BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari perhitungan dan analisis yang dilakukan di bab 4, dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: 1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel-variabel risiko reksa dana seperti beta, standar deviasi, Value at Risk (VaR) dan downside risk terhadap total aset reksa dana, yang dibuktikan dengan hasil uji korelasi terhadap masing-masing variabel dan semuanya dengan kesimpulan tidak dapat menolak hipotesis nol (tidak terdapat pengaruh antara variabel yang diuji). 2. Variabel-variabel risiko reksa dana seperti beta, standar deviasi, Value at Risk (VaR) dan downside risk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap total aset reksa dana, yang dibuktikan dengan hasil uji regresi dimana didapatkan persamaan regresi: Y = 1931.137 30820.732X X dengan t-hitung 1 287462.291X 2 133205. 25 3 sebesar -0.374, -0.109, dan -1.031 yang kesemuanya berada diluar batas penolakan H 0 yaitu -2.160 t 2.160 sehingga hipotesa nol gagal ditolak. 3. Sepuluh reksa dana dengan peringkat tertinggi, mampu mendapatkan rata-rata imbal hasil yang melebihi rata-rata imbal hasil pasar (IHSG) sebesar 33.66% setahun dan hanya 4 reksa dana yang memiliki risiko lebih rendah dari risiko pasar (IHSG) sebesar 0.03085 yaitu reksa dana Manulife Dana Saham, reksa dana 86
87 Schroder Dana Istimewa, reksa dana Schroder Dana Mantap Plus II, dan reksa dana Danareksa Mawar. Tabel 5.1 Peringkat 10 Besar Reksa Dana Saham Peringkat Kode Annual Standar Nama Reksa Dana Bloomberg Return Deviasi 1 CITEKUI IJ Fortis Ekuitas 57.60% 0.03128 2 TRSMKPI IJ Reksa Dana Trim Kapital 56.70% 0.03770 3 MFIPERI IJ Fortis Pesona 51.25% 0.03141 4 PLASHAM IJ Platinum Saham 48.90% 0.03521 5 MANSHAM IJ Manulife Dana Saham 48.70% 0.02988 6 DMPHSAI IJ Manulife Phinisi Dana Saham 47.76% 0.03134 7 PTLCERD IJ Rencana Cerdas 44.35% 0.03131 8 SCHISTI IJ Schroder Dana Istimewa 43.32% 0.03065 9 SCHPPLU IJ Schroder Dana Mantap Plus II 42.57% 0.02926 10 DANMAWI IJ Danareksa Mawar 42.18% 0.02971 IHSG Indeks Harga Saham Gabungan BEI 33.66% 0.03085 4. Berdasarkan penelitian pada bab 4 yang menggunakan data reksa dana selama 3 tahun terakhir, reksa dana saham terbukti dapat menjadi alternatif instrumen investasi jangka panjang yang menjanjikan dengan potensi return jauh melebihi return dari instrumen investasi konvensional seperti deposito dimana rata-rata return dari reksa dana saham setahun sebesar 39.29% dibandingkan dengan rata-rata return dari deposito rupiah sebesar 4.22%. Namun harus diperhatikan dan disadari oleh investor bahwa potensi return yang lebih tinggi dari reksa dana saham mengandung risiko tertentu, terutama risiko dari berkurangnya nilai investasi awal. 5. Penelitian evaluasi kinerja reksa dana saham dengan melakukan pemeringkatan berdasarkan rasio Sharpe, rasio Sortino, rasio Treynor, rasio
88 Jensen, rasio informasi, rasio risiko, dan rasio VaR tidak menjamin bahwa reksa dana saham dengan peringkat yang tinggi akan mampu memberikan return yang tinggi di masa depan, karena penelitian dan pemeringkatan ini tidak memperhitungkan semua faktor yang mempengaruhi pergerakan dari Nilai Aktiva Bersih reksa dana dan juga terdapat beberapa kelemahan dari metode penilaian yang digunakan. 6. Beberapa risiko yang coba diperhitungkan dalam pemeringkatan reksa dana ini antara lain: risiko volatilitas NAB reksa dana, risiko pasar saham yang dihadapi oleh masing-masing reksa dana, risiko potensi kerugian maksimal dari reksa dana, dan risiko downside yang menghitung risiko potensi kerugian saat kinerja reksa dana berada di bawah target return yang diharapkan. 7. Metode Snail Trail pada bab 4 dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih reksa dana, dimana posisi reksa dana dapat berada di kuadran satu (reksa dana dengan return yang tinggi dan risiko yang rendah), kuadran dua (reksa dana dengan return dan risiko yang tinggi), kuadran tiga (reksa dana dengan return rendah dan risiko yang tinggi) atau kuadran empat (reksa dana dengan return dan risiko yang rendah). Reksa dana yang baik adalah reksa dana yang lebih sering bertahan di kuadran isatu dan kuadran dua. Menurut pada hasil perhitungan pada bab 4, dari 5 reksa dana terbaik yang dianalisa dengan metode ini, reksa dana Manulife Dana Saham paling sering berada di kuadran satu sebanyak 83 kali disusul oleh reksa dana Fortis Ekuitas dan Trim Kapital yang paling sering berada di kuadran dua sebanyak 94 kali.
89 8. Secara umum risiko reksa dana yang diteliti lebih rendah dari indeks pasar, dimana hanya 6 reksa dana yang beta portfolionya melebihi 1 yang berarti risiko portfolio 6 reksa dana saham ini berada di atas risiko pasar. Reksa dana saham yang memiliki beta diatas 1 antara lain reksa dana Danareksa Mawar sebesar 1.0036, reksa dana Manulife Dana Saham sebesar 1.0103, reksa dana Master Dinamis sebesar 1.0178, reksa dana Nikko Saham Nusantara sebesar 1.0469, reksa dana Panin Dana Maksima sebesar 1.0516 dan reksa dana Schroder Dana Mantap Plus II sebesar 1.0324. 5.2 Saran Beberapa saran bagi calon investor yang berminat untuk berinvestasi di instrumen investasi reksa dana saham, manajer investasi reksa dana, peneliti reksa dana lainnya maupun regulator dari pasar reksa dana Indonesia antara lain: 1. Evaluasi terlebih dahulu kinerja dari reksa dana sebelum memutuskan untuk berinvestasi di reksa dana. Sebagai bahan pertimbangan dapat digunakan hasil evaluasi ataupun pemeringkatan yang dilakukan oleh lembaga riset ataupun penelitian-penelitian, namun sebaiknya hasil ini tidak dijadikan sebagai satusatunya patokan dalam memutuskan pilihan investasi. 2. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa yang dilakukan, reksa dana Fortis Ekuitas dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk investor yang ingin melakukan investasi pada reksa dana saham, karena hasil analisa menunjukan bahwa Fortis Ekuitas dapat memberikan imbal hasil berbanding risiko yang lebih baik dibandingkan dengan reksa dana saham lainnya. Namun perlu ditegaskan
90 bahwa kinerja reksa dana yang menjadi dasar penelitian ini terjadi di masa lalu dan tidak ada jaminan bahwa kinerja yang sama akan terjadi di masa depan. 3. Terdapat lembaga penilai independen untuk mengevaluasi reksa dana di Indonesia, sehingga investor mendapatkan informasi pembanding yang terpercaya sebelum memutuskan berinvestasi di produk reksa dana. 4. Manajer investasi lebih mensosialisasikan produk reksa dana ke masyarakat, karena akan lebih mudah dalam menghimpun dana dari masyarakat dan pada dasarnya produk reksa dana ditujukan bagi investor retail sehingga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi. 5. Manajer investasi memberikan informasi yang lengkap bagi calon investor reksa dana seperti biaya-biaya yang harus dibayar investor, risiko dari reksa dana dan manajer investasi tidak menjanjikan secara pasti hasil yang akan diterima oleh investor. 6. Adanya penelitian lanjutan seperti misalnya meneliti konsistensi kinerja reksa dana atau meneliti kinerja reksa dana dengan menggunakan model yang lebih kompleks seperti factor model atau style analysis.