PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAT PENDEK PILIHAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE JIGSAW. Sri Narti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

Perencanaan Tindakan BAB IV

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI. Riharno

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PAJAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Erni Baiti SMP Negeri 2 Comal-Pemalang

Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Erika Eka Santi, M. Si Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI METODE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA KELAS VII D SMP NEGERI 7 PURWOREJO

BAB III PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DALAM MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS IV MIS WRINGINAGUNG KECAMATAN DORO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG KPK DAN FPB MELALUI MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTUAN MEDIA DEKAK

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah sebagai fasilitator. Untuk menjadi fasilitator yang baik guru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI. Sudarso

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 Juli 2016

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris dikenal dengan classroom Action Research. Karakteristik dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Prestasi Belajar Pkn Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together pada Siswa Kelas V SD Inpres Palupi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017

3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

Oleh: Juminatun SDN 2 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, Tahun 2012 Istiningrum & Sukanti Halaman 64-79

Kata kunci: Minat, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

Oleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Rantiyan SMP 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ BERBASIS CD PADA MATERI SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT

PENINGKATAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BK DENGAN METODE ORIENTASI FORMAT KLASIKAL. Herna Mikawati SMP 4 Kajen Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

Transkripsi:

Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 SD Negeri 02 Sawangan Kab. Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Sawangan Kabupaten Pekalongan pada pembelajaran melaksanakan shalat dengan tertib. Hasil belajar PAI siswa kelas III Semester I pada materi melaksanakan shalat dengan tertib dapat dilihat dari hasil ulangan harian kompetensi dasar ini pada tahun 2009/2010, siswa yang memperoleh nilai kurang dari 60 hanya mencapai 54%. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan tes. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah pada akhir siklus sebanyak 75% siswa mencapai ketuntasan belajar. Hasil penelitian menunjukukkan pada siklus I diperoleh nilai ratarata siswa sebesar 63,30% siswa yang tuntas sebanyak 11 anak (64,70%), sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 6 anak (35,30%). Simpulan dari penelitian ini yaitu dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2015 Dinamika Kata Kunci:Hasil Belajar Siswa, Meningkatkan Hasil Belajar, Shalat PENDAHULUAN Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, berbagai usaha telah dilakukan oleh pengelola pendidikan salah satunya dengan menyempurnakan proses pendidikan yang nantinya akan menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan menghasilkan sesuatu yang maksimal apabila terjadi interaksi antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa dengan siswa. Peran aktif dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan apabila pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa. Guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator untuk membantu siswa membangun pengetahuannya. Hasil belajar siswa kelas III SDN 02 Sawangan Doro pada pokok bahasan melaksanakan shalat dengan tertib secara umum masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian yang diperoleh dengan rata-rata di bawah 60. Bahkan hampir semua pokok bahasan pada mata pelajaran PAI kelas III banyak siswa yang belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Berdasarkan data yang diperolah pada kelas III SD Negeri 02 Sawangan Doro, untuk beberapa kali nilai evaluasi pada kurun waktu tahun pelajaran 2007/2008, 2008/2009, 2009/2010 nilai ratarata kelas hanya mencapai 52,3, 51,6, 56,3 tentu masih jauh dari yang diharapkan. 45

Tampaknya perlu adanya perubahan dalam menelaah proses kegiatan belajar mengajar dan interaksi antara siswa dan guru. Siswa bukanlah obyek yang selalu menerima mentah-mentah apa yang disampaikan oleh guru, akan tetapi siswa seharusnya diajak berfikir dari hal-hal yang telah disampaikan. Sebanyak 43,7% siswa yang belum memperoleh nilai di atas KKM disebabkan karena guru belum memanfaatkan metode dan model pembelajaran yang maksimal. Dengan model pembelajaran NHT maka siswa secara kelompok berdiskusi yang kemudian menghafal bacaan shalat menurut tugas kelompok masing-masing, dengan menggunakan model pembelajaran NHT ini diharapkan kemampuan siswa akan meningkat untuk memenuhi standar KKM yang ditetapkan. Rumusan masalah penelitian ini yaitu diantaranya: (1) apakah dengan metode pembelajaran NHT ini dapat meningkatkan minat belajar PAI pada pokok bahasan melaksanakan shalat dengan tertib di kelas III SDN 02 Sawangan Doro? (2) apakah dengan metode pembelajaran NHT ini dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada pokok bahasan melaksanakan shalat dengan tertib di kelas III SDN 02 Sawangan Doro. Tujuan penelitian secara umum yaitu (1) untuk mengetahi apakah dengan metode pembelajaran NHT ini dapat meningkatkan minat belajar PAI pada pokok bahasan melaksanakan shalat dengan tertib di kelas III SDN 02 Sawangan Doro, (2) untuk mengetahui apakah dengan metode pembelajaran NHT ini dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada pokok bahasan melaksanakan shalat dengan tertib di kelas III SDN 02 Sawangan Doro. Penelitian ini bermanfaat bagi siswa untuk berlatih diskusi, menyampaikan pendapat, menumbuhkan minat, aktivitas, dan hasis belajar siswa baik aspek kognitif, afektif serta psikomotorik. Adapun bagi guru yaitu untuk menciptakan inovasi baru dalam pembelajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta menambah wawasan guru tentang metode dan strategi pembelajaran PAI. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pengambilan kebijakan sekolah dalam rangka pengembangan disekolah. Sehingga diharapkan berdampak positif pada peningkatkan hasil belajar siswa. Numbered Heads Together (NHT) adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kdmudian dibuat suatu kelompok, kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa. Langkah-langkah penerapan tipe Numbered Heads Together menurut Anita Lie (2004) adalah (1) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor, (2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya, (3) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya, (4) Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka, dan (5) Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain. Kelebihan mode pembelajar NHT yaitu setiap siswa menjadi siap semua, dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh, siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai, tidak ada siswa yang mendominasi dalam kelompok, melatih siswa meningkatkan keterampilan berkomunikasi melalui diskusi kelompok, memberikan waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain, serta meningkatkan berfikir siswa secara individu maupun kelompok. METODE PENELITIAN Ditinjau dari bagaimana penelitian ini dilakukan, maka penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas diidentifikasi sebagai salah satu syarat strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan 46 Dinamika Vol. 5. No. 4. (2015)

kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Menurut Suhardjono (2014), alur penelitian tindakan kelas terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan secara berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu (a ) perencanaan, (b) pelaksanaan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi. Penilitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Mei sampai dengan 26 September 2010 pada semester 1 tahun pelajaran 2010/2011. Adapun tempat penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Sawangan Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan, dengan subjek penelitian siswa kelas III yang berjumlah 17 siswa, terdiri dari 10 siswa putra dan 7 siswa putri. Variabel dalam penelitian ini yaitu minat siswa selama proses pembelajaran dan hasil siswa materi melaksanakn shalat dengan tertib, hafalan bacaan shalat dalam pembelajaran dengan metode NHT. Metode pengumpulan datanya menggunakan lembar observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis data hasil tes tertulis siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Adapun rumus yang digunakan untuk memperoleh data kuantitatif yaitu : Sedangkan teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data hasil observasi aktivitas belajar siswa dan, minat belajar siswa, dan kinerja guru pada masing-masing siklus. Berikut rumus yang digunakan untuk data kualitatif: Dengan kriteria keberhasilan sebagai berikut: Tabel 1. Presentase Keberhasilan Persentase Kriteria 90% SR 100% Sangat Baik 80% SR 90% Baik 70% SR 80% Cukup 60% SR 70% Kurang SR < 60% Sumber: Hakim dan Mara, (20013). Sangat Kurang 47

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Siklus I 1. Perencanaan Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti hanya sebagai pengamat atau observer, sedangkan pelaksana tindakan adalah guru mitra. Dalam tahap perencanaan ini peneliti menyusun RPP, menyusun instrumen penelitian, membagi siswa menjadi beberapa kelompok, menyiapkan perlengkapan yang mendukung dan menyiapkan soal tes evaluasi. 2. Pelaksanaan Berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya, pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: a. Tahap Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian dilanjut dengan berdoa bersama. b. Tahap Inti Pada tahap pelaksanaan, guru melakukan tindakan sesuai dengan langkah-langkah yang ada pada model pembelajaran NHT. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam tiap kelomok mendapat nomor, setelah itu guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya, lalu guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka. c. Tahap Penutup Pada akhir kegiatan pembelajaran guru menyimpulkan materi, kemudian memberikan soal evaluasi untuk siswa. 3. Pengamatan Pengamatan dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Observasi yang dilakukan yaitu observasi kepada siswa dan guru. Berdasarkan hasil observasi pada silus I aktivitas siswa memperoleh presentase rata-rata skor yaitu 64,88% dengan kriteria cukup baik. 4. Refleksi Setelah pelaksanaan pembelajaran pada siklus I selesai, guru bersama peneliti melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kekukarangan maupun kelebihan pada saat pelaksanaan pembelajaran. Adapun refleksi pada siklus I adalah: a. Guru tidak memperhatikan pembagian kelompok, sehingga masih ada beberapa kelomok yang sebagian besar pandai semua. b. Guru tidak memberikan langkah-langkah pembelajaran secara detail kepada siswa. c. Guru kurang memperhatikan perbedaan inidividu. Siklus II 1. Perencanaan Kegiatan perencanaan pada siklus II disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: (a) Guru tidak memperhatikan pembagian kelompok, sehingga masih ada beberapa kelomok yang sebagian besar pandai semua, (b) Guru tidak memberikan langkah-langkah pembelajaran secara detail kepada siswa, (c) Guru kurang memperhatikan perbedaan inidividu. 48 Dinamika Vol. 5. No. 4. (2015)

2. Pelaksanaan Berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya, pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: a. Tahap Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian dilanjut dengan berdoa bersama. b. Tahap Inti Pada tahap pelaksanaan, guru melakukan tindakan sesuai dengan langkah-langkah yang ada pada model pembelajaran NHT. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam tiap kelomok mendapat nomor, setelah itu guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya, lalu guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka. c. Tahap Penutup Pada akhir kegiatan pembelajaran guru menyimpulkan materi, kemudian memberikan soal evaluasi untuk siswa. 3. Pengamatan Pengamatan dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Observasi yang dilakukan yaitu observasi kepada siswa dan guru. Berdasarkan hasil observasi pada silus I aktivitas siswa memperoleh presentase rata-rata skor yaitu 72,42% dengan kriteria baik. 4. Refleksi Setelah pelaksanaan pembelajaran pada siklus I selesai, guru bersama peneliti melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kekukarangan maupun kelebihan pada saat pelaksanaan pembelajaran. Adapun refleksi pada siklus I adalah: a. Guru sudah mulai memperhatikan pembagian kelompok, sehingga tidak ada lagi kelompok yang sebagian besar pandai semua. Sehingga pembagian kelompok mulai merata. b. Guru sudah mulai memberikan langkah-langkah pembelajaran secara detail kepada siswa. c. Guru memperhatikan perbedaan inidividu. d. Siswa lebih berani menjawab pertanyaan guru e. Siswa berani mengomentari jawaban yang disampaikan oleh temannya sendiri. Berdasarkan hasil yang diperoleh selama berlangsungnya siklus I, materi melaksanakan shalat dengan tertib, menghafal bacaan shalat, diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 67,88. Siswa yang tuntas sebanyak 11 anak (64,88%), siswa yang tidak tuntas sebanyak 6 anak (35,11%) dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 60. Dari pelaksanaan siklus II, diperoleh berbagai data yaitu data hasil belajar siswa, data hasil observasi kinerja guru, data hasil observasi aktivitas siswa. Berdasarkan data hasil belajar tersebut dapat dibuat tabel dan grafik sebagai berikut: 49

Tabel 2. Hasil Ulangan Siklus I dan II Jumlah Siswa Rata-rata Nilai KKM Tuntas KKM Belum Tuntas KKM Persentase Ketuntasan 17 67,88 65 11 6 64,70% 17 73,11 65 14 3 82,35% Gambar 1. Grafik Hasil Ulangan Harian Siklus I dan II Presentase 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 64,70% Siklus I Siklus 82,35% Siklus II Adapun untuk perolehan perkembangan minat belajar siswa kelas III selama pembelajaran berlangsung dari siklus I sampai siklus 2 dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini: Tabel 3. Perkembangan Minat Belajar Siswa Kelas III siklus I dan II Kriteria Nilai Kategori Jumlah Siswa Siklus I Siklus II 26-32 Sangat baik 2 5 17-25 Baik 10 8 9-16 Kurang baik 5 4 1-8 Tidak baik - - Jumlah Siswa 17 17 Jumlah Skor 353 381 Persentase Skor 64,88 % 72,42% 50 Dinamika Vol. 5. No. 4. (2015)

Gambar 2. Grafik Perkembangan Minat Belajar Siswa Kelas III Siklus I dan II 74,00% 72,00% 72,42% Presentase 70,00% 68,00% 66,00% 64,00% 62,00% 64,88% 60,00% Siklus I Siklus Siklus II B. Pembahasan Sebelum peneliti membahas hasil penelitian dengan cara membandingkan antara siklus I dan siklus II, terlebih dahulu peneliti akan membahas masing-masing siklus sebagi refleksi dari masingmasing tindakan. 1. Dampak Hasil Belajar Siswa Melihat data penelitian tindakan siklus I jelas tergambar bahwa hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran NHT menunjukkan hasil belajar dengan nilai rata-rata kelas 67,88 dan ketuntasan klasikal hanya 64,70%. Persentase terhadap minat belajar siswa mencapai 69,66% dan aktivitas belajar siswa 65,07%. Ini artinya capaian terhadap prestasi belajar, minat dan aktivitas siswa belum mencapai apa yang diharapkan, sehingga perlu dilakukannya siklus II. Hal ini diperoleh karena usaha guru dan peneliti yang berusaha memberikan inovasi dan perbaikan pada siklus II, sehingga hasil ulangan harian siswa semakin meningkat. Siswa sudah berani menjawab pertanyaan guru dengan lugas dan berani menyanggah jawaban yang disampaikan oleh temannya. 51

2. Dampak Minat dan Aktivitas Siswa Dari pengamatan terhadap minat siswa diperoleh skor 353 atau dengan persentase 64,8%, yang artinya minat belajar siswa terhadap pelajaran tergolong angka ketuntasan 70 yang dicapai oleh siswa pada siklus I ini baru mencapai 64,70% dari 70% yang telah ditargetkan sebelumnya. Sehingga perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan pada siklus II. Setelah diteliti menggunakan model pembelajaran NHT yang bervariasi dan menarik, pada tindakan siklus II telah nampak adanya peningkatan pada hasil belajar, minat dan aktivitas siswa terhadap materi yang disampaikan. Hasil belajar menunjukkan nilai rata-rata kelas yaitu 73,11 dengan ketuntasan klasikal mencapai 82,25 dan aktivitas masing-masing mencapai 70,03 dan 72,42%. Melihat proses pengamatan yang dilakukan oleh guru mitra atau kolaborator terhadap kinerja guru diperoleh skor 83 atau dengan persentase yaitu 83%, artinya ada peningkatan, persentase terhadap minat belajar siswa yaitu : - x 100 = 70,03 Melihat adanya peningkatan dari unsur hasil belajar, minat dan aktivitas siswa sesuai dengan rencana yang telah ditentukan berarti tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti telah berhasil. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi penggunaan model NHT dapat meningkatkan minat, aktivitas dan hsil belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas III Semerster I di SDN 02 Sawangan pada tahun pelajran 2010/2011 dapat diterima. SIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bawa: (1) Model pembelajar NHT dalam pembelajaran PAI dapat meningkatkan minat dan aktivitas belajar siswa, hal ini dapat dibuktikan karena beberapa aspek yang diantaranya siswa sudah berani mengajukan jawaban dengan baik, siswa berani mengajukan pertanyaan dan siswa aktif ketika diskusi berlangsung, serta siswa berani mengomentari jawaban yang telah disampaikan oleh temannya. (2) Penggunaan model pembelajaran NHT dalam pembelajaran PAI dapat mneingkatkan dan hasil belajar yang ditunjukan oleh hasil nilai ulangan harian yang juga meningkat, tingkat ketelitian dalam menjawab pertanyaan semakin tinggi dan mampu memilih jawaban yang paling tepat. DAFTAR PUSTAKA Ani, Tri C. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press. Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Asy ari, dkk. 2006. Pendidikan Agama Islam Kelas III dan BK Tuntunan Sholat. Depag Mulyasa, E. 2004. Model Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA. 52 Dinamika Vol. 5. No. 4. (2015)