Mengapa setiap orang bisa dan mampu menjadi pemimpin?
|
|
- Fanny Tan
- 9 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kepemimpinan tidak sekadar mulai ketika posisi sedang di atas. Pemimimpin juga bisa ditemukan di level terendah dalam organisasi dan di setiap bagian dalam organisasi. Dalam laporan khusus oleh dan The Mckinsey Quartley, sebuah jurnal manajemen dari firma konsulting Mckinsey & Co, menyatakan bahwa dengan tanpa melihat siapa pun orangnya, baik di posisi atas ataupun di bawah, mereka bisa mengeksplorasi cara-cara melatih potensi kepemimpinannya sampai maksimal. Ini salah satu cara yang bisa menciptakan makna bekerja dalam hidup bagi dirinya dan organisasi bisa mendapatkan sesuatu yang lebih dari usaha mereka. Ahli-ahli manajemen di Wharton and Mckinsey mengatakan bahwa kepemimpinan bisa dan harus dipraktikkan oleh setiap pekerja di seluruh level perusahaan. Itu hanyalah satu-satunya cara agar perusahaan bisa lebih berkembang dalam hal misalnya pencapaian tujuan strategis, memenuhi keinginan jenjang karir, memaparkan dan meletakkan dasar identitikasi serta membentuk pemimpin masa depan, termasuk siapa saja yang pantas duduk di level teratas. Seorang jurutulis daftar gaji yang merekomendasikan bagaimana cara memotong cek dengan efektif adalah suatu bentuk usaha menunjukkan kepemimpinan. Ini sama dengan yang dilakukan CEO yang mempresentasikan transformasi perusahaan ke depan. Setiap orang bisa memimpin di setiap level, tanpa ada pengecualian, kata Michel Useem, Direktur Center for Leadership and Change Management di Wharton, dan seorang penulis yang sudah menghasilkan banyak artikel dan buku tentang kepemimpinan. Bukan masalah apakah Anda di posisi atas atau rendah. Jika Anda diberi kuasa atas perusahaan, apa yang akan anda tambahkan di dalam ataupun di luar kekuasaan atas perusahaan itu?apakah anda benar benar orang yang bermotivasi? Apakah anda membawa keahlian dan visi untuk bidang Anda atau untuk seluruh perusahaan? Setiap orang harus menjadi ahli memimpin, apa pun levelnya dalam suatu hirarki. Setiap orang bisa melatih kepemimpinan dengan menjadi individu yang memberi kontribusi pada setiap level organisasi, tutur Helen Hamdfield-Jones, seorang konsultan independen di bidang strategi bakat kepemimpinan dan seorang penulis buku The War for Talent. Apa artinya itu? Pada akhirnya, ini menukik pada cara pandang untuk tantangan menjadikan dunia menjadi lebih baik. Itu pencapaian besarnya, namun ketika orang-orang menerapkan ide ini pada situasi kerja mereka, ini artinya memiliki visi bagaimana unitmu, atau Anda sebagai individu bisa lebih efektif dan kreatif, berjalan dari hari-ke hari sebagai syaratnya, dan akan memberi energi pada setiap orang di sekitar visi itu. Keith Leslie, salah seorang tokoh utama di kantor Mckinsey cabang London, mencatat bahwa dalam beberapa tahun terakhir orang-orang bisnis dan jurnalis menolak dengan ide tentang Heroic Leader, seorang yang memiliki bakat luar biasa yang memegang perang tunggal dalam mengendalikan organisasinya menuju kejayaan. Ketika memiliki kekuatan, seseorang yang berkarisma bisa membuat perbedaan, dalam kepemimpinan kelompok dan memberikan peran penting pada kesuksesan organisasi. Pada tahun 2001, dalam artikel di The Mckinsey Quartley yang berjudul Teamwork at the Top, Leslie dan dua penulis lainnya menggarisbawahi poin ini termasuk di dalamnya pernyataan dari CEO General Electric Jack Welch, yaitu: Kita membangun suatu bakat luar biasa dari kelompok orang menuju bisnis utama kita, dan mungkin lebih penting, ada rasa pertemanan yang sehat, saling membantu, dan rasa hormat atas pencapaian organisasi ini. 1 / 5
2 Penekanan yang kami tulis dalam Mckinsey adalah kepemimpinan tim dapat diterapkan dalam manajemen kelompok di semua level, baik atas, tengah, atau pun depan, kata Leslie. Ada dua alasan ketika kami menolak pandangan bahwa kepemimpinan berarti orang kuat yang akan membawa ke masa depan. Pertama, kami mengamati banyak macam perbedaan dari orang yang sukses menjadi pemimpin. Saya menemukan beberapa orang CEO yang sangat sukses dengan mengandalkan ketelitian dan keakuratan data. Tipe kedua yang kami amati adalah ada orang yang menjadi pemimpin besar dalam suatu institusi namun tidak di tempat lain. Baik Useem dan Handfield-Jones menekankan bahwa pemimpin itu diciptakan, bukan dilahirkan, Tidak pemimpin yang dilahirkan, kata Useem. Kepemimpinan di garis terdepan, tengah, atau puncak adalah bukan bawaan. Memang ada orang yang punya modal untuk memulai, seperti kemampuan berkomunikasi, pendekatan yang bagus, kemampuan membujuk, dan lainnya. Atau secara fisik seperti versi yang diidealkan oleh Hollywood. Tapi, kemampuan sesungguhnya seorang pemimpin itu dipelajari sepanjang masa. Dan tidak ada keuntungan secara biologis. Di sisi lain, perusahaan harus memberikan wadah bagi pekerjanya untuk menjadi pemimpin. Organisasi bisa membantu manajer dan pekerja menjadi pemimpin dalam berbagai cara, misalnya menantang seseorang untuk menciptakan sejarah, mempelajari biografi, mengamati pemimpin di sekitar mereka, dan merumuskan pendidikan seumur hidup. Organisasi juga bisa menjadi mentor dan membantu mereka menemukan jalan bagaimana mereka meningkatkan kapasitas. Dan paling penting organisasi juga bisa mengajak orang-orang untuk keluar dari zona kemapanan dan meraih tugas dan tantangan baru. Memimpin dengan Cara Lain Dalam sebuah perusahaan semua orang bisa menampilkan kemampuan memimpin. Manajer di level menengah dan di posisi lain di luar eksekutif harus memimpin untuk tujuan berbeda dan dengan cara yang berbeda dibanding CEO dan eksekutif senior lainnya. Anne Cumming salah seorang profesor di Wharton setuju dengan Useem dan Handfield-Jones bahwa semua pekerja bisa menjadi pemimpin, meskipun tidak memiliki catatan tentang itu. Semua pekerja bisa menggunakan apa yang disebut Cumming Horizontal Leadership, memimpin dengan latar belakang orang tersebut tidak memiliki kewenangan yang diperoleh dari hierarkhi perusahaan. Ada satu paket antara keahlian dan kemampuan yang bisa digunakan di level terendah, kamu menggunakannya melalui panutanmu dan dalam penataan kelompok, kata Cummings. Kepemimpinan di level terendah bisa melibatkan semua dari prioritas tugas dan manajemen waktu untuk orang-orang dalam mencapai tujuan dan memecahkan masalah. Kebanyakan tindakan tersebut penting karena membantu organisasi di semua level meraih tujuannya. Paket keahlian terpenting untuk eksekutif senior adalah karakter dan integritas, kemampuan berpikir strategis, kemampuan berkomunikasi dan persuasi, teliti dan seksama dalam memutuskan, bisa diterapkan oleh semua karyawan. Tetapi mereka, pekerja level lain, melatih dengan cara berbada dan mengarah dalam lingkup pengaruh mereka saja. Jika kamu rekanan di Wal Mart, kamu jangan berharap untuk merubah semua sistem perusahaan. Lakukan apa yang bisa untuk meningkatkan sesuatu di mana kamu berada, saran Cumming. Perhatikan perbedaan dan kesamaan yang terkandung ketika senior eksekutif dan manajer menengah melakukan komunikasi. Eksekutif senior harus menyampaikan seluruh strategi perusahaan ke investor, analis modal, politisi dan semua pihak luar. Di dalam, eksekutif harus menyesuaikan komunikasi pada satu orang untuk mempresentasikan di depan seluruh pekerja. 2 / 5
3 Manajer level menengah, di sisi lain, selalu tidak memiliki tanggung-jawab untuk bicara dengan pemimpin politik atau analis. Karena komunikasi mereka dilakukan untuk melayani internal dan dalam kelompok kecil orang. Namun, tetap menerapkan komunikasi dengan jelas dan persuasi, diikuti oleh suatu etika, selalu senang sampai semua selesai, kemudian ditutup dengan jabat tangan dan kontak mata. Seperti halnya eksekutif, noneksekutif bisa menerapkan kepemimpinan dengan mengambil tiga instrumen dalam mengambil keputusan. Yaitu, tujuan, interaksi, dan pembaharuan. Pemimpin melihat tujuan yang dipilih bisnisnya. Pemimpin melontarkan pertanyaan mengenai performa seluruh organisasi dan bagaimana tim-tim bekerja bersama untuk meningkatkan kinerja. Pemimpin juga meringkas tujuan dengan jelas untuk bisnisnya dengan menyeluruh. Mereka, kemudian bekerja dalam proses sebuah institusi dan menghidupkan lagi usaha dan komitmen orang-orang yang bekerja dengannya. Pemimpin yang efektif jarang terpuaskan. Mereka selalu bertanya, Apa perbaikan selanjutnya? Manajer menengah dan lainnya juga bisa meniru kepemimpinan dengan mengemuka. Mengemukakan sesuatu bisa berarti memberikan ide dan tujuan baru pada atasannya. Kepemimpinan bukan sekadar masalah berapa subordinate yang dimiliki; biasa disebut, panggilan untuk membantu organisasi pergi ke arah yang benar, inilah makna mengemuka. Menerima Tantangan Orang yang mengharap kemampuan memimpinnya bertambah harus mencari tantangan. Tempatkan dirimu dalam situasi yang belum pernah kamu alami sebelumnya, kata Handfield-Jones. Jika kamu menghabiskan tiga sampai lima tahun dalam satu unit bisnis, lakukan perubahan. Pimpin sebuah unit bisnis baru, kemudian jalankan bisnis itu. Belajar untuk memimpin di posisi terdepan, kemudian tempatkan diri Anda dalam aturan pegawai. Anda juga bisa mencari pengalaman, melatih dan menasehati, jadi Anda bisa merefleksikan model kepemimpinan Anda sendiri dan belajar tentang diri Anda sendiri selama ini. Sebagai pemimpin yang bertumbuh dan mengambil tanggung jawab besar, ini akan menjadi berguna dalam mereka menuntun calon pemimpin. Ini adalah salah satu tanggung jawab yang sering dilalaikan. Manajer dan eksekutif mengira bahwa membangun bakat pemimpin adalah tugas bagian SDM. Ini suatu kesalahan. Tentu saja, ketika banyak perusahaan besar memiliki suatu mekanisme formal dalam meningkatkan kepemimpinan, maka pekerjanya yang menginginkan tumbuh menjadi pemimpin dan mengenal kemampuan memimpin mereka cuma semata-mata mengandalkan program ini. Umumnya, mengenali bahwa kamu ingin mempertahankan bakat sebagai junior eksekutif, maka Anda harus memberikan tantangan supaya mereka berkembang dan tumbuh, kata Cumming. Banyak perusahaan belakangan ini memiliki program jangka pendek pengembangan kepemimpinan, tapi bagaimana perusahaan ini mendukung dengan baik program ini, itu beda-beda. Program ini harus pada tempatnya atau sesuai kebutuhan, itu saja juga tidak cukup. Saya mendengar banyak dan banyak lagi program ini sepenuhnya tidak bekerja. Program pelatihan informal-lah yang akan melengkapi. Hambatan dalam Memimpin Useem mencatat bahwa orang di level menengah atau bawah suatu organisasi kadang-kadang menolak segala hal yang melingkupi kepemimpinan. Kepemimpinan adalah sesuatu untuk dilakukan oleh senior saja, gagasan berlalu, dan akhirnya berpikir tidak dibayar 3 / 5
4 untuk memimpin orang lain. Ya, kita sering mendengar, mereka membayar ahli di level tertinggi untuk menjadi pemimpin. Tapi, saya kira ini adalah pengertian yang salah. Kepemimpinanmu akan kurang berarti di level bawah, bila mengacu pada definisi itu. Meskipun, kamu dibayar rendah, namun kepemimpinan dalam pandangan saya masih wajib menjadi bagian dari setiap orang. Robert Felton, Direktur dan Manajer, di kantor cabang Seattle, yang sudah memiliki pengalaman mempelajari manajemen perubahan. Ia mengatakan bahwa organisasi yang menginginkan untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan waktu harus menentukan bahwa manajer menengah tidak sekadar hanya bersedia berperilaku selayaknya pemimpin. Tetapi lebih dari itu, ia harus bekerja di dalamnya, bukan keluar dari ketidaksukaan mereka, namun karena keengganan untuk berpikir dengan keras dan bertindak dengan cara lain. Masalah datang dari level menengah, kata Felton. Manajer menengah dalam pandangan saya cenderung terperdaya oleh banyak inisiatif perubahan dari dua arah. CEO mencoba merubah dari atas, dan orang-orang di bawahnya mencoba merubah dari bawah, dan manajer menengah mencegah hal itu terjadi. Manajer menengah umumnya musuh utama dari perubahan. Untuk mencegah situasi ini, Felton menyarankan supaya organisasi mengenali dua macam manajer menengah. Kelompok pertama terdiri dari orang-orang yang memiliki keberanian untuk berubah karena mereka memulai dari bawah. Mereka juga memainkan peran penting sebab memiliki pengalaman mengetahui seluk beluk pekerjaannya. Lalu, kelompok kedua adalah orang-orang yang konsisten di jalur promosi yang nantinya berharap bisa jadi senior. Kedua jenis manajer ini diperlukan oleh perusahaan mereka mampu merubah jika mereka menemukan kepentingan di situ. Jika, senior eksekutif berkeinginan untuk merubah keduanya, Felton merekomendasikan bahwa mereka membentuk satuan tugas khusus di level terdepan dan mengemukakan pentingnya perubahan dan melaporkan langsung ke senior level di atas manajer menengah. Ini diterapkan sampai satuan tugas ini permanen atau bahkan bisa seterusnya. Anda perlu menciptakan kemitraan diantara senior di atas level manajer menengah dengan orang di bagian terdepan dan orang-orang di level terdepan ini perlu di berdayakan. Jika mereka bekerja untuk manajer menengah, mereka tidak akan pernah diberdayakan, kata Felton. Mengurangi hambatan dari manajer menengah dan secara pasti juga bisa mendulang hasil, hal ini diperkenalkan oleh General Electric di bawah Jack Welch. Felton menambahkan bahwa manajer menengah yang memahami perubahan menerapkan kepemimpinan supaya dianut dan untu menuntun laporan mereka. Dengan melakukan itu, mereka juga menempatkan diri untuk posisi yang lebih baik yang lebih senior. Sebagai orang yang tumbuh menjadi pemimpin, mereka biasa menemukan bahwa kemampuan memimpin memerlukan sesuatu yang lebih canggih dan perlu ada penambahan. Anda harus menemukan jalan untuk mempengaruhi orang-orang dan menginspirasikan mereka dengan visi, kata Hanfield-Jones. Kemudian, Anda harus membentuk visi, kebudayaan, dan nilai dari organisasimu. Dan bagaimana pastinya, apakah seorang dengan sedikit atau tidak memiliki kemampuan dan pengalaman manajerial atau pengawasan bisa maju selangkah menjadi seorang pemimpin? Itu hanya masalah niat dan usaha, kata Useem. Anda harus memutuskan: bahwa aku akan berjalan ke depan untuk melakukan perubahan. Aku akan pergi menawarkan semangat yang segar dan membuat orang-orang yakin tentang kemana perusahaan atau organisasi ini akan melangkah. 4 / 5
5 Unseem menambahkan: Kepemimpinan hanyalah mengenai komitmen dan tujuan tiap orang. *) Diterjemahkan oleh Eko Adi dari 5 / 5
Profesionalisme di Tempat Kerja
Profesionalisme di Tempat Kerja Oleh: Iqbal Islami *) Pendahuluan Nilai yang kedua dari lima nilai-nilai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) adalah profesionalisme. Tidak salah bagi Kemenkeu menempatkan profesionalisme
Lebih terperinciHP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com
e-mail : sitisyamsiar@yahoo.com HP : 081-1286833 Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com Dalam sebuah ayat Allah SWT Menegaskan, bahwasannya: Artinya: (yaitu) bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan
Lebih terperinciFaktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365
Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor keberhasilan penting yang mempengaruhi penerapan Office 365 serta cara agar berhasil menggunakannya dalam rollout Office 365 akan
Lebih terperinciKepemimpinan dan Budaya Perusahaan
Kepemimpinan dan Budaya Perusahaan Desain Organisasi untuk Peningkatan Produktivitas Menyederhanakan Mengurangi jumlah lapisan (layer) Mengurangi dan menghilangkan birokrasi Meng-Empower karyawan Meningkatkan
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd
KEPEMIMPINAN OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd Apa itu Kepemimpinan? Suatu kemampuan untuk berproses dari seseorang untuk dapat membawakan tujuan dari kelompok yang dipimpinnya. Profil Pemimpin Tanggung
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto
MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemimpin Menurut Tjiptono (2001:79) pemimpin yang baik harus memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: 1. Tanggung jawab yang seimbang:
Lebih terperinciPERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan
PERENCANAAN Tujuan Instruksional Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai perencanaan, proses pembuatan rencana dan tingkat rencana organisasi serta hambatan-hambatan dalam perencanaan. Materi Pembahasan
Lebih terperinci1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi.
mansur@uny.ac.id 1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi. 3. Membahas sejumlah topik yang terkait dengan individu yang bekerja dalam manajemen olahraga.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (human resources) secara unggul. Sumber daya manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat global, perlu mempersiapkan sumber daya manusia (human resources) secara unggul. Sumber daya manusia yang unggul diperlukan,
Lebih terperinciKerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik
Kerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik The Medical Leadership Competency Framework (MLCF) Dibuat atas dasar konsep kepemimpinan bersama di mana kepemimpinan tidak terbatas hanya pada pemimpin saja, dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan suatu organisasi bisa dilihat dengan jelas bahwa salah satu sumber daya yang paling penting adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia di tingkat
Lebih terperinciTALENTA BERGANDA KEPEMIMPINAN ORGANISASIONAL
TALENTA BERGANDA KEPEMIMPINAN ORGANISASIONAL Adakalanya ketika seseorang mulai meniti karir baik sebagai pekerja profesional di bidang bisnis maupun saat merintis karir sebagai wirausahawan, dihinggapi
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN INOVASI PEMIMPIN DALAM ORGANISASI
MENGEMBANGKAN INOVASI PEMIMPIN DALAM ORGANISASI Oleh Samsul Hidayat, M.Ed (Widyaiswara Madya BKD & DIKLAT Provinsi NTB) ABSTRAKSI Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi berbagai
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN - 2. Menentukan Hal yang Harus Disiapkan Saat Memulai Bisnis. Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak. Modul ke: Fakultas.
KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: Menentukan Hal yang Harus Disiapkan Saat Memulai Bisnis Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 Menentukan Hal yang Harus Disiapkan Saat
Lebih terperinciBAB VII KEBIJAKAN ANTI PENIPUAN, KORUPSI, DAN ANTI SUAP
BAB VII KEBIJAKAN ANTI PENIPUAN, KORUPSI, DAN ANTI SUAP 1 Tujuan Tujuan dari kebijakan ini yaitu untuk memberikan kontrol dalam pemenuhan kepatuhan dengan semua peraturan korupsi dan anti suap yang dapat
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Menurut Lussier (2005: 486) mengatakan bahwa iklim organisasi adalah persepsi
16 II. LANDASAN TEORI A. Definisi Iklim Organisasi Menurut Lussier (2005: 486) mengatakan bahwa iklim organisasi adalah persepsi pegawai mengenai kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi sebagai era tanpa batas yang ditandai dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi sebagai era tanpa batas yang ditandai dengan semakin bebasnya sumber daya manusia (SDM) dunia memasuki Negara lain dengan menawarkan keahliannya,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori level leader
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam pemotretan Profil Budaya Organisasi ini menggunakan kuesioner OCAI terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori
Lebih terperinciSIKAP WIRAUSAHA. Ketika Anda mempekerjakan orang yang lebih pintar dari Anda, maka Anda membuktikan bahwa Anda lebih pintar daripada mereka
SIKAP WIRAUSAHA SIKAP WIRAUSAHA Ketika Anda mempekerjakan orang yang lebih pintar dari Anda, maka Anda membuktikan bahwa Anda lebih pintar daripada mereka SIKAP WIRAUSAHA Merencanakan sendiri target sukses
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terdiri dari tiga bentuk badan usaha yaitu swasta, BUMN dan koperasi. Badan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan tentang pelaku ekonomi nasional terdiri dari tiga bentuk badan usaha yaitu swasta, BUMN dan koperasi. Badan Usaha Milik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak bermunculan perusahaan baru dengan berbagai jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia banyak bermunculan perusahaan baru dengan berbagai jenis usaha. Munculnya perusahaan-perusahaan ini diharapkan akan menambah luasnya lapangan kerja
Lebih terperinciBAB III SOLUSI BISNIS
BAB III SOLUSI BISNIS Untuk membantu perusahaan dalam mempersiapkan diri mengimplementasikan MBCfPE di dalam organisasi, maka penulis mencoba untuk membuat suatu model yang bertujuan: - Mengidentifikasi
Lebih terperinciKepemimpinan: Dampaknya Terhadap Organisasi Berkinerja Tinggi. Achmad Sobirin Universitas Islam Indonesia
Kepemimpinan: Dampaknya Terhadap Organisasi Berkinerja Tinggi Achmad Sobirin Universitas Islam Indonesia Pendahuluan Dalam banyak hal keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi mencapai tujuan tidak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teori tentang kepemimpinan berkembang dengan sangat pesatnya. Diawali dari perdebatan kepemimpinan itu bisa dipelajari atau merupakan sesuatu sifat yang diturunkan lewat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Pada masa sekarang ini, manajemen bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita. Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari bahasa
Lebih terperinciDevi Tirttawirya FIK UNY 1
Devi Tirttawirya FIK UNY 1 BUILDING A WINNING TEAM Devi Tirtawirya Pendahuluan Tim adalah sebuah kumpulan orang yang mempunyai kepentingan dan pemikiran yang sama untuk mewujudkan suatu gagasan atau kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan perubahan organisasi. Alat secanggih apapun yang dimiliki suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kunci sukses sebuah organisasi terletak pada sumber daya manusia yaitu sebagai inisiator dan agen perubahan yang secara bersama meningkatkan kemampuan perubahan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. di perusahaan dan juga kaitannya dengan aspek penelitian.
BAB V PENUTUP Pada bab ini disajikan kesimpulan dari proses penelitian yang dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran yang dapat diberikan terkait dengan topik penelitian di perusahaan dan juga kaitannya
Lebih terperinciDasar-dasar Manajemen dan Kepemimpinan
MODUL PERKULIAHAN Dasar-dasar Manajemen dan Kepemimpinan Pengertian dan Peranan Manajemen #2 Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Public Relations 02 MK42001
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diselesaikan melalui hubungan dengan rekan kerja. Oleh karena itu, hubungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hampir semua pekerjaan yang ada di dalam setiap organisasi diselesaikan melalui hubungan dengan rekan kerja. Oleh karena itu, hubungan baik antar rekan kerja harus dibina.
Lebih terperinciPROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA Bulaksumur, Yogyakarta Telp. (0274) , , Fax.
PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA Bulaksumur, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 550435, 901435., Fax. 550436 Kepada yang terhormat, Bapak/Ibu/Saudara/i Aparatur Sipil Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki era globalisasi ini, perkembangan perekonomian khususnya di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR ESDM MELALUI PENGEMBANGAN BPSDM-ESDM
PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR ESDM MELALUI PENGEMBANGAN BPSDM-ESDM Oleh : Darius Agung Prata Widyaiswara Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Dalam rangka mengembangkan kompetensi sumber
Lebih terperinciApaKarakteristik seorang Wirausahawan Sosial?
seorang 14 Sosial yang Sukses Kewirausahaan Sosial Pengenalan Kewirausahaan Sosial HASIL KOLABORASI OLEH TIM: DITULIS & DIADAPTASI OLEH: Winda Senja Josh Sihombing TERINSPIRASI DARI: National Center for
Lebih terperinciKode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%
Kode Perilaku 2 Vesuvius / Kode Perilaku 3 Pesan dari Direktur Utama Kode Perilaku ini menegaskan komitmen kita terhadap etika dan kepatuhan Rekan-rekan yang Terhormat Kode Perilaku Vesuvius menguraikan
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASIONAL
MANAJEMEN OPERASIONAL SUBSISTEM MANAJEMEN TENAGA KERJA Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. PENDAHULUAN Subsistem yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia dalam hal keterampilan dan pengetahuan
Lebih terperinciManajemen dan Manajer
Manajemen dan Manajer Peta pembelajaran Manajemen dan Manajer (6) Role of manager (1) Manajemen dan Manajer Definisi 3 Poin (5) Keterampilan manajer 4 Poin (4) Kegiatan-kegiatan manajer 8 Poin Manajemen
Lebih terperinci7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)
7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait
Lebih terperinciI. PENGANTAR II. DATA RESPONDEN
No:... SURVEY KARYAWAN PT. XXX PERIODE TAHUN YYYY I. PENGANTAR Kami konsultan yang ditunjuk oleh PT. XXX sedang melakukan survey tentang Human Resources Index yang berkaitan dengan kepuasan karyawan. Sehubungan
Lebih terperinciPengaruh Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kemajuan Sekolah di SMP Kabupaten Karanganyar
Pengaruh Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kemajuan Sekolah di SMP Kabupaten Karanganyar Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan dalam Program Studi Manajemen Sistem
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pulau Umang Resort & Spa berada pada kategori kuat, artinya bahwa budaya
122 122 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di Pulau Umang Resort & Spa maka
Lebih terperinciin 5 Apa itu? Kami adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Social Network Marketing
in 5 Halo! Selamat datang di HDI in 5, sebuah panduan singkat untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai bisnis HDI. Kami juga akan memberikan Anda ide mengenai bagaimana Enterpriser lainnya memulai bisnis
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 448/P/SK/HT/2010
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 8/P/SK/HT/00 TENTANG TATA CARA PENILAIAN KINERJA DAN PEMBERIAN INSENTIF KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,
Lebih terperinciPROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations
Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Budaya Kerja Humas yang Efektif Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Professional Image Modul - 10 Syerli
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I. 1. Dokter sebagai Pemimpin di Rumah Sakit Direktur atau kepala rumah sakit di Indonesia harus seorang tenaga medis, yaitu dokter atau dokter gigi, yang mempunyai
Lebih terperinciKUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V
L1 KUESIONER Berilah tanda (V) pada jawaban yang dipilih UMUM 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V 2 Apakah struktur organisasi perusahaan memuat secara jelas garis
Lebih terperinciPatricia Dhiana Paramita *)
GAYA KEPEMIMPINAN (STYLE OF LEADERSHIP) YANG EFEKTIF DALAM SUATU ORGANISASI Patricia Dhiana Paramita *) Abstraksi Gaya (style of leadership) ternyata merupakan ringkasan dari bagaimana seorang pemimpin
Lebih terperinciBelum SUKSES 24 JAM 24 JAM SUKSES
22 Mei 2015 Belum SUKSES 24 JAM 24 JAM SUKSES HWY??? TIDAK MAMPU TIDAK MAU MAMPU TIDAK MAU TIDAK MAMPU MAU MAMPU MAU WHAT MUST I DO.? PERSONAL BRAND (PB) Dipahami sebagai suatu pencitraan terhadap publik,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
IMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI Oleh Drs. Samsul Hidayat, M.Ed (Widyaiswara Madya BKD & Diklat Provinsi NTB) ABSTRAK Banyak pemimpin besar meraih keberhasilan dalam pekerjaan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar bagi kelangsungan hidup organisasi. Persaingan juga telah menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan yang terjadi akhir-akhir ini telah memberikan dampak yang besar bagi kelangsungan hidup organisasi. Persaingan juga telah menyebabkan terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh setiap anggota dan lapisan masyarakat, tenaga kerja, perusahaan bahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi menciptakan pola pikir masyarakat yang mau tidak mau harus menghadapi perubahan, kemajuan dan pembaharuan. Hal ini harus dihadapi oleh setiap
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN. Bab 12
KEPEMIMPINAN Bab 12 Kepemimpinan Swansburg (1995), menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas suatu kelompok yang terorganisasi dalam usahanya mencapai penetapan dan
Lebih terperinciOleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan
PROMOSI JABATAN MELALUI SELEKSI TERBUKA PADA JABATAN ADMINISTRATOR; TATA CARA PELAKSANAAN DAN KEMUNGKINAN PENERAPANNYA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KAB. KOLAKA Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset penting untuk menunjang keberhasilan suatu organisasi. Sumber daya manusia adalah pelaksana seluruh kebijakan organisasi sehingga
Lebih terperinciPemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika
Modul ke: Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA
Kebijakan Pengungkap Fakta KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA Pernyataan Etika Perusahaan (Statement of Corporate Ethics) Amcor Limited menetapkan kebijakannya terhadap pengungkapan fakta dan komitmennya untuk
Lebih terperinciTantangan Dasar Desain Organisasi
Modul ke: Tantangan Dasar Desain Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,
Lebih terperinciBERPERILAKU KEPEMIMPINAN BISNIS. by DEP AGB 07
BERPERILAKU KEPEMIMPINAN BISNIS by DEP AGB 07 4. MENJADI PEMIMPIN MULTIBUDAYA MENGEMBANGKAN SENSITIVITAS BUDAYA BELAJAR MENGAPRESIASI PERBEDAAN MENGENALI SIKAP DAN NILAI BUDAYA MEMOTIVASI ORANG YANG BERBEDA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Budaya dapat membantu organisasi agar dapat terus bertahan dengan menyediakan standar yang tepat. Secara tidak langsung budaya organisasi dapat membentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi pasti menginginkan untuk memiliki sumber daya manusia (SDM) yang baik untuk organisasinya tak terkecuali di Indonesia. Ironisnya, untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelumnya dikarenakan ruang lingkup dan luas perusahaan yang telah meluas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang masih mempunyai ukuran relatif kecil dimana operasi atau kegiatan perusahan dapat dikerjakan beberapa orang, pemilik atau pemimpin dapat mengawasi dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Inovatif Kerja 1. Definisi Perilaku Inovatif Kerja West dan Farr (dalam West, 2006) mengatakan inovasi bisa diartikan sebagai pengenalan dan pengaplikasian ide, proses,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. intrapreneurship sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam organisasi
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Intrapreneurship 2.1.1 Pengertian Intrapreneurship Berdasarkan pendapat Antonic dan Hisrich (2003, p9) intrapreneurship sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam
Lebih terperinciPengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya Manusia Organisasi memandang pentingnya diadakan pengembangan sumber daya manusia sebab pada saat ini karyawan merupakan asset yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi
Lebih terperinciMATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Pokok Bahasan: ORGANISASI BISNIS YANG BAIK DAN RASIONAL Pertemuan ke 4
MATERI KULIAH ETIKA BISNIS Pokok Bahasan: ORGANISASI BISNIS YANG BAIK DAN RASIONAL Pertemuan ke 4 Suatu organisasi bisnis dapat bertahan lama bukan dibentuk oleh suatu manajemen yang hebat, tidak juga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen yang berkaitan dengan pengelolaan kegiatan pemberdayaan sumber daya manusia disebut manajemen sumber daya manusia. Pada umumnya,
Lebih terperinciContoh Perilaku dan Budaya Organisasi
Contoh Perilaku dan Budaya Organisasi Perilaku pegawai tidak terlepas dengan budaya organisasi. Menurut Kotter dan Hesket, budaya organisasi merujuk pada nilai-nilai yang dianut bersama oleh orang dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Komunikasi organisasi Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pergeseran industri dan perubahan perilaku karyawan. Sumber daya manusia (SDM)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perasaingan dalam dunia bisnis merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh organisasi. Organisasi dituntut untuk mampu menghadapi perubahan paradigma, pergeseran
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. lebih dari lima puluh orang. Usaha kecil memiliki ciri-ciri: (1) manajemen
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Usaha Kecil 2.1.1 Pengertian Usaha kecil adalah usaha yang pemiliknya mempunyai jalur komunikasi langsung dengan kegiatan operasi dan juga dengan sebagian besar tenaga kerja
Lebih terperinciMODUL KELIMA KEPEMIMPINAN. Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si
MODUL KELIMA KEPEMIMPINAN Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI 2011 1 MODUL KELIMA KEPEMIMPINAN 1. Tujuan Instruksional Umum Dengan
Lebih terperinciKUESIONER. Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam Bapak/Ibu Pimpinan Perusahaan/Instansi,
KUESIONER Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam Bapak/Ibu Pimpinan Perusahaan/Instansi, Saya adalah Mahasiswa Doktoral Manajemen Bisnis IPB yang sedang menyusun disertasi mengenai standar kompetensi Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memerlukan suatu pembagian tugas atau. pembagian kerja yang jelas. Masing-masing bagian yang membangun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi memerlukan suatu pembagian tugas atau pembagian kerja yang jelas. Masing-masing bagian yang membangun organisasi tersebut, di dalam melaksanakan
Lebih terperinciPengertian Kepemimpinan, Pemimpin dan Pimpinan
II. Pengertian Kepemimpinan, Pemimpin dan Pimpinan 1. Pengertian Kepemimpinan. Setiap dan semua organisasi apapun jenisnya pasti memiliki dan memerlukan seorang pimpinan tertinggi ( pimpinan puncak/top
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang ditemui setiap individu dalam kehidupannya. Ketidakmampuan mereka sebagai sumber
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinci1. KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN
Dok. Irsyadi Siradjuddin MK. DASAR DASAR MANAJEMEN 1. KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN IRSYADI SIRADJUDDIN TOPIK PERTEMUAN 1. Perkenalan 2. Kontrak 3. Pengertian Komunikasi 4. Tujuan Komunikasi 5. Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ekonomi program diploma III Universitas Andalas dalam mencapai gelar Ahli
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang Magang merupakan suatu keharusan bagi setiap mahasiswa Fakultas Ekonomi program diploma III Universitas Andalas dalam mencapai gelar Ahli Madya. Kegiatan magang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian Motivasi Kerja Motivasi adalah proses seseorang untuk mendorong mereka melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Sedangkan motivasi kerja adalah keinginan yang timbul
Lebih terperinciKODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.
KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen menurut Daft (2002) adalah pencapaian sasaran-sasaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen menurut Daft (2002) adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
Lebih terperinciBAHAN AJAR 3 MOHD. KURNIAWAN. DP
BAHAN AJAR 3 MOHD. KURNIAWAN. DP Adalah pernyataan evaluatif mengenai obyek, orang, atau peristiwa Adalah kecenderungam yang menetap untuk merasa dan bertindak dengan cara tertentu pada beberapa obyek.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi dan Asean Economic Community, perusahaan UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi dan Asean Economic Community, perusahaan dituntut untuk gesit dalam mengembangkan inovasi dan strategi yang baru agar mampu bersaing dengan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN A. Simpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Kepuasan komunikasi organisasional memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap kepuasan kerja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Disamping sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia juga memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah perusahaan. Disamping sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia juga memiliki peran vital
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survey di PT PLN Persero Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta) Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciririkyunita@yahoo.co.id SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Sistim formal dan proses informal mempengaruhi perilaku manusia dalam organisasi. Sistim formal terdiri dari perencanaan starategis, anggaran dan pelaporan.
Lebih terperincimelalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era perkembangan globalisasi seperti sekarang ini, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang jauh lebih berkualitas dan kompeten menjadi hal yang
Lebih terperinciDan, bagaimana kita melepaskan diri dari Zona Nyaman
ILUSI ZONA NYAMAN Dan, bagaimana kita melepaskan diri dari Zona Nyaman Oleh Rahmat http://www.zonasukses.zom ebook Gratis Hanya Untuk Member Zona Sukses. Jika menurut Anda ebook ini akan bermanfaat untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010).
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Happiness at Work 1. Definisi Happiness at Work Happiness at work dapat diidentifikasikan sebagai suatu pola pikir yang memungkinkan karyawan untuk memaksimalkan performa dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini diawali dengan latar belakang peneliti dalam pemilihan topik
BAB I PENDAHULUAN Bab ini diawali dengan latar belakang peneliti dalam pemilihan topik penelitian. Latar belakang masalah berisi pemaparan mengenai isu konseptual employee engagement dan isu kontekstualnya
Lebih terperinciKode etik bisnis Direvisi Februari 2017
Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran sumber daya manusia dalam sebuah organisasi tidak kalah pentingnya dengan sumber daya lain seperti modal, investasi dan teknologi. Sebab sumber daya
Lebih terperinciNilai dan Kode Etik Pirelli Group
Nilai dan Kode Etik Pirelli Group Identitas Pirelli Group secara historis dibentuk oleh seperangkat nilai yang selama bertahun-tahun berusaha untuk dicapai dan dijaga oleh kami. Selama bertahun-tahun
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI
BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 4.1 Gambaran Umum Camar Resources Canada, Inc. CRC, Inc pada bulan November 2004 membeli 70% saham Indo- Pacific Resources (Java) Ltd. dan menjadi operator
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM
Modul ke: KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH ETIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 Fakultas FASILKOM Asrori,MA Program Studi Teknik Informatika http://www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinci