piutang Tak Tertagih Belum Jumlah Hari Setelah Jatuh Tempo Jatuh di atas Pelanggan Saldo Tempo Ashby & Co. $ 150 $ 150 B. T. Barr 610 $ 350 $260 Brock Co. 470 $ 470 Saxon Woods Total $ $ $4.000 $3.100 $1.900 $1.200 $800 $300 Tak Tertagih PERSENTASE 2% 5% 10% 20% 30% 50% 80% Persentase tak tertagih berdasarkan pengalaman dan rata-rata industri.
21 Umur Piutang dan Piutang Tak Tertagih Belum Jumlah Hari Setelah Jatuh Tempo Jatuh di atas Pelanggan Saldo Tempo Ashby & Co. $ 150 $ 150 B. T. Barr 610 $ 350 $260 Brock Co. 470 $ 470 Saxon Woods Total $ $ $4.000 $3.100 $1.900 $1.200 $800 $300 Tak Tertagih PERSENTASE 2% 5% 10% 20% 30% 50% 80% JUMLAH $3.390 = $1.500 $200 $310 $380 $360 $400 $240
22 Penyesuaian Akhir Tahun untuk Piutang Tak Tertagih Buku Besar Neraca Piutang Usaha A Peny.Piutang Tak Tertagih 510 A B C Beban Piutang Tak Tertagih B Piutang usaha $ Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih Nilai realisasi bersih $ A B Saldo sebelum penyesuaian Penyesuaian akhir tahun: $3.390 $510 = $2.880 C Saldo setelah penyesuaian
23 Akuntansi untuk Piutang Tak Tertagih Metode Penghapusan Langsung Metode ini tidak konsisten dengan prinsip penandingan. Piutang yang terbukti tidak tertagih dihapus pada tahun piutang tersebut diputuskan tidak tertagih. Beban Piutang Tak Tertagih didebit dan Piutang Usaha dikredit untuk masingmasing transaksi semacam itu.
24 Metode Penghapusan Langsung Mei 10 Beban Piutang Tak Tertagih Piutang Usaha D. L. Ross Menghapus piutang tak tertagih. Pada tanggal 10 Mei, piutang D. L. Ross diputuskan tidak tertagih. Saldo sebesar $420 dihapus dari buku.
25 Metode Penghapusan Langsung Nov. 21 Piutang Usaha D. L. Ross Beban Piutang Tak Tertagih Menimbulkan kembali piutang yang telah dihapus tgl. 10 Mei. Jurnal Pertama Pada bulan November, D. L. Ross mengirimkan cek sebesar $420 untuk melunasi utangnya.
26 Metode Penghapusan Langsung Nov. 21 Kas Piutang Usaha D. L. Ross Mencatat penagihan piutang. Jurnal Kedua Ayat jurnal kedua dibutuhkan untuk mencatat penerimaan kas.
27 Wesel Tagih Penerima $ 2, Fresno, California 20 March Ninety days _AFTER DATE We PROMISE TO PAY TO THE ORDER OF Judson Company Two DOLLARS thousand five hundred 00/ PAYABLE AT City National Bank VALUE RECEIVED WITH INTEREST AT 10% NO. 14 DUE June 14, 2006 Pembuat H. B. Lane TREASURER, WILLIARD COMPANY
28 uang sejumlah tertentu (pokok) ke orang atau perusahaan tertentu (penerima) di tempat tertentu Wesel Tagih Wesel promes adalah janji tertulis untuk membayar: pada tanggal tertentu atau sesuai permintaan ditambah bunga pada tingkat persentase tertentu dari nilai pokok (nominal) per tahun
29 Wesel Tagih Mari hitung tanggal jatuh tempo untuk wesel tagih berjangka waktu 90 hari yang diterbitkan tanggal 16 Maret. Tanggal wesel tersebut harus dilunasi disebut tanggal jatuh tempo.
30 Wesel Tagih Total jangka waktu wesel Jumlah hari di bulan Maret 31 Tanggal penerbitan wesel Maret 16 Sisa hari di bulan Maret Jumlah hari di bulan April Jumlah hari di bulan Mei Sisa hari di bulan Juni 90 hari 15 hari 75 hari 30 hari 45 hari 31 hari 14 hari Jawaban: 14 Juni
31 Wesel Tagih Jumlah yang harus dibayarkan pada tanggal jatuh tempo disebut nilai jatuh tempo.
32 Wesel Tagih Menerima wesel tagih dengan nilai nominal $6.000, bunga 12%, jangka waktu 30 hari tanggal 21 November 2006 sebagai pelunasan utang W. A. Bunn Co.
33 Wesel Tagih Perhitungan Bunga Jumlah Pokok Suku Bunga Waktu = Bunga $ % 30/360 = $60,00 Perhitungan Nilai Jatuh Tempo Jumlah Pokok + Bunga = Nilai Jatuh Tempo $ $60,00 = $6.060,00
34 Akuntansi untuk Wesel Tagih Nov. 21 Wesel Tagih Piutang Usaha W. A. Bunn Co Menerima wesel berjangka waktu 30 hari, bunga 12%, tanggal 21 November Menerima wesel dengan nilai nominal $6.000, jangka waktu 30 hari, bunga 12% tanggal 21 November dari W. A. Bunn Company untuk penjualan barang dagang.
35 Akuntansi untuk Wesel Tagih Des. 21 Kas Wesel Tagih Pendapatan Bunga Menerima jumlah pokok dan bunga atas wesel yang jatuh tempo. Pada tanggal 21 Desember, ketika wesel jatuh tempo, perusahaan menerima $6.060 dari W. A. Bunn Company ($6.000 plus bunga $60).
36 Akuntansi untuk Wesel Tagih Des. 21 Piutang Usaha W. A. Bunn Co Wesel Tagih Pendapatan Bunga Mencatat wesel yang ditolak dan bunga. Jika W. A. Bunn Company gagal untuk membayar wesel tersebut pada tanggal jatuh tempo, wesel itu disebut wesel tagih yang ditolak. Jumlah pokok dan bunga wesel ditransfer ke piutang usaha.
37 Akuntansi untuk Wesel Tagih Des. 1 Wesel Tagih Piutang Usaha Crawford Company Menerima wesel sebagai pelunasan utang. Wesel tagih berjangka waktu 90 hari, bunga 12% diterima tanggal 1 Desember 2006, dari Crawford Company untuk melunasi utangnya, yang bersaldo $4.000.
38 Akuntansi untuk Wesel Tagih Des. 31 Piutang Bunga Pendapatan Bunga Ayat jurnal penyesuaian untuk bunga akrual. Asumsikan bahwa periode akuntansi berakhir pada tanggal 31 Desember. Dibutuhkan ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat bunga akrual sebesar $40 ($ ,12 30/360).
39 Akuntansi untuk Wesel Tagih Mar. 1 Kas Wesel Tagih Piutang Bunga Pendapatan Bunga Menerima pelunasan wesel dan bunga. $ ,12 60/360 Pada tanggal 1 Maret 2004, diterima pembayaran sebesar $4.120 untuk wesel tersebut ($4.000) plus bunga ($120).
40 Piutang di Neraca
41 Crabtree Co. Neraca 31 Desember 2006 Aset Aset lancar: Kas $ Wesel tagih Piutang usaha $ Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih Piutang bunga Persediaan Pos-pos yang diarsir kuning adalah piutang
42 Analisis dan Interpretasi Keuangan Perputaran Piutang Usaha = Penjualan Kredit Bersih Piutang Usaha Rata-rata
43 Perputaran Piutang Usaha Penjualan kredit bersih $ $ Piutang usaha (net): Awal tahun $ $ Akhir tahun Total $ $ Rata-rata $ $ Perputaran piutang usaha 31,3 kali 30,5 kali Kegunaan: Untuk menilai efisiensi dalam menagih piutang dan dalam manajemen kredit. $ $ $ $
44 Jumlah Hari Penjualan dalam Piutang Piutang usaha, akhir tahun Penjualan harian rata-rata Accounts receivable, $ end of year Average ($ daily sales 365 on account hari) =12,4 hari Kegunaan: Untuk menilai efisiensi dalam menagih piutang dan dalam manajemen kredit.
45 Selesai
Power Notes. Learning Objectives
MINGGU 5 Power Notes PIUTANG Learning Objectives 1. Klasifikasi Piutang 2. Pengendalian intern piutang 3. Piutang yang tidak tertagih 4. Metode Penyisihan Allowance Method 5. Metode Penghapusan Langsung
Lebih terperinciAfifudin, SE., M.SA.,Ak.
Afifudin, SE., M.SA.,Ak. (Fakultas Ekonomi-Akuntansi Universitas Islam Malang) Jl. MT. Haryono 193 Malang 65144, Telp. 0341-571996, 551932, Fax. 552249 E_mail: afifudin26@gmal.com atau afifudin_aftariz@yahoo.co.id
Lebih terperinci(Piutang Wesel) Afifudin, SE., M.SA.,Ak.
(Piutang Wesel) Afifudin, SE., M.SA.,Ak. (Fakultas Ekonomi-Akuntansi Universitas Islam Malang) Jl. MT. Haryono 193 Malang 65144, Telp. 0341-571996, 551932, Fax. 552249 E_mail: afifudin26@gmal.com atau
Lebih terperinciModul ke: Receivables. Fakultas FASILKOM. Ermian Challen, SE,Ak.,M.Ak. Program Studi Sistem Informasi
Modul ke: 14 Auliffi Fakultas FASILKOM Receivables Ermian Challen, SE,Ak.,M.Ak Program Studi Sistem Informasi Piutang Pengantar Akuntansi Penggolongan Piutang 2-1 Penggolongan Piutang Piutang (receivables)
Lebih terperinciBab 9 Persediaan. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
Bab 9 Persediaan Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Tujuan 1. Mengikhtisarkan dan memberikan contoh-contoh prosedur pengendalian internal atas persediaan. 2. Menjelaskan pengaruh kesalahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori
Lebih terperinciBab 4 Penyelesaian Siklus Akuntansi. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
Bab 4 Penyelesaian Siklus Akuntansi Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Tujuan 1. Mengkaji ulang tujuh langkah dasar dalam siklus akuntansi. 2. Menyusun neraca lajur (worksheet). 3. Menyusun
Lebih terperinciPIUTANG PIUTANG WESEL (notes receivable)
PIUTANG WESEL PIUTANG PIUTANG WESEL (notes receivable) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian piutang wesel 2. Menjelaskan pengakuan piutang
Lebih terperinciRECEIVABLE (TAGIHAN / PIUTANG) Klasifikasi Piutang (Classifications of Receivables)
RECEIVABLE (TAGIHAN / PIUTANG) Klasifikasi Piutang (Classifications of Receivables) Receivable yang timbul dari penjualan kredit biasanya diklasifikasikan sebagai account receivable atau notes receivable.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud.
BAB II LANDASAN TEORI Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas, Standar Akuntansi
Lebih terperinciBab 7 Kas. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
Bab 7 Kas Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Tujuan 1. Menguraikan sifat kas dan pentingnya pengendalian internal terhadap kas. 2. Mengikhtisarkan prosedur dasar untuk menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB 3 Piutang Piutang Wesel (notes receivable)
BAB 3 Piutang Piutang Wesel (notes receivable) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian piutang wesel 2. Menjelaskan pengakuan piutang wesel
Lebih terperinciekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil
ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 04 Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN Persamaan akuntansi merupakan hal yang paling mendasar dari struktur akuntansi karena pencatatan transaksi hingga berbentuk
Lebih terperinciANALISIS HUTANG PIUTANG SWALAYAN PADA YUNI JAYA MARKET
ANALISIS HUTANG PIUTANG SWALAYAN PADA YUNI JAYA MARKET Siti Rahmayuni,SE,.MM Staf Pengajar AMIK INTeL Com GLObal INDO Abstrak Salah satu yang harus dilakukan dalam pengambilan keputusan tersebut yaitu
Lebih terperinciBab 3 Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
Bab 3 Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Tujuan 1. Menjelaskan hubungan konsep penandingan dengan akuntansi dasar akrual. 2. Menjelaskan mengapa
Lebih terperinciKEWAJIBAN LANCAR (Current Liabilities)
KEWAJIBAN LANCAR (Current Liabilities) PENGERTIAN Pengertian sederhana, kewajiban adalah utang yang harus dibayar oleh perusahaan. Lebih rinci, utang adalah kewajiban suatu perusahaan yang timbul dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut piutang didefinisikan sebagai
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Piutang Menurut Weaygandt Kimmel Kieso (2013:368) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut piutang didefinisikan sebagai jumlah yang
Lebih terperinciAKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Piutang. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :
AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: Akuntansi Pajak atas Piutang Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013 Email : suhirmanmadjid@ymail.com
Lebih terperinciDASAR AKUNTANSI 2 ACCOUNTING FOR RECEIVABLES
DASAR AKUNTANSI 2 ACCOUNTING FOR RECEIVABLES RECEIVABLES (PIUTANG) Pengertian : klaim perusahaan kepada pihak ketiga ( perorangan, organisasi, atau debitur) atas penyerahan barang dan jasa yang penyelesaiannnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Piutang a. Pengertian Piutang Salah satu cara untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada serta menarik pelanggan baru adalah dengan melakukan penjualan
Lebih terperinciBAB 4 PIUTANG. A. Pengertian Piutang
BAB 4 PIUTANG A. Pengertian Piutang Piutang adalah jumlah klaim atau tagihan kepada pihak lain dalam bentuk uang. Piutang adalah jumlah klaim atau tagihan kepada pihak lain dalam bentuk uang. Tagihan ini
Lebih terperinciBAB XIV AKUNTANSI PIUTANG
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AKUNTANSI BAB XIV AKUNTANSI PIUTANG Drs. Heri Yanto, MBA, PhD Niswah Baroroh, SE, M.Si Kuat Waluyojati, SE, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBuku besar Perusahaan per tanggal 30 September 2006 menunjukkan saldo. Tanggal Terbit Tanggal Jt Tempo JUMLAH
Buku besar Perusahaan per tanggal 30 September 2006 menunjukkan saldo Kode 12-100 12-200 12-210 12-500 12-800 Nama Akun Wesel Tagih Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Karyawan Piutang Bunga Berikut
Lebih terperinciPERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Pernyataan ini sudah direvisi dengan PSAK 1 (revisi 1998) - Penyajian Laporan Keuangan PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK PENDAHULUAN 01 Pernyataan
Lebih terperinciAKUNTANSI PIUTANG WESEL (Notes Receivables)
AKUNTANSI PIUTANG WESEL (Notes Receivables) PENGERTIAN PIUTANG WESEL Piutang Wesel (Notes Receivables) adalah piutang yang disertai dengan janji tertulis untuk membayar sejumlah uang pada tanggal jatuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui pembentukan
Lebih terperinciPencatatan dan Pelaporan Piutang
Akuntansi Pengantar Pencatatan dan Pelaporan Piutang Akuntansi Keuangan Berbasis IFRS Warsidi 8-1 Tujuan Pembelajaran 1. Mengidentifikasi jenis-jenis piutang. 2. Menjelaskan bagaimana pengakuan piutang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori Teori 1. Pengertian dan Klasifikasi Piutang Piutang adalah tuntutan kepada pihak lain untuk memperoleh uang, barang dan jasa tertentu (aktiva) pada masa yang akan datang,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PENANDINGAN DAN PROSES PENYESUAIAN
BAB IV KONSEP PENANDINGAN DAN PROSES PENYESUAIAN 4.1. PENGERTIAN JURNAL PENYESUAIAN Jurnal Penyesuaian (adjusting entries) ialah ayat ayat jurnal yang dibuat untuk memutakhirkan akun akun tertentu pada
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di PT. Dirgantara
BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Pelaksanaan Kuliah Kerja Preaktek Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di PT. Dirgantara Indonesia Bandung, penulis ditempatkan di Direktorat
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang Herry (2009:266)
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang 2.1.1 Pengertian Piutang Piutang merupakan komponen aktiva lancar yang penting dalam aktivitas ekonomi suatu perusahaan karena merupakan aktiva lancar perusahaan yang paling
Lebih terperinciBAB XV PENYAJIAN KEMBALI (RESTATEMENT) NERACA
BAB XV PENYAJIAN KEMBALI (RESTATEMENT) NERACA A. DEFINISI PSAP 10 Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 paragraf 42 menyatakan bahwa perubahan kebijakan akuntansi harus disajikan pada Laporan Perubahan
Lebih terperinciPT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)
NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah
Lebih terperinciAKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 TAGIHAN (2) M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM.
AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 TAGIHAN (2) M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM. Ada dua cara memanfaatkan piutang sebagai sumber dana, yaitu: Menjaminkan piutang Menjual piutang (anjak piutang) 2 Piutang dijaminkan
Lebih terperinciCatatan 31 Maret Maret 2010
NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang
Lebih terperinciGambar 14-1 Contoh Wesel
Bab 14 WESEL TAGIH Ada dua macam wesel, yaitu yang merupakan perintah membayar dan janji membayar sejumlah uang tertentu. Wesel yang merupakan janji membayar tersebut promes, surat aksep atau surat sangup.
Lebih terperinciBAB 9 AKUNTANSI PIUTANG
BAB 9 AKUNTANSI PIUTANG DEFINISI PIUTANG Piutang pemerintah daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayarkan kepada pemerintah daerah dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat diukur dan dinilai dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Piutang Istilah piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Tinjauan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2001 : 1198 ) adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat, ( sesudah mempelajari, menyelidiki
Lebih terperinciBAB XV AKUNTANSI WESEL TAGIH
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AKUNTANSI BAB XV AKUNTANSI WESEL TAGIH Drs. Heri Yanto, MBA, PhD Niswah Baroroh, SE, M.Si Kuat Waluyojati, SE, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Piutang Penjualan barang dan jasa dari perusahaan pada saat ini banyak dilakukan dengan kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang dan jasa sampai
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
2.1 Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi BAB II BAHAN RUJUKAN Akuntansi berasal dari kata accounting, yang artinya bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PIUTANG USAHA 1. Pengertian Piutang Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Dalam arti luas piutang digunakan untuk
Lebih terperinciPIUTANG / TAGIHAN (receivable)
PIUTANG / TAGIHAN (receivable) BAHASAN Definisi Piutang Jenis Piutang Pengakuan Piutang Penilaian Piutang Penyajian Piutang DEFINISI Piutang merupakan aset yang paling likuid ketiga setelah kas dan investasi
Lebih terperinciBAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh
BAB 9 KEWAJIBAN A. Pengertian Kewajiban Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh Kewajiban adalah utang yang harus dibayar
Lebih terperinciAkuntansi Piutang Dagang TRADE RECEIVABLE
Akuntansi Piutang Dagang TRADE RECEIVABLE Pengertian Piutang adalah tagihan kepada individuindividu atau kepada pihak lain. Atau dapat didefinisikan sebagai tagihan kepada pihak lain dalam bentuk uang
Lebih terperinciPertemuan Ketiga PIUTANG
Pertemuan Ketiga PIUTANG PENGERTIAN TAGIHAN Penjualan barangbarang dan jasajasa dari perusahaan pada saat ini banyak dilakukan dengan kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang atau jasa
Lebih terperinciPernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9 tentang Penyajian Aktiva Lancar dan Kewajiban Jangka
Lebih terperinciPertemuan ke-v AKUNTANSI PIUTANG AKUNTANSI PAJAK. Iwan Efriandy, SE.,M.Si.Ak.CA
AKUNTANSI PIUTANG PIUTANG Merupakan bagian dari aset lancar yang diharapkan dapat direalisasikan dalam siklus aset operasi berjalan. Jenis piutang menurut sumber terjadinya: Piutang usaha (account receivable-a/r):
Lebih terperinciLaporan Arus Kas dan Analisis Laporan Keuangan
Laporan Arus Kas dan Analisis Laporan Keuangan Agenda 1 2 Laporan Arus Kas Analisis Laporan Keuangan Laporan Arus Kas Tujuan Pembelajaran Dapat mengelompokkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
Lebih terperinciChapter 8. Akuntansi Piutang. Financial Accounting, IFRS Edition Weygandt Kimmel Kieso. Slide 8-2
8-1 Chapter 8 Akuntansi Piutang Financial Accounting, IFRS Edition Weygandt Kimmel Kieso 8-2 Tujuan pembelajaran 1. Mengidentifikasi berbagai jenis piutang 2. Menjelaskan bagaimana perusahaan mengakui
Lebih terperinciPIUTANG. Slide 4-1. Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting
Dosen : Christian Ramos Kurniawan PIUTANG 4-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Piutang Piutang adalah klaim kepada pelanggan atau pihakpihak lain
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. mereka sendiri, dan disebut sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem
BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan Laporan Kerja Praktek. Landasan teori yang akan dibahas ini meliputi permasalahan- permasalahan
Lebih terperinciMATERI KE 7 PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN
MATERI KE 7 PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN Perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan karena berbagai sebab antara lain: 1. Mengalami kerugian operasi terus menerus 2. Kredit pelanggan yang mengalami
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori-teori 1. Pengertian piutang Terdapat begitu banyak transaksi yang dilakukan perusahaan dalam aktivitasnya sehari-hari. Baik aktivitas membeli aktiva yang dibutuhkan perusahaan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Piutang 1) Pengertian Piutang Piutang merupakan keringanan kepada langganan-langganannya pada waktu melakukan pembayaran atas penjualan barang. Menurut Warren et al (2008: 404)
Lebih terperinciIll. SIKLUS AKUNTANSI
Ill. SIKLUS AKUNTANSI Akuntansi selalu akan melaporkan posisi keuangan dengan menunjukkan aktiva sebagai sumber ekonomi dengan pasiva atau asal pendanaan aktiva tersebut. Hubungan fungsional ini juga digunakan
Lebih terperinciPIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL
PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL 1. Pengertian Piutang Piutang adalah tagihan yang ditujukan baik itu kepada individu-individu maupun kepada perusahaan lain yang akan diterima dalam bentuk kas (Slamet Sugiri,
Lebih terperinciAnalisis Piutang Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Bandung
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-16 Analisis Piutang Pada PT. PLN (Persero) Area
Lebih terperinciBAB 2 Piutang Piutang Dagang (account receivable)
BAB 2 Piutang Piutang Dagang (account receivable) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengidentifikasi perbedaan jenis piutang 2. Menjelaskan pengakuan piutang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. operasional, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen memiliki pengertian yang sangat luas, ilmu manajemen ini memiliki beberapa cabang antara lain manajemen pemasaran,
Lebih terperinciModul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.
Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul menjelaskan arus biaya dalam perusahaan manufaktur,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PENANDINGAN DAN PROSES PENYESUAIAN
BAB IV KONSEP PENANDINGAN DAN PROSES PENYESUAIAN Ad.3) Pendapatan pendapatan yang sudah diterima namun belum sepenuhnya menjadi pendapatan periodik (unearned revenues / deffered revenues) Pendapatan diterima
Lebih terperinciAkuntansi Neraca. Entries)
Akuntansi Neraca Akuntansi Neraca Jurnal-jurnal terkait dengan neraca yang perlu dibuat adalah sebagai berikut: Akhir tahun anggaran : Jurnal Awal Neraca (Khusus tahun pertama penyelenggaraan akuntansi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1327, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Penerusan. Sistem Akuntansi. Pelaporan. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232 /PMK.05/2012 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tergantung sudut pandangnya, namun demikian definisi-definisi tersebut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Piutang 1. Pengertian Piutang Setiap penulis memberikan definisi yang berbeda tentang piutang tergantung sudut pandangnya, namun demikian definisi-definisi tersebut memiliki
Lebih terperinci-3- BAB I KETENTUAN UMUM
-2- c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika tentang Kebijakan Akuntansi Piutang
Lebih terperinciKonsep Penandingan dan Proses Penyesuaian (The Matching Concept and the Adjusting Process)
Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian (The Matching Concept and the Adjusting Process) Konsep Penandingan (The Matching Concept) Penentuan dalam periode mana revenue dan expense bisnis akan dilaporkan
Lebih terperinciBAGAIMANA. Set up chart of account sesuai dengan ketentuan baru
BAGAIMANA Set up chart of account sesuai dengan ketentuan baru akun LO Tentukan proses yang akan dijalankan sesuaikan sisdur Kemendagri Set up sistem pencatatan sederhanakan dengan sistem komputer sehingga
Lebih terperinciPERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN
PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN Perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan karena berbagai sebab antara lain: 1. Mengalami kerugian operasi terus menerus 2. Kredit pelanggan yang mengalami kemunduran
Lebih terperinciPada umumnya piutang diklasifikasikan menjadi :
BAB PIUTANG DAGANG / USAHA 1. PENDAHULUAN Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam melaksanakan penjualan kepada para konsumen, perusahaan dapat melakukannya secara
Lebih terperinci2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1752, 2015 KEMENDAGRI. Penyisihan. Piutang. Dana Bergulir. Pemda. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYISIHAN PIUTANG
Lebih terperinciMOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1
MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1 Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di : http:// Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi UJIAN AKHIR SEMESTER PENGANTAR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Sifat Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, karena sistem dapat menentukan berkembang atau tidaknya
Lebih terperinci1. ACCOUNT RECEIVABLE (PIUTANG DAGANG)
1. ACCOUNT RECEIVABLE (PIUTANG DAGANG) Pengertian Piutang : Piutang adalah hak perusahaan untuk menerima sejumlah kas di masa yang akan datang, akibat kejadian di masa yang lalu. Piutang adalah tuntutan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A, Teori - Teori 1. Pengertian dan Jenis - Jenis Piutang Penjualan kredit merupakan strategi yang digunakan perusahaan untuk mempertahankan langganan-langganan yang sudah ada dan
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN DALAM LIKUIDASI Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN DALAM LIKUIDASI Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Aset dan Kewajiban
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. Azhar Susanto (2007:24), sistem adalah kumpulan atau grup dari sub sistem
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Sistem Pencatatan dan Piutang 2.1.1 Pengertian Sistem Azhar Susanto (2007:24), sistem adalah kumpulan atau grup dari sub sistem atau bagian atau komponen apapun baik
Lebih terperinciMODUL (1) AKUNTANSI (DMH1G3) Program Studi D3 Manajemen Pemasaran. Penyusun: Fanni Husnul Hanifa, SE., MM NPM : KELAS :
AS MODUL (1) AKUNTANSI (DMH1G3) Program Studi D3 Manajemen Pemasaran Penyusun: Fanni Husnul Hanifa, SE., MM NAMA LENGKAP : NPM : KELAS : SEMESTER GENAP 2016/2017 UNIVERSITAS TELKOM 2016 1 BAHAN KAJIAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tunggal Tbk bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Peneliti Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Nugraha (2012) pada PT. Gajah Tunggal Tbk bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang terhadap likuiditas.
Lebih terperinciJUMLAH AKTIVA
NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi
Lebih terperinciCASH and RECEIVABLES
CHAPTER 7 CASH and RECEIVABLES Bab ini membahas mengenai elemen dari Laporan Keuangan, yaitu current assets Cash and Cash Equivalents and Receivables. Untuk kas, kata kuncinya adalah internal kontrol dan
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYISIHAN PIUTANG DAN PENYISIHAN DANA BERGULIR PADA PEMERINTAH DAERAH DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini akan menguraikan tentang hal-hal yang melatarbelakangi
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini akan menguraikan tentang hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, rumusan masalah penelitian yang tertangkap oleh peneliti yang kemudian akan mengerucut pada pertanyaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SISTEM AKUNTANSI Suatu sistem merupakan kesatuan, dimana masing-masing unsur yang ada di dalamnya merupakan keseluruhan dari susunan kesatuan itu. Berdasarkan hal tersebut,
Lebih terperinciUTANG JANGKA PENDEK (CURRENT LIABILITIES)
MODUL KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI 2 TATAP MUKA 7 UTANG JANGKA PENDEK (CURRENT LIABILITIES) OLEH UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM KULIAH KARYAWAN JAKARTA 2008 UTANG JANGKA PENDEK (CURRENT
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Piutang Dewasa ini,hampir semua transaksi bisnis dilakukan secara kredit atau pembayaran tunda. Penjualan barang dagang atau jasa secara umum dilakukan secara kredit. Hal ini
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Piutang 2.1.1.1 Pengertian Piutang Piutang merupakan komponen aktiva lancar yang penting dalam aktivitas ekonomi suatu perusahaan karena
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 76 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Penjualan Sumber pendapatan perusahaan diperoleh dari penjualan atau pemberian jasa perusahaan kepada pihak lain. Penjualan barang dan jasa dapat dilakukan dengan berbagai cara
Lebih terperinciCASH FLOWS Laporan Arus Kas Isi dan format Laporan Arus Kas
CASH FLOWS Laporan Arus Kas Neraca, laporan laba rugi, dan laporan ekuitas pemegang saham masing-masing menyajikan dalam batas-batas tertentu dan terpisah-pisah, informasi mengenai arus kas perusahaan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Sembiring (2003) yang berjudul Analisa Kemampulabaan Dalam Penyaluran Kredit Gadai Pada Kantor Wilayah Perum Pegadaian Medan dengan perumusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Penggolongan Piutang 1. Pengertian Piutang Pada saat sekarang ini penjualan barang dan jasa banyak dilakukan secara kredit sehingga terdapat tenggang waktu antara
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kerja praktik dan kepustakaan serta pembahasan yang telah penulis kemukakan dalam bab sebelumnya mengenai pencatatan dan pengelolaan piutang pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan ( inventory ) adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya perusahaan yang disimpan dalam antisipasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Perputaran Piutang Usaha 2.1.1 Pengertian Piutang Piutang merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang dapat berubah menjadi kas (uang tunai). Piutang timbul dari kegiatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Liabilitas Menurut kerangka dasar pengukuran dan pengungkapan laporan keuangan (KDP2LK) adalah utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaian
Lebih terperinciMedia Infokom, CV Neraca per 31/12/00
Neraca per 31/12/ Harta Harta Lancar Kas Rp 91.647, Piutang Dagang Rp, Dikurangi: Cadangan untuk Hutang Macet Inventaris Dagang 1. Biaya Dibayar di Muka - Asuransi 6 Nota Bayar Jumlah Harta Lancar Rp 93.247,
Lebih terperinciTINGKAT KOLEKTIBILITAS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI SAMARINDA. Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
TINGKAT KOLEKTIBILITAS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI SAMARINDA Rian Saputra (1), LCA Robin Jonathan (2), Imam Nazaruddin Latif (2) rianpicces@gmail.com Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945
Lebih terperinci