BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Tingkat Kualitas Layanan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KEPUASAN LAYANAN PELANGGAN PADA RUMAH MAKAN BAKMI GOLEK CABANG DEWI SARTIKA, JAKARTA TIMUR. Dian Wahyuningsih

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB V ANALISIS HASIL

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V ANALISA HASIL Analisa Hasil Tingkat Kepuasan Responden. selanjutnya adalah menganalisa hasil yang telah diperoleh berupa nilai kepuasan

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

3 Design Box Panel ,8 Puas

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan industri saat ini mengalami peningkatan yang cukup

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN LAPANGAN FUTSAL F 212 KARAWANG

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PEMBAHASAN. Skor Servqual 1. No Pernyataan Persepsi Harapan. Bangunan Apotek memiliki desain eksterior yang menarik

ABSTRAK. Dengan semakin ketatnya persaingan antar bank, maka setiap bank. dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

PRESENTASI SIDANG PENULISAN ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN JASA LAUNDRY PLACE LAUNDRA PUTRI SEKAR GERDANIA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya

UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN DENGAN PENDEKATAN METODE SEVICE QUALITY DAN FOCUS GROUP DISCUSSION PADA KAFE HOUSE OF PADMANING SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan jasa kuliner. Usaha ekonomi di bidang kuliner ini merupakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Kuesioner untuk pihak karyawan

7.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja

kualitas jasa pelayanan yang diberikan oleh PT. Telkom Pekalongan, dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan dan saran, sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis serta didukung oleh

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR...vi DAFTAR LAMPIRAN...vii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

NPM : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PEMBELIAN PRODUK SEPATU ADIDAS ORIGINAL MELALUI SISTEM ONLINE (STUDI KASUS KOMUNITAS 3FOIL.ID)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V ANALISA HASIL. serta pekerjaan. Berikut merupakan uraian dari beberapa karakteristik tersebut Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

BAB IV HASIL PENELITIAN. Statistics. Kinerja Berwujud. N Valid Missing 0 0. Mean Std. Deviation

Bab 5 Analisis. Tabel 5.1. data variabel kualitas pelayanan jasa di FTIK UNIKOM

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai.

Bab VI Kesimpulan dan Saran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. macam jenis, mutu, dan bentuk, dimana keseluruhan tersebut ditujukan untuk

BAB V HASIL DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN REPEAT ORDER PADA PT SUMBER MAS BUANA PERKASA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan masalah global yang sering dihadapi di dunia baik di

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN Kesimpulan Keterbatasan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN...105

BAB 3 METODOLOGI Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT BHAKTI KARTINI. Rosmawati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi merupakan usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PADA RUMAH MAKAN BEBEK KALEYO DI TEBET RAYA, JAKARTA SELATAN : AGUNG DWI SAPUTRA NPM :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. ETIKA REALTINDO

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

ANISA GOMGOM EKONOMI - MANAJEMEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis dan

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan

III. METODE PENELITIAN

114 Universitas Indonesia

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Tingkat Kualitas Layanan Pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data, analisis terdiri dari analisis kualitas pelayanan dengan model servqual dan analisis preferensi pelanggan dengan pihak UKM Bakso Solo. Dalam penelitian ini, dimensidimensiyang terkait dalam kualitas layanan suatu perusahaan adalah dimensi fisik (Tangible), dimensi kehandalan (Reliability), dimensi daya tanggap (Responsiveness), dimensi jaminan (Assurance), dan dimensi empati (Emphty). Analisis servqual dilakukan dengan melihat kesenjangan (Gap) yang terjadi antara pelayanan yang diharapkan dengan pelayanan yang diterima pelanggan. Terjadinya kesenjangan karena adanya gap yang bernilai negatif. Semakin kecil nilai gap maka semakin sedikit kesenjangan yang terjadi, artinya pelayanan yang diberikan semakin mendekati harapan pelanggan. Sedangkan jika gap bernilai positif, maka tidak ada kesenjangan yang terjadi. Semakin besar nilai gap berarti semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan. 5.1.1 Analisis Servqual Tiap Dimensi 55

56 1. Dimensi Fisik (Tangible) Pada tabel 4.5, terlihat bahwa kesenjangan terbesar terjadi pada atribut pengaturan cahaya dan dirkulasi udara yang mempunyai nilai kesenjangan sebesar -0,8267. Hal ini membuktikan bahwa pelanggan tidak menyukai pengaturan pencahayaan dan sirkulasi udara ketika berkunjungke UKM Bakso Solo. Sedangkan atribut yang memiliki nilai kesenjangan terkecil adalah atribut kenyamanan dan luasnya ruang makan yang mempunyai nilai kesenjangan sebesar -0,2666. Hal ini membuktikan bahwa pelanggan merasa puas terhadap atribut ini. Adapun urutan atribut-atribut yang memiliki nilai gap terbesar hingga terkecil adalah atribut pengaturan pencahayaan dan sirkulasi udara sebesar -0,8267, tata letak tempat makan sebesar -0,66, kelengkapan fasilitas alat makan, kursi dan meja makan sebesar -0,6667, penampilan dan kerapihan pegawai sebesar -0,6267, daftar menu yang lengkap sebesar -0,6, pengaturan tempat pembuatan makanan dan cuci piring sebesar -0,5733. kebersihan tempat makan sebesar -0,4667, dan tata letak tempat makan sebesar -0,2666. Skor rata-rata dimensi tangible untuk persepsi sebesar 3,3117 dan untuk skor rata-rata harapan sebesar 3,9 dan terjadi kesenjangan/gap sebesar -0,5883. Dari hasil analisis kualitas layanan yang dilakukan,dapat disimpulkan bahwa tingkat kualitas layanan untuk dimensi fisik (Tangible) masih perlu ditingkatkan. 2. Dimensi Kehandalan (Reliability) Pada tabel 4.5, terlihat bahwa kesenjangan terbesar terjadi pada atribut kecekatan dan kecepatan dalam menerima pesanan pelanggan yang mempunyai nilai kesenjangan sebesar -0,8933. Hal ini membuktikan bahwa pelanggan belum puas terhadap pelayanan dalam menerima pesanan pelanggan. Sedangkan atribut yang memiliki nilai kesenjangan terkecil adalah atribut kenyamanan dan luasnya ruang makan yang mempunyai nilai

57 kesenjangan sebesar -0,3867. Hal ini membuktikan bahwa pelanggan merasa puas terhadap atribut ini. Adapun urutan atribut-atribut yang memiliki nilai gap terbesar hingga terkecil adalah atribut kecekaatan dan kecepatan dalam menerima pesanan pelanggan sebesar -0,8933, atribut kecekatan dan kecepatan melayani pelanggan sebesar -0,8267, dan atribut kecekatan dan kecepaatan dalam pembuatan dan penyajian makanan sebesar -0,3867. Skor rata-rata dimensi Reliability untuk persepsi sebesar 3,16 dan untuk skor rata-rata harapan sebesar 3,8622 dan terjadi kesenjangan/gap sebesar - 0,7022. Dari hasil analisis kualitas layanan yang dilakukan,dapat disimpulkan bahwa tingkat kualitas layanan untuk dimensi kehandalan (Reliability) masih perlu ditingkatkan. 3. Dimensi Daya Tanggap (Responsiveness) Pada dimensi ini, kesenjangan terbesar terjadi pada atribut kecepatan pemilik dalam mengatasi keluhan konsumen yang mempunyai nilai kesenjangan sebesar -0,6134. Hal ini membuktikan bahwa pelanggan merasa pemilik UKM Bakso Solo belum mengatasi keluhan dari pelanggan. Sedangkan atribut yang memiliki nilai kesenjangan terkecil adalah atribut kemudahan dalam pemesanan yang mempunyai nilai kesenjangan sebesar -0,4267. Hal ini membuktikan bahwa pelanggan merasa puas terhadap atribut ini. Adapun urutan atribut-atribut yang memiliki nilai gap terbesar hingga terkecil adalah atribut kecepatan pemilik dalam mengatasi keluhan konsumen sebesar -0,6134, kesanggupan pemilik dalam menerima komplain sebesar -0,5867, tanggung jawab terhadap ketidaksesuaian pesanan sebesar -0,4666, dan kemudahan dalam pemesanan sebesar -0,4267. Skor rata-rata dimensi responsiveness untuk persepsi sebesar 3,4433 dan untuk skor rata-rata harapan sebesar 3,9667 dan terjadi kesenjangan/gap sebesar -0,5234. Dari hasil analisis kualitas layanan yang dilakukan,dapat

58 disimpulkan bahwa tingkat kualitas layanan untuk dimensi daya tanggap (Responsiveness) masih perlu ditingkatkan. 4. Dimensi Jaminan (Assurance) Pada dimensi ini, kesenjangan terbesar terjadi pada atribut tingkat kebersihan dan kualitas makanan serta minuman yang mempunyai nilai kesenjangan sebesar -0,7203. Hal ini membuktikan bahwa pelanggan masih belum puas terhadap kebersihan dan kualitas makanan dan minuman yang disajikan UKM Bakso Solo. Sedangkan atribut yang memiliki nilai kesenjangan terkecil adalah atribut pengganti pesanan yang tidak sesuai yang mempunyai nilai kesenjangan sebesar -0,3733. Hal ini membuktikan bahwa pelanggan merasa puas terhadap atribut ini. Adapun urutan atribut-atribut yang memiliki nilai gap terbesar hingga terkecil adalah atribut tingkat kebersihan dan kualitas makanan serta minuman sebesar -0,7203, atribut rasa dan varian yang sesuai dengan yang ditawarkan sebesar -0,64, atribut harga terjangkau sebesar -0,467, atribut kesesuaian menu terhadap harga sebesar -0,453, dan atribut pengganti pesanan yang tidak sesuai sebesar -0,3733. Skor rata-rata dimensi assurance untuk persepsi sebesar 3,4533 dan untuk skor rata-rata harapan sebesar 3,9841 dan terjadi kesenjangan/gap sebesar - 0,5307. Dari hasil analisis kualitas layanan yang dilakukan,dapat disimpulkan bahwa tingkat kualitas layanan untuk dimensi jaminan (Assurance) masih perlu ditingkatkan. 5. Dimensi Empati (Emphty) Pada dimensi ini, kesenjangan terbesar terjadi pada atribut keramahan dan kesopanan pegawai kepada pelanggan yang mempunyai nilai kesenjangan sebesar -0,5867. Hal ini membuktikan bahwa pelanggan masih belum puas dengan sikap pegawai UKM Bakso Solo. Sedangkan atribut yang memiliki

59 nilai kesenjangan terkecil adalah atribut pemberian fasilitas yang digratiskan (air putih) yang mempunyai nilai kesenjangan sebesar -0,2667. Hal ini membuktikan bahwa pelanggan merasa puas terhadap pemberian air putih gratis ini. Adapun urutan atribut-atribut yang memiliki nilai gap terbesar hingga terkecil adalah atribut keramahan dan kesopanan pegawai kepada pelanggan sebesar -0,5867, atribut adil dalam melayani sebesar -0,5334, atribut keluhan dan saran yang ditanggapi sebesar -0,533, dan atribut pemberian fasilitas yang digratiskan (air putih) sebesar -0,2667. Skor rata-rata dimensi emphty untuk persepsi sebesar 3,43 dan untuk skor rata-rata harapan sebesar 3,91 dan terjadi kesenjangan/gap sebesar -0,48. Dari hasil analisis kualitas layanan yang dilakukan,dapat disimpulkan bahwa tingkat kualitas layanan untuk dimensi empati (Emphty) masih perlu ditingkatkan. 5.2 Analisis Diagram Kartesius Analisis Diagram Kartesius ini merupakan suatu diagram yang dibagi kedalam empat kuadran yang bertujuan untuk mengetahui tingkst kepentingan dalam melakukan evaluasi kualitas layanan berdasarkan tingkat persepsi dan harapan pelanggan. Pada analisis tingkat kepentingan, dilakukan pembagian menjadi empat kuadran untuk seluruh variabel yang mempengaruhi kualitas pelayanan. Kuadran A mempunyai tingkat kepentingan sangat penting (prioritas utama), kuadran B mempunyai tingkat kepentingan penting (prioritas kedua), kuadran C mempunyai tingkat kepentingan kurang penting (prioritas rendah), dan kuadran D mempunyai tingkat kepentingan tidak terlalu penting (prioritas sangat rendah). 5.2.1 Kuadran A

60 1. Dimensi Tangible Pada dimensi ini, yang masuk kedalam kuadran ini adalah atribut 3 yaitu tata letak tempat makan dengan nilai gap sebesar -0,68, atribut 4 yaitu pengaturan tempat makan dan cuci piring sebesar -0,5733, atribut 5 yaitu pengaturan pencahayaan dan sirkulasi udara sebesar -0,8267, atribut 6 yaitu kelengkapan fasilitas tempat makan sebesar -0,6667, dan atribut 7 yaitu daftar menu yang lengkap sebesar -0,6. 2. Dimensi Reliability Pada dimensi ini, yang masuk kedalam kuadran ini adalah atribut 10 yaitu kecekatan dan kecepatan melayani pelanggan sebesar -0,8267, dan atribut 11 yaitu kecekatan dan kecepatan dalam menerima pesanan pelanggan sebesar - 0,8933. 3. Dimensi Responsiveness dimensi ini tidak ada atribut yang mempunyai tingkat kepentingan sangat penting (priotitas utama). 4. Dimensi Assurance Pada dimensi ini, yang masuk kedalam kuadran ini adalah atribut 17 yaitu tingkat kebersihan dan kualitas makanan serta minuman sebesar -0,7203, dan atribut 18 yaitu rasa dan varian yang sesuai dengan yang ditawarkan sebesar - 0,64. 5. Dimensi Emphty

61 Pada dimensi ini, yang masuk kedalam kuadran ini adalah atribut 22 yaitu keramahan dan kesopanan pegawai kepada pelanggan sebesar -0,5867, dan atribut 23 yaitu adil dalam melayani sebesar -0,5334. 5.2.2 Kuadran B 1. Dimensi Tangible Pada dimensi ini, yang masuk kedalam kuadran ini adalah atribut 8 yaitu penampilan dan kerapihan pegawai dengan nilai gap sebesar -0,6267. 2. Dimensi Reliability dimensi inni tidak ada atribut yang mempunyai tingkat kepentingan penting (priotitas kedua). 3. Dimensi Responsiveness Pada dimensi ini, yang masuk kedalam kuadran ini adalah atribut 12 yaitu tanggung jawab terhadap ketidaksesuaian pesanan dengan nilai gap sebesar - 0,4666, atribut 13 yaitu kemudahan dalam pemesanan dengan nilai gap sebesar -0,4267, atribut 14 yaitu kesanggupan pemilik dalam menerima komplain dengan nilai gap sebesar -0,5867, atribut 15 yaitu kecepatan pemilik dalam mengatasi keluhan konsumen dengan nilai gap sebesar -0,6134. 4. Dimensi Assurance

62 Pada dimensi ini, yang masuk kedalam kuadran ini adalah atribut 16 yaitu harga terjangkau dengan nilai gap sebesar -0,467, atribut 19 yaitu penganti pesanan yang tidak sesuai dengan nilai gap sebesar -0,3733, atribut 20 yaitu kesesuaian menu terhadap harga dengan nilai gap sebesar -0,453. 5. Dimensi Emphty Pada dimensi ini, yang masuk kedalam kuadran ini adalah atribut 24 yaitu keluhan dan saran ditanggapi dengan baik dengan nilai gap sebesar -0,533. 5.2.3 Kuadran C 1. Dimensi Tangible Pada dimensi ini, yang masuk kedalam kuadran ini adalah atribut 1 yaitu kebersihan tempat makan dengan nilai gap sebesar -0,4667. 2. Dimensi Reliability Pada dimensi ini, yang masuk kedalam kuadran ini adalah atribut 9 yaitu kecekatan dan kecepatan dalam pembuatan dan penyajian makanan dengan nilai gap sebesar -0,3867. 3. Dimensi Responsiveness dimensi inni tidak ada atribut yang mempunyai tingkat kepentingan kurang penting (priotitas rendah).

63 4. Dimensi Assurance dimensi inni tidak ada atribut yang mempunyai tingkat kepentingan kurang penting (priotitas rendah). 5. Dimensi Emphty dimensi ini tidak ada atribut yang mempunyai tingkat kepentingan kurang penting (priotitas rendah). 5.2.4 Kuadran D 1. Dimensi Tangible Pada dimensi ini, yang masuk kedalam kuadran ini adalah atribut 2 yaitu kenyamanan dan luasnya ruang makan dengan nilai gap sebesar -0,3867. 2. Dimensi Reliability dimensi inni tidak ada atribut yang mempunyai tingkat kepentingan tidak terlalu penting (priotitas sangat rendah). 3. Dimensi Responsiveness

64 dimensi inni tidak ada atribut yang mempunyai tingkat kepentingan tidak terlalu penting (priotitas sangat rendah). 4. Dimensi Assurance dimensi ini tidak ada atribut yang mempunyai tingkat kepentingan tidak terlalu penting (priotitas sangat rendah). 5. Dimensi Emphty Pada dimensi ini, yang masuk kedalam kuadran ini adalah atribut 21 yaitu pemberian fasilitas yang digratiskan dengan nilai gap sebesar -0,2667.