Modul ke: Psikologi Kepribadian I Sejarah Psikoanalisa Dasar & Teori Sigmund Freud Fakultas Psikologi Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id
Pandangan Dasar Manusia Pandangan manusia menurut Freud: Manusia sangat dipengaruhi oleh masa lalu. Perilaku dan permasalahan yang muncul pada individu merupakan implikasi proses yang terjadi sebelumnya (terutama pada usia 1-5). Manusia korban dari proses yang terjadi sebelumnya, tidak memiliki kemerdekaan untuk memilih dan hanya pelaksana dari takdir yang telah ditetapkan.
Konsep Utama Psikoanalisis Klasik Insting 1. Pengertian insting: Elemen dasar kepribadian, kekuatan yang memotivasi (drive) yang menentukan arah dari sebuah perilaku. Salah satu insting utama adalah lapar dan haus. 2. Jenis-Jenis Insting: a. Insting hidup: Disediakan agar individu dan spesies dapat bertahan hidup. Insting ini berorientasi pada pertumbuhan dan perkembangan. b. Insting mati: Bukti nyata dari seluruh kehidupan adalah kematian, kembali ke asal dan menjadi benda mati.
Tingkatan Kepribadian Tingkatan kepribadian menurut Freud: a. Kesadaran (conscious): Kesadaran berkaitan dengan makna kehidupan sehari-hari, termasuk sensasi dan pengalaman yang membuat kita menyadari setiap peristiwa yang kita alami. b. Prasadar (preconscious): Lapisan jiwa dibawah kesadaran (berada di antara sadar dan tidak sadar). c. Ketidaksadaran (unconscious). Berisi insting atau pengalaman tidak menyenangkan yang ditekan/repress.
Struktur Kepribadian Struktur kepribadian menurut Freud: 1. Id: Tidak memiliki kontak dengan realitas, berjuang untuk mereduksi ketegangan melalui hasrat yang menyenangkan. 2. Ego: Sistem kepribadian yang rasional dan berorientasi pada prinsip realitas (reality principle). 3. Super Ego: Berisi komponen moral dari kepribadian yang terkait dengan standar atau norma masyarakat mengenai baik dan buruk.
Struktur Kepribadian Kesimpulan: a. Ego bagian dari id yang bertugas untuk memuaskan kebutuhan id, bukan untuk mengecewakannya. b. Seluruh energi ego berasal dari id, sehingga ego tidak terpisah dari id. c. Peran utama ego adalah menengahi kebutuhan id dengan kebutuhan lingkungan sekitar. d. Keberadaan ego bertujuan untuk mempertahankan kehidupan individu.
Struktur Kepribadian Fungsi super ego: a. Merintangi dorongan id, terutama dorongan seksual dan agresif. b. Mendorong ego untuk menggantikan tujuan realitas dengan moral. c. Mengejar kesempurnaan.
Dinamika Kepribadian Dorongan dapat dikelompokkan menjadi dua: 1. Seks: Tujuan dorongan seksual adalah kesenangan. Misal: genital, mulut, dan anus. 2. Agresi: Tujuan dari destruksi adalah mengembalikan organisme pada kondisi anorganis.
Kecemasan Kecemasan (anxiety): Ketakutan tanpa obyek yang jelas, tidak dapat menyebutkan sumber kecemasan, dan tidak dapat dijelaskan secara spesifik. Jenis-jenis kecemasan menurut Freud: a.kecemasan nyata (obyektif): Ketakutan pada bahaya yang terlihat dan yang ada dalam dunia nyata. b.kecemasan neurotik: Kecemasan yang mengganggu kesehatan mental. c.kecemasan moral: Kecemasan hasil dari konflik id dan super ego.
Mekanisme Pertahanan Diri Mekanisme pertahanan diri melawan kecemasan: 1. Represi: Memindahkan suatu ingatan dengan cara disengaja dari kesadaran ke alam tidak sadar. 2. Penyangkalan (denial): Penyangkalan terhadap keberadaan beberapa ancaman atau kejadian traumatik. 3. Pembentukan reaksi (reaction formation): Mengganti impuls yang menimbulkan kecemasan dengan impuls yang sebaliknya.
Mekanisme Pertahanan Diri 4. Proyeksi: Merubah kecemasan neurotik menjadi kecemasan realistis dengan memindahkan impuls dari dalam (menjadi obyek yang berada di luar. 5. Regresi: Kemunduran kepada periode kehidupan sebelumnya. 6. Rasionalisasi: Menafsirkan ulang sebuah perilaku menjadi lebih rasional dan dapat diterima.
Mekanisme Pertahanan Diri 7. Penggantian (displacement): Penggantian terjadi jika obyek yang memuaskan atau impuls id tidak tersedia akan menggantikannya dengan obyek lain. 8. Sublimasi: Bentuk pengalihan impuls id dilakukan dengan menyalurkannya dalam bentuk perilaku yang terpuji dan diterima oleh masyarakat.
Tahapan Perkembangan Perkembangan Psikoseksual: 1. Tahap oral (0 1 tahun): Mulut menjadi sumber kenikmatan erotis karena libido di distribusikan di sekitar mulut. 2. Tahap anal (1 3 tahun): Dubur menjadi sumber kenikmatan erotis karena libido di distribusikan di daerah sekitar anus.
Tahapan Perkembangan 3.Tahap phalik (4-5 tahun): Tahap anak mulai memperhatikan atau senang memainkan alat kelaminnya sendiri. 4. Tahap latensi (6 12 tahun): Tahap tenang secara seksual. Segala sesuatu yang berhubungan dengan seks dihambat atau ditekan (repress). 5.Tahap genital (12 atau 13 tahun): Mulai masuk periode remaja, di tandai dengan kematangan organ reproduksi.
Daftar Pustaka Feist, J., & Feist G (2012). Theories of Personality (7 th ed.) USA: MC Graw Hill. Hidayat, D.R., (2015). Psikologi Kepribadian dalam konseling. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.