PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 448/P/SK/HT/2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 448/P/SK/HT/2010"

Transkripsi

1 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 8/P/SK/HT/00 TENTANG TATA CARA PENILAIAN KINERJA DAN PEMBERIAN INSENTIF KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 58 Peraturan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 0/P/SK/HT/009 tentang Sistem Pengelolaan Sumber Daya Manusia Universitas Gadjah Mada, perlu diatur tata cara penilaian kinerja Tenaga Kependidikan; b. bahwa untuk memberikan motivasi dan meningkatkan kinerja Tenaga Kependidikan perlu diberikan insentif kinerja; c. bahwa sehubungan dengan huruf a dan b, perlu ditetapkan Peraturan Rektor tentang Tata Cara Penilaian Kinerja dan Pemberian Insentif Kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Gadjah Mada; Mengingat :. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 97 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 97 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 0) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor Tahun 999 (Lembaran Negara Tahun 999 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Nomor 05);. Undang-Undang Nomor 0 Tahun 00 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 00 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 0);. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 000 tentang Penetapan Universitas Gadjah Mada sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran Negara Tahun 000 Nomor 7);. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 00 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 00 Nomor, Tambahan Lembaran Negara Nomor 505); 5. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor /SK/MWA/00 tentang Anggaran Rumah Tangga Universitas Gadjah Mada sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor 06/SK/MWA/008; 6. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor 6/SK/MWA/007 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Rektor Universitas Gadjah Mada; 7. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor 9/SK/MWA/007 tentang Penetapan Rencana Strategis Universitas Gadjah Mada 008 0; 8. Peraturan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 0/P/SK/HT/009 tentang Sistem Pengelolaan Sumber Daya Manusia Universitas Gadjah Mada;

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA TENTANG TATA CARA PENILAIAN KINERJA DAN PEMBERIAN INSENTIF KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal Dalam Peraturan Rektor ini yang dimaksud dengan:. Universitas adalah Universitas Gadjah Mada.. Rektor adalah Rektor Universitas Gadjah Mada.. Fakultas adalah Fakultas di lingkungan Universitas Gadjah Mada.. Tenaga Kependidikan adalah Tenaga Kependidikan yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Non PNS. 5. Tenaga Kependidikan yang menduduki jabatan struktural adalah Kepala Unit, Kepala Seksi/Kepala Sub Bagian, Kepala Subdirektorat/Kepala Bagian/Kepala Kantor Administrasi, Kepala Bidang, Kepala Perpustakaan, Kepala Arsip, Kepala Biro/Sekretaris Direktorat dan Direktur pada Direktorat. 6. Tenaga Kependidikan yang tidak menduduki jabatan struktural adalah Tenaga Kependidikan yang tidak memiliki bawahan, yang terdiri dari selain yang tersebut pada angka Sistem Insentif Kinerja yang selanjutnya disebut SIK adalah sistem insentif yang dikaitkan dengan pencapaian target kinerja yang berwujud (observable) dan terukur, yang ditujukan untuk meningkatkan motivasi kerja, kepuasan kerja, dan kinerja individu maupun lembaga. 8. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut DP adalah suatu daftar yang memuat hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan seorang Pegawai Negeri Sipil dalam jangka waktu (satu) tahun yang dibuat oleh pejabat penilai. Pasal () Penilaian kinerja dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan Tenaga Kependidikan Universitas baik yang berstatus PNS maupun Non PNS. () Penilaian kinerja terdiri atas penilaian aspek teknis dengan pendekatan persepsi, hasil kerja yang berwujud (observable) dan terukur, keperilakuan, dan manajerial. () Rincian aspek-aspek penilaian kinerja tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. () Penilaian kinerja harus dilaksanakan secara obyektif dan transparan berdasarkan hasil kerja yang nyata. (5) Hasil penilaian kinerja dimuat dalam format yang ditentukan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. BAB II KOMPONEN PENILAIAN KINERJA Bagian Pertama Aspek Yang Dinilai Pasal () Penilaian kinerja untuk Tenaga Kependidikan yang tidak menduduki jabatan struktural meliputi aspek: a. teknis dengan pendekatan persepsi yaitu:

3 . inisiatif;. inovasi;. komunikasi;. kemampuan adaptasi; 5. motivasi; 6. kerjasama; dan 7. kemandirian. b. keperilakuan, yaitu:. kedisiplinan;. komitmen;. penampilan;. etika dan kesopanan; 5. kejujuran; dan 6. loyalitas. c. hasil kerja yang berwujud dan terukur dengan indikator kinerja sesuai dengan masingmasing kelompok jabatan yang mencerminkan:. produktivitas, terkait dengan kuantitas hasil; dan. kualitas, terkait dengan standar kerja hasil. () Penilaian kinerja untuk Tenaga Kependidikan yang menduduki jabatan struktural meliputi semua aspek yang dimaksud pada ayat () ditambah dengan aspek manajerial sebagai berikut: a. kepemimpinan; b. pemecahan masalah; dan c. pengambilan keputusan. Bagian Kedua Penilai Pasal () Tenaga Kependidikan yang menduduki jabatan struktural akan dinilai untuk semua aspek teknis, manajerial, keperilakuan, dan hasil kerja dengan menggunakan Form A, Form B, Form C, dan Form D sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini oleh: a. atasan langsung yang secara nyata mengkoordinasikan pekerjaan dan atasan dari atasan langsungnya, misalnya Kepala Seksi pada Fakultas dinilai oleh Kepala Kantor Administrasi Fakultas dan Wakil Dekan terkait, Kepala Seksi pada Direktorat dinilai oleh Kepala Subdirektorat, Sekretaris Direktorat, dan seterusnya; b. bawahan/rekan kerja di bidang/subdirektorat/bagian/subbagian/seksi/unit yang sama minimal (tiga) orang; c. tenaga kependidikan yang bersangkutan. () Tenaga Kependidikan yang tidak menduduki jabatan struktural akan dinilai untuk aspek teknis, keperilakuan, dan hasil kerja dengan menggunakan Form A, Form C, dan Form D sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini oleh: a. atasan langsung yang secara nyata mengkoordinasikan pekerjaan dan atasannya, misalnya Kepala Seksi dan Kepala Kantor Administrasi untuk tenaga kependidikan di lingkungan fakultas, Sekretaris, Kepala Laboratorium untuk laboran, dan seterusnya; b. rekan kerja di satuan unit kerja yang sama minimal (tiga) orang; c. tenaga kependidikan yang bersangkutan.

4 BAB III METODE DAN INSTRUMEN PENILAIAN Bagian Pertama Metode Penilaian Pasal 5 Penilaian kinerja Tenaga Kependidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan di setiap unit kerja atau sub unit kerja dengan cara online. Bagian Kedua Instrumen Penilaian Pasal 6 Penilaian kinerja Tenaga Kependidikan menggunakan instrumen sebagai berikut: a. Form Penilaian Kinerja Tipe A beserta Panduan Penilaian Kinerjanya digunakan untuk menilai Aspek Teknis, antara lain:. inisiatif;. inovasi;. komunikasi;. kemampuan adaptasi; 5. motivasi; 6. kerjasama; dan 7. kemandirian. b. Form Penilaian Kinerja Tipe B beserta Panduan Penilaian Kinerjanya digunakan untuk menilai Aspek Manajerial, antara lain:. kepemimpinan;. pemecahan masalah; dan. pengambilan keputusan. c. Form Penilaian Kinerja Tipe C beserta Panduan Penilaian Kinerjanya digunakan untuk menilai Aspek Keperilakuan, antara lain:. kedisiplinan;. komitmen;. penampilan;. etika dan kesopanan; 5. kejujuran; dan 6. loyalitas. d. Form Penilaian Kinerja Tipe D beserta Panduan Penilaian Kinerjanya digunakan untuk menilai hasil kerja yang berwujud (observable) dan terukur sesuai dengan masing-masing kelompok jabatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. Pasal 7 () Kategori penilaian terdiri dari (empat) kategori sebagai berikut: a. sangat baik, dengan nilai : 9-00 b. baik, dengan nilai : c. kurang, dengan nilai : 5-75 d. sangat kurang, dengan nilai : 50

5 () Perhitungan penilaian kinerja Tenaga Kependidikan dilakukan sebagai berikut: a. Tenaga Kependidikan yang menduduki jabatan struktural, nilai rerata masing-masing form dari masing-masing kelompok penilai akan dikalikan dengan bobot sebagai berikut: Penilai Bobot Form A Form B Form C Form D Total Atasan 0% 5% 0% 5% 60% Bawahan/Rekan Kerja 0% 0% 0% 0% 0% b. Tenaga Kependidikan yang tidak menduduki jabatan struktural, nilai rerata masingmasing form dari masing-masing kelompok penilai akan dikalikan dengan bobot sebagai berikut: Penilai Bobot Form A Form C Form D Total Atasan 0% 0% 0% 60% Rekan Kerja 0% 0% 0% 0% () Penilaian kinerja oleh diri sendiri tidak dimasukkan dalam perhitungan penilaian kinerja seperti tercantum pada ayat (). () Hasil penilaian diri sendiri hanya akan digunakan sebagai pembanding dari hasil perhitungan penilaian kinerja pada ayat (). (5) Jika ada perbedaan/gap yang tajam antara penilaian diri sendiri dengan penilaian atasan, bawahan dan rekan kerja maka bisa ditindaklanjuti dengan mendiskusikan hasilnya dengan Tenaga Kependidikan yang bersangkutan. (6) Hasil perhitungan pada ayat () di atas akan menentukan nilai akhir Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan yang selanjutnya akan menentukan Rating Kinerja Tenaga Kependidikan sebagai berikut: a. Sangat Baik, apabila mendapatkan nilai akhir penilaian kinerja > 85% dari nilai maksimal; b. Baik, apabila mendapatkan nilai akhir penilaian kinerja > 60-85% dari nilai maksimal; c. Kurang, apabila mendapatkan nilai akhir penilaian kinerja > 0-60% dari nilai maksimal; d. Sangat kurang, apabila mendapatkan nilai akhir penilaian kinerja sampai dengan 0% dari nilai total. BAB IV WAKTU PENILAIAN KINERJA Pasal 8 () Penilaian kinerja Tenaga Kependidikan dari semua aspek penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat () dan ayat () dilakukan (dua) kali dalam (satu) tahun yaitu pada akhir bulan Juni dan akhir bulan Desember. () Penilaian kinerja Tenaga Kependidikan dari aspek hasil kerja dilakukan setiap (tiga) bulan sekali atau (empat) kali dalam (satu) tahun, yang hasil penilaiannya diperhitungkan dalam penilaian tersebut pada ayat (). 5

6 BAB V PENGGUNAAN HASIL PENILAIAN KINERJA Pasal 9 Rating kinerja Tenaga Kependidikan yang diperoleh dari perhitungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (6) akan digunakan untuk kepentingan sebagai berikut: a. Bidang Administratif.. perpanjangan kontrak atau kenaikan tingkat;. untuk dapat diperpanjang kontraknya, Tenaga Kependidikan minimal harus mendapatkan rating baik dalam penilaian kinerja terakhir;. pemberian insentif kinerja;. universitas dan unit kerja, bisa memberi insentif yang berbasis kinerja sesuai dengan kemampuannya dengan besaran insentif sesuai hasil penilaian kinerja, yaitu sangat baik, baik, kurang, atau sangat kurang; 5. promosi, rotasi, dan demosi jabatan. b. Pengembangan Tenaga Kependidikan. Hasil penilaian kinerja akan digunakan untuk mengidentifikasi gap antara kinerja yang diinginkan dan kinerja aktual, sehingga dari gap tersebut, pimpinan unit kerja bisa menentukan kegiatan pelatihan dan pengembangan yang tepat yang diperlukan oleh masing-masing Tenaga Kependidikan. c. Tujuan Strategis. Hasil penilaian kinerja akan digunakan untuk mengidentifikasi:. kebutuhan jumlah personel yang kompeten/qualified dan tepat untuk setiap unit kerja;. penempatan yang tepat bagi Tenaga Kependidikan sesuai dengan kompetensinya. Tenaga Kependidikan yang kinerjanya tidak memuaskan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian kompetensi dengan tugasnya, dapat di rotasi ke tempat yang sesuai. BAB VI PEMBERIAN INSENTIF KINERJA Pasal 0 () Insentif Kinerja diberikan kepada semua individu Tenaga Kependidikan yang mempunyai jabatan struktural dan jabatan-jabatan lain. () Insentif kinerja diberikan berdasarkan hasil penilaian kinerja yang menunjukkan hasil kerja yang berwujud (observable) dan terukur (Form D) sebagai berikut: a. Apabila hasil penilaian kinerja menunjukkan kategori sangat baik, maka yang bersangkutan akan mendapatkan penghargaan (reward) sebesar 00% dari insentif kepangkatan yang saat ini diterima. b. Apabila hasil penilaian kinerja menunjukkan kategori baik, maka yang bersangkutan mendapatkan insentif yang saat ini diterima. c. Apabila hasil penilaian kinerja menunjukkan kategori kurang, maka yang bersangkutan harus diberikan peringatan secara tertulis agar dapat meningkatkan kinerjanya dan diberikan arahan yang spesifik terkait dengan pembinaan, dan yang bersangkutan tetap dibina, serta mendapatkan insentif yang saat ini diterima. Apabila setelah mendapatkan peringatan, hasil penilaian kinerja periode berikutnya tetap menunjukkan kriteria kurang, maka yang bersangkutan tidak akan mendapatkan insentif selama 6 (enam) bulan ke depan. 6

7 d. Apabila hasil penilaian kinerja menunjukkan kategori sangat kurang, maka yang bersangkutan harus diberikan peringatan secara tertulis agar dapat meningkatkan kinerjanya dan diberikan arahan yang spesifik terkait dengan pembinaan, serta akan dikenakan hukuman tidak mendapatkan insentif yang saat ini diterima. () Rincian ukuran penilaian kinerja berwujud dan terukur masing-masing kelompok jabatan dijabarkan dalam Lampiran Peraturan Rektor ini. (5) Hasil penilaian kinerja yang menunjukkan hasil kerja yang berwujud (observable) dan terukur sebagai dasar pembayaran insentif kinerja selama (tiga) bulan berikutnya setelah dilakukan penilaian kinerja yaitu: a. hasil penilaian periode Januari, Februari, dan Maret, sebagai dasar pembayaran insentif untuk bulan April, Mei, dan Juni; b. hasil penilaian periode April, Mei, dan Juni, sebagai dasar pembayaran insentif untuk bulan Juli, Agustus, dan September; c. hasil penilaian periode Juli, Agustus, dan September, sebagai dasar pembayaran insentif untuk bulan Oktober, November, dan Desember; d. hasil penilaian periode Oktober, November, dan Desember, sebagai dasar pembayaran insentif untuk bulan Januari, Februari, dan Maret tahun berikutnya, demikian seterusnya. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan ini, akan ditetapkan lebih lanjut dengan keputusan tersendiri. Pasal Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal Juli 00 Rektor, ttd Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D. 7

8 FORMULIR PENILAIAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN FORM A ASPEK TEKNIS DAN HASIL KERJA INISIATIF INOVASI KOMUNIKASI KEMAMPUAN ADAPTASI MOTIVASI KERJASAMA Mampu memulai pemikiran maupun aktivitas yang tepat dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Memiliki ide-ide baru dalam menyelesaikan masalah atau dalam melaksanakan tugas. Mengerjakan sesuatu dengan cara yang lebih efektif dan efisien bagi organisasi Mampu menyampaikan ide, argumentasi, dan pendapat secara jelas kepada orang lain dengan baik, secara lisan dan tulisan Dapat berbicara/presentasi di depan umum dengan baik. Mampu memberikan arahan/ penjelasan kepada bawahan dan/atau rekan kerja tanpa menyebabkan kesalahpahaman. Mampu menguasai dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja dalam mencapai tujuan organisasi. Menunjukkan kemauan untuk mengerjakan pekerjaan dengan sepenuh hati dan sebaik-baiknya Secara konsisten selalu dapat menjaga irama kerja dan semangat kerja baik untuk diri sendiri dan orang lain Dapat membina hubungan kerja/berinteraksi dengan rekan kerja maupun atasan dengan baik (kooperatif). Memberikan kontribusi positif dan produktif dalam setiap pekerjaan tim. SANGAT KURANG PENILAIAN (Beri Tanda ) KURANG BAIK SANGAT BAIK 8

9 KEMANDIRIAN Dapat mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan tanpa pengawasan langsung/ terus-menerus dari atasan. Memecahkan masalah dan membuat keputusan sesuai dengan wewenangnya tanpa pengawasan langsung/terusmenerus dari atasan. SANGAT KURANG PENILAIAN (Beri Tanda ) KURANG BAIK SANGAT BAIK NILAI TOTAL FORM A 9

10 FORMULIR PENILAIAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN FORM B ASPEK MANAJERIAL (KHUSUS YANG MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL) KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION MAKING) Memiliki visi dan dapat menetapkan tujuan bagi unit kerjanya. Mampu memimpin, mempengaruhi, memotivasi dan memberi arahan ke bawahan dan rekan kerja untuk bekerja dengan baik dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Mampu memberikan delegasi dan memberdayakan bawahan dengan tepat dan jelas. Menjunjung tinggi integritas (kejujuran dan ketaatan pada peraturan) dan kredibilitas (nama baik unit/lembaga). Mampu mengidentifikasi permasalahan dan menentukan alternatif solusi pemecahannya. Mampu memberi beberapa alternatif/pilihan solusi kepada atasan atas permasalahan yang dihadapi. Mampu memilih solusi yang paling tepat untuk pemecahan masalah, serta menjalankan solusi yang sudah dipilih tersebut. Berani mengambil/menanggung risiko atas keputusan yang dibuat. SANGAT KURANG PENILAIAN (Beri Tanda ) KURANG BAIK SANGAT BAIK NILAI TOTAL FORM B 0

11 FORMULIR PENILAIAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN FORM C ASPEK KEPERILAKUAN KEDISIPLINAN KOMITMEN PENAMPILAN ETIKA DAN KESOPANAN KEJUJURAN LOYALITAS Rendahnya frekuensi mangkir dan/ atau izin dalam jam kerja untuk urusan non kedinasan. Mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pengembangan diri dan institusi. Penampilan fisik (cara berpakaian) yang selalu rapi dan sesuai aturan. Kemampuan dalam menerapkan standar perilaku yang sesuai dengan norma adat, agama, dan etika lembaga dalam berinteraksi dengan semua pihak (civitas akademik). Menyampaikan segala sesuatu dan berperilaku secara apa adanya (truthfully). Konsistensi antara ucapan dan tindakan. Menjalankan perintah atasan dengan segala upaya Tidak membantah, menolak atau melakukan pembangkangan perintah atasan Bangga dengan pekerjaannya dan bertanggung jawab secara penuh terhadap penyelesaian pekerjaannya SANGAT KURANG PENILAIAN (Beri Tanda ) KURANG BAIK 5 SANGAT BAIK NILAI TOTAL FORM C

12 FORMULIR PENILAIAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN FORM D HASIL KERJA TERWUJUD DAN TERUKUR ( JENIS KINERJA) (sesuai dengan masing-masing kelompok jabatan) SANGAT KURANG PENILAIAN (Beri Tanda ) KURANG BAIK SANGAT BAIK NILAI TOTAL FORM D

13 FORMULIR REKAP PENILAIAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN YANG MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL PERIODE : NAMA : NPU/NIP: SATUAN UNIT KERJA: JABATAN : STATUS : TGL. PENILAIAN: ATASAN (a) RERATA NILAI DARI ): TOTAL ) BOBOT (b) REKAN/BAWAHAN (c) BOBOT (d) FORM A (ASPEK TEKNIS) 0% 0% FORM B (ASPEK MANAJERIAL) FORM C (ASPEK KEPERILAKUAN) FORM D (ASPEK HASIL KERJA) RATING 5% 0% 0% 0% 5% 0% ) Rerata nilai dari atasan dihitung dari jumlah nilai masing-masing form dibagi dengan jumlah penilai yang berstatus sebagai atasan. Rerata nilai dari rekan/bawahan dihitung dari jumlah nilai masing-masing form dibagi dengan jumlah penilai yang berstatus sebagai bawahan dan rekan. ) Nilai total dihitung dengan menjumlah perkalian antara kolom a dan kolom b serta kolom c dan kolom d.

14 FORMULIR REKAP PENILAIAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN YANG TIDAK MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL PERIODE : NAMA : NPU/NIP: SATUAN UNIT KERJA: JABATAN : STATUS : TGL. PENILAIAN: RERATA NILAI DARI ): TOTAL ) ATASAN (a) BOBOT (b) REKAN/BAWAHAN (c) BOBOT (d) FORM A (ASPEK TEKNIS) 0% 0% FORM C (ASPEK KEPERILAKUAN) FORM D (ASPEK HASIL KERJA) 0% 0% 0% 0% RATING ) Rerata nilai dari atasan dihitung dari jumlah nilai masing-masing form dibagi dengan jumlah penilai yang berstatus sebagai atasan. Rerata nilai dari rekan/bawahan dihitung dari jumlah nilai masing-masing form dibagi dengan jumlah penilai yang berstatus sebagai bawahan dan rekan. ) Nilai total dihitung dengan menjumlah perkalian antara kolom a dan kolom b serta kolom c dan kolom d.

15 PANDUAN PENILAIAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN FORM A ASPEK TEKNIS PENILAIAN INISIATIF INOVASI Mampu memulai pemikiran dan aktivitas yang tepat untuk mencapai tujuan Memiliki ide-ide baru dalam menyelesaikan masalah atau dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan serta mengerjakan sesuatu dengan cara yang lain yang lebih efektif dan efisien bagi organisasi. (SANGAT KURANG) Sangat jarang atau tidak pernah memulai pemikiran dan aktivitas yang tepat untuk mencapai tujuan. Sangat sulit untuk menghasilkan ide baru dalam menyelesaikan masalah atau menjalankan tugas. (KURANG) Jarang memulai pemikiran dan aktivitas yang tepat untuk mencapai tujuan. Mengalami kesulitan untuk menghasilkan ide baru dalam menyelesaikan masalah atau menjalankan tugas. (BAIK) Sering memulai pemikiran dan aktivitas yang tepat untuk mencapai tujuan. Sering menghasilkan ide baru dalam menyelesaikan masalah atau menjalankan tugas. (SANGAT BAIK) Sangat sering atau selalu memulai pemikiran dan aktivitas yang tepat untuk mencapai tujuan. Selalu dapat menghasilkan ide baru dalam menyelesaikan masalah atau menjalankan tugas. KOMUNIKASI Mampu menyampaikan ide, argumentasi, dan pendapat secara jelas kepada orang lain dengan baik, secara lisan dan tulisan. Sangat jarang atau tidak pernah dapat menyampaikan ide, argumentasi, pendapat dengan jelas secara lisan dan tulisan dengan baik kepada orang lain dengan baik. Jarang dapat menyampaikan ide, argumentasi, pendapat dengan jelas secara lisan dan tulisan dengan baik dalam forum apapun, termasuk dalam memberikan arahan kepada bawahan. Sering dapat menyampaikan ide, argumentasi, pendapat dengan jelas secara lisan dan tulisan dengan baik dalam forum apapun, termasuk dalam memberikan arahan kepada bawahan. Sangat sering atau selalu dapat menyampaikan ide, argumentasi, pendapat dengan jelas secara lisan dan tulisan dengan baik dalam forum apapun, termasuk dalam memberikan arahan kepada bawahan. 5

16 PENILAIAN (SANGAT KURANG) (KURANG) (BAIK) (SANGAT BAIK) KOMUNIKASI (lanjutan) Dapat berbicara/ presentasi di depan umum dengan baik Sangat sulit berbicara/ presentasi dalam forum dengan baik Mengalami kesulitan berbicara/presentasi dalam forum dengan baik Mampu berbicara/presentasi dalam forum dengan baik Sangat mampu berbicara/ presentasi dalam forum dengan baik Mampu memberikan arahan kepada bawahan dan/atau rekan kerja tanpa menyebabkan kesalahpahaman Tidak mampu memberikan arahan kepada bawahan dan/atau rekan kerja dengan baik. Kurang mampu memberikan arahan kepada bawahan dan/ atau rekan kerja dengan baik. Mampu memberikan arahan kepada bawahan dan/atau rekan kerja dengan baik Sangat mampu memberikan arahan kepada bawahan dan/atau rekan kerja dengan baik. KEMAMPUAN ADAPTASI Mampu menguasai dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja dalam mencapai tujuan organisasi. Sangat jarang atau tidak pernah menggunakan teknologi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja, serta tidak menguasai teknologi terbaru. Jarang menggunakan teknologi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. Sering menggunakan teknologi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. Sangat sering atau selalu menggunakan teknologi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. Penyesuaian diri terhadap lingkungan kerja dan tugas yang baru. Sangat sulit beradaptasi terhadap perubahan sehingga tidak mampu memberikan hasil kerja yang baik. Sulit beradaptasi terhadap perubahan sehingga tidak mampu memberikan hasil kerja yang baik. Lebih mampu beradaptasi terhadap perubahan sehingga lebih mampu memberikan hasil kerja yang baik. Sangat mampu beradaptasi terhadap perubahan sehingga sangat mampu memberikan hasil kerja yang baik. 6

17 MOTIVASI Menunjukkan kemauan untuk mengerjakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. (SANGAT KURANG) Tidak ada kebanggaan kerja. Dalam kerja tidak menunjukkan kesungguhan dan dirasakan sebagai beban. (KURANG) Kadang-kadang menunjukkan sikap acuh tak acuh dan tidak menunjukkan hasrat untuk menyempurnakan pekerjaannya. PENILAIAN (BAIK) Memiliki antusiasme terhadap pekerjaan yang dihadapinya dan berusaha menyempurnakan penyelesaian tugas yang dikerjakan. (SANGAT BAIK) Berhasrat untuk maju dan berkembang serta sangat bangga, dan menunjukkan antusiasme yg tinggi dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. KERJASAMA Secara konsisten selalu dapat menjaga irama kerja dan semangat kerja, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Dapat membina hubungan kerja/berinteraksi dengan rekan kerja maupun atasan dengan baik (kooperatif). Memberikan kontribusi positif dan produktif dalam setiap pekerjaan tim. Secara konsisten tidak bisa menjaga irama kerja dan semangat kerja, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Sikapnya terhadap rekan sekerja acuh tak acuh, tidak dapat bekerjasama dalam kelompok bukan disebabkan oleh sifat pekerjaannya. Sangat jarang atau tidak pernah memberikan kontibusi positif dan produktif dalam melaksanakan tugas secara tim. Secara konsisten kurang bisa menjaga irama kerja dan semangat kerja, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Agak sulit untuk dapat membina kerjasama yang harmonis dengan orang lain namun bukan merupakan problem yang berat. Jarang memberikan kontibusi positif dan produktif dalam melaksanakan tugas secara tim. Secara konsisten mampu menjaga irama kerja dan semangat kerja, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan atasan, bawahan dan teman sekerja, sebaliknya orangorang senang bekerjasama dengannya. Sering memberikan kontibusi positif dan produktif dalam melaksanakan tugas secara tim. Secara konsisten sangat mampu menjaga irama kerja dan semangat kerja, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Mampu berkomunikasi dan bekerjasama secara efektif & efisien dengan atasan, bawahan dan teman sekerja, sebaliknya orang senang bekerjasama dengannya. Selalu memberikan kontibusi positif dan produktif dalam melaksanakan tugas secara tim. 7

18 PENILAIAN (SANGAT KURANG ) (KURANG) (BAIK) (SANGAT BAIK) KEMANDIRIAN Dapat mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan tanpa pengawasan langsung/terus-menerus dari atasan. Tidak pernah mengerjakan pekerjaan dan dengan supervisi dari atasan. Jarang mengerjakan pekerjaan dengan supervisi dari atasan. Seringkali mengerjakan pekerjaan dengan supervisi dari atasan. Selalu Mengerjakan pekerjaan dengan supervisi penuh dari atasan. Memecahkan masalah dan membuat keputusan tanpa pengawasan langsung/terus-menerus dari atasan. Tidak pernah membuat keputusan serta memecahkan masalah dengan supervisi dari atasan. Jarang membuat keputusan serta memecahkan masalah dengan supervisi dari atasan. Seringkali membuat keputusan serta memecahkan masalah dengan supervisi dari atasan. Selalu membuat keputusan serta memecahkan masalah dengan supervisi penuh dari atasan. 8

19 PANDUAN PENILAIAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN FORM B ASPEK MANAJERIAL (KHUSUS YANG MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL) PENILAIAN KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Memiliki visi dan dapat menetapkan tujuan bagi unit kerjanya. (SANGAT KURANG) Sangat jarang atau tidak pernah menunjukkan visi dan tujuan bagi unit kerjanya. (KURANG) Jarang menunjukkan visi dan tujuan bagi unit kerjanya. (BAIK) Sering menunjukkan visi dan tujuan bagi unit kerjanya. (SANGAT BAIK) Selalu menunjukkan visi dan tujuan bagi unit kerjanya. Mampu memimpin, mempengaruhi, memotivasi dan memberi arahan ke bawahan dan rekan kerja untuk bekerja dengan baik dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Tidak mampu memimpin, dan memberi arahan ke bawahan dan rekan kerja untuk bekerja dengan baik dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Kurang mampu memimpin, dan memberi arahan ke bawahan dan rekan kerja untuk bekerja dengan baik dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Lebih mampu memimpin, dan memberi arahan ke bawahan dan rekan kerja untuk bekerja dengan baik dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Sangat mampu memimpin, dan memberi arahan ke bawahan dan rekan kerja untuk bekerja dengan baik dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Mampu memberikan delegasi dan memberdayakan Tenaga Kependidikan. Menjunjung tinggi integritas dan kredibilitas. Tidak mampu memberikan delegasi dan memberdayakan Tenaga Kependidikan. Tidak pernah menjunjung tinggi integritas dan kredibilitas dalam memimpin. Jarang menunjukkan kemampuan memberikan delegasi dan memberdayakan Tenaga Kependidikan. Jarang menjunjung tinggi integritas dan kredibilitas dalam memimpin. Hampir selalu dapat memberikan delegasi dan memberdayakan Tenaga Kependidikan. Hampir selalu menjunjung tinggi integritas dan kredibilitas dalam memimpin. Selalu dapat memberikan delegasi dan memberdayakan Tenaga Kependidikan. Selalu dapat menjunjung tinggi integritas dan kredibilitas dalam memimpin. 9

20 PENILAIAN (SANGAT KURANG ) (KURANG) (BAIK) (SANGAT BAIK) PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) Mampu mengidentifikasi permasalahan dan menentukan alternatif solusi pemecahannya. Sangat jarang atau tidak pernah dapat mengidentifikasi masalah dan menemukan alternatif solusinya. Jarang dapat mengidentifikasi masalah dan menemukan alternatif solusinya. Sering dapat mengidentifikasi masalah dan menemukan alternatif solusinya. Seringkali atau selalu dapat mengidentifikasi masalah dan menemukan alternatif solusinya. Mampu memberi beberapa alternatif/ pilihan solusi kepada atasan atas permasalahan yang dihadapi. Sangat jarang atau tidak pernah memberikan beberapa alternatif/ pilihan solusi kepada atasan atas permasalahan yang dihadapi Jarang memberikan beberapa alternatif/ pilihan solusi kepada atasan atas permasalahan yang dihadapi. Sering memberikan beberapa alternatif/ pilihan solusi kepada atasan atas permasalahan yang dihadapi. Seringkali atau selalu dapat memberikan beberapa alternatif/ pilihan solusi kepada atasan atas permasalahan yang dihadapi. PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION MAKING) Mampu memilih solusi yang paling tepat untuk pemecahan masalah, serta menjalankan solusi yang sudah dipilih tersebut. Sangat jarang atau tidak pernah dapat memilih solusi terbaik dan menjalankan solusi tersebut. Jarang dapat memilih solusi terbaik dan menjalankan solusi tersebut. Sering dapat memilih solusi terbaik dan menjalankan solusi tersebut. Seringkali atau selalu dapat memilih solusi terbaik dan menjalankan solusi tersebut. Berani mengambil/ menanggung risiko atas keputusan yang dibuat. Tidak berani mengambil risiko dalam bekerja. Jarang mengambil berisiko dalam bekerja. Seringkali berani mengambil risiko dalam bekerja. Selalu berani mengambil risiko dalam bekerja. 0

21 PANDUAN PENILAIAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN FORM C ASPEK KEPERILAKUAN KEDISIPLINAN KOMITMEN PENAMPILAN Frekuensi kehadiran pada hari kerja. Termasuk dalam hal ini adalah rendahnya frekuensi mangkir dan/atau izin dalam jam kerja untuk urusan non kedinasan. Mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pengembangan diri dan institusi/organisasi. Penampilan fisik (cara berpakaian) yang selalu rapi dan sesuai aturan. (SANGAT KURANG) Sangat sering mangkir tanpa ada alasan yang jelas dan/atau izin dalam jam kerja untuk urusan non kedinasan. Sangat tidak peduli dan acuh tak acuh terhadap upaya pengembangan diri maupun institusi/ organisasi Sangat tidak mampu menampilkan dan membawakan diri secara baik. Tidak pernah berpakaian dengan rapi dan sopan. Tidak menggunakan pakaian sesuai dengan ketentuan. PENILAIAN (KURANG) Sering mangkir tanpa alasan yang kuat dan/ atau izin dalam jam kerja untuk urusan non kedinasan. Tidak peduli terhadap upaya pengembangan individu maupun institusi/organisasi. Jarang mampu menampilkan dan membawakan diri secara baik. Kadang-kadang berpakaian dengan rapi dan sopan. Kadang-kadang menggunakan pakaian sesuai dengan ketentuan. (BAIK) Menghargai jam kerja dan aturan sistem presensi yang berlaku. Bersedia untuk mengembangkan diri dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Mampu menampilkan diri dan membawakan diri secara menarik dalam menjalankan tugasnya. Sering berpakaian dengan rapi dan sopan Sering menggunakan pakaian sesuai dengan ketentuan (SANGAT BAIK) Sangat menghargai jam kerja dan tidak pernah mangkir dan/atau izin dalam jam kerja untuk urusan non kedinasan. Bersedia dengan kesadaran penuh untuk mengembangkan diri dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi Setiap saat mampu menampilkan diri dan membawakan diri secara optimal. Selalu berpakaian dengan rapi dan sopan Selalu menggunakan pakaian sesuai dengan ketentuan

22 PENILAIAN ETIKA DAN KESOPANAN KEJUJURAN Kemampuan dalam menerapkan standar perilaku yang sesuai dengan norma adat, agama, dan etika lembaga dalam berinteraksi dengan semua pihak (civitas akademik). Menyampaikan segala sesuatu dan berperilaku secara apa adanya (truthfully). (SANGAT KURANG) Tidak bisa menerapkan standar perilaku yang sesuai dengan norma adat, agama, dan etika lembaga dalam berinteraksi dengan semua pihak. Sangat jarang menyampaikan segala sesuatu dan berperilaku secara apa adanya. (KURANG) Sering tidak bisa menerapkan standar perilaku yang sesuai dengan norma adat, agama, dan etika lembaga dalam berinteraksi dengan semua. pihak. Jarang menyampaikan segala sesuatu dan berperilaku secara apa adanya. (BAIK) Sering menerapkan dengan baik standar perilaku yang sesuai dengan norma adat, agama, dan etika lembaga dalam berinteraksi dengan semua pihak. Sering menyampaikan segala sesuatu dan berperilaku secara apa adanya. (SANGAT BAIK) Selalu menerapkan standar perilaku tertinggi yang sesuai dengan norma adat, agama, dan etika lembaga dalam berinteraksi dengan semua pihak. Selalu menyampaikan segala sesuatu dan berperilaku secara apa adanya. Konsistensi antara ucapan dan tindakan. Tidak pernah konsisten antara ucapan dan tindakan. Jarang konsisten antara ucapan dan tindakan. Sering konsisten antara ucapan dan tindakan. Selalu konsisten antara ucapan dan tindakan. LOYALITAS Mematuhi dan menjalankan perintah atasan dengan segala upaya. Tidak pernah mematuhi perintah atasan. Jarang mematuhi perintah atasan. Sering mematuhi perintah atasan. Selalu mematuhi perintah atasan.

23 PENILAIAN (SANGAT KURANG) (KURANG) (BAIK) (SANGAT BAIK) Tidak membantah, menolak atau melakukan pembangkangan perintah atasan. Selalu membantah, menolak dan membangkang perintah atasan. Sering membantah, menolak dan membangkang perintah atasan. Hampir tidak pernah membantah, menolak dan membangkang perintah atasan. Tidak pernah membantah, menolak dan membangkang perintah atasan. Bangga dengan pekerjaanya dan bertanggung jawab secara penuh terhadap penyelesaian pekerjaannya. Tidak pernah menunjukkan kebanggaan dan tanggung jawab atas penyelesaian pekerjaaannya. Jarang menunjukkan kebanggaan dan tanggung jawab atas penyelesaian pekerjaaannya. Sering menunjukkan kebanggaan dan tanggung jawab atas penyelesaian pekerjaaannya. Selalu menunjukkan kebanggaan dan tanggung jawab atas penyelesaian pekerjaaannya.

24 PANDUAN PENILAIAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN FORM D ASPEK HASIL KERJA (Indikator Kinerja Terwujud dan Terukur sebanyak jenis disesuaikan untuk masing-masing Kelompok Jabatan) PENILAIAN (SANGAT KURANG) (KURANG) (BAIK) (SANGAT BAIK) HASIL KERJA KUALITAS Terkait dengan kualitas hasil kerja yang dicapai sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan dalam deskripsi kerja. Kualitas hasil kerja jauh di bawah yang ditargetkan. (Target: dari sisi waktu, isi pekerjaan, dan ketelitian). Kualitas hasil kerja di bawah yang ditargetkan. (Target: dari sisi waktu, isi pekerjaan, dan ketelitian). Kualitas hasil kerja masih di atas rata-rata dari yang ditargetkan. (Target: dari sisi waktu, isi pekerjaan, dan ketelitian). Kualitas hasil kerjanya sangat baik, selalu di atas rata-rata dari yang ditargetkan. (Target: dari sisi waktu, isi pekerjaan, dan ketelitian). Kualitas berkaitan dengan ketelitian, kerajinan, kebersihan, dan kesempurnaan dalam mengerjakan tugas. PRODUKTIVITAS Terkait dengan kuantitas hasil kerja yang bisa dicapai sesuai dengan deskripsi kerja dan efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai tujuan. Jumlah hasil kerja jauh di bawah yang ditargetkan. Tidak pernah efisien dalam menggunakan sumber daya baik waktu maupun uang. Jumlah hasil kerja di bawah yang ditargetkan. Jarang menunjukkan efisiensi dalam menggunakan sumber daya baik waktu maupun uang. Jumlah hasil kerja masih di atas yang ditargetkan. Sering menunjukkan efisiensi dalam menggunakan sumber daya baik waktu maupun uang. Jumlah hasil kerja jauh melebihi yang ditargetkan. Selalu menunjukkan efisiensi dalam menggunakan sumber daya baik waktu maupun uang.

25 PENILAIAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN Nama yang dinilai Jabatan Status Tenaga Kependidikan Penilai Jabatan Penilai Tanggal Penilaian REKOMENDASI DIUSULKAN UNTUK : 5

PEDOMAN EVALUASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN KATA PENGANTAR

PEDOMAN EVALUASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN KATA PENGANTAR PEDOMAN EVALUASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-nya yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 387/P/SK/HT/2010

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 387/P/SK/HT/2010 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 387/P/SK/HT/2010 TENTANG PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASI PADA DIREKTORAT ADMINISTRASI AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang

Lebih terperinci

TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENETAPAN SERTA PENGANGKATAN DIREKTUR DAN WAKIL DIREKTUR SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA

TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENETAPAN SERTA PENGANGKATAN DIREKTUR DAN WAKIL DIREKTUR SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 344/P/SK/HT/2009 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENETAPAN SERTA PENGANGKATAN DIREKTUR DAN WAKIL DIREKTUR SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 507/P/SK/HT/2010 TENTANG SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 507/P/SK/HT/2010 TENTANG SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 507/P/SK/HT/2010 TENTANG SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2017 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN SECARA ONLINE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 518/P/SK/HT/2008 TENTANG SEKOLAH VOKASI REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk meningkatkan dan memajukan program pendidikan

Lebih terperinci

SASARAN KERJA DAN PERILAKU KERJA PNS

SASARAN KERJA DAN PERILAKU KERJA PNS SASARAN KERJA DAN PERILAKU KERJA PNS Oleh : Akhyadi Wakil Sekretaris Pengadilan Agama Maros Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya Aturan Baru, Pengganti DP3 PNS. Kalau tulisan sebelumnya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 205/P/SK/HT/2007

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 205/P/SK/HT/2007 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 205/P/SK/HT/2007 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 259/P/SK/HT/2004 TENTANG ORGANISASI DAN RINCIAN TUGAS KANTOR PIMPINAN UNIVERSITAS,

Lebih terperinci

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018 TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018 DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 58/P/SK/HT/2008 TENTANG KEBIJAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI UNIVERSITAS GADJAH MADA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 58/P/SK/HT/2008 TENTANG KEBIJAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI UNIVERSITAS GADJAH MADA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 58/P/SK/HT/2008 TENTANG KEBIJAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang : a. bahwa penyediaan

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 800-376 Tahun 2011 TENTANG KODE ETIK KHUSUS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DITJEN KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia adalah sangat diperlukannya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur

Lebih terperinci

TENTANG KEDUDUKAN DAN RINCIAN TUGAS DIREKTORAT PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

TENTANG KEDUDUKAN DAN RINCIAN TUGAS DIREKTORAT PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 323/P/SK/HT/2008 TENTANG KEDUDUKAN DAN RINCIAN TUGAS DIREKTORAT PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010 TENTANG PANDUAN UMUM PENYUSUNAN KURIKULUM 2010 PROGRAM STUDI JENJANG SARJANA DI UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 69 TAHUN : 2015 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEPALA DINAS KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 614/P/SK/HT/2012 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DIREKTUR DAN PENGANGKATAN WAKIL DIREKTUR SEKOLAH VOKASI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 614/P/SK/HT/2012 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DIREKTUR DAN PENGANGKATAN WAKIL DIREKTUR SEKOLAH VOKASI PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 614/P/SK/HT/2012 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DIREKTUR DAN PENGANGKATAN WAKIL DIREKTUR SEKOLAH VOKASI REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 114/P/SK/HT/2004 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DAN PENETAPAN DEKAN SERTA PENGANGKATAN WAKIL DEKAN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 114/P/SK/HT/2004 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DAN PENETAPAN DEKAN SERTA PENGANGKATAN WAKIL DEKAN KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 114/P/SK/HT/2004 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DAN PENETAPAN DEKAN SERTA PENGANGKATAN WAKIL DEKAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 6 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 6 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERHENTIAN, SANKSI, PEMBAYARAN HONOR DAN PENILAIAN PEKERJAAN TENAGA HONORER DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG STANDAR KOMPETENSI JABATAN MANAJERIAL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : / 4078 / 2015

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : / 4078 / 2015 PEMERINTAH DINAS Jalan Pahlawan No. 4, Telepon. (024) 8311708, 8311705, 8419826, 8417601, Fax. 8311707, 8451700 SEMARANG - 50241 KEPUTUSAN KEPALA DINAS NOMOR : 821.05 / 4078 / 2015 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI

Lebih terperinci

UNIVERSITAS AIRLANGGA

UNIVERSITAS AIRLANGGA UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5914042, 5914043, 5912546, 5912564 Fax (031) 5981841 Website : http://www.unair.ac.id ; e-mail : rektor@unair.ac.id SALINAN PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI MALANG TAHUN 2015 : 1 dari 10 Disetujui oleh Rektor Dibuat oleh Wakil Rektor II 24 / 12/ 2015 24 / 12/ 2015 Dikendalikan Oleh Ketua Pusat Penjaminan Mutu 24 / 12/ 2015 Disetujui oleh Rektor Dibuat oleh

Lebih terperinci

2017, No Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Peg

2017, No Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Peg No.1160, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Kode Etik PNS. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, SEKRETARIS

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014 ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014 (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja Pegawai ) Oleh: Puspita Ardi

Lebih terperinci

2011, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda

2011, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.513, 2011 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Kode Etik. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENATAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN UNIT UTAMA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PENILAIAN KINERJA PEGAWAI WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan obyektifitas penilaian

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TATA NILAI, BUDAYA KERJA,

Lebih terperinci

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem No.449, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Kode Etik. Prinsip. Sanksi. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 814/P/SK/HT/2010 TENTANG KALENDER AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 814/P/SK/HT/2010 TENTANG KALENDER AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN AKADEMIK 2011/2012 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 814/P/SK/HT/2010 TENTANG KALENDER AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN AKADEMIK 2011/2012 REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang : a. bahwa untuk keseragaman

Lebih terperinci

ALIK PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2012

ALIK PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2012 SALINAN ALIK PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN UANG KINERJA PADA BELANJA LANGSUNG

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK NOMOR : 08/SK/SA/ 2004 TENTANG KODE ETIK SENAT AKADEMIK SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA,

UNIVERSITAS GADJAH MADA KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK NOMOR : 08/SK/SA/ 2004 TENTANG KODE ETIK SENAT AKADEMIK SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA, UNIVERSITAS GADJAH MADA KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK NOMOR : 08/SK/SA/ 2004 TENTANG KODE ETIK SENAT AKADEMIK SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang : a. bahwa Anggota Senat Akademik sebagai wakil

Lebih terperinci

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1507, 2017 KEMENKUMHAM. Kode Etik. Kode Perilaku Pegawai. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG KODE

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 246/P/SK/HT/2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PUSAT STUDI REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 246/P/SK/HT/2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PUSAT STUDI REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 246/P/SK/HT/2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PUSAT STUDI REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 84 Keputusan Majelis

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR Diundangkan dalam

Lebih terperinci

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu No.156, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Kode Etik. Disiplin Kerja. PNS PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN UANG KINERJA PADA BELANJA LANGSUNG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN UANG KINERJA PADA BELANJA LANGSUNG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN UANG KINERJA PADA BELANJA LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 391/P/SK/HT/2009 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA INSTITUSIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 391/P/SK/HT/2009 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA INSTITUSIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 391/P/SK/HT/2009 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA INSTITUSIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan administrasi

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 711/P/SK/HT/2013 TENTANG TATA PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 711/P/SK/HT/2013 TENTANG TATA PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 711/P/SK/HT/2013 TENTANG TATA PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA Menimbang Mengingat REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, : a. bahwa dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor: 395/A.51.01/Unwidha/VII/2014 tentang PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor: 395/A.51.01/Unwidha/VII/2014 tentang PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor: 395/A.51.01/Unwidha/VII/2014 tentang PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI Rektor Universitas Widya Dharma Klaten, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1647, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL. Kode Etik. PNS. Pembinaan. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DENGAN

Lebih terperinci

:1. a dan b perlu menetapkan Peraturan Rektor Universitas Negeri Malang tentang Pegawai Non-PNS Universitas Negeri Malang.

:1. a dan b perlu menetapkan Peraturan Rektor Universitas Negeri Malang tentang Pegawai Non-PNS Universitas Negeri Malang. PERATURAN REKTOR UNIERSITAS NEGERI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEGAWAI NON.PNS UNIERSITAS NEGERI MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIERSITAS NEGERI MALANG, " Menimbang : a. bahwa terbitnya

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu Universitas Airlangga

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN UANG KINERJA PADA BELANJA LANGSUNG

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.263, 2015 LIPI. Pegawai. Kode Etik. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB II PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011

BAB II PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011 21 BAB II PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011 Dalam kenyataan sehari-hari, instansi-instansi pemerintahan sesungguhnya hanya mengharapkan

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kesadaran Pegawai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

UNIVERSITAS AIRLANGGA

UNIVERSITAS AIRLANGGA UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5914042, 5914043, 5912546, 5912564 Fax (031) 5981841 Website : http://www.unair.ac.id ; e-mail : rektor@unair.ac.id SALINAN PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP.05.02 TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu organiasi atau lembaga dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari sumber daya manusia yang dimiliki, karena sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 281 TAHUN 2015 281 TAHUN 2015 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN DENGAN STATUS POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PENUH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.64/MenLHK/Setjen/Kum.1/7/2016 TENTANG KODE ETIK REVOLUSI MENTAL APARATUR SIPIL NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 29/P/SK/HT/2008 TENTANG KAWASAN BEBAS ROKOK REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 29/P/SK/HT/2008 TENTANG KAWASAN BEBAS ROKOK REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 29/P/SK/HT/2008 TENTANG KAWASAN BEBAS ROKOK REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang : a. bahwa rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan

Lebih terperinci

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 005 /Peraturan/MWA-UI/2005 TENTANG KEBIJAKAN SUMBER DAYA MANUSIA DI BIDANG RISET DI UNIVERSITAS INDONESIA Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

K E P U T U S A N KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN NOMOR: Stb.01/SK/ 024 /2013 TENTANG

K E P U T U S A N KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN NOMOR: Stb.01/SK/ 024 /2013 TENTANG K E P U T U S A N KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA NOMOR: Stb.01/SK/ 024 /2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP.05.02 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In No.1421, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Kode Etik Pegawai. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara No.1352, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAKAMLA. Kode Etik Pegawai. PERATURAN KEPALA BADAN KEAMANAN LAUT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN KEAMANAN LAUT DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN UANG KINERJA PADA BELANJA LANGSUNG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN UANG KINERJA PADA BELANJA LANGSUNG WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN UANG KINERJA PADA BELANJA LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

K E M E N T E R I A N P E R T A N I A N. Biro Organisasi dan Kepegawaian

K E M E N T E R I A N P E R T A N I A N. Biro Organisasi dan Kepegawaian Biro Organisasi dan Kepegawaian Latar Belakang 1. 7 Target Strategis Kementerian Pertanian; Padi, Jagung, Kedelai, Tebu, Daging Sapi, Cabe dan Bawang Merah 2. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja

BAB IV PENUTUP (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang telah dilakukan penulis di lapangan, maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil analisis penilaian prestasi kerja pegawai di Badan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2013

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2013 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN UANG KINERJA PADA BELANJA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07PRT/M/2017 TENTANG KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 3A TAHUN 2016 TENTANG PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BUPATI LOMBOK BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk menjamin

Lebih terperinci

REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI

REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Rekomendasi 4.1.1 Rekomendasi untuk Peningkatan Lingkungan Entrepreneurial Rekomendasi yang diberikan disini adalah untuk mengetahui apa yang seharusnya

Lebih terperinci

PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG

PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: DJ.I/814/2010 TENTANG

PERATURAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: DJ.I/814/2010 TENTANG PERATURAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: DJ.I/814/2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

-2- Geofisika Nomor 15 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan

-2- Geofisika Nomor 15 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan -2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

ETIKA KERJASAMA DALAM PENELITIAN

ETIKA KERJASAMA DALAM PENELITIAN TUGAS ETIKA PROFESI ETIKA KERJASAMA DALAM PENELITIAN Dosen: Prof. Ir. Kurniatun Hairiah, Ph.D. Disusun Oleh: Indriana Dwi Astuti 115040101111050 Kelas G PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

9. Kementerian adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya disingkat Kementerian. BAB II TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP Pasal 2

9. Kementerian adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya disingkat Kementerian. BAB II TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP Pasal 2 DRAFT RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016 TENTANG KODE ETIK APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1079, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA. Analisis Jabatan. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL TERBAIK DI LINGKUNGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI

PARADIGMA BARU PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PARADIGMA BARU PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI Dr. Ambar Rukmini UNIVERSITAS WIDYA MATARAM YOGYAKARTA PARADIGMA LAMA Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) PARADIGMA BARU Sasaran Kerja Pegawai (SKP)

Lebih terperinci

Pasal 69. Bagian Kesembilan Bagian Tata Usaha dan Sub Bagian. Pasal 70

Pasal 69. Bagian Kesembilan Bagian Tata Usaha dan Sub Bagian. Pasal 70 f. diberhentikan sementara dari pegawai negeri sipil; g. dibebaskan dari tugas-tugas jabatan dosen; h. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan atau izin belajar dalam rangka studi lanjut yang

Lebih terperinci

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas No.605, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Kode Etik. Pegawai Pemasyarakatan. Majelis Kehormatan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 01/PM.9/2010 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 01/PM.9/2010 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 01/PM.9/2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan pegawai Inspektorat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG SALINANti SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN MUTASI PEJABAT ADMINISTRATOR DAN PEJABAT PENGAWAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-55/BC/2010 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-55/BC/2010 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-55/BC/2010 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 64 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 64 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 64 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci