Daftar Isi. KEGIATAN BELAJAR 1 Mengenal Satuan dan Puluhan. KEGIATAN BELAJAR 2 Mengenal Operasi Bilangan

dokumen-dokumen yang mirip
Daftar Isi. KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Membaca Huruf. KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Menulis Huruf

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Menghitung Jumlah Uang KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Menghitung Satuan Waktu

Daftar Isi KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Menghitung Satuan Panjang. KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Menghitung Satuan Berat

Daftar Isi. KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Membaca Huruf. KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Menulis Huruf

DAFTAR ISI. KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Membaca Menulis Suku Kata dan Kata. KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Membaca dan Menulis Kalimat

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN MUTU ORGANISASI MITRA PENDIDIKAN MASYARAKAT DAN TATACARA MEMPEROLEH BANTUAN

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Petunjuk Teknis Peningkatan Mutu Organisasi Mitra Pendidikan Masyarakat dan Tatacara Memperoleh Bantuan

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar Tema Kehutanan

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

PETUNJUK TEKNIS PENGUATAN PKBM MELALUI PERMAGANGAN DAN TATA CARA MEMPEROLEH BANTUAN

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS

Kesetaraan Gender Strategi Jitu dalam Pemberantasan Buta Aksara di Indonesia

KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN KEAKSARAAN

kurang beruntung untuk jalur pendidikan nonformal yang berusia lahir sampai dengan usia 6 tahun dan sebagai prioritas anak usia lahir sampai dengan

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , ,

1.5 Memecahkan Masalah yang Melibatkan Uang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015

BAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas dalam Penguatan dan Pemanfaatan Hasil Akreditasi

Penataan Kelembagaan PKBM

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

Hasil Sidang Komisi I: KEBIJAKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

PENDIDIKAN KESETARAAN FITTA UMMAYA SANTI, S. PD., M. PD

penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500

Provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kaliurang, Oktober 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ARTIKEL 11 KEGIATAN WORKSHOP PENINGKATAN

EVALUASI DAN SEMILOKA PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PUG BIDANG PENDIDIKAN

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, hipotesis dan definisi operasional yang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga masyarakat yang buta aksara merupakan penghambat utama baginya untuk bisa

Mengenal Bilangan Bulat

pengukuran waktu panjang dan berat

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

2 4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); MEMUTUSKAN:

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV

2 Menetapkan : Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3

IKATAN MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH INDONESIA (IMADIKLUS INDONESIA)

4.1 Target Dasar Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2033 menyebutkan pada Pasal 17 ayat (1 dan 2) bahwa : (1) Pendidikan Dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup (life is education,

DIEMBARGO SAMPAI 9 APRIL (07:00 WIB) Pendidikan untuk Semua : Tujuan pendidikan global hanya dicapai oleh sepertiga negara peserta

PERAN PENTING SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM PAUD DAN PNFI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PELAKSANAAN KELAS INSPIRASI. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG TIM TERPADU PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PENDIDIKAN KELUARGA DI ERA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan pembangunan. Tidaklah mudah untuk mengadakan perubahan

Mengenal Bilangan Bulat

PELAKSANAAN PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA/WALI

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , ,

KEBIJAKAN PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA TAHUN 2017

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB ANGAN. Tujuan Pembelajaran. Pernahkan kamu bermain ular tangga? Ada angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Termasuk bilangan apa angka di ular tangga?

KONSEP DASAR PENDIDIKAN NONFORMAL

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran tahun 2016: 60 Kab/Kota) RENCANA AKSI

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu aset bangsa, karena pendidikan mencirikan pembangunan karakter bangsa.

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , ,

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015

LAYANAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN MASYARAKAT SUBDIT SARANA DAN PRASARANA DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 2012

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pasca tahun 2015, seluruh negara anggota UNESCO menyepakati tujuan

Capaian Keaksaraan, Gender, dan Pengembangan Budaya Baca

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI

ISSN : Volume 1 Nomor 2, Mei 2018

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penlitian

LITERASI DIGITAL DAN PERTISIPASI PUBLIK PEMUDA DESA. Oleh; Agus Maimun Ketua Karang Taruna Jawa Timur

1. Membilang banyaknya benda dari 1 sampai dengan 10

Transkripsi:

Daftar Isi KEGIATAN BELAJAR Mengenal Satuan dan Puluhan KEGIATAN BELAJAR Mengenal Operasi Bilangan i

Kata Sambutan Pelindung: Hamid Muhammad, Ph.D. Penanggung Jawab: Dr.Wartanto Editor: Dra. Ida M. Kosasih, M.Pd. Penulis: Lisna Dyah Drs.Toto Argo N. Dra. Katarina, M.Pd. Johan Winarni, S.P., M.Pd. Surya Nilasari, S.Pd. Siti Nurul Aini, S.Kom. Desain Grafis/Illustrator: Surya Evendi Memasuki tahun 05, perhatian dunia tentang program pendidikan tertuju pada capaian akhir dari program Pendidikan untuk Semua (PUS) atau Education for All (EFA) yang dideklarasikan di Dakar Senegal tahun 000 oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific, Cultural Organization). Terdapat enam target capaian program PUS yang harus dicapai pada tahun 05 yaitu: pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan kecakapan hidup, pemberantasan buta aksara, pengarusutaman gender, peningkatan mutu pendidikan. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan DIKMAS) memiliki komitmen tinggi untuk mencapai target tersebut. Untuk itu, Ditjen PAUD dan DIKMAS mengembangkan kebijakan dan program/ kegiatan pendidikan masyarakat dalam skema besar pendidikan orang dewasa dan berkelanjutan (adult learning and continuing education). Layanan PAUD dan DIKMAS sangat penting dan strategis dilakukan karena masih terdapat penduduk usia 559 tahun sebesar,86% atau sebanyak 6.65.0 orang (Pusat Data dan Statistik Pendidikan, Kemdikbud, 0). Penduduk buta aksara tersebut mayoritas perempuan sebesar 66,9% dan lakilaki sebesar,6%. Kondisi perekonomian mereka tergolong miskin, bekerja serabutan, buruh tani, nelayan, kuli bangunan, dan pedagang kecil atau hanya sebagai ibu rumah tangga bagi kaum perempuannya. Selain itu, masih terdapat pula penduduk usia muda usia SD/MI (7 tahun) yang tidak dapat mengikuti pendidikan dasar (SD/MI) karena berbagai faktor yang rentan menjadi butaaksarawan baru yang sekaligus akan menjadi target layanan pendidikan kesetaraan untuk tetap memberi kesempatan mereka dalam memenuhi hakhak pendidikannya. Dengan spektrum layanan pendidikan alternatif dan solutif tersebut, Direktorat Jenderal PAUD dan DIKMAS berupaya memperluas layanan dan peningkatan mutu layanan pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan orang dewasa dan pendidikan berkelanjutan yang terintegrasi dengan pendidikan kecakapan hidup, peningkatan budaya baca masyarakat, pemberdayaan perempuan, pendidikan keluarga, dan pengarusutamaan gender, serta penataan kelembagaan pendidikan masyarakat. Untuk menjamin terselenggaranya program pendidikan masyarakat oleh semua pemangku kepentingan maka perlu disusun berbagai pedoman, panduan, dan petunjuk teknis penyelenggaraan pendidikan masyarakat. Saya menyambut baik diterbitkannya pedoman, panduan, petunjuk teknis, dan bahan ajar penyelenggaraan program/kegiatan pendidikan masyarakat. Semoga dokumen tersebut dapat bermanfaat bagi terselenggaranya program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat efektif dan efisien untuk mewujudkan masyarakat belajar yang dilandasi semangat revolusi mental guna meraih kemajuan masyarakat yang berkarakter dan berintegritas. Buku Bahan Ajar Keaksaraan Dasar ini merupakan salah satu contoh modul pembelajaran keaksaraan berbasis standar kompetensi keaksaraan dasar dan didesain untuk masyarakat petani (fungsional bidang pertanian). Karena ini merupakan salah satu contoh maka di daerah, terbuka lebar untuk menyusun dan mengembangkan bahan ajar keaksaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah masingmasing, namun merujuk pada tercapainya standar kompetensi keaksaraan dasar Jakarta, April 05 Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Nonformal dan Informal Dr. Ir. Taufik Hanafi, M.U.P. ii iii

Kata Pengantar Pengembangan program pendidikan masyarakat terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar sistem persekolahan, sebagai penambah, pelengkap, dan pengganti. Berbagai rujukan penting dalam pengembangan pendidikan masyarakat mengacu kepada program UNESCO antara lain: program Education for All (Pendidikan Untuk Semua), Education for Sustainable Development atau pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, Life Skills (Pendidikan Kecakapan Hidup), Literacy Initiative For Empowerment atau Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan, dan program lainnya. Program pendidikan masyarakat telah menjadi bagian penting dari isu pendidikan di tingkat global yang harus diterapkan dalam konteks lokal. Berbagai layanan pendidikan masyarakat bagi para remaja, orang dewasa, dan komunitas dikemas dalam berbagai program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat yaitu: pendidikan keaksaraan, peningkatan minat baca masyarakat, pemberdayaan perempuan, pendidikan kesetaraan orang dewasa, pendidikan kecakapan hidup, dan program lainnya. Dalam rangka pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan masyarakat maka perlu dirumuskan norma, standar, pr osedur, kriteria (NSPK) dalam bentuk panduan, petunjuk teknis, bahan ajar, dan perangkat lainnya sebagai acuan di lapangan. Kami memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah menyusun dokumen tersebut untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan masyarakat yang lebih berkualitas. Semoga panduan, petunjuk teknis, dan perangkat pembelajaran tersebut dapat menjadi acuan dan menjamin pelaksanaan kegiatan pendidikan masyarakat yang efektif, efisien dan akuntabel. Jakarta, April 05 Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Dr. Wartanto iv

Bilangan Satuan Bilangan Puluhan Satu 0 Sepuluh Dua 0 Dua puluh Tiga 0 Tiga puluh Empat 0 Empat puluh 5 Lima 50 Lima puluh 6 Enam 60 Enam puluh 7 Tujuh 70 Tujuh puluh 8 Delapan 80 Delapan puluh 9 Sembilan 90 Sembilan puluh

Bilangan Ratusan 00 00 00 00 500 600 700 800 900 Seratus Dua ratus Tiga ratus Empat ratus Lima ratus Enam ratus Tujuh ratus Delapan ratus Sembilan ratus Jawablah Mana yang lebih besar 8 atau 5?. Mana yang lebih kecil 0 atau 0?. Mana yang paling besar 9, 7, atau 5?. Mana yang paling kecil 90, 60, atau 80?. 5

Perhatikan Contoh. 0 6 6 Jadi pada bilangan 6 nilai setiap angkanya adalah: puluhan 6 Satuan 6 puluhan nilainya 0 6 satuan nilainya 6. 6 ratusan puluhan 6 satuan 00 0 6 Jadi pada bilangan 6 nilai setiap angkanya adalah: 6 ratusan nilainya 00 puluhan nilainya 0 6 satuan nilainya 6. 0 8 8 Jadi pada bilangan 8 nilai setiap angkanya adalah: puluhan 8 Satuan 8 puluhan nilainya 0 8 satuan nilainya 8. 0 ratusan 0 puluhan satuan 00 0 Jadi pada bilangan 0 nilai setiap angkanya adalah: 0 ratusan nilainya 00 0 puluhan nilainya 0 satuan nilainya 6 7

Hitung dan salinlah seperti contoh Hitung dan salinlah seperti contoh 55 0 ratusan 5 puluhan 5 satuan 0 50 5 87 ratusan.. puluhan. satuan.. 80 0 ratusan 8 puluhan 0 satuan 0 80 0 9 ratusan.. puluhan. satuan.. 0 ratusan puluhan 0 satuan 00 0 0 ratusan. puluhan. satuan... 69 ratusan. puluhan. satuan.... 879 ratusan. puluhan. satuan.... 9 ratusan. puluhan. satuan.... 6 ratusan. puluhan. satuan.... 8 9

5 Membandingkan Bilangan Contoh: Manakah yang lebih besar, 5 atau? Puluhan sama Satuan 5 lebih besar dari Jadi 5 lebih besar dari Urutkan angka dari terkecil ke terbesar, seperti contoh!.......... 0 lebih banyak dari.......... 9 lebih sedikit dari 7.......... 5 lebih banyak dari 7 Mengurutkan Bilangan Urutkan bilangan dari terkecil ke terbesar seperti contoh: 7 5 8 9 5 7 8 9.................... 0

Urutkan bilangan dari terbesar ke terkecil seperti contoh: Diskusikanlah! Ada berapa keranjang kirakira hasil melaut setiap nelayan di kampung anda? Berapa kirakira jumlah ikan dalam satu keranjang?........................................

Kenali dan bacalah! Tambah Kurang Sama dengan Sebut dan salinlah!...... 5

Perhatikan contoh! Jumlahkan seperti contoh! 5 5 0 Gambarkan di sisi kanan dan kiri kumbang agar menghasilkan penjumlahan 0.. 5 Tambahkan satuan dengan satuan 5 Turunkan puluhan Jadi 5 Jumlahkan seperti contoh! 0 7 5 5 9 6 7 7 6 7

Kerjakan pengurangan berikut dengan benar! Contoh: 7 7 9 8.................. Jumlahkan! Pengurangan 5 5..... 0 0 Jadi : atau satuan satuan puluhan diturunkan 5 5..... 8 9

Perhatikan contoh! 0.... 9.... 5...... 7........ 0 5 5........ 7.... Kurangi dan jumlahkan hasilnya!.......... 7............ 7.. 9.. 0 7.. 50 5.. 90 0.. 80 75.. 00 5.. 00 55.. 0

Kurangi seperti contoh! Kenali dan bacalah! 7 5 7 5 7 8 9 8 Membulatkan bilangan ke puluhan terdekat Perhatikan bilangan di bawah ini! 86 68 8 Kali Bagi 0 5 6 7 8 9 0 Bilangan lebih dekat ke 0 Bilangan lebih dekat ke 0 Bilangan lebih dekat ke 0 Bilangan lebih dekat ke 0 Bilangan 5 lebih dekat ke 0 Bilangan 6 lebih dekat ke 0 Bilangan 7 lebih dekat ke 0 Bilangan 8 lebih dekat ke 0 Bilangan 9 lebih dekat ke 0 Sebutkan dan salinlah!......

Perkalian Cermati dan salinlah seperti contoh! dan 8 6 6 6 6. 6... Kalikanlah seperti contoh! 5.... 8 8 8 8 8 5 8..... 5

Bacalah! Kerjakan seperti contoh! Pak harto memiliki prau 0. Dibagikan kepada 5 orang temannya. Berapa prau yang diperoleh masingmasing temannya? dibagi 8 : 9 : Gb solar kaleng, masingmasing liter Gb drum tenpat ikan 56 0 6 6 6 6 6 Tiap orang mendapat 6 batang. Jadi, 0 : 5 6.. : 56 : 6 7

Perhatikan gambar berikut. Gb mujair 9 Gb kepi ng Gb kepi ng Gb mujair 9 Gb kepi ng Gb mujair 9 Gb kepi ng.. : : Satu Satu per dua Satu per dua Gb ulat air 5 Gb pancing Gb ulat air 5 Gb pancing Gb pancing Gb ulat air 5 Gb pancing Gb ulat air 5 Gb pancing.. : Satu Satu per tiga Satu per tiga Satu per tiga 8 9

Menulis pecahan ke desimal Satu perdua 0,5 Caranya: Satu Satu per empat Satu per empat Satu per empat Satu per empat 0,5,0 0 0 (Ditulis 0, ) (Tambahkan 0 menjadi,0). 0,5 0

Caranya: Perhatikan penjumlahan bilangan pecahan di bawah ini! 0,5,0 8 0 0 0 (Ditulis 0, ) (Tambahkan 0 menjadi,0) 0,75 0,5 0,5 0,50. Hitunglah penjumlahan bilangan pecahan di bawah ini! Caranya: 0,75,0 8 0 0 0 (Ditulis 0, ) (Tambahkan 0 menjadi,0)....

Hitunglah pengurangan bilangan pecahan berikut.... Perhatikan pengurangan bilangan pecahan berikut! 5

Perhatikan perkalian bilangan pecahan di bawah ini Perhatikan pembagian bilangan pecahan di bawah ini! : Hitunglah perkalian bilangan pecahan berikut! Hitunglah perkalian bilangan pecahan berikut! : 5 5 : 5 5 5 : 5 6 7

: 5 : Penggaris Mengenal Alat Ukur Penggaris digunakan untuk mengukur benda pendek. Misalnya: Buku dan meja kecil Meteran digunakan untuk mengukur benda atau jarak yang panjang. Meteran Misalnya: panjang kayu, jarak tanam Neraca emas digunakan untuk menimbang benda yang kecil. Misalnya: perhiasan (cincin, anting, kalung, gelang) Neraca emas 8 9

Timbangan digunakan untuk menimbang benda yang cukup berat. Misalnya: pupuk, beras Timbangan Jam dinding digunakan untuk menentukan tanda waktu. Misal : jam 06.00 WIB Jam dinding Diskusikanlah! 0