Optimalisasi Manfaat Kerjasama Internasional untuk Meningkatkan Kualitas Perguruan Tinggi Padang, 29 Maret 2018
Tantangan untuk Peningkatan Daya Saing Bangsa 2
Globalisasi terhadap dunia Pendidikan Tinggi Globalisasi adalah suatu phenomena terhadap meningkatnya hubungan global yang meliputi ekonomi, budaya, dan perubahan sosial (OECD, 2009). Perguruan tinggi diharapkan sebagai tempat yang dapat menghasilkan tenaga kerja yang mumpuni/ahli serta berkontribusi dalam penelitian dan inovasi. Perguruan tinggi juga diharapkan dapat mempercepat saling memahami dan membantu dalam membangun jejaring global untuk masa depan yang lebih baik. Dinamika terhadap pertukaran informasi, ide, teknologi, bahkan mahasiswa dan dosen telah mengubah lingkungan akademik pada pendidikan tinggi. Directorate General of Higher Education Ministry of Education and Culture
Hal ini telah mengakibatkan meningkatnya kolaborasi /kerjasama antar perguruan tinggi secara global. Perubahan global pada dunia pendidikan tinggi diantaranya berupa : Mobilitas mahasiswa/staf pengajar; Penelitian bersama (International Joint Research; Joint/double degree Quality assurance semakin menjadi perhatian. dll Directorate General of Higher Education Ministry of Education and Culture
Indonesia juga aktif berpartisipasi dalam meningkatkan kerjasama pendidikan tinggi dalam APEC (Asia Pacific Economies Cooperation) Forum. Salah satu kebijakan yang didorong di APEC adalah Cross-border Education Cooperation on Higher Education, yang meliputi: a. Peningkatan mobilitas mahasiswa b. Peningkatan mobilitas peneliti c. Peningkatan mobilitas Penyedia Layanan pendidikan (Education Providers) d. Peningkatan kerjasama bilateral yang sudah ada Directorate General of Higher Education Ministry of Education and Culture
Prioritas Kebijakan dan Strategi dalam Internasionalisasi Pendidikan Tinggi Outgoing mobility opportunities for students (study, internships etc) International student exchanges and attracting international students World Africa Asia- Pacific Euro pe Latin America & Caribbean Midd le East North Ameri ca 44% 29% 40% 49% 45% 18% 43% 43% 27% 50% 45% 29% 35% 42% International research collaboration 40% 46% 52% 41% 35% 32% 23% Strengthening international/intercultural 31% 29% 33% 30% 27% 25% 40% content of curriculum Joint and dual/double degree programmes 30% 24% 27% 35% 27% 30% 17% Outgoing mobility options for faculty/staff 29% 24% 24% 35% 33% 18% 14% International development and capacity building Projects 17% 27% 14% 17% 13% 22% 18% Hosting international scholars 17% 22% 18% 13% 23% 20% 16% Internationalization at home 15% 10% 15% 17% 11% - 18% Foreign language teaching as part of the Curriculum 14% 7% 6% 17% 15% 5% 9% Source: Egron-Polak & Hudson (2010) in BEELEN, Jos (2011). Internationalisation at Home in a Global Perspective: A Critical Survey of the 3 rd Global Survey Report of IAU. In: Globalisation and Internationalisation of Higher Education
Alasan terhadap Internasionalisasi Pendidikan Tinggi Improve student preparedness for a globalized/internationalized world Internationalize curriculum and improve academic quality Enhance international profile and reputation Strengthen research and knowledge capacity Production Increase the number, broaden and diversify source of students Broaden and diversify source of faculty/staff Increase faculty intercultural understanding* World Africa Asia- Pacific Euro pe Latin America & Caribbean Midd le East North Ameri ca 30% 19% 31% 27% 39% 22% 39% 17% 15% 17% 16% 18% 16% 17% 15% 13% 14% 20% 6% 17% 9% 14% 24% 15% 13% 16% 22% 8% 9% 8% 7% 10% 4% 5% 17% 4% 3% 6% 4% 3% 10% 2% 3% 3% 4% 2% 5% 6% 2% Source: Egron-Polak & Hudson (2010) in BEELEN, Jos (2011). Internationalisation at Home in a Global Perspective: A Critical Survey of the 3 rd Global Survey Report of IAU. In: Globalisation and Internationalisation of Higher Education
Menghasilkan tingkat kompetisi yang kuat melalui pengelolaan program pengembangan kapasitas lembaga secara strategis, baik bersifat akademik maupun nonakademik; Mendesain bentuk promosi yang baik yang menarik perhatian dan memberikan gambaran yang kuat terhadap institusi ;
Program, Target dan Strategi Ristek-Dikti 8
Program dan Indikator Utama IKP : Jumlah Perguruan Tinggi Masuk Top 500 Dunia Jumlah Perguruan Tinggi Berakreditasi A Jumlah STP Jumlah Pusat Unggulan Inovasi LEMBAGA YG BERKUALITAS IKP : Jumlah Produk Inovasi INOVASI Program Penguatan Inovasi Program Penguatan Kelembagaan IKP : Jumlah HKI yang Didaftarkan Jumlah Publikasi Internasional Jumlah Prototipe R & D PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAYA SAING Program Penguatan Sumber Daya SUMBERDAYA BERKUALITAS Program Penguatan Riset dan Pengembangan TENAGA TERAMPIL DIKTI Indikator Daya Saing : Indeks Inovasi Indeks Dikti IKP : Jumlah Dosen Berkualifikasi S3 Jumlah SDM Litbang Berkualifikasi Master dan Doktor Jumlah Sarpras Litbang dan Dikti yang Direvitalisasi Program Pembelajaran dan Kemahasiswaanan IKP : APK PT % Mahasiswa Dilatih Kewirausahaan % Lulusan bersertifikat kompetensi 8
Prioritas Sasaran Strategis Dikti 2010-2014 2015-2019 AKSES MUTU RELEVANSI DAYA SAING TATA KELOLA MUTU RELEVANSI AKSES DAYA SAING TATA KELOLA Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi Merupakan Prioritas Pertama Dari Rencana Strategis Dikti 2015-2019 11
Program Peningkatan Mutu Kriteria penilaian QS WUR Faculty/student ratio; 20% Employer reputation; 10% Citation per faculty; 20% Other; 0,1 International student ratio; 5,00% International staff ratio; 5,00% Academic reputation; 40%
Aspek & bobot setiap Indikator dalam Klasterisasi PT Indonesia 2017 Aspek Indikator yang digunakan Kode Bobot Sumberdaya Manusia (30%) Persentasi dosen berpendidikan S3 A1 0.33 Persentase dosen dalam jabatan Lektor Kepala dan Guru Besar A2 0.33 Rasio mahasiswa terhadap dosen A3 0.33 Akreditasi Institusi BAN-PT B1 0.35 Kelembagaan (28%) Akreditasi program studi BAN-PT B2 0.55 Jumlah program studi terakreditasi internasional B3 0.05 Jumlah mahasiswa asing B4 0.05 Kemahasiswaan (12%) Kinerja kemahasiswaan C1 1.00 Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (30%) Kinerja penelitian D1 0.45 Kinerja pengabdian kepada masyarakat D2 0.30 Jumlah artikel ilmiah terindeks per jumlah dosen D3 0.25
Hasil Klaterisasi Perguruan Tinggi Indonesia tahun 2017 PERGURUAN TINGGI NON-POLITEKNIK PERGURUAN TINGGI POLITEHNIK KELOMPOK JUMLAH SDM Nilaii Rataan KELEM- BAGAAN PENELI- TIAN KEMAHA- SISWAAN SKOR Rataan JUMLAH SDM Nilai Rataan KELEM- BAGAAN PENELI- TIAN KEMAHA- SISWAAN SKOR Rataan Klaster 1 14 3,56 3,62 2,62 1,78 3,08 10 2,69 2,96 0,81 0,27 1,91 Klaster 2 78 2,75 3,05 1,12 0,30 2,05 19 1,90 2,58 0,51 0,09 1,46 Klaster 3 691 1,56 2,47 0,27 0,07 1,25 53 1,01 2,08 0,20 0,07 0,95 Klaster 4 1.989 0,85 1,39 0,07 0,02 0,67 54 0,79 1,28 0,08 0,03 0,62 Klaster 5 290 0,19 0,01 0,02 0,01 0,07 52 0,26 0,43 0,04 0,01 0,21 RATAAN 3.062 1,01 1,56 0,15 0,04 0,79 188 0,92 1,49 0,19 0,05 0,75
Hasil Klasterisasi Universitas Gadjah Mada Tahun 2017
Rencana Strategis 2
Mendorong dan memfasilitasi internasionalisasi pendidikan tinggi melalui: Peningkatan jumlah mahasiswa asing, program2 internasional, dan pertukaran staf/dosen; Aplikasi perijinan mahasiswa asing secara online (ijinbelajar.dikti.go.id) Penyediakan Aplikasi Laporan kerjasama perguruan tinggi secara online (ijinbelajar.dikti.go.id/kerjasama) Integrasi Sistem Izin Mahasiswa Asing dan Persetujuan Student Visa Mendorong dan memfasilitasi Perguruan Tinggi yang bermutu (excellent) melalui : Memperkuat perguruan tinggi yang sudah dikenal secara international => WCU Peningkatan kualitas perguruaan tinggi berupa peingkatan akreditasi institusi dan program studi Menularkan kemampuan yang dimiliki oleh perguruan tingi yang baik kepada yang lain => Forum KUI; Forum Forwarek Kerjasama; dll Menciptakan lingkungan yang memiliki daya saing dalam melakukan kerjasama Menyebarluaskan informasi tentang adanya dana hibah yang bersifat kompetisi : BFKSI; PKKUI; Hibah Konsorsium; dll Mendukung berbagai kerjasama baik berskala nasional maupun internasional Menyiapkan program penguatan kelembagaan bagi perguruan tingi yang lemah : Lokakarya Peningkatan Akreditasi PT; Bimbingan teknis kerjasama
Mendorong dan memfasilitasi kerjasama internasional bid akademik: Pengembangan kurikulum Joint program: Double degree, Joint degree, Credit Transfer/Credit Earning; Regional/international accreditation & recognition Joint research & publications Mendorong inisiasi pertukaran staf/dosen(reciprocal) Mempromosikan Perguruan Tinggi Indonesia => NAFSA, EAIE, APAIE, IHEE Berpartisipasi dalam regional and internasional event : Joint Working Group => UK, Japan, Taiwan, Australia, Perancis, etc
Memperbanyak dana penelitian National subscription of e-journal database Riset Prioritas Nasional, dll Researcher, Innovator & Engineer Meningkatkan profile & Kemampuan staff: Internationalization of publication Internationalization of national journal sabbatical /post doc overseas Overseas scholarship Memanfaatkan ICT guna peningkatan kualitas dan akses => Aplikasi Online Informasi Perguruan Tinggi Indonesia melalui Pemetaan KlasterisasiPerguruan Tinggi Indonesia berdasarkan kualitas SDM, Kelembagaan,Penelitian dan Kemahasiswaan yang dapat diakses melalui laman http://pemeringkatan.ristekdikti.go.id Beasiswa bagi mahasiswa asing (Beasiswa KNB dan Beasiswa Darmasiswa). World Class University
a. ASEAN International Mobility for Students (AIMS) b. Erasmus Plus c. New Colombo Plan d. Re-inventing Japan => Global 30 Suiji e. Summer Course Programs f. Joint/Double Degree, Credit Transfer/Credit Earning g. Pertukaran Mahasiswa Nusantara (Permata)
Program Gelar Bersama (Joint Degree) Dilakukan sekurang-kurangnya oleh dua PT Program studi sama, jenjang sama Menghasilkan satu gelar S-1 atau S-2 Harus memperhatikan kedekatan bidang ilmu (bidang serumpun); Kesetaraan akreditasi PTDN dan PTLN sekurang-kurangnya B atau kategori baik ; Kerjasama harus bersifat Reciprocal Hak cipta atas kurikulum, HAKI (paten), legalisasi ijazah, dan hal lain yang bersifat fundamental wajib dituangkan dalam MOA Mahasiswa menjalankan Gelar Bersama apabila telah menempuh beban studi kurikulum inti sesuai dengan kompetensi utama, atau telah menempuh beban studi sedikitnya 50% dari total beban studi yang dipersyaratkan di PT asal Lulusan program Gelar Bersama memperoleh dua ijazah (diploma) yang diterbitkan oleh PT asal dan PT mitra untuk satu jenjang kualfikasi (degree) Setiap ijazah wajib dilengkapi dengan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)/ Diploma Supplement.
Program Gelar Ganda Reguler (1) Dilakukan oleh satu atau dua PT atau lebih pada program studi yang berbeda dengan jenjang yang sama untuk menghasilkan dua gelar (degree) yang merupakan pengakuan atas hasil pendidikan pada strata1 (S-1) atau strata2 (S-2) Program Gelar Ganda Reguler dapat dilaksanakan apabila program studi yang bekerja sama memiliki kesamaan minimum 50% dari total beban studi; Program studi yang melaksanakan Program Gelar Ganda memiliki akreditasi sekurang-kurangnya B; Kerjasama harus bersifat Reciprocal Hak cipta atas kurikulum, HAKI (paten), legalisasi ijazah, dan hal lain yang bersifat fundamental wajib dituangkan dalam MOA
Program Gelar Ganda Reguler (2) Mahasiswa yang mengikuti Program Gelar Ganda Reguler harus telah menempuh minimum 25% dari total beban sks program studi ke I di perguruan tinggi A, dengan IPK minimum 3,51. Lulusan Program Gelar Ganda Reguler dapat memperoleh dua gelar (degree) dengan dua ijazah (diploma) yang diterbitkan oleh PT A dan PT B untuk satu jenjang kualifikasi (degree) yang sama; Dua ijazah (diploma) dari dua gelar (degree) yang diperoleh Dua ijazah (diploma) dari dua gelar (degree) yang diperoleh ditandatangani oleh pimpinan masing-masing PT, dan setiap ijazah dilengkapi dengan Keterangan Tambahan Ijazah (Diploma Supplement) yang dapat menjelaskan proses dan keluaran (outcomes) dari Gelar Ganda Reguler
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kerjasama dengan PT Mitra Asing 1. Kredibilitas PT Mitra (alasan pemilihan mitra) 2. Kerjasama yang bersifat timbal balik (Reprocity) 3. Strategy Keberlanjutan kerjasama 4. Hak dan Kewajiban yang jelas dan disepakati bersama dan tercantum dalam MoA 5. Pemetaan kurrikulum yang digunakan bersama 6. Keberlanjutan studi 7. Biaya Pendidikan
Tantangan dalam menerima mahasiswa asing (Inbound Students) 1. Perbedaan sistem dan standard pendidikan tinggi yang berlaku 2. Bahasa dan budaya 3. Kecukupan fasiilitas bagi mahasiswa asing berupa asrama mahasiswa (Dormitory) 4. Saling memahami terhadap keberagaman negara dan suku bangsa 5. Unit yang menangani mahasiswa asing (inbound students) 6. Ketersediaan Logistic terhadap kedatangan mahasiswa asing 7. Ketersediaan Mentors atau Supervisors bagi Inbound Students
Strategi untuk mendatangkan mahasiswa asing Membangun reputasi Internasional melalui: Cara konvensional: Publication, Scientific Conferences and Workshop, Promotion Branding Membangun suatu keunikan dengan memanfaatkan keunggulan lokal Seni dan budaya Menyelenggarakan kegiatan2 berskala internasional Staff and Student Exchanges Joint research 26
PERAN INTERNATIONAL RELATIONS OFFICE DI PERGURUAN TINGGI 1. Fasilitator dalam hubungan internasional (pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat) 2. Promotor: Proaktif dalam mempromosikan perguruan tinggi ke dunia luar (harus siap dengan data dan informasi) 3. Komunikator: berkomunikasi secara efektif dan aktif untuk memberikan pelayanan informasi dan pelayanan prima kepada jejaring internasional (baik yang sudah ada di dalam perguruan tinggi maupun yang masih dalam perencanaan) 4. Eksekutor dalam berbagai agenda yang berkaitan dengan hubungan internasional 5. Networker: berjejaring ke dalam dan ke luar perguruan tinggi
TERIMAKASIH