3. MEKANIKA BENDA LANGIT

dokumen-dokumen yang mirip
GRAVITASI B A B B A B

DINAMIKA BENDA LANGIT

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM

3. ORBIT KEPLERIAN. AS 2201 Mekanika Benda Langit. Monday, February 17,

JAWABAN DAN PEMBAHASAN

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

GRAVITASI. Gambar 1. Gaya gravitasi bekerja pada garis hubung kedua benda.

BAB 2 GRAVITASI PLANET DALAM SISTEM TATA SURYA

Satuan Besaran dalam Astronomi. Dr. Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

MEKANIKA BENDA LANGIT MARIANO N., S.SI.

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

BAHAN AJAR FISIKA GRAVITASI

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015

Hukum Newton Tentang Gravitasi

Contoh Soal : Jawaban : Diketahui. Ditanyakan. Penyelesaian :

r 21 F 2 F 1 m 2 Secara matematis hukum gravitasi umum Newton adalah: F 12 = G

PROGRAM PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS BIDANG ASTRONOMI 2014 SMA 2 CIBINONG TES 20 MEI 2014

SOAL PILIHAN GANDA ASTRONOMI 2008/2009 Bobot nilai masing-masing soal : 1

Pembahasan Soal Gravitasi Newton Fisika SMA Kelas X

NASKAH SOAL POST-TEST. Mata Pelajaran: Fisika Hari/Tanggal : Kelas : XI/IPA Waktu :

Antiremed Kelas 9 Fisika

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

indahbersamakimia.blogspot.com

Klik. Korona pada Matahari

Oleh : Kunjaya TPOA, Kunjaya 2014

Materi Bumi dan Antariksa)

PEKERJAAN RUMAH SAS PERTEMUAN-1 DAN PERTEMUAN-2 A.Pilihan Ganda

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015

4. Orbit dalam Medan Gaya Pusat. AS 2201 Mekanika Benda Langit

Momen Inersia. distribusinya. momen inersia. (karena. pengaruh. pengaruh torsi)

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DAFTAR ISI. BAB 2 GRAVITASI A. Medan Gravitasi B. Gerak Planet dan Satelit Rangkuman Bab Evaluasi Bab 2...

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan oleh planet meliputi kecepatan dan posisi setiap saat yang dialami

GAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik

Gerak Melingkar Pendahuluan

Gambar tata sury, alam 98

HUKUM GRAVITASI NEWTON

GRAVITASI PLANET DALAM SISTEM TATA SURYA KELAS XI SEMESTER I

SOAL SELEKSI PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL BIDANG ASTRONOMI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal. 1-7 ISSN : Visualisasi Efek Relativistik Pada Gerak Planet

I. Hukum lintasan : Semua planet bergerak dalarn lintasan berupa elips, dengan matahari pada salah satu titik fokusnya.

Info Astronomy JELAJAH SEMESTA. Penerbit Info Astronomy

Sabar Nurohman, M.Pd

BUMI DAN ALAM SEMESTA

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B

θ = 1.22 λ D...1 point θ = 2R d...2 point θ Bulan θ mata = 33.7 θ Jupiter = 1.7

PERINGATAN. Singapura, 5 April David Orlando Kurniawan SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA BIDANG ASTRONOMI 2014

indahbersamakimia.blogspot.com Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2011, Waktu : 150 menit

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI

UNIT 13: GERAK BENDA LANGIT

PETA KONSEP. Revolu si. Rotasi. Mataha ri TATA SURYA. satelit buata n. satelit. alami. satelit. Bulan. palapa. Kalender Masehi. Revolu si.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

MOMENTUM - TUMBUKAN FISIKA DASAR (TEKNIK SISPIL) (+GRAVITASI) Mirza Satriawan. menu

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Tata Surya, sebuah kerajaan di langit

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.1. (1) Yupiter Berupa gas dan massanya terbesar diantara planet tata surya

Sistem Tata surya. Maulana Pandudinata 9F/09

: Supplemen Astrofisika : Dr. Chatief Kunjaya MSc PerancangKulit : Charlie Bronson Wuli

Try Out Tahap II OSP-2009 Astronomi

SELEKSI TINGKAT PROVINSI CALON PESERTA INTERNATIONAL ASTRONOMY OLYMPIAD (IAO) TAHUN 2009

MODUL 3. Gerak Planet pada Sistem Tata Surya

Luminositas Matahari menyatakan jumlah energi total yang dipancarkan Matahari per satuan waktu.

GERAK PLANET DALAM TATASURYA BERDASARKAN HUKUM NEWTON

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

Masalah Dua Benda. SMA-BPK,Jakarta Barat, 16 Maret oleh Dr. Suryadi Siregar KK-Astronomi,ITB

Tata Surya. karena planet bergerak mengedari matahari. Planet tidak dapat. planet hampir berbentuk lingkaran. Pada awal abad ke-17 Johanes Kepler

FISIKA. Untuk SMA dan MA Kelas XI. Sri Handayani Ari Damari

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Physic Work sheet Grade XI Semester I. 2. Newton s Law of Gravitation

seperti sebuah bajak, masyarakat Cina melihatnya seperti kereta raja yang ditarik binatang, dan masyarakat Jawa melihatnya seperti bajak petani.

RINGKASAN MATERI GRAVITASI. Newton mengusulkan hukum gaya yang kita sebut dengan Hukum Gravitasi. Gambar 2 Hukum Gravitasi Newton

Studi Kasus 1. Komet dalam orbit parabola

Soal Ujian Olimpiade Astronomi Kabupaten-Kota Tingkat SMA, 2008

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kita. IPA lebih populer dengan istilah sains. Istilah ini merujuk pada suatu

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI

KELOMPOK I. Raditya Budi Satria ( ) Imelsa Heni Priyayik ( ) Sergius Prastowo ( ) Rina Metasari ( )

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO

Kumpulan Soal Astronomi dan Jawabannya

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

Bahan Minggu XV Tema : Pengantar teori relativitas umum Materi :

Uji Kompetensi Semester 1

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2016 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2017

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Bintang Ganda DND-2006

PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE ASTRONOMI SELEKSI KOTA TAHUN

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.3

BAB XV TATA SURYA DAN ALAM SEMESTA

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROVINSI

ROTASI BENDA LANGIT. Chatief Kunjaya. KK Atronomi, ITB. Oleh : TPOA, Kunjaya 2014

Berdasarkan lintasannya, benda bergerak dibedakan menjadi tiga yaitu GERAK MELINGKAR BERATURAN

Transkripsi:

3. MEKANIKA BENDA LANGIT 3.1. ELIPS Sebelum belajar Mekanika Benda Langit lebih lanjut, terlebih dahulu perlu diketahui salah satu bentuk irisan kerucut yaitu tentang elips. Gambar 3.1. Geometri Elips Dimana : a = setengah sumbu panjang elips (semi-major axis) b = setengah sumbu pendek elips (semi-minor axis) c = jarak fokus elips (focal length) f = titik fokus elips (foci) Perhatikan bahwa elips mempunyai 2 buah titik fokus. 70 P a g e

Hubungan-hubungan yang berlaku di antara besaran-besaran di atas adalah di mana : e = eksentrisitas elips. Eksentrisitas adalah ukuran kelengkungan sebuah elips. Nilainya ada di antara 0 dan 1 (0 < e < 1). Luas elips dapat dihitung dengan rumus L = πab Sedangkan keliling elips adalah K = ½ π (a + b) Lintasan benda-benda langit (dalam hal ini kita batasi saja dulu, lintasan planet-planet dalam tata surya kita), kebanyakan berbentuk elips, walaupun sebenarnya orbitnya hampir menyerupai lingkaran (dikarenakan oleh eksentrisitas yang cukup kecil, mendekati 0, hanya untuk planet-planet yang cukup dekat dengan matahari). Orbit Bumi mengelilingi matahari, misalkan, mempunyai eksentrisitas 0.0167. Sedangkan Komet Halley, mempunyai orbit yang sangat lonjong, eksentrisitasnya 0,967 (nyaris parabola). Karena itu, untuk orbit-orbit yang eksentrisitasnya sangat kecil, untuk mempermudah persoalan, biasanya akan diasumsikan orbit benda yang dimaksud berbentuk lingkaran (e = 0). 3.2. HUKUM KEPLER Hukum I Kepler Dari sifat fisis elips kita mengetahui bahwa elips mempunyai dua titik focus. Matahari kita berada disalah satu titik fokusnya, sesuai dengan pernyataan kepler I: Lintasan setiap planet ketika mengelilingi matahari berbentuk elips, di mana matahari terletak pada salah satu fokusnya. 71 P a g e

Konsekuensinya, pada saat tertentu, planet akan mempunyai jarak yang terdekat dengan matahari yang kita sebut perihelion, dan juga ada saatnya planet berada pada jarak terjauhnya dari matahari yang kita sebut aphelion (gambar 2). Sesuai dengan aturan kekekalan momentum sudut (mvr = konstan), maka kecepatan planet mengorbit planet tidaklah sama pada setiap saat. Ketika planet ada di perihelion, maka kecepatannya akan maksimum (karena r-nya minimum) dan ketika planet ada di aphelion, maka kecepatannya akan minimum (karena r-nya maksimum). da a+c a+c a-c a-c dp a c Gambar 3.2. Lintasan Planet Mengelilingi Matahari Pada saat mencapai perihelion, jarak planet ke matahari kita sebut dp, dapat dihitung, dp = a c = a ea = a(1 e) Pada saat mencapai aphelion, jarak planet ke matahari kita sebut da, dapat dihitung, da = a + c = a ea = a(1 + e) Hukum II Kepler Luas daerah yang disapu oleh garis antara matahari dengan planet adalah sama untuk setiap periode waktu yang sama. 72 P a g e Gambar 3.3. Hubungan luas daerah dengan periode

Hukum Kepler yang kedua menjelaskan bahwa untuk selang waktu yang sama, planet menyapu luas juring yang sama. Konsekuensinya, pada perihelion planet akan mempunyai kecepatan orbit yang paling besar dan pada aphelion planet akan mempunyai kecepatan orbit yang paling kecil. Hukum III Kepler Kuadrat waktu yang diperlukan oleh planet untuk menyelesaikan satu kali orbit sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet-planet tersebut dari matahari. Jika T1 dan T2 menyatakan periode dua planet, dan r1 dan r2 menyatakan jarak rata-rata mereka dari matahari, maka ( T 2 1 ) = ( r 3 1 ) T 2 r 2 CONTOH: 1. Sebuah planet pada berada di aphelion berjarak 18 SA. Pada saat diperihelion berjarak 15 SA. Tentukan eksentrisitas planet tersebut? a. 0,12 b. 0,09 c. 0,06 d. 0,04 e. 0,25 2. Jarak Merkurius pada titik perihelionnya adalah 0,341 SA dari Matahari, dan setengah sumbu panjangnya adalah 0,387 SA. Luas daerah yang disapunya dalam satu periode adalah a. 0,467 SA 2 b. 0,312 SA 2 c. 0,104 SA 2 d. 0,213 SA 2 73 P a g e

e. 0,621 SA 2 (OSK 2009) 3. Periode orbit Merkurius adalah 88 hari. Jika jarak perihelion 0,30 SA, berapa eksentrisitasnya? a. 0,09 b. 0,15 c. 0,17 d. 0,19 e. 0,22 4. Jika setengah sumbu panjang dan eksentrisitas planet Mars adalah a = 1,52 dan e = 0,09 sedangkan untuk Bumi a = 1 SA dan e = 0,017. Kecerlangan minimum Mars pada saat oposisi, terjadi ketika jaraknya dari Bumi pada saat itu; a. 0,67 SA b. 0,70 SA c. 0,72 SA d. 0,37 SA e. 0,50 SA (OSP 2008) PEMBAHASAN: 1. da = 18 SA dp = 15 SA e = d a a(1 + e) = d p a(1 e) 18 (1 + e) = 15 (1 e) 1,2 = 74 P a g e (1 + e) (1 e) 1,2 1,2e = 1 + e

0,2 = 2,2e e = 0,09 (B) 2. dp = 0,341 SA a = 0,387 SA Luas elips =. Le = π.a.b Dari jarak perihelion, kita dapat menghitung eksentrisitas dp = a(1 e) e = 0,119 c = e.a = 0,046 a 2 = b 2 + c 2 b = 0,384 SA Sehingga dapat dihitung Luas elips = 3,14 x 0,387 x 0,384 = 0,467 SA 2 (A) 3. P = 88 hari = 0,24 tahun dp = 0,30 SA eksentrisitas = Pertama-tama kita harus mencari setengah sumbu panjang, dengan menggunakan hukum Kepler III a = 0,24 2/3 = 0,387 SA dp = a(1 e) e = 0,22 (E) 4. Kecerlangan minumum Mars pada saat oposisi terjadi pada saat Bumi berada paling dekat dari Matahari (Bumi di perihelion) dan Mars berada paling jauh dengan Matahari (Mars di aphelion) Diketahui: am = 1,52 SA em = 0,09 ab = 1 SA eb = 0,017 75 P a g e

Sehingga pada saat Bumi berada di perihelion, jaraknya dari Matahari adalah: da = a (1 - e) = 1 ( 1-0,017) = 0,983 SA Sedangkan pada saat Mars berada di aphelion, jaraknya dari Matahari adalah: dp = a (1 + e) = 1,52 ( 1 + 0,09) = 1,6568 SA Dengan demikian, jarak antara Mars dan Bumi pada saat kecerlangan maksimum Mars adalah 1,6568 AU 0,983 AU = 0,6738 SA (A) LATIHAN: 1. Jika setengah sumbu pendek sebuah asteroid adalah 9 SA dan eksentrisitasnya 0,15, hitung setengah sumbu panjang asteroid tersebut? a. 9,8 SA b. 9,6 SA c. 9,3 SA d. 9,1 SA e. 8,5 SA 2. Planet X berada di aphelion pada jarak 24 AU. Jika eksentrisitasnya 0,18, berapa radius orbit planet tersebut? a. 17,21 SA b. 19,10 SA c. 20,34 SA d. 22,20 SA e. 26,30 SA 3. Jika jarak terdekat komet Halley ke Matahari adalah 8,9 x 10 10 meter, dan periodenya 76 tahun, maka eksentrisitasnya adalah a. 0,567 b. 0,667 c. 0,767 76 P a g e

d. 0,867 e. 0,967 (OSK 2009) 4. Jika setengah sumbu panjang dan eksentrisitas planet Mars adalah a = 1,52 dan e = 0,09 sedangkan untuk Bumi a = 1 SA dan e = 0,017. Kecerlangan maksimum Mars pada saat oposisi, terjadi ketika jaraknya dari Bumi pada saat itu; a. 0,37 SA b. 0,27 SA c. 0,32 SA d. 0,40 SA e. 0,50 SA (OSP 2008) 5. Planet A dan B masing-masing berjarak rata-rata sebesar p dan q terhadap matahari. Planet A mengitari matahari dengan periode T. Jika p = 4q maka periode planet B mengitari matahari adalah a. 1 T 12 b. 1 T 10 c. 1 8 T d. 1 T 6 e. 1 T 4 6. Jika perbandingan jarak sebuah planet X ke matahari dangan jarak bumi kematahari adalah 9:1, maka periode planet mengitari matahari adalah. a. 3 tahun b. 6 tahun c. 9 tahun d. 18 tahun e. 27 tahun 77 P a g e

7. Dua buah benda mengorbit benda ketiga sebagai benda sentral. Benda A mengorbit elips dengan setengah sumbu panjang 16 satuan dan setengah sumbu pendek 9 satuan, benda B mengorbit lingkaran dengan jari-jari 12 satuan. Keduanya bergerak dari titik awal yang sama. Setelah menyelesaikan satu putara, maka di titik awal itu a. Benda A dan benda B tiba bersamaan b. Benda A tiba lebih awal dari benda B c. Benda B tiba lebih awal dari benda A d. Benda A mendahului benda B e. Benda A berada dibelakang benda B (OSK 2009) 8. Menurut Hukum II Kepler, komet (yang mempunyai orbit yang sangat lonjong) akan menghabiskan waktu terbanyak pada saat a. Dekat dengan Matahari b. Jauh dari Matahari c. Menambah laju rotasinya d. Dekat dengan planet-planet e. Mengurangi laju rotasinya (OSK 2007) 9. Bila diketahui eksentrisitas orbit bumi mengelilingi Matahari adalah 0.017 maka perbandingan diameter sudut Matahari saat Bumi di titik perihelion, P, dan saat Bumi di apgelion, A, P/ A, adalah a. 967/1000 b. 17/1000 c. 983/1000 d. 34/1000 e. 1.00 (OSP 2007) 78 P a g e

10. Jika pada titik X dalam orbitnya, sebuah planet memiliki kecepatan gerak (kecepatan orbit) paling besar dibandingkan kecepatan di titik lainnya, pernyataan yang TIDAK BENAR adalah: a. pada titik X tersebut, jarak planet ke Matahari mencapai maksimum b. titik X dan kedua titik fokus elips orbit planet akan terletak segaris c. titik X tersebut adalah titik perihelion d. garis singgung orbit planet pada titik X akan membentuk sudut 90 dengan garis hubung planet-matahari e. titik X berada di sumbu panjang elips orbit planet (OSK 2005) KUNCI JAWABAN 1. D 2. C 3. E 4. A 5. C 6. E 7. B 8. B 9. A 10. A 3.3. HUKUM GRAVITASI NEWTON Newton mengajukan hukum gravitasi umum Newton, yang berbunyi : Gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik-menarik yang besarnya berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya. Ma F Mb d Gambar 3.4. Tarik-menarik antara dua benda 79 P a g e

F = G M a M b d 2 Keterangan: Ma = massa benda pertama (kg) Mb = massa benda kedua (kg) d = jarak kedua benda (m) G = Konstanta gravitasi umum = 6,67 x 10-11 N m 2 /kg 2 Pertanyaan selanjutnya, mengapa dua benda yang tidak bersentuhan dapat saling menarik? Mengapa matahari dapat menarik Bumi, padahal keduanya tidak bersentuhan? Untuk menjelaskan masalah ini, kita perlu mengenal konsep kuat medan gravitasi. Setiap benda menghasilkan medan gravitasi pada ruang disekitarnya. Besarnya kuat medan gravitasi yang dihasilkan oleh benda bermassa M adalah g(r) = G M r 2 Arah kuat medan gravitasi selalu menuju ke pusat benda seperti tampak pada gambar berikut Gambar 3.5. Arah kuat medan gravitasi Gaya gravitasi muncul akibat interaksi antara medan gravitasi yang dihasilkan suatu massa dengan massa lain yang berada pada lokasi medan gravitasi itu. Dari hukum gravitasi Newton ini dapat kita gunakan untuk menentukan massa Bumi. Semua benda yang kita jatuhkan dekat permukaan bumi akan bergerak dengan 80 P a g e

percepatan g = 9,8 m/s 2. Jadi pada benda bekerja gaya F = -mg dengan F adalah gaya gravitasi antara benda dan bumi. Sehingga terdapat hubungan g = G M R 2 M adalah massa bumi dan R adalah jari-jari bumi. Dari pengukuran jari-jari bumi yang dilakukan dengan metode triangulasi didapat bahwa Jari-jari ekuator a = 6378,2 km Jari-jari kutub b = 6356,8 km Bumi tidak berbentuk bola sempurna melainkan agak pipih di kutub. Kita dapat mendefinisikan jari-jari rata-rata bumi sebagai jari-jari sebuah bola yang volumenya sama dengan volume bumi sebenarnya. Dapat dihitung jari-jari rata-rata bumi adalah RB = 6371 km = 6,37 x 10 6 m Dengan demikian dapat dihitung massa Bumi M = g. R B 2 G = 9,8 m/s2 x (6,37 x 10 6 m) 2 6,67 x 10 11 N. m 2 /kg 2 = 5,98 x 10 27 kg Selanjutnya akan kita bahas gerak bulan mengitari bumi berdasarkan hukum gravitasi Newton. Andaikan bulan tidak mengalami gaya apapun juga, bulan akan bergerak lurus dengan kecepatan tetap. Tetapi kenyataannya bulan tidak bergerak lurus melainkan bergerak mengitari bumi, berarti pada bulan harus bekerja suatu gaya yang tak lain adalah gaya gravitasi bumi. Bila kita mengabaikan gaya gravitasi bulan terhadap bumi (karena massa bulan hampir 100 kali lebih kecil dari massa bumi) maka percepatan bulan terhadap bumi akibat gaya gravitasi tersebut adalah a = G. M d 2 d adalah jarak bumi bulan. Sebenarnya orbit bulan berupa elips, tetapi untuk perhitungan sederhana kita andaikan orbit bulan berbentuk lingkaran dengan jejari d. 81 P a g e

Kita tahu bahwa pada benda yang bergerak melingkar dengan kecepatan tetap terjadi percepatan kea rah pusat, yang disebut percepatan sentripetal yang besarnya adalah a = v2 d Percepatan pada bulan ini disebabkan oleh gaya gravitasi bumi, sehingga: v 2 d = G. M d 2 Bila kala edar atau periode orbit bulan kita sebut P, maka v = 2πd P Sehingga, d 3 P 2 = G. M 4π 2 Dari pengamatan diketahui kala edar bulan 27,3 hari atau 2.358.780 secon dan jarak Bumi-Bulan adalah 384.000 km, sehingga dapat dihitung massa bumi M = 4π2 d 3 GP 2 M 6 x 10 24 kg CONTOH: 1. Hitunglah percepatan gravitasi di permukaan planet Mars. Diketahui massa Mars 6,418 x 10 23 kg dan jari-jari 3,38 x 10 6 m a. 1,2 N/kg b. 3,75 N/kg c. 8,5 N/kg d. 12,7 N/kg e. 17,8 N/kg 2. Matahari mengelilingi pusat Galaksi dengan radius orbit 30.000 tahun cahaya. Anggap massa Galaksi sebagian besar terkumpul di pusat dan orbit Matahari berbentuk lingkaran sempurna. Jika Matahari dipindahkan mendekati pusat Galaksi 82 P a g e

sehingga radius orbitnya menjadi 1% dari semula, kecepatan liniernya menjadi berapa kali? a. 0,1 kali b. 1 kali c. 2 kali d. 10 kali e. 100 kali (OSK 2005) 3. Percepatan gravitasi bulan adalah 1/6 kali percepatan gravitasi bumi dan jari-jari bulan adalah 0,25 kali jari-jari bumi. Hitunglah perbandingan antara kerapatan bulan dan kerapatan bumi? a. 1/2 b. 2/5 c. 2/3 d. 4/5 e. 8/3 4. Jika massa Matahari menjadi dua kali lebih besar dari sekarang, dan apabila planetplanet termasuk Bumi tetap berada pada orbitnya seperti sekarang, maka periode orbit Bumi mengelilingi Matahari adalah, a. 258 hari b. 321 hari c. 365 hari d. 423 hari e. 730 hari (OSK 2009) 5. Callisto yang merupakan bulannya planet Jupiter, mengedari planet Jupiter pada jarak 1,88 juta kilometer dan dengan periode 16,7 hari. Apabila massa Callisto diabaikan, karena jauh lebih kecil daripada massa Jupiter, maka massa planet Jupiter adalah 83 P a g e

a. 10,35 x 10-4 massa Matahari b. 9,35 x 10-4 massa Matahari c. 8,35 x 10-4 massa Matahari d. 7,35 x 10-4 massa Matahari e. 6,35 x 10-4 massa Matahari (OSK 2009) PEMBAHASAN: 1. Diketahui : M = 6,418 x 10 23 kg R = 3,38 x 10 6 m Ditanya: g Jawab: g = G M R 2 g = 6,67 x 10 11 Nm 2 /kg 2 x 6,418 x1023 kg (3,38 x10 6 m) 2 g = 3,747 N/kg 2. Diketahui : R = 30.000 tahun cahaya Ditanya : V Jawab: V 2 = G. M R ( V 2 V ) = R R = 100 Maka V = 10 V (D) R = 1% R = 300 tahun cahaya 3. Diketahui : gbl = 1/6 gbm Ditanya : ρbl/ ρbm RBL = 0,25 RBM 84 P a g e

Jawab: ρ BL ρ BM = g BL g BM R BM R BL = 1 6 ( 1 0,25 ) = 2 3 (C) 4. Diketahui: M = 2M R = R Ditanya: PB = Jawab: V 2 G. M = R V = 2πR P Maka M = 4. π. R3 G. P 2 2 M M = (P P ) P = P 2 = 365 2 = 258 hari (A) 5. Diketahui : d = 1,88 x 10 6 km = 0,012533 AU Ditanya Massa Jupiter Jawab: P = 16,7 hari = 0.045753 tahun M = d3 P 2 = 0,0125333 0,045753 2 = 9,35 x 10 4 M (B) LATIHAN: 1. Besar gaya gravitasi dua buah benda adalah F. Jika jarak antara kedua buah benda diperkecil menjadi seperempat, maka besar gaya gravitasi berubah menjadi. a. 16F b. 8 F 85 P a g e

c. 4F d. F/4 e. F/16 2. Pada jarak berapa Bulan harus ditempatkan dari Bumi agar Bulan menjadi geostasioner? (Geostasioner terjadi ketika periode orbit bulan sama dengan periode rotasi Bumi, yaitu 24 jam) a. 2500 km b. 4267 km c. 6780 km d. 8432 km e. 9456 km 3. Anggap Bumi mengelilingi matahari dalam orbit lingkaran dengan radius orbit 1 satuan astronomi dan periode orbit 365,25 hari. Berapa percepatan sentripetal yang dialami Bumi? a. 6 m/s 2 b. 0,6 m/s 2 c. 0,06 m/s 2 d. 0,006 m/s 2 e. 0,0006 m/s 2 (OSK 2010) 4. Matahari mengorbit pusat galaksi Bima Sakti dengan setengah sumbu panjang orbitnya 1,8 x 10 9 AU dan periodenya 2 x 10 8 tahun. Apabila massa matahari diabaikan terhadap massa Bima Sakti, dan hukum Kepler III berlaku, maka massa galaksi Bima Sakti adalah: a. 1,46 x 10 7 kali massa Matahari b. 4,05 x 10 7 kali massa Matahari c. 1,46 x 10 11 kali massa Matahari d. 4,05 x 10 11 kali massa Matahari e. 1,02 x 10 19 kali massa Matahari 86 P a g e

(OSK 2009) 5. Bianca adalah bulannya Uranus yang mempunyai orbit berupa lingkaran dengan radius orbitnnya 5,92 x 10 4 km, dan periode orbitnya 0,435 hari. Tentukanlah kecepatan orbit Bianca a. 9,89 x 10 2 m/s b. 9,89 x 10 3 m/s c. 9,89 x 10 4 m/s d. 9,89 x 10 5 m/s e. 9,89 x 10 6 m/s (OSP 2009) 6. Dengan menggabungkan hukum Newton dan hukum Kepler, kita dapat menentukan massa Matahari asalkan kita tahu a. Massa dan keliling bumi b. Temperatur matahari yang diperoleh dari hukum Wien c. Densitas matahari yang diperoleh dari spektroskopi d. Jarak Bumi-Matahari dan lama waktu Bumi mengelilingi Matahari e. Waktu eksak transit Venus dan diameter Venus (OSP 2009) 7. Dua buah galaksi saling mengorbit satu sama lainnya dengan periode 50 milyar tahun. Jarak kedua galaksi adalah 0,5 juta parsek. Tentukanlah massa kedua galaksi tersebut! a. 1,2 x 10 11 massa matahari b. 2,4 x 10 11 massa matahari c. 3,2 x 10 11 massa matahari d. 4,4 x 10 11 massa matahari e. 5,2 x 10 11 massa matahari (OSP 2009) 87 P a g e

8. Seorang astronot terbang di atas Bumi pada ketinggian 300 km dan dalam orbit yang berupa lingkaran. Ia menggunakan roket untuk bergeser dari ketinggian 400 km dan tetap dalam orbit lingkaran. Kecepatan orbitnya adalah a. Lebih besar pada ketinggian 400 km b. Lebih besar pada ketinggian 300 km c. Kecepatannya sama karena orbitnya sama-sama berupa lingkaran d. Kecepatannya sama karena dalam kedua orbit efek gravitasinya sama e. Tidak cukup data untuk menjelaskan (OSK 2008) 9. Apabila Bumi jaraknya menjadi 3 AU dari Matahari, maka bessarnya gaya gravitasi antara Bumi dan Matahari, menjadi a. 3 kali daripada gaya gravitasi sekarang b. 1,5 kali daripada gaya gravitasi sekarang c. Sama seperti sekarang d. Sepertiga kali daripada gaya gravitasi sekatang e. Sepersembilan kali daripada gaya gravitasi sekarang (OSK 2008) 10. Radius matahari besarnya 110 kali radius bumi dan densitas rata-ratanya ¼ densitas rata-rata Bumi. Dengan data ini, massa matahari besarnya a. 1.330.000 b. 330.000 c. 25.000 d. 3.000 e. 10.000 (OSP 2008) 11. Sebuah planet X dengan massa 2 kali massa Bumi mengorbit bintang dengan massa 2 kali massa Matahari dengan jarak rata-rata yang sama dengan jarak rata-rata Bumi-Matahari, maka: a. periode orbit planet X sama dengan periode orbit Bumi 88 P a g e

b. periode orbit planet X adalah (1/ 2) periode orbit Bumi c. periode planet X adalah 4 kali periode orbit planet Bumi d. periode planet X adalah 2 kali periode orbit planet Bumi e. periode planet X adalah 1/2 kali periode orbit planet Bumi (OSK 2005) KUNCI JAWABAN 1. A 2. B 3. D 4. C 5. B 6. D 7. D 8. B 9. E 10. B 11. B 89 P a g e