G. Paradigma Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "G. Paradigma Penelitian"

Transkripsi

1 42 G. Paradigma Penelitian Dewasa Awal Tugas Perkembangan Mencari Pasangan Hidup Membina Kehidupan Rumah Tangga Meniti Karier utk memenuhi kehidupan ekonomi Rumah Tangga Menjadi Warga Negara yg Bertanggung Jawab Pacaran Ta aruf Romantic Love Agama Menikah Suami Istri KEPUASAN PERNIKAHAN

2 LAMPIRAN VERBATIM Responden 1 (Pacaran) Wawancara I Tanggal: 28 maret 2008 Pukul : Wib Durasi : ± 30 Menit Subjek : Suami Pelaku Verbatim Pemaknaan Waktu menikah, usia abang berapa tu? Waktu menikah tahun ya bang ya. Terus, apa alasan abang menikah di usia tersebut? Pertimbangan satu, karena abang dan kakak kan sudah lama pacaran. Terus pun memang saatnya aja, karena umurnya sudah mencukupi, karena kalau ditunggutunggu lagi umurnya makin bertambah. Sekarang usia pernikahannya sudah berapa bang? Bulan juli ini masuk dua tahun. Flashback, kembali ke belakang ya bang, kemarin gimana sih proses perkenalan abang dengan kakak? Prosesnya itu ya, kebetulan itu ya kami satu kampus, satu stambuk, satu kelas, jadi memang waktu di kuliah itu aja. Kan pacaran, prosesnya? Prosesnya, ya, kayak pacaran biasa aja. Ada putus sambung, putus sambungnya gitu. Setelah tamat ada sekitar satu tahun gitu dia ke Jakarta, abang tetap di sini. Baru dia kembali kemari, gak berapa lama di sini dia berangkat ke Bogor untuk kuliah lagi, lanjut S2 nya. Terus udah sekitar dua atau tiga tahun, dia kembali kemari untuk penelitian, penelitiaanya di sini. Setelah selesai, baru kami menikah. Sekitar tiga bulan menikah, dia balik lagi ke Bogor untuk menyelesaikan studinya. Kan udah penelitian, nyusun tesis ya kan. Tinggal sidangnya? Iya, tinggal sidangnya. Tapi, udah menikah duluan Udah. Jadi sekitar tiga bulan atau empat bulan menikah, dia balik lagi ke sana. Jadi, abang tetap di sini dulu. Berapa lama tuh bang pisahnya? Dia bulan 12, sekitar bulan empat kalau tidak Usia saat menikah Alasan menikah di usia tersebut karena sudah lama berpacaran dan merasa sudah cukup umur. Usia pernikahan saat ini setahun lebih. Proses perkenalan responden dengan pasangan, karena bertemu di satu kampus saat kuliah. Hubungan responden dan pasangannya sempat putus sambung-putus sambung sebelum menikah. Setelah menikah, responden sempat berpisah sekitar lima bulan dengan pasangannya karena pasangannya kembali ke Jawa menyelesaikan S2 nya. 1

3 salah, abang nyusul ke sana. Lima bulanlah. Berapa lama tuh bang prosesnya dari pacaran sampai akhirnya menikah? Coba hitung, dari 1998 sampai Sekitar delapan tahun. Apa pertimbangannya kemarin milih kakak jadi istrinya? Sebenarnya, kalo dari latar belakangnya itu ya biasa aja sih, dari kedekatan, sering samasama, sering curhat-curhatan gitulah kan, sering cerita. Dari semua kawan, kawan ceweklah, sama dia abang memang sering cerita. Dia pun sering cerita sama abang, jadi ya, awalnya dari itu aja. Kedekatan emosional ya. Sering bersama, sering curhat-curhat gitulah, ujungnya ya pacaran, ya jadi. Sampai akhirnya menikah ya bang ya. Iya. Gak ada yang aneh sih dari proses kejadiannya. Teruskan bang, gimana hubungan abang dulu pas masih pacaran dengan kakak? kan ada yang berantem-berantemnya, atau apa? Ya biasa, kalo berantem ya sering juga berantem. Sampai terus putus, habis tu berapa minggu kemudian sambung lagi, Cuma walaupun putus gak sampe bulanan gitu, gak. Sekitar berapa hari atau berapa minggu dah balik lagi. Pas masih pacaran kan pasti ada sifat-sifat dan karakter-karakter yang kita kenal dari pasangan kita. Kalo abang kenalnya gimana dulu waktu masih pacaran? Kakak tuh orangnya seperti ini? Ini menurut pandangan abanglah, menurut abang tu dia ringan tangan gitu. Maksudnya mudah memberi pada kawankawan yang membutuhkan, peng-iba-lah gitu, pemurah. Kalo kita cerita, cerita tentang masalah, dia pande bantu cari solusinya gimana. Sederhanalah. Itulah yang buat abang seneng ya? Ya... yang buat abang seneng itu, dia mudah membantu orang lain. Gitu aja. Karena kan banyak kawan-kawan kami yang butuh bantuan, cepet dia, responnya cepet. Teruskan bang, kita kan punya harapanharapan, standard tentang pasangan kita. Misalnya, saya pengennya istri saya seperti ini. Kalo abang gimana? Proses pacaran sampai menikah selama delapan tahun. Alasan memilih pasangan menjadi istri karena ada kedekatan secara emosional, sering curhatcurhatan. Hubungan responden dan pasangan saat masa pacaran sempat ada putus sambungnya, dan juga sering ada pertengkaranpertengkaran. Responden mengenal pasangan sebagai seorang yang ringan tangan, suka membantu orang lain, pintar mencari solusi atas permasalahan orang lain dan sederhana. 2

4 Kalo abang, simpelnya lah, ya kalo untuk standard manusia dah sempurna. Di samping ada kekurangan dan kelebihannya. Menurut abang dia sudah cukup sempurnalah bagi abang. Masa pacaran kan beda dengan setelah menikah. Kalo masih pacaran kan masih mungkin ada batasan-batasannya, kalo dah menikah kan dah milik seutuhnya. Apa saja perbedaan-perbedaan yang abang rasakan, waktu masih pacaran dengan setelah menikah. Misal dari segi hubungan atau sifat-sifat pasangan? Kalo sifat, karena dah kenal sekian lama, lebih kurang sifatnya dah nampak. Lagian kami dari pacaran dah punya komitmen jangan ada sifat-sifat yang ditutup-tutupi. Kalo ada, bilang aja dek. Kalo suka tentang ini, bilang, kalo gak suka bilang. Cuma perubahannya itu, soal perhatiannya kan lebih intens. Yang pasti dulu, ngurus badan sendiri, gosok, makan, nyuci sendiri, sekarang dah ada yang ngurus. Abang rasa sih itu. Sampai sekarang pun sifat-sifat yang dahulu gak muncul, sekarang muncul itu gak ada. Karena dulu itu bisa dibilang dah tau semua lah. Udah terbukalah sifat-sifatnya semua. Jadi, sekarang gak ada sifat yang aneh, sifat tambahan lainlah yang kemungkinan bisa buat masalah. Kalo waktu awal-awal pernikahan bang? Kalo sekarang mungkin sudah ada penyesuaian. Awal-awal nikah itu, yang menjadi masalahnya itu, abang harus mikirin, kami bakal jauhan lagi. Karena kan dari dia mulai penelitian kami udah bicarakan, nanti kalo menikah sekarang, dia kan harus balik lagi kesitu, gimana. Pasti kami harus berjauhan, abang pun gak mungkin ikut ke sana, karena pun kalo ke sana, apa yang mau dikerjain. Jadi, abang pun harus tetap di sini, sedangkan dia harus ke sana. Jadi, memang harus kami terima kondisi itu. Awal menikah, itu yang abang pikirin sampe hari H nya dia berangkat. Beberapa bulan abang di sini ya, walaupun gak terbiasa juga, tapi ya harus dihadapi. Itu aja sih ya kendala. Dalam pacaran kan sudah cukup mengenal pasangan dengan baik. Apa aja misalnya halhal baru dari pasangan abang yang baru abang Menurut responden, pasangannya saat ini sudah cukup sempurna baginya. Perubahan yang dirasakan setelah menikah dari diri pasangan yakni dari segi perhatiaan pasangan yang semakin intens. Dari segi sifat, tidak ada yang berubah, sama saja dengan saat masih pacaran. Di awal pernikahan, masalah yang dihadapi responden adalah karena memikirkan pasangannya yang akan pergi ke luar kota untuk melanjutkan kuliahnya, sehingga harus terpisah jarak dengan responden. 3

5 temui setelah menikah. Misal kebiasaankebiasaannya yang baru kelihatan. Gak ada sih kebiasaan dia yang baru yang lain dari yang dulu. Satu contoh misalnya, pemarah. Dia kalo memang gak suka ama sifat abang, ada misalnya sesuatu yang dia gak suka, dia memang dari dulu bilang, dia orangnya kayak gini, dia gak suka nengok abang kayak gini. Memang gak ada sih sifatsifatnya yang baru, yang sekarang ni baru muncul. Ya...mungkin kalo..., gak ada lah, ya menurut abang sih gak ada. Bilang aja bang. Ya gak ada sebenarnya yang baru tu sifatnya apa. Ya gak ada. Kayaknya yang abang nampak yang baru. Mungkin satu ya.. ya...tapi mungkin...tapi ya abang rasa itu bukan sifat aslinya sih. Misalnya? Maksud abang gini kan, itu mungkin sifat dia, tapi waktu pacaran disembunyikan dia. Tapi sekarang baru muncul. Menurut abang itu bukan sifat aslinya dia. Cuma kalo menurut abang itu, hmm... rasa manja dia aja. Kalo menurut abang dulu dia orangnya tegar, kuatlah dalam menghadapi masalah. Sekarang dia lebih, lebih cemana ya, lebih gampang sedih ngadapi masalah. Makanya, abang ngerasa itu bukan sifat asli dia. Cuma sekarang karna sudah ada abang, mungkin ada tempatnya untuk apa. Kalo menurut abang bukan sifat aslinya. Yang lain bang? Yang lain, Cuma itulah. Gampang sedih, gampang nangis. Kalo dulu seberat apapun masalah, dia pasti gak gampang sesedih itu. Itu aja sih. Selain itu bang dari perilakunya? Apa ya? Yang abang rasakan selama ini? Gampang jajan. Apa? Suka jajan. Abang rasa gak ada lah. Gak ada lagi sifat-sifatnya yang lain. Abang pun bingung nyarinya, karena dari pacaran dulu ya udah itu dia. Kalo dia cerewet, ya dari dulu dia memang suka nyerewetin abang, dia suka marah sama abang. kalo abang buat salah, dia memang marah. Gak ada sih, gak ada. Kita kan pasti ada perbedaan-perbedaan sifat Dari segi kebiasaan, secara umum tidak ada perubahan yang dirasakan responden dari diri pasangannya. Kebiasaankebiasaan pasangannya saat ini, memang sudah seperti itulah yang ia kenal dari dahulu saat masa pacaran. Sifat pasangan yang baru muncul setelah menikah yakni bahwa pasangannya saat ini lebih mudah sedih dibandingkan dahulu. 4

6 dengan pasangan kita, latar belakangnya kan berbeda. Gimana abang menyikapi perbedaanperbedaan itu? Kalo abang sih sudah biasa ngadapinya, karena dari pacaran dulu kami memang gak seide. Kalo abang itu orangnya cuek dek, kalo dia orangnya semuanya itu harus terkendali. Kalo abang orangnya gak pedulian, jadi, udah memang dari awal pacaran kami memang tidak satu ide. Sampe sekarang pun tetap sering berdebat. Ujung-ujungnya kalo kami berdebat karena tidak satu ide itu, kalo ujungujungnya tidak selesai. Ya udah, ya tetap, diyakini dia, dengan diyakini abang. Cuma jangan sampe itu jadi masalah yang dibesar-besarkan. Itu aja. Jadi kalo hmm, masalah yang apa tu...merokok, dia kan memang gak suka. Ya udah, dari pacaran dulu dia tetap. Boleh dibilang dia tidak suka sama abang seperti itu. Pernah dulu masih sekitar dua ato tiga tahun pacaran, abang masih juga seperti itu. Pas pula di tas abang dia ketemu rokok sebungkus, padahal baru satu batang tu abang isap. Ada sekitar 15 batang lagilah. Ya udah, diambilnya, di bagi-bagikannya ke yang duduk di situ. Ya udah, seperti itulah dia tidak sukanya. Dan sampe sekarang pun dia tetap tidak suka dan tidak berubah. Kadang-kadang kan ada pasangan yang waktu pacaran memang tidak suka, tapi begitu udah menikah, dia bisa terima kalo suaminya seperti itu. Dia tetap gak terima sampe sekarang, sampe hari ini. Jadi solusinya, di rumah abang tidak merokok, di luar pun ya abang masih merokok. Cuma dia pun tahu kondisinya seperti itu. Teruspun dulu memang udah komitmen sih, Cuma ya pengertian kami aja. Abang pun nerima itu. Kalo misal memang abang lagi ama dia, abang gak merokok, tapi kalo dia memang gak ada ya terserah abang. Itu sih. Tapi itu ya, memang dari dulu sampe sekarang gak berubah-berubah. Setelah menikah, responden tidak lagi mengalami kesulitan dalam menghadapi perbedaan-perbedaan dengan pasangannya, karena responden sudah biasa menghadapinya saat masa pacaran dulu. Responden dan pasangan sering tidak satu ide sehingga ini memicu perdebatan diantara keduanya. Responden dan pasangannya tetap bertahan dengan ide masing-masing. Dalam menyikapi perbedaan dengan pasangan, responden tetap menjaga agar perbedaanperbedaan yang ada tidak sampai menjadi masalah yang dibesar-besarkan. Responden dan pasangannya berusaha untuk saling pengertian tentang hal-hal yang tidak mereka sepakati, misal dalam hal merokok. 5

7 VERBATIM Responden 1 (Pacaran) Wawancara II Tanggal: 8 April 2008 Pukul : Wib Durasi : ± 20 Menit Subjek : Suami Pelaku Verbatim Pemaknaan Jadinya usia pernikahan abang dah berapa lama bang? Ya...Satu tahun, udah setahun lebih lah, bulan Usia tujuh ini pas dua tahun. Terus, bagaimana penilaian abang terhadap pernikahan abang saat ini? Ya, kalo sampe sekarang belum, ya masih Responden berjalan normal lah, masih biasa aja. Ya, belum ada yang kalo dibilang aneh-aneh terjadi belum ada. Masih berjalan normal seperti biasa ajalah. Terus, bagaimana pernilaian abang terhadap istri abang? Ya seperti yang abang...seperti dulu juga, gak, Responden gak ada yang berubah juga. Dia pun masih seperti itu. Terus, mengenai komunikasi kan bang, bagaimana komunikasi abang dengan pasangan abang? Ya, komunikasi lancar. Ya, cuma mungkin karena abang pigi kerja dari pagi, kadangkadang Komunikasi pulang habis maghrib, malam gitu kan, jadi mungkin kuantitasnya aja yang kurang, tapi kalo kualitasnya ya, lancar sih, gak ada masalah. Terus, bagaimana perasaan abang ketika berkomunikasi dengan kakak? Ya, perasaannya seperti abang bilang, seperti berbicara, berkomunikasi sama dia, mungkin contohnya seperti abang berbicara tentang kondisi yang abang alami hari ini gitu kan di tempat kerja, abang senang bercerita sama saat dia, sharing tentang apa yang abang alami dan itu sesuatu yang menyenangkan bagi abang. Terus, bagaimana kejujuran abang terhadap pasangan? Kalo, e..., mungkin ada satu hal yang memang harus abang tutupi sama dia, karena mungkin ada sesuatu hal yang menurut abang sih gak, gak pernikahan responden sudah setahun lebih. menilai pernikahannya saat ini masih berjalan normalnormal saja. menilai pasangannya sama seperti dulu, tiada yang berubah dari diri pasangannya. responden dengan pasangan lancar. Responden merasa senang berkomunikasi dengan pasangannya. 6

8 harus abang ceritakan sama dia. Itu abang rasa, bukan berarti abang bohong sama dia tapi kalo untuk hal-hal lain abang rasa udah, walaupun belum, belum bisa di bilang 100% jujur, Cuma abang rasa, abang udah berusaha ke tahap itulah, untuk jujur sama dia semuanya. Yang perlu, yang gak perlu abang tutupi, gak perlu abang tutupi, kan gitu, Cuma mungkin ya, ya masih, ya tahap, belum 100% jujur gitu. Kendala-kendalanya bang, yang buat abang belum 100% jujur? Ya, kayak gini, kalo itu, itu abang ceritai seperti adanya kan gitu kan, abang merasa itu akan jadi apa, konflik, konflik diantara kami, kan gitu. Jadi, untuk sekarang abang tutupi aja dulu. Tapi itu, e..., bukan masalah yang terlalu penting kali sih untuk ditakutkan akan menjadi masalah, Cuma ya, menurut abang itu aja, belum saatnya harus abang ceritakan. Terus, mengenai kepercayaan abang terhadap istri, gimana? Ya, sangat percaya abang ma dia, bahkan kalo bisa terlalu percaya, dan abang yakin kepercayaan abang itu gak akan disalah gunakannya. Terus kan bang, kita kan sering punya waktu luang, abang misalnya punya waktu luang, bagaimana abang memanfaatkan waktu luang abang itu? Ya...memang sih, walaupun sampai sekarang waktu luang abang itu belum sepenuhnya ada untuk dia, cuma ada memang sesekali, ada waktu luang, biasanya ya abang habiskan paling ya di rumah aja abang habisin, kalo dia pun gak ada aktifitas di rumah ini, utama, ya kami berdua di kamar, entah buat kesibukan apa-apa, ya, cerita-cerita, terus mungkin ya beresin kamar bersama, gitu. Gitu ya. Terus kan sekarang dah nikah kan bang. Gimana perbandingan religiusitasnya antara sebelum menikah dengan sesudah menikahan dalam hal keagamaannya? O..eh, ini abang ya kan? Abang. Mungkin kalo dari abang, masalah shalat apa gitu kan, yang pasti lebih, memang ada peningkatan dari abang sebelum menikah. Kalo dulu memang sebelum menikah, satu mungkin karena gak ada yang mengingatkan, Responden berusaha untuk selalu jujur dengan pasangannya, walaupun ada hal-hal yang masih responden tutupi dari pasangannya. Responden menutupi tentang suatu hal dari pasangannya karena khawatir bila diceritakan dapat menimbulkan konflik dengan pasangannya. Responden sepenuhnya pasangannya. percaya pada Responden mengisi waktu luangnya bersama pasangannya dengan melakukan berbagai aktifitas bersama di rumah. 7

9 walaupun orangtua sering juga mengingatkan, kan gitu, gak sepenuhnya orangtua itu bisa mengawasi, kan gitu. Terus pun kalo misalnya untuk shubuh itu, biasanya pun shubuh udah agak siang baru bisa shubuh, sekarang kan karena sudah ada istri, pagi-pagi itu dia kan sudah bangun, gitu adzan dia pasti bangunin, langsung shalat abang, dah ada peningkatan. Terus, ehm...yang untuk misal mengaji, ya kan, itu memang yang bisa dibilang gak pernah sama sekali, jarang gitu kan, jarang sekali. Terus sekarang, minimal setipa habis shalat maghrib pasti ngaji, kalo dia lagi gak bisa ngaji, berdua, kalo gak abang sendiri. Terus yang pasti ada peningkatan aja. Terus kan bang, dalam rumah tangga itu kan wajar ada konflik-konflik, biasanya konflikkonflik apa saja yang sering terjadi? Yang pasti salah pengertian aja, istilahnya terkait suatu masalah, abang berpikirnya ke arah sini, dia kemari, gitu kan, dua-dua tetap bertahan, ujung-ujungnya ya, agak keraskerasan sikit. Gitu. Dan biasanya memang ya, memang sampai sekarang pun memang, ya walaupun gak sedang bermasalah seperti itu, tapi e.. biasanya memandang suatu masalah itu kami memang beda persepsinya. Tetap pada pendirian masing-masing. He-e Penilaian abang terhadap masalah itu sendiri gimana bang? Tanggapan abang terhadap adanya suatu masalah. Bagaimana pengeruh adanya suatu masalah terhadapa diri abang? Kalo abang sih ya gak terlalu, gak terlalu ehm...apa ya istilahnya. Gak mau terlalu menganggap masalah itu jadi besar. Ya udah kalo memang itu jadi masalah, gak terlalu abang pikirkan kali. Ya, selagi memang masalah bisa abang jalani apa adanya tanpa ada solusi terhadap masalah itu, ya udah abang jalani aja terus. Sebatas, sampai dia memang mengganggu betul, itu baru abang pikirin gimanan solusinya. Misal masalah itu gak ada solusinya tapi masih bisa abang jalani terus gitu kan, gak jadi penghambat bagi abang, ya udah gak akan abang pikirin kali, biar aja seperti itu. Terus, misalnya lah ada masalah gitu, bagaimana solusi atau strategi yang abang lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut? Religiusitas dan ibadahibadah responden semakin meningkat setelah menikah. Masalah yang sering muncul dengan pasangan karena adanya salah pengertian dan perbedaan persepsi antara keduanya, masing-masing bertahan dengan pemikirannya sendiri. Responden tidak terlalu memikirkan tentang uatu masalah yang timbul, cenderung mengabaikannya saja kecuali bila masalah tersebut sudah sangat mengganggau baru responden mencari solusinya. 8

10 Ya, pertama kalo menurut abang masalah itu, menurut abang, abang perlu membicarakan dengan istri abang, ya abang bicarakan sama dia, dan biasanya memang dia, dia selalu abang suruh cari solusinya, karena abang sendiri pun gak terlalu mau memikirkan mencari solusi itu gimana gitu. Jadi mungkin dari dia misalnya dah dapat, menurut dia solusinya seperti ini, mungkin abang pertimbangin, abang pikirin, cocok gak kalo misalnya itu pun abang laksanakan seperti yang dia bilang, dan biasanya abang, bisa dibilang jaranglah abang memikirkan sendiri, apa, tentang suatu masalah itu, pasti selalu abang ceritakan ke dia. Diselesaikan bersama. Terus, bagaimana penilaian abang tentang kondisi ekonomi abang saat ini? Ya, mungkin belum bisa dibilang mapan, tapi kalo menurut abang masih bisa mencukupi gitu karena pun ya kebutuhannya pun belum begitu besar saat ini ya, tapi mungkin kedepannya kalo masih seperti ini aja ya mungkin gak bakal mencukupi, tapi untuk saat ini masih mencukupilah penghasilan kami. Terus, siapa bang yang mengelola keuangan? 100% istri abang. Istri abang ya. Karena ehm...ketika menerima gaji, sepenuhnya abang kasih ke dia. Nanti, entah abang perlu duit berapa, abang minta saja sama dia. Jadi, 100% dialah yang mengelola, dan abang gak pernah mau memusingkan hal itu. Kepercayaan abang dalam hal, kan kakak yang mengelola keuangan, gimana kepercayaan abang terhadap kakak dalam mengelola keuangan? O.. Ya pasti abang lebih percaya istri orang daripada istri abang sendiri, hehehe, enggaklah. Jadi ya, sesungguhnya abang percaya sepenuhnya sama dia, biar dia mampu untuk itu, dan dia pasti bisa, daripada abang yang mengelola pasti ya entah gimana jadinya. Percaya aja. He-e. Terus, bagaimana hubungan abang dengan kerabat-kerabat abang? Dengan keluarga dari pihak istri maupun pihak abang sendiri? Ya, sampai sekarang sih memang gak ada masalah, gak ada masalah dengan keluarga, baik keluarga disini maupun keluarga disana. Responden umumnya selalu berbagi, menceritakan dan meminta pasangannya untuk membantu mencarikan solusi bila ada suatu masalah yang terjadi. Kondisi ekonomi responden saat ini masih mencukupi. Keuangan keluarga sepenuhnya dikelola oleh istri responden. Responden percaya sepenuhnya pada istrinya dalam mengelola 9

11 Walaupun jarang ketemu, komunikasi jarang, cuma, gak ada permasalahan lah. Berjalan normal aja. Bagaimana perasaan abang dalam berhubungan dengan pihak keluarga? Ya, ya pasti karena kita udah, jumlah keluarga pasti bertambah, kan gitu ya kan. Pasti itu, ya menambah rasa bahagia kita kan. Keluarga kita dah bertambah, misalnya kita entah ke keluarga abang, ada keluarga juga, terus abang balik kemari pun tetap ada keluarga abang, kan gitu. Tetap senang kita, merasa ada keluarga baru. Terus, bagaimana kepedulian abang terhadap pihak keluarga? Mungkin abang memang belum sepenuhnya bisa ngasih, baik keluarga istri maupun keluaga abang sendiri, kan gitu. Cuma, abang memang masih berusaha untuk bisa, karena memang pada dasarnya abang belum mempunyai apa istilahnya ya, kepekaan gitu lah kan. Itulah, abang masih berusaha untuk menunjukkan kepedulian abang kepada keluarga abang keseluruhannya. Mungkin sekarang ini walaupun belum bisa dibilang 100% abang bisa memberi perhatian pada keluarga abang, Cuma masih menuju kesitulah. Belajar. Gitu ya. Masih berusaha menunjukkan kepedulian sama keluarga. Terus bang, beralih ke masalah seksualitas. Bagaimana abang dengan pasangan abang terkai dengan masalah seksualitas? Yang pasti, ehm...setiap berhubungan sama istri pasti kita bahagia, karena istri juga menunjukkan kasih sayang dia, kan gitu. Cuma yang pasti, mungkin yang menjadi, walaupun gak boleh sebenarnya dijadikan beban, cuma secara tidak langsung menjadi beban, menjadi bebannya kadang-kadang menjadi target kan gitu kan. Target setiap berhubungan itu ya masalah belum punya anak itu, gitu. Walaupun setelah itu, gak harus jadi masalah, kan gak, karena kalo kita pikirin jadi beban pikiran, nah itu kan, larinya kan ke kualitas hubungan itu kan gitu kan. Cuma ya, secara tidak langsung seperti itu jadinya kondisinya saat ini. Tapi kalo setiap berhubungan pasti seneng, gitu. Sabar dalam keuangan keluarga. Hubungan responden dengan pihak keluarga baik-baik saja, tidak ada masalah. Responden merasa senang dan bahagia dalam berhubungan dengan keluarga, apalagi setelah menikah, keluarganya jadi semakin bertambah. Responden belum memiliki kepekaan terhadap keluarga, namun responden masih berusaha untuk dapat menunjukkan kepeduliannya kepada keluarganya. Responden merasa senang dan bahagia saat berhubungan seksual dengan pasangannya, hanya saja saat ini mereka didorong oleh target ingin segera memiliki anak, sehingga target ini mempengaruhi kualitas mereka dalam behubungan seksual. 10

12 menjalani itu. Seperti itu. Terus, bagaimana respon pasangan abang dalam membaca keinginan-keinginan abang? Yah, mungkin gini ya, mungkin... Ya, responnya sih ya cemana kita bilang, karena selama ini memang ya kan, dari dia dulu yang apa, yang memberi apalah kan itu, baru abang yang merespon, seperti itu biasanya. Iya ya. Terus bagaimana kesetiaan abang terhadap pasangan abang? Ya, alhamdulillah sampai sekarang abang berusaha untuk tidak berbuat yang aneh-aneh. Saya berusaha menyadari, kondisi abang sekarang ini sudah punya istri, jadi ya abang selalu berusaha menjaga itu dan sampai sekarang belum ada, belum ada godaangodaan yang berartilah, yang mengganggu kesetiaan itu. Bagaimana perasaan abang, saat ini kan belum memiliki anak. Gimana perasaannya? Ya gitu, yang pasti e...setiap manusia, kita pasti ingin kan punya anak. Cuma selagi bisa, itu gak abang jadikan beban, gak abang, gak menjadi beban pikiran abang, gak abang bebanin. Ya udah, abang berusaha untuk menjalani kondisi itu aja. Ya, mungkin, ya sekarang memang belum, belum dikasih, belum dikasih kepercayaan untuk ehm...memelihara anak, kan gitu. Ya kalo dari istri abang, mungkin gak tau ya gimana perasaan dia. Cuma dari diri abang, gak menjadikan itu sebagai beban, tapi mungkin sesekali mungkin timbul keinginan itu kok belum. Cuma ya abang tetap berusaha gak memikirkan itu. Itu aja. Ya mungkin berusaha, berusaha, berusaha, apa yang bisa dibuat. Ya, kalo memang belum juga, ya seperti itulah ya, ya kan. Terus, bagaimana pengaruhnya belum hadirnya anak itu terhadap hubungan abang dengan istri? Ya, enggak. Menurut abang sampai sekarang itu gak jadi masalah diantara kami. Kami memang itu ya, memang gak seharusnya menjadi permasalahan dalam kehidupan berdua. Ya itulah, kalo memang belum dikasih, mau kita apain. Berusaha apapun kalo belum dikasih ya mau gimana lagi. Yang penting kami berdua dah berusaha, dah mencoba berobat, kan gitu kan. Ya, sampai sekarang walaupun belum nampak hasilnya, yang penting Responden dapat membaca dan merespon keinginan seksual pasangannya dengan baik. Responden berusaha untuk selalu menjaga kesetiaannya pada istrinya. Responden berusaha untuk tidak memikirkan dan tidak menjadikan sebagai beban karena belum hadirnya anak dalam rumah tangganya, walaupun sesekali pikiran itu tetap juga muncul. Responden terus berusaha melakukan apa yang dapat dilakukan untuk mendapatkan anak. Responden tetap berpikiran positif pada yang kuasa walau belum juga mendapat anak, mungkin Allah belum memberi kepercayaannya saat ini. Belum hadirnya anak tidak menjadi pemicu munculnya masalah 11

13 kami dah berusaha. Itu aja. Terus bang, mengenai kepribadian, bagaimana abang menyesuaikan diri dengan kepribadian pasangan abang? Ya, mungkin karena kami pacaran dah lama, dah delapan tahun itu. Setelah menikah pun gak da hal-hal khusus yang harus dilakukan untuk menyesuaikan kita dengan pasangan kita, karena dah terlalu panjang kan proses penyesuaiannya, gitu, dengan tambah lagi putus sambung, putus sambung, jadi udah tau, dia gak sukanya ini, kan gitu kan. Ya udah, kita coba perbaiki diri, itu, selama delapan tahun itu kan bukan proses yang singkat, tiap hari jumpa, tiap hari belajar sama, satu kelas, kan gitu. Ya gitu, sampai sekarang pun gak da hal khusus yang dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan pasangan. Terus, mengenai peran kan bang, bagaimana perasaan abang terhadap pembagian peran-peran dalam rumah tangga, misalnya sebagai suami, sebagai kepala rumah tangga? Yang pasti mungkin kan walaupun sejak menikah gak da secara langsung lah kita bilang, aku ngerjai ini, kamu ngerjai ini, walaupun gak ada, cuma ya mungkin masing-masing ya lebih kerjanya sih, yang lebih mengerti posisi, peran dan seperti apa, apa yang harus dikerjainya, seperti itu. Jadi ya berjalan dengan sendiri aja. Dia lebih mengerti apa yang harus dikerjai, apa tugas dia, abang pun, apa yang harus abang kerjai, ya abang ya seperti itu aja, gak da langsung pembagian peran secara legal kita bilang gak, kau tugasnya ini, ini, ini, gak, gak seperti itu, berjalan sendiri aja. Yang pasti, mengerti sendiri aja gitu sambil proses belajar kan, aku harus seperti ini. antara responden dan pasangannya. Responden sudah saling mengenal dan menyesuaikan diri dengan pasangannya sejak masa pacaran, sehingga tidak lagi mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan pasangan setelah menikah. Responden mengerti akan peran-perannya dalam rumah tangga. 12

14 VERBATIM Responden 1 (Pacaran) Wawancara III Tanggal: 23 Mei 2008 Pukul : Wib Durasi : ± 60 Menit Subjek : Suami Pelaku Verbatim Pemaknaan Kemaren kan abang ada bilang kalo baru-baru nikah itu sempat pisah beberapa bulan. Oh, karena kakak sekolah lagi. Iya betul, lanjut S2. Itu gimana bang perasaannya dalam menjalani hubungan yang jarak jauh seperti itu? Ya kalo tengok perasaan paling dalam sih gak terima kan gitu, bukan gak terima apa, maksudnya ya cemana istilahnya, gak enaklah. Cuma kan memang harus dijalani, karena pun sebelum nikah pun, sebelum resmi nikah, dah ada pertimbangan kesitu. Kalo pun kita nikah sekarang kan belum selesai kuliah, berarti habis nikah mungkin ntah dua menghadapi bulan ya kita bakal jauhan lagi. Dah ada, dah jarak jauh tersebut. dapat gambaran di awal. Jadi ya, dah lumayan siaplah ngadapin hubungan jarak jauh setelah menikah itu. Jadi ya, bukan jadi kendala, bukan jadi masalah kali. Ya sesekali ada rasa rindu, rasa apa, wajar. Mungkin itu aja. Terus bang, kendala-kendala yang dihadapi saat hubungan jarak jauh itu seperti apa? Ya kendalanya mungkin abang rasa mungkin kalo pingin ketemu, ntah kita pingin pergi, aturnya bisa berdua, terpaksa sendiri. Kalo kendala komunikasi sih gak ada karena kan dah ada HP sekarang kan kalo komunikasi ya lebih lancar. Tapi ya setidaknya dua malam ato tiap malam ada lah nanya kabar gimana. Komunikasi gak ada masalah. Terus ada gak bang, kalo jarak jauh gitu kan biasa ada kecurigaan-kecurigaan. Itu ada gak menjaga sih? dengan istrinya. Enggak kok, kalo abang sendiri kan dah dari dulu sebelum menikah dulu, udah, abang dah ma dia, abang pun dah sangat percaya ma dia. Jadi curiga, contohnya ntah dia selingkuh ntah apa gitu, alhamdulillah belum pernah muncul di benak abang karena dah dari awal dari Responden Responden merasa tidak enak dengan hubungan jarak jauh saat istrinya melanjutkan kuliah ke luar kota setelah menikah. Namun karena sudah mendapat gambaran di awal tentang hal ini maka ia sudah lebih siap dalam hubungan Hubungan jarak jauh membuat hal-hal yang ingin responden lakukan berdua bersama istri terpaksa hanya ia lakukan sendiri. Menurut responden tidak ada masalah yang terjadi dalam hubungan jarak jauh ini karena ia selalu komunikasi percaya 13

15 waktu pacaran, abang dah percaya ma dia. Jadi kalo kecurigaan-kecurigaan itu alhamdulillah gak pernah ada terpikir sama abang. Terus apa tu bang, kira-kira yang buat abang percaya sama kakak sampai sekarang? Karena kita pacaran panjang ya kan, sekitar delapan tahun. Jadi setidaknya abang udah tau dia gimana, terus pun dia kan, satu, dia gak gampang bisa suka sama orang gitu. Abang dah memang dari awal dah sedikit banyak tau tentang dia, itulah yang bisa membuat kepercayaan abang sama dia muncul gitu. Iya ya. Kemaren waktu wawancara sebelumnya, bahwa menurut abang kakak itu dah sempurnalah bagi abang. Sempurna dalam konteks manusia gitu ya. Iya. Itu dalam artian sempurna itu seperti apa bang? Sebenarnya satu gini, kalo untuk tugas rumah tangga dia sangat mengerti, tau dia tugastugasnya itu apa-apa aja. Terus kalo untuk perhatiannya, apa dia, udah, udah selama ini sama abang sudah cukup banyak. Kalo apanya, kerjaan di rumah dia ngerti, tentang karir dia, tentang apapun dia ngerti. Jadi banyak yang kalo apa, bisa kita bilang banyak yang dia bisa. Terus pun orangnya memang mudah, cepat belajar,mengetahui sesuatu. Itulah yang abang anggap dia sempurna, di rumah bisa, di luar pun dia ilmunya lumayan kan gitu, pengetahuannya bagus, itu yang buat abang apa. Terus pun dia itu macam yang tadi, kalo di rumah itu dia tau tugas tanggung jawab dia itu apa, untuk melayani abang selama ini dah, cukup besarlah perhatian dia. Jadi karena kakak bisa menjalani peranperannya dengan baik. He-e. Terus kan bang, kemaren abang ada bilang, setelah nikah kakak jadi lebih mudah sedih ketika menghadapi masalah jadi lebih mudah sedih. Padahal waktu pacaran yang abang tau cukup tegar. Itu gimana bang, perasaan abang menghadapi perubahan, perubahan sifat kakak? Awal-awalnya dulu mungkin ya heran juga, lho kok seperti ini dia. Tapi belakanganbelakangan, abang berpikir, satu ya kan, dulu mungkin sebelum menikah ya mungkin sepenuhnya pada istrinya walaupun jarak mereka berjauhan, ia tidak merasa curiga dengan istrinya yang jauh disana. Kepercayaan responden pada istri sudah terbentuk sejak mereka pacaran, dan dari situ responden sudah mengenal bagaiman sifat dan karakter istrinya, itulah yang membuatnya percaya pada istrinya kini. Responden merasa istrinya sudah sempurna baginya karena menurutnya, selama ini istrinya dapat menjalankan seluruh peran, tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. 14

16 memang seperti itu, cuma kan kami gak intens bertemu. Kalo kondisinya di rumah kan abang gak tau, pas gak sama abang, mungkin di rumah itu dia sedih, pas ketemu sama abang mungkin ya dia berusaha untuk tegar, menahankan. Satu itu. Yang kedua pertimbangan abang, mungkin dulu itu memang, memang udah tegar kian, Cuma karena dia beranggapan, dia belum punya siapa-siapa yang untuk bisa tempat dia curhatlah, membagi kesedihan dia. Jadi dia harus belajar tegar untuk menghadapi masalah dia. Sekarang mungkin karena sudah ada abang suaminya, ada tempat dia bercerita masalah dia. Ha... itu mungkin pertimbangan abang, antara dua itu aja. Terus gimana perasaan abang? Ya kalo perasaan abang sendiri ya, awal-awal itu ya itu, abang memang agak sedih juga. Cuma belakangan ini udah abang terima. Cuma sesekali memang abang nasehati aja, udah, gak usah, setiap masalah itu gak usah terlalu dipikirin. Cuma sedikit nasehat aja yang abang kasih. Cuma ya memang, kalo lagi sedih ya, abang sebagai suami harus berusaha mengurangi beban dia, karena kan sekarang ini masalah dia, masalah abang juga, masalah keluarga kan gitu ya. Terus bang abang bilang dari dulu dari masa pacaran dulu kan, seringnya banyak tidak seidenya dengan kakak ya. Iya. Sampai sekarang pun terkadang masih seperti itu. Itu gimana bang perasaannya? Beda persepsi? Karena dah tau dari awal dia kek mana, abang kek mana, walaupun sekali-sekali jadi masalah cuma kami berusaha gak kami perpanjang. Mungkin kalo lagi berdebat gitu, gak ketemu titik temunya, ya udah gak usah dibahas, diberhentikan aja. Cuma gak pernah jadi masalah yang besar yang sampe apa gitu. Paling ya itu aja, gak usah kita bahas gitu, dibahas pun gak ada ujungnya. Itu terkait dengan masalah-masalah apa bang seringnya tidak seide itu? Gimana ya, satu mengenai kerjaan abang, kan gitu. Kalo abang kan kalo kerjaan sama abang tu abang kalo kerjaan di kantor belum selesai itu, pingin abang tu abang kerjai dulu Responden merasa heran dan sedih dengan perubahan sifat istrinya yang kini setelah menikah menjadi lebih mudah sedih dibandingkan dulu saat masih pacaran. Responden kini sudah mulai menerima an memahami sifat istrinya yang jadi lebih mudah sedih. Sebagai suami responden berusaha untuk dapat membantu mengurangi beban masalah yang dirasakan istrinya. Responden sudah terbiasa bila berbeda pendapat dengan pasangannya sejak dari pacaran dulu, jadi itu tidak lagi mengganggu dirinya. Hanya saja responden berusaha menjaga agar perbedaan pandangan tersebut tidak menjadi masalah yang dibesar-besarkan. Menurut responden, selama ini yang sering menimbulkan perbedaan 15

17 sampai selesai. Itulah kadang-kadang abang harus pulang agak telat, kalo menurut abang yang seperti seperti itu wajarlah sebagai tanggung jawab pekerjaan. Tapi kalo menurut dia itu gak seperti itu, itu dibodoh-bodohi pekerjaan menurut dia. Jadi seperti seperti itu. Dan memang biasanya, terkait hal inilah, ya mengenai menghadapi kerjaan itu yang sering beda pandangan lah gitu. Terus tentang, tentang kerjaanlah pokoknya. Apapun macam-macam masalahnya, intinya itu mengenai pekerjaan itu yang lebih banyak berbeda pandangannya. Terus cara mengatasinya gimana bang, ketika misalnya tidak seide, seperti yang tadi abang bilang? Ya kalo dia kan kekeh seperti itu, abang pun ya, abang pun ya akhir-akhir ini menurut abang sih ada betulnya yang dia bilang mengenai sisitem bekerja abang. Sekarang ini abang cuma sedikit-sedikit berusaha mengikuti apa yang dijelasin dia, kerjaan itu gimana. Udah abang ikutin, abang berusaha pulang sesuai jadwal, gak malam tapi yah pulang apa, sore, jam jam lima jam enam abang kalo bisa dah pulang. Cuma dari abang sendiri sebetulnya masih belum bisa abang bekerja seperti itu. Kerjaan hari ini ya harus abang lanjuti besok hari. Walaupun dari abang belum bisa sepenuhnya, ya seberat apapun daripada menjadi masalah, ya abang merubah sikitsikit lah. Mungkin abang kerja datang lebih pagi, jadi dah bisa selesai satu hari itu kerjaannya. Kalo biasanya kan abang kerja jam sepuluh, sekarang abang jam jam delapan dah ke kantor. Jadi mungkin abang ubah jadi seperti itu aja, supaya gak pulang malam. Itu gimana respon kakak? Ya pasti kalo memang abang pulangnya agak cepat gitu ya dia senang. Cuma kalo pulang malam lagi sekali-sekali, tetap dipertanyakan dia lagi, gitu aja kalo menurut abang, dia senang. Cuma kalo menurut abang belum begitu nampak sih. Abang berusaha kesitu. Pas pula belakangn belakangan ini kerjaannya lagi banyak gitu. Terus kemaren abang juga bilang bahwa komunikasi abang dengan kakak sedikit, karena kan abang kerja dari pagi sampe malam, kuantitasnya itu kurang. pendapat diantara ia dan istrinya yakni terkait dengan masalah pekerjaannya, yang terkadang membuat ia harus pulang malam. Responden mulai berusaha merubah kebiasaan kerjanya selama ini agar ia bisa pulang lebih awal, walaupun berat dengan perubahan kebiasaan kerja ini, ia tetap berusaha melakukannya agar ini tidak lagi menimbulkan masalah antara ia dengan istri. Istri responden merasa senang bila ia pulang lebih awal, namun bila ia kembali pulang malam, istrinya tetap konsisten mempertanyakannya. 16

18 Ya Gimana tu bang efeknya terhadap hubungan abang dengan kakak? Ya sesekali memang jadi masalah juga. Karena kan dia pasti nuntut, karena memang hak istri kan memperoleh waktu yang wajar dari suami, kan gitu. Cuma ya abang memang sampai sekarang belum bisa memenuhi itu seluruhnya. Cuma abang berusaha pelan-pelan, kalo yang dulu dulu, yang awalnya abang kerja, sekali-sekali abang hari libur masih ke kantor terus, abang usahakanlah hari libur itu gak usah ke kantor. Terus kan abang bilang kemaren kan, abang merasa senang gitu ketika bercerita dengan kakak kan, misalnya tentang masalah kerja. Itu kenapa bang merasa senang? Sebetulnya kita karena ada tempat kita berbagi pengalaman. Apalagi udah ada istri tempat kita bercerita. Walaupun waktunya singkat, ya itu aja, bisa menceritakan pengalaman abang hari ini. Itu aja yang buat senang, kita bisa membagi cerita. Itu aja. Terus bang, ada beberapa hal yang tidak abang ceritakan ke kakak. Ada beberapa hal ato masalah yang tidak abang ceritakan ke kakak. Takutnya kalo diceritakan malah menimbulkan konflik. Itu kenapa bang? Kira-kira masalahnya itu apa? Gini kan, kan gini, abang kan sikit banyak dah tau sifatnya kayak mana. Jadi abang paham kira-kira masalah yang kayak mana yang kira-kira dia gak suka, mana yang suka dia bisa nerima. Jadi ya alasannya ya seperti itu. Abang tau kalo ini abang ceritai pasti dia marah. Contoh apanya itu ya, biasanya memang terkait pekerjaan abang juga. Kan memang sih yang abang alami di kantor itu mungkin ntah karena kepercayaan bos ataupun memang kawan yang dianggap bos abang itu agak gak bisa mengerjakan sesuatu itu, kan ada bos bosnya, di atas abang ini kan ada monek, monek ini kan jabatannya diatas abang. Jadi terus diatas kami ini ada bos lagi, manajer programnya. Kebetulan kan kerjaan yang abang kerjakan sekarang itu porsi untuk moneknya itu. Cuma karena selama ini moneknya itu ada pertimbangan tertentu lagi mungkin dari program manajer, jadi banyak dilimpahkan ke abang semua. Jadi seperti Waktu responden yang cukup sedikit bersama istri membuat ini sering menimbulkan masalah, karena istri responden terkadang menuntut haknya untuk bisa lebih sering bersama suami. Responden merasa senang saat bercerita dengan istrinya karena ia merasa ada seseorang yang bisa menjadi tempat baginya untuk berbagi pengalaman tentang apa yang ia alami. Responden tidak menceritakan suatu masalah kepada istrinya karena ia tau bila hal itu diceritakan akanmembuat istrinya marah atau proters, misalnya tentang ketidakadilan dalam pembagian kerja yang ia alami di kantor. 17

19 seperti itu. Sedangkan kalo kita lihat sistim penggajiannya ya monek ini pasti lebih besar dari abang, cuma kerja ke abang selama ini ya macam-macam seperti itu yang abang kerjai. Kalo abang ceritai ke dia pasti dia protes dan itu memang pernah terjadi, pas abang coba ceritai itu, dia memang protes. Ya wajar, kalo abang dipersusah, protes. Cuma abang beranggapan ya udah selagi yang abang kerjai itu gak nyusahi abang, ya udah abang jalani aja seperti itu. Walaupun sekarang ini sudah beberapa kali abang pertanyakan juga, udah agak berubahlah sistemnya itu, dah benarlah. Ya gitu gitu itu. Biasanya memang masalah masalah yang menyangkut ketidakadilan di kantor itu yang tidak abang ceritai. Terus kan waktu masa pacaran abang bilang sifat kakak itu mudah membantu orang lain, ringan tangan. Kalo sekarang udah menikah gimana? Ya, tidak berubah sih, tetep, tidak berubah. Malah pun kalo misalnya di kantor itu kan sering ada event, acara gitu. Dia malah sering diminta orang kantor langsung untuk diajak, bang ajak kakak untuk bantu-bantu. Iya, walaupun gak dikasih imbalan gitu tetep dia seneng membantu. Di keluarga ini apa-apa yang diminta bantu, dia mau gitu. Gak pernah merengut, gak pernah apa. Ya kalo itu gak berubah, masih seperti dulu, masih seperti itu dia. Setelah menikah kan pasti beda dengan masamasa pacaran kan bang. Kalo dalam hubungan abang dengan kakak gimana tu, perbedaan mendasarnya, saat pacaran dengan sesudah menikah. Gimana aja perbedaannya? Ya pasti intensitas pertemuannya lebih sering, komunikasi lebih sering. Menurut abang ya lebih baik. Perubahannya yang lebih baik dari dulu pas pacaran dulu, lebih banyak waktu saling berbagi apa. Kalo dulu kan kalo kita mau kemari pun suka-suka kita. Sekarang itu semua harus dilakukan bersama. Kalo sekarang lebih banyak yang harus dipertimbangkan untuk kepentingan berdua. Jadi sekarang, senang berdua, susah juga berdua. Jadi menurut abang mana lebih menyenangkan, masa-masa pacaran ato setelah menikah? Sifat istri responden yang suka membantu orang lain, dari masa pacaran sampai sekarang sudah menikah tetap seperti itu, tidak berubah. Responden merasa lebih dekat dengan istrinya setelah menikah, sekarang semuanya harus dipikirkan dan dilakukan bersama, tidak lagi sendiri sendiri seperti saat masih pacaran. 18

20 Ya kalo sekarang ini ya, sekarang ini menurut abang lebih enakan sekarang ini, karena satu, ada tempat abang berbagi terus ada tempat abang merasa bertanggung jawab. Disisi lain ada yang memberi perhatian khusus sama abang. Yang selama ini semuanya abang sendiri apa semua, sekarang ada yang membantu, ada yang nyiapkan. Pokoknya ya lebih seneng sekarang ini. Cuma kan posisinya itu beda, kalo dulu senengnya ya seneng senengan, kalo sekarang senengnya seneng bertanggung jawab. Sudah ada komitmen gitu ya. He-e. Kemaren abang juga ada bilang kalo lagi ada masalah biasanya abang tidak terlalu membebani itu gitu. Cenderung kalo misalnya masih bisa gak abang pikirkan, ya gak abang pikirkan. Itu kenapa bang, kenapa gak langsung diselesaikan aja masalahnya? Sebenarnya kan gini, kan ada, kita kan tau sih masalah mana yang memang harus dipikirin, dicari jalan keluar, mana masalah apa yang memang apa. Walaupun awalnya masih tetap, bisa dibilang ke depan itu bukan jadi masalah. Kita ambil contoh masalah di kantor aja lagi ya. Di kantor itu misalnya masalah pembagian kerja itu tadi ya. Makanya kalo menurut abang ke depannya itu masih seperti itu tapi gak mengganggu, ya udah, kalo aku pun masih bisa menjalaninya, gak terlalu mengganggu waktu ku kali, ya udah gak abang pikirin. Dan mungkin pun kalo kemaren itu istri abang itu gak komplain, ini, mungkin abang pun gak abang tanyakan ke atasan, kenapa harus ngerjai ini. Itulah latar belakang makanya abang tanya ke atasan. Jadi ya seperti itu. Kalo menurut abang gak perlu dipikirin, gak perlu dibahas, mungkin entah masalaha kedepannya gimana, kalo kita gini gini aja mungkin kedepan itu kita gak bisa menjadi apa yang kita cita-citakan. Kalo yang seperti itu ya harus kita pikirkan. Cuma ya masalah masalah yang menurut abang yang kedepannya gak akan mengganggu, gak pernah abang pikirin. Misalnya juga masalah kenaikan BBM nanti, kalo toh dipikirin juga gak akan membuat BBM itu turun, ya udah gak usah dipikirin. Paling kalo nanti gak cukup beli minyaknya ya, sekali sekali aja pake keretanya. Responden merasa lebih senang setelah menikah dibanding dulu saat masih pacaran. Responden merasa tidak perlu memikirkan suatu masalah yang ke depannya itu tidak akan mengganggu dirinya, kecuali memang bila masalah itu akan mempengaruhi masa depannya maka itu harus ia pikirkan bagaimana solusinya. 19

21 Seperti itu. Terus bang, gimana bang harapan abang dengan ekonomi abang kedepannya? Ya kalo sekarang ini mungkin tetap dijalani. Walaupun agak tersendat-sendat juga akhir bulan pun dah simpanan pun dah menipis. Kalo sekarang ini masih bisa dijalani berdua. Cuma ya kedepannya pun abang masih cari alternatif yang lebih baik. Dia pun ya, berusaha mencari penghasilan tambahan gitu. Dia pun gak abang larang untuk bekerja, berkarir. Ya udah kita sama-sama berkarir. Ya selagi gak menganggu tanggung jawab di rumah ya silahkanlah apa yang bisa dikerjai, kerjai. Dan kedepannya itu ya tetap mencari yang lebih baik. Karena kalo mengharapkan kondisi saat ini kedepan nanti abang pun gak yakin, satu tahun dua tahun mendatang pasti kami gak bisa ngadapi lagi dengan penghasilan seperti ini. Gini bang, sekarang kan dah dua tahun nikah belum diberi anak. Bagaimana perasaannya, itu ada gak memicu konflik gitu dalam rumah tangga? Abang berusaha menekankan ke dia, kita sekarang belum punya anak, tapi itu jangan dijadikan masalah, karena kalo kita jadikan masalah, ya kan, itu bakal mengganggu hubungan kita sendiri. Jadi kalo apa jalani aja. Toh walaupun kita gak punya anak kita bisa mengadopsi anak, itu bisa jadi amal gitu. Jadi kalo bisa peringan, ngapai kita berat-beratin. Toh dari awal tujuan menikah itu bukan Cuma ingin punya anak. Ya masih banyak cara. Ya cuma memang manusiawi kita pingin punya anak dari diri kita sendiri kan. Tapi jangan terlalu kita jadikan beban. Dia pun gak terlalu menjadikan itu beban. Bagaimana pengaruhnya belum hadirnya anak terhadap hubungan seksual kakak dengan abang, ntah ada target-target? Sekali kali mungkin ada. Cuma kalo dari waktu yang panjang selama ini gak menganggu sih ya itu. Abang cerita juga ma dia bahwa anak itu jangan dijadikan target dalam kita berhubungan. Ya udah mengalir aja. Berhubungan itu ya kita anggap aja itu salah satu cara kita menyalurkan kasih sayang. Tapi gak usah berhubungan harus jadi, jadi anak, gak usah seperti itu. Karena apapun yang, konsultasi Responden merasa bila keuangannya kedepan masih seperti ini maka ia tidak akan mampu menghadapi kondisi di masa yang akan datang. Saat ini ia berusaha untuk mencari alternatif pekerjaan yang lebih baik. Responden memberi izin untuk istrinya berkarir, selama itu tidak mengganggu tanggung jawabnya sebagai istri. Responden sudah menekankan pada istrinya agar belum hadirnya anak jangan dijadikan sebagai beban ataupun masalah, karena bila dijadikan beban maka itu akan mengganggu hubungan itu sendiri. Responden menilai bahwa hubungan seksual akan menjadi tidak maksimal bila pikiran kita terbebani, misal terbebani oleh keinginan ingin punya anak dari hubungan 20

a. Berapa lama mereka menikah b. Apa yang diharapkan dari hubungan pernikahan yang sedang dijalani 4. Perbedaan Tingkat Pendidikan

a. Berapa lama mereka menikah b. Apa yang diharapkan dari hubungan pernikahan yang sedang dijalani 4. Perbedaan Tingkat Pendidikan LAMIRAN 49 50 51 52 Lampiran 3. edoman Wawancara 1. Identitas ubjek a. Nama b. Usia c. endidikan d. ekerjaan 2. Identitas uami ubjek a. Nama b. Usia c. endidikan d. ekerjaan 3. Hubungan ubjek dengan uami

Lebih terperinci

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau)

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau) BAB II A. PROFIL INFORMAN 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau) WE adalah mahasiswa perempuan asal Riau. WE menempuh pendidikannya di kota Yogyakarta sejak tahun 2013. WE memilih berkuliah

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Informan 1 Nama : AD Jenis kelamin : Perempuan Usia : 14 Tahun Pendidikan : SMP Hari/tanggal wawancara : Jum at, 4 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

Keindahan Seni Pendatang Baru

Keindahan Seni Pendatang Baru Pendatang Baru Hari ini adalah hari pertama Fandi masuk ke kampus. Karena dia baru pulang dari Aussie, setelah tiga tahun menetap dan sekolah disana, bersama dengan keluarganya. Orangtuanya telah mendaftarkannya

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda? LAMPIRAN 59 PEDOMAN WAWANCARA 1. Bagaimana perasaaan anda ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 2. Apa yang anda lakukan ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 3. Pernahkah anda melakukan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. Calon Peserta

PEDOMAN WAWANCARA. Calon Peserta 90 PEDOMAN WAWANCARA Calon Peserta Demand Masyarakat Menjadi Peserta Mandiri Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Di Kota Medan Tahun 2016 I. Identitas Nama : Umur : Pendidikan Terakhir : Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama rentang kehidupan manusia, telah terjadi banyak pertumbuhan dan perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase perkembangan manusia

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA INFORMAN 1

DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA INFORMAN 1 DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA INFORMAN 1 1. Bagaimana kondisi keluarga Anda (responden)? Kondisi keluargaku sangat harmonis, walaupun bapak sudah tidak ada tapi aku punya mamak yang luar biasa dan abang-kakakku

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu tahap penting dalam siklus kehidupan

PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu tahap penting dalam siklus kehidupan PENDAHULUAN I.A. Latar belakang Perkawinan merupakan salah satu tahap penting dalam siklus kehidupan seseorang, disamping siklus lainnya seperti kelahiran, perceraian, atau kematian (Pangkahila, 2004).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian 1. Subjek S 1Untuk mengetahui kemampuan translasi model representasi dari Real Script menjadi Gambar Statis subjek S 1, maka diberikan

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Informan 1 Nama : Bapak MH Jenis kelamin : Laki-laki Usia : 39 tahun Pendidikan : SMA Hari/tanggal wawancara : Selasa, 8 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam pengumpulan data dan dalam pelaksanaannya akan dilakukan wawancara yang mendalam dan terstruktur guna mendapatkan

Lebih terperinci

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

I. Arga ( tentang Dia dan Dia ) I. Arga ( tentang Dia dan Dia ) Dia indah, dia cantik. Bagiku dia penghuni taman hatiku. Namanya Andin. Buatku melihatnya tertawa, melihat dia tak terbebani itu bahagiaku. Andini Soebagio, perempuan cantik

Lebih terperinci

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36 Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun

Lebih terperinci

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS)

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS) 131 Lampiran 3 Verbatim Subjek 1 Subjek 1 : Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 ENELITI () SUBJEK1 () Kode Verbatim Koding Hallo.. gimana kerjaannya? 1 Udah. Uda beres. Oke. Anakmu gimana kabarnya?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat secara luas bagi seorang anak.

BAB I PENDAHULUAN. membangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat secara luas bagi seorang anak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga sebagai institusi sosial terkecil, merupakan fondasi dan investasi awal untuk membangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat secara luas bagi

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan LAMPIRAN I Verbatim (Bahasa Indonesia) P : Peneliti S : Subjek Subjek JP P : Assalamu alaikum, selamat pagi S : Wa alaikum salam, pagi.. P : Sebelum nya kakak mintaa maaf dik, mungkin mengganggu waktunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang perempuan sebagai suami istri untuk membentuk keluarga. Dahulu pembagian peran pasangan suami

Lebih terperinci

BIODATA INFORMAN. : Muhammad Ali Akbar Syihab. Tempat/Tanggal Lahir: Tanjung Beringin, 23 Desember : 4 (Empat) Dari: 6 (Enam) Bersaudara

BIODATA INFORMAN. : Muhammad Ali Akbar Syihab. Tempat/Tanggal Lahir: Tanjung Beringin, 23 Desember : 4 (Empat) Dari: 6 (Enam) Bersaudara BIODATA INFORMAN Nama : Muhammad Ali Akbar Syihab Tempat/Tanggal Lahir: Tanjung Beringin, 23 Desember 1993 Usia Anak Ke Agama Pendidikan : 21 Tahun : 4 (Empat) Dari: 6 (Enam) Bersaudara : Islam : - SD

Lebih terperinci

PERTANYAAN WAWANCARA. Jenis kelamin: Pendidikan terakhir: Pendapatan/bulan : <3juta >3juta

PERTANYAAN WAWANCARA. Jenis kelamin: Pendidikan terakhir: Pendapatan/bulan : <3juta >3juta PERTANYAAN WAWANCARA Nama: Jenis kelamin: Jabatan: Pendidikan terakhir: Lama bekerja: Pendapatan/bulan : 3juta 1. Saat ini ibu sedang menggunakan bank apa? Sudah berapa lama ibu menggunakan bank

Lebih terperinci

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri. INT. CLASSROOM - DAY Suasana kelas yang bising akan obrolan murid terhenti oleh sahutan guru yang mendatangi mereka dan membawa seorang murid yang berdiri di depan pintu kelas. GURU Anak-anak, hari ini

Lebih terperinci

LEMBAR HASIL WAWANCARA (INFORMAN)

LEMBAR HASIL WAWANCARA (INFORMAN) LEMBAR HASIL WAWANCARA (INFORMAN) Inisial Nama : MA Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur Pendidikan Pekerjaan : 45 Tahun : SMA : Tidak Ada No. Variabel / Pertanyaan Informan Kemudahan Memperoleh Narkoba 1 Apakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan yang sama. Jenis kelamin dari anak kembar ini bisa sama, tapi bisa

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan yang sama. Jenis kelamin dari anak kembar ini bisa sama, tapi bisa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak kembar adalah dua orang anak atau lebih yang lahir dari satu masa kehamilan yang sama. Jenis kelamin dari anak kembar ini bisa sama, tapi bisa juga berbeda. Secara

Lebih terperinci

INFORMED CONSENT LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas. Sumatera Utara

INFORMED CONSENT LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas. Sumatera Utara 56 Lampiran 1 INFORMED CONSENT LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Nama Peneliti : Ayu My Lestari Saragih NIM : 121101100 Instansi Peneliti : Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Judul

Lebih terperinci

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar?

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar? Setting: Di suatu hari yang cerah beberapa hari setelah dilakukannya implementasi oleh perawat Evita mengenai senam kaki dan edukasi mengenai terapi diet bagi sekelompok masyarakat yang menderita DM. Maka

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung:

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung: LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung: 1. Komunikasi Keluarga a. Keluarga Bapak Rubai (48 tahun) Peneliti : Bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang disebut keluarga. Dalam keluarga yang baru terbentuk inilah

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang disebut keluarga. Dalam keluarga yang baru terbentuk inilah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rumah tangga sudah tentu terdapat suami dan istri. Melalui proses perkawinan, maka seseorang individu membentuk sebuah miniatur dari organisasi sosial

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Transkrip Wawancara Pasangan Suami Istri JS dan HS

Lampiran 1 : Transkrip Wawancara Pasangan Suami Istri JS dan HS Lampiran 1 : Transkrip Wawancara Pasangan Suami Istri JS dan HS : Selamat siang bu, boleh diperkenalkan nama ibu siapa, umur nya berapa dan alamatnya dimana? : Suku ibu apa? : Saya suku Batak : Agama ibu

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 3. Penyebabnya adalah preeklamsi. Sebenarnya saya gak ada darah tinggi, Cuma 4. waktu umur 7 bulan mual-mual masih ada baru naik tensi 130/90. Baru periksa 5. lab hasilnya ada protein urin positif satu.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani 80 BAB IV ANALISIS DATA Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani Pola Pikir dan Perilaku Lesbian pada Remaja di Jeruk Lakarsantri Surabaya Setelah menyajikan data di lapangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN BIODATA DIRI

LAMPIRAN BIODATA DIRI LAMPIRAN BIODATA DIRI A. Identitas Nama : IRNA SYAFITRI Nim : 080904052 Departemen : Ilmu Komunikasi Stambuk 2008 Tempat/Tanggal lahir : Kisaran, 22 Mei 1989 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Golongan

Lebih terperinci

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

(Elisabeth Riahta Santhany) ( ) 292 LAMPIRAN 1 LEMBAR PEMBERITAHUAN AWAL FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL JAKARTA Saya mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah saudara luangkan untuk berpartisipasi dalam penelitian

Lebih terperinci

Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA. 1. Pemahaman pernikahan

Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA. 1. Pemahaman pernikahan 58 Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA 1. Pemahaman pernikahan a. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang pernikahan? b. Menurut Bapak/Ibu, pada usia berapakah seseorang dikatakan siap untuk menikah? c. Menurut Bapak/Ibu,

Lebih terperinci

A. SAJIAN DATA. 1. Respon Guru Jika Murid Tidak Mengerti Materi Pembelajaran

A. SAJIAN DATA. 1. Respon Guru Jika Murid Tidak Mengerti Materi Pembelajaran A. SAJIAN DATA Setiap individu memiliki kebiasaan yang berbeda hal tersebut tidak terlepas pada kebiasaan seorang guru dalam memulai kegiatan belajar mengajar. Pada setiap awal pembelajaran Nubuat sebagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 4. Menurut kamu sudah baik kah pelayanan humas? Ya mereka sudah bekerja dengan baik.

LAMPIRAN. 4. Menurut kamu sudah baik kah pelayanan humas? Ya mereka sudah bekerja dengan baik. LAMPIRAN Transkip 1 : Informant bernama Vimala (2011-58-008) status mahasiswa aktif UEU fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Broadcasting. 1. Apakah yang kamu ketahui tentang opini publik? Opini publik bagi

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. 1. Kapan pertama kali mengenal game point blank? Aku bang pertama kali mengenal point blank sejak umur 12 tahun.

DAFTAR LAMPIRAN. 1. Kapan pertama kali mengenal game point blank? Aku bang pertama kali mengenal point blank sejak umur 12 tahun. DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA INFORMAN I 1. Kapan pertama kali mengenal game point blank? Aku bang pertama kali mengenal point blank sejak umur 12 tahun. 2. Kenapa tertarik dengan point blank? Gimana

Lebih terperinci

Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu)

Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu) Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu) 1. Seberapa sering anda berkomunikasi dengan pelanggan 2. Apakah semua pelanggan yang datang diperlakukan yang

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA INFORMAN 1

HASIL WAWANCARA INFORMAN 1 DAFTAR PERTANYAAN 1. Sudah berapa lama menikah? 2. Bisa ceritakan kembali bagaimana pertemuan awal bapak/ibu sampai menjalin hubungan? 3. Dalam keluarga bahasa apa yang digunakan sehari-hari? 4. Tradisi

Lebih terperinci

LAMPIRAN II VERBATIM DAN FIELD NOTE RESPONDEN IC

LAMPIRAN II VERBATIM DAN FIELD NOTE RESPONDEN IC LAMPIRAN II VERBATIM DAN FIELD NOTE RESPONDEN IC 106 107 VERBATIM WAWANCARA HASIL WAWANCARA SUBJEK 2 (IC) Hari : Selasa Tanggal : 13 Oktober 2015 Jam : 09.00-12.00 Tempat : Ruang tamu Kostan responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang sangat penting yaitu mencapai status

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang sangat penting yaitu mencapai status BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa termasuk di dalam kategori remaja akhir dan dewasa awal. Pada masa itu umumnya merupakan masa transisi. Mereka masih mencari jati diri mereka masing-masing,

Lebih terperinci

ANNIE DAN HALLEY. Written By. Puspasani

ANNIE DAN HALLEY. Written By. Puspasani DAN Written By Puspasani SINOPSIS Siang hari yang panas, Annie pulang dari sekolah kepribadian. Mama Annie sudah menyiapkan makan siang untuknya. Setelah selesai makan siang, Mama Annie memberi tahu Annie

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 71

LAMPIRAN LAMPIRAN 71 LAMPIRAN LAMPIRAN 71 Lampiran 1 72 Lampiran 2 Informed Consent PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI PARTISIPAN Judul Penelitian Nama Peneliti : Respon Kedukaan Pasien saat Terdiagnosa HIV

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM KARTUN

PERANCANGAN FILM KARTUN PERANCANGAN FILM KARTUN NASKAH KISAH ANAK JALANAN Oleh YUS HARIADI 08.11.2104 S1 TEKNIK INFORMATIKA S1 5D Kisah Anak Jalanan Wrriten by Yus Hariadi 04 November 2010 Anak jalanan Mataram, NTB Blackscreen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembuahan hingga akhir kehidupan selalu terjadi perubahan, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembuahan hingga akhir kehidupan selalu terjadi perubahan, baik dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk yang tidak pernah berhenti berubah. Semenjak pembuahan hingga akhir kehidupan selalu terjadi perubahan, baik dalam kemampuan fisik maupun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Pada Bab IV ini akan dijelaskan hasil perolehan data di lapangan yang selanjutnya dianalisis untuk memperoleh deskripsi profil berpikir probabilistik siswa dalam menyelesaikan masalah

Lebih terperinci

It s a long story Part I

It s a long story Part I It s a long story Part I #throwback MFR. Mantan terakhirku di zaman smp dulu. Semasa aku dan kamu mempunyai status, orang orang di sekolah bilang pasangan paling sweet satu sekolah. Bagaimana aku dan kamu

Lebih terperinci

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ Bab 1 Dina sangat bingung apa yang harus dilakukannya sekarang. Ia merasa sangat terpojok. Kenapa disaat-saat seperti ini ia bertemu lagi dengannya padahal ia sudah berhasil melupakannya. Dina kan? seorang

Lebih terperinci

DATA PERCAKAPAN. pada saat anak sedang mengerjakan tugas di dalam kelas)

DATA PERCAKAPAN. pada saat anak sedang mengerjakan tugas di dalam kelas) Lampiran I DATA PERCAKAPAN 1. Percakapan, dan (konteks peneliti mengajak anak bercerita pada saat anak sedang mengerjakan tugas di dalam kelas) : Kau suka pelajaran apa th? : Gelas suka, bola suka. : Apa?

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN KUESIONER 30

Perpustakaan Unika LAMPIRAN KUESIONER 30 LAMPIRAN KUESIONER 30 Sehubungan dengan penelitian saya yang berjudul PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KEDISIPLINAN DOSEN FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG, maka saya mohon kesediaan

Lebih terperinci

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ 1. Kegiatan selama liburan Bantu orang tua:3 Ya, kalo aku sih ya diem aja dirumah soalnya dirumah juga kan ada ibu punya took jadi bisa bantu-bantu (D,P,Aktif, Jalan-jalan:5 Kalo traveling, mungkin naik

Lebih terperinci

Eh, maaf ga sengaja, gue lagi buru-buru. Loe ga papa? tanya Joe menyesal.

Eh, maaf ga sengaja, gue lagi buru-buru. Loe ga papa? tanya Joe menyesal. Saat kamu merasakan cinta terhadap seseorang tapi tidak bisa memberitahunya, apa yang akan kamu lakukan? Terus diam atau memberanikan diri untuk mengungkapkannya? Lita memilih untuk diam, karena dia pikir

Lebih terperinci

BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Beban Ganda Beban ganda wanita adalah tugas rangkap yang dijalani oleh seorang wanita (lebih dari satu peran) yakni sebagai ibu

Lebih terperinci

IDEOLOGI GENDER DAN KEHIDUPAN WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT)

IDEOLOGI GENDER DAN KEHIDUPAN WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) IDEOLOGI GENDER DAN KEHIDUPAN WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) 31 Ideologi Gender Ideologi gender adalah suatu pemikiran yang dianut oleh masyarakat yang mempengaruhi WKRT (Wanita Kepala Rumah Tangga)

Lebih terperinci

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha, jawab Ricky Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha, timpal Cella Persahabatan yang nyaris PROLOG "Grace, gimana tadi bisa gak?" Tanya Cella "Bisa sih, mudah-mudahan dapat nilainya bagus yah Cel," jawab Grace "Hai cewek-cewek, gimana tadi UNnya bisa gak?" Ucap Ricky "Bisa dong," jawab Cella

Lebih terperinci

Hasil Wawancara Penelitian

Hasil Wawancara Penelitian Hasil Wawancara Penelitian 1. Subjek 1 Pertanyaan Jawaban Keterangan Nama bapak siapa? Sekarang usianya berapa pak? Di sini tempat tinggal bapak? Hmm pendidikan terakhir bapak dulu apa ya? Nama saya SL

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Wawancara dengan Bapak Suwandi (Pemilik Tambak) Nurul P.Suwandi Nurul

LAMPIRAN. 1. Wawancara dengan Bapak Suwandi (Pemilik Tambak) Nurul P.Suwandi Nurul LAMPIRAN Hasil Wawancara 1. Wawancara dengan Bapak Suwandi (Pemilik Tambak) : Assalamualaikum Pak : Walaikumsalam : Sebelumnya Saya ucapkan terima kasih pada Bapak sudah meluangkan waktu untuk Saya. Perkenalkan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. Nama : TTL : Tempat Tinggal : Usia : Agama : Suku : Pekerjaan : Anak : Lama tinggal bersama mertua : Usia Pernikahan :

PEDOMAN WAWANCARA. Nama : TTL : Tempat Tinggal : Usia : Agama : Suku : Pekerjaan : Anak : Lama tinggal bersama mertua : Usia Pernikahan : PEDOMAN WAWANCARA Nama : TTL : Tempat Tinggal : Usia : Agama : Suku : Pekerjaan : Anak : Lama tinggal bersama mertua : Usia Pernikahan : Pertanyaan umum: 1. Apakah anda sebelum menikah sudah mengetahui

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Uraian :... Uraian : Mengikuti diklat atau pelatihan akuntansi zakat (PSAK 109) : Uraian :...

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Uraian :... Uraian : Mengikuti diklat atau pelatihan akuntansi zakat (PSAK 109) : Uraian :... LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA A. Latar Belakang Pendidikan 1. Pendidikan terakhir : Cukup 2. Latar belakang pendidikan : Cukup 3. Mengikuti diklat atau pelatihan akuntansi zakat (PSAK 109) : Cukup

Lebih terperinci

Lampiran 4. Verbatim Subjek 2. Waktu Wawancara : Rabu, 26 Maret 2014 PENELITI (P) SUBJEK2 (A)

Lampiran 4. Verbatim Subjek 2. Waktu Wawancara : Rabu, 26 Maret 2014 PENELITI (P) SUBJEK2 (A) 142 Lampiran 4 Verbatim Subjek 2 Subjek 2 : Waktu Wawancara : Rabu, 26 Maret 2014 ENELITI () SUBJEK2 () Kode Verbatim Koding Bagaimana pekerjaan kamu? Ya begitu aja sih, Cuma akhir bulan katanya mau ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menjalani hidupnya dalam berbagai rentang kehidupan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menjalani hidupnya dalam berbagai rentang kehidupan. Salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia menjalani hidupnya dalam berbagai rentang kehidupan. Salah satu rentang hidup yang dijalani oleh setiap individu adalah masa dewasa. Papalia (2008) mendefinisikan

Lebih terperinci

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti abang nya bingung nih kakak bawa cewek lain lagi Iyalah

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung. (Suatu Fenomenologi Tentang Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung)

PEDOMAN WAWANCARA. Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung. (Suatu Fenomenologi Tentang Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung) 107 PEDOMAN WAWANCARA Hari, tanggal : Sabtu, 3 juli 2010 Waktu : 15.15 Tempat : Kostan, Sekeloa Nara Sumber : Diana Umur : 20 tahun pendidikan terakhir Pekerjaan : SMA : Mahasiswi Eksistensi Komunitas

Lebih terperinci

TIPS MEMBANGUN RUMAH TANGGA YANG HARMONIS DARI KANG MASRUKHAN. Tahukah anda bahwa untuk membangun sebuah Rumah Tangga yang harmonis

TIPS MEMBANGUN RUMAH TANGGA YANG HARMONIS DARI KANG MASRUKHAN. Tahukah anda bahwa untuk membangun sebuah Rumah Tangga yang harmonis TIPS MEMBANGUN RUMAH TANGGA YANG HARMONIS DARI KANG MASRUKHAN Tahukah anda bahwa untuk membangun sebuah Rumah Tangga yang harmonis tidaklah sulit. Mudah saja, simple dan sangat sederhana. Sebagai seorang

Lebih terperinci

Verbatim. Tujuan Khusus Tema Sub Tema Kategori Kata kunci P1 P2 P3. dapat. Saya hanya pasrah kepada. kanker payudara istri pasca

Verbatim. Tujuan Khusus Tema Sub Tema Kategori Kata kunci P1 P2 P3. dapat. Saya hanya pasrah kepada. kanker payudara istri pasca LAMPIRAN 1 Verbatim Tujuan Khusus Tema Sub Tema Kategori Kata kunci P1 P2 P3 Mengidentifikasi Bentuk-bentuk Dukungan Pasrah dan Saya kaget, karena selama dukungan sosial dukungan emosional percaya kepada

Lebih terperinci

Mari belajar keliling dan Luas Lingkaran.

Mari belajar keliling dan Luas Lingkaran. LAMPIRAN 95 96 Lampiran 1 Instrumen tes pemecahan masalah open-ended materi lingkaran Mari belajar keliling dan Luas Lingkaran. Nama : Kelas/ No urut : Petunjuk Pengisian: 1. Berdoalah terlebih dahulu

Lebih terperinci

: Dina Simbolon. Lama Bekerja : 10 Tahun (Sejak 2006) Waktu wawancara : 29 April 2016, WIB. P : Kenapa Ibu memutuskan untuk pindah kemedan?

: Dina Simbolon. Lama Bekerja : 10 Tahun (Sejak 2006) Waktu wawancara : 29 April 2016, WIB. P : Kenapa Ibu memutuskan untuk pindah kemedan? Informan 1 : Nama : Dina Simbolon Umur : 53 Tahun Lama Bekerja : 10 Tahun (Sejak 2006) Waktu wawancara : 29 April 2016, 16.12 WIB P : Coba perkenalkan diri Ibu? I : Nama Ibu Dina Simbolon, asal ibu dari

Lebih terperinci

BAB VI DAMPAK DARI WORK FAMILY CONFLICT. bekerja. Dampak dari masalah work family conflict yang berasa dari faktor

BAB VI DAMPAK DARI WORK FAMILY CONFLICT. bekerja. Dampak dari masalah work family conflict yang berasa dari faktor BAB VI DAMPAK DARI WORK FAMILY CONFLICT 6.1 Pendahuluan Fenomena work-family conflict ini juga semakin menarik untuk diteliti mengingat banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan, baik terhadap wanita dan

Lebih terperinci

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL A. Identitas Konseli Nama : E Umur : 16 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Domisili : Yogyakarta B. Deskripsi Masalah yang Dikeluhkan Konseli adalah anak tunggalketiga

Lebih terperinci

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku Dalam sehari, dia membuatku menangis Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku Dalam sehari Hanya dalam sehari BRRAKKK!!! Pukulan Niken nyaris menghancurkan

Lebih terperinci

JADWAL TENTATIF PENELITIAN

JADWAL TENTATIF PENELITIAN Lampiran 1 JADWAL TENTATIF PENELITIAN No. Nama Kegiatan Februari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pemilihan sampel penelitian 2 Melakukan prolonged engagement 3 Melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan BAB I PENDAHULUAN I. A. LATAR BELAKANG Dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, dan penghargaan yang diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan sosial ini terbagi atas

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk menggali informasi dari informan adalah : 1. Bisakah ibu menceritakan bagaimana ibu

Lebih terperinci

Tugas Mid Semeter. Membuat Naskah Film Pendek

Tugas Mid Semeter. Membuat Naskah Film Pendek Tugas Mid Semeter Membuat Naskah Film Pendek Oleh : Setyo Wibowo 08.12.3315 S1-SI-5I STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Judul : Akhir yang Menyedihkan Sinopsis : Nining 20 tahun, Seorang Mahasiswi di sebuah akademi

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam pengumpulan data. Dalam pelaksanaannya akan dilakukan wawancara yang mendalam guna mendapatkan data yang akurat. Pedoman

Lebih terperinci

Awalnya aku biasa saja tak begitu menghiraukannya, karena aku menganggap, dia sedang melampiaskan

Awalnya aku biasa saja tak begitu menghiraukannya, karena aku menganggap, dia sedang melampiaskan Pernikahan Bapakku adalah seorang guru agama dan lumayan dikenal sebagai orang yang alim di lingkungan sekitar. karena risih dan merasa khawatir, setiapku pulang ke rumah selalu ada yang mengantar (seorang

Lebih terperinci

23 April 2013 Introduction

23 April 2013 Introduction 23 April 2013 Introduction Hello... kenalin nama gue Leo, biasa gue dipanggil hia-hia, koko atau dipanggil saat ada acara sunatan (boong deng) dan gue udah tau (baca: sok tau) yang kalian pikirin kenapa

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Siswi Sebagai Informan Tambahan Nama : Kelas : Pertanyaan 1. Menurut Adik penting tidak rasa percaya diri saat berpidato? Alasannya?

Pedoman Wawancara Siswi Sebagai Informan Tambahan Nama : Kelas : Pertanyaan 1. Menurut Adik penting tidak rasa percaya diri saat berpidato? Alasannya? 1. Apa tugas Adik sebagai pembimbing? 2. Materi-materi apa saja yang Adik berikan saat membimbing kegiatan public 3. Metode seperti apa yang Adik gunakan dalam membimbing kegiatan public 4. Upaya apa yang

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 86 Lampiran 1. Pedoman wawancara Pedoman wawancara saat penelitian Di Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan Daftar pertanyaan wawancara kepada keluarga pasien Data singkat informan Nama : Jenis Kelamin : Tanggal

Lebih terperinci

KISAH DUA SAUDARA ADANG SUTEJA HADIYANTO TRUE STORY

KISAH DUA SAUDARA ADANG SUTEJA HADIYANTO TRUE STORY KISAH DUA SAUDARA By ADANG SUTEJA HADIYANTO TRUE STORY Adang Suteja Hadiyanto Adang Suteja Hadiyanto (09.11.3525) jl mancasan kidul Depok Sleman Yogyakarta. INT.PAGI HARI Di sebuah kota besar yaitu kota

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : PERTANYAAN PENELITIAN

LAMPIRAN I : PERTANYAAN PENELITIAN LAMPIRAN 68 LAMPIRAN I : PERTANYAAN PENELITIAN Kecemasan 1. Bagaimana perasaan anda menghadapi tindakan pemasangan WSD? 2. Apa yang anda cemaskan menghadapi tindakan pemasangan WSD? instrumental 1. Bagaimana

Lebih terperinci

Research Question Theory Interview question

Research Question Theory Interview question PPENDICES ppendix 1: THE GUIDELINE OF INTERVIEW Research Question Theory Interview question What are the difficulties faced by the student of EED of UMY in doing group discussion? 1. Lack of vocabulary

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian 45 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN Dalam penelitian ini terdapat tahap-tahap kegiatan dalam pengerjaannya. Rincian waktu dan kegiatan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

Materi kuliah ini didownload dari. Tidak Ikhlas?

Materi kuliah ini didownload dari. Tidak Ikhlas? Modul Kuliah Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01 Materi Modul Kuliah Tauhid Judul Materi Tidak Ikhlas? Seri Materi KDW0118 Seri-18 dari 41 seri/esai File Paper Ada Tidak File Audio Ada Tidak File Video Ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia dimuka bumi ini harus senantiasa berusaha dalam mempertahankan hidupnya. Manusia dibekali otak untuk berpikir bagaimana cara mempertahankan hidup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam hal ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada tujuh partisipan selama kurang lebih dua bulan. Penyajian data hasil

Lebih terperinci

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya. Keberanian Pagi itu di pedesan Kaliurang udara tampak sejuk dan embun pagi mulai pupus. Pada hari pahlawan 10 November tahun dimana kita mengingat perjuangan para pahlawan Indonesia. Ibu Malino sedang

Lebih terperinci

YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius

YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius ADEGAN 1. RUANG TAMU. SORE HARI. DUA ORANG (L/P) SEDANG BERCAKAP-CAKAP. 001. Orang 1 : Kayaknya akhir-akhir ini aku jarang melihat kamu ke gereja 002. Orang 2 : Jarang..!??

Lebih terperinci

LAMPIRAN A: PEDOMAN OBSERVASI LAMPIRAN B: PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN C: HASIL PENELITIAN DAN HASIL WAWANCARA ORANG TERDEKAT SUBJEK

LAMPIRAN A: PEDOMAN OBSERVASI LAMPIRAN B: PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN C: HASIL PENELITIAN DAN HASIL WAWANCARA ORANG TERDEKAT SUBJEK LAMPIRAN LAMPIRAN A: PEDOMAN OBSERVASI LAMPIRAN B: PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN C: HASIL PENELITIAN DAN HASIL WAWANCARA ORANG TERDEKAT SUBJEK LAMPIRAN D: TRIANGULASI SUBJEK LAMPIRAN E: TES GRAFIS DAN HASIL

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Pada saat penelitian, peneliti melakukan persiapan dengan menggunakan alat ukur observasi dan wawancara. Observasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

No. Responden : Nama : Umur : Jenis Kelamin Pendidikan terakhir : Pekerjaan :

No. Responden : Nama : Umur : Jenis Kelamin Pendidikan terakhir : Pekerjaan : PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM STUDI KUALITATIF PERILAKU BUANG AIR BESAR PADA IBU RUMAH TANGGA YANG TIDAK MEMILIKI JAMBAN KELUARGA DI KECAMATAN SUKARESMI KABUPATEN GARUT 2009 Informan : Ibu rumah tangga No.

Lebih terperinci

Wawancara Partisipan 1

Wawancara Partisipan 1 55 Verbatim Partisipan Wawancara Partisipan 1 S Isi Percakapan Kode P Selamat pasi mas 1 P1 Selamat pagi juga mbak 2 P Bisa minta waktunya sebentar mas sekitar 5-10 menit 3 P1 Iya bisa 4 P Perkenalkan

Lebih terperinci

GUIDE INTERVIEW No. Uraian Pertanyaan

GUIDE INTERVIEW No. Uraian Pertanyaan GUIDE INTERVIEW No. 1. 2. 3. Uraian Pertanyaan Berapa usia Anda ketika menikah dengan suami? Pada saat anda hamil apakah anda masih berstatus siswa (masih aktif sekolah)? Bagaimana tanggapan orang tua

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN 35 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN 36 KUESIONER Responden yang terhormat, Saya Andre Kurniawan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Unika Soegijapranata Semarang, memohon kesediaan Saudara

Lebih terperinci

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care Naskah Manajemen Complain dan Customer Care 1. Karakter Emosional Complain Seorang ibu yang merupakan anggota keluarga pasien datang ke customer service menanyakan perihal tidak adanya tempat tidur yang

Lebih terperinci

P : Saya Camilla kak dari Komunikasi USU, mau mewawancarai kakak untuk skripsi kak.

P : Saya Camilla kak dari Komunikasi USU, mau mewawancarai kakak untuk skripsi kak. 85 WAWANCARA 1 Tanggal : 8 Mei 2014 Jam : 08.00 WIB Tempat : Sekolah Khusus Autisme YAKARI Pewawancara : Camilla Emanuella Sembiring (P) Informan : Guru pendamping AZ (MR) P : Pagi kak Pagi dek P : Saya

Lebih terperinci

BAB V DATA 5.1. Elemen-Elemen Komunikasi Interpersonal Sumber-Penerima Encoding-Decoding

BAB V DATA 5.1. Elemen-Elemen Komunikasi Interpersonal Sumber-Penerima Encoding-Decoding BAB V DATA 5.1. Elemen-Elemen Komunikasi Interpersonal 5.1.1. Sumber-Penerima Pada saat komunikasi interpersonal dalam chat Facebook terjadi antara Pak Jasson dan Bondan, maka kemungkinan partisipan menjadi

Lebih terperinci

Kerjakan dengan singkat dan jelas!

Kerjakan dengan singkat dan jelas! 29 LAMPIRAN SOAL Nama : No : Kelas : Kerjakan dengan singkat dan jelas! 1. Alas sebuah limas berbentuk persegi dengan panjang sisinya 12 cm. Jika tinggi segitiga pada sisi tegak 10 cm, hitunglah a. tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugas dan sumber-sumber ekonomi (Olson and defrain, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. tugas dan sumber-sumber ekonomi (Olson and defrain, 2006). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia akan mengalami peristiwa penting dalam hidupnya, salah satunya adalah momen perkawinan dimana setiap orang akan mengalaminya. Manusia diciptakan untuk

Lebih terperinci

Not Just A Friendship, We Are Big Family

Not Just A Friendship, We Are Big Family Not Just A Friendship, We Are Big Family He s getting married! ucap Laras setengah ragu. So what? pertanyaan tapi dengan pandangan penuh selidik dilontarkan seperti tanpa punya perasaan oleh Lian, sahabat

Lebih terperinci