Pembahasan Soal OSK SMA 2018 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA OSK Matematika SMA. (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota Matematika SMA)

dokumen-dokumen yang mirip
Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

OSK Matematika SMP (Olimpiade Sains Kabupaten Matematika SMP)

Soal Babak Penyisihan 7 th OMITS SOAL PILIHAN GANDA

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika IPA

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2007 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

abcde dengan a, c, e adalah bilangan genap dan b, d adalah bilangan ganjil? A B C D E. 3000

SELEKSI TINGKAT PROPINSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2008 MATEMATIKA SMA BAGIAN PERTAMA

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Solusi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota 2016 Bidang Matematika

Pelatihan-osn.com Konsultan Olimpiade Sains Nasional contact person : ALJABAR

Pembahasan OSN Tingkat Provinsi Tahun 2011 Jenjang SMA Bidang Matematika

SOAL DAN SOLUSI PEREMPATFINAL KOMPETISI MATEMATIKA UNIVERSITAS TARUMANAGARA 2011

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2008 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2009

PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT PROPINSI 2012 OLEH :SAIFUL ARIF, S.Pd (SMP NEGERI 2 MALANG)

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*)

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

Pembahasan Soal Olimpiade Matematika SMP Babak 1 Persiapan Olimpiade Sains Provinsi dan Nasional

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

OSN Guru Matematika SMA

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 2013 Seleksi Tingkat Provinsi. Tutur Widodo. Bagian Pertama : Soal Isian Singkat

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-25

OSN Guru Matematika SMA (Olimpiade Sains Nasional)

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2006 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2007

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI

Solusi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota 2015 Bidang Matematika

Shortlist Soal OSN Matematika 2015

Kontes Terbuka Olimpiade Matematika

HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR P.O.

KOTA - PROVINSI - NASIONAL TAHUN 2017 MATA PELAJARAN: MATEMATIKA

SOAL MATEMATIKA - SMP

Berapakah nilai a? a. 25. d. 25 b. 15. e. 15 c. 10. Penyelesaian: Berarti bahwa 1, 3, 5, 7 dan 9 adalah akar-akar persamaan polinomial g(x) = 0.

1. Diketahui fungsi : f mempunyai sifat f x 1 1 f x untuk setiap x. Jika f 2. 2, maka nilai fungsi f B. 2 C. 3 D E.

1. Diketahui suatu polynomial 15. A B 3C D. Berapakah koefisien dari. A B C D Jawab :

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2014 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA Waktu : 210 Menit

SOAL BRILLIANT COMPETITION 2013

Pembahasan OSN Tingkat Provinsi Tahun 2012 Jenjang SMP Bidang Matematika

KUMPULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA BAGIAN PERTAMA

OSN MATEMATIKA SMA Hari 1 Soal 1. Buktikan bahwa untuk sebarang bilangan asli a dan b, bilangan. n = F P B(a, b) + KP K(a, b) a b

SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SMP PART 2. Departemen Matematika - Wardaya College MMXVIII-XII

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

KUMPULAN SOAL OSP MATEMATIKA SMP PEMBINAAN GURU OLIMPIADE DISUSUN: DODDY FERYANTO

PEMBAHASAN SOAL OSN TK. KOTA/ KABUPATEN 2014 MATEMATIKA SMP BAGIAN A: PILIHAN GANDA

didapat !!! BAGIAN Disusun oleh :

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR P.O.

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

KUMPULAN MATERI PEMBINAAN DAN PENGAYAAN MATEMATIKA

Shortlist Soal OSN Matematika 2014

KUMPULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA Bagian Pertama

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-27

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008

Jikax (2 x) = 57, maka jumlah semua bilangan bulat x yang memenuhi adalah A. -5 B. -1 C. 0 D. 1 E. 5

SOLUSI SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT PROPINSI TAHUN 2015 BIDANG MATEMATIKA

Soal Babak Penyisihan MIC LOGIKA 2011

Pembahasan OSN SMP Tingkat Nasional Tahun 2012

MATEMATIKA (Paket 2) Waktu : 120 Menit

OLIMPIADE MATEMATIKA SLTP TINGKAT KABUPATEN KOTA 2006

Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Tingkat Kabupaten Tahun 2012

OSN Guru Matematika SMA

METHODIST-2 EDUCATION EXPO 2016

SOAL MATEMATIKA - SMP

PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN TAHUN 2016 BIDANG MATEMATIKA

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2010/2011

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1979

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

Pembahasan Soal SNMPTN 2012 SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS.

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

Pembahasan OSN SMP Tingkat Nasional Tahun 2012 Bidang Matematika

PERSAMAAN KUADRAT. AC 0 P DAN Q SAMA TANDA. 2. DG. MELENGKAPKAN BENTUK KUADRAT ( KUADRAT SEMPURNA ) :

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

1. AB = 16 cm, CE = 8 cm, BD = 5 cm, CD = 3 cm. Tentukan panjang EF! 20 PEMBAHASAN : BCD : Lihat ABE : Lihat AFE : Lihat

SOAL MATEMATIKA - SMP

OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS MATERI : TEORI BILANGAN

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R

OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KABUPATEN-KOTA TAHUN 2006

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-25

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika Dasar

1. Jika B = {bilangan prima kurang dari 13} maka jumlah himpunan penyelesaiannya... A. 4

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2013 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2014

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

PEMBAHASAN OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT KABUPATEN TAHUN 2018 PROVINSI SULAWESI SELATAN

Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Tingkat Kabupaten Tahun Oleh Tutur Widodo. (n 1)(n 3)(n 5)(n 2013) = n(n + 2)(n + 4)(n )

C. B dan C B. A dan D

OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI JAWA TENGAH 2010 BIDANG MATEMATIKA TEKNOLOGI

MATEMATIKA SMP/MTs 1 C Hasil dari adalah... adalah... C. 31 D. 31 A. 21 B Hasil dari. b adalah D. 5

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1

Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 2013 Seleksi Tingkat Nasional Tutur Widodo

A. Menemukan Dalil Pythagoras

Transkripsi:

Pembahasan Soal OSK SMA 018 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA 018 OSK Matematika SMA (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota Matematika SMA) Disusun oleh: Pak Anang

Pembahasan Soal OSK SMA 018 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA 018 OSK Matematika SMA (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota Matematika SMA) Disusun oleh: Pak Anang

Halaman 3 dari 7 PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE SAINS MATEMATIKA SMA TINGKAT KABUPATEN 8 Februari 018 By Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) 1. Misalkan a, b, dan c adalah tiga bilangan berbeda. Jika ketiga bilangan tersebut merupakan bilangan asli satu digit maka jumlah terbesar akar-akar persamaan (x a)(x b) + (x b)(x c) = 0 yang mungkin adalah. Perhatikan penjabaran bentuk aljabar tersebut. (x a)(x b) + (x b)(x c) = 0 x (a + b)x + ab + x (b + c)x + bc = 0 x (a + b + c)x + (ab + bc) = 0 Sehingga, jika akar-akar dari persamaan kuadrat x (a + b + c)x + (ab + bc) = 0 adalah x 1 dan x, maka dengan rumus jumlah akar-akar persamaan kuadrat diperoleh: a + b + c x 1 + x = Perhatikan juga bahwa a, b, dan c adalah tiga bilangan satu digit berbeda, sehingga a + b + c akan maksimum apabila b adalah bilangan terbesar dan a, c masing-masing dipilih bilangan satu digit berurutan yang lebih kecil dari b. Sehingga apabila b = 9 dan masing-masing a atau c adalah 8 atau 7, diperoleh jumlah terbesar akarakar persamaan kuadrat tersebut adalah a + b + c x 1 + x = = 33 TRIK SUPERKILAT: Perhatikan penjabaran bentuk aljabar tersebut. (x a)(x b) + (x b)(x c) = 0 (x b)(x (a + c)) = 0 a + c x 1 = b atau x = Sehingga, diperoleh jumlah akar-akarnya adalah x 1 + x = a + b + c = a + b + c Dengan mudah a + b + c akan maksimum bila a, b, atau c adalah tiga bilangan satu digit terbesar berurutan, yaitu 7, 8, 9, dan b merupakan bilangan terbesar yaitu 9. Jadi, a atau c adalah bilangan 7 atau 8, begitu juga sebaliknya. x 1 + x = a + b + c + b + b = 1 + 4,5 = 16,5

Halaman 4 dari 7. Setiap sel dari suatu tabel berukuran dapat diisi dengan bilangan 1,, atau 3. Misalkan N adalah banyaknya tabel yang memenuhi kedua sifat berikut sekaligus: untuk setiap baris, hasil penjumlahannya genap untuk setiap kolom, hasil penjumlahannya genap Nilai N adalah. Perhatikan tabel berikut! a c b d Dengan memperhatikan bahwa hasil penjumlahan setiap baris dan kolom adalah genap, maka diperoleh kedua bilangan pada setiap baris atau kolom memiliki paritas yang sama. Perhatikan juga bahwa a, b, c, atau d hanya dapat diisi dengan bilangan 1,, atau 3. Banyak tabel yang memenuhi dapat ditentukan dengan membagi kasus: untuk a, b, c, d bilangan ganjil maka ada tiga kemungkinan - keempat bilangan a, b, c, d adalah bilangan yang sama, sebanyak C 1 = cara. - diantara bilangan a, b, c, d ada tiga bilangan yang sama, sebanyak 4! 3! C 1 = 8 cara. - diantara bilangan a, b, c, d ada dua bilangan yang sama, sebanyak 4!!! = 6 cara. untuk a, b, c, d bilangan genap maka hanya ada satu kemungkinan yaitu keempat bilangan a, b, c, d adalah bilangan. Sehingga ada sebanyak 1 cara. Jadi, total banyak tabel yang memenuhi adalah sebanyak + 8 + 6 + 1 = 17 cara. TRIK SUPERKILAT: Banyak tabel yang memenuhi dapat ditentukan dengan membagi kasus: Kasus pertama: a, b, c, d adalah bilangan ganjil. Banyak kejadian adalah ( 4 0 ) + (4 1 ) + (4 ) + (4 3 ) + (4 4 ) = 4 = 16 Kasus kedua: a, b, c, d adalah bilangan genap. Hanya ada satu kemungkinan, yaitu a, b, c, d adalah bilangan. Jadi, total banyak tabel yang memenuhi adalah sebanyak 16 + 1 = 17 cara.

Halaman 5 dari 7 3. Diberikan persegi berukuran 3 3 satuan seperti pada gambar. Luas segilima yang diarsir adalah. Perhatikan gambar berikut! C I H G J D F E A K B Perhatikan, karena AB DE, maka CAB CDE sehingga diperoleh perbandingan CE CB = DE CE DE = AB CB AB = 3 = 4 3 Sehingga, karena DE = DF + FE, dan FE = 1, maka diperoleh DF = DE FE = 4 3 1 = 1 3 Perhatikan, karena DFG ABC sehingga diperoleh perbandingan FG BC = DF 1 DF FG = AB AB BC = 3 3 = 1 Sehingga, [DGHIJ] = [FHIJ] [DFG] = 1 1 1 = 11 1.

Halaman 6 dari 7 4. Parabola y = ax 4 dan y = 8 bx memotong sumbu koordinat pada tepat empat titik. Keempat titik tersebut merupakan titik-titik sudut layang-layang dengan luas 4. Nilai a + b adalah. Perhatikan, titik potong parabola y = ax 4 pada sumbu Y adalah di titik (0, 4). Sedangkan, titik potong parabola y = 8 bx pada sumbu Y adalah di titik (0, 8). Titik potong parabola y = ax 4 dan y = 8 bx pada sumbu X seharusnya adalah pada titik yang sama, agar dapat diperoleh dua titik lagi sebagai titik-titik sudut layang-layang yang lain. Sehingga, titik potong di sumbu X dapat ditentukan dengan y 1 = y ax 4 = 8 bx (a + b)x 1 = 0 x = ± 1 a + b Jadi, titik potong kedua parabola pada sumbu X adalah di titik ( 1 1, 0) dan (, 0). a+b a+b Padahal, luas layang-layang adalah 4, sehingga L = 1 d 1 d 4 = 1 8 ( 4) 1 a + b ( 1 a + b ) 4 = 1 1 1 a + b = 1 a + b 4 = 1 a + b a + b = 3

Halaman 7 dari 7 5. Untuk setiap bilangan asli n didefinisikan s(n) sebagai hasil penjumlahan dari semua digit-digit dari n. Banyaknya bilangan asli d sehingga d habis membagi n s(n) untuk setiap bilangan asli n adalah. Perhatikan, bilangan asli n dapat dinyatakan sebagai n = a 1 10 0 + a 10 1 + a 3 10 +, maka jika s(n) didefinisikan sebagai hasil penjumlahan dari semua digit-digit dari n, maka diperoleh s(n) = a 1 + a + a 3 + Misal, p = n s(n), maka p = n s(n) = (a 1 10 0 + a 10 1 + a 3 10 + ) (a 1 + a + a 3 + ) = a 1 (10 0 1) + a (10 1 1) + a 3 (10 1) + = 9a 1 + 99a + 999a 3 + = 9(a 1 + 11a + 111a 3 + ) Sehingga, 9 n s(n). Jadi bilangan asli d adalah faktor bulat positif dari 9, yaitu 1, 3, dan 9. Jadi, ada sebanyak 3 buah bilangan d yang memenuhi.

Halaman 8 dari 7 6. Diketahui x dan y bilangan prima dengan x < y, dan x 3 + y 3 + 018 = 30y 300y + 3018. Nilai x yang memenuhi. Perhatikan, x 3 + y 3 + 018 = 30y 300y + 3018 x 3 + y 3 30y + 300y 1000 = 0 x 3 + (y 10) 3 = 0 Sehingga, diperoleh x = (y 10) x + y = 10 Karena, x, y adalah bilangan prima, maka dua buah bilangan prima yang jumlahnya 10 adalah 3 dan 7. Mengingat x < y, sehingga dapat diperoleh x = 3 dan y = 7. Jadi, x yang memenuhi adalah 3.

Halaman 9 dari 7 7. Diberikan dua bilangan asli dua angka yang selisihnya 10. Diketahui bahwa bilangan yang kecil merupakan kelipatan 3, sedangkan lainnya merupakan kelipatan 7. Diketahui pula bahwa jumlah semua faktor prima kedua bilangan tersebut adalah 17. Jumlah dua bilangan tersebut adalah. Perhatikan, misal kedua bilangan tersebut adalah x dan y, karena x adalah bilangan kelipatan 3 dan y adalah bilangan kelipatan 7, maka untuk m dan n adalah suatu bilangan asli, x dan y dapat dinyatakan sebagai x = 7m y = 3n Karena selisih kedua bilangan adalah 10, dan x > y, maka x y = 10. Ini sama saja dengan persamaan 7m 3n = 10. Nilai m dan n dapat ditentukan menggunakan pembalikan algoritma Euclid, yaitu 7 = 3 + 1 Sehingga, 1 = 7 3 Dengan mengalikan 10 kedua ruas diperoleh 10 = 70 60 Sehingga, diperoleh m = 10 dan n = 0. Sehingga, solusi umumnya adalah m = 10 3t x = 70 1t n = 0 7t y = 60 1t Diperoleh pasangan bilangan dua digit x, y yang memenuhi adalah (x, y) = {(8, 18), (49, 39), (70, 60), (91, 81)} Perhatikan bahwa jumlah semua faktor prima adalah 17, maka 17 = 3 + p + q + 7. Maka p + q = 7, sehingga bilangan prima p, q yang memenuhi hanyalah dan 5. Sehingga, jelas diantara pasangan x, y yang memiliki faktor prima 5 hanyalah x = 70 dan y = 60. Jadi, jumlah kedua bilangan tersebut adalah x + y = 70 + 60 = 130.

Halaman 10 dari 7 8. Diberikan satu koin yang tidak seimbang. Bila koin tersebut ditos satu kali, peluang muncul angka adalah 1. Jika ditos n kali, peluang muncul tepat dua angka sama dengan peluang muncul tepat tiga 4 angka. Nilai n adalah. Perhatikan, dengan menggunakan konsep distribusi binomial, misal p = peluang kejadian muncul angka, maka p = 1 4 dan 1 p = 3 4. Apabila satu koin ditos n kali, maka peluang muncul tepat dua angka sama dengan peluang muncul tepat tiga angka dapat dinyatakan sebagai P(X = ) = P(X = 3) nc p (1 p) (n ) = n C 3 p 3 (1 p) (n 3) n! (n )!! (1 4 ) ( 3 (n ) 3 4 ) n! = (n 3)! 3! (1 4 ) ( 3 (n 3) 4 ) n (n 1) (n )! 3 n (n 1) (n ) (n 3)! = 1 (n )! 4 (n 3)! 3! 4 3 = n 6 18 = n 4 = n n = 11 Jadi, nilai n yang memenuhi adalah 11.

Halaman 11 dari 7 9. Panjang sisi-sisi dari segitiga merupakan bilangan asli yang berurutan. Diketahui bahwa garis berat dari segitiga tegak lurus dengan salah satu garis baginya. Keliling segitiga itu adalah. Perhatikan gambar segitiga berikut C x E A x D CD merupakan garis berat dan AE merupakan garis bagi, keduanya berpotongan saling tegak lurus. Perhatikan segitiga ADC sama kaki, sehingga AD = AC. Misal AD = AC = DB = x. Perhatikan juga, karena sisi-sisi segitiga merupakan bilangan asli yang berurutan, maka selisih dari dua sisi segitiga adalah 1 atau. Kasus pertama, selisih dua sisi segitiga adalah 1, sehingga x x = 1 x = 1 Karena x = 1, maka b = 1, c =, sehingga a = 0, tidak memenuhi karena sisi segitiga tidak mungkin nol a = 3, tidak mungkin karena tidak memenuhi ketaksamaan b + c > a Kasus kedua, selisih dua sisi segitiga adalah, sehingga x x = x = Karena x =, maka b =, c = 4, sehingga a = 3, memenuhi. Sehingga, sisi segitiga adalah a = 3, b =, c = 4. x Jadi keliling segitiga adalah a + b + c = 3 + + 4 = 9. B

Halaman 1 dari 7 10. Diberikan suku banyak p(x) dengan p(x) + p(x ) = x untuk setiap bilangan real x. Jika p(1) 1 maka jumlah semua nilai p(10) yang mungkin adalah. Perhatikan, anggap p(x) = ax n + q(x), a 0, q(x) suku banyak derajat k dengan 0 k < n, maka p(x) + p(x ) = x (ax n + q(x)) + (a(x ) n + q(x )) = x a x n + ax n q(x) + q(x) + ax n + q(x ) = x (a + a)x n + ax n q(x) + q(x) + q(x ) = x Sehingga, dengan memperhatikan kesamaan di atas, maka kemungkinan yang terjadi adalah (a + a)x n = x, maka n = 1 dengan a + a =. (a + a)x n + ax n q(x) = x, apabila a + a = 0 maka n + k =. Perhatikan, n + k = k = n, maka 0 k < n 0 n < n n < n 1 < n Jelas bahwa n =. Jadi, suku banyak p(x) + p(x ) = x, agar kesamaan berlaku maka p(x) adalah suku banyak berderajat satu. p(x) adalah suku banyak berderajat dua. Kasus pertama, p(x) adalah suku banyak berderajat satu. Misal, p(x) = ax + b, a 0, maka p(x) + p(x ) = x (ax + b) + (ax + b) = x a x + abx + b + ax + b = x (a + a)x + abx + (b + b) = x Sehingga, dari kesamaan suku banyak diperoleh ab = 0 a = 0 (TM) atau b = 0 a + a = a + a = 0 (a + )(a 1) = 0 a = atau a = 1 Dari kasus ini p(x) yang memenuhi hanya jika b = 0, sehingga mengingat p(1) 1, maka a =, jadi p(x) yang memenuhi adalah p(x) = x, sehingga p(10) = (10) = 0. Kasus kedua, p(x) adalah suku banyak berderajat dua. Misal, p(x) = ax + bx + c, a 0 maka p(x) + p(x ) = x (ax + bx + c) + (ax 4 + bx + c) = x a x 4 + ax 4 + abx 3 + b x + acx + bx + bc x + c + c = x (a + a)x 4 + abx 3 + (b + ac + b)x + bcx + (c + c) = x Sehingga, dari kesamaan suku banyak diperoleh a + a = 0 a(a + 1) = 0 a = 0 (TM) atau a = 1 ab = 0 a = 0 (TM) atau b = 0

Halaman 13 dari 7 b + ac + b = ac = c = c = 1 Dari kasus ini p(x) yang memenuhi adalah p(x) = x 1, sehingga p(10) = (10) 1 = 101. Jadi jumlah semua nilai p(10) yang mungkin adalah 0 101 = 11.

Halaman 14 dari 7 11. Misalkan {x n } adalah barisan bilangan bulat yang memenuhi x 1 = x = = x 1 = 0, x 13 =, dan untuk setiap bilangan asli n berlaku x n+13 = x n+4 + x n. Nilai x 143 adalah. Perhatikan, kita akan mencoba menguraikan kombinasi linear dari bilangan 143 terhadap bilangan 9 dan 13, sehingga diperoleh 9p + 13q = 143 9p = 143 13q 9 p = 13 (11 q) Sehingga, terdapat dua penyelesaian bulat untuk 9p + 13q = 143, dengan p, q bilangan cacah. p = 13, sehingga 11 q = 9 q =, sehingga (p 1, q 1 ) = (13, ) p = 0, sehingga 11 q = 0 q = 11, sehingga (p, q ) = (0,11) Padahal, untuk x n+13 = x n+4 + x n, rumus umumnya untuk n = 9p + 13q adalah k x n = q i ( p i + q i 1 ) p i i=1 Sehingga, x n = ( 14 13 ) + 11 ( 10 0 ) = 4 14 + 048 1 = 56 + 048 = 104 Cara alternatif: Jika kita uraikan secara terus menerus, maka kita juga akan bertemu pola kombinatorik pada sukusuku yang dihasilkan. Perhatikan, x 143 = 0 ( 1 0 ) x 134 + 1 ( 1 1 ) x 130 = 0 ( 0 ) x 15 + 1 ( 1 ) x 11 + ( ) x 117 = = 0 ( 10 0 ) x 53 + 1 ( 10 1 ) x 49 + ( 10 ) x 44 + + 10 ( 10 10 ) x 13 Jadi, rumus umum penjabaran dari x 143 hingga langkah ke-k adalah k x n = i ( k i ) x n 9k 4i i=0 Nah, jika kita perhatikan seksama pola yang terbentuk, hanya suku dari penjabaran tersebut harus kita uraikan menjadi x 13, jika tidak dapat diuraikan menjadi x 13 maka nilainya nol, mengingat bahwa x 1 = x = = x 1 = 0. Sehingga, kita akan mencoba menguraikan bilangan 13 dari pengurangan bilangan 143 oleh kombinasi linear dari 9 dan 4, sehingga diperoleh 13 = 143 9(14) 4(1) 13 = 143 9(10) 4(10) Jadi, nilai dari x 143 dapat diperoleh untuk (k 1, i 1 ) = (14,1) dan (k, i ) = (10,9) x 143 = 1 ( 14 1 ) x 13 + 10 ( 10 10 ) x 13 = 14 + 104 1 = 56 + 048 = 104

Halaman 15 dari 7 1. Untuk setiap bilangan real z, z menyatakan bilangan bulat terbesar yang lebih kecil dari atau sama dengan z. Jika diketahui x + y + y = 43,8 dan x + y x = 18,4. Nilai 10(x + y) adalah. Perhatikan, misal 0 δ < 1, maka untuk setiap z bilangan real berlaku: z = z + δ z Dari persamaan x + y + y = 43,8, diperoleh x + y + y = 43,8 x + y + y + δ y = 43,8 x + y + δ y = 43,8 Sehingga diperoleh, x + y = 43 dan δ y = 0,8. Dan dari persamaan x + y x = 18,4 diperoleh x + y x = 18,4 x + δ x + y + δ y x = 18,4 y + δ x + δ y = 18,4 y + δ x + 0,8 = 18,4 y + δ x = 17,6 Sehingga diperoleh y = 17, dan δ x = 0,6. Perhatikan kembali bahwa x + y = 43, sehingga diperoleh x + y = 43 x + (17) = 43 x + 34 = 43 x = 9 Jadi, diperoleh nilai x dan y adalah x = x + δ x = 9 + 0,6 = 9,6 y = y + δ y = 17 + 0,8 = 17,8 Jadi, nilai 10(x + y) = 10(9,6 + 17,8) = 10(7,4) = 74.

Halaman 16 dari 7 13. Misalkan ABCD adalah trapesium siku-siku dengan AB sejajar DC dan AB tegak lurus AD. Misalkan juga P adalah titik potong diagonal AC dan BD. Jika perbandingan luas segitiga APD dan luas trapesium ABCD adalah 4 : 5 maka nilai AB adalah. DC Perhatikan trapesium ABCD berikut. P adalah titik potong diagonal AC dan BD. D C Misal, AB = m AB = m DC DC Sehingga, dari perbandingan luas segitiga APD dan trapesium ABCD diperoleh [APD] [ABCD] = 1 AD PQ 1 AD (AB + DC) 4 5 = PQ AB + DC 4 5 = PQ (1 + m)dc Q A P R B Padahal, dari kesebangunan segitiga ABD dan segitiga CAB, diperoleh PQ = PR. Sedangkan, dari kesebangunan APQ dan ACD serta BPR dan BDC diperoleh. AQ DQ = PQ AB PR = DC PQ PR Maka, PQ = (DC PQ)(AB PQ) PQ = (DC PQ)(m DC PQ) PQ = m DC (1 + m) DC PQ + PQ (1 + m) DC PQ = m DC PQ DC = m (1 + m) Sehingga, 4 5 = PQ (1 + m)dc 4 5 = m (1 + m) 4(1 + m) = 5m 4 + 8m + 4m = 5m 4m 17m + 4 = 0 (4m 1)(m 4) = 0 m = 1 4 atau m = 4 Jadi, perbandingan AB = 1 AB atau = 4. DC 4 DC Catatan penulis: Pembuat soal kurang waspada terhadap perbandingan panjang AB dan DC. Seharusnya pada soal ditambahkan keterangan AB > DC atau AB < DC.

Halaman 17 dari 7 14. Himpunan S merupakan himpunan bilangan-bilangan 7 digit sehingga masing-masing angka 1,, 3, 4, 5, 6, atau 7 tepat muncul satu kali. Bilangan-bilangan di S diurutkan mulai dari yang paling kecil sampai yang paling besar. Bilangan yang berapa pada urutan ke-018 adalah. Pembahasan Pertama, kita akan memeriksa banyak bilangan dengan memeriksa digit pada tempat terbesar, yaitu tempat jutaan. Bilangan 1XXXXXX menyumbang sebanyak 6! = 70 bilangan. Jadi bilangan ke-1 sampai dengan bilangan ke-70 adalah berformat 1XXXXXX. Bilangan XXXXXX menyumbang sebanyak 6! = 70 bilangan. Jadi bilangan ke-71 sampai dengan bilangan ke-1440 adalah berformat XXXXXX. Bilangan 3XXXXXX menyumbang sebanyak 6! = 70 bilangan. Jadi bilangan ke-1441 sampai dengan bilangan ke-160 adalah berformat 3XXXXXX. Sehingga bilangan ke-018 berada pada format 3XXXXXX. Selanjutnya akan diperiksa digit pada tempat ratusan ribu. Bilangan 31XXXXX menyumbang sebanyak 5! = 10 bilangan. Jadi bilangan ke-1441 sampai dengan bilangan ke-1560 adalah berformat 31XXXXX. Bilangan 3XXXXX menyumbang sebanyak 5! = 10 bilangan. Jadi bilangan ke-1561 sampai dengan bilangan ke-1680 adalah berformat 3XXXXX. Bilangan 34XXXXX menyumbang sebanyak 5! = 10 bilangan. Jadi bilangan ke-1681 sampai dengan bilangan ke-1800 adalah berformat 34XXXXX. Bilangan 35XXXXX menyumbang sebanyak 5! = 10 bilangan. Jadi bilangan ke-1801 sampai dengan bilangan ke-190 adalah berformat 35XXXXX. Bilangan 36XXXXX menyumbang sebanyak 5! = 10 bilangan. Jadi bilangan ke-191 sampai dengan bilangan ke-040 adalah berformat 36XXXXX. Sehingga bilangan ke-018 berada pada format 36XXXXX. Selanjutnya akan diperiksa digit pada tempat puluhan ribu. Bilangan 361XXXX menyumbang sebanyak 4! = 4 bilangan. Jadi bilangan ke-191 sampai dengan bilangan ke-1944 adalah berformat 361XXXX. Bilangan 36XXXX menyumbang sebanyak 4! = 4 bilangan. Jadi bilangan ke-1945 sampai dengan bilangan ke-1968 adalah berformat 36XXXX. Bilangan 364XXXX menyumbang sebanyak 4! = 4 bilangan. Jadi bilangan ke-1969 sampai dengan bilangan ke-199 adalah berformat 364XXXX. Bilangan 365XXXX menyumbang sebanyak 4! = 4 bilangan. Jadi bilangan ke-1993 sampai dengan bilangan ke-016 adalah berformat 365XXXX. Bilangan 367XXXX menyumbang sebanyak 4! = 4 bilangan. Jadi bilangan ke-017 sampai dengan bilangan ke-040 adalah berformat 367XXXX. Sehingga bilangan ke-018 berada pada format 367XXXX. Selanjutnya akan diperiksa secara manual digit pada tempat ribuan. Bilangan 367145 adalah bilangan ke-017. Bilangan 367154 adalah bilangan ke-018. Jadi, bilangan ke-018 adalah 367154.

Halaman 18 dari 7 TRIK SUPERKILAT: Perhatikan, 018 = 6! + 578 578 = 4 5! + 98 98 = 4 4! + = 0 3! + = 0! + = 1 1! + 1 1 = 0 0! + 1 134567 3 (bilangan ke +1) 14567 6 (bilangan ke 4+1) 1457 7 (bilangan ke 4+1) 145 1 (bilangan ke 0+1) 45 (bilangan ke 0+1) 45 5 (bilangan ke 1+1) 4 4 (bilangan ke 0+1) Jadi, bilangan yang dimaksud adalah 367154. Catatan Penulis: Menurut kunci jawaban yang beredar, jawaban untuk soal ini adalah 356174. Nah, penulis mencoba membuat analisis forensik mengapa pembuat soal bisa membuat kunci jawaban seperti tersebut di atas. Langkah yang kurang tepat ditunjukkan oleh warna merah. 134567 3 (bilangan ke +1) 14567 5 (bilangan ke 4+1) pembuat soal lupa bahwa bilangan ke-5 bukan 5, tapi 6. 1467 6 (bilangan ke 4+1) pembuat soal lupa bahwa bilangan ke-5 bukan 6, tapi 7. 147 1 (bilangan ke 0+1) 47 (bilangan ke 0+1) 47 7 (bilangan ke 1+1) 4 4 (bilangan ke 0+1) Jadi, bilangan yang dimaksud adalah 356174. (jawaban akhir menurut kunci jawaban yang dipakai korektor untuk mengoreksi jawaban peserta)

Halaman 19 dari 7 15. Misalkan S = {x R 0 x 1}. Banyaknya pasangan bilangan asli (a, b) sehingga tepat ada 018 anggota S yang dapat dinyatakan dalam bentuk x + y untuk suatu bilangan bulat x dan y adalah. a b Perhatikan, dari Bezout s Theorem, yaitu Jika a dan b dua bilangan bulat yang keduanya taknol maka terdapat bilangan bulat x dan y sehingga FPB(a. b) = ax + by. Sehingga banyaknya anggota S yang dapat dinyatakan adalah banyaknya 0 xb + ya ab; xb + ya Z yang memiliki solusi x, y Z. Dengan membagi kasus, yaitu Kasus 1. Apabila a dan b adalah relative prima, maka dari Bezout s Theorem, semua k Z dapat dinyatakan dalam xb + ya sehingga haruslah ab + 1 = 018, sehingga ab + 1 = 018 ab = 017 Sehingga, diperoleh penyelesaian (a, b) = {(1,017), (017,1)}. Kasus. Apabila FPB(a, b) = d > 1, maka a, b > 1. Sehingga dari Bezout s Theorem, semua (dan hanya) dk, k Z dapat dinyatakan dalam xb + ya. Semua dk ada sebanyak ab + 1 = a d (b ) + 1, sehingga d a ( b d ) + 1 = 018 a (b ) = 017 a = 017 d Sehingga diperoleh penyelesaian (a, b) = {(017,017)} Jadi, banyaknya pasangan bilangan asli (a, b) yang memenuhi adalah 3 buah.

Halaman 0 dari 7 16. Diberikan segitiga ABC dan lingkaran Γ yang berdiameter AB. Lingkaran Γ memotong sisi AC dan BC berturut-turut di D dan E. Jika AB = 30, AD = 1 AC, dan 3 BE = 1 BC, maka luas segitiga ABC adalah. 4 Perhatikan, gambar segitiga ABC dan lingkaran Γ. x C 3y Misal, AD = x, karena AD = 1 AC maka AC = 3AD, 3 sehingga AC = 3x, akibatnya CD = x. A D x 30 E y B BE = y, karena BE = 1 BC maka BC = 4BE, 4 sehingga BC = 4y, akibatnya CE = 3y. Berdasarkan power of point diperoleh CD CA = CE CB x 3x = 3y 4y 6x = 1y x = y Luas ABC dapat dicari menggunakan sisi alas AC dan tinggi BD. Sehingga kita akan mencari AC dengan terlebih dahulu mencari nilai AD, lalu mencari BD dengan menggunakan aturan Pythagoras pada ABD. BD dapat dicari dengan memandang aturan Pythagoras pada ABD dan BDC, yaitu: BD = BD AB AD = BC CD 30 x = (4y) (x) 900 x = 16y 4x 900 x = 8x 4x 900 = 5x x = 180 Sehingga, BD = AB AD = 30 x = 900 180 = 70 = 1 5. Mengingat AD = x = 180 = 6 5, maka AC = 3AD = 3x = 18 5. Jadi, luas ABC adalah L = 1 AC BD = 1 18 5 1 5 = 108 5 = 540.

Halaman 1 dari 7 TRIK SUPERKILAT: Perhatikan, gambar segitiga ABC dan lingkaran Γ. x C 3y Perhatikan, dengan dalil de Ceva pada segitiga ABC diperoleh AF FB BE EC CD DA = 1 AF FB = 3 A D x F E y B Jadi, AF = 3 AB = 3 30 = 18. 5 5 Berdasarkan power of point diperoleh AD AC = AF AB 1 3 AC = 3 5 AB AC = 9 5 (30) AC = 160 Sehingga, CF = AC AF = 160 34 = 196 = 36. Jadi, luas ABC adalah L = 1 AB CF = 1 30 36 = 540.

Halaman dari 7 17. Diberikan bilangan real x dan y yang memenuhi 1 < x y <. Nilai minimum x Perhatikan, f ( x y ) = x + y = ( y x x y x y ) ( x y ) + ( x y ) 1, dan misal x y Sehingga, f (p) = ( p) 4 (p 1) = (p 1) 4( p) ( p) (p 1) = 4p +8p 14 ( p) (p 1) Diperoleh titik stasioner f(p) adalah saat f (p) = 0, yaitu f (p) = 0 4p + 8p 14 ( p) (p 1) = 0 4p + 8p 14 = 0 p + p 7 = 0 + y y x x y = p, maka f(p) = p p + p 1. adalah. p + p + 1 = 9 (p + 1) = 9 Perhatikan garis bilangan dari f (p) + + p + 1 = ± 3 p = 1 ± 3 1 3 1 + 3 Sehingga, p = 1 + 3 = 3 adalah titik balik minimum minimum dari f(p) adalah f ( 1 + 3 ), yaitu 3 f ( 1 + 3 ( ) = ) + ( 3 ) = 3 6 3 + 3 3 = 3 6 3 + 6 3 = 5 6 3 = 5 6 3 6 + 3 6 + 3 18 + 4 = 18 = 1 + 4 3 dan karena 1 < p < maka nilai ( 3 ) 1

Halaman 3 dari 7 TRIK SUPERKILAT 1 : Misal, m = y x dan n = x y, maka diperoleh x = n+m 3 Sehingga, Dan, diperoleh f(x, y) = x y x + y x y dan y = m+n. 3 1 < x y < 1 n + m < < m > 0, n > 0 m + n f(m, n) = n + m 3m Untuk, m > 0 dan n > 0, maka menurut AM GM, diperoleh m 3n + 4n 3m m 3n 4n 3m Jadi, nilai minimum x + y y x x y m 3n + 4n 3m 4 3 m 3n + 4n 3m + 1 1 + 4 3 adalah 1 + 4 3. (m + n) + = n 3n 3m + 4m 3n + 1 TRIK SUPERKILAT : Perhatikan, f(x, y) = x y x + y x y = ( x y x 1 3 ) + ( y x y 3 ) + 1 = y (x 3 y x ) + 4 x (y 3 x y ) + 1 Karena 1 < x <, maka x y > 0 dan y x > 0. y Sehingga, untuk x y y x > 0 dan > 0, maka menurut AM GM, diperoleh y x x y Jadi, nilai minimum y 3 (x y x ) + 4 3 (y x x y ) y (x 3 y x ) + 4 x (y 3 x y ) 4 3 y (x 3 y x ) + 4 x (y 3 x y ) + 1 1 + 4 3 x + y y x x y x y x + y x y 1 + 4 3 adalah 1 + 4 3. y (x 3 y x ) 4 x (y 3 x y )

Halaman 4 dari 7 18. Diberikan sembilan titik pada bidang yang membentuk segitiga sama sisi seperti pada gambar. Pada tiap sisi, dua titik yang bukan titik sudut segitiga membagi sisi menjadi tiga bagian sama panjang. Kesembilan titik ini akan diwarnai masing-masing dengan warna merah atau biru. Peluang bahwa dari kesembilan titik tersebut, terdapat tiga titik yang warnanya sama dan membentuk segitiga siku-siku adalah. Perhatikan gambar berikut! P A F B E Q C D R Dari keenam titik yang bukan titik sudut segitiga dapat dibuat sebuah lingkaran yang di dalamnya terdapat segienam beraturan. Sepasang titik sudut segienam beraturan yang saling berhadapan dapat membentuk garis yang merupakan diameter lingkaran, yaitu AD, BE, dan CF. Sehingga, apabila sepasang titik sudut yang berhadapan memiliki warna yang sama, maka jika satu titik dipilih dari empat titik yang lain pada lingkaran berwarna sama, maka jelas tiga titik berwarna sama tersebut akan terbentuk segitiga siku-siku. Ingat kembali bahwa sudut keliling yang menghadap ke diameter lingkaran pastilah siku-siku. Sekarang, coba perhatikan bahwa kondisi terburuk yang mungkin terjadi adalah dua pasang titik sudut segienam beraturan yang saling berhadapan memiliki warna berbeda. Misalnya, A dan D berwarna merah, sedangkan B dan E berwarna biru, maka jika satu saja titik yang lain dari C atau F diberi warna apapun, pastilah akan terbentuk segitiga siku-siku dengan titik-titik sudutnya sewarna. Kondisi terburuk lain yang mungkin terjadi adalah A, B, C dan D, E, F berlainan warna, maka jika satu saja titik sudut segitiga Q, R diberi warna apapun, pastilah akan terbentuk segitiga siku-siku dengan titik-titik sudutnya sewarna. Sehingga peluang bahwa dari kesembilan titik tersebut, terdapat tiga titik yang warnanya sama dan membentuk segitiga siku-siku adalah 1.

Halaman 5 dari 7 19. Bilangan prima terbesar yang dapat dinyatakan dalam bentuk a 4 + b 4 + 13 untuk suatu bilanganbilangan prima a dan b adalah. Perhatikan, teorema tentang bilangan prima yaitu Setiap bilangan prima p dan p > 3, maka p dapat dinyatakan sebagai p = 6n ± 1, dengan n adalah bilangan asli. Untuk a > 3, b > 3, berarti b = 6n ± 1, n 1, maka a 4 + b 4 + 13 1 + 1 + 13 15 0(mod 3) Untuk a =, b 3, maka a 4 + b 4 + 13 1 + 1 + 13 15 0(mod 5) Jadi untuk a =, b 3, maka a 4 + b 4 + 13 adalah bukan bilangan prima. Begitu pula untuk b =, a 3, maka a 4 + b 4 + 13 adalah bukan bilangan prima. Untuk a = b = 3, maka maka a 4 + b 4 + 13 1 + 1 + 13 15 0(mod 5) Jadi untuk a = b = 3, maka a 4 + b 4 + 13 adalah bukan bilangan prima. Untuk a =, b > 3, berarti b = 6n ± 1, n 1, maka a 4 + b 4 + 13 0 + 1 + 13 14 0(mod ) Jadi untuk a =, b > 3, maka a 4 + b 4 + 13 adalah bukan bilangan prima. Begitu pula untuk b =, a > 3, maka a 4 + b 4 + 13 adalah bukan bilangan prima. Untuk a = 3, b > 3, berarti b = 6n ± 1, n 1, Untuk b = 6n + 1, maka misal n berbentuk 5k + a, dengan k 0. Disini, a 4 sebab jika a = 4, maka b tak prima. Maka, a 4 + b 4 + 13 (81 + 6(5k + a) + 1) 4 + 13) (mod 5) ((a + 1) 4 + 4) (mod 5) 0 (mod 5), untuk a 4 Untuk b = 6n 1, maka misal n berbentuk 5k + a, dengan k 0. Disini, a 1 sebab jika a = 1, maka b tak prima, kecuali untuk n = 1. Maka, a 4 + b 4 + 13 (81 + 6(5k + a) 1) 4 + 13) (mod 5) ((a + 1) 4 1) (mod 5) 0 (mod 5), untuk a 1 Maka, solusi satu-satunya adalah jika n = 1, sehingga a 4 + b 4 + 13 adalah bilangan prima terbesar untuk a = 3, b = 5. Jadi, a 4 + b 4 + 13 = 3 4 + 5 4 + 13 = 81 + 65 + 13 = 719.

Halaman 6 dari 7 0. Pada segitiga ABC, panjang sisi BC adalah 1 satuan. Ada tepat satu titik D pada sisi BC yang memenuhi DA = DB DC. Jika k menyatakan keliling ABC, jumlah semua k yang mungkin adalah. A(x, y) Perhatikan, AC = p = (x 1) + y = (x + y ) x + 1 AB = q = x + y BC = 1 DB = r DC = 1 r DA = (x r) + y. B(0,0) D(r, 0) C(1,0) Sehingga, keliling ABC adalah k = BC + AC + AB. = 1 + p + q Perhatikan juga bahwa pada ABC berlaku DA = DB DC (x r) + y = r(1 r) x xr + r + y = r r r (x + 1)r + (x + y ) = 0 Ingat, bahwa agar tepat diperoleh satu titik D(r, 0) maka penyelesaian r real kembar (D = 0) D = 0 b 4ac = 0 ( (x + 1)) 4()(x + y ) = 0 (x + 1) 8(x + y ) = 0 (x + 1) = (x + y ) 8 Padahal, 0 < r < 1, sehingga 0 < r < 1 0 < x + 1 < 1 4 0 < x + 1 < 4 1 < x < 3 1 < x < 3 Jadi, keliling ABC adalah k = 1 + p + q = 1 + (x + y ) x + 1 + (x + y ) (x + 1) (x + 1) = 1 + x + 1 + 8 8 (x 3) (x + 1) = 1 + + 8 8 (x 3) = 1 + ( ) + x + 1 = 1 +

Halaman 7 dari 7 Pembahasan soal OSK Matematika SMA 018 ini sangat mungkin jauh dari sempurna mengingat keterbatasan penulis. Saran, koreksi dan tanggapan sangat diharapkan demi perbaikan pembahasan soal OSN ini. Untuk download pembahasan soal SBMPTN, UNAS, Olimpiade, dan rangkuman materi pelajaran serta soal-soal ujian yang lainnya, silahkan kunjungi http://pak-anang.blogspot.com. Terima kasih. Pak Anang