BINOMINAL NOMENCLATURE

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BINOMINAL NOMENCLATURE"

Widyawati Tanudjaja
6 tahun lalu
Tontonan:

1 Farid K. Muzaki, S.Si., M.Si Jurusan BIOLOGI FMIPA ITS Surabaya Carl von Linne Carolus Linnaeus ( ) BINOMINAL NOMENCLATURE Taxonomy of Animalia SB091321

2 Binomial Nomenclature? Tatacara pemberian nama spesies menggunakan sistem binomial LATAR BELAKANG Abad 18, nama ilmiah masih terlalu panjang dan sukar diingat misal: Lebah madu (Apis pubescens, thorace subgriseo, abdominae fusco, pedibus posticis glabris untrique margine ciliatis) Pada akhir abad 18 (1758, dalam Systema Naturae), Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem binomial, nama lebah madu mjd singkat: Apis mellifera

3 The History.. Konsep awal binominal nomenclature di publikasikan oleh Linnaeus pada 1758 (Systema Naturae edisi ke-10) Tahun 1842, British Association for the Advancement of Science mengadopsi sistem code yang disebut Strickland Code untuk mengatasi masalah ketidak-seragaman penulisan nama ilmiah (nama genus dan nama spesies lebih dari satu kata) Pada 1901, International Commission on Zoological Nomenclature mengadopsi sistem baru bernama International Code of Zoological Nomenclature (I.C.Z.N)

4 I.C.Z.N (1) Mengatur: Menetapkan nama ilmiah sehingga dapat digunakan diseluruh dunia secara konsisten Menjamin tidak ada 2 nama ilmiah untuk satu spesies Menjamin nama spesies tidak diubah-ubah secara sembarangan TUJUAN Universality Uniqueness Stability

5 I.C.Z.N (2) All codes of biological nomenclature share the following six basic principles; Botanical and zoological codes are independent each other. It is therefore permissible, ibl although h not recommended, d for a plant and animal genus to bear a same name (ex. Cannabis) A taxon can bear one and only one correct name No two genera within a given code can bear the same name (i.e., generic names are unique); and no two species within one genus can bear the same name (i.e., binomens are unique)

6 I.C.Z.N (3) Scientific names are treated as Latin, regardless of their linguistic origin, and hence are subject to Latin rules of grammar The correct or valid name of a taxon is based on priority of publication (first usage) For the categories of superfamily in animals and order in g p y plants, and for all categories below these, taxon names must be based on type specimens, type species, or type genera

7 Aturan Nomenclature (1) Aturan Nomenclature: Nama spesies terdiri dari 2 kata (binomen) atau 3 kata (trinomen) Kata I Kata II Kata III (bila ada) nama genus nama spesies (specific name/nama julukan untuk spesies) penunjuk kelompok subspecies ex. Varanus salvator togianus (biawak dari Togian) Nama ditulis latin atau dilatinkan, ditulis italic (ditulis miring) atau digaris bawah (bila ditulis tangan). Nama genus atau subgenus adalah kata benda bentuk tunggal

8 Aturan Nomenclature (2) Aturan Nomenclature: Nama spesies merupakan kata sifat yang dapat menunjukkan generic name (istilah umum) dari jenis kelamin (misal: masculine, feminine, i neuter). akhiran -i atau ii utk masculine Magnolia hodgsonii akhiran ae utk feminine Latimeria chalumnae Akhiran umum utk masculine, feminine dan neuter misalnya: -us, -a, -um; -is, -is, -e; -or, -or, -us Nama genus dan subgenus diawali dengan huruf besar; nama spesies ditulis dengan huruf kecil

9 Aturan Nomenclature (3) Aturan Nomenclature: Nama author yang pertama kali menemukan dan tahun pertama publikasi ditambahkan pada nama spesies ex. Passer domesticus (Linnaeus, 1758); BEDA DENGAN BOTANI Nama taxa di atas urutan genus, terdiri i dari satu kata dan diawali dengan huruf besar dan bentuk jamak ex. Hominidae are (meskipun famili Hominidae hanya memiliki satu genus)

10 Aturan Nomenclature (4) Aturan Nomenclature: Komisi tidak menetapkan standar penamaan untuk taxa di atas famili. Penamaan famili dgn cara menambah akhiran pd nama genus superfamili -oidea Hominoidea famili -idea Hominidae subfamili -inae Homininae

11 Aturan Nomenclature (5) sp. spp. ssp. cf. Penggunaan singkatan; Single used when actual specific name cannot or need not to be specified; ex: Collocalia sp. one species from genus Collocalia Plural used when actual al specific name cannot or need not to be specified; ex: Collocalia spp. several species from genus Collocalia Singkatan untuk subspesies Used when identification is not corfirmed; ex. Corvus cf. splendens spesimen burung yang mirip dengan gagak rumah namun belum dipastikan identifikasinya.

12 The hierarchical categories recognized by the I.C.Z.N. are as follows: Kingdom Phylum Superclass Class Subclass Cohort Superorder Order Suborder Superfamily Family Subfamily Tribe Genus Subgenus Species Subspecies

Diadematoida d Family Diadematidae Genus

13 Ex. Klasifikasi Echinothrix calamaris (Pallas, 1774) Phylum Echinodermata Class Echinoidea Subclass Euechinoidea Superorder Diadematacea Od Order Diadematoida d Family Diadematidae Genus Echinotrix Species Echinotrix calamaris (Pallas, 1774)

14 Terima Kasih

dokumen-dokumen yang mirip

TAKSONOMI VERTEBRATA Dasar-dasar Taksonomi Hewan: - Sejarah - Aturan penamaan - Klasifikasi

Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA Dasar-dasar Taksonomi Hewan: - Sejarah - Aturan penamaan - Klasifikasi TERMINOLOGI TAKSON NOMOS Dari