BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan merupakan Sekolah Dasar inti dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas IV sebanyak 25 siswa. Letak Sekolah di wilayah Grobogan. Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis merupakan SD Inti yang terletak di desa Jetis. Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis ini tidak terletak di jalan raya Jetis melainkan masuk gang sekitar 100 m dari jalan raya Desa Jetis. Di depan Sekolah Dasar Negari 01 Jetis terdapat rel kereta api yang masih aktif dilalui kereta api. Penelitian dilakukan di kelas IV SDN 01 Jetis dengan jumlah 25 siswa. Posisi tempat duduk 1 meja untuk 2 siswa, ruangan cukup luas dan terang sehingga para siswa dapat belajar dengan nyaman. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas IV khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa jarang sekali belajar menggunakan media pembelajaran. Oleh karena itu peneliti memilih kelas IV SD N 01 Jetis sebagai subyek penelitian dengan bahan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran gambar seri dalam pelajaran Bahasa Indonesia terhadap hasil belajar formatif siswa. 4.2. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Pada kelas kontrol tidak menggunakan media pembelajaran dan hanya menggunakan metode konvensional dan kelas eksperimen menggunakan media pembelajaran gambar seri. Langkah-langkah Penelitian Pelaksanaan penelitian ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 25
26 Pembelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi motivasi kepada siswa serta mengulang sedikit pelajaran tentang menulis karangan pada kelas III dan memberikan gambaran tentang hal-hal yang berhubungan dengan materi pelajaran. Kemudian guru meminta siswa untuk berlatih membuat karangan secara individu dengan menggunakan media gambar seri yang ditempelkan di depan kelas. Selanjutnya guru meminta tiga siswa untuk membacakan hasil karangannya. Kemudian guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pembelajaran yang dipelajari. 4.3. Hasil Penelitian Dari hasil penelitian, dapat dilihat perbedaan nilai kelas kontrol dan kelas eksperimen sebagai berikut: Tabel 4.1 NILAI POST TES KELAS KONTROL Nilai Keterangan Jumlah Siswa 85-100 KKM 0 75-84 3 65-74 9 55-64 KKM 3 45-54 7
27 Tabel 4.2 NILAI POST TES KELAS EKSPERIMEN Nilai Keterangan Jumlah Siswa 85-100 KKM 3 75-84 3 65-74 11 55-64 KKM 8 45-54 0 4.3.1. Anaisis Data 4.3.1.1. Uji Homogenitas Uji ini pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah kelompok atau data kategori mempunyai varians yang sama atau homogen diantara anggota kelompok tersebut. Jika varians sama, dan ini yang harusnya terjadi, maka dikatakan ada homogenitas. Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol Test of Homogeneity of Variances Nilai siswa Levene Statistic df1 df2 Sig..220 1 45.641 Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima. Berarti, data populasi homogen Jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak berarti, data populasi tidak homogen. Dari tabel diatas terlihat besarnya signifikansi 0,641 > 0,05, maka Ho diterima berarti data yang diperoleh bersifat homogen.
28 4.3.1.2. Uji Normalitas Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data yang digunakan, yaitu menganalisis data nilai siswa pada kelas eksperimen mengajar dengan menggunakan media pembelajaran gambar seri dan nilai siswa pada kelas kontrol yang mengajar tanpa menggunakan media pembelajaran, apabila data berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Pos Tes Kelompok Eksperimen dan Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test eksperimen kontrol N 25 22 Normal Parameters a Mean 70.4000 62.9545 Std. Deviation 9.09212 1.03163E1 Most Extreme Differences Absolute.194.162 Positive.194.157 Negative -.173 -.162 Kolmogorov-Smirnov Z.968.758 Asymp. Sig. (2-tailed).306.614 Dari uji normalitas hasil belajar postest kelompok eksperimen dan kontrol didapat hasil sebagai berikut : 1. Nilai postest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai ( Asymp.Sig. 2tailed) dengan taraf signifikasi 0,306. Jika nilai Asimp. Sig (2 tailed ) >
29 nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2tailed) adalah 0,306 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai postest kelompok eksperimen berdistribusi normal. 2. Nilai postest kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorov- Smirov Test. Dari tabek tersebut nampak nilai ( Asymp.Sig. 2tailed) dengan taraf signifikasi 0,614. Jika nilai Asimp. Sig (2 tailed ) > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2tailed) adalah 0,641 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai postest kelompok kontrol berdistribusi normal. 4.3.1.3. Hasil Uji T-tes Nilai Pos Tes Tabel 4.5 Uji Perbedaan Nilai Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Group Statistics Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean nilaisiswa Eksperimen 25 70.4000 9.09212 1.81842 Kontrol 22 62.9545 10.31632 2.19945 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Sig. (2- Mean Differenc Std. Error Differenc 95% Confidence Interval of the Difference F Sig. t df tailed) e e Lower Upper
30 nilaisis wa Equal variances assumed.220.641 2.630 45.012 7.44545 2.83050 1.74453 13.14638 Equal variances not assumed 2.609 42.248.013 7.44545 2.85381 1.68724 13.20367 Dari hasil analisis Uji Beda didapat kesimpulan bahwa: 1. Melihat table group statistic nilai mean untuk kelas eksperimen adalah 70,40, dan untuk kelas control nilai mean adalah 62,95, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa nilai rata-rata post tes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol lebih besar kelompok eksperimen. Dapat diartikan bahwa penggunaan media pembelajaran gambar seri berpengaruh terhadap hasil belajar formatif siswa. 2. Melihat table Independen Samples Test pada t-test for Equality of Means nilai sig (2-tailed) 0.01 berarti sangat signifikan. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sehingga penggunaan media pembelajaran gambar seri berpengaruh terhadap hasil belajar formatif siswa. Dengan nilai rata-rata pos tes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol lebih besar kelompok eksperimen. 4.4. Pembahasan Hasil Penelitian Pembelajaran yang dipakai yaitu pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran gambar seri dengan metode ceramah, tanyajawab,dan latihan dan pembelajaraan yang tidak menggunakan media hanya dengan metode ceramah, tanyajawab dan latihan (cara konvensional) menunjukan bahwa ada perbedaan hasil belajar pada pembelajaran Bahasa Indonesia ditinjau dari penggunaan media pembelajaran. Hasil analisis homogen karena nilai sig adalah 0,641 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian tersebut (kelas kontrol dan kelas eksperimen) homogen, sehingga kelompok tersebut dapat dilakukan penelitian. Dari uji normalitas untuk post test kelompok eksperimen nilai Asimp. Sig. (2tailed) adalah
31 0,306 > 0.05, maka diambil kesimpulan nilai postest kelompok eksperimen berdistribusi normal. Untuk postest kelompok kontrol nilai Asimp. Sig (2tailed) adalah 0,614 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai postest kelompok kontrol berdistribusi normal, sehingga kedua kelompok tersebut berdistribusi normal. Kegiatan pembelajaran pada kelompok eksperimen adalah menggunakan media pembelajaran gambar seri, sedangkan pada kelompok kontrol tidak menggunakan media pembelajaran dan hanya secara konvensional. Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran gambar seri terlihat hasil belajar formatif siswa kelas IV SD Negeri 01 Jetis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berjumlah 25 siswa (kelompok eksperimen) lebih tinggi dibandingkan hasil belajar formatif siswa kelas IV SD Negeri 01 Nampu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berjumlah 22 siswa (kelompok kontrol). Data yang diperoleh membuktikan bahwa rata-rata hasil belajar formatif siswa kelas IV pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis yang berjumlah 25 siswa (kelompok eksperimen) dengan menggunakan media pembelajaran gambar seri lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar formatif siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berjumlah 22 siswa (kelompok kontrol) tanpa menggunakan media pembelajaran yaitu rata-rata post test kelompok eksperimen 70,40 dan ratarata nialai post test kelompok kontrol adalah 62,95. Pada kelompok eksperimen dari 25 siswa, nilai post test terdapat 8 siswa yang di bawah KKM yaitu di bawah 65 dan 17 siswa di atas KKM. Sedangkan pada kelas kontrol dari 22 siswa, nilai post test terdapat 10 siswa yang di bawah KKM yaitu di bawah 65 dan 12 siswa di atas KKM. Perhitungan postest kelompok eksperimen nilai tertinggi 86 dan nilai terendah 60. Sedangkan pada kelompok kontrol nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 46. Pada perhitungan ratarata nilai post test kelompok eksperimen 70,40 dan kelompok kontrol 62,95. Hal ini membuktikan bahwa kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan pada pembelajaran menggunakan media pembelajaran gambar seri mendapat hasil belajar formatif lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol yang tidak
32 menggunakan media pembelajaran atau hanya menggunakan metode konvensioanal saja. Menurut Nara Sudjana (1989: 32) peranan guru dalam pembelajaran yang memiliki kadar CBSA yang tinggi adalah meliputi : (a) guru sebagai pemimpin belajar, artinya merencanakan, melaksanakan dan mengontrol siswa belajar, (b) guru sebagai fasilitator, (c) guru sebagai motivator, dan (d) guru sebagai moderator. Berdasarkan kriteria peranan guru tersebut, guru dengan skor yang diperolehnya seperti tersebut di atas adalah termasuk guru yang efektif. Guru dapat mengelola pembelajaran dengan pendekatan media gambar seri, contohnya guru memberikan motivasi dan membimbing siswa pada saat pembelajaran agar siswa memperoleh hasil belajar yang baik, dalam memberikan penjelasan guru menggunakan bahasa yang mudah diterima, guru juga mengkaitkan pengetahuan awal siswa dalam pembelajaran. Dari pihak siswa, siswa merasa senang belajara dengan menggunakan gambar-gambar pada materi. Kegiatan belajar mengajar ini dirasakan baru bagi seluruh siswa. Dibandingkan dengan pembelajaran yang dilakukan tanpa media pembelajaran, siswa kurang antusias dan merasa membosankan. Perbedaan dari kedua pembelajaran ini dapat dilihat dari rata-rata niali skor tes hasil belajar formatif siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol, yaitu 70,40 pada kelas eksperimen dan 62,95 pada kelas kontrol. Hasil rata-rata nilai pada kelas eksperimen ini sudah sesuai seperti yang diinginkan oleh peneliti karena hasil belajar siswa sudah berada di atas KKM adan ada pengaruh penggunaan media pembelajaran gambar seri dalam pelajaran Bahasa Indonesia terhadap hasil belajar formatif siswa kelas IV SDN 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Untuk hasil uji beda pos tes kelompok ekperimen dan kelompok kontrol, nilai mean untuk kelas eksperimen adalah 70,40 dan untuk kelas kontrol nilai mean adalah 62,95 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa nilai rata-rata post tes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol lebih besar kelompok eksperimen. Dapat diartikan bahwa penggunaan media pembelajaran gambar seri berpengaruh terhadap hasil belajar formatif siswa. Kemudian table nilai sig (2-tailed) 0.01
33 berarti sangat signifikan. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sehingga terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran gambar seri terhadap hasil belajar formatif dengan nilai rata-rata post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol lebih besar kelompok eksperimen. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap hasil belajar formatif siswa dengan penggunaan media pembelajaran gambar seri, hasil yang diperoleh lebih baik dibanding dengan pembelajaran konvensional. Dilihat dari post tes kelompok eksperimen lebih tinggi dibanding nilai post tes kelompok kontrol.