BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk Di Provinsi Riau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

ARGEN PURNAREZKA EA01

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

Tulus Yulianti Manajemen Ekonomi 2013

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus pada McDonald s Kelapa Dua Depok)

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA DI WILAYAH KOTA BOGOR

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH KELOMPOK ACUAN, KESADARAN MEREK, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI ERTIGA (Studi Kasus Konsumen Sunmotor Jakarta)

Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), **. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation

Analisis Pelayanan Klaim Dan Dominasi Dimensi Kualitas Pelayanan Yang Diterima Oleh Nasabah Pemegang Polis PRUhospital.

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone

PENGARUH BAURAN PEMASARAN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN ORIFLAME

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

prosedur penelitian dengan menggunakan formulasi-formulasi yang telah

Luas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg)

ANALISIS LABA KONTRIBUSI PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

Nama : Eva Astri Arwina NPM : Kelas : 3EA03

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Surat Pemberitahuan (SPT) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Model Summary b. a. Predictors: (Constant), insentif, pengalaman, pendidikan, umur, upah b. Dependent Variable: produktivitas.

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus

Muhammad Syukri Hamdi

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BEKASI ETIN RAHMAWATI /

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

Nama : Tri Yuni Rahmawati NPM : Dosen Pembimbing : Sri Rachmawati, SE, MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

Regresi Linear Sederhana (Tunggal)

RIZKI AFRIANSYAH

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

Analisis Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga Bank Terhadap Harga Obligasi PT. Adhikarya Tbk.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

CHAIRUNNISA NURSANI

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

Lampiran I: Karakteristik Karyawan Sampel Pemanen di PTP Nusantara IV Kebun Sawit Langkat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing

Transkripsi:

68 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk Di Provinsi Riau 5.1.1. Kelahiran Faktor yang mempengaruhi pertumbuhaan penduduk yaitu natalis/fertilitas (kelahiran). Natalitas (kelahiran) merupakan salah satu komponen pertumbuhan penduduk yang bersifat menambah jumlah penduduk. Natalitas adalah kemampuan menghasilkan keturunan dengan kesuburan wanita atau disebut juga Fejunditas. Natalis/fertilitas (kelahiran) dapat juga diukur berdasarkan pendekatan-pendekatan berdasarkan keratlintang, yang umumnya satu atau lima tahunan. Ukuran-ukuran ini memperlihatkan tingkat natalis dari satu kelompok perempuan dalam suatu waktu tertentu. Ukuran ini memperlihatkan sejarah kelahiran sesama hidup perempuan dari awal sampai massa akhir reproduksi. Dimana ukuran tersebut terbagi atas angka kelahiran kasar, angka kelahiran umum, angka kelahiran menurut umur, angka kelahiran total, anak lahir hidup dan rasio anak wanita. Dan jika dapat dilihat dari natalis atau kelahiran, ibu yang melahirkan berdasarkan kecamatan banyak terdapat di kecamatan jumlah penduduk yang tinggi di kecamatan tersebut. jadi dapat disimpulkan jika jumlah kelahiran meningkat, maka dasar piramida

69 penduduk dari tahun tahun sebelumnya. Sebaliknya akan terjadi dasar piramida yang lebih baik pendek jika jumlah kelahiran menurun. Sejak dilaksanakan program keluarga berencana (KB) pertumbuhaan penduduk di Provinsi Riau masih saja mengalami peningkatan, dikarenakan masyarakat tidak menghiraukan apa yang diserukan oleh pemerintah atau sosialisasi yang kurang sehingga pertumbuhaan meningkat dilihat dari pertumbuhaan penduduk Riau naik 2,25 %(www.riau.go.id) diatas rata-rata di provinsi lainnya. Adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melalui cara pedewasaan usia perkawinan membuat semakin matang usia pernikahan masyarakat mampu berfikir rasional sehinga mereka dapat merencanakan jumlah keluarga yang mereka inginkan. Factor natalis/fertilitas (kelahiran) harus mendapatkan perhatian yang besar dari pemerintah, karena apabila kelahiran penduduk tidak terkendali maka akan terjadi ledakan penduduk, sehinga hal ini berpotensi menambah jumlah kemiskinan karena pada umumnya masyarakat miskin merupakan penyumbang angka kelahiran yang cukup tinggi. Salah satu kebijakan dibidang kelahiran adalah status perempuan. perbaikan status perempuan meliputi banyak hal, hal ini diutamakan melalui peningkatan pendidikan dan perkerjaan diluar rumah. Dengan demikian diharapkan mempunyai kesadaran yang lebih cendrung lebih memilih pembinaan karir dalam pembangunan dari pada menambah kelahiran. Berikut dapat dilihat angka lkelahiran di Provinsi Riau tahun 2000-2017 pada tabel berikut :

70 5.1.2. Kematian Mortalitas (kematian) merupakan salah satu diantara 3 komponen demografi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk. 2 komponen demegrafi lainya adalah fertilitas dan migrasi. Menurut konsepnya terdapat 3 keadaan vital yaitu lahir hidup, lahir mati dan mati. Mortalitas merupakan komponen yang menjadi factor yang dapat mengurangi jumlah penduduk. Angka kematian merupakan indicator tingkat kesehatan masyarakat, bila kesehatan masyarakat terpenuhi maka ia akan dapat memperpanjang harapan hidup yang dengan sendirinya akan mengurangi angka kematian. Adapun ukuran dari mortalitas yaitu hampir serupa dengan natalis, hanya saja lebih membahas masalah kematian seperti : angka kematian kasar, angka kematian menurut umur, angka kematian bayi, angka kematian baru lahir, angka kematian anak, angka kematian anak dibawah lima tahun. Pertumbuhan penduduk juga dipengaruhi oleh faktor kematian, dimana mortalitas adalah merupakan komponen demografi yang mengurangi jumlah penduduk. Tingkat kematian yang terjadi pada umumnya berbeda menurut golongan umur, jenis kelamian maupun kondisi sosial penduduk. Dengan demikian tingkat kematian yang terjadi di suatu daerah sering dihubungkan dengan kemajuan sosial ekonomi daerah tersebut (BPS,2003 ;20). Berikut dapat dilihat angka kematian di Provinsi Riau tahun 2000-2017 sebagai berikut :

71 5.1.3. Migrasi Migrasi sebagai perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari suatu tempat ketempat yang lain melampaui batas politik atau Negara atau batas administrasi, batas bagian dalam suatu Negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah kedaerah lain. Perpindahan individu-individu merupakan focus banyak analisa migrant lebih cenderung didikung oleh fakta bahwa migran biasanya melibatkan orang-orang muda yang belum berkeluarg. Tetapi dalam banyak kasus migrasi tidak hanya pindah sekaligus, agaknya terdapat jenis-jenis perpindahan yang berangsur-angsur sepanjan waktu atau yang biasa disebut karir migrasi.(gilbert, 1996 ;89 ) Migrasi merupakan salah satu komponen domografi yang juga mempengaruhi dinamika kepedudukan disamping pertilitas dan moertalitas. Para ekonom mulai dari Lewis dilanjutkan oleh Fei dan Ranis yang dikenal dengan teori LFR (Lewis-Fei-Rein), menyatakan bahwa perpindahan penduduk pada dasarnya terjadi karna adanya perbedaan sector kota yang modern dan sector desa yang tradisional. (Subri, 2003 ;107). Berikut dapat dilihat jumlah migrasi masuk di Provinsi Riau tahun 2000-2017 sebagai berikut :

72 5.1.4. Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh empat komponen yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), migrasi masuk, dan migrasi keluar (Subri,2003:16). Laju pertumbuhan penduduk merupakan permasalan krusial yang di hadapi oleh negara-negara berkembang di dunia khususnya negara berpenduduk besar dan padat seperti Indonesia atau lebih kecilnya adalah Provinsi Riau. Taraf kehidupan masyarakat juga dipengaruhi oleh besar kecilnya pertumbuhan penduduk yang terjadi. Pertumbuhaan penduduk yang cepat dapat mempertajam ketimpangan pembagian pendapatan dalam masyarakat, dan perekonomiaan orang tersebut susah untuk maju. Masalah penduduk di Provinsi Riau sama halnya dengan daerah yang ada di Indonesia. Untuk manusia yang berkualitas dengan jumlah penduduk yang tidak terkendali akan sulit tercapai. Berikut dapat dilihat angaka pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau tahun 2000-2017 berikut :

73 5.2. Analisis Pengaruh Kelahiran, Kematian dan Migrasi Masuk Terhadap Pertumbuhan Penduduk Di Provinsi Riau 5.2.1. Analisis Regresi Berganda Untuk melihat seberapa besar pengaruh migrasi masuk dan kelahiran terhadap pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau, dimana α = 0,05 dengan pendidikan analisa regreasi liniear berganda dan didukung dengan program SPSS 17.0 (Statistical Package Sosial Science 17.0), maka di peroleh hasil seperti yang terlihat pada tabel 5.5 dibawah ini: Tabel 5.5. : Hasil Analisis Regreasi Linear Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 1.239 1.482 2.972.014 kelahiran.172.026.216 1.724.037.652 1.534 migrasi_masuk.384.164.330 2.118.015.508 1.969 kematian -.162.065.081.824.441.375 2.670 a. Dependent Variable: pertumbuhan_penduduk Bedasarkan hasil pengolahan data yang di sajikan pada tabel di atas, maka dapat dituliskan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = b o + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + Y = 1.239 + 0.172X 1 + 0.384X 2 0.162X 3 +

74 Persamaan regresi tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut: a. Nilai konstanta (bo) = 1,239, hal ini menunjukkan jika tidak ada perubahan kelahiran, migrasi masuk dan kematian di Provinsi Riau nol, maka pertumbuhan penduduk adalah 1,239 %. b. Koefisien regresi kelahiran sebesar 0,172 berarti jika kelahiran bertambah 1 % maka jumlah penduduk di Provinsi Riau akan bertambah sebesar 0,172%. c. Koefisien regresi migrasi masuk sebesar 0,384 berarti jika migrasi masuk bertambah 1 % maka jumlah penduduk di Provinsi Riau akan bertambah sebesar 0,384%. d. Koefisien regresi kematian sebesar -0,162 berarti jika kematian berkurang 1 % maka jumlah penduduk di Provinsi Riau akan bertambah sebesar - 0,162%. 5.2.2. Analisis Uji t Uji t digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel pendidikan, tingkat kelahiran dan umur terhadap variabel tingkat kelahiran secara parsial, dengan cara melihat t signifikan dimana jika t signifikan < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berikut dapat dilihat dari hasil uji t :

75 Tabel 5.6. : Hasil Analisis Uji t Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 1.239 1.482 2.972.014 kelahiran.172.026.216 1.724.037.652 1.534 migrasi_masuk.384.164.330 2.118.015.508 1.969 kematian -.162.065.081.824.441.375 2.670 a. Dependent Variable: pertumbuhan_penduduk Pengaruh tingkat kelahiran terhadap pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau dengan melihat t signifikan tingkat kelahiran sebesar 0,037 dan kecil dari 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima, berarti tingkat kelahiran berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau. Pengaruh tingkat kematian terhadap pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau dengan melihat t signifikan tingkat kematian sebesar 0,441 dan besar dari 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima, berarti tingkat kematian tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau. Pengaruh migrasi masuk terhadap pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau dengan melihat t signifikan migrasi masuk sebesar 0,015 dan kecil dari 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima, berarti migrasi masuk berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau. Dari hasil uji t tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau adalah variabel migrasi masuk dan tingkat kelahiran sedangkan tingkat kematian tidak

76 berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau. 5.2.3. Analisis Uji F Uji F merupakan pengujian koefisien secara serentak yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas (migrasi masuk dan kelahiran) yang di gunakan dalam estimasi model secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (pertumbuhan penduduk). Berikut dapat dilihat hasil uji F: Tabel 5.3. : Hasil Analisis Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 21.463 3 7.154 22.918.000 a Residual 344.056 230 1.496 Total 365.520 233 a. Predictors: (Constant), kematian, kelahiran, migrasi_masuk b. Dependent Variable: pertumbuhan_penduduk Pengujian dengan uji-f ini dilakukan sebagai berikut melihat F Signifikan dimana F signifikan 0,000 dan kecil dari 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima ini berarti bahwa variable migrasi masuk, kelahiran dan kematian secara bersamasama berpengaruh terhadap variabel pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau. 5.2.4. Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) dan Koefisien Korelasi (R) Koefisien determinasi berganda (R 2 ) ini di gunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase sumbangan variabel bebas secara menyeluruh terhadap variabel tidak bebas. Bedasarkan perhitungan yang di peroleh persentase sumbangan variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut dapat dilihat hasil koefisien determinasi dan koefisien korelasi : Tabel 5.4. : Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) dan Koefisien Korelasi (R)

77 Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Durbin- Model R R Square Square Estimate Watson 1.462 a.547.409 1.22307 2.187 a. Predictors: (Constant), kematian, kelahiran, migrasi_masuk b. Dependent Variable: pertumbuhan_penduduk Nilai koefisien determinaasi sebesar 0,409. Artinya kelahiran, migrasi masuk dan kematian mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau sebesar 40.9% sedangkan sisanya sebesar 59.1% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak di masukkan dalam penelitian ini. Koefisien Korelasi (R) ini dilakukan unntuk mengukur keeratan hubungan linear antara variabel independen (migrasi masuk dan kelahiran) dengan variable dependen (pertumbuhan penduduk). Dari hasil perhitungan di peroleh nilai R adalah 0.462 artinya korelasi antara variabel migrasi masuk dan kelahiran terhadap pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau sebesar 0,462. Hal ini berarti terjadi hubungan yang sangat erat karena nilai r mendekati 1. 5.3. Pembahasan 5.3.1. Hubungan Kelahiran dengan Pertumbuhan Penduduk Pengaruh tingkat kelahiran terhadap pertumbuhan penduduk pada pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau dengan melihat t signifikan tingkat kelahiran sebesar 0,037 dan kecil dari 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima, berarti tingkat kelahiran berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau.

78 Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas). Kelahiran apabila kelahiran bisa cepat dikarenakan tekhnologi kesehatan kelahiran bisa cepat dikarenakan tekhnologi kesehatan maka otomatis kenaikan penduduk pun bisa melonjak drastis karena bertumbuhnya angka kelahiran. Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas). 5.3.2. Hubungan Kematian dengan Pertumbuhan Penduduk Pengaruh tingkat kematian terhadap pertumbuhan penduduk pada penduduk usia kerja di Provinsi Riau dengan melihat t signifikan tingkat kematian sebesar 0,441 dan besar dari 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima, berarti tingkat kematian tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penduduk pada penduduk usia kerja di Provinsi Riau. Mortalitas (kematian) merupakan salah satu diantara 3 komponen demografi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk. 2 komponen demegrafi lainya adalah fertilitas dan migrasi. Menurut konsepnya terdapat 3 keadaan vital yaitu lahir hidup, lahir mati dan mati. Mortalitas merupakan komponen yang menjadi factor yang dapat mengurangi jumlah penduduk. Angka kematian merupakan indicator tingkat kesehatan masyarakat, bila kesehatan masyarakat terpenuhi maka ia akan dapat memperpanjang harapan hidup yang dengan sendirinya akan mengurangi angka kematian.

79 Adapun ukuran dari mortalitas yaitu hampir serupa dengan natalis, hanya saja lebih membahas masalah kematian seperti : angka kematian kasar, angka kematian menurut umur, angka kematian bayi, angka kematian baru lahir, angka kematian anak, angka kematian anak dibawah lima tahun. Pertumbuhan penduduk juga dipengaruhi oleh faktor kematian, dimana mortalitas adalah merupakan komponen demografi yang mengurangi jumlah penduduk. Tingkat kematian yang terjadi pada umumnya berbeda menurut golongan umur, jenis kelamian maupun kondisi sosial penduduk. Dengan demikian tingkat kematian yang terjadi di suatu daerah sering dihubungkan dengan kemajuan sosial ekonomi daerah tersebut (BPS,2003 ;20). 5.3.3. Hubungan Migrasi Netto dengan Pertumbuhan Penduduk Pengaruh migrasi netto terhadap pertumbuhan penduduk pada penduduk usia kerja di Provinsi Riau dengan melihat t signifikan pendidikan sebesar 0,015 dan kecil dari 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima, berarti migrasi netto berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan penduduk pada penduduk usia kerja di Provinsi Riau. Diyakini oleh para analis migrasi bahwa factor ekonomi mendapatkan tempat utama sebagai motivasi seseorang untuk berpindah dari suatu daerah ke daerah lain. Migrasi tenaga kerja tidak lagi hanya disebabkan oleh tekanan penduduk terhadap lahan, tetapi juga disebabkan oleh tuntunan tenaga kerja untuk memperoleh migrasi masuk dan pekerjaan yang lebih baik (Ananta, 1993:139) Menurut Todaro (2010), perbedaan pendapatan antara pedesaan dan perkotaan serta disparitas kesempatan ekonomi telah mendorong seseorang mencari pekerjaan dikota yang kelahirannya lebih tinggi. Kelahiran yang

80 diharapkan di perkotaan masih melampaui pendapatan di desa. Pembangunan ekonomi yang lebih menguntungkan daerah perkotaan dalam kebanyakan perencanaan negara-negara belum berkembang pada tahun 1950-an dan tahun 1960-an, ditambah dengan kurangnya perhatian pada sektor pertanian dan pedesaan secara relatif, telah menciptakan kondisi-kondisi dan distorsi harga dan insentif ekonomi, yang menyebabkan terbatasnya lapangan pekerjaan di pedesaan. Sesuai teori Todaro, mereka akan memutuskan untuk berpindah jika penghasilan bersih di kota tujuan lebih besar daripada penghasilan bersih yang selama ini didapat di tempat asal. Jika ternyata yang terjadi adalah tingkat pendapatan aktual kota tujuan sama dengan tingkat pendapatan aktual di kota asal maka hal ini akan menghentikan arus mobilitasnya. (Hasyasya, 2012) Menurut Todaro (2010), yang merupakan salah satu esensial pada model dasar migrasi Todaro yaitu Laju migrasi desa-kota bisa saja terus berlangsung meskipun telah melebihi laju pertumbuhan migrasi masuk. Kenyataan ini memiliki landasan yang rasional, karena adanya perbedaan ekspetasi pendapatan yang sangat lebar, yakni para migran pergi ke kota untuk meraih tingkat kelahiran lebih tinggi yang nyata (memang tersedia). Dengan demikian, lonjakan pengangguran di perkotaan merupakan akibat yang tidak terhindarkan dari adanya ketidakseimbangan kesempatan ekonomi yang sangat parah antara daerah perkotaan dan daerah pedesaan, ketimpangan-ketimpangan seperti itu ditemui di kebanyakan Negara-negara Dunia Ketiga. Yosephine menjelaskan pertumbuhan penduduk yang tinggi akan mendesak kebutuhan akan penciptaan lapangan pekerjaan akan penciptaan

81 lapangan kerja yang meluas. Pertumbuhan penduduk yang tinggi yang diakibatkan terutama oleh tingginya angka kelahiran berarti kebutuhan akan penciptaan migrasi masuk lebih besar terutama bagi tenaga kerja usia produktif disuatu daerah. Migrasi masuk adalah lowongan pekerjaan yang dapat diisi oleh pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan. Istilah ini mengandung pengertian lapangan pekerjaan dan kesempatan untuk bekerja. Yang ada di suatu kegiatan ekonomi (produksi) meningkatkan jumlah penduduk dan angkatan kerja secara cepat telah menimbulkan gejala kelebihan tenaga kerja secara umum. Hal ini merupakan salah satu faktor utama timbulnya migrasi masuk dengan pendapatan dan produktivitas rendah di berbagai sektor ekonomidisuatu daerah. Perluasan migrasi masuk dan pemerataan hasil kegiatan pembangunan berbagai fasilitas daerah sejauh mungkin dapat merangsang terciptanya migrasi masuk yang lebih luas, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perluasan migrasi masuk produktif sekaligus akan meningkatkan migrasi yang terjadi karena lebih meratakan pendapatan dan meningkatkan partisipasi rakyat didalam pembangunan salah satu model pertumbuhan penduduk adalah model mencari pekerjaan yang menekankan pentingnya variabel migrasi masuk sebagai faktor yang menentukan terjadinya pertumbuhan penduduk ke suatu daerah tertentu. (Dewi, 2012). Migrasi masuk terkait dengan adanya pasar tenaga kerja, dimana terjadi keseimbangan antara permintaan dan penaaran tenaga kerja. Permintaan dan penawaran tenaga kerja secara bersama-sama akan menentukan jumlah pekerja yang diperkerjakan dan tingkat kelahiran yang akan diterima oleh pekerja.

82 Permintaan tenaga kerja merupakan hubungan antara tingkat kelahiran dan jumlah tenaga kerja yang di pekerjakan.