BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan dalam kegiatan perusahaan. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan sangat tergantung pada kemampuan SDM atau karyawannya dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan sehingga karyawan dituntut untuk selalu mampu mengembangkan diri secara proaktif dalam suatu perusahaan. SDM yang diperlukan saat ini adalah SDM yang memiliki kinerja. Kinerja karyawan yang baik dapat dilihat dari berbagai sisi. Oleh karena itu, penilaian kinerja sangat perlu dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui sejauh mana karyawan mampu berperan dalam perkembangan dan pertumbuhan perusahaan. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi (Mahsun, 2006:25). Kinerja seseorang atau kelompok dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal antara lain berupa peraturan ketenagakerjaan, keinginan pelanggan, pesaing, nilai-nilai sosial, serikat buruh, kondisi ekonomi, perubahan lokasi kerja, dan kondisi pasar. Faktor internal yang mempengaruhi kinerja karyawan/kelompok terdiri dari kecerdasan, keterampilan, kestabilan emosi, motivasi, komitmen, persepsi peran, kondisi keluarga, kondisi fisik seseorang dan karakteristik kelompok kerja dan budaya kerja (Nursyahfitri, 2010:1).
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja seperti yang diuraikan ini, dua faktor diantaranya adalah budaya kerja dan komitmen. Budaya kerja ialah suatu sistem nilai yang merupakan kesepakatan kolektif dari semua yang terlibat dalam perusahaan (http://ronawajah.wordpress.com/2011/04/22/komitmenkaryawan-dan-budaya-kerja-2/). Kesepakatan disini adalah dalam hal cara pandang tentang bekerja dan unsur-unsurnya. Suatu sistem nilai merupakan konsepsi nilai yang hidup dalam pemikiran sekelompok manusia/ individu karyawan dan manajemen. Dalam hal ini budaya kerja berkaitan erat dengan persepsi terhadap nilai-nilai dan lingkungannya. Lalu, persepsi itu melahirkan makna dan pandangan hidup yang akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku karyawan dan manajemen dalam bekerja. Budaya kerja yang dianut oleh pimpinan perusahaan dan diimplementasikan oleh karyawan menjadi perilaku karyawan yang kemudian menentukan arah keberhasilan suatu perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Budaya kerja dalam organisasi seperti di perusahaan diaktualisasikan sangat beragam. Bisa dalam bentuk dedikasi atau loyalitas, tanggung jawab, kerjasama, kedisiplinan, kejujuran, ketekunan, semangat, mutu kerja, keadilan dan integritas kepribadian. Semua bentuk aktualisasi budaya kerja itu sebenarnya bermakna komitmen. Ada suatu tindakan, dedikasi, dan kesetiaan seseorang pada janji yang telah dinyatakannya untuk memenuhi tujuan organisasi dan individunya yang telah dipilihnya dalam waktu lama Faktor lain yang mempengaruhi kinerja adalah komitmen. Menurut Porter dalam Panggabean (2002:127), komitmen karyawan adalah kuatnya pengenalan
dan keterlibatan seseorang dalam suatu organisasi tertentu. Karyawan yang memiliki komitmen tinggi akan menerima hampir semua tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan padanya. Karyawan juga merasakan adanya loyalitas dan rasa memiliki terhadap organisasi. Komitmen mempengaruhi kinerja melalui bagaimana perusahaan meningkatkan taraf kesejahteraan karyawannya, perasaan bahwa perusahaan merupakan pilihan terbaik dan bahwa keputusan untuk bekerja di perusahaan merupakan keputusan terbaik karyawan. Budaya kerja dan komitmen karyawan dapat menjadi basis adaptasi dan kunci keberhasilan organisasi sehingga banyak penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi nilai-nilai atau norma-norma perilaku yang bisa memberikan kontribusi besar bagi keberhasilan organisasi. PT Bank Sumut merupakan salah satu BUMD yang sebelumnya dikenal dengan PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU). Bank Sumut adalah bank non devisa yang mempunyai visi, misi dan nilai-nilai yang mencerminkan budaya untuk mencapai tujuan perusahaan. Budaya kerja yang ada pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan yaitu TERBAIK yang merupakan singkatan dari terpercaya, enerjik, ramah, bersahabat, aman, integritas tinggi dan komitmen. PT Bank Sumut saat ini sedang melakukan akselerasi untuk mencapai target Regional Champion pada tahun 2014. Untuk itu, diciptakan strategi To Be The Best yang terdiri dari The Best Product, The Best Service dan The Best Finance. Regional Champion telah disepakati bersama oleh Bank Indonesia (BI) dan BPD se-indonesia pada akhir tahun 2009 sebagai visi besar menjadikan BPD
di seluruh Indonesia sebagai bank terbaik dari seluruh perbankan yang ada di daerahnya masing-masing, yang ditargetkan bisa tercapai pada 2014. Maka dari itu, akan dilakukan survei oleh Lembaga Peneliti Khusus (LPK) selama satu bulan sekali dengan datang ke setiap cabang Bank Sumut termasuk Cabang Utama Medan dengan berlaku sebagai nasabah guna mengetahui dan menilai pelayanan yang dilakukan oleh karyawan. Dengan menyadari target itu, karyawan Bank Sumut berada pada kondisi perlu melakukan akselerasi terhadap perencanaan kegiatannya dan membuat komitmen pada diri sendiri untuk menjadi pemimpin perbankan di negerinya sendiri, baik dalam aspek pelayanan, kualitas produk dan pencapaian kinerja karyawan dan keuangan. Pada Tabel 1.1 dapat dilihat tentang penilaian peringkat pelayanan unit kantor PT Bank Sumut Cabang Utama Medan: Tabel 1.1 Hasil Penilaian Peringkat Pelayanan Unit Kantor PT Bank Sumut Cabang Utama Medan Periode September 2010-Juli 2011 Bulan Peringkat Kantor Nilai September 38 80.85 Oktober 38 80.85 November 28 88.85 Desember 49 87.05 Januari 84 81.40 Februari 49 93.40 Maret 87 90.50 April 3 99.50 Mei 31 94.30 Juni 66 90.10 Juli 84 89.05 Sumber : Divisi SDM PT Bank Sumut (Kantor Pusat) Medan 2011 (diolah) Dari Tabel 1.1 terlihat bahwa hasil penilaian peringkat unit PT Bank Sumut Cabang Utama Medan mengalami indikasi penurunan peringkat dari bulan ke
bulan. Hanya pada bulan November, Februari dan April yang mengalami peningkatan peringkat. Penurunan peringkat ini disebabkan karena penilaian yang dilakukan oleh tim Regional Champion pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan mempunyai standarisasi pencapaian nilai yang rendah yang dinilai baik dari satpam, customer service, teller, peralatan banking hall, kenyamanan ruangan, toilet, ATM dan layanan telepon. Kriteria dalam membuat penilaian peringkat pelayanan di atas yaitu dinilai dari karyawan frontliner yang terdiri dari satpam, customer service, teller. Selain itu, tim Regonal Champion juga menilai dari peralatan banking hall, kenyamanan ruangan, toilet, ATM dan layanan telepon. Indikator dalam penilaian yaitu loyalitas, disiplin, tanggung jawab, kerjasama, kebersihan, kerapian, kelengkapan, skill, fasilitas, penampilan, keramahan dan kenyamanan ruangan. Membudayakan pelayanan terbaik bukanlah proses yang instan. Oleh karena itu, diperlukan komitmen dari para karyawan PT Bank Sumut Cabang Utama Medan untuk melaksanakan standar pelayanan ini dengan sebaik-baiknya, mengawasinya, melakukan evaluasi untuk menungkatkan pelayanan kepada nasabah pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan, sehingga manfaatnya benarbenar dapat dirasakan oleh para nasabah, mitra dan pemilik. Komitmen yang ada pada karyawan PT Bank Sumut Cabang Utama Medan khususnya bagian frontliner seperti memberikan kepuasan dalam pelayanan kepada nasabah sehingga nasabah datang kembali, menjaga performance, profesionalisme dan role play yang dilakukan seminggu sekali pada sore hari. Seharusnya budaya kerja yang sudah disosialisasikan dijalankan oleh karyawan dan menjadi komitmen di
dalam diri karyawan sehingga tidak adanya penurunan peringkat nilai seperti yang terlihat pada Tabel 1.1 dan diharapkan PT Bank Sumut Cabang Utama Medan mempertahankan bahkan meningkatkan peringkatnya di antara 95 Bank Sumut Cabang lainnya. Nasabah dan mitra akan merasakan proses standarisasi ini, sehingga mereka diharapkan menjadi loyal. Loyalitas nasabah yang memungkinkan PT Bank Sumut dapat tumbuh berkesinambungan sehingga PT Bank Sumut dapat menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri dapat terwujud menjadi kenyataan. Untuk terus mempertahankan bahkan meningkatkan peringkat yang berarti juga meningkatkan kinerja karyawan diperlukan komitmen yang tinggi dari para karyawan. Griffin (2004:115) menyatakan bahwa karyawan-karyawan yang merasa lebih berkomitmen pada organisasi memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bisa diandalkan dan mencurahkan lebih banyak upaya dalam bekerja. Bagi Bank Sumut dimana setiap cabang yang mempunyai penilaian yang terbaik akan memperoleh reward. Bagi individu atau karyawan Bank Sumut, komitmen pada perusahaan juga mempunyai dampak personal yang positif yaitu berupa makan malam dengan Direktur, nominal dan manajemen kinerja berupa penambahan 50 poin yang apabila terus dikumpulkan berguna untuk promosi jabatan karyawan sehingga para karyawan terus berkomitmen melakukan yang terbaik. Budaya kerja dan komitmen karyawan nantinya sangat berpengaruh dalam usaha pencapaian tujuan organisasi yang optimal dalam peningkatan kinerja karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan. Berdasarkan uraian di atas
maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul Pengaruh Budaya Kerja dan Komitmen Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan paparan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti adalah Apakah Ada Pengaruh Budaya Kerja, Komitmen Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan?. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh budaya kerja dan komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan. 1.4. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Menjadi masukan informasi bagi perusahaan dan diharapkan agar perusahaan dapat mengetahui manfaat budaya kerja dan komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan mereka.
b. Bagi Penulis Untuk memperluas wawasan penulis tentang ilmu sumber daya manusia khususnya budaya kerja, komitmen karyawan dan kaitannya dengan kinerja karyawan. c. Bagi Pihak Lain Memberikan sumbangan pemikiran atau referensi bagi peneliti yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.