Kata Kunci : Kelelahan Kerja

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAFETY DRIVING PADA SUPIR BUS TRAYEK MANADO AMURANG DI TERMINAL MALALAYANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata Kunci: Kelelahan Kerja, Shift Kerja, PLTD.

HUBUNGAN DURASI MENGEMUDI DAN FAKTOR ERGONOMI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR BUS TRAYEK MANADO - LANGOWAN DI TERMINAL KAROMBASAN

Kata kunci : Kelelahan kerja, umur, beban kerja

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA MONTIR PERBENGKELAN DI DESA KIAWA KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA KABUPATEN MINAHASA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata Kunci : Tingkat kelelahan kerja, umur, pendidikan, masakerja, status gizi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata Kunci: Shift Kerja, Kelelahan kerja

ABSTRACT. Key words : age, length of employment, vibration, musculoskeletal complaints ABSTRAK

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PETUGAS SAMPAH DI KELURAHAN SUMBER KOTA SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA BURUH ANGKUT DI PASAR SERASI KOTA KOTAMOBAGU

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA SHIFT

HUBUNGAN ANTARA SHIFT

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universtas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN IKLIM KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI DI PABRIK KOPI PD. AYAM RAS KOTA JAMBI TAHUN

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON DI PT WIJAYA KARYA BETON MEDAN TAHUN 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA RAMBAK KERING DESA DOPLANG KECAMATAN TERAS BOYOLALI

Kata Kunci: Lama Kerja, Penggunaan Alat Pelindung Diri, Kapasitas Vital Paru

HUBUNGAN ANTARA UMUR, LAMA KERJA DAN GETARAN DENGAN KELUHAN SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA SOPIR BUS TRAYEK MANADO LANGOWAN DI TERMINAL KAROMBASAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsrat Manado

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

STUDI PERBEDAAN KELELAHAN KERJA BERDASARKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (EXTRA FOODING) (Studi di PT. Besmindo Materi Sewatama, Pekopen Tambun Bekasi)

HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN DAILY CHECK DI PT.KERETA API DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA DIPO KERETA SOLO BALAPAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

STUDI KOMPARASI DAMPAK PENGGUNAAN AC (AIR CONDITIONING) PADA BUS TERHADAP TINGKAT KELELAHAN PENGEMUDI

PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE BEHAVIOUR) PADA PEKERJA DI UNIT MATERIAL PT. SANGO CERAMICS INDONESIA SEMARANG

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

GAMBARAN BEBAN KERJA BERDASARKAN DENYUT JANTUNG PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) PELABUHAN SAMUDERA BITUNG.

HUBUNGAN TINGKAT PERSENTASE CARDIOVASCULAR LOAD (%CVL) DENGAN TINGKAT KELELAHAN PADA KULI ANGKUT BUAH DI PASAR GEDE HARDJONAGORO SURAKARTA

HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN LAMA PAPARAN LAYAR MONITOR KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAA BAU DAN IT UMS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PENDAHULUAN Setiap perusahaan berupaya untuk mendapatkan karyawan yang terlibat dalam kegiatan organisasi atau perusahaan dapat

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN POSISI DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG PADA PENGEMUDI ANGKUTAN KOTA DI KOTA BITUNG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PENGEMUDI ANGKUTAN KOTA TRAYEK TELING DI KOTA MANADO

BAB V PEMBAHASAN. hampir semua tenaga kerja pada unit weaving PT. Iskandar Tekstil adalah

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA BURUH ANGKUT SAMPAH DI KOTA MANADO

HUBUNGAN BEBAN KERJA FISIK, KEBISINGAN DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN KELELAHAN PEKERJA BAGIAN WEAVING PT. X BATANG

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN UMUR DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN SAMUDERA BITUNG

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PETUGAS CLEANING SERVICE DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DAN MASA KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN BITUNG TAHUN 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PENDAHULUAN. *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN INDEKS KESEGARAN KARDIOVASKULER PEGAWAI PEMADAM KEBAKARAN KOTA MANADO

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN METODE PENELITIAN

Unnes Journal of Public Health

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

GAMBARAN KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN SHIFT

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KELELAHAN PENGRAJIN MEBEL DI WILAYAH SINDANGGALIH KELURAHAN KAHURIPAN KECAMATANTAWANG KOTA TASIKMALAYA

MASA KERJA, SIKAP KERJA DAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT SURYA BESINDO SAKTI SERANG

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

PENGARUH PENAMBAHAN WAKTU ISTIRAHAT PENDEK TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PAKERJA PELINTING ROKOK DI PT. DJITOE INDONESIA TOBACCO BAB I

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan faktor..., Pratiwi Andiningsari, FKM UI,

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PEKERJA DI PT. CARGILL INDONESIA CRUSHING PLANT AMURANGKABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB 6 HASIL PENELITIAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci : stres kerja, masa kerja, kelelahan kerja, pekerja lapangan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan/atau alat-alat. (Permenakertrans RI Nomor PER.13/MEN/X/2011).

HUBUNGAN BEBAN KERJA FISIK MANUAL DAN IKLIM KERJA TERHADAP KELELAHAN PEKERJA KONSTRUKSI BAGIAN PROJECT RENOVASI WORKSHOP MEKANIK

ABSTRAK Latar Belakang: Efek pencemaran udara terhadap kesehatan dapat dilihat baik secara cepat maupun secara lambat. Efek pencemaran udara secara

PERBEDAAN PENGETAHUAN RAMBU LALU LINTAS DAN SIKAP AMAN BERKENDARA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

SKRIPSI. Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik pada Pengemudi Angkutan Kota di Terminal Ubung

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

ANALISIS BEBAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN

Hubungan Intensitas Kebisingan Dengan Gangguan Psikologis Pekerja Departemen Laundry Bagian Washing PT. X Semarang

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON DI PT WIJAYA KARYA BETON Tbk.

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI 1 AIRMADIDI Jimmy M. Paays*, Paul A.T. Kawatu*, Budi T.

HUBUNGAN PENGGUNAAN APD TELINGA DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA PABRIK DI PT. SINTANG RAYA KABUPATEN KUBU RAYA

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN TINGKAT KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA LAPANGAN BAGIAN PRODUKSI PT. J RESOURCES BOLAANG MONGONDOW

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Nyeri Punggung Bawah, Umur, Masa Kerja, Lama Kerja, Pelabuhan

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DENGAN STRES KERJA KARYAWAN UNIT FILLING PT. INDO ACIDATAMA Tbk. KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN NILAI AMBANG DENGAR TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT. PUTRA KARANGETANG POPONTOLEN MINAHASA SELATAN

BEBAN KERJA, STATUS GIZI DAN PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA INDUSTRI KERAJINAN GERABAH

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WANITA BAGIAN SEWING DI CV.

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DENGAN SISTOLIK DAN DIASTOLIK SERTA KELELAHAN KERJA PEKERJA UNIT PENGECORAN LOGAM

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan.

BAB I PENDAHULUAN. transportasi pribadi khususnya sepeda motor guna mempercepat dan

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA SUPIR BIS TRAYEK MANADO-AMURANG DI TERMINAL MALALAYANG MANADO Farrah Ch Damopoli, Paul A. T. Kawatu, Reiny A. Tumbol Bidang Minat Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado Abstrak Kelelahan kerja merupakan masalah yang cukup penting untuk diperhatikan, karena kelelahan pada pekerja dapat berdampak terhadap penurunan produktivitas kerja dan penurunan konsentrasi kerja. Jalur lalu lintas Manado Amurang merupakan salah satu jalur yang padat kendaraan disaat jam sibuk, dan merupakan salah satu jalur lalu lintas yang rawan bencana. Sehingga pengguna jalan untuk jalur lalu lintas Manado Amurang diharapkan untuk selalu berhati hati dan selalu kosentrasi disaat mengemudikan kendaraan untuk melewati jalur ini. Adapun tujuan dari peneliti yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada supir bis trayek Manado-Amurang di terminal Malalayang. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan metode observasional analitik. Populasi penelitian adalah seluruh supir bis trayek Manado Amurang yang ada di terminal Malalayang yang berjumlah 45 orang. Sampel pada penelitian adalah seluruh total populasi. Analisis data menggunakan uji korelasi pearson dan spearman rank. Hasil pengukuran kelelahan menunjukkan prevalensi kelelahan normal sebanyak 22,2%, kelelahan ringan 20%, kelelahan sedang 40%, dan kelelahan berat sebanyak 17,8%. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa supir bis trayek Manado-Amurang di terminal Malalayang paling banyak mengalami tingkat kelelahan kerja sedang. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan antara kelelahan kerja dan usia p=0,001 (p<0,05), masa kerja p=0,002 (p<0,05), dan kebisingan dengan menggunakan uji korelasi Spearman rank p=0,009 (p<0,05). Disarankan agar para supir bis trayek Manado-Amurang memperhatikan kebutuhan dan waktu istirahat, menyediakan air minum yang cukup selama mengemudi, dan melakukan perawatan mesin secara berkala untuk mengurangi kebisingan mesin. Kata Kunci : Kelelahan Kerja Abstract Fatigue is a problem that is quite important to note, because fatigue can have affect on the decline in worker productivity and concentration at work. Traffic Manado-Amurang is one solid vehicle lane when rush hour, and is one of the lanes of traffic hazard. It is therefore, road users for Manado-Amurang traffic are expected to always be careful and always pay full concentration while driving pass this point. The aim of this study is to analyze the factors associated with fatigue in bus drivers on Manado-Amurang route at Malalayang terminal. This study used cross-sectional design with observational analytic method. The study population was all bus drivers route Manado-Amurang at Malalayang terminal with a total number of 45 drivers. The sample in the study was the total population. The data was analysed using pearson correlation and Spearman Rank. The results of fatigue measurement show that the prevalence of normal fatigue was as much as 22.2%, mild fatigue was 20%, moderate fatigue was 40%, and severe fatigue was 17.8%. From these results it can be seen that most of the bus driver on Manado-Amurang route at Malalayang terminal experienced moderate levels of fatigue. Based on the results of the statistical test using the Pearson correlation test showed no association between fatigue and age p = 0.001 (p <0.05), years of service p = 0.002 (p <0.05), and noise by using the Spearman rank correlation test p = 0.009 (p <0,05). It is recommended that the bus driver of Manado- Amurang route to pay attention to the needs and rest periods, providing sufficient drinking water during driving, and conduct periodic engine maintenance to reduce engine noise. Keyword : Work Fatigue

PENDAHULUAN Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Kelelahan diatur secara sentral oleh otak ( Tarwaka, 2010 ). Salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan di jalan raya adalah kelelahan yang dialami oleh pengemudi kendaraan sehingga menimbulkan kelalaian di jalan raya. Perjalanan jarak jauh merupakan kegiatan yang berat dan melelahkan, itu sebabnya kondisi pengemudi yang prima sangat diperlukan untuk dapat melakukan perjalanan jauh dengan aman. Jika seorang pengemudi mengalami kelelahan atau mengantuk dan berkeras mengendarai bis, apalagi dengan kecepatan tinggi maka akan mengalami kecelakaan lalu lintas (Rahman, 2007). Berdasarkan data dari bagian Hubungan Masyarakat Polisi republik Indonesia (Humas Polri) angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia sepanjang tahun 2012 terdapat 7.817 kasus. Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang mencapai 8.144 kasus. Angka kecelakaan lalu lintas di Sulawesi Utara tahun 2012 terdapat 1.269 kasus, dibandingkan pada tahun 2011 yang mencapai 1.318 dan di Minahasa Selatan angka kecelakaan lalu lintas tahun 2012 terdapat 105 kasus (humas.polri.go.id). METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitiian cross sectional (potong lintang), penelitian ini dilaksanakan di Terminal Malalayang Manado. Pengambilan data dan pengukuran dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2013. Populasi penelitian yaitu seluruh supir bis trayek Manado-Amurang yang berjumlah 45 orang. Sampel pada penelitian ini adalah total populasi. Pengumpulan data yang dipakai yaitu data primer dengan teknik wawancara dengan menggunakan kuesioner, hasil pengukuran kebisingan dan hasil pengukuran kelelahan. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui frekuensi dan distribusi dari variabel yang diteliti. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Uji statistik yang digunakan yaitu uji korelasi spearman dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu pekerjaan yang rentan mengalami kelelahan adalah mengemudi. Kurniawan dalam Indah (2011) mengkategorikan pekerjaan menjadi tiga macam, yaitu pekerjaan yang memerlukan tenaga pikiran, tenaga fisik dan yang memerlukan kombinasi tenaga pikiran dan tenaga fisik. Dari kategori tersebut pengemudi termasuk jenis pekerjaan yang ketiga yaitu memerlukan tenaga pikiran dan tenaga fisik, dimana pengemudi selain mendapatkan beban fisik, juga mempunyai beban mental (pikiran) untuk mempertanggung jawabkan alat transportasi yang menjadi tugasnya

Karakteristik Responden 1. Umur Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan Umur Kelompok Umur (Tahun) 20-24 1 2,2 25-29 4 8,9 30-34 8 17,7 35-39 12 26,7 40-44 5 11,1 45-49 5 11,1 50-54 7 15,6 >54 3 6,7 Total 45 100 Tabel 1 menunjukkan distribusi responden berdasarkan umur, dimana responden pada kelompok umur 35-39 tahun adalah yang terbanyak yaitu 12 responden (26,7%). Sedangkan pada kelompok umur 20-24 tahun adalah yang paling sedikit yaitu 1 responden (2,2%). 2. Masa Kerja Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Masa kerja N % Masa Kerja (Tahun) N % 1-5 tahun 4 8,9 6-10 tahun 9 20 11-15 tahun 8 17,7 16-20 tahun 9 20 21-25 tahun 7 15,6 >25 tahun 8 17,8 Total 45 100 Dari tabel 2 diketahui bahwa frekuensi paling banyak pada kategori masa kerja 6-10 tahun (20%) dan 16-20 tahun (20%). Frekuensi paling sedikit pada kategori masa kerja 1-5 tahun yaitu sebanyak 4 responden (8,9%). 3. Pengukuran Intensitas Kebisingan Tabel 3. Persentase Intensitas Kebisingan Kebisingan (dba) 85 2 4,4 < 85 43 95,6 Total 45 100 Dari tabel diatas dapat dilihat, intensitas kebisingan di masing-masing bis trayek Manado-Amurang yang nilai ambang batas 85 dba ada 2 bus (4,4%), dan <85 dba ada 43 bus (95,6%). 4. Kelelahan Kerja Kelelahan kerja dalam penelitian ini dikategorikan menjadi normal, kelelahan ringan, kelelahan sedang dan kelelahan berat Berdasarkan hasil pengukuran kelelahan kerja dengan menggunakan rangsangan cahaya didapati bahwa supir bis trayek Manado-Amurang yang berada di terminal Malalayang yang mengalami kelelahan ringan ada 9 responden (20%), kelelahan sedang 18 responden (40%), dan kelelahan berat 8 responden (17,8%). 5. Hubungan Umur dengan Kelelahan Kerja N % Hubungan umur dengan kelelahan kerja diuji dengan menggunakan korelasi pearson, karena dalam uji normalitas data menggunakan Shapiro wilk (sampel <50) menyatakan data normal. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji korelasi pearson didapat hasil p=0,001 (p<0,05), yang berarti ada hubungan antara usia dan kelelahan kerja. Berdasarkan

hipotesis dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, dan berdasarkan Tabel. Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi bahwa nilai r hitung 0,493 termasuk tingkat hubungan sedang. Umur responden pada penelitian ini termasuk kelompok umur produktif, dimana kelompok umur ini masih memiliki semangat kerja yang tinggi tanpa memperhatikan faktorfaktor yang mempengaruhi timbulnya kelelahan kerja. Begitupun penelitian yang dilakukan oleh Heru (2002) tentang Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Pada Pengemudi Bis Jurusan Grabag- Borobudur dimana hasil penelitian menunjukkan dari 13 responden yang diteliti 69,23% mengalami kelelahan kerja ringan dan 30,77% mengalami kelelahan kerja sedang. 6. Hubungan Masa Kerja dengan Kelelahan Kerja Hubungan masa kerja dengan kelelahan kerja diuji dengan menggunakan korelasi pearson, karena dalam uji normalitas data menggunakan Shapiro wilk (sampel < 50) menyatakan data normal. Dari hasil analisis menggunakan uji korelasi pearson didapat hasil p=0,002 (p<0,05) artinya terdapat hubungan antara masa kerja dan kelelahan kerja dengan r hitung 0,443 artinya tingkat hubungan yang sedang, dan berdasarkan hipotesis berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dilihat secara statistik terdapat hubungan antara masa kerja dengan kelelahan kerja pada supir bis trayek Manado-Amurang di terminal malalayang. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Indah (2011) tentang Hubungan Faktor Individu dengan Perasaan Kelelahan Kerja dan Waktu Reaksi Pengemudi Mobil Tangki di PT.X Kalimantan Selatan dimana hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan waktu reaksi pada pengemudi mobil tangki di PT.X Kalimantan selatan (p<0,05). Dari hasil yang didapat, memperlihatkan bahwa masa kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi responden supir bis trayek Manado-Amurang sehingga mengalami kelelahan. Masa kerja juga berpengaruh karena berdampak positif dimana semakin lama seseorang bekerja, akan semakin berpengalaman dalam melakukan pekerjaannya, masa kerja juga dapat berdampak negatif karena dapat menimbulkan kebosanan dan kelelahan kerja (Budiono, 2003). 7. Hubungan Kebisingan dengan Kelelahan Kerja Hubungan kebisingan dengan kelelahan kerja diuji dengan menggunakan korelasi spearman rank, karena dalam uji normalitas data menggunakan Shapiro wilk (sampel < 50) menyatakan data tidak normal. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan korelasi spearman diperoleh hasil p=0,009 (p<0,05) yang berarti ada hubungan antara kebisingan dan kelelahan kerja dengan r hitung 0,387 yang berarti tingkat hubungan rendah. Berdasarkan hipotesis berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

Seperti hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Supriyadi (2007) tentang Getaran, Kebisingan, Pengetahuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada pengemudi taksi air di Banjarmasin yang menunjukkan adanya hubungan antara paparan getaran, intensitas kebisingan dan pengetahuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan kelelahan kerja. Sumbangan efektif terbesar terhadap waktu reaksi adalah paparan getaran (31,21%), pengetahuan K3 (27,8%), dan intensitas kebisingan (1,30%). Terganggunya pelaksanaan dan pencapaian hasil kerja oleh kebisingan dapat dikarenakan adanya perasaan terganggu atau melemahnya semangat kerja atau masalah lainnya seperti kurang sempurnanya istirahat, terganggunya pencernaan dan juga dapat meningkatkan kelelahan kerja (Suma mur,2009). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan hal sebagai berikut : 1. Gambaran umur supir bis trayek Manado- Amurang, umur terendah 24 tahun, umur tertinggi 65 tahun dan rata-rata umur adalah >35 tahun. 2. Gambaran massa kerja supir bis trayek Manado-Amurang, masa kerja terendah 2 tahun, masa kerja tertinggi 36 tahun dan rata-rata masa kerja 3. Gambaran kebisingan, terendah 60,1 dba, tertinggi 85,6 dba dan rata-rata kebisingan 4. Gambaran kelelahan kerja supir bis trayek Manado-Amurang, kelelahan kerja terendah 156 milidetik, kelelahan kerja tertinggi 698 milidetik dan rata-rata 5. Terdapat hubungan antara umur dengan kelelahan kerja pada supir bis trayek Manado-Amurang di terminal Malalayan. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji korelasi pearson didapat hasil p=0,001 (p<0,05), dimana semakin tinggi umur dari supir bis semakin tinggi pula tingkat kelelahan yang dialami. 6. Terdapat hubungan antara masa kerja dengan kelelahan kerja pada supir bis trayek Manado-Amurang di terminal Malalayang. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji korelasi pearson didapat hasil p=0,002 (p<0,05). Semakin lama seseorang bekerja, akan semakin berpengalaman dalam melakukan pekerjaannya. Masa kerja juga dapat berdampak negatif karena dapat menimbulkan kebosanan dan kelelahan kerja 7. Terdapat hubungan antara kebisingan dengan kelelahan kerja pada supir bis trayek Manado-Amurang di terminal Malalayang. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji korelasi spearman rank didapat hasil p=0,009 (p<0,05). Kebisingan yang melebihi nilai ambang batas dapat menyebabkan melemahnya semangat kerja, terganggunya pencernaan dan meningkatkan kelelahan kerja. SARAN Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah :

1. Memperhatikan kebutuhan dan waktu istirahat untuk supir bis, agar kelelahan kerja yang dialami tidak akan meningkat. Adapun juga yang dapat dilakukan yaitu dengan menyediakan supir pembantu agar bisa secara bergantian dalam melakukan pekerjaan. 2. Menyediakan air minum yang cukup selama mengemudi, menyediakan tempat istirahat ditengah perjalanan agar pengemudi dapat melakukan peregangan otot-otot dan pikiran yang tegang selama mengemudi. 3. Memperhatikan kebisingan mesin kendaraan (bis) yang mempengaruhi kelelahan kerja, dengan melakukan perawatan mesin secara berkala untuk mengurangi kebisingan mesin. 4. Perlu dilakukan penyuluhan kelelahan kerja dari pihak dinas perhubungan darat serta pembagian poster, stiker dan leaflet tentang kelelahan kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. 5. Perlu dilakukan penelitian lanjut untuk mengetahui faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan kelelahan pada supir bis dalam hal mencegah kecelakaan kerja. DAFTAR PUSTAKA Budiono AMS, Jusuf RMS, dan Pusparini. A, 2008. Hiperkes & KK. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. Gabriel, J F. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Sulawesi Utara, 2011. Data Operasional Perhubungan Darat. Manado: sulutprov.go.id. Diakses pada laman: (http://www.sulutprov.go.id/dishubko minfo/darat.html) Harrianto. 2010. Buku Ajar Kesehatan K erja. Jakarta: EGC Herusasongko,B. 2012. Pengaruh kondisi Lingkungan Fisik Kerja, Kondisi Individual Karyawan dengan Stres Kerja dan Kelelahan Kerja Karyawan di PT. APAC Inti Corpora Bawen. Yogyakarta Indah,M.F. 2011. Hubungan Faktor Individu dengan Perasaan Kelelahan Kerja dan Waktu Reaksi Pengemudi Mobil Tangki di PT.X. Yogyakarta. Kepolisian Negara Republik Indonesia, Daerah Sulawesi Utara, Direktorat Lalu Lintas.2012. Data Coklit Korban Laka Lantas Kepoisian dan PT. Jasa Raharja ( Persero). ( http://humas.polri.go.id ) Nurmianto, E. 2003. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna Widya. Notoatmodjo,S.2007.Ilmu Kesehatan Perilaku dan Promosi Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Rahman, A. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelelahan Pengendara Mobil Pribadi. Tangerang Ramdan, I. 2007. Dampak Giliran Kerja, Suhu dan Kebisingan Terhadap Perasaan Kelelahan Kerja di PT. LJP Provinsi Kalimantan Timur. Kalimantan. Riyanto, A. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika Setiarto, H. 2002. Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Pada Pengemudi Bus Jurusan Grabag Borobudur. Semarang Kerja Pengemudi Taksi Air di Banjarmasin. Yogyakarta. Tarwaka, 2010. Ergonomi Industri. Dasar Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat tugas. Surakarta: Harapan Press. Triyunita, N. 2013. Hubungan Beban Kerja Fisik, Kebisingan dan Faktor Individu dengan Kelelahan Pekerja Bagian Weaving PT.X Batang. Volume 2, No.2. Zunidra, 2004. Dampak Giiran Kerja, Suhu, dan Kebisingan terhadap Kelelahan Kerja di PT. Nansari Prima Playwood di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi. Setyawati. L, 2010. Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Yogyakarta: Amara Books. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung.: ALFABETA Suma mur. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta : Sagung Seto Susilo, D. 2011. Hubungan Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kelelahan (Fatigue) Pada Pengemudi Bus Antar Kota Trayek Semarang-Jepara di Terminal Terboyo Semarang. Semarang Supriyadi, Y.J. 2007. Getaran, kebisingan, Pengetahuan K3 dan Kelelahan