ANALISA SINYAL DAN SISTEM TE 4230



dokumen-dokumen yang mirip
SINYAL SISTEM SEMESTER GENAP S1 SISTEM KOMPUTER BY : MUSAYYANAH, MT

2. Sinyal Waktu-Diskret dan Sistemnya

SINYAL DAN SISTEM DALAM KEHIDUPAN

RepresentasiSistem. (b) Sistem dengan sinyal input dan sinyal output banyak(lebih dari satu)

TE Sistem Linier

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan Belajar 1. Peserta mengetahui definisi, representasi matematis, dan pengertian dasar tentang sinyal, sistem, dan pemrosesan sinyal

PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 1 ISYARAT DAN SISTEM

Untai Elektrik I. Waveforms & Signals. Dr. Iwan Setyawan. Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana. Untai 1. I. Setyawan.

BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. -

Karena deret tersebut konvergen pada garis luarnya, kita dapat menukar orde integrasi dan penjumlahan pada ruas kanan.

BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. -

BAB II LANDASAN TEORI

SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014

SISTEM WAKTU DISKRIT, KONVOLUSI, PERSAMAAN BEDA. Pengolahan Sinyal Digital

Bab 1 Pengenalan Dasar Sinyal

By : MUSAYYANAH, S.ST, MT

MATERI PENGOLAHAN SINYAL :

Rangkaian Listrik Arus dan Tegangan AC Sinusoidal dan Phasor

MODUL 2 PEMBANGKITKAN SINYAL

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM

HAND OUT EK. 353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

Bab III Respon Sinusoidal

PENGENALAN KONSEP DASAR SINYAL S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

Fungsi dan Sinyal. Slide : Tri Harsono PENS - ITS. 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

KONSEP FREKUENSI SINYAL WAKTU KUNTINYU & WAKTU DISKRIT

SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014

KERANGKA BAHAN AJAR. Mata Kuliah : Sistem Linier Semester: 3 Kode: TE-1336 sks: 3 Jurusan : Teknik Elektro Dosen: Yusuf Bilfaqih

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Transformasi Fourier 3.4 Transformasi Fourier

Pengolahan Sinyal Digital

DERET FOURIER. 1. Pendahuluan

REPRESENTASI ISYARAT ISYARAT FOURIER

1. Sinyal adalah besaran fisis yang berubah menurut. 2. X(z) = 1/(1 1,5z 1 + 0,5z 2 ) memiliki solusi gabungan causal dan anti causal pada

PENGOLAHAN SINYAL DAN SISTEM DISKRIT. Pengolahan Sinyal Analog adalah Pemrosesan Sinyal. bentuk m dan manipulasi dari sisi sinyal dan informasi.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STMIK PARNA RAYA MANADO TAHUN 2010

Deret Fourier untuk Sinyal Periodik

TKE 3105 ISYARAT DAN SISTEM. B a b 2 S i s t e m. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

Model Matematis, Sistem Dinamis dan Sistem Kendali

Isyarat dan Sistem. Sistem adalah sebuah proses yang menyusun isyarat input x(t) atau x[n] ke isyarat output y(t) atau y[n].

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Rencana Pembelajaran Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknologi Elektro INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Model Matematika dari Sistem Dinamis

SIMULASI HASIL PERANCANGAN LPF (LOW PASS FILTER) DIGITAL MENGGUNAKAN PROTOTIP FILTER ANALOG BUTTERWORTH

BAB IV DERET FOURIER

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Random Process

Invers Transformasi Laplace

I. SISTEM KONTROL. Plant/Obyek. b. System terkendali langsung loop tertutup, dengan umpan balik. sensor

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL I SINYAL WAKTU DISKRIT. X(n) 2 1,7 1,5

STMIK AMIKOM PURWOKERTO PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. Transformasi Citra ABDUL AZIS, M.KOM

Aplikasi Deret Fourier (FS) Deret Fourier Aplikasi Deret Fourier

Spektrum dan Domain Sinyal

Deret Fourier dan Respons Frekuensi

Bab Persamaan Beda dan Operasi Konvolusi

Matematika Dasar FUNGSI DAN GRAFIK

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot

Ikhtisar Sinyal dan Sistem Linier

Analisis Sinusoida. Dibuat Oleh : Danny Kurnianto Diedit oleh : Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

HAND OUT EK. 462 SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

Modul 1 : Respons Impuls dan Deret Fourier

BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. PSD Bab I Pendahuluan 1

Analisis Ajeg dari Sinusoidal

Modul 1 : Respons Impuls

KONSEP SINYAL. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani February EL2032 Sinyal dan Sistem

BAB II KAJIAN TEORI. pada penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema, dan

DERET FOURIER DAN APLIKASINYA DALAM FISIKA

3. Analisis Spektral 3.1 Analisis Fourier

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 1 Sinyal Deterministik

Design FIR Filter. Oleh: Tri Budi Santoso Group Sinyal, EEPIS-ITS

KATA PENGANTAR. Bandung, Februari Penyusun. Janulis P.Purba. iii

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : TEORI DAN ANALISA SISTEM LINIER / IT SEMESTER / SKS : III / 2

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB ) MATA KULIAH / SEMESTER : ANALISIS SISTEM LINIER / 3 KODE / SKS / SIFAT : IT / 3 SKS / LOKAL

(2) dengan adalah komponen normal dari suatu kecepatan partikel yang berhubungan langsung dengan tekanan yang diakibatkan oleh suara dengan persamaan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN EK.353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

Signal Models {Rangkaian Elektrik} By: Gutama Indra Gandha, M.Eng Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro

BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK

Deret Fourier. Slide: Tri Harsono PENS ITS Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

Isyarat. Oleh Risanuri Hidayat. Isyarat. Bernilai real, skalar Fungsi dari variabel waktu Nilai suatu isyarat pada waktu t harus real

BAB III METODE PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN DATA SEISMOELEKTRIK. palu. Dari referensi pengukuran seismoelektrik di antaranya yang dilakukan oleh

I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde 1 (Review)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transformasi Laplace

PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu

(GBPP) BARU JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNDIP

MODUL 7 TRANSFORMASI FOURIER DISKRIT

BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI

SINYAL TEAM DOSEN. Signal&System Prodi Telekomunikasi Polsri 1

State Space(ruang keadaan)

TRANSFORMASI LAPLACE. Matematika Lanjut 2. Achmad Fahrurozi-Universitas Gunadarma

Isyarat dan Sistem TE200

Analisa Response Waktu Sistem Kendali

BAB III PEMODELAN MIMO OFDM DENGAN AMC

Transkripsi:

ANALISA SINYAL DAN SISTEM TE 430 TUJUAN: Sinyal dan Sifat-sifat Sinyal Sistem dan sifat-sifat Sisterm Analisa sinyal dalam domain Waktu Analisa sinyal dalam domain frekuensi menggunakan Tools: Transformasi Fourier Transformasi Laplace Transformasi Z SISTEM EVALUASI 1. TUGAS 0%. QUIZ 0% 3. UJIAN TENGAH SEMESTER 30% 4. UJIAN AKHIR SEMESTER 30% Referensi: Signal and System, Oppenheim Dan text book lain yang berkaitan dengan Analisa Sinyal dan Sistem

BAB I SINYAL Sinyal : kuantitas fisik yang berubah terhadap waktu, ruang atau terhadap variabel-variabel independen lainnya. Secara matematis, sinyal dijelaskan sebagai suatu fungsi dari satu atau lebih variabel bebas. Klasifikasi Sinyal 1. Sinyal Multikanal dan Sinyal multidimensi Sinyal Multikanal S k (t) dimana k=1,,3, merupakan sinyal dari sensor/sumber ke-k yang merupakan fungsi waktu, maka: merupakan vektor multikanal 3 Sinyal Multidimensi Apabila sinyal tergantung dari lebih dari 1 variabel bebas, maka sinyal tsb disebut dengan sinyal multidimensi. Sinyal Waktu Kontinyu dan Sinyal Waktu Diskrit Sinyal Waktu kontinyu merupakan argument real fungsi real x(t) dimana t dapat bernilai real sembarang x(t) mungkin bernilai 0 untuk range nilai t tertentu yang diberikan Sinyal Waktu Diskrit merupakan fungsi dari argument yang hanya bernilai pada bagian diskrit dari waktu x[n] dimana n {...-3,-,-1,0,1,,3...} 4 Nilai x bisa real ataupun complex

3. Sinyal Periodik dan tidak Periodik Sinyal x(t) periodik dengan perioda t (t>0) jika dan hanya jika x(t+t) = x(t) untuk setiap t Jika tidak ada nilai T yang memenuhi persamaan di atas sinyal dikatakan tidak periodik. Contoh: x(n) = Asin πf 0 n f = 0 Sinyal di atas akan periodik apabila f 0 bernilai rasional, ini berarti: dimana k dan N adalah integer Energi sinyal periodik x(n) dalam satu perioda, 0 < n < T-1, finite apabila x(n) bernilai finite dalam perioda tersebut. Daya rata-rata dari sinyal periodik adalah finite dan nilainya sama dengan daya rata-rata pada satu perioda. Jadi power dari sinyal periodik dengan perioda T dan mempunyai nilai finite adalah: 1 1 P = N x( n) N 5 n= 0 k N 4. Sinyal Bernilai Kontinyu dan Sinyal Bernilai Diskrit Sinyal bernilai kontinyu: sinyal yang mempunyai seluruh harga yang mungkin pada range yang finite maupun infinite. Sinyal bernilai diskrit: Sinyal yang hanya mempunyai harga pada range finite. 6 TKE-505-BAB I

5. Sinyal simetris (genap) dan tidak simetris (ganjil) Suatu sinyal berharga real x(t) disebut simetris (genap) jika: x(-t) = x(t) sedangkan suatu sinyal disebut tidak simetris (ganjil) apabila: x(-t) = -x(t) Jika x(t) adalah ganjil, maka x(0)=0 7 x e x o 1 ( t) = t 1 ( t) = x( t) x( t) [ x( t) + x( )] [ ] x( t) = x ( t) x ( t) e + o 15

6. Sinyal Deterministik dan Sinyal Acak Sinyal Deterministik - Sinyal dapat dimodelkan secara matematis - Dapat diprediksi nilainya Sinyal Acak - Sinyal yang tidak dapat dimodelkan secara matematis - Nilainya tidak dapat diprediksi Beberapa bentuk Sinyal A Sinyal Sinusoida Waktu Kontinyu x a ( t) = Acos( Ωt + θ ),- <t< (1.1) (1.) - <t< (1.3) x a ( t) = Acos(π Ft + θ ) dimana: 8 Ω = πf - A= Amplituda, frekuensi (rad/s), phasa (rad) - F (cycles/s) Hertz A Tp=1/F t Sifat-sifat sinyal sinusoida analog: 1. Untuk setiap nilai tertentu frekuensi F, x a (t) periodik. Dapat dilihat dari: x a (t-t p ) = x a (t) dimana T p =1/F adalah perioda sinyal sinus.. Sinyal waktu kontinyu yang mempunyai frekuensi berbeda adalah berbeda satu sama lain. 3. Peningkatan frekuensi F akan meningkatkan rate osilasi sinyal. Hubungan yang dapat dijelaskan pada sinyal sinusoida menggunakan sinyal exponensial compleks adalah: j( Ωt +θ ) xa ( t) = Ae (1.4) Euler identity ± φ e j = cosφ ± j sinφ (1.5) Frekuensi : - kuantitas secara fisik bernilai positif. - Jumlah cycle per unit waktu pada sinyal periodik Frekuensi berharga negatif hanya untuk penyelesaian matematis. 9

Substitusi persamaan 1.4 dan 1.5 pers. 1.1 j( Ωt + θ ) j( Ωt + θ ) x a ( t) = Acos( Ωt + θ ) = e + e (1.6) 10 A Dapat dilihat dari persamaan 6 bahwa sinyal sinus dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan dua buah sinyal eksponensial complex-conjugate dengan amplituda yang sama Phasor. B Sinyal Sinusoida Waktu Diskrit x a ( n) = Acos( ω n + θ ) Dimana: A = amplituda n = jumlah sample ω = πf x a ( n) = Acos(π fn + θ ) A, - <t< (1.7) ω = frekuensi (rad/sample) θ = phasa (rad), - <t< (1.8) Sifat-sifat: 1. Sinyal Sinusoida waktu diskrit hanya periodik pada frekuensi f bernilai rasional. Perioda N (N>0), x(n+n) = x(n) untuk setiap n (1.9). Nilai terkecil dari N disebut dengan perioda dasar. Untuk sinusoid dengan frekuensi f o akan periodik apabila: Im A/ A/ Ωt+θ Ωt+θ Re Deret unit sample dinotasikan sebagai δ(t)/δ(n) dan didefinisikan sebagai: 1, δ (n) untuk n =0 0, untuk n 0.1.5 Dengan kata lain bahwa deret unit sample adalah sinyal dimana bernilai 0 untuk setiap n selain n=0 dimana nilainya adalah 1. Sinyal ini kadang disebut dengan sinyal impulse yang ada pada waktu kontinyu. 3 Sinyal Unit Step dinotasikan sebagai u(t) atau u(n) dan didefinisikan sebagai: 1, untuk ( n) 0, untuk n 0 u.1.6 n < 0 11

4. Sinyal Unit Ramp u r n, ( n) 0, untuk untuk n 0 n < 0 5. Sinyal Exponential x( n) = a n untuk setiap n 1 apabila a bernilai kompleks maka a re dimana r dan θ adalah parameter, selanjutnya x(n) menjadi: jθn n x( n) = re = r (cos θn + j sin θn) jθ 13

SISTEM Sistem adalah suatu alat atau algoritma yang beroperasi pada pada sinyal waktu kontinyu/diskrit (input), menurut beberapa aturan yang dibuat, untuk menghasilkan sinyal waktu kontinyu/diskrit dengan bentuk lain (output atau respons) sistem tersebut. Secara umum dinyatakan: [ x( )] y( t) T t dimana T adalah simbol trasformasi. Deskripsi Sistem Input-Output Menggunakan ekspresi matematis yang menjelaskan hubungan antara sinyal input dan output ( input-output relationship). Detail struktur di dalam sistem diabaikan. Cara untuk mengetahui sistem itu hanya dengan memberikan input dan melihat outputnya. 16 [ x( )] y( n) T n Klasifikasi Sistem 1. Sistem Statik VS Sistem Dinamik Suatu sistem waktu diskrit dikatakan static (memoryless) jika output pada tiap n hanya tergantung pada sample input pada waktu yang sama. Suatu sistem waktu diskrit dikatakan dinamik (mempunyai memory) apabila output sistem waktu n ditentukan oleh sample input pada interval dari n-n sampai dengan N. 17 Contoh: Sistem Statik y(n) = ax(n) y(n) = nx(n) + bx 3 (n) Sistem Dinamik y(n) = x(n) + 3x(n-1)

y( n) = n x( n k ) k = 0 Secara umum dua buah sistem ini didefinisikan sebagai: [ x( n n] y ( n) = T ), Sistem tidak berubah terhadap waktu (time-invariant) VS Sistem berubah terhadap waktu (time-variant) Teorema: Suatu sistem T adalah time invariant atau shift invariant jika dan hanya jika berlaku T{ x( t τ )} = y( t τ ) T{ x( n k )} = y( n k ) Untuk setiap sinyal input x(n)/x(t) dan setiap pergeseran waktu τ atau k. 18 Untuk menentukan apakah suatu sistem time invariant diperlukan suatu test: 1. Beri masukan x(t)/x(n) tertentu ke sistem yang akan diuji sehingga menghasilkan output y(t)/y(n).. Selanjutnya beri masukan x(t)/x(n) tersebut tetapi dengan delay k, dan hitung kembali outputnya. 3. Apabila y(n,k) = y(n-k) untuk seluruh harga k yang mungkin, maka sistem tersebut adalah time invariant. Jika output, walaupun untuk satu nilai k, maka sistem tersebut adalah time variant. 19

3. Sistem Linier VS Nonlinier Sistem linier yaitu sistem yang secara umum memenuhi prinsip superposisi. Teorema: Suatu sistem dikatakan linier jika dan hanya jika berlaku: [ a x n) + a x ( n) ] = a T[ x ( n)] a T[ x ( )] T + 1 1( 1 1 n (..6) untuk setiap nilai x 1 (n) dan x (n) sembarang dan a 1 dan a sembarang. 0 1

Representasi grafis prinsip Superposisi. T linier jika dan hanya jika y(n) = y (n) 4. Sistem Stabil dan tidak Stabil Teorema: Sistem sembarang disebut BIBO stabil jika dan hanya jika setiap input yang terbatas menghasilkan output yang terbatas pula. (..7) x ( n) M < y ( n) M < x 5. Sistem Kausal dan tidak Kausal Sistem disebut kausal apabila outputnya hanya tergantung dari nilai input sekarang dan atau sebelumnya Catatan: setiap sistem memoryless adalah kausal, tapi tidak berlaku sebaliknya. y Interkoneksi Sistem Suatu sistem dapat diinterkoneksikan menjadi suatu sistem yang lebih besar. Ada dua cara untuk mengkoneksikan, yaitu cascade (seri) dan parallel, yang direpresentasikan seperti gambar di bawah ini. 3