Wardaya College. Denisi. Pesawat Sederhana. Part II

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 9 PESAWAT SEDERHANA. Kamu dapat menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan.

Bagaimana Menurut Anda

Sebuah benda yang diberi gaya sebesar 6 N selama 5 menit mengalami perpindahan sejauh 15 m, tentukanlah: a. usaha yang dilakukan benda b.

Manusia menciptakan alat-alat tersebut karena menyadari

BAB 1 BAB II PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

Pesawat sederhana Yang Memudahkan Kerja Manusia

BAB XIV PESAWAT SEDERHANA

MODUL MATA PELAJARAN IPA

Widodo Setiyo Wibowo TOPIK: PESAWAT SEDERHANA

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 10. PESAWAT SEDERHANALATIHAN SOAL BAB 10

Bab. Peta Konsep. Gambar 13.1 Mendorong mobil. Usaha. membahas melakukan

BAB 7 USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 10. PESAWAT SEDERHANALatihan Soal 10.1

TINJAUAN PUSTAKA. pengembangan dan validasi produk. Penelitian pengembangan sering dikenal

TUAS. Titik tumpu. Penumpu

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan Pembahasan di atas secara

BBM 5 PESAWAT SEDERHANA

2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 10. PESAWAT SEDERHANALatihan Soal 10.2

67

LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SD Negeri 3 Kaloran. : 6 x 35 menit (3 x pertemuan)

Kegiatan Semester 2. Gaya dan Pesawat Sederhana 73

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

sifat Gaya meliputi tiga hukum contoh gaya Hukum I Newton Gaya gesekan mempermudah pekerjaan dan memperkecil gaya untuk melakukan usaha

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

LAMPIRAN I SURAT IZIN PENELITIAN

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Fisika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) - Jenis-jenis pesawat sederhana

Contoh Soal IPA Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 5 SD/MI Hindayani.com

BAB V PENUTUP. Secara terperinci dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut:

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Pesawat Sederhana. 279 Bab 9 Energi dan Usaha 279. Pesawat Sederhana

Dinamika Rotasi 1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.

LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : SMP N 2 Pegandon

DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

UJI COBA INSTRUMEN PRETEST-POSTTEST. c. Sederhana b. Mudah dan sulit

RPP siklus 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Kegiatan Pembelajaran. Pembelajaran. Pertemuan 1. Pesawat sederhana

SOAL DINAMIKA ROTASI

Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus I (satu)

Bab. Energi dan Perubahannya

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG MKKS KOTA PADANG KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

MODUL MATA PELAJARAN IPA

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB III METODE PENELITIAN. ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu

Lampiran 1 79

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Laporan Praktikum IPA Modul 4. Gaya

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. adalah optimal untuk materi pokok Pesawat Sederhana pada Peserta Didik

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Lampiran 1 79

BAB II KAJIAN PUSTAKA

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD PDGK 4107 MODUL 4 MEKANIKA

BAB I PENDAHULUAN. depan. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan peserta

FISIKA XI SMA 3

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

Momen inersia yaitu ukuran kelembapan suatu benda untuk berputar. Rumusannya yaitu sebagai berikut:

107 LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ΣF r. konstan. 4. Dinamika Partikel. z Hukum Newton. Hukum Newton I (Kelembaman/inersia)

BAB II PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) atau Sains berhubungan dengan cara

MAKALAH MOMEN INERSIA

BAB VII ENERGI. Gb. Kegiatan sehari-hari yang memerlukan energi

Hukum Newton dan Penerapannya 1

Konsep Gaya. 2. menyebabkan gerak, seperti bola yang ditendang, mobilan yang didorong, batu dilempar dan lainnya Ganbar:

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta kesenian. Kurikulum sebagai rancangan. dengan perkembangan yang ada dalam masyarakat.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya.

ALTERNATIF DESAIN MEKANISME PENGENDALI

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

K13 Antiremed Kelas 11 Fisika

Lampiran 1. Surat Keterangan Melakukan Penelitian

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN

BAB III KONTRUKSI DAN PERHITUNGAN ALAT

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.

INSTRUMEN DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DENGAN BEBERAPA SISWA MTsN PRINGSEWU. 1. Apakah ada ruang laboratorium di sekolah Anda?

77

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 2 PESAWAT ATWOOD

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.

SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI

MENGIDENTIFIKASI MANFAAT PESAWAT SEDERHANA PADA KERJA OTOT DAN RANGKA MANUSIA. Identitas Mata Pelajaran

Proses Kerja Hidrolik Pada Mast Toyota Forklift Series 8

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis

Transkripsi:

Pesawat Sederhana Part I Denisi Pesawat Sederhana adalah alat yang dapat digunakan untuk mempermudah suatu pekerjaan tanpa memperkecil usaha. Misalkan ketika seorang ibu rumah tangga menimba air dari dalam sumur menggunakan bantuan katrol, buruh angkut menggunakan bidang miring untuk menaikkan barang ke atas truk, pelayan restoran membuka botol minuman dengan menggunakan pembuka botol. Alat-alat tersebut merupakan peswat sederhana yang dapat dijumpai di kehidupan sehari-hari. Part II Pesawat Sederhana 1. Tuas Tuas atau pengungkit adalah semua benda yang keras dan dapat berputar dengan berpusat pada satu titik. Sistem tuas terdiri dari tiga bagian, yaitu beban, kuasa dan titik tumpu. Tempat dimana beban berada disebut dengan titik beban (w), tempat dimana gaya bekerja disebut dengan titik kuasa (F ) dan tempat poros berputar disebut titik tumpu. Jarak antara titik kuasa dengan titik tumpu disebut dengan lengan kuasa (l k ) sedangkan jarak antara titik beban dengan titik tumpu disebut dengan lelang beban (l b ). Pada tuas berlaku prinsip momen gaya (momen gaya akan dipelajari lebih detail pada bab dinamika rotasi) sebagai berikut. F l k = w l b w F = l k (1) l b Perbandingan antara berat beban dengan gaya kuasa disebut dengan keuntungan mekanik (KM). 1

KM = w F = l k l b (2) Selanjutnya berdasarkan letak titik beban, titik tumpu dan titik kuasa, tuas dapat dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu kelas pertama, kedua dan ketiga. (a) Tuas Kelas Pertama Pada kelas pertama, titik tumpu berada di antara titik berat dan titik kuasa. Contoh alat yang menggunakan prinsip kelas pertama adalah gunting, tang, catut pencabut paku. (b) Tuas Kelas Kedua Pada kelas kedua, titik beban berada di antara titik kuasa dengan titik tumpu. Contoh alat yang mneggunakan prinsip ini adalah pembuka botol, gerobak dorong satu roda dan pemotong kertas. (c) Tuas Kelas Ketiga Pada tuas kelas ketiga, titik kuasa berada di antara titik beban dan titik tumpu. 2. Katrol Contoh alat yang menggunakan prinsip ini adalah stapler, alat pancing, dan pinset. Katrol adalah roda yang memiliki alur melingkar sehingga tali atau rantai dapat bergerak di dalamnya. Katrol biasa digunakan untuk menimba air di sumur, lift, ujung tiang bendera dan lain-lain. (a) Katrol Tunggal Tetap Katrol ini terikat tetap pada langit-langit atau dinding. Katrol banyak digunakan untuk membantu menaikkan beban yang ringan misalkan air dari dalam sumur, material bangunan pada pekerjaan konstruksi dan lain-lain. 021-29336036 / 0816950875 2 www.wardayacollege.com

Perhatikan gambar di atas. Sebuah beban seberat w diangkat dengan memberikan gaya tarikan F pada ujung tali yang lain. Gaya F mengakibatkan beban bergerak ke atas. Jika gaya F yang diberikan cukup untuk mengakibatkan beban bergerak dengan kecepatan konstan maka berlaku hukum 1 Newton. ΣF = 0 F w = 0 F = w (3) Sehingga keuntungan mekanik untuk katrol tunggal tetap adalah KM = w F = 1. (b) Katrol Tunggal Bergerak Katrol ini dapat bergerak bebas bersama-sama dengan beban yang diangkat. Jika gaya F yang diberikan cukup untuk mengakibatkan beban bergerak dengan kecepatan konstan 021-29336036 / 0816950875 3 www.wardayacollege.com

maka berlaku hukum 1 Newton. ΣF = 0 2F w = 0 2F = w (4) Sehingga keuntungan mekanik untuk katrol tunggal bergerak adalah KM = w F = 2. (c) Sistem Katrol Sistem katrol terdiri dari beberapa katrol yang dirangkai untuk dapat mempermudah proses mengangkat beban. Berikut contoh sistem katrol yang terdiri dari tiga katrol. Jika gaya F yang diberikan cukup untuk mengakibatkan beban bergerak dengan kecepatan konstan maka berlaku hukum 1 Newton. ΣF = 0 3F w = 0 3F = w (5) Sehingga keuntungan mekanik untuk sistem tiga katrol adalah KM = w F = 3. 3. Bidang Miring Benda yang berat akan lebih mudah dinaikkan jika menggunakan bidang miring. Gaya yang dibutuhkan akan lebih kecil jika benda didorong di bidang miring, daripada mengangkatnya secara langsung. Hal ini berarti bahwa bidang miring juga memiliki keuntungan mekanik. 021-29336036 / 0816950875 4 www.wardayacollege.com

Keuntungan mekanik untuk bidang miring adalah perbandingan antara panjang bidang miring dengan tinggi bidang miring. Secara matematis dituliskan sebagai berikut. KM = w F = s h dengan s = panjang bidang miring dan h = ketinggian bidang miring. Part III Contoh Soal Pesawat Sederhana 1. Perhatikan gambar bidang miring di bawah ini! (a) Hitung keuntungan mekanik bidang miring tersebut! (b) Jika w = 1800 N. Berpakah gaya dorong yang dibutuhkan! Penyelesaian: (a) Keuntungan mekanik bidang miring tersebut adalah KM = s h = 6 (b) Untuk w = 1800 N. Gaya dorong yang dibutuhkan adalah F = w KM = 1800 6 = 300 N 2. Perhatikan gambar berikut. Sebuah beban dinaikkan dengan menggunakan sistem katrol dan bidang miring. (6) 021-29336036 / 0816950875 5 www.wardayacollege.com

Hitung keuntungan mekanik sistem katrol dan bidang miring tersebut! Penyelesaian: KM untuk katrol bergerak adalah 2. KM untuk bidang miring adalah s h = 30 Jadi keuntungan mekanik sistem tersebut adalah 60 kali. 021-29336036 / 0816950875 6 www.wardayacollege.com