Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : Adapun tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah:

dokumen-dokumen yang mirip
Rating Factor Masing-masing Stasiun Kerja

LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara

Presiden Direktur memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: b. Menyusun rencana kerja perusahaan baik yang menyangkut perencanaan

PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II. Activity-Based Management. Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II ACTIVITY BASED MANAGEMENT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

organisasi PT. Cipta Baja Raya sebagai berikut : mengkoordinasikan selutuh kegiatan perusahaan dengan tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 8 STOPWATCH

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 7. work sampling

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah

Lampiran-1: Tabel Westinghouse System's Rating A1 Superskill 0.13 A A B1 Excellent 0.08 B B C1 Good 0.03 C2 0.

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO

WORK SAMPLING. Modul Work Sampling Praktikum Genap 2011/2012 I. TUJUAN PRAKTIKUM

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Lampiran 1: Pembagian Tugas dan Tanggungjawab. Direktur merupakan jabatan tertinggi dari struktur organisasi PT. Bintang

BAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk

PENGUKURAN WAKTU KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Pelat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lampiran 1. Daftar Mesin Pada Proses Produksi dan Pada Mesin Work Shop

Dalam menjalankan proses ini permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya informasi tentang prediksi kebutuhan material yang diperlukan oleh produks

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan dengan prinsip keuntungan dalam bidang ekonomi. Pencapaian

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Mercubuana

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Patrick ( 2001, p407), Rekondisi adalah suatu kegiatan untuk. operasi produksi agar sesuai dengan perencanaan yang ada.

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

MODUL II WORK MEASUREMENT

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

Tugas dan Tanggung Jawab. a. Menetapkan tujuan,visi,dan misi perusahaan. b. Menetapkan kebijakan mutu dan tujuan mutu perusahaan.

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Tabel Allowance Rekomendasi ILO

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR MENGHITUNG WAKTU BAKU PADA PERUBAHAN KEMASAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP UPAH OPERATOR

A. Prosedur Pemesanan dan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III LANDASAN TEORI. pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik.

Struktur Organisasi Perusahaan. Direksi. Manajer Umum

Sistem Produksi. Produksi. Sistem Produksi. Sistem Produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

LAMPIRAN. RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI. Perkembangan organisasi dan perubahan struktur dalam organisasi

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis saat ini sangat berkembang pesat, baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur,

Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan masukan

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Transkripsi:

LAMPIRAN Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggungjawab 1. Presiden Direktur Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : a. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. b. Menyusun strategi manufacturing yang memungkinkan perusahaan menghasilkan produk yang sesuai standard kualitas yang diharapkan. c. Merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan, dan mengawasi seluruh kegiatan perusahaan. d. Mengadakan hubungan dengan pihak luar baik swasta maupun pemerintah yang berhubungan dengan kelancaran perusahaan termasuk membuat tender (transaksi) dengan perusahaan lain. Adapun tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah: Bertanggung jawab atas semua operasional perusahaan serta kontinuitas kegiatan perusahaan. 2. Direktur Pemasaran Tugas dari Direktur Pemasaran adalah merencanakan, menyiapkan serta melaksanakan strategi-strategi pemasaran yang diperlukan untuk meningkatkan penjualan produk. Adapun tanggung jawab dari Direktur Pemasaran adalah: a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran perusahaan.

b. Bertanggung jawab atas peningkatan kuantitas penjualan melalui strategistrategi pemasaran. 3. Direktur Pabrik Tugas dari Direktur Pabrik, antara lain : a. Mengawasi, membina dan meminta pertanggungjawaban dari seluruh kepala bagian di pabrik. b. Menentukan status transformator dengan mendapat masukan dari Kabag bagian Pengujian dan atau Kabag Quality Assurance. Adapun tanggung jawab dari Direktur Pabrik adalah : a. Bertanggung jawab atas semua kegiatan produksi transformator. b. Bertanggung jawab sebagai manajemen representative. c. Melaksanakan rencana kerja operasional pabrik agar berjalan lancar dan memenuhi target. 4. Direktur Keuangan/ADM Tugas dari Direktur Keuangan/ADM, antara lain: a. Merencanakan dan mengawasi penerimaan dan pengeluaran keuangan perusahaan. b. Merencanakan serta mencari sumber-sumber keuangan untuk kelangsungan operasional perusahaan. c. Mengawasi serta mengorganisir semua kegiatan yang berhubungan dengan sistem administrasi di dalam perusahaan. d. Mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja sehubungan dengan peningkatan sumber daya manusia di dalam perusahaan.

Adapun tanggung jawab dari Direktur Keuangan/ADM adalah : a. Bertanggung jawab atas semua aktivitas keuangan perusahaan termasuk juga kegiatan yang berhubungan dengan pembelian barang/bahan baku dalam kegiatan operasional perusahaan. b. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan administrasi guna menunjang kontinuitas operasional perusahaan. c. Berganggung jawab atas kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya manusia dalam perusahaan. 5. Kepala Pemasaran Adapun tugas dari Kepala Pemasaran adalah merencanakan, mengelola, dan melaksanakan strategi-strategi yang diperlukan untuk meningkatkan penjualan produk serta merencanakan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk kegiatan pelayanan pelanggan. Adapun tanggung jawab dari Kepala Pemasaran adalah: a. Bertanggung jawab langsung kepada direktur pemasaran sehubungan dengan pekerjaan bagian pemasaran. b. Bertanggung jawab terhadap peningkatan pelayanan kepada pelanggan melalui kebijakan dan strategi pemasaran. c. Bertanggung jawab terhadap peningkatan kuantitas penjualan melalui strategi pemasaran. 6. Kepala Design Adapun tugas dari Kepala Design, antara lain:

a. Memeriksa semua proses pembuatan transformator agar sesuai dengan desain. b. Memberikan masukan atas setiap adanya perubahan bahan/material yang digunakan. Adapun tanggung jawab dari Kepala Design adalah : a. Membuat desain dan modifikasi desain sesuai dengan surat perintah kerja yang ada. b. Mempersiapkan perhitungan bahan untuk pembuatan transformator yang akan diproduksi. c. Menyiapkan/memberi informasi atas semua barang yang ada dalam persediaan. 7. Kepala Produksi Adapun tugas dari Kepala Produksi adalah, antara lain: a. Mengawasi semua kegiatan proses produksi yang berlangsung dilantai pabrik. b. Menyusun jadwal kegiatan produksi c. Memeriksa laporan produksi harian dan laporan produksi bulanan dari kepala bagian yang dibawahinya untuk diserahkan kepada direktur pabrik. Adapun tanggung jawab dari Kepala Produksi adalah : a. Bertanggung jawab atas seluruh aktivitas proses produksi transformator. b. Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan mesin dan peralatan produksi. c. Mengawasi serta mengarahkan jalannya proses produksi.

8. Kepala Bengkel Adapun tugas dari Kepala Bengkel adalah mengatur dan mengawasi pekerjaan karyawan bagian bengkel sesuai dengan tugasnya masing-masing. Adapun tanggung jawab dari Kepala Bengkel adalah : a. Memastikan pekerjaan dan hasil kerja karyawan di bagian bengkel berjalan dengan baik. b. Memastikan perawatan peralatan dan mesin-mesin yang ada di bengkel berjalan dengan baik. 9. Kepala Proses Akhir Adapun tugas dari Kepala Proses Akhir, antara lain: a. adalah menyatakan transformator tidak layak masuk case bila ada ketidaksesuaian pada transformator. b. mengatur dan mengawasi pekerjaan karyawan bagian proses akhir sesuai dengan tugasnya masing-masing Adapun tanggung jawab dari Kepala Proses Akhir adalah : c. Memastikan semua kegiatan proses akhir produksi transformator berjalan dengan baik. d. Memastikan perawatan fasilitas/peralatan dalam proses akhir berjalan dengan baik. e. Memonitor dan mengevaluasi proses akhir produksi transformator. 10. Kepala Gudang Adapun tugas dari Kepala Gudang, antara lain :

a. Mengajukan surat permohonan untuk kebutuhan bahan/barang yang diperlukan dalam rangka proses produksi. b. Membuat surat jalan/surat lainnya yang diperlukan untuk proses pengeluaran barang atau transformator dari pabrik. c. Melakukan kontrol atas bahan/komponen yang dipakai bagian produksi. Adapun tanggung jawab dari Kepala Gudang adalah : a. Penyimpanan semua bahan baku transformator yang siap dikirim dan memelihara dokumen-dokumen yang berkaitan. b. Melakukan kontrol atas jadwal pengeluaran transformator serta bahan yang diperlukan dalam rangka proses produksi. c. Mengeluarkan tanda penerimaan barang beserta statusnya berdasarkan pemeriksaan bagian QAS. Menentukan tempat penyimpanan setiap bahan baku atau transformator yang diproduksi. Menyiapkan IKA yang diperlukan untuk pekerjaan identifikasi kartu stok/laporan stok serta memelihara segala administrasi terkait. 11. Kepala Pengujian Tugas dari Kepala Pengujian adalah Mereject transformator yang tidak lolos pengujian. Adapun tanggung jawab dari Kepala Pengujian adalah : a. Memastikan semua kegiatan pengujian produksi transformator berjalan dengan baik. b. Melaporkan hasil pengujian transformator kepada kepala QAS. c. Mengeluarkan test report transformator.

12. Kepala QAS (Quality Assurance) Adapun tugas dari Kepala QAS (Quality Assurance), antara lain : a. Menyusun serta menetapkan pedoman mutu serta prosedur bagian quality assurance. b. Memberitahukan kepada direktur pabrik jika tidak ada kesesuaian material. Adapun tanggung jawab dari Kepala QAS (Quality Assurance) adalah : a. Memeriksa, mengawasi serta memonitor seluruh kegiatan produksi transformator. b. Melaporkan proses produksi yang tidak sesuai kepada direktur pabrik. c. Bertanggung jawab atas hasil inspeksi bahan baku dan proses produksi. 13. Kepala Keuangan Adapun tugas dari Kepala Keuangan, antara lain : a. Memelihara arsip-arsip karyawan dan menyusun sistem administrasi yang dibutuhkan. b. Menyusun laporan dan membuat pembukuan atas semua kegiatan keuangan. Adapun tanggung jawab dari Kepala Keuangan adalah : Bertanggung jawab langsung kepada direktur keuangan sehubungan dengan setiap kegiatan finansial perusahaan. 14. Kepala Personalia Adapun tugas dari Kepala Personalia, antara lain : a. Menyelenggarakan urusan tata usaha dan administrasi personil seperti arsip dan data personil, arsip surat keluar dan masuk, registrasi karyawan dan sebagainya.

b. Mengurus kegiatan penerimaan dan pengangkatan karyawan. c. Mengatur urusan pelanggaran dan PHK. d. Mengatur kegiatan yang berhubungan dengan karyawan dan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan berdisiplin. e. Mengadakan administrasi atas transaksi pembelian material maupun penjualan hasil produksi. f. Mengatur surat-surat yang masuk dan yang keluar dari perusahaan. Adapun tanggung jawab dari Kepala Personalia adalah : a. Mengawasi, mengarahkan serta membina personil perusahaan. b. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan serta wawasan personil perusahaan. 15. Kepala Pembelian Adapun tugas dari Kepala Pembelian, antara lain : a. Mendapatkan informasi mengenai persediaan bahan baku/material yang dibutuhkan. b. Mendapatkan informasi atas mutu bahan baku/material yang telah diserahkan oleh supplier. Adapun tanggung jawab dari Kepala Pembelian adalah : a. Melakukan pemilihan dan evaluasi atas supplier. b. Melaporkan setiap kegiatan pembelian kepada pimpinan. c. Mengeluarkan purchasing order (PO).

Lampiran 2. Allowance Berdasarkan Faktor-faktor yang Berpengaruh

Lampiran 3. Penilaian Rating Factor Sistem Westinghouse Factor Keterangan: Cara westinghouse dilakukan dengan mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan kewajaran dan ketidakwajaran pada saat bekerja. Penentuan performance rating menggunakan sistem westinghouse yaitu :

a. Keterampilan (Skill) Untuk keperluan penyesuaian keterampilan, dapat dibagi menjadi 6 (enam) kelas dengan ciri ciri dari setiap kelas adalah sebagai berikut : SUPER SKILL: 1. Secara bawaan cocok sekali dengan pekerjaannya. 2. Bekerja dengan sempurna. 3. Tampak seperti telah terlatih dengan sangat baik. 4. Gerakan gerakan halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk diikuti. 5. Kadang kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin. 6. Perpindahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau terlihat karena lancarnya. 7. Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencanakan tentang apa yang dikerjakan (sudah sangat otomatis). 8. Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja yang baik. EXCELLENT SKILL: 1. Percaya pada diri sendiri. 2. Tampak cocok dengan pekerjaannya. 3. Terlihat telah terlatih baik. 4. Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran pengukuran atau pemeriksaan. 5. Gerakan gerakan kerjanya beserta urutan urutannya dijalankan tanpa kesalahan. 6. Menggunakan peralatan dengan baik. 7. Bekerjanya cepat tetapi halus. 8. Bekerja berirama dan terkoordinasi. GOOD SKILL: 1. Kualitas hasil baik. 2. Bekerjanya tampak lebih baik dari pada kebanyakan pekerja pada umumnya.

3. Dapat memberi petunjuk petunjuk pada pekerja lain yang keterampilannya lebih rendah. 4. Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap. 5. Tidak memerlukan banyak pengawasan. 6. Tiada keragu raguan. 7. Bekerjanya stabil. 8. Gerakan gerakannya selalu terkoordinasi dengan baik. 9. Gerakan gerakannya cepat. AVERAGE SKILL: 1. Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri. 2. Gerakannya cepat tapi tidak lambat. 3. Terlihat adanya pekerjaan pekerjaan yang direncanakan. 4. Tampak sebagai pekerja yang cakap. 5. Gerakan gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu raguan. 6. Mengkoordinasi tangan dan pikiran dengan cukup baik. 7. Tampak cukup terlatih dan karenanya mengetahui seluk beluk pekerjaannya. 8. Bekerjanya cukup teliti. 9. Secara keseluruhan cukup memuaskan. FAIR SKILL: 1. Tampak terlatih tetapi belum cukup baik. 2. Mengenal peralatan dan lingkungan secukupnya. 3. Terlihat adanya perencanaan perencanaan sebelum melakukan gerakan. 4. Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup. 5. Tampaknya seperti tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan dipekerjaan tersebut sejak lama. 6. Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu yakin. 7. Sebagian waktu terbuang karena kesalahankesalahan sendiri. 8. Jika tidak bekerja sungguh sungguh outputnya akan sangat rendah.

9. Biasanya tidak ragu ragu dalam menjalankan gerakan gerakannya. POOR SKILL 1. Tidak bisa mengkoordinasikan tangan dan pikiran. 2. Gerakan gerakannya kaku. 3. Kelihatan ketidakyakinannya pada urutan urutan gerakan. 4. Seperti tidak terlatih untuk pekerjaan yang bersangkutan. 5. Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaannya. 6. Ragu ragu dalam menjalankan gerakan gerakan kerja. 7. Sering melakukan kesalahan kesalahan. 8. Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri. 9. Tidak bisa mengambil inisiatif sendiri. b. Usaha (Effort) Sistem westinghouse membagi 6 (enam) kelas usaha dengan ciri cirinya sebagai berikut: EXCESSIVE EEFORT: 1. Kecepatan sangat berlebihan. 2. Usahanya sangat bersungguh sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya. 3. Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja. EXCELLENT EFFORT: 1. Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi. 2. Gerakan gerakan lebih ekonomis daripada operator operator biasa. 3. Penuh perhatian pada pekerjaannnya. 4. Banyak memberi saran saran. 5. Menerima saran saran dan petunjuk dengan senang hati. 6. Percaya kepada kebaikan maksud pengukuran waktu. 7. Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari.

8. Bangga atas kelebihannya. 9. Gerakan gerakan yang salah sangat jarang sekali terjadi. 10. Bekerjanya sistematis. 11. Karena lancarnya, perpindahan dari suatu elemen ke elemen lain tidak terlihat. GOOD EFFORT: 1. Bekerja berirama. 2. Saat saat mengaggur sangat sedikit, bahkan kadang kadang tidak ada. 3. Penuh perhatian pada pekerjaannya. 4. Senang pada pekerjaannya. 5. Kecepatannya baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari. 6. Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu. 7. Menerima saran saran dan petunjuk petunjuk dengan senang hati. 8. Dapat memberi saran saran untuk perbaikan kerja. 9. Tempat kerjanya diatur baik dan bersih. 10. Menggunakan alat alat yang tepat dengan baik. 11. Memelihara dengan baik kondisi peralatan. AVERAGE EFFORT: 1. Tidak sebaik good, tetapi lebih baik dari poor. 2. Bekerja dengan stabil. 3. Menerima saran saran tetapi tidak langsung melaksanakannya. 4. Set up dilaksanakan dengan baik. 5. Melakukan kegiatan kegiatan perencanaan. FAIR EFFORT: 1. Saran saran perbaikan diterima dengan kesal. 2. Kadang kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya. 3. Kurang sungguh sungguh.

4. Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya. 5. Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku. 6. Alat alat yang dipakainya tidak selalu yang terbaik. 7. Terlihat adanya kecendrungan kurang perhatian pada pekerjaannya. 8. Terlampau hati hati. 9. Sistematika kerjanya sedang sedang saja. 10. Gerakan gerakannya tidak terencana. POOR EFFORT: 1. Banyak membuang buang waktu. 2. Tidak memperhatikan adanya minat bekerja. 3. Tidak mau menerima saran saran. 4. Tampak malas dan lambat bekerja. 5. Malakukan gerakan gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat alat dan bahan bahan. 6. Tempat kerjanya tidak diatur dengan baik. 7. Tidak perduli pada cocok atau baik tidaknya 8. peralatan yang dipakai. 9. Mengubah ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur. 10. Set up kerjanya terlihat tidak baik. c. Kondisi kerja (Condition) Kondisi kerja adalah kondisi fisik lingkungan seperti keadaan pencahayaan, temperatur dan kebisingan ruangan. Bila keterampilan, usaha dan konsistensi merupakan apa yang dicerminkan operator maka kondisi kerja merupakan sesuatu yang harus diterima apa adanya oleh operator tanpa banyak kemampuan merubahnya. Oleh sebab itu faktor kondisi sering disebut sebagai faktor manajemen, karena pihak inilah yang dapat merubah atau memperbaikinya.

d. Konsistensi (Consistency) Konsistensi merupakan faktor yang perlu diperhatikan karena setiap pengukuran waktu tidak semuanya sama, waktu penyelesaian yang ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus ke siklus lainnya.