Lampiran 1. Gambar Alat KCKT dan Syringe 50 µl

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Gambar Alat KCKT dan Syringe 50 µl. Alat KCKT. Syringe 50 µl. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan alat KCKT. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50)

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang

Lampiran 1. Sertifikat Pengujian Natrium Diklofenak BPFI

Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit

Lampiran. Dapar fosfat ph. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

No Nama RT Area k Asym N (USP)

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Laboratorium Bioavailabilitas dan Bioekivalensi, Departemen Farmasi,

LAMPIRAN. Larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis

BAB III METODE PENELITIAN

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

BAB IV PROSEDUR KERJA

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2

Gambar 1. Alat kromatografi gas

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos. Konsentrasi 1665,5 mcg/ml sebagai Larutan Baku I (LB1)

VALIDASI METODE ANALISIS TABLET LOSARTAN MERK B YANG DITAMBAH PLASMA MANUSIA DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

Analisis Fenobarbital..., Tyas Setyaningsih, FMIPA UI, 2008

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

BAB 3. BAHAN dan METODE. Alat yang digunakan dalam pengujian adalah : 1. KCKT. 5. Erlenmeyer 250 ml. 6. Labu ukur 10 ml, 20 ml, 1000 ml

PEMERIKSAAN KADAR PIRAZINAMIDA DALAM PLASMA DARAH PASIEN TB MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI SKRIPSI OLEH: KHAIRUSSAADAH NIM

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

BAB III METODE PENGUJIAN. Industri PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan yang beralamat di Jl.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

Cara uji kimia-bagian 11: Penentuan residu tetrasiklin dan derivatnya dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) pada produk perikanan

BAB III METODE PERCOBAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

Kata kunci : deksametason, jamu pegal linu, KCKT

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

Zubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 172 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN Febriyanti Diah Puspita Sari*, Pri Iswati Utami*

Lampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium

III. BAHAN DAN METODE

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA VITAMIN C METODE HPLC HIGH PERFORMANCE LIQUID CROMATOGRAPHY

BAHAN DAN CARA KERJA Serbuk teofilina anhidrida,

Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

PEMERIKSAAN KADAR RIFAMPISIN DALAM PLASMA DARAH PASIEN TB MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) SKRIPSI OLEH: ANTONI ARDHI NIM

PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009 ISSN

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

Kentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

UJI STABILITAS FISIK DAN KIMIA SEDIAAN SIRUP RACIKAN

Gambar 2. Daun Tempuyung

BAB III METODE PENELITIAN

PHARMACY, Vol.07 No. 02 Agustus 2010 ISSN

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

Kentang (Solanum tuberosum L.)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORANPRAKTIKUM AnalisaTabletVitaminCdenganHPLC (High PerformanceLiquidChromatography)

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan ODF Antalgin

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Pembuatan Tablet Isoniazid

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

2. Menentukan kadar berbagai tablet Vitamin C menggunakan metoda HPLC. HPLC(HighPerfomance Liquid Cromatografi)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

Lampiran 1. Flowsheet Rancangan Percobaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

Penentuan Parameter Farmakokinetika Salisilat dengan Data Urin

EVALUASI KANDUNGAN VITAMIN C DALAM MADU RANDU DAN MADU KELENGKENG DARI PETERNAK LEBAH DAN MADU PERDAGANGAN DI KOTA SEMARANG

Jarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal = 17 cm = 0,9235 = 0,9058 = 0,8529. Harga Rf untuk sampel VIII + baku pembanding = = 0,8588

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

Lampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

Dimana X rata rata : Χ n. Dimana Y rata rata : Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat ditentukan dari persamaan : Y = ax + b

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat. Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%).

LAPORAN PRAKTIKUM Praktikum HPLC, Analisa Tablet Vitamin C

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

Validasi metode merupakan proses yang dilakukan

Transkripsi:

Lampiran 1. Gambar Alat KCKT dan Syringe 50 µl

Lampiran 2. Gambar Perangkat Penelitian Lainnya Ultrasonic cleaner Pompa vakum dan seperangkat penyaring fase gerak

Lampiran 3. Gambar Plasma Darah Manusia

Lampiran 4. Fase Gerak

Lampiran 5. Kromatogram Penyuntikan Larutan Pirazinamida Baku, Fase Gerak Buffer Fosfat ph 7,4 : Asetonitril (98 : 2)

Lampiran 6. Kromatogram Penyuntikan Larutan Nikotinamid Baku, Fase Gerak Buffer Fosfat ph 7,4 : Asetonitril (98 : 2)

Lampiran 7. Kromatogram Penyuntikan Plasma Kosong

Lampiran 8. Kromatogram Penyuntikan Sampel Plasma Darah Pasien TB

Lampiran 9. Kromatogram Penyuntikan Larutan Pirazinamida Baku pada Pembuatan Kurva Kalibrasi A. Kromatogram dari Larutan Pirazinamida Baku Konsentrasi 8.1228 mm (1000 mcg/ml) dengan Baku Dalam Nikotinamid Konsentrasi 1,2285 mm (150 mcg/ml)

Lampiran 9. (Lanjutan) B. Kromatogram dari Larutan Pirazinamida Baku Konsentrasi 12.1842 mm (1500 mcg/ml) dengan Baku Dalam Nikotinamid Konsentrasi 1,2285 mm (150 mcg/ml)

Lampiran 9. (Lanjutan) C. Kromatogram dari Larutan Pirazinamida Baku Konsentrasi 16.2456 mm (2000 mcg/ml) dengan Baku Dalam Nikotinamid Konsentrasi 1,2285 mm (150 mcg/ml)

Lampiran 9. (Lanjutan) D. Kromatogram dari Larutan Pirazinamida Baku Konsentrasi 40.6141 mm (5000 mcg/ml) dengan Baku Dalam Nikotinamid Konsentrasi 1,2285 mm (150 mcg/ml)

Lampiran 9. (Lanjutan) E. Kromatogram dari Larutan Pirazinamida Baku Konsentrasi 81.2282 mm (10000 mcg/ml) dengan Baku Dalam Nikotinamid Konsentrasi 1,2285 mm (150 mcg/ml)

Lampiran 10. Perhitungan Persamaan Regresi dan Kurva Kalibrasi Pirazinamida Baku yang Diperoleh Secara KCKT pada λ 254 nm Data Rasio Luas Puncak dari Penyuntikan Larutan Pirazinamida Baku Konsentrasi 8,1228 81,2282 mm dengan Baku Dalam Nikotinamid Konsentrasi 1,2285 mm dalam Plasma Konsentrasi Luas Area Puncak (μg/ml) (mm) Pirazinamida Rasio PZA / NIK Nikotinamid (NIK) (PZA) 1000 8,1228 127815 236205 0,541119 1500 12,1842 382077 267560 1,428005 2000 16,2456 1226371 318707 3,847958 5000 40,6141 2176204 265871 8,185188 10000 81,2282 5288919 214936 24,60695 Data Kalibrasi Pirazinamida Baku Rasio Luas Area Puncak Pirazinamida terhadap Nikotinamid (y) terhadap Konsentrasi (x) No. Konsentrasi PZA (mm) (x) Rasio Luas Area Puncak PZA / NIK (y) x.y x 2 Y 2 1. 8,1228 0,541119 4,3954 65,9798 0,29281 2. 12,1842 1,428005 17,3991 148,4547 2,03919 3. 16,2456 3,847958 62,5123 263,9195 14,80678 4. 40,6141 8,185188 332,434 1649,505 66,9973 5. 81,2282 24,60695 1998,778 6598,02 605,5019 Σ 158,3949 38,60922 2415,519 8725,88 689,638 Ratarata 31,6789 7,7218 a = = = xy 2 x ( x)( y) 2 ( x) / n / n 2415,519 (158,3949)(38,60922) / 5 2 8725,88 (158,3949) / 5 2415,519 1223,1007 8725,88 5017,788

= 1192,4183 3708,092 = 0,3216 y = ax + b b = y ax = 7,7218 (0,3216)(31,6789) = 7,7218 10,1879 = - 2,4661 Sehingga, diperoleh persamaan regresi Y = 0,3216 X 2,4661. Untuk mencari hubungan kadar (X) dengan perbandingan luas area (Y) digunakan pengujian koefisien kolerasi (r). r = xy ( x)( y) / n 2 2 2 ( x ( x )/ n) y ( y) 2 [ ( / n) ] r = r = r = r = 2415,519 (158,3949)(38,60922) / 5 2 2 [( 8725,88 (158,3949) /5)( 689,638 (38,60922) /5)] 2415,519 1223,1007 [( 8725,88 5017,788)( 689,638 298,1344) ] 1192,4183 [( 3708,092)( 391,5036) ] 1192,4183 1451731,3671 r = 1192,4183 1204,8782 r = 0,9897

Lampiran 11. Perhitungan Konsentrasi Obat Pirazinamida Luas Puncak Pirazinamida (sampel) = 3226132 Luas Puncak Nikotinamid (baku dalam) = 152320 Maka, perbandingan luas puncak sampel dan baku dalam (y) = 3226132 = 21,179963 152320 Dari persamaan regresi y = 0,3216 x 2,4661, maka konsentrasi obat 21,179963 = 0,3216 x 2,4661 0,3216 x = 21,179963 + 2,4661 0,3216 x = 23,646063 x = 23,646063 0,3216 x = 73,5263 mm = 0,0735263 M = 0,0735263 x 123,11 = 9,0518 g/l = 9,0518 mg/ml = 9051,8 mcg/ml (ppm)

Lampiran 12. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantifikasi Pirazinamida Persamaan garis regresi Pirazinamida: y = ax + b y = 0,3216 x 2,4661 No. x (mm) y yi (y-yi) (y-yi) 2 1. 8,1228 0,541119 0,1462 0,394919 0,15596102 2. 12,1842 1,428005 1,4523 0,024295 0,000590 3. 16,2456 3,847958 2,7585 1,089458 1,1869187 4. 40,6141 8,185188 10,5954-2,410212 5,8091219 5. 81,2282 24,60695 23,6569 0,95005 0,902595 Σ = 8,0551866 SD = 2 (y yi) = n 2 8,0551866 5 2 = 2,685073 = 1,638619 LOD = LOQ = 3,3 xsd 3,3 x1,638619 = slope 0,3216 = 16.81419 mm 10 xsd 10 x1,638619 = slope 0,3216 = 50.95209 mm

Lampiran 13. Data Pasien Nama Umur : Tn ES : 49 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Berat Badan : 63 kg Telah memakan Obat TB tahap intensif selama ± 1 bulan.

Lampiran 14. Sertifikat Analisis Pirazinamida

Lampiran 15. Sertifikat Analisis Nikotinamid

Lampiran 16. Surat Persetujuan Komite Etik

Lampiran 17. Pembuatan Plasma dari Sampel Darah Pasien TB Pasien TB Darah + heparin didalam venoject Diambil darahnya sebanyak 5 ml dari vena Dimasukkan ke dalam venoject yang telah terbasahi heparin Disentrifugasi dengan kecepatan 4000 putaran per menit selama 5 menit Dipisahkan supernatan dari endapan Lapisan atas (plasma) Lapisan bawah (endapan) Plasma

Lampiran 18. Pembuatan Plasma Kosong Donatur (Dewasa dan Sehat) Darah + heparin didalam venoject Diambil darahnya sebanyak 5 ml melalui vena Dimasukkan ke dalam venoject yang telah terbasahi heparin Disentrifugasi dengan kecepatan 4000 putaran per menit selama 5 menit Dipisahkan supernatan dari endapan Lapisan atas (plasma) Lapisan bawah (endapan) Plasma Lampiran 19. Pembuatan Larutan Induk Baku Pirazinamida Pirazinamida Baku Ditimbang ± 10 mg Dimasukkan ke dalam vial yang telah dikalibrasi 1 ml Dilarutkan dengan fase gerak Dicukupkan sampai garis tanda LIB pirazinamida konsentrasi 81,2281 mm

Lampiran 20. Pembuatan Larutan Induk Baku Pertama Nikotinamid Nikotinamid Ditimbang ±10 mg Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml Dilarutkan dengan fase gerak Dicukupkan sampai garis tanda LIB I Nikotinamid konsentrasi 8,1900 mm Lampiran 21. Pembuatan Larutan Induk Baku Kedua Nikotinamid LIB I Nikotinamid konsentrasi 8,1900 mm Dipipet sebanyak 1,5 ml menggunakan pipet volum Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml Dicukupkan dengan fase gerak sampai garis tanda LIB II Nikotinamid konsentrasi 1,2285 mm

Lampiran 22. Penyuntikan Plasma Kosong Plasma Dipipet sebanyak 300 µl Dimasukkan ke dalam politube Ditambahkan 600 µl asetonitril, lalu divortex Disentrifugasi dengan kecepatan 4000 putaran per menit selama 5 menit Supernatan Endapan Dipisahkan menggunakan spuit Disaring menggunakan PTFE ø 0,2 µm Diinjeksikan ke dalam sistem KCKT sebanyak 20 µl Kromatogram plasma

Lampiran 23. Pembuatan Linearitas Kurva Kalibrasi Baku Pembanding Pirazinamida LIB pirazinamida Larutan Pirazinamida dengan konsentrasi 8.1228 mm; 12.1842 mm; 16.2456 mm; 40.614 mm; Dipipet sebanyak 100 μl; 150 μl; 200 μl; 500 μl Dimasukkan ke dalam vial yang telah dikalibrasi 1 ml Diencerkan dengan fase gerak sampai garis tanda Dipipet sebanyak 10 µl Dimasukkan ke dalam vial yang telah dikalibrasi 2 ml Ditambah sebanyak 50 µl nikotinamid ke masing-masing vial Dicukupkan dengan plasma sampai batas kalibrasi Divortex lalu didiamkan selama 5 menit Dipipet sebanyak 300 µl Dimasukkan ke dalam politube Ditambahkan 600 µl asetonitril lalu divortex Disentrifugasi dengan kecepatan 4000 putaran per menit selama 5 menit Supernatan Endapan

Lanjutan Untuk konsentrasi terakhir diambil langsung dari LIB Pirazinamida LIB Pirazinamida 81.2282 mm Dipipet sebanyak 10 µl Dimasukkan ke dalam vial yang telah dikalibrasi 2 ml Ditambah sebanyak 50 µl nikotinamid ke masing-masing vial Dicukupkan dengan plasma sampai batas kalibrasi Divortex lalu didiamkan selama 5 menit Dipipet sebanyak 300 µl Dimasukkan ke dalam politube Ditambahkan 600 µl asetonitril lalu divortex Disentrifugasi dengan kecepatan 4000 putaran per menit selama 5 menit Supernatan Endapan

Lanjutan: Supernatan Dipisahkan menggunakan spuit Disaring menggunakan PTFE ø 0,2 Diinjeksikan ke dalam sistem KCKT sebanyak 20 µl Kromatogram Diperoleh Rt dan luas puncak Dihitung persamaan regresi Hasil

Lampiran 24. Pemeriksaan Kadar Pirazinamida dalam Plasma Darah Pasien TB Plasma Pasien Ditambahkan 50 μl nikotinamid 1,2285 mm Divortex Didiamkan selama 5 menit Dipipet sebanyak 300 µl Dimasukkan ke dalam politube Ditambahkan 600 µl asetonitril lalu divortex Disentrifugasi dengan kecepatan 4000 putaran per menit selama 5 menit Supernatan Endapan Dipisahkan menggunakan spuit Disaring menggunakan PTFE ø 0,2 µm Diinjeksikan ke dalam sitem KCKT Kromatogram plasma + pirazinamida + nikotinamid Diperoleh Rt dan luas puncak Dihitung konsentrasi yang didapat Hasil