IMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI Oleh Drs. Samsul Hidayat, M.Ed (Widyaiswara Madya BKD & Diklat Provinsi NTB) ABSTRAK Banyak pemimpin besar meraih keberhasilan dalam pekerjaan dan kehidupannya melalui seperangkat hukum kepemimpinan yang mendetail. Sedangkan manajer "biasa", tanpa mengecilkan usaha mereka dalam menjalankan sistem kepemimpinan lain yang cukup beragam, pada kenyataannya tidak mempunyai banyak kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin sejati. Adapun 10 hukum kepemimpinan yang perlu diperhatian adalah 1) memiliki visi, 2) disiplin, 3) memiliki kebijaksanaan, 4) keberanian, 5)kebersahajaan, 6) pembuat keputusan, 7) persahabatan, 8) kemampuan melatih, dan berdiplomasi, 9)kemampuan eksekutif, 10) memiliki kekuasaan inspiratif. Kata kunci : Pemimpin, manajer, hukum kepemimpinan, PENDAHULUAN Apa yang membedakan seorang manajer yang memiliki karakter "pemimpin" dengan manajer "biasa" walaupun ia telah mengikuti berbagai macam pelatihan kepemimpinan yang sangat keras? Mengapa ada pemimpin yang seperti ditakdirkan sebagai orang besar, sedangkan ada pemimpin lainnya disalahkan atau menyalahkan diri karena memimpin secara biasabiasa saja. Jika menurut anda perbedaan tersebut hanya terletak pada "keberuntungan" atau "kesempatan", pendapat anda tidak sepenuhnya

2 benar. Hanya sebagian kecil dari pemimpin sukses mencapai keberhasilan besar melalui keberuntungan dan kesempatan. Berdasarkan suatu data statistik, banyak pemimpin besar meraih keberhasilan dalam pekerjaan dan kehidupannya melalui seperangkat hukum kepemimpinan yang mendetail dan merupakan prinsip-prinsip yang telah diujicobakan. Sedangkan manajer "biasa", tanpa mengecilkan usaha mereka dalam menjalankan sistem kepemimpinan lain yang cukup beragam, pada kenyataannya tidak mempunyai banyak kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin sejati. SEPULUH (10) HUKUM KEPEMIMPINAN Dengan menerima kesepuluh prinsip ini atau paling tidak sebagian besar darinya, kesuksesan berada tak jauh dari anda. Berikut adalah ringkasan dari 10 hukum kepemimpinan yang telah diterima dan dikembangkan oleh pelaku-pelaku bisnis dengan landasan yang cukup kuat sehingga memungkinkan seorang manajer "biasa" membuat satu lompatan besar menjadi seorang "pemimpin" Hukum 1--Pemimpin memiliki visi Visi adalah kunci untuk memahami kepemimpinan. Seorang pemimpin sejati tidak pernah kehilangan kemampuan seperti yang dimiliki anakanak:berimajinasi/bermimpi. Dan ini mereka ujudkan dalam bentuk visi; yaitu impian tentang masa depan; atau seperti melihat sebuah lukisan besar yang mana pemimpin itu sendiri ikut melukis suatu bagiannya. Dengan demikian, visi menjadi sebuah tantangan dunia bagi setiap pemimpin untuk membuat jejak langkah di sana, melalui kekuatan ide, kepribadian, nilai-nilai diri, dan harapan. Bagi kepemimpinan dan pengikutnya, tidak ada sesuatu yang lebih

3 menyenangkan dan memotivasi orang daripada visi untuk mendapatkan sesuatu yang istimewa. Maka, kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk meraih tujuan yang diminati oleh sebagian besar kelompok tersebut. Di lain pihak, tujuan tersebut menguntungkan bagi mereka. Oleh karena itu, visi bersama haruslah menjadi perasaan yang komperehensif tentang posisi, arah, dan cara hidup untuk meraih tujuan, dan apa yang akan dilakukan ketika tujuan itu teraih. Visi seperti api ungun di perkemahan, dimana orang-orang berkumpul mengelilinginya karena cahaya, energi, kehangatan, dan kebersamaan. Meski visi adalah impian, namun visi harus fokus dan khas. Visi yang terlalu luas akan membuat pemimpin seolah-olah berada di awang-awang dan kehilangan keberanian untuk mencoba. Visi anda harus berpijak pada kenyataan sehingga tujuan bisa diraih dengan sukses dan tidak mematahkan semangat anda dan orang-orang di sekitar anda. Hukum 2--Pemimpin memiliki disiplin. Di dunia ini berlaku hukum tak tertulis, apakah kita akan mendisiplinkan diri sendiri atau yang akan didisiplinkan oleh orang lain. Keberhasilan yang berlangsung terus menerus tidak bisa diraih tanpa disiplin, ketekunan, dan usaha. Disiplin merupakan mandat bagi pemimpin untuk meraih tujuan dan visi-visinya. Salah satu kesalahan besar generasi kita adalah tidak terlalu menghargai pentingnya kedisiplinan. Banyak orang terpengaruh oleh budaya superfisial yang cenderung menolak segala bentuk pengekangan, dan mengikuti dorongan alami diri kita untuk bersikap santai. Kita dengan mudah melupakan fakta bahwa segala sesuatu dalam hidup tidak mungkin diraih tanpa disiplin. Sangat sering terjadi seorang pemimpin meraih sukses pada tingkat tertentu, dan kemudian berhenti dan kehilangan semangat bertarung.

4 Mereka harus kembali pada titik start mereka. Ini dikarenakan mereka kehilangan milik mereka yang berharga, yaitu, kedisiplinan diri. Hukum 3--Pemimpin memiliki kebijaksanaan Pengetahuan dapat diingat, sedangkan kebijaksanaan menembus batasbatas fisik. Kebijaksanaan adalah sesuatu yang memudahkan kita untuk menggunakan pengetahuan secara benar. Kita hidup di jaman ledakan penegtahuan. Berbagai studi memperlihatkan bahwa setengah dari pengetahuan manusia telah ditemuan satu dekade yang lalu dan seterusnya. Lebih lanjut, pengetahuan kita akan berlipat ganda pada dekade terakhir. Pemimpin yang efektif selalu mengembangkan pengetahuannya dengan membaca. Mereka mengumpulkan fakta yang diperlukan sehingga tidak terbatasi dirinya dalam mengambil keputusan. Dengan berpengetahuan, seorang pemimpin tidak takut, ragu-ragu, atau khawatir dalam menyelesaikan pekerjaan, dan terbantu untuk mengatasi banyak masalah, sekaligus merupakan alat untuk berproses. Kebijaksanaan adalah bagaimana menggunakan pengetahuan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya, dan mengembangkan kemampuan untuk menyatakan pendapat. Seorang pemimpin yang efektif memiliki penglihatan kebijaksanaan bukan dari matanya, namun dari dalam dirinya. Kebijaksanaan menuntun diri seorang pemimpin untuk mengenali suatu masalah terlebih dahulu sebelum masalah itu terlanjur menjadi besar. Hukum 4--Pemimpin memiliki keberanian. Keberanian seringkali diungkapkan dengan istilah yang berbeda-beda. Ada yang menyatakannya dalam istilah: kegagahan, kepahlawanan, kecerdikan. Tetapi apa pun namanya, keberanian tidak pernah dapat didefinisikan. Keberanian adalah suatu jalan untuk mengekspresikan kekuatan di dalam

5 diri kita, inti dari pikiran kita untuk melawan semua keganjilan, peneguhan bagi kita untuk tetap bertahan pada posisi tersebut. Tingginya gunung Himalaya menantang keberanian seorang pendaki. Kesulitan pekerjaan memotivasi seorang pemimpin, dan kebutuhan akan bersaing memberikan inspirasi bagi pemimpin. Kepemimpinan sejati adalah mengatakan "ya" untuk hidup, tidak menghindar ketika tugas memanggil. Keberanian adalah bertindak dalam ketakutan, bukan tanpa ketakutan. Keberanian adalah melakukan hal yang ditakutkan. Jika anda melakukan sesuatu tanpa takut, itu bukan keberanian. Kepemimpinan adalah perjuangan yang memerlukan keberanian. Memiliki keberanian berarti melakukan sesuatu yang diyakini benar, dan bersedia menanggung segala resikonya. Ada beberapa alasan untuk menciptakan keberanian: pemimpin sejati ingin hidup untuk sebuah alasan yang benar dan luhur. Pemimpin sejati sadar bahwa orang memperhitungkan mereka, organisasi dan tim mereka, bahkan keluarga mereka. Pemimpin sejati selalu menjaga visinya menyala dalam dirinya. Inilah yang menumbuhkan keberanian. Hukum 5--Pemimpin memiliki Kebersahajaan. Kebersahajaan adalah karakter yang penting dalam kehidupan seorang pemimpin. Kebanyakan orang hanya memikirkan dirinya sendiri dan mengingkari bahwa keberhasilan yang mereka raih tak terlepas dari usaha oranng lain. Kebersahajaan menghargai usaha-usaha orang lain. Itu pula mengapa kebersahajaan selalu dihargai orang lain pula. Kebersajahaan adalah sikap untuk tidak berpusat pada diri sendiri. Banyak frustasi, penderitaan, dan ketidakbahagiaan melanda seseorang karena mereka menjadikan diri mereka sebagai pusat kehidupan mereka. Mereka menuntut orang lain menghargai mereka dan menjadikannya sebagai motivasi hidup. Itu membuat hidup mereka sendiri di luar fokus.

6 Salah satu bukti kebesaran seorang pemimpin adalah semangat rendah hati. Seseorang yang rendah hati tidak dapat dijatuhkan atau dipuji setinggi langit. Mereka tidak akan mengambil sikap yang berbeda untuk menghadapi situasi-situasi yang berbeda seperti itu. Mereka mengerti apa yang harus dilakukan dan menjalankan pekerjaannya dengan baik, namun mereka tidak mengharapkan penghargaan untuk setiap perolehan yang mereka capai. Pemimpin yang bersahaja tidak memperdulikan siapa yang menghargai mereka. Bahkan mereka akan memberikan penghargaan mereka pada siapa pun tak peduli siapa yang melakukan pekerjaan baik itu. Sedangkan pemimpin yang tidak bersahaja, tidak bersikap rendah hati, menginginkan lebih banyak penghargaan. Bagi orang semacam ini penghargaan merupakan jaminan bagi nilai diri mereka. Memang secara alami, pemimpin cenderung bersikap arogan. Namun percayalah setiap orang selalu menilai diri kita. Kita selalu berada di dalam perubahan yang berlangsung terus-menerus, oleh karena itu pemimpin perlu menilai diri mereka secara terus-menerus pula. Hukum 6--Pemimpin adalah pembuat keputusan. Seorang pemimpin adalah orang yang melakukan tindakan. Dan, untuk itu ia harus menguasai seni membuat keputusan. Pemimpin yang efektif bekerja secara konstan untuk mempermudah pengambilan keputusan. Ada beberapa pedoman yang mereka pegang dalam mengambil keputusan. Pertama, mereka menjernihkan masalahnya terlebih dahulu. Mereka mengupas masalah hingga menjadi sederhana. Kedua, mereka mengumpulkan fakta. Mereka tidak terburu-buru mengambil keputusan sebelum mengumpulkan cukup fakta. Pemimpin yang baik

7 membuat keputusan dengan cepat, oleh karena itu mereka harus memiliki fakta sebanyak mungkin. Mereka tidak mengandalkan asumsi. Bila masalah telah jernih dan fakta terkumpulkan, maka keputusan akan datang dengan sendirinya. Ketiga, mereka menghindari situasi yang menekan. Mereka tidak suka mengambil keputusan yang singkat. Cepat bukan berarti singkat. Oleh karena itu sekali membuat keputusan mereka tidak mudah untuk mengubahubahnya. Keempat, mereka memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi. Bagi mereka resiko bukan hanya sesuatu yang buruk, namun mungkin juga sesuatu yang baik. Oleh karena itu mereka memperhitungkan nilai sebuah resiko. Kelima, mereka mempertimbangkan bagaimana keputusan yang mereka buat bisa mempengaruhi semua orang yang terlibat. Itu berarti mereka harus mengusahakan pemikiran dari anggota tim mereka. Keenam, mereka memikirkan dampak dari keputusan mereka hingga lima tahun ke muka, atau bahkan sepuluh tahun ke depan. Terakhir, mereka mempertanyakan apakah keputusan mereka legal atau tidak, bermoral atau tidak, etis atau tidak. Apakah keputusan itu membuat hati menjadi damai atau tidak Hukum 7--Pemimpin mengembangkan persahabatan. Pemimpin sejati tahu bahwa hidup ini selalu tergantung pada semangat dan bantuan orang lain. Tak ada seorang pun mampu melakukan semuanya sendiri. Mereka berupaya dengan sungguh-sungguh membangun persahabata. Mereka menghargai teman. Bagi mereka, teman adalah pulau dimana mereka menemukan rasa aman, dan komunikasi dapat dilakukan

8 tanpa suara. Namun demikian, pemimpin sejati tidak memanfaatkan teman demi kepentingan mereka sendiri. Persahabatan selalu dibangun di atas penghargaan yang setara. Untuk mendapatkan teman, pemimpin tidak berusaha membuat orang lain tertarik pada mereka, namun mereka menumbuhkan minat pada orang lain. Mereka memilih teman bukan dari apa yang dimiliki, melainkan dari siapa temanteman mereka. Mereka pun mampu menghargai keberhasilan teman tanpa ada rasa iri dan cemburu. Hukum 8--Pemimpin itu melatih dan berdiplomasi. Pemimpin yang sukses berusaha membantu orang lain sukses dalam pekerjaannya. Mereka senantiasa melatih bawahannya untuk bisa melakukan pekerjaannya dengan baik. Mereka mendorong orang lain mampu meraih tujuannya. Ini membuat orang-orang merasa nyaman dengan diri dan pekerjaan mereka Kepemimpinan itu bukan sekedar mengetahui arah perjalanan pemimpin, melainkan juga bagaimana bisa bekerja dengan orang lain secara efektif. Dalam bekerja dengan orang lain, seorang pemimpin membutuhkan kehangatan, antusiasme, dan sesitivitas. Ini semua akan menumbuhkan loyalitas dari orang-orang. Membangun loyalitas semacam ini membutuhkan waktu yang lama. Loyalitas hanya diberikan oleh orang-orang pada pemimpinnya hanya bila mereka berpikir bahwa pemimpin itu cukup bernilai untuk mendapatkannya. Seorang bijak mengatakan, apa yang kita lakukan untuk diri kita sendiri akan mati bersama kita. Sedangkan apa yang kita lakukan untuk orang lain akan diingat oleh dunia dan abadi.

9 Hukum 9--Pemimpin mengembangkan kemampuan eksekutif. Para pemimpin yang sukses tahu bahwa mengembangkan ketrampilan kepemimpinan adalah usaha sepanjang hidup. Sebuah studi membuktikan bahwa hal yang membedakan seorang pemimpin dengan pengikutnya adalah bahwa para pemimpin mempunyai kapasitas untuk mengembangkan dan meningkatkan ketrampilan mereka. Studi itu menemukan bahwa seorang pemimpin adalah juga seorang pelajar. Orang yang sukses adalah mereka yang punya disiplin untuk mengembangkan diri mereka. Mereka tidak statis. Mereka memiliki keberanian untuk menemukan hasil-hasil dalam jangka pendek. Bahkan mereka menyadari bahwa menjadi pemimpin adalah sesuatu dan proses yang harus terus-menerus dipelajari. Namun demikian, pemimpin mengembangkan gayanya sendiri. Ini dikarenakan mereka mempunyai visi dan tujuannya sendiri. Ada beberapa saran untuk mengembangkan kemampuan eksekutif. Pertama, pelajarilah tehnik-tehnik pemimpin yang sukses. Perhatikan bagaimana mereka mengartikulasikan visi dan memberikan inspirasi bagi orang lain Kedua, capailah keseimbangan hidup. Segala sesuatu ini adalah bagian dari hidup, karenanya lalui dengan penuh keseimbangan Ketiga, jagalah kepercayaan diri. Ada saat-saat dimana seorang pemimpin meragukan diri mereka sendiri, namun pemimpin yang berhasil selalu menjaga kepercayaan diri mereka. Keempat, asahlah kreativitas. Selalulah bertanya pada diri sendiri, bagaimana kita bisa melakukan,halyanglebihbaik. Terakhir, motivasilah diri sendiri. Ini adalah kunci keberhasilan. Pemimpin selalu memotivasi diri untuk membuat tindakan positif dan berorientasi pada tujuan

10 Hukum 10--Pemimpin memiliki kekuatan inspiratif. Beda seorang pemimpin yang sukses dengan pemimpin lainnya, adalah kemampuan untuk membangkitkan inspirasi bagi anak buahnya. Kunci menumbuhkan inspirasi adalah dengan bersikap antusias. Antusiasme selalu menarik perhatian orang lain dan menjaring pengikut, serta menciptakan kesenangan. Karenanya, pemimpin selalu adalah orang-orang yang antusias. Antusiasme ditunjukkan melalui usaha keras, tidak menyerah sampai meraih sukses, dan menikmati setiap pekerjaan yang dilakukan. Dalam upaya menumbuhkan inspirasi bagi pengikut, pemimpin bertidak sebagai figur yang diteladani. Namun, jangan campuradukkan kepemimpinan dengan keinginan untuk dihormati. Kepemimpinan justru menarik orang untuk membuat komitmen yang paling tinggi dan memungkinkan mereka untuk bersaing. Adaptasi dan terjemahan buku, The Ten (10) Laws of Leadership, Bill Newman

JADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan

JADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan LAMPIRAN 1 JADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN penelitain Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan I. Persiapan 1,5 ( satu setengah) Bulan II. III. Pelaksanaan

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN INOVASI PEMIMPIN DALAM ORGANISASI

MENGEMBANGKAN INOVASI PEMIMPIN DALAM ORGANISASI MENGEMBANGKAN INOVASI PEMIMPIN DALAM ORGANISASI Oleh Samsul Hidayat, M.Ed (Widyaiswara Madya BKD & DIKLAT Provinsi NTB) ABSTRAKSI Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi berbagai

Lebih terperinci

Patricia Dhiana Paramita *)

Patricia Dhiana Paramita *) GAYA KEPEMIMPINAN (STYLE OF LEADERSHIP) YANG EFEKTIF DALAM SUATU ORGANISASI Patricia Dhiana Paramita *) Abstraksi Gaya (style of leadership) ternyata merupakan ringkasan dari bagaimana seorang pemimpin

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI 176 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI terhadap prestasi belajar siswa b) pengaruh kemampuan guru SKI dalam mengelola kelas terhadap prestasi belajar

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 MODUL 3 MEMPENGARUHI & MEMBANGUN TEAM A. SUB POKOK BAHASAN Komunikasi Efektif untuk Mempengaruhi dan Membangun Team B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha telah mencapai era globalisasi, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha telah mencapai era globalisasi, dimana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha telah mencapai era globalisasi, dimana persaingan semakin ketat dan perubahan yang terjadipun semakin cepat sehingga para pengusaha harus dapat

Lebih terperinci

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,

Lebih terperinci

PERANAN PENDEKATAN SISTEM PROSES KELOMPOK DALAM MENGOPTIMALISASIKAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN. Dra. Ni Wayan Ariawati, M.Si.

PERANAN PENDEKATAN SISTEM PROSES KELOMPOK DALAM MENGOPTIMALISASIKAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN. Dra. Ni Wayan Ariawati, M.Si. PERANAN PENDEKATAN SISTEM PROSES KELOMPOK DALAM MENGOPTIMALISASIKAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN Dra. Ni Wayan Ariawati, M.Si. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk kemajuan pembangunan. Salah satu lembaga pendidikan yang penting adalah perguruan tinggi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Kontingensi Teori kontingensi dalam kepemimpinan pemerintah adalah salah satu teori yang berdasarkan pada tiga hal yakni hubungan atasan dengan bawahan,

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

PROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Budaya Kerja Humas yang Efektif Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Professional Image Modul - 10 Syerli

Lebih terperinci

SIKAP WIRAUSAHA. Ketika Anda mempekerjakan orang yang lebih pintar dari Anda, maka Anda membuktikan bahwa Anda lebih pintar daripada mereka

SIKAP WIRAUSAHA. Ketika Anda mempekerjakan orang yang lebih pintar dari Anda, maka Anda membuktikan bahwa Anda lebih pintar daripada mereka SIKAP WIRAUSAHA SIKAP WIRAUSAHA Ketika Anda mempekerjakan orang yang lebih pintar dari Anda, maka Anda membuktikan bahwa Anda lebih pintar daripada mereka SIKAP WIRAUSAHA Merencanakan sendiri target sukses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang diinginkan. Laba merupakan sisa dari selisih antara total pendapatan yang diperoleh

Lebih terperinci

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 1, Edisi Februari 2013 (ISSN : ) EMPAT DISIPLIN MENJADI ORGANISASI YANG SEHAT

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 1, Edisi Februari 2013 (ISSN : ) EMPAT DISIPLIN MENJADI ORGANISASI YANG SEHAT EMPAT DISIPLIN MENJADI ORGANISASI YANG SEHAT Sri Wiranti Setiyanti Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Semarang Abstraksi Terdapat dua kualitas yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan yang sukses,

Lebih terperinci

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Pengenalan Diri Instropeksi SALAH Dilazimkan Menyalahkan: Orang lain Lingkungan akibatnya Tidak percaya diri Tidak

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN. Bab 12

KEPEMIMPINAN. Bab 12 KEPEMIMPINAN Bab 12 Kepemimpinan Swansburg (1995), menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas suatu kelompok yang terorganisasi dalam usahanya mencapai penetapan dan

Lebih terperinci

NILAI-NILAI KEJUANGAN DAN KEPEMIMPINAN DALAM LINTAS BUDAYA

NILAI-NILAI KEJUANGAN DAN KEPEMIMPINAN DALAM LINTAS BUDAYA Pusdiklat BPS RI Rubrik : Tulisan WI NILAI-NILAI KEJUANGAN DAN KEPEMIMPINAN DALAM LINTAS BUDAYA 12 Juni 2013, 1:07:38 oleh erya NILAI-NILAI KEJUANGAN DAN KEPEMIMPINAN DALAM LINTAS BUDAYA Oleh : Erya Afrianus

Lebih terperinci

Profil Kepribadian. Online - 13 COntoh User STAFF / OFFICER All Manajemen Umum. TANGGAL PEMERIKSAAN : 13-Feb-2012 T:DISC

Profil Kepribadian. Online - 13 COntoh User STAFF / OFFICER All Manajemen Umum. TANGGAL PEMERIKSAAN : 13-Feb-2012 T:DISC Page 1 of 7 Profil Kepribadian COntoh User STAFF / OFFICER All Manajemen Umum TANGGAL PEMERIKSAAN : 13-Feb-2012 T:DISC Page 2 of 7 PENJELASAN UMUM MENGENAI PROFIL KEPRIBADIAN Profil kepribadian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan

Lebih terperinci

Definisi Budaya Organisasi

Definisi Budaya Organisasi Definisi Budaya Organisasi Budaya Organisasi Sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi lainnya Sistem makna bersama: Sekumpulan karakteristik

Lebih terperinci

Data Diri TES DISC. M L Baik hati, berhati lembut, manis M L Pintar memperngaruhi orang lain, meyakinkan

Data Diri TES DISC. M L Baik hati, berhati lembut, manis M L Pintar memperngaruhi orang lain, meyakinkan LAMPIRAN 70 Lampiran 1 Kuesioner tes DISC Data Diri Nama : Tempat, tanggal lahir : Usia : Jenis Kelamin : No. Telfon : TES DISC Instruksi : Silahkan pilih salah satu dari empat kelompok kata di bawah ini

Lebih terperinci

Keberanian Menjalankan Langkah-Langkah Sukses

Keberanian Menjalankan Langkah-Langkah Sukses Mencapai kesuksesan diperlukan tahapan- tahapan? Bagaimana mencapai dan melaksanakan tahapan tahapan sukses tersebut? SWASTIKA PRIMA Entrepreneur Campus mengupas tuntas tahapan tahapan sukses yang harus

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja dalam bahasa latin adolescence berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa. Rentang waktu usia remaja dibedakan menjadi tiga, yaitu : 12-15

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pendidikan senantiasa menjadi bagian yang strategis dalam pencapaian kemajuan suatu bangsa. Maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas

Lebih terperinci

RESUME BUKU 8 TO BE GREAT Oleh: Mohamad Reza Pahlevi

RESUME BUKU 8 TO BE GREAT Oleh: Mohamad Reza Pahlevi RESUME BUKU 8 TO BE GREAT Oleh: Mohamad Reza Pahlevi Siapapun pasti ingin sukses. Untuk mencapainya, bukan hanya keterampilan teknik, manage, analisis, sosial, atau berkreasi saja yang hanya merupakan

Lebih terperinci

8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU

8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU 8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU 1. ORGANISASI YANG BERFOKUS PADA PELANGGAN Mengerti akan kebutuhan-kebutuhan sekarang dan di masa mendatang dari pelanggan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan dan melebihi harapan-harapannya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG 69 BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG A. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang Kepala sekolah merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mulai dikenal sejak abad 20, terutama setelah terjadi revolusi industri,

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PADA HARI PENDIDIKAN NASIONAL SENIN, 2 MEI 2016

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PADA HARI PENDIDIKAN NASIONAL SENIN, 2 MEI 2016 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PADA HARI PENDIDIKAN NASIONAL SENIN, 2 MEI 2016 ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH, SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA, HARI INI KITA KEMBALI

Lebih terperinci

TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA SECARA MAKSIMAL.

TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA SECARA MAKSIMAL. 9. TIM DIHARGAI ATAS HASIL YANG SANGAT BAIK, DAN SETIAP Anggota DIPUJI ATAS KONTRIBUSI PRIBADINYA. 10. Anggota KELOMPOK TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN POTENSI PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK DALAM DIKLAT

PENINGKATAN POTENSI PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK DALAM DIKLAT PENINGKATAN POTENSI PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK DALAM DIKLAT Oleh Samsul Hidayat, M.Ed (Widyaiswara Madya BKD & DIKLAT Provinsi NTB) ABSTRAKSI Peserta didik dalam menempuh pendidikan Pelatihan sangat ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana guru mengajar, berperilaku dan bersikap memiliki pengaruh terhadap siswanya (Syah, 2006). Biasanya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan. Pemimpin yang baik pasti akan memberikan contoh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan penghabisan dari setiap orang sukses adalah mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan penghabisan dari setiap orang sukses adalah mencapai BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan hanya diperoleh jika manusia melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Sukses hanya bisa dicapai melalui usaha yang sungguhsungguh. Tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya manusia. Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah

Lebih terperinci

KITAB AYUB PERTANYAAN DISKUSI

KITAB AYUB PERTANYAAN DISKUSI KITAB AYUB PERTANYAAN DISKUSI Pasal 1 Betapa mudah memuji dan mengikut Tuhan pada kondisi yang baik. Bagaimana kita bisa ingat untuk tetap setia bahkan dalam kondisi buruk sekalipun? Pasal 2 Pernahkah

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kepemimpinan merupakan hubungan antara pemimpin dengan bawahannya yang

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kepemimpinan merupakan hubungan antara pemimpin dengan bawahannya yang 133 BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 6. 1 Kesimpulan Kepemimpinan merupakan hubungan antara pemimpin dengan bawahannya yang mempunyai tujuan yang sama dalam mencapai perubahan yang sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan maupun perusahaan, baik di Indonesia maupun diluar negeri. Definisi asuransi menurut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teori tentang kepemimpinan berkembang dengan sangat pesatnya. Diawali dari perdebatan kepemimpinan itu bisa dipelajari atau merupakan sesuatu sifat yang diturunkan lewat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional yang telah dibangun selama tiga dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab kebutuhan dan tantangan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan yang semakin kompleks, terutama kita yang hidup di perkotaan yang sangat rentan pada perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan diselenggarakan dalam rangka mengembangkan pengetahuan, potensi, akal dan perkembangan diri manuisa, baik itu melalui jalur pendidikan formal,

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN SIKAP PANTANG MENYERAH

MENGEMBANGKAN SIKAP PANTANG MENYERAH MENGEMBANGKAN SIKAP PANTANG MENYERAH 1. MENGENAL RADIASI DIRI Kenalilah bahwa Anda memiliki sejumlah potensi dan kekuatan diri. Pisahkan masalah-masalah Anda yang merupakan hal-hal yang bisa Anda tangani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bekerja, waktu beribadah, waktu bermain, waktu belajar, dan tampaknya semua

BAB I PENDAHULUAN. bekerja, waktu beribadah, waktu bermain, waktu belajar, dan tampaknya semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dewasa ini orang harus hidup dalam kelompok, baik dalam waktu bekerja, waktu beribadah, waktu bermain, waktu belajar, dan tampaknya semua kelompok memerlukan

Lebih terperinci

KUESIONER HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI KARYAWAN BEKERJA DI RSIA BUNDA SEJAHTERA

KUESIONER HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI KARYAWAN BEKERJA DI RSIA BUNDA SEJAHTERA KUESIONER HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI KARYAWAN BEKERJA DI RSIA BUNDA SEJAHTERA I. Petunjuk Pengisian Kuesioner Kuesioner dibawah ini memuat sejumlah pernyataan. Silakan tunjukkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN KATA PENGANTAR Saya adalah mahasiswa Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan suatu penelitian untuk tugas akhir saya (skripsi) mengenai kecerdasan dari Pemimpin Kelompok Kecil (PKK) Persekutuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau

BAB I PENDAHULUAN. inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausahawan adalah orang orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah salah satu unsur produksi selain itu juga faktor penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah salah satu unsur produksi selain itu juga faktor penting dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah salah satu unsur produksi selain itu juga faktor penting dan utama di dalam segala bentuk organisasi. Sehingga perlu mendapatkan perhatian, penanganan

Lebih terperinci

PRIJANTO: TANGAN KEDUA YANG SETIA DAN BISA DIANDALKAN. Oleh: Niniek L. Karim, Bagus Takwin, Dicky Pelupessy, Nurlyta Hafiyah

PRIJANTO: TANGAN KEDUA YANG SETIA DAN BISA DIANDALKAN. Oleh: Niniek L. Karim, Bagus Takwin, Dicky Pelupessy, Nurlyta Hafiyah PRIJANTO: TANGAN KEDUA YANG SETIA DAN BISA DIANDALKAN Oleh: Niniek L. Karim, Bagus Takwin, Dicky Pelupessy, Nurlyta Hafiyah Muncul dari kalangan perwira militer, Prijanto adalah sosok yang sebelumnya tidak

Lebih terperinci

Oleh: Guru Besar Universita Riau

Oleh: Guru Besar Universita Riau Oleh: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Guru Besar Universita Riau Email: asyahza@yahoo.co.id; http://almasdi.unri.ac.id Tugas Guru Merencanakan Melaksanakan Keterampilan Mempersiapkan Perangkat Pembelajaran

Lebih terperinci

Leadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku

Leadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku Leadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku Teori Kepemimpinan Awal Teori kepemimpinan Awal berfokus pd pemimpin (Teori Ciri) & cara pemimpin berinteraksi dg anggota kelompok (teori perilaku) 6 ciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman diabad 21 ini memperlihatkan perubahan yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman diabad 21 ini memperlihatkan perubahan yang begitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman diabad 21 ini memperlihatkan perubahan yang begitu pesat, mulai dari berubahnya gaya hidup masyarakat hingga meningkatya kebutuhan-kebutuhan yang

Lebih terperinci

Peran Mentor Dalam Proses Percepatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di BMKG

Peran Mentor Dalam Proses Percepatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di BMKG Peran Mentor Dalam Proses Percepatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di BMKG DR. Hendar Gunawan MSc, Kapusdiklat BMKG. 1. Pendahuluan Peran Mentor lebih dari orang tua, pelatih,

Lebih terperinci

MERANCANG STRATEGI KOMUNIKASI UNTUK MEMPEROLEH DUKUNGAN PEMILIH DAN KELOMPOK

MERANCANG STRATEGI KOMUNIKASI UNTUK MEMPEROLEH DUKUNGAN PEMILIH DAN KELOMPOK MERANCANG STRATEGI KOMUNIKASI UNTUK MEMPEROLEH DUKUNGAN PEMILIH DAN KELOMPOK Erman Anom Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wayan Nugroho,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wayan Nugroho,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa. Melalui pendidikan ini manusia dapat mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Budaya orgnanisasi berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Narotama Surabaya 2017

Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Narotama Surabaya 2017 MAKALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEORANG MANAGER TERHADAP PERILAKU KARYAWAN Oleh : Setiyowati 01214030 Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Narotama Surabaya 2017 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini memberi dampak yang luar biasa pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini memberi dampak yang luar biasa pada kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini memberi dampak yang luar biasa pada kehidupan manusia. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut maka diharapkan manusia mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, masalah karakter merupakan salah satu masalah utama dalam dunia pendidikan. Pertanyaan dalam dunia pendidikan adalah apakah pendidikan saat ini

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti terhadap "Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Efektif (Studi

Lebih terperinci

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017 S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: Sam Poole ID: HC560419 Tanggal: 23 Februari 2017 2 0 0 9 H O G A N A S

Lebih terperinci

Mengapa setiap orang bisa dan mampu menjadi pemimpin?

Mengapa setiap orang bisa dan mampu menjadi pemimpin? Kepemimpinan tidak sekadar mulai ketika posisi sedang di atas. Pemimimpin juga bisa ditemukan di level terendah dalam organisasi dan di setiap bagian dalam organisasi. Dalam laporan khusus oleh Knowledge@Wharton

Lebih terperinci

BAB 19 SUSUNAN STAF. Orang yang tepat untuk tugas yang tepat

BAB 19 SUSUNAN STAF. Orang yang tepat untuk tugas yang tepat BAB 19 SUSUNAN STAF Orang yang tepat untuk tugas yang tepat 19.1. PENDAHULUAN Susunan staf adalah memilih orang yang tepat untuk pekerjaan yang tepat. Bab ini akan sangat berguna bagi Anda yang harus memilih

Lebih terperinci

ApaKarakteristik seorang Wirausahawan Sosial?

ApaKarakteristik seorang Wirausahawan Sosial? seorang 14 Sosial yang Sukses Kewirausahaan Sosial Pengenalan Kewirausahaan Sosial HASIL KOLABORASI OLEH TIM: DITULIS & DIADAPTASI OLEH: Winda Senja Josh Sihombing TERINSPIRASI DARI: National Center for

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mentransfer nilai-nilai moral. Maka dalam pelaksanaannya, ketiga kegiatan tadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mentransfer nilai-nilai moral. Maka dalam pelaksanaannya, ketiga kegiatan tadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya akan mencakup kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih. Kegiatan tersebut kita laksanakan sebagai suatu usaha untuk mentransfer

Lebih terperinci

What Happy Companies Know

What Happy Companies Know What Happy Companies Know Dan Baker Cathy Greenberg Collins Hemingway 1. Pengantar dan Latar Belakang Dasar dari suatu kesuksesan adalah kecintaan pada pekerjaan. Suatu organisasi dapat menjadi sukses

Lebih terperinci

wahk.. kok isoo

wahk.. kok isoo wahk.. kok isoo Aku yo binunn nan Ruang ber AC Kapan aq sugih Halah kok kantongku.. 1 DARI 4 ORANG INDONESIA MENGALAMI GANGGUAN JIWA 1 dari 4 orang Indonesia mengalami gangguan jiwa. Perkiraan yang

Lebih terperinci

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015 S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: John Doe ID: HC243158 Tanggal: 29 Juli 2015 2 0 0 9 H O G A N A S S E

Lebih terperinci

B A B PENDAHULUAN. Setiap manusia yang lahir ke dunia menginginkan sebuah kehidupan yang

B A B PENDAHULUAN. Setiap manusia yang lahir ke dunia menginginkan sebuah kehidupan yang B A B I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap manusia yang lahir ke dunia menginginkan sebuah kehidupan yang nyaman dan bahagia, yaitu hidup dengan perlindungan dan kasih sayang dari kedua orang

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTER WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR) Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sumber daya manusia pada hakikatnya merupakan salah satu modal dasar untuk pembangunan nasional. Dalam era globalisasi saat ini, segala aspek kehidupan dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan seseorang memasuki masa dewasa. Masa ini merupakan, masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.

Lebih terperinci

EDISI AGUSTUS By : DATO DR. ANDREW HO. Resep Sukses. Brian Tracy

EDISI AGUSTUS By : DATO DR. ANDREW HO. Resep Sukses. Brian Tracy EDISI AGUSTUS 2017 e-motivation By : DATO DR. ANDREW HO Resep Sukses Brian Tracy Resep Sukses Brian Tracy Genius is 99% prespiration & 1% inspiration. Kecerdasan adalah 99% usaha dan 1% inspirasi. ~Thomas

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS

STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS MORAL INTELLIGENCE Nilai, filosofi, dan kumpulan kecerdasan moral memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap bisnis. Hal tersebut merupakan dasar dari visi, tujuan, dan budaya organisasi. Tantangan

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1 ASPEK PENDIDIKAN KARAKTER KERJA KERAS (Analisis Isi pada Film 5 Cm sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Tujuan pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Tujuan pendidikan adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

Kriteria Presiden Impian Bangsa Indonesia Dimasa Depan (362/S) Oleh : PEFINTA DIANA PUTRI Kamis, 12 Juli :37

Kriteria Presiden Impian Bangsa Indonesia Dimasa Depan (362/S) Oleh : PEFINTA DIANA PUTRI Kamis, 12 Juli :37 KOPI - Sebagai anak bangsa kita semua tentu menginginkan seorang pemimpin yang sesuai dengan angan-angan, kemauan, dan harapan bangsa. Demi masa depan bangsa kedepannya. Untuk itu kita harus memilih pemimpin

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA. Karakteristik Wirausaha. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA. Karakteristik Wirausaha. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi KEWIRAUSAHAAN, ETIKA dan HUKUM BISNIS Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis Karakteristik Wirausaha Dr. Achmad Jamil M.Si Program Studi Magister Akuntansi Memiliki Motif Berprestasi Tinggi Seorang wirausaha

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak

Lebih terperinci

MANAJEMEN SDM KEPEMIMPINAN DAN HPTs

MANAJEMEN SDM KEPEMIMPINAN DAN HPTs MANAJEMEN SDM KEPEMIMPINAN DAN HPTs Definisi : KEPEMIMPINAN adalah Kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Sumber Pengaruh : Kekuasaan jabatan Dalam jangka pendek Kekuasaan pribadi Dalam jangka

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN EFEKTIF. Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary. PPM School of Management

KEPEMIMPINAN EFEKTIF. Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary. PPM School of Management KEPEMIMPINAN EFEKTIF Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary PPM School of Management Tantangan di Organisasi Mengelola keragaman anggota organisasi Meningkatkan kualitas dan produktivitas

Lebih terperinci

ETIKA KEPEMIMPINAN. Etika adalah perilaku berstandar normatif berupa nilai-nilai moral, norma-norma dan halhal

ETIKA KEPEMIMPINAN. Etika adalah perilaku berstandar normatif berupa nilai-nilai moral, norma-norma dan halhal ETIKA KEPEMIMPINAN Etika adalah perilaku berstandar normatif berupa nilainilai moral, normanorma, dan halhal yang baik. Jadi etika merupakan sebuah standar seseorang untuk berperilaku dalam sebuah lingkungan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan energi mempengaruhi dan memberi arah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan energi mempengaruhi dan memberi arah yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepemimpinan dan Fungsi Kepala Sekolah 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan energi mempengaruhi dan memberi arah yang terkandung di dalam diri pribadi pemimpin.

Lebih terperinci

Lampiran 1 Alat Ukur DATA PRIBADI. Jenis Kelamin : Pria / Wanita IPK :... Semester ke :...

Lampiran 1 Alat Ukur DATA PRIBADI. Jenis Kelamin : Pria / Wanita IPK :... Semester ke :... LAMPIRAN Lampiran 1 Alat Ukur DATA PRIBADI Jenis Kelamin : Pria / Wanita IPK :... Semester ke :... DATA PENUNJANG PENGALAMAN INDIVIDU Jawablah pertanyaan berikut ini dengan cara melingkari pilihan jawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, melalui pendidikan manusia dapat membentuk kepribadian dan karakternya sendiri. Sekolah

Lebih terperinci

Disiplin: Sebuah Keharusan yang Wajib Dimiliki Setiap Pegawai

Disiplin: Sebuah Keharusan yang Wajib Dimiliki Setiap Pegawai Review / Ulasan Edisi 1 No. 1, Jan Mar 2014, p.62-66 Disiplin: Sebuah Keharusan yang Wajib Dimiliki Setiap Pegawai Tata Zakaria Widyaiswara of Education and Training Institutes of Banten Province, Jl.

Lebih terperinci

Tinjauan Buku. Tinjauan :

Tinjauan Buku. Tinjauan : Tinjauan Buku Judul Buku : The 17 Indisputable Laws of Teamwork (17 Hukum Kerjasama Tim yang Efektif). Pengarang : John C. Maxwell Penerbit : Thomas Nelson Publisher dan The INJOY Group, serta Penerbit

Lebih terperinci

Kewirausahaan I. Putra Boediman. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

Kewirausahaan I. Putra Boediman. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN Modul ke: 03 Eko Fakultas EKONOMI & BISNIS Kewirausahaan I Putra Boediman Program Studi MANAJEMEN Merealisasikan Mimpi Menjadi Kenyataan Dalam hitung-hitungan bisnis, tidak banyak yang gratis pada masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi (www.freelists.org). Perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi (www.freelists.org). Perguruan tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang ini, semakin banyak individu yang menempuh pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi (www.freelists.org). Perguruan tinggi (PT) adalah

Lebih terperinci

Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok

Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok Monday, September 03, 2012 http://www.esaunggul.ac.id/article/merancang-strategi-komunikasi-memenangkan-pemilih-dan-kelompok / Dr. Erman Anom,

Lebih terperinci

Sukses dengan anak tangga pencitraa diri.

Sukses dengan anak tangga pencitraa diri. Sukses dengan anak tangga pencitraa diri. Pengertian Pencitraan Diri Pencitraan merupakan kemampuan seseorang untuk mengembangkan kemampuan dan menghasilkan suatu karya atau tingkah laku guna mencapai

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016 1 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016 TANGGAL 2 MEI 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG Assalamu alaikum

Lebih terperinci

Tanda Tanda Penjual Terbaik

Tanda Tanda Penjual Terbaik 1 PERUSAHAAN/ INSTITUSI Katalisator Penjual TEMPAT PERDAGANGAN ATAU PELANGGAN Tanda Tanda Penjual Terbaik Memiliki sistem kepercayaan yang kuat dalam diri sendiri perusahaan produk Pancarkan energi semangat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (Satlat) Soreang, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (Satlat) Soreang, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 130 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai kaderisasi kepemimpinan dan funsinya bagi peningkatan prestasi anggota Tarung Derajat Satuan Latihan (Satlat) Soreang,

Lebih terperinci

Devi Tirttawirya FIK UNY 1

Devi Tirttawirya FIK UNY 1 Devi Tirttawirya FIK UNY 1 BUILDING A WINNING TEAM Devi Tirtawirya Pendahuluan Tim adalah sebuah kumpulan orang yang mempunyai kepentingan dan pemikiran yang sama untuk mewujudkan suatu gagasan atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinanya kelak.

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinanya kelak. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pada hakekatnya adalah seorang pemimpin dan setiap manusia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinanya kelak. Manusia sebagai pemimpin

Lebih terperinci