BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tindakan 4.1.1 Siklus 1 4.1.1.1 Rencana Tindakan Praktek pembelajaran pada siklus 1 dengan Standar Kompetensi: 7. Memahami perubahan yang terjadi di dalam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, dan Kompetensi Dasar: 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan, akan dilaksanakan melalui 2 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: Pada siklus 1 ini akan dilaksanakan kegiatan pembelajaran sebanyak 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan 2 jam pelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal. a. Pertemuan 1 Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 5 mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan 1, maka praktikan menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya (RPP) pertemuan 1, lembar kerja siswa, lembar kerja kelompok, lembar observasi, alat dan bahan praktikan, buku pembelajaran, LCD dan tampilannya serta ruang/lokasi yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung yang akan dilaksanakan di kelas 5 dan tidak kalah pentingnya adalah persiapan fisik dan mental. Penulis merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan 1 dengan pokok bahasan jenis-jenis batuan, kemudian menentukan tujuan pembelajaran dengan pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal dengan mempelajari tentang penggolongan batuan berdasarkan warna, kekerasan permukaan, contoh-contoh dari masingmasing jenis batuan melalui kegiatan pengamatan secara langsung dan diskusi kelompok; menjelaskan ciri-ciri, manfaat dan asal dari masing-masing jenis

51 batuan melalui informasi dari guru dan sumber belajar. Setelah menentukan tujuan pembelajaran kemudian guru menetapkan lamanya waktu proses pembelajaran dan teknik pembelajaran yang meliputi kegiatan yaitu: siswa melakukan pengamatan secara berkelompok dengan lembar kerja kelompok yang telah dibuat oleh peneliti, presentasi dan diskusi antar kelompok, tanya jawab dengan guru dan antar kelompok mengenai jenis-jenis batuan, refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, Setelah selesai pembahasan akan ditarik kesimpulan hasil pembelajaran mengenai jenis-jenis batuan dalam bentuk ringkasan. Setelah menarik kesimpulan guru akan memberikan pemantapan dan tindak lanjut berupa pemberian hadiah nonverbal kepada siswa sebagai semangat dan motivasi siswa. b. Pertemuan 2 Perencanaan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan 2 sebagai tindak lanjut dan perbaikan dari kekurangan/kelemahan pada pertemuan 1 maka pada perencanaan pertemuan 2 masih sama dengan dengan pertemuan 1 tetapi yang membedakan adalah materi lebih dikembangkan. Sebelum mengajar pada pertemuan 2, maka praktikan menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya (RPP) pertemuan 2, buku pembelajaran, LCD dan tampilannya serta ruang/lokasi yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung yang akan dilaksanakan di kelas 5 dan tidak kalah pentingnya adalah persiapan fisik dan mental. Penulis merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan 2 dengan pokok bahasan kategori pelapukan tanah, kemudian menentukan tujuan pembelajaran dengan pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal dengan mempelajari tentang kategori pelapukan tanah secara fisika, biologi melalui informasi dari bacaan dan tampilan slide dari guru. Setelah menentukan tujuan pembelajaran kemudian guru menetapkan lamanya waktu proses pembelajaran dan teknik pembelajaran yang meliputi kegiatan yaitu: siswa membaca bacaan untuk memperoleh informasi, melakukan permainan teka-teki silang secara individual, tanya

52 jawab dengan gurumengenaikategori pelapukan tanah, refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Setelah selesai pembahasan akan ditarik kesimpulan hasil pembelajaran mengenai kategori pelapukan tanah dalam bentuk ringkasan. Terakhir tes formatif sebagai evaluasi belajar siswa. Setelah itu guru akan memberikan pemantapan dan tindak lanjut berupa pemberian hadiah nonverbal kepada siswa sebagai semangat dan motivasi siswa. 4.1.1.2 Pelaksanaan dan Observasi 1. Pelaksanaan a. Pertemuan 1 Sebelum proses pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, lembar kerja kelompok, lembar observasi, alat dan bahan, buku pelajaran dan serta ruang/lokasi. Pada kegiatan awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa, salam kemudian absensi dan dilanjutkan dengan pemberian apersepsi berupa beberapa gambar yang ditampilkan di depan layar LCD. Setiap gambar atau slide yang ditayangkan oleh guru, kemudian siswa diminta menanggapi setiap gambar (tentang apakah gambar tersebut). Berdasarkan tanggapan siswa mengenai gambar tersebut, kemudian guru menegaskan materi yang akan dipelajari, kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan kegiatan inti yaitu guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa dengan satu orang ketua kelompok dan setiap kelompok berisi laki-laki dan perempuan dengan tujuan tidak membedakan jenis kelamin dan agar setiap siswa lebih berani. Setelah pembagian kelompok, masing-masing kelompok mengumpulkan batuan yang ada disekeliling sekolah dengan jenis batuan yang berbeda-beda. Kegiatan selanjutnya secara berkelompok siswa menyiapkan alat dan bahan untuk

53 praktikum yaitu batuan, palu dan alat tulis. Setelah semuanya disiapkan guru membagikan lembar kerja siswa dan menjelaskan petunjuk kerja. Selama 15 menit siswa melakukan praktikum dan mendiskusikanya kemudian mencatat atau menulis hasil praktikum sesuai yang diharapkan pada lembar kerja siswa. Dengan kegiatan praktikum mengamati atau melakukan dengan memberi perlakuan pada batuan tersebut siswa dapat mengalami sendiri dan dapat membuat siswa menjadi kritis, aktif, menyenangkan, kreatif, inovatif dan kompetitif. Setelah praktikum selesai, guru menjelaskan aturan main dalam presentasi di kelas dan guru sebagai moderator diskusi antar kelompok. Setiap kelompok dapat mempresentasikan 1 nomor hasil diskusi (bergilir) sedangkan kelompok yang lain menanggapinya sehingga terjadi interaksi dan komunikasi antar siswa sesuai dengan prinsip PAKEM. Dengan interaksi pembelajaran menjadi lebih hidup dan menarik serta kesalahan makna pembelajaran berpeluang terkoreksi dan kualitas hasil belajar meningkat. Sedangkan komunikasi dapat membangun gagasan dan memunculkan pemikiran yang segar dan bervariasi dari siswa setalah presentasi. Dalam kegiatan presentasi atau diskusi antar kelompok diimbangi dengan penjelasan materi pelajaran dengan menggunakan media LCD. Setelah diskusi kelompok selesai guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang apa yang belum dimengerti oleh siswa dan memberikan masukan terhadap hasil diskusi siswa. Setelah itu sebaliknya guru yang memberikan pertanyaan kepada siswa sebagai hasil refleksi pembelajaran yang telah dilakukan dan bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat akan memperoleh hadiah berupa tanda bintang. Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran bersama. Setelah itu guru memberikan umpan balik berupa penguatan yaitu hadiah yang diberikan bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan dan memberikan tanggapan diskusi dengan tujuan membangkitkan dan memelihara semangat belajar siswa. Setelah itu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan/kesulitan yang

54 dialami selama proses berlangsung dan menyampiakan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. b. Pertemuan 2 Pelaksanaan tindakan siklus 1 pada pertemuan 2 sebagai tindak lanjut dan perbaikan proses pembelajaran dan pemahaman siswa, maka pada pelaksanaan pertemuan 2 ini guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar evaluasi, buku pelajaran dan serta ruang/lokasi. Pada awal pembelajaran guru menyapa siswa dan menanyakan kesiapan untuk melanjutkan pelajaran kembali. Untuk mengawali pembelajaran guru memberikan apersepsi sebagai pemikiran awal untuk melanjutkan materi berikutnya dengan pertanyaan pada materi yang lalu. Bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan akan mendapatkan hadiah tanda bintang sebagai motivasi awal siswa dalam pembelajaran nantinya. Setelah kegiatan apersepsi dan motivasi tersebut guru menegaskan materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran agar pembelajaran yang efektif dapat tercapai. Pada kegiatan inti guru memberikan informasi materi pelajaran mengenai pelapukan tanah. Guru memfasilitasi siswa dengan bahan bacaan materi pelapukan tanah yang dibagikan kepada setiap siswa. Dengan membaca bahan bacaan tersebut siswa dapat menjelaskan apa itu pelapukan tanah, macam-macam pelapukan dan penyebabnya. Setelah siswa selesai membaca guru menjelaskan aturan permaianan yang akan dilakukan (siswa secara bersama-sama menyanyikan lagu sambil memutarkan bola kecil, bila guru berbicara stop maka bola tersebut akan berhenti dan siswa yang mendapat bola tersebut akan mendapat pertanyaan dan harus menjawab pertanyaan tersebut). Dari bacaan tersebut gurur memfasilitasi siswa untuk berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan hasil belajar. Dengan menggunakan layar LCD, guru menampilkan slide mengenai teka-teki silang yang harus diisi oleh siswa secara individual. Bagi siswa yang dapat menjawab akan memperoleh tanda bintang sebgai hadiah atas kompetisi tersebut yang akan ditempelkan atau dikumpulkan apada papan tanda bintang di kelas. Tanda bintang tersebut

55 sebagai penguatan atau reward atas keberhasilan siswa dan memberikan perhatian yang menarik dan menyenangkan bagi siswa. Setelah itu guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya sebagai umpan balik pembelajaran dan penerapan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Pada akhir pembelajaran sebelum diadakan evaluasi belajar guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran bersama. Evaluasi tersebut berupa soal pilihan ganda 20 soal yang akan dikerjakan siswa selama 20 menit. Karena waktu kurang mencukupi sehingga akan dikoreksi oleh guru sendiri. 2. Hasil Observasi a. Pertemuan 1 Pada kegiatan pembelajaran siklus 1 pertemuan 1, guru menggunakan model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Kegiatan yang dilakukan adalah mengamati aktivitas guru, aktivitas siswa dan aktivitas pembelajaran. Rangkuman hasil observasi siklus 1 adalah sebagai berikut : penjelasan yang disampaikan oleh guru masih terlalu cepat sehingga pemahaman siswa tentang materi pelajaran kurang maksimal. Guru kurang memfasilitasi siswa dalam kerja kelompok dan presentasi di kelas. Guru kurang memberikan rangsangan kepada siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya. Pengelolaan waktu yang digunakan masih relatif lama. Aktivitas siswa masih terlihat kurang aktif. Masih ada siswa yang pasif dalam kegiatan diskusi kelompok. b. Pertemuan 2 Pada kegiatan pembelajaran siklus 1 pertemuan 2, guru menggunakan model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal. Hasil observasi menunjukkan aktivitas guru, siswa dan pembelajaran sudah lebih baik dari sebelumnya dengan rangkuman sebagai berikut : Guru sudah memberikan rangsangan kepada siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. Penyampaian materi dengan media LCD sudah semakin dimengerti oleh siswa dengan lebih cepat. Aktivitas siswa sudah terlihat bersemangat dalam pembelajaran. Siswa terlihat lebih antusias ketika ada pertanyaan di

56 layar LCD dengan hadiah nonverbal yang diberikan. Kegiatan pembelajaran lebih hidup dan menarik dengan andanya interaksi dan komunikasi di dalam kelas. 4.1.1.3 Hasil Belajar Sebelum evaluasi pembelajaran pada siklus 1 peneliti memberikan soal yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, dari 25 soal terdapat 20 soal yang valid. Sehingga 20 soal yang valid diberikan pada akhir siklus 1. Berikut adalah tabel distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas 5 siklus 1. Tabel 17 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 Siklus 1 NO Nilai Jumlah Siswa 1 100 1 2 92 99 1 3 84 91 6 4 76 83 4 5 68 75 6 6 60 67 4 Jumlah 22 Nilai Rata-rata 78,86 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 60 Dari tabel 17 dapat dilihat hasil belajar IPA pada siklus 1 dari 22 siswa yang belum tuntas sebanyak 4 siswa, sedangkan siswa yang sudah tuntas sebanyak 18 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 100 dan nilai terendah adalah 60.

57 Gambar 1 Hasil Evaluasi Pembelajaran IPA Siklus 1 Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil perolehan nilai pada siklus 1 dapat dilihat dari tabel 18 berikut ini : Tabel 18 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Siklus 1 No Ketuntasan Belajar Jumlah siswa Presentase (%) 1 Tuntas 18 81,81% 2 Belum Tuntas 4 18,19% Jumlah 22 100% Dari tabel 18 dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa pada siklus 1, siswa yang mendapatkan nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) atau yang belum tuntas adalah 4 siswa dengan presentase 18,19%, sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM atau sudah tuntas adalah 18 siswa dengan presentase 81,81%. Ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada berikut ini :

58 prosentase Tuntas Tidak tuntas 18,19% 81,81% Berdasarkan gambar 2 menunjukkan bahwa masih terdapat 18,19% siswa yang belum mencapai KKM. Maka dari itu, peneliti akan mengadakan perbaikan dan pemantapan padaa siklus 2. Gambar 2 Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus 1 4.1.1.4 Refleksi Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar pada pembelajaran siklus 1 siswa sudah aktif, kreatif dan berpikir kritis dalam diskusi dan presentasi di kelas, berani bertanya karena ada motivasi dari reward yang diberikan, pembelajaran lebih menarik dengan adanya keterampilan proses yaitu mengamati secara langsung, ada kegiatan permaianann dan pemberian reward sehingga siswa merasa lebih menyenangkan dan tidak merasa tegang dalam pembelajaran. Dengan berbantu media LCD pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik perhatian siswa dalam menyerap materi pembelajaran. Adanya prinsip PAKEM yang tercapai yaitu interaksi dan komunikasi antar guru dengan siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih hidup dan menarik. Selain itu guru dapat mencapai tujuan pembelajaran meskipun belum 100% karena masih ada siswa yang belum tuntas. Guru mendapat pengalaman baru dalam mengajar dari strategi cara mengajar yang baru. Dari siklus 1 ada beberapa hambatan yanga harus diperbaiki padaa siklus 2 yaitu memberikan perhatian lebih pada siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar agar mencapai ketuntasan, masih cukup terlalu lama membimbing siswa untuk bekerja kelompok secara beda jenis kelamin.

59 Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus 1 akan peneliti perbaiki dalam pelaksanaan siklus 2 agar hasil belajar siswa tercapai secara optimal. 4.1.2 Siklus 2 4.1.2.1 Rencana Tindakan Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus 1 yang terdiri dari pertemuan 1 dan 2. Perencanaan pembelajaran pada siklus 2 ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus 1. Siklus 2 akan dilaksanakan 2 kali pertemuan dengan SK dan KD yang masih sama yaitu Standar Kompetensi: 7. Memahami perubahan yang terjadi di dalam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, dan Kompetensi Dasar: 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan, kegiatan pembelajaran pada siklus 2 ini masih sama dengan siklus 1 tapi yang membedakan adalah materi pokok mengenai susunan dan jenis-jenis tanah. a. Pertemuan 1 Sebelum mengajar pada pertemuan 1, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya (RPP) pertemuan 1, lembar kerja siswa, lembar kerja kelompok, lembar observasi, alat dan bahan praktikan, buku pembelajaran, LCD dan tampilannya serta ruang/lokasi yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung yang akan dilaksanakan di kelas 5 dan tidak kalah pentingnya adalah persiapan fisik dan mental. Penulis merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan 1 dengan pokok bahasan susunan tanah, kemudian menentukan tujuan pembelajaran dengan pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal dengan mempelajari tentang susunan atau bagian-bagian tanah berdasarkan kegiatan praktik secara langsung secara berkelompok, melalui informasi dari guru dengan berbantu media LCD siswa dapat menjelaskan dan menggolongkan jenis-jenis tanah. Setelah menentukan tujuan pembelajaran kemudian guru menetapkan lamanya waktu proses pembelajaran dan teknik pembelajaran yang meliputi kegiatan yaitu: siswa melakukan pengamatan

60 secara berkelompok dengan lembar kerja kelompok yang telah dibuat oleh peneliti, presentasi dan diskusi antar kelompok, tanya jawab dengan guru dan antar kelompok mengenaisusunan tanah, refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Setelah selesai pembahasan akan ditarik kesimpulan hasil pembelajaran mengenai susunan tanah dalam bentuk ringkasan. Setelah menarik kesimpulan guru akan memberikan pemantapan dan tindak lanjut berupa pemberian hadiah nonverbal kepada siswa sebagai semangat dan motivasi siswa. b. Pertemuan 2 Perencanaan pembelajaran pada siklus 2 pertemuan 2 sebagai tindak lanjut dan perbaikan dari kekurangan/kelemahan pada pertemuan 1 maka pada perencanaan pertemuan 2 masih sama dengan dengan pertemuan 1 tetapi yang membedakan adalah materi lebih dikembangkan. Sebelum mengajar pada pertemuan 2, maka praktikan menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya (RPP) pertemuan 2, lembar kerja siswa, lembar kerja kelompok, lembar observasi, alat dan bahan praktikan, buku pembelajaran, LCD dan tampilannya serta ruang/lokasi yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung yang akan dilaksanakan di kelas 5 dan tidak kalah pentingnya adalah persiapan fisik dan mental. Penulis merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan 2 dengan pokok bahasan penyerapan air dalam tanah, kemudian menentukan tujuan pembelajaran dengan pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal melalui kegiatan pengamatan secara langsung dan diskusi kelompok dapat mengidentifikasi dan menjelaskan penyerapan air oleh tanah, melalui informasi dari bacaan dan tampilan slide dari guru siswa dapat menjelaskan tentang erosi tanah dan penyebabnya. Setelah menentukan tujuan pembelajaran kemudian guru menetapkan lamanya waktu proses pembelajaran dan teknik pembelajaran yang meliputi kegiatan yaitu: siswa melakukan pengamatan secara berkelompok dengan lembar kerja kelompok yang telah dibuat oleh peneliti, presentasi dan diskusi antar kelompok, tanya jawab dengan guru dan antar kelompok mengenai susunan tanah, refleksi

61 untuk memperoleh pengalaman belajar yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Setelah selesai pembahasan akan ditarik kesimpulan hasil pembelajaran mengenai kategori pelapukan tanah dalam bentuk ringkasan. Terakhir tes formatif sebagai evaluasi belajar siswa. Setelah itu guru akan memberikan pemantapan dan tindak lanjut berupa pemberian hadiah nonverbal kepada siswa sebagai semangat dan motivasi siswa. 4.1.2.2 Pelaksanaan dan Observasi 1. Pelaksanaan a. Pertemuan 1 Sebelum proses pembelajaran siklus 2 pertemuan 1 dimulai sebagai perbaikan pada siklus 1 guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, lembar kerja kelompok, lembar observasi, alat dan bahan, buku pelajaran dan serta ruang/lokasi. Pada kegiatan awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa, salam kemudian absensi dan dilanjutkan dengan pemberian apersepsi berupa pertanyaan kepada salah satu siswa, kemudian siswa akan menanggapi pertanyaan guru secara lisan. Berdasarkan tanggapan siswa mengenai pertanyaan tersebut, kemudian guru menegaskan materi yang akan dipelajari, kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan masih seperti pertemuan yang lalu dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan kegiatan inti yaitu guru menampilkan materi pelajaran dengan media LCD agar lebih mudah, jelas dan menarik, sedangkan siswa memperhatikan informasi yang diberikan guru. Setelah itu guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa dengan satu orang ketua kelompok dan setiap kelompok berisi laki-laki dan perempuan dengan tujuan tidak membedakan jenis kelamin dan agar setiap siswa lebih berani dan juga sebagai suatu perbaikan interaksi dan komunikasi pada siklus 1. Kegiatan selanjutnya secara berkelompok siswa menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum yaitu gelas bening atau stoples, sendok, tanah dari kebun atau

62 ladang dan air. Setelah semuanya disiapkan guru membagikan lembar kerja siswa dan menjelaskan petunjuk kerja. Selama 15 menit siswa melakukan praktikum dan mendiskusikanya kemudian mencatat atau menulis hasil praktikum sesuai yang diharapkan pada lembar kerja siswa. Dengan kegiatan praktikum mengamati atau melakukan dengan memberi perlakuan pada tanah tersebut siswa dapat mengalami sendiri dan dapat membuat siswa menjadi kritis, aktif, menyenangkan, kreatif, inovatif dan kompetitif. Setelah praktikum selesai, guru menjelaskan aturan main dalam presentasi di kelas dan guru sebagai moderator diskusi antar kelompok. Setiap kelompok dapat mempresentasikan 1 nomor hasil diskusi (bergilir) sedangkan kelompok yang lain menanggapinya sehingga terjadi interaksi dan komunikasi antar siswa sesuai dengan prinsip PAKEM. Dengan interaksi pembelajaran menjadi lebih hidup dan menarik serta kesalahan makan pembelajaran berpeluang terkoreksi dan kualitas hasil belajar meningkat. Sedangkan komunikasi dapat membangun gagasan dan memunculkan pemikiran yang segar dan bervariasi dari siswa setalah presentasi. Dalam kegiatan presentasi atau diskusi antar kelompok diimbangi dengan penjelasan materi pelajaran dengan menggunakan media LCD. Setelah diskusi kelompok selesai guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang apa yang belum dimengerti oleh siswa dan memberikan masukan terhadap hasil diskusi siswa. Setelah itu sebaliknya guru yang memberikan pertanyaan kepada siswa sebagai hasil refleksi pembelajaran yang telah dilakukan dan bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat akan memperoleh hadiah berupa tanda bintang. Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran bersama. Setelah itu guru memberikan umpan balik berupa penguatan yaitu hadiah yang diberikan bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan dan memberikan tanggapan diskusi dengan tujuan membangkitkan dan memelihara semangat belajar siswa. Setelah itu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan/kesulitan yang

63 dialami selama proses berlangsung dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. b. pertemuan 2 Pelaksanaan tindakan siklus 2 pada pertemuan 2 sebagai tindak lanjut dan perbaikan proses pembelajaran dan pemahaman siswa, maka pada pelaksanaan pertemuan 2 ini guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, lembar evaluasi, alat dan bahan, buku pelajaran dan serta ruang/lokasi. Pada awal pembelajaran guru menyapa siswa dan menanyakan kesiapan untuk melanjutkan pelajaran kembali. Untuk mengawali pembelajaran guru memberikan apersepsi sebagai penyegaran otak, guru mengajak siswa untuk melakukan ice breaker. Ice breaker diperlukan dalam pembelajaran PAKEM karena ice breaker bermanfaat sebagai pembelajaran joy ful learning yang akan membuat siswa pada awal pelajaran menjadi lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah kegiatan apersepsi dan motivasi tersebut guru menegaskan materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran agar pembelajaran yang efektif dapat tercapai. Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan kegiatan inti yaitu guru menampilkan materi pelajaran dengan media LCD agar lebih mudah, jelas dan menarik, sedangkan siswa memperhatikan informasi yang diberikan guru. Setelah itu guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa dengan satu orang ketua kelompok dan setiap kelompok berisi laki-laki dan perempuan dengan tujuan tidak membedakan jenis kelamin dan agar setiap siswa lebih berani dan juga sebagai suatu perbaikan interaksi dan komunikasi pada siklus 1. Kegiatan selanjutnya secara berkelompok siswa menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum yaitu 3 buah gelas bening atau stoples, sendok, tanah liat, tanah berpasir, tanah dari kebun atau lading dan air. Setelah semuanya disiapkan guru membagikan lembar kerja siswa dan menjelaskan petunjuk kerja. Selama 15 menit siswa melakukan praktikum dan mendiskusikanya kemudian mencatat atau menulis hasil praktikum sesuai yang diharapkan pada lembar

64 kerja siswa. Dengan kegiatan praktikum mengamati atau melakukan dengan memberi perlakuan pada tanah tersebut siswa dapat mengalami sendiri dan dapat membuat siswa menjadi kritis, aktif, menyenangkan, kreatif, inovatif dan kompetitif. Setelah praktikum selesai, guru menjelaskan aturan main dalam presentasi di kelas dan guru sebagai moderator diskusi antar kelompok. Setiap kelompok dapat mempresentasikan 1 nomor hasil diskusi (bergilir) sedangkan kelompok yang lain menanggapinya sehingga terjadi interaksi dan komunikasi antar siswa sesuai dengan prinsip PAKEM. Dengan interaksi pembelajaran menjadi lebih hidup dan menarik serta kesalahan makan pembelajaran berpeluang terkoreksi dan kualitas hasil belajar meningkat. Sedangkan komunikasi dapat membangun gagasan dan memunculkan pemikiran yang segar dan bervariasi dari siswa setalah presentasi. Dalam kegiatan presentasi atau diskusi antar kelompok diimbangi dengan penjelasan materi pelajaran dengan menggunakan media LCD. Setelah diskusi kelompok selesai guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang apa yang belum dimengerti oleh siswa dan memberikan masukan terhadap hasil diskusi siswa. Setelah itu sebaliknya guru yang memberikan pertanyaan kepada siswa sebagai hasil refleksi pembelajaran yang telah dilakukan dan bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat akan memperoleh hadiah berupa tanda bintang. Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran bersama. Setelah itu guru memberikan umpan balik berupa penguatan yaitu hadiah yang diberikan bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan dan memberikan tanggapan diskusi dengan tujuan membangkitkan dan memelihara semangat belajar siswa. Setelah itu diadakan evaluasi belajar. Evaluasi tersebut berupa soal pilihan ganda 20 soal yang akan dikerjakan siswa selama 20 menit. Karena waktu kurang mencukupi sehingga akan dikoreksi oleh guru sendiri.

65 2. Hasil Observasi a. Pertemuan 1 Hasil observasi yang dilaksanakan pada pertemuan 1 siklus 2 adalah aktivitas guru, aktivitas siswa dan proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal sebagai berikut: guru memberikan rangsangan dan motivasi yang lebih untuk menumbuhkan semangat siswa dalam pembelajaran, menggunakan waktu secara efisien, guru sudah lebih baik dalam membimbing dan memfasilitasi siswa dalam diskusi dan presentasi, peneglolaan kelas dan waktu lebih baik, siswa lebih berani dan aktif mengungkapkan pendapat dalam diskusi antar kelompok dan menjawab pertanyaan yang diberikan guru, siswa perempuan lebih terbiasa dalam berinteraksi dengan siswa laki-laki serta siswa saling bekerja sama dan terlibat aktif dalam pembelajaran. b. Pertemuan 2 Hasil observasi yang dilaksanakan pada pertemuan 2 siklus 2 adalah aktivitas guru, aktivitas siswa dan proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal menunjukkan bahwa : rencana yang dirancang sebelum pelaksanaan kegiatan siklus 2 dilaksanakan guru dengan sangat baik, guru lebih meningkatkan interaksi dengan siswa, pembagian waktu antara penyampaian materi, tanya jawab, diskusi dan evaluasi menjadi lebih meningkat baik, siswa yang berada di bangku depan maupun siswa yang berada di bangku paling belakang sudah seimbang keaktifan dan antusiasnya dalam pembelajaran, siswa lebih percaya diri, aktif, kreatif, senang dalam belajar dan berani dalam dalam mengungkapkan pendapatnya. Suasana kelas lebih hidup dan menarik dengan adanya media LCD, ice breaker yang digunakan dan siswa menjadi lebih semangat dengan adanya reward.

66 4.1.2.3 Hasil Belajar Sebelum evaluasi pembelajaran pada siklus 2 peneliti memberikan soal yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, dari 25 soal terdapat 20 soal yang valid, Sehingga 20 soal yang valid diberikan pada akhir siklus 2. Berikut adalah tabel 19 merupakan tabel distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas 5 siklus 2. Tabel 19 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 Siklus 2 NO Nilai Jumlah Siswa 1 100 4 2 94 99 2 3 88 93 5 4 82 87 7 5 76 81 2 6 70 75 2 Jumlah 22 Nilai Rata-rata 87,72 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 70 Dari tabel 19 dapat dilihat bahwa dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 pada siklus 2. Setelah dilakukan evaluasi, siswa telah tuntas belajar atau mendapat nilai di atas KKM atau 70 sebanyak 22 siswa atau 100 %. Berdasarkan sebaran hasil belajar postes siswa siklus 2, jika dituangkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar 3.

67 Gambar 3 Hasil Evaluasi Pembelajaran IPA Siklus 2 Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) dataa hasil perolehan nilai pada siklus 2 dapat dilihat dari tabel 20 berikut ini : Tabel 20 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Siklus 2 No Ketuntasan Belajar Jumlah siswa Presentase (%) 1 Tuntas 22 100% 2 Belum Tuntas 0 0% Jumlah 22 100% Dari tabel 20 dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 2, siswa telah tuntas belajar mencapai 100 % itu berarti siswa telah tuntas keseluruhan. Presentase ketuntasan belajar siswa siklus 2 dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini : Tuntas Tidak tuntas 0% 100% Gambar 4 Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus 2

68 Berdasarkan gambar 4 dapat dilihat bahwa dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal sebagai media motivator dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan, presentase ketuntasan hasil belajar IPA kelas 5 siklus 2 sebesar 100%. 4.1.2.4 Refleksi Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar pada pembelajaran siklus 2 siswa sudah aktif, kreatif dan berpikir kritis dalam diskusi dan presentasi di kelas, berani bertanya karena ada motivasi dari reward yang diberikan, pembelajaran lebih menarik dengan adanya keterampilan proses yaitu mengamati secara langsung, ada kegiatan ice breaker sebagai motivasi dan apersepsi awal yang menyenangkan bagi siswa. Dengan berbantu media LCD pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik perhatian siswa dalam menyerap materi pembelajaran. Dengan pemberian reward kepada salah satu anak sebagai juara kelas dalam pembelajaran ini yaitu Innayah Wulandari, dia merasa senang dan bangga selain itu ia merasa mendapat hal atau semangat baru dalam pembelajaran. Tanda bintang yang ia kumpulkan sebanyak mungkin dapat ditukarkan dengan hadiah dalam bentuk benda yaitu tempat pensil beserta isinya. Reward yang diberikan menjadi penyemangat siswa dalam pembelajaran. Adanya prinsip PAKEM yang tercapai yaitu interaksi dan komunikasi antar guru dengan siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih hidup dan menarik dan pembelajaran sudah tidak merasa canggung lagi dengan perbedaan jenis kelamin ditiap kelompok. Selain itu guru dapat mencapai tujuan pembelajaran 100% karena siswa telah mencapai ketuntasan. Guru mendapat pengalaman baru dalam mengajar dari strategi cara mengajar yang baru selain itu guru dapat menerapkan ice breaker sebagai hal yang baru kepada siswa dan dapat dipakai pada pembelajaran berikutnya.

69 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus 1, Siklus2 Berikut ini dapat dilihat tabel nilai sebelum tindakan, siklus 1 dan siklus 2 serta rekapitulasi pengelompokkan nilai dalam tabel 21. Tabel 21 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 No Nilai Jml Siswa Persen (%) Jml Siswa Persen (%) Jml Siswa Persen (%) 1. Tuntas 10 45,45 18 81,81 22 100 2. Tidak Tuntas 12 54,55 4 18,19 0 0 Jumlah 22 100 22 100 22 100 Dari tabel rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel 21 dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA terbukti untuk klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 10 orang. Sedangkan setelah siklus 1 dan siklus 2 jumlah siswa yang tuntas ada 18 siswa pada siklus 1 dan 22 siswa pada siklus 2. Ini membuktikan bahwa pembelajaran melalui model pmbelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada klasifikasi tidak tuntas, sebelum diadakan tindakan terdapat 12 siswa yang belum tuntas pada mata pelajaran IPA, setelah siklus 1 masih ada 4 siswa yang belum tuntas. Dan siklus 2 keseluruhan siswa mengalami ketuntasan belajar, dalam arti tidak ada siswa yang tidak tuntas. Hal ini dapat dilihat pada grafik 5. 25 20 15 10 5 tuntas tidak tuntas 0 pra siklus siklus 1 siklus 2 Gambar 5 Penggolongan Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas 5 Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

70 Pada Tabel 21 dan gambar 5 menunjukkan pembelajaran dengan model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal sebagai media motivator dapat meningkatkan jumlah siswa yang tuntas dalam belajar. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas 5 MI Nafiatul Huda Kecamatan Banyuiru Kabupaten Semarang ditemukan bahwa tingkat hasil belajar siswa masih rendah, hal ini disebabkan masih ada beberapa siswa mengalami kendala dalam belajarnya. Hal ini terlihat dari perilaku siswa pada kegiatan siswa kurang aktif dalam mengikuti proses belajarnya. Siswa menyelesaikan soal-soal di papan tulis, bekerja sendiri dengan masalah-masalah (soal-soal) yang disediakan di buku paket atau LKS serta lembaran soal yang diberikan oleh guru. Meskipun guru sudah menerapkan berbagai metode pembelajaran aktif namun masih kurang maksimal sehingga suasana pembelajaran masih terasa monoton dan pasif. Terlihat masih jarang siswa yang berpartisipasi aktif, bekerjasama mengemukakan ide/gagasannya dalam menyelesaikan permasalahan. Tingkat berpikir kritis siswa masih rendah sehingga pemahaman siswa terhadap materi yang masih kurang. Nilai rata-rata yang didapatkan siswa sebelum tindakan adalah 66,63. Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM=70) hanya 10 siswa atau 45,45% sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 12 siswa atau 54,55%. Nilai tertinggi yang berhasil di dapatkan oleh siswa sebelum tindakan adalah 92 sedangkan nilai terendahnya adalah 40. Adanya perbandingan yang signifikan antara jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan sudah dapat menangkap materi yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan ceramah saja, karena ke-10 siswa ini memang mempunyai daya tangkap yang lebih dibandingkan teman-temannya yang lain walaupun hanya dengan mendengarkan saja, sedangkan 12 siswa yang lain belum bisa menangkap materi yang disajikan oleh guru hanya dengan ceramah saja karena daya tangkap mereka rendah jika hanya mendengarkan saja, sehingga diperlukan tindakan sesuai yaitu

71 bagaimana menekankan aspek pembelajaran konsep IPA dan penyelidikan ilmiah dalam bentuk keterampilan proses sains siswa dikelas agar lebih berkembang dengan usia anak sekolah dasar yang masih dalam tahapan operasional konkrit (7-11 th). Siswa akan lebih paham bila siswa dapat melihat sesuatu yang konkrit atau nyata dan dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan landasan Hukum PAKEM yaitu UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Pasal 4: pendidikan disenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Pasal 40: menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis. PP No. 19 tahun 2005, Bab IV pasal 19: proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Menurut Rusman (2011: 322) tentang tujuan PAKEM ini adalah terdapatnya perubahan paradigma di bidang pendidikan, seperti yang dicanangkan oleh Depdiknas, bahwa pendidikan di Indonesia saat ini sudah harus beranjak dari: (1) schooling menjadi learning, (2) instructive menjadi facilitative, (3) government role menjadi community role, dan (4) centralistic menjadi decentralistic, hal ini selaras dengan model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal yang diterapkan oleh penulis. Karena saat penulis menggunakan model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal dan hasil belajar siswa akan meningkat. Peningkatan hasil belajar siswa didapatkan dari hasil perolehan nilai siklus 1 dan siklus 2. a. Siklus 1 Siklus 1 dengan penerapan model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 18 siswa atau 81,81% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 siswa atau 18,19%. Nilai rata-ratanya adalah 78,86 sedangkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 60.

72 b. Siklus 2 Siklus 2 dengan penerapan model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 22 siswa atau 100% dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Nilai rata-ratanya adalah 87,72 sedangkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 70. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Matius (2011) tentang Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran PAKEM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Mangunsari 07 Salatiga Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 3 SDN Mangunsari 07 Salatiga pada mata pelajaran IPA, materi penampakan bumi di lingkungan sekitar, hasil belajar IPA setelah dilakukan tindakan menunjukkan kenaikan pada siklus 1 mencapai 77% dan pada siklus 2 mencapai 90%. Berdasarkan perolehan nilai yang didapatkan pada siklus 1 dan siklus 2 didapatkan bahwa penerapan model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal dengan lebih menekankan pada aspek pembelajaran konsep IPA dan penyelidikan ilmiah dalam bentuk keterampilan proses sains siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga keterampilan proses siswa lebih berkembang dan materi proses terjadinya tanah lebih mudah dipahami sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 MI Nafiatul Huda Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang tahun ajaran 2012/2013. Dari hasil refleksi selama guru mengajar pada pembelajaran siklus 2 siswa sudah aktif, kreatif dan berpikir kritis dalam diskusi dan presentasi di kelas, berani bertanya karena ada motivasi dari reward yang diberikan, pembelajaran lebih menarik dengan adanya keterampilan proses yaitu mengamati secara langsung, ada kegiatan ice breaker sebagai motivasi dan apersepsi awal yang menyenangkan bagi siswa. Dengan berbantu media LCD pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik perhatian siswa dalam

73 menyerap materi pembelajaran. Dengan pemberian reward kepada salah satu anak sebagai juara kelas dalam pembelajaran ini yaitu Innayah Wulandari, dia merasa senang dan bangga selain itu ia merasa mendapat hal atau semangat baru dalam pembelajaran. Tanda bintang yang ia kumpulkan sebanyak mungkin dapat ditukarkan dengan hadiah dalam bentuk benda yaitu tempat pensil beserta isinya. Reward yang diberikan menjadi penyemangat siswa dalam pembelajaran. Adanya prinsip PAKEM yang tercapai yaitu interaksi dan komunikasi antar guru dengan siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih hidup dan menarik dan pembelajaran sudah tidak merasa canggung lagi dengan perbedaan jenis kelamin ditiap kelompok. Selain itu guru dapat mencapai tujuan pembelajaran 100% karena siswa telah mencapai ketuntasan. Guru mendapat pengalaman baru dalam mengajar dari strategi cara mengajar yang baru selain itu guru dapat menerapkan ice breaker sebagai hal yang baru kepada siswa dan dapat dipakai pada pembelajaran berikutnya.