BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen."

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi dari eksperimen yang tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Dalam penelitian ini, perlakuan pembelajaran yang diberikan adalah pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) dan Spontaneous Group Discussion (SGD). Sementara itu, respon yang diamati adalah kepercayaan diri siswa dan kemampuan pemecahan masalah matematika. B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain pretest-posttest nonequivalent group design. Kedua kelompok eksperimen dipilih tanpa random dan untuk setiap kelompok diadakan pretest dan postest. Nonequivalent group design merupakan quasi experiment yang digunakan untuk memeriksa efek relatif dari perlakuan yang diberikan kepada kelompok tanpa random. Berdasarkan desain ini, hal pertama yang dilakukan adalah menentukan kelas eksperimen pertama yang mendapat perlakukan pembelajaran matematika menggunakan model kooperatif tipe TPS dengan pendekatan saintifik dan kelas eksperimen kedua yang mendapat perlakuan pembelajaran matematika menggunakan model kooperatif tipe 57

2 SGD dengan pendekatan saintifik. Selanjutnya, diberikan test awal (pretest) yang berupa skala dan essay kepada subyek untuk mengetahui kemampuan awal subyek berkenaan dengan variabel terikat. Pada akhir eksperimen, dilakukan tes akhir (posttest) dengan tingkat soal yang setara. Hasil dari ketercapaian kemampuan pemecahan masalah dan kepercayaan diri siswa pada kedua kelompok kemudian dibandingkan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan SGD dengan pendekatan saintifik. Desain penelitian disajikan sebagai berikut. Tabel 1. Rancangan Desain Eksperimen Kelompok Pretest TPS dengan Eksperimen 1 (E 1 ) pedekatan Skala saintifik Kelompok Eksperimen 2 (E 2 ) Pretest Skala SGD dengan pendekatan saintifik Posttest Skala Posttest Skala C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kelas X MIA MAN 1 Yogyakarta pada tanggal 9 November 28 November 2015 pada materi barisan dan deret. Jadwal penelitian disajikan sebagai berikut. Pertemuan 1 Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas E 1 Kelas E 2 Materi Pelaksanaan Materi Pelaksanaan Pretest Rabu, 11 Pretest Rabu, 11 Skala awal November Skala awal November 2015 kepercayaan 2015 kepercayaan Jam ke 8-9 diri Jam ke 6-7 diri 2 Barisan Deret dan Kamis, 12 November 2015 Jam ke 2-3 Barisan Deret dan Jumat, 13 November 2015 Jam ke

3 Pertemuan Kelas E 1 Kelas E 2 Materi Pelaksanaan Materi Pelaksanaan Barisan dan Kamis, 19 Barisan dan Jumat, 20 Deret November Deret November 2015 Aritmetika 2015 Aritmetika Jam ke 5-6 Barisan Deret Geometri dan Post Test Skala akhir kepercayaan diri Jam ke 2-3 Kamis, 26 November 2015 Jam ke 2-3 Sabtu, 28 November 2015 Jam ke 6-7 Barisan dan Deret Geometri Post Test Skala akhir kepercayaan diri Jumat, 27 November 2015 Jam ke 5-6 Sabtu, 28 November 2015 Jam ke 8-9 D. Populasi dan Sampel Penelitan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta pada tahun pelajaran 2015 / 2016 sebanyak 101 siswa terbagi ke dalam 3 kelas, yaitu kelas X MIA 1, X MIA 2, dan kelas X MIA 3. Untuk memenuhi tujuan penelitian diambil sampel penelitian sebanyak 2 dari 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling di mana sebanyak dua kelas diambil secara acak dari daftar kelas yang ada. Langkah-langkah yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah : 1. Langkah Pertama Populasi sebanyak 101 siswa yang terbagi dalam tiga kelas. Selanjutnya dengan teknik cluster random sampling dipilih dua kelas. Kelas yang terpilih adalah kelas X MIA 2 dan X MIA 3 di MAN 1 Yogyakarta. 59

4 2. Langkah Kedua Dari dua kelas yang terpilih ditentukan satu kelas mendapatkan perlakuan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan pendekatan saintifik dan kelas yang satunya mendapatkan perlakuan pembelajaran tipe Spontaneous Group Discussion (SGD) dengan pendekatan saintifik. Kelas X MIA 3 dipilih untuk mendapatkan perlakukan pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik dan kelas X MIA 2 mendapatkan perlakukan pembelajaran SGD dengan pendekatan saintifik. E. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran yang digunakan meliputi model pembelajaran matematika kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan pendekatan saintifik dan Spontaneous Group Discussion (SGD) dengan pendekatan saintifik. 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah dan kepercayaan diri siswa. 3. Variabel Kontrol Variabel kontrol pada penelitian ini adalah guru mata pelajaran, materi pokok yang diajarkan, dan alokasi pembelajaran. 60

5 F. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Bebas a. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik menggunakan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) Pembelajaran ini menekankan pada pembelajaran matematika melalui tahap saintifik yang dilakukan dengan model Think Pair Share sehingga di akhir pembelajaran siswa diharapkan mampu menemukan prinsip, hukum, atau konsep matematika tertentu. Langkah-langkah pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik menggunakan model TPS disajikan dalam Tabel 1 halaman 28. b. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik menggunakan model Spontaneous Group Discussion (SGD) Pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik menggunakan model kooperatif tipe Spontaneous Group Discussion (SGD) menekankan pada suatu pembelajaran matematika melalui tahap-tahap saintifik yang dilakukan secara spontan dan sederhana. Langkah-langkah pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik menggunakan model SGD disajikan dalam Tabel 2 halaman Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika dan kepercayaan diri siswa. 61

6 Kemampuan pemecahan masalah matematika diartikan sebagai proses untuk memperoleh solusi dari masalah dengan menerapkan empat tahap pemecahan masalah yaitu memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, menyelesaikan masalah sesuai rencana, dan melakukan pengecekan jawaban. Indikator kemampuan pemecahan masalah matematika disajikan pada Tabel 3 halaman 36. Data kemampuan pemecahan masalah diperoleh dari skor pretest dan posttest kemampuan pemecahan masalah siswa. Selanjutnya, kepercayaan diri siswa adalah keyakinan pada kemampuan diri sendiri untuk bisa mencapai tujuan tertentu. Adapun aspek kepercayaan diri yang dimaksud meliputi : keyakinan akan kemampuan diri, mempunyai internal locus of control, objektif, bertanggung jawab, rasional dan realistis. Indikator kepercayaan diri siswa disajikan pada Tabel 4 halaman 40. Data kepercayaan diri siswa diperoleh dari skor skala awal dan skala akhir sikap kepercayaan diri siswa. 3. Variabel Kontrol Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah guru, materi barisan dan deret, dan alokasi pembelajaran. Dalam penelitian ini guru pada masing-masing kelas eksperimen dibuat sama. Fokus materi barisan dan deret yang diberikan meliputi barisan dan deret, baisan aritmetika, deret aritmetika, barisan geometri, dan deret geometri. Selanjutnya, alokasi pembelajaran pada kedua kelas eksperimen juga dibuat sama. 62

7 G. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Penelitian a. Instrumen Tes Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari soal pretest dan posttest. Instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika. Instrumen tes berbentuk uraian yang terdiri atas 4 soal dan dikerjakan selama 60 menit. Kisi-kisi, instrumen, kunci jawaban, dan pedoman penskoran yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran halaman b. Instrumen Nontes 1) Skala Kepercayaan Diri Siswa Lembar skala digunakan untuk mengetahui skala kepercayaan diri siswa dalam proses pembelajaran matematika. Skala yang digunakan meliputi beberapa aspek diantaranya : keyakinan akan kemampuan diri, mempunyai internal locus of control, objektif, bertanggung jawab, rasional dan realistis. Lembar skala yang digunakan bersifat tertutup yaitu lembar skala yang mengarahkan responden untuk menyatakan jawabannya dengan jawaban yang telah disediakan terlebih dahulu. Hal ini mengakibatkan responden hanya memberikan tanda checklist pada jawaban yang paling sesuai dengan yang dikehendakinya dan menutup kemungkinan responden untuk menggunakan jawaban lain 63

8 yang mereka kehendaki. Kisi-kisi dan instrumen kepercayaan diri dapat dilihat pada lampiran halaman ) Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati dan mencatat hal-hal penting berkaitan dengan aktivitas siswa dan guru. Lembar observasi juga digunakan untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran yang digunakan. Keberlanjutan dari lembar observasi ini adalah untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Lembar observasi dapat dilihat pada lampiran 3.11 halaman Validitas Instrumen Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi berarti derajat suatu tes mampu mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Untuk mendapatkan kriteria validitas isi, instrumen dikonsultasikan kepada para ahli (expert judgment) untuk diperiksa apakah instrumen sudah mewakili apa yang akan diukur. Expert Judgment dalam penelitian ini adalah dosen ahli pendidikan matematika Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Sugiyono, M.Pd dan Rosita Kusumawati, M.Sc. Setelah dilakukan evaluasi oleh tim ahli, maka peneliti melakukan revisi berdasarkan masukan dari tim ahli. 64

9 3. Reliabilitas Instrumen Instrumen dikatakan reliabel apabila hasil evaluasi yang dihasilkan konsisten jika digunakan untuk subjek yang sama. Untuk mengukur reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach yaitu : r k k t 2 b 2 Dimana: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 b = jumlah varian butir/item 2 t = varian total Tinggi rendahnya reliabilitas instrumen ditentukan dengan menggunakan kategori koefisien Guilford (Ruseffendi, 2005:160) yang disajikan pada tabel berikut. Tabel 3. Kategori Reliabilitas Instrumen Koefisien Korelasi Keterangan 0,80 < 1,00 Reliabilitas Sangat tinggi 0,60 < 0,80 Reliabilitas Tinggi 0,40 < 0,60 Reliabilitas Cukup 0,20 < 0,40 Reliabilitas Rendah 0,00 < 0,20 Reliabilitas Sangat rendah Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada soal pretest dan post-test didapatkan nilai r xy pre-test sebesar 0,621 dan xy posttest sebesar 0,625 yang menyatakan bahwa keduanya termasuk dalam kategori tinggi. Sementara itu, hasil uji reliabilitas skala didapatkan nilai xy sebesar 0,835 65

10 termasuk dalam kategori sangat tinggi. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran halaman H. Teknik Pengumpulan Data 1. Data Pretest dan Posttest Data pretest dan posttest digunakan untuk memperoleh data kemampuan pemecahan masalah siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Pretest dilakukan sebelum perlakuan diberikan sedangkan posttest diberikan setelah siswa dikenai perlakuan. Perlakuan yang dimaksud di sini adalah pembelajaran matematika menggunakan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan pendekatan saintifik dan pembelajaran matematika menggunakan model kooperatif tipe Spontaneous Group Discussion (SGD) dengan pendekatan saintifik. Kriteria ketuntasan minimal yang diterapkan di MAN 1Yogyakarta adalah 76 untuk skala 100. Kriteria pencapaian tujuan pembelajaran aspek kemampuan pemecahan masalah ditetapkan 76 dan kedua model pembelajaran dengan pendekatan saintifik dikatakan efektif jika rata-rata siswa mencapai nilai lebih dari atau sama dengan Data Nontes Pengumpulan data yang dilakukan dengan nontes meliputi data observasi dan data skala kepercayaan diri siswa. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi bertujuan untuk melihat keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan pendekatan saintifik dan model kooperatif tipe Spontaneous 66

11 Group Discussion (SGD) dengan pendekatan saintifik. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi sebagai pedoman keterlaksanaan pembelajaran tersebut. Selanjutnya, pengumpulan data menggunakan instrumen skala kepercayaan diri dilakukan oleh siswa dengan mengisi skala kepercayaan diri untuk mengukur kepercayaan diri siswa sebelum dan sesudah melaksanakan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe TPS dengan pendekatan saintifik dan SGD dengan pendekatan saintifik. Sistem penskoran skala kepercayaan diri dilakukan sebagai berikut. Tabel 4. Sistem Penskoran Skala Kepercayaan Diri Siswa Jenis Pernyataan Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Data kepercayaan diri siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen nontes yang berbentuk checklist dengan skala Likert. Skor minimal skala adalah 25 dan skor maksimal adalah 100. Pemberian nilai pada hasil skala dilakukan dengan mengkonversikannya terlebih dahulu dalam rerata ideal dan simpangan baku ideal. Untuk menentukan kriteria hasil pengukurannya digunakan klasifikasi berdasarkan rata-rata ideal ( ) dan Simpangan baku ideal ( ). dan 67

12 Konversi skor skala kepercayaan diri siswa ke dalam nilai pada skala lima ditunjukkan seperti pada tabel berikut. Tabel 5. Kategori Kepercayaan Diri Siswa Interval Skor Kategori Kriteria X X i 1, 8Sbi Sangat tinggi X X X 0,6Sbi X X 1, Sbi X Tinggi i i 8 0,6Sbi X X 0, Sbi X Cukup i i 6 1,8 Sbi X X 0, Sbi X Kurang i i 6 X X i 1, 8Sbi Sangat kurang Keterangan : X i : Rerata ideal = (skor maksimal ideal+skor minimal ideal) Sbi : Simpangan baku ideal = (skor maksimal ideal skor minimal ideal) X : skor empiris I. Teknik Analisis Data 1. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Penelitian Deskripsi hasil pelaksanaan penelitian merupakan uraian pelaksanaan penelitian yang dilakukan selama tiga kali pertemuan di dua kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan pendekatan saintifik dan kelas Spontaneous Group Discussion (SGD) dengan pendekatan saintifik. 68

13 2. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran umum ketercapaian siswa berdasarkan data pretest dan posttest kemampuan pemecahan masalah siswa serta data skor awal dan akhir skala kepercayaan diri siswa yang sudah diperoleh. Teknik statistik yang digunakan untuk mendeskripsikan data penelitian meliputi mean, standar deviasi, varians, nilai minimum, dan nilai maksimum. Perhitungan analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS Statistics Analisis Data a. Uji Prasyarat Analisis 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui data dari masingmasing kelas Think Pair Share (TPS) dengan pendekatan santifik dan kelas Spontaneous Group Discussion (SGD) dengan pendekatan santifik berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berasal dari populasi yang berdistribusi normal maka data dapat dipakai dalam statistik parametrik (statistik inferensial). Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan Kolmogorov Smirnov taraf signifikasi 0,05. Hipotesis uji normalitas distribusi data adalah sebagai berikut. H 0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H a : data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal 69

14 Dalam hal ini, H 0 akan diterima jika nilai signifikasi lebih dari 0,05. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 21. 2) Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan Levene's dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 21. Hipotesis uji homogenitas varians kelompok data adalah sebagai berikut. H 0 : data berasal dari populasi yang memiliki varians homogen H a : data tidak berasal dari populasi yang memiliki varians homogen Keputusan uji dan kesimpulan diambil pada taraf signifikasi 0,05. Dalam hal ini H 0 akan diterima jika nilai signifikasi lebih dari 0,05. b. Uji Hipotesis Analisis Keefektifan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan Pendekatan Saintifik dan Spontaneous Group Discussion (SGD) dengan Pendekatan Saintifik terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kepercayaan Diri Siswa. Model pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi kriteria indeks keefektifan. Kriteria ketuntasan minimal yang berlaku di MAN 1 Yogyakarta adalah 76 untuk skala 100. Sehingga model 70

15 pembelajaran akan efektif apabila rata-rata siswa mencapai nilai lebih dari atau sama dengan 76. Data tingkat kepercayaan diri siswa diperoleh menggunakan instrumen nontes yang berbentuk cheklist dengan skala Likert. Selanjutnya, total skor masing-masing unit dikategorikan menggunakan kriteria yang telah disampaikan pada Tabel 10 halaman 68. Model pembelajaran dikatakan efektif apabila rata-rata skor kepercayaan diri siswa mencapai lebih dari 70. Berikut rumusan masalah dan uji hipotesisnya. 1) Uji hipotesis pertama Uji hipotesis pertama untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu apakah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan pendekatan saintifik efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : H 0 : model pembelajaran kooperatif TPS dengan pendekatan saintifik tidak efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah. H a : model pembelajaran kooperatif TPS dengan pendekatan saintifik efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah. Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H 0 : H a : Keterangan: 71

16 : rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas TPS dengan pendekatan saintifik Hipotesis di atas dapat diartikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan saintifik tidak efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa jika rata-rata siswa memperoleh nilai kurang dari atau sama dengan. Model pembelajaran tipe TPS dengan pendekatan saintifik efektif jika rata-rata siswa memperoleh nilai lebih dari, karena kriteria ketuntasan minimal belajar matematika pada aspek kemampuan pemecahan masalah adalah 76. 2) Uji hipotesis kedua Uji hipotesis kedua untuk menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu apakah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan pendekatan saintifik efektif ditinjau dari kepercayaan diri siswa. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : H 0 : model pembelajaran kooperatif TPS dengan pendekatan saintifik tidak efektif terhadap kepercayaan diri siswa. H a : model pembelajaran kooperatif TPS dengan pendekatan saintifik efektif terhadap kepercayaan diri siswa. Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H 0 : H a : Keterangan: 72

17 : rata-rata skor kepercayaan diri kelas TPS dengan pendekatan saintifik. Hipotesis di atas dapat diartikan bahwa model pembelajaran kooperatif TPS dengan pedekatan saintifik tidak efektif terhadap kepercayaan diri siswa jika rata-rata siswa memperoleh nilai kurang dari atau sama dengan. Model pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik efektif jika rata-rata siswa memperoleh nilai lebih dari, karena kriteria keefektifan model pembelajaran terhadap kepercayaan diri siswa ditetapkan jika rata-rata siswa mencapai skor kepercayaan diri lebih dari 70. 3) Uji hipotesis ketiga Uji hipotesis ketiga untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga yaitu apakah model pembelajaran Spontaneous Group Discussion (SGD) dengan pendekatan saintifik efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. H 0 : model pembelajaran kooperatif SGD dengan pendekatan saintifik tidak efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah H a : model pembelajaran kooperatif SGD dengan pendekatan saintifik efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H 0 : H a : Keterangan: 73

18 : rata-rata kemampuan pemecahan masalah SGD dengan pendekatan saintifik Hipotesis di atas dapat diartikan bahwa model pembelajaran kooperatif SGD dengan pendekatan saintifik tidak efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa jika rata-rata siswa memperoleh nilai kurang dari atau sama dengan. Model pembelajaran tipe SGD dengan pendekatan saintifik efektif jika rata-rata siswa memperoleh nilai lebih dari, karena kriteria ketuntasan minimal belajar matematika pada aspek kemampuan pemecahan masalah adalah 76. 4) Uji hipotesis keempat Uji hipotesis keempat untuk menjawab rumusan masalah yang keempat yaitu apakah model pembelajaran Spontaneous Group Discussion (SGD) dengan pendekatan saintifik efektif ditinjau dari kepercayaan diri siswa. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut sebagai berikut. H 0 : model pembelajaran kooperatif SGD dengan pendekatan saintifik tidak efektif terhadap kepercayaan diri siswa H a : model pembelajaran kooperatif SGD dengan pendekatan saintifik efektif terhadap kepercayaan diri siswa Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H0 : Ha : Keterangan: 74

19 : rata-rata skor kepercayaan diri kelas SGD dengan pendekatan saintifik Hipotesis di atas dapat diartikan bahwa model pembelajaran kooperatif SGD dengan pendekatan saintifik tidak efektif terhadap kepercayaan diri siswa yaitu jika rata-rata siswa memperoleh nilai kurang dari atau sama dengan. Model pembelajaran tipe SGD dengan pendekatan saintifik efektif jika rata-rata siswa memperoleh nilai lebih dari, karena kriteria keefektifan model pembelajaran terhadap kepercayaan diri ditetapkan jika rata-rata siswa mencapai skor kepercayaan diri lebih dari 70 atau minimal berada pada kategori baik. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji one sample t test dengan bantuan IBM SPSS Statistics 21 untuk melihat keefektifan masing-masing model pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan masalah dan kepercayaan diri siswa. Kriteria pengujiannya adalah H 0 ditolak jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05. Analisis Perbandingan Keefektifan Pembelajaran Kooeratif Tipe TPS dengan Pendekatan Saintifik dan SGD dengan Pendekatan Saintifik terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kepercayaan Diri Siswa. Setelah uji prasyarat analisis dilakukan maka dilanjutkan dengan melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis diawali dengan terlebih dahulu melakukan uji rata-rata hasil pretest kemampuan pemecahan masalah dan skor awal kepercayaan diri siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui 75

20 apakah terdapat perbedaan diantara keduanya. Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. Hipotesis penelitian untuk variabel kemampuan pemecahan masalah adalah sebagai berikut. H 0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata skor pretest antara kelompok pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik dan SGD dengan pendekatan saintifik terhadap kemampuan pemecahan masalah. H a : Terdapat perbedaan rata-rata skor pretest antara kelompok pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik dan SGD dengan pendekatan saintifik terhadap kemampuan pemecahan masalah. Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H 0 : H a : Keterangan: : rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah kelas TPS dengan pendekatan saintifik. : rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah kelas SGD dengan pendekatan saintifik Di lain pihak, hipotesis yang digunakan untuk uji rata-rata skor awal skala kepercayaan diri siswa adalah sebagai berikut. H 0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata skor awal antara kelompok pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik dan SGD dengan pendekatan saintifik terhadap kepercayaan diri siswa. 76

21 H a : Terdapat perbedaan rata-rata skor awal antara kelompok pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik dan SGD dengan pendekatan saintifik terhadap kepercayaan diri siswa. Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H 0 : H a : Keterangan: : rata-rata skor kepercayaan diri siswa kelas TPS dengan pendekatan saintifik : rata-rata skor kepercayaan diri siswa kelas SGD dengan pendekatan saintifik Kriteria pengujiannya adalah H 0 ditolak jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05. Selanjutnya data posttest kemampuan pemecahan masalah dan kepercayaan diri siswa yang telah diperoleh dikenai uji asumsi normalitas dan homogenitas. Jika uji asumsi dipenuhi dilanjutkan dengan uji ratarata. Setelah semua uji asumsi prasyarat terpenuhi maka dilanjutkan dengan analisis uji selanjutnya. Data yang dianalisis adalah data posttest kemampuan pemecahan masalah dan hasil pengukuran kepercayaan diri siswa setelah perlakuan diberikan. Selanjutnya, kelompok yang dibandingkan adalah kelompok yang menggunakan model pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik dan SGD dengan pendekatan saintifik. 77

22 Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. Hipotesis penelitian untuk variabel kemampuan pemecahan masalah adalah sebagai berikut. H 0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik dan SGD dengan pedekatan saintifik terhadap kemampuan pemecahan masalah. H a : Terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik dan SGD dengan pedekatan saintifik terhadap kemampuan pemecahan masalah. Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H 0 : H a : Keterangan: : rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah kelas TPS dengan pendekatan saintifik : rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah kelas SGD dengan pendekatan saintifik Hipotesis penelitian untuk variabel kepercayaan diri siswa adalah sebagai berikut. H 0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik dan SGD dengan pendekatan saintifik terhadap kepercayaan diri siswa. 78

23 H a : Terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik dan SGD dengan pendekatan saintifik terhadap kepercayaan diri siswa. Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H 0 : H a : Keterangan: : rata-rata skor kepercayaan diri kelas TPS dengan pendekatan saintifik : rata-rata skor kerpercayaan diri kelas SGD dengan pendekatan saintifik Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis yakni H 0 ditolak jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05. Uji beda rata-rata di atas digunakan untuk menentukan keberlanjutan uji hipotesis rumusan masalah kelima dan keenam. 5) Uji Hipotesis Kelima Uji Hipotesis kelima dilakukan untuk menjawab rumusan masalah kelima yaitu jika keduanya efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, manakah model pembelajaran yang lebih efektif antara model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran Spontaneous Group Discussion (SGD) dengan pendekatan saintifik. Apabila tidak terdapat perbedaan rata-rata pada kelompok TPS dengan pendekatan saintifik dan 79

24 kelompok SGD dengan pendekatan saintifik maka dikatakan model pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik sama efektifnya dengan model SGD dengan pendekatan saintifik terhadap kemampuan pemecahan masalah. Namun jika terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok TPS dengan pendekatan saintifik dan SGD dengan pendekatan saintifik, maka dilakukan uji hipotesis lanjutan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut sebagai berikut: H 0 : model pembelajaran kooperatif TPS dengan pendekatan saintifik tidak lebih efektif daripada model pembelajaran SGD dengan pendekatan saintifik terhadap kemampuan pemecahan masalah H a : model pembelajaran kooperatif TPS dengan pendekatan saintifik lebih efektif daripada model pembelajaran SGD dengan pendekatan saintifik terhadap kemampuan pemecahan masalah Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. H 0 : H a : Keterangan: : rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah kelas TPS dengan pendekatan saintifik : rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas SGD dengan pendekatan saintifik 80

25 6) Uji Hipotesis Keenam Uji hipotesis keenam digunakan untuk menjawab rumusan masalah keenam yaitu jika keduanya efektif ditinjau dari kepercayaan diri siswa, manakah model pembelajaran yang lebih efektif antara model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran Spontaneous Group Discussion (SGD) dengan pendekatan saintifik. Apabila tidak terdapat perbedaan rata-rata pada kelompok TPS dengan pendekatan saintifik dan kelompok SGD dengan pendekatan saintifik maka dikatakan model pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik sama efektifnya dengan model SGD dengan pendekatan saintifik terhadap kepercayaan diri siswa. Namun jika terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok TPS dengan pendekatan saintifik dan model SGD dengan pendekatan saintifik, maka dilakukan uji hipotesis lanjutan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut sebagai berikut: H 0 : model pembelajaran kooperatif TPS dengan pendekatan saintifik tidak lebih efektif daripada model pembelajaran SGD dengan pendekatan saintifik terhadap kepercayaan diri siswa H a : model pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik lebih efektif daripada model pembelajaran SGD dengan pendekatan saintifik terhadap kepercayaan diri siswa. Secara statistik, hipotesis dapat disimbolkan sebagai berikut. 81

26 H 0 : H a : Keterangan: : rata-rata skor kepercayaan diri kelas TPS dengan pendekatan saintifik : rata-rata kepercayaan diri matematis kelas SGD dengan pendekatan saintifik Langkah selanjutnya adalah melakukan uji independent sample t test. Kriteria pengujiannya adalah H 0 ditolak jika nilai signifikasi yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05. Uji hipotesis dilakukan menggunakan bantuan IBS SPSS Statistics

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian eksperimen semu). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi, di mana eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research). Perlakuan pembelajaran yang diberikan adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu ini digunakan untuk meneliti keefektifan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian eksperimen semu dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan. Sabtu, 28 November 2015 tahun ajaran 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN. KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan. Sabtu, 28 November 2015 tahun ajaran 2015/2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di MAN Yogyakarta 2 yang berlokasi di Jalan KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang memiliki tujuan untuk melihat pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen semu) dengan pretest-posttest control group design. Dalam penelitian ini diberikan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini mengungkap hubungan antara dua variabel maupun lebih atau mencari pengaruh suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu (quasi experiment research) dengan desain pretest and posttest group design. Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi Eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu (quasi experiment research). Eksperimen semu merupakan jenis penelitian untuk memperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kaliurang Km 17 Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kaliurang Km 17 Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pakem yang berlokasi di Jalan Kaliurang Km 17 Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) dengan strategi Think Talk Write

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lain yang subjek penelitiannya adalah manusia (Sukardi, 2003:16). Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. lain yang subjek penelitiannya adalah manusia (Sukardi, 2003:16). Tujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau quasi eksperiment. Bentuk penelitian ini banyak digunakan di bidang pendidikan atau penelitian lain yang subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi experimental atau eksperimen semu. Eksperimen semu dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 12 Yogyakarta dan pengambilan data telah dilakukan pada tanggal 19 26 November 2016 di kelas VII

Lebih terperinci

BAB III BAB III METODOLOGI

BAB III BAB III METODOLOGI BAB III BAB III METODOLOGI A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sesuai metode penelitian kuantitatif berupa penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Tujuan metode kuantitatif menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran reciprocal teaching dengan strategi peta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang ada di SMP Negeri 31 Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan sampel tidak secara random, tetapi menerima keadaan sampel apa adanya. Desain penelitian

Lebih terperinci

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian. kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian. kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik. AB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian ini mendeskripsikan tentang keefektifan pendekatan saintifik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experimental dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design, dimana subyek penelitian tidak dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Surakarta yang terletak di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta pada anak kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment). Perlakuan pembelajaran yang diberikan adalah pembelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment. Quasi experiment adalah eksperimen semu dimana penelitian menggunakan rancangan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan yang diberikan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Tujuan penelitian kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Tujuan penelitian kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Tujuan penelitian kuasi eksperimen menurut Sumadi Suryabrata (2013: 58), adalah untuk memperoleh informasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua unsur yang dimanipulasikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One- Group Pretest Posttest Design. Faktor dalam penelitian ini adalah pendekatan saintifik berbasis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandarlampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandarlampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandarlampung yang terletak di Jl. Amir Hamzah No. 58 Gotong Royong, Kota Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh pembelajaran melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, sebab dalam penelitian ini diberikan suatu perlakuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa Telukbetung yang terdistribusi dalam lima kelas yaitu kelas VII A VII E. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen, karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Jenis penelitian ini dipilih karena situasi kelas sebagai tempat mengkondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2004, hlm. 1), metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:13) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu. Pada penelitian ini terdapat 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah islam swasta yaitu Pesantren Persatuan Islam 31 Banjaran-Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Russeffendi (2005, hlm. 35) menyatakan bahwa Penelitian eksperimen atau percobaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdistribusi ke dalam delapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Dalam mengkaji perbedaan peningkatan kemampuan penalaran, koneksi matematis serta kemandirian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experimental research), yaitu metode yang mempunyai kelas control, tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu atau quasy experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semu (Quasi Experimental Research). Desain ini mempunyai kelompok kontrol

BAB III METODE PENELITIAN. semu (Quasi Experimental Research). Desain ini mempunyai kelompok kontrol BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Research). Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 0/03, yang terdistribusi dalam empat kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2012, hlm. 6) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen atau percobaan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Ruseffendi (2005, hlm. 35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian Semu. Jenis penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis tentang efektif atau tidaknya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 01/014, terdiri dari 6 siswa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen, sebab penelitian ini adalah dilakukan untuk mengetahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan desain penelitian berbentuk pretest-posttest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini tidak dilakukan dilakukan pengacakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penentuan Objek 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kemangkon tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Russeffendi (2005, hlm. 35) menyatakan bahwa, Penelitian eksperimen atau percobaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Tujuan penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 3 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sekampung Udik tahun pelajaran 013/ 014 yang terdiri dari 5 kelas. Dari 5 kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semu (quasy experiment). Desain dari penelitian ini adalah One-Group Pretest

BAB III METODE PENELITIAN. semu (quasy experiment). Desain dari penelitian ini adalah One-Group Pretest BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasy experiment). Desain dari penelitian ini adalah One-Group Pretest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. benar-benar untuk melihat hubungan sebab-akibat dimana perlakuan yang

BAB III METODE PENELITIAN. benar-benar untuk melihat hubungan sebab-akibat dimana perlakuan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Russeffendi (2005:35) menyatakan bahwa Penelitian eksperimen atau percobaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah-langkah yang digunakan untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisis serta menginterpretasikan arti data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasy experiment). Desain penelitian ini menggunakan Pretest-Posttest

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang 9 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang terdistribusi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23 30 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 23 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 76 Rawa Laut Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dan analisis korelasional. Russeffendi (2010, hlm. 35) menyatakan bahwa Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted BAB III METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Blado, Batang Jawa Tengah. Penelitian difokuskan pada kelas VIII Semester genap tahun ajaran 2015/2016,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam 5 III. METODE PENELITIAN 3. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 9 Bandar

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan penelitian efektivitas model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dengan pendekatan metakognitif berbasis media e-komik pada materi limit

Lebih terperinci

4Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Rubrik Tes Kemampuan Koneksi Matematis Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Rubrik... 46

4Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Rubrik Tes Kemampuan Koneksi Matematis Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Rubrik... 46 43 Contents 4Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Rubrik... 45 Tes Koneksi Matematis... 45 Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Rubrik... 46 Tes Pemecahan Masalah Matematis... 46 Tabel 3.3 Intrepretasi Koefisien Korelasi...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Alur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh pembelajaran PKn

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu variabel bebas yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Arifin (011:68), metode eksperimen merupakan cara praktis untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015 yang terdistribusi dalam 12 kelas, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 dan SD Negeri Kauman Lor 03 kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Subyek Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji pendekatan pembelajaran MEAs terhadap peningkatan literasi matematis siswa. Berdasarkan pertimbangan bahwa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Hal ini disebabkan karena subjek yang akan diteliti merupakan subjek

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O

Kelas Eksperimen : O X O 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment, yaitu metode penelitian yang merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menyelidiki pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menyelidiki pengaruh 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menyelidiki pengaruh pembelajaran geometri dengan Wingeom dalam peningkatan kemampuan spasial dan penalaran

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis, serta mengetahui kemandirian belajar matematis siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini sampel penelitian yang akan dibandingkan sudah ada,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui/menilai

Lebih terperinci