KONSEP IMPLEMENTASI DAN KETERTELUSURAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DENGAN STANDAR KOMPETENSI SDM REKLAMASI HUTAN DAN LAHAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONSEP IMPLEMENTASI DAN KETERTELUSURAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DENGAN STANDAR KOMPETENSI SDM REKLAMASI HUTAN DAN LAHAN"

Transkripsi

1 KONSEP IMPLEMENTASI DAN KETERTELUSURAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DENGAN STANDAR KOMPETENSI SDM REKLAMASI HUTAN DAN LAHAN OLEH : WACHJONO WACHJONO@GMAIL.COM LSP-RINO DISAMPAILAN PADA LOKAKARYA MEMANTAPKAN UPAYA REHABILITASI LAHAN BEKAS TAMBANG DI INDONESIA MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS PARA PELAKSANA,11-12 SEPTEMBER 20

2 KETERTELUSURAN SKKNI DENGAN SOP PERUSAHAAN DAN IMPLEMENTASI PELATIHAN YANG TERKAIT DENGAN PELATIHAN Judul Materi Pembelajaran Ruang Lingkup Pembelajaran Tujuan IDENTIFIKASI q Ketelusuran dengan judul dalam SKKNI q Ketelusuran dengan judul dengan Judul SOP q Konfirmasi judul dengan pemangku kepentingan q Filosofi pelatihan berbasis kompetensi q pencapaian kompetensi : Ø SKKNI Ø berdasarkan batasan variabel SKKNI Ø persyaratan tempat kerja. q Elemen dalam standar kompetensi. q Langkah utama dalam SOP konteks industri Penetapan Judul Materi Penetapan Ruang Lingkup Pembelajaran PenetapanTujuan Tujuan Instruksional Khusus/Topik q KUK dalam standar kompetensi. q Instruksi kerja dalam SOP konteks industri. PenetapanTujuan Instruksional Khusus/Topik pemebelajaran Media Pembelajaran q Calon peserta. q Persyaratan sarana dan prasarana dalam batasan variable SKKNI q Konteks tempat kerja calon peserta. Penetapan Media Pembelajaran

3 1. Judul Materi : Melaksanakan Inventarisasi Areal Reklamasi diklat Pencapaian hasil Kriteria evaluasi belajar Kontektualisasi diklat ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan inventarisasi areal dalam perencanaan hutan 1. Melakukan persiapan kegiatan inventarisasi areal 2. Melakukan pengolahan data calon areal 3. Mendokumentasik an hasil pekerjaan inventarisasi 1. Metode inventarisasi ditentukan. 2. Bahan dan peralatan yang diperlukan disiapkan 1. Data dan informasi dikumpulkan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. 2. Data yang dikumpulkan diolah sesuai 3. Data dianalisis sesuai ketentuan 1. Laporan hasil pelaksanaan inventarisasi disusun sesuai 2. Laporan inventarisasi areal diadministrasikan sesuai dengan ketentuan Kontek variabel: Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan kegiatan inventarisasi areal, melakukan pengolahan data calon areal, dan mendokumentasikan hasil pekerjaan inventarisasi yang digunakan untuk melaksanakan inventarisasi hutan pada sub bidang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan Peralatan yang dibutuhkan Surat izin pinjam pakai kawasan hutan, pertambangan, /revegetasi pada areal pertambangan. Peta kerja. Peralatan pengukuran dan survey Peraturan yang diperlukan: Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan; Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut-II/2008 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan; Peraturan Menteri Kehutanan No. P.60/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan. Peraturan Menteri Kehutanan P.70/Menhut-II/2008 jo. P. 26 Menhut-II/2010 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan. Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang; Pedoman/SOP lainnya yang berlaku.

4 2. Judul Materi : Menyusun Konsep Penetapan Lokasi Reklamasi Hutan Ruang lingkup diklat Pencapaian hasil Kriteria evaluasi belajar Kontektualisasi diklat ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk menyusun konsep penetapan lokasi hutan dalam perencanaan hutan 1. Melakukan persiapan 2. Menyusun konsep penetapan lokasi/areal yang akan di 3.Mendokumentas ikan hasil pekerjaan penetapan lokasi 1. M e t o d e / t e k n i k penetapan lokasi hutan ditentukan 2. Bahan dan peralatan yang diperlukan disiapkan. 1. Data fisik dan sosek lokasi dianalisa sesuai 2. Data fisik dan sosek lokasi dievaluasi sesuai 3. Lokasi/areal dipetakan sesuai dengan 1. Laporan konsep penetapan lokasi disusun sesuai ketentuan 2. Laporan didistribusikan sesuai Kontek variabel: Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan, menetapkan lokasi/areal yang akan di, dan mendokumentasikan hasil pekerjaan penetapan lokasi yang digunakan untuk menetapkan lokasi hutan pada sub bidang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan. Perlengkapan yang dibutuhkan: Hasil inventarisasi areal Bahan dan materi yang berkenaan dengan izin pinjam pakai kawasan hutan, pertambangan, /revegetasi pada areal pertambangan. Peta kerja pertambangan, peta rencana hutan. Komputer, GPS. Tugas pekerjaan yang dilakukan: Melakukan persiapan. Menetapkan lokasi/areal yang akan di. Mendokumentasikan hasil pekerjaan penetapan lokasi. Peraturan yang diperlukan: Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan; Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut-II/2008 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan; Peraturan Menteri Kehutanan No. P.60/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan. Peraturan Menteri Kehutanan P.70/Menhut-II/2008 jo. P. 26 Menhut-II/2010 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan. Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang; Pedoman/SOP lainnya yang berlaku.

5 3. Judul Materi : Menyusun Rencana Reklamasi diklat Pencapaian hasil Kriteria evaluasi belajar Kontektualisasi diklat ini ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk menyusun rencana 5 (lima) tahunan dan tahunan dalam perencanaan hutan 1. Menyiapkan pekerjaanpenyusuna n rencana 2. Melakukan pengumpulan data 3. Melakukan pengolahan dan analisis data 4. Mendokumenta sikan rencana 1. Metode pengumpulan dan analisis data ditentukan. 2. Bahan dan peralatan disiapkan. 1. Data terkait rencana dikumpulkan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. 2. Data dicatat sesuai 1. Hasil pengumpulan data rencana diolah sesuai ketentuan 2. Data dianalisa sesuai metode yang telah ditetapkan. 1. Rencana termasuk peta lokasi dan peta rencana disusun sesuai 2. Rencana diadministrasikan sesuai 3. Rencana didistribusikan sesuai dengan Kontek variabel: Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, mengumpulkan data dan informasi, melakukan pengolahan dan analisis data, dan mendokumentasikan rencana yang digunakan untuk membuat rencana 5 (lima) tahunan dan tahunan pada sub bidang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan. Perlengkapan yang dibutuhkan: Hasil penetapan lokasi. Data inventarisasi hutan. Peta. Peraturan yang diperlukan : Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut-II/2008 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan. Peraturan Menteri Kehutanan P.70/Menhut-II/2008 jo. P. 26 Menhut-II/2010 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan. Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. Pedoman/SOP lainnya yang berlaku.

6 4. Judul Materi : Menyusun Rancangan Tehnis Reklamasi diklat Pencapaian hasil Kriteria evaluasi belajar Kontektualisasi diklat ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk membuat rancangan teknis hutan dalam rangka perencanaan hutan. 1. Menyiapkan pekerjaan penyusunan rancangan teknis hutan 2. Melakukan survey lapangan 3. Membuat rancangan teknis hutan 4. Mendokumenta sikan rancangan teknis hutan 1. Prosedur dan metode penyusunan rancangan ditentukan. 2. Bahan dan peralatan disiapkan. 1. Lokasi rancangan teknis hutan diukur dan dipetakan sesuai dengan 2. Data dikumpulkan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. 1. Data survey lapangan diolah sesuai 2. Data dianalisa sesuai 3. Rancangan teknis hutan berupa rancangan tanaman dan teknis sipil dibuat sesuai 1. Rancangan teknis hutan disusun sesuai 2. Rancangan teknis hutan diadministrasikan sesuai 3. Rancangan teknis hutan didistribusikan sesuai Kontek variabel: Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan penyusunan rancangan teknis hutan, melakukan survey lapangan, membuat rancangan teknis hutan, dan mendokumentasikan rancangan teknis hutan, yang digunakan untuk menyusun rancangan teknis hutan. Perlengkapan yang dibutuhkan: Rencana tahunan. Alat pengukuran dan survey Peta kerja Peraturan yang diperlukan: Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut-II/ 2008 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan. Peraturan Menteri Kehutanan P.70/Menhut-II/2008 jo. P. 26 Menhut-II/2010 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan. Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. Pedoman/SOP lainnya yang berlaku.

7 5. Judul Materi : Menilai Keberhasilan Reklamasi Hutan diklat Pencapaian hasil Kriteria evaluasi belajar Kontektualisasi diklat ini berkaitan dengan pengetahuan, 1. Menyiapkan pekerjaan penilaian keberhasilan hutan 1. Sasaran Lokasi dan Metode evaluasi ditentukan sesuai 2. Bahan dan peralatan yang diperlukan disiapkan. 3. Tim penilai ditetapkan. Kontek variabel: Unit kompetensi ini berlaku untuk,menyiapkan pekerjaan, mengumpulkan dan mengolah data, mendokumentasikan hasil evaluasi hutan yang digunakan untuk menilai keberhasilan hutan pada sub bidang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk menilai keberhasilan dalam rangka evaluasi hutan. 2. Mengumpulkan dan mengolah data 3. Mendokumen tasikan hasil penilaian keberhasilan hutan 1. Data dikumpulkan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan pada lokasi yang telah ditentukan. 2. Data diolah sesuai dengan 3. Data dianalisa sesuai dengan 4. Pembahasan dilakukan dengan pihak terkait. 1. Laporan hasil penilaian keberhasilan disusun sebagai bahan penetapan kinerja sesuai ketentuan 2. Laporan diadministrasikan sesuai 3. Laporan didistribusikan sesuai Perlengkapan yang dibutuhkan: Dokumen rencana. Laporan pelaksanaan kegiatan. Bahan dan Peralatan survey Peraturan yang diperlukan: Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut-II/ 2008 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan; Peraturan Menteri Kehutanan No. P.60/Menhut-II/ 2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan. Peraturan Menteri Kehutanan P.70/Menhut-II/2008 jo. P. 26 Menhut-II/2010 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan. Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. Pedoman/SOP lainnya yang berlaku.

8 6. Judul Materi : Melaksanakan Penataan Lahan Dalam Rangka Reklamasi Hutan Dan Lahan diklat Pencapaian hasil pembelajara n Kriteria evaluasi belajar Kontektualisasi diklat ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan penataan lahan dalam rangka hutan dan lahan pada bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Perhutanan Sosial 1. M elakukan persiapan pekerjaan 2. Melaksana kan penataan lahan 3. Mendokumen tasikan hasil kegiatan. 1. Pedoman,peraturan, juklak dan juknis yang terkait dengan penataan lahan diidentifikasi; 2. Regu kerja dan SDM pelaksana penataan lahan disusun dan disiapkan; 3. Bahan dan peralatan disiapkan. 1. Sumber bahan baku tanah untuk pengisian lubang bekas tambang diidentifikasi; 2. Pengisian lubang bekas tambang dilaksanakan; 3. Pengaturan bentuk permukaan lahan ditentukan; 4. Pengelolaan tanah pucuk ( top soil ) disiapkan. 1. Laporan hasil kegiatan penataan lahan disusun; 2. Laporan hasil penataan lahan diadministrasikan. Konteks Variabel Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan pekerjaan, melaksanakan penataan lahan, dan mendokumentasikan hasil kegiatan, dalam rangka melaksanakan penataan lahan dalam rangka hutan dan lahan pada bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Perhutanan Sosial. Peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan penataan lahan dalam rangka hutan dan lahan, mencakup tidak terbatas pada: Peralatan : ATK;Peta areal kerja; Peta rancangan teknis; GPS, Kamera digital. Perlengkapan : Penimbun tanah ; Alat pemindah tanah Alat perata tanah pucuk ( top soil ) Peraturan yang diperlukan : Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.76/ Menhut-II/2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan; Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.60/ Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.63/ Menhut-II/2011 tentang Pedoman Penanaman Bagi Pemegang Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dalam Rangka Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai; Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.04/ Menhut-II/2011 tentagn Pedoman Reklamasi Hutan;

9 7. Judul Materi : Melaksanakan Pengendalian Erosi Dan Sedimentasi Dalam Rangka Reklamasi Hutan Dan Lahan Ruang lingkup diklat Pencapaian hasil Kriteria evaluasi belajar Kontektualisasi diklat ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan penataan lahan dalam rangka hutan dan lahan pada bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Perhutanan Sosial 1. Melakukan persiapan 2. Melaksanakan k e g i a t a n p engendalian erosi dan sedimentasi 3. Mendokumen tasikan hasil kegiatan. 1. Pedoman, peraturan, juknis dan juklak yang terkait dengan pengendalian erosi dan sedimentasi diidentifikasi; 2. Regu kerja dan SDM d a l a m r a n g k a pengendalian erosi dan sedimentasi disiapkan; 3. Bahan dan peralatan disiapkan. 1. Penyebab terjadinya erosi dan sedimentasi dianalisis;metoda pengendalian erosi dan sedimentasi ditetapkan; 2. Pengendalian erosi dan sedimentasi dilakukan. 1. Laporan hasil kegiatan pengendalian erosi dan sedimentasi disusun; 2. Laporan hasil pengendalian erosi dan sedimentasi diadministrasikan Konteks Variabel Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan pekerjaan, melaksanakan penataan lahan, dan mendokumentasikan hasil kegiatan, dalam rangka melaksanakan penataan lahan dalam rangka hutan dan lahan pada bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Perhutanan Sosial. Peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan penataan lahan dalam rangka hutan dan lahan, mencakup tidak terbatas pada: Peralatan : ATK;Peta areal kerja; Peta rancangan teknis; GPS, Kamera digital. Perlengkapan : Penimbun tanah ; Alat pemindah tanah Alat perata tanah pucuk ( top soil ) Peraturan yang diperlukan : Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.76/Menhut-II/2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan; Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.60/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.63/Menhut-II/2011 tentang Pedoman Penanaman Bagi Pemegang Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dalam Rangka Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai; Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.04/Menhut-II/2011 tentagn Pedoman Reklamasi Hutan; Norma dan standar untuk melaksanakan penataan lahan dalam rangka hutan dan lahan, meliputi: Manual Konservasi Tanah Dan Air

10 8. Judul Materi : Melaksanakan Penanaman (Revegetasi) Dalam Rangka Reklamasi Hutan Dan Lahan Ruang lingkup diklat Pencapaian hasil Kriteria evaluasi belajar Kontektualisasi diklat ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan penanaman (revegetasi) dalam rangka hutan dan lahan pada bidang PDAS dan PS 1. Menyiapkan pekerjaan penanaman 2. Menyiapkan l a h a n penanaman 3. Melaksanakan k e g i t a n penanam 4. Mendokumen tasikan hasil pelaksanaan penanaman 1. Pedoman, peraturan, juknis dan juklak yang terkait kegiatan penanaman dipahami 2. Rencana kegiatan penanaman dibuat 3. Regu kerja tanam dan SDM pelaksana ditetapkan 4. Bahan dan peralatan yang diperlukan disiapkan 1. Metode dan prosedur penyiapan lahan ditetapkan 2. Lokasi penanaman disiapkan 3. Jalur tanam dibuat dan ajir dipasang 4. Lubang tanam dibuat 1. Bibit didistribusikan ke lokasi penanaman sampai lubang tanam 2. Bibit ditanam sesuai ketentuan 1. Laporan pelaksanaan penanaman dibuat sesuai ketentuan 2. Laporan pelaksanaan kegiatan penanaman dilaporkan dan didistribusikan. Konteks Variabel Unit kompetensi ini berlaku pada pelaksanaan persiapan pekerjaan, penyiapan lahan penanaman, penanaman tanaman hutan, dan pendokumentasian laporan hasil pelaksanaan penanaman dalam melaksanakan penanaman (revegetasi) dalam rangka hutan dan lahan pada bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Perhutanan Sosial Peralatan : ATK; GPS; Cangkul; Parang; Sekop ; Peralatan lain yang berhubungan dengan penanaman bibit. Perlengkapan : Perlengkapan K3; Peta areal kerja; Ajir; Bibit tanaman; Peraturan yang diperlukan, meliputi : Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.76/ Menhut-II/2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan; Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.60/ Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.63/ Menhut-II/2011 tentang Pedoman Penanaman Bagi Pemegang Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dalam Rangka Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai; Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.04/ Menhut-II/2011 tentang Pedoman Reklamasi Hutan;

11 9. Judul Materi : Melaksanakan Pemeliharaan Tanaman Dalam Rangka Reklamasi Hutan Dan Lahan Ruang lingkup diklat Pencapaian hasil Kriteria evaluasi belajar Kontektualisasi diklat ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk untuk melaksanakan pemeliharaan tanaman dalam rangka hutan dan lahan pada bidang PDSPS 1. Mempersiapkan p e k e r j a a n pemeliharaan tanaman 2. Melakukan penyiangan, pendangiran dan penyulaman 3. Melakukan pengendalian h a m a d a n penyakit 4. Mendokumen tasikan hasil pemeliharaan tanaman 1. Ketentuan, juklak dan juknis tentang pemeliharaan tanaman di inventarisir. 2. Bahan dan peralatan untuk pemeliharaan tanaman dipersiapkan. 3. Regu kerja dan sumberdaya manusia pelaksana ditetapkan. 1. Penyiangan dan pendangiran dilakukan sesuai dengan ketentuan 2. Lubang tanaman di buat sesuai ketentuan 3. Penyulaman dilakukan sesuai ketentuan 1. Tanaman yang terkena serangan hama dan penyakit di identifikasi 2. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan sesuai 1. Laporan hasil pemeliharaan tanaman dibuat sesuai ketentuan 2. Laporan hasil pemeliharaan tanaman didistribusikan sesuai dengan Konteks Variabel Unit kompetensi ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan pemeliharaan tanaman; melakukan penyiangan, pendangiran dan penyulaman ; melakukan pengendalian hama dan penyakit dan mendokumentasikan hasil pemeliharaan tanaman sebagai bagian dari kegiatan melaksanakan pemeliharaan tanaman dalam rangka hutan dan lahan pada bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Perhutanan Sosial Peralatan dan perlengkapan : Peta kerja; Cangkul, Parang, Rancangan pemeliharaan tanaman; Bibit, Pestisida, Pupuk. Peraturan yang diperlukan meliputi : Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.76/ Menhut-II/2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan; Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.60/ Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.63/ Menhut-II/2011 tentang Pedoman Penanaman Bagi Pemegang Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dalam Rangka Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai; Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.04/ Menhut-II/2011 tentang Pedoman Reklamasi Hutan;

12 KONSEP III. CONTOH PENERAPAN DALAM PENYUSUNAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

13 Kode materi an:... JUDUL Materi Pembelajaran : Melaksanakan Inventarisasi Areal Reklamasi Filosofi pelatihan berbasis kompetesi: 1. Berstandar kompetensi (SKKNI) 2. Melatih sampai kompeten 3. CBA (Sertifikasi kompetensi) RUANG LINGKUP KOMPETENSI : berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan inventarisasi areal dalam perencanaan hutan Tujuan Umum / Topik Pembelajaran Tujuan Instruksional Khusus / Topik Metode Media Peralatan & ref (sesuai SKKNI) Keluaran 1. Melakukan persiapan kegiatan inventarisasi areal 2. Melakukan pengolahan data calon areal 1. Metode inventarisasi ditentukan. 2. Bahan dan peralatan yang diperlukan disiapkan. 1. Data dan informasi dikumpulkan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. 2. Data yang dikumpulkan diolah sesuai 3. Data dianalisis sesuai Presentasi Diskusi Fasilitasi/ Fasilitasi/ Latihan Studi kasus Presentasi Diskusi Infocus Modul Buku referensi Peta kerja. Peralatan pengukuran dan survey o Memahami methode inventarisasi areal o Memahami mampu mengopersiakan peralatan untuk inventarisasi o Identifikssi data dan informasi yang di kumpulkan o Memformulasikan dan mengolah data o Contoh hasil olahan data inventarisasi areal 3. Mendokumen tasikan hasil pekerjaan inventarisasi 1. Laporan hasil pelaksanaan inventarisasi disusun sesuai 2. Laporan inventarisasi areal diadministrasikan sesuai dengan Studi kasus Presentasi Infocus o Contoh hasil laporan inventarisasi hutan dan lahan

14 Kode materi an:... JUDUL Materi Pembelajaran : Menyusun Rencana Reklamasi Filosofi pelatihan berbasis kompetesi: 1. Berstandar kompetensi (SKKNI) 2. Melatih sampai kompeten 3. CBA (Sertifikasi kompetensi) RUANG LINGKUP KOMPETENSI : berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk menyusun rencana 5 (lima) tahunan dan tahunan dalam perencanaan hutan. Tujuan Umum / Topik Pembelajaran Tujuan Instruksional Khusus / Topik Metode Media Peralatan & ref (sesuai SKKNI) Keluaran 1. Menyiapkan pekerjaan pe nyusunan rencana 1. Metode pengumpulan dan analisis data ditentukan 2. Bahan dan peralatan disiapkan. Fasilitasi/ Presentasi Diskusi Modul Hasil penetapan lokasi. Data inventarisasi hutan. o Memahami methode mengumpulkan dan menganalisa data areal o Perpetaan 2. Melakukan pengumpulan data 1. Data terkait rencana dikumpulkan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. 2. Data dicatat sesuai Fasilitasi/ Latihan Studi kasus Buku referensi Peta kerja o Hasil Identifikssi data dan informasi yang di kumpulkan o Memformulasikan data inventarisasi areal 3. Melakukan pengolahan dan analisis data 4. Mendokumen tasikan rencana 1. Hasil pengumpulan data rencana diolah sesuai ketentuan 2. Data dianalisa sesuai metode yang telah ditetapkan. 1. Rencana termasuk peta lokasi dan peta rencana disusun sesuai 2. Rencana diadministrasikan sesuai Studi kasus Presentasi Presentasi Diskusi Fasilitasi/ Peta kerja o Contoh hasil pengolahan data untuk menyusun rencana 5 tahun hutan dan lahan o Jenis-jenis peta rencana 5 tahun o Dokumen renana 5 tahun o Sistem SUNLAISAH dan distribusi Renana 5 tahun

15 Kode materi an:... JUDUL Materi Pembelajaran : Menyusun RancanganTeknis Reklamasi Hutan Filosofi pelatihan berbasis kompetesi: 1. Berstandar kompetensi (SKKNI) 2. Melatih sampai kompeten 3. CBA (Sertifikasi kompetensi) RUANG LINGKUP KOMPETENSI : berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk membuat rancangan teknis hutan dalam rangka perencanaan hutan. Tujuan Umum / Topik Pembelajaran Tujuan Instruksional Khusus / Topik Metode Media Peralatan & ref (sesuai SKKNI) Keluaran 1. Menyiapkan pekerjaan penyusunan rancangan teknis hutan 2. Melakukan survey lapangan 1. Prosedur dan metode penyusunan rancangan ditentukan. 2. Bahan dan peralatan disiapkan. 1. Lokasi rancangan teknis hutan diukur dan dipetakan sesuai dengan 2. Data dikumpulkan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. Fasilitasi/ Presentasi Diskusi Fasilitasi/ Latihan S t u d i kasus Modul Hasil penetapan lokasi. Data inventarisasi hutan. Buku referensi Peta kerja o Memahami methode mengumpulkan dan menganalisa data areal o Hasil Identifikssi data dan informasi yang di kumpulkan o Memformulasikan data inventarisasi areal 3. Membuat rancangan teknis hutan 4. Mendokumen tasikan rancangan teknis hutan 1. Data survey lapangan diolah sesuai 2. Data dianalisa sesuai 3. Rancangan teknis hutan berupa rancangan tanaman dan teknis sipil dibuat sesuai 1. Rancangan teknis hutan disusun sesuai ketentuan 2. Rancangan teknis hutan diadministrasikan sesuai 3. Rancangan teknis hutan didistribusikan sesuai S t u d i kasus Presentasi Presentasi Diskusi Fasilitasi/ Peta kerja o Contoh hasil pengolahan data untuk menyusun rancangan tehnis o peta lampiran rancangan tehnis o Dokumen renana 5 tahun o Sistem SUNLAISAH dan distribusi Renana 5 tahun

16 Kode materi an:... JUDUL Materi Pembelajaran : Melaksanakan Penataan Lahan Dalam Rangka Reklamasi Hutan Dan Lahan Filosofi pelatihan berbasis kompetesi: 1. Berstandar kompetensi (SKKNI) 2. Melatih sampai kompeten 3. CBA (Sertifikasi kompetensi) RUANG LINGKUP KOMPETENSI : berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan penataan lahan dalam rangka hutan dan lahan pada bidang BPDASPS Tujuan Umum / Topik Pembelajaran Tujuan Instruksional Khusus /Topik Metode Media Peralatan & ref (sesuai SKKNI) Keluaran 1. Melakukan persiapan pekerjaan 2. Melaksana kan penataan lahan 3. Mendokumenta sikan hasil kegiatan. 1. Pedoman,peraturan, juklak dan juknis yang terkait dengan penataan lahan diidentifikasi; 2. Regu kerja dan SDM pelaksana penataan lahan disusun dan disiapkan; 3. Bahan dan peralatan disiapkan. 1. Sumber bahan baku tanah untuk pengisian lubang bekas tambang diidentifikasi; 2. Pengisian lubang bekas tambang dilaksanakan; 3. Pengaturan bentuk permukaan lahan ditentukan; 4. Pengelolaan tanah pucuk ( top soil ) disiapkan. 1. Laporan hasil kegiatan penataan lahan disusun; 2. Laporan hasil penataan lahan diadministrasikan. Fasilitasi/ Presentasi Diskusi Fasilitasi/ Latihan S t u d i kasus S t u d i kasus Presentasi Modul Hasil penetapan lokasi. Data inventarisasi hutan. Peraturan yang terkait Peta kerja Peta rancangan teknis; GPS Kamera digital Peta kerja o Memahami methode mengumpulkan dan menganalisa data areal o Dasar-dasar kepemimpinan dalam keraja lapangan o hasil identifikasi sumber tanah o Methode mengisi lubang bekas tambang o M a m p u m e n g a t u r b e n t u k permukaan lahan o Paham tentang dasar-dasar teknik konservasi tanah dan air o Contoh laporan penataan lahan o Paham terhadap sisten SUNLAISAH laporan dan distribusinya

17 Kode materi an:... JUDUL Materi Pembelajaran : Melaksanakan Pengendalian Erosi Dan Sedimentasi Dalam Rangka Reklamasi Hutan Dan Lahan Filosofi pelatihan berbasis kompetesi: 1. Berstandar kompetensi (SKKNI) 2. Melatih sampai kompeten 3. CBA (Sertifikasi kompetensi) RUANG LINGKUP KOMPETENSI : berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan pengendalian erosi dan sedimentasi dalam rangka hutan dan lahan pada bidang BPDASPS Tujuan Umum / Topik Pembelajaran Tujuan Instruksional Khusus / Topik Metode Media Peralatan & ref (sesuai SKKNI) Keluaran 1. Melakukan persiapan 2. Melaksanakan kegiatan pengendalian erosi dan sedimentasi 3. Mendokumenta sikan hasil kegiatan 1. diidentifikasi; 2. Regu kerja dan SDM dalam rangka pengendalian erosi dan sedimentasi disiapkan; 3. Bahan dan peralatan disiapkan. 1. Penyebab terjadinya erosi dan sedimentasi dianalisis; 2. Metoda pengendalian erosi dan sedimentasi ditetapkan; 3. Pengendalian erosi dan sedimentasi dilakukan. 1. Laporan hasil kegiatan pengendalian erosi dan sedimentasi disusun; 2. Laporan hasil pengendalian erosi dan sedimentasi diadministrasikan. Fasilitasi/ Presentasi Diskusi Fasilitasi/ Latihan S t u d i kasus S t u d i kasus Presentasi Modul Hasil penetapan lokasi. Data inventarisasi hutan. Peraturan yang terkait Peta kerja Peta rancangan teknis; GPS Kamera digital Peta kerja o Memahami,pedoman, peraturan, juknis dan juklak yang terkait dengan pengendalian erosi dan sedimentasi o Dasar-dasar kepemimpinan dalam keraja lapangan o Mampu mengidentifikasi penyebab erosi dan sedimentasi o Paham tentang dasar-dasar teknik konservasi tanah dan air o Tehnik pengendalian erosi dan sedimentasi o Contoh laporan hasil pengendalian erosi dan sedimentasi o Paham terhadap sisten SUNLAISAH laporan dan distribusinya

18 PENUTUP 1. KONSEP PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MASIH PERLU DI BAHAS UNTUK MENDAPATKAN INPUT DARI PESERTA WORKSHOP SEHINGGA MENJADI IMPLEMENTATIF. 2. HAL LAIN YANG PERLU DIBAHAS LEBIH DETAIL LAGI ADALAH MENETAPKAN PERSYARATAN PESERTA PELATIHAN DAN DARI SETIAP SKEMA SERTIFIKASI BAGI YANG BEKERJA PADA REKLAMASI HUTAN DAN LAHAN. 3. DENGAN MEMAHAMI PENJABARAN DARI STANDAR KOMPETENSI MENJADI UNSRUR-UNSUR DALAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI, DIHARAPKAN AKAN MEMPERMUDAH DALAM PENYUSUNAN SILABUS DAN KURIKULUMNYA. 4. SAATNYA PELATIHAN TEHNIS BAIK BAGI KARYAWAN PEMERINTAH (PNS) MAUPUN SWASTA MULAI SEKARANG SUDAH BERBASIS KOMPETENSI.

19

OLEH : WACHJONO LSP-RINO

OLEH : WACHJONO   LSP-RINO MENYUSUN KURIKULUM DALAM IMPLEMENTASI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI UNTUK SDM REKLAMASI HUTAN DAN LAHAN OLEH : WACHJONO EMAIL: WACHJONO@GMAIL.COM LSP-RINO DISAMPAILAN PADA LOKAKARYA MEMANTAPKAN UPAYA REHABILITASI

Lebih terperinci

1.1. Metode inventarisasi ditentukan Bahan dan peralatan yang diperlukan disiapkan.

1.1. Metode inventarisasi ditentukan Bahan dan peralatan yang diperlukan disiapkan. SKKNI keputusan Menakertrans no. KEP.122/MEN/V/2011 tentang Penetapan RSKKN Sektor Kehutanan Bidang BPDASPS Sub Bidang Rehabilitasi Dan ReklamasI Hutan Dan Lahan Menjadi SKKNI ================================================================

Lebih terperinci

MEMBANGUN SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI UNTUK SDM REKLAMASI HUTAN DAN LAHAN

MEMBANGUN SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI UNTUK SDM REKLAMASI HUTAN DAN LAHAN MEMBANGUN SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI UNTUK SDM REKLAMASI HUTAN DAN LAHAN Oleh : Wachjono wachjono@gmail.com LSP-RINO DISAMPAILAN PADA Lokakarya Memantapkan Upaya Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang di Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/Menhut-II/2013 TENTANG PEDOMAN REKLAMASI HUTAN PADA AREAL BENCANA ALAM

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/Menhut-II/2013 TENTANG PEDOMAN REKLAMASI HUTAN PADA AREAL BENCANA ALAM MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/Menhut-II/2013 TENTANG PEDOMAN REKLAMASI HUTAN PADA AREAL BENCANA ALAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.92/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016 TENTANG STANDAR DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNIS APARATUR SIPIL NEGARA PENYELENGGARA URUSAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1127, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Reklamasi Hutan. Areal Bencana. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.48/Menhut-II/2013 TENTANG PEDOMAN REKLAMASI

Lebih terperinci

2011, No c. bahwa dalam rangka menjamin kepastian terhadap calon pemegang izin pada areal kerja hutan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Menter

2011, No c. bahwa dalam rangka menjamin kepastian terhadap calon pemegang izin pada areal kerja hutan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Menter BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.384, 2011 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Hutan Kemasyarakatan. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.52/Menhut-II/2011 TENTANG PERUBAHAN KETIGA

Lebih terperinci

Keputusan Menteri Kehutanan Dan Perkebunan No. 146 Tahun 1999 Tentang : Pedoman Reklamasi Bekas Tambang Dalam Kawasan Hutan

Keputusan Menteri Kehutanan Dan Perkebunan No. 146 Tahun 1999 Tentang : Pedoman Reklamasi Bekas Tambang Dalam Kawasan Hutan Keputusan Menteri Kehutanan Dan Perkebunan No. 146 Tahun 1999 Tentang : Pedoman Reklamasi Bekas Tambang Dalam Kawasan Hutan MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN, Menimbang : a. bahwa pada persiapan penggunaan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. AREAL. Terganggu. Reklamasi. Revegetasi. PNBP. Penentuan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. AREAL. Terganggu. Reklamasi. Revegetasi. PNBP. Penentuan. No.49, 2008 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. AREAL. Terganggu. Reklamasi. Revegetasi. PNBP. Penentuan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor: P.56/Menhut-II/2008 TENTANG TATA CARA PENENTUAN

Lebih terperinci

Aplikasi Website Pendataan dan PelaporanPenggunaan Lahan Pertambangan

Aplikasi Website Pendataan dan PelaporanPenggunaan Lahan Pertambangan Aplikasi Website Pendataan dan PelaporanPenggunaan Lahan Pertambangan http://www.djmbp.esdm.go.id/index_dbt.php Latar Belakang 1 2 3 Tujuan Cara Mengakses website Step 1 Step 2 www.themegallery.com Cara

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 166 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

Lebih terperinci

meliputi pemilihan: pola tanam, tahapan penanaman (prakondisi dan penanaman vegetasi tetap), sistem penanaman (monokultur, multiple cropping), jenis

meliputi pemilihan: pola tanam, tahapan penanaman (prakondisi dan penanaman vegetasi tetap), sistem penanaman (monokultur, multiple cropping), jenis IMPLIKASI KEBIJAKAN Aktivitas pertambangan khususnya tambang batubara yang menerapkan tambang terbuka menyubang kerusakan lingkungan yang sangat besar, sehingga diperlukan langkah yang tepat mulai penyusunan

Lebih terperinci

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 63/Dik-2/2012. t e n t a n g

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 63/Dik-2/2012. t e n t a n g KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 63/Dik-2/2012

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK :/5-0/ Menhut-V/ RHL/ 2013 TENTANG PENETAPAN LOKASI PENANAMAN DALAM RANGKA REHABILITASI DAERAH ALIRAN SUNGAI

Lebih terperinci

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 126 /Dik-2/2012 KURIKULUM DIKLAT PENDAMPINGAN SVLK BAGI PENYULUH

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 126 /Dik-2/2012 KURIKULUM DIKLAT PENDAMPINGAN SVLK BAGI PENYULUH KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 126 /Dik-2/2012

Lebih terperinci

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN LINDUNG UNTUK KEGIATAN PERTAMBANGAN MENTERI KEHUTANAN, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA PENGELOLAAN HUTAN PADA KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG (KPHL) DAN KESATUAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN LINDUNG UNTUK KEGIATAN PERTAMBANGAN MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN LINDUNG UNTUK KEGIATAN PERTAMBANGAN MENTERI KEHUTANAN, MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN LINDUNG UNTUK KEGIATAN PERTAMBANGAN MENTERI KEHUTANAN, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

ANALISA PerMenhut No. P.60 / Menhut-II / 2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan

ANALISA PerMenhut No. P.60 / Menhut-II / 2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan ANALISA PerMenhut No. P.60 / Menhut-II / 2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan Oleh : Wahyu Catur Adinugroho ---2010--- P a g e 2 PERMENHUT NO. P.60 / Menhut-II / 2009 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 39/Menhut-II/2010 TENTANG POLA UMUM, KRITERIA, DAN STANDAR REHABILITASI DAN REKLAMASI HUTAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 39/Menhut-II/2010 TENTANG POLA UMUM, KRITERIA, DAN STANDAR REHABILITASI DAN REKLAMASI HUTAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 39/Menhut-II/2010 TENTANG POLA UMUM, KRITERIA, DAN STANDAR REHABILITASI DAN REKLAMASI HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

BIDANG KEHUTANAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN OKU 1. Inventarisasi Hutan

BIDANG KEHUTANAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN OKU 1. Inventarisasi Hutan BB. BIDANG KEHUTANAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN OKU 1. Inventarisasi Hutan 2. Pengukuhan Produksi, Hutan Lindung, Kawasan Suaka Alam dan Penyelenggaraan inventarisasi hutan produksi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Penyelenggaraan. Sistem Informasi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Penyelenggaraan. Sistem Informasi. No.3, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Penyelenggaraan. Sistem Informasi. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.02/Menhut-II/2010 TENTANG SISTEM INFORMASI KEHUTANAN

Lebih terperinci

KAJIAN PENILAIAN KEBERHASILAN REKLAMASI TERHADAP LAHAN BEKAS PENAMBANGAN DI PT. SUGIH ALAMANUGROHO KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KAJIAN PENILAIAN KEBERHASILAN REKLAMASI TERHADAP LAHAN BEKAS PENAMBANGAN DI PT. SUGIH ALAMANUGROHO KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KAJIAN PENILAIAN KEBERHASILAN REKLAMASI TERHADAP LAHAN BEKAS PENAMBANGAN DI PT. SUGIH ALAMANUGROHO KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh : Fanny Crosby Elisabeth Wona Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PEDOMAN EVALUASI KEBERHASILAN REKLAMASI HUTAN

PEDOMAN EVALUASI KEBERHASILAN REKLAMASI HUTAN DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL DRAFT PEDOMAN EVALUASI KEBERHASILAN REKLAMASI HUTAN DIREKTORAT BINA REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN TAHUN 2008 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

STUDI TEKNIS REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG PT BERAU COAL, BERAU, KALIMANTAN TIMUR PROPOSAL KERJA PRAKTEK

STUDI TEKNIS REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG PT BERAU COAL, BERAU, KALIMANTAN TIMUR PROPOSAL KERJA PRAKTEK STUDI TEKNIS REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG PT BERAU COAL, BERAU, KALIMANTAN TIMUR PROPOSAL KERJA PRAKTEK OLEH M. GHIBRAN ALIEF AKBAR D621 13 019 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 95 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 95 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 95 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG :

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA MAHASISWA FIELDTRIP MANAJEMEN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) ASPEK SOSIAL EKONOMI

LEMBAR KERJA MAHASISWA FIELDTRIP MANAJEMEN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) ASPEK SOSIAL EKONOMI LEMBAR KERJA MAHASISWA FIELDTRIP MANAJEMEN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) ASPEK SOSIAL EKONOMI Kegiatan 1 1. Secara berkelompok mahasiswa diminta untuk mengidentifikasi asset sumber daya yang terkait dengan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 14/Menhut-II/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 14/Menhut-II/2013 TENTANG Hasil Pemba hasan d PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 14/Menhut-II/2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.18/MENHUT-II/2011 TENTANG PEDOMAN PINJAM

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG REHABILITASI DAN REKLAMASI HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG REHABILITASI DAN REKLAMASI HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG REHABILITASI DAN REKLAMASI HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 263/Dik-1/2010 T e n t a n g

Lebih terperinci

A.A Inung Arie Adnyano 1 STTNAS Yogyakarta 1 ABSTRACT

A.A Inung Arie Adnyano 1 STTNAS Yogyakarta 1 ABSTRACT PENILAIAN TINGKAT KEBERHASILAN REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG PIT 2 PT. PIPIT MUTIARA JAYA DI KABUPATEN TANA TIDUNG KALIMANTAN UTARA A.A Inung Arie Adnyano STTNAS Yogyakarta arie_adnyano@yahoo.com, ABSTRACT

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEHUTANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEHUTANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEHUTANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional. BAB XVII DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 334 Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

AA. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG. PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Inventarisasi Hutan SUB BIDANG

AA. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG. PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Inventarisasi Hutan SUB BIDANG - 563 - AA. PEMBAGIAN URUSAN AN KEHUTANAN PROVINSI 1. Inventarisasi Hutan prosedur, dan kriteria inventarisasi hutan, dan inventarisasi hutan kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, taman buru dan

Lebih terperinci

2011, No Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.49/Menhut-II/2008 tentang Hutan Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tah

2011, No Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.49/Menhut-II/2008 tentang Hutan Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tah No.385, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN. KEHUTANAN. Hutan Desa. Perubahan PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.53/Menhut-II/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 106/Dik-2/2011. t e n t a n g

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 106/Dik-2/2011. t e n t a n g KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 106/Dik-2/2011

Lebih terperinci

KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BUPATI ACEH TIMUR, U P T D. dto MUSLIM HASBALLAH

KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BUPATI ACEH TIMUR, U P T D. dto MUSLIM HASBALLAH TATAKERJA DINAS SYARIAT ISLAM KABUPATEN ACEH TIMUR.------------------ LAMPIRAN I QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR. PERENCANAAN, EVALUASI BINA PERIBADATAN BINA SYARIAT ISLAM DAKWAH DAN SYIAR ISLAM PENGELOLAAN

Lebih terperinci

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 112 /Dik-2/2011

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 112 /Dik-2/2011 KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 112 /Dik-2/2011

Lebih terperinci

SUBBAGIAN UMUM BIDANG BINA PERIBADATAN SEKSI PEMBINAAN HUKUM SYARIAT ISLAM SEKSI PENATAAN SARANA SEKSI KERJASAMA ANTAR LEMB.

SUBBAGIAN UMUM BIDANG BINA PERIBADATAN SEKSI PEMBINAAN HUKUM SYARIAT ISLAM SEKSI PENATAAN SARANA SEKSI KERJASAMA ANTAR LEMB. TATAKERJA DINAS SYARIAT ISLAM LAMPIRAN I QANUN PERENCANAAN, EVALUASI BINA PERIBADATAN BINA SYARIAT ISLAM DAKWAH DAN SYIAR ISLAM PEMBINAAN PERIBADATAN PENATAAN SARANA PEMBINAAN HUKUM SYARIAT ISLAM KERJASAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kehutanan;

BAB I PENDAHULUAN. b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kehutanan; BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan : 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Kewenangan Perintah, Pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

Lebih terperinci

2 Menteri Kehutanan tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.56/Menhut-II/2008 tentang Tata Cara Penentuan Luas Areal Terganggu dan

2 Menteri Kehutanan tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.56/Menhut-II/2008 tentang Tata Cara Penentuan Luas Areal Terganggu dan No. 1445, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUT. Luas Areal Terganggu. Reklamasi. Revegetasi. Pajak. Kawasan Hutan. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor P.84/Menhut-II/2014

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Tata Ruang Lahan Daerah Penelitian. Menurut penataan ruang Kaupaten Lebak lokasi penambangn ini

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Tata Ruang Lahan Daerah Penelitian. Menurut penataan ruang Kaupaten Lebak lokasi penambangn ini BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tata Ruang Lahan Daerah Penelitian Menurut penataan ruang Kaupaten Lebak lokasi penambangn ini diperuntukan untuk perkebunan dan budidaya. Disebelah timur lokasi tambang pada jarak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.41 Tahun 1999 hutan memiliki fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.41 Tahun 1999 hutan memiliki fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-undang No.41 Tahun 1999 hutan memiliki fungsi konservasi, fungsi lindung dan fungsi produksi. Hutan dengan fungsi lindung yaitu hutan sebagai satu kesatuan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.122/MEN/V/2011 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.122/MEN/V/2011 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.122/MEN/V/2011 TENTANG PENETAPAN SKKNI SEKTOR KEHUTANAN BIDANG BINA

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAGIAN KELIMA PEDOMAN PEMBUATAN TANAMAN HUTAN RAKYAT GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN BAB I PENDAHULUAN

BAGIAN KELIMA PEDOMAN PEMBUATAN TANAMAN HUTAN RAKYAT GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.03/MENHUT-V/2004 TANGGAL : 22 JULI 2004 BAGIAN KELIMA PEDOMAN PEMBUATAN TANAMAN HUTAN RAKYAT GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

DEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R DEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 23 /Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM

Lebih terperinci

AA. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

AA. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN LAMPIRAN XXVII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 AA. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Inventarisasi Hutan 1. Penyelenggaraan

Lebih terperinci

Memantapkan Upaya Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang di Indonesia Melalui Peningkatan Kapasitas para Pelaksana

Memantapkan Upaya Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang di Indonesia Melalui Peningkatan Kapasitas para Pelaksana LAPORAN LOKAKARYA Memantapkan Upaya Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang di Indonesia Melalui Peningkatan Kapasitas para Pelaksana Bogor, Jawa Barat, Indonesia 10-12 September 2013 Lokakarya kolaboratif yang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 43/Dik-2/2012

Lebih terperinci

C. BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG SUB BIDANG URAIAN

C. BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG SUB BIDANG URAIAN C. BIDANG KEHUTANAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Inventarisasi Hutan Penyelenggaraan inventarisasi hutan produksi dan hutan lindung dan skala Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam wilayah daerah.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.63/Menhut-II/2011

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.63/Menhut-II/2011 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.63/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN PENANAMAN BAGI PEMEGANG IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN DALAM RANGKA REHABILITASI DAERAH ALIRAN SUNGAI Menimbang

Lebih terperinci

C. BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG SUB BIDANG URAIAN

C. BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG SUB BIDANG URAIAN C. BIDANG KEHUTANAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Inventarisasi Hutan Penyelenggaraan inventarisasi hutan produksi dan hutan lindung dan skala Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam wilayah daerah.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang mendayagunakan sumberdaya alam dan diharapkan dapat. menjamin kehidupan di masa yang akan datang. Sumberdaya alam yang tidak

I. PENDAHULUAN. yang mendayagunakan sumberdaya alam dan diharapkan dapat. menjamin kehidupan di masa yang akan datang. Sumberdaya alam yang tidak I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan pertambangan adalah bagian dari kegiatan pembangunan ekonomi yang mendayagunakan sumberdaya alam dan diharapkan dapat menjamin kehidupan di masa yang akan datang.

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 92 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 92 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 92 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KEHUTANAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KEHUTANAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KEHUTANAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015-2019 PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1.

Lebih terperinci

DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 186

DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 186 DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 186 Dinas Pertambangan Dan Energi mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan pilihan yang menjadi

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT 1 PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN LINDUNG UNTUK PENAMBANGAN BAWAH TANAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN LINDUNG UNTUK PENAMBANGAN BAWAH TANAH PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN LINDUNG UNTUK PENAMBANGAN BAWAH TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Oleh : Sri Wilarso Budi R

Oleh : Sri Wilarso Budi R 3 MODULE PELATIHAN PEMBUATAN RENCANA OPERASIONAL RESTORASI, REHABILITASI HUTAN DAN AGROFORESTRY Oleh : Sri Wilarso Budi R ITTO PROJECT PARTICIPATORY ESTABLISHMENT COLLABORATIVE SUSTAINABLE FOREST MANAGEMENT

Lebih terperinci

BAGIAN KEDUA PEDOMAN PEMBUATAN TANAMAN REBOISASI HUTAN LINDUNG DAN HUTAN PRODUKSI GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN BAB I PENDAHULUAN

BAGIAN KEDUA PEDOMAN PEMBUATAN TANAMAN REBOISASI HUTAN LINDUNG DAN HUTAN PRODUKSI GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.03/MENHUT-V/2004 TANGGAL : 22 JULI 2004 BAGIAN KEDUA PEDOMAN PEMBUATAN TANAMAN REBOISASI HUTAN LINDUNG DAN HUTAN PRODUKSI GERAKAN NASIONAL REHABILITASI

Lebih terperinci

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA OPERASIONALISASI KPH

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA OPERASIONALISASI KPH KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA OPERASIONALISASI KPH Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Disampaikan pada Sosialisasi DAK Bidang Kehutanan Tahun 2014 Jakarta, 6 Februari 2014 Mandat Perundang-undangan

Lebih terperinci

BARANG TAMBANG INDONESIA II. Tujuan Pembelajaran

BARANG TAMBANG INDONESIA II. Tujuan Pembelajaran K-13 Geografi K e l a s XI BARANG TAMBANG INDONESIA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami kegiatan pertambangan. 2. Memahami

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 99/Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM

Lebih terperinci

BIDANG KEHUTANAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Inventarisasi Hutan

BIDANG KEHUTANAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Inventarisasi Hutan - 130-27. BIDANG KEHUTANAN 1. Inventarisasi Penyelenggaraan inventarisasi hutan produksi dan hutan lindung dan skala DAS dalam wilayah daerah. 2. Penunjukan,,, Pelestarian Alam, Suaka Alam dan Taman Buru

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG PADA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN TANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat.

Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Visi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah adalah Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat. Pelayanan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS BINA MARGA, PENGAIRAN, PERTAMBANGAN DAN ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.14/Menhut-II/2006 TENTANG PEDOMAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.14/Menhut-II/2006 TENTANG PEDOMAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN, PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.14/Menhut-II/2006 TENTANG PEDOMAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN, Menimbang: a. bahwa berdasarkan Pasal 38 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang

Lebih terperinci

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH - 140 - AA. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEHUTANAN 1. Inventarisasi Hutan 1. Penyelenggaraan inventarisasi hutan produksi dan hutan lindung dan skala DAS dalam daerah. 2. Penunjukan Kawasan Hutan,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 102/Dik-2/2013

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 74/Dik-2/2012

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 35/Menhut-II/2012

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 35/Menhut-II/2012 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 35/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA PENYULUHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG DAERAH KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : a. bahwa Organisasi dan tata Kerja Dinas

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI Menimbang Mengingat PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

Tugas, Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan

Tugas, Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan - 1 - Tugas, Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten di bidang Kehutanan dan Perkebunan serta mempunyai

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG, 1 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG NOMOR P.7/PDASHL/SET/KUM.1/11/2016 TENTANG STANDAR OPERASIONALISASI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA DINAS KEHUTANAN UPTD KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI GULARAYA Jl. Alam Ria No. 73 Desa Anduna Kec. Laeya Kab. Konawe Selatan email : gularayakphp@gmail.com KESATUAN

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 SUB BAGIAN UMUM SEKSI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 SUB BAGIAN UMUM SEKSI BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 KELOMPOK JABATAN TK/SD PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN NON FORMAL PMPTK PENGOLAHAN

Lebih terperinci

- 5 - BAB I PENDAHULUAN

- 5 - BAB I PENDAHULUAN - 5 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS PENGAWAS OPERASIONAL DI BIDANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO P E T I K A N PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP)

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG Dalam rangka terciptanya pembangunan berkelanjutan, kegiatan usaha pertambangan harus

Lebih terperinci

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 106 /Dik-1/2010. T e n t a n g KURIKULUM DIKLAT PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 106 /Dik-1/2010. T e n t a n g KURIKULUM DIKLAT PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Jalan Mayjen Ishak Juarsa Gunung Batu Kotak Pos 141- Bogor 16118 Telp. : (0251) 8312841, 8313622;

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA : DINAS KEHUTANAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL Tahun : 2015

PERJANJIAN KINERJA : DINAS KEHUTANAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL Tahun : 2015 PERJANJIAN KINERJA SKPD : DINAS KEHUTANAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL Tahun : 2015 Sasaran Trategis Indikator Kinerja Target 1 2 3 Peningkatan pemanfaatan potensi energi baru terbarukan Jumlah PLTS

Lebih terperinci

tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Kehutanan Tahun , implementasi kebijakan prioritas pembangunan yang

tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Kehutanan Tahun , implementasi kebijakan prioritas pembangunan yang PENDAHULUAN BAB A. Latar Belakang Pemerintah telah menetapkan bahwa pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) menjadi salah satu prioritas nasional, hal tersebut tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA)

Lebih terperinci

DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN

DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN Pangkal Pinang 16-17 April 2014 BAGIAN DATA DAN INFORMASI BIRO PERENCANAAN KEMENHUT email: datin_rocan@dephut.go.id PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.13/Dik-2/2011

Lebih terperinci