Taksonomi & Mengapa Nama. Teguh Triono
|
|
- Susanti Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Taksonomi & Mengapa Nama Teguh Triono Pontianak 25/05/2014
2
3 Pouteria obovata
4
5
6
7
8
9 Tata Nama Tumbuhan Penetapan nama tumbuhan berdasarkan suatu sistem formal International Code of Nomenclature for algae, fungi, and plants (ICN) Melbourne, Australia - Juli 2011 (sebelumnya: International Code of Botanical Nomenclature, ICBN) Tumbuhan, "alga," & jamur (+slime molds, water molds)
10 ICN mengatur: 1) Penamaan taxa baru 2) Penentuan nama yang benar untuk taxa yang telah diberi nama (yang mengalami perubahan)
11 Nama Legitimate = sesuai dengan aturan ICN Nama Illegitimate = bertentangan dengan satu/lebih aturan ICN
12 Prinsip Tata Nama Tumbuhan 1. 1) Independen dari Tata nama Zoologi & Bakteriologi Morus (tumbuhan) & Morus (hewan) 2) Aplikasi nama tumbuhan ditentukan berdasarkan nomenclatural types 3) Tata nama tumbuhan didasarkan pada prinsip priority of publication
13 Prinsip Tata Nama Tumbuhan 2. 4) Setiap taxon pada kondisi, posisi dan rangking tertentu hanya memiliki satu nama yang benar (one correct name), yang pertama sesuai dengan ketentuan [=Prinsip Fundamental!] 5) Nama ilmiah menggunakan bahasa Latin 6) Aturan dan regulasi dari International Code of Botanical Nomenclature bersifat retroaktif.
14 Linnaeus Binomial = dua kata Quercus dumosa Nuttall Quercus = nama genus (diawali huruf besar) dumosa = spesifik epitet (tidak menggunakan huruf besarnot) Quercus dumosa = nama species Nuttall = author
15 Nama Umum / Daerah 1) Hanya nama ilmiah yang bersifat universal, digunakan di seluruh dunia, contoh, Ipomoea 2) Nama umum/daerah tidak konsisten a) Taxon bisa memiliki lebih dari satu nama umum/daerah (contoh, nyatoh, natu, untuk Palaquium spp.). b) Satu nama umum/daerah bisa digunakan pada lebih dari satu taxon (misal, nyatoh untuk Palaquium spp. & Payena spp.). 3) Nama umum/daerah tidak mencerminkan rangking 4) Kebanyakan organisme tidak memiliki nama
16 Rangking Hirarki/Tingkatan Klasifikasi di mana tingkatan yang lebih tinggi mencakup semua tingkatan yang lebih rendah Posisi Penempatan sebagai anggota suatu takson dari tingkatan yang lebih tinggi Aster & Rosa (level genus) tapi beda posisi (Asteraceae & Rosaceae)
17 Rangking/Tingkatan Kingdom Phylum [Division] Subphylum [Subdivision] Class Subclass Superorder Order Suborder Family Subfamily Tribe Subtribe Genus Subgenus Section Species Subspecies Variety (beragam) Plantae -phyta Magnoliophyta -phytina Magnoliophytina -opsida Magnoliopsida -idae Asteridae -anae, [-iflorae] Asteranae -ales Asterales -ineae Asterineae -aceae Asteraceae -oideae Asteroideae -eae Heliantheae -inae Helianthinae (beragam) Helianthus (beragam) Helianthus (beragam) Helianthus (beragam) Helianthus annuus (beragam) Helianthus annuus ssp. annuus (beragam) Helianthus annuus var. annuus
18 Akhiran Nama Rangking Utama: Order Family Subfamily Tribe Subtribe Genus Subgenus Section Species Subspecies Variety -ales -aceae -oideae -eae -inae (beragam) (beragam) (beragam) (beragam) (beragam) (beragam) Asterales Asteraceae Asteroideae Heliantheae Helianthinae Helianthus Helianthus Helianthus Helianthus annuus Helianthus annuus ssp. annuus Helianthus annuus var. annuus
19 Contoh: Zygophyllaceae family Tribonanthes genus Rosales order Linnaea borealis var. longiflora variety Tribonanthes variegata species Phlebocarya ciliata subsp. pilosissima subspecies Conostylidoideae subfamily Haemodoreae tribe Hamamelidae subclass Liliopsida class Magnoliophyta division
20 Alternatif Nama Famili/Subfamili Apiaceae = Umbelliferae Arecaceae = Palmae Asteraceae = Compositae Brassicaceae = Cruciferae Clusiaceae = Guttiferae Fabaceae = Leguminosae Lamiaceae = Labiatae Poaceae = Gramineae Faboideae = Papilionoideae
21 Nama subspesies atau varietas (nama infraspesifik) Toxicodendron radicans subsp. diversilobum (diversilobum = subspesifik epitet) Brickellia arguta var. odontolepis (odontolepis = varietal epitet)
22 Authorship Nama orang yang pertama kali mempublikasikan nama secara valid Rosaceae Jussieu Conostylideae Lindley Mohavea A. Gray Mohavea confertiflora (A. DC.) A. Heller Monardella linoides A. Gray ssp. erecta (Abrams) Elvin & A.C. Sanders NAMA AUTHOR seringkali DISINGKAT: Haemodoraceae R. Br. (untuk Robert Brown) Liquidambar styraciflua L. (untuk C. Linnaeus) CEK (untuk standar)
23 Nomenclature Type Herbarium specimen (usu.) permanently associated with a name. Holotype - primary specimen upon which a name is based, designated at the time of publication. Isotype - duplicate of the holotype, collected at the same time by the same person from the same place. Lectotype - selected from the original material to serve as the type when holotype not available. Neotype - specimen derived from a non-original collection that is selected to serve as the type.
24 Type/tipe ada untuk setiap rangking s/d famili Spesimen yang dipertelakan Linnaeus adalah tipe untuk Borago officinalis L. Borago officinalis L. adalah tipe untuk genus Borago L. Genus Borago L. adalah tipe untuk famili Boraginaceae Jussieu
25 Perubahan Nama 1) Nama bertentangan dengan aturan (illegitimate). 2) Penelitian lebih lanjut merubah definisi dan batasan suatu taxon
26 Perubahan Nama: Nama bisa disatukan: Krynitzkia &Cryptantha (Boraginaceae) disatukan menjadi genus Cryptantha Nama bisa dipecah: Rhus (Anacardiaceae) dipecah menjadi Malosma, Rhus & Toxicodendron Nama bisa berubah ranking: Larrea divaricata ssp. Tridentata berubah menjadi rangking spesies: Larrea tridentata Nama bisa berubah posisi: Sedum variegata dipindahkan ke genus Dudleya, menjadi spesies baru Dudleya variegata
27 Basionym The name bearing name. Nama original (mungkin ditolak), bagian dari nama tersebut (epitet) digunakan di kombinasi baru Author(s) di dalam kurung Pemberi nama basionym. Tetap digunakan!
28 Basionym Sedum variegata S. Watson dipindahkan ke dalam genus Dudleya oleh Moran, nama jenis barunya adalah : Dudleya variegata (S. Watson) Moran [Catatan: Sedum variegata S. Watson adalah basionym] Muhlenbergia shepherdii (Vasey) Swallen dipindahkan ke dalam Blepharoneuron oleh P. M. Peterson & Annable, nama barunya menjadi: Blepharoneuron shepherdii (Vasey) P. M. Peterson & Annable [Sporobolus shepherdii Vasey, Bull. Torrey Bot. Club 14: ] (=basionym)
29 Autonym Nama yang diciptakan secara otomatis untuk infrafamilial, infrageneric dan infraspecific taxa. Dibuat ketika taxa dipecah Ditetapkan berdasarkan priority of publication Autonyms tidak memiliki author
30 Autonyms: Lotus stipularis (Benth.) Greene dibagi oleh Isely menjadi 2 varietas: Lotus stipularis (Benth.) Greene var. ottleyi Isely Lotus stipularis (Benth.) Greene var. stipularis Labih lanjut, genus Hosackia diterima: Hosackia stipularis Benth. var. ottleyi (Isely) Brouillet Hosackia stipularis Benth. var. stipularis Famili Euphorbiaceae dibagi ke dalam subfamili: Euphorbioideae (autonym) harus menjadi salah satu nama Genus Ceanothus dipecah menjadi dua subgenus: Subgenus Ceanothus (type spesies genus) Subgenus Cerastes
31 Publikasi yang Valid 1) Nama harus effectively published = dalam jurnal yang secara umum bisa diakses oleh para ahli botani Per 1 Januari 2012: Material Elektronik dipublikasi online dalam Portable Document Format (PDF) dengan memnuhi International Standard Serial Nomor (ISSN) atau International Standard Book Number (ISBN) 2) Nama harus dipublikasi dalam correct form, Latinized dengan akhiran rangking yang tepat
32 Publikasi yang Valid 3) Nama harus dipublikasikan dengan deskripsi Latin atau diagnosis atau dengan referensi silang [Vernacular description biasanya disertakan] Per 1 Januari 2012: Deskripsi atau diagnosis bisa Latin atau Inggris 4) Rangking harus diindikasikan ( sp. nov., subsp. nov., atau var. nov. ) 5) Nomenclatural type harus diindikasikan (untuk genus ke bawah).
33
34
35 Nama yang benar adalah: Sebuah nama legitimate (berarti dipublikasi secara valid) yang diakui oleh seorang author atau lebih dari satu author. Tiap taxon hanya punya SATU nama yang benar Nama bisa legitimate tetapi tidak benar Jika kemungkinan ada 2 (atau lebih) alternatif nama legitimate (hanya satu yang benar)
36 Synonym = Nama yang ditolak, oleh author tertentu atau banyak author(s) Synonym biasanya diindikasikan dalam kurung; Malosma laurina (Nutt.) Abrams [Rhus laurina Nutt.] Ditolak karena: 1) illegitimate 2) penilaian taksonomi
37 Dua tipe synonym: 1) Homotypic (nomenclatural) type spesimen sama Cryptantha decipiens (M. E. Jones) A. Heller [Krynitzkia decipiens M. E. Jones] 1) Heterotypic (taxonomic) type spesimen Beda Aesculus L. (1753) [Pavia Mill. (1754)] Cryptantha mohavensis (Greene) Greene (1887) [Cryptantha fallax Greene (1902)]
38 Malacothrix incana (Nutt.) Torrey & A. Gray [Malacomeris incanus Nutt.] (=basionym, homotypic synonym) Porophyllum gracile Benth. [P. caesium Greene; P. vaseyi Greene] (=heterotypic synonyms) Gilia diegensis (Munz) A. D. & V. E. Grant [Gilia inconspicua (Sm.) Sweet var. diegensis Munz] (=basionym, homotypic synonym)
39 Homonym = sinonim identik dengan nama yang benar dan diterima Eritrichium hispidum Philippi, 1860 [Eritrichium hispidum Buckley,1862] Piptocalyx Bentham (Trimeniaceae), 1870 [Piptocalyx Torrey, 1874] Tautonym = binomial di mana nama genus & spesies epitet-nya sama ejaannya/identik bertentangan dengan ICN! Helianthus helianthus adalah tautonym & illegitimate Ziziphus zizyphus (L.) H. Karst. (Jujube)?
40 Singkatan-singkatan: "in" = dalam publikasi dari Arabis sparsiflora Nutt. in T. & G. Bisa disingkat: Arabis sparsiflora Nutt. "ex" = secara valid dipublikasi oleh Microseris elegans Greene ex A. Gray Bisa disingkat: Microseris elegans A. Gray. s.l. (sensu lato) berarti in the broad sense s.s. or s.str. (sensu stricto) berarti in the narrow sense Contoh: Boraginaceae s.l. meliputi famili Hydrophyllaceae, Ehretiaceae, Heliotropaceae, Cordiaceae, dll. Sedangkan Boraginaceae s.s. berarti tidak (famili di atas terpisah)
41 Singkatan-singkatan: "x" = hybrida Salvia x palmeri (A. Gray) Greene = S. apiana x S. clevelandii "sp. nov." = species novum (baru) "Eryngium pendletonense sp. nov." "cf." = confer, berarti bandingkan "Calyptridium cf. monandrum (berarti harus memeriksa spesimen dari spesies ini untuk konfirmasi) aff. (affine) berarti berhubungan dengan Cryptantha aff. wigginsii (berarti berbeda namun berhubungan dekat dengan spesies ini)
KONSEP ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN
KONSEP ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN CARA ORGANISME MERUSAK TANAMAN (1) Memakan bagian tanaman Mengganggu proses fisiologis Persaingan sumberdaya Perantara penularan CARA ORGANISME MERUSAK TANAMAN (2) Tempat
Lebih terperinciBAB III TATA NAMA (NOMENKLATUR)
BAB III TATA NAMA (NOMENKLATUR) Sudah menjadi naluri manusia untuk memberi nama kepada apa saja yang ada di sekitarnya. Nama itu merupakan sesuatu yang mutlak perlu dalam kehidupan sehari-hari, sebab tanpa
Lebih terperinciBINOMINAL NOMENCLATURE
Farid K. Muzaki, S.Si., M.Si Jurusan BIOLOGI FMIPA ITS Surabaya Carl von Linne Carolus Linnaeus (1707 1778) BINOMINAL NOMENCLATURE Taxonomy of Animalia SB091321 Binomial Nomenclature? Tatacara pemberian
Lebih terperinciResume. Kode Internasional Tatanama Tumbuhan 2012 (Kode Melbourne)
Nama : Shohib Manzili Offering : H/2015 NIM : 150342607634 Resume Kode Internasional Tatanama Tumbuhan 2012 (Kode Melbourne) Diadopsi oleh XVIII Kongres Botani International di Melbourne, Australia, pada
Lebih terperinciD I K T A T TAKSONOMI TUMBUHAN NON VASKULER DISUSUN OLEH
D I K T A T TAKSONOMI TUMBUHAN NON VASKULER DISUSUN OLEH Dr. Dra. Meitini W.Proborini, M.Sc.St. Dra. Ni Made Gari, M.Sc. Dra. Yunita Hardini, M.Si. LABORATORIUM TAKSONOMI TUMBUHAN PROGRAM STUDI BIOLOGI
Lebih terperinciTAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI. Billyardi Ramdhan UMMI 2009
TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI Billyardi Ramdhan UMMI 2009 Keanekaragaman di Dunia Keanekaragaman Flora di dunia sebanyak 300.000 jenis,, yang terdiri: Schizophyta : 35.000 jenis. Thallophyta : 60.000 jenis.
Lebih terperinciA. JUDUL Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup
A. JUDUL Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup B. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Menginventarisasi karakter morfologi individu-individu penyusun populasi 2. Melakukan observasi ataupun pengukuran terhadap
Lebih terperinciBAB II PEMBERIAN NAMA TUMBUHAN
PEMBERIAN NAMA TUMBUHAN Tatanama Tumbuhan (Plant Nomenclature) Seorang taksonomis haruslah juga nomenklaturis yaitu memberikan nama terhadap taksa baru dan menentukan nama yang tepat untuk taksa yang telah
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA TIPE A
LEMBAR KERJA SISWA TIPE A A. DASAR TEORI Klasifikasi Makhluk Hidup adalah Klasifikasi makhluk hidup adalah mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan-golongan atau unit-unit tertentu berdasarkan persamaan
Lebih terperinciKODE INTERNASIONAL TATA NAMA TUMBUHAN. Siti Muslichah
KODE INTERNASIONAL TATA NAMA TUMBUHAN Siti Muslichah 1 Kode Internasional Tatanama Tumbuhan (KITT) Hasil kongres botani Kongres I th 1867 : Paris code Kongres II th 1900 di Paris Kongres III th 1905 di
Lebih terperinciPemodelan dan Pengelolaan Data Klasifikasi Tanaman Menggunakan Pohon
Pemodelan dan Pengelolaan Data Klasifikasi Tanaman Menggunakan Pohon Febri Ardiansyah (13505099) Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha no 10,Bandung if15099@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciTAKSONOMI NUMERIK/ KONTEMPORER/ TAKSIMETRI
TAKSONOMI NUMERIK/ KONTEMPORER/ TAKSIMETRI METODE EVALUASI KUANTITATIF MENGENAI KESAMAAN ATAU KEMIRIPAN SIFAT ANTAR GOLONGAN ORGANISME, DAN PENATAAN GOLONGAN TSB MELALUI SUATU ANALISIS (=ANALISIS KELOMPOK/
Lebih terperinciSISTEMATIKA HEWAN. Trijoko, M.Si Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc.
SISTEMATIKA HEWAN Trijoko, M.Si Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc. SISTEMATIKA HEWAN PENDAHULUAN KEANEKARAGAMAN HEWAN SANGAT TINGGI, 1 JUTA YANG TELAH DIKENAL DAN 3 10 JUTA YANG BELUM DIKENAL KEANEKARAGAMAN/VARIASI
Lebih terperinciBAB III TAKSONOMI SERANGGA
BAB III TAKSONOMI SERANGGA Dalam bab ini akan dibahas tentang Taksonomi Serangga, yang meliputi 4 sub bab, yaitu Pengertian Taksonomi, Klasifikasi/Sistematika, Tata nama dan Identifikasi/Determinasi Serangga.
Lebih terperinciBAB II KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
BAB II KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup. Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan prinsip dasar klasifikasi makhluk hidup Tujuan Pembelajaran
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN HAYATI (Biodiversitas)
KEANEKARAGAMAN HAYATI (Biodiversitas) Keanekaragaman hayati dapat diartikan sebagai keanekaragaman makhluk hidup di berbagai kawasan di muka bumi, baik di daratan, lautan, maupun tempat lainnya. Keanekaragaman
Lebih terperinciMODUL VI. KLASIFIKASI DAN TATANAMA POHON
MODUL VI. KLASIFIKASI DAN TATANAMA POHON Modul keenam membahas tentang klasifikasi dan tatanama pohon mengikuti aturan klasifikasi tumbuhan dan sistim tatanama yang diakui secara global. Dalam modul ini
Lebih terperinciTAKSONOMI VERTEBRATA Dasar-dasar Taksonomi Hewan: - Sejarah - Aturan penamaan - Klasifikasi
Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA Dasar-dasar Taksonomi Hewan: - Sejarah - Aturan penamaan - Klasifikasi TERMINOLOGI TAKSON NOMOS Dari
Lebih terperinciSISTEM KLASIFIKASI. Siti Muslichah
SISTEM KLASIFIKASI Siti Muslichah 1 Definisi Klasifikasi tumbuhan adalah proses pengaturan tumbuh-tumbuhan ke dalam takson tertentu berdasarkan persamaan dan perbedaan Hasil proses pengaturan ini ialah
Lebih terperinciSISTEMATIKA/ TAKSONOMI IKAN
SISTEMATIKA/ TAKSONOMI IKAN Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA Mata Kuliah Iktiologi KONSEP SISTEMATIKA (TAKSONOMI) SISTEMATIKA ---------- Bahasa Latin Systema Carolus Linaeus (1773):
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biologi
Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biologi Kelas : 7 Waktu : 07.45-09.15 No.Induk : Hari/Tanggal : Jumat, 05 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.
Lebih terperinciMateri Iktioplankton - (PIM 3146; 2/0)
Materi Iktioplankton - (PIM 3146; 2/0) Filogenetik ikan Filogenetik Systematik Klasifikasi Ontogenik vs filogenetik Ontogenik: mempelajari perkembangan organisme sejak aktivasi hingga berhenti berkembang
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Kutipan yang berkaitan dengan pengertian sistem, antara lain :
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Kutipan yang berkaitan dengan pengertian sistem, antara lain : 1. Menurut (Jogiayanto,H.M,2003:34), suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-
Lebih terperinciPrinsip Dasar Klasifikasi
KLASIFIKASI Prinsip Dasar Klasifikasi Fakta menunjukkan bahwa adanya makhluk hidup di dunia ini sangat banyak dan sangat beraneka ragam. Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup yang banyak dan beranekaragam
Lebih terperinciSistem Penamaan Serangga NOMENKLATUR
Sistem Penamaan Serangga NOMENKLATUR Carolus Linneaus (1758) Systema Natural Tatanama pada tumbuhan dan hewan digunakan sistem penamaan binomial Fabricius (1775) Systema Entomology Tatanama pada serangga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I-1. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Komposit adalah material yang terbuat dari campuran dua bahan atau lebih untuk membuat material yang berbeda. Contoh komposit antara lain adalah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pisang merupakan tanaman yang berasal dari kawasan Asia Tenggara, termasuk
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Pisang Pisang merupakan tanaman yang berasal dari kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Pisang merupakan jenis pisang buah yang langsung dapat dimakan setelah
Lebih terperinciPenggolongan Organisme dan Taksonomi Mikrobia. 5Maret 2015
Penggolongan Organisme dan Taksonomi Mikrobia 5Maret 2015 Taksonomi Carolus Linnaeus (1707-1778) Botaniawan, Sweden Pioneer dibidang taksonomi organisme 1766-1763 mengajukan konsep sistem pemberian nama
Lebih terperinciTOPIK II KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
TOPIK II KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP KONSEP Pengertian keanekaragaman hayati Tujuan klasifikasi Dasar klasifikasi Beberapa model klasifikasi Klasifikasi Menurut Carolus Linnaeus Binomial Nomenclatur Sistem
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI GULMA PENTING KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA Oleh: Abstrak
IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI GULMA PENTING KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA Oleh: Wahyunita; Syahnen; Muklasin; Christina O. Matondang POPT Ahli Muda di Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan
Lebih terperinciMateri. Memahami keanekaragaman makhluk hidup
Materi Memahami keanekaragaman makhluk hidup Perbedaan Makhluk Hidup dan Benda Mati a. Bentuk dan ukuran. Makhluk hidup mempunyai bentuk dan ukuran tertentu, sedangkan benda mati tidak. b. Komposisi Kimia.
Lebih terperinciVALIDASI ISBN 10 DAN 13 ANGKA
VALIDASI ISBN 10 DAN 13 ANGKA Ismail Nurdin NIM : 13506112 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : ismailnurdin@students.itb.ac.id ABSTRAK International
Lebih terperinciVII. HERBARIUM. Modul ketujuh pada pelajaran Dendrologi ini membahas mengenai herbarium yang meliputi
MODUL VII. HERBARIUM Modul ketujuh pada pelajaran Dendrologi ini membahas mengenai herbarium yang meliputi pengertian dan sejarah singkat mengenai herbarium, nilai suatu herbarium, prinsip pengelolaan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA...
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii PERNYATAAN... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv BERITA ACARA TUGAS AKHIR... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
ARIS-ARIS BSAR PRORAM PNAJARAN (BPP) Nama Mata Kuliah : Taksonomi Tumbuhan Nomor Kode/SKS : PAB 212/4 SKS (3-1) Deskripsi Perkuliahan : Mata kuliah Taksonomi Tumbuhan diberi kepada Mahasiswa Biologi semester
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN ORGANISME
KEANEKARAGAMAN ORGANISME SEJARAH KLASIFIKASI ORGANISME SISTEM KLASIFIKASI ORGANISME PENAMAAN SPESIES HIRARKI TAKSONOMI SEJARAH KLASIFIKASI ORGANISME ARISTOTELES (Yunani), 2000 tahun yang lalu di populerkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agrios (1996) taksonomi penyakit busuk pangkal batang
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Jamur Busuk Pangkal Batang Menurut Agrios (1996) taksonomi penyakit busuk pangkal batang (Ganoderma spp.) adalah sebagai berikut: Kingdom Phylum Class Subclass Order Family Genus
Lebih terperinciBiologi PENGELOMPOKAN MAKHLUK HIDUP. Persiapan UN SMP A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup. Tujuan Pembelajaran
Persiapan UN SMP 2017 Biologi PENGELOMPOKAN MAKHLUK HIDUP Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami pengelompokan makhluk hidup. A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup Ciri-ciri
Lebih terperinciSoal ujian semester Ganjil IPA kelas X Ap/Ak. SMK Hang Tuah 2
Soal ujian semester Ganjil IPA kelas X Ap/Ak SMK Hang Tuah 2 1. Perbedaan yang ditemukan antar kambing dalam satu kandang disebut... A. Evolusi B. Adaptasi C. Variasi D. Klasifikasi 2. Diantara individu
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (No : 1.1)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (No : 1.1) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Yogyakarta Kelas / Semester : X / 1 Program Layanan : Reguler Mata Pelajaran : Biologi Jumlah Pertemuan : 2 Pertemuan ( 1 pertemuan
Lebih terperinciLampiran 1. Kondisi Operasi Peralatan GC-MS untuk Analisis Minyak Atsiri
Lampiran 1. Kondisi Operasi Peralatan GC-MS untuk Analisis Minyak Atsiri Lampiran 2. Gambar Daun Tumbuhan Binara (Artemisia Vulgaris L.) Lampiran3. Spektrum GC-MS Senyawa 2-metil-5-isopropil-1,3-sikloheksadiena
Lebih terperinciOleh: Suhardi, SPt.,MP
Oleh: Suhardi, SPt.,MP Ayam Puyuh Itik Itik Manila (entok) Angsa Kalkun Merpati (semua jenis burung) Burung Unta Merak, bangau, dll Unggas atau khususnya ayam dalam sistematika taksonomi termasuk dalam
Lebih terperinciSOAL DAN PEMBAHASAN Jawaban: C Jawaban: A Jawaban: E
SOAL DAN PEMBAHASAN 1. Protozoa dikelompokkan ke dalam empat filum, yaitu Rhizopoda, Flagellata, Ciliata, dan Spororzoa berdasarkan A. Jenis pigmennya B. Jenis makanannya C. Alat geraknya D. Habitatnya
Lebih terperinciAlternative Assessment its Benefits on Botanic Phanerogamae Lecture Departement of Biology Education FPMIPA UPI
Alternative Assessment its Benefits on Botanic Phanerogamae Lecture Departement of Biology Education FPMIPA UPI Siti Sriyati Departement of Biology Education FPMIPA UPI ABSTRACT The study about alternative
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4.1 Tinjauan Pustaka Ubi kayu atau Manihot esculenta termasuk familia Euphorbiaceae, genus Manihot yang terdiri dari 100 spesies. Ada dua tipe tanaman ubi kayu yaitu tegak (bercabang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Volume Pohon Secara alami, volume kayu dapat dibedakan menurut berbagai macam klasifikasi sortimen. Beberapa jenis volume kayu yang paling lazim dipakai sebagai dasar penaksiran,
Lebih terperinciFARMASI USD Mei 2008. Oleh : Yoga Wirantara (078114021) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Oleh : Yoga Wirantara (078114021) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Abstrak, Di lingkungan tempat tinggal kita banyak sekali terdapat berbagai macam jenis jamur. Jamur merupakan salah satu organisme
Lebih terperinciSKALA SAAT EVOLUSI. cenozoikum mesozoikum. proterozoikum. archeozoikum
ASAL-USUL DAN KLASIFIKASI Bahan Kuliah Pengantar Agronomi 1 Waktu dalam jutaan tahun SKALA SAAT EVOLUSI 1000 Era geologi cenozoikum mesozoikum palezoikum proterozoikum peristiwa Evolusi manusia Binatang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum annum L.) berasal dari Mexico. Sebelum abad ke-15 lebih
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Cabai Cabai (Capsicum annum L.) berasal dari Mexico. Sebelum abad ke-15 lebih banyak dikenal di Amerika Tengah dan Selatan. Pada tahun 1943 diintroduksi ke dataran Eropa
Lebih terperinciSTEREOM ( KOLENKIM DAN SKLERENKIM)
STEREOM ( KOLENKIM DAN SKLERENKIM) Judul praktikum : Stereom ( kolenkim dan sklerenkim ) Tanggal praktikum : 26 Februari 2014 Tujuan praktikum : 1. Mengidentifikasi jaringan kolenkim (kolenkim angular,
Lebih terperinciPraktikum Biologi Laut Profil Mangrove Taman Nasional Baluran. Kelompok I dan Kelompok VII Asisten : Agus Satriono
Praktikum Biologi Laut Profil Mangrove Taman Nasional Baluran Kelompok I dan Kelompok VII Asisten : Agus Satriono PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciUKBM BIO
UKBM BIO-3.3-4.3-1-3.3 BIOLOGI PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG UNIT KEGIATAN BELAJAR BIOLOGI UKB BIO-3.3/4.3/1/3-3 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENGUNAAN APLIKASI INDARJI (INDEKS ARTIKEL JURNAL ILMIAH) UPT PERPUSTAKAAN POLINES
PETUNJUK TEKNIS PENGUNAAN APLIKASI INDARJI (INDEKS ARTIKEL JURNAL ILMIAH) UPT PERPUSTAKAAN POLINES Oleh M. Syam Suryanto, S.Sos UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2015 Daftar Isi Halaman Judul
Lebih terperinciSEJARAH & KLASIFIKASI & STRUKTUR JAMUR. Dra. SITTI ZULEIHA
PENDAHULUAN SEJARAH & PERKEMBANGAN KLASIFIKASI & STRUKTUR JAMUR Dra. SITTI ZULEIHA DEPARTEMEN MIKROBIOLOGI Medical Mycologi : Ilmu yang mempelajari tentang mycoses pada manusia dan etiologinya. Mycoses
Lebih terperinciPERTELAAN NAMA ILMIAH. (2 spasi) Nama ilmiah pribadi lengkap beserta author
PERTELAAN NAMA ILMIAH (2 spasi) Nama ilmiah pribadi lengkap beserta author *cetak miring, kecuali author (3 spasi) *logo ukuran 7 cm x 7 cm, atau bila hanya panjang/lebar saja yang bisa disesuaikan jadi
Lebih terperinciUniversitas Brawijaya Preparing and Publishing Online Journal by Rizki Trisnadi
Electronic Journal Universitas Brawijaya Preparing and Publishing Online Journal by Rizki Trisnadi Preview Electronic journals, disebut juga e-journals adalah jurnal ilmiah yang dapat diakses melalui media
Lebih terperinciBahan Baku Pencirian. cirinya
PENCIRIAN Bahan Baku Pencirian Bahan baku pencirian berupa ciri (character) dan sifat ciri (character state) ) yang diperinci, dianalisis, disintesis dan semuanya lalu disajikan sebagai bukti taksonomi.
Lebih terperinciGadjah Mada University. Vancouver Style. Citation
Gadjah Mada University Vancouver Style Citation mummut Dec, 10 2012 Sebagai awal saya ingin memaparkan bahwa daftar pustaka merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah karya tulis ilmiah. Ini berarti
Lebih terperinciIMPLEMENTASI STRUKTUR POHON SEBAGAI KOMPONEN DI BERBAGAI PLATFORM
IMPLEMENTASI STRUKTUR POHON SEBAGAI KOMPONEN DI BERBAGAI PLATFORM Doni Arzinal 1, Inggriani Liem 2 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl.
Lebih terperinciLecture 1 Tatap Muka 2
1/5 Maret 2010 Lecture 1 Tatap Muka 2 Biological Diversity I: A. Filogeni dan Pohon Kehidupan B. Bacteria dan Archaea C. Protista D. Fungi Kompetensi: 1. Mahasiswa mampu menerangkan pohon filogeni 2. Mahasiswa
Lebih terperinciMakhluk Hidup di Dalam Pohon
Makhluk Hidup di Dalam Pohon Chita Najmi Nabila (13509015) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 13509015@std.stei.itb.ac.id
Lebih terperinciTumbuhan Sebagai Sumber Bahan Baku Obat
Tumbuhan Sebagai Sumber Bahan Baku Obat Fakultas Biologi Universitas Nasional Keanekaragaman Hayati Indonesia: Mega Biodiversity 10% of world s flowering plant species 12% of world s mammal species 16%
Lebih terperinciSejarah Mikrobiologi dan Penggolongan Makhluk Hidup
Sejarah Mikrobiologi dan Penggolongan Makhluk Hidup 1 Definisi Sejarah Mikrobiologi Ilmu yang mempelajari makhluk kecil yang hanya terlihat dengan mikroskop Mikros = kecil Bios = hidup Logos = kata atau
Lebih terperinciJl. Gunung Batu No. 5 Po Box 272 Telp. (0251) ; Fax (0251) Bogor 2 Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam
STRUKTUR DAN KOMPOSISI JENIS TUMBUHAN HUTAN PAMAH DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) CARITA, PROVINSI BANTEN (Structure and Species Composition of Lowland Primary Forest at the KHDTK Carita,
Lebih terperinciKonversi File Elektronik ke Dalam Format PDF dan HTML
Konversi File Elektronik ke Dalam Format PDF dan HTML Oleh: Rasiman Disampaikan pada: Pelatihan Peningkatan Keterampilan Pustakawan dalam Bidang Pengelolaan dan Pelayanan Perpustakaan Digital pada Perpustakaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker adalah suatu penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan sel pada jaringan tubuh secara terus-menerus dan tidak terkendali sehingga dapat mneyebabkan kematian
Lebih terperinciPedoman Sistem Submisi Penelitian. Unit Riset dan Publikasi Fakultas Hukum UGM
Pedoman Sistem Submisi Penelitian Unit Riset dan Publikasi Fakultas Hukum UGM Pedoman ini digunakan untuk mempermudah Dosen dan Mahasiswa dalam memahami Sistem Submisi Penelitian pada Unit Riset dan Publikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hama adalah salah satu dari sekian banyak alasan kenapa produk dari hasil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hama adalah salah satu dari sekian banyak alasan kenapa produk dari hasil pertanian menurun, maka dari itu dibuatlah pengendalian pengandalaian hama, agar mempertahankan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI JENIS RUMPUT LAUT DARI PERAIRAN PULO MERAK CILEGON BANTEN (Identification of Seaweeds from Pulo Merak Waters Cilegon Banten)
Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan Juni 2014 Vol. 3 No.1 Hal : 31-35 ISSN 2302-6308 Available online at: http://umbidharma.org/jipp IDENTIFIKASI JENIS RUMPUT LAUT DARI PERAIRAN PULO MERAK CILEGON BANTEN
Lebih terperinci(Cryptococcus neoformans)
INFEKSI JAMUR PADA SUSUNAN SARAF PUSAT (Cryptococcus neoformans) Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus) yang ada dimanamana di seluruh dunia. Jamur ini menyebabkan penyakit
Lebih terperinciKLASIFIKASI TANAMAN UMBI-UMBIAN
KLASIFIKASI TANAMAN UMBI-UMBIAN Satuan Acara Perkuliahan MINGGU POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN II-III 2. KLASIFIKASI TANAMAN UMBI-UMBIAN 2.1. Klasifikasi pertanian : tanaman sayuran, buah dan umbiumbian
Lebih terperinciBakar Serangan Luka Api pada Tebu
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN Jl. Raya Dringu No 81 Probolinggo Telp. (0335) 420517 Fax (0335) 423821 PROBOLINGGO 67271 Bakar Serangan Luka Api pada Tebu Pendahuluan Luas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia teknologi terus melakukan kemajuan yang begitu pesat di seluruh dunia,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia teknologi terus melakukan kemajuan yang begitu pesat di seluruh dunia, diantaranya yaitu telepon seluler dengan sistem operasi berbasis Android yang kini sudah
Lebih terperinciMengekspor di Tengah Perubahan Lansekap Hukum
Mengekspor di Tengah Perubahan Lansekap Hukum LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS Indonesia 2,3 & 5 Agustus, 2010 LOKAKARYA PELATIHAN LEGALITAS Sanksi-sansi Lacey Act, Penegakkan, Due Care, Dasar-dasar Lacey
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl.,
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Mahkota Dewa 1. Klasifikasi dan Ciri Morfologi Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl., dengan nama sinonim Phaleria papuana. Nama umum dalam
Lebih terperinciBAB KEANEKARAGAMAN HAYATI EKOLOGI DAN LINGKUNGAN
BAB 38 1 KEANEKARAGAMAN HAYATI EKOLOGI DAN LINGKUNGAN A. KEANEKARAGAMAN HAYATI Keanekaragaman makhluk hidup tersebut dikenal dengan keanekaragaman hayati yang merupakan keseluruhan variasi pada tingkat
Lebih terperinciPANDUAN UNGGAH MANDIRI KARYA ILMIAH DOSEN 2016 Repository
PANDUAN UNGGAH MANDIRI KARYA ILMIAH DOSEN 2016 Repository UIN Sunan Ampel Surabaya http://digilib.uinsby.ac.id by Ummi Rodliyah Panduan Unggah Mandiri 1 PANDUAN UNGGAH MANDIRI KARYA ILMIAH DOSEN UIN SUNAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan memiliki keanekaragaman yang sangat tinggi. Tumbuhan sendiri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan memiliki keanekaragaman yang sangat tinggi. Tumbuhan sendiri berdasarkan pengelompokannya dibagi kedalam dua kelompok. Kelompok yang pertama yaitu Phanerogamae
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) & SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) MATA KULIAH DASAR TAKSONOMI
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) & SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) MATA KULIAH DASAR TAKSONOMI (PAB 105/ 2 SKS) Oleh: LILIH KHOTIM PERWATI, S.Si. M.Si NIP 132 093 200 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinci1. Hubungan Taksonomi dengan Ilmu Pengetahuan Lainnya
1. Pengertian Taksonomi, Sistematik, dan Klasifikasi Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari identifikasi, tata nama, dan klasifikasi, yang biasanya terbatas pada objek biologi, bila terbatas pada tumbuhan
Lebih terperinciPANDUAN PENGGUNAAN ELEARNING UNTUK STAF PENGAJAR
PANDUAN PENGGUNAAN ELEARNING UNTUK STAF PENGAJAR FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH 2014 PANDUAN SINGKAT ELEARNING UNTUK DOSEN Berikut adalah tahap-tahap teknis pengelolaan sumber dan aktifitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tubuh, warna serta ciri lainnya yang tampak dari luar. Seiring dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi, keanekaragaman tersebut ditunjukkan dengan adanya variasi bentuk, susunan tubuh, warna serta ciri lainnya yang
Lebih terperinciKeanekaragaman Makhluk Hidup dan Sebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Sebarannya Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya 1 Biosfer dan Makhluk Hidup Biosfer: bagian bumi dan atmosfernya yang dihuni oleh organisme hidup Ciri makhluk
Lebih terperinciPERAN KLASIFIKASI MULAI DARI PERTANIAN HINGGA PELANGGAN ROLE OF CLASSIFICATION FROM FARM TO CUSTOMER MICHAEL SOUTHAN GRAIN GROWERS LTD
PERAN KLASIFIKASI MULAI DARI PERTANIAN HINGGA PELANGGAN ROLE OF CLASSIFICATION FROM FARM TO CUSTOMER MICHAEL SOUTHAN GRAIN GROWERS LTD KEPUTUSAN PETANI FARMER DECISIONS Petani memanen hasil panen biji-bijian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tumbuhan Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tumbuhan Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) Klasifikasi dari tumbuhan bunga matahari yaitu: Kingdom : Plantae (tumbuhan) Super divisi : Spermatophyta (mengahsilkan biji)
Lebih terperinciPADA PROGRAM APLIKASI DSPACE
PANDUAN ENTRI DATA Creating Items (Submitting Materials) PADA PROGRAM APLIKASI DSPACE oleh: Rasiman (Dosen Ilmu Perpustakaan USU) Abstract Panduan ini disajikan Untuk mengoptimalkan pengelolaan dan kemudahan
Lebih terperinciPERILAKU SISWA TENTANG PENGGUNAAN NAMA ILMIAH PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMA NEGERI 12 PALEMBANG
Vol. 3, 2, Oktober 2012 ISSN : 2087-4243 PERILAKU SISWA TENTANG PENGGUNAAN NAMA ILMIAH PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMA NEGERI 12 PALEMBANG Dra. Hj. Aseptianova, M.pd., Drs. Nizkon, M. Si., Ery
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Sorgum Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae (Poaceae). Tanaman ini telah lama dibudidayakan namun masih dalam areal yang terbatas. Menurut
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 1.1. Implementasi Sistem Pada tahap ini merupakan proses pembuatan perangakat lunak yang disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem
Lebih terperinciMODUL-09 PEMBUATAN HERBARIUM BASAH DAN HERBARIUM KERING IX. PEMBUATAN HERBARIUM BASAH DAN HERBARIUM KERING
IX. PEMBUATAN HERBARIUM BASAH DAN HERBARIUM KERING PEMBUATAN HERBARIUM BASAH DAN HERBARIUM KERING Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP MODUL-09 Department of Dryland Agriculture Management,
Lebih terperinciGULMA AULIA RAHMAN ( )
Laporan praktikum dasar-dasar perlindungan hari : kamis jam : 10.00-11.00 wib asisten : Elsya Ramadhani GULMA Disusun oleh : AULIA RAHMAN (1105102010031) LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN JURUSAN
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN BAB II
PPL 206 SMP NEGERI MUNGKID Jl.Raya labak - Magelang Telp. (0293) 78239 Kode Pos. 5655 KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN A II Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas / Semester : VII / Gasal Materi : Klasifikasi
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Benih Pengertian 2.2. Klasifikasi Umum Tanaman Padi
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Benih 2.1.1. Pengertian Benih adalah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan dan pengembangan di dalam usaha tani, yang mana memiliki fungsi secara agronomis atau merupakan
Lebih terperinciINSTRUKSI KERJA VALIDASI PUBLIKASI ILMIAH KELENGKAPAN PENGAJUAN GURU BESAR SISTEM MANAJEMEN MUTU AIRLANGGA INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM (AIMS)
INSTRUKSI KERJA VALIDASI PUBLIKASI ILMIAH KELENGKAPAN PENGAJUAN GURU BESAR SISTEM MANAJEMEN MUTU AIRLANGGA INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM (AIMS) UNIVERSITAS AIRLANGGA 1 PEDOMAN PROSEDUR VALIDASI PUBLIKASI
Lebih terperinciTAKSONOMI TUMBUHAN. Hot Setiado Emmy Harso Kardhinata
TAKSONOMI TUMBUHAN Hot Setiado Emmy Harso Kardhinata KLASIFIKASI & TATANAMA TUMBUHAN TAKSONOMI TUMBUHAN (Sistematika Tumbuhan) :Ilmu tentang klasifikasi, tatanama, dan identifikasi tumbuhan (A.P. de Candolle)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Biduri (Calotropis spp.) Genera Calotropis terdiri dari dua spesies, dengan 90 % menghuni negara Asia
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biduri (Calotropis spp.) Genera Calotropis terdiri dari dua spesies, dengan 90 % menghuni negara Asia selatan dan paling endemik di India, Indonesia, Malaysia, Thailand, Srilanka
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN GULMA Identifikasi Gulma
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN GULMA Identifikasi Gulma Oleh : JANSEN TOCHIGI LINGGA 05111007130 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2014 I. PENDAHULUAN A.
Lebih terperinciBIOLOGI DAN PERKEMBANGANNYA
BIOLOGI DAN PERKEMBANGANNYA 1 RUANG LINGKUP BIOLOGI dan PERKEMBANGANNYA Capaian Pembelajaran - Memahami Biologi sebagai bagian dari sains Kompetensi Dasar: - Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi - Mendeskripsikan
Lebih terperinci