PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG MALL 3 LANTAI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG SERBAGUNA 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DISTRO & CAFE 2 LANTAI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH DUA LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN GEDUNG TOKO BUKU 2 LANTAI

GEDUNG ASRAMA DUA LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH TINGGAL 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN GEDUNG TOKO ELEKTRONIK 2 LANTAI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA ASRAMA MAHASISWA 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH 4 LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL TERBATAS

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Salon, fitness & Spa 2 lantai TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : Enny Nurul Fitriyati I

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG RSUD 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RESTORAN 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN ANGGARAN BIAYA GEDUNG SWALAYAN DAN TOKO BUKU 2 LANTAI TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG PERPUSTAKAAN 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSKESMAS DUA LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA ASRAMA MAHASISWA 2 LANTAI TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH DAN LABORATORIUM 2 LANTAI TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR BOARDING HOUSE

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG SWALAYAN 2 LANTAI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL 2011

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SUPERMARKET DAN FASHION DUA LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG PERPUSTAKAAN 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LABORATORIUM DUA LANTAI. Tugas akhir. Sudarmono I

PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN SEKOLAHAN 2 LANTAI

Oleh : Hissyam I

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG FACTORY OUTLET DAN CAFE 2 LANTAI

BAB I. Perencanaan Atap

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RESTORAN DAN KARAOKE 2 LANTAI TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR PUSKESMAS PEMBANTU DUA LANTAI

PERENCANAAN KANTOR KECAMATAN 2 LANTAI TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA MASJID 2 LANTAI (Structure and Cost Budget of Two Storeys Mosque)

PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN CAFE DAN RESTO 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR dan RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR Dan RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI

BAB 1 LATAR BELAKANG.FIX.pdf BAB 2 DASAR TEORI.FIX.pdf

DISUSUN OLEH JUNE ADE NINGTIYA I

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RESTAURANT & TOKO 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG UKM DUA LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG HOTEL 2 LANTAI

Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah 2 Lantai

PERENCANAAN STRUKTUR PERPUSTAKAAN DUA LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR BUTIK 2 LANTAI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA

PERENCANAAN SHOWROOM DAN BENGKEL NISSAN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR RUMAH DAN TOKO 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RESTORAN DUA LANTAI

PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI JEPARA

PRESENTASI TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI D III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI

BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI. Diajukan Oleh : DANNY ARIEF M I

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA 5 LANTAI DI WILAYAH GEMPA 3

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LABORATORIUM 2 LANTAI & RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG

TAMPAK DEPAN RANGKA ATAP MODEL 3

PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI (+ BASEMENT) DI WILAYAH SURAKARTA DENGAN DAKTAIL PARSIAL (R=6,4) (dengan mutu f c=25 MPa;f y=350 MPa)

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BANK MODERN SOLO

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI YOGYAKARTA

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH UMUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

PERENCANAAN STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN BANK DANAMON JL PEMUDA-JEPARA

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR WILAYAH DIRJEN PAJAK SULAWESI SELATAN, BARAT DAN TENGGARA

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG FACTORY OUTLET DAN RESTO DUA LANTAI

ANALISA DIMENSI DAN STRUKTUR ATAP MENGGUNAKAN METODE DAKTILITAS TERBATAS

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG. Oleh : BAYU ARDHI PRIHANTORO NPM :

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER MABES POLRI JAKARTA. Oleh : LEONARDO TRI PUTRA SIRAIT NPM.

LEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir Sarjana Strata Satu (S-1)

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI SURAKARTA

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

PERBANDINGAN STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN STRUKTUR BAJA DARI ELEMEN BALOK KOLOM DITINJAU DARI SEGI BIAYA PADA BANGUNAN RUMAH TOKO 3 LANTAI

Semarang, Nopember Penyusun

PERANCANGAN STRUKTUR APARTEMEN MEGA BEKASI TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh : ARIEF BUDIANTO No. Mahasiswa : / TSS NPM :

1.6 Tujuan Penulisan Tugas Akhir 4

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL BAHTERA SURABAYA JAWA TIMUR. Laporan Tugas Akhir

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH ATAS EMPAT LANTAI DAN SATU BASEMENT DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG RUMAH SAKIT AKADEMIK UNIVERSITAS GAJAH MADA YOGYAKARTA. Oleh : ROBERTUS ADITYA SEPTIAN DWI NUGRAHA NPM.

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL LARAS ASRI SALATIGA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh :

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KECAMATAN 2 LANTAI

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS HOTEL ARCS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA STRATA SATU

PERENCANAAN STRUKTUR UNIT GEDUNG A UNIVERSITAS IKIP VETERAN SEMARANG

Transkripsi:

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG MALL 3 LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D3 Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Dikerjakan oleh : NICKEN ANGGINI PUTRI NIM : I 8508065 PROGRAM D3 TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 0 i

LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG MALL 3 LANTAI TUGAS AKHIR Dikerjakan Oleh: NICKEN ANGGINI PUTRI NIM : I 8508065 Diperiksa dan disetujui Oleh : Dosen Pembimbing PURNAWAN GUNAWAN, ST, MT NIP. 973099980 00 PROGRAM D3 TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 0 to user ii

LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG MALL 3 LANTAI TUGAS AKHIR Dikerjakan Oleh: NICKEN ANGGINI PUTRI NIM : I 8508065 Dipertahankan didepan tim penguji:. PURNAWAN GUNAWAN, ST., MT. : NIP. 973099980 00. Ir. SUNARMASTO MT. : NIP. 95607798703 003 3. ACHMAD BASUKI, ST., MT. :... NIP. 970909970 00 Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS Disahkan, Ketua Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil FT UNS Ir. BAMBANG SANTOSA, MT NIP. 959083 9860 00 ACHMAD BASUKI, ST., MT. NIP. 970909970 00 Mengetahui, a.n. Dekan Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS KUSNO ADI SAMBOWO, ST., M.Sc., Ph.D. NIP. 9690699503 00 iii

MOTTO Saat kuberdoa meminta kupu-kupu, Tuhan memberikanku ulat.. Saat kuberdoa meminta bunga, Tuhan memberikanku kaktus.. Saat kuberdoa meminta pelangi, Tuhan memberikanku hujan badai.. Aku begitu kecewa. Namun, akhirnya aku sadari Ulat itu berubah menjadi kupu-kupu pada waktunya.. Kaktus itu mengeluarkan bunga pada waktunya Dan setelah hujan badai reda aku melihat pelangi Saat Tuhan menjawab doamu, Dia menambah imanmu Saat Tuhan belum menjawab doamu, Dia menambah kesabaranmu Saat Tuhan menjawab yang lain dari doamu, Dia memilih yang terbaik untukmu Tuhan tak memberi apa yang kita harapkan, tapi Ia memberi apa yang kita butukan Kadang kita merasa sedih,, kecewa,,, dan terluka Namun di atas segalanya, Dia sedang merajut yang terindah.

ALHAMDULILLAH Puji Syukur selalu ku panjatkan kepada ALLAH SWT. yang selalu memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga Tugas Akhir ini telah selesai dengan lancar. Tugas Akhir ini aku persembahkan kepada orang yang telah memberikan dukungan terhadapku baik secara moril maupun materil Aku persembahkan Maha Karya ini untuk.. Orang terhebatku, ibuku yang ada di surga Terima kasih atas didikanmu untuk menjadikanku orang yang kuat.. Kau tahu aku begitu mencintaimu Semoga aku masih menjadi anakmu ketika kita bertemu di surga nanti Sampaikan terima kasihku pada Tuhan karena telah memberikanku salah satu wanita terbaiknya untukku walau hanya sesaat.. Aku selalu menyayangimu,,selamanya. Ayahku yang selalu berjuang untukku.. Terima kasih karena telah menguatkanku ketika aku dalam masa-masa sulit Terima kasih untuk semua perhatianmu untukku 3. Malaikat kecilku.. Bagas. yang selalu bertanya kapan aku pulang ke rumah dan bertanya kenapa aku harus kembali ke solo Luv u gosong 4. Orang terdekatku Demollic terima kasih buat waktu, kesabaran, pengertian dan semangat yang kamu kasih ke aku Terima kasih karena kamu selalu ada di sampingku Terima kasih untuk semua hal yang kamu kasih ke aku, yang ga bisa aku sebutkan satu. 5. Dudud brotherhood Kiting ITB, Riana UNDIP, Dono UNDIP Makassi yaaa buat persahabatan yang kaya kepompong Mengubah ulat menjadi kupukupu Luv u all.. :D 6. Sahabat sahabatku. SIPIL GEDUNG 008.. Khususnya, Mbok jem, Amin, Ageng, Arek, Pedro, Andrek, Joko, Aris, Ferry, The Pup, Putra, Supri, Gendon, Nanang, Agus, Aziz, Andik, Lina, Phele, Desti, Septian, Jibril, Cintia, Isti, Mas Dwi dan teman yang tidak bs aku sebutkan satu terima kasih atas bantuan dan semangat kalian selama ini aku sayang kalian semua

KATA PENGANTAR Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG MALL 3 LANTAI dengan baik. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penyusun banyak menerima bimbingan, bantuan dan dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada :. Segenap pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.. Segenap pimpinan Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Segenap pimpinan Program D-III Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Purnawan Gunawan, ST, MT selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir atas arahan dan bimbingannya selama dalam penyusunan tugas ini. 5. Ir. Sunarmasto, MT selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingannya. 6. Bapak dan ibu dosen pengajar yang telah memberikan ilmunya beserta karyawan di Fakultas Teknik UNS yang telah banyak membantu dalam proses perkuliahan. 7. Bapak, Ibu, kakak dan adikku yang telah memberikan dukungan dan dorongan baik moril maupun materiil dan selalu mendoakan penyusun. 8. Rekan rekan D-III Teknik Sipil Gedung angkatan 008 yang telah membantu terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini. 9. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini. vi

Mudah mudahan kebaikan Bapak, Ibu, Teman-teman memperoleh balasan yang lebih mulia dari Allah SWT. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran maupun masukan yang membawa kearah perbaikan dan bersifat membangun sangat penyusun harapkan. Akhirnya, besar harapan penyusun, semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya. Surakarta, Agustus 0 Penyusun vii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN.... MOTTO... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR.... DAFTAR ISI.... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL... Hal i ii iv v vi viii xv xvii xix BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang.... Rumusan Masalah....3 Maksud dan Tujuan....4 Metode Perencanaan....5 Kriteria Perencanaan....6 Peraturan-Peraturan Yang Berlaku... 3 BAB DASAR TEORI. Dasar Perencanaan... 4.. Jenis Pembebanan 4.. Sistem Bekerjanya Beban 7..3 Provisi Keamanan... 8. Perencanaan Atap... 0.3 Perencanaan Tangga....4 Perencanaan Plat Lantai....5 Perencanaan Balok Anak... 3 viii

.6 Perencanaan Portal... 5.7 Perencanaan Pondasi... 6 BAB 3 PERENCANAAN ATAP 3. Perencanaan Atap... 8 3.. Dasar Perencanaan... 8 3. Perencanaan Gording... 9 3.3. Perencanaan Pembebanan... 9 3.3. Perhitungan Pembebanan... 0 3.3.3 Kontrol Tahanan Momen... 3 3.3.4 Kontrol Terhadap Lendutan... 3 3.3 Perencanaan Setengah Kuda-kuda... 4 3.3. Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-kuda... 5 3.3. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda... 6 3.3.3 Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda... 3 3.3.4 Perencanaan Profil Setengah Kuda-kuda... 43 3.3.5 Perhitungan Alat Sambung... 45 3.4 Perencanaan Jurai... 48 3.4. Perhitungan Panjang Batang Jurai... 49 3.4. Perhitungan Luasan Jurai... 50 3.4.3 Perhitungan Pembebanan Jurai... 55 3.4.4 Perencanaan Profil Jurai... 66 3.4.5 Perhitungan Alat Sambung... 68 3.5 Perencanaan Kuda-kuda Trapesium... 7 3.5. Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Trapesium... 7 3.5. Perhitungan Luasan Kuda-kuda Trapesium... 73 3.5.3 Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Trapesium... 76 3.5.4 Perencanaan Profil Kuda-kuda Trapesium... 85 3.5.5 Perhitungan Alat Sambung... 87 3.6 Perencanaan Kuda-kuda Utama... 9 3.6. Perhitungan Panjang commit Batang to Kuda-kuda user Utama... 9 ix

3.6. Perhitungan Luasan Kuda-kuda Utama... 93 3.6.3 Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama... 96 3.6.4 Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama... 06 3.6.5 Perhitungan Alat Sambung... 09 3.7 Perencanaan Kuda-kuda Utama... 3 3.7. Perhitungan Panjang Kuda-kuda Utama B... 3 3.7. Perhitungan Luasan Kuda-kuda Utama B... 4 3.7.3 Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama B... 0 3.7.4 Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama B... 30 3.7.5 Perhitungan Alat Sambung B... 33 BAB 4 PERENCANAAN TANGGA 4. Uraian Umum... 38 4. Data Perencanaan Tangga... 38 4.3 Perhitungan Tebal Plat Equivalent dan Pembebanan... 40 4.3. Perhitungan Tebal Plat Equivalent... 40 4.3. Perhitungan Beban.. 4 4.4 Perhitungan Tulangan Tangga dan Bordes. 4 4.4. Perhitungan Tulangan Tumpuan. 4 4.4. Perhitungan Tulangan Lapangan 44 4.5 Perencanaan Balok Bordes. 45 4.5. Pembebanan Balok Bordes. 46 4.5. Perhitungan Tulangan Lentur. 47 4.5.3 Perhitungan Tulangan Geser.. 48 4.6 Perhitungan Pondasi Tangga.. 49 4.6. Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi. 50 4.6. Perhitungan Tulangan Lentur. 50 4.6.3 Perhitungan Tulangan Geser.. 5 x

BAB 5 PLAT LANTAI 5. Perencanaan Plat Lantai... 53 5. Perhitungan Pembebanan Plat Lantai... 53 5.3 Perhitungan Momen... 54 5.4 Penulangan Plat Lantai... 56 5.5 Penulangan Lapangan Arah x. 58 5.6 Penulangan Lapangan Arah y. 59 5.7 Penulangan Tumpuan Arah x.. 60 5.8 Penulangan Tumpuan Arah y. 6 5.9 Rekapitulasi Tulangan... 6 BAB 6 BALOK ANAK 6. Perencanaan Balok Anak... 63 6.. Perhitungan Lebar Equivalent. 64 6.. Lebar Equivalent Balok Anak 64 6. Pembebanan...... 64 6.. Pembebanan Balok Anak As A-A... 64 6.. Pembebanan Balok Anak As B-B. 65 6..3 Pembebanan Balok Anak As C-C. 66 6..4 Pembebanan Balok Anak As D-D.... 67 6..5 Pembebanan Balok Anak As E-E. 68 6.3 Perhitungan Tulangan Balok Anak... 70 6.3. Perhitungan Tulangan Balok Anak As A-A... 70 BAB 7 PERENCANAAN PORTAL 7. Perencanaan Portal... 76 7.. Dasar Perencanaan... 78 7.. Perhitungan Pembebanan... 78 7..3 Perhitungan Luas Equivalen commit to Plat user... 79 xi

7. Perhitungan pembebanan balok... 8 7.. Perhitungan Pembebanan Balok Lantai... 8 7... Perhitungan Pembebanan Balok Memanjang... 8 7... Perhitungan Pembebanan Balok Melintang... 84 7.. Perhitungan Pembebanan Balok Lantai... 87 7... Perhitungan Pembebanan Balok Memanjang... 87 7... Perhitungan Pembebanan Balok Melintang... 9 7.3 Perhitungan Pembebanan Gempa... 94 7.3. Spesifikasi umum... 94 7.3. Berat Sendiri Bahan Bangunan Dan Komponen Gedung... 94 7.3.3 Perhitungan Pembebanan Struktur Gedung... 96 7.3.4 Periode Natural... 98 7.3.5 Faktor Respons Gempa... 99 7.3.6 Beban Geser Dasar Nominal Statik Equivalen... 99 7.3.7 Pembagian Beban Geser Dasar Nominal... 99 7.4 Penulangan Balok Portal... 0 7.4. Perhitungan Tulangan Lentur Rink Balk... 0 7.4. Perhitungan Tulangan Geser Rink Balk... 06 7.4.3 Perhitungan Tulangan Lentur Balok Portal Memanjang... 07 7.4.4 Perhitungan Tulangan Geser Balok Portal Memanjang... 7.4.5 Perhitungan Tulangan Lentur Balok Portal Melintang... 3 7.4.6 Perhitungan Tulangan Geser Balok Portal Melintang... 8 7.4.7 Penulangan Kolom... 9 7.4.8 Perhitungan Tulangan Geser Kolom... 7.4.9 Perhitungan Tulangan Lentur Sloof... 7.4.0 Perhitungan Tulangan Geser Sloof... 6 BAB 8 PERENCANAAN PONDASI 8. Data Perencanaan... 8 8. Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi... 9 xii

8.3 Perencanaan Tulangan Lentur.... 30 8.4 Perhitungan Tulangan Geser... 3 BAB 9 RENCANA ANGGARAN BIAYA 9. Rencana Anggaran Biaya (RAB)... 33 9. Data Perencanaan... 33 9.3 Perhitungan Volume... 33 9.3. Pekerjaan Pendahuluan... 33 9.3. Pekerjaan Galian Basement... 34 9.3.3 Pekerjaan Pondasi... 34 9.3.4 Pekerjaan Beton... 36 9.3.5 Pekerjaan Pemasangan Bata Merah dan Pemlesteran... 37 9.3.6 Pekerjaan Pemasangan Kusen dan Pintu... 38 9.3.7 Pekerjaan Atap... 38 9.3.8 Pekerjaan Plafon... 39 9.3.9 Pekerjaan Keramik... 40 9.3.0 Pekerjaan Sanitasi... 40 9.3. Pekerjaan Instalasi Air... 4 9.3. Pekerjaan Instalasi Listrik... 4 9.3.3 Pekerjaan Pengecatan... 4 BAB 0 REKAPITULASI 0. Konstruksi Kuda-kuda... 45 0. Rekapitulasi Penulangan Tangga... 50 0.3 Rekapitulasi Penulangan Plat Lantai... 5 0.4 Rekapitulasi Penulangan Balok Anak... 5 0.5 Rekapitulasi Penulangan Balok... 5 0.6 Rekapitulasi Penulangan Kolom... 5 0.7 Rekapitulasi Penulangan Pondasi... 5 0.8 Rekapitulasi Rencana Anggaran commit Biaya to user... 53 xiii

BAB KESIMPULAN... 7 PENUTUP... DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN-LAMPIRAN... xxi xxii xxiii xiv

DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 3. Rencana Atap.... 8 Gambar 3. Beban Mati... 0 Gambar 3.3 Beban Hidup... Gambar 3.4 Beban Angin... Gambar 3.5 Rangka Batang Setengah Kuda-kuda... 5 Gambar 3.6 Luasan Atap Setengah Kuda-kuda.... 6 Gambar 3.7 Luasan Plafon Setengah Kuda-kuda.... 9 Gambar 3.8 Pembebanan Setengah Kuda-kuda Akibat Beban Mati... 3 Gambar 3.9 Pembebanan Setengah Kuda-kuda Akibat Beban Angin.... 40 Gambar 3.0 Rangka Batang Jurai... 49 Gambar 3. Luasan Atap Jurai.... 50 Gambar 3. Luasan Plafon Jurai... 53 Gambar 3.3 Pembebanan Jurai Akibat Beban Mati..... 55 Gambar 3.4 Pembebanan Jurai Akibat Beban Angin... 63 Gambar 3.5 Rangka Batang Kuda-kuda Trapesium.... 7 Gambar 3.6 Luasan Kuda-kuda Trapesium... 73 Gambar 3.7 Luasan Plafon Kuda-kuda Trapesium... 75 Gambar 3.8 Pembebanan Kuda-kuda Trapesium Akibat Beban Mati... 77 Gambar 3.9 Pembebanan Kuda-kuda Trapesium Akibat Beban Angin.. 83 Gambar 3.0 Rangka Batang Kuda-kuda Utama.... 9 Gambar 3. Luasan Atap Kuda-kuda Utama.... 93 Gambar 3. Luasan Plafon Kuda-kuda Utama.... 95 Gambar 3.3 Pembebanan Kuda-kuda Utama Akibat Beban Mati.... 97 Gambar 3.4 Pembebanan Kuda-kuda Utama Akibat Beban Angin... 03 Gambar 3.5 Rangka Batang Kuda-kuda Utama... 3 Gambar 3.6 Luasan Atap Kuda-kuda Utama... 5 Gambar 3.7 Luasan Plafon Kuda-kuda Utama... 8 Gambar 3.8 Pembebanan Kuda-kuda Utama akibat Beban Mati... Gambar 3.9 Pembebanan Kuda-kuda commit Utama to user akibat Beban Angin... 7 xv

Gambar 4. Tampak Atas... 38 Gambar 4. Detail Tangga.... 39 Gambar 4.3 Tebal Eqivalen.... 40 Gambar 4.4 Rencana Tumpuan Tangga.... 4 Gambar 4.5 Rencana Balok Bordes.... 45 Gambar 4.6 Pondasi Tangga.... 49 Gambar 5. Denah Plat lantai... 53 Gambar 5. Plat Tipe A... 54 Gambar 5.3 Plat Tipe B... 55 Gambar 5.4 Plat Tipe C... 55 Gambar 5.5 Plat Tipe D... 56 Gambar 5.6. Perencanaan Tinggi Efektif... 57 Gambar 6. Area Pembebanan Balok Anak... 63 Gambar 6. Lebar Equivalen Balok Anak as A-A... 65 Gambar 6.3 Lebar Equivalen Balok Anak as B-B... 66 Gambar 6.4 Lebar Equivalen Balok Anak as C-C... 67 Gambar 6.5 Lebar Equivalen Balok Anak as D-D... 68 Gambar 6.6 Lebar Equivalen Balok Anak as E-E... 69 Gambar 7. Denah Portal Lantai.... 76 Gambar 7. Denah Portal Lantai.... 77 Gambar 7.3 Daerah Pembebanan Lantai.... 80 Gambar 7.4 Daerah Pembebanan Lantai.... 80 Gambar 7.5 Bidang Momen Ringbalk.... 0 Gambar 7.6 Bidang Geser Ringbalk.... 0 Gambar 7.7 Bidang Momen Balok Portal Memanjang... 07 Gambar 7.8 Bidang Geser Balok Portal Memanjang... 08 Gambar 7.9 Bidang Momen Balok Portal Melintang... 4 Gambar 7.0 Bidang Geser Balok Portal Melintang... 4 Gambar 7. Bidang Momen Sloof... Gambar 7. Bidang Geser Sloof.... 3 Gambar 8. Data Perencanaan... 8 xvi

DAFTAR TABEL Hal Tabel. Koefisien Reduksi Beban hidup... 6 Tabel. Faktor Pembebanan U... 8 Tabel.3 Faktor Reduksi Kekuatan ø... 9 Tabel 3. Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording... 3 Tabel 3. Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-kuda... 5 Tabel 3.3 Rekapitulasi Beban Mati... 39 Tabel 3.4 Perhitungan Beban Angin... 4 Tabel 3.5 Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-Kuda... 4 Tabel 3.6 Rekapitulasi Perencanaan Profil Setengah Kuda-Kuda... 47 Tabel 3.7 Perhitungan Panjang Batang Jurai... 49 Tabel 3.8 Rekapitulasi Pembebanan Jurai... 6 Tabel 3.9 Perhitungan Beban Angin... 64 Tabel 3.0 Rekapitulasi Gaya Batang Jurai... 65 Tabel 3. Rekapitulasi Perencanaan Profil Jurai... 70 Tabel 3. Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Trapesium... 7 Tabel 3.3 Rekapitulasi Pembebanan Kuda-kuda Trapesium... 8 Tabel 3.4 Perhitungan Beban Angin Kuda-kuda Trapesium... 84 Tabel 3.5 Rekapitulasi Gaya Batang pada Kuda-kuda Trapesium... 84 Tabel 3.6 Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Trapesium... 90 Tabel 3.7 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Utama... 9 Tabel 3.8 Rekapitulasi Beban Mati Kuda-kuda Utama...... 0 Tabel 3.9 Perhitungan Beban Angin Kuda-kuda Utama... 05 Tabel 3.0 Rekapitulasi Gaya Batang pada Kuda-kuda Utama... 05 Tabel 3. Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama... Tabel 3. Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Utama... 3 Tabel 3.3 Rekapitulasi Beban Mati Kuda-kuda Utama... 6 Tabel 3.4 Perhitungan Beban Angin Kuda-kuda Utama... 9 Tabel 3.5 Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-kuda Utama... 9 Tabel 3.6 Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama... 35 xvii

Tabel 5. Perhitungan Plat Lantai... 57 Tabel 5. Penulangan Plat Lantai... 6 Tabel 6. Hitungan Lebar Equivalen... 64 Tabel 6. Rekapitulasi Penulangan Balok Anak... 75 Tabel 7. Hitungan Lebar Equivalen... 79 Tabel 7. Distribusi Beban Geser Dasar Nominal... 99 Tabel 7.3 Distribusi Beban Geser Dasar Nominal Arah Utara-Selatan... 00 Tabel 7.4 Distribusi Beban Geser Dasar Nominal Arah Barat-Timur... 00 Tabel 9. Rencana Anggaran Biaya... 4 xviii

DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL A = Luas penampang batang baja (cm ) B = Luas penampang (m ) AS = Luas tulangan tekan (mm ) AS = Luas tulangan tarik (mm ) B = Lebar penampang balok (mm) C = Baja Profil Canal D = Diameter tulangan (mm) Def = Tinggi efektif (mm) E = Modulus elastisitas(m) e = Eksentrisitas (m) F c = Kuat tekan beton yang disyaratkan (Mpa) Fy = Kuat leleh yang disyaratkan (Mpa) g = Percepatan grafitasi (m/dt) h = Tinggi total komponen struktur (cm) H = Tebal lapisan tanah (m) I = Momen Inersia (mm ) L = Panjang batang kuda-kuda (m) M = Harga momen (kgm) Mu = Momen berfaktor (kgm) N = Gaya tekan normal (kg) Nu = Beban aksial berfaktor P = Gaya batang pada baja (kg) q = Beban merata (kg/m) q = Tekanan pada pondasi ( kg/m) S = Spasi dari tulangan (mm) Vu = Gaya geser berfaktor (kg) W = Beban Angin (kg) Z = Lendutan yang terjadi pada baja (cm) = Diameter tulangan baja (mm) = Faktor reduksi untuk beton xix xix

= Ratio tulangan tarik (As/bd) = Tegangan yang terjadi (kg/cm 3 ) = Faktor penampang xx

xxi

Tugas Akhir BAB PENDAHULUAN.. Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia teknik sipil menuntut bangsa Indonesia untuk dapat menghadapi segala kemajuan dan tantangan. Hal itu dapat terpenuhi apabila sumber daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia memiliki kualitas pendidikan yang tinggi, karena pendidikan merupakan sarana utama bagi kita untuk semakin siap menghadapi perkembangan ini. Bangsa Indonesia telah menyediakan berbagai sarana guna memenuhi sumber daya manusia yang berkualitas. Program D3 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan dalam merealisasikan hal tersebut memberikan Tugas Akhir sebuah perencanaan gedung bertingkat dengan maksud agar menghasilkan tenaga yang bersumber daya dan mampu bersaing dalam dunia kerja... Rumusan Masalah Masalah-masalah yang akan dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Bagaimana mengetahui konsep-konsep dasar berdasarkan data-data yang diperoleh untuk merencanakan suatu bangunan. b. Bagaimana melakukan perhitungan struktur dengan tingkat keamanan yang memadai..3. Maksud dan Tujuan Teknisi yang berkualitas sangat diperlukan dalam menghadapi pesatnya perkembangan jaman yang semakin modern dan berteknologi, serta derasnya arus globalisasi saat ini. Khususnya commit dalam to bidang user teknik sipil, sangat diperlukan BAB Pendahuluan

Tugas Akhir teknisi-teknisi yang menguasai ilmu dan keterampilan dalam bidangnya. Program D3 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai lembaga pendidikan bertujuan untuk menghasilkan ahli teknik yang berkualitas, bertanggungjawab, kreatif dalam menghadapi masa depan serta dapat mensukseskan pembangunan nasional di Indonesia. Program D3 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret memberikan tugas akhir dengan maksud dan tujuan : a. Mahasiswa dapat merencanakan suatu konstruksi bangunan yang sederhana sampai bangunan bertingkat. b. Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan, pengertian dan pengalaman dalam merencanakan struktur gedung. c. Mahasiswa dapat mengembangkan daya pikirnya dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam perencanaan struktur gedung..4. Metode Perencanaan Metode perencanaan yang digunakan untuk pembahasan tugas akhir ini meliputi: a. Sistem struktur. b. Sistem pembebanan. c. Perencanaan analisa struktur. d. Perencanaan analisa tampang. e. Penyajian gambar arsitektur dan gambar struktur. f. Perencanaan anggaran biaya..5. Kriteria Perencanaan a. Spesifikasi Bangunan ) Fungsi Bangunan : Swalayan ) Luas Bangunan : 3400 m 3) Jumlah Lantai commit : to user 3 lantai. BAB Pendahuluan

Tugas Akhir 3 4) Tinggi Tiap Lantai : 5,0 m. 5) Konstruksi Atap : Rangka kuda-kuda baja. 6) Penutup Atap : Genting. 7) Pondasi : Foot Plat. b. Spesifikasi Bahan ) Mutu Baja Profil : BJ 37. ) Mutu Beton (f c) : 5 MPa. 3) Mutu Baja Tulangan (fy) : Polos : 40 MPa. Ulir : 30 MPa..6. Peraturan-Peraturan Yang Berlaku a. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI 03-79- 00). b. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-847- 00). c. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-77- 989). d. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI 03-76-00). BAB Pendahuluan

Tugas Akhir BAB DASAR TEORI.. Dasar Perencanaan... Jenis Pembebanan Struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun beban khusus yang bekerja pada struktur bangunan tersebut, diperlukan dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat Beban-beban yang bekerja pada struktur dihitung menurut Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung SNI 03-77-989, beban-beban tersebut adalah : a. Beban Mati (qd) Beban mati adalah berat dari semua bagian suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian tak terpisahkan dari gedung itu. Perencanaan beban mati yang terdiri dari berat sendiri bahan bangunan dan komponen pada gedung ini adalah : ) Bahan Bangunan : a) Beton Bertulang... 400 kg/m 3 b) Pasir (jenuh air)... 800 kg/m 3 ) Komponen Gedung : a) Langit langit dan dinding (termasuk rusuk rusuknya, tanpa penggantung langit-langit atau pengaku),terdiri dari : ). semen asbes (eternit) dengan tebal maksimum 4mm... kg/m ). kaca dengan tebal 3-4 mm... 0 kg/m b) Penutup atap genteng dengan commit reng dan to user usuk... 50 kg/m BAB Dasar Teori 4

Tugas Akhir 5 c) Penutup lantai dari ubin semen portland, teraso dan beton (tanpa adukan) per cm tebal... 4 kg/m d) Adukan semen per cm tebal... kg/m b. Beban Hidup (ql) Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan pembebanan lantai dan atap tersebut. Khususnya pada atap, beban hidup dapat termasuk beban yang berasal dari air hujan. Beban hidup yang bekerja pada bangunan ini disesuaikan dengan rencana fungsi bangunan tersebut. Beban hidup untuk bangunan ini terdiri dari : ) Beban atap... 00 kg/m ) Beban tangga dan bordes... 00 kg/m 3) Beban lantai... 50 kg/m Berhubung peluang untuk terjadi beban hidup penuh yang membebani semua bagian dan semua unsur struktur pemikul secara serempak selama unsur gedung tersebut adalah sangat kecil, maka pada perencanaan balok induk dan portal dari sistem pemikul beban dari suatu struktur gedung, beban hidupnya dikalikan dengan suatu koefisien reduksi yang nilainya tergantung pada penggunaan gedung yang ditinjau, seperti diperlihatkan pada Tabel.. BAB Dasar Teori

Tugas Akhir 6 Tabel.. Koefisien reduksi beban hidup Penggunaan Gedung PERUMAHAN/PENGHUNIAN : Rumah tinggal, hotel, rumah sakit PERDAGANGAN : Toko,toserba,pasar GANG DAN TANGGA : Perumahan / penghunian Pendidikan, kantor Pertemuan umum, perdagangan dan penyimpanan, industri, tempat kendaraan Sumber : SNI 03-77-989 Koefisien Beban Hidup untuk Perencanaan Balok Induk 0,75 0,80 0,75 0,75 0,90 c. Beban Angin (W) Beban Angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara. Beban Angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan negatif (hisapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau. Besarnya tekanan positif dan negatif yang dinyatakan dalam kg/m ini ditentukan dengan mengalikan tekanan tiup dengan koefisien koefisien angin. Tekan tiup harus diambil minimum 5 kg/m, kecuali untuk daerah di laut dan di tepi laut sampai sejauh 5 km dari tepi pantai. Pada daerah tersebut tekanan hisap diambil minimum 40 kg/m. Koefisien angin untuk gedung tertutup : ) Dinding Vertikal a) Di pihak angin... + 0,9 BAB Dasar Teori

Tugas Akhir 7 b) Di belakang angin... - 0,4 ) Atap segitiga dengan sudut kemiringan a) Di pihak angin : < 65... 0,0-0,4 65 < < 90... + 0,9 b) Di belakang angin, untuk semua...- 0,4 d. Beban Gempa (E) Beban gampa adalah semua beban statik equivalen yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa itu (SNI 03-76-00).... Sistem Kerjanya Beban Bekerjanya beban untuk bangunan bertingkat berlaku sistem gravitasi, yaitu elemen struktur yang berada di atas akan membebani elemen struktur di bawahnya, atau dengan kata lain elemen struktur yang mempunyai kekuatan lebih besar akan menahan atau memikul elemen struktur yang mempunyai kekuatan lebih kecil. Dengan demikian sistem bekerjanya beban untuk elemen-elemen struktur gedung bertingkat secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut : Beban pelat lantai didistribusikan terhadap balok anak dan balok portal, beban balok portal didistribusikan ke kolom dan beban kolom kemudian diteruskan ke tanah dasar melalui pondasi. BAB Dasar Teori

Tugas Akhir 8..3. Provisi Keamanan Dalam pedoman beton SNI 03-847-00, struktur harus direncanakan untuk memiliki cadangan kekuatan untuk memikul beban yang lebih tinggi dari beban normal. Kapasitas cadangan ini mencakup faktor pembebanan (U), yaitu untuk memperhitungkan pelampauan beban dan faktor reduksi ( ), yaitu untuk memperhitungkan kurangnya mutu bahan di lapangan. Pelampauan beban dapat terjadi akibat perubahan dari penggunaan untuk apa struktur direncanakan dan penafsiran yang kurang tepat dalam memperhitungkan pembebanan. Kekurangan kekuatan dapat diakibatkan oleh variasi yang merugikan dari kekuatan bahan, pengerjaan, dimensi, pengendalian dan tingkat pengawasan. Faktor pembebanan U seperti diperlihatkan pada Tabel.. dan Faktor Reduksi Kekuatan pada Tabel.3. Tabel.. Faktor pembebanan U No. KOMBINASI BEBAN FAKTOR U.. D D, L, A, R,4 D, D +,6 L + 0,5 (A atau R) 3. D, L, W, A, R, D +,0 L,6 W + 0,5 (A atau R) 4. D, W 0,9 D,6 W 5. D, L, E, D +,0 L,0 E 6. D, L, W, E, D +,0 L,6 W,0 E 7. D, E 0,9 D,0 E Keterangan : D = Beban mati E = Beban gempa L = Beban hidup A = Beban atap W = Beban angin R = Beban air hujan BAB Dasar Teori

Tugas Akhir 9 Tabel.3. Faktor Reduksi Kekuatan No.. 3. 4. 5. 6. 7. GAYA Lentur tanpa beban aksial Aksial tekan dan aksial tarik dengan lentur Aksial tekan dan aksial tarik dengan lentur Komponen dengan tulangan spiral Komponen lain Geser dan torsi Tumpuan Beton Komponen struktur yang memikul gaya tarik a. Terhadap kuat tarik leleh b. Terhadap kuat tarik fraktur Komponen struktur yang memikul gaya tekan 0,80 0,80 0,70 0,65 0,75 0,65 0,9 0,75 0,85 Kandungan agregat kasar untuk beton struktural seringkali berisi agregat kasar berukuran diameter lebih dari cm, maka diperlukan adanya jarak tulangan minimum agar campuran beton basah dapat melewati tulangan baja tanpa terjadi pemisahan material sehingga timbul rongga - rongga pada beton. Sedang untuk melindungi dari karat dan kehilangan kekuatannya dalam kasus kebakaran, maka diperlukan adanya tebal selimut beton minimum. Persyaratan utama pada pedoman beton SNI 03-847-00 adalah sebagai berikut: a. Jarak bersih antara tulangan sejajar dalam lapis yang sama, tidak boleh kurang dari d b ataupun 5 mm, dimana d b adalah diameter tulangan. b. Jika tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis atau lebih, tulangan pada lapisan atas harus diletakkan tepat diatas tulangan di bawahnya dengan jarak bersih tidak boleh kurang dari 5 mm. Tebal selimut beton minimum untuk beton yang dicor setempat adalah: a. Pelat dan dinding = 0 mm BAB Dasar Teori

Tugas Akhir 0 b. Balok dan kolom = 40 mm c. Beton yang berhubungan langsung dengan tanah atau cuaca = 50 mm.. Perencanaan Atap a. Pembebanan Pada perencanaan atap ini, beban yang bekerja adalah : ) Beban mati ) Beban hidup 3) Beban angin b. Asumsi Perletakan ) Tumpuan sebelah kiri adalah sendi. ) Tumpuan sebelah kanan adalah rol. c. Analisa struktur menggunakan program SAP 000. d. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-79-00. e. Perhitungan dimensi profil kuda-kuda. ) Batang tarik Ag perlu = P mak Fy An perlu = 0,85.Ag An = Ag-dt L = Panjang sambungan dalam arah gaya tarik x Y Yp U x L Ae = U.An Cek kekuatan nominal : Kondisi leleh Pn 0,9. Ag. Fy BAB Dasar Teori

Tugas Akhir Kondisi fraktur Pn 0,75. Ag. Fu Pn P. (aman) ) Batang tekan Periksa kelangsingan penampang : b tw 300 Fy c K. l r Fy E Apabila = λc 0,5 ω = 0,5 < λs <, ω,43,6-0,67λc λs, ω,5. s Pn. Ag. Fcr Ag f y Pu P n. (aman).3. Perencanaan Tangga a. Pembebanan : ) Beban mati ) Beban hidup : 300 kg/m b. Asumsi Perletakan )Tumpuan bawah adalah jepit. )Tumpuan tengah adalah sendi. 3)Tumpuan atas adalah jepit. c. Analisa struktur menggunakan program SAP 000. BAB Dasar Teori

Tugas Akhir d. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-847-00. e. Perhitungan untuk penulangan tangga Mn = Mu Dimana = 0,8 m fy f 0,85. ' c Mn Rn b.d = m.m.rn fy b = 0,85.fc. fy. 600 600 fy max = 0,75. b min < < maks tulangan tunggal < min dipakai min = 0,005 As = ada. b. d.4. Perencanaan Plat Lantai a. Pembebanan : ) Beban mati ) Beban hidup : 50 kg/m b. Asumsi Perletakan : jepit elastis dan jepit penuh c. Analisa struktur menggunakan program SAP 000. d. Analisa tampang menggunakan SNI 03-847-00. Pemasangan tulangan lentur disyaratkan sebagai berikut : ) Jarak minimum tulangan sengkang 5 mm ) Jarak maksimum tulangan sengkang 40 atau h BAB Dasar Teori

Tugas Akhir 3 Penulangan lentur dihitung analisa tulangan tunggal dengan langkah-langkah sebagai berikut : M n M dimana, 0, 80 u f y m = 0,85xf ' M Rn = n bxd c = m.m.rn fy b = 0,85.fc. fy. 600 600 fy max = 0,75. b min < < maks tulangan tunggal < min dipakai min = 0,005 As = ada. b. d Luas tampang tulangan As = Jumlah tulangan x Luas.5. Perencanaan Balok Anak a. Pembebanan : ) Beban mati ) Beban hidup : 50 kg/m b. Asumsi Perletakan : jepit jepit c. Analisa struktur menggunakan program SAP 000. d. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-847-00. Perhitungan tulangan lentur : BAB Dasar Teori

Tugas Akhir 4 M n M u dimana, 0, 80 f y m = 0,85xf ' M Rn = n bxd c = m.m.rn fy b = 0,85.fc. fy. 600 600 fy max = 0,75. b min =,4/fy min < < maks tulangan tunggal < min dipakai min Perhitungan tulangan geser : 0,60 V c = 6 x Vc=0,6 x Vc f ' cxbxd Φ.Vc Vu 3 Φ Vc (perlu tulangan geser) Vu < Vc < 3 Ø Vc (tidak perlu tulangan geser) Vs perlu = Vu Vc (pilih tulangan terpasang) Vs ada = ( Av. fy. d) s (pakai Vs perlu) BAB Dasar Teori

Tugas Akhir 5.6. Perencanaan Portal a. Pembebanan : ) Beban mati ) Beban hidup : 00 kg/m b. Asumsi Perletakan ) Jepit pada kaki portal. ) Bebas pada titik yang lain c. Analisa struktur menggunakan program SAP 000. Perhitungan tulangan lentur : M n M u dimana, 0, 80 f y m = 0,85xf ' M Rn = n bxd c = m.m.rn fy b = 0,85.fc. fy. 600 600 fy max = 0,75. min =,4/fy b min < < maks tulangan tunggal < min dipakai min Perhitungan tulangan geser : 0,60 V c = 6 x Vc=0,6 x Vc f ' cxbxd BAB Dasar Teori

Tugas Akhir 6 Φ.Vc Vu 3 Φ Vc (perlu tulangan geser) Vu < Vc < 3 Ø Vc (tidak perlu tulangan geser) Vs perlu = Vu Vc (pilih tulangan terpasang) ( Av. fy. d) Vs ada = s (pakai Vs perlu).7. Perencanaan Pondasi a. Pembebanan : Beban aksial dan momen dari analisa struktur portal akibat beban mati dan beban hidup. b. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-847-00. Perhitungan kapasitas dukung pondasi : yang terjadi = Vtot A Mtot.b.L 6 = σ tan ahterjadi < ijin tanah...(dianggap aman) Perhitungan tulangan lentur Mu = ½. qu. t f y m = 0,85xf ' M Rn = n bxd c = m.m.rn fy 0,85.fc b =. fy 600. commit 600 to fy user BAB Dasar Teori

Tugas Akhir 7 max = 0,75. b min < < maks tulangan tunggal < min dipakai min = 0,0036 As = ada. b. d Luas tampang tulangan As = xbxd Perhitungan tulangan geser : Vu = x A efektif 0,60 V c = x f ' cxbxd 6 Vc = 0,6 x Vc Φ.Vc Vu 3 Φ Vc (perlu tulangan geser) Vu < Vc < 3 Ø Vc (tidak perlu tulangan geser) Vs perlu = Vu Vc (pilih tulangan terpasang) Vs ada = ( Av. fy. d) s (pakai Vs perlu) BAB Dasar Teori

Tugas akhir BAB 3 PERENCANAAN ATAP 3.. Rencana Atap Rencana atap dapat dilihat pada Gambar 3.. Gambar 3.. Rencana Atap Keterangan : KU = Kuda-kuda utama G = Gording KT = Kuda-kuda trapesium N = Nok SK = Setengah kuda-kuda JR = Jurai 3... Dasar Perencanaan Data yang digunakan untuk perhitungan rencana atap adalah sebagai berikut : a. Bentuk rangka kuda-kuda commit : seperti to user Gambar 3.. BAB 3 Perencanaan Atap 8

Tugas akhir 9 b. Jarak antar kuda-kuda : 5,0 m c. Kemiringan atap ( ) : 3 o d. Bahan gording : baja profil lip channels in front to front arrangement ( ) e. Bahan rangka kuda-kuda : baja profil double siku sama kaki ( ) f. Bahan penutup atap : genteng tanah liat g. Alat sambung : baut-mur. h. Jarak antar gording :,454 m i. Bentuk atap : limasan j. Mutu baja profil : Bj-37 ijin = 600 kg/cm Leleh = 400 kg/cm (SNI 03 79-00) 3.. Perencanaan Gording 3... Perencanaan Pembebanan Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil lip channels in front to front arrangement ( ) 5 x 00 x 0 x 3, pada perencanaan kuda- kuda dengan data sebagai berikut : BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 0 a. Berat gording =,3 kg/m. b. I x = 36 cm 4. c. I y = 5 cm 4. d. h = 5 mm e. b = 00 mm f. t s = 3, mm g. t b = 3, mm h. W x = 58 cm 3. i. W y = 45 cm 3 Pembebanan berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (SNI 03-77-989), sebagai berikut : a. Berat penutup atap = 50 kg/m. b. Beban angin = 5 kg/m. c. Berat hidup (pekerja) = 00 kg. d. Berat penggantung dan plafond = 8 kg/m 3... Perhitungan Pembebanan a. Beban Mati (titik) Beban mati (titik) dapat dilihat pada Gambar 3.. y x q x P q y Gambar 3.. Beban mati Berat gording =,3 kg/m Berat penutup atap = (,454 x 50 ) =,7 kg/m Berat plafon = (,0833 x 8 ) 37,50 kg/m q = 60, kg/m + BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir q x = q sin = 60, x sin 3 = 84,90 kg/m. q y = q cos = 60, x cos 3 = 35,87 kg/m. M x = / 8. q y. L = / 8 x 35,87x ( 5 ) = 44,59 kgm. M y = / 8. q x. L = / 8 x 84,90 x ( 5 ) = 65,3 kgm. b. Beban hidup Beban hidup dapat dilihat pada Gambar 3.3. y x P x P P y Gambar 3.3. Beban hidup P diambil sebesar 00 kg. P x = P sin = 00 x sin 3 = 5,99 kg. P y = P cos = 00 x cos 3 = 84,80 kg. M x = / 4. P y. L = / 4 x 84,80 x 5 = 06 kgm. M y = / 4. P x. L = / 4 x 5,99 x 5 = 66,4 kgm. c. c. Beban angin Beban angin dapat dilihat pada Gambar 3.4. TEKAN HISAP Gambar 3.4. Beban angin BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir Beban angin kondisi normal, minimum = 5 kg/m (SNI 03-77-989) Koefisien kemiringan atap ( ) = 3. Koefisien angin tekan = (0,0 0,4) = (0,0.3 0,4) = 0,4. Koefisien angin hisap = 0,4 Beban angin :. Angin tekan (W ) = koef. Angin tekan x beban angin x / x (s +s ) = 0,4 x 5 x ½ x (,454+,454) = 4,73 kg/m.. Angin hisap (W ) = koef. Angin hisap x beban angin x / x (s +s ) = 0,4 x 5 x ½ x (,454+,454) = -4,54 kg/m. Beban yang bekerja pada sumbu x, maka hanya ada harga M x :. M x (tekan) = / 8. W. L = / 8 x 4,73x (5) = 46,03 kgm.. M x (hisap) = / 8. W. L = / 8 x -4,54 x (5) = -76,69 kgm. Kombinasi =,D +,6L ± 0,8w. M x M x (max) =,D +,6L + 0,8w =,(44,59) +,6(06) + 0,8(46,03) = 75,93 kgm M x (min) =,D +,6L - 0,8W =,(44,59) +,6(06) - 0,8(46,03) = 64,8 kgm. M y M x (max) = M x (min) =,(65,3) +,6(66,4) = 44,36 kgm Kombinasi gaya dalam pada gording dapat dilihat pada Gambar 3.. BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 3 Tabel 3.. Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording Momen Beban Mati Beban Hidup Beban Angin Kombinasi Tekan Hisap Maksimum Minimum Mx (kgm) 44,59 06 46,03-76,69 75,93 64,8 My (kgm) 65,3 66,4 - - 44,36 44,36 3..3. Kontrol Tahanan Momen Kontrol terhadap momen maksimum Mx = 75,93 kgm = 7593 kgmm My = 44,36 kgm = 4436 kgmm Cek tahanan momen lentur = Mx Zx My Zy 7593 58 4436 45 =553,36 kg/cm < ijin = 600 kg/cm.. aman 3..4. Kontrol Terhadap Lendutan Di coba profil : 5 x 00 x 0 x 3, E =, x 0 6 kg/cm Ix = 36 cm 4 Iy = 5 cm 4 qx qy Px Py = 0,85 kg/cm =,36 kg/cm = 5,99 kg = 84,80 kg Zijin 80 500,78 cm BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 4 4 5. qx. L Zx = 384. E. Iy 3 Px. L 48. E. Iy 4 5.0,85(500) = 6 384.,.0.5 3 5,99.500 6 48.,.0.5 =,76 cm Zy = 4 5. qy. l 384. E. Ix 3 Py. L 48. E. Ix = 4 5.,36.(500) 6 384.,.0.36 3 84,80.(500) 6 48.,.0.36 =,75 cm Z = Zx Zy = (,76) (,75),40 cm Z Z ijin,40 cm,78 cm aman Jadi, baja profil lip channels in front to front arrangement ( ) dengan dimensi 5 x 00 x 0 x 3, aman dan mampu menerima beban apabila digunakan untuk gording. 3.3. Perencanaan Setengah Kuda-kuda Perencanaan setengah kuda-kuda seperti terlihat pada Gambar 3.5. BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 5 Gambar 3.5. Rangka Batang Setengah Kuda- kuda 3.3.. Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-kuda Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam Tabel 3.. dibawah ini : Tabel 3.. Perhitungan Panjang Batang Pada Setengah Kuda-kuda Nomor batang Panjang (m) Nomor batang Panjang (m),564 3 0,7406,564 4,094 3,564 5,48 4,564 6,793 5,564 7,7 6,0833 8,6670 7,454 9,965 8,454 0 3,84 9,454 3,708 0,454 5,467,454 3 5,000,454 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 6 3.3.. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda Luasan atap setengah kuda-kuda seperti terlihat pada Gambar 3.6. L L L U R U Gambar 3.6. Luasan Atap Setengah Kuda-kuda Panjang atap ab =, 454 Panjang atap ac =,454 m Panjang atap ad =,7 +,454 = 3,683 m Panjang atap ae =,7 + 3,683 = 4,9084 m Panjang atap af =,7 + 4,9084 = 6,355 m Panjang atap ag =,7 + 6,355 = 7,366 m Panjang atap ah =,7 + 7,366 = 8,5897 m Panjang atap ai =,7 + 8,5897 = 9,868 m Panjang atap aj =,7 + 9,868 =,0439 m Panjang atap ak =,7 +,0439=,7 m Panjang atap al =,7 +,7 = 3,498 m Panjang atap am =,7 + 3,498 = 4,75 m BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 7 Panjang atap m n =,780 Panjang atap an = 4,75 +,780 = 5,903 m Panjang atap n l =,7 +,780 =,405 m Panjang atap l j = j h = h f = f d = d b = ac =,454 Panjang atap nn = 3,688 m Panjang atap mm am' xnn' ' 4,75x3,688 = =,693 m an' 5,903 Panjang atap ll = Panjang atap kk = Panjang atap jj = Panjang atap ii = Panjang atap hh = Panjang atap gg = Panjang atap ff = Panjang atap ee = Panjang atap dd = Panjang atap cc = Panjang atap bb = al' xnn' ' an' ak' xnn' ' an' aj' xnn' ' an' ai' xnn' ' an' ah' xnn' ' an' ag' xnn' ' an' af ' xnn' ' an' ae' xnn' ' an' ad' xnn' ' an' ac' xnn' ' an' ab' xnn' ' an' 3,498x3,688 =,5676 m 5,903,7x3,688 = 0,566 m 5,903,0439 x3,688 = 9,4644 m 5,903 9,868x3,688 = 8,48 m 5,903 8,5897x3,688 = 7,36 m 5,903 7,366x3,688 = 6,3096 m 5,903 6,355 x3,688 = 5,580 m 5,903 4,9084x3,688 = 4,064 m 5,903 3,683x3,688 = 3,548 m 5,903,454x3,688 =,03 m 5,903,7x 3,688 =,056 m 5,903 ll' nn' a. Luas atap ll n n = commit. n' l' to user BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 8 =,5676 3,688., 405 = 30,999 m b. Luas atap jj l l = jj' ' ll' '. l' j' = 9,4644,5676., 454 = 5,8084 m c. Luas atap hh j j = hh' ' jj' '. j' h' = 7,36 9,4644., 454 = 0,6467 m d. Luas atap ff h h = ff '' hh' '. h' f ' = 5,580 7,36., 454 = 5,4850 m e. Luas atap dd f f = dd' ' ff ''. f ' d' = 3,548 5,580., 454 = 0,333 m f. Luas atap bb d d = bb' ' dd' '. d' b' =,056 3,548., 454 = 5,67 m g. Luas atap abb =. bb ''. ab' BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 9 =.,056., 7 = 0,645 m Luasan plafond setengah kuda-kuda seperti terlihat pada Gambar 3.7. L L L U R U Gambar 3.7. Luasan Plafon Setengah Kuda-Kuda Panjang plafon ab = /.,0833 =,0465 Panjang plafon ac =,8033 Panjang plafon ad =,0465 +,8033 = 3,495 m Panjang plafon ae =,0465 + 3,495 = 4,666 m Panjang plafon af =,0465 + 4,666 = 5,085 m Panjang plafon ag =,0465 + 5,085 = 6,499 m Panjang plafon ah =,0465 + 6,499 = 7,955 m Panjang plafon ai =,0465 + 7,955 = 8,333 m Panjang plafon aj =,0465 + 8,333 = 9,37485 m Panjang plafon ak =,0465 + 9,37485 = 0,465 m Panjang plafon al =,0465 + 0,465 =,4585 m Panjang plafon am =,0465 +,4585 =,4998 m BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 30 Panjang plafon m n = m Panjang plafon an =,4998 + = 3,4998 m Panjang plafon n l =,0465 + =,0456 m Panjang plafon p j =j h = h f = f d = d b = a c =,0833 m Panjang plafon nn =3,688 m am' xnn' ',4998x3,688 Panjang plafon mm = =,693 m an' 3,4999 Panjang plafon ll = Panjang plafon kk = Panjang plafon jj = Panjang plafon ii = Panjang plafon hh = Panjang plafon gg = Panjang plafon ff = Panjang plafon ee = Panjang plafon dd = Panjang plafon cc = Panjang plafon bb = at' xnn' ' an' ak' xnn' ' an' aj' xnn' ' an' ai' xnn' ' an' ah' xnn' ' an' ag' xnn' ' an' af ' xnn' ' an' ae' xnn' ' an' ad' xnn' ' an' ac' xnn' ' an' ab' xnn' ' an',4585x3,688 =,5676 m 3,4999 0,465x3,688 = 0,560 m 3,4999 9,37485x3,688 = 9,4644 m 3,4999 8,333x3,688 = 8,48 m 3,4999 7,955x3,688 = 7,36 m 3,4999 6,499x3,688 = 6,3096 m 3,4999 5,085x3,688 = 5,580 m 3,4999 4,666 x3,688 = 4,064 m 3,4999 3,495x3,688 = 3,548 m 3,4999,0833x3,688 =,03 m 3,4999,046 x3,688 =,056 m 3,4999 ll' ' nn' ' a. Luas plafon ll n n = commit to. nuser ' l' BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 3 =,5676 3,688., 0465 = 5,7 m b. Luas plafon jj l l = jj' ' ll' '. l' j' = 9,4644,5676., 0833 =,9080 m c. Luas plafon hh j j = hh' ' jj' '. j' h' = 7,36 9,4644., 0833 = 7,564 m d. Luas plafon ff h h = ff '' hh' '. h' f ' = 5,580 7,36., 0833 = 3,448 m e. Luas plafon dd f f = dd' ' ff ''. f ' d' = 3,548 5,580., 0833 = 8,763 m f. Luas plafon bb d d = bb' ' dd' '. d' b' =,056 3,548., 0833 = 4,386 m g. Luas plafon abb =. bb ''. ab BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 3 =.,056., 0465 = 0,5477 m 3.3.3. Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda Data-data pembebanan : Berat gording =,3 kg/m Berat penutup atap = 50 kg/m Berat plafon dan penggantung = 8 kg/m Berat profil kuda-kuda = 7,38 kg/m Hujan = (40-0,8 γ) = 4,4 kg/m Pembebanan setengah kuda-kuda akibat beban mati seperti terlihat pada Gambar 3.8. Gambar 3.8. Pembebanan Setengah Kuda-kuda Akibat Beban Mati BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 33 a. Beban Mati Beban P Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording mm =,3 x,693 = 55,74 kg Beban atap = Luas atap ll n n x Berat atap = 30,999 x 50 = 54,995 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( + 7) x berat profil kuda kuda = ½ x (,454 +,564) x 7,38 = 7,03 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 7,03 = 5,04 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 7,03 =,70 kg Beban plafon = Luas plafon ll n n x berat plafon = 5,7 x 8 = 46,9798 kg Beban P Beban gording Beban atap Beban kuda-kuda = Berat profil gording x Panjang Gording kk =,3 x 0,560 = 9,3468 kg = Luas atap jj l l x berat atap = 5,8084 x 50 = 90,4 kg = ½ x Btg (7 + 8 + 3 + 4) x berat profil kuda kuda = ½ x (,454 +,454 + 0,7406 +,094) x 7,38 = 8,56 kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 34 Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 8,56 = 8,569 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 8,56 =,856 kg Beban P 3 Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording ii =,3 x 8,48 = 03,4774 kg Beban atap = Luas atap hh j j x berat atap = 0,6467 x 50 = 03,335 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg(8 +9 +5 + 6) x berat profil kuda kuda = ½ x (,454 +,454 +,48 +,793 ) x 7,38 = 3,988 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 3,988 = 3,99 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 3,988 = 9,596 kg Beban P 4 Beban gording Beban atap Beban kuda-kuda = Berat profil gording x Panjang Gording gg =,3 x 6,3096 = 77,608 kg = Luas atap ff h h x berat atap = 5,4850 x 50 = 774,5 kg = ½ x Btg(9+0 + 7+8) x berat profil kuda kuda = ½ x (,454+.454+,7+,6670) x 7,38 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 35 = 36,5 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 36,5 = 3,65 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 36,5 = 0,845 kg Beban P 5 Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording ee =,3 x 4,064 = 5,7387 kg Beban atap = Luas atap dd f f x berat atap = 0,333 x 50 = 56,65 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg(0++9+0) x berat profil kuda - kuda = ½ x (,454+,454+,963+3,84) x 7,38 = 40,786 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 40,786 = 4,079 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 40,786 =,36 kg Beban P 6 Beban gording Beban atap Beban kuda-kuda = Berat profil gording x Panjang Gording cc =,3 x,03 = 5,8694 kg = Luas atap bb d d x berat atap = 5,67 x 50 = 58,085 kg =½xBtg(++)x berat profil kuda kuda BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 36 = ½ x (,454+,454+3,708) x 7,38 = 3,775 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 3,775 = 3,78 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 3,775 = 9,533 kg Beban P 7 Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording aa b b =,3 x 0,645 = 3,6 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg(++3) x berat profil kuda kuda = ½x (,454+5,467+5) x 7,38 = 47,494 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 47,494 = 4,749 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 47,494 = 4,48 kg Beban P 8 Beban atap = Luas atap jj l l x berat plafon =,9080 x 8 = 394,344 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg(++3) x berat profil kuda kuda = ½ x (,564+,564+0,7406) x 7,38 = 8,647 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 8,647 = 5,594 kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 37 Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 8,647 =,865 kg Beban P 9 Beban plafon = Luas plafon hh j j x berat plafon = 7,564 x 8 = 35,475 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg( + 3 + 4 + 5) x berat profil kuda kuda = ½ x (,564 +,564 +,094+,48) x 7,38 = 9,097 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 9,097 = 8,79 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 9,097 =,9 kg Beban P 0 Beban plafon = Luas plafon ff h h x berat plafon = 3,448 x 8 = 36,6064 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg(3+4+6+7) x berat profil kuda kuda = ½ x (,564 +,564 +,793+,7) x 7,38 = 3,53 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 3,53 = 9,757 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 3,53 = 3,5 kg Beban P Beban plafon = Luas plafon dd f f x berat plafon BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 38 = 8,763 x 8 = 57,7376 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg(4+5+8+9) x berat profil kuda kuda = ½ x (,564 +,564 +,6670+,963) x 7,38 = 36,686 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 36,686 =,006 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 36,686 = 3,669 kg Beban P Beban plafon = Luas plafon bb d d x berat plafon = 4,386 x 8 = 78,8688 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg(5+6+0++) x berat profil kuda kuda = ½ x (,564+,0833+3,84+3,708+5,467) x 7,38 = 6,039 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 6,039 = 8,3 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 6,039 = 6,04 kg Beban P 3 Beban plafon Beban kuda-kuda = Luas plafon abb x berat plafon = 0,5477 x 8 = 9,8586 kg = ½ x Btg(6+3) x berat profil kuda kuda = ½ x (,0833+5) x 7,38 = 6,37 kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 39 Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 6,37 = 7,84 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 6,37 =,64 kg Rekapitulasi beban mati disajikan dalam Tabel 3.3. dibawah ini : Tabel 3.3. Rekapitulasi Beban Mati Beban Beban Beban Input Beban Beban Beban Plat Beban Jumlah Kudakuda 000 SAP Atap gording Bracing Penyam Plafon Beban (kg) (kg) (kg) bung (kg) (kg) (kg) ( kg ) (kg) P 54,99 55,7 7,03,70 5,04 46,98 57,0 58 P 90,4 9,35 8,56,856 8,569-459,75 460 P3 03,34 03,48 3,988 3,99 9,596-80,60 8 P4 774,5 77,608 36,5 3,65 0,845-90,47 903 P5 56,7 5,738 40,786 4,079,36-65,0 66 P6 58,08 5,869 3,775 3,78 9,533-38,44 39 P7 3,6-47,494 4,749 4,48-98,75 99 P8 - - 8,647,865 5,594 397,34 40,45 4 P9 - - 9,097,9 8,79 35,47 356, 357 P0 - - 3,53 3,5 9,757 36,6 8,4 83 P - - 36,686 3,69,006 57,74 09,0 0 P - - 6,039 6,04 8,3 78,868 64,34 65 P3 - - 6,37,64 7,84 9,858 46,45 47 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 40 b. Beban Hidup Beban hidup yang bekerja pada P, P, P 3, P 4, P 5, P 7, P 8, P 9, P 0, P, P, P 3 =00 kg c. Beban Angin Perhitungan setengah kuda-kuda utama akibat beban angin seperti terlihat pada Gambar 3.9. Gambar 3.9. Pembebanan Setengah Kuda-kuda Utama Akibat Beban Angin Beban angin kondisi normal, minimum = 5 kg/m (SNI 03-77-989) Koefisien angin tekan = 0,0 0,40 = (0,0 x 3) 0,40 = 0,4. W = luas atap ll n n x koef. angin tekan x beban angin = 30,999 x 0,4 x 5 = 8,7994 kg. W = luas atap jj l l x koef. angin tekan x beban angin = 5,8084 x 0,4 x 5 = 54,8504 kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 4 3. W 3 = luas atap hh j j x koef. angin tekan x beban angin = 0,6467 x 0,4 x 5 = 3,880 kg 4. W 4 = luas atap ff h h x koef. angin tekan x beban angin = 5,4850 x 0,4 x 5 = 9,9 kg 5. W 5 = luas atap dd f f x koef. angin tekan x beban angin = 0,333 x 0,4 x 5 = 6,9398 kg 6. W 6 = luas atap bb d d x koef. angin tekan x beban angin = 5,67 x 0,4 x 5 = 30,970 kg 7. W 7 = luas atap abb x koef. angin tekan x beban angin = 0,645 x 0,4 x 5 = 3,87 kg Perhitungan beban angin disajikan dalam Tabel 3.4. dibawah ini : Tabel 3.4. Perhitungan Beban Angin Beban Beban Wx (Untuk Input Wy (Untuk Input Angin (kg) W.Cos (kg) SAP000) W.Sin (kg) SAP000) W 8,7994 54,746 55 96,3390 97 W 54,8504 3,306 3 8,058 83 W 3 3,880 05,0564 06 65,6465 66 W 4 9,9 78,79 79 49,348 50 W 5 6,9398 5,579 53 3,83 33 W 6 30,970 6,64 7 6,47 7 W 7 3,87 3,830 4,054 3 Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 000 diperoleh gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama seperti terlihat pada Tabel 3.5. BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 4 Tabel 3.5. Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-kuda Kombinasi Batang Tarik (+) ( kg ) Tekan (-) ( kg ) 6634,7 6639,9 3 880,80 4-637,76 5-3488,47 6-6783,07 7-756,64 8-39, 9 585,30 0 3840,5 6588,38 659,05 3 560,0 4-367,3 5 809,57 6-3550,8 7 703,64 8-3569,75 9 364,35 0-3567,4-577,6 788,85 3 0 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 43 3.3.4. Perencanaan Profil Setengah Kuda-kuda a. Perhitungan profil batang tarik P maks. = 6639,9 kg L =,564 m f y = 400 kg/cm f u = 3700 kg/cm Kondisi leleh P maks. =.f y.ag Ag P maks..f y 6639,9 0,9.400 3,07 cm Kondisi fraktur P maks. =.f u.ae P maks. =.f u.an.u (U = 0,75 didapat dari buku LRFD hal.39) An i min P maks..f. U L 40 u 6639,9 0,75.3700.0,75 5,64 40 0,90 cm 3,9 cm Dicoba, menggunakan baja profil 70.70.7 Dari tabel didapat Ag = 9,40 cm i =, cm Berdasarkan Ag kondisi leleh Ag = 3,07/ =,535 cm Berdasarkan Ag kondisi fraktur Diameter baut = /.,54 =,7 mm Diameter lubang =,7 + = 4,7 mm =,47 cm Ag = An + n.d.t = (3,9/) +.,47.0,7 =,64 cm BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 44 Ag yang menentukan =,64 cm Digunakan 70.70.7 maka, luas profil 9,40 >,64 ( aman ) inersia, > 0,90 ( aman ) b. Perhitungan profil batang tekan P maks. = 756,64 kg L =,454 m f y = 400 kg/cm f u = 3700 kg/cm Dicoba, menggunakan baja profil 70.70.7 Dari tabel didapat nilai nilai : Ag =. 9,40 = 8,8 cm r b t =, cm =, mm = 70 mm = 7 mm Periksa kelangsingan penampang : b 00 70 00 = = 0,90 t 7 40 f y f y λ c kl r E.(454,), 3,4 40 x,x 0 5 =,5 Karena c >, maka : =,5. c =,5.,5 =,95 f P n = Ag.f cr = Ag y 40 = 880. commit = 3384,6,95 to user N = 338,46 kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 45 P max P n 756,64 0,85x338,46 0,38 <... ( aman ) 3.3.5. Perhitungan Alat Sambung a. Batang Tekan Digunakan alat sambung baut-mur Diameter baut ( ) =,7 mm =,7 cm Diamater lubang =,47 cm Tebal pelat sambung ( ) = 0,65. d = 0,65.,7 = 0,794 cm Menggunakan tebal plat 0,80 cm. Tegangan tumpu penyambung Rn = (,4xf u xdt) = 0,75(,4x 3700x,7x0,8) = 6766,56 kg/baut. Tegangan geser penyambung Rn = b nx0, 5xf u xa n = x 0,5x850 x(0,5x3,4x(,7) ) = 0445,544 kg/baut 3. Tegangan tarik penyambung Rn = 0,75xf b u xa n = 0,75x850x (0,5x 3,4x(,7) ) = 7834,58 kg/baut P yang menentukan adalah P tumpu = 6766,56 kg Perhitungan jumlah baut-mur : n P P maks. tumpu 756,64 6766,56, ~ buah baut BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 46 Digunakan : buah baut Perhitungan jarak antar baut (SNI Pasal 3.4) :.,5d S 3d Diambil, S =,5 d b =,5.,7 = 3,75 cm = 3 cm.,5 d S 7d Diambil, S =,5 d b =,5.,7 =,905 cm = cm b. Batang tarik Digunakan alat sambung baut-mur Diameter baut ( ) =,7 mm =,7 cm Diamater lubang =,47 cm Tebal pelat sambung ( ) = 0,65. d = 0,65.,7 = 0,794 cm Menggunakan tebal plat 0,80 cm. Tegangan tumpu penyambung Rn = (,4xf u xdt) = 0,75(,4x 3700x,7x0,8) = 6766,56 kg/baut. Tegangan geser penyambung Rn = b nx0, 5xf u xa b = x 0,5x850 x(0,5x3,4x(,7) ) = 0445,544 kg/baut 3. Tegangan tarik penyambung Rn = 0,75xf u xab b = 0,75x850x (0,5x commit 3,4x(,7) to user ) BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 47 = 7834,58 kg/baut P yang menentukan adalah P tumpu = 6766,56 kg Perhitungan jumlah baut-mur : n P P maks. tumpu 6639,9 6766,56 Digunakan : buah baut 0,98 ~ buah baut Perhitungan jarak antar baut (SNI Pasal 3.4) :.,5d S 3d Diambil, S =,5 d b =,5.,7.,5 d S 7d = 3,75 cm = 3 cm Diambil, S =,5 d =,5.,7 =,905 cm = cm Rekapitulasi perencanaan profil setengah kuda-kuda seperti tersaji dalam Tabel 3.6. Tabel 3.6. Rekapitulasi Perencanaan Profil Setengah Kuda-kuda Nomor Batang Dimensi Profil Baut (mm) 70.70.7,7 70.70.7,7 3 70.70.7,7 4 70.70.7,7 5 70.70.7,7 6 70.70.7,7 7 70.70.7,7 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 48 8 70.70.7,7 9 70.70.7,7 0 70.70.7,7 70.70.7,7 70.70.7,7 3 70.70.7,7 4 70.70.7,7 5 70.70.7,7 6 70.70.7,7 7 70.70.7,7 8 70.70.7,7 9 70.70.7,7 0 70.70.7,7 70.70.7,7 70.70.7,7 3 70.70.7,7 3.4. Perencanaan Jurai Rangka batang jurai terlihat seperti Gambar 3.0. BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 49 Gambar 3.0. Rangka Batang Jurai 3.4.. Perhitungan Panjang Batang Jurai Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam Tabel 3.7. dibawah ini : Tabel 3.7. Perhitungan Panjang Batang Pada Jurai Nomor Batang Panjang Batang (m),9886,9886 3,9886 4,9886 5,9886 6.9363 7 3,00 8 3,00 9 3,00 0 3,00 3,00 3,00 3 0,7406 4,940 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 50 5,48 6 3,0784 7,7 8 3,3755 9,963 0 3,7959 3,708 5,7984 3 5,0000 3.4.. Perhitungan luasan jurai Luasan atap jurai seperti terlihat pada Gambar 3.. L L L U R Gambar 3.. Luasan Atap Jurai Panjang ab = ½ x,454 =,7 m Panjang ab =b c =c d =d e =e f =f g =g h =h i = i j =j k =k l =l m BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 5 Panjang m n =,780 m Panjang b d =,454 m Panjang b d =d f =f h =h j =j l Panjang l n =l m +m n =,7+,780=,405 m Panjang nn =3,6750 m Panjang n n =6,8034 m Panjang ll =,603 m Panjang l l =5,7345 m Panjang jj =,564 m Panjang j j =4,693 m Panjang hh =0,54 m Panjang h h =3,6456 m Panjang ff =,603 m Panjang f f =,5989 m Panjang dd =,564 m Panjang d d =,55 m Panjang bb =0,54 m Panjang b b =0,5009 m ll' nn' l' l" n' n" a. Luas atap nn n l l l = l"' n"' l"' n" ',603 3,6750,405 5,7345 6,8034,405 =,663 m ll' jj' l' l" j' j" b. Luas atap ll l j j j = j"' l"' j"' l" ',603,564 5,7345 4,693 =,454, 454 = 7,9073 m jj' hh' j' j" h' h" c. Luas atap jj j h h h = h'" j'" h'" j' ",564 0,54 4,693 3,6456 =,454, 454 =,7905 m d. Luas atap hh h f f f = hh ' ff ' gg' g"' h"' f "' g"' h' h" f ' f " f "' h"' BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 5,603 3,5 = 0,54,7, 7 3,6456 =,4965 m,5989,454 ff ' dd' f ' f " d' d" e. Luas atap ff f d d d = d"' f "' d'" f '",603,564,5989,55 =,454, 454 = 0,064 m dd' bb' d' d" b' b" f. Luas atap s dd d b b b = b'" d'" b'" d' ",564 0,54,55 0,5009 =,454, 454 = 5,0785 m g. Luas atap abb b = bb ' ab"' b' b" ab" ' = 0,54,7 0,5009, 7 = 0,67 m Panjang gording mm m =mm +m m =3,58+6,5=9,3758 m Panjang gording kk k =kk +k k =,0877+5,57=7,3034 m Panjang gording ii i =ii +i i =,047+4,689=5,6 m Panjang gording gg g =gg +g g =3,5+3,=6,47 m Panjang gording ee e =ee +e e =,0877+,0755=4,63 m Panjang gording cc c =cc +c c =,047+,088=,075 m Luasan plafond jurai seperti terlihat pada Gambar 3.. BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 53 L L L U R Gambar 3.. Luasan Plafond Jurai Panjang ab = ½ x,0833 =,0465 m Panjang ab =b c =c d =d e =e f =f g =g h =h i = i j =j k =k l =l m Panjang m n = m Panjang b d =,0833 m Panjang b d =d f =f h =h j =j l Panjang l n =l m +m n =,0465+=,0465 m Panjang nn =3,6750 m Panjang n n =6,8034 m Panjang ll =,603 m Panjang l l =5,7345 m Panjang jj =,564 m Panjang j j =4,693 m Panjang hh =0,54 m Panjang h h =3,6456 m Panjang ff =,603 m Panjang f f =,5989 m Panjang dd =,564 m Panjang d d =,55 m Panjang bb =0,54 m Panjang b b =0,5009 m ll' nn' l' l" n' n" a. Luas plafond nn n l l l = l"' n"' l"' n" ' BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 54 3,6750,603,0465 6,8034 5,7345,0465 = 4,07 m ll' jj' l' l" j' j" b. Luas plafond ll l j j j = j"' l"' j"' l" ',603,564 5,7345 4,693 =,0833, 0833 = 5,0 m jj' hh' j' j" h' h" c. Luas plafond jj j h h h= h'" j'" h'" j' ",564 0,54 4,693 3,6456 =,0833, 0833 = 0,8576 m d. Luas plafond hh h f f f = hh ' g"' h"' ff ' gg' f "' g"' h' h" f ' f " f "' h"',603 3,5 = 0,54,0465, 0465 3,6456 = 9,759 m,5989,0833 e. Luas plafond ff f d d d = ff ' dd' f ' f " d' d" d"' f "' d'" f '" =,603,564,5989,55,0833, 0833 = 8,6639 m f. Luas plafond dd d b b b= dd' bb' d' d" b' b" b'" d'" b'" d' " =,564 0,54,55 0,5009,0833, 0833 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 55 = 4,3 m g. Luas plafond abb b = bb ' ab"' b' b" ab" ' = 0,54,0465 0,5009, 0465 = 0,535 m 3.4.3. Perhitungan Pembebanan Jurai Data-data pembebanan : Berat penutup atap = 50 kg/m Berat profil kuda-kuda = 7,38 kg/m Berat gording =,3 kg/m Berat plafon dan penggantung = 8 kg/m Pembebanan jurai akibat beban beban mati seperti terlihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.3. Pembebanan Jurai Akibat Beban Mati BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 56 a. Beban Mati Beban P Beban gording = Berat profil gording x panjang gording mm m =,3 x 9,3758 = 5,33 kg Beban atap = luas atap nn n l l l x Berat atap =,663 x 50 = 3,35 kg Beban plafon = luas plafon nn n l l l x berat plafon = 4,07 x 8 = 435,76 kg Beban kuda-kuda = ½ btg ( + 7) berat profil kuda-kuda = ½ x (,9886 + 3,) x 7,38 =,87 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x,87 = 6,86 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x,87 =,87 kg Beban P Beban gording = Berat profil gording x panjang gording kk k =,3 x 7,3034 = 89,838 kg Beban atap = luas atap ll l j j j x berat atap = 7,9073 x 50 = 895,365 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg (7 + 8 + 3 + 4) x berat profil kuda kuda = ½ x (3, + 3, + 0,7406 +,94) x 7,38 = 37,8 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 57 = 0,3 x 37,8 =,8 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 37,8 = 3,73 kg Beban P 3 Beban gording = Berat profil gording x panjang gording ii i =,3 x 5,6 = 64,07 kg Beban atap = luasan jj j h h h x berat atap =,7905 x 50 = 639,55 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg (8 + 9 + 5 + 6) x berat profil kuda kuda = ½ x (3, + 3, +,48 + 3,0784) x 7,38 = 40,5 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 40,5 = 4,05 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 40,5 =,5 kg Beban P 4 Beban gording Beban atap Beban kuda-kuda = Berat profil gording x panjang gording gg g =,3 x 6,3 = 76,69 kg = luasan hh h f f f x berat atap =,4965 x 50 = 574,85 kg = ½ x Btg (9 +0+7+8) x berat profil kuda kuda = ½ x (3, + 3, +,7 + 3,3755) x 7,38 = 44,34 kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 58 Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 44,34 = 4,434 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 44,34 = 3,30 kg Beban P 5 Beban gording = Berat profil gording x panjang gording ee e =,3 x 4,448 = 50,980 kg Beban atap = luasan ff f d d d x berat atap = 0,064 x 50 = 50,3 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg(0++9+0) x berat profil kuda kuda = ½ x (3, + 3, +,963 + 3,7959) x 7,38 = 48,63 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 48,63 = 4,86 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 48,63 = 4,59 kg Beban P 6 Beban gording Beban atap Beban kuda-kuda = Berat profil gording x panjang gording cc c =,3 x,054 = 5,64 kg = luas atap dd d b b b x berat atap = 5,0785 x 50 = 53,95 kg = ½ x Btg ( + + ) x berat profil kuda kuda = ½ x (3, + 3, + 3,708) x 7,38 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 59 = 37,35 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 37,35 = 3,74 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 37,35 =, kg Beban P 7 Beban atap = Luas atap abb b x berat atap = 0,67 x 50 = 3,36 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( + + 3) x berat profil kuda-kuda = ½ x (, + 5,7984 + 5) x 7,38 = 5,69 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 5,69 = 5,7 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 5,69 = 5,5 kg Beban P 8 Beban plafon = Luas plafon ll l j j j x berat plafon = 5,0 x 8 = 7,68 kg Beban kuda kuda = ½ x Btg ( + + 3) x berat profil kuda kuda = ½ x (,9886 +,9886 + 0,7406) x 7,38 = 4,79 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 4,79 =,48 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 60 = 0,3 x 4,79 = 7,44 kg Beban P 9 Beban plafon = Luas plafon jj j h h h x berat plafon = 0,8576 x 8 = 95,4368 kg Beban kuda kuda = ½ x Btg ( + 3 +4 + 5) x berat profil kuda kuda = ½ x (,886 +,9886 +,940 +,48) x 7,38 = 38,38 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 38,38 = 3,84 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 38,38 =,5 kg Beban P 0 Beban plafon = Luas plafon hh h f f f x berat plafon = 9,759 x 8 = 75,638 kg Beban kuda kuda = ½ x Btg (3 + 4 +6 +7) x berat profil kuda kuda = ½ x (,9886 +,9886 + 3,0784 +,7) x 7,38 = 4,6 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 4,6 = 4,6 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 4,6 =,48 kg Beban P Beban plafon = Luas plafon ff f d d d x berat plafon = 8,6639 x 8 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 6 = 55,950 kg Beban kuda kuda = ½ x Btg (4 + 5 +8+9) x berat profil kuda kuda = ½ x (,9886+,9886+3,3755+,963) x 7,38 = 45,44 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 45,44 = 4,54 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 45,44 = 3,63 kg Beban P Beban plafon = Luas plafon dd d b b b x berat plafon = 4,3 x 8 = 77,598 kg Beban kuda kuda = ½ x Btg (5+6+0++) x berat profil kuda kuda = ½x(,9886+,936+3,7959+3,708+5,7984) x 7,38 = 70,93 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda = 0, x 70,93 = 7,09 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 70,93 =,8 kg Beban P 3 Beban plafon = Luas plafon abb b x berat plafon = 0,535 x 8 = 9,585 kg Beban kuda kuda = ½ x Btg (6+3) x berat profil kuda kuda = ½ x (,9363+5) x 7,38 = 9,8 kg Beban bracing = 0 x beban kuda-kuda BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 6 = 0, x 9,8 =,93 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 9,8 = 8,79 kg Rekapitulasi pembebanan jurai tersaji dalam Tabel 3.8. Tabel 3.8. Rekapitulasi Pembebanan Jurai Beb an Beban Atap (kg) Beban gording (kg) Beban Kuda - kuda (kg) Beban Bracing (kg) Beban Plat Penyambug (kg) Beban Plafon (kg) Jumlah Beban (kg) Input SAP (kg) P 95,768 5,3,87,87 6,86 435,76 74,38 75 P 895,365 89,8 37,8 3,73,8-037,39 038 P 3 639,55 64,03 40,5 4,05,5-760,34 76 P 4 574,85 76,69 44,34 4,434 3,30-73,53 74 P 5 50,3 50,98 48,63 4,86 4,59-69,38 630 P 6 53,95 5,64 37,35 3,74, - 33,49 33 P 7 3,36-5,69 5,7 5,5-98,56 99 P 8 - - 4,79,48 7,44 73,68 308,33 309 P 9 - - 38,38 3,84,5 95,437 49,7 50 P 0 - - 4,6 4,6,48 75,664 33,9 34 P - - 45,44 4,54 3,63 55,950 9,56 0 P - - 70,93 7,09,8 77,598 76,90 77 P 3 - - 9,8,93 8,79 9,585 50,59 5 b. Beban Hidup Beban hidup yang bekerja pada P, P, P 3, P 4, P 5, P 6, P 7 = 00 kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 63 c. Beban Angin Pembebanan jurai akibat beban angin seperti terlihat pada Gambar 3.4. Gambar 3.4. Pembebanan Jurai Akibat Beban Angin Beban angin kondisi normal, minimum = 5 kg/m. (PPIUG 983) Koefisien angin tekan = 0,0 0,40 = (0,0 x 3) 0,40 = 0,4. W = luas atap nn n l l l x koef. angin tekan x beban angin =,663 x 0, x 5 = 35,7578 kg. W = luas atap ll l j j j x koef. angin tekan x beban angin = 7,9073 x 0,4 x 5 = 07,4438 kg 3. W 3 = luas atap jj j h h h x koef. angin tekan x beban angin =,7905 x 0,4 x 5 = 76,743 kg 4. W 4 = luas atap hh h f f f x koef. angin tekan x beban angin =,479 x 0,4 x 5 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 64 = 68,874 kg 5. W 5 = luas atap ff f d d d x koef. angin tekan x beban angin = 0,7 x 0,4 x 5 = 6,033 kg 6. W 6 = luas atap dd d b b b x koef. angin tekan x beban angin = 5,03 x 0,4 x 5 = 30,87 kg 7. W 7 = luas atap abb b x koef. angin tekan x beban angin = 3,68 x 0,4 x 5 = 3,68 kg Peritungan beban angin seperti tersaji dalam Tabel 3.9. Tabel 3.9. Perhitungan beban angin Beban Wx (Untuk Input Wy (Untuk Input Beban (kg) Angin W.Cos (kg) SAP000) W.Sin (kg) SAP000) W 35,7578 5,9 6 7,9407 7 W 07,4438 9,75 9 56,9365 57 W 3 76,743 65,088 66 40,6676 4 W 4 68,874 58,4085 59 36,4977 37 W 5 6,033 5,759 5 3,347 33 W 6 30,87 5,600 6 5,9968 6 W 7 3,68 3,7 4,953 Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 000 diperoleh gaya batang yang bekerja pada batang jurai pada Tabel 3.0. BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 65 Tabel 3.0. Rekapitulasi Gaya Batang Jurai Kombinasi Batang Tarik (+) ( kg ) Tekan (-) ( kg ) 356,3 355,3 3 597,40 4-68,87 5-86,9 6-863,68 7-559,48 8-785,08 9 03,4 0 653,37 303,5 8,0 3 4,7 4-780,3 5 3,4 6-748,04 7 388,88 8-78,44 9 54,7 0-843,94 -,34 77,30 3 0 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 66 3.4.4. Perencanaan Profil jurai a. Perhitungan profil batang tarik P maks. = 366,3 kg L =,9886 m f y = 400 kg/cm f u = 3700 kg/cm Kondisi leleh P maks. =.f y.ag Ag P maks..f y 356,3 0,9.400 0,63 cm Kondisi fraktur P maks. =.f u.ae P maks. =.f u.an.u (U = 0,75 didapat dari buku LRFD hal.39) An i min P maks..f L 40 u. U 356,3 0,75.3700.0,75 98,86 40,5 cm 0,65 cm Dicoba, menggunakan baja profil 70.70.7 Dari tabel didapat Ag = 9,40 cm i =, cm Berdasarkan Ag kondisi leleh Ag = 0,63/ = 0,35 cm Berdasarkan Ag kondisi fraktur Diameter baut = /.,54 =,7 mm Diameter lubang =,7 + = 4,7 mm =,47 cm Ag = An + n.d.t = (0,65/) +.,47.0,7 =,354 cm BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 67 Ag yang menentukan =,354 cm Digunakan 70.70.7 maka, luas profil 9,40 >,354 ( aman ) inersia, >,5 ( aman ) b. Perhitungan profil batang tekan P maks. = 863,68 kg L =,9363 m f y = 400 kg/cm f u = 3700 kg/cm Dicoba, menggunakan baja profil 70.70.7 Dari tabel didapat nilai nilai : Ag =. 9,40 = 8,80 cm r b t =, cm =, mm = 70 mm = 7 mm Periksa kelangsingan penampang : b 00 t f y = f y λc kl r 70 7 E 00 40 = 0,90 (936,3), 3,4 40 x, x0 5 =,49 Karena c >, maka : =,5. c =,5.,49 =,78 P n = Ag.f cr = Ag f y 40 = 880. = 630,6 N = 630, kg,78 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 68 P max P n 863,68 0,85x630, 0,4 <... ( aman ) 3.4.5. Perhitungan Alat Sambung a. Batang Tekan Digunakan alat sambung baut-mur Diameter baut ( ) =,7 mm =,7 cm Diamater lubang =,47 cm Tebal pelat sambung ( ) = 0,65. d = 0,65.,7 = 0,794 cm Menggunakan tebal plat 0,80 cm. Tegangan tumpu penyambung Rn = (,4xf u xdt) = 0,75(,4x 3700x,7x0,8) = 6766,56 kg/baut. Tegangan geser penyambung Rn = b nx0, 5xf u xa b = x 0,5x850 x(0,5x3,4x(,7) ) = 0445,544 kg/baut 3. Tegangan tarik penyambung Rn = 0,75xf b u xa b = 0,75x850x (0,5x 3,4x(,7) ) = 7834,58 kg/baut P yang menentukan adalah P tumpu = 6766,56 kg Perhitungan jumlah baut-mur : n P P maks. tumpu 863,68 6766,56 0,8 ~ buah baut BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 69 Digunakan : buah baut Perhitungan jarak antar baut (SNI Pasal 3.4) :.,5d S 3d Diambil, S =,5 d b =,5.,7 = 3,75 cm = 3 cm.,5 d S 7d Diambil, S =,5 d b =,5.,7 =,905 cm = cm b. Batang tarik Digunakan alat sambung baut-mur Diameter baut ( ) =,7 mm =,7 cm Diamater lubang =,47 cm Tebal pelat sambung ( ) = 0,65. d = 0,65.,7 = 0,794 cm Menggunakan tebal plat 0,80 cm. Tegangan tumpu penyambung Rn = (,4xf u xdt) = 0,75(,4x 3700x,7x0,8) = 6766,56 kg/baut. Tegangan geser penyambung Rn = b nx0, 5xf u xa b = x 0,5x850 x(0,5x3,4x(,7) ) = 0445,544 kg/baut 3. Tegangan tarik penyambung Rn = 0,75xf b u xa b BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 70 = 0,75x850x (0,5x 3,4x(,7) ) = 7834,58 kg/baut P yang menentukan adalah P tumpu = 6766,56 kg Perhitungan jumlah baut-mur : n P P maks. tumpu 356,3 6766,56 Digunakan : buah baut 0, ~ buah baut Perhitungan jarak antar baut (SNI Pasal 3.4) :.,5d S 3d Diambil, S =,5 d b =,5.,7.,5 d S 7d = 3,75 cm = 3 cm Diambil, S =,5 d =,5.,7 =,905 cm = cm Rekapitulasi perencanaan profil jurai seperti tersaji dalam Tabel 3.. Tabel 3.. Rekapitulasi Perencanaan Profil Jurai Nomor Batang Dimensi Profil Baut (mm) 70.70.7,7 70.70.7,7 3 70.70.7,7 4 70.70.7,7 5 70.70.7,7 6 70.70.7,7 7 70.70.7,7 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 7 8 70.70.7,7 9 70.70.7,7 0 70.70.7,7 70.70.7,7 70.70.7,7 3 70.70.7,7 4 70.70.7,7 5 70.70.7,7 6 70.70.7,7 7 70.70.7,7 8 70.70.7,7 9 70.70.7,7 70.70.7,7 70.70.7,7 3 70.70.7,7 3.5. Perencanaan Kuda-kuda Trapesium Rangka batang kuda-kuda trapesium seperti terlihat pada Gambar 3.5. Gambar 3.5. Rangka Batang Kuda-kuda Trapesium BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 7 3.5.. Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Trapesium Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam Tabel 3.. Tabel 3.. Perhitungan Panjang Batang pada Kuda-kuda Trapesium Nomer Batang Panjang Batang Panjang Batang Nomer Batang (m) (m),56 4,454,56 5 0,7406 3,56 6,094 4,0833 7,48 5,0833 8,793 6,0833 9,7 7,0833 30 3,0457 8,0833 3,7 9,0833 3 3,0457 0,564 33,7,564 34 3,0457,564 35,7 3,454 36 3,0457 4,454 37,7 5,454 38 3,0457 6,0833 39,7 7,0833 40 3,0457 8,0833 4,7 9,0833 4,793 0,0833 43,48,0833 44,094,454 45 0,7406 3,454 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 73 3.5.. Perhitungan luasan kuda-kuda trapesium Luasan atap kuda-kuda trapesium seperti terlihat pada Gambar 3.6. L L U R Gambar 3.6. Luasan Atap Kuda-kuda Trapesium Panjang a b =,454,7m Panjang a b =b c =c d =d e =e f =f g =ab=bc=cd=de=ef=fg Panjang b d =,454 m Panjang b d =d f =bd=df Panjang g h =gh=,78 m Panjang f h =fh=a b +g h =,7+,78=,405 m Panjang aa =3,5 m Panjang aa =bb =cc =dd =ee =ff =gg =hh Panjang b b =0,54 m Panjang c c =,047 m Panjang d d =,564 m Panjang e e =,0877 m Panjang f f =,603 m Panjang g g =3,5 m BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 74 Panjang h h =3,675 m Panjang bb =bb +b b =3,5+0,54=3,6464 m Panjang dd =dd +d d =3,5+,047=4,677 m Panjang ff =ff +f f =3,5+,603=5,773 m Panjang hh =hh +h h =3,5+3,675=6,80 m a. Luas atap hh f f = hh" ff" f h = b. Luas atap ff dd = 6,80 = 5,0647 m ff" dd" 5,773 d f,405 = c. Luas atap dd b b = 5,773 4,677 =,4 m = d. Luas atap bb a a = dd" bb" 4,677 = 9,5887 m bb" aa" b d 3,6464 a b,454,454 3,6464 3,5 = = 4,546 m,7 Panjang gording aa =3,5 m Panjang gording cc =cc +c c =3,5+,047=4,677 m Panjang gording ee =ee +e e =3,5+,0877=5,7 m Panjang gording gg =gg +g g =3,5+3,5=6,50 m BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 75 Luasan plafond kuda-kuda trapesium seperti terlihat pada Gambar 3.7. L L U R Gambar 3.7. Luasan Plafon Kuda-kuda Trapesium Panjang a b =,0833,0465m Panjang a b =b c =c d =d e =e f =f g =ab=bc=cd=de=ef=fg Panjang b d =,0833 m Panjang b d =d f =bd=df Panjang g h =gh= m Panjang f h =fh=a b +g h =,0465+=,0465 m Panjang aa =3,5 m Panjang aa =bb =cc =dd =ee =ff =gg =hh Panjang b b =0,54 m Panjang c c =,047 m Panjang d d =,564 m Panjang e e =,0877 m Panjang f f =,603 m Panjang g g =3,5 m Panjang h h =3,675 m BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 76 Panjang bb =bb +b b =3,5+0,54=3,6464 m Panjang dd =dd +d d =3,5+,047=4,677 m Panjang ff =ff +f f =3,5+,603=5,773 m Panjang hh =hh +h h =3,5+3,675=6,80 m a. Luas plafond hh f f = hh" ff" f h b. Luas plafond ff dd = = 6,80 5,773 =,788 m ff" dd" d f,0465 c. Luas plafond dd b b = d. Luas plafond bb a a = = 5,773 4,677 = 0,307 m = dd" bb" 4,677 = 8,396 m bb" aa" b d 3,6464 a b,0833,0833 3,6464 3,5 = = 3,567 m,0465 3.5.3. Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Trapesium Data-data pembebanan : Berat gording =,3 kg/m Berat penutup atap commit = 50 to user kg/m BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 77 Berat profil =,9 kg/m Berat penggantung dan plafon = 8 kg/m Pembebanan kuda-kuda trapesium akibat beban mati seperti terlihat pada Gambar 3.8. Gambar 3.8. Pembebanan Kuda-kuda Trapesium akibat Beban Mati a. Beban Mati Beban P = P3 Beban gording = Berat profil gording Panjang Gording =,3 6,5 = 76,875 kg Beban atap = Luas atap hh f f Berat atap = 5,0647 50 = 753,35 kg Beban plafon = Luas plafon hh f f berat plafon =,788 8 = 30,876 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg ( + 3) berat profil kuda kuda = ½ (,564 +,454),9 = 7,43 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 7,43 = 8,3 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 7,43 =,743 kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 78 Beban P = P Beban gording = Berat profil gording Panjang Gording =,3 5,7 = 64,6 kg Beban atap = Luas atap ff d d Berat atap =,4 50 = 607, kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (3+4+5+6) berat profil kuda kuda = ½ (,454+,454+0,7406+094),9 = 46,055 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 46,055 = 3,8 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 46,055 = 4,606 kg Beban P3 = P Beban gording = Berat profil gording Panjang Gording =,3 4,677 = 5,67 kg Beban atap = Luas atap dd b b Berat atap = 9,5887 50 = 479,435 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (4+5+7+8) berat profil kuda kuda = ½ (,454+,454+,48+,793),9 = 5,58 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 5,58 = 5,47 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 5,58 = 5,58 kg Beban P4 = P0 Beban gording = Berat profil gording Panjang Gording =,3 3,5 = 38,4375 kg Beban atap = Luas atap bb a a Berat atap = 4,546 50 = 07,73 kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 79 Beban kuda-kuda = ½ Btg (5+6+9) berat profil kuda kuda = ½ (,454+,0833+,7),9 = 40, kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 40, =,065 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 40, = 4,0 kg Beban P5 = P9 Beban kuda-kuda = ½ Btg (6+7+30) berat profil kuda kuda = ½ (,0833+,0833+,7),9 = 38,0 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 38,0 =,40 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 38,0 = 3,80 kg Beban P6 = P8 Beban kuda-kuda = ½ Btg(7+8+3+3+33) berat profil kuda kuda = ½ (,0833+,0833+3,0457+,7+3,0457),9 = 74,5 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 74,5 =,8 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 74,5 = 7,45 kg Beban P7 Beban kuda-kuda = ½ Btg(8+9+34) berat profil kuda kuda = ½ (,0833+,0833+,7),9 = 38,0 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 38,0 =,40 kg Beban bracing = 0 beban commit kuda-kuda to user BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 80 = 0 38,0 = 3,8 kg Beban P4 = P4 Beban plafon = Luas plafon ff d d berat plafon = 0,307 x 8 = 85,578 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg(++5) berat profil kuda kuda = ½ (,564+,564+0,7406),9 = 30,07 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 30,07 = 9,0 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 30,07 = 3,007 kg Beban P5 = P3 Beban plafon = Luas plafon dd b b berat plafon = 8,396 x 8 = 46,58 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg(+3+6+7) berat profil kuda kuda = ½ (,564+,564+,094+,48),9 = 46,9 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 46,9 = 4,08 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 46,9 = 4,69 kg Beban P6 = P Beban plafon = Luasan plafon berat plafon = 3,567 x 8 = 63,4806 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg(3+4+8+9) berat profil kuda kuda = ½ (,564+,0933+,793+,7),9 = 5,007 kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 8 Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 5,007 = 5,60 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 5,007 = 5, kg Beban P7 = P Beban kuda-kuda = ½ Btg (4+5+9+30+3) berat profil kuda kuda = ½ (,0833+,0833+3,0457+,7+3,0457),9 = 74,5 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 74,5 =,8 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 74,5 = 7,45 kg Beban P8 = P0 Beban kuda-kuda = ½ Btg (5+6+3) berat profil kuda kuda = ½ (,0833+,0833+,7),9 = 38,0 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 38,0 =,403 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 38,0 = 3,80 kg Beban P9 Beban kuda-kuda = ½ Btg (6+7+33+34+35) berat profil kuda kuda =½ (,0833+,0833+3,0457+,7+3,0457),9 = 74,5 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 74,5 =,8 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 74,5 = 7,45 kg Rekapitulasi pembebanan kuda-kuda commit trapesium to user tersaji dalam Tabel 3.3. BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 8 Tabel 3.3. Rekapitulasi Pembebanan Kuda-kuda Trapesium Beban Beban Beban Beban Beban Beban Plat Beban Jumlah Input Kuda - Atap gording Bracing Penyambung Plafon Beban SAP kuda (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) P=P3 753,35 76,875 7,43,743 8,3 30,88 098,7 099 P=P 607, 64,6 46,055 4,606 3,8-735,7 736 P3=P 479,435 5,63 5,58 5,58 5,47-60,9 603 P4=P0 07,73 38,438 40, 4,0,065-30,5 303 P5=P9 - - 38,0 3,80,40-53, 54 P6=P8 - - 74,5 7,45,8-03,955 04 P7 - - 38,0 3,8,40-53, 54 P4=P4 - - 30,07 3,007 9,0 85,58 7,6 8 P5=P3 - - 46,9 4,69 4,08 46,53, 3 P6=P - - 5,007 5, 5,60 63,48 6,9 7 P7=P - - 74,5 7,45,8-03,955 04 P8=P0 - - 38,0 3,80,403-53,4 54 P9 - - 74,5 7,45,8-03,955 04 b. Beban Hidup Beban hidup yang bekerja pada P, P, P3, P4, P5, P6, P7, P8, P9, P0, P, P, P3= 00 kg c. Beban Angin Pembebanan kuda-kuda trapesium akibat beban angina seperti terlihat pada Gambar 3.9. BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 83 Gambar 3.9. Pembebanan Kuda-kuda Trapesium akibat Beban Angin Beban angin kondisi normal, minimum = 5 kg/m. Koefisien angin tekan = 0,0 0,40 = (0,0 x 3) 0,40 = 0,4. W = luas atap hh f f koef. angin tekan beban angin = 5,0647 0,4 5 = 90,388 kg. W = luas atap ff d d koef. angin tekan beban angin =,4 0,4 5 = 7,853 kg 3. W3 = luas atap dd b b koef. angin tekan beban angin = 9,5887 0,4 5 = 57,53 kg 4. W4 = luas atap bb a a koef. angin tekan beban angin = 4,546 x 0,4 x 5 = 4,976 kg Koefisien angin hisap = - 0,40. W5 = luas atap bb a a koef. angin tekan beban angin = 4,546-0,4 5 = -4,546 kg. W6 = luas atap dd b b koef. angin tekan beban angin = 9,5887-0,4 5 = -95,887 kg 3. W7 = luas atap ff d d koef. angin tekan beban angin =,4-0,4 5 = -,4 kg 4. W8 = luas atap hh f f koef. angin tekan beban angin = 5,0647-0,4 5 = -50,647 kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 84 Perhitungan beban angin kuda-kuda trapesium tersaji dalam Tabel 3.4. Tabel 3.4. Perhitungan Beban Angin Kuda-kuda Trapesium Beban Beban (kg) Angin W x (Untuk Input W y (Untuk Input W.Cos (kg) SAP000) W.Sin (kg) SAP000) W 90,388 76,6535 77 47,8984 48 W 7,853 6,7830 6 38,6063 39 W 3 57,53 48,790 49 30,4874 3 W 4 4,976,398 3,096 4 W 5-4,546-35,330-36 -,060-3 W 6-95,887-8,368-8 -50,84-5 W 7 -,4-0,977-03 -64,3439-65 W 8-50,647-7,7559-8 -79,807-80 Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 000 diperoleh gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda trapesium seperti terlihat dalam Tabel 3.5. Tabel 3.5. Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-kuda Trapesium Kombinasi Kombinasi Batang Batang Tarik (+) Tekan(-) Tarik (+) kg Tekan(-) kg kg kg 580, - 4 - -367,79 63,36-5 6,5-3 998,5-6 - -87,80 4 7986,47-7 959,75-5 9387,47-8 - -907,55 6 9388,7-9 349,9-7 948,35-30 63,53 - BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 85 8 948,38-3 - -0,0 9 867,6-3 - -784, 0 045,9-33 74,03-360,83-34 307,5-308,48-35 - -3,45 3 - -330,34 36 306,44-4 - -67, 37 74,03 5 - -95,9 38 - -784,94 6 - -868,37 39 - -9,9 7 - -8683,40 40 6,70-8 - -9430,93 4 3645,69-9 - -943,08 4 - -96,57 0 - -8870,89 43 959,75 - - -8869,8 44 - -866,39 - -950,55 45 6,5-3 - -555,64 3.5.4. Perencanaan Profil Kuda-kuda Trapesium a. Perhitungan Profil Batang Tarik P maks. = 360,83 kg L =,564 m f y = 400 kg/cm f u = 3700 kg/cm Kondisi leleh P maks. =.f y.ag Ag P maks..f y 360,83 0,9.400 5,7 cm Kondisi fraktur P maks. =.f u.ae BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 86 P maks. =.f u.an.u (U = 0,85 didapat dari buku LRFD hal.39) An i min P maks..f. U L 40 u 360,83 0,75.3700.0,85 5,64 40 0,899 cm 5,4 cm Dicoba, menggunakan baja profil 80.80.0 Dari tabel didapat Ag = 5, cm i =,4 cm Berdasarkan Ag kondisi leleh Ag = 5,7/ =,86 cm Berdasarkan Ag kondisi fraktur Diameter baut = /.,54 =,7 mm Diameter lubang =,7 + = 4,7 mm =,47 cm Ag = An + n.d.t = (5,4/) +.,47. = 4,09 cm Ag yang menentukan = 4,09 cm Digunakan 80.80.0 maka, luas profil 5, > 4,09 ( aman ) inersia,4 > 0,899 ( aman ) b. Perhitungan profil batang tekan P maks. = 367,79 kg L =,454 m f y = 400 kg/cm f u = 3700 kg/cm Dicoba, menggunakan baja profil 80.80.0 Dari tabel didapat nilai nilai : Ag =. 5, = 30, cm r =,4 cm = 4, mm b = 80 mm BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 87 t = 0 mm Periksa kelangsingan penampang : b 00 t f y kl r = f y λc 80 0 E 00 40 = 0,90 (454,) 4, 3,4 40 x, x0 5 =,0 Karena 0,5 < c <, maka :,43,6 0,67. c,6,43 0,67.,0,66 P n = Ag.f cr = Ag f y 40 = 300 = 43666,5 N = 4366,65 kg,66 P max P n 367,79 0,85x4366,65 0,37 <... ( aman ) 3.5.5. Perhitungan Alat Sambung a. Batang Tekan Digunakan alat sambung baut-mur Diameter baut ( ) =,7 mm =,7 cm Diamater lubang =,47 cm Tebal pelat sambung ( ) = 0,65. d = 0,65.,7 = 0,794 cm Menggunakan tebal plat 0,80 cm BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 88. Tegangan tumpu penyambung Rn = (,4xf u xdt) = 0,75(,4x 3700x,7x0,8) = 6766,56 kg/baut. Tegangan geser penyambung Rn = b nx0, 5xf u xa b = x 0,5x850 x(0,5x3,4x(,7) ) = 0445,544 kg/baut 3. Tegangan tarik penyambung Rn = 0,75xf b u xa b = 0,75x850x (0,5x 3,4x(,7) ) = 7834,58 kg/baut P yang menentukan adalah P tumpu = 6766,56 kg Perhitungan jumlah baut-mur : n P P maks. tumpu 367,79 6766,56 Digunakan : 3 buah baut,0 ~ 3 buah baut Perhitungan jarak antar baut (SNI Pasal 3.4) :.,5d S 3d Diambil, S =,5 d b =,5.,7.,5 d S 7d = 3,75 cm = 3 cm Diambil, S =,5 d b =,5.,7 =,905 cm = cm b. Batang tarik Digunakan alat sambung baut-mur BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 89 Diameter baut ( ) =,7 mm =,7 cm Diamater lubang =,47 cm Tebal pelat sambung ( ) = 0,65. d = 0,65.,7 = 0,794 cm Menggunakan tebal plat 0,80 cm. Tegangan tumpu penyambung Rn = (,4xf u xdt) = 0,75(,4x 3700x,7x0,8) = 6766,56 kg/baut. Tegangan geser penyambung Rn = b nx0, 5xf u xa b = x 0,5x850 x(0,5x3,4x(,7) ) = 0445,544 kg/baut 3. Tegangan tarik penyambung Rn = 0,75xf b u xa b = 0,75x850x (0,5x 3,4x(,7) ) = 7834,58 kg/baut P yang menentukan adalah P tumpu = 6766,56 kg Perhitungan jumlah baut-mur : n P P maks. tumpu 360,83 6766,56 Digunakan : 3 buah baut,83 ~ buah baut Perhitungan jarak antar baut (SNI Pasal 3.4) :.,5d S 3d Diambil, S =,5 d b =,5.,7.,5 d S 7d = 3,75 cm = 3 cm BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 90 Diambil, S =,5 d =,5.,7 =,905 cm = cm Rekapitulasi perencanaan profil kuda-kuda trapesium tersaji dalam Tabel 3.6. Tabel 3.6. Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Trapesium Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm) 80.80.0 3,7 80.80.0 3,7 3 80.80.0 3,7 4 80.80.0 3,7 5 80.80.0 3,7 6 80.80.0 3,7 7 80.80.0 3,7 8 80.80.0 3,7 9 80.80.0 3,7 0 80.80.0 3,7 80.80.0 3,7 80.80.0 3,7 3 80.80.0,7 4 80.80.0,7 5 80.80.0,7 6 80.80.0,7 7 80.80.0,7 8 80.80.0,7 9 80.80.0,7 0 80.80.0,7 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 9 80.80.0,7 80.80.0,7 3 80.80.0,7 4 80.80.0,7 5 80.80.0 3,7 6 80.80.0,7 7 80.80.0 3,7 8 80.80.0,7 9 80.80.0 3,7 30 80.80.0 3,7 3 80.80.0,7 3 80.80.0,7 33 80.80.0 3,7 34 80.80.0 3,7 35 80.80.0,7 36 80.80.0 3,7 37 80.80.0 3,7 38 80.80.0,7 39 80.80.0,7 40 80.80.0 3,7 4 80.80.0 3,7 4 80.80.0,7 43 80.80.0 3,7 44 80.80.0,7 45 80.80.0 3,7 3.6. Perencanaan Kuda-kuda Utama Rangka batang kuda-kuda utama terlihat seperti Gambar 3.0. BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 9 Gambar 3.0. Rangka Batang Kuda-kuda Utama 3.6.. Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Utama Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel 3.7. Tabel 3.7. Perhitungan Panjang Batang pada Kuda-kuda Utama No batang Panjang batang No batang Panjang batang,564 4,454,564 5 0,7406 3,564 6,094 4,564 7,48 5,564 8,793 6,0833 9,7 7,0833 30,6670 8,564 3,963 9,564 3 3,84 0,564 33 3,708,564 34 5,467,564 35 5,0000 3,454 36 5,467 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 93 4,454 37 3,708 5,454 38 3,84 6,454 39,963 7,454 40,6670 8,454 4,7 9,454 4,793 0,454 43,48,454 44,099,454 45 0,7406 3,454 3.6.. Perhitungan Luasan Kuda-Kuda Utama Luasan atap kuda-kuda utama seperti terlihat dalam Gambar 3.. L L U R Gambar 3.. Luasan Atap Kuda-kuda Utama Panjang a b = ½.,454 =,7 m Panjang a b = ab = a b Panjang b d =,454 m BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 94 Panjang b d = bd = df = fh = hj = jl = b d = d f = f h = h j = j l = b d =d f = f h = h j = j l Panjang m n =,780 m Panjang l n = a b + m n =,405 m Panjang aa' =,5 Panjang aa = bb = cc = dd = ee = ff = gg = hh = ii = jj = kk = ll = mm = nn = a a = b b = c c = d d = e e = f f = g g = h h = i i = j j = k k = l l = m m = n n Panjang aa = aa + a a =,5 +,5 = 5 m Panjang aa = bb = dd = ff = hh = jj = ll = nn a.luas atap ll n n = ln nn =,405 5 =,055 m b. Luas atap jj l l = jl ll =,454 5 =,7 m c. Luas atap hh j j = hj jj =,454 5 =,7 m d. Luas atap ff h h = fh hh =,454 5 =,7 m e. Luas atap dd f f = df ff =,454 5 =,7 m f. Luas atap bb d d = bd dd =,454 5 =,7 m g. Luas atap aa b b = ab bb =,7 5 = 6,355 m Panjang gording mm = mm m m =,5,5 = 5 m Panjang gording kk = kk k k =,5,5 = 5 m Panjang gording ii = ii i i BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 95 =,5,5 = 5 m Panjang gording gg = gg g g =,5,5 = 5 m Panjang gording ee = e e e =,5,5 = 5 m Panjang gording cc = cc c c =,5,5 = 5 m Panjang gording aa = aa a a =,5,5 = 5 m Luasan plafond kuda-kuda utama seperti terlihat pada Gambar 3.. L L U R Gambar 3.. Luasan Plafon Kuda-kuda Utama Panjang a b = ½.,0833 =,0465 m Panjang a b = ab = a b Panjang b d =,0833 m Panjang b d = bd = df = fh = hj = jl = b d = d f = f h = h j = j l = b d =d f = f h = h j = j l Panjang m n = m BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 96 Panjang l n Panjang aa' Panjang aa Panjang aa Panjang aa = a b + m n =,0465 m =,5 m = bb = cc = dd = ee = ff = gg = hh = ii = jj = kk = ll = mm = nn = a a = b b = c c = d d = e e = f f = g g = h h = i i = j j = k k = l l = m m = n n = aa + a a =,5 +,5 = 5 m = bb = dd = ff = hh = jj = ll = nn a.luas plafond ll n n = ln nn =,0465 5 = 0,085 m b. Luas plafond jj l l = jl ll =,0833 5 = 0,465 m c. Luas plafond hh j j = hj jj =,0833 5 = 0,465 m d. Luas plafond ff h h = fh hh =,0833 5 = 0,465 m e. Luas plafond dd f f = df ff =,0833 5 = 0,465 m f. Luas plafond bb d d = bd dd =,0833 5 = 0,465 m g. Luas plafond aa b b = ab bb =,085 5 = 5,085 m 3.6.3. Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama Data-data pembebanan : Berat gording =,3 kg/m Jarak antar kuda-kuda utama = 5 m Berat penutup atap = 50 kg/m Berat profil = 8,4 kg/m Berat penggantung dan plafon = commit 8 kg/m to user BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 97 Beban hujan = (40-0,8 γ) = 4,4 kg/m Pembebanan kuda-kuda utama akibat beban mati seperti terlihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.3. Pembebanan Kuda- kuda Utama akibat Beban Mati a. Beban Mati Beban P = P3 Beban gording = Berat profil gording Panjang Gording mm =,3 5 = 6,5 kg Beban atap = Luas Atap ll n n Berat atap =,055 50 = 37,9 kg Beban plafon = Luas Plafon berat plafon ll n n = 0,085 8 = 83,7485 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg ( + 3) berat profil kuda kuda = ½ (,5464 +,454) 8,4 = 65,45 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 65,45 = 9,635 kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 98 Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 65,45 = 6,545 kg Beban P = P Beban gording = Berat profil gording Panjang Gording kk =,3 5 = 6,5 kg Beban atap = Luas Atap jj l l Berat atap =,7 50 = 63,55 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (3+4+5+6) berat profil kuda kuda = ½ (,454+.,454+0,7406+,094) 8,4 = 09,9 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 09,9 = 3,97 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 09,9 = 0,99 kg Beban P3 = P Beban gording = Berat profil gording Panjang Gording ii =,3 5 = 6,5 kg Beban atap = Luas hh j j Berat atap =,7 50 = 63,55 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (4+5+7+8) berat profil kuda kuda = ½ (,454+,454+,48+,793) 8,4 = 3,0 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 3,0 = 36,93 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 3,0 =,3 kg Beban P4 = P0 Beban gording = Berat profil gording Panjang Gording gg =,3 5 = 6,5 kg Beban atap = Luas ff h h commit Berat to user atap BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 99 =.7 50 = 63,55 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (5+6+9+30) berat profil kuda kuda = ½ (,454+,454+,7+,6670) 8,4 = 39, kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 39, = 4,736 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 39, = 3,9 kg Beban P5 = P9 Beban gording = Berat profil gording Panjang Gording ee =,3 5 = 6,5 kg Beban atap = Luas Atap dd f f Berat atap =.7 50 = 63,55 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (6+7+3+3) berat profil kuda kuda = ½ (,454+,454+,963+3,84) 8,4 = 56,95 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 56,95 = 47,09 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 56,95 = 5,695 kg Beban P6 = P8 Beban gording = Berat profil gording Panjang Gording cc =,3 5 = 6,5 kg Beban atap = Luas Atap bb d d Berat atap =.7 50 = 63,55 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (7+8+33) berat profil kuda kuda = ½ (,454+,454+3,708) 8,4 =,8 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30,8 commit = to 36,68 user kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 00 Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0,8 =,8 kg Beban P7 Beban atap = Luas Atap aa b b Berat atap = 6,355 50 = 306,775 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg(8+9+34+35+36) berat profil kuda kuda = ½ (,454+,454+5,467+5+5,467) 8,4 = 3,53 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 3,53 = 67,06 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 3,53 =,353 kg Beban P4 = P4 Beban plafon = Luas Atap jj l l Berat plafon = 0,465 8 = 87,497 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (++5) berat profil kuda kuda = ½ (,564+,564+0,7406) 8,4 = 7,76 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 7,76 =,58 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 7,76 = 7,76 kg Beban P5 = P3 Beban plafon = Luas Atap hh j j Berat plafon = 0,465 8 = 87,497 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (+3+6+7) berat profil kuda kuda = ½ (,564+,564+,094+,48) 8,4 =,97 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30,97= commit to 33,59 user kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 0 Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0,97 =,97 kg Beban P6 = P Beban plafon = Luas Atap ff h h Berat plafon = 0,465 8 = 87,497 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (3+4+8+9) berat profil kuda kuda = ½ (,564+,564+,793+,7) 8,4 = 5,6 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 5,6 = 37,55 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 5,6 =,56 kg Beban P7 = P Beban plafon = Luas Atap dd f f Berat plafon = 0,465 8 = 87,497 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (4+5+30+3) berat profil kuda kuda = ½ (,564+,564+,6670+,963) 8,4 = 4,8 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 4,8 = 4,35 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 4,8 = 4,8 kg Beban P8 = P0 Beban plafon = Luas Atap bb d d Berat plafon = 0,465 8 = 87,497 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (5+6+3+33+34) berat profil kuda kuda = ½ (,564+,0833+3,84+3,708) 8,4 = 57,97 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 57,97 commit = to 47,39 user kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 0 Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 57,97 = 5,797 kg Beban P9 Beban plafon = Luas Atap aa b b Berat plafon = 5,085 8 = 93,7485 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (6+7+35) berat profil kuda kuda = ½ (,0833+,0833+5) 8,4 = 30,7 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 30,7 = 39,05 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 30,7 = 3,07 kg Rekapitulasi beban mati kuda-kuda utama seperti terlihat dalam Tabel 3.8. Tabel 3.8. Rekapitulasi Beban Mati Kuda-kuda Utama Beban Beban Beban Beban Beban Beban Plat Beban Jumlah Input Kuda - Atap gording Bracing Penyambung Plafon Beban SAP kuda (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) P=P3 60,75 6,5 65,45 6,545 9,635 83,7485 938,5 939 P=P 63,55 6,5 09,9 0,99 3,97-88,9 89 P3=P 63,55 6,5 3,0,3 36,93-847,39 848 P4=P0 63,55 6,5 39, 3,9 4,736-869,88 870 P5=P9 63,55 6,5 56,95 5,695 47,09-894,785 895 P6=P8 63,55 6,5,8,8 36,68-846,38 847 P7 306,775-3,53,353 67,06-69,78 60 P4=P4 - - 7,76 7,76,58 87,497 87,96 88 P5=P3 - -,97,97 33,59 87,497 344,54 345 P6=P - - 5,6 commit,56 to user 37,55 87,497 36,73 363 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 03 P7=P - - 4,8 4,8 4,35 87,497 385,45 386 P8=P0 - - 57,97 5,797 47,39 87,497 408,654 409 P9 - - 30,7 3,07 39,05 93,7485 75,986 76 b. Beban Hidup Beban hidup yang bekerja pada P, P, P3, P4,P5, P6, P7, P8, P9, P0, P, P, P3 = 00 kg c. Beban Angin Pembebanan kuda-kuda utama akibat beban angina seperti terlihat dalam Gambar 3.4. Gambar 3.4. Pembebanan Kuda-kuda Utama akibat Beban Angin Beban Angin kondisi normal min 5 kg/m Koefisien Angin Tekan = 0,0 γ-0,4 =(0,0 x 3 ).-0,4 = 0,4. W = luas Atap ll n n koef. angin tekan beban angin =,055 0,4 5 = 7,53 kg. W = luas Atap jj l l koef. angin tekan beban angin BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 04 =,7 0,4 5 = 73,66kg 3. W3 = luas Atap hh j j koef. angin tekan beban angin =,7 0,4 5 = 73,66kg 4. W4 = luas Atap ff h h koef. angin tekan beban angin =,7 0,4 5 = 73,66kg 5. W5 = luas Atap dd f f koef. angin tekan beban angin =,7 0,4 5 = 73,66kg 6. W6 = luas Atap bb d d koef. angin tekan beban angin =,7 0,4 5 = 73,66kg 7. W7 = luas Atap aa b b koef. angin tekan beban angin = 6,355 0,4 5 = 36,83kg Koefisien angin hisap = - 0,40. W4 = luas Atap ll n n koef. angin tekan beban angin =,055-0,4 5 = -0,55 kg. W3 = luas Atap jj l l x koef. angin tekan x beban angin =,7-0,4 5 = -,7 kg 3. W = luas Atap hh j j x koef. angin tekan x beban angin =,7-0,4 5 = -,7 kg 4. W = luas Atap ff h h x koef. angin tekan x beban angin =,7-0,4 5 = -,7 kg 5. W0 = luas Atap dd f f x koef. angin tekan x beban angin =,7-0,4 5 = -,7 kg 6. W9 = luas Atap bb d d x koef. angin tekan x beban angin =,7-0,4 5 = -,7 kg 7. W8 = luas Atap aa b bx koef. angin tekan x beban angin = 6,355-0,4 5 = -6,355 kg Perhitungan beban angin kuda-kuda utama seperti terlihat dalam Tabel 3.9. BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 05 Tabel 3.9. Perhitungan Beban Angin Kuda-kuda Utama Beban Wx (Untuk Input Wy (Untuk Input Beban (kg) Angin W.Cos (kg) SAP000) W.Sin (kg) SAP000) W 7,53 6,89 6 38,35 39 W 73,66 6,438 63 39,06 40 W 3 73,66 6,438 63 39,06 40 W 4 73,66 6,438 63 39,06 40 W 4 73,66 6,438 63 39,06 40 W 5 73,66 6,438 63 39,06 40 W 6 73,66 6,438 63 39,06 40 W 7 36,83 3,9 3 9,508 0 W 8-6,355 5,03-53 -63,75-64 W 9 -,7-04,064-05 -65,06-65 W 0 -,7-04,064-05 -65,06-65 W -,7-04,064-05 -65,06-65 W -,7-04,064-05 -65,06-65 W -,7-04,064-05 -65,06-65 W 3 -,7-04,064-05 -65,06-65 W 4 0,55-0,98-0 -3,53-33 Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 000 diperoleh gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama seperti terlihat dalam Tabel 3.0. Tabel 3.0. Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-kuda Utama Kombinasi Kombinasi Batang Batang Tarik (+) Tekan(-) Tarik (+) kg Tekan(-) kg kg kg 40,5-4 - 5678,86 860,68-5 - 77,78 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 06 3 530,34-6 - 40,56 4 940,6-7 988,33-5 795,98-8 - 40,44 6 059,8-9 835,40-7 060,53-30 - 698,36 8 76,55-3 690,55-9 9456,6-3 339,9-0 579,65-33 - 863,59 9,7-34 8804,84-468,53-35 - 59,4 3-9678,40 36-8805, 4 650,60-37 - 863,59 5-079,76 38-339,78 6-955,3 39-690,55 7-6993,8 40-698,36 8-6834,73 4-835,40 9-6834,73 4-6,35 0-6993,8 43-988,33-955,98 44 93,97 - - 079,76 45 88,76-3 - 4536,89 3.6.4. Perencanaan Profil Kuda- kuda Utama a. Perhitungan Profil Batang Tarik P maks. = 650,60 kg L =,454 m f y = 400 kg/cm f u = 3700 kg/cm Kondisi leleh BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 07 P maks. =.f y.ag Ag P maks..f y 650,60 0,9.400,7 cm Kondisi fraktur U x L L = 4 x 3d U = 4 x 3.,54 = 30,48 P maks. = 3,0 30,48.f u.ae 0,90 P maks. =.f u.an.u An i min P maks..f. U L 40 u 650,60 0,75.3700.0,90 45,4 40,0 cm 0,6 cm Dicoba, menggunakan baja profil 00.00.0 Dari tabel didapat Ag = 36, cm i =,93 cm Berdasarkan Ag kondisi leleh Ag =,7/ = 6,35 cm Berdasarkan Ag kondisi fraktur Diameter baut = /.,54 =,7 mm Diameter lubang =,7 + = 4,7 mm =,47 cm Ag = An + n.d.t = (0,6/) +.,47. = 8,5 cm Ag yang menentukan = 8,5 cm Digunakan 00.00.0 maka, luas profil 36, > 8,5 ( aman ) commit inersia to user,93 >,0 ( aman ) BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 08 b. Perhitungan profil batang tekan P maks. = 9678,40 kg L =,454 m f y = 400 kg/cm f u = 3700 kg/cm Dicoba, menggunakan baja profil 00.00.0 Dari tabel didapat nilai nilai : Ag =. 36, = 7,4 cm r b t =,93 cm = 9,3 mm = 00 mm = 0 mm Periksa kelangsingan penampang : b 00 t f y kl r = f y λc E 00 0 00 40 = 5,90 (454,) 9,3 40 3,4 x,x 0 5 = 0,90 Karena 0,5 < c <, maka :,43,6 0,67. c,6,43 0,67.0,90,43 P n = Ag.f cr = Ag f y 40 = 740 = 504,90 N = 50,49 kg,43 P max P n 9678,40 0,85x50,49 0,9 <... ( aman ) BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 09 3.6.5. Perhitungan Alat Sambung a. Batang Tekan Digunakan alat sambung baut-mur Diameter baut ( ) =,7 mm =,7 cm Diamater lubang =,47 cm Tebal pelat sambung ( ) = 0,65. d = 0,65.,7 = 0,794 cm Menggunakan tebal plat 0,80 cm. Tegangan tumpu penyambung Rn = (,4xf u xdt) = 0,75(,4x 3700x,7x0,8) = 6766,56 kg/baut. Tegangan geser penyambung Rn = b nx0, 5xf u xa b = x 0,5x850 x(0,5x3,4x(,7) ) = 0445,544 kg/baut 3. Tegangan tarik penyambung Rn = 0,75xf b u xa b = 0,75x850x (0,5x 3,4x(,7) ) = 7834,58 kg/baut P yang menentukan adalah P tumpu = 6766,56 kg Perhitungan jumlah baut-mur : n P P maks. tumpu 9678,40 6766,56 Digunakan : 5 buah baut 4,39 ~ 5 buah baut Perhitungan jarak antar baut (SNI Pasal 3.4) :.,5d S 3d BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 0 Diambil, S =,5 d b =,5.,7 = 3,75 cm = 3 cm.,5 d S 7d Diambil, S =,5 d b =,5.,7 =,905 cm = cm b. Batang tarik Digunakan alat sambung baut-mur Diameter baut ( ) =,7 mm =,7 cm Diamater lubang =,47 cm Tebal pelat sambung ( ) = 0,65. d = 0,65.,7 = 0,794 cm Menggunakan tebal plat 0,80 cm. Tegangan tumpu penyambung Rn = (,4xf u xdt) = 0,75(,4x 3700x,7x0,8) = 6766,56 kg/baut. Tegangan geser penyambung Rn = b nx0, 5xf u xa b = x 0,5x850 x(0,5x3,4x(,7) ) = 0445,544 kg/baut 3. Tegangan tarik penyambung Rn = 0,75xf b u xa b = 0,75x850x (0,5x 3,4x(,7) ) = 7834,58 kg/baut BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir P yang menentukan adalah P tumpu = 6766,56 kg Perhitungan jumlah baut-mur : n P P maks. tumpu 650,60 6766,56 Digunakan : 4 buah baut 3,9 ~ 4 buah baut Perhitungan jarak antar baut (SNI Pasal 3.4) :.,5d S 3d Diambil, S =,5 d b =,5.,7.,5 d S 7d = 3,75 cm = 3 cm Diambil, S =,5 d =,5.,7 =,905 cm = cm Rekapitulasi perencanaan profil kuda-kuda seperti terlihat dalam Tabel 3.. Tabel 3.. Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Nomor Batang Dimensi Profil Baut (mm) 00.00.0 4,7 00.00.0 4,7 3 00.00.0 4,7 4 00.00.0 4,7 5 00.00.0 4,7 6 00.00.0 4,7 7 00.00.0 4,7 8 00.00.0 4,7 9 00.00.0 4,7 0 00.00.0 4,7 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 00.00.0 4,7 00.00.0 4,7 3 00.00.0 5,7 4 00.00.0 4,7 5 00.00.0 5,7 6 00.00.0 5,7 7 00.00.0 5,7 8 00.00.0 5,7 9 00.00.0 5,7 0 00.00.0 5,7 00.00.0 5,7 00.00.0 5,7 3 00.00.0 5,7 4 00.00.0 5,7 5 00.00.0 5,7 6 00.00.0 5,7 7 00.00.0 4,7 8 00.00.0 5,7 9 00.00.0 4,7 30 00.00.0 5,7 3 00.00.0 4,7 3 00.00.0 4,7 33 00.00.0 5,7 34 00.00.0 4,7 35 00.00.0 5,7 36 00.00.0 5,7 37 00.00.0 5,7 38 00.00.0 5,7 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 3 39 00.00.0 5,7 40 00.00.0 5,7 4 00.00.0 5,7 4 00.00.0 5,7 43 00.00.0 5,7 44 00.00.0 4,7 45 00.00.0 4,7 3.7. Perencanaan Kuda-kuda Utama B Rangka batang kuda-kuda utama dapat dilihat pada Gambar 3.5. Gambar 3.5. Rangka Batang Kuda-kuda Utama 3.7.. Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Utama B Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam Tabel 3.. Tabel 3.. Perhitungan Panjang Batang pada Kuda-kuda Utama No batang Panjang batang No batang Panjang batang,564 commit to 4 user,454 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 4,564 5 0,7406 3,564 6,094 4,564 7,48 5,564 8,793 6,0833 9,7 7,0833 30,6670 8,564 3,963 9,564 3 3,84 0,564 33 3,708,564 34 5,467,564 35 5,0000 3,454 36 5,467 4,454 37 3,708 5,454 38 3,84 6,454 39,963 7,454 40,6670 8,454 4,7 9,454 4,793 0,454 43,48,454 44,099,454 45 0,7406 3,454 3.7.. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-Kuda Utama Luasan atap kuda-kuda utama dapat dilihat pada Gambar 3.6. BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 5 L L U Gambar 3.6. Luasan Atap Kuda-kuda Utama Panjang a b = ½.,454 =,7 m Panjang a b = a b Panjang b d =,454 m Panjang b d = bd = df = fh = hj = jl = b d = d f = f h = h j = j l = b d =d f = f h = h j = j l Panjang m n =,780 m Panjang l n = a b + m n =,405 m Panjang l n = l n Panjang aa' =,5 m Panjang d d = e e = f f = g g = h h = i i = j j = k k = l l = m m = n n Panjang bb = 0,566 m Panjang cc =,053 m Panjang dd =,575 m Panjang ee =,097 m BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 6 Panjang ff =,69 m Panjang gg = 3,4 m Panjang hh = 3,663 m Panjang ii = 4,85 m Panjang jj = 4,707 m Panjang kk = 5,93 m Panjang ll = 5,7468 m Panjang mm = 6,643 m Panjang nn = 6,855 m ll' nn" a.luas atap ll n n = l' n' n' n" ln' 5,7468 6,855 =,405,5, 405 =,95 m jj' ll' b. Luas atap jj l l = j' l' l' l" j' l' 4,707 5,7468 =,454,5, 454 = 8,9636 m hh' jj' c. Luas atap hh j j = h' j' j' j" h' j' 3,663 4,707 =,454,5, 454 = 6,4068 m ff ' hh' d. Luas atap ff h h = f ' h' h' h" f ' h,69 3,663 =,454,5, 454 = 3,8446 commit m to user BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 7 dd' ff ' e. Luas atap dd f f = d' f ' f ' f " d' f ',575,69 =,454,5, 454 =,84 m bb' dd' f. Luas atap bb d d = b' d' d' d" b' d' 0,566,575 =,454,5, 454 = 8,746 m g. Luas atap aa b b = bb ' ab' b' b" ab' = 0,566,7,5, 7 = 3,3908 m Panjang gording mm = mm m m = 6,643,5 = 8,7643 m Panjang gording kk = kk k k = 5,93,5 = 7,793 m Panjang gording ii = ii i i = 4,85,5 = 6,685 m Panjang gording gg = gg g g = 3,4,5 = 5,64 m Panjang gording ee = e e e =,097,5 = 4,597 m Panjang gording cc = cc c c =,053,5 = 3,553 m Luasan plafon kuda-kuda utama dapat dilihat pada Gambar 3.7. BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 8 L L U Gambar 3.7. Luasan Plafon Kuda-kuda Utama Panjang a b = ½.,0833 =,0465 m Panjang a b = ab = a b Panjang b d =,0833 m Panjang b d =d f = f h = h j = j l = b d =d f = f h = h j = j l Panjang m n = m Panjang l n = a b + m n =,0465 m Panjang aa' =,5 m Panjang b b = c c = d d = e e = f f = g g = h h = i i = j j = k k = l l = m m = n n Panjang bb = 0,566 m Panjang cc =,053 m Panjang dd =,575 m Panjang ee =,097 m Panjang ff =,69 m Panjang gg = 3,4 m BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 9 Panjang hh = 3,663 m Panjang ii = 4,85 m Panjang jj = 4,707 m Panjang kk = 5,93 m Panjang ll = 5,7468 m Panjang mm = 6,643 m Panjang nn = 6,855 m ll' nn" a. Luas plafond ll n n = l' n' n' n" ln' 5,7468 6,855 =,0465,5, 0465 = 7,980 m jj' ll' b. Luas plafond jj l l = j' l' l' l" jj' 4,707 5,7468 =,0833,5, 0833 = 6,0976 m hh' jj' c. Luas plafond hh j j = h' j' j' j" h' j' 3,663 4,707 =,0833,5, 0833 = 3,97 m ff ' hh' d. Luas plafond ff h h = f ' h' h' h" f ' h,69 3,663 =,0833,5, 0833 =,753 m dd' ff ' e. Luas plafond dd f f = d' f ' f ' f " d' f ' BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 0 =,575,69,0833,5, 0833 = 9,5773 m f. Luas plafond bb d d = bb' dd' b' d' d' d" b' d' = 0,566,575,0833,5, 0833 = 7,3975 m g. Luas plafond aa b b = bb ' ab' b' b" ab' = 0,566,0465',5, 0465 =,8784 m 3.7.3. Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama Data-data pembebanan : Berat gording =,3 kg/m Jarak antar kuda-kuda utama = 5 m Berat penutup atap = 50 kg/m Berat profil = 8,4 kg/m Berat Penggantung da n Plafon = 8 kg/m Beban Hujan = (40-0,8 γ) = 4,4 kg/m Pembebanan kuda-kuda utama akibat beban mati dapat dilihat pada Gambar 3.8. BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir Gambar 3.8. Pembebanan Kuda-kuda Utama akibat Beban Mati a. Beban Mati Beban P = P3 Beban gording = Berat profil gording Panjang Gording mm =,3 8,7643 = 07,8009 kg Beban atap = Luas Atap ll n n Berat atap =,95 50 = 055,975 kg Beban plafon = Luas Plafon ll n n berat plafon =,95 8 = 380,5 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg ( + 3) berat profil kuda kuda = ½ (,5464 +,454) 8,4 = 65,45 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 65,45 = 9,633 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 65,45 = 6,545 kg Beban P = P Beban gording = Berat profil gording Panjang Gording kk =,3 7,793 = 95,0704 kg Beban atap = Luas Atap jj l l Berat atap BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir = 8,9636 50 = 948,8 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (3+4+5+6) berat profil kuda kuda = ½ (,454+.,454+0,7406+,094) 8,4 = 09,9 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 09,9 = 9,065 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 09,9 = 0,99 kg Beban P3 = P Beban gording = Berat profil gording Panjang Gording ii =,3 6,685 = 8,80 kg Beban atap = Luas hh j j Berat atap = 6,4068 50 = 80,34 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (4+5+7+8) berat profil kuda kuda = ½ (,454+,454+,48+,793) 8,4 = 08,36 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 08,36 = 3,508 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 08,36 = 0,836 kg Beban P4 = P0 Beban gording = Berat profil gording Panjang Gording gg =,3 5,64 = 69,3868 kg Beban atap = Luas ff h h Berat atap = 3,8446 50 = 69,3 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (5+6+9+30) berat profil kuda kuda = ½ (,454+,454+,7+,6670) 8,4 =,4637 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30,4637 commit to = user 36,739 kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 3 Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0,4637 =,464 kg Beban P5 = P9 Beban gording = Berat profil gording Panjang Gording ee =,3 4,597 = 56,5456 kg Beban atap = Luas Atap dd f f Berat atap =,84 50 = 564, kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (6+7+3+3) berat profil kuda kuda = ½ (,454+,454+,963+3,84) 8,4 = 38,637 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 38,637 = 4,449 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 38,637 = 3,864 kg Beban P6 = P8 Beban gording = Berat profil gording Panjang Gording cc =,3 3,553 = 43,7044 kg Beban atap = Luas Atap bb d d Berat atap = 8,746 50 = 435,73 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (7+8+33) berat profil kuda kuda = ½ (,454+,454+3,708) 8,4 = 07,64 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 07,64 = 3,9 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 07,64 = 0,764 kg Beban P7 Beban atap = Luas Atap aa b b Berat atap = 3,3908 50 = 69,54 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg(8+9+34+35+36) berat profil kuda kuda BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 4 = ½ (,454+,454+5,467+5+5,467) 8,4 = 59,75 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 59,75 = 77,787 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 59,75 = 5,973 kg Beban reaksi = ( reaksi jurai)+reaksi setengah kuda-kuda = ( 03,60) + 8,7 = 589,9 kg Beban P4 = P4 Beban plafon = Luas Atap jj l l Berat plafon = 6,0976 8 = 89,7568 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (++5) berat profil kuda kuda = ½ (,564+,564+0,7406) 8,4 = 63,675 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 63,675= 8,950 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 63,675 = 6,368 kg Beban P5 = P3 Beban plafon = Luas Atap hh j j Berat plafon = 3,97 8 = 50,6896 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (+3+6+7) berat profil kuda kuda = ½ (,564+,564+,094+,48) 8,4 = 98,566 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 98,566 = 9,5698 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 98,566 = 9,8566kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 5 Beban P6 = P Beban plafon = Luas Atap ff h h Berat plafon =,753 8 =,544 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (3+4+8+9) berat profil kuda kuda = ½ (,564+,564+,793+,7) 8,4 = 66,544 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 66,544= 9,9633 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 66,544 = 6,6544 kg Beban P7 = P Beban plafon = Luas Atap dd f f Berat plafon = 9,5773 8 = 7,394 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (4+5+30+3) berat profil kuda kuda = ½ (,564+,564+,6670+,963) 8,4 = 4, kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 4,= 37,663 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 4, =,4 kg Beban P8 = P0 Beban plafon = Luas Atap bb d d Berat plafon = 7,3975 8 = 33,55 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (5+6+3+33+34) berat profil kuda kuda = ½ (,564+,0833+3,84+3,708) 8,4 = 06,77 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 39,06= 4,783 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 39,06 commit to = user 3,906kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 6 Beban P9 Beban plafon = Luas Atap aa b b Berat plafon =,8784 8 = 5,8 kg Beban kuda-kuda = ½ Btg (6+7+35) berat profil kuda kuda = ½ (,0833+,0833+5) 8,4 = 4,585 kg Beban plat sambung = 30 beban kuda-kuda = 30 4,585= 34,3747 kg Beban bracing = 0 beban kuda-kuda = 0 4,585 =,4583 kg Beban reaksi = ( reaksi jurai)+reaksi setengah kuda-kuda = ( 9057,09) + 7574,56 =5688,74 kg Rekapitulasi beban mati kuda-kuda utama tersaji dalam Tabel 3.3. Tabel 3.3. Rekapitulasi Beban Mati Kuda-kuda Utama Beban Beban Beban Beban Beban Beban Plat Beban Jumlah Input Kuda - Atap gording Bracing Penyambung Plafon Beban SAP kuda (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) P=P3 055,975 07,8 57,635 5,7633 7,897 380,5 64,6 65 P=P 948,8 95,0704 96,755 9,6755 7,53-78,7 79 P3=P 80,34 8,8 08,36 0,836 3,508-054,7 055 P4=P0 69,3 69,3868,4638,464 36,739-933,066 934 P5=P9 564, 56,5456 38,638 3,864 4,449-89,0949 80 P6=P8 435,73 43,7044 07,64 0,764 3,9-630,304 63 P7 69,54-59,75 5,973 77,787 -,445 3 P4=P4 - - 63,675 6,368 8,950 89,757 378,94 379 P5=P3 - - 98,566 commit 9,8566 to user 9,5666 50,689 388,684 389 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 7 P6=P - - 0,75,4583 34,3748,54 365,783 366 P7=P - - 4,763,476 37,89 7,39 346,378 347 P8=P0 - - 06,77 0,677 6,03 33,55 4,633 43 P9 - - 4,585,4583 34,3747 5,8 5889,508 5890 b. Beban Hidup Beban hidup yang bekerja pada P, P, P3, P4,P5, P6, P7, P8, P9, P0, P, P, P3 = 00 kg c. Beban Angin Pembebanan kuda-kuda utama akibat beban angin dapat dilihat pada Gambar 3.9. Gambar 3.9. Pembebanan Kuda-kuda Utama akibat Beban Angin Beban Angin kondisi normal min 5 kg/m Koefisien Angin Tekan = 0,0 γ-0,4 =(0,0 x 3 ).-0,4 = 0,4. W = luas Atap ll n n koef. angin tekan beban angin =,95 0,4 5 = 6,77 kg. W = luas Atap jj l l koef. angin tekan beban angin = 8,9636 0,4 5 = 3,786 kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 8 3. W3 = luas Atap hh j j koef. angin tekan beban angin = 6,4068 0,4 5 = 98,4408 kg 4. W4 = luas Atap ff h h koef. angin tekan beban angin = 3,8446 0,4 5 = 83,0676 kg 5. W5 = luas Atap dd f f koef. angin tekan beban angin =,84 0,4 5 = 67,6944 kg 6. W6 = luas Atap bb d d koef. angin tekan beban angin = 8,746 0,4 5 = 5,876 kg 7. W7 = luas Atap aa b b koef. angin tekan beban angin = 3,3908 0,4 5 = 0,3448 kg Koefisien angin hisap = - 0,40. W4 = luas Atap ll n n koef. angin tekan beban angin =,95-0,4 5 = -,95 kg. W3 = luas Atap jj l l x koef. angin tekan x beban angin = 8,9636-0,4 5 = -89,636 kg 3. W = luas Atap hh j j x koef. angin tekan x beban angin = 6,4068-0,4 5 = -64,068 kg 4. W = luas Atap ff h h x koef. angin tekan x beban angin = 3,8446-0,4 5 = -38,446 kg 5. W0 = luas Atap dd f f x koef. angin tekan x beban angin =,84-0,4 5 = -,84 kg 6. W9 = luas Atap bb d d x koef. angin tekan x beban angin = 8,746-0,4 5 = -87,46 kg 7. W8 = luas Atap aa b bx koef. angin tekan x beban angin = 3,3908-0,4 5 = -33,908 kg Perhitungan beban angin kuda-kuda utama tersaji dalam Tabel 3.4. BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 9 Tabel 3.4. Perhitungan Beban Angin Kuda-kuda Utama Beban Wx (Untuk Input Wy (Untuk Input Beban (kg) Angin W.Cos (kg) SAP000) W.Sin (kg) SAP000) W 6,77 07,46 08 67,498 68 W 3,786 96,493 97 60,95 6 W 3 98,4408 83,485 84 5,657 53 W 4 83,0676 70,4453 7 44,09 45 W 5 67,6944 57,408 58 35,876 36 W 6 5,876 44,344 45 7,708 8 W 7 0,3448 7,534 8 0,78 W 8-33,908-8,7556-9 -7,9685-8 W 9-87,46-95,680-96 -46,803-47 W 0 -,84-7,4089-8 -59,7876-60 W -64,068-39,376-40 -73,365-74 W 3-89,636-60,804-6 -00,498-0 W 4 -,95-79,035 - -,963 - Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 000 diperoleh gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama seperti pada Tabel 3.5. Tabel 3.5. Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-kuda Utama Kombinasi Kombinasi Batang Batang Tarik (+) Tekan(-) Tarik (+) kg Tekan(-) kg kg kg 40,5-4 - 5678,86 860,68-5 - 77,78 3 530,34-6 - 40,56 4 940,6-7 988,33-5 795,98-8 - 40,44 6 059,8-9 835,40 - BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 30 7 060,53-30 - 698,36 8 76,55-3 690,55-9 9456,6-3 339,9-0 579,65-33 - 863,59 9,7-34 8804,84-468,53-35 - 59,4 3-4536,89 36-8805, 4-4536,89 37-863,59 5-079,76 38-339,78 6-955,3 39-690,55 7-6993,8 40-698,36 8-6834,73 4-835,40 9-6834,73 4-6,35 0-6993,8 43-988,33-955,98 44 93,97 - - 079,76 45 88,76-3 - 4536,89 3.7.4. Perencanaan Profil Kuda- kuda a. Perhitungan Profil Batang Tarik P maks. = 9,7 kg L =,564 m f y = 400 kg/cm f u = 3700 kg/cm Kondisi leleh P maks. =.f y.ag Ag P maks..f y 9,7 0,9.400 0,6 cm BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 3 Kondisi fraktur U x L L = 4 x 3d U = 4 x 3.,54 = 30,48 P maks. = 3,0 30,48.f u.ae 0,90 P maks. =.f u.an.u An Pmaks..f. U u 9,7 0,75.3700.0,90 9,7 cm i min L 40 5,64 40 0,90 cm Dicoba, menggunakan baja profil 00.00.0 Dari tabel didapat Ag = 36, cm i =,93 cm Berdasarkan Ag kondisi leleh Ag = 0,6/ = 5,3 cm Berdasarkan Ag kondisi fraktur Diameter baut = /.,54 =,7 mm Diameter lubang =,7 + = 4,7 mm =,47 cm Ag = An + n.d.t = (9,7/) +.,47. = 7,53 cm Ag yang menentukan = 7,53 cm Digunakan 00.00.0 maka, luas profil 36, > 7,53 ( aman ) inersia,93 > 0,90 ( aman ) b. Perhitungan profil batang tekan P maks. = 5678,86 kg BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 3 L =,564 m f y = 400 kg/cm f u = 3700 kg/cm Dicoba, menggunakan baja profil 00.00.0 Dari tabel didapat nilai nilai : Ag =. 36, = 7,4 cm r b t =,93 cm = 9,3 mm = 00 mm = 0 mm Periksa kelangsingan penampang : b 00 t f y kl r = f y λc E 00 0 00 40 = 5,90 (56,4) 9,3 40 3,4 x,x 0 5 = 0,79 Karena 0,5 < c <, maka :,43,6 0,67. c,6,43 0,67.0,79,34 P n = Ag.f cr = Ag f y 40 = 740 = 9676,4 N = 967,64 kg,34 P max P n 5678,86 0,85x967,64 0,3 <... ( aman ) BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 33 3.5.5. Perhitungan Alat Sambung a. Batang Tekan Digunakan alat sambung baut-mur Diameter baut ( ) =,7 mm =,7 cm Diamater lubang =,47 cm Tebal pelat sambung ( ) = 0,65. d = 0,65.,7 = 0,794 cm Menggunakan tebal plat 0,80 cm. Tegangan tumpu penyambung Rn = (,4xf u xdt) = 0,75(,4x 3700x,7x0,8) = 6766,56 kg/baut. Tegangan geser penyambung Rn = b nx0, 5xf u xa b = x 0,5x850 x(0,5x3,4x(,7) ) = 0445,544 kg/baut 3. Tegangan tarik penyambung Rn = 0,75xf b u xa b = 0,75x850x (0,5x 3,4x(,7) ) = 7834,58 kg/baut P yang menentukan adalah P tumpu = 6766,56 kg Perhitungan jumlah baut-mur : n P P maks. tumpu 5678,86 6766,56 Digunakan : 5 buah baut 3,79 ~ 4 buah baut Perhitungan jarak antar baut (SNI Pasal 3.4) :.,5d S 3d BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 34 Diambil, S =,5 d b =,5.,7 = 3,75 cm = 3 cm.,5 d S 7d Diambil, S =,5 d b =,5.,7 =,905 cm = cm b. Batang tarik Digunakan alat sambung baut-mur Diameter baut ( ) =,7 mm =,7 cm Diamater lubang =,47 cm Tebal pelat sambung ( ) = 0,65. d = 0,65.,7 = 0,794 cm Menggunakan tebal plat 0,80 cm. Tegangan tumpu penyambung Rn = (,4xf u xdt) = 0,75(,4x 3700x,7x0,8) = 6766,56 kg/baut. Tegangan geser penyambung Rn = b nx0, 5xf u xa b = x 0,5x850 x(0,5x3,4x(,7) ) = 0445,544 kg/baut 3. Tegangan tarik penyambung Rn = 0,75xf b u xa b = 0,75x850x (0,5x 3,4x(,7) ) = 7834,58 kg/baut BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 35 P yang menentukan adalah P tumpu = 6766,56 kg Perhitungan jumlah baut-mur : n P P maks. tumpu 9,7 6766,56 Digunakan : 4 buah baut 3,39 ~ 4 buah baut Perhitungan jarak antar baut (SNI Pasal 3.4) :.,5d S 3d Diambil, S =,5 d b =,5.,7.,5 d S 7d = 3,75 cm = 3 cm Diambil, S =,5 d =,5.,7 =,905 cm = cm Rekapitulasi perencanaan profil kuda-kuda tersaji dalam Tabel 3.6. Tabel 3.6. Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Nomor Batang Dimensi Profil Baut (mm) 00.00.0 4,7 00.00.0 4,7 3 00.00.0 4,7 4 00.00.0 4,7 5 00.00.0 4,7 6 00.00.0 4,7 7 00.00.0 4,7 8 00.00.0 4,7 9 00.00.0 4,7 0 00.00.0 4,7 00.00.0 4,7 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 36 00.00.0 4,7 3 00.00.0 5,7 4 00.00.0 4,7 5 00.00.0 5,7 6 00.00.0 5,7 7 00.00.0 5,7 8 00.00.0 5,7 9 00.00.0 5,7 0 00.00.0 5,7 00.00.0 5,7 00.00.0 5,7 3 00.00.0 5,7 4 00.00.0 5,7 5 00.00.0 5,7 6 00.00.0 5,7 7 00.00.0 4,7 8 00.00.0 5,7 9 00.00.0 4,7 30 00.00.0 5,7 3 00.00.0 4,7 3 00.00.0 4,7 33 00.00.0 5,7 34 00.00.0 4,7 35 00.00.0 5,7 36 00.00.0 5,7 37 00.00.0 5,7 38 00.00.0 5,7 39 00.00.0 5,7 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas akhir 37 40 00.00.0 5,7 4 00.00.0 5,7 4 00.00.0 5,7 43 00.00.0 5,7 44 00.00.0 4,7 45 00.00.0 4,7 BAB 3 Perencanaan Atap

Tugas Akhir BAB 4 PERENCANAAN TANGGA 4.. Uraian Umum Tangga merupakan bagian dari struktur bangunan bertingkat yang penting sebagai penunjang antara struktur bangunan lantai dasar dengan struktur bangunan tingkat atasnya. Penempatan tangga pada struktur suatu bangunan berhubungan dengan fungsi bangunan bertingkat yang akan dioperasionalkan. Pada bangunan umum, penempatan tangga harus mudah diketahui dan strategis untuk menjangkau ruang satu dengan yang lainya, penempatan tangga harus disesuaikan dengan fungsi bangunan untuk mendukung kelancaran hubungan yang serasi antara pemakai bangunan tersebut. 4.. Data Perencanaan Tangga Gambar rencana tangga dapat dilihat pada Gambar 4. dan 4.. Gambar 4.. Tampak Atas BAB 4 Perencaaan Tangga 38

Tugas Akhir 39 Gambar 4.. Detail Tangga Data data tangga : Tinggi tangga = 500 cm Lebar tangga = 70 cm Lebar datar = 500 cm Tebal plat tangga = 7 cm Tebal plat bordes tangga = 0 cm Dimensi bordes = 0 350 cm Lebar antrade = 30 cm Tinggi optrade = 9, cm Jumlah antrede = 390 / 30 = 3 buah Jumlah optrade = 3 buah = Arc.tg ( 50/390 ) = 3,66 0 = 33 0 <35 0 OK BAB 4 Perencanaan Tangga

Tugas Akhir 40 4.3. Perhitungan Tebal Plat Equivalen dan Pembebanan 4.3.. Perhitungan Tebal Plat Equivalen Gambar rencana tebal equivalen tangga dapat dilihat pada Gambar 4.3. y 30 C t D B A 9, T eq Ht = 7 cm Gambar 4.3. Tebal Equivalen BD BC = AB AC BD = = AB BC AC 9, 9, 30 30 = 6,7 cm Teq = /3 BD = /3 6,7 = 0,78 cm Jadi total equivalent plat tangga Y = Teq + ht = 0,78 + 7 = 7,78 cm = 0,778 m BAB 4 Perencanaan Tangga

Tugas Akhir 4 4.3.. Perhitungan Beban. Pembebanan Tangga ( SNI 03-847-00 ) a. Akibat beban mati (qd) Berat tegel keramik ( cm) = 0,0,7 400 = 40,8 kg/m Berat spesi ( cm) = 0,0,7 00 = 7,4 kg/m Berat plat tangga = 0,778,7 400 = 33,43 kg/m qd = 45,63 kg/m + b. Akibat beban hidup (ql) ql =,7 300 kg/m = 570 kg/m c. Beban ultimate (qu) qu =,. qd +.6. ql = (, 45,63 ) + (,6 570 ) = 406,76 kg/m. Pembebanan pada Bordes ( SNI 03-847-00 ) a. Akibat beban mati (qd) Berat tegel keramik ( cm) = 0,0 3,5 400 = 84 kg/m Berat spesi ( cm) = 0,0 3,5 00 = 47 kg/m Berat plat bordes = 0,7 3,5 400 = 48 kg/m qd = 659 kg/m + b. Akibat beban hidup (ql) ql = 3,5 300 kg/ m = 050 kg/m c. Beban ultimate (qu) qu =,. qd +.6. ql BAB 4 Perencanaan Tangga

Tugas Akhir 4 = (, 659 ) + (,6 050 ) = 3670,8 kg/m Perhitungan analisa struktur tangga menggunakan Program SAP 000 tumpuan di asumsikan jepit, jepit, jepit, seperti pada Gambar 4.4 dibawah ini. 3 Gambar 4.4. Rencana Tumpuan Tangga 4.4. Perhitungan Tulangan Tangga dan Bordes 4.4. Perhitungan Tulangan Tumpuan Dicoba menggunakan tulangan h = 00 mm ( tebal bordes ) d = p + / tul = 0 + 8 = 8 mm d = h d = 00 8 = 7 mm 6 mm BAB 4 Perencanaan Tangga

Tugas Akhir 43 Dari perhitungan SAP 000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor : M u = 574,0 kgm = 5,74.0 7 Nmm Mn = Mu 5,74.0 0,8 7 6,4676.0 7 Nmm fy 40 m =, 9 0,85. fc 0,85 5 b = 0,85. fc. fy. 600 600 fy 0,85.5 =. 40 = 0,0537 max = 0,75. b = 0,04075 min = 0,005. 600 600 40 Mn Rn = b.d 6,4676.0 700 7 7,86 N/mm ada = m.m.rn fy =.,9 = 0,0055,9,86 40 ada < max > min di pakai ada = 0,0055 As = ada. b. d = 0,0055 700 7 = 608, mm Dipakai tulangan 6 mm = ¼.. 6 = 00,96 mm BAB 4 Perencanaan Tangga

Tugas Akhir 44 608, Jumlah tulangan = 00,96 8,003 9 buah 700 Jarak tulangan = = 88,89 = 90 mm 9 Jarak maksimum tulangan = h = x 00= 400 mm As yang timbul = 9. ¼.π. d Dipakai tulangan = 9 0,5 3,4 (6) 6 mm 00 mm = 808,64 mm > As.. OK 4.4. Perhitungan Tulangan Lapangan Dari perhitungan SAP 000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor : M u Mn = = 593,77 kgm =,5938.0 7 Nmm,5938.0 7 3,4.0 7 Nmm 0,8 fy 40 m =, 9 0,85. fc 0,85 5 b = 0,85.fc. fy. 600 600 fy = 0,85.5. 40. 600 600 40 = 0,0537 max = 0,75. b = 0,04075 min = 0,005 Mn Rn = b.d 3,4.0 7 700 7 0,645 N/mm ada = m.m.rn fy BAB 4 Perencanaan Tangga

Tugas Akhir 45 =.,9 = 0,0073.,9.0,645 40 ada max > min di pakai ada = 0,0073 As = ada. b. d = 0,0075 700 7 = 804, mm Dipakai tulangan 6 mm = ¼.. 6 = 00,96 mm Jumlah tulangan dalam m = 804, = 4,00 5 tulangan 00,96 700 Jarak tulangan = = 340 mm 5 Jarak maksimum tulangan = h = 00 = 400 As yang timbul = 5. ¼.. d Dipakai tulangan = 004,8 mm > As... OK 6 mm 350 mm 4.5. Perencanaan Balok Bordes Gambar perencanaan balok bordes dapa dlihat pada Gambar 4.5. qu balok 300 00 3,5 m Gambar 4.5. Rencana Balok Bordes BAB 4 Perencanaan Tangga

Tugas Akhir 46 Data perencanaan balok bordes: h = 300 mm b = 00 mm tul = 6 mm sk = 8 mm d = p - sk ½ tul = 40 + 8 + 8 = 56 mm d = h d` = 300 56 = 44 mm 4.5.. Pembebanan Balok Bordes. Beban mati (qd) Berat sendiri = 0,0 0,3 400 = 44 kg/m Berat dinding = 0,5,5 700 = 637,5 kg/m Berat plat bordes = 0,7 400 x. Beban Hidup (ql) =300 kg/m 3. Beban Ultimate (qu) qu = (,.qd)+(,6.ql) 4. Beban reaksi bordes qu = reaksi bordes lebar bordes qd = 89,5 kg/m = (,. 89,5)+(,6. 300) = 907,4 kg/m = 408 kg/m = 7887,93 3,5 = 53,69 kg/m BAB 4 Perencanaan Tangga

Tugas Akhir 47 qu total = 53,69 + 907,4 = 46,09 kg/m 4.5. Perhitungan Tulangan lentur M u = 4633,94 kgm = 4,6339.0 7 Nmm Mu Mn = 4,6339.0 0,8 fy 40 m =, 9 0,85. fc 0,85 5 7 = 5,79.0 7 Nmm b = 0,85. fc. fy. 600 600 fy = 0,85.5. 40 = 0,0537 max = 0,75. b = 0,04075, 4 min = fy 600. 600 40 = 0,005834 7 Mn 5,79.0 Rn = 4, 86 b. d 00 (44) N/mm ada = m.m.rn fy =,9,9 4,86 40 = 0,03 ada > min ada < max As = ada. b. d = 0,03 00 44 =,4 commit to user BAB 4 Perencanaan Tangga

Tugas Akhir 48 Dipakai tulangan As = ¼.. (6) = 00,96 mm Jumlah tulangan = 6 mm As yang timbul = 6. ¼.π. d Dipakai tulangan 6,4 = 5,58 6 buah 00,96 = 6 ¼ 3,4 (6) = 05,76 mm > As (60 mm ).. OK. 6 mm 4.5.3 Perhitungan Tulangan Geser Vu = 78,9 kg = 789, N Vc = / 6. b.d. f' c = /6 00 44 5 = 40666,67 N Vc = 0,6. Vc = 0,6 40666,67 N = 4400,00 3 Vc = 3. Vc = 3. 4400,00 = 7300,006 Vc < Vu < 3 Vc Jadi diperlukan tulangan geser Vs = Vu - Vc Vs perlu = = 789, 4400,00 = 4849,09 N 4849,09 = 6053,87 N 0,8 Av =. ¼ (6) =. ¼. 3,4. 64 = 40,9 commit to user BAB 4 Perencanaan Tangga

Tugas Akhir 49 S ada = Av fy Vs perlu d 40,9 40 = 6053,87 44 = 388,88 mm d 44 S max = mm 30 mm Jadi dipakai sengkang 8 30 mm 4.6. Perhitungan Pondasi Tangga Gambar rencana pondasi tangga dapat dilihat pada Gambar 4.6. Gambar 4.6. Pondasi Tangga Direncanakan pondasi telapak dengan kedalaman m dan dimensi,7 x,7 m Tebal footplate = 50 mm Ukuran alas = 700 x 700 mm tanah =,7 t/m 3 = 700 kg/m 3 tanah =,75 kg/cm = 7500 kg/m d = 50 (50+8+8)= 84 mm Dari perhitungan SAP 000 diperoleh gaya geser terbesar pada batang nomor : Pu = 466,08 kg Mu = 574,0 kgm BAB 4 Perencanaan Tangga

Tugas Akhir 50 4.5.. Perencanaan kapasitas dukung pondasi Pembebanan pondasi Berat telapak pondasi =,7 x,7 x 0,5 x 400 = 734 kg Berat tanah kiri = 0,55 x 0,7 x,7 x 700 =,65 kg Berat tanah kanan = 0,85 x 0,7 x,7 x 700 = 79,55 kg Berat kolom = 0,3 x 0,7 x,7 x 400 = 856,8 kg Pu = 466,08 kg P = 7889,08 kg + e = M P 574,0 77889,08 = 0,89 kg < /6.B = 0,89 kg < /6.,5 = 0,89 kg < 0.5... ok yang terjadi = tanah = A 7889,08,7.,7 Mu.b.L 6 574,0 / 6.,7.,7 = 609,9 kg/m < 7500 kg/m = 609,9 kg/m = σ yang terjadi < ijin tanah...ok! 4.5.. Perhitungan Tulangan Lentur Mn = ½. qu. l = ½. 609,9. (0,85) = 58,94 kg/m Mn = 5,89.0 7 Nmm m fy 30 = 0,85. f ' c 0,85.5 5, 059 BAB 4 Perencanaan Tangga

Tugas Akhir 5 0,85. f' c b = fy 600 600 fy = 0,85.5.0,85. 30 600 600 30 = 0,0368 Mn Rn = b.d =,009 max = 0,75. b 5,89.0 700. 84 = 0,75. 0,0368 = 0,076, 4 min = fy,4 30 7 0,0044 perlu = m m. Rn fy =. 5,059.5,059.,009 30 = 0,003 perlu < max < min dipakai min = 0,0044 As perlu = min. b. d = 0,0044. 700. 84 = 5, mm digunakan tul D = ¼.. d = ¼. 3,4. () = 3,04 mm 5, Jumlah tulangan (n) = =,07 ~ buah 3,04 BAB 4 Perencanaan Tangga

Tugas Akhir 5 Jarak tulangan = 000 = 83~85 mm As yang timbul = x 3,04 Sehingga dipakai tulangan = 360,8 > As..Ok! 85 mm 4.5.4 Perhitungan Tulangan Geser Vu = x A efektif = 609,9 (0,7 x,7) = 948,5 N Vc = / 6. f' c. b. d = / 6. 5. 700.84 = 60666,667 N Vc = 0,6. Vc = 0,6.60666,667 = 56400,000 N 3 Vc = 3. Vc = 3. 87000 = 46900,0006 N Vu < Vc < 3 Ø Vc tidak perlu tulangan geser Dipakai tulangan geser minimum 8 00 mm BAB 4 Perencanaan Tangga

Tugas Akhir BAB 5 PLAT LANTAI 5.. Perencanaan Plat Lantai Gambar rencana plat lantai seperti terlhat pada gambar 5.. Gambar 5.. Denah Plat lantai 5.. Perhitungan Pembebanan Plat Lantai a. Beban Hidup ( ql ) Berdasarkan PPIUG untuk gedung 983 yaitu : Beban hidup fungsi gedung untuk mall tiap m = 50 kg/m BAB 5 Perencanaan Plat Lantai 53

Tugas Akhir 54 b. Beban Mati ( qd ) tiap m Berat plat sendiri = 0, x 400 x = 88 kg/m Berat keramik ( cm ) = 0.0 x 400 x = 4 kg/m` Berat Spesi ( cm ) = 0,0 x 00 x = 4 kg/m Berat plafond + instalasi listrik = 5 kg/m Berat Pasir ( cm ) = 0,0 x 600 x = 3 kg/m qd = 4 kg/m c. Beban Ultimate ( qu ) Untuk tinjauan lebar m pelat maka : qu =, qd +,6 ql =,.4 +,6. 50 = 893, kg/m 5.3. Perhitungan Momen a. Tipe plat A Tipe plat A seperti terlihat pada Gambar 5.. Gambar 5.. Plat tipe A Ly Lx 5,5,00 Mlx = 0,00.qu. Lx. x = 0,00. 893,. (,5).88 = 49,6 kgm Mly = 0,00.qu. Lx. x = 0,00. 893,. (,5).49 = 73,54 kgm Mtx= - 0,00.qu.Lx.x = -0,00. 893,. (,5).8 = -658,73 kgm Mty= - 0,00.qu.Lx.x = - 0,00. commit 893,. to (,5) user.79 = - 44,0 kgm BAB 5 Perencanaan Plat Lantai

Tugas Akhir 55 b. Tipe plat B Tipe plat B seperti terlihat pada Gambar 5.3. Gambar 5.3. Plat tipe B Ly Lx 5,5,00 Mlx = 0,00.qu. Lx. x = 0.00. 893,. (,5).85 Mly = 0,00.qu. Lx. x = 0.00. 893,. (,5).50 Mtx= - 0,00.qu. Lx. x = - 0.00. 893,. (,5).4 Mty= - 0,00.qu. Lx. x = - 0.00. 893,. (,5).78 = 474,5 kgm = 79,3 kgm = -636,4kgm = -435,44kgm c. Tipe pelat C Tipe plat C seperti terlihat pada Gambar 5.4. Gambar 5.4. Plat tipe C BAB 5 Perencanaan Plat Lantai

Tugas Akhir 56 Ly Lx 5,5,00 Mlx = 0,00.qu. Lx. x = 0.00. 893,.(,5). 6 = 346, kgm Mly = 0,00.qu. Lx. x = 0.00. 893,. (,5). 35 = 95,38kgm Mtx= - 0,00.qu. Lx. x = - 0.00. 893,. (,5). 83 Mty= - 0,00.qu. Lx. x = - 0.00. 893,. (,5). 57 = - 463,34kgm = - 38,0kgm d. Tipe pelat D Tipe plat D seperti terlihat pada Gambar 5.5. Ly Lx 5,5,00 Gambar 5.5. Plat tipe D Mlx = 0,00.qu. Lx. x = 0.00. 893,.(,5). 85 = 474,5 kgm Mly = 0,00.qu. Lx. x = 0.00. 893,. (,5). 50 = 79,3kgm Mtx= - 0,00.qu. Lx. x = - 0.00. 893,. (,5). 4 = - 636,4kgm Mty= - 0,00.qu. Lx. x = - 0.00. 893,. (,5). 78 = - 435,44kgm 5.4. Penulangan Plat Lantai Perhitungan plat lantai seperti tersaji dalam Tabel 5.. BAB 5 Perencanaan Plat Lantai

Tugas Akhir 57 Tabel 5.. Perhitungan Plat Lantai Tipe Plat Ly/Lx (m) Mlx Mly Mtx (kgm) (kgm) (kgm) Mty (kgm) A 5/,5= 49,6 73,54-658,73-44.0 B 5/,5= 474,5 79,3-636,4-435,44 C 5/,5= 346, 95,38-463,34-38,0 D 5/,5= 474,5 79,3-636,4-435,44 Dari perhitungan momen diambil momen terbesar yaitu: Mlx = 49,6 kgm Mly = 73,54 kgm Mtx = - 658,73 kgm Mty = - 44,0 kgm Data : Tebal plat ( h ) = cm = 0 mm Tebal penutup ( d ) = 0 mm Diameter tulangan ( ) = 0 mm b = 000 fy = 40 Mpa f c = 30 Mpa Tinggi Efektif ( d ) = h - d = 0 0 = 00 mm Rencana tinggi efektif dapat dilihat pada Gambar 5.6. h dy dx d' Gambar 5.6. Perencanaan Tinggi Efektif BAB 5 Perencanaan Plat Lantai

Tugas Akhir 58 dx = h d - ½ Ø = 0 0 5 = 95 mm dy = h d Ø - ½ Ø = 0 0-0 - ½. 0 = 85 mm untuk plat digunakan b = 0,85. fc. fy. 600 600 fy = 0,85.30.0,85. 40 600 600 40 = 0,065 max = 0,75. b = 0,0488 min = 0,005 ( untuk plat ) 5.5. Penulangan lapangan arah x Mu = 49,6 kgm = 4,96.0 6 Nmm Mn = Mu 4,96.0 = 0,8 6 6,4075.0 6 Nmm Mn Rn = b.d 6,4075.0 000. 95 6 0,68 N/mm fy 40 m =, 9 0,85. f ' c 0,85.5 perlu =. m m.rn fy =.,9 = 0,008.,9.0,68 40 BAB 5 Perencanaan Plat Lantai

Tugas Akhir 59 As < max > min, di pakai perlu = 0,008 = min. b. d = 0,008. 000. 95 = 73,6 mm Digunakan tulangan 0 = ¼.. (0) = 78,5 mm 73,6 Jumlah tulangan = 3, 46 ~ 4 buah. 78,5 Jarak tulangan dalam m 000 = 50 4 mm Jarak maksimum = 4 x h = 4 x 0 = 480 mm As yang timbul = 4. ¼..(0) = 34 > 73,6 (As) ok! Dipakai tulangan 0 40 mm 5.6. Penulangan lapangan arah y Mu = 73,54 kgm =,7354.0 6 Nmm Mn = Mu,7354.0 = 0,8 6 3,49.0 6 Nmm Mn Rn = b.d 3,49.0 000. 95 6 0,378 N/mm fy 40 m =, 9 0,85. f ' c 0,85.5 perlu =. m m.rn fy =.,9 = 0,0058.,9.0,378 40 < max < min, di pakai perlu = 0,005 BAB 5 Perencanaan Plat Lantai

Tugas Akhir 60 As = min. b. d = 0,005. 000. 95 = 37,5 mm Digunakan tulangan 0 = ¼.. (0) = 78,5 mm 37,5 Jumlah tulangan = 3, 0 ~ 4 buah. 78,5 Jarak tulangan dalam m 000 = 50 4 mm Jarak maksimum = 4 x h = 4 x 0 = 480 mm As yang timbul = 4. ¼..(0) = 34 > 37,5 (As) ok! Dipakai tulangan 0 40 mm 5.7. Penulangan tumpuan arah x Mu = 658,73 kgm = 6,5873.0 6 Nmm Mn = Mu = 6 6,5873.0 0,8 8,34.0 6 Nmm Mn Rn = b.d 8,34.0 000. 85 6,3 N/mm fy 40 m =, 9 0,85. f ' c 0,85.5 perlu =. m m.rn fy =.,9.,9.,3 40 = 0,0048 < max > min, di pakai perlu = 0,0048 As = perlu. b. d = 0,0048. 000. 85 BAB 5 Perencanaan Plat Lantai

Tugas Akhir 6 = 4,45 mm Digunakan tulangan 0 = ¼.. (0) = 78,5 mm 4,45 Jumlah tulangan = 78,5 5, ~ 6 buah. Jarak tulangan dalam m 000 = 6 66, 66 mm ~ 70 buah. Jarak maksimum = 6 x h = 6 x 0 = 70 mm As yang timbul = 6. ¼..(0) = 47 > 4,45 (As).ok! Dipakai tulangan 0 70 mm 5.8. Penulangan tumpuan arah y Mu = 44,0 kgm = 4,40.0 6 Nmm Mn = Mu = 6 4,40.0 0,8 5,5.0 6 Nmm Mn Rn = b.d 5,5.0 000. 85 6 0,76 N/mm fy 40 m =, 9 0,85. f ' c 0,85.5 perlu =. m m.rn fy =.,9.,9.0,76 40 = 0,003 < max > min, di pakai perlu = 0,003 As = perlu. b. d = 0,003. 000. 85 = 74,58 mm Digunakan tulangan 0 = ¼.. (0) = 78,5 mm BAB 5 Perencanaan Plat Lantai

Tugas Akhir 6 74,8 Jumlah tulangan = 3, 9 78,5 ~ 4 buah. Jarak tulangan dalam m 000 = 50 4 mm Jarak maksimum = 4x h = 4 x 0 = 480 mm As yang timbul = 4. ¼..(0) = 34 > 74,58 (As).ok! Dipakai tulangan 0 40 mm 5.9. Rekapitulasi Tulangan Dari perhitungan diatas diperoleh : Tulangan lapangan arah x Tulangan lapangan arah y Tulangan tumpuan arah x Tulangan tumpuan arah y 0 40 mm 0 40 mm 0 70 mm 0 40 mm Rekapitulasi penulangan plat lantai seperti tersaji dalam Tabel 5.. TIPE PLAT Tabel 5.. Penulangan Plat Lantai Berdasarkan perhitungan Penerapan di lapangan Tulangan Lapangan Tulangan Tumpuan Tulangan Lapangan Tulangan Tumpuan Arah x Arah y Arah x Arah y Arah x Arah y Arah x (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Arah y (mm) A 0 40 0 40 0 70 0 40 0 40 0 40 0 70 0 40 B 0 40 0 40 0 70 0 40 0 40 0 40 0 70 0 40 C 0 40 0 40 0 70 0 40 0 40 0 40 0 70 0 40 D 0 40 0 40 0 70 0 40 0 40 0 40 0 70 0 40 BAB 5 Perencanaan Plat Lantai

Tugas Akhir BAB 6 BALOK ANAK 6.. Perencanaan Balok Anak Area pembebanan balok anak terlihat dalam Gambar 6.. Gambar 6.. Area Pembebanan Balok Anak Keterangan: Balok anak : As A-A Balok anak : As B-B Balok anak : As C-C Balok anak : As D-D Balok anak : As E-E BAB 6 Perencanaan Balok Anak 63

Tugas Akhir 64 6... Perhitungan Lebar Equivalen Untuk mengubah beban segitiga dan beban trapesium dari plat menjadi beban merata pada bagian balok, maka beban plat harus diubah menjadi beban equivalent yang besarnya dapat ditentukan sebagai berikut : a Lebar Equivalen Tipe I Leq ½ Lx Leq = /6 Lx 3 4. Lx.Ly Ly b Lebar Equivalen Tipe II Leq ½Lx Leq = /3 Lx Ly 6... Lebar Equivalen Balok Anak Lebar equivalen plat tersaji dalam Tabel 6.. Tabel 6.. Hitungan Lebar Equivalen Ukuran Plat Lx Ly Leq Leq No. (m ) (m) (m) (segitiga) (trapesium).,5 x 5,5 5 -,458 6.. Pembebanan 6... Pembebanan Balok Anak As A-A' Lebar equivalen balok anak dapat dilihat pada Gambar 6.. BAB 6 Perencanaan Balok Anak

Tugas Akhir 65 Gambar 6.. Lebar Equivalen Balok Anak as A-A Perencanaan Dimensi Balok h = /. Ly = /. 5000 = 46,67 mm ~ 450 mm b = /. h = /. 450 = 5 mm ( h dipakai = 450 mm, b = 5 mm ) a. Beban Mati (q D ) Pembebanan balok as ( ) Berat sendiri = 0,5x(0,45 0,)x400 kg/m 3 = 78, kg/m Beban plat = ( x,458) x 4 kg/m = 94,8 kg/m+ qd =0 kg/m b. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql = ( x,458) x 50 kg/m = 57,9 kg/m c. Beban berfaktor (q U ) qu =,. qd +,6. ql =,. 40 +,6. 57,9 = 3484,64 kg/m 6... Pembebanan Balok Anak As B-B' Lebar equivalen balok anak dapat dilihat pada Gambar 6.3. BAB 6 Perencanaan Balok Anak

Tugas Akhir 66 Gambar 6.3. Lebar Equivalen Balok Anak as B-B Perencanaan Dimensi Balok h = /. Ly = /. 5000 = 46,67 mm ~ 450 mm b = /. h = /. 450 = 5 mm ( h dipakai = 450 mm, b = 5 mm ) a. Beban Mati (q D ) Pembebanan balok as ( ) Berat sendiri = 0,5x(0,45 0,)x400 kg/m 3 = 78, kg/m Beban plat = ( x,458) x 4 kg/m = 94,8 kg/m+ qd =0 kg/m b. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql = ( x,458) x 50 kg/m = 57,9 kg/m c. Beban berfaktor (q U ) qu =,. qd +,6. ql =,. 40 +,6. 57,9 = 3484,64 kg/m 6..3. Pembebanan Balok Anak As C-C Lebar equivalen balok anak dapat dilihat pada Gambar 6.4. BAB 6 Perencanaan Balok Anak

Tugas Akhir 67 Gambar 6.4. Lebar Equivalen Balok Anak as C-C Perencanaan Dimensi Balok h = /. Ly = /. 5000 = 46,67 mm ~ 450 mm b = /. h = /. 450 = 5 mm ( h dipakai = 450 mm, b = 5 mm ) a. Beban Mati (q D ) Pembebanan balok as ( ) Berat sendiri = 0,5x(0,45 0,)x400 kg/m 3 = 78, kg/m Beban plat = ( x,458) x 4 kg/m = 94,8 kg/m+ qd =0 kg/m b. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql = ( x,458) x 50 kg/m = 57,9 kg/m c. Beban berfaktor (q U ) qu =,. qd +,6. ql =,. 40 +,6. 57,9 = 3484,64 kg/m 6..4. Pembebanan Balok Anak As D-D Lebar equivalen balok anak dapat commit dilihat pada to user Gambar 6.5. BAB 6 Perencanaan Balok Anak

Tugas Akhir 68 Gambar 6.5. Lebar Equivalen Balok Anak as D-D Perencanaan Dimensi Balok h = /. Ly = /. 5000 = 46,67 mm ~ 450 mm b = /. h = /. 450 = 5 mm ( h dipakai = 450 mm, b = 5 mm ) a. Beban Mati (q D ) Pembebanan balok as ( ) Berat sendiri = 0,5x(0,45 0,)x400 kg/m 3 = 78, kg/m Beban plat = ( x,458) x 4 kg/m = 94,8 kg/m+ qd =0 kg/m b. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql = ( x,458) x 50 kg/m = 57,9 kg/m c. Beban berfaktor (q U ) qu =,. qd +,6. ql =,. 40 +,6. 57,9 = 3484,64 kg/m 6..5. Pembebanan Balok Anak As E-E Lebar equivalen balok anak dapat commit dilihat pada to user Gambar 6.6. BAB 6 Perencanaan Balok Anak

Tugas Akhir 69 Gambar 6.6. Lebar Equivalen Balok Anak as E-E Perencanaan Dimensi Balok h = /. Ly = /. 5000 = 46,67 mm ~ 450 mm b = /. h = /. 450 = 5 mm ( h dipakai = 450 mm, b = 5 mm ) a. Beban Mati (q D ) Pembebanan balok as ( ) Berat sendiri = 0,5x(0,45 0,)x400 kg/m 3 = 78, kg/m Beban plat = ( x,458) x 4 kg/m = 94,8 kg/m+ qd =0 kg/m b. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql = ( x,458) x 50 kg/m = 57,9 kg/m c. Beban berfaktor (q U ) qu =,. qd +,6. ql =,. 40 +,6. 57,9 = 3484,64 kg/m BAB 6 Perencanaan Balok Anak

Tugas Akhir 70 6.3. Perhitungan Tulangan Balok Anak 6.3.. Perhitungan Tulangan Balok Anak As A-A a. Tulangan Lentur Balok Anak Data Perencanaan : h = 450 mm Ø t = 6 mm b = 5 mm Ø s = 8 mm p = 40 mm d = h - p - / Ø t - Ø s fy = 30 Mpa = 450 40 - /.6-8 f c = 5 MPa = 394. Daerah Tumpuan b = 0,85.f' c β fy 600 600 fy = 0,85.5 0,85 30 600 600 30 max = 0,037 = 0,75. b = 0,75. 0,037 = 0,0775,4,4 min = 0, 004375 fy 30 Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu = 5944,67 kgm = 5,9447. 0 7 Nmm Mn = Mu = 7 5,9447.0 0,8 = 7,43. 0 7 Nmm Mn Rn = b.d m = fy 0,85.f' 7,43.0 5 c 394 7 30 0,85.5,8 mm 5,06 BAB 6 Perencanaan Balok Anak

Tugas Akhir 7 perlu =. m m.rn fy =. 5,06 5,06,8 30 = 0,007 < max > min, di pakai = 0,007 As =. b. d = 0,007. 5. 394 = 60,55 Digunakan tulangan D 6 = ¼.. (6) = 00,96 mm 60,55 Jumlah tulangan = 3, 08 ~ 4 buah. 00,96 As ada = 4. ¼.. 6 a = As ada 0,85 = 803,84 mm > As aman! f' c fy b Mn ada= As ada fy (d a/) 803,84 30 = 53,79 0,85 5 5 = 803,84 30 (394 53,79/) = 94,38. 0 7 Nmm Mn ada > Mn... aman! Kontrol Spasi : S = b - p - n tulangan - n - 5 -. 40-4.6 -.8 = 4 sengkang =,66 mm < 5 mm (dipakai tulangan lapis) Karena jarak antar tulangan < 5 mm maka kita rancang dengan tulangan berlapis dengan cara mencari d yang baru. BAB 6 Perencanaan Balok Anak

Tugas Akhir 7 d = h - p - / D t - Ø s = 450 40 ½. 6 8 = 394 mm d d = = = h - p - Ø t - / D t s - Ø s = 450 40 6 ½ 6 30-8 = 348 mm d n. n d n 394. 348. = 37 mm 4 T = As ada. fy = 803,84. 30 = 578,8 Mpa C = 0,85. f c. a. b T = C As. fy = 0,85. f c. a. b As. fy a = 0,85. f ' c. b O = 578,8 0,85.5.5 = 53,79 ØMn = Ø. T ( d a/ ) ØMn > Mu = 0,85. 578,8 ( 37 53,79/ ) = 7,08 0 7 Nmm Aman..!! 7,08 0 7 Nmm > 5,9447 0 7 Nmm Jadi dipakai tulangan 4 D 6 mm. Daerah Lapangan Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu = 4404,05 kgm = 4,40405. 0 7 Nmm Mn = Mu = 7 4,40405.0 0,8 = 5,505 commit. 0 7 to Nmm user BAB 6 Perencanaan Balok Anak

Tugas Akhir 73 Mn Rn = b.d m = fy 0,85.f' c 5,505.0 5 394 7 30 0,85.5,576 mm 5,06 perlu =. m m.rn fy =. 5,06 5,06,576 30 = 0,005 < max > min, di pakai = 0,005 As =. b. d = 0,005. 5. 394 = 443,5 Digunakan tulangan D 6 = ¼.. (6) = 00,96 mm 443,5 Jumlah tulangan =, ~ 3 buah. 00,96 As ada = 3. ¼.. 6 a = = 60,88 mm > As aman! As ada 0,85 f' c fy b 60,88 30 = 40,35 0,85 5 5 Mn ada = As ada fy (d a/) = 60,88 30 (394 40,35/) = 7,. 0 7 Nmm Mn ada > Mn... aman! Kontrol Spasi : S = = b - p - n tulangan - n - 5 -. 40-3.6 -.8 3 sengkang = 40,5 mm > 5 mm (dipakai tulangan lapis) BAB 6 Perencanaan Balok Anak

Tugas Akhir 74 O Jadi dipakai tulangan 3 D 6 mm a. Tulangan Geser Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Vu = 6840,53 kg = 68405,3 N f c = 5 Mpa fy = 40 Mpa d = 394 mm Vc = /6. f' c.b.d = /6..5.394 5 = 73875 N Ø Vc = 0,6.73875 = 4435 N 3 Ø Vc = 3. 4435 = 3975N 5 Ø Vc = 5. 4435 = 65N Vu < 3 Vc < 5Ø Vc tidak perlu tulangan geser Jarak tulangan geser yaitu sebesar ½ D = ½ x 394 = 97 ~ 90 mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 90 mm Rekapitulasi penulangan balok anak tersaji dalam Tabel 6.. BAB 6 Perencanaan Balok Anak

Tugas Akhir 75 Tabel 6.. Rekapitulasi Penulangan Balok Anak Tipe Tulangan Tulangan Tulangan Geser Tulangan Geser Balok Anak Lapangan Tumpuan Lapangan Tumpuan A 3 D 6 mm 4 D 6 mm Ø 8 50 mm Ø 8 90 mm B 3 D 6 mm 4 D 6 mm Ø 8 50 mm Ø 8 90 mm C 3 D 6 mm 4 D 6 mm Ø 8 50 mm Ø 8 90 mm D 3 D 6 mm 4 D 6 mm Ø 8 50 mm Ø 8 90 mm E 3 D 6 mm 4 D 6 mm Ø 8 50 mm Ø 8 90 mm BAB 6 Perencanaan Balok Anak

Tugas Akhir BAB 7 PORTAL 7.. Perencanaan Portal Gambar denah portal seperti terlihat pada Gambar 7. dan 7.. Gambar 7.. Gambar Denah Portal Lantai BAB 7 Portal 76

Tugas Akhir 77 Gambar 7.. Gambar Denah Portal Lantai Keterangan: Balok Portal : As Balok Portal : As B Balok Portal : As Balok Portal : As C Balok Portal : As 3 Balok Portal : As D Balok Portal : As 4 Balok Portal : As E Balok Portal : As 5 Balok Portal : As F Balok Portal : As 6 Balok Portal : As G Balok Portal : As 7 Balok Portal : As H Balok Portal : As A Balok Portal : As I BAB 7 Portal

Tugas Akhir 78 7... Dasar perencanaan Secara umum data yang digunakan untuk perhitungan recana portal adalah sebagai berikut : a. Bentuk denah portal : Seperti tergambar b. Model perhitungan : SAP 000 ( 3 D ) c. Perencanaan dimensi rangka : b (mm) x h (mm) Dimensi kolom : 500mm x 500mm Dimensi sloof : 00mm x 350mm Dimensi balok Balok memanjang : 300mm x 600mm Balok melintang : 350mm x 600mm Dimensi ring balk : 50mm x 400mm d. Kedalaman pondasi :,0 m e. Mutu beton : fc = 5 Mpa f. Mutu baja tulangan : U3 (fy = 30 MPa) g. Mutu baja sengkang : U4 (fy = 40 MPa) 7.. Perencanaan pembebanan Secara umum data pembebanan portal adalah sebagai berikut: a. Plat Lantai Berat plat sendiri = 0, x 400 x = 88 kg/m Berat keramik ( cm ) = 0,0 x 400 x = 4 kg/m Berat Spesi ( cm ) = 0,0 x 00 x = 4 kg/m Berat plafond + instalasi listrik = 5 kg/m Berat Pasir ( cm ) = 0,0 x 600 x = 3 kg/m qd = 4 kg/m b. Atap Reaksi Kuda kuda Utama = 8539,0 kg ( SAP 000 ) Reaksi Tumpuan Setengah Kuda-kuda = 69,4 kg ( SAP 000 ) BAB 7 Portal

Tugas Akhir 79 Reaksi Tumpuan Jurai = 453,4 kg ( SAP 000 ) Reaksi Kuda Kuda Trapesium = 44,83 kg ( SAP 000 ) 7..3. Perhitungan luas equivalen untuk plat lantai Luas equivalent segitiga :. lx 3 Luas equivalent trapesium :. lx 6 3 4 lx. ly Hitungan lebar equivalen plat seperti tersaji dalam Tabel 7.. Tabel 7.. Hitungan Lebar Equivalen Ukuran Plat Lx Ly Leq Leq No. (m ) (m) (m) (segitiga) (trapesium).,5 x 5,5 5 0,83,458 Gambar daerah pembebanan terlihat pada Gambar 7.3 dan 7. 4. BAB 7 Portal

Tugas Akhir 80 Gambar 7.3. Gambar Daerah Pembebanan Lantai Gambar 7.4. Gambar commit Daerah to user Pembebanan Lantai BAB 7 Portal

Tugas Akhir 8 7.. Perhitungan Pembebanan Balok 7... Perhitungan Pembebanan Balok Lantai 7... Perhitungan Pembebanan Balok Memanjang a. Pembebanan balok Portal As Bentang B-I ) Pembebanan balok induk element B-I i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4.,458 = 470,9 kg/m Berat dinding = 0,5. 5. 700 = 75 kg/m Jumlah = 745,9 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (,458).0,75 = 4,84 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 745,9) + (,0. 4,84) = 309,94 kg/m b. Pembebanan balok Portal As Bentang A I ) Pembebanan balok induk element A - B i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4.,458 = 470,9 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 BAB 7 Portal

Tugas Akhir 8 ql = 50. (,458).0,75 = 4,84 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 470,9) + (,0. 4,84) = 779,94 kg/m ) Pembebanan balok induk element B - I i. Beban Mati (qd) : Berat plat lantai = 4. (.,458 ) = 94,85 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (.,458 ). 0,75 = 49,68 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 94,85) + (,0. 49,68 ) = 559,9 kg/m c. Pembebanan balok Portal As 3=As 4=As 5 Bentang A I ) Pembebanan balok induk element A-I i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (.,458 ) = 94,85 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (.,458 ). 0,75 = 49,68 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 94,85) + (,0. 49,68 ) = 559,9 kg/m BAB 7 Portal

Tugas Akhir 83 d. Pembebanan balok Portal As 6 Bentang A I ) Pembebanan balok induk element A C dan G I i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (.,458 ) = 94,85 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (.,458 ). 0,75 = 49,68 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 94,85) + (,0. 49,68 ) = 559,9 kg/m ) Pembebanan balok induk element C G i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (.,458 ) = 94,85 kg/m Berat dinding = 0,5. 5. 700 = 75 kg/m Jumlah = 6,85 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (.,458 ).0,75 = 49,68 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 6,85) + (,0. 49,68) = 3089,9 kg/m e. Pembebanan balok Portal As 7 Bentang A I BAB 7 Portal

Tugas Akhir 84 ) Pembebanan balok induk element A C dan G I i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (,458 ) = 470,9 kg/m Berat dinding = 0,5. 5. 700 = 75 kg/m Jumlah = 745,9 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (,458 ). 0,75 = 4,84 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 745,9) + (,0. 4,84) = 309,94 kg/m ) Pembebanan balok induk element C G i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (,458 ) = 470,9 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (,458 ).0,75 = 4,84 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 470,9) + (,0. 4,84) = 779,94 kg/m 7... Perhitungan Pembebanan Balok Melintang a. Pembebanan balok Portal As A = As I Bentang -7 BAB 7 Portal

Tugas Akhir 85 ) Pembebanan balok induk element -7 i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (. 0,83) = 68,6 kg/m Berat dinding = 0,5. 5. 700 = 75 kg/m Jumlah = 957,6 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (. 0,83). 0,75 = 3,5 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 957,6) + (,0. 3,5) = 659,96 kg/m b. Pembebanan balok Portal As B Bentang -7 ) Pembebanan balok induk element i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (. 0,83) = 68,6 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (. 0,83). 0,75 = 3,5 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 68,6) + (,0. 3,5) = 9,96 kg/m ) Pembebanan balok induk element 7 i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (4. commit 0,83) to user = 364,5 kg/m BAB 7 Portal

Tugas Akhir 86 ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (4. 0,83). 0,75 = 6,5 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 364,5) + (,0. 6,5) = 59,9 kg/m c. Pembebanan balok Portal As C = As G Bentang -7 ) Pembebanan balok induk element - i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (4. 0,83) = 364,5 kg/m Berat dinding = 0,5. 5. 700 = 75 kg/m Jumlah = 639,5 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (4. 0,83). 0,75 = 6,5 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 639,5) + (,0. 6,5) = 3789,9 kg/m ) Pembebanan balok induk element -7 i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (4. 0,83) = 364,5 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (4. 0,83). 0,75 = 6,5 kg/m BAB 7 Portal

Tugas Akhir 87 iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 364,5) + (,0. 6,5) = 59,9 kg/m d. Pembebanan balok Portal As D = As E = As F Bentang -7 ) Pembebanan balok induk element -7 i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (4. 0,83) = 364,5 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (4. 0,83). 0,75 = 6,5 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 364,5) + (,0. 6,5) = 59,9 kg/m 7... Perhitungan Pembebanan Balok Lantai 7... Perhitungan Pembebanan Balok Memanjang a. Pembebanan balok Portal As Bentang A-I ) Pembebanan balok induk element A-I i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4.,458 = 470,9 kg/m BAB 7 Portal

Tugas Akhir 88 Berat dinding = 0,5. 5. 700 = 75 kg/m Jumlah = 745,9 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (,458).0,75 = 4,84 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 745,9) + (,0. 4,84) = 309,94 kg/m b. Pembebanan balok Portal As =As 3=As 4 Bentang A I ) Pembebanan balok induk element A - I i. Beban Mati (qd) : Berat plat lantai = 4. (.,458 ) = 94,85 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (.,458 ). 0,75 = 49,68 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 94,85) + (,0. 49,68 ) = 559,9 kg/m c. Pembebanan balok Portal As 5 Bentang A I ) Pembebanan balok induk element A B dan H I i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (.,458 ) = 94,85 kg/m BAB 7 Portal

Tugas Akhir 89 ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (.,458 ). 0,75 = 49,68 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 94,85) + (,0. 49,68 ) = 559,9 kg/m ) Pembebanan balok induk element B H i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (,458 ) = 470,9 kg/m Berat dinding = 0,5. 5. 700 = 75 kg/m Jumlah = 745,9 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (,458 ).0,75 = 4,84 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 745,9) + (,0. 4,84) = 309,94 kg/m d. Pembebanan balok Portal As 6 Bentang A C ) Pembebanan balok induk element A B i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (.,458 ) = 94,85 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup commit untuk perencanaan to user portal = 0,75 BAB 7 Portal

Tugas Akhir 90 ql = 50. (.,458 ). 0,75 = 49,68 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 94,85) + (,0. 49,68 ) = 559,9 kg/m ) Pembebanan balok induk element B C i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (,458 ) = 470,9 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (,458 ). 0,75 = 4,84 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 470,9) + (,0. 4,84) = 779,94 kg/m e. Pembebanan balok Portal As 7 Bentang A C ) Pembebanan balok induk element A C i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (,458 ) = 470,9 kg/m Berat dinding = 0,5. 5. 700 = 75 kg/m Jumlah = 745,9 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (,458 ). 0,75 = 4,84 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql BAB 7 Portal

Tugas Akhir 9 = (,. 745,9) + (,0. 4,84) = 309,94 kg/m 7... Perhitungan Pembebanan Balok Melintang a. Pembebanan balok Portal As A = As I Bentang -7 ) Pembebanan balok induk element -7 i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (. 0,83) = 68,6 kg/m Berat dinding = 0,5. 5. 700 = 75 kg/m Jumlah = 957,6 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (. 0,83). 0,75 = 3,5 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 957,6) + (,0. 3,5) = 659,96 kg/m b. Pembebanan balok Portal As B=As H Bentang -7 ) Pembebanan balok induk element 5 dan 6-7 i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (4. 0,83) = 364,5 kg/m BAB 7 Portal

Tugas Akhir 9 ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (4. 0,83). 0,75 = 6,5 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 364,5) + (,0. 6,5) ) Pembebanan balok induk element 5-6 i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (. 0,83) = 68,6 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (. 0,83). 0,75 = 3,5 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 68,6) + (,0. 3,5) = 9,96 kg/m c. Pembebanan balok Portal As C = As G Bentang -7 ) Pembebanan balok induk element -5 i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (4. 0,83) = 364,5 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (4. 0,83). 0,75 = 6,5 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 364,5) + (,0. 6,5) BAB 7 Portal

Tugas Akhir 93 = 59,9 kg/m ) Pembebanan balok induk element 6-7 i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (. 0,83) = 68,6 kg/m Berat dinding = 0,5. 5. 700 = 75 kg/m Jumlah = 957,6 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (. 0,83). 0,75 = 3,5 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 957,6) + (,0. 3,5) = 659,96 kg/m e. Pembebanan balok Portal As D = As E = As F Bentang -7 ) Pembebanan balok induk element -7 i. Beban Mati (qd): Berat plat lantai = 4. (4. 0,83) = 364,5 kg/m ii. Beban hidup (ql) Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal = 0,75 ql = 50. (4. 0,83). 0,75 = 6,5 kg/m iii. Beban berfaktor (qu) qu =,. qd +,0. ql = (,. 364,5) + (,0. 6,5) = 59,9 kg/m BAB 7 Portal

Tugas Akhir 94 7.3. Perhitungan Pembebanan Gempa 7.3.. Spesifikasi umum Informasi mengenai gedung : a. Tinggi tingkat : 5 m b. Tebal pelat : cm c. Tebal spesi : cm d. Terletak pada zona wilayah gempa 4 e. Gedung berada pada jenis tanah sedang. Untuk tanah sedang : ) Percepatan puncak batuan dasar = 0, g. ) Percepatan puncak muka tanah, A 0 = 0,8 g. ( Tabel 5. Pasal 4.7.. SNI 76-00). 3) T c = 0,6 detik. 4) A m =,5 A 0 = 0,7 g. 5) A r = A m x T c = 0,4. ( Tabel 6. Pasal 4.7.6. SNI 76-00). f. Gedung 3 lantai sebagai pusat perbelanjaan, Faktor keutamaan struktur, I =,0. ( Tabel. Pasal 4... SNI 76-00). g. Untuk system rangka pemikul momen biasa arah Utara-Selatan dan Barat- Timur, R=3,5 ( Tabel 3. Pasal 4.3.6. SNI 76-00). 7.3.. Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Komponen Gedung a. Berat Sendiri Bahan Bangunan Baja : 7850 kg/m 3 = 7,850 t/m 3 Beton : 00 kg/m 3 =,00 t/m 3 Beton bertulang commit : 400 to user kg/m 3 =,400 t/m 3 BAB 7 Portal

Tugas Akhir 95 Pasir : 800 kg/m 3 =,800 t/m 3 Adukan semen : kg/m 3 = 0,0 t/m 3 Eternit : kg/m = 0,0 t/m Penggantung langit-langit : 7 kg/m = 0,007 t/m Penutup lantai (keramik) : 5 kg/m = 0,05 t/m (diasumsi) Dinding kaca + penggantung : 0 kg/ m = 0,00 t/m (diasumsi) (Sumber : SNI 03-77-989 halaman 5) b. Beban Hidup Beban hidup atap : 00 kg/m = 0,00 t/m Beban air hujan : 0 kg/m = 0,00 t/m Beban hidup lantai (toserba) : 50 kg/m = 0,50 t/m Koefisien reduksi (toserba) : 0,8 (Sumber : SNI 03-77-989 halaman 7-5) c. Mutu Baja Yang Digunakan BJ 37 Tegangan leleh (Fy) : 40 MPa Tegangan Putus (Fu) : 370 MPa Modulus Elastisitas :,0.0 5 MPa d. Profil Bangunan ) Lantai Luas =(40 x 0) + ( x (0 x 0)) = 000 m Keliling =(30 x ) + 40 + (0 x ) + ( 5 x ) + 0 = 50 m ) Lantai Luas =(40 x 5) + ( x (0 x 5)) = 00 m Keliling =(30 x ) + 40 + (0 x ) + ( 5 x ) + 0 = 50 m 3 ) Basement Luas = 40 x 30 = 00 m Keliling =( x 30) + ( x 40) = 40 m BAB 7 Portal

Tugas Akhir 96 7.3.3. Perhitungan Pembebanan Struktur Gedung a. Beban Atap. Beban Mati Atap Berat atap = ( x 830,704) + (4 x 653,53) + ( x 3667,39) + ( x 7909,743) + ( x 963,99) = 8437,8 kg Rink balk = 30,9 x 400 = 7460 kg W D = 58397,8 kg. Beban Hidup Atap Beban Hidup = 3 x 00 = 300 kg + b. Beban Lantai. Beban Mati Lantai Berat sendiri pelat = 000 x 0, x 400 = 88000 kg Eternit = 000 x = 000 kg Penggantung = 000 x 7 = 7000 kg Spesi = 000 x 0,0 x = 40 kg Keramik = 000 x 5 = 5000 kg Dinding kaca + penggantung = 75 x 0,0 x 0 = 70 kg Balok Induk = (54,6 + 36) x 400 = 7440 kg Balok Anak = 0,5 x 400 = 48600 kg Kolom = 60 x,5 x 400 = 80000 kg W D = 767530 kg. Beban Hidup Lantai Beban Hidup = 000 x 50 x 0,8 = 00000 kg + c. Beban Lantai. Beban Mati Lantai Berat sendiri pelat = 00 x 0, x 400 = 36800 kg Eternit = 00 x = 00 kg Penggantung = 00 x 7 = 7700 kg BAB 7 Portal

Tugas Akhir 97 Spesi = 00 x 0,0 x = 46 kg Keramik = 00 x 5 = 6500 kg Dinding kaca + penggantung = 50 x 0,0 x 0 = 60 kg Balok Induk = (58 + 46,8) x 400 = 550 kg Balok Anak =,8 x 400 = 5347 kg Kolom = 60 x,5 x 400 = 80000 kg W D = 83864 kg. Beban Hidup Lantai Beban Hidup = 00 x 50 x 0,8 = 0000 kg + d. Beban Lantai Basement. Beban Mati Lantai Basement Berat sendiri pelat = 00 x 0, x 400 = 345600 kg Sloof = 33 x 400 = 7900 kg Kolom = 63 x,5 x 400 = 89000 kg W D = 63800 kg. Beban Hidup Lantai Basement Beban Hidup = 00 x 50 x 0,8 = 40000 kg + e. Berat Total Gedung ( W t ) Perhitungan berat total keseluruhan gedung dari lantai satu sampai kelantai delapan : a. Beban Total Atap W t = W D + W L W t = 58397,8 kg + 300 kg = 59697,8 kg b. Beban Total Lantai W t = W D + W L W t = 767530 kg + 00000 kg = 967530 kg BAB 7 Portal

Tugas Akhir 98 c. Beban Total Lantai W t = W D +W L = 83864 kg + 0000 kg = 05864 kg d. Beban Total Lantai Basement W t = W D +W L = 63800 kg + 40000 kg = 853800 kg e. Berat Total Gedung W t = W atap + W lantai + W lantai + W basement = 59697,8 kg + 967530 kg + 05864 kg + 853800 kg = 303964,8 kg 7.3.3. Periode Natural Arah utara-selatan Arah utara-selatan merupakan SRPM beton T = Ct (H) 0,75 Ct (batang pemikul momen) = 0,073 (UBC-997) T = 0,073. H 0,75 = 0,073. 5 0,75 = 0,56 detik Kontrol, T < Tc 0,56 detik < 0,6 detik Arah barat-timur Arah barat-timur merupakan SRPM beton T = Ct (H) 0,75 Ct (batang pemikul momen) = 0,073 (UBC-997) T = 0,073. H 0,75 = 0,073. 5 0,75 BAB 7 Portal

Tugas Akhir 99 = 0,56 detik Kontrol, T < Tc 0,56 detik < 0,6 detik 7.3.5 Faktor Respons Gempa (C) Dari perhitungan waktu periode natural (T) arah utara-selatan dan arah barat-timur yang kurang dari Tc=0,6 maka : C = Am = 0,7 7.3.6. Beban Geser Dasar Nominal Statik Ekuivalen (V) V = V = CI Wt R 0,7x x 303964,8 = 60798,36 kg 3,5 7.3.7. Pembagian Beban Geser Dasar Nominal Sepanjang Tinggi Gedung Fx W. h n i x W. h i x i V Besarnya nilai F i masing-masing lantai disajikan dalam Tabel 7.. Tabel 7.. Distribusi beban geser dasar nominal arah utara-selatan dan barat-timur Tingkat h x W x h x x W x ( m ) ( kg ) ( kg.m ) ( kg ) Fi Atap 0 59697,8 393956 59630,66 5 967530 45950 70954,5 BAB 7 Portal

Tugas Akhir 00 0 05864 058640 9764,6 Basement 5 853800 469000 7970,6 Jumlah 356046 Dalam gedung ini terdapat 7 portal dalam arah utara-selatan, sehingga gaya gempa equivalen yang bekerja pada masing-masing joint adalah seperti pada Tabel 7.3. Tabel 7.3. Distribusi beban geser dasar nominal tiap portal pada arah utara-selatan Tingkat Fi Jumlah Fi/n ( kg ) Portal (n) (kg) Atap 59630,66 7 858,67 70954,5 7 38707,79 9764,6 7 834,5 Basement 7970,6 7 385,94 Dalam gedung ini terdapat 9 portal dalam arah timur-barat, sehingga gaya gempa equivalen yang bekerja pada masing-masing joint adalah seperti pada Tabel 7.4. Tabel 7.4. Distribusi beban geser dasar nominal tiap portal pada arah timur-barat Tingkat Fi Jumlah Fi/n ( kg ) Portal (n) (kg) Atap 59630,66 9 665,63 70954,5 9 3006,06 9764,6 9 960,8 Basement 7970,6 9 8855,73 BAB 7 Portal

Tugas Akhir 0 7.4. Penulangan Balok Portal 7.4..Perhitungan Tulangan Lentur Rink Balk Bidang momen rink balk dan bidang geser rink balk dapat dilihat pada Gambar 7.5 dan 7.6. Gambar 7.5. Bidang Momen Ringbalk BAB 7 Portal

Tugas Akhir 0 Gambar 7.6. Bidang Geser Ringbalk Data perencanaan : h = 400 mm b = 50 mm p = 40 mm fy = 30 Mpa f c = 5 MPa Ø t = mm Ø s = 0 mm d = h - p - Ø s - ½.Ø t = 400 40 0 - ½. = 339 mm 0,85.f' c.β b = fy 600 600 fy = 0,85 5 30 0,85 600 600 30 = 0,037 max = 0,75. b BAB 7 Portal

Tugas Akhir 03 = 0,75. 0,037 = 0,08,4,4 min = 0, 0044 fy 30 a. Daerah Tumpuan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh momen terbesar pada batang 64 Mu = 40, kgm = 4, 0 7 Nmm Mn = Mu 4, 0 = φ 0, 8 7 = 7,65 0 7 Nmm 7 Mn 7,65 0 Rn = 6,4 Nmm b.d 50 339 fy 30 m = 5, 06 0,85.f' c 0,85 5 = m.m.rn fy = 5,06 5,06 30 6,4 = 0,03 > min < max dipakai tulangan tunggal Digunakan ada = 0,03 As perlu = ada. b. d = 0,03 50 339 = 949,5 mm Digunakan tulangan D n = As perlu. 4 949,5 379,94 = 5,3 6 tulangan BAB 7 Portal

Tugas Akhir 04 As = 6 379,94 = 79,64 mm > 949,5 mm As > As.aman Ok! As ada. fy 79,64. 30 a = = 37, 3 0,85 f 'c b 0,85 5 50 Kontrol Spasi : S = Di pakai d d b - p - n tulangan - n - sengkang 50 -. 40-6. -.0 = = 3,6 < 5 mm (dipakai tulangan dua lapis) 6 = 339 mm d = d s ( x ½ Ø) = 339 30 ( x ½.) = 87 mm d x 6 = (d x 3) + (d x 3) d Mn ada (339x 3) = 33 mm Mn ada > Mn (87 x 3) 6 = As ada. fy (d a/) = 79,64. 30 (33 37,3/) = 7,8.0 7 Nmm 7,8.0 7 Nmm > 6,84 0 7 Nmm Aman..!! Jadi dipakai tulangan 6 D mm b. Daerah Lapangan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh momen terbesar pada batang 667 Mu = 94,7 kgm =,94 0 7 Nmm Mn = Mu,94 0 = φ 0, 8 7 = 6,75 0 7 Nmm BAB 7 Portal

Tugas Akhir 05 Mn 6,75 0 Rn = b.d 50 339 fy 30 m = 5, 06 0,85.f' c 0,85 5 7 5,63 Nmm = m.m.rn fy = 5,06 5,06 30 5,63 = 0,0 > min < max dipakai tulangan tunggal Digunakan ada = 0,0 As perlu = ada. b. d = 0,0 50 339 = 779,75 mm Digunakan tulangan D n = As perlu. 4 779,75 379,94 = 4,68 5 tulangan As = 5 379,94 = 899,7 mm > 779,75 mm As > As.aman Ok! As ada. fy 899,7.30 a = = 4, 43 0,85 f 'c b 0,85 5 50 Kontrol Spasi : S = Di pakai d d b - p - n tulangan - n - sengkang 50 -. 40-5. -.0 = = 0 > 5 mm (dipakai tulangan dua lapis) 5 = 339 mm BAB 7 Portal

Tugas Akhir 06 d = d s ( x ½ Ø) = 339 30 ( x ½.) = 87 mm d x 5 = (d x 3) + (d x ) d Mn ada (339x 3) = 38, mm Mn ada > Mn (87 x ) 5 = As ada. fy (d a/) = 899,7. 30 (38, 4,43/) = 5,87.0 7 Nmm 5,87.0 7 Nmm > 5,496 0 7 Nmm Aman..!! Jadi dipakai tulangan 5 D mm 7.4.. Perhitungan Tulangan Geser Ring Balk Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh gaya geser terbesar pada batang 64 Vu = 66,9 = 669, N Vc = /6. f ' c. b. d Ø Vc = /6 5 50 339 = 7065 N = 0,6 7065 N = 4375 N 3 Ø Vc = 3 4375 N = 75 N Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc Jadi diperlukan tulangan geser Ø Vs Vs perlu = = Vu - Ø Vc = 669, 4375 = 6994, N Vs 6994, = = 5490,33 N 0,6 0, 6 Av =. ¼.. (0) =. ¼. 3,4. 00 = 57 mm BAB 7 Portal

Tugas Akhir 07 S = Av. fy. d 57 40 339 = = 0,6 mm Vsperlu 5490,33 Smax = d/ = 339/ = 69,5 mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 0 00 mm Dipakai tulangan Ø 0 00 mm: Av. fy. d 57 Vs ada = = S Vs ada > Vs perlu 40 00 7735, N > 5490,33 N...(Aman) 339 = 7735, N 7.4.3. Hitungan Tulangan Lentur Balok Portal Memanjang Bidang momen balok portal memanjang dan bidang geser balok portal memanjang terlihat dalam Gambar 7.7 dan 7.8. Gambar 7.7. Bidang Momen Balok Portal Memanjang BAB 7 Portal

Tugas Akhir 08 Gambar 7.8. Bidang Geser Balok Portal Memanjang Untuk pehitungan tulangan lentur balok portal memanjang, diambil pada bentang dengan moment terbesar dari perhitungan SAP 000, yaitu pada batang 4 Data perencanaan: b = 300 mm h = 600 mm f c = 5 MPa fy = 30 MPa fys = 40 MPa Ø tulangan = 5 mm Ø sengkang = 0 mm Tebal selimut (s) = 40 mm d = h s Ø sengkang ½ Ø tul.utama = 600 40 0 /. 5 = 537,5 mm 0,85.f' c.β b = fy 600 600 fy 0,85 = 5 30 0,85 600 600 30 BAB 7 Portal

Tugas Akhir 09 = 0,037 max = 0,75. b = 0,75. 0,037 = 0,08,4,4 min = 0, 0044 fy 30 fy 30 m = 5, 06 0,85.f' c 0,85 5 a. Penulangan Daerah Tumpuan Mu = 36955,4 kgm = 36,96 0 7 Nmm Mn = Mu 36,96 0 0,8 7 = 46, 0 7 Nmm 7 Mn 46, 0 Rn = b.d 300 537,5 5,33 Nmm = m.m.rn fy = 5,06 5,06 30 5,33 = 0,000 > min < max dipakai tulangan tunggal Digunakan ada = 0,00 As perlu = ada. b. d = 0,00 300 537,5 = 35 mm Digunakan tulangan D 5 As perlu n = / 4 5 BAB 7 Portal

Tugas Akhir 0 = 35 490,63 6,57 ~ 7 tulangan As = 7 490,63 = 3434,4 > 35 mm As > As.aman Ok! As ada. fy 3434,4. 30 a = = 7, 39 0,85 f 'c b 0,85 5 300 Kontrol Spasi : S = Di pakai d d b - p - n tulangan - n - sengkang 300 -. 40-7. 5 -.0 = = 4,7 < 5 mm ( dipakai tulangan lapis) 7 = 537,5 mm d = d s ( x ½ Ø) = 537,5 30 ( x ½.5) = 48,5 mm d x 5 = (d x 5) + (d x ) d Mn ada Mn ada > Mn (537,5 x 5) = 5,79 mm (48,5 x ) 7 = As ada. fy (d a/) = 3434,4. 30 (5,79 7,39/) = 47,87.0 7 Nmm 47,87.0 7 Nmm > 47,0 0 7 Nmm Aman..!! Jadi dipakai tulangan 7 D 5 mm b. Penulangan Daerah Lapangan Mu = 365,5 kgm = 3,7 0 7 Nmm Mn = Mu 3,7 0 0,8 7 = 38,96 0 7 Nmm BAB 7 Portal

Tugas Akhir 7 Mn 38,96 0 Rn = b.d 300 537,5 4,5 Nmm = m.m.rn fy = 5,06 5,06 30 4,5 = 0,06 > min < max dipakai tulangan tunggal Digunakan ada = 0,06 As perlu = ada. b. d = 0,06 300 537,5 = 580 mm Digunakan tulangan D 5 As perlu n = / 4 5 = 580 490,65 5,6 ~ 6 tulangan As = 6 490,65 = 943,75 > 580 mm As > As.aman Ok! As ada. fy 943,75. 30 a = = 47, 76 0,85 f 'c b 0,85 5 300 Kontrol Spasi : S = Di pakai d d b - p - n tulangan - n - sengkang 300 -. 40-6. 5 -.0 = = 0 < 5 mm (dipakai tulangan lapis) 6 = 537,5 mm d = d s ( x ½ Ø) = 537,5 30 ( x ½.5) BAB 7 Portal

Tugas Akhir = 48,5 mm d x 5 = (d x 4) + (d x ) d Mn ada Mn ada > Mn (537,5 x 4) = 59,7 mm (48,5 x ) 6 = As ada. fy (d a/) = 943,75. 30 (59,7 47,76/) = 4,95.0 7 Nmm 4,95.0 7 Nmm > 39,77 0 7 Nmm Aman..!! Jadi dipakai tulangan 6 D 5 mm 7.4.4. Perhitungan Tulangan Geser Balok Portal Memanjang Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh gaya geser terbesar pada batang 4 Vu = 0695, kg = 0695, N Vc = /6. f ' c.b.d = /6. 5. 300. 537,5 = 34375 N Ø Vc = 0,6. Vc = 8065 N 3 Ø Vc = 4875 N Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc Jadi diperlukan tulangan geser Ø Vs Vs perlu = = Vu - Ø Vc = 0695, 8065 = 637, N Vs 637, = = 0545,33 N 0,6 0, 6 Av =. ¼.. (0) =. ¼. 3,4. 00 = 57 mm S = Av. fy. d 57 40 537,5 = = 96,9 mm Vsperlu 0545,33 Smax = d/ = 537,5/ = 68,75 mm BAB 7 Portal

Tugas Akhir 3 Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 0 90 mm Dipakai tulangan Ø 0 90 mm: Av. fy. d 57 Vs ada = = S Vs ada > Vs perlu 40 90 5033,33 N > 0545,33 N...(Aman) 537,5 = 5033,33 N 7.4.5. Hitungan Tulangan Lentur Balok Portal Melintang Bidang momen balok portal melintang dan bidang geser balok portal melintang terlihat pada Gambar 7.9 dan 7.0. BAB 7 Portal

Tugas Akhir 4 Gambar 7.9. Bidang Momen Balok Portal Melintang Gambar 7.0. Bidang Geser Balok Portal Melintang BAB 7 Portal

Tugas Akhir 5 Untuk perhitungan tulangan lentur balok portal, diambil pada bentang dengan momen terbesar dari perhitungan SAP 000. Data perencanaan: b = 350 mm h = 600 mm fy = 30 MPa fys = 40 MPa f c = 5 MPa Ø tulangan = 5 mm Ø sengkang = 0 mm Tebal selimut (s) = 40 mm d = h s - Ø sengkang ½ Ø tul.utama = 600 40 0 /. 5 = 537,5 mm 0,85.f' c.β b = fy 600 600 fy = 0,85 5 30 = 0,037 max = 0,75. b = 0,75. 0,037 = 0,08 0,85,4,4 min = 0, 0044 fy 30 600 600 30 fy 30 m = 5, 06 0,85.f' c 0,85 5 a. Penulangan Daerah Tumpuan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh momen terbesar pada Portal batang 386 Mu = 4035, kgm = 40,4 0 commit 7 Nmm to user BAB 7 Portal

Tugas Akhir 6 Mn = Mu 40,4 0 0,8 7 = 50,75 0 7 Nmm 7 Mn 50,75 0 Rn = b.d 350 537,5 4,96 Nmm = m.m.rn fy = 5,06 5,06 30 4,96 = 0,08 > min < max dipakai tulangan tunggal Digunakan ada = 0,08 As perlu = ada. b. d = 0,08 350 537,5 = 3386,5 mm As perlu n = / 4 5 = 3386,5 490,63 6,9 ~ 8 tulangan As = 8 490,63 = 395,04 > 3386,5 mm As > As.aman Ok! As ada. fy 395,04. 30 a = = 68, 88 0,85 f 'c b 0,85 5 350 S = Di pakai d d b - p - n tulangan - n - sengkang 350 -. 40-8. 5 -.0 = = 7,4 < 5 mm (dipakai tulangan dua lapis) 8 = 537,5 mm d = d s ( x ½ Ø) = 537,5 30 ( x ½.5) BAB 7 Portal

Tugas Akhir 7 = 48,5 mm d x 8 = (d x 5) + (d x 3) d Mn ada Mn ada > Mn (537,5 x 5) (48,5 x 3) 8 = 56,88 mm = As ada. fy (d a/) = 395,04. 30 (56,88 68,88/) = 54,3.0 7 Nmm 54,3.0 7 Nmm > 50,43 0 7 Nmm Aman..!! Jadi dipakai tulangan 8 D 5 mm b. Penulangan Daerah Lapangan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh momen terbesar pada batang 36 Mu = 4070,09 = 4,07 0 7 Nmm Mn = Mu 4,07 0 0,8 7 = 30,09 0 7 Nmm 7 Mn 30,09 0 Rn = b.d 350 537,5,98 Nmm = m.m.rn fy = 5,06 5,06 30,98 = 0,0 > min < max dipakai tulangan tunggal Digunakan ada = 0,0 As perlu = ada. b. d = 0,0 350 537,5 = 88,5 commit mm to user BAB 7 Portal

Tugas Akhir 8 As perlu n = / 4 5 = 88,5 490,63 3,83 ~ 4 tulangan As = 4 490,63 = 96,5 > 88,5 mm As > As.aman Ok! a = As ada.fy 0,85.f' c. b Kontrol Spasi : S = b - p - n 96,5. 30 = 84,44 0,85. 5.350 tulangan - n - sengkang 350 -. 40-4. 5 -.0 = = 50 > 5 mm (dipakai tulangan satu lapis) 4 Jadi dipakai tulangan 4 D 5 mm 7.4.6. Perhitungan Tulangan Geser Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh momen terbesar pada bentang 503 Vu = 303,77 kg = 3037,7 N Vc = /6. f ' c.b.d = /6. 5. 350. 539 = 5708,33 N Ø Vc = 0,6. Vc = 9435 N 3 Ø Vc = 8975 N Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3Ø Vc Jadi diperlukan tulangan geser Ø Vs Vs perlu = = Vu - Ø Vc = 3037,7 9435 = 87,7 N Av =. ¼ (0) Vs 87,7 = = 47854,5 N 0,6 0, 6 =. ¼. 3,4. 00 = 57 mm BAB 7 Portal

Tugas Akhir 9 S = Av. fy. d 57 40 539 = = 44,4 mm Vsperlu 47854,5 Smax = d/ = 539/ = 69,5 mm Dipakai tulangan Ø 0 400 mm: Av. fy. d 57 Vs ada = = S Vs ada > Vs perlu 40 400 50773,8 N > 47854,5 N...(Aman) 539 = 50773,8 N Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 0 400 mm 7.4.7. Penulangan Kolom Untuk contoh pehitungan tulangan lentur kolom diambil momen terbesar dari perhitungan dengan SAP 000, yaitu batang 3 Data perencanaan : b = 500 mm h = 500 mm f c = 5 MPa fy = 30 MPa Ø tulangan = mm Ø sengkang = 0 mm s (tebal selimut) = 40 mm Dari perhitungan SAP didapat : Pu = 04496,36 kg = 044963,6 N Mu = 3863, kgm = 38,6 0 7 Nmm d = h s Ø sengkang ½ Ø tulangan utama = 500 40 0 ½. = 439 mm d = h d = 500 439= 6 mm e = Mu Pu 7 38,6 0 044963,6 BAB 7 Portal

Tugas Akhir 0 = 366,4 mm e min = 0,.h = 0,. 500 = 50 mm 600 600 Cb =. d. 439 600 fy 600 30 = 86,30 ab = β.cb = 0,85 86,30 = 43,36 Pn b = 0,85 f c ab b = 0,85 5 43,36 500 = 5,86 0 5 N Pn Perlu = Pn perlu > Pn b Pnb 0,65 e K = 0, 5 d d' 5,86 0 0,65 5 = 39,78 0 5 N analisis keruntuhan tekan 50 = 0, 5 = 0,63 439 6 3 h e K =, 8 d y 3 500 50 =, 8 =,57 439 = b h fc = 500 500 5 = 6,5 0 6 N As = fy K. P Perlu K K n. y = 30 0,63 39,78 0 5 0,63,57 6,5 0 6 = -5,69 mm As t = % Ag =0,0. 500. 500 = 500 mm As t = As + As, dimana As t > As BAB 7 Portal

Tugas Akhir As = As t 500 50 mm Dipakai As = 50 mm Menghitung jumlah tulangan : n = 50..() 4 As ada = 4. ¼. π. 3,9 4 tulangan = 59,76 mm > 50 mm As ada > As perlu.. Ok! Kontrol Spasi : S = b - p - n tulangan - n - sengkang 500 -. 40-4. -.0 = = 04 > 5 mm 4 Jadi dipakai tulangan 4 D 7.4.8. Hitungan Tulangan Geser Kolom Vu = 4830,38 kg = 4,83 0 4 N Pu = 04496,36 kg = 044963,6 N Vc = Pu 4. Ag f ' c. b. d 6 = 044963,6 4 500 500 5 6 4 500 439 58,8 0 N Ø Vc = 0,6 Vc = 34,9 0 4 N 0,5 Ø Vc = 7,45 0 4 N Vu < 0,5 Ø Vc => tanpa diperlukan tulangan geser. Dipakai sengkang praktis untuk penghubung tulangan memanjang : 0 50 mm. BAB 7 Portal

Tugas Akhir 7.4.9. Perhitungan Tulangan Lentur Sloof Bidang momen balok portal melintang dan bidang geser balok portal melintang terlihat pada Gambar 7.9 dan 7.0. Gambar 7.. Bidang Momen Sloof BAB 7 Portal

Tugas Akhir 3 Gambar 7.. Bidang Geser Sloof Data perencanaan : b = 00 mm d = h p Ø s - ½Ø t h = 350 mm = 350 40 0 ½.9 f c = 5 MPa = 90,5 mm fy = 30 MPa 0,85.f' c.β b = fy 600 600 fy = 0,85 5 30 0,85 600 600 30 = 0,037 max = 0,75. b = 0,75. 0,037 = 0,08,4,4 min = 0, 0044 fy 30 BAB 7 Portal