1. Proses Normalisasi

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

BAB III METODE PENELITIAN. jantung pasien penyakit jantung secara elektro-akustik atau PCG

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

KLASIFIKASI PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN WAVELET FUZZY SYSTEMS TUGAS AKHIR SKRIPSI

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

Debuging Program dengan EasyCase

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

Analisis Rangkaian Listrik

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

APLIKASI METODE STATED PREFERENCE PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (RUTE MAKASSAR MAJENE)

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013

OPERASI GABUNGAN, JOIN, KOMPOSISI DAN HASIL KALI KARTESIAN PADA GRAF FUZZY SERTA KOMPLEMENNYA. Tina Anggitta Novia 1 dan Lucia Ratnasari 2

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut :

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

BAB 2 LANDASAN TEORI

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

BAB V DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT


RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta 1)

Kata Kunci : Contingent Valuation Method (CVM), Fuzzy MCDM, kualitas air sungai, kesanggupan membayar masyarakat/ willingness to pay (WTP).

KARAKTERISTIK DAN PELUANG KECELAKAAN PADA MOBIL PRIBADI DI WILAYAH PERKOTAAN (Characteristic and Accident Probability on Private Car in Urban Area)

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA. Dadan Rosana

PENGARUH COMPUTER SELF-EFFICACY, SUBJECTIVE NORM, DAN SYSTEM QUALITY TERHADAP PENERIMAAN WOMUNITY OLEH NASABAH WOM FINANCE

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

PENGARUH SEGMEN BOTTLENECK SISTEMATIK TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS (STUDI KASUS: JL. JAMIN GINTING KM 14.5)

PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5. (Skripsi) Oleh SITI FATIMAH

DESAIN AWAL SISTEM KENDALI PARAMETER BERKAS RADIASI MESIN BERKAS ELEKTRON 350 kev/10 ma PTAPB BATAN YOGYAKARTA

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

Partial Least Squares (PLS) Generalized Linear dalam Regresi Logistik

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara Indra Isharyanto.

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman 81). Signal PCG yang dirkam slama kurang lbih 10 dtik dinormalisasi kmudian dilakukan pmotongan signal dngan bantuan prangkat lunak Sound Forg Pro 10.0. Rkaman data PCG diprolh dari pasin pnyakit jantung di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan orang dngan jantung yang shat kmudian disimpan dngan format fil Wavform Audio Format (.wav). Brikut adalah langkah-langkah pr-prosccing signal PCG. 1. Pross Normalisasi Signal PCG yang sudah dirkam kmudian dinormalisasi dngan bantuan softwar Matlab R016a, pross normalisasi brtujuan agar data tidak brpngaruh pada bsar kcilnya amplitudo signal hasil prkaman, pross normalisasi juga tidak mngubah informasi yang trdapat pada signal. Pross normalisasi dilakukan dngan mncari nilai mutlak trndah/trtinggi dari signal dan digunakan untuk mmbagi signal aslinya. Brikut ini adalah gambar hasil signal PCG sblum dan ssudah normalisasi. 4

(a) (b) Gambar 4.1. Signal PCG ; (a) N0.wav sblum dinormalisasi, (b) N0.wav stlah dinormalisasi. Untuk hasil normalisasi signal yang lain trdapat pada lampiran 6 (halaman (87).. Pross Pmotongan Signal Signal PCG yang tlah dinormalisasi kmudian dilakukan pmotongan untuk mngambil satu dtakan trdiri dari suara jantung prtama (S1) dan suara jantung kdua (S). Pross pmotongan signal PCG dilakukan dngan bantuan softwar Sound Forg Pro 10.0, pmotongan dilakukan dngan mtod rctangl. Brikut adalah hasil pmotongan signal PCG. S S S S S S S1 S1 S1 S1 S1 S1 (a) S S S S S S S1 S1 S1 S1 S1 (b) S1 43

(c) Gambar 4.. Signal PCG; (a) N0.wav sblum dipotong, (b) pross pmotongan N0.wav, (c) N0.wav stlah dipotong. Gambar 4. (c) mnunjukkan signal PCG yang tlah dinormalisasi dan dipotong shingga siap untuk didkomposisi. Untuk hasil pmotongan signal yang lain trdapat pada lampiran 7 (halaman 93). 3. Dkomposisi Signal Pross dkomposisi signal mnggunakan Discrt Wavlt Transform (DWT) mothr Haar dngan lvl maksimum dkomposisi diprolh dari prsamaan (.7). Pross DWT digunakan untuk mnunjukkan ciri signal, mnapis data dan mningkatkan kualitas data. Pross dkomposisi dilakukan dngan bantuan toolbox dari Matlab R016a, signal PCG yang diprolh brupa fil.wav shingga dapat langsung digunakan. Brikut pross dkomposisi signal dngan DWT. Langkah 1. Mmilih Wavlt Dsign & Analysis dari toolbox Matlab R016a di mnu Apps. Langkah. Mmilih Wavlt 1-D pada mnu On Dimnsional. Langkah 3. Load signal PCG yang sudah dinormalisasi dan dipotong dngan Fil- Load-Signal. Langkah 4. Mmilih Wavlt Haar dngan lvl yang sudah dicari dngan prsamaan (.1). S1 S 44

Brikut adalah hasil dkomposisi N0.wav DWT Haar lvl 1. D1 D D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 A11 Gambar 4.3. Hasil Dkomposisi signal N0.wav Kofisin korlasi antara hasil dkomposisi dan signal aslinya sbagai brikut. Tabl 4.1. Kofisin Korlasi Hasil Dkomposisi Kofisin Korlasi D1 0.1053 D 0.086 D3 0.3853 D4 0.5676 D5 0.597 D6 0.053 D7 0.778 D8 0.0519 D9 0.0353 D10 0.0074 D11 0.0041 A11 0.0061 45

Brdasarkan tabl kofisin korlasi antara hasil dkomposisi dngan signal aslinya diprolh bahwa D4 dan D5 mmiliki kofisin korlasi yang lbih bsar shingga DWs dibntuk dari D4 dan D5. Gambar 4.4. Plot DWs data N0.wav Untuk hasil dkomposisi signal yang lain trdapat pada lampiran 8 (halaman 99). 4. Ekstraksi Signal Hasil DWs yang diprolh kmudian dikstraksi, pada pnlitian ini kstraksi yang digunakan brjumlah 5 fitur yaitu nilai minimum, maximum, ratarata, standar dviasi dan nrgi. Klima fitur trsbut sudah trdapat dalam Matlab R016a. Brikut adalah contoh hasil kstraksi signal PCG N0.wav. Tabl 4.. Hasil kstraksi N0.wav Nama Fil N0.wav Minimum -0.3851 Maximum 0.5336 Rata-rata -1.0E-06 Standar Dviasi 0.0519 Enrgi 35.0419 Untuk hasil kstraksi signal yang lain trdapat dalam lampiran 9 (halaman 105). 46

B. Klasifikasi Logika Fuzzy 1. Mngidntifikasi Himpunan Fuzzy pada Input Himpunan fuzzy yang digunakan pada input adalah himpunan univrsal yang didapat dari nilai pndkatan minimum dan maximum dari stiap data input untuk 80 data latih, shingga smua nilai input akan masuk pada intrval himpunan trsbut. Brikut adalah himpunan fuzzy untuk stiap input. a. Minimum (min) Nilai trkcil dan trbsar input minimum pada data latih adalah -0.8741 dan -0.046 maka himpunan smsta untuk fitur minimum adalah U 0.88, 0.04 dngan lbar kurva 0.04459. Variabl untuk input min minimum dibagi mnjadi 9 himpunan fuzzy dngan rntang yang sama yaitu min1, min, min3, min4, min5, min6, min7, min8, dan min9 dngan pusat dari masing-masing himpunan fuzzy trsbut adalah -0.88, -0.775, -0.67, -0.565, -0.46, -0.355, -0.5, -0.145, dan -0.04. Smbilan fungsi kanggotaan trsbut dirprsntasikan kdalam fungsi kanggotaan Gauss. Fungsi kanggotaan untuk input minimum adalah sbagai brikut. min f( x, 0.04459, 0.88) 1 min f( x, 0.04459, 0.775) ( x ( 0.88)) (0.04459) ( x ( 0.775)) (0.04459), 0.9 x 0.75, 0.9 x 06175 47

min4 f( x, 0.04459, 0.565) min5 f( x, 0.04459, 0.46) min6 f( x, 0.04459, 0.355) min7 f( x, 0.04459, 0.5) min f( x, 0.04459, 0.145) 8 9 f ( x, 0.04459, 0.67) min 3 min f( x, 0.04459, 0.04) ( x ( 0.67)) (0.04459), 0.875 x 0.515 ( x ( 0.565)) (0.04459), 0.75 x 0.4075 ( x ( 0.46)) (0.04459), 0.6175 x 0.305 ( x ( 0.355)) (0.04459), 0.515 x 0.1975 ( x ( 0.5)) (0.04459), 0.4075 x 0.095 ( x ( 0.145)) (0.04459), 0.305 x 0.04 ( x ( 0.04)) (0.04459), 0.1975 x 0.04 Gambar 4.5. Grafik Fungsi Kanggotaan Variabl Minimum 48

b. Maksimum (max) Nilai trkcil dan trbsar input maksimum pada data latih adalah 0.057 dan 0.887 maka himpunan smsta untuk fitur maksimum adalah U 0.05,0.89 dngan lbar kurva 0.04459. Variabl untuk input max maksimum dibagi mnjadi 9 himpunan fuzzy dngan rntang yang sama yaitu max1, max, min3, max4, max5, max6, max7, max8, dan max9 dngan pusat dari masing-masing himpunan fuzzy trsbut adalah -0.05, -0.155, -0.6, -0.365, -0.47, -0.575, -0.68, -0.785, dan -0.9. Smbilan fungsi kanggotaan trsbut dirprsntasikan kdalam fungsi kanggotaan Gauss. Fungsi kanggotaan untuk input maksimum adalah sbagai brikut. max f( x, 0.04459, 0.05) 1 max f( x, 0.04459, 0.155) max f( x, 0.04459, 0.6) 3 max f( x, 0.04459, 0.365) 4 max5 f( x, 0.04459, 0.47) ( x0.05) (0.04459),0.05 x 0.075 ( x0.155) (0.04459),0.05 x 0.315 ( x0.6) (0.04565) ( x0.365) (0.04459) ( x0.47) (0.04459),0.105 x 0.4165,0.015 x 0.55,0.315 x 0.675 49

max f( x, 0.04459, 0.575) 6 max7 f( x, 0.04459, 0.68) max f( x, 0.04459, 0.785) 8 max f( x, 0.04565, 0.9) 9 ( x0.575) (0.04459) ( x0.68) (0.04459) ( x0.785) (0.04459),0.4175 x 0.735,0.5375 x 0.8375,0.675 x 0.89 ( x0.9) (0.04459),0.735 x 0.89 Gambar 4.6. Grafik Fungsi Kanggotaan Variabl Maksimum c. Rata-rata (man) Nilai trkcil dan trbsar input rata-rata pada data latih adalah -9.39-04 dan 7.61-04 maka himpunan smsta untuk fitur rata-rata adalah U 0.00094,0.00077 dngan lbar kurva 9.077-005. Variabl man untuk input maksimum dibagi mnjadi 9 himpunan fuzzy dngan rntang yang sama yaitu man1, man, man3, man4, man5, man6, man7, man8, dan man9 dngan pusat dari masing-masing himpunan fuzzy trsbut adalah -0.0094, -0.000763, -0.000516, -0.000989, -8.5-05, 50

-0.000189, 0.000344, 0.0005563, dan 0.00077. Smbilan fungsi kanggotaan trsbut dirprsntasikan kdalam fungsi kanggotaan Gauss. Fungsi kanggotaan untuk input rata-rata adalah sbagai brikut. f( x, 9.077-05, -0.00094 ) man1 f ( x, 9.077-05, -0.000763 ) man f ( x, 9.077-05, -0.000516 ) man3 f ( x, 9.077-05, -0.000989 ) man4 f ( x, 9.077-05, -8.5-05 ) man5 f ( x, 9.077-05, 0.000189 ) man6 f ( x, 9.077-05, 0.000344 ) man7 f ( x, 9.077-05, 0.0005563 ) man8 ( x ( 0.00094)) (9.077-05) ( x(-0.000763)) (9.077-05) ( x( -0.000516)) (9.077-05) ( x( -0.000989)) (9.077-05) ( x( -8.5-05)) (9.077-05) ( x( 0.000189)) (9.077-05) ( x( 0.000344)) (9.077-05) ( x( 0.0005563)) (9.077-05), 0.00094 x 0.00061945, 0.00094 x 0.00040575, 0.00083 x 0.0001919, 0.0006 x 0.0000195, 0.00040575 x 0.000356, 0.00019 x 0.0004493,0.000019 x 0.00066315,0.0003565 x 0.00077 51

f ( x, 9.077-05, 0.00077 ) man9 ( x( 0.00077)) (9.077-05),0.00044935 x 0.00077 Gambar 4.7. Grafik Fungsi Kanggotaan Variabl Rata-rata d. Standar Dviasi (std) Nilai trkcil dan trbsar input standar dviasi pada data latih adalah 0.0053 dan 0.1784 maka himpunan smsta untuk fitur standar dviasi adalah Ustd = [0.005,0.18] dngan lbar kurva 0.00989. Variabl untuk input standar dviasi dibagi mnjadi 9 himpunan fuzzy dngan rntang yang sama yaitu std1, std, std3, std4, std5, std6, std7, std8, dan std9 dngan pusat dari masing-masing himpunan fuzzy trsbut adalah 0.005, 0.0688, 0.04856, 0.07063, 0.095, 0.1144, 0.1363, 0.158, dan 0.18. Smbilan fungsi kanggotaan trsbut dirprsntasikan kdalam fungsi kanggotaan Gauss. Fungsi kanggotaan untuk input standar dviasi adalah sbagai brikut. f( x, 0.00989, 0.005) std1 ( x0.005) (0.00989),0.005 x 0.0377 5

f( x, 0.00989, 0.0688 ) std f( x, 0.00989, 0.04856 ) std3 f( x, 0.00989, 0.07063 ) std4 f( x, 0.00989, 0.095) std5 f( x, 0.00989, 0.1144) std6 f( x, 0.00989, 0.1363) std7 f( x, 0.00989, 0.158) std8 f( x, 0.00989, 0.18) std9 ( x0.0688) (0.00989),0.005 x 0.0596 ( x0.04856) (0.00989) ( x0.07063) (0.00989) ( x0.095) (0.00989),0.016 x 0.08156,0.0377 x 0.10375,0.0596 x 0.15 ( x0.1144) (0.0.00989) ( x0.1363) (0.00989) ( x0.158) (0.00989),0.08156 x 0.147,0.10375 x 0.169,0.15 x 0.18 ( x0.18) (0.00989),0.147 x 0.18 53

Gambar 4.8. Grafik Fungsi Kanggotaan Variabl Standar Dviasi. Enrgi (n) Nilai trkcil dan trbsar pada input nrgi data latih adalah 4.4353 dan 67.3959 maka himpunan smsta untuk fitur standar dviasi adalah U 0,70 dngan lbar kurva.655. Variabl untuk input nrgi n dibagi mnjadi 9 himpunan fuzzy dngan rntang yang sama yaitu n1, n, n3, n4, n5, n6, n7, n8, dan n9 dngan pusat dari masing-masing himpunan fuzzy trsbut adalah 0, 6.5, 3.5, 38.75, 45, 51.5, 57.5, 63.75, dan 70. Smbilan fungsi kanggotaan trsbut dirprsntasikan kdalam fungsi kanggotaan Gauss. Fungsi kanggotaan untuk input nrgi adalah sbagai brikut. f( x,.654,0) n1 f( x,.654,6.5) n f( x,.654,3.5) n3 ( x0) (.654),0 x 9.375 ( x6.5) (.654),0 x 35.65 ( x3.5) (.654),3.15 x 41.875 54

f( x,.654,38.75) n4 f( x,.654,45) n5 f( x,.654,51.5) n6 f( x,.654,57.5) n7 f( x,.654,63.75) n8 f( x,.654,70) n9 ( x38.75) (.654),9.375 x 48.15 ( x45) (.654),35.65 x 54.375 ( x51.5) (.654),41.875 x 60.65 ( x57.5) (.654),48.15 x 66.875 ( x63.75) (.654),54.375 x 70 ( x70) (.654),60.65 x 70 Gambar 4.9. Grafik Fungsi Kanggotaan Variabl Enrgi. Mngidntifikasi Himpunan Fuzzy pada Output Output yang digunakan pada klasifikasi pnyakit jantung mnggunakan gabungan antara rprsntasi kurva linar turun, kirva sgitiga, dan kurva linar 55

naik untuk diklasifikasi mnjadi 4 yaitu Normal, HHD, CHF, Angina Pctoris dngan intrval [1 4].. Brikut adalah fungsi kanggotaan dari output. normal HHD CHF ( x) ( x ) ( x ) x 1 AnginaPctoris( x ), 1 x 0, x 0, x 1 dan x 3 x 1, 1 x 1 x, x < 3 3 0, x dan x 4 x, < x 3 3 3 x, 3 x < 4 4 3 4 x, 3 x 4 4 3 0, x 4 Gambar 4.10. Grafik Fungsi Kanggotaan Variabl Output 3. Mmbangun Aturan Fuzzy Stlah mnntukan himpunan fuzzy pada input dan output langkah slanjutnya adalah mmbangun aturan (rul) fuzzy brdasarkan hasil kstraksi dari dari 80 data latih PCG. Hasil kstraksi trdapat pada lampiran 9 untuk data latih dan data uji. Untuk masing-masing hasil kstraksi signal PCG dicari nilai kanggotaannya yang trbsar untuk mmbangun aturan fuzzy, shingga trdapat 56

80 aturan fuzzy pada lampiran 10 (halaman 108). Pmbntukan aturan fuzzy dilakukan dngan toolbox Fuzzy Logic pada Matlab R016a. Brikut adalah langkah pmbntukan aturan fuzzy dngan contoh N0.wav diagnosis normal. a. Minimum Hasil kstraksi untuk nilai minimum adalah -0.3851 dianggap sbagai nilai x. Pada 9 himpunan fuzzy yang tlah didfinisikan pada variabl minimum, nilai x = 0.3851 masuk pada intrval himpunan min5, min6, dan min7, maka slain ktiga himpunan trsbut nilai kanggotaannya 0. Brikut adalah prhitungan drajat kanggotaan pada stiap himpunan fuzzy variabl minimum. ( 0.3851) 0 min, ( 0.3851) 0, ( 0.3851) 0, ( 0.3851) 0 1 min min 3 min 4 min min min 5 6 7 ( 0.3851 ( 0.46)) (0.04459) ( 0.3851 ( 0.355)) (0.04459) ( 0.3851 ( 0.5)) (0.04459) 0.440 0.7963 0.010 min ( 0.3851) 0, ( 0.3851) 0 min 8 9 max {μ min1,μ min,μ min3, μ min4, μ min5, μ min6, μ min7, μ min8,μ min9} max{0,0,0,0,0.44,0.7963,0.010,0,0} = 0.7963 Nilai kanggotaan trbsar trdapat pada min6, shingga data kstraksi untuk variabl minimum dari signal data n0.wav masuk dalam himpunan fuzzy min6. 57

b. Maksimum Hasil kstraksi untuk nilai maksimum adalah 0.5336 dianggap sbagai nilai x. Pada 9 himpunan fuzzy yang tlah didfinisikan pada variabl maksimum, nilai x = 0.5336 masuk pada intrval himpunan max5, max6, dan max7, maka slain ktiga himpunan trsbut nilai kanggotaannya 0. Brikut adalah prhitungan drajat kanggotaan pada stiap himpunan fuzzy variabl maksimum. (0.5336) 0 max, (0.5336) 0, (0.5336) 0, (0.5336) 0 1 max max 3 max 4 max max max 5 6 7 (0.53360.47) (0.04459) (0.53360.5775) (0.04565) (0.53360.685) (0.04565) 0.3616 0.6159 0.0031 (0.5336) 0 max, (0.5336) 0 8 max 9 max {μ max1,μ max, μ max3, μ max4,μ max5,μ max6,μ max7, μ max8, μ max9} max{0,0,0,0,0.3616,0.6159,0.0031,0,0} = 0.6159 Nilai kanggotaan trbsar trdapat pada max6, shingga data kstraksi untuk variabl maksimum dari signal data n0.wav masuk dalam himpunan fuzzy max6. c. Rata-rata Hasil kstraksi untuk nilai rata-rata adalah -0.00000106 dianggap sbagai nilai x. Pada 9 himpunan fuzzy yang tlah didfinisikan pada variabl ratarata, nilai x = 0.00000106 masuk pada intrval himpunan man4, man5, dan man6, maka slain ktiga himpunan trsbut nilai 58

kanggotaannya 0. Brikut adalah prhitungan drajat kanggotaan pada stiap himpunan fuzzy variabl maksimum. man ( 0.00000106) 0, 1 m an ( 0.00000106) 0, man ( 0.00000106) 0, 3 4 ( 0.00000106 ( 0.000989)) (9.077-05) 0.00461 man 5 ( 0.00000106 ( 8.5-05)) (9.077-05) 0.6530 man ( 0.00000106 ( 0.000189)) (9.077-05) 0.358 man6 m an ( 0.00000106) 0, ( 0.00000106) 0 7 max 8 m an ( 0.00000106) 0 9 max {μ man1, μ man,μ man3,μ man4, μ man5,μ man6, μ man7, μ man8,μ man9} max{0,0,0,0.00461,0.6530,0.358,0,0,0} = 0.6530868 Nilai kanggotaan trbsar trdapat pada man5, shingga data kstraksi untuk variabl rata-rata dari signal data n0.wav masuk dalam himpunan fuzzy man5. d. Standar Dviasi Hasil kstraksi untuk standar dviasi adalah 0.0519 dianggap sbagai nilai x. Pada 9 himpunan fuzzy yang tlah didfinisikan pada variabl standar dviasi, nilai x = 0.0519 masuk pada intrval himpunan std, std3, dan std4, maka slain ktiga himpunan trsbut nilai kanggotaannya 0. Brikut adalah prhitungan drajat kanggotaan pada stiap himpunan fuzzy variabl standar dviasi. std (0.0519) 0 1 59

(0.05190.0688) (0.00989) std std 3 std 4 (0.05190.04856) (0.00989) 0.066 0.9374 (0.05190.07063) (0.00989) 0.1310 std (0.0519) 0, 5 std (0.0519) 0, 6 std (0.0519) 0, 7 std (0.0519) 0, 8 std (0.0519) 0 9 max {μ std1, μ std, μ std3, μ std4, μ std5, μ std6, μ std7, μ std8, μ std9} max{0,0.066,0.9374,0.1310,0,0,0,0,0} = 0.9374 Nilai kanggotaan trbsar trdapat pada std3, shingga data kstraksi untuk variabl standar dviasi dari signal data n0.wav masuk dalam himpunan fuzzy std3.. Enrgi Hasil kstraksi untuk nilai nrgi adalah 35.0419 dianggap sbagai nilai x. Pada 9 himpunan fuzzy yang tlah didfinisikan pada variabl nrgi, nilai x = 35.0419 masuk pada intrval himpunan n, n3, dan n4, maka slain ktiga himpunan trsbut nilai kanggotaannya 0. Brikut adalah prhitungan drajat kanggotaan pada stiap himpunan fuzzy variabl nrgi. n (35.0419) 0 1 n n 3 (35.04196.5) (.654) 0.0041 (35.04193.5) (.654) 0.631 60

n 4 (35.041938.75) (.654) 0.3768 n (0.0519) 0, 5 (0.0519) n 6 0, n (0.0519) 0, 7 n (0.0519) 0, (0.0519) 8 n 9 0 max {μ n1, ì n, ì n3, ì n4, ì n5, ì n6, ì n7, ì n8, ì n9 } max{0,0.0041,0.631,0.3768,0,0,0,0,0} = 0.631 Nilai kanggotaan trbsar trdapat pada n3, shingga data kstraksi untuk variabl nrgi dari signal data N0.wav masuk dalam himpunan fuzzy n3. Brdasarkan hasil pnglompokan hasil kstraksi signal PCG data N0.wav pada himpunan fuzzy, diprolh minimum min 6, maksimum max 6, rata-rata man 5, standar dviasi std 3, dan nrgi n 3 shingga hasil trsbut mnjadi satu aturan untuk diagnosis normal. Tabl 4.3. Hasil kstraksi dan pnglompokan himpunan fuzzy fil N0.wav Data Hasil Ekstraksi Drajat Kanggotaan Himpunan Fuzzy Minimum -0.3851 0.7963 min 6 Maksimum 0.5336 0.6159 max 6 Rata-rata -1.0E-06 0.6530 man 5 Standar Dviasi 0.0519 0.9374 std 3 Enrgi 35.0419 0.631 n 3 Diagnosis Normal Dari data N0.wav didapatkan aturan fuzzy Jika min adalah min5 dan max adalah max5 dan man adalah man5 dan std adalah std3 dan n adalah n4 maka normal. Cara yang sama digunakan pada 79 data latih PCG yang lain dalam pross pmbntukan aturan fuzzy dngan bantuan Matlab R016a shingga diprolh 80 61

aturan fuzzy pada lampiran 10 (halaman 108). 4. Infrnsi Fuzzy Pada infrnsi fuzzy, prinsip logika fuzzy digunakan untuk mngvaluasi output brdasarkan aturan fuzzy if-thn. Sistm infrnsi fuzzy yang digunakan adalah mtod Mamdani, karna lbih mudah dalam pnggunaan dan pmahaman. Mtod Mamdani dngan mtod And adalah prod, mtod Or adalah max, Implication adalan min, dan Aggrgation adalah max. Pnghitungan infrnsi fuzzy dilakukan dngan bantuan softwar Matlab R016a.. Drajat kanggotaan dari data n0.wav untuk aturan 0 trdapat dalam tabl 4.3. Brdasarkan drajat kanggotaan trsbut maka aturan yang mmnuhi adalah aturan 5, aturan 18 dan aturan 0. Brikut adalah aturan yang mmnuhi data n0.wav (lampiran 10). Aturan 5, Jika min adalah min5 dan max adalah max6 dan man adalah man5 dan std adalah std3 dan n adalah n4 maka normal Aturan 18, Jika min adalah min5 dan max adalah max5 dan man adalah man5 dan std adalah std3 dan n adalah n4 maka normal Aturan 0 Jika min adalah min6 dan max adalah max6 dan man adalah man5 dan std adalah std3 dan n adalah n3 maka normal Drajat kanggotaan untuk ktiga aturan trsbut dicari nilai minimumnya dngan mnggunakan prsamaan (.7). Brikut adalah hasil prhitungan untuk Aturan 5. p min(0.9464,0.9558,0.6683,0.635,0.7050) 0.635 6

Hasil prhitungan untuk aturan 18 q min(0.999,0.8588,0.6749,0.6876,0.9197) 0.6749 Hasil prhitungan untuk aturan 0 r min(0.7963,0.6159,0.6530,0.9374,0.631) 0.6159 Agrgrasi untuk tiga aturan trsbut mnggunakan fungsi max atau OR. Brdasarkan prsamaan (.8) drajat kanggotaan brdasarkan mtod agrgrasi adalah sbagai brikut s max(0.635,0.6749,0.6159) 0.6749 Brdasarkan drajat kanggotaan trsbut, kurva rprsntasi dari himpunan fuzzy pada output ditunjukkan pada Gambar 4.11. Gambar 4.11 Grafik fungsi kanggotaan N0.wav pada output Stlah diprolh kurva pada gambar 4.11, langkah slanjutnya adalah mncari titik potong pada Gambar 4.11 dngan mnggunakan fungsi kanggotaan himpunan fuzzy normal pada output, untuk s = 0.6749 maka Normal x () x 1 x 0.6749 1 63

x 0.6749 x 1.351 Maka fungsi kanggotaan untuk data n0.wav adalah 0 x 1 dan x ( x) 0.6749 1x 1.351 (4.1) x 1.351 x 5. Dfuzzifikasi Dfuzzifikasi yang digunakan adalah Man of Maxima (MOM) yaitu ratarata domain yang mmilki drajat kanggotaan maksimum. Pross dffuzifikasi dilakukan dngan bantuan Matlab R016a, pada data n0.wav dngan mlakukan input minimum = -0.3851, maksimum = 0.5336, rata-rata = -1.0-06, standar dviasi = 0.0519 dan nrgi = 35.0419 pada Rul Viwr didapatkan hasil dfuzzifikasi sbsar 1.39 dngan diagnosa normal. Gambar 4.1, Rul Viwr untuk dfuzzifikasi data N0.wav. 64

C. Hasil Pmbahasan 1. Hasil Sistm Fuzzy pada Data Latih Brikut adalah hasil sistm fuzzy pada data latih dan hasil diagnosis yang diprolh brdasarkan aturan dari sistm fuzzy yang tlah dibuat. Tabl 4.4 Hasil sistm fuzzy pada data latih No Data Diagnosis Hasil Prdiksi Dffuzifikasi Diagnosis Ktrangan 1 N1 Normal 1.33 Normal Bnar N Normal 1.33 Normal Bnar 0 N0 Normal 1.39 Normal Bnar. 80 59-75-41 Angina Angina Pctoris 3.69 Pctoris Bnar Hasil sistm fuzzy pada data latih slngkapnya trdapat pada lampiran 11 (halaman 115).. Hasil Sistm Fuzzy pada Data Uji Brikut adalah hasil sistm fuzzy pada data uji dan hasil diagnosis yang diprolh brdasarkan aturan dari sistm fuzzy yang tlah dibuat. Tabl 4.5 Hasil sistm fuzzy pada data uji No Data Diagnosis Hasil Prdiksi Dffuzifikasi Diagnosis Ktrangan 1 N1 Normal 1.45 Normal Bnar N Normal 1.45 Normal Bnar 3 N3 Normal 1.49 Normal Bnar. 80 83-6-15 Angina Angina 3.5 Pctoris Pctoris Bnar Hasil sistm fuzzy pada data uji slngkapnya trdapat pada lampiran 1 (halaman 118). 65

D. Analisis Pngujian Sistm Stlah data dimasukkan kdalam sistm maka langkah slanjutnya adalah mlakukan pngujian pada data latih dan data uji, cara pngujian dilakukan dngan pnghitungan akurasi, Tru Positiv, Tru Ngativ, Fals Positiv dan Fals Ngativ. Hasil dffuzifikasi 80 data training trdapat pada lampiran 11, dngan jumlah TP = 60, FP = 0, TN = 0, FN = 0. Dngan dmikian diprolh hasil nilai akurasi, snsitivitas dan spsifisitas untuk data latih sbagai brikut. jumlah data bnar 79 akurasi 100% 100% 98.75% jumlah data ksluruhan 80 Jadi, kakurasian sistm fuzzy untuk data latih sbsar 98.75%. TP 60 snsitivitas 100% 100% 100% TP FN 60 0 Jadi, tingkat snsitivitas sistm fuzzy untuk data latih sbsar 100%. TN 0 spsifisitas 100% 100% 100% TN FP 0 0 Jadi, tingkat spsifisitas sistm fuzzy untuk data latih sbsar 100%. Stlah mlakukan pngujian data latih slanjutnya adalah mlakukan pngujian untuk data uji, hasil dffuzifikasi data uji trdapat pada lampiran 1, dngan jumlah TP = 13, FP =, TN = 5, FN = 0. Dngan dmikian diprolh hasil nilai akurasi, snsitivitas dan spsifisitas untuk data uji sbagai brikut. jumlah data bnar 16 akurasi 100% 100% 80% jumlah data ksluruhan 0 Jadi, kakurasian sistm fuzzy untuk data uji sbsar 80%. TP 13 snsitivitas 100% 100% 100% TP FN 130 66

Jadi, tingkat snsitivitas sistm fuzzy untuk data uji sbsar 100%. TN 5 spsifisitas 100% 100% 71.43% TN FP 5 Jadi, tingkat spsifisitas sistm fuzzy untuk data latih sbsar 100%. Tingkat snsitivitas untuk data latih dan data uji adalah 100% shingga modl mngklasifikasikan ssuai untuk diagnosa positif pnyakit jantung. E. Tampilan Diagnosa Pnyakit Jantung dngan GUI Konstruksi modl fuzzy yang dibangun dngan GUI agar lbih mnarik dan mmudahkan pngguna dalam klasifikasi. Tampilan GUI dibuat brdasarkan modl fuzzy yang sudah dibangun. Brikut adalah rancangan akhir dari tampilan GUI diagnos pnyakit jantung Gambar 4.13 Tampilan layr GUI diagnosa pnyakit jantung Rancangan GUI diatas mnggunakan contoh sinyal PCG data training dngan diagnosis normal. Sinyal dimasukkan dalam rancangan GUI yang tlah dibuat untuk mngkstraksi nrgi, kmudian mmasukkan sinyal hasil dkomposisi untuk mngkstraksi minimum, maksimum, rata-rata dan standar dviasi. Kmudian hasil 67

kstraksi dijadikan input pada modl fuzzy yang dibangun. Stlah dipross mnggunakan modl fuzzy yang tlah dibangun, diprolh hasil bahwa sinyal PCG data training trsbut normal. Hasil rancangan sistm GUI tlah ssuai dngan rancangan modl fuzzy yang tlah diuji tingkat akurasinya. 68