DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN"

Transkripsi

1 DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN BUKU USER MANUAL/PANDUAN PEMASUKAN DATA RPBBI KAPASITAS IZIN PRODUKSI DIATAS METER KUBIK PER TAHUN (Edisi Revisi) DIREKTORAT BINA PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HUTAN TAHUN 2009

2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Langkah-Langkah Penggunaan Aplikasi... 1 B. Persiapan Penggunaan Aplikasi e-rpbbi... 2 C. Halaman Awal Aplikasi... 2 D. Login Ke Aplikasi... 3 E. Menu Aplikasi... 5 II. DATA POKOK A. Tahun Pelaksanaan... 7 B. Data Umum Perusahaan... 7 C. Izin Usaha Industri... 9 D. Jenis dan Kapasitas Izin Industri III. RENCANA TAHUN BERJALAN A. Stok Produksi B. Kebutuhan Bahan Baku C. Rencana Produksi D. Pemanfaatan/Penggunaan Bahan Baku E. Pemanfaatan/Penggunaan Hasil Hutan Olahan F. Mengirimkan/Menyampaikan RPBBI G. Arsip RPBBI di IPHHK H. Penyampaian Tembusan Kepada Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota I. Perubahan RPBBI (Revisi) IV. REALISASI BULANAN A. Realisasi Pemenuhan Bahan Baku B. Realisasi Pemanfaatan/Penggunaan Bahan Baku C. Sisa Bahan Baku Yang Belum Dimanfaatkan D. Realisasi Produksi E. Realisasi Pemanfaatan / Penggunaan Hasil Hutan Olahan F. Pengiriman Laporan Bulanan G. Arsip Laporan Realisasi RPBBI di IPHHK H. Ralat Laporan Realisasi RPBBI (Revisi Laporan Bulanan) DAFTAR LAMPIRAN

3 DAFTAR LAMPIRAN 1. Contoh Cover Penyampaian RPBBI 2. Contoh Cover Penyampaian Perubahan RPBBI 3. Contoh Surat Pengantar Penyampaian RPBBI/Perubahan RPBBI

4 I. PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 jo Nomor 3 Tahun 2008 dan Peraturan Meneri Kehutanan Nomor P.16/Menhut-II/2007 jo P.43/Menhut-II/2009, setiap pemegang izin industri primer hasil hutan kayu wajib menyusun dan menyampaikan Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri untuk tahun berjalan mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri bagi Industri Primer Hasil Hutan Kayu yang selanjutnya disingkat RPBBI adalah rencana yang memuat kebutuhan bahan baku dan pasokan bahan baku yang berasal dari sumber yang sah sesuai kapasitas izin industri primer hasil hutan dan ketersediaan jaminan pasokan bahan baku untuk jangka waktu satu tahun yang merupakan system pengendalian pasokan bahan baku. Aplikasi Oline System Pemasukan Data RPBBI Bagi IPHHK Dengan Kapasitas Produksi Di Atas Meter Kubik Per Tahun dibuat untuk memberikan kemudahan bagi pemegang Izin Usaha IPHHK dengan kapasitas produksi di atas (enam ribu) meter kubik per tahun dalam rangka memenuhi kewajiban menyusun dan meyampaikan RPBBI serta laporan bulanan Realisasi RPBBI. Aplikasi Oline System Pemasukan Data RPBBI dimaksud dibangun untuk tujuan efisiensi proses penyusunan dan penyampaian RPBBI oleh pemegang izin usaha IPHHK dan penerbitan surat tanda terima oleh Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan. Pada sisi lain data dan informasi yang disampaikan oleh pemegang izin usaha IPHHK dimonitor dan dievaluasi serta digunakan untuk penyusunan kebijakan oleh Departemen Kehutanan. A. Gambaran Umum Langkah-Langkah Penggunaan Aplikasi Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.16/Menhut-II/2007 jo P.43/Menhut-II/2009, setiap pemegang Izin usaha IPHHK wajib menyusun dan menyampaikan Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk tahun berjalan (1 Januari 31 Desember) serta Laporan Bulanan Realisasi RPBBI kepada pejabat yang berwenang. Untuk pemegang Izin usaha IPHHK dengan kapasitas Produksi di atas 6000 M3 per tahun, penyampaian RPBBI dan laporan bulanan Realisasi RPBBI ditujukan kepada Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan. Penyampaian RPBBI dan Realisasinya oleh Pemegang Izin Usaha IPHHK dengan kapasitas Produksi di atas M3 per tahun dilakukan melalui aplikasi RPBBI Online System (e-rpbbi). e-rpbbi merupakan aplikasi berbasis Web yang dapat diakses melalui internet dengan alamat Penyampaian secara online ini menggantikan proses penyampaian menggunakan surat biasa (data pada kertas) atau secara "manual system", dengan pengertian bahwa pemegang izin usaha IPHHK setelah menyampaikan data secara online tidak perlu lagi mengirimkan melalui surat biasa, demikian juga tanda terima penyampaian RPBBI diterbitkan oleh Ditjen BPK secara "online system" melalui aplikasi e-rpbbi 1

5 B. Persiapan Penggunaan Aplikasi e-rpbbi Aplikasi e-rpbbi merupakan aplikasi berbasis web yang dapat diakses melalui internet oleh pemegang izin usaha IPHHK yang telah terdaftar pada system e- RPBBI. Untuk mengakses aplikasi ini perangkat yang diperlukan meliputi : 1. Perangkat Komputer dengan koneksi internet. Aplikasi e-rpbbi dapat diakses pada komputer yang telah tersambung internet, dengan porgram Microsoft Internet Exlporer maupun browser lainnya (Mozzila Firefox dan lain-lain). 2. Hak Akses ke Sistem e-rpbbi. Untuk dapat memasukkan dan menyampaikan data RPBBI dan laporan Realisasi RPBBI secara online melalui aplikasi e-rpbbi, pemegang izin usaha-iphhk terlebih dahulu harus mempunyai kode akses yang terdiri dari User ID dan Password. User ID dan Password ini diperoleh melalui Surat Permohonan yang ditujukan kepada Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan, Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan. 3. Dokumen-dokumen Pendukung (LMKB/LMKBS/LMKBK 31 Desember tahun sebelumnya, Surat Perjanjian Kontrak Suplai Bahan Baku, Copy SK RKT IUIPHHK-HA, IUIPHHK-HT, ILS atau IPK dan lain-lain sebagaimana dipersyaratkan pada Pasal 5 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 43/Menhut- II/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 16/Menhut-II/2007 tentang Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri Primer Hasil Hutan Kayu). 4. Pengguna/User IPHHK, petugas atau karyawan IPHHK yang diberi tugas dan tanggung jawab melakukan pemasukan data dan penyampaian RPBBI, perubahan RPBBI (revisi) dan Laporan Bulanan Realisasi RPBBI secara "online system". C. Halaman Awal Aplikasi Aplikasi e-rpbbi diakses pada alamat Tampilan awal yang muncul dari aplikasi tersebut adalah sebagai berikut : 2

6 Pada tampilan awal ini user hanya dapat melihat ringkasan berita, dan visualisasi statistik yang berkaitan dengan Pengendalian Bahan Baku dan Produksi Hasil Hutan. D. Login Ke Aplikasi Untuk masuk ke aplikasi, klik menu Login, maka akan menuju ke form login. Masukkan Nama Pengguna (User ID) dan Kata Sandi (Password). Setelah memasukkan nama pengguna dan kata sandi dengan benar, maka akan masuk ke halaman utama dan akan muncul halaman selamat datang (Pop Up) sebagai berikut : 3

7 Halaman Selamat Datang (Pop Up) berisi iniformasi : 1. Jumlah Nota Dinas yang belum dibaca 2. Status Tahun Aktif 3. Status RPBBI / Revisi yang sudah/sedang dikerjakan 4. Status Bulan Realisasi RPBBI yang sudah/sedang dikerjakan 5. Status terakhir yang sedang aktif. Pada contoh tampilan di atas, menginformasikan jumlah nota dinas yang belum dibaca tidak ada, Tahun Aktif belum diisi, RPBBI belum pernah menyampaikan, realisasi bulanan juga belum menyampaikan. 1. Informasi Pengguna dan Tahun Aktif Bagian ini menunjukkan pengguna yang login serta tahun aktif. Apabila pengguna belum pernah memasukkan tahun aktif, maka informasi yang muncul adalah Belum ada tahun aktif. 4

8 2. Menu Aplikasi Daftar menu yang dapat diakses pengguna. Menu yang muncul sesuai dengan status pengguna yang login (Pusat, Dinas, BP2HP, Pemegang Izin Usaha IPHHK) 3. Berita Daftar ringkasan berita tentang RPBBI yang diterbitkan oleh Pengelola Sistem RPBBI. 4. Nota Dinas Daftar Nota Dinas yang dikirimkan kepada Pengguna (yang dapat dibaca oleh pengguna), baik khusus kepada pengguna yang login atau secara individu maupun yang dikirim secara umum kepada Seluruh IPHHK. Untuk daftar Nota Dinas yang dikirim kepada pengguna secara individu dan yang dikirim kepada pengguna secara umum dapat dilihat pada menu Nota Dinas. E. Menu Aplikasi Daftar menu untuk pengguna IPHHK adalah sebagai berikut : No Nama Menu Links 1 Home Halaman Utama 2 Ubah Password Halaman untuk mengubah password 3 Nota Dinas Halaman Nota Dinas (Mengirim dan menerima serta membaca nota dinas) 4 Data Pokok 4.1 Tahun Pelaksanaan Halaman untuk mengisi Tahun Pelaksanaan 4.2 Data Umum Halaman untuk mengisi Data Umum Perusahaan 4.3 Izin Usaha Industri Halaman untuk mengisi Data Izin Usaha Industri 4.4 Jenis dan Kapasitas Izin Industri Primer Halaman untuk mengisi Jenis dan Kapasitas Produksi Industri Primer Sekunder Halaman untuk mengisi Jenis dan Kapasitas Produksi Industri Sekunder 5 Rencana Tahun Berjalan Halaman Menu ke halaman-halaman untuk mengisi data RPBBI tahun berjalan dan mengirimkan data. 5

9 6 Revisi Halaman Menu ke halaman-halaman untuk mengisi data Revisi RPBBI tahun berjalan dan mengirimkan data. 7 Realisasi Bulanan Halaman Menu ke halaman-halaman untuk mengisi data Realisasi Bulanan dan mengirimkan data. 8 Resume Perubahan Halaman Resume Perubahan / Revisi RPBBI 9 Laporan UM 9.1 Bukti Penyampaian RPBBI Bukti penyampaian Laporan RPBBI 9.2 RPBBI Primer Hasil Hutan Kayu (Lampiran I) Halaman Laporan RPBBI sesuai Lampiran I Permenhut No. P.16/Menhut-II/ Resume RPBBI Primer Hasil Hutan Kayu (Lampiran II) Halaman Resume RPBBI sesuai Lampiran II Permenhut No. P.16/Menhut-II/ Laporan Perubahan RPBBI IPHHK Halaman Laporan Perubahan RPBBI sesuai Lampiran IV (Lampiran IV) 9.5 Laporan Bulanan Realisasi Pemenuhan Bahan Baku IPHHK (Lampiran V) 9.6 Laporan Bulanan Realisasi Pemanfaatan atau Penggunaan Bahan Baku serta Produksi IPHHK (Lampiran VI) Permenhut No. P.16/Menhut-II/2007 Halaman Laporan Realisasi Pemenuhan Bahan Baku IPHHK sesuai Lampiran V Permenhut No. P.16/Menhut- II/2007 Halaman Untuk Menampilkan Laporan Bulanan Realiasi Pemanfaatan/Penggunaan Bahan Baku serta Produksi IPHHK sesuai Lampiran VI Permenhut No. P.16/Menhut- II/2007 6

10 II. DATA POKOK A. Tahun Pelaksanaan Proses pemasukan data RPBBI diawali dengan setting tahun pelaksanaan. Setting ini dilaksanakan 1 (satu) kali dalam satu tahun periode penyampaian RPBBI (bulan 1 s/d bulan 12). Untuk setting tahun pelaksanaan, klik pada menu Tahun Pelaksanaan (4.1), hingga muncul tampilan daftar tahun yang sudah di-"input" seperti berikut : Pada gambar diatas, Tahun aktif adalah 2007 (isactive = True). Untuk mengubah tahun aktif menjadi 2008, klik pada angka tahun 2008, maka akan muncul pesan berikut : Dan informasi Tahun Aktif akan berubah menjadi Tahun Aktif : 2008 Untuk menambahkan Tahun pelaksanaan, klik pada tombol Tambah Tahun : Masukkan Tahun pelaksanaan yang akan ditambahkan (misal 2009), kemudian klik tombol simpan. Apabila proses berhasil, maka akan menuju ke halaman utama dan muncul pesan : Selanjutnya apabila menghendaki untuk mengubah tahun aktif menjadi 2009, maka klik Tahun 2009 pada Daftar Tahun Pelaksanaan. B. Data Umum Perusahaan Untuk memasukkan data umum, klik menu Data Umum (4.2), maka akan muncul form untuk memasukkan Data Pokok. Isikan data-data sesuai data perusahaan : 7

11 Untuk memasukkan data Provinsi dan Kabupaten/Kota, klik pada Drop Down List Propinsi, Pilih Propinsi yang sesuai, selanjutnya pada Drop Down List Kabupaten/Kota akan berisi nama-nama kabupaten dalam propinsi yang dipilih. Pilih Kabupaten/Kota yang sesuai (perhatikan status wilayahnya, Kabupaten atau Kota). Untuk data-data yang lain dapat langsung diketik pada tempat yang disediakan. Setelah semua data diisi, klik tombol simpan 8

12 C. Izin Usaha Industri Untuk melihat data Izin Usaha Industri, klik menu Izin Usaha Industri (4.3), maka akan muncul daftar IUI. Apabila belum ada data yang dimasukkan, maka akan muncul tampilan sebagai berikut : Untuk menambahkan data, klik tombol Tambah, dan lakuan pengisian data, misal seperti berikut : Untuk menyimpan data, klik tombol Simpan, maka Daftar Izin Usaha Industri akan berisi data IUI/pembaharuan IUI, misal sebagai berikut : 9

13 Apabila akan melakukan perbaikan atau menghapus data yang sudah dientry, klik ikon Edit pada kolom Edit, maka akan muncul form seperti berikut : Untuk menghapus data, klik tombol Hapus. Untuk melakukan perubahan, klik tombol Ubah, maka akan muncul Form sebagai berikut : lakukan perubahan data, dan untuk meny impan klik tombol Simpan. D. Jenis dan Kapasitas Izin Industri Untuk melihat dan memasukkan data Jenis dan Kapasitas Izin Industri, klik menu Jenis dan Kapasitas Izin Industri, maka akan muncul Sub Menu Primer dan Sekunder. Klik pada masing-masing Sub Menu untuk melihat atau memasukkan data kapasitas izin produksi industri. a. Industri Primer Data kapasitas produksi primer IPHHK diinput oleh Administrator pada saat proses pembuatan User ID dan Password sesuai dengan data kapasitas produksi pada izin usah industri. User IPHHK hanya dapat melihat daftar kapasitas izin produksi yang telah diinput Administrator, misalnya sebagai berikut : 10

14 Untuk melakukan perubahan data kapasitas izin produksi ini, user IPHHK dapat mengajukan perubahan data dengan melampirkan copy surat yang terkait dengan perubahan kapasitas izin produksi. b. Industri Sekunder Untuk data jenis dan kapasitas izin industri sekunder, user IPHHK dapat melakukan pemasukan data sesuai dengan perizinan yang dimilikinya pada form seperti berikut : 11

15 Masukkan data kapasitas izin produksi sekunder dan lakukan pemilihan satuan yang yang sesuai dengan yang tercantum pada SK IUI, melalui drop down, kemudian tekan selesai. Pastikan untuk setiap jenis produk sekunder hanya ada satu baris data. Untuk menghapus data yang sudah dientry, klik link Hapus pada barus data yang sesuai. Pemasukan data pada form ini akan berhubungan dengan proses pelaporan. IPHHK hanya dapat melaporkan realisasi produksi sekunder apabila melakukan pengisian data kapasitas izin industri sekunder. Pemasukan data kapasitas produksi sekunder hanya satu kali kecuali ada perubahan atau penambahan jenis produksi sesuai perubahan perizinan. 12

16 III. RENCANA TAHUN BERJALAN Data RPBBI yang dimasukkan harus didukung dengan dokumen pendukung yang dipersyaratkan sesuai ketentuan Pasal 5 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 16/Menhut-II/2007 tentang RPBBI Primer Hasil Hutan Kayu. Apabila data yang dimasukkan di kemudian hari terbukti tidak didukung dengan dokumen pendukung bahan baku, maka pemegang izin usaha IPHHK dinyatakan tidak menyusun dan menyampaikan RPBBI serta dikenai sanksi administrasi penghentian sementara pemberian pelayanan, sesuak ketentuan Pasal 137 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 dan Pasal 16 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 16/Menhut-II/2007. Untuk pemasukan data rencana tahun berjalan, lakukan klik Menu Rencana Tahun Berjalan (5), maka akan muncul Menu Rencana Tahun Berjalan (Menu RTB), sebagai berikut : Menu RTB terdiri dari 6 (enam) menu (links) yang terdiri dari dua fungsi, yaitu lima menu untuk pemasukan data dan satu menu untuk pengiriman data. Pada bagian kiri dari masing-masing menu terdapat tanda CheckBox, yang menunjukkan status pemasukan data. Apabila sudah dilakukan pemasukan data atau data sudah terisi secara otomasi sistem, maka pada CheckBox tersebut akan muncul tanda aktif. Menu Penyampaian RPBBI akan aktif (dapat diakses) apabila pemasukan data sudah dilakukan secara benar dan lengkap (CheckBox pada kelima menu pengisian data bertanda aktif). Urutan pemasukan data Rencana Tahun Berjalan adalah seperti yang tersebut pada Petunjuk Pemasukan Data pada Menu Rencana Tahun Berjalan, yaitu : 1. Memasukkan Data Stok Produksi (menu no 1). Untuk IPHHK yang sudah melaksanakan RPBBI tahun sebelumnya dan sudah menyampaikan laporan bulanan Realisasi RPBBI sampai Bulan ke 12 secara online, maka Data Stok Produksi akan terisi secara otomasi sistem dari Data Stok Produksi akhir tahun sebelumnya. Untuk IPHHK yang baru pertama kali melaksanakan penyusunan RPBBI secara online, maka pemasukan Data Stok Produksi dilakukan oleh user IPHHK. 13

17 2. Memasukkan Data Rencana Kebutuhan Bahan Baku, (menu no 3). 3. Memasukkan Data Rencana Produksi, (menu no 2). 4. Memasukkan Data Rencana Pemanfaatan Bahan Baku, (menu no 4). Data ini akan terisi secara otomasi sistem setelah pengisian Data Rencana Produksi, (jadi tidak ada pemasukan data oleh user IPHHK pada bagian ini). 5. Memasukkan Data Rencana Pemanfaatan/Penggunaan Hasil Hutan Olahan, (menu no 5). 6. Menyampaikan Rencana Tahun berjalan, (menu no 6). Rencana Kebutuhan Bahan Baku, Produksi dan Pemanfaatan/Penggunaan Bahan Baku Pengisian Data Rencana Kebutuhan bahan Baku, Rencana Produksi dan Pemanfaatan/Penggunaan Bahan Baku saling berkaitan satu dengan lainnya. Data volume rencana ketiganya harus saling berkeseuaian. Misal Industri dengan kapasitas Izin Primer Kayu Lapis sebesar M3 per tahun dan Kayu Gergajian M3 per tahun. Telah mengisi data rencana pemenuhan bahan baku dengan jumlah sebesar : yang terdiri dari Kayu Bulat Besar Hutan Alam M3 (dengan rincian Meranti : M3, Rimba Campuran : M3, dan Kayu Indah : 700 M3, Kayu Bulat Kecil : 0 M3), Kayu Bulat dari Hutan Tanaman (termasuk kayu rakyat) : M3 dan bahan baku setengah jadi Veneer M3. Maka volume rencana pemanfaatan bahan baku jumlahnya harus sama dengan volume rencana pemenuhan tersebut, misalnya dapat disusun dalam tabel berikut : No Jenis BB Rencana Kebutuhan (M3) Rencana Pemanfaatan (M3) Rendemen (%) Rencana Produksi (M3) KL KG KL KG KL KG I Kelompok Kayu dari Hutan Alam 1 Meranti , , , , , R. Campuran 5.000, , , , , K Indah 700,00 0,00 700, , , Alam Lain 0,00 0,00 0, ,0000 0, KBK 0,00 0,00 0, ,0000 0,0000 II Kelompok Kayu dari HUtan Tanaman (Ternasuk dari Hutan Hak/Kayu Rakyat) 1 Albizia , ,00 0, ,0000 0,0000 III Kelompok Kayu Perkebunan 1 Karet 0,00 0,00 0, ,0000 0,0000 IV Bahan Baku Kayu Olahan Setengah Jadi 1 Veneer , ,00 0, ,000 0,0000 Jml K. Bulat , , , , ,0000 Jml Set Jadi , , , Jml Produksi , ,0000 Dari rencana pemenuhan bahan baku sebesar ,00 M3 seluruhnya harus habis dimanfaatkan untuk proses produksi, misalnya dari contoh tabel di atas, sebesar ,00 M3 untuk produksi kayu lapis dan 7.700,00 M3 untuk produksi kayu gergajian sebagaimana pada kolom 4 dan 5. - Meranti sebesar ,00 M3, akan dimanfaatakan untuk produksi kayu lapis sebesar ,00 M3 dan untuk rencana produksi kayu gergajian 5.000,00 M3. 14

18 - Rimba Campuran sebesar 5.000,00 M3, akan dimanfaatakan untuk produksi kayu lapis sebesar 3.000,00 M3 dan untuk rencana produksi kayu gergajian w.000,00 M3. - Kayu Indah sebesar 3.000,00 M3, akan dimanfaatakan untuk produksi kayu lapis sebesar 0,00 M3 dan untuk rencana produksi kayu gergajian 700,00 M3. - Albizia sebesar ,00 M3, akan dimanfaatakan untuk produksi kayu lapis sebesar ,00 M3 dan untuk rencana produksi kayu gergajian 0 M3. - Veneer sebesar ,00 M3, akan dimanfaatakan untuk produksi kayu lapis sebesar ,00 M3 dan untuk rencana produksi kayu gergajian 0 M3. Dari Rencana Pemanfaatan bahan baku tersebut, dapat diperoleh angka volume rencana produksi sesuai dengan koefisien rendemennya. Pada contoh tabel di atas, dengan asumsi koefisien rendemen produksi Kayu Lapis (KL) sebagaimana pada kolom 6 dan koefisien rendemen Kayu Gergajian (KG) sebagaimana pada kolom 7, maka dapat diperoleh rencana produksi Kayu Lapis dan Kayu Gergajian sebagaimana pada kolom 8 dan 9. Jumlah rencana produksi dari masing-masing jenis produksi primer tidak boleh melebihi kapasitas izin primer. Pada contoh tabel di atas, jumlah rencana produksi KL sebesar , 00 M3 masih sesuai dengan kapasitas izin Demikian juga dengan jenis produk Kayu Gergajiannya. A. Stok Produksi Stok produksi adalah stok/persediaan produk industri pada akhir tahun periode sebelumnya. Untuk memasukkan data stok, lakukan klik menu Stok Produksi, maka akan muncul daftar stok produksi. Untuk menambahkan data, lakukan klik tombol Tambah, maka akan muncul Form Pengisian Tambah Stok Produksi. 15

19 Pilih Jenis Produksi, kemudian masukkan angka nilai stok dan keterangan seperlunya. Untuk menyimpan, lakukan klik tombol Simpan, maka akan kembali ke halaman Daftar Stok Produksi. Untuk mengubah/ menghapus data stok, lakukan klik menu Edit, dan untuk menambahkan data stok jenis produk lainnya, lakukan klik tombol Tambah. Daftar Jenis Produk yang muncul disini jenisnya sesuai dengan data jenis produk saat melakukan pengisian data kapasitas izin pada Bagian Data Pokok. Pemasukan data stock produksi hanya dilakukan satu kali pada tahun pertama IPHHK melaksanakan online, untuk tahun kedua dan selanjutnya pemasukan data akan dilakukan secara otomasi sistem berdasarkan laporan bulanan Realisasi RPBBI. B. Kebutuhan Bahan Baku Untuk mengisi rencana Kebutuhan Bahan Baku, klik menu Kebutuhan Bahan Baku. Maka akan muncul tampilan daftar rencana pemenuhan bahan baku : Untuk menambahkan data, lakukan klik tombol Tambah, maka akan muncul pilihan untuk memilih Asal Bahan Baku, dan untuk melihat pilihan asal bahan baku, lakukan klik pada Combo Box Pilih Asal Bahan Baku : 16

20 1. Pemasukan Data Rencana Pemenuhan Bahan Baku Dari Sisa Stok Bahan Baku di IPHHK Asal Bahan Baku Sisa Stok digunakan untuk memasukkan rencana pemenuhan bahan baku yang berasal dari Persediaan di IPHHK per 31 Desember tahun sebelumnya. Jenis kayu yang dimasukkan pada bagian ini meliputi kelompok kayu alam, kelompok kayu hutan tanaman, kelompok kayu perkebunan dan bahan baku kayu olahan setengah jadi eks perolehan dari pihak lain atau IPHHK lain. Form pemasukan data untuk sumber bahan baku Persediaan atau Sisa Stok adalah sebagai berikut : 17

21 Masukkan data persediaan akhir bahan baku Kayu Bulat/Kayu Bulat Kecil sesuai LMKB/LMKBS/LBKBK per tanggal 31 Desember tahun sebelumnya pada kolom-kolom yang sesuai. Untuk memasukkan data persediaan kayu olahan setengah jadi, data yang dimasukkan adalah sisa kayu olahan setengah jadi yang merupakan eks perolehan dari pihak lain atau IPHHK lain sesuai dengan dokumen rekapitulasi realisasi pembelian/perolehan kayu olahan setengah jadi dari pihak lain atau IPHHK lain. Untuk kayu olahan setengah jadi hasil produksi IPHHK sendiri tidak dilakukan pemasukan data pada bagian ini. 18

22 Untuk menyimpan hasil pemasukan data, lakukan klik tombol Simpan. Kayu gergajian dan serpih kayu merupakan produk primer yang sifatnya sudah final. Dengan demikian untuk industri penggergajian kayu dan serpih kayu tidak ada pemasukan data kayu olahan setengah jadi yang berasal dari pihak lain atau IPHHK lain. Pemasukan data Sisa stock baik kayu bulat besar/kayu bulat sedang dan /atau kayu bulat kecil serta kayu olahan setengah jadi, hanya dilakukan satu kali pada tahun pertama IPHHK melaksanakan online, untuk tahun kedua dan selanjutnya pemasukan data akan dilakukan secara otomasi sistem berdasarkan laporan bulanan Realisasi RPBBI. 2. Pemasukan Data Rencana Pemenuhan Kebutuhan Bahan Baku Dari Sumber Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu. Untuk memasukkan data rencana pemenuhan kebutuhan bahan baku dari sumber izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK-HA, HTR, HTI, HTHR, IPK/ISL, Hutan Desa, Hutan Kemasyrakatan, dan Land Clearing Penyiapan Lahan HTI), langkah-langkah umumnya adalah sebagai berikut : - Pilih Asal Bahan Baku - Pilih Propinsi. - Pilih Nama Perusahaan Pensuplai. Setelah memilih salah satau propinsi, maka Drop Down List Nama Perusahaan akan berisi nama-nama perusahaan sesuai perizinan dan propinsi yang telah dipilih. Nama-nama perusahaan Pensuplai ini telah diisikan ke database oleh pengelola system. Apabila User tidak menemukan nama perusahaan yang dikehendaki, dan mempunyai data pendukung untuk perusahaan tersebut (SK RKT/IPK/ILS), agar segera melakukan konfirmasi ke pengelola system. - Masukkan Data Nomor dan Tanggal Surat Perjanjian Kontrak. - Masukkan Data Rincian volume Rencana Pemenuhan Bahan Baku. Kolomkolom rincian pemenuhan bahan baku ini sesuai dengan jenis perizinannya (Kelompok Kayu Alam atau Kelompok Kayu Tanaman). - Masukkan data stock akhir berdasarkan LMKB/LMKBS/LMKBK tanggal 31 Desember tahun sebelumnya apabila menggunakan bahan baku stock tanggal 31 Desember tahun sebelumnya. - Masukkan data target RKT/ILS atau IPK/Izin Penebangan atau Pemanfaatan Tahun Berjalan, apabila menggunakan bahan baku tebangan tahun berjalan. - Masukkan Data Tanggal LM-KB/LMKBS/LM-KBK dan Nomor dan Tanggal SK. RKT/ILS atau IPK/Izin Penebangan atau Pemanfaatan tahun sebelumnya, apabila menggunakan bahan baku stock tanggal 31 Desember tahun sebelumnya. - Masukkan data Nomor dan Tanggal SK. RKT/ILS atau IPK/Izin Penebangan atau Pemanfaatan tahun berjalan, apabila menggunakan bahan baku tebangan tahun berjalan. - Untuk sumber bahan baku IUPHHK Pada Hutan Tanaman atau HTI, data stock 31 Desember tahun sebelumnya atau target RKT tahun berjalan, yang dimasukkan hanya yang berasal dari tebangan kayu produksi hutan tanaman tidak termasuk dari tebangan kayu produksi hutan alam hasil land clearing penyiapan lahan penanaman HTI. 19

23 - Untuk sumber bahan baku land clearing penyiapan lahan penanaman HTI, data stock tanggal 31 Desember tahun sebelumnya atau target RKT tahun berjalan, yang dimasukkan hanya yang berasal dari tebangan kayu produksi hutan alam hasil land clearing penyiapan lahan penanaman HTI. - Masukkan penjelasan/informasi tambahan bilamana diperlukan pada Kolom Keterangan, misalnya data stok tanggal 31 Desember tahun sebelumnya dan data target RKT tahun berjalan, atau informasi lainnya. Apabila dalam melakukan pemasukan data dengan mengakses nama perusahaan tertentu telah muncul data stock tanggal 31 Desember tahun sebelumnya dan / atau target RKT/ILS atau IPK/Izin Penebangan atau Pemanfaatan tahun berjalan, ini berarti sudah ada IPHHK lain yang telah melakukan pemasukan data untuk penggunaan sumber bahan baku perusahaan tersebut. Dengan demikian tidak diperlukan lagi pemasukan data stock dan / atau target. Namun demikian apabila ada perbedaan data stock dan atau target RKT/ILS atau IPK/Izin Peenebangan atau Pemanfaatan tersebut dengan dokumen pendukung yang dimiliki, maka IPHHK agar menyampaikan copy dokumen tersebut secara manual melalui faximile (021) , , atau hasil pemindaian/scanning copy dokumen tersebut secara online melalui user Sekretariat Online untuk diproses lebih lanjut. Contoh Form Pemasukan Data untuk sumber bahan baku IUPHHK Hutan Alam adalah sebagai berikut : 20

24 Pada contoh Form di atas, Sumber Bahan Baku Porodisa Trading & Industrial, PT, belum pernah digunakan oleh IPHHK yang lain, sehingga kolom untuk entry data Stok 31 Desember tahun sebelumnya dan target RKT tahun berjalan dapat diakses. User yang sedang input harus memasukkan data Stok Akhir atau target tebangan tahun berjalan dan nomor SK nya. Apabila User IPHHK hanya mempunyai dokumen pendukung untuk data Stok Akhir saja, maka cukup diisikan data stok akhir dan Nomor SK RKT tahun 21

25 sebelumnya, sedangkan volume Target RKT tahun berjalan diisi dengan angka 0 saja. Apabila User IPHHK hanya mempunyai dokumen pendukung untuk data Target Tebangan tahun berjalan saja, maka cukup diisikan data target tebangan tahun berjalan dan Nomor SK RKT tahun berjalan, sedangkan volume Stok akhir tahun sebelumnya diisi dengan angka 0 saja. Apabila User IPHHK mengisikan data seperti di atas, Stok = 6.978,56 m3 dan target tahun berjalan = m3, maka bahan baku dari PT. Porodisa Trading & Industrial yang bisa digunakan (dikontrak) oleh IPHHK adalah sebesar ,56 m3. Untuk pengisian data dari sumber bahan baku yang sebelumnya telah digunakan oleh IPHHK yang lain, maka kolom untuk pengisian data Stok akhir per 31 Desember tahun sebelumnya dan target RKT tahun berjalan tidak dapat diakses lagi, seperti contoh berikut : 22

26 Pada contoh Form di atas, data sumber bahan baku PT. Penambangan sudah pernah digunakan oleh IPHHK yang lain, sehingga kolom untuk entry data Stok 31 Desember tahun sebelumnya dan target RKT tahun berjalan tidak dapat diakses. Data yang diisikan oleh user sebelumnya adalah hanya Stok Akhir tahun sebelumnya sebesar 6.297,64 m3, sedangkan target tahun berjalan masih 0. Bahan baku dari PT. Penambangan yang bisa digunakan oleh IPHHK hanya sebesar 6.297,64 m3. Contoh lain sumber bahan baku yang sudah data stok dan RKT sudah diisi oleh IPHHK adalah sebagai berikut : Pada contoh Form di atas, data sumber bahan baku Meranti Sakti Indonesia II, PT sudah pernah digunakan oleh IPHHK yang lain, sehingga kolom untuk entry data Stok 31 Desember tahun sebelumnya dan target RKT tahun berjalan tidak dapat diakses. Data yang diisikan oleh user sebelumnya adalah Stok Akhir tahun sebelumnya sebesar 8.150,55 m3, dan target tahun berjalan masih ,00 m3. 23

27 Contoh Form Pemasukan Data untuk sumber bahan baku IUPHHK Land Clearing Penyiapan Lahan HTI adalah sebagai berikut : 24

28 Batas Maksimum Suplai Bahan Baku. Pengisian data rencana pemenuhan kebutuhan bahan baku dari sumber bahan baku yang sifatnya perizinan (IUPHHK/ILS atau IPK), batas maksimum volume suplai ke seluruh IPHHK dibatasi oleh ketersediaan kayu bulat pada sumber bahan baku tersebut, yaitu sesuai volume target RKT/ILS atau IPK/Izin Penebangan atau Pemanfaatan Tahun Berjalan ditambah dengan stock berdasarkan LMKB/LMKBS/LMKBK 31 Desember tahun sebelumnya. Pada contoh-contoh isian di atas, untuk sumber bahan baku dari PT. Porodisa Trading & Industrial, batas maksimum volume suplai ke semua IPHHK adalah sebesar ,56 m3 Dari PT. Penambangan, batas maksimum volume suplai ke semua IPHHK adalah sebesar 6.297,64 m3. Dari PT. Meranti Sakti Indonesia II, batas maksimum volume suplai ke semua IPHHK adalah sebesar ,55 m3. Batas maksimum volume suplai tersebut ditentukan hasil pemasukan data oleh user IPHHK yang pertama kali menggunakan sumber bahan baku perusahaan tersebut. Apabila user IPHHK berikutnya akan menggunakan sumber bahan baku perusahaan yang sama, dan mempunyai data yang berbeda tentang batas maksimum volume suplai ini, agar menyampaikan copy dokumen tersebut secara manual melalui faximile (021) , , atau hasil pemindaian/scanning copy dokumen tersebut secara online melalui user Sekretariat Online untuk diproses lebih lanjut. Entry data rencana pemenuhan kebutuhan yang melebihi Kapasitas Suplai sumber bahan baku, akan ditolak sistem, dan akan diberikan pesan penolakan, misalnya sebagai berikut : Pada contoh pesan diatas, IPHHK memasukkan rencana supllai dari PT. Penambangan sebesar m3, namun ditolak sistem karena sisa bahan baku yang tersedia hanya 2.040,86 m3. Kapasitas suplai PT. Penambangan hanya 6.297,64 m3, dan sumber bahan PT. Penambangan sudah digunakan oleh IPHHK lain sebesar 4.256,78 m3. 3. Pemasukan Data Rencana Pemenuhan Kebutuhan Bahan Baku Dari Perum Perhutani dan Sumber Lainnya. Untuk mengisikan rencana pemenuhan kebutuhan bahan baku dari Perum Perhutani dan sumber lainnya (Pemilik Hasil Hutan Kayu dari asal-usul kayu yang sah, Perkebunan, Hutan rakyat, Hasil lelang, Impor Kayu, IPHHK lain), langkah-langkah umumnya adalah sebagai berikut : - Pilih Asal Bahan Baku - Pilih Propinsi. - Masukkan Data Nama Perusahaan Pensuplai. Berbeda dengan sumber bahan baku yang bersifat perizinan, nama perusahaan pensuplai tidak disimpan pada database. Nama perusahaan pensuplai dimasukkan sendiri 25

29 oleh user IPHHK, sesuai dengan data pendukung yang dimilikinya sesuai persyaratan yang ditentukan. Bahan baku yang berasal dari hutan rakyat/hutan hak untuk kayu jenis tertentu yang pengangkutannya telah ditetapkan menggunakan dokumen SKAU dan kayu perkebunan rakyat nama perusahaan pensuplai dapat dimasukkan nama Kabupaten/Kota asal bahan baku. Bahan baku yang berasal dari Perum Perhutani nama perusahaan dapat dimasukkan Unit I untuk Jawa Tengah, Unit II untuk Jawa Timur, Unit III untuk Jawa Barat. - Masukkan Data Nomor dan atau Tanggal Surat Perjanjian Kontrak. Bahan baku dari hutan rakyat/hutan hak untuk kayu jenis tertentu yang pengangkutannya telah ditetapkan menggunakan dokumen SKAU dan perkebunan rakyat tidak dipersyaratkan surat perjanjian kontrak suplai sehingga tidak dilakukan pemasukan data nomor atau tanggal surat perjanjian kontrak tetapi dapat diganti dengan memasukkan kalimat yang berbunyi "Sesuai ketentuan yang berlaku tidak dipersyaratkan kontrak". Sedangkan bahan baku dari hutan rakyat/hutan hak untuk kayu jenis tertentu yang pengangkutannya belum ditetapkan menggunakan dokumen SKAU misalnya menggunakan dokumen SKSKB Cap KR, Perkebunan Besar Swasta Nasional (PBSN) dan Perkebunan Negara dipersyaratkan surat perjanjian kontrak suplai sehingga harus dilakukan pemasukan data nama perusahaan pensuplai serta nomor dan tanggal surat perjanjian kontrak. Bahan baku dari Perum Perhutani, data nomor dan tanggal surat perjanjian kontrak dapat dimasukkan nomor dan tanggal SPK atau surat keterangan dari unit setempat yang menerangkan bahwa IPHHK merupakan pennguna atau pengolah kayu eks tebangan Perum Perhutani. - Masukkan Data Rincian Rencana Pemenuhan Kebutuhan Bahan Baku. Kolom-kolom rincian pemenuhan kebutuhan bahan baku ini sesuai dengan jenis sumber bahan bakunya (Kelompok Kayu Alam, Kelompok Kayu Tanaman / termasuk kayu rakyat atau hutan hak, kayu perkebunan). - Masukkan penjelasan/informasi tambahan bilamana diperlukan pada kolom keterangan Pemasukan data rencana pemenuhan kebutuhan bahan baku dari kelompok ini tidak dibatasi oleh batas maksimum suplai dari sumber bahan baku. 26

30 Contoh Pemasukan Data Untuk Sumber Bahan Baku Hutan Rakyat/Hutan Hak tanpa kontrak suplai : 27

31 Contoh Pemasukan Data Untuk Sumber Bahan Baku Hutan Rakyat/Hutan Hak dengan kontrak suplai : 28

32 Contoh Pemasukan Data Untuk Sumber Bahan Baku Kayu Perkebunan tanpa kontrak suplai : Contoh Pemasukan Data Untuk Sumber Bahan Baku Kayu Perkebunan dengan kontrak suplai : 29

33 Setelah memasukkan dan menyimpan data rencana pemenuhan bahan baku, datadata akan masuk ke daftar rencana pemenuhan, misalnya seperti berikut : Setelah selesai melakukan pemasukan data rencana pemenuhan Kebutuhan bahan baku, maka Daftar Rencana Kebutuhan Bahan Baku akan berisi nama-nama pensuplai dan jenis bahan baku, dan pada baris terakhir berisi penjumlahan rencana kebutuhan bahan baku per jenis bahan baku. Catat Jumlah Rencana Pemenuhan Kebutuhan Bahan Baku ini untuk keperluan pengisian Rencana Produksi dan Rencana Pemanfaatan. Misal untuk tampilan di atas, maka rencana pemenuhan kebutuhan bahan baku terdiri dari Kayu Bulat sebesar M3, terdiri dari Kayu Bulat Besar Hutan Alam sebesar M3 (KBB Meranti : M3, KBB Rimba Campuran M2, KBB Kayu Indah : 700 M3, KBB Jenis Lain : 0 M3); Kayu Bulat Kecil Hutan Alam sebesar 0 M3, Kelompok Kayu Hutan Tanaman (termasuk dari hutan rakyat) sebesar M3 dan Kayu Perkebunan sebesar 0 M3, sedangkan bahan baku setengah jadi sebesar M3. Untuk merubah atau menghapus hasil pemasukan data suatu sumber bahan baku, lakukan klik menu Rubah pada kolom Rubah pada baris yang akan dirubah atau dihapus. - Apabila akan melakukan perubahan yang sudah ada, lakukan edit data pada data yang akan dirubah. 30

34 - Apabila akan menghapus atau mengeluarkan data sumber bahan baku, lakukan klik pada tombol Hapus. Untuk menambahkan atau memasukkan data sumber bahan baku baru, lakukan klik pada tombol Tambah. Untuk kembali ke menu Rencana Tahun Berjalan, lakukan klik pada tombol Kembali. C. Rencana Produksi Pemasukan data rencana produksi yang dikaitkan dengan rencana pemanfaatan bahan baku hanya untuk industri primer. Pemasukan data rencana produksi dilakukan berdasarkan ketersediaan bahan baku yang didukung dengan dokumen yang dipersyaratkan dan rendemen jenis produk. Ketersediaan bahan baku tersebut di atas mencerminkan rencana pemenuhan kebutuhan bahan baku. Dokumen pendukung yang dipersyaratkan antara lain LMKB 31 Desember tahun sebelumnya, Surat perjanjian kontrak dan atau copy SK RKT/ILS atau IPK. Data yang dimasukkan pada rencana produksi adalah volume rencana produksi dan rendemen kayu olahannya, kemudian akan diperoleh rencana pemanfaatan/penggunaan bahan baku secara otomasi sistem. Lakukan klik Menu Rencana Produksi, maka akan muncul tampilan daftar rencana produksi, misal sebagai berikut : Untuk menambahkan data, lakukan klik tombol Tambah/Edit Data, muncul Form Isi Data Rencana Produksi. maka akan 31

35 Pilih Jenis Produk, maka akan ditampilkan Form Isian Data. Pada Form Isian Data untuk pilihan produksi kayu lapis dan atau LVL atau veneer atau kayu gergajian atau serpih kayu atau pulp berisi antara lain standar angka koefisen rendemen berdasarkan bahan bakunya. Angka koefisien rendemen tersebut dapat diubah oleh user IPHHK untuk disesuaikan dengan rendemen kayu olahan yang dicapai IPHHK yang bersangkutan. Untuk angka koefisien rendemen pada Form Isian Data produksi Particle Board/ MDF/Paper/Kayu Olahan Lainnya berbahan baku kayu bulat dan kayu bulat kecil, angka rendemen harus diubah oleh user IPHHK disesuaikan dengan rendemen yang dicapai oleh industri karena data yang dicantumkan belum ada standarnya. Sedangkan untuk angka koefisien rendemen produk sekunder atau lanjutan tidak perlu dilakukan perubahan atau edit karena pemasukan data rencana produksi sekunder tidak diperhitungkan dengan Kebutuhan bahan baku dan pemanfaatan/ penggunaan bahan baku. 32

36 Kolom-kolom pada form ini terdiri dari : - Jenis Bahan Baku Pengelompokkan bahan baku berdasarkan asal sumbernya (Hutan Alam, Non Hutan Alam). - Data Awal Berisi data yang sudah ada dalam database. Pada pengisian pertama kali, kolom ini berisi data 0, namun pada proses edit data/revisi, maka kolom ini akan berisi data volume rencana produksi sebelumnya. - Data Edit Tempat untuk memasukkan angka volume rencana produksi kayu olahan. - Koefisien Rendemen Angka koefisien rendemen yang sudah muncul pada kolom koefisien rendemen untuk produksi kayu lapis dan atau LVL, veneer, kayu gergajian, serpih kayu, pulp, particle board/mdf/paper/kayu Olahan Lainnya berbahan baku kayu bulat dan kayu bulat kecil harus diubah disesuaikan dengan data rendemen yang dicapai oleh industri. - Rencana Pemanfaatan Merupakan data volume rencana penggunaan atau kayu bulat yang akan diolah hasil perhitungan dari isian kolom Data Edit dan Koefisien Rendemen. Untuk satu jenis produk primer, masukkan data volume rencana produksi kayu olahan dari masing-masing jenis bahan baku pada kolom Data Edit, dan masukkan data Koefisien Rendemen pada kolom koefisien rendemen sesuai data rendemen yang dicapai oleh industri. Untuk industri sekunder, sistem tidak memperhitungkan data rencana produksi dengan pemanfaatan bahan baku. Pemasukan data rencana produksi sekunder perlu dilakukan agar industri dapat meyampaikan laporan realisasi. Apabila industri merencanakan produksi sekunder menggunakan bahan baku kayu hutan alam maka data agar dimasukkan ke dalam kolom-kolom isian pada asal kayu hutan alam, apabila menggunakan bahan baku kayu hutan tanaman industri, hutan rakyat dan kayu perkebunan agar dimasukkan ke dalam kolom-kolom isian pada asal kayu non hutan alam. Apabila industri sekunder merencanakan produksi menggunakan bahan baku produk primer campuran hutan alam dan non hutan alam, misalnya menggunakan kayu lapis atau block board yang lapisan face dan/atau back-nya kayu hutan alam sedangkan lapisan corenya kayu hutan alam dan/atau non hutan alam, maka pemasukan datanya dilakukan pada kolom isian pada asal kayu hutan alam. Apabila industri sekunder merencanakan produksi menggunakan bahan baku produk primer non hutan alam, misalnya menggunakan kayu lapis atau block board kayu non hutan alam, maka pemasukan datanya dilakukan pada kolom isian pada asal kayu non hutan alam. Setelah memasukkan data volume rencana produksi untuk semua jenis bahan baku pada kolom edit dan mengubah angka koefisien rendemen berdasarkan rendemen yang dicapai IPHHK, maka lakukan klik pada tombol Hitung Rencana Pemanfaatan. Setelah dilakukan klik pada tombol Hitung Rencana Pemanfaatan, maka pada kolom 33

37 rencana pemanfaatan akan berisi angka kebutuhan bahan baku hasil perhitungan dari rencana produksi dan rendemen kayu olahan. Untuk menyimpan hasil pemasukan data rencana produksi, lakukan klik tombol Simpan. Tombol Simpan akan aktif setelah proses Hitung Rencana Pemanfaatan. Proses ini akan menyimpan data-data rencana produksi kayu olahan primer, dan secara otomasi sistem juga akan menyimpan data volume rencana pemanfaatan kayu bulat per jenis sumber bahan baku. Data ini akan muncul secara otomasi sistem pada tabel pemanfaatan bahan baku. Untuk mengubah hasil pemasukan data atau menambahkan data rencana produksi produk primer yang lain, lakukan klik tombol Tambah/Edit Data. Untuk kembali ke Menu RTB, klik tombol "Kembali". Tampilan Daftar Rencana Produksi setelah pengisian data misalnya sebagai berikut : D. Pemanfaatan/Penggunaan Bahan Baku Pemasukan data pemanfaaatan/penggunaan bahan baku dilakukan melalui otomasi sistem pada saat melakukan pemasukan data rencana produksi, sehingga tidak ada pemasukan data yang dilakukan oleh unit IPHHK. Pada saat dilakukan klik link menu Pemanfaatan/Penggunaan Bahan Baku, maka akan muncul daftar pemanfaatan bahan baku sebagai berikut : 34

38 Jumlah total rencana pemanfaatan bahan baku agar di cross check dengan jumlah total rencana pemenuhan kebutuhan bahan baku. Jumlah masingmasing kelompok jenis bahan baku pada tabel rencana pemanfaatan harus sama dengan data pada tabel rencana pemenuhan kebutuhan bahan baku. Apabila jumlah rencana pemanfaatan bahan baku tidak sama dengan jumlah rencana pemenuhan kebutuhan bahan baku, maka pada saat penyampaian RPBBI akan ditolak oleh sistem. E. Pemanfaatan/Penggunaan Hasil Hutan Olahan Pemanfaatan/Penggunaan Hasil Hutan Olahan adalah pemanfaatan hasil hutan olahan primer, yang terdiri dari : 1. Pemasaran Ekspor; 2. Pemasaran Dalam Negeri; 3. Intake / Penggunaan Untuk Bahan Baku Industri Lanjutan. Data yang dimasukkan pada bagian ini adalah data produk kayu olahan primer yang tercantum dalam perizinan perusahaan. Apabila industri memproses lebih lanjut produk kayu olahan primer menjadi produk lanjutan dan memasarkan produk lanjutannya tersebut, maka data yang dimasukkan pada bagian ini adalah volume produk kayu olahan primer yang diproses untuk bahan baku produk lanjutan, dan diisikan pada bagian Intake. User IPHHK dapat melaporkan data pemasaran produk sekunder atau lanjutan apabila IPHHK melakukan pengisian data kapasitas izin industri sekunder dan mengisi data rencana produksinya. Untuk mengisi data Rencana Pemanfaatan/Penggunaan Hasil Hutan Olahan, lakukan klik link Pemanfaatan/Penggunaan Hasil Hutan Olahan, maka akan masuk ke halaman Daftar Pemanfaatan Hasil Hutan Olahan, kemudian klik tombol Tambah/Edit. 35

39 - Jenis Produksi, untuk memasukkan data jenis produk yang akan dimanfaatkan. - Rencana Eksport, Pilih Negara Tujuan, masukkan data volume yang akan dieksport ke Negara tersebut, dan masukkan harga per M3 (dalam USD) - Rencana Pemasaran dalam negeri, Pilih Propinsi Tujuan, masukkan data volume yang akan dipasarkan ke Propinsi tersebut, dan masukkan harga per M3 (dalam Rp) - Rencana Intake/Lanjutan, untuk memasukkan data volume produk primer hasil industri sendiri yang akan dipakai sendiri (diproses untuk menghasilkan produk sekunder) - Untuk menyimpan hasil pemasukan data, lakukan klik tombol simpan, maka akan kembali ke Daftar Rencana Pemasaran Hasil Hutan Olahan. Untuk melakukan Perubahan atau Menghapus data, lakukan klik Likns Edit atau Hapus pada kolom Rubah. Edit digunakan apabila user akan melakukan perubahan data pada baris yang berkesesuaian. Hapus digunakan apabila user akan menghapus data pada baris yang berkesesuaian. 36

40 F. Mengirimkan/Menyampaikan RPBBI Setelah selesai mengisi data Stok Produksi, Rencana Produksi, Rencana Kebutuhan Bahan Baku dan Rencana Pemanfaatan Hasil Hutan Olahan, maka Menu Rencana Tahun Berjalan akan menjadi seperti berikut : Tanda pada Check Box pada menu 1 s/d 5 sudah aktif dan Menu/Links Penyampaian RPBBI (6) sudah aktif. Untuk menyampaikan RPBBI Tahun Berjalan, klik links Penyampaian RPBBI. Apabila masih ada kesalahan maka data tidak bisa dikirim, dan akan muncul pesanpesan kesalahan yang perlu diperbaiki, misal sebagai berikut : Pesan kesalahan di atas muncul karena Rincian Rencana Pemenuhan Bahan Baku tidak sesuai dengan Rencana Pemanfaatan Bahan Baku. - Rencana Kebutuhan Bahan Baku Kayu Hutan Alam sebesar ,95 M3, namun rencana pemanfaatannya hanya ,95 M3 (tidak sesuai). - Rencana Kebutuhan Bahan Baku Kayu Hutan Tanaman sebesar M3, namun rencana pemanfaatannya hanya 0 M3 (tidak sesuai). - Rencana Kebutuhan Bahan Baku Kayu Perkebunan sebesar M3, namun rencana pemanfaatannya hanya 0 M3 (tidak sesuai). 37

41 Untuk memperbaiki kesalahan ini, lakukan perubahan data pada Rencana Kebutuhan Bahan Baku atau Rencana Pemanfaatan Bahan Baku. Perbaikan data rencana pemanfaatan bahan baku dilakukan melalui pengisian data rencana produksi. Apabila pengisian data sudah benar, maka akan muncul tampilan sebagai berikut : 1. Masukkan Nama Pengirim 2. Nomor Surat Pengantar 3. Klik tombol Buat Cover untuk membuat Cover Laporan RPBBI. Contoh Cover sebagaimana pada lampiran Klik tombol Buat Surat untuk membuat Surat Pengantar Laporan RPBBI. Contoh Format Surat Pengantar sebagaimana pada lampiran Lakukan klik tombol Simpan, untuk mengirimkan RPBBI atau klik tombol Batal untuk membatalkan pengiriman. Setelah dilakukan klik Simpan maka secara otomasi data RPBBI terkirim kepada Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan selaku pejabat yang berwenang untuk IPHHK dengan kapsitas produksi > meter kubik per tahun, yang tembusannya terkirim ke Login Dinas Kehutanan Provinsi dan Login Kepala BP2HP Wilayah setempat. Dengan demikian IPHHK tidak perlu menyampaikan tembusan RPBBI kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi dan KepalaBP2HP Wilayah setempat, karena penyampaian tembusan RPBBI tersebut dapat dipantau secara online dengan login masing-masing. 38

42 G. Arsip RPBBI di IPHHK Setelah IPHHK menyampaikan/mengirimkan Rencana Tahun Berjalan, maka IPHHK dapat mencetak data rencana tahun berjalan untuk disimpan sebagai arsip perusahaan. Hal-hal yang perlu dicetak adalah : 1. Bukti Penyampaian RPBBI, terdiri dari a. Cover, b. Surat Pengantar c. Tanda Terima Penyampaian Rencana Tahun Berjalan. Ini dapat diakses pada menu : Laporan UM >> Bukti Penyampaian RPBBI 2. Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri Primer, a. Data Pokok, b. Rencana dan Realisasi Selama 2 Tahun Sebelumnya c. Perkiraan Persediaan Akhir atau Perkiraan Stock Tahun Sebelumnya. d. Rencana Tahun Berjalan Ini dapat diakses pada menu : Laporan UM >> RPBBI Primer Hasil Hutan Kayu (Lampiran I) H. Penyampaian Tembusan kepada Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota Tembusan RPBBI kepada Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota dilakukan secara manual yang dicetak dari "Online System" meliputi : 1. Tanda terima penyampaian RPBBI, diakses pada menu : Laporan UM >> Bukti Penyampaian RPBBI. 2. Data Pokok, diakses pada menu : Laporan UM >> RPBBI Primer Hasil Hutan Kayu (lampiran I). 3. Realisasi selama 2 tahun sebelumnya, diakses pada menu : Laporan UM >> Resume RPBBI Primer Hasil Hutan Kayu (Lampiran II). 4. Rencana Tahun Berjalan, diakses pada menu : Laporan UM >> RPBBI Primer Hasil Hutan Kayu (Lampiran I). Hasil cetak butir 1 s/d 4 tersebut di atas dibuatkan Sampul/Cover sesuai pada format Lampiran II Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.16/Menhut-II/2007 jo P.43/Menhut-II/2009 dan surat pengantar dari pemegang IUIPHHK, secara manual. I. Perubahan RPBBI (Revisi) Dalam hal terjadi perubahan rencana penggunaan sumber bahan baku yang telah disampaikan dalam RPBBI yang telah disampaikan sebelumnya, IPHHK melaporkan perubahan RPBBI, sebagaimana diatur pada Pasal 10 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.16/Menhut-II/2007 jo P.43/Menhut-II/

43 Pada aplikasi RPBBI Online System, perubahan RPBBI ini diistilahkan dengan revisi. IPHHK perlu melakukan revisi RPBBI antara lain karena : 1. Penambahan atau pengurangan sumber bahan baku dari RPBBI yang telah dikirim sebelumnya; 2. Penambahan atau pengurangan volume bahan baku dari RPBBI yang telah disampaikan sebelumnya; Laporan Perubahan RPBBI disampaikan sebelum pasokan bahan baku diterima IPHHK. Perubahan rencana pemenuhan bahan baku bepengaruh terhadap rencana produksi dan penggunaan bahan baku. Apabila terdapat perubahan volume rencana kebutuhan bahan baku, maka IPHHK perlu melakukan penyesuaian rencana produksi dan penggunaan bahan baku. Untuk melakukan revisi, lakukan klik Menu Revisi, maka akan muncul pernyataan yang menginformasikan status revisi keberapa yang akan dilaksanakan dan mengkonfirmasi kepada pengguna apakah benar-benar akan melakukan revisi, seperti berikut : Apabila akan melakukan revisi, klik tombol Ya, maka akan muncul menu Revisi sebagai berikut : Menu pada pemasukan data revisi sama dengan menu pada pemasukan data rencana tahun berjalan. Pada menu revisi, tanda pada Check Box pada menu 1 s/d 5 sudah aktif dan Menu/Links Penyampaian RPBBI (6) sudah aktif, hal ini menunjukkan bahwa semua data rencana sudah terisi. Data yang ada dalam revisi ini masih sama dengan data RPBBI yang sudah dikirimkan sebelumnya. 40

44 Proses pemasukan data pada revisi sama dengan proses pemasukan data pada rencana tahun berjalan. 1. Untuk melakukan perubahan rencana kebutuhan bahan baku, klik links ke-3, maka akan muncul daftar pemenuhan bahan baku sesuai data yang sudah dikirim sebelumnya. Pada bagian ini, user dapat : a. Menambahkan sumber bahan baku baru, apabila revisi merupakan penambahan sumber bahan baku yang belum ada pada rencana sebelumnya. Proses ini dilakukan berdasarkan kontrak suplai dengan sumber bahan baku baru. b. Menghapus sumber bahan baku, apabila revisi mengeluarkan sumber bahan baku yang ada pada rencana sebelumnya. Proses ini tidak boleh dilakukan apabila sudah ada realisasi pasokan bahan baku yang masuk ke industri. c. Merubah (menambah atau mengurangi) volume rencana suplai bahan baku dari sumber yang sudah ada. Apabila ada penambahan atau pengurangan volume suplai pada salah satu sumber bahan baku, lakukan perubahan pada sumber bahan baku tersebut melalui menu Rubah pada kolom Rubah, bukan melalui proses menambahkan sumber bahan baku, setelah muncul form entry data, lakukan perubahan volumenya, dan apabila ada addendum kontrak suplai, masukkan nomor kontrak di kolom keterangan. Dalam hal revisi merupakan penambahan volume suplai harus berdasarkan perubahan surat perjanjian kontrak suplai. 2. Setelah melakukan perubahan rencana kebutuhan bahan baku, lakukan perubahan rencana produksi. Volume rencana produksi dihitung ulang disesuaikan dengan perubahan rencana kebutuhan bahan baku. Seperti dalam pemasukan data rencana tahun berjalan, data pemanfaatan bahan baku akan terisi secara otomasi setelah pengisian rencana produksi. 3. Setelah melakukan perubahan rencana produksi, lakukan perubahan rencana pemanfaatan hasil hutan olahan. 4. Setelah selesai melakukan pengisian data, untuk mengirimkan perubahan RPBBI, lakukan klik link menu Penyampaian RPBBI. Pada bagian ini, user perlu memasukkan nama pengirim, nomor surat pengantar, membuat surat pengantar dan cover. 5. Setelah menyampaikan perubahan RPBBI, user perlu mencetak data perubahan RPBBI untuk arsip perusahaan dan untuk disampaikan ke instansi Dinas Kehutanan Provinsi, berupa : a. Surat Pengantar, Cover, Tanda Terima Penyampaian RPBBI, dapat diakses pada menu : Laporan UM >> Bukti Penyampaian RPBBI. b. Bukti Penyampaian Perubahan RPBBI, dapat diakses pada menu : Laporan UM >> Laporan Perubahan RPBBI IPHH Kayu (Lampiran IV). 41

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 43/Menhut-II/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 43/Menhut-II/2009 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 43/Menhut-II/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.16/MENHUT-II/2007 TENTANG RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI)

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. KEHUTANAN. Industri. Bahan Baku. Hasil Hutan Kayu. Pemenuhan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. KEHUTANAN. Industri. Bahan Baku. Hasil Hutan Kayu. Pemenuhan. No.187, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. KEHUTANAN. Industri. Bahan Baku. Hasil Hutan Kayu. Pemenuhan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 43/Menhut-II/2009 TENTANG

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.9/Menhut-II/2012 TENTANG RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI) PRIMER HASIL HUTAN KAYU

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.9/Menhut-II/2012 TENTANG RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI) PRIMER HASIL HUTAN KAYU 2012, No.270 28 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.9/Menhut-II/2012 TENTANG RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI) PRIMER HASIL HUTAN KAYU FORMAT BUKU RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI

Lebih terperinci

Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor : P. 01/VI-BPPHH/2010 Tanggal : 7 Januari 2010

Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor : P. 01/VI-BPPHH/2010 Tanggal : 7 Januari 2010 Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor : P. 01/VI-BPPHH/2010 Tanggal : 7 Januari 2010 PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN, PERUBAHAN DAN PELAPORAN RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.270, 2012 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Pemenuhan. Bahan Baku. Industri Primer. Hasil Hutan Kayu. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.9/Menhut-II/2012 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.16/Menhut-II/2007 TENTANG RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI) PRIMER HASIL HUTAN KAYU

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.16/Menhut-II/2007 TENTANG RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI) PRIMER HASIL HUTAN KAYU - PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.16/Menhut-II/2007 TENTANG RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI) PRIMER HASIL HUTAN KAYU MENTERI KEHUTANAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 115 ayat

Lebih terperinci

LAPORAN PERUBAHAN KE I RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI) PRIMER HASIL HUTAN KAYU TAHUN 2010

LAPORAN PERUBAHAN KE I RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI) PRIMER HASIL HUTAN KAYU TAHUN 2010 Lampiran Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan, Perubahan dan Pelaporan Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) Kapasitas Izin Produksi Sampai Dengan 6.000 Meter Kubik Per Tahun. Contoh Laporan Perubahan

Lebih terperinci

IV. INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU

IV. INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU IV. INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU IV.1. Izin Usaha Industri Primer Hasil Kayu Industri Primer Hasil Kayu (IPHHK) adalah pengolahan kayu bulat dan/atau kayu bahan baku serpih menjadi barang setengah

Lebih terperinci

RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI) PRIMER HASIL HUTAN KAYU TAHUN 2010

RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI) PRIMER HASIL HUTAN KAYU TAHUN 2010 Lampiran Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan, Perubahan dan Pelaporan Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) Kapasitas Izin Produksi Sampai Dengan 6.000 Meter Kubik Per Tahun. Contoh RPBBI RENCANA PEMENUHAN

Lebih terperinci

ARAHAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN

ARAHAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN ARAHAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN DALAM ACARA PEMBEKALAN PETUGAS PEGAWAI PADA DINAS KEHUTANAN PROVINSI DAN BALAI PEMANTAUAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DALAM RANGKA PENINGKATAN EFEKTIFITAS

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 24/Menhut-II/2009 TENTANG PENDAFTARAN ULANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 24/Menhut-II/2009 TENTANG PENDAFTARAN ULANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 24/Menhut-II/2009 TENTANG PENDAFTARAN ULANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Tabel V.1.1. REKAPITULASI PRODUKSI KAYU BULAT BERDASARKAN SUMBER PRODUKSI TAHUN 2004 S/D 2008

Tabel V.1.1. REKAPITULASI PRODUKSI KAYU BULAT BERDASARKAN SUMBER PRODUKSI TAHUN 2004 S/D 2008 Tabel V.1.1. REKAPITULASI PRODUKSI KAYU BULAT BERDASARKAN SUMBER PRODUKSI TAHUN 2004 S/D 2008 Sumber Produksi (m3) Hutan Alam Hutan Tanaman HPH (RKT) IPK Perhutani HTI Jumlah (m3) 1 2004 3,510,752 1,631,885

Lebih terperinci

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENERIMA) VERSI 1.1

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENERIMA) VERSI 1.1 USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENERIMA) VERSI 1.1 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Copyright @ 2017 Daftar Isi Daftar

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 7/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PEMENUHAN BAHAN BAKU KAYU UNTUK KEBUTUHAN LOKAL

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 7/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PEMENUHAN BAHAN BAKU KAYU UNTUK KEBUTUHAN LOKAL PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 7/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PEMENUHAN BAHAN BAKU KAYU UNTUK KEBUTUHAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN, Menimbang : a. bahwa kebutuhan

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 15 TAHUN 2010 T E N T A N G TATA CARA IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU RAKYAT

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 15 TAHUN 2010 T E N T A N G TATA CARA IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU RAKYAT GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 15 TAHUN 2010 T E N T A N G TATA CARA IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENGIRIM) VERSI 1.1

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENGIRIM) VERSI 1.1 USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENGIRIM) VERSI 1.1 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Copyright @ 2017 Daftar Isi Daftar

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN (MANUAL BOOK) APLIKASI SKP ONLINE

BUKU PANDUAN (MANUAL BOOK) APLIKASI SKP ONLINE BUKU PANDUAN (MANUAL BOOK) APLIKASI SKP ONLINE Aplikasi SKP Online merupakan aplikasi yang dikembangkan untuk mempermudah PNS dalam penyusunan dan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) berdasarkan aturan-aturan

Lebih terperinci

Lampiran I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.24/Menhut-II/2009 TANGGAL : 1 April 2009

Lampiran I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.24/Menhut-II/2009 TANGGAL : 1 April 2009 Lampiran I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.24/Menhut-II/2009 TANGGAL : 1 April 2009 Format Surat Permohonan Nomor :.., Lampiran : Perihal : Pendaftaran ulang IUI-PHHK Kepada Yth....*) di... Dengan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 300/Kpts-II/2003 TENTANG PENDAFTARAN ULANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU MENTERI KEHUTANAN,

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 300/Kpts-II/2003 TENTANG PENDAFTARAN ULANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU MENTERI KEHUTANAN, Menimbang : KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 300/Kpts-II/2003 TENTANG PENDAFTARAN ULANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU MENTERI KEHUTANAN, a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 46 Keputusan

Lebih terperinci

V. PRODUKSI HASIL HUTAN

V. PRODUKSI HASIL HUTAN V. PRODUKSI HASIL HUTAN V.1. Produksi Kayu Bulat Produksi kayu bulat dapat berasal dari Hutan Alam dari Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) dan Izin Pemanfaatan Kayu (IPK),

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMEN-LHK. Hasil Hutan Kayu. Penatausahaan. Perubahan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMEN-LHK. Hasil Hutan Kayu. Penatausahaan. Perubahan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA No.1064, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Hasil Hutan Kayu. Penatausahaan. Perubahan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.60/MenLHK/Setjen/Kum.1/7/2016

Lebih terperinci

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENGANGKUT) VERSI 1.0

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENGANGKUT) VERSI 1.0 USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENGANGKUT) VERSI 1.0 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Copyright @ 2016 Daftar Isi Daftar

Lebih terperinci

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENERIMA) VERSI 1.0

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENERIMA) VERSI 1.0 USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENERIMA) VERSI 1.0 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Copyright @ 2016 Daftar Isi Daftar

Lebih terperinci

A. PERKEMBANGAN IUPHHK-HA. 1. Jumlah HPH/IUPHHK-HA per Bulan Desember 2008 sebanyak 312 unit dengan luas ha.

A. PERKEMBANGAN IUPHHK-HA. 1. Jumlah HPH/IUPHHK-HA per Bulan Desember 2008 sebanyak 312 unit dengan luas ha. A. PERKEMBANGAN IUPHHK-HA 1. Jumlah HPH/IUPHHK-HA per Bulan Desember 2008 sebanyak 312 unit dengan luas 26.859.188 ha. 2. Progres penyelesaian permohonan melalui lelang IUPHK-HA sebagai penyelesaian PP

Lebih terperinci

Daftar Isi PETUNJUK PEMAKAIAN APLIKASI NOMOR POKOK PERPUSTAKAAN

Daftar Isi PETUNJUK PEMAKAIAN APLIKASI NOMOR POKOK PERPUSTAKAAN 1 Daftar Isi BAB 1... 3 PENDAHULUAN... 3 1.1 ALUR KERJA SI-NPP... 3 BAB 2... 4 MENJALANKAN APLIKASI SI-NPP... 4 2.1 MASUK KE APLIKASI SI-NPP... 4 2.2 MENU DALAM APLIKASI (NPP)... 4 2.2.1 Menu Informasi...

Lebih terperinci

Daftar Isi. User Manual. Aplikasi e-inkaber untuk Customer VERSI 2.2

Daftar Isi. User Manual. Aplikasi e-inkaber untuk Customer VERSI 2.2 Daftar Isi i User Manual Aplikasi e-inkaber untuk Customer VERSI 2.2 Daftar Isi ii Daftar Isi Definisi dan Singkatan... iv Pendahuluan... 5 Tujuan Penulisan Dokumen... 5 Pengenalan Aplikasi e-inkaber...

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.47, 2009 DEPARTEMEN KEHUTANAN. Tata Cara. Sanksi Administratif. Pemegang Izin. Pengenaan. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.47, 2009 DEPARTEMEN KEHUTANAN. Tata Cara. Sanksi Administratif. Pemegang Izin. Pengenaan. Pencabutan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.47, 2009 DEPARTEMEN KEHUTANAN. Tata Cara. Sanksi Administratif. Pemegang Izin. Pengenaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.17/Menhut-II/2009

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.35/Menhut-II/2008 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.35/Menhut-II/2008 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.35/Menhut-II/2008 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN Menimbang Mengingat MENTERI KEHUTANAN, : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR: P. 9/Menhut-II/2009 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.35/MENHUT-II/2008 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 58/Menhut-II/2009. Tentang

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 58/Menhut-II/2009. Tentang PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 58/Menhut-II/2009 Tentang PENGGANTIAN NILAI TEGAKAN DARI IZIN PEMANFAATAN KAYU DAN ATAU DARI PENYIAPAN LAHAN DALAM PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 17/Menhut-II/2009 TENTANG TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF TERHADAP PEMEGANG IZIN USAHA INDUSTRI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 17/Menhut-II/2009 TENTANG TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF TERHADAP PEMEGANG IZIN USAHA INDUSTRI PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 17/Menhut-II/2009 TENTANG TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF TERHADAP PEMEGANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SVLK & DOKUMEN V-LEGAL. Yuki M.A Wardhana

SVLK & DOKUMEN V-LEGAL. Yuki M.A Wardhana SVLK & DOKUMEN V-LEGAL Yuki M.A Wardhana PERMENLHK NO 95/Menhut-II/2014 PERMENLHK NO 95/Menhut-II/2014 Terkait dengan Permendag No 78 Tahun 2014 Sebelum berjalannya Permendag No 78 maka kayu impor dilengkapi

Lebih terperinci

LAYANAN PERMOHONAN PRODUSEN IMPOR BARANG JADI USER MANUAL

LAYANAN PERMOHONAN PRODUSEN IMPOR BARANG JADI USER MANUAL LAYANAN PERMOHONAN PRODUSEN IMPOR BARANG JADI USER MANUAL Daftar Isi PENDAHULUAN...3 PEDOMAN PENGGUNAAN...4 Layanan Permohonan Produsen Impor Barang Jadi Inatrade Halaman 2 dari 12 Bab 1 Pendahuluan P

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I. Pendahuluan 1. II. System Software Komponen Sistem Spesifikasi Sistem Hardware 2

DAFTAR ISI. I. Pendahuluan 1. II. System Software Komponen Sistem Spesifikasi Sistem Hardware 2 2 DAFTAR ISI I. Pendahuluan 1 II. System Software 2 2.1. Komponen Sistem 2 2.2. Spesifikasi Sistem Hardware 2 III. Aplikasi Web Sistem Laporan Realisasi Impor B3 3 3.1. Menu Login 3 3.2. Menu Utama 3 3.2.1.

Lebih terperinci

Web Karir Panduan Bagi Administrator

Web Karir Panduan Bagi Administrator Software User Manual Web Karir Panduan Bagi Administrator Universitas IBA Palembang DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 1. Pendahuluan... 3 1.1 Identifikasi... 3 1.2 Gambaran Sistem... 3 1.3 Tentang Dokumen...

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Pada tahapan ini sistem yang telah dirancang pada tahap ke tiga akan dikembangkan sehingga sistem yang dibuat harus mengacu pada rancangan yang telah

Lebih terperinci

Ujian Masuk Panduan Bagi Administrator

Ujian Masuk Panduan Bagi Administrator Software User Manual Ujian Masuk Panduan Bagi Administrator Universitas IBA Palembang DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 1. Pendahuluan... 3 1.1 Identifikasi... 3 1.2 Gambaran Sistem... 3 1.3 Tentang Dokumen...

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN DATABASE JALAN PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTA

PEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN DATABASE JALAN PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTA Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 18/PRT/M/2011 Tanggal : 7 Desember 2011 PEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN DATABASE JALAN PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTA 1 PEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN SISTEM INFORMASI PENGUJI MUTU BARANG UNTUK PMB/CALON PMB

BUKU PANDUAN SISTEM INFORMASI PENGUJI MUTU BARANG UNTUK PMB/CALON PMB BUKU PANDUAN SISTEM INFORMASI PENGUJI MUTU BARANG UNTUK PMB/CALON PMB DIREKTORAT PENGEMBANGAN MUTU BARANG DIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN KEMENTERIAN PERDAGANGAN TAHUN 2015

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI DALAM RANGKA PENERBITAN DOKUMEN V-LEGAL

PEDOMAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI DALAM RANGKA PENERBITAN DOKUMEN V-LEGAL PEDOMAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI DALAM RANGKA PENERBITAN DOKUMEN V-LEGAL PERMOHONAN VERIFIKASI Pemegang izin atau pemegang hak pengelolaan mengajukan permohonan verifikasi kepada LVLK GRS memuat sekurang-kurangnya

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN BERMOTOR PANITIA

PETUNJUK PENGGUNAAN BERMOTOR PANITIA PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing KENDARAAN BERMOTOR PANITIA Update 27 Februari 2014 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Kendaraan bermotor Pemerintah Dalam Aplikasi... 4

Lebih terperinci

USER MANUAL UNTUK APOTEK VERSI 1.2

USER MANUAL UNTUK APOTEK VERSI 1.2 SIPNAP USER MANUAL UNTUK APOTEK VERSI 1.2 COPYRIGHT @2014 Daftar Isi Daftar Isi... i Pendahuluan... 3 Memulai Aplikasi... 4 Halaman Utama Aplikasi... 4 REGISTRASI... 5 INFORMASI... 7 Berita & Pengumuman...

Lebih terperinci

MENTERI KEHUTANAN, MEMUTUSKAN :

MENTERI KEHUTANAN, MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 6884/Kpts-II/2002 TANGGAL 12 JULI 2002 TENTANG KRITERIA DAN TATA CARA EVALUASI TERHADAP INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU MENTERI KEHUTANAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

Aplikasi Tata Persuratan Berbasis Web Perum Jasa Tirta II. bertujuan untuk memenuhi kebutuhan di setiap Unit Kerja, sebuah

Aplikasi Tata Persuratan Berbasis Web Perum Jasa Tirta II. bertujuan untuk memenuhi kebutuhan di setiap Unit Kerja, sebuah PENDAHULUAN Aplikasi Tata Persuratan Berbasis Web Perum Jasa Tirta II bertujuan untuk memenuhi kebutuhan di setiap Unit Kerja, sebuah program aplikasi yang dapat mengukur tingkat kualitas kinerja sebuah

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PANITIA

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PANITIA PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PANITIA Update 27 Februari 2014 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Alsintan Pemerintah Dalam Aplikasi...

Lebih terperinci

BUKU MANUAL PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUKU MANUAL PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH I. APLIKASI SIM PERENCANAAN Pengembangan aplikasi SIM Perencanaan Pembangunan Daerah ini merupakan langkah lanjutan aplikasi yang berjalan menggunakan web browser dan tidak perlu menginstalnya terlebih

Lebih terperinci

Tampilan Perangkat PC, Laptop, Netbook, Tablet

Tampilan Perangkat PC, Laptop, Netbook, Tablet I. APLIKASI SIM PERENCANAAN Aplikasi SIM Perencanaan Pembangunan Daerah ini merupakan langkah lanjutan aplikasi yang berjalan menggunakan web browser dan tidak perlu mengintalnya terlebih dahulu, sehingga

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN PENGISIAN SASARAN KERJA PEGAWAI DAN REALISASI SECARA ONLINE

PETUNJUK PENGGUNAAN PENGISIAN SASARAN KERJA PEGAWAI DAN REALISASI SECARA ONLINE PETUNJUK PENGGUNAAN PENGISIAN SASARAN KERJA PEGAWAI DAN REALISASI SECARA ONLINE Petunjuk penggunaan Pengisian Sasaran Kerja Pegawai, Realisasi dan Form PPKP secara Online 1. Pastikan komputer anda terhubung

Lebih terperinci

SISTEM REGISTRASI OT DAN SM VERSI 1.1

SISTEM REGISTRASI OT DAN SM VERSI 1.1 User Manual SISTEM REGISTRASI OT DAN SM VERSI 1.1 COPYRIGHT @2013 Daftar Isi Pendahuluan... 2 Memulai Sistem... 3 Halaman Utama Sistem... 3 Daftar Baru Perusahaan... 4 Daftar Ulang Perusahaan... 7 Login

Lebih terperinci

I. Pendahuluan A. Maksud dan Tujuan B. Fungsi C. Alamat Akses D. Pengguna II. Alur Kerja III. Masuk Sistem...

I. Pendahuluan A. Maksud dan Tujuan B. Fungsi C. Alamat Akses D. Pengguna II. Alur Kerja III. Masuk Sistem... DAFTAR ISI I. Pendahuluan... 3 A. Maksud dan Tujuan... 3 B. Fungsi... 3 C. Alamat Akses... 3 D. Pengguna... 3 II. Alur Kerja... 4 III. Masuk Sistem... 4 A. Petunjuk Pemakaian... 4 B. Login... 4 C. Cara

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan P3SWOT Online

Petunjuk Penggunaan P3SWOT Online 2010 Petunjuk Penggunaan P3SWOT Online DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii PENDAHULUAN... 1 MENGAKSES APLIKASI... 1 MENU UTAMA... 1 A. Home... 1 B. Syarat... 2 C. Petunjuk... 2 D. FAQ... 2 E. Statistik... 3 F.

Lebih terperinci

User Manual Sistem RKAKLDIPA Online Sub Sistem Penelaahan RKAKL Online

User Manual Sistem RKAKLDIPA Online Sub Sistem Penelaahan RKAKL Online User Manual Sistem RKAKLDIPA Online Sub Sistem Penelaahan RKAKL Online T.A. 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i Pendahuluan... 1 Cakupan dan Tujuan Program.... 1 Prasyarat Sistem... 2 Memulai Aplikasi RKAKLDIPA

Lebih terperinci

USER MANUAL WEBSITE FAQ PT ONLINE DIKTI

USER MANUAL WEBSITE FAQ PT ONLINE DIKTI USER MANUAL WEBSITE FAQ PT ONLINE DIKTI DAFTAR ISI A. Memulai Aplikasi... 2 B. Halaman Pengguna... 2 1. Registrasi dan Login... 2 2. Menu... 4 a. Beranda... 4 b. FAQ PT Online...4 c. Pertanyaan...6 d.

Lebih terperinci

2 Litbang Komisi Pemberantasan Korupsi serta dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi saat ini, maka penatausahaan hasil hutan kayu yang berasal d

2 Litbang Komisi Pemberantasan Korupsi serta dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi saat ini, maka penatausahaan hasil hutan kayu yang berasal d BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1247, 2015 KEMEN LH-HK. Hasil. Hutan Kayu. Penatausahaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.42/Menlhk-Setjen/2015

Lebih terperinci

RINGKASAN PROSEDUR PENERBITAN V-LEGAL

RINGKASAN PROSEDUR PENERBITAN V-LEGAL RINGKASAN PROSEDUR PENERBITAN V-LEGAL Pengajuan Pendaftaran Jasa Penerbitan Dokumen V-Legal (PPDVL) 1.1 Organisasi mengisi Form Pengajuan Pendaftaran Jasa Penerbitan Dokumen V-Legal dan dilengkapi dengan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENERBITAN API (ANGKA PENGENAL IMPORTIR) SECARA ELEKTRONIK KEMENTERIAN PERDAGANGAN COPYRIGHT @2012. Versi 1.0

PENGEMBANGAN SISTEM PENERBITAN API (ANGKA PENGENAL IMPORTIR) SECARA ELEKTRONIK KEMENTERIAN PERDAGANGAN COPYRIGHT @2012. Versi 1.0 User Manual PENGEMBANGAN SISTEM PENERBITAN API (ANGKA PENGENAL IMPORTIR) SECARA ELEKTRONIK KEMENTERIAN PERDAGANGAN COPYRIGHT @2012 Versi 1.0 i Daftar Isi Daftar Isi Pendahuluan... 1 Tujuan Penulisan Dokumen...

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN PANITIA 1 D I R E K T O R A T P E N G E M B A N G A N S I S T E M K A T A L O G - L K P P

PETUNJUK PENGGUNAAN PANITIA 1 D I R E K T O R A T P E N G E M B A N G A N S I S T E M K A T A L O G - L K P P PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing PP-SHEET PANITIA 1 D I R E K T O R A T P E N G E M B A N G A N S I S T E M K A T A L O G - L K P P - RI@ 2 0 1 3 I. PENDAHULUAN Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNA. Sistem Informasi Eksekutif KEPEGAWAIAN

PETUNJUK PENGGUNA. Sistem Informasi Eksekutif KEPEGAWAIAN Sistem Informasi Eksekutif KEPEGAWAIAN (SIE SIMPEG) PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PENGEMBANGAN @2012 DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA, DAN KEHUMASAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2012

Lebih terperinci

Software User Manual. Web Karir. Panduan Bagi Administrator. Universitas IBA Palembang

Software User Manual. Web Karir. Panduan Bagi Administrator. Universitas IBA Palembang Software User Manual Web Karir Panduan Bagi Administrator Universitas IBA Palembang DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 1. Pendahuluan... 3 1.1 Identifikasi... 3 1.2 Gambaran Sistem... 3 1.3 Tentang Dokumen...

Lebih terperinci

Penggunaan Aplikasi e-monev ver3.0 (User K8) Untuk Pemantauan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Serta Pelaporannya

Penggunaan Aplikasi e-monev ver3.0 (User K8) Untuk Pemantauan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Serta Pelaporannya PRELIMENARY Langkah Teknis Penggunaan Aplikasi e-monev ver3.0 (User K8) Untuk Pemantauan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Serta Pelaporannya Kedeputian Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan

Lebih terperinci

User Manual SISTEM INFORMASI PERIZINAN TERPADU PERDAGANGAN DALAM NEGERI (SIPT PDN) MODUL PELAPORAN ANTAR PULAU UNTUK PELAKU USAHA

User Manual SISTEM INFORMASI PERIZINAN TERPADU PERDAGANGAN DALAM NEGERI (SIPT PDN) MODUL PELAPORAN ANTAR PULAU UNTUK PELAKU USAHA User Manual SISTEM INFORMASI PERIZINAN TERPADU PERDAGANGAN DALAM NEGERI (SIPT PDN) MODUL PELAPORAN ANTAR PULAU UNTUK PELAKU USAHA Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementrian Perdagangan Republik

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI PERANCANGAN BAB IV IMPLEMENTASI PERANCANGAN 4.1 Rancangan Layar Gambar 4.1 Struktur rancangan sistem pengarsipan Surat Ukur secara digital 4.2 Perancangan Database Tahap awal dalam perancangan sistem ini yaitu membuat

Lebih terperinci

I. Pendahuluan A. Maksud dan Tujuan B. Fungsi C. Alamat Akses D. Pengguna II. Alur Kerja III. Masuk Sistem...

I. Pendahuluan A. Maksud dan Tujuan B. Fungsi C. Alamat Akses D. Pengguna II. Alur Kerja III. Masuk Sistem... DAFTAR ISI I. Pendahuluan... 2 A. Maksud dan Tujuan... 2 B. Fungsi... 2 C. Alamat Akses... 2 D. Pengguna... 2 II. Alur Kerja... 3 III. Masuk Sistem... 3 A. Login... Error! Bookmark not defined. 1. Persiapan...

Lebih terperinci

PANDUAN MELAKUKAN PENGINPUTAN DATA USULAN ANGGOTA DPRD (RESES) APLIKASI SIMRENBANGDA KABUPATEN BANJARNEGARA

PANDUAN MELAKUKAN PENGINPUTAN DATA USULAN ANGGOTA DPRD (RESES) APLIKASI SIMRENBANGDA KABUPATEN BANJARNEGARA PANDUAN MELAKUKAN PENGINPUTAN DATA USULAN ANGGOTA DPRD (RESES) KABUPATEN BANJARNEGARA Untuk melakukan pengentrian data usulan anggota DPRD terlebih dahulu harus masuk ke dalam aplikasi. Untuk masuk ke

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepada semua pihak yang terlibat serta berkontribusi dalam pembuatan Petunjuk Teknis ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih.

KATA PENGANTAR. Kepada semua pihak yang terlibat serta berkontribusi dalam pembuatan Petunjuk Teknis ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih. KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan terselesaikannya Petunjuk Teknis Pengoperasian Software Aplikasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan sebagai acuan teknis Petugas

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Pada tahapan ini sistem yang telah dirancang pada tahap ke tiga akan dikembangkan, sehingga sistem yang dibuat harus mengacu pada rancangan yang telah

Lebih terperinci

APLIKASI LAYANAN PERTANAHAN ONLINE

APLIKASI LAYANAN PERTANAHAN ONLINE APLIKASI LAYANAN PERTANAHAN ONLINE I. LOGIN APLIKASI Pada saat aplikasi dibuka maka akan muncul halaman login yang mengharuskan pengguna aplikasi untuk memasukkan ID Pemakai dan Password lalu klik tombol

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INDUSTRI KEHUTANAN BERBASIS HUTAN TANAMAN penyempurnaan P.14/2011,P.50/2010, P.38 ttg SVLK) dan update peta P3HP.

PENGEMBANGAN INDUSTRI KEHUTANAN BERBASIS HUTAN TANAMAN penyempurnaan P.14/2011,P.50/2010, P.38 ttg SVLK) dan update peta P3HP. PENGEMBANGAN INDUSTRI KEHUTANAN BERBASIS HUTAN TANAMAN penyempurnaan P.14/2011,P.50/2010, P.38 ttg SVLK) dan update peta P3HP. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Jakarta, 14 Juni 2011 1 A. Dasar Kebijakan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan salah satu kegiatan utama bagi pemerintah daerah disamping pelayanan dan operasional internal birokrasi. Dalam membangun, pemerintah dituntut

Lebih terperinci

2.0. Laporan Realisasi Impor INATRADE

2.0. Laporan Realisasi Impor INATRADE 2.0 Laporan Realisasi Impor INATRADE User Manual @copyright 2015 Daftar Isi APLIKASI LAPORAN REALISASI IMPOR INATRADE... 1 Alamat Akses... 1 WEB FORM PENDAFTARAN REALISASI... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

Lebih terperinci

2.0. Laporan Realisasi Ekspor INATRADE

2.0. Laporan Realisasi Ekspor INATRADE 2.0 Laporan Realisasi Ekspor INATRADE User Manual @copyright 2015 Daftar Isi PENDAHULUAN... 2 Alamat Akses... 2 PEDOMAN PENGGUNAAN APLIKASI... 3 Registrasi... 3 Login ke Aplikasi... 5 Penggunaan Menu Aplikasi...

Lebih terperinci

Daftar Isi. User Manual. Aplikasi e-inkaber untuk Petugas BC VERSI 2.1

Daftar Isi. User Manual. Aplikasi e-inkaber untuk Petugas BC VERSI 2.1 Daftar Isi User Manual Aplikasi e-inkaber untuk Petugas BC VERSI 2.1 Daftar Isi i Daftar Isi Definisi dan Singkatan... iii Pendahuluan... 4 Tujuan Penulisan Dokumen... 4 Pengenalan Aplikasi e-inkaber...

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN APLIKASI PELAPORAN DATA

BUKU PANDUAN APLIKASI PELAPORAN DATA BUKU PANDUAN APLIKASI PELAPORAN DATA DIREKTORAT PERBENIHAN HORTIKULTURA Kementerian Pertanian 2013 Rev 1.0 Daftar Isi i. Daftar Isi.. 1 ii. Pengantar. 2 1. Persyaratan operasional aplikasi 3 2. Cara Akses

Lebih terperinci

Petunjuk Pemakaian Sistem

Petunjuk Pemakaian Sistem Petunjuk Pemakaian Sistem Berikut ini adalah petunjuk pemakaian sistem dari aplikasi pengiriman barang PT. Buana Resota. Aplikasi ini dimulai dengan membuka browser, kemudian memasukkan alamat website.

Lebih terperinci

BUKU MANUAL PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUKU MANUAL PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH I. APLIKASI SIM PERENCANAAN Pengembangan aplikasi SIM Perencanaan Pembangunan Daerah ini merupakan langkah lanjutan aplikasi yang berjalan menggunakan web browser dan tidak perlu menginstalnya terlebih

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG PENATAUSAHAAN HASIL HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG PENATAUSAHAAN HASIL HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG PENATAUSAHAAN HASIL HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka upaya pengendalian

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Izi

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Izi No. 1228, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUT. Izin Usaha. Industri Primer. Hasil Hutan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.55/Menhut-II/2014 TENTANG IZIN USAHA

Lebih terperinci

LVLK PT MUTUAGUNG LESTARI DIAGRAM ALIR PENERBITAN DOKUMEN V-LEGAL

LVLK PT MUTUAGUNG LESTARI DIAGRAM ALIR PENERBITAN DOKUMEN V-LEGAL DIAGRAM ALIR PENERBITAN DOKUMEN V-LEGAL PERMOHONAN V -LEGAL REVIEW KELENGKAPAN PERMOHONAN YA VERIFIKASI KESESUAIAN DATA PENGAJUAN EKSPORT TIDAK KEPUTUSAN TIDAK PELAPORAN KE KEMEN LHK YA INPUT DATA VERIFIKASI

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS

UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS Software User Manual Sistem Informasi gtjurnal Panduan Bagi Pengguna Portal Jurnal UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS Daftar Isi Daftar Isi... 2 1. Pendahuluan... 3 1.1 Identifikasi... 3 1.2 Gambaran Sistem...

Lebih terperinci

APLIKASI LAPORAN TAHUNAN KJPP

APLIKASI LAPORAN TAHUNAN KJPP APLIKASI LAPORAN TAHUNAN KJPP Buku Manual aplikasi Laporan Tahunan KJPP Kementerian Keuangan Republik Indonesia Sekretariat Jenderal Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Jakarta, Nopember 2015 i Daftar Isi

Lebih terperinci

aplikasi Laporan Tahunan KJPP

aplikasi Laporan Tahunan KJPP Buku Manual aplikasi Laporan Tahunan KJPP Kementerian Keuangan Republik Indonesia Sekretariat Jenderal Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Jakarta, Nopember 2015 i Daftar Isi Kata Pengantar iii 1. Detail

Lebih terperinci

SILOG PEMILU. Buku Panduan. Sistem Informasi Logistik Pemilu] Komisi Pemilihan Umum

SILOG PEMILU. Buku Panduan. Sistem Informasi Logistik Pemilu] Komisi Pemilihan Umum SILOG PEMILU 2013 Buku Panduan Sistem Informasi Logistik Pemilu Komisi Pemilihan Umum [PETUNJUK PENGGUNAAN] SISTEM INFORMASI LOGISTIK PEMILU OPERATOR KPU KABUPATEN/KOTA [Dokumen ini ditujukan untuk membantu

Lebih terperinci

SILOG PEMILU. Buku Panduan. Sistem Informasi Logistik Pemilu] Komisi Pemilihan Umum

SILOG PEMILU. Buku Panduan. Sistem Informasi Logistik Pemilu] Komisi Pemilihan Umum SILOG PEMILU 2013 Buku Panduan Sistem Informasi Logistik Pemilu Komisi Pemilihan Umum [PETUNJUK PENGGUNAAN] SISTEM INFORMASI LOGISTIK KPU OPERATOR KPU PROVINSI [Dokumen ini ditujukan untuk membantu operator

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 18 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 18 TAHUN 2007 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 18 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 31 TAHUN

Lebih terperinci

Daftar Isi. P e t u n j u k P e n g g u n a a n. Daftar Isi... 1 Tentang Buku Ini... 2 Bagian I... 3

Daftar Isi. P e t u n j u k P e n g g u n a a n. Daftar Isi... 1 Tentang Buku Ini... 2 Bagian I... 3 USER MANUAL Daftar Isi P e t u n j u k P e n g g u n a a n Daftar Isi... 1 Tentang Buku Ini... 2 Bagian I... 3 Fungsi dalam Aplikasi Bagian ini menjelaskan semua fungsi yang terdapat pada aplikasi serta

Lebih terperinci

Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan

Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan U s e r M a n u a l Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan untuk Industri/Perusahaan VERSI 1.a. COPYRIGHT @2016 Daftar Isi Daftar Isi...i Pendahuluan... 3 Aplikasi SIAPIK... 3 Halaman Beranda Aplikasi SIAPIK...

Lebih terperinci

CARA MENJALANKAN PROGRAM. Langkah awal membuka Aplikasi Perhitungan Anggaran Penjualan

CARA MENJALANKAN PROGRAM. Langkah awal membuka Aplikasi Perhitungan Anggaran Penjualan CARA MENJALANKAN PROGRAM 1. CARA MEMBUKA APLIKASI Langkah awal membuka Aplikasi Perhitungan Anggaran Penjualan dengan Metode Least Square yaitu buka web browser, kemudian ketikkan alamat http://localhost/ta/.

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan Penanaman Modal Untuk INVESTOR DAFTAR ISI

Laporan Kegiatan Penanaman Modal Untuk INVESTOR DAFTAR ISI i dari i 17 ii dari 17 ii A. Pengisian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) 1. Daftar LKPM 1.1. Halaman Login Masukkan alamat lkpm http://lkpmonline.bkpm.go.id/lkpm/login.jsp atau cukup dengan http://lkpmonline.bkpm.go.id

Lebih terperinci

SIPK SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA

SIPK SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA BUKU PANDUAN SIPK SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA Bagian Sistem dan Teknologi Informasi Biro Hukum, Informasi dan Persidangan Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 2017 BUKU

Lebih terperinci

PETUNJUK MANUAL SIAP HUKUM UNTUK SKPD

PETUNJUK MANUAL SIAP HUKUM UNTUK SKPD PETUNJUK MANUAL SIAP HUKUM UNTUK SKPD A. TAHAPAN PENGAJUAN KEPUTUSAN BUPATI BARU 1. Login aplikasi sesuai akun terdaftar. - Setelah membuka halaman siaphukum.indramayukab.go.id klik menu login. - Masukkan

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan. e-licensing. User External Versi 0.0.2

Petunjuk Penggunaan. e-licensing. User External Versi 0.0.2 Petunjuk Penggunaan e-licensing User External Versi 0.0.2 Daftar Isi Daftar Revisi... 4 1. Pendahuluan... 5 1.1 Latar Belakang... 5 1.2 Sebelum Memulai... 5 1.2.1 Kebutuhan Minimum... 5 1.2.2 Tombol, Notasi

Lebih terperinci

1.1 Tamu. 1 Berkunjung ke halaman utama aplikasi. Aplikasi akan menampilkan halaman beranda SKT Online (Gambar 1 Halaman Beranda

1.1 Tamu. 1 Berkunjung ke halaman utama aplikasi. Aplikasi akan menampilkan halaman beranda SKT Online (Gambar 1 Halaman Beranda 1.1 Tamu Gambar 1 Halaman Beranda SKT Online 1 Berkunjung ke halaman utama aplikasi Aplikasi akan menampilkan halaman beranda SKT Online (Gambar 1 Halaman Beranda SKT Online) yang terdiri dari menu utama

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR TTD. Jakarta, November Drs. DUDUNG HERYADI, MM NIP DIREKTUR BINA KELEMBAGAAN PELATIHAN

KATA PENGANTAR TTD. Jakarta, November Drs. DUDUNG HERYADI, MM NIP DIREKTUR BINA KELEMBAGAAN PELATIHAN i KATA PENGANTAR Kondisi saat ini masih ditemukan perbedaan data khususnya data lembaga pelatihan kerja pemerintah dan swasta baik jumlah maupun profil lembaganya yang ada di Dinas Tenaga Kerja Provinsi

Lebih terperinci

User Manual. Sistem Informasi ABK 15 April 2011. Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan. Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan

User Manual. Sistem Informasi ABK 15 April 2011. Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan. Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan User Manual Sistem Informasi ABK 15 April 2011 Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 DAFTAR GAMBAR... 4 HISTORY DOKUMEN... 6

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA www.depkop.go.id SISTEM ADMINISTRASI LAYANAN BADAN HUKUM KOPERASI (SISMINBHKOP) sisminbhkop.id sisminbhkop.depkop.go.id PANDUAN UNTUK

Lebih terperinci

MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA

MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA 2016 MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA APLIKASI OBAT HEWAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perpustakaan. Aplikasi yang telah dihasilkan yaitu Aplikasi Peminjaman dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perpustakaan. Aplikasi yang telah dihasilkan yaitu Aplikasi Peminjaman dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Berdasarkan data yang didapat pada Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Palembang, maka dapat dihasilkan suatu program aplikasi yang dapat digunakan dalam pengolahan

Lebih terperinci

Manual Penggunaan Sistem Pengeloalaan TBO. Untuk Pokjar, Karunika dan LPBAUSI

Manual Penggunaan Sistem Pengeloalaan TBO. Untuk Pokjar, Karunika dan LPBAUSI Manual Penggunaan Sistem Pengeloalaan TBO Untuk Pokjar, Karunika dan LPBAUSI 2013 SISTEM PENGELOLAAN TBO KARUNIKA... 2 1. Login Administrator Aplikasi TBO Karunika.... 2 2. Menu Dashboard.... 3 3. Menu

Lebih terperinci

Buku Pedoman Situs Perwalian Versi User : Jurusan

Buku Pedoman Situs Perwalian Versi User : Jurusan Buku Pedoman Situs Perwalian Versi User : Jurusan Universitas Komputer Indonesia Direktorat ICT & Multimedia Versi : 06-Juni-2011 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 SITUS PERWALIAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melalui proses perancangan dan pengkodean program, maka

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melalui proses perancangan dan pengkodean program, maka 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Setelah melalui proses perancangan dan pengkodean program, maka dihasilkan suatu aplikasi pengolahan data service pada CV. Salsabila Multi Jasa Palembang, adapun

Lebih terperinci