46 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA YANG ANAKNYA DIRAWAT DI RUANG ICU RSUD DR PIRNGADI MEDAN PENELITI : MUHAMMAD ADIUL ILHAM (NIM 121121006) --------------------------------------------------------------------------------------------------- Saya yang bernama Muhammad Adiul Ilham Nim 121121006 adalah mahasiswa S-1 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian, penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Untuk keperluan tersebut dan agar tercapainya tujuan dari penelitian ini, yaitu mengatasi masalah kecemasan orang tua yang anaknya dirawat di ruang ICU. Saya selaku peneliti mengharapkan partisipasi saudara sebagai responden dalam penelitian ini. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas saudara sebagai responden dalam penelitian ini dan sebagai bukti shahih dalam penelitian. Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela. Apabila saudara tidak menginginkan menjadi responden dalam penelitian saya, saudara berhak menolak dan tidak ikut serta dalam penelitian ini. Apabila saudara bersedia menjadi responden dalam penelitian saya, maka saudara dipersilahkan menandatangani formulir di bawah ini. Terimakasih atas partisipasi untuk penelitian ini. Tanggal : No Kode Responden : Tanda tangan responden :
47 SURAT MENJADI RESPONDEN Saya telah diminta dan memberi izin untuk berperan serta sebagai responden dalam penelitian yang berjudul Efektivitas Komunikasi Terapeutik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Orangtua Yang Anaknya Dihospitalisasi Di Ruang ICU RSUD Dr Pirngadi Medan Tahun 2013. Peneliti telah menjelaskan tentang penelitianya yang akan dilaksanakan. Saya mengetahui bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan orangtua yang anaknya dihospitalisasi diruang ICU. Manfaat yang saya dapatkan dari penelitian ini adalah dapat mengatasi kecemasan. Peneliti akan memberi format petunjuk dan cara menurunkan tingkat kecemasan. Saya mengerti bahwa resiko yang mungkin terjadi sangat kecil. Saya berhak untuk menghentikan penelitian ini tanpa adanya hukuman atau kehilangan hak, khususnya perlakuan yang merugikan bagi saya. Saya mengerti bahwa catatan mengenai penelitian ini akan dirahasiakan. Kerahasiaan ini dijamin dengan legal. Semua subjek yang mencantumkan identitas subjek penelitian hanya dipergunakan untuk kepentingan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan lagi akan dimusnakan. Hanya peneliti yang mengetahui kerahasiaan data. Demikianlah secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan darisiapapun, saya bersedia berperan dalam penelitian ini. Peneliti Medan, Agustus 2013 Muhammad Adiul Ilham NIM: 121121006 (RESPONDEN)
48 I. Kuesioner Data Demografi Kecemasan Orang Tua yang Anaknya Dirawat di ruang ICU Petunjuk pengisian: isilah data di bawah ini dengan lengkap dan berilah tanda cek ( ) pada kotak pilihan yang tersedia. 1. Nomor Responden :..(diisi peneliti) 2. Hubungan dengan pasien :.. 3. Umur :...Tahun 4. Pendidikan Terakhir : Tidak sekolah SMU SD SMP Perguruan Tinggi 5. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil Wiraswasta Pegawai Swasta Lain-lain( )sebutkan 6. Penghasilan Keluarga : < Rp 850.0000 Rp 2.600.000-Rp 3.400.000 Rp 850.000-Rp 1.700.000 > Rp 3.400.000 Rp 1.700.000- Rp 2.500.000
49 II. Kuesioner Kecemasan Pre Test Petunjuk pengisian: Berilah tanda cek ( ) pada kolom jawaban yang tersedia, dimana TP: Tidak Pernah, KD: Kadang-Kadang, SR: Sering dan SL: Selalu. No Pernyataan TP KD SR SL 1. Saya merasa lemas/lesu ketika mendengar keputusan dan Dokter bahwa anak saya harus dirawat di ruang ICU 2. Jantung saya berdebar-debar ketika dan Dokter memeriksa anak saya di ruang ICU 3. Saya sulit tidur saat anak terbaring lemah di ruang ICU 4. Saya memikirkan biaya an yang dibutuhkan oleh anak saya selama dirawat di ruang ICU 5. Napsu makan saya menurun ketika anak saya masih dirawat di ruang ICU 6. Saya merasa khawatir melihat anak saya yang dipasangkan alat kesehatan pada saat dirawat di ruang ICU 7. Saya memikirkan firasat buruk ketika Dokter dan memberikan tindakan pengobatan kepada anak saya di ruang ICU 8. Saya bertanya pada dan Dokter tentang kondisi anak saya yang dirawat di ruang ICU 9. Saya sulit berkonsentrasi memikirkan hal yang lain pada saat anak saya dirawat di ruang ICU
50 10. Saya merasa malas melihat anak saya dirawat di ruang ICU 11. Saya meragukan anak saya akan sembuh walaupun dirawat di ruang ICU 12. Saya selalu ingin berada di dekat anak saya pada saat anak saya dirawat di ruang ICU 13. Saya sulit fokus ketika dan Dokter menjelaskan prosedur tindakan yang harus di jalani anak saya pada saat dirawat di ruang ICU 14. Saya merasa sulit bernafas (sesak nafas) ketika melihat proses perawatan anak saya di ruang ICU 15. Saya enggan berlama-lama berada di samping anak saya pada saat dirawat di ruang ICU 16. Saya senang melihat dan mendengarkan dan Dokter menjelaskan kondisi anak saya yang dirawat di ruang ICU 17. Saya menangis ketika memikirkan anak saya yang sedang dirawat di ruang ICU 18. Sewaktu saya tidur saya sering bermimpi buruk tentang anak saya yang dirawat di ruang ICU 19. Saya merasa gemetar menghadapi proses an anak saya di ruang ICU 20. Saya merasa perut saya (mules dan diare) pada saat melihat kondisi anak saya di ruang ICU.
51 III. Kuesioner Kecemasan Post Test Kode Responden : Petunjuk pengisian: Berilah tanda cek ( ) pada kolom jawaban yang tersedia, dimana TP: Tidak Pernah, KD: Kadang-Kadang, SR: Sering dan SL: Selalu. No Pernyataan TP KD SR SL 1. Saya merasa lemas/lesu ketika mendengar keputusan dan Dokter bahwa anak saya harus dirawat di ruang ICU 2. Jantung saya berdebar-debar ketika dan Dokter memeriksa anak saya di ruang ICU 3. Saya sulit tidur saat anak terbaring lemah di ruang ICU 4. Saya memikirkan biaya an yang dibutuhkan oleh anak saya selama dirawat di ruang ICU 5. Napsu makan saya menurun ketika anak saya masih dirawat di ruang ICU 6. Saya merasa khawatir melihat anak saya yang dipasangkan alat kesehatan pada saat dirawat di ruang ICU 7. Saya memikirkan firasat buruk ketika Dokter dan memberikan tindakan pengobatan kepada anak saya di ruang ICU 8. Saya bertanya pada dan Dokter tentang kondisi anak saya yang dirawat di ruang ICU 9. Saya sulit berkonsentrasi memikirkan hal yang lain pada saat anak saya dirawat di ruang ICU 10. Saya merasa malas melihat anak saya dirawat
52 di ruang ICU 11. Saya meragukan anak saya akan sembuh walaupun dirawat di ruang ICU 12. Saya selalu ingin berada di dekat anak saya pada saat anak saya dirawat di ruang ICU 13. Saya sulit fokus ketika dan Dokter menjelaskan prosedur tindakan yang harus di jalani anak saya pada saat dirawat di ruang ICU 14. Saya merasa sulit bernafas (sesak nafas) ketika melihat proses perawatan anak saya di ruang ICU 15. Saya enggan berlama-lama berada di samping anak saya pada saat dirawat di ruang ICU 16. Saya senang melihat dan mendengarkan dan Dokter menjelaskan kondisi anak saya yang dirawat di ruang ICU 17. Saya menangis ketika memikirkan anak saya yang sedang dirawat di ruang ICU 18. Sewaktu saya tidur saya sering bermimpi buruk tentang anak saya yang dirawat di ruang ICU 19. Saya merasa gemetar menghadapi proses an anak saya di ruang ICU 20. Saya merasa perut saya (mules dan diare) pada saat melihat kondisi anak saya di ruang ICU.
53 Komunikasi Terapeutik Antara dan Orang tua Pertemuan 1 Fase Pra Interaksi Setiap pertemuan yang akan dilakukan perawat selalu mempersiapkan diri dengan ilmu pengetahuan (khususnya komunikasi terapeutik), peralatan yang dibutuhkan agar komunikasi dabat terlaksana dengan baik. Fase Orientasi : Assalammualaikum, Pak. Perkenalkan nama saya Muhammad Adiul Ilham mahasiswa dari Universitas Sumatra Utara, saya senang dipanggil Ilham, (ekspresi wajah tersenyum sambil berjabat tangan) Saya datang ke Rumah Sakit ini untuk membantu Bapak/Ibu. Nama Bapak/Ibu siapa? Senang di panggil apa? Klien :... : Bagaimana Keadaan Bapak/Ibu pagi ini? (bibir tersenyum dan mempertahankan kontak mata). Klien :... : Baiklah kita bercakap cakap tentang permasalahan yang Bapak/Ibu rasakan saat ini, dimana kita bisa berbicara dan berapa lama Bapak/Ibu punya waktu? Klien :... Fase Kerja : Tadi Bapak/Ibu mengatakan bahwa Bapak/Ibu merasa cemas dan takut dengan proses perawatan anak yang sedang dirawat
54 diruang ICU Sehingga menyulitkan Bapak/Ibu untuk mengontrol dan mengobservasi secara langsung perkembangan anak Bapak/Ibu (mempertahankan kontak mata) Saat ini apa yang Bapak/Ibu rasakan. Klien :... : Adakah usaha yang sudah Bapak/Ibu lakukan dalam Klien :... menghadapi kecemasan saat anak Bapak/Ibu dirawat diruang ICU? (mempertahankan kontak mata). : Dapatkah Bapak/Ibu menyebutkan apa tindakan yang bisa di Klien :... lakukan dalam mengatasi kecemasan Bapak/Ibu tersebut? (menjaga kontak mata dan memfokuskan) : Ada cara mengatasi kecemasan saat Bapak/Ibu menghadapi perawatan diruang ICU yang sedang dijalani anak Bapak/Ibu. Bapak/Ibu dapat melakukan tehnik pengalihan situasi, yakni Bapak/Ibu dapat mengalihkan kecemasan dengan melakukan apa yang di sukai atau hobi yang Bapak/Ibu miliki dan dapat dilakukan dirumah sakit. Sebagai contoh bermain game di handphone, menulis, membaca koran, menonton TV, membaca alkitab sesuai agama dan kepercayaan Bapak/Ibu, berdoa serta mencari jalan keluar terhadap masalah yang
55 Bapak/Ibu hadapi karna anak dirawat diruang ICU dengan keluarga. Apa Bapak/Ibu sudah mengerti? Fase Terminasi : Tadi kita sudah latihan pengalihan kecemasan dengan kegiatan fositif yang dimiliki, sekarang bagaimana perasaan Bapak/Ibu? Klien :... : Coba Bapak/Ibu lakukan bagaimana tehnik pengalihan Klien :... situasi yang saya ajarkan kapada Bapak/Ibu? : Ya, seperti itu caranya. Saya harap dengan melakukan cara Klien :... tersebut dapat mengurangi tingkat kecemasan Bapak/Ibu : Sudah 10 menit kita bercakap cakap, semoga tingkat kecemasan Bapak/Ibu dapat berkurang dan dapat dengan tenang menjaga dan menghadapi proses perawatan anak Bapak/Ibu di ruang ICU, Pak/Buk esok kita akan berjumpa kembali ditempat ini pukul 09.00 wib, kita akan membahas tentang melakukan tehnik napas dalam. Klien :... : Terima ksih atas waktunya semoga dapat bermanfaat!! assalammualaikum (sambil tersenyum dan berjabat tangan)..!
56 Komunikasi Terapeutik Antara dan Orang tua Pertemuan 2 Fase Orientasi : Bagaimana Keadaan Bapak/Ibu pagi ini? (bibir tersenyum Klien :... dan mempertahankan kontak mata, berjabat tangan). : Baiklah sesuai janji saya kemarin hari ini kita akan bercakap cakap tentang tehnik penurunan tingkat kecemasan dengan cara napas dalam. Klien :... Fase Kerja : Tadi Bapak/Ibu mengatakan bahwa Bapak/Ibu masih merasa cemas dan takut dengan proses perawatan anak yang sedang dirawat diruang ICU, pak kemarin saya telah mengajarkan kepada Bapak/Ibu tehnik pengalihan dan sekarang kita akan membahas tentang tehnik napas dalam. Klien :... : Cara ke dua mengatasi kecemasan saat Bapak/Ibu menghadapi hospitalisasi diruang ICU yaitu. Bapak/Ibu dapat melakukan tehnik napas dalam, yakni Bapak/Ibu menghirup udara dalam dalam dari hidung dan mengeluarkannya dari mulut secara perlahan lahan (sambil
57 mendemonstrasikan kepada pasien), hal ini dapat Bapak/Ibu lakukan berkali kali hingga Bapak/Ibu bisa lebih tenang, Apa Bapak/Ibu sudah mengerti? Fase Terminasi : Tadi kita sudah latihan tehnik napas dalam bagaimana Klien :... perasaan Bapak/Ibu? : Coba Bapak/Ibu lakukan bagaimana tehnik napas dalam Klien :... yang saya ajarkan kapada Bapak/Ibu? : Ya, sepertri itu caranya. Saya harap dengan melakukan cara Klien :... tersebut dapat mengurangi tingkat kecemasan Bapak/Ibu : Sudah 10 menit kita bercakap cakap, semoga tingkat kecemasan Bapak/Ibu semakin berkurang dan dapat dengan tenang menjaga dan menghadapi proses perawatan anak Bapak/Ibu di ruang ICU. Klien :... : Terima kasih atas waktunya semoga dapat bermanfaat dan besok kita akan bertemu lagi di tempat ini pada jam 09.00 Wib dan kita besok akan membahas tentak tehnik penurunan tingkat kecemasan dengan cara mengerutkan dan
58 mengendurkan otot!! assalammualaikum (sambil tersenyum dan berjabat tangan) Komunikasi Terapeutik Antara dan Orang tua Pertemuan 3 Fase Orientasi : Selamat pagi Bapak/Ibu, Bagaimana Keadaan Bapak/Ibu pagi ini? (bibir tersenyum dan mempertahankan kontak mata, serta berjabat tangan). Klien :... : Baiklah sesuai janji saya kemarin tujuan saya bertemu Bapak/Ibu hari ini adalah saya ingin membantu Bapak/Ibu menurunkan tingkat kecemasan Bapak/Ibu dengan tehnik mengerutkan dan mengendurkan otot apakah Bapak/Ibu sudah siap? Klien :... Fase Kerja : Cara ketiga ini dapat Bapak/Ibu lakukan beberapa kali sehari caranya Bapak/Ibu dapat mengendurkan dan mengerutkan wajah, seperti ini Pak/Buk (perawat mendemonstrasikan ). Ya seperti ini Bapak/Ibu, coba Bapak/Ibu praktikan apa yang saya contohkan tadi..!! lakukan hal tersebut beberapa kali sehari dan Bapak/Ibu lakukan bersama dengan tindakan yang saya ajarkan kemarin. Klien :...
59 : Dapatkah Bapak/Ibu menyebutkan apa tindakan yang Bapak/Ibu lakukan dalam mengatasi kecemasan Bapak/Ibu tersebut yang telah saya ajarkan kemarin? (menjaga kontak mata dan memfokuskan) Klien :... Fase Terminasi : Tadi kita sudah latihan tehnik mengerutkan dan mengendurkan otot wajah dan sekarang bagaimana perasaan Bapak/Ibu? Klien :... : Coba Bapak/Ibu lakukan kembali bagaimana tehnik Klien :... mengerutkan dan mengendurkan otot wajah yang saya ajarkan kapada Bapak/Ibu? : Ya, sepertri itu caranya. Saya harap dengan melakukan cara Klien :... tersebut dapat mengurangi tingkat kecemasan Bapak/Ibu : Sudah 10 menit kita bercakap cakap dan besok di tempat ini Klien :... jam 09.00 Wib saya akan datang kembali mengajarkan tehnik lima jari, apakah Bapak/Ibu bersedia??
60 : Terima kasih atas waktunya semoga dapat bermanfaat!! assalammualaikum (sambil tersenyum dan berjabat tangan). Komunikasi Terapeutik Antara dan Orang tua Pertemuan 4 Fase Orientasi : Selamat pagi Bapak/Ibu, Bagaimana Keadaan Bapak/Ibu pagi ini? (bibir tersenyum dan mempertahankan kontak mata, serta berjabat tangan). Klien :... : Baiklah sesuai janji saya kemarin hari ini saya akan membahas topik penurunan tingkat kecemasan yaitu tehnik lima jari apakah Bapak/Ibu sudah siap? Klien :... Fase Kerja : Cara ke empat ini dapat Bapak/Ibu lakukan beberapa kali sehari dimana caranya adalah Bapak/Ibu duduk tenang dan rileks Bapak/Ibu dapat menggunakan satu persatu jari-jari Bapak/Ibu yang pertama ibu jari ke jari telunjuk Bapak/Ibu bayangkan ketika anda sehat, yang ke dua ibu jari ke jari tengah bayangkan ketika saat terindah dalam hidup Bapak/Ibu terjadi, yang ke tiga ibu jari ke jari manis bayangkan ketika ibu dapat pujian yang berkesan dan yang terakhir ibu jari kejari kelingking bayangkan tempat terindah yang pernah anda kunjungi, seperti ini pak (perawat
61 mendemonstrasikan). Ya seperti ini Bapak/Ibu, coba Bapak/Ibu praktikan apa yang saya contohkan tadi..!! lakukan hal tersebut beberapa kali sehari dan Bapak/Ibu lakukan dengan 3 hal yang saya ajarkan kemarin.. Klien :... : Dapatkah Bapak/Ibu menyebutkan apa tindakan yang Bapak/Ibu lakukan dalam mengatasi kecemasan Bapak/Ibu tersebut yang telah saya ajarkan kemarin? (menjaga kontak mata dan memfokuskan) Klien :... Fase Terminasi : Tadi kita sudah latihan tehnik lima jari dan sekarang Klien :... bagaimana perasaan Bapak/Ibu? : Coba Bapak/Ibu lakukan kembali bagaimana tehnik lima jari Klien :... yang telah saya ajarkan kapada Bapak/Ibu? : Ya, sepertri itu caranya. Saya harap dengan melakukan cara Klien :... tersebut dapat mengurangi tingkat kecemasan Bapak/Ibu : Sudah 10 menit kita bercakap cakap di tempat ini, pak hari ini saya terakhir bertemu Bapak/Ibu untuk membahas tehnik dan cara penurunan tingkat kecemasan, semoga Bapak/Ibu
62 dapat melakukan apa yang saya ajarkan jika kecemasan sedang melanda Bapak/Ibu,. Terimakasi banyak atas waktu yang telah Bapak/Ibu luangkan untuk saya. assalammualaikum (sambil tersenyum dan berjabat tangan). Klien :...
63 PROSEDUR TINDAKAN KEPERAWATAN DENGAN KECEMASAN 1. Kecemasan a. Untuk Tindakan Keperawatan Kecemasan 1) Tujuan a) Klien mampu mengenal kecemasan b) Klien mampu mengatasi kecemasan melalui tehnik relaksasi c) Klien mampu memperagakan dan menggunakan tehnik relaksasi untuk mengatasi ansietas 2) Tindakan Keperawatan a) Bina Hubungan Saling Percaya Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar klien merasa aman dan nyaman dalam berinteraksi. Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah : a) Mengucapkan salam terapeutik b) Berjabat tangan c) Menjelaskan tujuan interaksi d) Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu. 3) Bantu klien mengenal kecemasanya: a) Bantu klien mengidentifikasi dan menguraikan perasaanya. b) Bantu klien menjelaskan situasi yang menimbulkan kecemasan c) Bantu klien mengenal penyebab kecemasan
64 d) Bantu klien menyadari perilaku akibat kecemasan 4) Anjurkan pasien tehnik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri a) Pengalihan situasi b) Tarik nafas dalam dan mengerutkan serta mengendurkan otot-otot c) Tehnik lima jari 5) Motivasi klien melakukan relaksasi setiap kali kecemasan muncul.
65 No STRATEGI PERTEMUAN YANG DILAKUKAN PERAWAT DENGAN MASALAH KECEMASAN. Kemampuan Pasien Sp 1 1 Menyebutkan penyebab kecemasan 2 Menyebutkan situasi yang menyertai kecemasan 3 Menyebutkan perilaku yang terkait dengan kecemasan 4 Melakukan tehnik pengalihan situasi dengan hal-hal yang dapat dilakukan seseorang bisa dengan membaca, menonton TV atau dengan hobi yang dimiliki Klien. Sp 2 1 Melakukan tehnik tarik napas dalam Sp 3 1 Melakukan tehnik mengerutkan dan mengendurkan otot (merileksasikan otot-otot tubuh, wajah) Sp 4 1 Melakukan tehnik lima jari dengan menggunakan satu persatu jari anda, pertama, ibu jari ke jari telunjuk bayangkan ketika anda sehat, yang ke dua ibu jari ke jari tengah, bayangkan ketika saat terindah dalam hidup terjadi, yang ke tiga ibu jari ke jari manis bayangkan ketika anda mendapat pujian yang berkesan dan yang terakhir ibu jari kejari kelingking bayangkan tempat terindah yang pernah anda kunjungi (Sumber: Keliat dkk, 2006)
66 Lampiran 1
67 Lampiran 2
68 Lampiran 3
69 Lampiran 4
70