MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN

PERUMUSAN DOKUMEN TEKNIS PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

Penyamaan Persepsi Tim Perencana

Identifikasi Permasalahan Wilayah Perencanaan

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

Pelaporan hasil mitigasi risiko K3 dan lingkungan 43

Pemeriksaan Hasil Kompilasi dan Pengolahan Data Terpadu

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi.. 1

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

ANALISIS INFORMASI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi. 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TROUBLE SHOOTING

PENDAMPINGAN PROSES PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN NASKAH RAPERDA KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

PENGANTAR. Jakarta, Maret Pedoman Pelatihan dan Sertifikasi Asessor/ Master Asesor Kompetensi Draft Final 1 / 23

PERSIAPAN REFERENSI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI

MERUMUSKAN KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c periu ditetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

KODE UNIT KOMPETENSI INA

PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR SISTEM MANAJEMEN MUTU LSP

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP PEDOMAN BNSP 304

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

Perancangan Metode Survei

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

BERITA NEGARA. No.1463, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Pelatihan Kerja. Nasional. Daerah. Pedoman.

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

BERITA NEGARA. No.587, 2014 KEMENAKERTRANS. Pelatihan. Berbasis Kompetensi. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 384 TAHUN 2013 TENTANG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PERSIAPAN PEKERJAAN WATERPROOFING

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

BAB I STANDAR KOMPETENSI

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil / Bangunan Gedung

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 13

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KPBK. : Tingkat Pemula dan Tingkat I (Tenaga Terampil) Kode Jabatan Kerja : Kode Pelatihan :

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

Transkripsi:

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI

DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan... 2 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini... 3 1.4. Pengertian-pengertian / Istilah... 4 BAB II STANDAR KOMPETENSI... 6 2.1. Peta Paket Pelatihan... 6 2.2. Pengertian Standar Kompetensi... 6 2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari... 6 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN... 11 3.1. Strategi Pelatihan... 11 3.2. Metode Pelatihan... 11 3.3. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan... 12 BAB IV PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA... 23 4.1. Umum... 23 4.2. Persiapan Pembinaan... 23 4.3. Pembinaan Sertifikasi Keterampilan... 26 4.4. Pembinaan Crew Mesin Pencampur Aspal... 31 4.5. Evaluasi Hasil Pembinaan Kompetensi... 36 BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI... 42 5.1. Sumber Daya Manusia... 42 5.2. Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi)... 42 5.3. Peralatan/Mesin dan Bahan... 43 Halaman: 1 dari 43

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 1.1.1. Pelatihan berbasis. Pelatihan berbasis adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja. 1.1.2. Kompeten ditempat kerja. Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1.2.1. Desain Materi Pelatihan Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat dijadikan panduan pelaksanaan pelatihan berbasis yang lebih menekankan kepada peran aktif peserta pelatihan dalam meningkatkan seluruh aspek kemampuan yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta pelatihan Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri. 1) Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang instruktur. 2) Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih. 1.2.2. Isi Materi Pelatihan 1) Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan. 2) Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: a. Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi. b. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. c. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja. Halaman: 2 dari 43

3) Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan. b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan. c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan. d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja. e. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan. 1.2.3. Penerapan Materi Pelatihan 1) Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah: a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan. d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja. 2) Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan adalah: a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja. c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja. d. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja. e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih. 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini 1.3.1. Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC) Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan. 1.3.2. Persyaratan Seseorang mungkin sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, karena telah: 1) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sama atau 2) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari yang sama atau 3) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama. Halaman: 3 dari 43

1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah 1.4.1 Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan. 1.4.2 Standarisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. 1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. 1.4.4 Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada yang dipelajari. 1.4.5 Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan. 1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. 1.4.7 Standar Kompetensi Standar adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. 1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Halaman: 4 dari 43

1.4.9 Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. 1.4.10 Sertifikasi Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji yang mengacu kepada standar nasional dan/ atau internasional. Halaman: 5 dari 43

BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1. Peta Paket Pelatihan Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja Pelaksana Produksi Campuran Aspal Panas yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi Melakukan Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja Produksi Campuran Aspal Panas - Kode Unit, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu: Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja; Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L); Penyiapan Produksi Campuran Aspal Panas; Pengaturan Pelaksanaan Produksi; Kegiatan Akhir Produksi. 2.2. Pengertian Standar Kompetensi 2.2.1. Unit Kompetensi Unit adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit yang terdapat pada standar kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu. 2.2.2. Unit yang akan dipelajari Salah satu unit yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah Melakukan Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja Produksi Campuran Aspal Panas. 2.2.3. Durasi / waktu pelatihan Pada sistem pelatihan berbasis, fokusnya ada pada pencapaian, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu. 2.2.4. Kesempatan untuk menjadi kompeten Jika peserta latih belum mencapai pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali. 2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. memeriksa kemajuan peserta pelatihan. Halaman: 6 dari 43

menyakinkan bahwa semua elemen (sub-) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian. 2.3.1 Kemampuan Awal Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja. 2.3.2 Judul Unit : Melakukan Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja Produksi Campuran Aspal Panas 2.3.3 Kode Unit : 2.3.4 Deskripsi Unit Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan kelompok kerja produksi campuran aspal panas. 2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) 1. Melakukan persiapan kelompok kerja produksi 1.1 Data kelompok kerja produksi dikumpulkan untuk dasar penugasan mengikuti uji. 1.2 Data kelompok kerja produksi diidentifikasi kualifikasi dan klasifikasinya. 1.3 Rencana kelompok produksi dibuat. 2. Melakukan operator mesin dan operator wheel loader untuk memiliki sertifikat 3. Melakukan crew mesin Melakukan evaluasi hasil 2.1 Daftar operator mesin dan operator wheel loader yang telah memenuhi persyaratan dibuat untuk usulan mengikuti sertifikasi. 2.2 Daftar operator mesin dan operator wheel loader yang belum memenuhi persyaratan dibuat untuk usulan mengikuti pelatihan. 2.3 Operator mesin dan operator wheel loader dipilih untuk mengikuti uji berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 3.1 Daftar crew mesin yang telah memenuhi persyaratan dibuat untuk usulan mengikuti pelatihan. 3.2 Crew mesin dipilih untuk mengikuti uji berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 3.3 Crew mesin yang telah memenuhi persyaratan dirotasi penugasannya untuk meningkatkan pengoperasian mesin. 4.1 Laporan hasil sertifikasi dan pelatihan disiapkan. 4.2 Kinerja operator dan crew mesin yang telah disertifikasi atau dilatih dievaluasi Halaman: 7 dari 43

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) berdasarkan kriteria yang ditentukan. 4.3 Hasil evaluasi kinerja operator dan crew mesin dibuat sebagai bahan selanjutnya. 4.4 Laporan hasil kelompok kerja produksi campuran aspal panas dibuat berdasarkan hasil evaluasi. 2.3.6 Batasan Variabel a. Kontek Variabel 1) Unit ini diterapkan dalam kelompok kerja atau individual untuk melakukan kelompok kerja produksi campuran aspal panas; 2) Unit ini diterapkan di tempat kerja secara berkesinambungan dan diprogramkan secara teratur; 3) Unit ini diterapkan dalam kondisi lingkungan yang mendukung. b. Perlengkapan yang diperlukan 1) Alat: a. Peralatan produksi (mesin ); b. Peralatan penunjang produksi (wheel loader ); c. Alat Pelindung Diri (APD); d. Alat Pengaman Kerja (APK); e. Rambu-rambu operasi K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan. 2) Bahan: a. Data personil kelompok kerja produksi campuran aspal panas; b. Kriteria penilaian personil; c. Formulir penilaian pegawai; d. Formulir penugasan pelatihan/sertifikasi; e. Formulir evaluasi kinerja pegawai; f. Buku petunjuk pemeliharaan dan pengoperasian mesin aspal dan wheel loader; g. Material produksi dan bahan bakar; h. Prosedur Standar Operasi di Perusahaan. c. Tugas-tugas yang harus dilakukan : 1) Melakukan persiapan kelompok kerja produksi; 2) Melakukan operator mesin dan operator wheel loader untuk memiliki sertifikat ; 3) Melakukan crew mesin ; 4) Melakukan evaluasi hasil. Halaman: 8 dari 43

d. Peraturan-peraturan yang diperlukan 1) Undang-undang tentang Ketenagakerjaan Bab Pelatihan Kerja; 2) Peraturan Pemerintah tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional; 3) Standar Kompetensi Kerja Operator Mesin Pencampur Aspal dan Operator Wheel loader; 4) Peraturan intern yang berhubungan dengan karier; 5) Pedoman Pemeliharaan dan Pengoperasian (Operation and Maintenance Manual) Mesin Pencampur Aspal dan Wheel loader. 2.3.7 Panduan Penilaian a. Penjelasan Pengujian 1) Prosedur penilaian Kompetensi yang tercakup dalam unit ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja dengan menggunakan metode uji yang tepat untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar. 2) Tempat Lokasi kerja atau tempat pelatihan (training ground) yang memenuhi syarat. 3) Penguasaan unit sebelumnya : FKK.PS.01.001.02 : Melakukan komunikasi dan kerjasama di tempat kerja; FKK.PS.01.002.02 : Menerapkan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan di tempat kerja; FKK.PS.02.001.02 : Menyiapkan produksi campuran aspal panas; FKK.PS.02.002.02 : Mengatur pelaksanaan produksi campuran aspal panas; FKK.PS.02.003.02 : Melakukan kegiatan akhir produksi harian. 4) Keterkaitan dengan lain: - b. Kondisi Pengujian 1) Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya tersebut yang terkait dengan melakukan operator mesin dan operator wheel loader untuk mendapatkan sertifikat, serta melakukan crew mesin secara berkesinambungan dan diprogramkan dengan baik, yang digunakan untuk melakukan kelompok kerja produksi campuran aspal panas; 2) Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis dan demonstrasi/praktek; 3) Penilaian dapat dilaksanakan secara simulasi di tempat pelatihan (training ground) dan atau di tempat kerja. Halaman: 9 dari 43

c. Pengetahuan yang diperlukan: 1) Pembinaan dan jenjang karir karyawan; 2) Struktur organisasi /plant; 3) Standar Kompetensi Kerja; 4) Prosedur Operasi Standar (SOP) Perusahaan; 5) Pedoman Pemeliharaan dan Pengoperasian (Operation and Maintenance Manual) Mesin Pencampur Aspal dan Wheel loader. d. Keterampilan yang dibutuhkan : 1) Melakukan persiapan kelompok kerja produksi; 2) Melakukan operator mesin dan operator wheel loader untuk memiliki sertifikat ; 3) Melakukan crew mesin ; 4) Melakukan evaluasi dan pelaporan hasil.. e. Aspek Kritis 1) Ketelitian dalam melakukan persiapan kelompok kerja produksi; 2) Kecermatan dalam melakukan operator mesin dan operator wheel loader untuk memiliki sertifikat; 3) Kesungguhan dalam melakukan crew mesin ; 4) Kedisiplinan dalam melakukan evaluasi dan pelaporan hasil sesuai prosedur. 2.3.8 Kompetensi Kunci No Kompetensi Kunci Tingkat 1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan 2 informasi 2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1 Halaman: 10 dari 43

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1. Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis berbeda dengan pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh pelatih. Pada sistem ini peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara mandiri, artinya bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat. 3.1.1 Persiapan / perencanaan a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang harus diikuti. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki. d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan. 3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar. b. Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan yang telah dimiliki. 3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktik a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang kesulitan yang ditemukan selama pengamatan. 3.1.4 Implementasi a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktik. c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh. 3.1.5 Penilaian Melaksanakan tugas terkait penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan 3.2. Metode Pelatihan Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan. 3.2.1 Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses Halaman: 11 dari 43

belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. 3.2.2 Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja. 3.2.3 Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu. 3.3. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan penjelasan tentang penyusunan strategi pembelajaran, termasuk di dalamnya metode pelatihan yang disarankan, media yang digunakan, session plan, dan strategi penilaian dari setiap penugasan yang diberikan kepada seorang peserta pelatihan. Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan informasi yang bersifat indikatif yang selanjutnya dapat dijadikan oleh instruktur sebagai pedoman dalam menyusun rencana pembelajaran (session plan) yang lebih operasional dan yang lebih bersifat strategis untuk membantu para peserta pelatihan mencapai unit. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan: Unit Kompetensi Elemen Kompetensi 1 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja : Melakukan Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja Produksi Campuran Aspal Panas : Melakukan persiapan kelompok kerja produksi. Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan yang Disarankan Tahapan Pembelajaran Sumber/ Referensi yang Disarankan Jam Pelajaran Indikatif 1 2 3 4 5 6 7 1.1 Data kelompok kerja produksi dikumpulkan untuk dasar penugasan mengikuti uji. Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat mengumpulka n data 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan 1. Menjelaskan hubungan pengumpulan data kelompok kerja produksi dan 1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya 10 mnt 1) Dapat menjelaskan hubungan pengumpulan data kelompok kerja produksi dan. kelompok kerja produksi untuk dasar penugasan mengikuti uji.. 2. Menjelaskan cara untuk mengumpul kan data personel termasuk daftar riwayat pekerjaan dari anggota kelompok kerja. Manusia, BPFE yogyakarta 2. Drs. Moekijat, Analisis Jabatan, 2) Mampu mengumpulkan data personel termasuk daftar riwayat pekerjaan dari anggota kelompok kerja. 3. Menjelaskan dan memperagakan cara mengidentifikasi program karir pegawai proyek yang ditetapkan. 4. Menjelaskan dan Mandar Maju Bandung. 3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan 3) Dapat memperagakan cara tentang Halaman: 12 dari 43

1 2 3 4 5 6 7 mengidentifikasi program karir pegawai proyek yang ditetapkan. mengidentifikasi persyaratan untuk dapat mengikuti uji dalam rangka SDM/ kepegawai. 5. Peraturan tentang Prosedur 4) Dapat mengidentifikasi persyaratan untuk dapat mengikuti uji dalam rangka kelompok kerja produksi campuran aspal panas. kelompok kerja produksi campuran aspal panas. 5. Peragaan: - Cara mengumpulkan data personel termasuk daftar riwayat pekerjaan dari anggota kelompok kerja. karyawan, 6. Formatformat dari untuk karyawan 1.2 Data kelompok kerja produksi diidentifikasi kualifikasi dan klasifikasinya. 1) Dapat mengidentifikasi kualifikasi dan klasifikasi setiap personil anggota kelompok kerja produksi berdasarkan data riwayat pekerjaan dan struktur organisasi plant. 2) Mampu menyusun data personel kelompok kerja berdasarkan kualifikasi dan klasifikasinya. 3) Mampu membuat rencana personil anggota kelompok kerja produksi berdasarkan kualifikasi dan klasifikasi masing-masing anggota kelompok kerja. 1.3 Rencana kelompok produksi dibuat. 1) Dapat mengidentifikasi program (pelatihan dan uji Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat mengidentifik asi data kelompok kerja produksi kualifikasi dan klasifikasinya. Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat membuat rencana kelompok produksi. 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan 1. Menjelaskan cara mengidentifikasi kualifikasi dan klasifikasi setiap personil anggota kelompok kerja produksi berdasarkan data riwayat pekerjaan dan struktur organisasi plant. 2. Menjelaskan cara menyusun data personel kelompok kerja berdasarkan kualifikasi dan klasifikasinya. 3. Menjelaskan cara membuat rencana personil anggota kelompok kerja produksi berdasarkan kualifikasi dan klasifikasi masingmasing anggota kelompok kerja. 4. Peragaan: - Cara menyusun data personel kelompok kerja berdasarkan kualifikasi dan klasifikasinya. - cara membuat rencana personil anggota kelompok kerja produksi berdasarkan kualifikasi dan klasifikasi masingmasing anggota kelompok kerja. 1. Menjelaskan cara mengidentifikasi program (pelatihan dan uji ) yang releven dengan kualifikasi dan klasifikasi anggota 1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, BPFE yogyakarta 2. Drs. Moekijat, Analisis Jabatan, Mandar Maju Bandung. 3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan tentang SDM/ kepegawai. 5. Peraturan tentang Prosedur karyawan, 6. Formatformat dari untuk karyawan 1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, BPFE 10 mnt** 10 mnt 10 mnt** 10 mnt Halaman: 13 dari 43

1 2 3 4 5 6 7 ) yang releven dengan kualifikasi dan klasifikasi anggota kelompok kerja kelompok kerja 2. Menjelaskan cara untuk membuat rencana penugasan personil untuk mengikuti uji atau yogyakarta 2. Drs. Moekijat, Analisis Jabatan, Mandar Maju 2) Mampu membuat rencana penugasan personil untuk mengikuti uji atau pelatihan. pelatihan. 3. Menjelaskan cara untuk melakukan pembahasan rencana penugasan personil anggota kelompok kerja dengan atasan untuk Bandung. 3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan tentang SDM/ 3) Mampu melakukan mendapatkan pengesahan. kepegawai. 5. Peraturan pembahasan 4. Peragaan: 10 mnt** rencana penugasan personil anggota kelompok kerja dengan atasan untuk mendapatkan pengesahan. - Cara membuat rencana penugasan personil untuk mengikuti uji atau pelatihan. - cara melakukan pembahasan rencana penugasan personil anggota kelompok kerja dengan atasan untuk mendapatkan pengesahan. tentang Prosedur karyawan, 6. Formatformat dari untuk karyawan Diskusi kelompok: 15 mnt* Dilakukan setelah selesai penjelasan dan peragaan yang mencakup seluruh materi sub bab Melakukan persiapan kelompok kerja produksi. Pelaksanaan diskusi kelompok dibimbing langsung oleh instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta. Elemen Kompetensi 2 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja : Melakukan operator mesin dan operator wheel loader untuk memiliki sertifikat Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan yang Disarankan Tahapan Pembelajaran Sumber/ Referensi yang Disarankan Jam Pelajaran Indikatif 1 2 3 4 5 6 7 2.1 Daftar operator mesin aspal dan operator wheel loader yang telah memenuhi persyaratan dibuat untuk usulan mengikuti sertifikasi. Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat membuat daftar operator mesin 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan 1. Menjelaskan operator mesin aspal dan wheel loader melalui jalur sertifikasi. 2. Menjelaskan cara 1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, 55 mnt 1) Dapat menjelaskan operator mesin aspal dan wheel loader melalui jalur sertifikasi. aspal dan operator wheel loader yang telah memenuhi persyaratan untuk usulan mengikuti mengidentifikasi persyaratan sertifikasi operator mesin aspal dan operator wheel loader. 3. Menjelaskan cara memilih operator mesin BPFE yogyakarta 2. Drs. Moekijat, Analisis Jabatan, Mandar Maju Bandung. 2) Dapat mengidentifikasi persyaratan sertifikasi operator mesin aspal dan operator wheel sertifikasi. aspal dan operator wheel loader yang telah memenuhi sya rat untuk dapat diusulkan mengikuti sertifikasi. 4. Menjelaskan dan memberikan contoh 3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan tentang SDM/ kepegawai. Halaman: 14 dari 43

1 2 3 4 5 6 7 loader. cara membuat daftar 5. Peraturan 3) Mampu memilih operator mesin aspal dan operator wheel usulan operator mesin aspal dan operator wheel loader untuk mengikuti sertifikasi. tentang Prosedur karyawan, loader yang telah memenuhi sya rat untuk dapat diusulkan mengikuti sertifikasi. 5. Peragaan: - Cara memilih operator mesin dan operator wheel loader yang telah 6. Formatformat dari untuk karyawan 15 mnt** 4) Mampu membuat daftar usulan operator mesin aspal dan operator wheel loader untuk mengikuti sertifikasi. memenuhi sya rat untuk dapat diusulkan mengikuti sertifikasi. - Cara membuat daftar usulan operator mesin dan operator wheel loader untuk 2.2 Daftar operator mesin aspal dan operator wheel loader yang belum memenuhi persyaratan dibuat untuk usulan mengikuti pelatihan. 1) Dapat menjelaskan operator mesin aspal dan wheel loader melalui jalur pelatihan. 2) Dapat mengidentifikasi persyaratan pelatihan operator mesin aspal dan operator wheel loader. 3) Mampu memilih operator mesin aspal dan operator wheel loader yang telah memenuhi syarat untuk diajukan mengikuti uji pelatihan. 4) Mampu membuat daftar usulan operator aspal dan operator wheel loader untuk mengikuti pelatihan. Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat membuat daftar operator mesin aspal dan operator wheel loader yang belum memenuhi persyaratan untuk usulan mengikuti pelatihan. 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan mengikuti sertifikasi. 1. Menjelaskan operator mesin aspal dan wheel loader melalui jalur pelatihan. 2. Menjelaskan cara untuk mengidentifikasi persyaratan pelatihan operator mesin aspal dan operator wheel loader. 3. Menjelaskan cara memilih operator mesin aspal dan operator wheel loader yang telah memenuhi syarat untuk diajukan mengikuti uji pelatihan. 4. Menjelaskan cara membuat daftar usulan operator dan operator wheel loader untuk mengikuti pelatihan. 5. Peragaan: - Cara memilih operator mesin dan operator wheel loader yang telah memenuhi syarat untuk diajukan mengikuti uji pelatihan. - Cara membuat daftar usulan operator dan operator wheel loader untuk mengikuti pelatihan. 1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, BPFE yogyakarta 2. Drs. Moekijat, Analisis Jabatan, Mandar Maju Bandung. 3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan tentang SDM/ kepegawai. 5. Peraturan tentang Prosedur karyawan, 6. Formatformat dari untuk karyawan 55 mnt 15 mnt** Halaman: 15 dari 43

1 2 3 4 5 6 7 2.3 Operator mesin dan operator wheel loader dipilih untuk mengikuti uji berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 1) Dapat menjelaskan kriteria penetapan untuk mengikuti uji operator mesin dan operator wheel loader. 2) Mampu melakukan evaluasi bersama atasan untuk memilih dan menetapkan operator mesin dan operator wheel loader untuk mengikuti uji berdasarkan kriteria yang Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat memilih operator mesin aspal dan operator wheel loader untuk mengikuti uji berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan 1. Menjelaskan kriteria penetapan untuk mengikuti uji operator mesin aspal dan operator wheel loader.. 2. Menjelaskan dan memperagakan cara melakukan evaluasi bersama atasan untuk memilih dan menetapkan operator mesin aspal dan operator wheel loader untuk mengikuti uji berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. 3. Menjelaskan dan memberikan contoh membuat usulan penugasan mengikuti uji bagi operator mesin dan operator wheel loader yang memenuhi persyaratan. 4. Peragaan: 1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, BPFE yogyakarta 2. Drs. Moekijat, Analisis Jabatan, Mandar Maju Bandung. 3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan tentang SDM/ kepegawai. 5. Peraturan tentang Prosedur karyawan, 6. Formatformat dari 55 mnt 15 mnt** telah ditentukan. 3) Mampu membuat usulan penugasan mengikuti uji bagi operator mesin dan operator wheel loader yang memenuhi persyaratan. - Cara melakukan evaluasi bersama atasan untuk memilih dan menetapkan operator mesin dan operator wheel loader untuk mengikuti uji berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. - Cara membuat usulan penugasan mengikuti uji bagi operator mesin dan operator wheel loader yang memenuhi persyaratan. untuk karyawan Diskusi kelompok: 15 mnt* Dilakukan setelah selesai penjelasan dan peragaan yang mencakup seluruh materi sub bab Melakukan operator mesin dan operator wheel loader untuk memiliki sertifikat. Pelaksanaan diskusi kelompok dibimbing langsung oleh instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta. Halaman: 16 dari 43

Elemen Kompetensi 3 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja : Melakukan crew mesin. Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan yang Disarankan Tahapan Pembelajaran Sumber/ Referensi yang Disarankan Jam Pelajaran Indikatif 1 2 3 4 5 6 7 3.1 Daftar crew mesin yang telah memenuhi persyaratan dibuat untuk usulan mengikuti pelatihan. Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat membuat daftar crew 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan 1. Menjelaskan persyaratan pelatihan bagi crew mesin aspal. 2. Menjelaskan cara 1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya 30 mnt 1) Dapat menjelaskan persyaratan pelatihan bagi crew mesin aspal. mesin aspal yang telah memenuhi persyaratan untuk usulan untuk mengidentifikasi persyaratan untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan ketentuan. Manusia, BPFE yogyakarta 2. Drs. Moekijat, Analisis 2) Dapat mengidentifikasi persyaratan untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan ketentuan mengikuti pelatihan. 3. Menjelaskan cara membuat daftar crew mesin aspal yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti pelatihan. Jabatan, Mandar Maju Bandung. 3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan. 4. Peragaan: 4. Peraturan 10 mnt** 3) Mampu membuat daftar crew mesin yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti pelatihan. - Cara membuat daftar crew mesin yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti pelatihan. tentang SDM/ kepegawai. 5. Peraturan tentang Prosedur karyawan, 6. Formatformat dari untuk karyawan 3.2 Crew mesin dipilih untuk mengikuti uji berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 1) Dapat menjelaskan kriteria penetapan untuk mengikuti sertifikasi operator mesin aspal. 2) Dapat mengidentifikasi persyaratan untuk mengikuti uji dikaitkan dengan data crew mesin aspal. 3) Mampu membuat daftar Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat memilih crew mesin aspal untuk mengikuti uji berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan 1. Menjelaskan prosedur kriteria penetapan untuk mengikuti sertifikasi operator mesin. 2. Menjelaskan cara mengidentifikasi persyaratan untuk mengikuti uji dikaitkan dengan data crew mesin aspal. 3. Menjelaskan cara membuat daftar crew mesin aspal yang memenuhi persyaratan untuk diusulkan mengikuti uji. 4. Menjelaskan dan memberikan langkah cara melakukan evaluasi bersama atasan untuk memilih crew mesin 1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, BPFE yogyakarta 2. Drs. Moekijat, Analisis Jabatan, Mandar Maju Bandung. 3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan tentang SDM/ kepegawai. 5. Peraturan tentang 25 mnt Halaman: 17 dari 43

1 2 3 4 5 6 7 crew mesin yang memenuhi persyaratan untuk diusulkan mengikuti uji. untuk mengikuti uji berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. 5. Peragaan: Prosedur karyawan, 6. Formatformat dari untuk 15 mnt** 4) Mampu melakukan evaluasi bersama atasan untuk memilih crew mesin untuk mengikuti uji berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. - Cara membuat daftar crew mesin yang memenuhi persyaratan untuk diusulkan mengikuti uji. - Cara melakukan evaluasi bersama atasan untuk memilih crew mesin untuk mengikuti uji berdasarkan kriteria yang telah karyawan 3.3 Crew mesin yang telah memenuhi persyaratan dirotasi penugasannya untuk meningkatkan pengoperasian mesin. 1) Dapat mengidentifikasi beban tugas pada pekerjaan produksi campuran aspal panas. 2) Mampu memilih crew mesin aspal yang telah memenuhi persyaratan untuk dirotasi penugasannya. 3) Mampu menyiapkan jadwal rotasi penugasan crew mesin aspal sesuai dengan kualifikasi dan klasifikasinya. Diskusi kelompok: Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat merotasi crew mesin aspal yang telah memenuhi persyaratan penugasanny a untuk meningkatkan pengoperasia n mesin aspal. 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan ditentukan. 1. Menjelaskan cara mengidentifikasi beban tugas pada pekerjaan produksi campuran aspal panas. 2. Menjelaskan cara memilih crew mesin yang telah memenuhi persyaratan untuk dirotasi penugasannya. 3. Menjelaskan dan memberikan contoh menyiapkan jadwal rotasi penugasan crew mesin sesuai dengan kualifikasi dan klasifikasinya. 4. Peragaan: - Cara memilih crew mesin aspal yang telah memenuhi persyaratan untuk dirotasi penugasannya. - Cara menyiapkan jadwal rotasi penugasan crew mesin aspal sesuai dengan kualifikasi dan klasifikasinya. 1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, BPFE yogyakarta 2. Drs. Moekijat, Analisis Jabatan, Mandar Maju Bandung. 3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan tentang SDM/ kepegawai. 5. Peraturan tentang Prosedur karyawan, 6. Formatformat dari untuk karyawan Dilakukan setelah selesai penjelasan dan peragaan yang mencakup seluruh materi sub bab Melakukan crew mesin. Pelaksanaan diskusi kelompok dibimbing langsung oleh instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta. 25 mnt 15 mnt** 15 mnt* Halaman: 18 dari 43

Elemen Kompetensi 4 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja : Melakukan evaluasi hasil Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan yang Disarankan Tahapan Pembelajaran Sumber/ Referensi yang Disarankan Jam Pelajaran Indikatif 1 2 3 4 5 6 7 4.1 Laporan hasil sertifikasi dan pelatihan disiapkan. Pada akhir pembelajar-an sesi ini, 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi 1. Menjelaskan data yang diperlukan untuk melakukan 1. T. Hani Handoko, Manajemen 55 mnt 1) Dapat menjelaskan data yang diperlukan untuk melakukan evaluasi hasil. peserta dapat menyiapkan.l aporan hasil sertifikasi dan pelatihan kelompok 3. Peragaan evaluasi hasil. 2. Menjelaskan cara untuk menyiapkan laporan pelatihan dan sertifikasi berdasarkan data Personalia dan Sumberdaya Manusia, BPFE yogyakarta 2. Drs. 2) Mampu menyiapkan laporan pelatihan dan sertifikasi berdasarkan data hasil identifikasi pelatihan dan uji yang telah diikuti oleh operator dan crew mesin aspal. hasil identifikasi pelatihan dan uji yang telah diikuti oleh operator dan crew mesin aspal. 3. Menjelaskan cara mengidentifikasi crew yang telah mengikuti pelatihan lengkap dengan laporan pelatihannya. Moekijat, Analisis Jabatan, Mandar Maju Bandung. 3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan tentang SDM/ kepegawai. 3) Mampu mengidentifikasi crew yang telah mengikuti pelatihan lengkap dengan laporan 4. Menjelaskan cara mengevaluasi laporan pelatihan dan sertifikasi yang telah diikuti operator dan crew mesin. 5. Peraturan tentang Prosedur karyawan, 6. Formatformat pelatihannya. 5. Peragaan: dari 15 mnt** 4) Mampu mengevaluasi laporan pelatihan dan sertifikasi yang telah diikuti operator dan crew mesin aspal. - Cara menyiapkan laporan pelatihan dan sertifikasi berdasarkan data hasil identifikasi pelatihan dan uji yang telah diikuti oleh operator dan crew mesin aspal. - Cara mengidentifikasi crew yang telah mengikuti pelatihan lengkap dengan laporan pelatihannya. - Cara mengevaluasi laporan pelatihan dan sertifikasi yang telah diikuti operator dan crew mesin untuk karyawan 4.2 Kinerja operator dan crew mesin yang telah disertifikasi atau dilatih dievaluasi berdasarkan kriteria Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat mengevaluasi kinerja operator dan 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan aspal. 1. Menjelaskan cara mengidentifikasi kriteria kinerja operator dan crew mesin aspal yang telah disertifikasi atau di 1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, 70 mnt Halaman: 19 dari 43

1 2 3 4 5 6 7 yang ditentukan. crew mesin latih sesuai dengan 1) Dapat mengidentifikasi kriteria kinerja operator dan crew mesin yang telah disertifikasi atau di latih sesuai dengan kriteria yang ditentukan. aspal yang telah disertifikasi atau dilatih berdasarkan kriteria yang ditentukan. kriteria yang ditentukan. 2. Menjelaskan cara menyosialisasikan kriteria untuk mendapatkan pelatihan /sertifikasi operator dan crew mesin aspal. 3. Menjelaskan cara BPFE yogyakarta 2. Drs. Moekijat, Analisis Jabatan, Mandar Maju Bandung. 3. Buku Serikat Pekerja dari 2) Mampu mengevaluasi kinerja Perusahaan menyosialisasika operator dan crew 4. Peraturan n kriteria untuk mesin mendapatkan aspal yang telah tentang pelatihan disertifikasi dan SDM/ /sertifikasi dilatih berdasarkan kepegawai. operator dan kriteria yang 5. Peraturan crew mesin ditentukan. 4. Peragaan: tentang 15 mnt** aspal. - Cara Prosedur 3) Mampu menyosialisasikan mengevaluasi kriteria untuk karyawan, kinerja operator mendapatkan 6. Formatformat dari dan crew mesin pelatihan /sertifikasi operator yang telah dan crew mesin untuk disertifikasi dan. dilatih - Cara mengevaluasi karyawan berdasarkan kinerja operator kriteria yang dan crew mesin ditentukan. yang telah disertifikasi dan dilatih berdasarkan kriteria yang 4.3 Hasil evaluasi kinerja operator dan crew mesin aspal dibuat sebagai bahan selanjutnya. 1) Dapat menjelaskan kesimpulan hasil evaluasi kinerja operator dan crew mesin yang berkelanjutan. 2) Dapat menjelaskan kesimpulkan hasil evaluasi kinerja operator dan crew mesin aspal. 3) Mampu melakukan evaluasi kinerja operator dan crew mesin aspal dan menjelaskan kepada yang bersangkutan secara Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat membuat hasil evaluasi kinerja operator dan crew mesin aspal sebagai bahan selanjutnya. 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan ditentukan 1. Menjelaskan kesimpulan hasil evaluasi kinerja operator dan crew mesin aspal yang berkelanjutan. 2. Menjelaskan kesimpulkan hasil evaluasi kinerja operator dan crew mesin aspal. 3. Menjelaskan cara melakukan evaluasi kinerja operator dan crew mesin dan menjelaskan kepada yang bersangkutan secara transparan. 4. Menjelaskan cara menyiapkan bahan berdasarkan hasil evaluasi kinerja yang dilakukan 5. Peragaan: - Cara mengevaluasi kinerja operator dan crew mesin 1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, BPFE yogyakarta 2. Drs. Moekijat, Analisis Jabatan, Mandar Maju Bandung. 3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan tentang SDM/ kepegawai. 5. Peraturan tentang Prosedur karyawan, 6. Formatformat dari 55 mnt 15 mnt** Halaman: 20 dari 43

1 2 3 4 5 6 7 transparan. dan menjelaskan untuk 4) Mampu menyiapkan bahan berdasarkan hasil evaluasi kinerja yang dilakukan kepada yang bersangkutan secara transparan. - Cara menyiapkan bahan berdasarkan hasil evaluasi kinerja yang dilakukan karyawan 4.4 Laporan hasil kelompok kerja produksi campuran aspal panas dibuat berdasarkan hasil evaluasi. 1) Dapat menjelaskan tata cara pembuatan laporan hasil kelompok kerja produksi campuran aspal panas. 2) Mampu membuat rangkuman hasil evaluasi operator dan crew mesin aspal. 3) Mampu membuat program operator dan crew mesin berdasarkan hasil evaluasi kenerja yang telah di lakukan secara transparan. 4) Dapat membuat laporan hasil kelompok kerja produksi campuran aspal panas berdasarkan hasil evaluasi termasuk langkah yang akan dilakukan sebagai tindak lanjut hasil evaluasi kinerja operator dan crew mesin aspal. Diskusi kelompok: Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta dapat membuat Laporan hasil kelompok kerja produksi campuran aspal panas berdasarkan hasil evaluasi. 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan 1. Menjelaskan tata cara pembuatan laporan hasil kelompok kerja produksi campuran aspal panas. 2. Menjelaskan cara membuat rangkuman hasil evaluasi operator dan crew mesin. 3. Menjelaskan cara membuat program operator dan crew mesin berdasarkan hasil evaluasi kenerja yang telah di lakukan secara transparan. 4. Menjelaskan cara membuat laporan hasil kelompok kerja produksi campuran aspal panas berdasarkan hasil evaluasi termasuk langkah yang akan dilakukan sebagai tindak lanjut hasil evaluasi kinerja operator dan crew mesin aspal. 5. Peragaan: - Cara merangkum hasil evaluasi operator dan crew mesin aspal. - Cara membuat program operator dan crew mesin aspal berdasarkan hasil evaluasi kenerja yang telah di lakukan secara transparan. 1. T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, BPFE yogyakarta 2. Drs. Moekijat, Analisis Jabatan, Mandar Maju Bandung. 3. Buku Serikat Pekerja dari Perusahaan 4. Peraturan tentang SDM/ kepegawai. 5. Peraturan tentang Prosedur karyawan, 6. Formatformat dari untuk karyawan Dilakukan setelah selesai penjelasan dan peragaan yang mencakup seluruh materi sub bab Melakukan evaluasi hasil. Pelaksanaan diskusi kelompok dibimbing 55 mnt 15 mnt** 20 mnt* Halaman: 21 dari 43

1 2 3 4 5 6 7 langsung oleh instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta. Instruktur yang diusulkan untuk Materi Pelatihan Pembinaan Kompetensi Kelompok Kerja Produksi Campuran Aspal Panas i Instruktur Teori: Instruktur Praktek: Catatan : 1. Jam pelajaran indikatif dalam menit 2. *) Pelaksanaan diskusi kelompok dilaksanakan pada akhir penyajian setiap elemen. **) Pelaksanaan peragaan langsung pada penyajian setiap KUK. ***) Pelaksanaan praktik dilakukan pada akhir penyajian setiap elemen, atau pada akhir penyajian seluruh elemen, tergantung pada metoda yang diterapkan. Halaman: 22 dari 43

BAB IV PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA 4.1 Umum Untuk menjaga mutu produksi, harus meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya. Karena dengan hasil produksi yang selalu memenuhi syarat mutu, akan menaikkan kepercayaan masyarakat terhadap tersebut. Dengan demikian sangat perlu untuk melakukan terhadap para petugas, khususnya pelaksana produksi 4.2 Persiapan 4.2.1 Pengumpulan biodata kelompok kerja. a. Penjelasan hubungan pengumpulan data kelompok kerja produksi dan. Seperti kita ketahui bahwa dalam manajemen sumber daya manusia dibagi dalam beberapa bagian diantaranya adalah bagian administrasi kepegawaian dan kepegawaian. Didalam bagian administrasi kepegawaian terdata setiap pegawai diantaranya tentang : Riwayat pekerjaan. Posisi dalam. Klasifikasi. Kualifikasi. Pada bagian kepegawaian mempunyai kegiatan program dari semua karyawan, sehingga semua tugas yang diberikannya sesuai dengan nya. Untuk itu dari bagian pegawai perlu minta biodata semua pegawai dari bagian administrasi kepegawaian, agar dalam pegawai dapat sesuai dengan kualifikasi dan klasifikasinya. Pelaksana produksi dapat mengusulkan kebagian kepegawaian, personil yang yang perlu dibina sesuai dengan klasifikasi dan kualifikasinya. b. Pengumpulan data personel termasuk daftar riwayat pekerjaan dari anggota kelompok kerja. Pelaksana produksi akan menseleksi petugas dari unit kerjanya, dengan meminta data dari bagian administrasi kepegawaian, untuk menentukan jenis program yang diusulkan. Langkah pengumpulan data personel termasuk daftar riwayat pekerjaan : 1) Menseleksi pegawai di unit kerjanya untuk diusulkan ikut program, dengan menseleksi kualitas dan klasifikasinya, 2) Meminta data personel termasuk daftar riwayat pekerjaan dari bagian administrasi kepegawaian, 3) Data personel diarsipkan dalam map dengan nomor dan pengkodean sesuai ketentuan. Halaman: 23 dari 43

c. Identifikasi program karir pegawai proyek yang ditetapkan. Program karir pegawai yang ditetapkan, masih perlu diidentifikasi. Pelaksana produksi memilah-milah dengan beberapa kriteria, diantaranya adalah : 1) Memenuhi persyaratan kualifikasi sesuai ketentuan. 2) Memenuhi persyaratan klasifikasi sesuai ketentuan. 3) Memenuhi persyaratan khusus dibidang produksi aspal sesuai ketentuan. 4) Memenuhi persyaratan penjadwalan, agar pemilihan karyawan yang terkait, tidak mengganggu operasional. d. Identifikasi persyaratan untuk dapat mengikuti uji dalam rangka kelompok kerja produksi campuran aspal panas. Perusahaan perlu untuk karyawan, tetapi tidak harus serentak untuk mengikuti program tersebut. Sudah barang tentu harus dilihat pengaruh dan akibatnya, misalnya : Tidak mengganggu kondisi keuangan. Tidak mengganggu operasional. Tidak mengakibatkan effect sosial. Persyaratan untuk dapat mengikuti uji, perlu diidentifikasi, dalam rangka untuk memudahkan dalam penyiapan program para anggota kelompok kerja. 4.2.2 Identifikasi data kelompok kerja. a. Identifikasi kualifikasi dan klasifikasi setiap personil anggota kelompok kerja produksi berdasarkan data riwayat pekerjaan dan struktur organisasi plant. Pelaksana produksi dapat melakukan identifikasi dari kelompok kerja unit mesin panas, dengan berkoordinasi dengan bagian administrasi kepegawaian. Saat sekarang dengan menggunakan komputer dengan mudah menseleksi dan memilah-milah seluruh karyawan, yang terbagi-bagi menjadi : Unit kerja. Jabatan terakhir. Kualifikasi dan SKA yang dimiliki. Durasi pengalaman di unit terkait. Ijasah terakhir. Reward & punishment. Dengan melihat dari data tersebut dapat memudahkan untuk memilih karyawan yang memenuhi kriteria. b. Penyusunan data personel kelompok kerja berdasarkan kualifikasi dan klasifikasinya. Pada dasarnya pelaksana produksi menyusun kelompok kerja dengan berkoordinasi dengan bagian administrasi kepegawaian. Pelaksana produksi akan ikut membuat data pengusulan yang sesuai dengan kriteria sesuai ketentuan. Halaman: 24 dari 43

Langkah untuk menyusun data personel berdasar kualifikasi dan klasifikasi, sebagai berikut : 1) Pelaksana produksi berkoordinasi dengan bagian administrasi kepegawaian, meminta data kepegawaian dari unit panas. 2) Memilah karyawan dari unit terkait berdasar klasifikasi dan kualifikasi. 3) Memilah-milah untuk keperluan program karir yang sesuai dengan kriteria dengan ketentuan. 4) Mengajukan karyawan yang sesuai dengan kriteria untuk diajukan ke atasan langsung dan tembusan ke bagian kepegawaian. 5) Menyimpan arsip surat pengajuan pada butir 4) diatas didalam map yang sudah sesuai dengan nomor dan pengkodean sesuai ketentuan. c. Pembuatan rencana personil anggota kelompok kerja produksi berdasarkan kualifikasi dan klasifikasi masing-masing anggota kelompok kerja. Seperti sudah dibahas pada bab-bab terdahulu, pada prinsipnya personil harus sesuai dengan kriteria yang dibuat, tetapi untuk pelaksana produksi akan mengusulkan didasarkan pada kualifikasi dan klasifikasi personil yang bersangkutan dilingkungan unit mesin panas. Seorang anggota kelompok kerja yang mempunyai kualifikasi/klasifikasi lebih tinggi dari anggota kelompok yang lain, akan diutamakan mendapat kesempatan lebih dulu untuk mengikuti program, tanpa melihat usia ataupun anggota keluarganya, di lingkungan unit terkait. Langkah-langkah dari pelaksana produksi untuk pembuatan rencana personil, sebagai berikut : 1) Berkoordinasi dengan bagian kepegawaian untuk mendapatkan data kepegawaian 2) Mengidentifikasi data personil 3) Menseleksi personil sesuai kriteria yang sudah menjadi ketentuan 4) Mencari personil dengan klasifikasi dan kualifikasi yang sesuai kriteria 5) Mengusulkan ke atasan langsung, dan tembusan ke bagian kepegawaian. 4.2.3 Rencana Kelompok a. Identifikasi program (pelatihan dan uji ) yang relevan dengan kualifikasi dan klasifikasi anggota kelompok kerja. Dalam program (pelatihan dan uji ) harus yang relevan dengan kualifikasi dan klasifikasi anggota kelompok kerja. Sehingga pelaksana produksi dan atau bagian kepegawaian harus menseleksi anggota kelompok kerja yang sesuai dengan program yang akan diadakan oleh bagian kepegawaian. Atau sebaliknya jika pelaksana produksi membutuhkan anggota kelompok kerja pada posisi kualifikasi dan klasifikasi tertentu, maka pelaksana produksi dapat mengusulkan kepada bagian kepegawaian untuk mengadakan program yang relevan dengan kualifikasi dan klasifikasi tersebut. Halaman: 25 dari 43