BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Table 3.1 Bagan Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) ceramah dalam proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

O 1 X O O 3 O 4

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental semu

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

METODOLOGI PENELITIAN. dalam membandingkan dua metode pembelajaran terhadap keterampilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian eksperimen, Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. membandingkan kelompok (Emzir, 2008: 102). Sugiyono (2013: 114) Desain penelitian yang digunakan adalah Counterbalanced Design atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) desain eksperimen dapat dibagi atas Pre- Experimental Design, True Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design. Penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design atau eksperimen semu karena tidak dapat sepenuhnya mengontrol variabelvariabel luar yang mempengaruhi hasil belajar. Quasi Experimental Design melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dikenai perlakuan dengan pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing sedangkan kelas kontrol dengan tipe Talking Stick. Tujuan penelitian ini akan melihat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 3 Tuntang, suatu sekolah yang berlokasi di kampung Beran, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang pada semester II tahun ajaran 2013/2014. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai selesai dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapannya meliputi: 1. Tahap persiapan Tahap ini mencakup temuan masalah, pemilihan judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen, permohonan ijin serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian. 2. Tahap pelaksanaan Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan disekolah yang meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data. 3. Tahap penyusunan Tahap ini mencakup pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian. Prosedur rancangan dalam penelitian ini yaitu membuat kisi-kisi instrumen; menyusun instrumen tes; menguji cobakan instrumen tes yang berbentuk uraian dan menganalisis data. 21

22 C. Subyek Penelitian Subjek penelitian dalam eksperimen ini adalah siswa kelas VIIB dan VIIC di SMP N 3 Tuntang, kelas VIIB sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 30 dan kelas VIIC sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 30. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 3 Tuntang Tahun ajaran 2013/2014. Tabel 3. Distribusi Populasi Penelitian SEKOLAH KELAS POPULASI SMP N 3 VIIA 30 TUNTANG VIIB 30 VIIC 30 VIID 30 Jumlah 120 2. Sampel Pengambilan sampel penelitiannya adalah menggunakan purposive sampling karena memiliki tujuan mencari kelas eksperimen dan kelas kontrol yang memiliki kemampuan sama (Sugiyono, 2010). Teknik ini dipilih karena pemilihan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti dengan tujuan tertentu yang didasarkan pada nilai mid semester 1 dari 4 kelas ada 2 kelas yang rata-ratanya hampir sama yaitu kelas VIIB dengan rata-rata 59 dan kelas VIIC dengan rata-rata 60 sehingga terpilih kelas VIIB sebagai kelas eksperimen dan VIIC sebagai kelas kontrol. E. Variabel Penelitian Terdapat 2 variabel yang berperan dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel bebas (Independent Variable) Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang

23 faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi (Amrullah, 2013). Variabel bebas (Independent Variable) dalam penelitian ini adalah model kooperatif tipe Snowball Throwing dengan tipe Talking Stick. 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010). Variabel terikat (Dependent Variable) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. F. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau disebut variabel penyebab. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebut variabel tergantung. Variabel bebas (Independent Variable) dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dengan tipe Talking Stick. Model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dalam konteks pembelajaran diterapkan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit bagi siswa serta juga dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi tersebut. Model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dalam konteks pembelajaran menguji kesiapan siswa, melatih ketrampilan dalam membaca dan memahami materi pelajaran dengan cepat, dan mengajak siswa untuk terus siap dalam situasi apapun. Model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dengan tipe Talking Stick diterapkan di SMP N 3 Tuntang untuk mengetahui perbedaan pengaruh penggunaaan model pembelajaran tersebut terhadap hasil belajar matematika siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pengaruh model tersebut adalah dengan pemberian posttest setelah model tersebut diterapkan dalam pembelajaran. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada suatu pokok bahasan.

24 G. Desain Penelitian Desain penelitian pretest-posttest (Arikunto, 2006). Model ini sebelum memulai perlakuan kedua kelompok diberi tes awal untuk mengukur kondisi awal. Kelompok eksperimen diberi model kooperatif tipe Snowball Throwing, dan kelompok kontrol diberi model kooperatif tipe Talking Stick. Selesai perlakuan, kedua kelompok diberi tes akhir ( dapat diskemakan sebagai berikut: Tabel 4. Desain Penelitian Kelompok Pretest Treatment Posttest Eksperimen Kontrol Keterangan: : Tes awal (pada kelompok eksperimen dan kontrol) : Menggunakan model kooperatif tipe Snowball Throwing : Menggunakan model kooperatif tipe Talking Stick : Tes akhir (pada kelompok eksperimen dan kontrol) H. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data a. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini berbentuk data uji validitas soal tes, dokumentasi lain berupa gambar/ foto pada saat pelaksanaan penelitian. Data dokumentasi yang diperoleh berupa jumlah siswa kelas VII B dan VII C SMP N 3 Tuntang serta foto selama kegiatan pembelajaran berlangsung. b. Observasi Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana perilaku guru dan siswa serta keterlaksanaan langkahlangkah pembelajaran dengan model kooperatif tipe Snowball Throwing dengan tipe Talking Stick dalam proses pembelajaran. c. Tes Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan setelah pelaksanaan penelitian. Tes diberikan kepada kedua kelas dengan instrumen

25 tes yang sama. Jenis tes yang digunakan adalah tes objektif bentuk uraian. Penelitian ini menggunakan dua macam tes yaitu: 1) Pretest Pretest digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum pemberian treatment (kegiatan pembelajaran dengan model pembelajran kooperatif tipe Snowball Throwing dengan tipe Talking Stick. Pretest diambil nilai murni mid semester siswa. 2) Posttest Posttest digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah pemberian treatment (kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dengan tipe Talking Stick. Materi yang digunakan pada soal posttest adalah segitiga dengan soal sebanyak 10 soal dibuat dalam bentuk uraian. Menurut arikunto (2009) untuk mengoreksi jawaban soal yang dikerjakan oleh siswa, maka dilakukan penskoran dengan langkahlangkah sebagai berikut, membaca soal pertama dari seluruh siswa untuk mengetahui jawaban, sebab dengan membaca seluruh jawaban, dapat diperoleh gambaran lengkap tidaknya jawaban yang diberikan siswa secara keseluruhan; menentukan angka untuk soal pertama tersebut, misalnya jika jawaban lengkap diberi skor 5, kurang sedikit diberi skor 4, benar setengah dari keseluruhan diberi skor 3, benar sedikit diberi skor 2, untuk jawaban salah total diberi skor 1, dan untuk jawaban kosong (tidak ada jawaban sama sekali diberi skor 0); memberikan skor untuk soal pertama; penskoran soal selanjutnya dilakukan langkah-langkah yang sama di atas. 2. Instrumen Data Penelitian a. Instrumen Pretest Pretest digunakan untuk mengukur kemampuan awal yang harus sama diantara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol b. Instrumen Posttest Posttest dilakukan untuk mengukur kemampuan akhir dari dua kelompok yang telah diberi perlakuan berbeda.

26 Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Posttest SK KD Indikator Nomer Item 6.Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya 6.1 Mengidentifikasi jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya. a. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sudut dalam segitiga 1, 2, 3 6.2 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah b. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling segitiga 4, 5, 7 c. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas segitiga 6, 7, 8, 9, 10 c. Lembar Obsevasi Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kegiatan guru dalam penerapan dan pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Snowball Throwing.

27 Tabel 6. Kisi Kisi Lembar Observasi Tahap Aktivitas Guru Kegiatan Yang Dilakukan 1. Pra Pembelajaran 1. Mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran 2. Berpenampilan rapi dan sopan 3. Mengatur tempat duduk siswa 2. Kegiatan Awal 1. Membuka pelajaran dan memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Mengingatkan kembali materi pelajaran sebelumnya. 4. Menjelaskan langkah-langkah kegiatan belajar menggunakan model kooperatif tipe Snowball Throwing 3. Kegiatan Inti 1. Memberikan kesempatan untuk membentuk kelompok secara heterogen 2. Jumlah anggota kelompok 5orang 3. Memanggil ketua kelompok untuk pembagian tugas kelompok 4. Membagi selembar kertas kepada setiap siswa 5. Mengatur jalannya kegiatan pembelajaran 6. Mengawasi dan memonitor jalannya proses pembelajaran 7. Siswa bekerja dengan baik dan teratur 8. Memberikan kesempatan siswa untuk membacakan jawaban atas pertanyaan yang tertulis dalam kertas secara bergantian 9. Memberikan penguatan selama proses pembelajaran berlangsung 10. Memberikan motivasi bagi siswa yang belum aktif Kegiatan Penutup 1. Membuat kesimpulan atas kegiatan pembelajaran 2. Memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran 3. Menutup pelajaran

28 Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kegiatan guru dalam penerapan dan pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Talking Stick. Tabel 7. Kisi Kisi Lembar Observasi Tahap Aktivitas Guru Kegiatan Yang Dilakukan 1. Pra Pembelajaran 1. Mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran 2. Berpenampilan rapi dan sopan 3. Mengatur tempat duduk siswa 2. Kegiatan Awal 1. Membuka pelajaran dan memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Mengingatkan kembali materi pelajaran sebelumnya. 4. Menjelaskan langkah-langkah kegiatan belajar menggunakan model kooperatif tipe Talking Stick. 3. Kegiatan Inti 1. Meyampaikan materi pembelajaran 2. Membentuk kelompok secara heterogen 3. Memberikan kesempatan siswa membaca dan mempelajari materi pembelajaran 4. Siswa berdiskusi materi pembelajaran 5. Menyiapkan tongkat 6. Mengatur jalannya kegiatan pembelajaran 7. Mengawasi dan memonitor jalannya proses pembelajaran 8. Siswa bekerja dengan baik dan teratur 9. Siswa menjawab pertanyaan dari guru saat tongkat berhenti bergulir 10. Memberikan penguatan selama proses pembelajaran berlangsung 11. Memberikan motivasi bagi siswa yang belum aktif 12. Menanyakan pemahaman siswa terhadap materi Kegiatan Penutup 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan atas kegiatan pembelajaran 2. Menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya 3. Menutup pelajaran

29 I. Uji Prasyarat 1. Uji Validitas Instrumen tes Uji validitas instrument yaitu uji yang diperoleh denan mengkorelasikan item dengan total yang dikorelasikan butirnya (corrected item total correlation) atau dicari daya pembeda skor tiap item dari kelompok yang memberikan jawaban. Menurut Arikunto (2006) rumus validitas menggunakan korelasi product moment adalah sebagai berikut : { }{ } Keterangan : : kolerasi antara variabel x dan y : skor tiap butir soal : banyaknya subyek atau data : skor total Valid atau tidaknya butir adalah sama dengan fungsi yang dinyatakan oleh daya beda butir. Berdasarkan rangkuman dari rujukan kriteria empirik yang dirangkum oleh Naga dalam Nisfiannoor (2009) dinyatakan bahwa penggunaan patokan 0,2 untuk menyatakan bahwa butir telah valid. Data yang telah diperoleh kemudian diuji validitas menggunakan spss 16 for windows. Uji validitas dalam penelitian ini adalah instrument posttest. Uji validitas soal posttest dilakukan dengan menggunakan program spss 16 for windows, setelah dilakukan uji validitas instrument posttest dinyatakan 10 soal valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat atau derajad konsistensi dari suatu instrumen, dalam hal ini reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan yang terdapat dalam soal posttest. Suatu tes dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang sama bila diberikan kepada kelompok yang sama pada waktu dan kesempatan yang berbeda. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen soal yang nantinya akan digunakan dalam tes setelah pembelajaran. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan SPSS 16 for windows. Pengujian reliabilitas dengan

30 melihat nilai cronbach s Alpha. Metode pengambilan keputusan menggunakan teknik alpha menurut George dan Mallery sebagai berikut: : tidak dapat diterima : dapat diterima : reliabilitas tinggi : reliabilitas memuaskan Tabel 8. Reliabilitas Instrumen Posttest Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.845 10 Uji reliabilitas nilai posstest cronbach s Alpha adalah 0,845 berarti reliabilitas instrumen posstest tinggi. J. Teknik analisis Data Analisa data dalam penelitian ini mengggunakan teknik analisa Deskriptif dan Inferensial untuk mengetahui perbedaan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dengan tipe Talking Stick terhadap hasil belajar matematika siswa. Menganalisis variabel hasil belajar matematika maka dikategorikan kedalam tiga tingkatan, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Kategori tingkatan dengan menggunakan mean dan standar deviasi. Keterangan: SD = standar deviasi x = nilai responden n = jumlah responden

31 Keterangan: = rata-rata x = nilai responden n = jumlah responden Rumus kategori tingkatan (Azwar, 2012) X < ( - 1,0SD) rendah ( - 1,0SD) X < ( + 1,0SD) sedang ( + 1,0SD) X tinggi 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan hasil pengukuran variabel yang diukur yaitu hasil belajar matematika dengan menggunakan model kooperatif tipe Snowball Throwing dan hasil belajar menggunakan model kooperatif tipe Talking Stick. Pendeskripsian hasil pengukuran meliputi mean, median, standar deviasi, nilai maksimum, dan minimum. 2. Analisis Data a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data kedua kelas berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Pengujian normalitas data menggunakan uji kecocokan Kolmogorov-Smirnov. Untuk memudahkan dalam menganalisis data, digunakan Sofware SPSS 16.00. Keputusan diambil dengan memperhatikan nilai signifikasi jika nilai signifikasi lebih besar dari 0.05 maka data berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk menentukan bahwa dua kelompok yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen tersebut dapat dilanjutkan sebagai subyek penelitian apa tidak. Kriteria homogenitasnya yaitu berdasarkan pendapat Priyanto (2010) yang menyatakan bahwa jika nilai signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama (homogen). Jika mempunyai varian yang sama, maka kedua kelas tersebut dapat dilanjutkan sebagai subyek penelitian.

32 K. Uji Hipotesis Analisis hipotesis penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil akhir penelitian, apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan SPSS 16.0 for windows yaitu uji t. Pengujian hipotesis menggunakan Uji t dua pihak dengan taraf signifikansi 5%. Cara menguji hipotesis yaitu dengan melihat nilai signifikansi dalam tabel Independent-Sample T-Test. Jika nilai signifikansinya adalah 0,05 maka tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara kedua kelompok. Jika nilai signifikansinya 0,05 maka diantara kedua kelompok terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberikan perlakuan. Hipotesis yang dapat ditulis sebagai berikut: : = : Tidak ada perbedaan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dengan tipe Talking stick terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Tuntang Semester II Tahun Ajaran 2013/2014. : : Terdapat perbedaan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dengan tipe Talking Stick terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Tuntang Semester II Tahun Ajaran 2013/2014.