III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di perkebunan karet Field 2005 E Afdeling III Unit Usaha

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman Padi sawah tadah hujan (Oryza

BAHAN DAN METODE. Desa Pringgondani Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur, dengan areal

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz)

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman jagung (Zea mays, L.) Kelompok

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman padi (Oryza sativa L.) Kelompok

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada lahan tanaman padi sawah tadah hujan (Oryza

EVALUASI LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF TANAMAN KOPI ROBUSTA DI KELOMPOK TANI BINA KARYA, KABUPATEN PESAWARAN

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

IV. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Investment Criteria Analysis. Arranged by : R. AGUS BAKTIONO UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2010

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. memelihara itik Damiaking murni di Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS BIAYA INVESTASI PADA PERUMAHAN GRIYA PANIKI INDAH

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian telah dilakukan di lahan pertanaman padi sawah (Oryza sativa L.) milik

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan suatu cara yang dilakukan dalam Penelitian untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI PEPAYA (Carica papaya L.) DI MUANG DALAM KELURAHAN LEMPAKE KECAMATAN SAMARINDA UTARA

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

SENSITIVITAS USAHATANI PISANG KEPOK DI DESA BANGUN HARJA DI KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR KABUPATEN SERUYAN

ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL PASAR TRADISIONAL MODERN PLAJU PALEMBANG

IV. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disini penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan selama 1 bulan, dimulai pada awal bulan

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari November 2013 sampai dengan Mei 2014.

SESI 13 Payback Period

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Langkah Langkah Dalam Pengolahan Data

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

Mahasiswa Program Studi PSL Sekolah Pascasarjana IPB. Komisi Pembimbing dan Dosen Sekolah Pascasarjana IPB

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek ternak yang digunakan adalah itik Damiaking jantan dan betina

MATEMATIKA EKONOMI 1 Deret. DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS STRUKTUR BIAYA DAN PROFITABILITAS USAHATANI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG DI SULAWESI SELATAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dimulai bulan April - Mei

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

LEVELLING 1. Cara pengukuran PENGUKURAN BEDA TINGGI DENGAN ALAT SIPAT DATAR (PPD) Poliban Teknik Sipil 2010LEVELLING 1

III. MATERI DAN METODE. a. Penelitian ini menggunakan 68 ekor kambing peranakan etawa ( PE) (31. ukur, tongkat ukur dan timbangan.

BAB 3 METODE PENELITIAN

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

ANALISIS KELAYAKAN USAHA BURUNG PUYUH PETELUR

Umay Mulyani 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Agribusiness Departement Faculty of Agriculture UR ABSTRACT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

3 METODOLOGI PENELITIAN

4/15/2009. Arti investasi : a. Hasil penjualan. b. Biaya c. Ekspektasi dan kepercayaan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

III. METODOLOGI KAJIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

UKURAN PEMUSATAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.

III.MATERI DAN METODA. tujug desa. Waktu penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Mei sampai bulan Juni 2014.

Transkripsi:

III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di perkebua karet Field 2005 E Afdelig III Uit Usaha Kedato PT Perkebua Nusatara VII (Persero) Way Galih Lampug Selata dega luas laha 16 Ha yag terletak pada wilayah Kecamata Tajug Bitag, Kabupate Lampug Selata, Provisi Lampug. Taama karet yag diguaka pada lokasi peelitia adalah klo PB 260. Peelitia dilakuka pada bula Agustus 2012 da aalisis taah dilakuka di Laboratorium Jurusa Ilmu Taah Fakultas Pertaia Uiversitas Lampug. Gambar peta lokasi peelitia selegkapya tertera pada Gambar 1 (Lampira). 3.2 Baha da Alat Baha-baha yag diguaka dalam peelitia adalah cotoh taah da bahabaha kimia utuk aalisis taah di laboratorium. Alat-alat yag diguaka atara lai : 1) Cagkul : diguaka utuk megambil sampel taah 2) Pisau : diguaka utuk merataka taah pada borig 3) Global positioig system (GPS) : diguaka utuk megetahui koordiat pada lokasi peelitia.

30 4) Cliometer: diguaka utuk megukur kemiriga lereg pada lokasi peelitia. 5) Bor taah : diguaka utuk deskripsi karakteristik taah. 6) Metera : diguaka utuk megukur kedalama sampel taah yag aka diambil serta megukur kedalama efektif taah. 7) Musell Soil Color Chart : diguaka utuk megamati da megetahui karakteristik taah melalui pegamata wara taah. 8) Katug plastik : diguaka utuk tempat sampel taah. 9) Kamera Digital : diguaka sebagai alat dokumetasi. 10) Alat-alat tulis : diguaka utuk mecatat hasil pegamata baik di lapag maupu di laboratorium. 11) Alat-alat laboratorium : diguaka utuk megaalisis taah di laboratorium. 3.3 Metode Peelitia Metode yag dilakuka pada peelitia ii adalah metode survei dega megguaka metode evaluasi laha secara paralel, yaitu melakuka evaluasi laha kualitatif (biofisik) da kuatitatif (fiasial) secara bersamaa. Metode yag diguaka yaitu : 1) Evaluasi laha kualitatif dilakuka berdasarka kriteria biofisik (Djaeuddi dkk., 2000). 2) Evaluasi laha kuatitatif dilakuka dega meghitug ilai kelayaka fiasial dega meghitug NPV, Net B/C Ratio, IRR da BEP.

31 Pelaksaaa peelitia dilakuka dega megguaka beberapa tahap, yaitu : persiapa, pegamata lapag da pegambila cotoh taah, aalisis taah di laboratorium, pegumpula data (data primer da sekuder), da aalisis data. 3.3.1 Tahap Persiapa Tahap ii merupaka tahap studi pustaka, yaitu meeliti da megkaji sumbersumber pustaka tetag keadaa lokasi peelitia sehigga memperoleh gambara umum tetag lokasi peelitia, seperti data iklim, da karakteristik laha. Pada tahap ii dilakuka survei lapag secara kasar da peetua titik pegambila cotoh taah yag mewakili secara keseluruha berdasarka keadaa lapag. Distribusi titik pegambila sampel selegkapya tertera pada Gambar 2 (lampira). 3.3.2 Pegumpula Data Data yag dikumpulka dalam peelitia ii meliputi : 3.3.2.1 Data Fisik 3.3.2.1.1 Data Fisik Primer Pegumpula data fisik primer dilakuka dega cara pegamata, pegukura lagsug di lapag da megambil sampel taah yag kemudia diaalisis di laboratorium. Dilakuka dega meetuka delapa titik lokasi pegambila sampel taah megguaka metode proposioal berdasarka baris taam, pegamata profil borig sampai kedalama 120, kedalama pegambila cotoh taah 0 60 cm, kemudia pegambila cotoh taah

32 dari delapa titik dikomposit mejadi dua cotoh taah utuk diaalisis di laboratorium. Data yag diamati da diukur lagsug di lapag yaitu draiase, baha kasar, kedalama taah, lereg, bahaya erosi, geaga, batua permukaa, da batua sigkapa. Data yag aalisis di laboratorium meliputi: KTK taah, basa-basa dapat ditukar (Ca, Mg, Na, da K), ph taah, C-orgaik, da tekstur taah. a. Pegukura da Pegamata Lapag Data fisik primer yag diamati di lapag sebagai berikut : a) Draiase Draiase diamati dega cara ada tidakya geaga air atau peyebara wara taah dalam setiap lapisa pada profil taah. b) Baha kasar Cara pegamata baha kasar di lapag yaitu dega melihat ada tidakya partikel taah yag mempuyai diameter > 2,5 cm atau batu-batu kecil pada tiap lapisa taah pada saat pegebora taah yag aka diteliti. Cara pegukuraya di lapag yaitu dega meghitug berapa perse baha kasar yag terdapat pada lapisa taah yag di bor. c) Kedalama taah Kedalama taah efektif adalah kedalama taah yag baik bagi pertumbuha akar taama. Kedalama taah ii diukur dega melakuka pegebora

33 dega megguaka bor taah pada lokasi peelitia sampai pada lapisa dimaa akar tidak dapat berkembag dega baik atau tidak dapat ditembus oleh akar taama d) Bahaya sulfidik Bahaya sulfidik diukur dega cara melihat ada tidakya pirit (Fe 2 S) di lapaga. Bahaya sulfidik tidak diamati dikareaka letak lokasi peelitia jauh dari patai, sehigga diasumsika bahwa tidak terdapat pirit. e) Lereg Cara pegukura lereg dilakuka dega megguaka Cliometer yag diyataka dalam perse. Pegukura lereg dilakuka dega megukur kemiriga tempat pada lokasi teredah ke lokasi tertiggi. f) Bahaya erosi di lapag Tigkat bahaya erosi dapat dilihat berdasarka kodisi di lapaga, yaitu dega memperhatika adaya erosi lembar permukaa (sheet erosio), erosi alur (rill erosio), da erosi parit (gully erosio) atau dega memperhatika lapisa taah yag sudah hilag dibadigka dega lapisa taah yag masih utuh. g) Geaga Bahaya bajir dicirika dega adaya geaga air yag ada di permukaa taah. Pegamata dilakuka melalui wawacara kepada petai setempat,

apakah terdapat geaga yag meutupi seluruh laha dega air (teredam air) pada laha yag aka diteliti pada saat musim huja lebih dari 24 jam. 34 h) Batu permukaa Batu di permukaa diamati dega melihat ada tidakya batu-batu kecil atau besar yag tersebar pada permukaa taah atau lapisa olah di lokasi peelitia, cara megukur batu di permukaa yaitu melihat berapa perse batu yag tersebar di atas permukaa taah pada lokasi peelitia. i) Batua sigkapa Batua sigkapa diamati dega melihat ada tidakya batua-batua besar yag tersigkap atau berada didalam taah pada lokasi peelitia kemudia dipersetasika seberapa bayak batua yag tersigkap pada satu petak laha. b. Pegambila Cotoh Taah Pegambila cotoh taah dilakuka dega cara komposit dega melakuka pegebora di delapa titik secara proporsioal dega kedalama 0 60 cm, lalu kedelapa cotoh taah tersebut dikomposit mejadi dua yag kemudia dimasukka ke dalam katug plastik utuk di aalisis di laboratorium. Lokasi pegambila cotoh taah tertera pada Gambar 2 (Lampira). c. Metode Aalisis Taah di Laboratorium Aalisis taah di laboratorium dilakuka dega cara megaalisis cotoh taah yag telah diambil secara komposit dari delapa titik. Kemudia cotoh taah

35 dikerig udaraka, lalu diayak dega megguaka ayaka 2 mm. Taah yag telah diayak diaalisis di Laboratorium Jurusa Ilmu Taah, Fakultas Pertaia, Uiversitas Lampug, utuk megetahui sifat kimia da fisikya. Sifat kimia yag diaalisi adalah ph H 2 0, basa - basa dapat ditukar (CA, Mg, Na, da K), KTK taah, da C-orgaik sedagka sifat fisik taah yag diaalisis adalah tekstur taah, dega metode aalisis disajika pada Tabel 2. Tabel 2. Metode aalisis taah di laboratorium. No Aalisis Metode 1 ph H 2 O ph meter 2 Basa-basa dapat ditukar NH 4 Oac 1 N ph 7 3 C-orgaik Walkey ad Black 4 KTK taah NH 4 OAc 1 N ph 7 5 Tekstur taah Hydrometer 3.3.2.1.2 Data Fisik Sekuder Data fisik sekuder yag dikumpulka yaitu data curah huja, da data temperatur, yag diambil utuk 10 tahu terakhir. Data dikumpulka dega cara megambil dari Uit Usaha Kedato PTPN VII (Persero) Kecamata Tajug Bitag, Lampug Selata. 3.3.2.2 Data Ekoomi Data ekoomi yag dikumpulka meliputi data ekoomi primer da data sosial sekuder.

36 3.3.2.2.1 Data Ekoomi Primer Data ekoomi yag dikumpulka sebagai data primer meliputi: biaya produksi (beih, pupuk, pestisida), peralata, teaga kerja (pegolaha taah, peaama, pemupuka, pegedalia gulma, peyadapa, dll), da pedapata yag diperoleh petai pada Field 2005 E Afdelig III Uit Usaha Kedato PT Perkebua Nusatara VII (Persero). Data sosial ekoomi primer dikumpulka dega wawacara kepada mador PTPN VII Uit Usaha Kedato. 3.3.2.2.2 Data Ekoomi Sekuder Data ekoomi sekuder yag dikumpulka yaitu data luas pae da produksi taama karet Propisi Lampug da Kecamata Tajug Bitag yag diambil utuk 10 tahu terakhir. Data dikumpulka dega cara megambil dari Biro Pusat Statistik (BPS) Provisi Lampug utuk data luas pae da produksi taama karet. 3.3.3 Aalisis Data 3.3.3.1 Evaluasi kesesuaia laha kualitatif Aalisis kesesuaia laha dilakuka dega membadigka potesi fisik ligkuga dega persyarata tumbuh taama karet berdasarka kriteria Djaeuddi dkk. (2000). Persyarata pegguaa laha utuk taama karet selegkapya tertera pada Tabel 7 (lampira).

37 3.3.3.2 Evaluasi Laha Kuatitatif Evaluasi kuatitatif secara ekoomi adalah evaluasi yag hasilya diberika dalam betuk keutuga atau kerugia masig-masig macam pegguaa laha. Secara umum, evaluasi kuatitatif dibutuhka utuk proyek khusus dalam pegambila keputusa, perecaaa, da ivestasi. Utuk megevaluasi kesesuaia laha kuatitatif taama karet dilakuka aalisis fiasial, perhituga NPV, Net B/C, IRR da BEP (Ibrahim, 2003) sebagai berikut: (1) Net Preset Value (NPV) Secara matematis rumus utuk meghitug NPV adalah sebagai berikut: NPV = ( B C)/( l i) il t (Ibrahim, 2003) Keteraga : B C i t = beefit (mafaat) = cost (biaya) = tigkat suku buga bak yag berlaku = bayakya kegiata = waktu Kriteria ivestasi : Bila NPV > 0, maka usaha layak utuk dilajutka Bila NPV < 0, maka usaha tidak layak utuk dilajutka Bila NPV = 0, usaha dalam keadaa break eve poit

38 (2) Net Beefit Cost Ratio (Net B/C) il ( B C) /( l i) yag berilai positif Net B/C Ratio = (Ibrahim, 2003) il ( B C) /( l i) yag berilai egatif Keteraga : B = beefit (mafat) C = cost (biaya) i = tigkat suku buga bak yag berlaku = bayakya kegiata t = waktu Kriteria ivestsi : Bila Net B/C > 1, maka usaha layak utuk dilajutka Bila Net B/C < 1, maka usaha tidak layak utuk dilajutka Bila Net B/C = 1, usaha dalam keadaa break eve poit (3) Iteral rate of retur (IRR) Diguaka utuk meujukka atau mecari suatu tigkat buga yag meujukka jumlah ilai sekarag etto (NPV) sama dega seluruh ivestasi usaha. Rumus yag diguaka adalah : IRR = i 1 + NPV1 NPV NPV 1 2 (i 2 - i 1 ) (Ibrahim, 2003) Keteraga : i 1 = tigkat suku buga yag meghasilka NPV 1 i 2 = tigkat suku buga yag meghasilka NPV 2 NPV 1 = NPV yag berilai positif

39 NPV 2 = NPV yag berilai egatif Kriteria ivestasi : Bila IRR > tigkat suku buga, maka usaha layak utuk dilajutka Bila IRR < tigkat suku buga, usaha tidak layak utuk dilajutka Bila IRR = tigkat suku buga, usaha dalam keadaa break eve poit. (4) Break Evet Poit (BEP) Break Evet Poit (BEP) adalah titik pulag pokok dimaa total reveue (total pedapata) = total cost (biaya total). Dilihat dari jagka waktu pelaksaaa sebuah proyek terjadiya titik pulag pokok atau TR = TC tergatug lama arus peerimaa sebuah proyek dapat meutupi segala biaya operasi da pemeliharaa beserta biaya modal laiya. Semaki lama sebuah perusahaa mecapai titik pulag pokok semaki besar saldo rugi karea keutuga yag diterima masih meutupi segala biaya yag dikeluarka (Ibrahim, 2003). Rumus matematis yag diguaka utuk meghitug BEP adalah sebagai berikut : BEP TC i i1 i1 T p B p B iep 1 1 (Ibrahim, 2003) Keteraga : BEP T P-1 Tci B iep-1 Bp = Break evet poit = Tahu sebelum terdapat BEP = Jumlah total cost yag telah di-discout = Jumlah beefit yag telah di-discout sebelum BEP = Jumlah beefit pada saat BEP berada