OLEH : WACHJONO LSP-RINO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OLEH : WACHJONO LSP-RINO"

Transkripsi

1 MENYUSUN KURIKULUM DALAM IMPLEMENTASI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI UNTUK SDM REKLAMASI HUTAN DAN LAHAN OLEH : WACHJONO WACHJONO@GMAIL.COM LSP-RINO DISAMPAILAN PADA LOKAKARYA MEMANTAPKAN UPAYA REHABILITASI LAHAN BEKAS TAMBANG DI INDONESIA MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS PARA PELAKSANA,11-12 SEPTEMBER 2013, DI BOGOR 3

2 I. PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGERTIAN o Pelatihan kerja berbasis kompetensi (PP n0.31 /2006) : adalah pelatihan yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja. Dalam pelatihan kerja berbasis kompetensi maka, programnya disusun berdasarkan Standar kompetensi kerja (SKKNI, Standar Khusus dan/atau Standar Internasional). SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Permenakertrans no. 8 TAHUN 2012 ) Komponen Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi ( PBK ) o Pelatihan Berbasis Kompetensi terlaksana dengan baik apabila komponen PBK yang terdiri atas Standar Kompetensi, Sumber Pembelajaran, Penilaian/ Assessment, dan Sertifikasi terpenuhi.

3 PERATURAN PRESIDEN NO. 08 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) PASAL 1. Sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi sesuai SKKNI, Standar Internasional, dan atau Standar Khusus. Sertifikat kompetensi kerja adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh LSP terakreditisasi yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai SKKNI

4 COMPETENCY BASED TRAINING /ASSESSMENT (CBT / CBA) Suatu pendekatan pelatihan dan penilaian yang diarahkan oleh outcomes yang spesifik. Pendekatan ini membantu individu untuk menguasai keterampilan, pengetahuan dan sikap sehingga mereka mampu menunjukkan hasil kerjanya pada standar di tempat kerja pada kondisi tertentu.

5 SEGITIGA PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI INDUSTRI KKNI SKKNI LEMBAGA DIKLAT PROFESI COMPETENCY BASED TRAINING (CBT) COMPETENCY BASED ASSESSMENT/ SERTIFIKASI BNSP LSP

6 TUJUAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI : q Mengembangkan kompetensi kerja SDM terhadap standar nasional (SKKNI, standar khusus) q Memperbaiki kompetensi angkatan kerja q Memperbaiki efektifitas dan kemampuan Perusahaan/Industri /Lembaga Pemerintah sebagai pengguna SDM pada instasinya terhadap perkembangan baru

7 KETERKAITAN ANTARA PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DENGAN SERTIFIKASI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (CBT) : Membangun kompetensi dan Profesionalisme SDM SERTIFIKASI KOMPETENSI : Memastikan Memelihara kompetensi

8 MANFAAT SERTIFIKASI KOMPETENSI Sertfikat kompetensi kerja dapat menjadi jaminan untuk rekruitmen tenaga kerja kompeten. Sertifikat kompetensi kerja dapat menjadi dasar penetapan remunerasi. Sertifikat kompetensi kerja dapat menjadi dasar untuk pengembangan karir tenaga kerja. Sertifikat kompetensi dapat menjadi acuan untuk perundingan Mutual Recognition Arrangement (MRA) antar negara dalam rangka kesepakatan WTO dan AFTA.

9 MANFAAT CBT Membuat Job Description Mengorganisasikan struktur kerja Seleksi dan penerimaan pegawai Menentukan Kebutuhan Training Mengembangkan Program Pelatihan Penilaian Kinerja/ Assessment MANFAAT BAGI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Mengembangkan Paket Pelatihan Fokus pada Standar (SKKNI,standar khusus) Link and Match

10 KEUNTUNGAN BAGI KARYAWAN Jenjang karir yang lebih baik Meningkatkan a kses untuk berkembang Pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki Lebih banyak kesempatan

11 KEUNTUNGAN BAGI PERUSAHAAN/INSTITUSI/ ORGANISASI Meningkatkan produktifitas Fleksibilitas yang lebih jelas Mengurangi kesalahan dan kecelakaan kerja Meningkatkan penjualan Mengurangi staff yang keluar masuk Memiliki tenaga kerja yang berdaya saing, terampil dan termotivasi Informasi kerja yang lebih baik Mempermudah seleksi dan penerimaan karyawan Mengembangkan Standar dan Operasi Kerja Loyalitas kepada perusahaan /Institusi/Lembaga Komitmen terhadap kualitas Meningkatkan kualitas pelayanan

12 HAL-HAL KHUSUS DARI CBT Pelatihan bersifat Self Learning/ Individual Learning, proses belajar terpusat kepada peserta pelatihan Pelatihan mengacu kepada Standar Kompetensi (SKKNI, standar khusus) yang berlaku di Perusahaan/ Nasional/ Internasional/Lembaga Pemerintah Pelatihan melibatkan secara penuh dan aktif setiap peserta dari proses awal sampai akhir

13 PENERAPAN SKKNI DAN KETELUSURAN EKIVALENSI DNG SISTEM DIKLAT, SERTIFIKASI DAN SOP INDUSTRI SKKNI PENERAPAN DALAM DIKLAT SERTIFIKASI PENERAPAN PADA INDUSTRI Judul Unit Judul Materi Pembelajaran Skema sertifikasi unit kompetensi Judul SOP Deskripsi unit Ruang lingkup diklat Ruang lingkup asesmen Ruang lingkup SOP Elemen Kompetensi Pencapaian hasil pembelajaran Elemen asesmen Langkah-langkah proses KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) Kriteria evaluasi belajar Kriteria pencapaian Kompetensi Instruksi kerja Batasan Veriabel Kontektualisasi diklat Kontektualisas asesmen dan spesifikasi Spesifikasi sesuai dengan konteks Panduan Penilaian Evaluasi Panduan asesmen

14 II. KONSEP IMPLEMENTASI DAN KETERTELUSURAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DENGAN STANDAR KOMPETENSI SDM REKLAMASI HUTAN DANLAHAN

15 KETERTELUSURAN SKKNI DENGAN SOP PERUSAHAAN DAN IMPLEMENTASI PELATIHAN YANG TERKAIT DENGAN PELATIHAN Judul Materi Pembelajaran Ruang Lingkup Pembelajaran Tujuan pembelajaran Tujuan Instruksional Khusus/Topik pembelajaran IDENTIFIKASI q Ketelusuran dengan judul dalam SKKNI q Ketelusuran dengan judul dengan Judul SOP q Konfirmasi judul dengan pemangku kepentingan q Filosofi pelatihan berbasis kompetensi q Ruang lingkup pembelajaran pencapaian kompetensi : Ø Ruang lingkup SKKNI Ø Ruang lingkup berdasarkan batasan Variabel SKKNI Ø Ruang lingkup persyaratan tempat kerja. q Elemen dalam standar kompetensi. q Langkah utama dalam SOP konteks industri q KUK dalam standar kompetensi. q Instruksi kerja dalam SOP konteks industri. Penetapan Judul Mataeri pembelajaran Penetapan Ruang Lingkup Pembelajaran PenetapanTujuan pembelajaran PenetapanTujuan Instruksional Khusus/Topik pemebelajaran Media Pembelajaran q Calon peserta pembelajaran. q Persyaratan sarana dan prasarana dalam batasan variable SKKNI q Konteks tempat kerja calon peserta. Penetapan Media Pembelajaran

16 1. Judul Materi pembelajaran : Melaksanakan Inventarisasi Areal Reklamasi Ruang lingkup diklat Pencapaian hasil pembelajaran Kriteria evaluasi belajar Kontektualisasi diklat Ruang lingkup pembelajaran ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan inventarisasi areal reklamasi dalam perencanaan reklamasi hutan 1. Melakukan persiapan kegiatan inventarisasi areal reklamasi 2. Melakukan pengolahan data calon areal reklamasi 3. Mendokumentasik an hasil pekerjaan inventarisasi reklamasi 1. Metode inventarisasi ditentukan. 2. Bahan dan peralatan yang diperlukan disiapkan 1. Data dan informasi dikumpulkan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. 2. Data yang dikumpulkan diolah sesuai ketentuan. 3. Data dianalisis sesuai ketentuan 1. Laporan hasil pelaksanaan inventarisasi disusun sesuai ketentuan. 2. Laporan inventarisasi areal reklamasi diadministrasikan sesuai dengan ketentuan Kontek variabel: Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan kegiatan inventarisasi areal reklamasi, melakukan pengolahan data calon areal reklamasi, dan mendokumentasikan hasil pekerjaan inventarisasi reklamasi yang digunakan untuk melaksanakan inventarisasi reklamasi hutan pada sub bidang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan Peralatan yang dibutuhkan Surat izin pinjam pakai kawasan hutan, pertambangan, reklamasi/revegetasi pada areal pertambangan. Peta kerja. Peralatan pengukuran dan survey Peraturan yang diperlukan: Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan; Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut-II/2008 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan; Peraturan Menteri Kehutanan No. P.60/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan. Peraturan Menteri Kehutanan P.70/Menhut-II/2008 jo. P. 26 Menhut-II/2010 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan. Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang; Pedoman/SOP lainnya yang berlaku.

17 2. Judul Materi pembelajaran : Menyusun Konsep Penetapan Lokasi Reklamasi Hutan Ruang lingkup diklat Pencapaian hasil pembelajaran Kriteria evaluasi belajar Kontektualisasi diklat Ruang lingkup pembelajaran ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk menyusun konsep penetapan lokasi reklamasi hutan dalam perencanaan reklamasi hutan 1. Melakukan persiapan 2. Menyusun konsep penetapan lokasi/areal yang akan direklamasi 3.Mendokumentas ikan hasil pekerjaan penetapan lokasi 1. M e t o d e / t e k n i k penetapan lokasi reklamasi hutan ditentukan 2. Bahan dan peralatan yang diperlukan disiapkan. 1. Data fisik dan sosek lokasi dianalisa sesuai ketentuan. 2. Data fisik dan sosek lokasi dievaluasi sesuai ketentuan. 3. Lokasi/areal dipetakan sesuai dengan ketentuan. 1. Laporan konsep penetapan lokasi disusun sesuai ketentuan 2. Laporan didistribusikan sesuai ketentuan. Kontek variabel: Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan, menetapkan lokasi/areal yang akan direklamasi, dan mendokumentasikan hasil pekerjaan penetapan lokasi yang digunakan untuk menetapkan lokasi reklamasi hutan pada sub bidang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan. Perlengkapan yang dibutuhkan: Hasil inventarisasi areal reklamasi Bahan dan materi yang berkenaan dengan izin pinjam pakai kawasan hutan, pertambangan, reklamasi/revegetasi pada areal pertambangan. Peta kerja pertambangan, peta rencana reklamasi hutan. Komputer, GPS. Tugas pekerjaan yang dilakukan: Melakukan persiapan. Menetapkan lokasi/areal yang akan direklamasi. Mendokumentasikan hasil pekerjaan penetapan lokasi. Peraturan yang diperlukan: Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan; Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut-II/2008 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan; Peraturan Menteri Kehutanan No. P.60/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan. Peraturan Menteri Kehutanan P.70/Menhut-II/2008 jo. P. 26 Menhut-II/2010 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan. Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang; Pedoman/SOP lainnya yang berlaku.

18 3. Judul Materi pembelajaran : Menyusun Rencana Reklamasi Ruang lingkup diklat Pencapaian hasil pembelajaran Kriteria evaluasi belajar Kontektualisasi diklat Ruang lingkup pembelajaran ini ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk menyusun rencana reklamasi 5 (lima) tahunan dan tahunan dalam perencanaan reklamasi hutan 1. Menyiapkan pekerjaanpenyusuna n rencana reklamasi 2. Melakukan pengumpulan data 3. Melakukan pengolahan dan analisis data 4. Mendokumenta sikan rencana reklamasi 1. Metode pengumpulan dan analisis data ditentukan. 2. Bahan dan peralatan disiapkan. 1. Data terkait rencana reklamasi dikumpulkan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. 2. Data dicatat sesuai ketentuan. 1. Hasil pengumpulan data rencana reklamasi diolah sesuai ketentuan 2. Data dianalisa sesuai metode yang telah ditetapkan. 1. Rencana reklamasi termasuk peta lokasi dan peta rencana disusun sesuai ketentuan. 2. Rencana reklamasi diadministrasikan sesuai ketentuan. 3. Rencana reklamasi didistribusikan sesuai dengan ketentuan. Kontek variabel: Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, mengumpulkan data dan informasi, melakukan pengolahan dan analisis data, dan mendokumentasikan rencana reklamasi yang digunakan untuk membuat rencana reklamasi 5 (lima) tahunan dan tahunan pada sub bidang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan. Perlengkapan yang dibutuhkan: Hasil penetapan lokasi reklamasi. Data inventarisasi reklamasi hutan. Peta. Peraturan yang diperlukan : Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut-II/2008 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan. Peraturan Menteri Kehutanan P.70/Menhut-II/2008 jo. P. 26 Menhut-II/2010 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan. Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. Pedoman/SOP lainnya yang berlaku.

19 4. Judul Materi pembelajaran : Menyusun Rancangan Tehnis Reklamasi Ruang lingkup diklat Pencapaian hasil pembelajaran Kriteria evaluasi belajar Kontektualisasi diklat Ruang lingkup pembelajaran ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk membuat rancangan teknis reklamasi hutan dalam rangka perencanaan reklamasi hutan. 1. Menyiapkan pekerjaan penyusunan rancangan teknis reklamasi hutan 2. Melakukan survey lapangan 3. Membuat rancangan teknis reklamasi hutan 4. Mendokumenta sikan rancangan teknis reklamasi hutan 1. Prosedur dan metode penyusunan rancangan ditentukan. 2. Bahan dan peralatan disiapkan. 1. Lokasi rancangan teknis reklamasi hutan diukur dan dipetakan sesuai dengan ketentuan. 2. Data dikumpulkan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. 1. Data survey lapangan diolah sesuai ketentuan. 2. Data dianalisa sesuai ketentuan. 3. Rancangan teknis reklamasi hutan berupa rancangan tanaman dan teknis sipil dibuat sesuai ketentuan. 1. Rancangan teknis reklamasi hutan disusun sesuai ketentuan. 2. Rancangan teknis reklamasi hutan diadministrasikan sesuai ketentuan. 3. Rancangan teknis reklamasi hutan didistribusikan sesuai ketentuan. Kontek variabel: Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan penyusunan rancangan teknis reklamasi hutan, melakukan survey lapangan, membuat rancangan teknis reklamasi hutan, dan mendokumentasikan rancangan teknis reklamasi hutan, yang digunakan untuk menyusun rancangan teknis reklamasi hutan. Perlengkapan yang dibutuhkan: Rencana reklamasi tahunan. Alat pengukuran dan survey Peta kerja Peraturan yang diperlukan: Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut-II/ 2008 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan. Peraturan Menteri Kehutanan P.70/Menhut-II/2008 jo. P. 26 Menhut-II/2010 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan. Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. Pedoman/SOP lainnya yang berlaku.

20 5. Judul Materi pembelajaran : Menilai Keberhasilan Reklamasi Hutan Ruang lingkup diklat Pencapaian hasil pembelajaran Kriteria evaluasi belajar Kontektualisasi diklat Ruang lingkup pembelajaran ini berkaitan dengan pengetahuan, 1. Menyiapkan pekerjaan penilaian keberhasilan reklamasi hutan 1. Sasaran Lokasi dan Metode evaluasi ditentukan sesuai ketentuan. 2. Bahan dan peralatan yang diperlukan disiapkan. 3. Tim penilai ditetapkan. Kontek variabel: Unit kompetensi ini berlaku untuk,menyiapkan pekerjaan, mengumpulkan dan mengolah data, mendokumentasikan hasil evaluasi reklamasi hutan yang digunakan untuk menilai keberhasilan reklamasi hutan pada sub bidang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk menilai keberhasilan reklamasi dalam rangka evaluasi reklamasi hutan. 2. Mengumpulkan dan mengolah data 3. Mendokumen tasikan hasil penilaian keberhasilan reklamasi hutan 1. Data dikumpulkan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan pada lokasi yang telah ditentukan. 2. Data diolah sesuai dengan ketentuan. 3. Data dianalisa sesuai dengan ketentuan. 4. Pembahasan dilakukan dengan pihak terkait. 1. Laporan hasil penilaian keberhasilan disusun sebagai bahan penetapan kinerja reklamasi sesuai ketentuan 2. Laporan diadministrasikan sesuai ketentuan. 3. Laporan didistribusikan sesuai ketentuan. Perlengkapan yang dibutuhkan: Dokumen rencana reklamasi. Laporan pelaksanaan kegiatan reklamasi. Bahan dan Peralatan survey Peraturan yang diperlukan: Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut-II/ 2008 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan; Peraturan Menteri Kehutanan No. P.60/Menhut-II/ 2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan. Peraturan Menteri Kehutanan P.70/Menhut-II/2008 jo. P. 26 Menhut-II/2010 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan. Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. Pedoman/SOP lainnya yang berlaku.

21 6. Judul Materi pembelajaran : Melaksanakan Penataan Lahan Dalam Rangka Reklamasi Hutan Dan Lahan Ruang lingkup diklat Pencapaian hasil pembelajara n Kriteria evaluasi belajar Kontektualisasi diklat Ruang lingkup pembelajaran ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan penataan lahan dalam rangka reklamasi hutan dan lahan pada bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Perhutanan Sosial 1. M elakukan persiapan pekerjaan 2. Melaksana kan penataan lahan 3. Mendokumen tasikan hasil kegiatan. 1. Pedoman,peraturan, juklak dan juknis yang terkait dengan penataan lahan diidentifikasi; 2. Regu kerja dan SDM pelaksana penataan lahan disusun dan disiapkan; 3. Bahan dan peralatan disiapkan. 1. Sumber bahan baku tanah untuk pengisian lubang bekas tambang diidentifikasi; 2. Pengisian lubang bekas tambang dilaksanakan; 3. Pengaturan bentuk permukaan lahan ditentukan; 4. Pengelolaan tanah pucuk ( top soil ) disiapkan. 1. Laporan hasil kegiatan penataan lahan disusun; 2. Laporan hasil penataan lahan diadministrasikan. Konteks Variabel Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan pekerjaan, melaksanakan penataan lahan, dan mendokumentasikan hasil kegiatan, dalam rangka melaksanakan penataan lahan dalam rangka reklamasi hutan dan lahan pada bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Perhutanan Sosial. Peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan penataan lahan dalam rangka reklamasi hutan dan lahan, mencakup tidak terbatas pada: Peralatan : ATK;Peta areal kerja; Peta rancangan teknis; GPS, Kamera digital. Perlengkapan : Penimbun tanah ; Alat pemindah tanah Alat perata tanah pucuk ( top soil ) Peraturan yang diperlukan : Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.76/ Menhut-II/2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan; Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.60/ Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.63/ Menhut-II/2011 tentang Pedoman Penanaman Bagi Pemegang Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dalam Rangka Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai; Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.04/ Menhut-II/2011 tentagn Pedoman Reklamasi Hutan;

22 7. Judul Materi pembelajaran : Melaksanakan Pengendalian Erosi Dan Sedimentasi Dalam Rangka Reklamasi Hutan Dan Lahan Ruang lingkup diklat Pencapaian hasil pembelajaran Kriteria evaluasi belajar Kontektualisasi diklat Ruang lingkup pembelajaran ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan penataan lahan dalam rangka reklamasi hutan dan lahan pada bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Perhutanan Sosial 1. Melakukan persiapan 2. Melaksanakan k e g i a t a n p engendalian erosi dan sedimentasi 3. Mendokumen tasikan hasil kegiatan. 1. Pedoman, peraturan, juknis dan juklak yang terkait dengan pengendalian erosi dan sedimentasi diidentifikasi; 2. Regu kerja dan SDM d a l a m r a n g k a pengendalian erosi dan sedimentasi disiapkan; 3. Bahan dan peralatan disiapkan. 1. Penyebab terjadinya erosi dan sedimentasi dianalisis;metoda pengendalian erosi dan sedimentasi ditetapkan; 2. Pengendalian erosi dan sedimentasi dilakukan. 1. Laporan hasil kegiatan pengendalian erosi dan sedimentasi disusun; 2. Laporan hasil pengendalian erosi dan sedimentasi diadministrasikan Konteks Variabel Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan pekerjaan, melaksanakan penataan lahan, dan mendokumentasikan hasil kegiatan, dalam rangka melaksanakan penataan lahan dalam rangka reklamasi hutan dan lahan pada bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Perhutanan Sosial. Peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan penataan lahan dalam rangka reklamasi hutan dan lahan, mencakup tidak terbatas pada: Peralatan : ATK;Peta areal kerja; Peta rancangan teknis; GPS, Kamera digital. Perlengkapan : Penimbun tanah ; Alat pemindah tanah Alat perata tanah pucuk ( top soil ) Peraturan yang diperlukan : Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.76/Menhut-II/2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan; Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.60/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.63/Menhut-II/2011 tentang Pedoman Penanaman Bagi Pemegang Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dalam Rangka Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai; Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.04/Menhut-II/2011 tentagn Pedoman Reklamasi Hutan; Norma dan standar untuk melaksanakan penataan lahan dalam rangka reklamasi hutan dan lahan, meliputi: Manual Konservasi Tanah Dan Air

23 8. Judul Materi pembelajaran : Melaksanakan Penanaman (Revegetasi) Dalam Rangka Reklamasi Hutan Dan Lahan Ruang lingkup diklat Pencapaian hasil pembelajaran Kriteria evaluasi belajar Kontektualisasi diklat Ruang lingkup pembelajaran ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan penanaman (revegetasi) dalam rangka reklamasi hutan dan lahan pada bidang PDAS dan PS 1. Menyiapkan pekerjaan penanaman 2. Menyiapkan l a h a n penanaman 3. Melaksanakan k e g i t a n penanam 4. Mendokumen tasikan hasil pelaksanaan penanaman 1. Pedoman, peraturan, juknis dan juklak yang terkait kegiatan penanaman dipahami 2. Rencana kegiatan penanaman dibuat 3. Regu kerja tanam dan SDM pelaksana ditetapkan 4. Bahan dan peralatan yang diperlukan disiapkan 1. Metode dan prosedur penyiapan lahan ditetapkan 2. Lokasi penanaman disiapkan 3. Jalur tanam dibuat dan ajir dipasang 4. Lubang tanam dibuat 1. Bibit didistribusikan ke lokasi penanaman sampai lubang tanam 2. Bibit ditanam sesuai ketentuan 1. Laporan pelaksanaan penanaman dibuat sesuai ketentuan 2. Laporan pelaksanaan kegiatan penanaman dilaporkan dan didistribusikan. Konteks Variabel Unit kompetensi ini berlaku pada pelaksanaan persiapan pekerjaan, penyiapan lahan penanaman, penanaman tanaman hutan, dan pendokumentasian laporan hasil pelaksanaan penanaman dalam melaksanakan penanaman (revegetasi) dalam rangka reklamasi hutan dan lahan pada bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Perhutanan Sosial Peralatan : ATK; GPS; Cangkul; Parang; Sekop ; Peralatan lain yang berhubungan dengan penanaman bibit. Perlengkapan : Perlengkapan K3; Peta areal kerja; Ajir; Bibit tanaman; Peraturan yang diperlukan, meliputi : Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.76/ Menhut-II/2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan; Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.60/ Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.63/ Menhut-II/2011 tentang Pedoman Penanaman Bagi Pemegang Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dalam Rangka Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai; Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.04/ Menhut-II/2011 tentang Pedoman Reklamasi Hutan;

24 9. Judul Materi pembelajaran : Melaksanakan Pemeliharaan Tanaman Dalam Rangka Reklamasi Hutan Dan Lahan Ruang lingkup diklat Pencapaian hasil pembelajaran Kriteria evaluasi belajar Kontektualisasi diklat Ruang lingkup pembelajaran ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk untuk melaksanakan pemeliharaan tanaman dalam rangka reklamasi hutan dan lahan pada bidang PDSPS 1. Mempersiapkan p e k e r j a a n pemeliharaan tanaman 2. Melakukan penyiangan, pendangiran dan penyulaman 3. Melakukan pengendalian h a m a d a n penyakit 4. Mendokumen tasikan hasil pemeliharaan tanaman 1. Ketentuan, juklak dan juknis tentang pemeliharaan tanaman di inventarisir. 2. Bahan dan peralatan untuk pemeliharaan tanaman dipersiapkan. 3. Regu kerja dan sumberdaya manusia pelaksana ditetapkan. 1. Penyiangan dan pendangiran dilakukan sesuai dengan ketentuan 2. Lubang tanaman di buat sesuai ketentuan 3. Penyulaman dilakukan sesuai ketentuan 1. Tanaman yang terkena serangan hama dan penyakit di identifikasi 2. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan sesuai ketentuan. 1. Laporan hasil pemeliharaan tanaman dibuat sesuai ketentuan 2. Laporan hasil pemeliharaan tanaman didistribusikan sesuai dengan ketentuan. Konteks Variabel Unit kompetensi ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan pemeliharaan tanaman; melakukan penyiangan, pendangiran dan penyulaman ; melakukan pengendalian hama dan penyakit dan mendokumentasikan hasil pemeliharaan tanaman sebagai bagian dari kegiatan melaksanakan pemeliharaan tanaman dalam rangka reklamasi hutan dan lahan pada bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Perhutanan Sosial Peralatan dan perlengkapan : Peta kerja; Cangkul, Parang, Rancangan pemeliharaan tanaman; Bibit, Pestisida, Pupuk. Peraturan yang diperlukan meliputi : Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.76/ Menhut-II/2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan; Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.60/ Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.63/ Menhut-II/2011 tentang Pedoman Penanaman Bagi Pemegang Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dalam Rangka Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai; Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.04/ Menhut-II/2011 tentang Pedoman Reklamasi Hutan;

25 KONSEP III. CONTOH PENERAPAN DALAM PENYUSUNAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

26 Kode materi pembelajaranan:... JUDUL Materi Pembelajaran : Melaksanakan Inventarisasi Areal Reklamasi Filosofi pelatihan berbasis kompetesi: 1. Berstandar kompetensi (SKKNI) 2. Melatih sampai kompeten 3. CBA (Sertifikasi kompetensi) RUANG LINGKUP KOMPETENSI : berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan inventarisasi areal reklamasi dalam perencanaan reklamasi hutan Tujuan Umum / Topik Pembelajaran Tujuan Instruksional Khusus / Topik pembelajaran Metode Media Peralatan & ref (sesuai SKKNI) Keluaran 1. Melakukan persiapan kegiatan inventarisasi areal reklamasi 2. Melakukan pengolahan data calon areal reklamasi 1. Metode inventarisasi ditentukan. 2. Bahan dan peralatan yang diperlukan disiapkan. 1. Data dan informasi dikumpulkan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. 2. Data yang dikumpulkan diolah sesuai ketentuan. 3. Data dianalisis sesuai ketentuan. Presentasi Diskusi Fasilitasi/ bimbingan Fasilitasi/ bimbingan Latihan Studi kasus Presentasi Diskusi Infocus Software Modul Buku referensi Peta kerja. Peralatan pengukuran dan survey o Memahami methode inventarisasi areal reklamasi o Memahami mampu mengopersiakan peralatan untuk inventarisasi o Identifikssi data dan informasi yang di kumpulkan o Memformulasikan dan mengolah data o Contoh hasil olahan data inventarisasi areal reklamasi 3. Mendokumen tasikan hasil pekerjaan inventarisasi reklamasi 1. Laporan hasil pelaksanaan inventarisasi disusun sesuai ketentuan. 2. Laporan inventarisasi areal reklamasi diadministrasikan sesuai dengan ketentuan. Studi kasus Presentasi Infocus Software o Contoh hasil laporan inventarisasi reklamasi hutan dan lahan

27 Kode materi pembelajaranan:... JUDUL Materi Pembelajaran : Menyusun Rencana Reklamasi Filosofi pelatihan berbasis kompetesi: 1. Berstandar kompetensi (SKKNI) 2. Melatih sampai kompeten 3. CBA (Sertifikasi kompetensi) RUANG LINGKUP KOMPETENSI : berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk menyusun rencana reklamasi 5 (lima) tahunan dan tahunan dalam perencanaan reklamasi hutan. Tujuan Umum / Topik Pembelajaran Tujuan Instruksional Khusus / Topik pembelajaran Metode Media Peralatan & ref (sesuai SKKNI) Keluaran 1. Menyiapkan pekerjaan pe nyusunan rencana reklamasi 1. Metode pengumpulan dan analisis data ditentukan 2. Bahan dan peralatan disiapkan. Fasilitasi/ bimbingan Presentasi Diskusi Software Modul Hasil penetapan lokasi reklamasi. Data inventarisasi reklamasi hutan. o Memahami methode mengumpulkan dan menganalisa data areal reklamasi o Perpetaan 2. Melakukan pengumpulan data 1. Data terkait rencana reklamasi dikumpulkan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. 2. Data dicatat sesuai ketentuan. Fasilitasi/ bimbingan Latihan Studi kasus Buku referensi Peta kerja o Hasil Identifikssi data dan informasi yang di kumpulkan o Memformulasikan data inventarisasi areal reklamasi 3. Melakukan pengolahan dan analisis data 4. Mendokumen tasikan rencana reklamasi 1. Hasil pengumpulan data rencana reklamasi diolah sesuai ketentuan 2. Data dianalisa sesuai metode yang telah ditetapkan. 1. Rencana reklamasi termasuk peta lokasi dan peta rencana disusun sesuai ketentuan. 2. Rencana reklamasi diadministrasikan sesuai ketentuan. Studi kasus Presentasi Presentasi Diskusi Fasilitasi/ bimbingan Software Peta kerja o Contoh hasil pengolahan data untuk menyusun rencana 5 tahun reklamasi hutan dan lahan o Jenis-jenis peta rencana 5 tahun reklamasi o Dokumen renana reklamasi 5 tahun o Sistem SUNLAISAH dan distribusi Renana 5 tahun

28 Kode materi pembelajaranan:... JUDUL Materi Pembelajaran : Menyusun RancanganTeknis Reklamasi Hutan Filosofi pelatihan berbasis kompetesi: 1. Berstandar kompetensi (SKKNI) 2. Melatih sampai kompeten 3. CBA (Sertifikasi kompetensi) RUANG LINGKUP KOMPETENSI : berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk membuat rancangan teknis reklamasi hutan dalam rangka perencanaan reklamasi hutan. Tujuan Umum / Topik Pembelajaran Tujuan Instruksional Khusus / Topik pembelajaran Metode Media Peralatan & ref (sesuai SKKNI) Keluaran 1. Menyiapkan pekerjaan penyusunan rancangan teknis reklamasi hutan 2. Melakukan survey lapangan 1. Prosedur dan metode penyusunan rancangan ditentukan. 2. Bahan dan peralatan disiapkan. 1. Lokasi rancangan teknis reklamasi hutan diukur dan dipetakan sesuai dengan ketentuan. 2. Data dikumpulkan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. Fasilitasi/ bimbingan Presentasi Diskusi Fasilitasi/ bimbingan Latihan S t u d i kasus Software Modul Hasil penetapan lokasi reklamasi. Data inventarisasi reklamasi hutan. Buku referensi Peta kerja o Memahami methode mengumpulkan dan menganalisa data areal reklamasi o Hasil Identifikssi data dan informasi yang di kumpulkan o Memformulasikan data inventarisasi areal reklamasi 3. Membuat rancangan teknis reklamasi hutan 4. Mendokumen tasikan rancangan teknis reklamasi hutan 1. Data survey lapangan diolah sesuai ketentuan. 2. Data dianalisa sesuai ketentuan. 3. Rancangan teknis reklamasi hutan berupa rancangan tanaman dan teknis sipil dibuat sesuai ketentuan. 1. Rancangan teknis reklamasi hutan disusun sesuai ketentuan 2. Rancangan teknis reklamasi hutan diadministrasikan sesuai ketentuan. 3. Rancangan teknis reklamasi hutan didistribusikan sesuai ketentuan. S t u d i kasus Presentasi Presentasi Diskusi Fasilitasi/ bimbingan Software Peta kerja o Contoh hasil pengolahan data untuk menyusun rancangan tehnis o peta lampiran rancangan tehnis reklamasi o Dokumen renana reklamasi 5 tahun o Sistem SUNLAISAH dan distribusi Renana 5 tahun reklamasi

29 Kode materi pembelajaranan:... JUDUL Materi Pembelajaran : Melaksanakan Penataan Lahan Dalam Rangka Reklamasi Hutan Dan Lahan Filosofi pelatihan berbasis kompetesi: 1. Berstandar kompetensi (SKKNI) 2. Melatih sampai kompeten 3. CBA (Sertifikasi kompetensi) RUANG LINGKUP KOMPETENSI : berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan penataan lahan dalam rangka reklamasi hutan dan lahan pada bidang BPDASPS Tujuan Umum / Topik Pembelajaran Tujuan Instruksional Khusus /Topik pembelajaran Metode Media Peralatan & ref (sesuai SKKNI) Keluaran 1. Melakukan persiapan pekerjaan 2. Melaksana kan penataan lahan 3. Mendokumenta sikan hasil kegiatan. 1. Pedoman,peraturan, juklak dan juknis yang terkait dengan penataan lahan diidentifikasi; 2. Regu kerja dan SDM pelaksana penataan lahan disusun dan disiapkan; 3. Bahan dan peralatan disiapkan. 1. Sumber bahan baku tanah untuk pengisian lubang bekas tambang diidentifikasi; 2. Pengisian lubang bekas tambang dilaksanakan; 3. Pengaturan bentuk permukaan lahan ditentukan; 4. Pengelolaan tanah pucuk ( top soil ) disiapkan. 1. Laporan hasil kegiatan penataan lahan disusun; 2. Laporan hasil penataan lahan diadministrasikan. Fasilitasi/ bimbingan Presentasi Diskusi Fasilitasi/ bimbingan Latihan S t u d i kasus S t u d i kasus Presentasi Software Modul Hasil penetapan lokasi reklamasi. Data inventarisasi reklamasi hutan. Peraturan yang terkait Peta kerja Peta rancangan teknis; GPS Kamera digital Software Peta kerja o Memahami methode mengumpulkan dan menganalisa data areal reklamasi o Dasar-dasar kepemimpinan dalam keraja lapangan o hasil identifikasi sumber tanah o Methode mengisi lubang bekas tambang o M a m p u m e n g a t u r b e n t u k permukaan lahan o Paham tentang dasar-dasar teknik konservasi tanah dan air o Contoh laporan penataan lahan o Paham terhadap sisten SUNLAISAH laporan dan distribusinya

30 Kode materi pembelajaranan:... JUDUL Materi Pembelajaran : Melaksanakan Pengendalian Erosi Dan Sedimentasi Dalam Rangka Reklamasi Hutan Dan Lahan Filosofi pelatihan berbasis kompetesi: 1. Berstandar kompetensi (SKKNI) 2. Melatih sampai kompeten 3. CBA (Sertifikasi kompetensi) RUANG LINGKUP KOMPETENSI : berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan pengendalian erosi dan sedimentasi dalam rangka reklamasi hutan dan lahan pada bidang BPDASPS Tujuan Umum / Topik Pembelajaran Tujuan Instruksional Khusus / Topik pembelajaran Metode Media Peralatan & ref (sesuai SKKNI) Keluaran 1. Melakukan persiapan 2. Melaksanakan kegiatan pengendalian erosi dan sedimentasi 3. Mendokumenta sikan hasil kegiatan 1. diidentifikasi; 2. Regu kerja dan SDM dalam rangka pengendalian erosi dan sedimentasi disiapkan; 3. Bahan dan peralatan disiapkan. 1. Penyebab terjadinya erosi dan sedimentasi dianalisis; 2. Metoda pengendalian erosi dan sedimentasi ditetapkan; 3. Pengendalian erosi dan sedimentasi dilakukan. 1. Laporan hasil kegiatan pengendalian erosi dan sedimentasi disusun; 2. Laporan hasil pengendalian erosi dan sedimentasi diadministrasikan. Fasilitasi/ bimbingan Presentasi Diskusi Fasilitasi/ bimbingan Latihan S t u d i kasus S t u d i kasus Presentasi Software Modul Hasil penetapan lokasi reklamasi. Data inventarisasi reklamasi hutan. Peraturan yang terkait Peta kerja Peta rancangan teknis; GPS Kamera digital Software Peta kerja o Memahami,pedoman, peraturan, juknis dan juklak yang terkait dengan pengendalian erosi dan sedimentasi o Dasar-dasar kepemimpinan dalam keraja lapangan o Mampu mengidentifikasi penyebab erosi dan sedimentasi o Paham tentang dasar-dasar teknik konservasi tanah dan air o Tehnik pengendalian erosi dan sedimentasi o Contoh laporan hasil pengendalian erosi dan sedimentasi o Paham terhadap sisten SUNLAISAH laporan dan distribusinya

31 PENUTUP 1. KONSEP PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MASIH PERLU DI BAHAS UNTUK MENDAPATKAN INPUT DARI PESERTA WORKSHOP SEHINGGA MENJADI IMPLEMENTATIF. 2. HAL LAIN YANG PERLU DIBAHAS LEBIH DETAIL LAGI ADALAH MENETAPKAN PERSYARATAN PESERTA PELATIHAN DAN DARI SETIAP SKEMA SERTIFIKASI BAGI YANG BEKERJA PADA REKLAMASI HUTAN DAN LAHAN. 3. DENGAN MEMAHAMI PENJABARAN DARI STANDAR KOMPETENSI MENJADI UNSRUR-UNSUR DALAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI, DIHARAPKAN AKAN MEMPERMUDAH DALAM PENYUSUNAN SILABUS DAN KURIKULUMNYA. 4. SAATNYA PELATIHAN TEHNIS BAIK BAGI KARYAWAN PEMERINTAH (PNS) MAUPUN SWASTA MULAI SEKARANG SUDAH BERBASIS KOMPETENSI.

32

KONSEP IMPLEMENTASI DAN KETERTELUSURAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DENGAN STANDAR KOMPETENSI SDM REKLAMASI HUTAN DAN LAHAN

KONSEP IMPLEMENTASI DAN KETERTELUSURAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DENGAN STANDAR KOMPETENSI SDM REKLAMASI HUTAN DAN LAHAN KONSEP IMPLEMENTASI DAN KETERTELUSURAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DENGAN STANDAR KOMPETENSI SDM REKLAMASI HUTAN DAN LAHAN OLEH : WACHJONO EMAIL: WACHJONO@GMAIL.COM LSP-RINO DISAMPAILAN PADA LOKAKARYA

Lebih terperinci

1.1. Metode inventarisasi ditentukan Bahan dan peralatan yang diperlukan disiapkan.

1.1. Metode inventarisasi ditentukan Bahan dan peralatan yang diperlukan disiapkan. SKKNI keputusan Menakertrans no. KEP.122/MEN/V/2011 tentang Penetapan RSKKN Sektor Kehutanan Bidang BPDASPS Sub Bidang Rehabilitasi Dan ReklamasI Hutan Dan Lahan Menjadi SKKNI ================================================================

Lebih terperinci

MEMBANGUN SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI UNTUK SDM REKLAMASI HUTAN DAN LAHAN

MEMBANGUN SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI UNTUK SDM REKLAMASI HUTAN DAN LAHAN MEMBANGUN SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI UNTUK SDM REKLAMASI HUTAN DAN LAHAN Oleh : Wachjono wachjono@gmail.com LSP-RINO DISAMPAILAN PADA Lokakarya Memantapkan Upaya Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang di Indonesia

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA. oleh

MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA. oleh MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA oleh Ir. SUMARNA F. ABDURRAHMAN, MSc KETUA KOMITE TETAP SISTEM KOMPETENSI SDM KADIN - INDONESIA KONDISI DAN MASALAH TANTANGAN

Lebih terperinci

PENGANTAR. Jakarta, Maret Pedoman Pelatihan dan Sertifikasi Asessor/ Master Asesor Kompetensi Draft Final 1 / 23

PENGANTAR. Jakarta, Maret Pedoman Pelatihan dan Sertifikasi Asessor/ Master Asesor Kompetensi Draft Final 1 / 23 PENGANTAR Pada konteks pelaksanaan uji kompetensi atau penilaian berbasis kompetensi, seorang Asesor Uji Kompetensi memiliki peran yang sangat penting dan menentukan dalam mencapai kualitas uji kompetensi

Lebih terperinci

Indonesia Kompeten Pengembangan Program Sertifikasi Profesi Berbasis Kompetensi

Indonesia Kompeten Pengembangan Program Sertifikasi Profesi Berbasis Kompetensi Indonesia Kompeten Pengembangan Program Sertifikasi Profesi Berbasis Kompetensi Disampaikan oleh: Ir. Surono MPhil Ketua Komisi Harmonisasi dan Kelembagaan BNSP Email: surono.ckp@gmail.com 2013 PROSES

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.92/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016 TENTANG STANDAR DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNIS APARATUR SIPIL NEGARA PENYELENGGARA URUSAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/Permentan/SM.200/8/2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI

Lebih terperinci

PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR SISTEM MANAJEMEN MUTU LSP

PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR SISTEM MANAJEMEN MUTU LSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 13/BNSP.218/XII/2013 Tentang PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR

Lebih terperinci

SERTIFIKASI PROFESI BIDANG FASILITAS PRODUKSI MIGAS

SERTIFIKASI PROFESI BIDANG FASILITAS PRODUKSI MIGAS SERTIFIKASI PROFESI BIDANG FASILITAS PRODUKSI MIGAS Oleh: Ir. Surono MPhil, Ketua Komisi Perencanaan dan Harmonisasi Kelembagaan, Disampaikan pada Expert Sharing IAFMI Jakarta, 13 Februari 2016. Email:

Lebih terperinci

- 5 - BAB I PENDAHULUAN

- 5 - BAB I PENDAHULUAN - 5 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS PENGAWAS OPERASIONAL DI BIDANG

Lebih terperinci

Kebijakan dan Sistem Sertifikasi Nasional. Oleh Ir. Sumarna F. Abdurahman M.Sc. Ketua BNSP

Kebijakan dan Sistem Sertifikasi Nasional. Oleh Ir. Sumarna F. Abdurahman M.Sc. Ketua BNSP Kebijakan dan Sistem Sertifikasi Nasional Oleh Ir. Sumarna F. Abdurahman M.Sc. Ketua BNSP Kebijakan Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi LANDASAN HUKUM 1. Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Departemen Hukum dan HAM RI Teks tidak dalam format asli. Kembali LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 67, 2006 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FORMAT PENULISAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI)

STRUKTUR DAN FORMAT PENULISAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI) 15 2012, No.364 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA STRUKTUR DAN FORMAT

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c periu ditetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c periu ditetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru No.46, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. Pelatihan. Berbasis Kompetensi. Jasa Konstruksi. Pedoman. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 24/PRT/M/2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS

PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS 1. RUANG LINGKUP DAN ACUAN Ruang lingkup: Pedoman ini menguraikan kriteria Tempat Uji Kompetensi Tenaga Kerja yang mencakup persyaratan manajemen dan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1127, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Reklamasi Hutan. Areal Bencana. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.48/Menhut-II/2013 TENTANG PEDOMAN REKLAMASI

Lebih terperinci

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP PEDOMAN BNSP 304

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP PEDOMAN BNSP 304 Badan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN BNSP 304 =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi 1 / 17 KATA PENGANTAR 2 /

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS Menimbang BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, : a. bahwa

Lebih terperinci

LEGALISASI SERTIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI. Disampaikan Oleh : SULISTYO

LEGALISASI SERTIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI. Disampaikan Oleh : SULISTYO LEGALISASI SERTIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI Disampaikan Oleh : SULISTYO Tanggal 22 April 2013 PENGERTIAN DASAR SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKASI SERTIFIKASI merupakan suatu proses untuk mendapatkan

Lebih terperinci

SERTIFIKASI KOMPETENSI DI BIDANG LOGISTIK. Yukki Nugrahawan Hanafi

SERTIFIKASI KOMPETENSI DI BIDANG LOGISTIK. Yukki Nugrahawan Hanafi SERTIFIKASI KOMPETENSI DI BIDANG LOGISTIK Yukki Nugrahawan Hanafi Daftar Isi 2 Seputar Uji Kompetensi dan BNSP Tentang LSP Logistik Insan Prima Latar Belakang 3 Persaingan akan semakin keras sebagai dampak

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.65/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 TENTANG STANDAR DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PENYUSUN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DENGAN

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN

SKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN 1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

Lebih terperinci

DPP PERSAGI MEYLINA DJAFAR. Peraturan Pemerintah no 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan

DPP PERSAGI MEYLINA DJAFAR. Peraturan Pemerintah no 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan DPP PERSAGI MEYLINA DJAFAR Dasar hukum Peraturan Pemerintah no 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan UU Kesehatan no 36 tahun 2009 Keputusan mentri Kesehatan no 374 tahun 2007 tentang standar Profesi

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan No.1858, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Sertifikasi Kompetensi Teknis ASN. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.92/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016 TENTANG

Lebih terperinci

KESIAPAN SDM HORTIKULTURA MENYAMBUT ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN ROEDHY POERWANTO DEWAN PEMBINA PERHORTI

KESIAPAN SDM HORTIKULTURA MENYAMBUT ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN ROEDHY POERWANTO DEWAN PEMBINA PERHORTI KESIAPAN SDM HORTIKULTURA MENYAMBUT ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN ROEDHY POERWANTO DEWAN PEMBINA PERHORTI 4 Pilar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 1. Free movement of goods 2. Freedom of movement for workers

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Lebih terperinci

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi Profil LSP KPK Dalam upaya mendukung percepatan pemberantasan korupsi di Indonesia agar lebih efektf, profesional, dan berdampak, KPK membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang bersifat indenpenden.

Lebih terperinci

Pedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI

Pedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI Pedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI 2006 DAFTAR ISI Kata Pengantar Pendahuluan 1. Ruang Lingkup dan Acuan 2. Acuan Normatif 3. Istilah dan Definisi 4.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.23.04.12.2208 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN SUB SEKTOR INDUSTRI MAKANAN

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PAM.MM02.003.01 BUKU DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA BAGI CALON TENAGA

Lebih terperinci

MANUAL OPERASIONAL WEBSITE DAN APLIKASI SERTIFIKASI BNSP-LSP

MANUAL OPERASIONAL WEBSITE DAN APLIKASI SERTIFIKASI BNSP-LSP BNSP KEGIATAN HARMONISASI BNSP-LSP MANUAL OPERASIONAL WEBSITE DAN APLIKASI SERTIFIKASI BNSP-LSP FAVE HOTEL JAKARTA 2015 Versi 1.0 Desember 2015 Lampiran : Keputusan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN 1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.

Lebih terperinci

K3 MIGAS (Workshop) EA SOLUTION MANFAAT TRAINING MATERI TRAINING. TRAINER HES Consultant Chevron Pasific Indonesia

K3 MIGAS (Workshop) EA SOLUTION MANFAAT TRAINING MATERI TRAINING. TRAINER HES Consultant Chevron Pasific Indonesia K3 MIGAS (Workshop) /Peserta IN PUBLIC HOUSE TRAINING Resiko kerja yang tinggi dan biaya operasional yang tidak sedikit membuat perusahaan MIGAS membuat kebijakan yang tinggi terkait K3 MIGAS. Karyawan

Lebih terperinci

BUPATI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DI

Lebih terperinci

KEBIJAKAN NASIONAL SERTIFIKASI KOMPETENSI DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI BERBASIS KOMPETENSI

KEBIJAKAN NASIONAL SERTIFIKASI KOMPETENSI DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI BERBASIS KOMPETENSI KEBIJAKAN NASIONAL SERTIFIKASI DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI BERBASIS Oleh Ir. Sumarna F. Abdurahman M.Sc. Ketua BNSP KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA BERBASIS Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.587, 2014 KEMENAKERTRANS. Pelatihan. Berbasis Kompetensi. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BERITA NEGARA. No.587, 2014 KEMENAKERTRANS. Pelatihan. Berbasis Kompetensi. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.587, 2014 KEMENAKERTRANS. Pelatihan. Berbasis Kompetensi. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.65/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 TENTANG STANDAR DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PENYUSUN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA BAGI CALON TENAGA

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN 1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

ANALISIS UJI KOMPETENSI BERBASIS SKKNI MANAJEMEN SDM Studi Kasus Uji Kompetensi berbasis SKKNI MSDM pertama di Provinsi Kepri.

ANALISIS UJI KOMPETENSI BERBASIS SKKNI MANAJEMEN SDM Studi Kasus Uji Kompetensi berbasis SKKNI MSDM pertama di Provinsi Kepri. 218 ISSN: 2252-52672 ANALISIS UJI KOMPETENSI BERBASIS SKKNI MANAJEMEN SDM Studi Kasus Uji Kompetensi berbasis SKKNI MSDM pertama di Provinsi Kepri. Moch Aminudin Hadi Dosen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 2 BUPATI BANTAENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 2 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 2 BUPATI BANTAENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 2 TAHUN 2015 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 2 BUPATI BANTAENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

ANALISA PerMenhut No. P.60 / Menhut-II / 2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan

ANALISA PerMenhut No. P.60 / Menhut-II / 2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan ANALISA PerMenhut No. P.60 / Menhut-II / 2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan Oleh : Wahyu Catur Adinugroho ---2010--- P a g e 2 PERMENHUT NO. P.60 / Menhut-II / 2009 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

SMK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

SMK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN SMK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PENGEMBANGAN SDM - Sertifikasi Profesi untuk seluruh tenaga pendidik Pendidik (guru) - Sertifikasi kompetensi sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, khususnya untuk guru

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR ESDM MELALUI PENGEMBANGAN BPSDM-ESDM

PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR ESDM MELALUI PENGEMBANGAN BPSDM-ESDM PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR ESDM MELALUI PENGEMBANGAN BPSDM-ESDM Oleh : Darius Agung Prata Widyaiswara Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Dalam rangka mengembangkan kompetensi sumber

Lebih terperinci

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGAA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEJABAT

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.443, 2017 KEMEN-ESDM. Pendidikan Vokasi. Pelatihan Berbasis Kompetensi yang Link and Match. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN 5 2013, No.640 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45/PERMENTAN/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI

Lebih terperinci

PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Jangan Takut Ikut Sertifikasi

Jangan Takut Ikut Sertifikasi Jangan Takut Ikut Sertifikasi Sama dengan Ngumpulin DUPAK Kok Hendro Asmoro, SST., M.Si*) Apa kabar Penyuluh... LUAR BIASA, itulah jawaban para Penyuluh yang selalu menggema dan kompak setiap kali disapa

Lebih terperinci

9/26/2017. Jenis pekerjaan yang dihormati karena memiliki standar teknis spesifik atau etika profesi yang tinggi

9/26/2017. Jenis pekerjaan yang dihormati karena memiliki standar teknis spesifik atau etika profesi yang tinggi Bidang pekerjaan yang memiliki kompetensi tertentu yang diakui oleh masyarakat (Peraturan Pemerintah) Semua jenis pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan tertentu. Komitmen terhadap publik

Lebih terperinci

Penutup. 1. Pengertian Sertifikasi Kompetensi Pustakawan. 2. Proses Sertifikasi. 3. Contoh Kasus

Penutup. 1. Pengertian Sertifikasi Kompetensi Pustakawan. 2. Proses Sertifikasi. 3. Contoh Kasus LSP PUSTAKAWAN Endang Ernawati Ketua Lembaga Sertifikasi Pustakawan (LSP) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Universitas Bina Nusantara Disampaikan pada Seminar, Lokakarya dan Workshop Kepustakawanan

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL

Lebih terperinci

Pedoman Penyusunan TNA

Pedoman Penyusunan TNA BABI PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengembangan pelatihan diperlukan langkah-langkah penyusunan yang harus ditempuh oleh seorang penyusun program pelatihan. Salah satu yang harus ditempuh diantara langkah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.20/Menhut-II/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.20/Menhut-II/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN, MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.20/Menhut-II/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN, Menimbang: a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

Sistem Sertifikasi kompetensi dan Pengembangannya pada Unit Pendidikan berbasis Kompetensi

Sistem Sertifikasi kompetensi dan Pengembangannya pada Unit Pendidikan berbasis Kompetensi Sistem Sertifikasi kompetensi dan Pengembangannya pada Unit Pendidikan berbasis Kompetensi Disampaikan pada Sosialisasi SKKNI Kominfo, 1 April 2015: Bonardo Aldo Tobing Komisi Perencanaan dan Harmonisasi

Lebih terperinci

LAPORAN WORKSHOP. 27 November 2014 Di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) Bandung

LAPORAN WORKSHOP. 27 November 2014 Di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) Bandung LAPORAN WORKSHOP Sertifikasi Pustakawan dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi, untuk Menunjang Akreditasi Institusi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 (The Librarian Certification Process in Boosting the

Lebih terperinci

Kebijakan dan Layanan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Direktorat Sertifikasi Profesi LSP LKPP

Kebijakan dan Layanan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Direktorat Sertifikasi Profesi LSP LKPP Kebijakan dan Layanan Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Direktorat Sertifikasi Profesi LSP LKPP TUJUAN PRESENTASI Tujuan : Menjelaskan Kebijakan dan Layanan Sertifikasi PBJP DASAR HUKUM PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/Menhut-II/2013 TENTANG PEDOMAN REKLAMASI HUTAN PADA AREAL BENCANA ALAM

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/Menhut-II/2013 TENTANG PEDOMAN REKLAMASI HUTAN PADA AREAL BENCANA ALAM MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/Menhut-II/2013 TENTANG PEDOMAN REKLAMASI HUTAN PADA AREAL BENCANA ALAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

2016, No Nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P

2016, No Nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P No.1877, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LKPP. Pejabat Fungsional. Pengelola Pengadaan Barang/ Jasa. Pengembangan dan Pembinaan Kompetensi. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 166 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1297, 2014 KEMENAKERTRANS. Transmigran. Transmigrasi. Pelatihan. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PELATIHAN

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PAM.MM02.007.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Lebih terperinci

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman,

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI 2016 LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PIHAK PERTAMA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI Disusun oleh Komite Skema Sertifikasi yang merupakan

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indon

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indon No.760, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KLH. Standar dan Sertifikasi Kompetensi Teknis. ASN. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.33/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2017

Lebih terperinci

DIRECTORATE OF COMPETENCY STANDARD AND TRAINING DEVELOPMENT

DIRECTORATE OF COMPETENCY STANDARD AND TRAINING DEVELOPMENT DIRECTORATE OF COMPETENCY STANDARD AND TRAINING DEVELOPMENT By: Muchtar Azis Head of Division of Development and Harmonization Of Competency Standard Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Disampaikan

Lebih terperinci

DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN

DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN Pangkal Pinang 16-17 April 2014 BAGIAN DATA DAN INFORMASI BIRO PERENCANAAN KEMENHUT email: datin_rocan@dephut.go.id PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

2018, No pelatihan profesi, uji kompetensi dan sertifikasi profesi yang ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; c. bahwa berdas

2018, No pelatihan profesi, uji kompetensi dan sertifikasi profesi yang ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; c. bahwa berdas No.235, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. KKNI PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.3/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2018 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL

Lebih terperinci

STRATEGI PUSTAKAWAN SUKSES UJI SERTIFIKASI

STRATEGI PUSTAKAWAN SUKSES UJI SERTIFIKASI STRATEGI PUSTAKAWAN SUKSES UJI SERTIFIKASI Sukirno Pustakawan Madya Fakultas Kedokteran UGM sukirno@ugm.ac.id Abstrak Menurut Permenpan dan RB No. 9 Tahun 2014 pada Bab X Pasal 33, pada ayat (1) disebutkan

Lebih terperinci

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia Strategi Mempersiapkan Guru SMK RSBI : Studi Pendahuluan di SMK RSBI DKI Jakarta 2009 Bambang Dharmaputra Abstrak Makalah ini disusun berdasarkan Studi Pendahuluan SMK RSBI di Propinsi DKI Jakarta pada

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP 1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No.

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1032, 2017 KEMEN-ESDM. Standardisasi Kompetensi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG STANDARDISASI

Lebih terperinci

Darmawansyah, ST, M.Si /

Darmawansyah, ST, M.Si / Darmawansyah, ST, M.Si 08180676099 / 085213401980 darmawansyah73@gmail.com PROFIL SDM INDONESIA FEB 2015 5,46 juta penganggur menjadi prioritas untuk ditingkatkan kompetensinya Sumber : diolah dari berita

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Penyelenggaraan. Sistem Informasi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Penyelenggaraan. Sistem Informasi. No.3, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Penyelenggaraan. Sistem Informasi. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.02/Menhut-II/2010 TENTANG SISTEM INFORMASI KEHUTANAN

Lebih terperinci

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER COPYWRITING LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan

Lebih terperinci

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJA

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJA Menimbang Mengingat BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PRINSIP DAN KRITERIA ISPO

PRINSIP DAN KRITERIA ISPO Hal. 1 NO. PRINSIP DAN KRITERIA INDIKATOR 1. SISTEM PERIZINAN DAN MANAJEMEN PERKEBUNAN 1.1 Perizinan dan sertifikat. 1. Telah memiliki izin lokasi dari pejabat yang Pengelola perkebunan harus memperoleh

Lebih terperinci

Keputusan Menteri Kehutanan Dan Perkebunan No. 146 Tahun 1999 Tentang : Pedoman Reklamasi Bekas Tambang Dalam Kawasan Hutan

Keputusan Menteri Kehutanan Dan Perkebunan No. 146 Tahun 1999 Tentang : Pedoman Reklamasi Bekas Tambang Dalam Kawasan Hutan Keputusan Menteri Kehutanan Dan Perkebunan No. 146 Tahun 1999 Tentang : Pedoman Reklamasi Bekas Tambang Dalam Kawasan Hutan MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN, Menimbang : a. bahwa pada persiapan penggunaan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP Lampiran : Keputusan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 04/BNSP.305/X/2013 Tanggal : 21 Oktober 2013 PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP Versi 1 Oktober 2013 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.182, 2015 BNPB. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Penanggulangan Bencana. Pemberlakuan. Penetapan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Lebih terperinci

KODE UNIT KOMPETENSI INA

KODE UNIT KOMPETENSI INA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR AIR MINUM JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN PERPIPAAN MEMBUAT RENCANA JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN KODE UNIT KOMPETENSI INA.52.00.204.

Lebih terperinci

PENTINGNYA SERTIFIKASI PUSTAKAWAN BAGI PUSTAKAWAN DI PTN/PTS INDONESIA

PENTINGNYA SERTIFIKASI PUSTAKAWAN BAGI PUSTAKAWAN DI PTN/PTS INDONESIA PENTINGNYA SERTIFIKASI PUSTAKAWAN BAGI PUSTAKAWAN DI PTN/PTS INDONESIA 2014 Opong Sumiati. Pusat Pengembangan Pustakawan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional RI 23

Lebih terperinci

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI AHLI MANAJEMEN AIR MINUM TINGKAT UTAMA NAMA PESERTA NAMA ASESOR FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI : CLUSTER AHLI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Lebih terperinci

Usulan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Pasal/ Ayat BAB I KETENTUAN UMUM. Cukup jelas.

Usulan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Pasal/ Ayat BAB I KETENTUAN UMUM. Cukup jelas. Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) tentang Sertifikasi Kompetensi bagi Direksi dan Dewan Komisaris Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) / BAB I

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI

Lebih terperinci