UJI CHI-SQUARE. 1. Skala pengukuran. ada 4 jenis skala pengukuran yaitu nominal, ordinal (bertingkat), interval, rasio

dokumen-dokumen yang mirip
Prosedur Uji Chi-Square

STATISTIKA NON-PARAMETRIK

Crosstab dan Chi-Square: Analisis Hubungan Antarvariabel Kategorikal

Penggolongan Uji Hipotesis

KORELASI DAN REGRESI. dr. Hadi Sarosa, M.Kes Bagian Fisiologi F.K Unissula Semarang

HIPOTESIS ASOSIATIF KORELASI PRODUCT MOMENT -YQ-

Dua sampel independen, tidak terikat, tidak

IV. TEST UNTUK DATA NOMINAL DAN ORDINAL 14 Desember 2005

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti termasuk dalam penelitian

KULIAH 2 : UJI NON PARAMETRIK 1 SAMPEL. Tim Pengajar STATSOS Lanjutan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Asosiasi dan Uji Perbedaan

STATISTIK DESKRIPTIF

BAB II. Transformasi Data. Pedoman Memilih Teknik Statistik. Transformasi Data Compute Data Recode Data Tabulasi Silang Output dan Interpretasi

ANALISIS DATA KUANTITATIF

ANALISIS DATA KATEGORIK

UJI CHI SQUARE. (Uji data kategorik)

Uji Statistik yang Digunakan Untuk ANALISA BIVARIAT

UJI NONPARAMETRIK. Gambar 6.1 Menjalankan Prosedur Nonparametrik

Statistik Uji Kruskal-Wallis

JUDUL PENELITIAN DAN STATISTIK YANG DIGUNAKAN UNTUK ANALISIS

BAB III. Statistik Non Parametrik. Koefisien Kontingensi. Korelasi Rank Spearman Korelasi Kendal Tau (τ)

MAKALAH UJI COCHRAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Non Parametrik. Dosen Pengampu: Dr. Nur Karomah Dwiyanti M.

Statistik & Hipotesis

UJI VALIDITAS KUISIONER

DR. Dr. Windhu Purnomo, M.S.

BAB 7 ANALISIS DATA. Analisis data merupakan tahapan yang kritis dalam proses penelitian

STATISTIK NONPARAMETRIK (2)

GUIDELINE PENGUJIAN MENGGUNAKAN SPSS

UJI CHI SQUARE DAN FISHER EXACT

BAB I PENDAHULUAN. Keuntungan dari menggunakan metode non parametrik adalah : APLIKASI TEST PARAMETRIK TEST NON PARAMETRIK Dua sampel saling T test

Pengantar Ilmu Statistik. M.Ikhwan Zein

TEKNIK ANALISIS DATA PENELITIAN

ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI. Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D

STATISTIKA INFERENSIAL RASIONAL

CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI

Uji OR dan Regresi Logistik Sederhana

TUGAS 1 SPSS STUDI KASUS STATISTIK PROFESI LULUSAN UNIKOM KELAS SISTEM INFORMASI 8 MENGGUNAKAN SPSS V.22

TEORI SEDERHANA PROSEDUR PEMILIHAN UJI HIPOTES IS RUSWANA ANWAR

MATERI PERTEMUAN KE 3 SABTU, 5 APRIL 2014 EXPLORER. Buka kembali contoh soal pada pertemuan kedua minggu kemarin sbb:

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERSIAPAN ANALISIS DATA (Pemilihan. Jenis Analisis Data)

ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun oleh: Ressy Rustanuarsi ( ) Bertu Rianto Takaendengan ( ) Mega Puspita Sari ( )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KORELASI DAN ASOSIASI

10+ Departemen Statistika FMIPA IPB

UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA

III. METODE PELAKSANAAN

MATERI PERTEMUAN KE 3 EXPLORER. Buka kembali contoh soal pada pertemuan kedua minggu kemarin sbb:

Statistik Non-Parametrik. Saptawati Bardosono

METODOLOGI O OG PENELITIAN KUANTITATIF. Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

LAMPIRAN Case Processing Summary Universitas Sumatera Utara

LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA PENELITIAN. Oleh: Bambang Avip Priatna Martadiputra

PENGUJIAN HIPOTESIS Imam Gunawan

Pengantar Pengolahan Data Statistik Menggunakan SPSS 22. Isram Rasal ST, MMSI, MSc

MATA KULIAH METODE RISET

METODE PENELITIAN Pertemuan ke-4 PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN

STATISTIKA DESKRIPTIF

MAKALAH UJI PERLUASAN MEDIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB II TABEL KATEGORIK 2 x 2

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

A. Metode Statistik Deskriptif. B. Metode Statistik Inferensia STATISTIK DESKRIPTIF STATISTIK INFERENSIAL. Penyajian Data Statistik Deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. Keuntungan dari menggunakan metode non parametrik adalah :

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENYAJIAN DATA DUA VARIABEL ATAU LEBIH. Disiapkan untuk Materi Perkuliahan Statistik Sosial Program Sarjana Departemen Ilmu Administrasi

NON PARAMETRIK (PROGRAM SPSS)

KUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA

ANALISIS DATA KATEGORIK

PENDAHULUAN TAS /TABS disyaratkan bagi calon ilmuwan Sasaran: pembentukan pola pikir ilmiah (logis, sistimatis, dan didukung data), sikap ilmiah (obye

Uji statistik multivariat digunakan untuk menguji

UJI CHI SQUARE (X 2 ) FUNGSI Menguji hasil penelitian dalam bentuk data kategori/diskrit Jumlah kategori 2

ANALISIS DATA KUANTITATIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Uji 2 Sampel Tidak Berpasangan Bag 4b dan 4c. (Uji Mann U Whitney dan Uji Kolmogorov Smirnov)

ANALISIS DATA ASOSIATIF

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA TAHUN

CHI-SQUARE: GOODNESS OF FIT TEST

ANALISIS DATA KUANTITATIF. Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnawati, M.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian. Nim :

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Statistik Parametrik. Korelasi Product Moment. Regresi Linear Sederhana Regresi Linear Ganda Regresi Logistik

METODE PENELITIAN. cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan)

BAB III METODE PENELITIAN

Nilai Brand Equity Sour Sally

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

UJI PERSYARATAN INSTRUMEN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Sugiyono (2006:11)

BAB IV. STATISTIK PARAMETRIK. KORELASI PRODUCT MOMENT. REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR GANDA REGRESI LOGISTIK

Tulis di Lembar Jawaban

ANALISIS DATA EKSPLORATIF MODUL 3 TABEL KONTIGENSI DALAM SPSS

Rancangan Percobaan dengan SPSS 13.0 (Untuk kalangan sendiri)

STATISTIK PERTEMUAN XIV

Aplikasi di Bidang Politik

Lampiran 2. Berat badan patokan untuk perhitungan kecukupan gizi

Transkripsi:

UJI CHI-SQUARE Ada fenomena mhs keperawatan yg sedang skripsi sakit kepala karena tidak tahu bagaimana mengolah data hasil penelitian, apalagi kalau jenis penelitiannya korelasi atau eksperimen. Walaupun mereka punya program SPSS tetap saja penentuan uji hipotesis apa yang tepat untuk mengolah data menjadi suatu masalah. Bagi yang ingin mencoba cara cepat ala saya, Ada sedikit bacaan yang cukup luar biasa dari bukunya dokter Dahlan, 2004 bisa. semoga mengurangi stress anda dan membantu keterbatasan pembimbing menguasai metodologi penelitian. Menurut Dahlan(2004) ada 5 tahapan tahapan yang harus diperhatikan dalam menentukan uji hipotesis yang tepat dalam melalukan pengolahan data penelitian. 1. Skala pengukuran ada 4 jenis skala pengukuran yaitu nominal, ordinal (bertingkat), interval, rasio nominal dan ordinal masuk ke dalam katagorikal atau non parametrik, sedangkan interval dan rasio masuk ke dalam non katagorikal atau parametrik atau numerik Biasanya bidang ilmu keperawatan/kesehatan banyak menggunakan skala pengukuran non parametrik atau katagorikal berupa nominal dan ordinal 2. Jenis hipotesis ada 2 jenis hipotesis yaitu : a. komparatif (perbedaaan) / asosiatif (hubungan) asosiatif dibagi menjadi 2 yaitu asosiatif simetris dan asosiatif kausal contoh asosiatif simetris : Adakah perbedaan antara pengetahuan dan sikap perawat dalam komunikasi terapeutik? Contoh asosiatif kausal : Adakah pengaruh mobilisasi terhadap proses penyembuhan luka? b. korelatif, contoh Berapa korelasi atau hubungan antara tingkat kepercayaan terhadap

perubahan perilaku? 3. Jumlah kelompok (satu kelompok atau lebih) 4. Berpasangan atau tidaknya responden 5. Tabel silang (baris X kolom) biasanya disingkat B X K 6. Uji parametrik atau non parametrik Tabel Uji hipotesis Jenis hipotesis Skala pengukuran NOMINAL ORDINAL INTEVAL/RAS IO Ket : uji hipotesis untuk variabel ordinal sama dengan nominal bila dapat dibuat dlm bentuk tabel silang (B X K) Berpasanga n Komparatif/asosiatif 2 kelompok > 2 kelompok Tidak berpasang an Berpasang an Tidak berpasang an Korelatif Mc.Nemar Chi Square Cochran Koefisien Chi Square kontingen si Marginal Fisher Fisher Lambda Homogeneli ty Kolmogoro v Smirnov Kolmogoro v Smirnov Mc.Nemar Chi Square Cochran Chi Square Somers Marginal Fisher Fisher Gamma homogenelit y Wilcoxon Uji t berpasangan kolmogorov Smirnov Mann Whitney Uji t tidak berpasanga n Friedman kolmogorov Smirnov Kruskal Walis Spearman Anova Anova Pearson

Pemilihan hipotesis korelatif Variabel 1 Variabel 2 Uji korelasi NOMINAL NOMINAL Koefisien kontingensi, lambda NOMINAL ORDINAL Koefisien kontingensi, lambda ORDINAL ORDINAL Spearman, Gamma, Somers ORDINAL PARAMETRIK Spearman PARAMETRIK PARAMETRIK Pearson Diagram alur uji hipotesis variabel katagorikal kelompok tidak berpasangan TABEL B KALI K TDK BERPASANGAN TABEL 2 x 2 TABEL 2 x K TABEL SELAIN 2 X 2 dan 2 X K Uji hipotesis Uji alternatif Uji chi square Uji fisher Uji kolmogorov smirnov Penggabungan sel Diagram alur uji hipotesis variabel katagorikal kelompok berpasangan TABEL B KALI K BERPASANGAN Uji hipotesis TABEL 2 x 2 Uji Mc Nemar TABEL 2 x K Uji Cochran TABEL B=K Uji marginal dan K>2 Homohenelity

Contoh : hubungan support sistem dan kepercayaan terdapat perilaku sehat masyarakat baduy variabel dalam penelitian ini adalah : 1. variabel dependent : support sistem dan kepercayaan 2. variabel independent : perilaku sehat Tahapan dalam menentukan uji hipotesis 1. Skala pengukuran : ordinal (karena dalam penelitian ini hasil yg diharapkan adalah perilaku sehat dan tidak) 2. Jenis hipotesis : Jenis hipotesis korelatif (karena dalaml penelitian ini untuk melihat berapa besar korelasi atau hubungan antara support sistem dan kepercayaan terhadap perilaku sehat) 3. Jumlah kelompok : 1 kelompok yaitu masyarakat baduy 4. Berpasangan / tidak : tidak berpasangan 5. Tabel silang : ada 2 baris dan 1 kolom ( 2 baris yaitu support sistem dan kepercayaan dan 1 kolom yaitu perilaku sehat) 6. Uji parametrik/ non : uji non parametrik atau katagorikal Berdasarkan tabel diatas maka BX K tidak berpasangan dengan B X K nya 2 X 1 sehingga uji hipotesis yang tepat untuk mengolah data penelitian diatas adalah CHI SQUARE bila tidak terpenuhi bisa dilakukan dengan uji KOLMOGOROV SMIRNOV. Mudah kan??? http://www.fkep.unpad.ac.id/2009/11/cara-cepat-menentukan-uji-hipotesis-penelitian/

Pada tulisan seri 6 non-parametrik, telah dibahas mengenai pemahaman dasar chisquare dan perhitungannya secara manual. Pada bagian ini, akan dibahas lebih lanjut aplikasi perhitungan chi-square dengan menggunakan paket program statistik SPSS. Karena kasus yang digunakan adalah kasus pada seri 6 sebelumnya, silakan baca seri tersebut untuk memahami bagian ini. Dalam aplikasi SPSS, untuk perhitungan Chi Square tersebut melalui tahapan sebagai berikut: 1. Berikan kode numerik untuk variabel Pendidikan yaitu 1 = pendidikan SLTA ke bawah dan 2 = pendidikan perguruan tinggi. Untuk bank, beri kode 1 = bank pemerintah dan 2 = bank swasta 2. Persiapkan worksheet dengan cara seperti contoh-contoh sebelumnya. Pada baris pertama, isikan kolom Name dengan Pendidikan, Measure = Ordinal, dan kolom Values dengan 1 = SLTA, 2 = PT. (Cara menginput Values, lihat pembahasan sebelumnya) Pada baris kedua isikan, kolom Name dengan Bank, Measure = Nominal dan kolom Values dengan 1 = Pemerintah, 2 = Swasta. Kolom lainnya diabaikan (mengikuti default dari program). 3. Kembali ke muda data dengan mengklik Data View. Selanjutnya input data pendidikan dan pilihan bank 4. Setelah menginput data, untuk menghitung Chi Square, klik Analyze > Descriptive Statistics > Crosstabs. Akan muncul tampilan berikut:

Isikan kotak Row(s) dengan variabel Bank dan kotak Column(s) dengan variabel Pendidikan. Selanjutnya klik Statistics, akan muncul tampilan berikut: Terdapat beberapa pilihan statistik yang bisa digunakan pada menu halaman tersebut. a) Chi-square. Untuk tabel dua baris dua kolom ( 2 x 2 seperti contoh kita), pilihan Chi-square akan memberikan output Pearson chi-square, likelihood-ratio chi-square, Fisher's exact test, dan Yates' corrected chi-square (continuity correction). Untuk tabel selain 2 x 2, pilihan Chi-square akan memberikan output Pearson chi-square dan likelihood-ratio chi-square. b) Correlations. Klik pilihan Correlations ini jika seluruh variabel yang diinput berskala ordinal, atau jika seluruh variabel berskala interval. Pilihan ini akan menghasilkan output korelasi Spearman (untuk dua variabel berskala ordinal) dan korelasi Pearson (untuk dua variabel berskala interval/ratio). Hasil yang diberikan, sama dengan kasus iklan dan penjualan pada seri-seri tulisan sebelumnya. c) Nominal. Klik pilihan-pilihan dalam bagian nominal, jika kedua data yang diinput adalah data berskala nominal. Untuk korelasi dengan kedua variabel berskala nominal, output yang bisa dihasilkan adalah Contingency coefficient, Phi and Cramer's V, Lambda, Uncertainty coefficient d) Ordinal. Klik pilihan-pilihan dalam bagian Ordinal, jika kedua data yang diinput adalah data berskala ordinal. Untuk korelasi dengan kedua variabel berkala ordinal, output yang bisa

dihasilkan adalah Gamma (seperti yang pernah diuraikan sebelumnya), Sommer s d, Kendall tau-b dan Kendall tau-c. Kendall tau-b adalah koefisien korelasi Kendall yang sudah dibahas sebelumnya. Kendall tau-c adalah modifikasi koefisien korelasi Kendall yang dalam perhitungannya dengan mengabaikan data yang bernilai sama dalam urutannya. e) Nominal by Interval. Klik pilihan Eta pada bagian Nominal by Interval jika data yang diinput salah satunya berskala nominal dan lainnya berskala interval. Misalnya jika ingin menghitung korelasi antara jenis kelamin (nominal) dengan pendapatan (interval) f) Kappa. Cohen's kappa mengukur kesesuaian antara penaksitan dua peringkat ketika keduanya diperingkat dari objek yang sama. Output Kappa hanya akan tersedia jika kedua variabel yang diinput menggunakan nilai dan jumlah kategori yang sama. g) Risk. Risk untuk mengukur kekuatan hubungan antara kehadiran suatu faktor terhadap terjadinya suatu kejadian. Nilai risk hanya akan tersedia untuk tabel 2x2. h) McNemar. Suatu uji non-parametrik untuk menguji keterkaitan dua variabel dikotomi (hanya memiliki dua kategori). i) Cochran's and Mantel-Haenszel statistics. Sebagaimana dengan McNemar, Cochran s and Mantel-Haenszel juga digunakan menguji dua variabel dikotomi. Bagi yang ingin mendapatkan pemahaman lebih lanjut untuk pilihan-pilihan statistik tersebut dapat merujuk ke berbagai literatur mengenai statistik non-parametrik (mudah-mudahan juga pada kesempatan lain akan dibahas di blog ini). Dalam bagian ini, hanya akan diuraikan lebih lanjut mengenai pilihan Chi Square. 5. Klik Chi square > Continue > Cell, akan muncul tampilan berikut:

Terdapat beberapa pilihan dalam tampilan ini, yaitu: Count. Centang observed, jika ingin menampilkan frekuensi data sebenarnya (observed), dan centang Expecten, jika ingin menampilkan frekuensi harapan dalam tabel silang. Percentage. Centang Row jika ingin menampilkan persentase baris, column untuk persentase kolom dan total untuk persentase total dalam tabel silang. Untuk kepentingan analisis Chi-square, pilihan lainnya untuk sementara diabaikan. Misalnya dari tampilan diatas, pilihan yang diambil adalah Observe, Expected dan Column. Selanjutnya Klik Continue > OK. Output yang dihasilkan diberikan sebagai berikut:

Pada output tabel pertama, Count adalah frekuensi dari data yang diamati (observed) dan Expected Count adalah frekuensi yang diharapkan. % within Bank adalah persentase kolom dari tabel silang ini (sesuai dengan pilihan yang diambil tadi, kita hanya mencentang frekuensi kolom). Dari frekuensi kolom ini dapat dibaca, bahwa terdapat kecenderungan mereka yang berpendidikan SLTA lebih memilih bank pemerintah dibandingkan bank swasta. Dari 51 responden berpendidikan SLTA, 68,6 persen memilih bank pemerintah sedangkan sisanya 31,4 persen memilih bank swasta. Sebaliknya, terdapat kecenderungan mereka yang berpendidikan tinggi memilih bank swasta. Dari 62 responden, hanya 32,3 persen yang memilih bank pemerintah dan sebagian besar lainnya (67,7 persen) memilih bank swasta. Dengan kata lain, terdapat keterkaitan tinggi rendahnya pendidikan terhadap pemilihan jenis bank untuk transaksi keuangan. Namun demikian, untuk meyakinkan kita terhadap kesimpulan tersebut, harus dilakukan pengujian statistik terlebih dahulu. Dalam konteks ini, pada output tabel 2 diberikan nilai chi-square sebesar 14,816, dengan nilai P-value sebesar 0,00012 (yang diperlihatkan dalam kolom Asymp.Sig.(2-sided) pada output SPSS). Sebagaimana halnya pada pengujian korelasi peringkat sebelumnya, nilai P-value ini dibandingkan dengan tingkat signifikansi tertentu. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikemukakan bahwa terdapat hubungan antara pendidikan dengan pemilihan bank pada tingkat signifikansi 1 % (Pvalue < α=1 %). Hal lain yang perlu diperhatikan dari output tabel kedua ini adalah keterangan di bawah tabel yang menunjukkan berlaku atau tidaknya salah satu asumsi dari chi-square yang menyatakan bahwa frekuensi yang diharapkan untuk masingmasing kategori harus lebih besar dari 1. Frekuensi yang diharapkan yang bernilai kurang

dari 5 tidak boleh lebih dari 20 % dari kategori. Dari keterangan di bawah tabel, terlihat bahwa asumsi tersebut terpenuhi karena tidak ada sel yang memiliki frekuensi harapan dibawah lima, dan frekuensi harapan terendah juga adalah 24,82.