TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PE ILAIA PE ERAPA SISTEM FORMASI I SOURCI G DA OUTSOURCI G. Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.

dokumen-dokumen yang mirip
INSOURCING, OUTSOURCING,

Keuntungan dan Kekurangan Sistem Informasi Outsourcing dan Insourcing di Perusahaan (Tugas Individu)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Pengembangan Sistem Informasi Dengan Menggunakan Pendekatan Insource atau Outsource di Perusahaan

PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING

INSOURCING, OUTSOURCING,

PROKONTRA INSOURCING DAN OUTSOURCING

Sistem Informasi Outsourcing

PERBEDAAN INSOURCING DAN OUTSOURCING DALAM PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INSOURCING DAN OUTSOURCING PADA PERUSAHAAN ROBI PRIYADI (NRP P E / MB-IPB ANGKATAN E.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUT-SOURCING, IN-SOURCING, DAN CO-SOURCING

MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INSOURCING ATAU OUTSOURCING DI PERUSAHAAN

TUGAS INDIVIDU Sistem Informasi Manajemen PERBANDINGAN IMPLEMENTASI OUT SOURCING, INSOURCING DAN CO- SOURCING DAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

PERBEDAAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING. MOHAMAD CHANDRA P e

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI

Perbandingan Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing pada Suatu Perusahaan

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI OUTSOURCING DAN INSOURCING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

Kelebihan & Kekurangannya

OUTSOURCING, INSOURCING & CO-SOURCING

OUTSOURCING SISTEM INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA

PENERAPAN OUTSOURCING DAN INSOURCING SISTEM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK. Dosen : DR. IR. ARIF IMAM SUROSO, MSC

Perbandingan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Insourcing dan Outsourcing

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN OUTSOURCING DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing

Pertimbangan Penerapan Insourcing / Outsourcing Sistem dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan

PERBANDINGAN INSOURCING, OUTSOURCING, DAN CO-SOURCING DALAM IMPLEMENTASI PADA PERUSAHAAN

Bab 2. Pembahasan. Definisi Outsourcing

SISTEM INFORMASI OUTSOURCING

KONVERSI SISTEM INFORMASI

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Keunggulan dan Kelemahan Menggunakan Insourcing dan Outsourcing

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DI INDONESIA: STUDI KASUS PADA CIMSA (PERUSAHAAN OUTSOURCING) Nicky Jaka Perdana (P

TUGAS AKHIR MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN URGENSI MAINTENANCE SOFTWARE ATAU SISTEM INFORMASI DIDALAM PERUSAHAAN DOSEN

UJIAN AKHIR TRIWULAN (UAT) TAKE HOME Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI SUATU PERUSAHAAN

OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN

TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) DISUSUN OLEH : MAULIA EKA R (P )

PENTINGNYA PEMELIHARAAN SOFTWARE

OUTSOURCING. Oleh : SITI JAMILLAH

BAB II LANDASAN TEORI

PEMILIHAN OUTSOURCING INSOURCING CO SOURCING DALAM PERUSAHAAN

OUTSOURCING SISTEM INFORMASI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

Pengembangan Sistem Informasi Perusahaan Dengan Metode Outsourcing dan Insourcing

URGENSI DAN FAKTOR MAINTAINAIBILITY SOFTWARE

Makalah Pembahasan. Untuk memenuhi Ujian Akhir Triwulan mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Dosen: Prof. Ir. Arif Imam Suroso, MSc

PERANAN DAN RESIKO PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN OUTSOURCING (Sebagai Take Home Exam - UA)

Tugas Individu. Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN SISTEM BAGI END USERS DAN INFORMATION SYSTEM SPECIALISTS

PENDAHULUAN. Dalam pengadaan atau pengembangan sistem informasi bagi perusahaan terdiri dari beberapa cara, antara lain;

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SECARA OUTSOURCING INSOURCING DAN COSOURCING

Pengembangan Sistem Informasi dengan menggunakan pendekatan Incourcing dan Outsourcing pada Perusahaan. Erichson M.H Silitonga P

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN. Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN

PENILAIAN PENERAPAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN SISTEM OUT SOURCING, IN SOURCING DAN COSOURCING PADA PERUSAHAAN

KONVERSI SISTEM INFORMASI. Oleh : Siti Nurkomariyah (NRP. P E) Kelas E.52 Jakarta Dosen : Ir. Arif Imam Suroso, M. Sc

Kelas : E-54 Mata kuliah :Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc(SC)

PERBANDINGAN OUTSOURCING, INSOURCING, DAN COSOURCING SEBAGAI STRATEGI PERUSAHAAN

Dosen : Disusun Oleh: Heru

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

Tugas Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc. Pentingnya Software Maintenance dalam Sistem Informasi Manajemen OLEH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN URGENSI MAINTAINAIBILITY PADA SISTEM INFORMASI DI ORGANISASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMILIHAN STRATEGI OUTSOURCING YANG TEPAT TERHADAP STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN. Dosen :

FAKTOR KESUKSESAN DAN KEGAGALAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DI SUATU PERUSAHAAN

Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Sistem Informasi Manajemen. Arif Harmano P E

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

MEMILIH ANTARA OUTSOURCING ATAU INSOURCING TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN

TUGAS. Disusun oleh : BIMO P E MB IPB E.46

Langkah-langkah Pengembangan Sistem Informasi Secara Insourcing dan Outsourcing

PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Gambaran Umum SI dan TI

Pendekatan Pengembangan dan Penerapan Sistem Informasi di Indonesia : Insourcing, Outsourcing & Co- Sourcing

TUGAS INDIVIDU-TAKE HOME UAT MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Oleh: Irfan Handrian P

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

PENERAPAN OUTSOURCING SISTEM INFORMASI DALAM SUATU PERUSAHAAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI DALAM ORGANISASI

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solutions. (Buku O Brien)

METODE KONVERSI SISTIM INFORMASI

PERBANDINGAN IMPLEMENTASI INSOURCING, CO- SOURCING, dan OUTSOURCING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dari sebuah organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Accounting cycle adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi (SI) dapat menunjang kegiatan operasional serta. mendukung pengambilan keputusan pada lembaga atau perusahaan

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Kelas : R-50 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc(CS) IDENTIFIKASI SISTEM INFORMASI PADA MITRA TANI FARM.

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Ives dan Learmonth (1984) menjelaskan bagaimana perusahaan

PROSES KONVERSI SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN DALAM PEMBANGUNAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI SUATU PERUSAHAAN

Kegagalan Pengalihan Sistem: Konversi dari Sistem Lama ke Sistem Baru

Modul ke: CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING. Fakultas. Dr. Istianingsih. Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi.

PENGERTIAN DAN TUJUAN AUDIT

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS 10/E (O BRIEN/MARAKAS) CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI SUATU ORGANISASI

URGENCY MAINTAINABILTY DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

DASAR SISTEM DALAM BISNIS

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI SECARA OUTSOURCING DI ORGANISASI

Transkripsi:

TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PE ILAIA PE ERAPA SISTEM FORMASI I SOURCI G DA OUTSOURCI G Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) Disusun oleh : Pandu Kurnia P056131812.E47 PROGRAM STUDI MA AJEME DA BIS IS SEKOLAH PASCASARJA A I STITUT PERTA IA BOGOR 2014

BAB I. PENDAHULUAN Seiring dengan kemajuan teknologi, maka manusia mulai mengenal suatu system yang dikenal sebagai Sistem Informasi (SI). Sistem Informasi ini pada awalnya hanya memegang peran kecil dalam suatu organisasi/perusahaan, akan tetapi saat ini system informasi memegang peranan yang sangat besar dalam beroperasinya suatu orgnisasi/perusahaan. Tidak hanya perusahaan yang bergerak dalam bidang komputer saya yang mengandalkan system informasi dalam kegiatan perusahaan nya, tapi semua bidang usaha juga sangat mengandalkan system informasi ini termasuk bidak konstruksi, ketentaraan, kedokteran, trnasportasi, dan lain lain. Keberhasilan pengembangan system informasi saat ini bahkan dapat dijadikan indicator dari kinerja organisasi/perusahaan yang menerapkan nya. Organisasi/perusahaan yang didukung teknologi informasi dan system informasi yang baik tentunya akan dipandang memiliki nilai tambah dibandingkan organisasi/perusahaan kompetitornya. Organisasi/perusahaan yang menerapkan system informasi yang baik juga biasanya akan memiliki nilai kepuasan konsumen yang lebih baik dibandingkan organisasi/perusahaan yang tidak menerapkan system informasi yang baik. Karena banyaknya keuntungan dari menerapkan system informasi yang baik, sehingga organisasi/perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan konsentrasi dalam mengembangkan system informasinya. Akan tetapi pengembangan system informasi sendiri bukanlah hal yang mudah dan memerlukan sumber daya yang tidak kecil. Sumber daya yang dimaksud selain tenaga kerja juga dibutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak yang memadai. Kebutuhan sumber daya yang cukup besar tersebut terkadang menjadi kendala bagi beberapa organisasi/perusahaan dalam mengembangkan system organisasinya. Proses pengembangan system informasi sendiri terkadang hanya dalam waktu yang tidak lama, sehinggak organisasi/perusahaan berpikir berulang kali untuk berinvestasi meyediakan sumber daya untuk mengembangkan system informasi nya. Salah satu solusi yang banyak digunakan adal penggunaan jasa outsourcing untung mengembangkan system informasi. Bentuk jasa outsourcing tersebut bisa bermacam-macam, misalnya pengembangan system informasi, perawatan system informasi agar tetap update atau bahkan konversi system informasi. Apapun metoda yang digunakan dalam mengembangkan system informasi baik itu insource maupun outsource, masing masing memiliki keuntungan dan kerugian dalam penerapan nya. Tidak bisa dipukul rata mana yang terbaik karena masing masing dilihat kembali kepada keadaan dan keinginan dari organisasi/perusahaan tersebut. Makalah ini akan membahas secara singkat mengenai keuntungan dan kelemahan pengembangan system informasi secara insource dan outsource.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Informasi adalah sesuatu yang teramat penting dan berharga dalam sebuah organisasi dewasa ini.informasi yang akurat dan cepat dapat sangat membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi, maka dari itu, pengelolaan informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk menganalisa perkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Itulah sebabnya muncul apa yang dikenal dengan Sistim Informasi Manajemen. Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif. Sistem informasi manajemen memiliki tujuan: Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan). Karena pentingnya penerapan system informasi dalam suatu organisasi/perusahaan, maka setiap organisasi/perusahaan berusaha mengaplikasikan system informasi yang terbaru dan sesuai dengan bidang usahanya. Untuk menerapkan system informasi yang tepat maka dibutuhkan banyak sumber daya yang tepat. Tidak jarang ditemui organisasi/perusahaan terbentur oleh sumber daya yangdimiliki dalam mengembangkan system informasinya, sehingga dalam beberapa kasus organisasi/perusahaan tersebut harus mengambil keputusan dalam memilih pihak yang tepat untuk melaksanakan pengembangan system informasinya. Pilihan tersebut harus diambil dengan melihat kemampuan dan sumber daya yang dimiliki oleh masing masing organisasi/perusahaan dan melihat baik atau buruknya masing masing keputusan. Beberapa solusi yang belakangan ini populer adalah menunjuk pihak lain untuk menyediakan

system informasi secara outsource jika dinilai organisasi atau perusahaan tidak mampu atau tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk menyediakan system informasi secara insource. Insourching adalah keputusan suatu perusahaan untuk menggunakan sumber daya yang terdapat didalam perusahaan, dimana terdapat sumber daya manusia, sumber daya teknologi, sumber daya sistem informasi, sumber daya hardware, sumber daya software, sumber daya jaringan, sumber daya data, sumber daya ekonomi, yang dugunakan untuk mengembangan sistem informasi dan operasional perusahaan. Insourcing membutuhkan perencanaan yang matang dan kemampuan SDM yang baik agar hasil yang didapat mendekati kebutuhan. Pengembangan dilakukan oleh para spesialis misalnya spesialis sistem informasi yang berada dalam departemen EDP (Electronic Data Processing), IT (Information Technology) atau IS (Information System). Outsourcing adalah keputusan perusahaan untuk melimpahkan pengembangan sistem infomasi perusahaan kepada pihak ketiga atau pihak di luar organisasi yang memiliki spesialisai dan ahli dalam bidang sistem informasi. Adapun definisi outsourcing menurut Indrajit dan Djokopranoto (2003) adalah penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja pekerjaan yang professional dan berkelas dunia. Sedangkan menurut O Brien dan Marakas (2010) dalam bukunya Introduction to Information Systems, istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang atau jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga. Dalam kaitannya dengan TI, outsorcing digunakan untuk menjangkau fungsi TI secara luas dengan mengontrak penyedia layangan eksternal.

BAB IIII. PEMBAHASAN Insourching adalah keputusan suatu perusahaan untuk menggunakan sumber daya yang terdapat didalam perusahaan, dimana terdapat sumber daya manusia, sumber daya teknologi, sumber daya sistem informasi, sumber daya hardware, sumber daya software, sumber daya jaringan, sumber daya data, sumber daya ekonomi, yang dugunakan untuk mengembangan sistem informasi dan operasional perusahaan. Insourcing membutuhkan perencanaan yang matang dan kemampuan SDM yang baik agar hasil yang didapat mendekati kebutuhan. Pengembangan dilakukan oleh para spesialis misalnya spesialis sistem informasi yang berada dalam departemen EDP (Electronic Data Processing), IT (Information Technology) atau IS (Information System). Beberapa keuntungan dari pengembangan system informasi secara insource: Umumnya system informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan karena dikembangan oleh karyawan sendiri Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan terhadap system informasi karena proses pengembangan nya dilakukan oleh karyawan perusahaan itu sendiri Perusahaan memiliki kendali terhadap aplikasi strqategi dan pengambilan keputusan dalam pengembangan system informasi Perusahaan dapat mengembakan kualitas sumber daya manusia karyawan nya karena adanya kesempatan untk membangun system nformasi perusahaan Perusahaan memiliki akses penuh dalam pengawasan pada proses pengembangan system dan keamanan data lebih terjamin Biaya yang lebih rendah karena hanya melibatkan pihak perusahaan Sistem informasi yang dikembangkan dapat langsung diterapkan dan dilakukan perbaikan secara cepat jika diperlukan Dalam jangka panjang akan mampu meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan Selain keuntungan, terdapat juga kekurangan dalan pengembangan system informasi secara outsourcing, beberapa kekurangan tersebut antara lain: Membutuhkan waktu yang lama terutama jika diperlukan perbaikan dan atau modifikasi, sehingga konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan sumber daya manusia dalam perusahaan yang menguasai teknologi infformasi Adanya resiko kegagalan pengembangan system informasi Perubahan dalam teknologi informasi yang terjadi secara cepat belum tentu diikuti oleh kemampuan perusahaan beradapatasi menghadapi perubahan tersebut sehingga bisa saja system informasi yang dikembangkan tidak update Membutuhkan waktu dan biaya tambahan untuk melakukan pelatihan bagi operator dan programmer dalam mengembangkan system informasi

Dalam jangka pendek perusahaan belum dapat merasakan hasil dari pengembangan system informasi manajemen nya Kurangnya tenaga ahli dalam bidang system informasi bisa menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan system Pada umumnya penggunaan sumber daya system informasi perusahaan belum optimal karena karyawan tidak memiliki spesialisasi dalam bidang pengembangan system informasi. Outsourcing adalah keputusan perusahaan untuk melimpahkan pengembangan sistem infomasi perusahaan kepada pihak ketiga atau pihak di luar organisasi yang memiliki spesialisai dan ahli dalam bidang sistem informasi. Adapun definisi outsourcing menurut Indrajit dan Djokopranoto (2003) adalah penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja pekerjaan yang professional dan berkelas dunia. Keuntungan dan kelebihan dengan pengembangan sistem infomasi dengan outsourcing adalah: Perusahaan tidak perlu berinvestasi dalam biaya teknologi karena menyerahkan pada pihak lain Meningkatkan focus bisnis perusahaan dengan skala lebih luas, tanpa perlu mengalokasikan sebagian sumber daya perusahaan untuk mengembangkan system informasi Dengan melakukan pengembangan system informasi menggunakan system outsourcing, maka perusahaan menjadi lebih fleksibel dan lebih dinamis. Perusahaan dapat dengan cepat melakukan perubahan untuk mengikuti keadaan Resiko pengembangan system informasi menjadi tanggung jawab pihak outsourcing Jasa yang diberrikan oleh pihak uotsuroce lebih berkualitas dibandingkan jika dikerjakan secara insource dan keuntungan jangka pendek dapat langsung dirasakan oleh perusahaan Pengembangan system informasi lebih cepat, efektif dan efisien karena dikerjakan oleh tenaga ahli Mendapatkan ide ide yang inovatif dan mendapatkan akses pada kemampuan kelas dunia Memudahkan akses pada pasar global jika menggunakan vendor yang mempunyai kualitas dan reputasi yang baik Perusahaan tidak perlu melakukan transfer teknologi dan pengetahuan kepada pihak outsource Mengurangi resiko penggunaan sumber daya system informasi yang belum optimal dan meningkatkan kas dalam aset perusahaan karena tidak perlu ada aset untuk teknologi informasi Akan tetapi di balik banyaknya keuntungan-keuntungan pengembangan system informasi secara outsource, harus juga diperhatikan kekurangan kekurangan nya, antara lain: Perusahaan kehilangan kendali atau control terhadap system dan data

Menjadi sangant bergantung pada pihak luar sehingga sangat sulit bagi perusahaan untuk mengambil alih kembali system yang sedang berjalan terutama jjika ada kerusakan atau gangguan mendadak dalam system informasi tersebut Tidak ada transfer pengetahuan dari pihak outsource kepada pihak perusahaan Dapat terjadi penyalahgunaan system informasi oleh pihak outsource Resiko tidak kembalinya investasi yang telah dikeluarkan perusahaan bila ternyata terjadi ketidakcocokan system informasi yang dikembangkan Mengurangi keunggulan kompetitif perusahaan karena semua pengembangan system informasi diserahkan pada pihak outsource Jika kekuatan tawar ada di pihak outsource, maka perusahaan akan kehilangan banyak kendali dalam memutuskan sesuatu Perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk belajar membangun dan mengambakan system informasi

BAB IV. KESIMPULAN Untuk mengembangkan suatu system informasi yang tepat guna bagi suatu perusahaan bukanlah perkara mudah, karena di dalamnya ada beberapa hal yang menjadi kompromi dan harus dipikirkan secara betul. Sebelum memutuskan akan mengembangkan system informasi secara insource atau outsource maka perusahaan sebaiknya memahami sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, baik itu sumber daya manusia maupun perangkat keras dan perangkat lunak nya. Termasuk di dalam nya memahami kemampuan sumber daya manusia nya apakah memiliki kemampuan dalam pengembangan system informasi. Jika perusahaan mau berinvestasi cukup besar untuk mengembangkan system informasinya, system insource merupakan pilihan yang cukup baik, karena kerahasiaan data dapat terjamin, akan tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengembalikan investasi tersebut jika hanya dipergunakan pada saat pengembangan system informasi tersebut (dengan asumsi perusahaan bukan bergerak pada pengembangan system informasi) Pemilihan system outsource dapat dibilang solusi jika perusahaan tidak ingin berinvestasi pada sumber daya dan perangkat keras untuk pengembangan system informasi, akan tetapi masalah keamanan data menjadi hal yang harus diperhatikan secara lebih.

DAFTAR PUSTAKA Wikipedia. (2013, 6 Desember). Sistem Informasi Manajemen. Diperoleh 9 desember 2013, dari http://id.wikipedia.org/wiki/sistem_informasi_manajemen Sentranet Multimedia. Apa Itu Sistem Informasi Manajemen. Diperoleh 9 desember 2013, dari http://www.sentranet.co.id/component/content/article/46-ict-world/93-apa-itu-sisteminformasimanajemen.html Mochammad. 2011.Keuntungan dan kelemahan dari pengembangan system infformasi antara insourcing, outsourcing dan cosourcing. http://hotssports.blogspot.com/2011/02/keuntungandan-kelemahan-dari.html. Dewie O. 2013. Pengembangan system informasi secara outsourcinginsourcing dan cosourcing.http://dewieodiev.blogspot.com/2013/04/pengembangan-sistem-informasisecara.html