BAB 3 PERSEKUTUAN FIRMA - LIKUIDASI DEFINISI LIKUIDASI. Proses Likuidasi Perusahaan Firma Terdiri Dari :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 PERSEKUTUAN FIRMA - LIKUIDASI DEFINISI LIKUIDASI. Proses Likuidasi Perusahaan Firma Terdiri Dari :"

Transkripsi

1 BAB 3 PERSEKUTUAN FIRMA - LIKUIDASI Sulaiman S.Manggala Manggala,, SE.Ak Ak.,MBA DEFINISI LIKUIDASI Proses Likuidasi Perusahaan Firma Terdiri Dari : 1. Pencairan sebagian atau seluruh aktiva menjadi uang kas 2. Penyelesaian dengan kreditor 3. Pembagian sisa aktiva kepada kelompok pemilikan Pencairan aktiva menjadi uang kas disebut realisasi Pembayaran atas klaim disebut likuidasi 1

2 Prosedur Dalam Likuidasi Jika Persekutuan Firma harus dilikuidasi, maka : Buku buku harus disesuaikan dan ditutup Laba rugi untuk periode itu harus dipindahkan ke perkiraan modal masing masing sekutu Bila aktiva dicairkan menjadi uang kas, maka selisih antara nilai buku dan jumlah yang terealisasi akan menyatakan laba atau rugi yang diperuntukkan atau dibebankan kepada para sekutu dalam rasio laba rugi. Laba dan rugi seperti itu dipindahkan ke perkiraan modal. Kemudian saldo modal akan menjadi dasar penyelesaian Dalam likuidasi, jika perkiraan modal sekutu melaporkan debet dan sekutu yang bersangkutan mempunyai saldo pinjaman, maka undang undang mengizinkan untuk melakukan hak mengimbangi ( right of set ) yaitu mengimbangi sebagian atau seluruh pinjaman terhadap kekurangan modal. Apabila uang kas tersedia untuk dibagikan, maka uang kas ini digunakan lebih dulu untuk membayar kreditor luar. Kemudian dapat digunakan dalam penyelesaian pinjaman dan saldo modal sekutu. 2

3 Pembayaran Kepada Sekutu Setelah Realisasi Selesai Diasumsikan bahwa firma A, B, C, dan D memutuskan untuk melikuidasi diri. Semua aktiva PF ini harus dicairkan menjadi uang kas. A, B, C, dan D membagi laba dan rugi dalam rasio masing masing 30%, 30%, 20%, dan 20%. Neraca yang disusun per 1 mei 1987, tepat sebelum likuidasi, melaporkan saldo sbb: Aktiva Kas.$ Aktiva lainnya..$ Kewajiban dan Modal Kewajiban $ Pinjaman, B Pinjaman, D Modal,A Modal,B Modal,C Modal,D Total aktiva $ Total kewajiban dan modal..$

4 Contoh Diasumsikan bahwa aktiva PF direalisasikan dengan jumlah jumlah kas yang berbeda: Contoh 1 : Realisasi aktiva sebesar $ dengan kerugian realisasi dibebankan sepenuhnya pada perkiraan modal sekutu Contoh 2 : Realisasi aktiva sebesar $ , dengan kerugian realisasi mengharuskan pemindahan dari perkiraan pinjaman sekutu ke perkiraan modalnya. Contoh 3 : Realisasi aktiva sebesar $ , dengan kerugian realisasi menimbulkan kekurangan modal bagi seorang sekutu saja. Contoh 4 : Realisasi aktiva sebesar $80.000, dengan kerugian realisasi menimbulkan kekurangan modal bagi lebih daripada seorang sekutu. Contoh 5 : Realisasi aktiva sebesar $60.000, dengan uang kas yang tersedia tidak cukup untuk membayar kreditor: a. apabila semua sekutu solven secara pribadi b. apabila sekutu tertentu solven secara pribadi dan sekutu lainnya tidak. Kerugian Realisasi Aktiva yang Dibebankan Sepenuhnya Pada Saldo Modal Sekutu Contoh 1 : Asumsikan bahwa aktiva non-kas firma A, B, C, & D, dengan nilai buku $ direalisasi sebesar $ Kerugian sebesar $ dibagikan dalam rasio laba-rugi. Uang kas pertama tama digunakan lebih dulu untuk membayar kreditor luar, sisanya digunakan untuk membayar pinjaman para sekutu dan saldo mereka. Hal ini diikhtisarkan dalam laporan likuidasi sbb : 4

5 Firma A, B, c, & D Laporan likuidasi 1-31 mei 1987 Ayat ayat jurnal untuk mencatat aktiva dan pembagian uang kas adalah : Transaksi Pos Jurnal a. Penjualan aktiva sebesar $ ; rugi dibagikan kepada A,B,C&D dalam rasio 30%,30%,20%&20% b. Pembayaran kepada Para kreditor Kas.. $ Modal A Modal B Modal C Modal D Aktiva lainnya $ Kewajiban. $ Aktiva.. $ c. Pembayaran kepada Para sekutu Pinjaman B $6.000 Pinjaman D Modal A Modal B Modal C Modal D kas $

6 Hal hal penting yang perlu dicatat dalam contoh diatas adalah : 1. Pembagian kerugian realisasi aktiva di antara para sekutu dilakukan dengan cara yang sama dengan pembagian rugi operasi. Jika realisasi aktiva menghasilkan keuntungan maka perkiraan modal sekutu harus kredit. Apabila aktiva dijual dalam jumlah partai, maka dapat kita buka sebuah perkiraan tersendiri untuk mengikhtisarkan keuntungan dan kerugian yang timbul. Setelah semua aktiva direalisasi, maka saldo debet atau kredit dalam perkiraan ini dipindahkan ke perkiraan modal sekutu dalam rasio laba-rugi. 2. Kreditor luar harus dibayar lunas lebih dulu sebelum pada sekutu dibayar atas pinjaman maupun saldo modal mereka. 3. Kepentingan bersih sekutu dalam aktiva PF ditetapkan sebelum setiap pembayaran kepada mereka lakukan. Apabila buku buku melaporkan jumlah yang terhutang oleh perusahaan kepada para sekutu, sebagai akibat panjar ataupun beban untuk barang barang atau jasa jasa, maka saldo ini akan diimbangi dengan modal sekutu. Kemudian penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan jumlah yang dilaporkan dalam perkiraan pinjaman dan modal sekutu. Kerugian Realisasi Aktiva yang Menimbulkan Pemindahan Perkiraan Pinjaman Sekutu ke Perkiraan Modalnya Contoh 2 : Asumsikan bahwa aktiva non-kas firma A, B, C,&D direalisasi sebesar $ Penjualan aktiva sebesar $ ini menimbulkan kerugian sebesar $ yang akan ditanggung oleh para sekutu dalam rasio laba dan rugi. Pembagian kerugian ini mengharuskan pembebanan kepada D sebesar $ dan hal ini menimbulkan saldo debet sebesar $2.000 dalam perkiraan modal D. sebagai gantinya, D menanamkan investasi tambahan sebesar $2.000, dengan memindahkan jumlah ini dari perkiraan pinjamannya ke perkiraan modalnya. Kemudian para sekutu membayar dalam jumlah yang sama dengan saldo perkiraan pinjaman dan modal mereka. Proses laporan ikhtisar likuidasi sbb : 6

7 Firma A, B, C, & D Laporan likuidasi 1-31 Mei 1987 Ayat jurnal untk mencatat pembebanan pinjaman D pada kekurangan modalnya akan berbunyi sbb : Transaksi Ayat jurnal Pemindahan jumlah yang dibutuhkan untuk menutup kekurangan modal D dari perkiraan pinjamannya ke perkiraan modalnya Pinjaman D $2.000 Modal D $

8 Kerugian Realisasi Aktiva yang Menimbulkan Kekurangan Modal bagi Seorang Sekutu Saja Contoh 3 : Asumsikan, bahwa aktiva non-kas dalam contoh kita realisasi sebesar $ dan hal ini menimbulkan kerugian sebesar $ Dalam pembagian kerugian realisasi sebesar $80.000, D dibebani $ Hal ini menimbulkan saldo debet dalam perkiraan modal D sebesar $ Untuk mengimbangi seluruh jumlah dalam perkiraan pinjaman D terhadap modalnya, dalam perkiraan modalnya, masih tersisa saldo debet sebesar $ Jika D membayar $1.000 kepada perusahaan pada saat ini, maka kekurangan modalnya tertutup dan perusahaan dapat membagikan uang kas kepada A,B & C pada likuidasi akhir. Akan tetapi,jika perusahaan tidak berhasil memperoleh kembali jumlah ini dari D, dan perusahaan memutuskan untuk membagikan uang kas yang ada, maka pembagian ini harus menetapkan kemungkinan, bahwa D gagal untuk memenuhi kewajibannya kepada PF. Kemudian, uang kas yang tersedia harus dibagikan dengan suatu cara yang menimbulkan saldo dalam perkiraan modal A, B, & C, yang dapat menutup kerugian sebesar $ Jika D kemudian membayar $1.000 per kas, maka jumlah ini dibayarkan kepada A, B, & C sesuai dengan saldo dalam perkiraan modal mereka. Dibawah ini terlihat laporan likuidasi yang didasarkan atas asumsi diatas, bahwa D menyetorkan jumlah kekurangan modalnya dan dengan itu tersedia uang kas, untuk dibagikan kepada A, B, dan C 8

9 Firma A, B, C, & D Laporan Likuidasi 1-3 Mei 1987 Dalam contoh ini tersedia uang kas sebesar $ untuk membayar A, B, C Gabungan saldo pinjaman dan modal mereka berjumlah $ Kerugian sebesar $1.000 ditutupi oleh A, B dan C dalam hal D insolvensi, diperhitungkan Kepentingan bebas dihitung dengan jalan menyatukan saldo pinjaman dan modal masing masing sekutu sebelum pembagian uang kas dan mengurangkan dari jumlah ini setiap saldo yang harus tetap tersedia, untuk menutup kerugian yang mungkin dimasa mendatang. Hal ini dapat diperlihatkan dalam skedul sbb: 9

10 Firma A, B, C, & D Skedul untuk Melengkapi Laporan Likuidasi Jumlah Yang Harus Dibayarkan kepada Para Sekutu A (30%) B (30%) C (20%) D (20%) Saldo modal sebelum pembagian uang kas ditambah:saldo pinjaman (1.000) Total kepentingan para sekutu Kepentingan yg dibatasi kerugian yg mungkin sebesar $1.000 bagi A, B, & C, jika D gagal menyetor jumlah kekurangan modalnya (rasio A, B, & C 30:30:20) (375) (375) (250) (1.000) Kepentingan bebas jumlah yg harus dibayarkan kpd masing masing sekutu Pembayaran utk menutup pinjaman Pembayaran utk menutup modal Total pembagian uang kas Apabila jumlah uang kas yg dapat dibayarkan kepada sekutu ditetapkan, maka uang kas ini digunakan lebih dahulu utk membayar setiap pinjaman beredar dan sisanya kemudian digunakan utk saldo modalnya.akan tetapi, D tidak menerima uang kas atau saldo pinjamannya, walaupun dalam kenyataan sekutu lainnya menerima pembayaran atas saldo modalnya. Ayat ayat jurnal utk mencatat investasi tambahan D dan pembagian jumlah ini kepada A, B, & C berbunyi sbb: 10

11 Transaksi Investasi tambahan D utk menutup kekurangan modalnya Ayat Jurnal Kas $1.000 Modal D.. $1.000 Pembayaran kpd para sekutu dalam penyelesaian akhir Modal A.$375 Modal B Modal C Kas.. $1.000 Jika D melakukan penyelesaian langsung dengan sekutu lainnya, maka ayat jurnalnya adalah sbb: Transaksi Ayat jurnal Pembayaran langsung oleh D kepada A, B, & C dalam penyelesaian kewajibannya kepada mereka Modal A. $375 Modal B Modal C Modal D. $

12 Jika perusahaan tidak dapat menagih klaimnya dari D, maka ayat jurnal untuk mencatat kerugian ini sbb: Transaksi Ayat Jurnal Penghapusan saldo piutang tak tertagih D terhadap modal A, B, & C yang masing masing dalam rasio 30:30:20 Modal A. $375 Modal B Modal C Modal D. $1.000 Kerugian Realisasi Aktiva Yang Menimbulkan Kekurangan Modal Bagi Lebih Daripada Seorang Sekutu Contoh 4 :Asumsikan, bahwa aktiva non-kas dalam contoh kita realisasikan sebesar $ dalam hal ini menimbulkan kerugian sebesar $ Dalam pembagian kerugian $ , perkiraan modal D dibebani sebesar $ Hal ini menimbulkan saldo debet sebesar $ dalam perkiraan modal D. untuk mengimbangi seluruh saldo pinjaman D sebesar $5.000 terhadap modal debetnya masih menyisakan kekurangan modal sebesar $

13 Jika jumlah $5.000 diperoleh kembali dari D saat ini, maka kekurangan modalnya tertutupi Sebaliknya, jika perusahaan tidak mampu memperoleh kembali jumlah $5.000 itu pada saat ini dan perusahaan memutuskan untuk membagikan uang kas yang ada, maka kepentingan A, B, &C tetap dengan saldo yg cukup utk menutupi kerugian yang mungkin akibat ketidak mampuan D memenuhi kewajibannya kepada perusahaan. Penetapan kerugian ini akan menimbulkan saldo debet dalam perkiraan modal C Jika D menyetorkan jumlah $5.000, maka uang kas ini dapat dibagikan kpd sekutu,dalam hal ini C tidak perlu menyerahkan setoran lebih lanjut Uang kas yang tersedia utk membayar A, B & C adalah berjumlah $15.000, sementara gabungan saldo pinjaman dan modal $ Kerugian sebesar $5.000, dalam hal D insolvensi harus dipertimbangkan lebih dulu. Karena A, B, & C berbagi laba dalam rasio 30%, 30% dan 20%, maka rasio ini digunakan dalam menetapkan kepentingan yg dibatasi utk masing masing sekutu sebesar $1.875, $1.875 dan $1.250 Karena C tidak cukup utk menutupi bagian kerugian sebesar $750, maka jumlah sebesar $750 ini kemudian diperhitungkan dalam kepentingan yg dibatasi berikutnya yg dapat ditetapkan bagi A dan B, karena rasio labarugi utk A dan B 30% dan 30% Pembagian uang kas sebesar $15.000, yg dikembangkan dalam skedul yg menyertai laporan likuidasi menyebabkan pembayaran atas saldo modal A sebelum pinjaman B diselesaikan sepenuhnya. Jika B menegaskan, bahwa penyelesaian sepenuhnya dilakukan atas pinjaman sebelum uang kas digunakan utk membayar saldo modal,mengingat prioritas yang diberikan atas pinjaman sekutu tertentu dalam Uniform Partnership Act, maka likuidasi harus mempertimbangkan semua kontigensi, yang dihadapi dalam pembubaran PF. 13

14 Kerugian di masa mendatang akibat kegagalan untuk memperoleh kembali uang kas dari sekutu yang defisit akan menimbulkan saldo debet dalam perkiraan modal B. Uang kas yg dibayarkan kepada B digunakan utk menutupi kekurangan modalnya, dan kegagalan utk memperoleh kembali menyebabkan likuidator bertanggung jawab kepada sekutu yg menderita kerugian oleh pembagian uang kas yg terlalu cepat tsb. Dalam hal seperti itu, likuidator harus nmenetapkan salah satu dari prosedur sbb: 1. Menetapkan prioritas hukum terhadap pinjaman sekutu tetapi membayar trustee atau wali dengan ketentuan, bahwa uang kas dapat diperoleh kembali untuk mengimbangi kekurangan modal jika hal ini terjadi pada satu orang sekutu; apabila tidak ada kemungkinan utk melakukan pengimbangan, maka uang kas itu dapat dibayarkan kepada sekutu ini. 2. Menangguhkan penyelesaian sampai seluruh jumlah kerugian yg harus ditutup oleh masing masing sekutu dalam penyelesaian akhir, yg meliputi beban yg timbul dari kegagalan para sekutu utk memenuhi bagian mereka yg layak dalam kerugian perusahaan,dinilai;kemudian saldo pinjaman dapat digunakan utk mengimbangi kekurangan modal dan pembagian uang kas dapat dilakukan 3. Membagikan uang kas dengan suatu cara yg menetapkan kemungkinan kerugian dimasa mendatang, yang meliputi beban yg timbul dari kegagalan para sekutu untuk memenuhi bagian mereka yang layak dalam kerugian perusahaan;kemudian pembayaran atas saldo pinjaman dan atas saldo modal dapat dicegah jika saldo seperti itu dibutuhkan untuk menutup kerugian. Maka jurnal utk contoh diatas adalah sbb: 14

15 Firma A, B, C & D Laporan Likuidasi 1 31 Mei 1987 Firma A, B, C & D Skedul untuk Melengkapi Laporan Likuidasi Jumlah Yang Harus Dibayarkan Kepada Para Sekutu 1 31 Mei

16 Realisasi Aktiva dengan Hasil Uang Kas yang Tidak Cukup untuk Membayar Para Kreditor Contoh 5(a) Asumsikan bahwa aktiva non-kas firma A, B, C,& D hanya terealisasi sebesar $ Selanjutnya asumsikan bahwa semua sekutu solven secara pribadi dan mampu memenuhi setiap kewajiban terhadap perusahaan, yang mungkin timbul dari likuidasi. Kerugian sebesar $ dibebankan terhadap saldo modal sekutu, dan uang kas yang ada sebesar $ dibayarkan ke kreditor. Pengimbangan saldo pinjaman terhadap kekurangan modal dilakukan. Dalam hal ini, para kreditor dengan total saldo sebesar $5.000 belum bayar: A dan B mempunyai kekayaan positif dalam perusahaan masing masing sebesar $3.500 dan $9.000.Jika C dan D membayar kepada perusahaan dalam penyelesaian kewajiban mereka, maka uang kas sebesar $12.500dapat dibagikan kepada kreditor serta kepada A dan B dalam penyelesaian akhir. Dalam hal seperti laporan likuidasinya sbb: 16

17 Firma A, B, C & D Laporan Likuidasi 1 31 Mei 1987 Contoh 5(b) Asumsikan bahwa semua sekutu solven secara pribadi dan mampu memenuhi setiap kewajiban apapun yang timbul dalam pencapaian penyelesaian akhir. Akan tetapi,asumsikan bahwa sekutu tertentu insolven secara pribadi. Dalam hal seperti ini undang undang mengharuskan pengaturan aktiva ( marshaling of assets ), dengan prosedur yang harus ditempuh sbb: Aktiva persekutuan firma pertama kali harus digunakan lebih dulu dalam penyelesaian atas kewajibannya sendiri Setiap aktiva terpisah masing masing sekutu pertama kali harus digunakan untuk menyelesaikan kewajiban sekutu itu sendiri 17

18 Apabila seorang sekutu pailit atau ahliwarisnya insolven, maka klaim terhadap harta bendanya yang terpisah akan berurutan sbb: I. Klaim yang harus dibayar kepada kreditor terpisah II. Klaim yang harus dibayar kepada kreditor persekutuan firma III. Klaim yang harus dibayar kepada para sekutu lewat setoran Untuk mengilustrasikan penerapan peraturan diatas ini, kita asumsikan lagi bahwa penjualan aktiva firma A, B, C, & D sebesar $60.000, pembayaran kepada kreditor sebesar $70.000, dan pengimbangan saldo pinjaman terhadap kekurangan modal. Kewajiban sebesar $5.000 tidak dibayar. Status pribadi masing masing sekutu pada saat ini beserta kepentingan mereka masing masing dalam PF, baik positif maupun negatif diperlihatkan dibawah ini: Status Pribadi Masing masing Sekutu Di Luar Kepentingan Persekutuan Firma Status Persekutuan Firma Sekutu Aktiva Kewajiban Kepentingan Dalam Persekutuan Firma A B C D $ $ $ Kewajiban Kepada Persekutuan Firma $

19 Asumsikan bahwa kreditor persekutuan firma menagih dari B, sebelum para sekutu melakukan penyelesaian akhir, klaim terhadap D, yg secara pribadi insolven, dihapuskan dan membebani modal A, B, dan C dalam rasio 30:30:20, C yang berhutang kepada persekutuan firma dan yang solven secara pribadi,membayar kepada A dan B, yang memiliki kekayaan positif dalam persekutuan firma; jumlah yang dapat diperoleh kembali atas kepentingan A digunakan untuk membayar kreditor pribadinya. Dengan mengasumsikan penyelesaian dengan cara ini, maka laporan likuidasi akan diselesaikan seperti berikut : Firma A, B, C & D Laporan Likuidasi 1 31 Mei

20 Jika sebagai pengganti tagihan dari B, kreditor persekutuan firma menagih dari C, maka penyelesaian akhir akan memberikan hasil bersih yang sama. B harus menyetor $1.875, yakni selisih antara beban pada modalnya untuk kekurangan modal D sebesar $3.375; C, setelah membayar kreditor pribadinya, harus menyetor $750 untuk menutup kekurangan modalnya sebesar $5.750, yang terdiri dari saldo debet dalam perkiraan modalnya sebesar $3.500, ditambah dengan beban untuk kekurangan modal D sebesar $ Setoran B dan C sebesar $2.625 akan dibayarkan kepada A. 20

BAB KONDISI YANG MENIMBULKAN PEMBUBARAN PERSEKUTUAN FIRMA PEMBUBARAN OLEH PERUBAHAN DALAM PEMILIKAN. Sulaiman S.Manggala, SE.Ak.

BAB KONDISI YANG MENIMBULKAN PEMBUBARAN PERSEKUTUAN FIRMA PEMBUBARAN OLEH PERUBAHAN DALAM PEMILIKAN. Sulaiman S.Manggala, SE.Ak. BAB 2 PERSEKUTUAN FIRMA PEMBUBARAN OLEH PERUBAHAN DALAM PEMILIKAN Sulaiman S.Manggala, SE.Ak.,MBA 2.1 KONDISI YANG MENIMBULKAN PEMBUBARAN 1. Pembubaran oleh Tindakan Sekutu Tindakan tertentu seorang sekutu

Lebih terperinci

PERSEKUTUAN FIRMA USAHA LIKUIDASI CICILAN; PATUNGAN ( JOINT VENTURES ) Sulaiman S.Manggala. Manggala,, SE.Ak PROSEDUR PENETAPAN PEMBAGIAN CICILAN

PERSEKUTUAN FIRMA USAHA LIKUIDASI CICILAN; PATUNGAN ( JOINT VENTURES ) Sulaiman S.Manggala. Manggala,, SE.Ak PROSEDUR PENETAPAN PEMBAGIAN CICILAN BAB 4 PERSEKUTUAN FIRMA USAHA LIKUIDASI CICILAN; PATUNGAN ( JOINT VENTURES ) Sulaiman S.Manggala Manggala,, SE.Ak Ak.,MBA PROSEDUR PENETAPAN PEMBAGIAN CICILAN Jika pembagian uang kas dilakukan selama likuidasi

Lebih terperinci

PERTEMUAN 8,9 &10 LIKUIDASI PERSEKUTUAN FIRMA

PERTEMUAN 8,9 &10 LIKUIDASI PERSEKUTUAN FIRMA PERTEMUAN 8,9 &10 LIKUIDASI PERSEKUTUAN FIRMA Pengertian Likuidasi Disolusi persekutuan ialah berubahnya hubungan sekutu yang menyebabkan berhentinya persekutuan secara hukum. Dengan disolusi, persekutuan

Lebih terperinci

PERSEKUTUAN FIRMA FORMASI DAN OPERASI

PERSEKUTUAN FIRMA FORMASI DAN OPERASI Akuntansi Lanjutan PERSEKUTUAN FIRMA FORMASI DAN OPERASI Sulaiman S.Manggala, SE.Ak.,MBA Persekutuan Firma Persekutuan Firma adalah kaitan atau hubungan yuridis yang timbul dari perjanjian sukarela antara

Lebih terperinci

Contoh 1: Saldo modal masng-masing anggota menunjukkan keadaan sesuai dengan perbandingan laba (rugi), setelah pembayaran tahap pertama dilakukan.

Contoh 1: Saldo modal masng-masing anggota menunjukkan keadaan sesuai dengan perbandingan laba (rugi), setelah pembayaran tahap pertama dilakukan. Apabila pelaksanaan likuidasi memerlukan waktu yang agak lama (karena realisasi aktiva tidak bisa sekaligus, maka pembayaran kembali penyertaan para anggota dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan

Lebih terperinci

MATERI PERTEMUAN KE 5 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 LIKUIDASI PERSEKUTUAN

MATERI PERTEMUAN KE 5 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 LIKUIDASI PERSEKUTUAN MATERI PERTEMUAN KE 5 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 LIKUIDASI PERSEKUTUAN Oleh karena adanya resiko normal yang dihadapi ketika melakukan kegiatan usaha, mayoritas persekutuan yang dimulai pada suatu tahun

Lebih terperinci

Likuidasi dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Penjualan aktiva nonkas sekaligus 2. Penjualan aktiva nonkas bertahap 3. Program kas

Likuidasi dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Penjualan aktiva nonkas sekaligus 2. Penjualan aktiva nonkas bertahap 3. Program kas PEMBUBARAN (Likuidasi) Hal-hal yang menyebabkan pembubaran (likuidasi): 1. Salah seorang sekutu menghendaki pembubaran 2. Salah seorang sekutu meninggal dunia, dan ahli warisnya tidak menyetujui untuk

Lebih terperinci

Persekutuan/Partnership

Persekutuan/Partnership Persekutuan/Partnership Soal Firma Antono Bersaudara selama tahun 1999 memperoleh laba sebesar Rp 100.000. Perkiraan Modal Antono, Kholid dan Edi, pemilik Firma pada tanggal 31 Desember 1999 sebagai berikut

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN BAB 17 PEMECAHAN MASALAH DAN LIKUIDASI SUATU PERSEKUTUAN

TUGAS AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN BAB 17 PEMECAHAN MASALAH DAN LIKUIDASI SUATU PERSEKUTUAN TUGAS AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN BAB 17 PEMECAHAN MASALAH DAN LIKUIDASI SUATU PERSEKUTUAN PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENJUALAN CICILAN. Sulaiman S.Manggala. Manggala,, SE.Ak

PENJUALAN CICILAN. Sulaiman S.Manggala. Manggala,, SE.Ak BAB 5 PENJUALAN CICILAN Sulaiman S.Manggala Manggala,, SE.Ak Ak.,MBA Jaminan Bagi Pihak Penjual Faktor faktor Yang Harus Dipertimbangkan Oleh Pihak Penjual Dalam Menetapkan Kebijakan Penjualan Cicilan

Lebih terperinci

KD 5.7. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

KD 5.7. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa KD 5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa Laporan Keuangan Tujuan utama dari siklus akuntansi suatu perusahaan, yaitu untuk menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan yang memuat

Lebih terperinci

BAB AKUNTANSI PERSEKUTUAN. secara bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba

BAB AKUNTANSI PERSEKUTUAN. secara bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba BAB AKUNTANSI PERSEKUTUAN 1. Pengertian Persekutuan Secara umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu

Lebih terperinci

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1. Perubahan Pemilikan Persekutuan

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1. Perubahan Pemilikan Persekutuan MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 Perubahan Pemilikan Persekutuan Nama Anggota : 1. Triadiyanto 2012-12-157 2. Dewi Ratnawati 2012-12-158 3. Riska Rahmawati 2012-12-159 4. Desi Ari Astuti 2012-12-160

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : "Penelitian Linda Sukamto" Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah

Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : Penelitian Linda Sukamto Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : "Penelitian Linda Sukamto" Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah 1/8 Linda menyerahkan setoran modal berupa uang tunai Rp. 50,000,000 5/8 Membeli bangunan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas

Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas Apabila saham perusahaan anak diperoleh, maka harga pokok perolehan saham ini dicatat dalam perkiraan investasi. Sesudah itu, perusahaan induk dapat

Lebih terperinci

FIRMA (PARTNERSHIP) Modal Tn. John

FIRMA (PARTNERSHIP) Modal Tn. John FIRMA (PARTNERSHIP) Persekutuan /Firma(Partnership) Adalah perusahaan yang dimiliki oleh 2 orang atau lebih, yang dibentuk atas dasar kepercayaan. Dalam jenis perusahaan seperti ini, keahlian yang dimiliki

Lebih terperinci

SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN

SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 Dr. Bandi, M.Si., Ak 10/21/2010 Bandi, 2009 1 Materi 4 LIKUIDASI BERANGSUR 2 SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN Penjurnalan penutupan Bukti Kesepakatan skt unt likuidasi:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

Persekutuan Firma - Usaha Likuidasi Cicilan; Patungan (Joint Ventures)

Persekutuan Firma - Usaha Likuidasi Cicilan; Patungan (Joint Ventures) 4 Persekutuan Firma - Usaha Likuidasi Cicilan; Patungan (Joint Ventures) Apabila likuidasi persekutuan firma terjadi dalam periode yang panjang, maka sering dikehendaki untuk membagikan unag kas kepada

Lebih terperinci

MASUKNYA SEKUTU BARU DENGAN MEMBELI KEPENTINGAN SEKUTU LAMA

MASUKNYA SEKUTU BARU DENGAN MEMBELI KEPENTINGAN SEKUTU LAMA PEMBUBARAN (Dissolution) Hal-hal yang menyebabkan pembubaran (dissolution): 1. Masuknya sekutu baru untuk meningkatkan modal persekutuan 2. Meninggalnya salah seorang sekutu, dimana perusahaan ingin tetap

Lebih terperinci

Mencatat Transaksi Dalam Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi 1. Pengertian dan Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi

Mencatat Transaksi Dalam Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi 1. Pengertian dan Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi Nama : Santi Febri Yaramadani NPM : 1261201001092 Jurusan: Fakultas Ekonomi Kelas : 1 A Pagi Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran, dan komunikasi dari informasiinformasi

Lebih terperinci

PSAK 21 Akuntansi Ekuitas (Accounting for Equity)

PSAK 21 Akuntansi Ekuitas (Accounting for Equity) PSAK 21 Akuntansi Ekuitas (Accounting for Equity) Akuntansi Ekuitas 9. Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam perusahaan harus dilaporkan sedemikian rupa seingga memberikan informasi mengenai sumbernya

Lebih terperinci

HAK-HAK PEMEGANG SAHAM

HAK-HAK PEMEGANG SAHAM HAK-HAK PEMEGANG SAHAM (Transaksi Setelah Pendirian Perusahaan) Materi 3 Transaksi-transaksi yang dapat mengakibatkan perubahan di dalam Modal Saham : 1. Emisi Saham (pengeluaran saham baru) 2. Penarikan

Lebih terperinci

O L E H : BAU BAU FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN. Wa Ode Anita Yurliani Ajasma

O L E H : BAU BAU FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN. Wa Ode Anita Yurliani Ajasma T U G A S Resume Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 O L E H : Wa Ode Anita Yurliani Ajasma 110 320 057 Astina 09 320 014 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU 2012 1 KATA

Lebih terperinci

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET Berikut ini adalah beberapa kebijakan PT Jaya terkait penyusunan budget

Lebih terperinci

BAB 14 PEMBUATAN LAPORAN PERUBAHAN MODAL, NERACA, & LAPORAN ARUS KAS. Asgard Chapter

BAB 14 PEMBUATAN LAPORAN PERUBAHAN MODAL, NERACA, & LAPORAN ARUS KAS.  Asgard Chapter BAB 14 PEMBUATAN LAPORAN PERUBAHAN MODAL, NERACA, & LAPORAN ARUS KAS Asgard Chapter 2008 www.cherrycorner.com PEMBUATAN LAPORAN PERUBAHAN MODAL, NERACA, DAN LAPORAN ARUS KAS Disamping laporan laba/rugi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan)

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi merupakan aktivitas jasa. Fungsinya adalah untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan) usaha yang

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 Dr. Bandi, M.Si., Ak 10/13/2014 Bandi, 2014 1 Materi 3 LIKUIDASI 10/13/2014 Bandi, 2014 2 SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN Penjurnalanpenutupan Bukti Bk Jurnal Bk Besar

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar 5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

Kompetensi Dasar 5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa Kompetensi Dasar 5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa Laporan Keuangan Tujuan utama dari siklus akuntansi suatu perusahaan, yaitu untuk menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS 1. Sifat Laporan Sumber Dan Penggunan Kas Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan

Lebih terperinci

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY Pemilikan 20% - 50%, disarankan untuk menggunakan metode ekuitas. Pemilikan saham secara mayoritas, sehingga dapat mengendalikan perusahaan anak, yaitupemilikan

Lebih terperinci

AKUN suatu alat untuk mencatat transaksi transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aset, kewajiban, modal, pendapatan & beban.

AKUN suatu alat untuk mencatat transaksi transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aset, kewajiban, modal, pendapatan & beban. AKUN suatu alat untuk mencatat transaksi transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aset, kewajiban, modal, pendapatan & beban. Tujuan pemakaian akun mencatat data yang akan menjadi dasar penyusunan laporan-laporan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI. Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :

PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI. Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu : PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu : 1. Penekanan pada aspek fungsi yaitu pada penggunaan informasi akuntansi. Berdasarkan aspek fungsi akuntansi

Lebih terperinci

BAB 6 KONSINYASI. Sulaiman S. Manggala,SE.Ak.,MBA

BAB 6 KONSINYASI. Sulaiman S. Manggala,SE.Ak.,MBA BAB 6 KONSINYASI Sulaiman S. Manggala,SE.Ak.,MBA Sifat Konsinyasi Konsinyasi merupakan satu-satunya produsen atau distributor memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas. Konsinyor dapat memperoleh spesialis

Lebih terperinci

PERTEMUAN -2 PARTNERSHIP: Pembubaran. Sutaryo, SE., M.Si., Ak., CA.

PERTEMUAN -2 PARTNERSHIP: Pembubaran. Sutaryo, SE., M.Si., Ak., CA. PERTEMUAN -2 PARTNERSHIP: Pembubaran Sutaryo, SE., M.Si., Ak., CA. SEBAB PEMBUBARAN PARTNERSHIP Berdasarkan perjanjian partnership berakhirnya jangka waktu kesepakatan bersama pengunduran diri sekutu Berdasarkan

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Piutang Istilah piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang Herry (2009:266)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang  Herry (2009:266) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang 2.1.1 Pengertian Piutang Piutang merupakan komponen aktiva lancar yang penting dalam aktivitas ekonomi suatu perusahaan karena merupakan aktiva lancar perusahaan yang paling

Lebih terperinci

BAB: ANGGARAN KAS. Seratus Ribu Rupiah BANK INDONESIA

BAB: ANGGARAN KAS. Seratus Ribu Rupiah BANK INDONESIA BAB: ANGGARAN KAS 100.000 BANK INDONESIA Seratus Ribu Rupiah 100.000 A. Pengertian: 1. Kas adalah bagian dari aktiva lancar yg paling likuid sehingga mudah untuk berpindah tangan. Pada setiap perusahaan

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

AKUNTANSI UNTUK LEASING

AKUNTANSI UNTUK LEASING AKUNTANSI UNTUK LEASING Lease Lessor Lessee : Suatu perjanjian kontraktual antara Lessor dengan Lessee, yang memberikan hak kepada Lessee untuk menggunakan harta tertentu yang dimiliki oleh Lessor selama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses kegiatan pencatatan akuntansi yang memberikan informasi mengenai perkembangan suatu

Lebih terperinci

PERUBAHAN DALAM KEANGGOTAAN PERSEKUTUAN SENIN, 14 OKTOBER 2013

PERUBAHAN DALAM KEANGGOTAAN PERSEKUTUAN SENIN, 14 OKTOBER 2013 PERUBAHAN DALAM KEANGGOTAAN PERSEKUTUAN SENIN, 14 OKTOBER 2013 Perubahan dalam keanggotaan persekutuan terjadi karena: 1. Penerimaan (admission of a new partner) a. Sekutu baru membeli hak kepemilikan

Lebih terperinci

Pertemuan 6 & 7 PEMBUBARAN PERSEKUTUAN

Pertemuan 6 & 7 PEMBUBARAN PERSEKUTUAN Pertemuan 6 & 7 PEMBUBARAN PERSEKUTUAN 1. Alasan Pembubaran Persekutuan a) Pembubaran atas dasar perjanjian persekutuan Berakhirnya jangka waktu yang ditentukan dalam perjanjian Persetujuan Bersama Masuknya

Lebih terperinci

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Pencatatan transaksi usaha yang terjadi dalam perusahaan dilakukan berdasarkan konsep persamaan akuntansi (accounting equation). Persamaan akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perseroan (corporation) adalah badan usaha yang dibentuk berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perseroan (corporation) adalah badan usaha yang dibentuk berdasarkan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ekuitas Perseroan (corporation) adalah badan usaha yang dibentuk berdasarkan undang-undang, mempunyai eksistensi yang terpisah dari para pemiliknya dan dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB 11 EKUITAS. Terdapat 3 bentuk utama badan organisasi bisnis, yaitu : 1. Perusahaan perorangan 2. Persekutuan. 3. Perseroan terbatas

BAB 11 EKUITAS. Terdapat 3 bentuk utama badan organisasi bisnis, yaitu : 1. Perusahaan perorangan 2. Persekutuan. 3. Perseroan terbatas BAB 11 EKUITAS A. Jenis-Jenis Ekuitas dan Sumber Perubahannya Ekuitas menunjukkan hak kepemilikan perusahaan sebagai akibat investasi yang dilakukan pemilik ke dalam perusahaan. Struktur ekuitas perusahaan

Lebih terperinci

f 2010 Debet Kredit April 2 Kas Simpanan Pokok

f 2010 Debet Kredit April 2 Kas Simpanan Pokok Tangga Keterangan l f 21 Debet Kredit April 2 Kas 1.. Simpanan Pokok 1.. Re Saldo April 6 Peralatan Kantor 22.. Kas 7.. Utang Usaha 15.. April 7 Perlengkapan Kantor 2.. Kas 2.. Mei 2 Kas 5.. Simpanan Wajib

Lebih terperinci

SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN

SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 Dr. Bandi, M.Si., Ak 1 Materi 4 LIKUIDASI BERANGSUR 2 SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN Penjurnalan penutupan Bukti Kesepakatan skt unt likuidasi: Realisasi >1x Bk Jurnal

Lebih terperinci

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Pencatatan transaksi usaha yang terjadi dalam perusahaan dilakukan berdasarkan konsep persamaan akuntansi (accounting equation). Persamaan akuntansi merupakan catatan tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

AKUNTANSI TERHADAP MODAL SAHAM

AKUNTANSI TERHADAP MODAL SAHAM AKUNTANSI TERHADAP MODAL SAHAM (Materi 2) Beberapa istilah tentang Modal Saham : 1. Modal Dasar / Otorisasi Modal Saham Jumlah lembar saham dan nilai nominalnya pada saat pendirian perusahaan, dan dicantumkan

Lebih terperinci

TINJAUAN AKUNTANSI DAN LANDASAN TEORITISNYA (Materi 1)

TINJAUAN AKUNTANSI DAN LANDASAN TEORITISNYA (Materi 1) TINJAUAN AKUNTANSI DAN LANDASAN TEORITISNYA (Materi 1) Dari segi fungsinya, akuntansi merupakan : a. Aktivitas penyediaan jasa b. Sistem Informasi c. Kegiatan deskriptif analisis Aktivitas Penyediaan Jasa

Lebih terperinci

MATERI KE 2 PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN

MATERI KE 2 PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN MATERI KE 2 PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN Persekutuan adalah suatu penggabungan diantara dua orang (badan) atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan

Lebih terperinci

KANTOR PUSAT ( Head Office ) KANTOR CABANG ( Branch Office )

KANTOR PUSAT ( Head Office ) KANTOR CABANG ( Branch Office ) AKUNTANSI KANTOR PUSAT ( Head Office ) Dan KANTOR CABANG ( Branch Office ) Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB/STEI Ciledug 1 Kantor Pusat dan Cabang merupakan satu kesatuan perusahaan. Fungsi Cabang

Lebih terperinci

SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN

SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 Dr. Bandi, M.Si., Ak 10/4/2009 Bandi, 2009 1 Materi 3 LIKUIDASI 10/4/2009 Bandi, 2009 2 SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN Penjurnalan penutupan Bukti Bk Jurnal Bk Besar BB

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ALIRAN KAS

ANALISIS LAPORAN ALIRAN KAS ANALISIS LAPORAN ALIRAN KAS Laporan Aliran Kas adalah Laporan sumber dan penggunaan sesuai dengan keperluan pelaporan keuangan tahunan, yang melaporkan aliran kas masuk dan keluar suatu perusahaan selama

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat untuk mengetahui

BAB II BAHAN RUJUKAN. Laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat untuk mengetahui BAB II BAHAN RUJUKAN Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut pada

Lebih terperinci

CARA MEMBUAT LAPORAN ARUS KAS

CARA MEMBUAT LAPORAN ARUS KAS 1. DATA UNTUK MENYUSUN LAPORAN ARUS KAS Aliran kas yang dilaporkan disajikan dalam tiga kelompok besar kegiatan yaitu kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan. Untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

Persekutuan Pembentukan, Operasi, dan Perubahan Kepemilikan

Persekutuan Pembentukan, Operasi, dan Perubahan Kepemilikan M MODUL 1 Persekutuan Pembentukan, Operasi, dan Perubahan Kepemilikan PENDAHULUAN Prof. Dr. Slamet Sugiri, M.Si. odul ini akan membahas tentang akuntansi untuk persekutuan. Hal-hal yang akan dibahas termasuk

Lebih terperinci

BAB 22 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG

BAB 22 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG BAB 22 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG PENCATATAN JURNAL PENUTUP (METODE PERIODIK) Asgard Chapter 2008 www.cherrycorner.com AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG: PENCATATAN JURNAL PENUTUP (METODE PERIODIK) Setelah

Lebih terperinci

AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA. DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si

AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA. DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si DEFINISI AKUNTANSI Akuntansi adalah bahasa bisnis atau bahasa pengambilan keputusan. Dari sudut pemakai Akuntansi adalah

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS PSAP No. 0 Laporan Arus Kas 0 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan

Lebih terperinci

MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN

MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN Modal menggambarkan hak pemilik atas perusahaan yang timbul sebagai akibat penanaman (investasi ) yang dilakukan oleh pemilik atau para pemilik. Bentuk badan usaha 1. Perseorangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai harta (aktiva) untuk mendukung kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai harta (aktiva) untuk mendukung kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan mempunyai harta (aktiva) untuk mendukung kegiatan usahanya. Aktiva itu dibagi menjadi dua yaitu: aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis terhadap Laporan Arus Kas dan Penyajiannya berdasarkan Metode Tidak Langsung a. Telah diketahui bahwa laporan arus kas merupakan bagian yang tidak terpisahkan

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB 21 21210796 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan teknologi dan semakin meningkatnya spesialisasi dalam

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/22/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/22/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/22/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menciptakan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Keuangan. Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Keuangan Modul ke: Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Abstrak Pengertian dan pentingnya

Lebih terperinci

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp) LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO URAIAN REFF ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI 2014 LEBIH/ (KURANG)

Lebih terperinci

PERSEKUTUAN FORMASI DAN OPE RASI

PERSEKUTUAN FORMASI DAN OPE RASI PERSEKUTUAN FORMASI DAN OPERASI PERTEMUAN 1 1 Pengertian Persekutuan Didefinisikan sebagai suatu gabungan atau asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu usaha secara

Lebih terperinci

MODUL 8 PENUTUPAN BUKU DAN PENYESUAIAN KEMBALI

MODUL 8 PENUTUPAN BUKU DAN PENYESUAIAN KEMBALI MODUL 8 PENUTUPAN BUKU DAN PENYESUAIAN KEMBALI Tuhuan pembelajaran : Setelah selesai mempelajari bab ini, diharapkan mampu : 1. Membuat jurnal penutup dan menerangkan mengapa diperlukan penutupan buku

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN AKUNTANSI FIRMA

ULANGAN HARIAN AKUNTANSI FIRMA PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 GIRIMULYO Alamat : Sukomoyo, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, 55674 e-mail : smkn1_girimulyo@yahoo.co.id ULANGAN HARIAN AKUNTANSI FIRMA

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DESEMBER 00 DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

MODUL I PENGGABUNGAN BADAN USAHA

MODUL I PENGGABUNGAN BADAN USAHA 1 MODUL I PENGGABUNGAN BADAN USAHA A. TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum akuntansi penggabungan badan usaha, maka mahasiswa di harapkan dapat mengetahui dan memahami akuntansi penggabungan badan

Lebih terperinci

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 04 Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN Persamaan akuntansi merupakan hal yang paling mendasar dari struktur akuntansi karena pencatatan transaksi hingga berbentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data

Lebih terperinci

PENGERTIAN-PENGERTIAN, SIKLUS AKUNTANSI,PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI,ANALISIS TRANSAKSI DAN BASIS AKUNTANSI

PENGERTIAN-PENGERTIAN, SIKLUS AKUNTANSI,PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI,ANALISIS TRANSAKSI DAN BASIS AKUNTANSI MODUL 01 PENGERTIAN-PENGERTIAN, SIKLUS AKUNTANSI,PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI,ANALISIS TRANSAKSI DAN BASIS AKUNTANSI 2 JP (90 menit) Pengantar Dalam modul ini membahas tentang pengertian-pengertian yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang hasil akhirnya sangat dibutuhkan baik bagi manajemen untuk menyusun rencana yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada prinsipnya laporan keuangan merupakan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada prinsipnya laporan keuangan merupakan informasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya laporan keuangan merupakan informasi yang dapat membantu manajer, kreditur dan investor dalam menginterprestasikan keadaaan kinerja suatu perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi sehari-harinya, misalnya untuk membayar gaji pegawai, di mana uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi 1. Pengertian dan klasifikasi akun (rekening). Akun merupakan suatu formulir yang digunakan untuk mencatat pengaruh perubahan nilai (penambahan atau

Lebih terperinci

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015 CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015 PENJELASAN LAPORAN KEUANGAN 1. PENJELASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN 1). Pendapatan Realisasi pendapatan tahun 2015 sebesar

Lebih terperinci

Oleh Iwan Sidharta, MM.

Oleh Iwan Sidharta, MM. BIAYA PENGURANG PKP Oleh Iwan Sidharta, MM. Biaya Berkaitan dengan Kerugian Kerugian; Kerugian yang berasal dari beberapa kegiatan yang sudah direalisasikan dapat dibebankan sebagai biaya pada tahun terjadinya

Lebih terperinci

BAB II AKUN DAN KODE AKUN

BAB II AKUN DAN KODE AKUN 7 BAB II AKUN DAN KODE AKUN 2.A. Pengertian Akun/Perkiraan. 2.B. Akun. 2.C. Laporan Keuangan dan unsur-unsurnya. A. PENGERTIAN AKUN/ PERKIRAAN 1. Pengertian Akun Akun adalah daftar atau tempat yang digunakan

Lebih terperinci

INDRAYANI., SE., M.SI., AK., CA UNIMAL (2016)

INDRAYANI., SE., M.SI., AK., CA UNIMAL (2016) INDRAYANI., SE., M.SI., AK., CA UNIMAL (2016) KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kemampuan untuk Penulis, sehingga dapat menyusun modul akuntansi

Lebih terperinci

MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN

MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN Tujuan pembelajaran. Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mampu untuk: 1. Menyebutkan nama nama rekening yang sering dipergunakan dan hal hal yang dicatat dalam

Lebih terperinci

PERTEMUAN 4 & 5 PERSEKUTUAN FIRMA

PERTEMUAN 4 & 5 PERSEKUTUAN FIRMA PERTEMUAN 4 & 5 PERSEKUTUAN FIRMA A. Pengertian Persekutuan dan Unsur Pokok Persekutuan 1. Pengertian Persekutuan Secara umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau asosiasi dari dua

Lebih terperinci

Nama Akun: Kas No. Akun: 111

Nama Akun: Kas No. Akun: 111 Kompetensi Dasar 5.6 Membuat ikhtisar siklus tansi perusahaan jasa 1. Menyusun neraca saldo berdasarkan saldo dalam buku besar. Neraca saldo adalah suatu dokumen yang berisi saldo-saldo buku besar. Tujuan

Lebih terperinci

Pertemuan Ketiga PIUTANG

Pertemuan Ketiga PIUTANG Pertemuan Ketiga PIUTANG PENGERTIAN TAGIHAN Penjualan barangbarang dan jasajasa dari perusahaan pada saat ini banyak dilakukan dengan kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang atau jasa

Lebih terperinci

PERTEMUAN KEDUA. Rekonsiliasi Bank

PERTEMUAN KEDUA. Rekonsiliasi Bank PERTEMUAN KEDUA REKONSILIASI & INVESTASI JANGKA PENDEK Rekonsiliasi Bank Definisi Rekonsiliasi bank Yaitu suatu proses akuntansi utk menemukan sebabsebab terjadinya perbedaan antara catatan perusahaan

Lebih terperinci

SEKILAS AKUNTANSI. Pemahaman dan Proses

SEKILAS AKUNTANSI. Pemahaman dan Proses SEKILAS AKUNTANSI Pemahaman dan Proses Apa itu akuntansi? Kenapa akuntansi? Pemenuhan kebutuhan informasi akuntansi oleh pengguna (stakeholders) Internal Eksternal Prinsip Akuntansi Berterima Umum Standar

Lebih terperinci

SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Phone:

SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.    Phone: SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK http://mahsina1.wordpress.com Email: Mahsina_se@hotmail.com Phone: +62-82115522262 Pengertian Siklus Keuangan Siklus akuntansi merupakan sistematika pencatatan transaksi

Lebih terperinci

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G Materi: 2 1 2 3 Klasifikasi Modal Bank Rasio Kecukupan

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. 21 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Akuntansi Ekuitas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 21 tentang Akuntansi Ekuitas disetujui dalam Rapat Komite Prinsip

Lebih terperinci