PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus"

Transkripsi

1 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN SD Negeri 03 Talun, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model bermain peran dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar PKn materi lembaga pemerintahan desa dan kecamatan bagi siswa kelas IV SDN 03 Talun semester I tahun 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terselesaikan dalam dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Metode pengumpulan data tes, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif, kuantitatif dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan pemahaman dan hasil belajar siswa. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa penggunaan pembelajaran model bermain peran dapat meningkatkan pemahaman materi lembaga pemerintahan desa dan kecamatan bagi siswa kelas IV SDN 03 Talun semester I tahun 2015/ Didaktikum Kata Kunci: Bermain Peran; Pemahaman; Pemerintahan Desa Dan Kecamatan. PENDAHULUAN Permendiknas No 22 tahun 2006 mengungkapkan bahwa mata pelajaran PKn adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak serta kewajiban untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan Pancasila dan UUD Wiranataputra (2009) menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) menuntut terwujudnya pengalaman yang bersifat utuh memuat belajar kognitif, belajar nilai, sikap, serta belajar perilaku. Pembelajaran PKn hendaknya mudah untuk dipahami karena sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Tetapi hal tersebut bertolak belakang dengan yang dirasakan siswa karena dianggap pelajaran yang tidak penting dan membosankan. Siswa tidak terbiasa menyampaikan ide dan sebagian besar siswa hanya pasif saat menerima pelajaran karena motivasi yang rendah. Keadaan pembelajaran seperti ini terutama pada kelas IV SD Negeri 03 Talun Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan berakibat pada hasil belajar siswa yang rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan ketuntasan nilai pada materi lembaga pemerintahan desa dan kecamatan pada tahun ajaran 2012/2013, 2013/2014 dan 2014/2015 dibawah 70 %. Hasil observasi dengan menggunakan angket 1

2 diperoleh data 80% siswa menginginkan metode pembelajaran baru selain ceramah. 75% siswa merasa bosan dengan metode ceramah karena bersifat monoton. Melihat realita yang ada di lapangan tersebut, akhirnya dipilih model pembelajaran yang sesuai, agar nilai dan minat siswa dalam pembelajaran PKn, khususnya materi lembaga pemerintahan desa dan kecamatan dapat meningkat. Model pembelajaran yang akan digunakan adalah model pembelajaran bermain peran atau yang dikenal dengan model pembelajaran role playing. Menurut Sudjana (2005), model pembelajaran bermain peran (role playing) adalah model pembelajaran yang menekankan pada kemampuan peserta didik untuk memerankan status dan fungsi pihak-pihak lain yang terdapat pada kehidupan nyata. Model pembelajaran bermain peran ini merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan untuk menjelaskan perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai, dengan tujuan untuk menghayati perasaan, sudut pandang, dan cara berpikir orang lain ( Depdikbud, 1999). Model bermain peran berupaya membantu individu melalui proses sosial. Model bermain peran juga bertujuan untuk (a) memotivasi siswa, (b) menarik minat dan perhatian siswa, (c) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi situasi saat mengalami perbedaan pendapat, dan permasalahan (d) menarik siswa untuk bertanya, (e) mengembangkan kemampuan komunikasi siswa, dan (f) melatih siswa untuk berperan aktif dalam kehidupan nyata (Dahlan, 1990). Menurut Mulyasa (2004) terdapat empat asumsi yang mendasari pembelajaran bermain peran untuk mengembangkan perilaku dan nilai-nilai sosial, yang kedudukannya sejajar dengan modelmodel mengajar lainnya. Keempat asumsi tersebut sebagai berikut: (a) Secara implisit bermain peran mendukung suatu situasi belajar berdasarkan pengalaman dengan menitikberatkan isi pelajaran pada situasi di sini pada saat ini. (b) Bermain peran memungkinkan para peserta didik untuk mengungkapkan perasaannya yang tidak dapat dikenal tanpa bercermin pada orang lain. (c)model bermain peran berasumsi bahwa emosi dan ide-ide dapat diangkat ke taraf sadar untuk kemudian ditingkatkan melalui proses kelompok. (d) Model bermain peran berasumsi bahwa proses psikologis yang tersembunyi, berupa sikap, nilai, perasaan dan sistem keyakinan, dapat diangkat ke taraf sadar melalui kombinasi pemeranan secara spontan. Upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Inovasi dari seorang guru sangat diperlukan untuk menyiasati permasalahan tersebut. Inovasi yang dimaksud dapat berupa pemilihan strategi atau metode, pendekatan pembelajaran yang tepat atau pemanfaatan sarana dan prasarana. Atas dasar pemikiran di atas, maka pembelajaran model bermain peran dirasa cocok digunakan sehingga diharapkan mampu memotivasi peserta didik terhadap penguasaan konsep hingga akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Bertolak dari latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: (1) Apakah melalui model pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan pemahaman materi lembaga pemerintahan desa dan kecamatan bagi siswa kelas IV SDN 03 Talun semester I tahun 2015/2016? (2) Apakah melalui model pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan hasil belajar PKn materi lembaga pemerintahan desa dan kecamatan bagi siswa kelas IV SDN 03 Talun semester I tahun 2015/2016?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Membuktikan bahwa model bermain peran dapat meningkatkan pemahaman materi lembaga pemerintahan desa dan kecamatan bagi siswa kelas IV SDN 03 Talun semester I tahun 2015/2016, (2) Untuk mengetahui model bermain peran dapat meningkatkan hasil belajar PKn materi lembaga pemerintahan desa dan kecamatan bagi siswa kelas IV SDN 03 Talun semester I tahun 2015/ Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17. No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus)

3 METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian Tindakan Kelas. Prosedur Penelitian Tindakan menurut Arikunto (2009) model bagan penelitian tindakan secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 03 Talun, Kabupaten Pekalongan. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV semester I tahun ajaran 2015/2016 SD Negeri 03 Talun, Pekalongan. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi tes (pretest dan postest) untuk mengukur ranah kognitif dan kreativitas hasil belajar siswa, observasi untuk mengukur kreativitas siswa dan dokumentasi untuk mencari data yang berkaitan dengan aktivitas dan hasil belajar siswa dari masingmasing individu sebelum maupun sesudah dilaksanakan tindakan penelitian. Analisis data yang digunakan adalah data-data kuantitatif dengan analisis data kuantitatif sedangkan data-data kualitatif menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dengan menggunakan langkah-langkah : melakukan reduksi data (mengelompokkan data menurut kategori tertentu), display data atau pemaparan data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Awal Sebelum melakukan tindakan atau proses penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan survei awal dan melihat dokumentasi nilai PKn materi Pemerintah Desa dan Kecamatan pada tahun-tahun sebelumnya, dengan tujuan mengetahui keadaan yang terjadi di lapangan dan mengetahui riwayat nilai pada materi tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 3 Agustus Berdasarkan hasil survei peneliti menemukan beberapa hambatan yang dihadapi oleh siswa. Kebanyakan dari siswa kurang antusias dengan proses pembelajaran yang berlangsung, motivasi belajar mereka kurang. Hal ini terlihat ketika guru sedang menerangkan materi pelajaran PKn siswa sebagian siswa masih mengobrol dengan teman sebelahnya. Hasil belajar yang diperoleh siswa belum mencapai KKM. Melihat hasil survei awal yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti berencana untuk mengadakan penelitian di kelas IVSD N 03 Talun menggunakan model bermain peran bagi siswa kelas IV SD N 03 Talun pada materi pemerintahan desa dan kecamatan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa Siklus I Penelitian pada siklus pertama selama dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 45 menit. Tahap-tahap yang dilaksanakan pada siklus I yaitu sebagai berikut: 1. Perencanaan Pada hari senin tanggal 6 Juli 2015 surat penelitian diberikan kepada SD N 03 Talun. Hasil dari tindak lanjut dari SD N 03 Talun diketahui bahwa penelitian bisa dimulai tanggal 3 Agustus Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat 2 siklus yang dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. Pada setiap siklus, peneliti mengikuti panduan siklus dalam PTK, yaitu tahap 3

4 perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Peneliti juga meminta bantuan guru dari pihak SD N 03 Talun sebagai pengamat. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melihat riwayat nilai PKn untuk materi pemerintahan desa dan kecamatan pada tahun ajaran 2012/2013, 2013/2014, dan 2014/2015. Hasil dari analisa tersebut terlihat bahwa siswa yang mencapai KKM 75 masih rendah yaitu 30%. Peneliti juga berdiskusi dengan guru yang akan menjadi pengamat, peneliti menjelaskan tahap-tahap penelitian, lembar penilaian, petunjuk penilaian kepada pengamat. Sebelum peneliti akan memulai penelitian dengan metode yang akan digunakan, terlebih dahulu peneliti akan melakukan tes awal (pre-test) untuk mengetahui kemampuan siswa. Pada tahap ini peneliti sudah mendata dan mengidentifikasi serta menganalisis apa saja yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas. Dari hasil pengidentifikasian dan penetapan masalah, peneliti kemudian mengajukan solusi alternatif yaitu berupa penerapan model bermain peran. 2. Pelaksanaan Tahap kedua dari penelitian ini adalah pelaksanaan tindakan. Peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah. Berikut deskripsi pelaksanaan pembelajaran PKn dengan model pembelajaran bermain peran dalam siklus pertama: Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus I pertemuan pertama ini dilaksanakan di SD N 03 Talun pada tanggal 3 April 2015, pada kelas IV yang berjumlah 24 siswa dengan alokasi waktu 4 x 45 menit. Siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2015 dengan alokasi waktu yang sama dengan pertemuan pertama yaitu 2 x 45 menit. Pada awal pertemuan siswa sudah mulai nampak antusias mengikuti pembelajaran. Siswa mulai tidak merasa jenuh dengan penerapan metode pembelajaran drill berbasis multimedia interaktif yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran PKN. Seperti pertemuan pertama, guru melakukan tindakan sama seperti sebelumnya. Kemudian guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah berlangsung. Setelah penyampaian kesimpulan selesai, guru mempersilahkan siswa agar bersiap-siap menyiapkan alat tulis untuk menjawab tes akhir (post-test) siklus I. Memberikan latihan membuat grafik dari yang paling sederhana sampai yang lebih kompleks atau sulit 3. Observasi Observasi dilakukan oleh rekan peneliti untuk mengambil data mengenai aktivitas belajar siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, mulai dari kegiatan awal/ pembukaan, kegiatan inti sampai dengan kegiatan penutup. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh kedua observer pada siklus I, pengamat 1 memberikan nilai 22 dan dapat dinyatakan berhasil yaitu mencapai 78% dengan kriteria cukup. Sedangkan pengamat 2 memberikan nilai 21 dan dapat dinyatakan berhasil yaitu mencapai 75% dengan kriteria cukup. Dapat disimpulkan dari kedua pengamat tersebut kriteria keberhasilan tindakan dengan skor rata-rata 21,5 atau sebanyak 76%. Dari persentase tersebut dapat dinyatakan siswa dalam kegiatan pembelajaran sudah dianggap baik, namun harus ada perbaikan agar terjadi peningkatan yang lebih baik lagi. Observasi kinerja guru selama proses belajar mengajar berlangsung dilakukan oleh seorang guru yang lain. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh kedua observer pada siklus I, pengamat 1 memberikan nilai 30 dan dapat dinyatakan berhasil yaitu mencapai 75% dengan kriteria cukup. Sedangkan pengamat 2 memberikan nilai 28 dan dapat dinyatakan berhasil yaitu mencapai 4 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17. No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus)

5 70% dengan kriteria cukup. Dapat disimpulkan dari kedua pengamat tersebut kriteria keberhasilan tindakan dengan skor rata-rata 32 atau sebanyak 72%. Dari persentase tersebut dapat dinyatakan guru dalam kegiatan mengajarnya sudah dianggap baik, namun harus ada perbaikan agar terjadi peningkatan yang lebih baik lagi. 4. Refleksi Tahap refleksi yaitu menganalisis hasil tes dan hasil pengamatan, serta mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang baru saja dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau kendala pada siklus I, sehingga dapat diperoleh kesimpulan tentang bagian yang perlu diperbaiki dan bagian yang telah mencapai tujuan penelitian. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh informasi dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat adalah sebagai berikut: (a) Guru tidak memperhatikan bagian-bagian mana yang dianggap sulit oleh siswa, (b) Guru tidak memberikan latihan secara bertahap, (c) Guru kurang memperhatikan perbedaan individu, (d) Guru tidak memberikan penerapan setelah latihan dikuasai oleh siswa, (e) Siswa tidak berani mengajukan pertanyaan kepada guru. Siklus II Penelitian pada siklus kedua hanya dilakukan dalam satu pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Tahap-tahap yang dilaksanakan pada siklus II yaitu sebagai berikut: 1. Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I maka peneliti menyusun rencana pembelajaran 2. Pada siklus II ini guru harus lebih mengoptimalkan pembelajaran agar siswa lebih antusias dalam kegiatan belajar mengajar. Guru juga harus mengetahui bahwa kemampuan tiap siswa berbeda-beda dan memberikan latihan secara bertahap dari yang mudah hingga sukar. Tahap perencanaan tersebut meliputi: menyusun rencana pembelajaran siklus II, mempersiapkan materi yang akan diajarkan, mempersiapkan media dengan menambahkan inovasi baru untuk memberikan peningkatan terhadap minat belajar siswa serta menyiapkan lembar tes akhir untuk siswa. 2. Pelaksanaan Guru melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti yang sebelumnya telah dikonsultasikan dengan guru kelas. Berikut deskripsi pelaksanaan pembelajaran PKn dengan model pembelajaran bermain peran dalam siklus kedua: Pelaksanaan tindakan kelas siklus II dilaksanakan di kelas IVSD N 03 Talun dengan jumlah siswa 21 orang. Tahap pelaksanaan tindakan siklus II meliputi: a) Kegiatan Awal 1. Mengecek kesiapan siswa 2. Mengkondisikan kelas dan persiapan untuk berdoa sebelum belajar b) Kegiatan Inti 1. Menjelaskan arti latihan 2. Menginformasikan latar belakang latihan kepada siswa 3. Menjelaskan manfaat dan tujuan latihan 5

6 4. Siswa pengertian, manfaat dan tujuan latihan serta latar belakang latihan yang disampaikan oleh guru. 5. Menjelaskan pengertian dan macam-macam gambar dan diagram 6. Menjelaskan langkah-langkah membuat dan mengolah dokumen pengolah angka variasi gambar dan diagram dengan bantuan media pembelajaran yang telah disiapkan. 7. Memberikan latihan membuat dokumen pengolah angka dengan gambar dan diagram dari yang paling sederhana sampai yang lebih kompleks atau sulit. 8. Menjelaskan prinsip-prinsip dasar pengerjaan latihan dan memberikan cara yang mudah untuk menyelesaikan latihan mengolah dokumen pengolah angka dengan variasi gambar dan diagram. 9. Siswa mengerjakan latihan mengolah dokumen pengolah angka dengan variasi gambar dan diagram dari yang paling sederhana sampai yang lebih kompleks atau sulit. 10. Memberikan audio/musik tambahan pada media pembelajaran saat siswa mengerjakan latihan. 11. Memberikan kesempatan kepada siswa yang berani mempraktikkan hasil pengerjaannya. 12. Memberikan reward/nilai lebih kepada siswa yang berani mempraktikkan hasil pengerjaannya. 13. Menanyakan kepada semua siswa tentang kesulitan dalam pengerjaan latihan. 14. Memperhatikan bagian-bagian mana yang dianggap sulit oleh siswa 15. Menjelaskan kembali bagian dianggap sulit bagi siswa 16. Menggunakan alat bantu (media) untuk memberikan penjelasan yang lebih detail. 17. Memperhatikan pengerjaan latihan siswa satu per satu 18. Berpindah posisi dari siswa satu ke siswa yang lain 19. Memberikan kesimpulan pembelajaran latihan yang telah dilaksanakan 20. Menjelaskan mengenai penerapan yang telah dipelajari ke dalam kehidupan nyata. c) Penutup 1. Memberikan kesimpulan 2. Memberikan post-test siklus II. 3. Menutup pelajaran dengan doa dan salam. 3. Observasi Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran siklus II untuk mengetahui akibat dari tindakan yang telah dilakukan. Hasil observasi pada siklus II dibandingkan dengan hasil observasi pada siklus I apakah ada peningkatan atau tidak. Hasil observasi yang dilakukan oleh kedua observer pada siklus II, pengamat 1 memberikan nilai 26 dan dapat dinyatakan berhasil yaitu mencapai 92% dengan kriteria sangat baik. Sedangkan pengamat 2 memberikan nilai 25 dan dapat dinyatakan berhasil yaitu mencapai 89% dengan kriteria baik. Dapat disimpulkan dari kedua pengamat tersebut kriteria keberhasilan tindakan dengan skor rata-rata 25,5 atau sebanyak 91%. Dari presentase tersebut dapat dinyatakan siswa dalam kegiatan pembelajaran masuk pada kriteria sangat baik. Berdasarkan analisis data yang telah dijelaskan sebelumnya, diperoleh aktivitas siswa selama proses pembelajaran telah melaksanakan pembelajaran dengan baik. Hal ini terlihat dari antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga minat belajar siswa semakin meningkat. Peningakatan dapat dilihat dari penilaian yang diberikan oleh pengamat pada tiap siklusnya. Untuk siklus I kedua pengamat memberikan nilai dengan rata-rata skor 21,5 atau sebanyak 76% dengan kriteria pembelajaran berlangsung baik. Sedangkan untuk siklus II, diperoleh nilai rata-rata 25,5 atau sebanyak 91%. 6 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17. No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus)

7 4. Refleksi Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh informasi dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat adalah sebagai berikut: a. Selama pembelajaran guru telah mengetahui bagian-bagian mana yang dianggap sulit oleh siswa. b. Guru lebih rinci dalam memberikan latihan secara bertahap. c. Guru lebih aktif dalam perbedaan inidividu. d. Guru mulai memberikan penerapan setelah latihan dikuasai oleh siswa. e. Siswa mulai berani mengajukan pertanyaan kepada guru. Pada akhir siklus II, peneliti memperoleh hasil kompetensi siswa secara individual melalui tes individu. Hasil pretes dan postest dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar, jika dibandingkan dengan hasil tes siklus I. Peningkatan hasil belajar bisa dilihat dari tingkat keberhasilnan kelas pada siklus II ini yaitu dengan rata-rata yakni 80. Dengan siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 18 orang dengan presentase ketuntasan belajar yaitu 85,71%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 orang dengan presentase ketuntasan belajar sebanyak 14,29%. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar untuk siklus II yaitu dikatakan berhasil dengan kriteria baik. Berdasarkan hasil penelitian selama peroses pembelajaran berlangsung, dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran menggunakan metode drill berbasis multimedia interaktif. Hal ini diketahui dengan adanya peningkatan hasil belajar dari siklus pertama ke siklus kedua. Ketuntasan hasil belajar dapat diketahui dengan acuan kriteria ketuntasan minimal yang ada di SD N 03 Talun yaitu 75. Pada siklus I rata-rata nilai untuk seluruh siswa kelas IVdengan jumlah siswa 21 orang yakni 62,85. Dengan siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 9 orang atau dengan presentase ketuntasan belajar yaitu 42,85%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 orang dengan presentase ketuntasan belajar sebanyak 57,15%. Adapun untuk siklus II rata-rata nilai untuk seluruh siswa yakni 80. Dengan siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 18 orang dengan presentase ketuntasan belajar yaitu 85,71%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 orang dengan presentase ketuntasan belajar sebanyak 14,29%, dengan demikian ketuntasan belajar siswa telah mencapai standar klasikal yang diharapkan sehingga tidak perlu ada perbaikan pada tahap selanjutnya. Berikut ini statistika hasil kompetensi siswa dari siklus I sampai siklus II. Tabel 1. Rata-rata Ketuntasan Klasikal Siklus I dan Siklus II Uraian Siswa Tuntas Siswa belum tuntas Siswa tuntas (%) Siswa belum Tuntas (%) Siklus I ,85% 57,15% Siklus II ,71% 14,29% 7

8 Berikut ini grafik statistiknya rata-rata ketuntasan klasikan siklus dari yang pertama sampai dengan siklus kedua: Siswa Tuntas Siswa belum Tuntas Prosentase Siswa Tuntas 3 85,71% 42,85% 57,15% 14,29% Prosentase Siswa belum Tuntas Siklus I Siklus II Grafik 1. Rata-rata Ketuntasan Belajar Siklus I dan Siklus II Hasil observasi yang dilakukan oleh kedua observer pada siklus II, pengamat 1 memberikan nilai 26 dan dapat dinyatakan berhasil yaitu mencapai 92% dengan kriteria sangat baik. Sedangkan pengamat 2 memberikan nilai 25 dan dapat dinyatakan berhasil yaitu mencapai 89% dengan kriteria baik. Dapat disimpulkan dari kedua pengamat tersebut kriteria keberhasilan tindakan dengan skor rata-rata 25,5 atau sebanyak 91%. Dari presentase tersebut dapat dinyatakan siswa dalam kegiatan pembelajaran masuk pada kriteria sangat baik. Berikut grafik data hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran selama dua siklus. 95% 90% 85% 80% 75% Prosentase 70% 65% Siklus 1 Siklus 2 Grafik 2. Hasil Data Observasi Aktivitas Siswa Hasil dari pengamatan aktivitas guru selama proses pembelajaran didapatkan bahwa guru telah melaksanakan pembelajaran dengan baik. Hal ini terlihat dari antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga minat belajar siswa semakin meningkat. Peningakatan dapat dilihat dari penilaian yang diberikan oleh pengamat pada tiap siklusnya. Untuk siklus I kedua pengamat memberikan nilai dengan rata-rata skor dengan kriteria pembelajaran berlangsung baik. Sedangkan 8 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17. No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus)

9 untuk siklus II, diperoleh nilai rata-rata 35,5 atau sebanyak 88,7% dengan kriteria pembelajaran baik. Dari data tersebut menunjukkan bahwa pada siklus yang kedua mengalami peningkatan sehingga dapat mencapai standar klasikal minimal yang telah ditentukan. Peningkatan antara siklus pertama dengan siklus yang kedua yaitu sebesar 16,7%. Berikut grafik data hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran selama dua siklus. 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Siklus 1 Siklus 2 Prosentase Grafik 3. Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran SIMPULAN Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan peningkatan pemahaman pada materi lembaga pemerintahan desa dan kecamatan melalui model bermain peran bagi siswa kelas IV SDN 03 Talun tahun pelajaran 2015/2016, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: (1) Pembelajaran dengan model bermain peran dapat meningkatkan pemahaman materi lembaga pemerintahan desa dan kecamatan bagi siswa kelas IV SDN 03 Talun semester I tahun 2015/2016, (2) Pembelajaran dengan model bermain peran dapat meningkatkan hasil belajar PKn materi lembaga pemerintahan desa dan kecamatan bagi siswa kelas IV SDN 03 Talun semester I tahun 2015/2016. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih, peneliti tujukan kepada Bapak Kepala Sekolah, Guru, Observer dan Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Talun, Pekalongan. DAFTAR PUSTAKA Bloom, Benyamin S. et. al (A Commitee of College and University Examiners).(1975). Taxonomy of Educational Objectives. New York: David McKay Company, Inc. Chaniago Arman YS, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Bandung: Pustaka Setia, 2002),Cet.V, Em Zul, Fajri dan Ratu Aprilia Senja. (2008). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Difa: Publisher Huda, M Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Kementrian Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Jakarta Suharsimi Arikunto penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE

Lebih terperinci

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH SD Negeri 01 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 SDN 02 Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Surabaya yang terletak di jalan Danau Towuti Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 SD Negeri 02 Rembun Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL SD

Lebih terperinci

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action research yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK SD Negeri Kalilembu,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING PERSEGI PANJANG MELALUI METODE DEMONSTRASI. Ghonimah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING PERSEGI PANJANG MELALUI METODE DEMONSTRASI. Ghonimah Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 SD Negeri 02 Rembun, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1)

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Australia, dalam penelitian tindakan kelas oleh Prof. Dr. H. Muhammad Askari, M.Pd

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Australia, dalam penelitian tindakan kelas oleh Prof. Dr. H. Muhammad Askari, M.Pd BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Tindakan Kelas Peneliti akan menggunakkan model penelitian tindakan model siklus. Model ini dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggert tahun 1988 dari Deakin

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 216 (Edisi Khusus) ISSN 287-3557 PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SD Negeri 1 Sokoyoso,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan keutuhan NKRI dengan menggunakan metode Mind Mapping pada mata pelajaran PKn kelas V di MI Nurul Islam

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING Khoirul Huda SMP Negeri 1 Wonokerto Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah Dasar Negeri 165 Pekanbaru yang berjumlah 38 orang siswa, dengan jumlah

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk meningkatkan pemahaman IPS materi Koperasi bagi siswa kelas IV SDN Gempolsari Tanggulangin

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL. Siti Sofiyah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL. Siti Sofiyah Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 3, Juli 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL SD Negeri 02 Doro, Kabupaten

Lebih terperinci

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2 Dinamika Vol. 4, No. 3, Januari 2014 ISSN 0854-2172 PEMBELAJARAN PROGRAM APLIKASI MICROSOFT WORD MELALUI PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kunandar (2011) PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 4, Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meningkatan hasil belajar bagi siswa yang kurang mampu dalam memahami mata pelajaran biologi merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan pelaksanaannya

Lebih terperinci

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Sulastri, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar... 1 Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Pkn Pokok Bahasan Menghargai Keputusan Bersama SDN Ampel 04 Wuluhan -

Lebih terperinci

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN : Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : 2088-5792 E ISSN : 2580-6513 http://journal.upgris.ac.id/index.php/malihpeddas MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn MATERI MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA MELALUI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (Think Pair Share) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 07 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kawit Supriana 14 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research (penelitian tindakan) yang dilakukan di kelas (Wardhani, 2007:1.3).

Lebih terperinci

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SDN GADINGREJO 01 KECAMATAN UMBULSARI KABUPATEN JEMBER Sri

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGNMENT. Budi Sutrisno dan Heri Saptadi Ismanto

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGNMENT. Budi Sutrisno dan Heri Saptadi Ismanto Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 3, September 2015 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGNMENT Budi Sutrisno

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Rantiyan SMP 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Rantiyan SMP 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 14 ISSN 87-3557 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK SMP 1 Wonokerto Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, waktu yang digunakan penulis untuk mulai mengadakan penelitian sampai menyelesaikannya adalah selama satu bulan, mulai

Lebih terperinci

Kanti Wilujeng 14. Kata kunci: bermain peran, hasil belajar. Guru Kelas III SDN Semboro 01 Jember

Kanti Wilujeng 14. Kata kunci: bermain peran, hasil belajar. Guru Kelas III SDN Semboro 01 Jember PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IIIB SDN SEMBORO 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kanti Wilujeng 14 Abstrak. Salah

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea Warda, Syamsu, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI. Sudarso

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI. Sudarso Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI SDN 02 Pait Kec. Siwalan Kab. Pekalongan Abstrak Pada awal semester

Lebih terperinci

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 2015 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Turiyah SMP 3 Kesesi Kabupaten Pekalongan Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Wina Sanjaya ( 2009 : 26) mengartikan bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI SD Negeri Kedungpatangewu, Kecamatan Kedungwuni,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV B SDN 181 Pekanbaru. Adapun siswanya berjumlah 46 orang yang terdiri dari

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIRING QUESTION AND GETTING ANSWER

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIRING QUESTION AND GETTING ANSWER PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIRING QUESTION AND GETTING ANSWER DENGAN BERBANTUAN TAKTIK PENGHASIL PERTANYAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X SMAN 16 BANDA ACEH Mia Zakian

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 ISSN X. Nur Afni

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 ISSN X. Nur Afni Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 2 Bajugan Pada Materi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat Melalui Metode LSQ (Learning Starts With a Question) Nur Afni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Semester Gasal Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN : Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN : 2337-8085 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII TEKNIK

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN TAHUN AJARAN 2012 2013 Disusun Oleh : WURYANINGSIH A53BO90214 PROGRAM STUDI PG

Lebih terperinci

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SDN 2 Dolonga Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, model yang digunakan yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kasihani (1998: 13), penelitian tindakan kelas merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Metode adalah cara yang teratur dan terorganisir dengan baik yang hendak ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Metode penelitian merupakan cara yang ditempuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Berbantuan Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 5 Basi Kecamatan Basidondo Tolitoli Elistina Mahasiswa

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 SD Negeri 02 Sawangan Kab. Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Sawangan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan 2 siklus dengan tahapan-tahapan antara lain sebagai berikut : tahap perencanaan,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn. PENERAPAN MODEL TARI BAMBU (BAMBOO DANCING) DENGAN MEDIA KARTU DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TENTANG ORGANISASI DI KELAS V SEKOLAH DASAR Beni Lestari 1, Suripto 2, Suhartono

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi: a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang meliputi wawancara

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI.

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI. METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Yendina Saragih Guru SMP Negeri 8 Tebing Tinggi Email: saragihyendina@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas atau yang lebih dikenal dengan classroom action

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas atau yang lebih dikenal dengan classroom action 74 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas atau yang lebih dikenal dengan classroom action research merupakan suatu bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para

Lebih terperinci

Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara dan observasi. awal, yaitu pembelajaran yang berlangsung secara alamiah, kemudian dilakukan

Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara dan observasi. awal, yaitu pembelajaran yang berlangsung secara alamiah, kemudian dilakukan 71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Penelitian Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara dan observasi awal, yaitu pembelajaran yang berlangsung secara alamiah, kemudian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan

Lebih terperinci

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah ahmid Libuka, Anthonius Palimbong, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Penerapan Teori Konstruktivisme

Penerapan Teori Konstruktivisme Penerapan Teori Konstruktivisme untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Nilai Kebersamaan dalam Merumuskan Pancasila Pada Siswa Kelas IV SDN 4 Sumberagung Eko Supriyadi 1 1 SDN 4 Sumberagung, Tulungagung

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, Januari 2015 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT Endang Wahyuni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa. BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru

Lebih terperinci

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN MODEL KOOPERATIF DAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 0710 ALIAGA IV

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN MODEL KOOPERATIF DAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 0710 ALIAGA IV PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN MODEL KOOPERATIF DAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 0710 ALIAGA IV Dermawati, S.Pd Guru SD Negeri 0710 Aliaga IV Kabupaten Padang Lawas

Lebih terperinci

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar KONSTRUKTIVISME, Vol. 9, No. 2, Juli 2017 p-issn: 1979-9438; e-issn: 2442-2355 FKIP Universitas Islam Balitar, Blitar Http://konstruktivisme.unisbablitar.ejournal.web.id; Email: konunisba@gmail.com PENERAPAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tindakan adalah penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menemukan alternatif dari pemecahan masalah dan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO. 1 BONEOGE Oleh: Hijrah, Dahlia Syuaib, Asep Mahfuds Abstrak Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih karena mempunyai beberapa keistimewaan yaitu mudah dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 10 BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Simbangdesa 01 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus,

Lebih terperinci

Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn:

Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn: Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp. 17-23 e-issn: 2406 8659 17 Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswadengan Metode PembelajaranKooperatifTipe Jigsaw pada Materi

Lebih terperinci

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe snowball throwing merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian ini termasuk kedalam kelompok Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan gabungan antara data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu kajian, refleksi diri, serta tindakan terhadap proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG. Sri Harjanti

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG. Sri Harjanti Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 5, Oktober 2015 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG SD Negeri 01 Gumayun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 4 komponen yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dalam

Lebih terperinci