PEDOMAN WAWANCARA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGGINYA ANGKA PERNIKAHAN DINI DI KECAMATAN SIANTAR MARTOBA KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2015 I. Identitas Informan 1. Nama : 2. Umur : 3. Pekerjaan : 4. Alamat : 5. Usia saat menikah : II. Pedoman Wawancara A. Pendidikan 1. Apakah menurut anda pendidikan itu penting? Probing : a. Jelaskan mengapa anda menyatakan hal tersebut. b. Pernah atau tidak anda mengenyam bangku sekolah? c. Mengapa anda tidak melanjutkan sekolah? d. Apakah karena tidak mengenyam bangku sekolah anda memutuskan untuk menikah dini? B. Pengetahuan 1. Apa yang anda ketahui mengenai pernikahan dini? Probing : a. Apa yang anda ketahui mengenai dampak/efek negatif dari menikah dini? 97
98 C. Ekonomi 1. Apakah sebelum menikah dini keluarga anda memiliki masalah ekonomi? Probing : a. Apakah dengan menikah di usia dini merupakan cara anda untuk mengurangi kebutuhan ekonomi keluarga? b. Apakah setelah menikah dini ekonomi keluarga anda menjadi lebih baik? c. Apakah setelah menikah dini kebutuhan ekonomi informan sendiri lebih baik? D. Sosial Budaya 1. Apakah di lingkungan anda banyak yang menikah dini? Probing : a. Sudah menjadi hal yang biasakah menikah dini di lingkungan anda? b. Apakah anda menikah di usia muda karna takut menjadi perawan tua? c. Apakah menikah di usia tua menandakan sebagai perempuan yang tidak laku? d. Apakah menikah di usia tua merupakan aib bagi keluarga? e. Berapa mahar anda sewaktu menikah? F. Sumber Informasi/Media Massa 1. Seberapa sering anda memanfaatkan media massa/media elektronik? Probing : a. Pernahkah anda mendapatkan informasi mengenai pernikahan dini dari media massa/media elektronik? b. Darimana media apa anda mendapatkan informasi tersebut?
99 G. MBA (Married By Accident) 1. Apakah sebelum menikah anda melakukan seks terlebih dahulu? Probing : a. Apakah anda dalam keadaan hamil melakukan pernikahan? H. Peran Orangtua 1. Apakah orangtua/keluarga anda yang mengambil keputusan anda untuk menikah? Probing : a. Apakah orangtua/keluarga mendukung anda untuk menikah dini? b. Ada/tidaknya keluarga anda yang menikah dini?
Question : Apakah menurut anda pendidikan itu penting? Jelaskan mengapa anda menyatakan hal tersebut. Pernah atau tidak anda mengenyam bangku sekolah? Mengapa anda tidak melanjutkan sekolah?apakah karena tidak mengenyam bangku sekolah anda memutuskan untuk menikah dini? Responden ID : 1 Pentinglah kak, kalau nggak sekolah kita yaa mau jadi apa, sekarang pekerjaan paling dikit minimal SMA gitu baru diterima kerja. Kalo tamat SMP aja kerja sama cina-cina itu lah kak, jual-jualan di kios. Pernah tapi cuman sampe kelas 2 SMA aja kak. Gara-gara nikah inilah kak nggak mungkin lanjut lagi. Responden ID : 2 Penting kak, kan makin tinggi pendidikan kita makin gampang nyari kerja kak. Pernah kak sampai SMP aja. Udalah kak sampai SMP aja uda syukur. Payah nanti kalo dilanjutin orangtua nggak sanggup putus ditengah jalan pula nanti. Iya sih kak, mau ngapain lagi ya kan, lebih baik nikah kak daripada di rumah orangtua trus jadi nambah pikiran orangtua nanti. Responden ID : 3 Jelas pentinglah, jaman sekarang payah kalau cuman tamatan SD, SMP gitu kak, SMA aja payah juga nyari kerja. Pernah kak, tapi sampai SMA aja. Nggak ada duit kak, biaya kuliah kan mahal. Iya kak, biar lepas tanggungan dari orangtua juga, masih banyak adek soalnya. Responden ID : 4 Penting kak, sekarang lagi kan makin banyak orang yang udah kuliah-kuliah gitu, pasti lebih diterima kerja kalo pendidikannya tinggi gitu. Jadi sebenarnya lebih enak kalau kita bisa kuliah kak. Pernah kak. Sampai SMP aja. Karna malas sebenarnya kak, udah gitu payah juga biayanya. Bukannya dikit itu SMA biayanya. Bisa dibilang iya lah kak. Supaya lepas juga tanggungan orangtua ini. Responden ID : 5 Pendidikan itu yaa pasti penting. Kalau nggak sekolah wah payah lah mau kerja yang enak dan pasti gitu. Penerimaan PNS pun minimal SMA kan. Pernah sampai tamat SMA aja. Uda lumayan lah itu kan 100
101 Responden ID : 6 Responden ID : 7 hahaha. Mau kerja aja langsung, lagian kuliah pun besar kali biayanya. Mau masuk aja butuh jutaan. Sebenarnya nggak juga sih. Tapi uda memang jodohnya datang umur segini hahaha. Penting kak. Yaa gimana yaa kak, kan kalau bisa sampe tamat SMA gitu lebih dipandang orang, kerja pun enak, nggak susah-susah kerjanya nanti. Pernah kak, tapi gitulah kelas 1 SMA itu uda nggak sekolah lagi kak. Karna inilah kak, kawin ini hahaha Iya kak, karna kan nggak bisa sekolah kalau kita lagi hamil gitu. Penting lah itu. Kalau nggak tau apa-apa kita mau jadi apa. Minimal bisa baca sama ngitung-ngitung aja lumayan. Kalau punya ilmu kita bisa kita kerja. Kalaupun nggak kerja yang lumayan buka kede kan bisa. Kalau ngitung sama baca aja nggak bisa kek mana mau buat usaha sendiri kita coba. Pernah lah. Sampai tamat SMA. Waduh kalau sampai kuliah nggak bisa lah, mahal kan kalau mau kuliah. Kalau pun kita ngejar beasiswa tetap aja pasti ada kebutuhan-kebutuhan lagi nanti. Harus bagus juga itu penghasilan orangtua. Mau kuliah sambil kerja nanti takutnya nggak fokus kuliahnya. Salah satu alasannya lah itu hahaha. Pas pula kan uda kerja aku, jadi punya penghasilan sendiri trus dapat suami yang uda kerja juga, bagus nikah ajalah.
102 Question : Responden ID : 1 Responden ID: 2 Responden ID: 3 Responden ID: 4 Responden ID: 5 Responden ID: 6 Responden :ID 7 Apa yang anda ketahui mengenai pernikahan dini? Apa yang anda ketahui mengenai dampak/efek negatif dari menikah dini? Pernikahan dini itu kayak nikah belum pas usianya. Misalnya perempuan nikahnya dibawah umur 17 tahun trus laki-laki dibawah 18 tahun. Dampaknya apa yaa, oh dampaknya payah pas hamil katanya. Karna masih muda kan jadi agak payah mungkin. Apa yaa, nikah dini yang ku tau pernikahan yang dilakukan remaja yang seharusnya masih cocok untuk sekolah. Umur-umur 17 tahun kebawah gitu lah. Bisa payah pas hamil kayaknya kak. Apalagi melahirkan nanti. Pernikahan dini itu pernikahan yang dilakukan oleh wanita dibawah usia 19 tahun dan untuk pria dibawah 21 tahun. Dampaknya lebih ke kesehatan sih. Misalnya ada masalah pas persalinan nanti. Kan usia ibu masih muda jadi pasti lebih beresiko sebenarnya. Yang usia diatas 20 tahun aja mau ada masalah apalagi yang masi muda ya kan. Nikah dini orang yang menikah di usia yang masih muda. Misalnya usia 17 tahun atau 16 tahun kebawah gitu. Dampaknya kurang tau juga sih, tapi ada yang bilang nanti payah rahimnya karna masih terlalu muda. Kalau menurutku pernikahan dini itu pernikahan yang dilakukan oleh remaja-remaja yang masih muda atau usianya masih dini. Dampaknya ke kesehatan misalnya bisa payah melahirkan karna belum melebar pinggulnya kan, kalau ke rumah tangga lebih rentan cerai, kan masih muda jadi masih labil pastinya. Kurang tau sih kak, paling nikah yang dilakukan sama anak-anak yang belum dewasa lah. Kalo dampaknya sih yang ku rasain sering berantem gitu, namanya juga masih kecil yaa kan. Kalau menurutku pernikahan dini itu perkawinan yang dilakukan oleh anak yang belum beranjak dewasa secara pemikiran dan perkembangan badannya. Dampaknya setauku lebih ke rumah tangga kayaknya loh, karna belum dewasa pemikirannya jadi masalah kecil pun
103 jadi besar, soalnya ada juga temanku yang menikah dini akhirnya cerai karena masih mau main-main dua-duanya.
104 Question : Responden ID: 1 Responden ID: 2 Responden ID: 3 Responden ID: 4 Apakah sebelum menikah dini keluarga anda memiliki masalah ekonomi? Apakah dengan menikah di usia dini merupakan cara anda untuk mengurangi kebutuhan ekonomi keluarga? Apakah setelah menikah dini ekonomi keluarga anda menjadi lebih baik? Apakah setelah menikah dini kebutuhan ekonomi informan sendiri lebih baik? Masalah ekonomi? Bisa dibilang iya kak, setauku pun orangtuaku ada juga ngutang-ngutang gitu, mana lagi adekadekku pada masih SD gitu, jadi memang harus banyak duit lah. Iya kak, apalagi anak paling besar, jadi kerja lah sambil bantubantu dikit. Iya kak, karna lepas satu tanggungan gitu jadi tinggal adek ajalah yang di biayai. Kalau dibilang lebih baik lumayan lah kak. Nggak sampai ngutang juga sana sini. Nggak juga sih kak. Bagus-bagus aja kok nggak seret-seret kali. Nggak kak. Karna minta juganya dari orangtua tiap bulan walaupun dikit kan lumayan ngebantu. Biasa aja kak kayak biasa. Nggak tau lah yaa kalau jadi makin terbeban pas aku uda nikah tapi masi minta duit hahaha. Nggak lah kak. Kalau lebih baik nggak mungkin minta sama orangtua. Ngga ada kerjaan pula, suami pun nggak pernah ngasih cukup. Nggak. Alhamdulillah masih cukup lah. Bisa di bilang gitu lah, kan uda punya penghasilan sendiri juga. Kalau dibilang lebih baik lumayan lah, karna aku uda nikah kan nggak mungkin ku minta lagi sama orangtuaku. Malu lah hahaha. Cukup lah untuk makan sama kebutuhan yang penting. Kalau lebih baik sih bisa juga di bilang baik. Iya kak, kerja orangtuaku pun cuman ngebotot jadi agak paspasan kali memang. Nggak juga sih kak. Sebelum nikah pun uda kerja aku, uda biaya sendiri lah bisa dibilang. Nggak kak, masihnya payah walaupun aku uda kerja sama uda nikah gini. Biasa aja kak, mana lagi uda cerai kan nggaknya dapat nafkah dari suami.
105 Responden ID: 5 Iya, nggak lumayan kerjaan orangtuaku soalnya. Iyalah, nggak orangtua lagi yang ngasih makan kan, ada suami. Kayaknya iya lah, soalnya lepas beban satu orang hahaha. Lebih baik kali nggak lah. Pas-pasan juga. Kerja suami pun nggaknya bagus-bagus kali. Apalagi udah ada anak kan makin butuh duit. Responden ID: 6 Nggak kak. Tapi kalau dibilang bagus nggak juga. Sedang lah. Nggak juga kak. Akupun masih tinggal di rumah orangtua, makanku pun masih di tanggung orangtua. Gimana yaa kak, makin payah pun kayaknya ini. Nggak lah kak, kerjaan aja nggak ada, makanpun ditanggung. Responden ID: 7 Memang agak susah kami ini. Makanya kerja semua kami, kalau mengharapkan uang dari bapak aja nggak lah bisa terbeli baju lagi. Iya. Supaya nggak dibiayai sama bapak lagi. Kayaknya iya, kan makan pun uda dari duit sendiri. Biasa aja sih, tapi memang kadang-kadang susah juga, untuk biaya anak, beli susu kan mahal. Dari suami pun kadang paspasan juga.
106 Question : Apakah di lingkungan anda banyak yang menikah dini? Sudah menjadi hal yang biasakah menikah dini di lingkungan anda? Apakah anda menikah di usia muda karna takut menjadi perawan tua? Apakah menikah di usia tua menandakan sebagai perempuan yang tidak laku? Apakah menikah di usia tua merupakan aib bagi keluarga? Responden ID : 1 Kalau seumuranku nggak lah kak, paling diatas 20an gitu. Kalau dibilang biasa sih nggak kak, jarang. Ada pun 4 tahun yang lalu nikah umur-umur 17an juga. Nggak lah kak, jaman sekarang kan biasa umur-umur 25an keatas gitu nikah. Kalau dibilang tidak laku tergantung umurnya kali ya kak, kalau diatas 30an iya mungkin. Malu mungkin iya kak, kan orangtua ini pun pening kalau anaknya nggak nikah-nikah gitu. Responden ID: 2 Ada tiga orang juga kak yang setauku. Lumayan lah itu kan. Anak-anak disini yaa gitu kak, tamat SMA perempuannya kalau bisa langsung nikah. Nggak juga kak, kan tergantung kita juga itu mau nikah cepat atau nggak. Biasa juga kok kak usia tua sekarang baru nikah. Kalau menurutku sih nggak kak, asal nggak tua-tua kali juga hahaha. Responden ID: 3 Kalau banyak sih nggak juga, satu dua orang gitu lah. Nggak biasa, tapi ada lah yang nikah muda 4 tahun sekali gitu kira-kira. Perawan tua sih nggak, tapi pinginnya nggak jauh gitu jarak umur sama anak hahaha. Maunya kan jangan Nampak tua kali nanti kalaupun anak uda mulai agak besar. Kalau menurutku sih iya, payah lah kalau perempuan udah agak berumur gitu baru nyari jodoh. Ditanyain orangtua aja mungkin yaa, apalagi perempuan kan, takut pasti anaknya nggak nikah-nikah, ditanyain sama kawankawannya, pasti lah agak malu gitu kalau uda berumur anaknya tapi belum nikah-nikah juga. Responden ID: 4 Lumayan juga lah kak, kawanku pun udah 3 orang yang udah nikah loh dikampung ini. Iya kak, kayakmana lah yah soalnya disini pun jarangnya ada yang kuliah, jadi mungkin karna itu juganya itu, karna nggak lanjut lagi kan, bagus nikah. Takut sih nggak kak, tapi pas datang pula jodoh umur segini kan hahaha.
107 Responden ID: 5 Responden ID: 6 Responden ID: 7 Menurutku iya kak, perempuan kalau uda tua kali pun susah nanti nikahnya loh. Aib mungkin nggak kak. Nggak terlalu, tapi ada juga lah. Nggak juga, jarangnya anak sini nikah cepat-cepat. Hahaha nggak lah, memang karna nggak mau lagi jadi tanggungan orangtua kan bagus nikah, biar suami yang nanggung hidup. Kalau tidak laku nggak juga, gini loh maunya ada batasan umurnya, jangan lah pula sampe kepala tiga, kalau itu orang pun beranggapan nggak laku nanti. Aib sih nggak menurut aku, tergantung pemikiran orangtua sama lingkungan kitanya itu, kalau memang kitanya yang sibuk kerja sih nggak lah sampe aib itu kalau kita nikah tua tapi tetap lah ada batasan umur. Ada kak, tahun ini aja ada yang nikah juga, ada lagi ntah berapa tahun yang lalu gitu ada juga yang nikah masih umurumur 16an gitu kak. Iya kayaknya yaa kak, yang nggak sekolah-sekolah lagi pun nikahnya itu kadang mau. Nggak lah kak hahaha Kalau aku sih mikirnya iya kak, jarang disini perempuan nikah 20an tahunan gitu. Iya kayaknya kak, taulah orang jawa ini kak. Setauku nggak lah, 20 tahunan juga kok rata-rata perempuan disini nikahnya. Jarang, mungkin pas jaman-jaman dulu sering. Nggak takut, kan aku uda lama pacaran dulu, tamat SMA jadi langsung nikah aja lah mending pikirku orang nggak lanjut kuliah lagi kok. Menurutku nggak, perempuan sekarang sampe S3 pun sekolahnya dikejar sebelum nikah, makin banyak itu yang mau laki-laki kan. Kalau anaknya nggak kerja-kerja trus nggak nikah yah aib lah, pasti malu itu orangtua, tapi kalau anaknya pun sibuk kerja ngapain malu.
108 Question : Responden ID : 1 Responden ID : 2 Responden ID : 3 Responden ID : 4 Responden ID : 5 Responden ID : 6 Responden ID : 7 Seberapa sering anda memanfaatkan media massa/media elektronik? Pernahkah anda mendapatkan informasi mengenai pernikahan dini dari media massa/media elektronik? Darimana media apa anda mendapatkan informasi tersebut? Hampir tiap hari lah nonton tv kak. Nggak pernah kak, di tv pun nggak ada iklannya ku liat. Kalau tv yaa sering kak, tapi radio uda nggak lagi lah. Nggak pernah dengar aku kak kalau masalah pernikahan din gitu. Seringlah, nonton tv, radio kadang-kadang sih, koran pun agak jarang juga. Pernah baca, tapi dari hp gitu, dari facebook pernah ngebaca tautan orang, tp pun cuman sekilas aja. Untuk nontonlah kak paling, radio pun lagu-lagu yang didengar. Nggak pernah kak, soalnya iklan di radio tentang kesehatankesehatan gitu kan paling bahaya rokok aja yang sering ku dengar. Aku nonton tiap hari pun. Tapi kalau baca koran nggak pernah. Nggak pernah aku dengar berita-berita gitu masalah pernikahan dini. Nonton lumayan lah kak. Nggak kak, nggak pernah pun. Nonton tv tiap hari, radio pun sering kalau uda sore-sore gitu dengerinnya. Nggak pernah, mungkin ada kali yaa di Koran, tapi aku nggak suka pula baca koran orangnya.
109 Question : Responden ID : 1 Responden ID : 2 Responden ID : 3 Responden ID : 4 Responden ID : 5 Responden ID : 6 Responden ID : 7 Apakah sebelum menikah anda melakukan seks terlebih dahulu?apakah anda dalam keadaan hamil melakukan pernikahan? Aduh kak, kayak mana yaa ceritainnya. Aku dulu sering kali pergi-pergi gitu sama cowokku kak, awalnya yaa biasa lah, ciuman, trus bablas lah kak, makanya pun ini karna hamilnya nikah aku, sebetulnya kan kak nggaknya mau nikah aku, tapi maulah di usir betulan aku sama bapakku kalau nggak kawin awak sama cowok awak itu. Makanya berhenti aku sekolah pas kelas 2 itu lah. Iya kak pernah, cowokku itu yang ngajak kak, aku pun pas pula cinta-cintanya sama dia disitu jadi mau-mau aja. Nggak tau aku kalau uda hamil aja, uda 4 bulan baru sadar. Hahaha ciuman lah paling, meluk lah juga. Namanya juga pacaran kan hahaha. Nggak lah sampai hamil duluan, masih mikirkan orangtua juga kan, maulah mati di tempat sempat anaknya kek gitu. Seks yang berhubungan badan gitu yaa nggak lah kak. Ciuman iya lah pula pernah hahaha Pernah sekali, nyoba-nyoba, tapi dari situ nggak lagi lah, takut nanti hamil pula gawat, keenakan kan jadi lupa eh uda jadi aja nanti. Iya kak, pernah. Kan gini kak, aku pernah ketauan ibu ku berduaan gitu, mungkin di kira ibuku aku uda diapa-apain atau hamil gitu lah, makanya di paksa nikah aku sama cowokku sebelum kelamaan, nggak ada lagi disitu meriksa-meriksa. Makanya ku kira aku hamil eh rupanya nggak. Uda terlanjur nikah pula. Kalau kayak ciuman gitu iyalah kadang-kadang. Tapi kalau sampai main sama cowokku nggak lah, mau lah mati dibunuh ayahku aku sempat hamil duluan.
110 Question : Responden ID : 1 Responden ID : 2 Responden ID : 3 Responden ID : 4 Responden ID : 5 Responden ID : 6 Responden ID : 7 Apakah orangtua/keluarga anda yang mengambil keputusan anda untuk menikah? Apakah orangtua/keluarga mendukung anda untuk menikah dini? Ada/tidaknya keluarga anda yang menikah dini? Ada juga lah ikut ambil alih, karna posisi juga kepepet kan kak. Mau nggak mau lah kak. Mamakku dulu nikah pun masi muda juga kak, tapi karna nggak sekolah itu mungkin ya. Iya kak. Mendukung lah kak, karna uda kejadian juga kak. Nggak ada kak. Nggak, aku sendiri yang uda mutuskan memang mau nikah aja. Mendukung kok, selama jelas siapa calonnya. Nggak ada kalau keluarga dekat gitu. Mamakku yang nyuruh kak, dia pun yang ngebet kali ntah kenapa. Mendukung kali pun kak, malah senang kayaknya. Kakakku lah kak, mamakku pun juga dulu katanya. Aku sih, mamakku engge-engge wae aja nya. Mendukung, nggak ada juga dilarang supaya jangan nikah dulu. Nggak ada, baru aku sih. Iya kak. Mau ngga mau lah kak walaupun keberatan kali. Nggak ada kak, tapi mamakku cepat nikahnya juga itu. Aku sendiri yang mau. Mendukung, supaya lepas tanggungan juga kayaknya. Ada, kakak aku dulu nikah dini juga seumuran aku gini lah.
111
112
113