PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH 2 LANTAI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH 2 LANTAI"

Transkripsi

1 PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH LANTAI Agus Supriyanto I D3 TEKNIK SIPIL GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET 011 iv

2 v

3 MOTTO Demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian... Selama dunia masih dalam genggaman, semua bisa diatur. Jadilah elang yang senantiasa memantau segala perkara dari atas, dan jangan mau hinggap kecuali pada puncak kejayaan Tiada kebahagiaan dalam memiliki atau mendapatkan sesuatu. Hanya dalam memberi, kebahagiaan itu ada. Henry Drummond ( ) Dunia dipenuhi dengan hiasan, semua akan kembali pada-nya. sesengguhnya tidaklah beriman seorang muslim, sebelum ia menyayangi saudaranya sebagaimana ia menyayangi dirinya sendiri Luwes, tegas dan keras... Tegas dalam bersikap, namun elastic dalam penerapan... Teguh dalam pendirian, namun penuh pertimbangan dalam pelaksanaan... Kita tidak akan dapat meraih keberhasilan selama kita belum bisa mencintai apa yang kita lakukan. (Anonim) Sesungguhnya kamu tidak akan memberi petunjuk kepada orang yanng kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-nya, dan Allah lebih mengetahui orang orang yang mau menerima petunjuk. Q.S.Al Qoshos (8): 56 vi

4 Bersahabatlah dangan siapa saja, sekalipun dengan srigala, yang penting kapakmu selalu siap. Berbuatlah yang terbaik bagi sesama, karena sesungguhnya bermanfaat bagi orang lain itu sangat membanggakan... vii

5 PERSEMBAHAN Alhamdulillah puji syukur tiada terkira kupanjatkan kehadirat Illahi Robbi, pencipta alam semesta yang telah memberikan rahmat, hidayah serta anugerah yang tak terhingga. Serangkai Budi Penghargaan Dibalik tabir pembuatan episode Ribuan terima kasih untuk Bapak dan Ibu yang tak hentihentinya mendoakan, mendidikku tak pernah jemu dan selalu menaburkan pengorbanan dengan kasih sayang. Tanpa maaf dan restumu hidupku tak tentu arah... AYAH, IBU, tiada kata dan perbuatan yang mampu membalas kasih sayangmu kepadaku... Kakakku, semoga keluarga kalian jadi keluarga yang sakinah, mawadhah, & warakhmah.. & adikku, aku sayang kalian...jadilah anak yang sholeh & solekhah serta berbakti pada ayah ibu... Rekan-rekan Sipil Gedung khususnya angkatan 00 Lukman mc kpt, Somuch somat imutch, Nurul, Hariyono p wek s, Budi, Damar gendul, Cumi, Robetz, Iwan kcl, Topo lurahe Pujek hwakakak, Andi, June Joko, Yayan, Yulek, Yuni, Pandu, Tewe, Badrun, V-three, Arum, Dede, Hissyam, Darmo, Binar, Aris, Igag bin udin, Dwi, Mametz, Rangga, Sigit. Terimakasih sodaraku, kalian kan selalu ada dihatiku.. The last, thank s to : Alvionita Prisca Swantari, yang turut mendoakan dan memberi semangat terselesaikannya laporan ini. viii

6 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi masa depan yang semakin modern, kehadiran seorang Ahli Madya Teknik Sipil siap pakai yang menguasai dibidangnya sangat diperlukan. Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai lembaga pendidikan, bertujuan untuk menghasilkan Ahli Madya Teknik Sipil yang berkualitas, bertanggung jawab, dan kreatif dalam menghadapi tantangan masa depan dan ikut serta menyukseskan pembangunan nasional. Semakin pesatnya perkembangan dunia teknik sipil di Indonesia saat ini menuntut terciptanya sumber daya manusia yang dapat mendukung kemajuannya dalam bidang ini. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, kita sebagai bangsa Indonesia akan dapat memenuhi tuntutan ini. Karena dengan hal ini kita akan semakin siap menghadapi tantangannya. Bangsa Indonesia telah menyediakan berbagai sarana guna memenuhi sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam merealisasikan hal ini Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut memberikan sebuah perencanaan struktur gedung bertingkat dengan maksud agar dapat menghasilkan tenaga yang bersumber daya dan mampu bersaing dalam dunia kerja. 1. Maksud Dan Tujuan Dalam menghadapi pesatnya perkembangan zaman yang semakin modern dan berteknologi, serta semakin derasnya arus globalisasi saat ini sangat diperlukan seorang teknisi yang berkualitas. Dalam hal ini khususnya teknik sipil, sangat diperlukan teknisi-teknisi yang menguasai ilmu dan keterampilan dalam bidangnya. Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai lembaga 1 BAB 1 Pendahuluan

7 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai pendidikan bertujuan untuk menghasilkan ahli teknik yang berkualitas, bertanggungjawab, kreatif dalam menghadapi masa depan serta dapat mensukseskan pembangunan nasional di Indonesia. Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Program D3 Jurusan Teknik Sipil memberikan dengan maksud dan tujuan : 1. Mahasiswa dapat merencanakan suatu konstruksi bangunan yang sederhana sampai bangunan bertingkat.. Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam merencanakan struktur gedung. 3. Mahasiswa diharapkan dapat memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam perencanaan suatu struktur gedung. 1.3 Kriteria Perencanaan 1. Spesifikasi Bangunan a. Fungsi Bangunan : Gedung Kuliah b.luas Bangunan : 15 m c. Jumlah Lantai : lantai d.tinggi Tiap Lantai : 4,5 m e. Konstruksi Atap : Rangka kuda-kuda baja f. Penutup Atap : Genteng tanah liat g.pondasi : Foot Plate. Spesifikasi Bahan a. Mutu Baja Profil : BJ 3 b. Mutu Beton (f c) : 30 MPa c. Mutu Baja Tulangan (fy) : Polos: 40 Mpa Ulir : 360 Mpa. BAB 1 Pendahuluan

8 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Peraturan-Peraturan Yang Berlaku a. SNI _ Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung. b. SNI _ Tata cara perencanaan struktur beton untuk bangunan gedung. c. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG 1983). d. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI 1984). BAB 1 Pendahuluan

9 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 4 BAB DASAR TEORI.1. Dasar Perencanaan.1.1. Jenis Pembebanan Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun beban khusus yang bekerja pada struktur bangunan tersebut. Beban-beban yang bekerja pada struktur dihitung menurut SNI , beban-beban tersebut adalah : 1. Beban Mati (qd) Beban mati adalah berat dari semua bagian suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian tak terpisahkan dari gedung. Untuk merencanakan gedung, beban mati yang terdiri dari berat sendiri bahan bangunan dan komponen gedung adalah : a) Bahan Bangunan : 1. Beton Bertulang kg/m 3. Pasir kg/m 3 3. Beton biasa kg/m 3 b) Komponen Gedung : 1. Langit langit dan dinding (termasuk rusuk rusuknya, tanpa penggantung langit-langit atau pengaku),terdiri dari : - semen asbes (eternit) dengan tebal maximum 4mm kg/m - kaca dengan tebal 3 4 mm kg/m. Penggantung langit- langit (dari kayu), dengan bentang maksimum 5 m dan jarak s.k.s. minimum 0,80 m... kg/m 4 Bab Dasar Teori

10 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 5 3. Penutup lantai dari tegel, keramik dan beton (tanpa adukan) per cm tebal... 4 kg/m 4. Adukan semen per cm tebal kg/m 5. Penutup atap genteng dengan reng dan usuk kg/m 6. Dinding pasangan batu merah setengah bata kg/m. Beban Hidup (ql) Beban hidup adalah semua bahan yang terjadi akibat penghuni atau pengguna suatu gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan pembebanan lantai dan atap tersebut. Khususnya pada atap, beban hidup dapat termasuk beban yang berasal dari air hujan SNI Beban hidup yang bekerja pada bangunan ini disesuaikan dengan rencana fungsi bangunan tersebut. Beban hidup untuk bangunan ini terdiri dari : Beban atap kg/m Beban tangga dan bordes kg/m Beban lantai kg/m Berhubung peluang untuk terjadi beban hidup penuh yang membebani semua bagian dan semua unsur struktur pemikul secara serempak selama unsur gedung tersebut adalah sangat kecil, maka pada perencanaan balok induk dan portal dari sistem pemikul beban dari suatu struktur gedung, beban hidupnya dikalikan dengan suatu koefisien reduksi yang nilainya tergantung pada penggunaan gedung yang ditinjau, seperti diperlihatkan pada tabel : Bab Dasar Teori

11 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 6 Tabel.1 Koefisien reduksi beban hidup Penggunaan gedung PERUMAHAN / HUNIAN : Rumah tinggal, rumah sakit, dan hotel PENDIDIKAN : Sekolah dan ruang kuliah PENYIMPANAN : Gudang, perpustakaan dan ruang arsip TANGGA : Pendidikan dan kantor Sumber : PPIUG 1989 Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan balok Induk dan portal 0,5 0,90 0,90 0,5 3. Beban Angin (W) Beban Angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara SNI Beban Angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan negatif (hisapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau. Besarnya tekanan positif dan negatif yang dinyatakan dalam kg/m ini ditentukan dengan mengalikan tekanan tiup dengan koefisien koefisien angin. Tekan tiup harus diambil minimum 5 kg/m, kecuali untuk daerah di laut dan di tepi laut sampai sejauh 5 km dari tepi pantai. Pada daerah tersebut tekanan hisap diambil minimum 40 kg/m. Sedangkan koefisien angin untuk gedung tertutup : 1.Dinding Vertikal a) Di pihak angin ,9 b) Di belakang angin ,4. Atap segitiga dengan sudut kemiringan α a) Di pihak angin : α < ,0 α - 0,4 65 < α < ,9 b) Di belakang angin, untuk semua α ,4 Bab Dasar Teori

12 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 4. Beban Gempa (E) Beban gempa adalah semua beban statik equivalen yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa itu (SNI )..1.. Sistem Kerjanya Beban ring Balok struktur atap kuda-kuda Kolom Plat Lantai+Balok lantai dua Kolom Sloof lantai 1 Foot Plat tanah dasar Semua Beban didistribusikan menuju tanah dasar Gambar.1 Arah Pembebanan pada Struktur Bekerjanya beban untuk bangunan bertingkat berlaku sistem gravitasi, yaitu elemen struktur yang berada di atas akan membebani elemen struktur di bawahnya, atau dengan kata lain elemen struktur yang mempunyai kekuatan lebih besar akan menahan atau memikul elemen struktur yang mempunyai kekuatan lebih kecil. Dengan demikian sistem kerjanya beban untuk elemen elemen struktur gedung bertingkat secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut : Beban atap akan diterima oleh ringbalk, kemudian diteruskan kepada kolom. Beban pelat lantai akan didistribusikan kepada balok anak dan balok portal, kemudian Bab Dasar Teori

13 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 8 dilanjutkan ke kolom, dan didistribusikan menuju sloof, yang selanjutnya akan diteruskan ke tanah dasar melalui pondasi telapak Provisi Keamanan Dalam SNI , struktur harus direncanakan untuk memiliki cadangan kekuatan untuk memikul beban yang lebih tinggi dari beban normal. Kapasitas cadangan ini mencakup faktor pembebanan (U), yaitu untuk memperhitungkan pelampauan beban dan faktor reduksi ( ), yaitu untuk memperhitungkan kurangnya mutu bahan di lapangan. Pelampauan beban dapat terjadi akibat perubahan dari penggunaan untuk apa struktur direncanakan dan penafsiran yang kurang tepat dalam memperhitungkan pembebanan. Sedang kekurangan kekuatan dapat diakibatkan oleh variasi yang merugikan dari kekuatan bahan, pengerjaan, dimensi, pengendalian dan tingkat pengawasan. Tabel. Faktor Pembebanan U No. KOMBINASI BEBAN FAKTOR U D D, L D, L,W 1.4 D 1, D +1,6 L + 0,5 (A atau R) 1, D + 1,0 L ± 1,3 W + 0,5 (A atau R) Keterangan : A Beban Atap D Beban mati L Beban hidup Lr Beban hidup tereduksi R Beban air hujan W Beban angin Bab Dasar Teori

14 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 9 Tabel.3 Faktor Reduksi Kekuatan No GAYA Lentur tanpa beban aksial Aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur Aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur Geser dan torsi Tumpuan Beton 0,80 0,80 0,65 0,80 0,60 0,0 Karena kandungan agregat kasar untuk beton struktural seringkali berisi agregat kasar berukuran diameter lebih dari cm, maka diperlukan adanya jarak tulangan minimum agar campuran beton basah dapat melewati tulangan baja tanpa terjadi pemisahan material sehingga timbul rongga rongga pada beton. Sedang untuk melindungi dari karat dan kehilangan kekuatannya dalam kasus kebakaran, maka diperlukan adanya tebal selimut beton minimum : Beberapa persyaratan utama pada Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983 adalah sebagai berikut : a. Jarak bersih antara tulangan sejajar yang selapis tidak boleh kurang dari d b atau 5 mm, dimana d b adalah diameter tulangan b. Jika tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis atau lebih, tulangan pada lapisan atas harus diletakkan tepat diatas tulangan di bawahnya dengan jarak bersih tidak boleh kurang dari 5 mm Tebal selimut beton minimum untuk beton yang dicor setempat adalah: a. Untuk pelat dan dinding 0 mm b. Untuk balok dan kolom 40 mm c. Beton yang berhubungan langsung dengan tanah atau cuaca 50 mm Bab Dasar Teori

15 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 10.. Perencanaan Atap 1. Pembebanan Pada perencanaan atap, beban yang bekerja adalah : a. Beban mati b. Beban hidup c. Beban air. Asumsi Perletakan a. Tumpuan sebelah kiri adalah Sendi. b. Tumpuan sebelah kanan adalah Rol.. 3. Analisa struktur pada perencanaan ini menggunakan program SAP Analisa tampang menggunakan peraturan SNI Perhitungan profil kuda-kuda a. Batang tarik ρmak Fn σijin ( l 400kg / cm ) 1600kg / cm σ ijin σ 3 Fbruto 1,15 x Fn ( < F Profil ) Dengan syarat σ terjadi 0,5 σ ijin ρmak σ terjadi Fprofil b. Batang tekan λ lk i x E λ g π... dimana, σ leleh 400 kg/cm 0,. σ λ s λ λ g leleh Bab Dasar Teori

16 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 11 Apabila λs 0,5 ω 1 0,5 < λs < 1, 1,43 ω 1,6 0,6.λ s λs 1, ω 1,5.λ s kontrol tegangan : P σ maks.. ω σijin Fp c. Sambungan Tebal plat sambung (δ) 0,65 d Tegangan geser yang diijinkan Teg. Geser 0,6 σ ijin Tegangan tumpuan yang diijinkan Teg. Tumpuan 1,5 σ ijin Kekuatan baut P geser. ¼. π. d. τ geser P desak δ. d. τ tumpuan P Jumlah mur-baut n P maks geser Jarak antar baut Jika 1,5 d S 1 3 d Jika,5 d S d S 1,5 d S 5 d Bab Dasar Teori

17 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 1.3. Perencanaan Tangga Untuk perhitungan penulangan tangga dipakai kombinasi pembebanan akibat beban mati dan beban hidup yang disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI ) dan SNI dan analisa struktur mengunakan perhitungan SAP 000. sedangkan untuk tumpuan diasumsikan sebagai berikut : Tumpuan bawah adalah Jepit. Tumpuan tengah adalah Jepit. Tumpuan atas adalah Jepit. Perhitungan untuk penulangan tangga M u M n φ dimana, φ 0, 80 f y m 0,85xf ' M Rn n bxd c ρ 1 1 m 1.m.Rn fy 0,85.fc 600 ρb. β. fy fy ρ max 0,5. ρb ρ min < ρ < ρ maks tulangan tunggal ρ < ρ min dipakai ρ min 0,005 As ρ ada. b. d Luas tampang tulangan As ρ xbxd Bab Dasar Teori

18 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perencanaan Plat Lantai 1. Pembebanan : Beban mati Beban hidup : 50 kg/m. Asumsi Perletakan : jepit penuh 3. Analisa struktur menggunakan tabel SNI Analisa tampang menggunakan SNI Pemasangan tulangan lentur disyaratkan sebagai berikut : 1. Jarak minimum tulangan sengkang 5 mm. Jarak maksimum tulangan sengkang 40 atau h Penulangan lentur dihitung analisa tulangan tunggal dengan langkah-langkah sebagai berikut : M u M n φ dimana, φ 0, 80 f y m 0,85xf ' M Rn n bxd c ρ 1 1 m 1.m.Rn fy 0,85.fc 600 ρb. β. fy fy ρ max 0,5. ρb ρ min < ρ < ρ maks tulangan tunggal ρ < ρ min dipakai ρ min 0,005 As ρ ada. b. d Bab Dasar Teori

19 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 14 Luas tampang tulangan As ρ xbxd.5. Perencanaan Balok Anak 1. Pembebanan. Asumsi Perletakan : jepit jepit 3. Analisa struktur pada perencanaan atap ini menggunakan program SAP Analisa tampang menggunakan peraturan SNI Perhitungan tulangan lentur : M u M n φ dimana, φ 0, 80 f y m 0,85xf ' M Rn n bxd c ρ 1 1 m 1.m.Rn fy 0,85.fc 600 ρb. β. fy fy ρ max 0,5. ρb ρ min < ρ < ρ maks tulangan tunggal ρ < ρ min dipakai ρ min Perhitungan tulangan geser : φ 0,60 1,4 f ' y Bab Dasar Teori

20 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 15 V c 1 x f ' cxbxd 6 φ Vc 0,6 x Vc Φ.Vc Vu 3 Φ Vc ( perlu tulangan geser ) Vu < Vc < 3 Ø Vc (tidak perlu tulangan geser) Vs perlu Vu Vc ( pilih tulangan terpasang ) ( Av. fy. d) Vs ada s ( pakai Vs perlu ).6. Perencanaan Portal 1. Pembebanan. Asumsi Perletakan Jepit pada kaki portal. Bebas pada titik yang lain 3. Analisa struktur pada perencanaan atap ini menggunakan program SAP Analisa tampang menggunakan peraturan SNI Perhitungan tulangan lentur : M u M n φ dimana, φ 0, 80 f y m 0,85xf ' c M Rn n bxd Bab Dasar Teori

21 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 16 ρ 1 1 m 1.m.Rn fy 0,85.fc 600 ρb. β. fy fy ρ max 0,5. ρb ρ min < ρ < ρ maks tulangan tunggal ρ < ρ min dipakai ρ min Perhitungan tulangan geser : φ 0,60 V c 1 x f ' cxbxd 6 φ Vc 0,6 x Vc Φ.Vc Vu 3 Φ Vc ( perlu tulangan geser ) Vu < Vc < 3 Ø Vc (tidak perlu tulangan geser) Vs perlu Vu Vc ( pilih tulangan terpasang ) ( Av. fy. d) Vs ada s ( pakai Vs perlu ) 1,4 f ' y Bab Dasar Teori

22 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 1.. Perencanaan Pondasi 1. Pembebanan : Beban aksial dan momen dari analisa struktur portal akibat beban mati dan beban hidup.. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI Perhitungan kapasitas dukung pondasi : σ yang terjadi Vtot Mtot + A 1.b.L 6 σ tan ahterjadi < σ ijin tanah...( dianggap aman ) Sedangkan pada perhitungan tulangan lentur Mu ½. qu. t f y m 0,85xf ' M Rn n bxd c ρ 1 1 m 1.m.Rn fy 0,85.fc 600 ρb. β. fy fy ρ max 0,5. ρb ρ min < ρ < ρ maks tulangan tunggal ρ < ρ min dipakai ρ min 0,0036 As ρ ada. b. d Luas tampang tulangan As ρ xbxd Bab Dasar Teori

23 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 18 Perhitungan tulangan geser : Vu σ x A efektif φ 0,60 V c 1 x f ' cxbxd 6 φ Vc 0,6 x Vc Φ.Vc Vu 3 Φ Vc ( perlu tulangan geser ) Vu < Vc < 3 Ø Vc (tidak perlu tulangan geser) Vs perlu Vu Vc ( pilih tulangan terpasang ) ( Av. fy. d) Vs ada s ( pakai Vs perlu ) Bab Dasar Teori

24 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 19 BAB 3 PERENCANAAN ATAP Rencana Atap 1 4 KK hollow KU KU JR hollow 1 4 KK 1 4 KK 1 KK hollow JR KT hollow hollow hollow G KU G N KU G hollow hollow KU hollow KT hollow 1 KK 1 4 KK Gambar 3.1. Rencana Atap Keterangan : KU Kuda-kuda utama G Gording KT Kuda-kuda trapesium N Nok SK Setengah kuda-kuda utama JR Jurai 19 Bab 3 Perencanaan Atap

25 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 0 3. Dasar Perencanaan Secara umum data yang digunakan untuk perhitungan rencana atap adalah sebagai berikut : a. Bentuk rangka kuda-kuda : seperti tergambar. b. Jarak antar kuda-kuda : 6 m c. Kemiringan atap (α) : 1). Atap jenis 1 30 o ). Atap jenis 45 o d. Bahan gording : baja profil lip channels in front to front arrangement ( ) e. Bahan rangka kuda-kuda : baja profil double siku sama kaki ( ). f. Bahan penutup atap : genteng. g. Alat sambung : baut-mur. h. Jarak antar gording : 1). Atap jenis 1,31 m ). Atap jenis,83 m i. Bentuk atap : limasan. j. Mutu baja profil : Bj-3 σ ijin 1600 kg/cm σ leleh 400 kg/cm (SNI ),83,46,96,31 0 Bab 3 Perencanaan Atap

26 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perencanaan Gording Perencanaan Pembebanan Pembebanan berdasarkan SNI , sebagai berikut : a. Berat penutup atap 50 kg/m. b. Beban angin 5 kg/m. c. Berat hidup (pekerja) 100 kg. d. Berat penggantung dan plafond 18 kg/m Perhitungan Pembebanan a. Atap jenis 1 Kemiringan atap (α) 30 Jarak antar gording (s),31 m Jarak antar kuda-kuda utama 6,00 m Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil tipe lip channels in front to front arrangement ( ) , pada perencanaan kudakuda dengan data sebagai berikut : a. Berat gording 18,5 kg/m f. ts 3, mm b. Ix 143 cm 4 g. tb 3, mm c. Iy 834 cm 4 h. Zx 143cm 3 d. h 00 mm i. Zy 111cm 3 e. b 150 mm 150 3, 0 00 Bab 3 Perencanaan Atap

27 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 1) Beban Mati (titik) y x qx q qy Berat gording 18,50 kg/m Berat Plafond (,3 18 ) 41,40 kg/m Berat penutup atap (,31 50) 115,50 kg/m q 15,40 kg/m + q x q sin α 15,40 sin 30 8,0 kg/m. q y q cos α 15,40 cos ,90 kg/m. M x1 1 / 8. q y. L 1 / 8 151,90 (6) 683,55 kgm. M y1 1 / 8. q x. L 1 / 8 8,0 (6) 394,65 kgm. ) Beban hidup y x px p py P diambil sebesar 100 kg. P x P sin α 100 sin 30 50,00 kg. P y P cos α 100 cos 30 86,60 kg. M x 1 / 4. P y. L 1 / 4 86, ,90 kgm. M y 1 / 4. P x. L 1 / ,00 kgm. Bab 3 Perencanaan Atap

28 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 3 3) Beban angin TEKAN HISAP Beban angin kondisi normal, minimum 5 kg/m. Koefisien kemiringan atap (α) 30. 1) Koefisien angin tekan (0,0α 0,4) 0, ) Koefisien angin hisap 0,4 Beban angin : 1) Angin tekan (W 1 ) koef. Angin tekan beban angin ½ (s 1 +s ) 0, 5 ½ (,31 +,31) 11,55 kg/m. ) Angin hisap (W ) koef. Angin hisap beban angin ½ (s 1 +s ) 0,4 5 ½ (,31 +,31) -3,10 kg/m. Beban yang bekerja pada sumbu x, maka hanya ada harga M x : 1) M x (tekan) 1 / 8. W 1. L 1 / 8 11,55 (6) 51,95 kgm. ) M x (hisap) 1 / 8. W. L 1 / 8-3,10 (6) -103,5 kgm. Kombinasi 1,D + 1,6L ± 0,8w 1) M x M x (max) 1,D + 1,6L + 0,8W 1,(683,55) + 1,6(19,90) + 0,8(51,95) 1069,6 kgm M x (min) 1,D + 1,6L - 0,8W 1,(683,55) + 1,6(19,90) - 0,8(103,5) 945,30 kgm ) M y M x (max) M x (min) 1,(394,65) + 1,6(5,00) 593,58 kgm Bab 3 Perencanaan Atap

29 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 4 Tabel 3.1. Kombinasi Gaya Dalam pada Gording Atap Jenis 1 Momen M x Beban Mati 683,55 Beban Hidup 19,90 Beban Angin Kombinasi Tekan Hisap Minimum Maksimum 51,95-103,5 945, ,6 M y 394,65 5, ,58 593,58 b. Atap jenis Kemiringan atap (α) 45. Jarak antar gording (s),83 m. Jarak antar kuda-kuda utama 6,00 m. Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil tipe lip channels in front to front arrangement ( ) , pada perencanaan kudakuda dengan data sebagai berikut : a. Berat gording 18,5 kg/m f. ts 3, mm b. Ix 143 cm 4 g. tb 3, mm c. Iy 834 cm 4 h. Zx 143cm 3 d. h 00 mm i. Zy 111cm 3 e. b 150 mm 150 3, 0 00 Bab 3 Perencanaan Atap

30 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 5 1) Beban Mati (titik) y x qx q qy Berat gording 18,50 kg/m Berat Plafond (,3 18) 41,40 kg/m Berat penutup atap (,83 50) 141,50 kg/m q 01,40kg/m q x q sin α 01,40 sin 45 14,41 kg/m. q y q cos α 01,40 cos 45 14,41 kg/m. M x1 1 / 8. q y. L 1 / 8 14,41 (6) 639,45 kgm. M y1 1 / 8. q x. L 1 / 8 14,41 (6) 639,45 kgm. + ) Beban hidup y x px p py P diambil sebesar 100 kg. P x P sin α 100 sin 45 0,1 kg. P y P cos α 100 cos 45 0,1 kg. M x 1 / 4. P y. L 1 / 4 0, ,0 kgm. M y 1 / 4. P x. L 1 / 4 0, ,0 kgm. Bab 3 Perencanaan Atap

31 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 6 3) Beban angin TEKAN HISAP Beban angin kondisi normal, minimum 5 kg/m. Koefisien kemiringan atap (α) 45. 1) Koefisien angin tekan (0,0α 0,4) 0,5 ) Koefisien angin hisap 0,4 Beban angin : 1) Angin tekan (W 1 ) koef. Angin tekan beban angin ½ (s 1 +s ) 0,5 5 ½ (,83 +,83) 35,35 kg/m. ) Angin hisap (W ) koef. Angin hisap beban angin ½ (s 1 +s ) 0,4 5 ½ (,83 +,83) -8,30 kg/m. Beban yang bekerja pada sumbu x, maka hanya ada harga M x : 1) M x (tekan) 1 / 8. W 1. L 1 / 8 35,35 (6) 159,18 kgm. ) M x (hisap) 1 / 8. W. L 1 / 8-8,3 (6) -1,35 kgm. Kombinasi 1,D + 1,6L ± 0,8w 1) M x M x (max) 1,D + 1,6L + 0,8W 1,(639,4) + 1,6(106,0) + 0,8(159,18) 1064,36 kgm M x (min) 1,D + 1,6L - 0,8W 1,(639,4) + 1,6(106,0) - 0,8(1,35) 835,14 kgm ) M y M x (max) M x (min) 1,(639,4) + 1,6(106,0) 93,016 kgm Bab 3 Perencanaan Atap

32 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Tabel 3.. Kombinasi Gaya Dalam pada Gording Atap Jenis Beban Beban Beban Angin Kombinasi Momen Mati Hidup Tekan Hisap Minimum Maksimum 639,41 106,0 159,18-1,35 835, ,36 M x M y 639,41 106, ,016 93, Kontrol Terhadap Tegangan a. Atap jenis 1 Kontrol terhadap tegangan Minimum M x 945,30 kgm kgcm. M y 593,58 kgm kgcm. σ M X Zy M Y + Zx ,396 kg/cm < σ ijin 1600 kg/cm Kontrol terhadap tegangan Maksimum M x 1069,6 kgm kgcm. M y 593,58 kgm kgcm. σ M X Zy M Y + Zx , kg/cm < σ ijin 1600 kg/cm Bab 3 Perencanaan Atap

33 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 8 b. Atap jenis Kontrol terhadap tegangan Minimum M x 835,14 kgm kgcm. M y 93,016kgm 9301,6 kgcm. σ M Z X y M Y + Zx , ,14 kg/cm < σ ijin 1600 kg/cm Kontrol terhadap tegangan Maksimum M x 1064,36 kgm kgcm. M y 93,016kgm 9301,6 kgcm. σ M Z X y M Y + Zx , kg/cm < σ ijin 1600 kg/cm Bab 3 Perencanaan Atap

34 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Kontrol Terhadap Lendutan a. Atap jenis 1 Di coba profil : , q x 0,80 kg/cm E, kg/cm q y 1,519 kg/cm I x 143 cm 4 P x 50 kg I y 834 cm 4 P y 86,60 kg Z ijin 1 600,50 cm q x.l Z x 384.E.I Z y y 3 Px.L + 48.E.I y ,80 (600) 50 (600) , , ,96 cm 4 5.q y.l 384.E.I x 3 Py.L + 48.E.I x ,519 (600) 86,60 (600) , , ,98 cm Z x Z + Z y ( 0,96) + (0,98) 1,38 cm Z Z ijin 1,38 cm,50 cm aman!!!! Jadi, baja profil lip channels in front to front arrangement ( ) dengan dimensi , aman dan mampu menerima beban apabila digunakan untuk gording. Bab 3 Perencanaan Atap

35 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 30 b. Atap jenis Di coba profil : , q x 1,441 kg/cm E, kg/cm q y 1,441 kg/cm I x 143 cm 4 P x 0,1 kg I y 834 cm 4 P y 0,1 kg Z ijin 1 600,50 cm 40 5.q x.l Z x 384.E.I 4 y 3 Px.L + 48.E.I y ,441 (600) 0,1 (600) , , ,554 cm Z y 5.q y.l 384.E.I 4 x 3 Py.L + 48.E.I x ,441 (600) 0,1 (600) , , ,9048 cm Z x Z + Z y ( 1,554) + (0,9048) 1,98 cm Z Z ijin 1,98 cm,50 cm aman!!!! Jadi, baja profil lip channels in front to front arrangement ( ) dengan dimensi , aman dan mampu menerima beban apabila digunakan untuk gording. Bab 3 Perencanaan Atap

36 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perencanaan Jurai Gambar 3.. Rangka Batang Jurai Perhitungan Panjang Batang Jurai Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.3. Panjang Batang pada Jurai Nomer Batang Panjang Batang (m) 1,83,83 3,83 4,83 5,83 6 3,06 3,06 8 3,06 9 3, , ,46 1 3,46 Bab 3 Perencanaan Atap

37 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai , , , ,3 1,96 18, ,01 0 4,13 1 6,01 5,30 3 0,50 4,91 5 1,33 6 4,3,16 Bab 3 Perencanaan Atap

38 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perhitungan Luasan Jurai l k" j" k k' i'' j' h'' j i' i h h' g'' f'' g g' e'' d'' f f' c'' e e' d d' c c' b a b'' a'' b' a' l k k" k' j i h j" j' i'' i' h' h'' g'' g g' f e d f'' f' e'' e' c b a d'' d' c'' c' b'' b' a'' a' Gambar 3.3. Luasan Atap Jurai Panjang l1 ½ x,8 1,41 m Panjang l1 1,410 m Panjang ,41 m Panjang aa 3,50 m Panjang a a 3,50 m Panjang cc,50 m Panjang c c,50 m Panjang ee 1,50 m Panjang e e 1,50 m Panjang gg 0,50 m Panjang g g 0,50 m Panjang ii,5 m Panjang i i 1,50 m Panjang kk 0,5 m Panjang k k 0,50 m Bab 3 Perencanaan Atap

39 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 34 Luas aa a c c c (½ (aa + cc ) 9-11) + (½ (a a + c c ) 9-11) (½ ( 3,50 +,50 ),8) + (½ (3,50 +,50),8) 16,9 m Luas cc c e e e (½ (cc + ee ) -9 ) + (½ (c c + e e ) -9) (½ (,50 + 1,50 ),8) + (½ (,50 + 1,50),8) 11,8 m Luas ee e g g g (½ (ee + gg ) 5- ) + (½ (e e + g g ) 5-) (½ ( 1,50 + 0,50 ),8) + (½ (3,50 + 0,50 ),8) 8,46 m Luas gg g i i ihh (½ gg ) + (½ (g g + i i ) 3-5) + (½ (ii + hh ) 3-5) (½ 1,410 0,5) + (½ ( 0,50 + 1,50),8) + ( ½ ( 1,50 +,00 ),8) 8,105m Luas ii i k k k (½ (ii + kk ) 1-3 ) + (½ (i i + k k ) 1-3) (½ (,5 + 0,5),8) + (½ (1,50+ 0,50),8),05 m Luas lkk k (½ kk l1) x (½ 0,5 1,410) x 1,055 m Bab 3 Perencanaan Atap

40 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai l k" j" k k' i'' j' h'' j i' i h h' g'' f'' g g' e'' d'' f f' c'' e e' d d' c c' b a b'' a'' b' a' l k" k k' j i h j" j' i'' i' h' h'' g'' g g' f e d f'' f' e'' e' c b a d'' d' c'' c' b'' b' a'' a' Gambar 3.4. Luasan Plafon Jurai Bab 3 Perencanaan Atap

41 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 36 Panjang l1 ½ x 1 m Panjang n m Panjang bb 3,0 m Panjang b b 3,0 m Panjang cc,5 m Panjang c c,5 m Panjang ee 1,5 m Panjang e e 1,5 m Panjang gg 0,5 m Panjang g g 0,5 m Panjang ii,5 m Panjang i i 1,5 m Panjang kk 0,5 m Panjang k k 0,5 m Luas bb b c c c (½ (bb + cc ) 9-11) + (½ (b b + c c ) 9-11) (½ ( 3,0 +,5 ),00) + (½ (3,0 +,50),00) 11,00 m Luas cc c e e e (½ (cc + ee ) -9 ) + (½ (c c + e e ) -9) (½ (,50 + 1,50 ) ) + (½ (,50 + 1,50) ) 8,00 m Luas ee e g g g (½ (ee + gg ) 5- ) + (½ (e e + g g ) 5-) (½ ( 1,50 + 0,50 ) ) + (½ (1,50 + 0,50 ) ) 4,00 m Luas gg g i i ihh (½ gg ) + (½ (g g + i i ) 3-5) + (½ (ii + hh ) 3-5) (½ 0,50) + (½ ( 0,50 + 1,50) ) + ( ½ (,5+,0) ) 6,5 m Luas ii i k k k (½ (ii + kk ) 1-3 ) + (½ (i i + k k ) 1-3) (½ (,5 +0,5) ) + (½ (1,50+ 0,50) ) 5,00 m Luas lkk k (½ kk l1) x (½ 0,5 1) x 0,5 m Bab 3 Perencanaan Atap

42 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perhitungan Pembebanan Jurai Data-data pembebanan : Berat gording 18,50 kg/m Berat penutup atap 50 kg/m Berat plafon dan penggantung 18 kg/m Berat profil kuda-kuda 5 kg/m P P6 P4 P P P P P13 P1 P11 P10 P9 Gambar 3.5. Pembebanan jurai akibat beban mati a. Beban Mati 1) Beban P1 a) Beban Gording berat profil gording panjang gording bb b 18,5 (3,00+5,00) 148,00 kg b) Beban Atap luasan aa a c c c berat atap 16, ,00 kg c) Beban Plafon luasan cc c e e e berat plafon 11, ,04 kg d) Beban Kuda-kuda ½ btg (1 + 6) berat profil kuda-kuda ½ (,83+ 3,06) 5 108,5 kg e) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 108,5 3,45 kg f) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda Bab 3 Perencanaan Atap

43 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai % 108,5 10,85 kg ) Beban P a) Beban Gording berat profil gording panjang gording dd d 18,5 (,00+4,00) 111 kg b) Beban Atap luasan cc c e e e berat atap 11, ,00 kg c) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (,83 + 0,99 + 3,56 + 3,06 ) 5 130,5 kg d) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 130,5 39,15 kg e) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 130,5 13,05 kg 3) Beban P3 a) Beban Gording berat profil gording panjang gording ff f 18,5 (1+3) 4,00 kg b) Beban Atap luasan ee e g g g berat atap 8, kg c) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (3,06 + 1,98 + 4,3 + 3,06) 5 154,15 kg d) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 154,15 46,3 kg e) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 154,15 15,415 kg Bab 3 Perencanaan Atap

44 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 39 4) Beban P4 a) Beban gording Berat profil gording x panjang gording hh h 18,5 (1,96+) 3,6 kg b) Beban Atap luasan gg g i i ihh x berat atap 8, ,4 kg c) Beban Kuda-kuda ½ btg (8 + 1) berat profil kuda-kuda ½ (3,06 +,98) 5 5,5 kg d) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 5,5,65 kg e) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 5,5,55 kg 5) Beban P5 a) Beban Gording berat profil gording panjang gording hh h 18,5 (1,96+) 3,6 kg b) Beban Atap luasan ii i k k k x berat atap 5, kg c) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (0,5 +,91 + 3,46) 5 85,85 kg d) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 85,85 5,63 kg e) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 85,85 8,585 kg 6) Beban P6 a) Beban Gording berat profil gording panjang gording jj j 18,5 (0,98+1,00) 36,63 kg b) Beban Atap luasan kk k l berat atap 0, ,5 kg c) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (3,46 + 1,33 + 3,46) 5 Bab 3 Perencanaan Atap

45 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai ,15 kg d) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 103,15 30,93 kg e) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 103,15 10,315 kg ) Beban P a) Beban Atap luasan lkk k berat atap 0,5 50 3,50 kg b) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (3,46 + 4,3 +,16) 5 19,35 kg c) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 19,35 38,81 kg d) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 19,35 1,935 kg 8) Beban P8 a) Beban Plafon luasan ii i k k k berat plafon 5, ,00 kg b) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (,83 + 6,01 + 5,30) 5 16,5 kg c) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 16,5 53,05 kg d) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 16,5 1,65 kg 9) Beban P9 a) Beban Plafon luasan gg g i ihh berat plafon 6, ,50 kg b) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (,83 +,83 + 5,01 + 4,13) 5 185,00 kg Bab 3 Perencanaan Atap

46 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 41 c) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 185,00 55,50 kg d) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 185,00 18,50 kg 10) Beban P10 a) Beban Plafon luasan gg g i ihh berat plafon 6, ,50 kg b) Beban Kuda-kuda ½ btg (18 + 4) berat profil kuda-kuda ½ (,98 +,83) 5,65 kg c) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 %,65 1,8 kg d) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 %,65,65 kg 11) Beban P11 a) Beban Plafon luasan ee e g g g berat plafon 4,00 18 kg b) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (,83 + 4,3 +,98) 5 15,15 kg c) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 15,15 3,53 kg d) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 15,15 1,515 kg 1) Beban P1 a) Beban Plafon luasan cc c e e e berat plafon 8, ,00 kg b) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (,83 +,83 + 3,56 + 1,98) 5 140,00 kg Bab 3 Perencanaan Atap

47 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 4 c) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 140,00 4,00 kg d) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 140,00 14,00 kg 13) Beban P13 a) Beban Plafon luasan bb b c c c berat plafon 11, kg b) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (,83 +,83 + 0,99) 5 83,15 kg c) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 83,15 4,93 kg d) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 83,15 8,315 kg Bab 3 Perencanaan Atap

48 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 43 Tabel 3.4. Rekapitulasi Pembebanan Jurai Beban Input Beban Beban Beban Beban Plat Beban Jumlah Kudakuda 000 SAP Beban Atap gording Bracing Penyambung Plafon Beban (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) ( kg ) P1 846,00 148,00 108,5 10,85 3,45 03,04 133, 1350 P 564, ,5 13,05 39,15-85,0 860 P3 43 4,00 154,15 15,415 46,3-1,86 13 P4 596,4 3,6 5,5,55,65-5,36 6 P5 8 3,6 85,85 8,585 5,63-45,48 46 P6 35,5 36,63 103,15 10,315 30,93-16,5 16 P 3,5-19,35 1,935 38,81-18,4 18 P ,00 18,50 55,50 90, P ,5 13,85 41,65 11,50 315,5 316 P ,5 5,65 1,05 11,50 00,95 01 P ,85 8,985 6,963,00 19, P ,1 30,3 144,00 85,4 86 P ,5 6,15 18,45 198,0 84,1 84 b. Beban Hidup 1) Beban Hidup Beban hidup yang bekerja pada P 1, P, P kg Bab 3 Perencanaan Atap

49 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 44 ) Beban Angin Perhitungan beban angin : W W5 W W4 4 W W1 6 1 W Gambar 3.6 Pembebanan Jurai Akibat Beban Angin Beban angin kondisi normal, minimum 5 kg/m. (PPIUG 1983) Koefisien angin tekan untuk atap jenis 1 0,0α 0,40 (0,0 30) 0,40 0, ( untuk W1, W, W3, W4 ) Koefisien angin tekan untuk atap jenis 0,0α 0,40 (0,0 45) 0,40 0,5 ( untuk W5, W6, W ) Bab 3 Perencanaan Atap

50 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 45 a. Atap jenis 1 : 1) W1 luasan atap aa a c c c koef. angin tekan beban angin 16,9 0, 5 84,60 kg ) W luasan atap cc c e e e koef. angin tekan beban angin 11,8 0, 5 56,40 kg 3) W3 luasan atap ee e g g g koef. angin tekan beban angin 8,46 0, 5 4,30 kg 4) W4 luasan atap gg g h h h koef. angin tekan beban angin 8,105 0, 5 40,54 kg b. Atap jenis : 1) W5 luasan atap gg g h h h koef. angin tekan beban angin 8,105 0, ,54 kg ) W6 luasan atap ii i k k k koef. angin tekan beban angin,05 0,5 5 88,15 kg 3) W luasan atap kk k l koef. angin tekan beban angin 1,055 0,5 5 13,185 kg Tabel 3.5. Perhitungan Beban Angin Jurai Beban Wx (Untuk Input Wy (Untuk Input Beban (kg) Angin W.Cos α (kg) SAP000) W.Sin α (kg) SAP000) W1 84,60 81,93 8 4,3 43 W 56,40 48, , 8 W3 4,30 36,63 3 1,15 1 W4 40,54 35, , 0 W5 101,54 1,9 1,9 W6 88,15 6,31 6 6,31 6 W 13,18 9, ,35 10 Bab 3 Perencanaan Atap

51 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 46 Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 000 diperoleh gaya batang yang bekerja pada batang setengah kuda-kuda sebagai berikut : Tabel 3.6. Rekapitulasi Gaya Batang Jurai Batang Kombinasi Tarik (+) (kg) Tekan (-) (kg) 1-465,9-560, , , , , , , , , 11-30, , , , , , , , , , , , ,66 4 6, ,8 6 56,08-8,34 - Bab 3 Perencanaan Atap

52 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perencanaan Profil Jurai a. Perhitungan profil batang tarik P maks. 510,31 kg σ ijin 1600 kg/cm P 510,31 maks. F netto σijin , cm F bruto 1,15. F netto 1,15. 3, cm 3,68 cm Dicoba, menggunakan baja profil F. 6,91 cm 13,8 cm. F penampang profil dari tabel profil baja Kontrol tegangan yang terjadi : Pmaks. σ 0,85. F 510,31 0,85.13,8 435,88 kg/cm 435,88 cm 100 kg/cm... aman!! Jadi, baja profil double siku-siku sama kaki ( ) dengan dimensi aman dan mampu menerima beban apabila digunakan untuk jurai batang tarik. Bab 3 Perencanaan Atap

53 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 48 b. Perhitungan profil batang tekan P maks. 465,9kg lk,83 m 83 cm Dicoba, menggunakan baja profil i x 1,8 cm F. 6,91 cm 13,8 cm. λ lk i x ,49 cm 1,8 λ λ g s E π 0,.σ 111,0cm λ λ g 1,40 leleh 155,49 111,0...dimana,σ leleh 400 kg/cm Karena λ s > 1, maka : ω 1,5λ 1,5 (1,40),45 s σ Pmaks.. ω F 465,9,45 13,8 84,85 kg/cm σ σ ijin 84,85 kg/cm 1600 kg/cm... aman!! Jadi, baja profil double siku-siku sama kaki ( ) dengan dimensi aman dan mampu menerima beban apabila digunakan untuk jurai batang tekan. Bab 3 Perencanaan Atap

54 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perhitungan Alat Sambung a. Batang Tarik Digunakan alat sambung baut-mur. Diameter baut ( ) 1, mm ( ½ inches) Diameter lubang 13, mm. Tebal pelat sambung (δ) 0,65. d 0,65. 1,,94 mm. Menggunakan tebal plat 8 mm Tegangan geser yang diijinkan Teg. Geser 0,6. σ ijin 0, kg/cm Tegangan tumpuan yang diijinkan Teg. tumpuan 1,5. σ ijin 1, kg/cm Kekuatan baut : a) P geser. ¼. π. d. τ geser. ¼. π. (1,) ,96 kg b) P desak δ. d. τ tumpuan 0,8. 1, ,40 kg P yang menentukan adalah P geser 430,96 kg. Perhitungan jumlah baut-mur, Pmaks. 510,31 n,106 ~ 3 buah baut P 430,96 geser Digunakan :3 buah baut Perhitungan jarak antar baut : a) 1,5 d S 1 3 d Diambil, S 1,5 d,5. 1, 3,15 4 cm Bab 3 Perencanaan Atap

55 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 50 b),5 d S d Diambil, S 5 d 5. 1, 6,35 cm 6 cm b. Batang Tekan Digunakan alat sambung baut-mur. Diameter baut ( ) 1, mm ( ½ inches ) Diameter lubang 13, mm. Tebal pelat sambung (δ) 0,65. d 0,65 x 1,,94 mm. Menggunakan tebal plat 8 mm c. Tegangan geser yang diijinkan Teg. Geser 0,6. σ ijin 0, kg/cm d. Tegangan tumpuan yang diijinkan Teg. tumpuan 1,5. σ ijin 1, kg/cm c. Kekuatan baut : a) P geser. ¼. π. d. τ geser. ¼. π. (1,) ,96 kg b) P desak δ. d. τ tumpuan 0,8. 1, ,40 kg P yang menentukan adalah P geser 430,96 kg. Perhitungan jumlah baut-mur, Pmaks. 465,9 n 1,91~ buah baut P 430,96 geser Digunakan : buah baut Bab 3 Perencanaan Atap

56 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 51 Perhitungan jarak antar baut : a. 1,5 d S 1 3 d Diambil, S 1,5 d,5. 1, 3,15 cm 3 cm b.,5 d S d Diambil, S 5 d 5. 1, 6,35 cm 6 cm Bab 3 Perencanaan Atap

57 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 5 Tabel 3.. Rekapitulasi Perencanaan Profil Jurai Nomer Dimensi Profil Baut (mm) Batang Tebal Pelat Sambung (mm) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , 13 Bab 3 Perencanaan Atap

58 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perencanaan Seperempat Kuda-kuda Gambar 3.. Rangka Batang Seperempat Kuda-kuda Perhitungan Panjang Batang Seperempat Kuda-kuda Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.8. Perhitungan Panjang Batang pada Seperempat Kuda-kuda Nomor batang Panjang (m) 1,01,01 3,01 4,31 5,31 6,31 0,99 8,93 9 1, , 11,96 Bab 3 Perencanaan Atap

59 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perhitungan Luasan Seperempat Kuda-kuda i j k l m n o p d' h f' e' c' g b' a' f e d c b a i j k l m n o p h f' g e' f e d' d c' c b' b a a' Gambar 3.8. Luasan Atap Seperempat Kuda-kuda Panjang a-p 5,5 m Panjang b-o 5,0 m Panjang c-n 4,5 m Panjang d-m 4,0 m Panjang e-l 3,5 m Panjang f-k 3,0 m Panjang gj,5 m Panjang h-i,0 m Panjang a c c e e g,4 m Panjang g h ½,4 1,14 m Bab 3 Perencanaan Atap

60 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 55 Luas acpn Luas celn Luas egjl Luas ghij ½ (ap + cn) a c ½ (5,5 + 4,5),4 11,0 m ½ (cn + el c e ½ (4,5+ 3,5),4 10,08 m ½ (el + gj) e g ½ (3,5 +,5),4 4,48 m ½ (gj + hi g h ½ (,5 + ) 1,1,5 m Bab 3 Perencanaan Atap

61 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 56 i j k l m n o p h g' f' e' d' c' g b' a' f e d c b a i j k l m n o p h g g f' f e' e d' d c' c b' b a a' Gambar 3.9. Luasan Plafon Bab 3 Perencanaan Atap

62 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 5 Panjang a-p 5,5 m Panjang b-o 5,0 m Panjang c-n 4,5 m Panjang d-m 4,0 m Panjang e-l 3,5 m Panjang f-k 3,0 m Panjang gj,5 m Panjang h-i,0 m Panjang a c c e e g,4 m Panjang b c g h ½,0 1,0 m Panjang c e e g,0 m Luas bcon Luas celn Luas egjl Luas ghij ½ ( bo + cn ) b c ½ (5,0 + 4,5) 1,0 4,5 m ½ (cn + el c e ½ (4,5+ 3,5),0 8,00 m ½ (el + gj) e g ½ (3,5 +,5),0 6,00 m ½ (gj + hi g h ½ (,5 + ) 1,0,5 m Bab 3 Perencanaan Atap

63 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perhitungan Pembebanan Seperempat Kuda-kuda Data-data pembebanan : Berat gording 18,5 kg/m Berat penutup atap 50 kg/m Berat plafon dan penggantung 18 kg/m Berat profil kuda-kuda 5 kg/m P4 P3 P 6 P P6 P5 P Gambar Pembebanan Seperempat Kuda-kuda akibat Beban Mati a. Beban Mati 1) Beban P1 a) Beban Gording berat profil gording panjang gording bo 18,5 5 9,50 kg b) Beban Atap luasan acpn berat atap 11, kg c) Beban Plafon luasan bcon berat plafon 4, ,5 kg d) Beban Kuda-kuda ½ btg (1 + 4) berat profil kuda-kuda ½ (,01 +,31) 5 54 kg Bab 3 Perencanaan Atap

64 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 59 e) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 54 16, kg f) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 54 5,4 kg ) Beban P a) Beban Gording berat profil gording panjang gording dm 18,5 4,0 4,00 kg b) Beban Atap luasan celn berat atap 10, kg c) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (,31+0,99 +,31) 5 0,15 kg d) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 0,15 1,035 kg e) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 0,15,015 kg 3) Beban P3 a) Beban Gording berat profil gording panjang gording fk 18,5 3 55,5 kg b) Beban Atap luasan egjl berat atap 4, kg c) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (,93 +,31 + 1,98 +,31) 5 119,15 kg d) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 119,15 35,3 kg e) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 119,15 11,915 kg Bab 3 Perencanaan Atap

65 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 60 4) Beban P4 a) Beban Atap luasan ghij berat atap, kg b) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (,31 + 3, +,96) 5 11,35 kg c) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 11,35 33,15 kg d) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 11,35 11,35 kg 5) Beban P5 a) Beban Gording berat profil gording panjang gording kf 18,5 3 55,5 kg b) Beban Atap luasan egjl berat atap 6, kg c) Beban Kuda-kuda (½ btg ( ) berat profil kuda-kuda (½ (,01+,96+3,) 5 108,65 kg d) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 108,65 3,585 kg e) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 108,65 10,865 kg 6) Beban P6 a) Beban Gording berat profil gording panjang gording md 18,5 4 4 kg b) Beban Atap luasan celn berat atap 8, kg c) Beban Kuda-kuda ( ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda (½ (,01 +,01 + 1,98 + 3,) 5 11,5 kg Bab 3 Perencanaan Atap

66 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 61 d) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 11,5 36,45 kg e) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 11,5 1,15 kg ) Beban P a) Beban Atap luasan bcno berat atap 4,5 50 3,5 kg b) Beban Kuda-kuda ( ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda (½ (,01 +,01 + 0,99+,93) 5 99,5 kg c) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 99,5 9,5 kg d) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 99,5 9,95 kg Tabel 3.9. Rekapitulasi Pembebanan Seperempat Kuda-kuda Beban Beban Atap (kg) Beban gording (kg) Beban Kuda-kuda (kg) Beban Bracing (kg) Beban Plat Penyambung (kg) Beban Plafon (kg) Jumlah Beban (kg) Input SAP 000 ( kg ) P1 560,00 9,50 54,00 5,40 16,0 85,5 808,0 808 P 593,95 4,00 0,15,015 1,035-66,1 66 P3 4,00 55,5 119,15 11,913 35,3-466, 466 P4 16,00-11,35 11,3 33,15-83,3 83 P5 300,00 55,50 108,65 10,863 3,585-50, P6 400,00 4,00 11,50 1,15 36,45-644, P 3,5-99,5 9,95 9,5-36,45 36 Bab 3 Perencanaan Atap

67 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 6 a. Beban Hidup Beban hidup yang bekerja pada P 1, P, P 3, P 4, P 5, P 6, P 100 kg b. Beban Angin Perhitungan beban angin : W4 W3 6 W1 4 W Gambar Pembebanan Seperempat Kuda-kuda akibat Beban Angin Beban angin kondisi normal, minimum 5 kg/m. Koefisien angin tekan 0,0α 0,40 (0,0 30) 0,40 0,... (untuk α 30 0 ) (0,0 45) 0,40 0,5... (untuk α 45 0 ) 1) W1 luasan acpn x koef. angin tekan beban angin 11, 0, 5 0 kg ) W luasan celn koef. angin tekan beban angin 10,8 0, 5 54 kg 3) W3 luasan egjl koef. angin tekan beban angin 4,48 0, 5,4 kg 4) W4 luasan ghij koef. angin tekan beban angin,5 0, 5 1,6 kg Bab 3 Perencanaan Atap

68 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 63 Tabel Perhitungan Beban Angin Seperempat Kuda-kuda Wx Untuk Wy Beban Beban W.Cos α Input W.Sin α Angin (kg) (kg) SAP000 (kg) Untuk Input SAP000 W1 0 60, W 54 46,6 4 W3,4 19, , 11 W4 1,6 10, ,3 Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 000 diperoleh gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama sebagai berikut : Tabel Rekapitulasi Gaya Batang Seperempat Kuda-kuda Kombinasi Batang Tarik (+) ( kg ) Tekan (-) ( kg ) , , , ,0 5-95, 6 890, , , , , ,35 0 Bab 3 Perencanaan Atap

69 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perencanaan Profil Seperempat Kuda- kuda a. Perhitungan profil batang tarik P maks. 339,40 kg σ ijin 1600 kg/cm P 339,40 maks. F netto σijin 1600,08 cm F bruto 1,15. F netto 1,15.,08 cm,39 cm Dicoba, menggunakan baja profil F.4,8 cm 9,6 cm. F penampang profil dari tabel profil baja Kontrol tegangan yang terjadi : Pmaks. σ 0,85. F 339,40 0,85. 9,6 408,01kg/cm σ 0,5σ ijin 408,01 kg/cm 100 kg/cm... aman!! Digunakan profil dengan pertimbangan penggunaan baut ukuran ½ inches 1, mm. b. Perhitungan profil batang tekan P maks. 444,1kg lk,01 m 01 cm Dicoba, menggunakan baja profil i x 1,51 cm F.1,51 cm 3,0 cm. λ lk i x ,11 cm 1,51 Bab 3 Perencanaan Atap

70 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 65 λ λ g E π 0,.σ 111cm λ λ leleh 131, s g Karena λ s < 1, maka : 1,43 ω 1,6 0,6. λ s 1,43 1,6 0,6.1,181 1,68...dimana,σ 1,181 Kontrol tegangan yang terjadi : Pmaks.. ω σ F 339,40 1,68 9,6 613,164 kg/cm σ σ ijin leleh 400 kg/cm 613,164 kg/cm 1600 kg/cm aman!! Digunakan profil dengan pertimbangan penggunaan baut ukuran ½ inches 1, mm. Bab 3 Perencanaan Atap

71 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perhitungan Alat Sambung a. Batang Tarik Digunakan alat sambung baut-mur. Diameter baut ( ) 1, mm ( ½ inches) Diameter lubang 13, mm. Tebal pelat sambung (δ) 0,65. d 0,65. 1,,94 mm Menggunakan tebal plat 8 mm 1) Tegangan geser yang diijinkan Teg. Geser 0,6. σ ijin 0, kg/cm ) Tegangan tumpuan yang diijinkan Teg. tumpuan 1,5. σ ijin 1, kg/cm 3) Kekuatan baut : a. P geser. ¼. π. d. τ geser. ¼. π. (1,) ,96 kg b. P desak δ. d. τ tumpuan 0,9. 1, ,0 kg P yang menentukan adalah P geser 430,96 kg. Perhitungan jumlah baut-mur, Pmaks. 339,40 n 1,369 ~ buah baut P 430,96 geser Digunakan : buah baut Bab 3 Perencanaan Atap

72 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 6 Perhitungan jarak antar baut : a) 1,5 d S 1 3 d Diambil, S 1,5. 1,,86 cm 3 cm b),5 d S d Diambil, S 5 d 5. 1, 6,35 6 cm b. Batang Tekan Digunakan alat sambung baut-mur. Diameter baut ( ) 1, mm ( ½ inches ) Diameter lubang 13, mm. Tebal pelat sambung (δ) 0,65. d 0,65 x 1,,94 mm. Menggunakan tebal plat 8 mm 1) Tegangan geser yang diijinkan Teg. Geser 0,6. σ ijin 0, kg/cm ) Tegangan tumpuan yang diijinkan Teg. tumpuan 1,5. σ ijin 1, kg/cm 3) Kekuatan baut : a) P geser. ¼. π. d. τ geser. ¼. π. (1,) ,96 kg b) P desak δ. d. τ tumpuan 0,8. 1, ,40 kg Bab 3 Perencanaan Atap

73 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 68 P yang menentukan adalah P geser 430,96 kg. Perhitungan jumlah baut-mur, Pmaks. 444,1 n 1,0056 ~ buah baut P 430,96 geser Digunakan : buah baut Perhitungan jarak antar baut : 1) 1,5 d S 1 3 d Diambil, S 1,5 d,5. 1, 3,15 cm 3 cm ),5 d S d Diambil, S 5 d 5. 1, 6,35 cm 6 cm Tabel 3.1. Rekapitulasi Perencanaan Profil Seperempat Kuda-kuda Nomer Tebal Pelat Dimensi Profil Baut (mm) Batang Sambung (mm) , , , , , , , , , , , 13 Bab 3 Perencanaan Atap

74 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perencanaan Setengah Kuda-kuda Gambar 3.1. Rangka Batang Setengah Kuda-kuda Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-kuda Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini : Tabel Perhitungan Panjang Batang pada Setengah Kuda-kuda Nomer Batang Panjang Batang 1,01,01 3,01 4,01 5,01 6,31,31 8,31 9,31 10,31 11,31 1 Bab 3 Perencanaan Atap

75 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 0 13,83 14, ,99 1, , , 0,96 1,96 4,58 3 4,1 4 5,64 5 5, 6 5,64 5,8 8 0,5 9,1 30 1,35 31,01 3,19 33,9 34,19 Bab 3 Perencanaan Atap

76 i j l perpustakaan.uns.ac.id Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perhitungan luasan Setengah Kuda-kuda 0 h g f' f e' e d' d k c' c b' b m a' a g h f' f i e' e j d' d k c' c l b' b m a' a Gambar Luasan Atap Setengah Kuda-kuda Panjang am 9 m Panjang bl m Panjang ck 5 m Panjang dj ei 3 m Panjang fh 3 m Panjang a b b c c d d e e f,31 m Panjang f g ½,83 1,415 m Bab 3 Perencanaan Atap

77 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Luas ablm (ab x am),31 x 4,00 9,4 m Luas bckl (bc x bl),31 x 4,00 9,4 m Luas cdkj (cd x ck),31 x 4,00 9,4 m Luas deij (dx x dj)+(( ½ (xx +ei))x e ) (1,415 x 4,00)+(( ½ (4,00+3,00)),1,415) 5,66+4,955 10,615 m Luas deij (½(ei+fh)) e f (½(3,00+1,00)),00 4,00 m Luas fgh ½ fh f g ½ 1,00 1,415 0,05 m Bab 3 Perencanaan Atap

78 f i j l perpustakaan.uns.ac.id Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 3 g h f' e' e d' d k c' c m b' a' b a g h f' f i e' e j d' d k c' c l b' b m a' a Gambar Luasan Plafon Panjang am 4,00 m Panjang bl 4,00 m Panjang ck 4,00 m Panjang dj 4,00 m Panjang ei 3,00 m Panjang fh 1,00 m Panjang a b 1,00 m Panjang e f b c c d d e m,00 m Panjang f g 1,00 m Luas ablm ab am 1,00 4,00 4,00 m Luas bckl bc bl,00 4,00 8,00 m Bab 3 Perencanaan Atap

79 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 4 Luas cdjk Luas deij Luas deij Luas fgh cd ck,00 4,00 8 m (dx x dj)+(( ½ (xx +ei))x e ) (1,00 x 4,00)+(( ½ (4,00+3,00))1) 4,00+3,50,50 m (½(ei+fh)) e f (½(3,00+1,00)),00 4,00 m ½ fh f g ½ 1,00 1,00 0,50 m Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda Data-data pembebanan : Berat gording 18,50 kg/m Berat penutup atap 50 kg/m Berat profil 5 kg/m Berat Plafon 18 kg/m Bab 3 Perencanaan Atap

80 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 5 P P8 P P P3 9 P4 8 P P P15 P14 P13 P1 P11 P10 P9 Gambar Pembebanan Setengah Kuda-kuda akibat Beban Mati a. Beban Mati 1) Beban P1 a) Beban Gording berat profil gording panjang gording 18,5 4,00 4,00 kg b) Beban Atap luasan ablm berat atap 9, kg c) Beban Plafon luasan ablm berat plafon 4,00 18 kg d) Beban Kuda-kuda ½ btg (1 + ) berat profil kuda-kuda ½ (,01 +,31) 5 53,85 kg e) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 53,85 16,165 kg Bab 3 Perencanaan Atap

81 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 6 f) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 53,85 5,385 kg ) Beban P a) Beban Gording berat profil gording panjang gording 18, kg b) Beban Atap luasan bckl berat atap 9, kg c) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kudakuda ½ (,31+,31+0,99) 5 0,15 kg d) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 0,15 1,035 kg e) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 0,15,015 kg 3) Beban P3 a) Beban Gording berat profil gording panjang gording 18,5 4,00 4,00 kg b) Beban Atap luasan cdjk berat atap 9, kg c) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (,31 +,31+,93 + 1,98) 5 119,15 kg d) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 119,15 35,35 kg e) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 119,15 11,915 kg 4) Beban P4 a) Beban Gording berat profil gording panjang gording 18,5 4 4,00 kg Bab 3 Perencanaan Atap

82 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai b) Beban Atap luasan deij berat atap 10, ,65 kg c) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (,31 + 3, +,96) 5 11,35 kg d) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 11,35 33,15 kg e) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 11,35 11,35 kg 5) Beban P5 a) Beban Gording berat profil gording panjang gording 18,5 4 4,00 kg b) Beban Atap luasan deij berat atap 10, ,65 kg c) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (0,5+,1+,83) 5 6,85 kg d) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 6,85 0,365 kg e) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 6,85 6,85 kg 6) Beban P6 a) Beban Gording berat profil gording panjang gording 18,5 3,00 kg b) Beban Atap luasan efhi berat atap 4, kg c) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kudakuda ½ (,83 + 1,35 +,01 +,83) 5 1,5 kg Bab 3 Perencanaan Atap

83 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 8 d) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 1,5 0,365 kg e) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 1,5 1,5 kg ) Beban P a) Beban Atap luasan fgh berat atap 0, ,35 kg b) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kudakuda ½ (,31 +,19+,9+ ) 5 118,35 kg c) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 118,35 35,515 kg d) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 118,35 11,835 kg 8) Beban P8 a) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kudakuda ½ ( + 4,1+,9 +,19) 5 14,15 kg b) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 14,15 4,635 kg c) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 14,15 14,15 kg 9) Beban P9 a) Beban Plafon luasan ablm berat plafon 4,00 18 kg b) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (,31 + 5,64 + 5,8 ) 5 165,35 kg c) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 165,35 49,615 kg Bab 3 Perencanaan Atap

84 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 9 d) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 165,35 16,535 kg 10) Beban P10 a) Beban Plafon luasan bckl berat plafon 8, kg b) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (,01 +,31 + 5,) 5 119,5 kg c) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 119,5 35,95 kg d) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 119,5 11,95 kg 11) Beban P11 a) Beban Plafon luasan cdjk berat plafon kg b) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (,01 +,01 + 4,1 + 5,64) 5 1,00 kg c) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 1,00 51,60 kg d) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 1,00 1,0 kg 1) Beban P1 a) Beban Plafon luasan deij berat plafon, kg b) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (,01 +,96 + 4,58) 5 119,5 kg c) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 119,5 35,35 kg Bab 3 Perencanaan Atap

85 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 80 d) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 119,5 11,95 kg 13) Beban P13 a) Beban Plafon luasan deij berat plafon, kg b) Beban Kuda-kuda ½ btg (3 + 0 ) berat profil kuda-kuda ½ (,01 +,96 ) 5 6,00 kg c) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 6,00 35,35 kg d) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 6,00 11,95 kg 14) Beban P14 a) Beban Plafon luasan efhi berat plafon 4,00 18,00 kg b) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (,01 +,01 + 1,98 + 3,) 15,5 kg c) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda 30 %,5 1,85 kg d) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 %,5,5 kg 15) Beban P15 a) Beban Plafon luasan fgh berat plafon 0, kg b) Beban Kuda-kuda ½ btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (,01 + 0,99 +,93 +,01) 5 99,00 kg c) Beban Plat Sambung 30 % beban kuda-kuda Bab 3 Perencanaan Atap

86 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai % 99,00 9,0 kg d) Beban Bracing 10% beban kuda-kuda 10 % 99,00 9,90 kg Tabel Rekapitulasi Pembebanan Setengah Kuda-kuda Beban Beban Atap (kg) Beban gording (kg) Beban Kuda-kuda (kg) Beban Bracing (kg) Beban Plat Penyambung (kg) Beban Plafon (kg) Jumlah Beban (kg) Input SAP 000 ( kg ) P1 46,0 4,00 53,85 5,385 16, , P 46,0 111,00 0,15,015 1,035-61,15 6 P3 46,0 4,00 119,15 11,915 35,35-0,5 03 P4 530,63 4,00 11,35 11,35 33,15-61,955 6 P5 530,63 4,00 6,85 6,85 0, , P6 100,00 3,00 1,5 1,5 0,365-9, P 35,35-118,35 11,835 35,515-01, P ,15 14,15 4, ,95 00 P ,35 16,535 49,615,00 303, P ,5 11,95 35,95 144,00 311, P ,00 1,0 51,60 144,00 384, P1 119,5 11,95 35,35 135,00 301,55 30 P13 6,00 11,95 35,35 135,00 44,30 44 P14,5,5 1,85,00 13, P15 99,00 9,90 9,0 9,00 14, b. Beban Hidup Beban hidup yang bekerja pada P 1, P, P 3, P 4, P 5, P 6, P, P kg Bab 3 Perencanaan Atap

87 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 8 c. Beban Angin Perhitungan beban angin : W 15 W W1 W 16 1 W W5 W Gambar Pembebanan Setengah Kuda-kuda akibat Beban Angin Beban angin kondisi normal, minimum 5 kg/m. (PPIUG 1983) Koefisien angin tekan untuk atap jenis 1 0,0α 0,40 (0,0 30) 0,40 0, ( untuk W1, W, W3, W4 ) Koefisien angin tekan untuk atap jenis 0,0α 0,40 (0,0 45) 0,40 0,5 ( untuk W5, W6, W, W8 ) Bab 3 Perencanaan Atap

88 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 83 a) Jenis Atap 1: 1) W1 luasan ablm koef. angin tekan beban angin 9,4 0, 5 46,0 kg ) W luasan bckl koef. angin tekan beban angin 9,4 0, 5 46,0 kg 3) W3 luasan cdkj koef. angin tekan beban angin 9,4 0, 5 46,0 kg 4) W4 luasan deij koef. angin tekan beban angin 10,615 0, 5 53,065 kg b) Jenis Atap : 1) W5 luasan deij koef. angin tekan beban angin 10,615 0,5 5 13,65 kg ) W6 luasan efhi koef. angin tekan beban angin 4,00 0,5 5 50,00 kg 3) W luasan fgh koef. angin tekan beban angin 0,05 0,5 5 8,843 kg Tabel Perhitungan Beban Angin Setengah Kuda-kuda Wx Untuk Wy Beban Beban W.Cos α Input W.Sin α Angin (kg) (kg) SAP000 (kg) Untuk Input SAP000 W1 46,0 40, ,10 3 W 46,0 40, ,10 3 W3 46,0 40, ,10 3 W4 53,065 45, ,53 W5 13,65 93, 94 93, 94 W6 50,00 35, ,35 36 W6 8,843 6,5 6,5 Bab 3 Perencanaan Atap

89 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 84 Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 000 diperoleh gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama sebagai berikut : Tabel Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-kuda Kombinasi Batang Tarik (+) ( kg ) Tekan (-) ( kg ) 1 64, , ,68 4 6, ,3 6-41,83-814, , , , , , , , , , , , , ,13 3 0, , ,86 - Bab 3 Perencanaan Atap

90 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai ,8-8, 8-135, , , , , , ,91 - Bab 3 Perencanaan Atap

91 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perencanaan Profil Setengah Kuda- kuda a. Perhitungan profil batang tarik P maks. 198,45 kg σ ijin 1600 kg/cm P 198,45 maks. F netto σijin ,4 cm F bruto 1,15. F netto 1,15. 1,4 cm 1,48 cm Dicoba, menggunakan baja profil F. 4,8 cm 9,6 cm. F penampang profil dari tabel profil baja Kontrol tegangan yang terjadi : Pmaks. σ 0,85. F 198,45 0,85.9,6 43,560 kg/cm σ 0,5σ ijin 43,560 kg/cm 100 kg/cm... aman!! Digunakan profil dengn pertimbangan penggunaan baut ukuran d 1, mm. b. Perhitungan profil batang tekan P maks. 1548,68 kg lk,01 m 01cm Dicoba, menggunakan baja profil i x 1,51 cm F. 4,8 9,6 cm λ lk i x ,11 cm 1,51 Bab 3 Perencanaan Atap

92 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 8 λ λ g E π 0,.σ 111cm λ λ leleh 113, s g Karena λ s < 1, maka : 1,43 ω 1,6 0,6. λ s 1,43 1,6 0,6.1,019...dimana,σ 1,019 leleh 400 kg/cm 1,56 Kontrol tegangan yang terjadi : Pmaks..ω σ F 1548,68 1,56 9,6 51,660 kg/cm σ σ ijin 51,660 kg/cm 1600 kg/cm aman!! Perhitungan Alat Sambung a. Batang Tarik Digunakan alat sambung baut-mur. Diameter baut ( ) 1, mm ( ½ inches) Diameter lubang 13, mm. Tebal pelat sambung (δ) 0,65. d 0,65. 1,,94 mm. Menggunakan tebal plat 8 mm Bab 3 Perencanaan Atap

93 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 88 1) Tegangan geser yang diijinkan Teg. Geser 0,6. σ ijin 0, kg/cm ) Tegangan tumpuan yang diijinkan Teg. tumpuan 1,5. σ ijin 1, kg/cm 3) Kekuatan baut : a. P geser. ¼. π. d. τ geser. ¼. π. (1,) ,96 kg b. P desak δ. d. τ tumpuan 0,9. 1, ,0 kg P yang menentukan adalah P geser 430,96 kg. Perhitungan jumlah baut-mur, Pmaks. 198,45 n 0,81 ~ buah baut P 430,96 geser Digunakan : buah baut Perhitungan jarak antar baut : c) 1,5 d S 1 3 d Diambil, S 1 1,3 d,5. 1,,19 cm cm d),5 d S d Diambil, S 5 d 5. 1, 6,35 cm 6 cm b. Batang Tekan Digunakan alat sambung baut-mur. Diameter baut ( ) 1, mm ( ½ inches ) Diameter lubang 13, mm. Tebal pelat sambung (δ) 0,65. d 0,65 x 1,,94 mm. Menggunakan tebal plat 8 mm Bab 3 Perencanaan Atap

94 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 89 1) Tegangan geser yang diijinkan Teg. Geser 0,6. σ ijin 0, kg/cm ) Tegangan tumpuan yang diijinkan Teg. tumpuan 1,5. σ ijin 1, kg/cm 3) Kekuatan baut : a) P geser. ¼. π. d. τ geser. ¼. π. (1,) ,96 kg b) P desak δ. d. τ tumpuan 0,9. 1, , kg P yang menentukan adalah P geser 430,96 kg. Perhitungan jumlah baut-mur, Pmaks. 1548,68 n 0,63 ~ buah baut P 430,96 geser Digunakan : buah baut Perhitungan jarak antar baut : a. 1,5 d S 1 3 d Diambil, S 1,5 d,5. 1, 3,15 cm 3 cm b.,5 d S d Diambil, S 5 d 5. 1, 6,35 cm 6 cm Bab 3 Perencanaan Atap

95 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 90 Tabel 3.1. Rekapitulasi Perencanaan Profil Setengah Kuda-kuda No. Batang Profil Tebal Pelat Baut Sambung (mm) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , 13 Bab 3 Perencanaan Atap

96 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai , , , , , , , , , 13 Bab 3 Perencanaan Atap

97 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 9 3. Perencanaan Kuda-kuda Trapesium Gambar Rangka Batang Kuda-kuda Trapesium 3..1 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Trapesium Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini : Tabel Perhitungan Panjang Batang pada Kuda-kuda Trapesium Nomer Batang Panjang Batang (m) 1,01,01 3,01 4,00 5,00 6,00,00 8,01 9,01 10,01 Bab 3 Perencanaan Atap

98 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 93 11,31 1,31 13, ,50 15,00 16,00 1,00 18, ,50 0,31 1,31,31 3 0,99 4,93 5 1,98 6 3,,96 8 4,00 9 3, , ,46 3 4, , ,00 35, , 3 1,98 38, ,99 Bab 3 Perencanaan Atap

99 perpustakaan.uns.ac.id Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 94 a b c d e a' b' e' c" b" a" c' d' d" a b c d e a' b' d' e' d" c" b" a" 0 c' 3.. Perhitungan luasan kuda-kuda trapesium Gambar 3.1. Luasan Atap Kuda-kuda Trapesium Panjang aa 6,5 m Panjang bb 5,5 m Panjang cc 4,5 m Panjang dd 3,5 m Panjang ee 3,0 m Panjang dd cc bb aa 3,0 m Panjang a a 3,5 m Panjang b b,5 m Panjang c c,5 m Panjang d d 0,5 m Panjang a b b c c d,4 m Panjang de ½ x,4 1,1 m Bab 3 Perencanaan Atap

100 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 95 Luas aa bb ½ (aa + bb ) a b ½ (6,5 + 5,5),4 13,44 m Luas bb cc ½ (bb + cc ) b c ½ (5,5 + 4,5),4 11, m Luas cc dd ½ (cc + dd ) c d ½ (4,5 + 3,5),4 8,96 m Luas dd ee ½ (dd + ee ) d e ½ (3,5 + 3,0) 1,1 3,64 m Bab 3 Perencanaan Atap

101 perpustakaan.uns.ac.id Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 96 a b c d e a' b' c' d' e' d" c" b" a" a b c d e a' b' d' e' d" b" c" a" 0 c' Gambar Luasan Plafon Kuda-kuda Trapesium Panjang aa 6,0 m Panjang bb 5,5 m Panjang cc 4,5 m Panjang dd 3,5 m Panjang ee 3,0 m Panjang dd cc bb aa 3,0 m Panjang a a 3,0 m Panjang b b 1,5 m Panjang c c,5 m Panjang d d 0,5 m Panjang a b 1,0 m Panjang b c c d,00 m Panjang de ½ x,00 1,00 m Bab 3 Perencanaan Atap

102 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 9 Luas aa bb ½ (aa + bb ) a b ½ (6,0 + 5,5) 1,00 5,5 m Luas bb cc ½ (bb + cc ) b c ½ (5,5 + 4,5),00 10,00 m Luas cc dd ½ (cc + dd ) c d ½ (4,5 + 3,5),00 6,00 m Luas dd ee ½ (dd + ee ) d e ½ (3,5 + 3,0) 1,00 6,5 m 3..3 Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Trapesium Data-data pembebanan : Berat gording 18,50 kg/m Berat penutup atap 50 kg/m Berat plafon dan penggantung 18 kg/m Berat profil kuda-kuda 5 kg/m Bab 3 Perencanaan Atap

103 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 98 P5 P6 P P8 P9 P3 14 P P10 19 P11 P P P P13 P14 P15 P16 P1 P18 P19 P0 P1 P Gambar Pembebanan Kuda-kuda Trapesium akibat Beban Mati a. Beban Mati 1) Beban P1 P13 a) Beban gording Berat profil gording Panjang Gording 18,5 5,0 9,5 kg b) Beban atap Luasan aa bb Berat atap 13, kg c) Beban plafon Luasan aa bb berat plafon 5, ,5 kg d) Beban kuda-kuda ½ Btg (1 + 11) berat profil kuda kuda ½ (,01+,31) 5 54,0 kg e) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 54,0 16, kg f) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 % 54,0 5,40 kg Bab 3 Perencanaan Atap

104 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 99 ) Beban P P1 a) Beban gording Berat profil gording Panjang Gording 18,5 4,0 4,0 kg b) Beban atap Luasan bb cc Berat atap 11, ,00 kg c) Beban kuda-kuda ½ Btg ( ) berat profil kuda kuda ½ (,31 +,31 + 0,99+,93 ) 5 106,5 kg d) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 106,5 3,05 kg e) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 % 106,5 10,65 kg 3) Beban P3 P11 a) Beban gording Berat profil gording Panjang Gording 18,5 3,0 55,5 kg b) Beban atap Luasan cc dd Berat atap 8, , 00 kg c) Beban kuda-kuda ½ Btg ( ) berat profil kuda kuda ½ (,31 +,31 + 1,98+ 3,) 5 19,0 kg d) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 19 38, kg e) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 % 19 1,90 kg 4) Beban P4 P10 a) Beban gording Berat profil gording Panjang Gording 18,5,0 3 kg b) Beban atap Luasan dd ee Berat atap, ,00 kg Bab 3 Perencanaan Atap

105 100 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai c) Beban kuda-kuda ½ Btg (13+14+) berat profil kuda kuda ½ (,31 + 0,5 +,96) 5,15 kg d) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 %,15 1,635 kg e) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 %,15,15 kg f) Beban reaksi reaksi jurai + ¼ kuda - kuda (1634, ,6) + 556,6) kg 46,06 kg 5) Beban P5P9 a) Beban gording Berat profil gording Panjang Gording 18,5 3,00 kg b) Beban atap Luasan aa bb Berat atap 5,5 50 8,5 kg c) Beban kuda-kuda ½ Btg ( ) berat profil kuda kuda ½ (0, ) 5 81,5 kg d) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 81,5 4,35 kg e) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 % 81,5 8,15 kg 6) Beban P6 P8 a) Beban kuda-kuda ½ Btg ( ) berat profil kuda kuda ½ ( + + 3,46) 5 93,5 kg b) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 93,5,95 kg c) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 % 93,5 9,35 kg Bab 3 Perencanaan Atap

106 101 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai ) Beban P a) Beban kuda-kuda ½ Btg ( ) berat profil kuda kuda ½ ( ,46 +4) 5 193,5 kg b) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 193,5 46,463 kg c) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 % 193,5 19,35 kg d) Beban reaksi reaksi setengah kuda-kuda 1565, ,3 kg 69,0 kg 8) Beban P14 P a) Beban plafon Luasan plafon bb cc berat plafon kg b) Beban kuda-kuda ½ Btg (1++3) berat profil kuda kuda ½ (,01+,01 + 0,99) 5 6,65 kg b) Beban plat sambung 30% beban kuda-kuda 30% 6,65 18,85 kg c) Beban bracing 10% beban kuda-kuda 10% 6,65 6,65 kg 9) Beban P15 P1 a) Beban plafon Luasan plafon cc dd berat plafon kg b) Beban kuda-kuda ½ Btg (+3+4+5) berat profil kuda kuda ½ (,01 +,01 +,93+ 1,98) 5 111,65 kg c) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda Bab 3 Perencanaan Atap

107 10 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 30 % 111,65 33,48 kg d) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 % 111,65 11,165 kg 10) Beban P16 P0 a) Beban plafon Luasan plafon dd ee berat plafon, ,5 kg b) Beban kuda-kuda ½ Btg (3+4+6+) berat profil kuda kuda ½ (, , +,96) 5 133,65 kg c) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 133,65 9,063 kg d) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 % 133,65 40,09 kg e) Beban reaksi reaksi jurai + ¼ kuda - kuda (351, ,33) + 9,8) 354,49 kg 11) Beban P1 P19 a) Beban kuda-kuda ½ Btg ( ) berat profil kuda kuda ½ ( ,46 +4) 5 193,5 kg b) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 193,5 5,95 kg c) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 % 193,5 19,35 kg 1) Beban P18 a) Beban kuda-kuda ½ Btg (5+6+31) berat profil kuda kuda ½ (+ + 3,46) 5 93,5 kg b) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 93,5,95 kg Bab 3 Perencanaan Atap

108 103 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai c) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 % 93,5 9,35 kg d) Beban reaksi reaksi setengah kuda-kuda 310, ,58 119,46 kg Tabel Rekapitulasi Pembebanan Kuda-kuda Trapesium Beban Beban Beban Beban Kuda - Beban Atap gording Bracing kuda (kg) (kg) (kg) (kg) Beban Plat Penyambung (kg) Beban Plafon (kg) Beban Reaksi (kg) Jumlah Beban (kg) Input SAP (kg) P1P ,5 54,0 5,40 16, 103,5-943,6 945 PP1 448,00 4,0 106,5 10,65 3, , P3P11 336, 00 55,5 86,65 1,90 38, ,5 564 P4P10 16,00 3,00,15,15 1,635-46,06 508, P5P9 11,50 3,00 81,5 8,15 4, ,5 438 P6P ,5 9,35, , P ,5 19,35 46,463-09,6 468, P14P - - 6,65 6,65 18,85 180,00-6,6 68 P15P ,65 11,165 33, , 300 P16P ,65 40,09 9, ,49 64,4 64 P1P ,5 19,35 5, ,55 1 P ,5 9,35,95-119, , b. Beban Hidup Beban hidup yang bekerja pada P1, P, P3, P4, P5, P6, P, P8, P9, P10, P11, P1, P kg Bab 3 Perencanaan Atap

109 104 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai c. Beban Angin Perhitungan beban angin : W3 W4 W W6 W W8 W1 W W W10 0 Gambar 3.0. Pembebanan Kuda-kuda Trapesium akibat Beban Angin Beban angin kondisi normal, minimum 5 kg/m. 1) Koefisien angin tekan 0,0α 0,40 (0,0 30) 0,40 0,. (untuk α30 0 ) (0,0 45) 0,40 0,5..(untuk α45 0 ) a) W1 luasan aa bb koef. angin tekan beban angin 13,44 0, 5 6,0 kg b) W luasan bb cc koef. angin tekan beban angin 11, 0, 5 56,00 kg c) W3 luasan cc dd koef. angin tekan beban angin 8,96 0, 5 44,8 kg d) W4 luasan dd ee koef. angin tekan beban angin 3,64 0, 5 18, kg e) W5 luasan ddee koef. angin tekan beban angin 6,5 0,5 5 81,5 kg Bab 3 Perencanaan Atap

110 105 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai ) Koefisien angin hisap - 0,40 a) W6 luasan ddee koef. angin hisap beban angin 6,5-0, kg b) W luasan dd ee koef. angin hisap beban angin 3,64-0,4 5-36,4 kg c) W8 luasan cc dd koef. angin t hisap beban angin 8,96-0,4 5-89,6 kg d) W9 luasan bb cc koef. angin hisap beban angin 11, -0, kg e) W10 luasan aa bb koef. angin hisap beban angin 13,44-0, ,4 kg Tabel 3.0. Perhitungan Beban Angin Kuda-kuda Trapesium Beban W Beban (kg) x (Untuk Input W y (Untuk Input Angin W.Cos α (kg) SAP000) W.Sin α (kg) SAP000) W 1 6, 58, ,6 34 W 56 48, W 3 44,8 38,9 39,4 W 4 18, 15,6 16 9,1 9 W 5 81,5 5,45 5 5,45 58 W , ,96-46 W -36,4-31, ,60-19 W 8-89,6 -, ,8-45 W , W ,4-116, , -6 Bab 3 Perencanaan Atap

111 106 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 000 diperoleh gaya batang yang bekerja pada batang jurai sebagai berikut : Tabel 3.1. Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-kuda Trapesium Batang Kombinasi Tarik (+) (kg) Tekan (-) (kg) ,99 119, , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,35 11, , , ,0 -- Bab 3 Perencanaan Atap

112 10 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai ,4 3598, , , , , , , , , , , , , Perencanaan Profil Kuda-kuda Trapesium a. Perhitungan Profil Batang Tarik P maks ,5 kg σ ijin 1600 kg/cm P 16951,5 maks. F netto σijin ,59 cm F bruto 1,15. F netto 1,15. 10,59 cm 1,18 cm Dicoba, menggunakan baja profil F. 1,3 cm 4,6 cm. F penampang profil dari tabel profil baja Kontrol tegangan yang terjadi : Bab 3 Perencanaan Atap

113 108 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai σ Pmaks. 0,85. F 16591,5 0,85. 4,6 1038, kg/cm σ 0,5. σ ijin 93,4 kg/cm 100 kg/cm... aman!! b. Perhitungan profil batang tekan P maks. 16,53 kg lk I min,93 m 93 cm n.lk.pmax π E 4.(93).16,53 6 (3,14).(,1.10 ) 83,38cm 4 Dicoba, menggunakan baja profil i x,4 cm F. 1,3 4,6 cm λ λ g λc lk i x π 111cm λ λ g 93 11,0 cm,4 E 0,.σ leleh 11,0 1, Karena 0,5 < λs < 1, maka : 1,43 ω 1,6-0,6λc 1,43 1,6-0,6.1,09 1,64...dimana,σ leleh 400 kg/cm Bab 3 Perencanaan Atap

114 109 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Kontrol tegangan yang terjadi : Pmaks..ω σ F 16,53 1,64 4,6 1151,1 σ σ ijin kg/cm 1151,1 kg/cm 1600 kg/cm aman!! 3..5 Perhitungan Alat Sambung a. Batang Tarik Digunakan alat sambung baut-mur. Diameter baut ( ) 19,05 mm (¾ inches) Diameter lubang 0,05 mm. Tebal pelat sambung (δ) 0,65. d 0,65. 0,05 1,531 mm. Menggunakan tebal plat 13 mm 1) Tegangan geser yang diijinkan Teg. Geser 0,6. σ ijin 0, kg/cm ) Tegangan tumpuan yang diijinkan Teg. tumpuan 1,5. σ ijin 1, kg/cm 3) Kekuatan baut : a. P geser. ¼. π. d. τ geser. ¼. π. (1,905) ,6 kg b. P desak δ. d. τ tumpuan 0,9. 1, ,80 kg Bab 3 Perencanaan Atap

115 110 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai P yang menentukan adalah P geser 5469,6 kg. Perhitungan jumlah baut-mur, Pmaks ,5 n 3,03 ~ 4 buah baut P 5469,6 geser Digunakan : 4 buah baut Perhitungan jarak antar baut : a. 1,5 d S 1 3 d Diambil, S 1 1,3 d. 1,91 4,39 cm 5 cm b.,5 d S d Diambil, S 5 d 5. 1,9 9,5 cm 10 cm b. Batang Tekan Digunakan alat sambung baut-mur. Diameter baut ( ) 19,05 mm (¾ inches) Diameter lubang 0,05 mm. Tebal pelat sambung (δ) 0,65. d 0,65. 0,05 1,531 mm. Menggunakan tebal plat 13 mm 1) Tegangan geser yang diijinkan Teg. Geser 0,6. σ ijin 0, kg/cm ) Tegangan tumpuan yang diijinkan Teg. tumpuan 1,5. σ ijin 1, kg/cm 3) Kekuatan baut : a. P geser. ¼. π. d. τ geser. ¼. π. (1,905) ,6 kg Bab 3 Perencanaan Atap

116 111 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai b. P desak δ. d. τ tumpuan 0,9. 1, ,80 kg P yang menentukan adalah P geser 5469,6 kg. Perhitungan jumlah baut-mur, Pmaks. 16,53 n 3,16 ~ 4 buah baut P 5469,6 geser Digunakan : 4 buah baut Perhitungan jarak antar baut : a) 1,5 d S 1 3 d Diambil, S 1,5 d,5. 1,905 4,63 cm 4 cm b),5 d S d Diambil, S 5 d 5. 1,905 9,55 cm 9 cm Tabel 3.. Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Trapesium Nomer Dimensi Profil Baut (mm) Tebal Pelat Batang Sambung (mm) , , , , , , , , , , , , , , ,05 13 Bab 3 Perencanaan Atap

117 11 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,05 13 Bab 3 Perencanaan Atap

118 113 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 3.8 Perencanaan Kuda-kuda Utama Gambar 3.1. Rangka Batang Kuda-kuda Utama Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.3. Perhitungan Panjang Batang pada Kuda-kuda Utama No batang Panjang batang 1,01,01 3,01 4,00 5,00 6,00,00 8,01 9,01 10,01 11,31 1,31 13,31 14,83 15,83 16,83 1,83 18,31 19,31 0,31 1 0,99,93 3 1,98 4 3, 5,96 6 4,58 4,11 8 5,64 9 5, 30 5, ,11 3 4,58 33,96 Bab 3 Perencanaan Atap

119 114 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 34 3, 35 1,98 36,93 3 0,99 38,31 40,31 41,31 4,31 43,1 44 1,35 45,01 46,19 4, ,35 49,1 50 0,5 Bab 3 Perencanaan Atap

120 perpustakaan.uns.ac.id 115 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 3.8. Perhitungan Luasan Kuda-Kuda Utama 0 l k j l' k' j' l" k" j' i i' i' h' h" g g' g" f e d e' d' f" e" d" c c' c" b b' b" a a' a" l k j i g f e d c b a l' k' j' i' h' g' e' d' c' b' a' l" k" j' i' h" g" f" e" d" c" b" a" Gambar 3.. Luasan Atap Kuda-kuda Utama Panjang aa cc ee gg hh 6,00 m Panjang jj 5,50 m Panjang kk 5,5 m Panjang ll 5,00 m Panjang ii 5,5 m Panjang ab 1,005 m Panjang ac,31 m Panjang bc cd de ef gh ½.,31 1,155 m Panjang i k j l,83 m Panjang k l ½. j l ½.,83 1,415 m Bab 3 Perencanaan Atap

121 116 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Luas aa c c aa ac 6 (,31 ) 13,86 m Luas cc e e cc ce 6 (,31 ) 13,86 m Luas ee g g ee eg 6 (,31 ) 13,86 m Luas gg i i Luas gg hh + Luas hh ii ( hh " + ii") (gg gh) + ( g h ) ( 6 + 5,5) (6 1,415)+( 1,415) 8,49 + 8,313 16,80 m ii" + kk" Luas ii k k ki 5,5 + 5,5,83 15,565 m kk" + ll" Luas kk l l kl 5,5 + 5,0 1,415,5 m Bab 3 Perencanaan Atap

122 11 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai ` l k j i g f e d c b a l' k' j' i' h' g' e' d' c' b' a' l" k" j' i' h" g" f" e" d" c" b" a" l k j i g f e d c b a l' k' j' i' h' g' e' d' c' b' a' l" k" j' i' h" g" f" e" d" c" b" a" Gambar 3.3. Luasan Plafon Kuda-kuda Utama Panjang aa cc ee gg hh 6,00 m Panjang ii 5,5 m Panjang jj 5,50 m Panjang kk 5,5 m Panjang ll 5,00 m Panjang ab 1,0 m Panjang bc cd de ef gh ½.,0 1,0 m Panjang i k,00 m Panjang k l ½.i k ½.,0 1,0 m Bab 3 Perencanaan Atap

123 118 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 118 Luas aa c c aa ac 6 (,0 ) 1 m Luas cc e e cc ce 6 (,0 ) 1 m Luas ee g g ee eg 6 (,0 ) 1 m Luas gg i i Luas gg hh + Luas hh ii ( hh " + ii") (gg gh) + ( g h ) ( 6 + 5,5) (6 1,00)+( 1,00) 6,0 5,85 11,85 m ii" + kk" Luas ii k k ki 5,5 + 5,5,00 11,0 m kk" + ll" Luas kk l l kl 5,5 + 5,0 1,00 5,15 m Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama Data-data pembebanan : Berat gording 18,50 kg/m Jarak antar kuda-kuda utama 6,00 m Berat penutup atap 50 kg/m Berat profil 5 kg/m Bab 3 Perencanaan Atap

124 119 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 119 P6 P P P P8 P P 1 P P P P11 P0 P19 P18 P1 P16 P15 P14 P13 P1 Gambar 3.4. Pembebanan Kuda- kuda Utama akibat Beban Mati a. Beban Mati 1) Beban P1 P11 a) Beban gording Berat profil gording Panjang Gording 18,5 6,0 111 kg b) Beban atap Luasan atap aa c c Berat atap 13, kg c) Beban plafon Luasan plafon aa c c berat plafon kg d) Beban kuda-kuda ½ Btg (1 + 11) berat profil kuda kuda ½ (,01 +,31) 5 54 kg e) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 54 16, kg f) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 % 54 5,4 kg Bab 3 Perencanaan Atap

125 10 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 10 ) Beban P P10 a) Beban gording Berat profil gording Panjang Gording 18,5 6,0 111 kg b) Beban atap Luasan cc e e Berat atap 13, kg c) Beban kuda-kuda ½ Btg ( ) berat profil kuda kuda ½ (,31 +,31 + 0,99 +,93) 5 106,5 kg d) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 106,5 3,05 kg e) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 % 106,5 10,65 kg 3) Beban P3 P9 a) Beban gording Berat profil gording Panjang Gording 18,5 6,0 111 kg b) Beban atap Luasan ee g g Berat atap 13, kg c) Beban kuda-kuda ½ Btg ( ) berat profil kuda kuda ½ (,31 +,31 + 1,98 + 3,) 5 19 kg d) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 19 38, kg e) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 % 19 1,9 kg Bab 3 Perencanaan Atap

126 11 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 11 4) Beban P4 P8 a) Beban gording Berat profil gording Panjang Gording 18,5 6,0 19,5 kg b) Beban atap Luasan gg i i Berat atap 16, kg c) Beban kuda-kuda ½ Btg( ) berat profil kuda kuda ½ (,31 +,96 + 4,58 + 5,64 +,31) 5,5 kg d) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 %,5 66,5 kg e) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 %,5,5 kg 5) Beban P5 P a) Beban gording Berat profil gording Panjang Gording 18,5 5,5 101,5 kg b) Beban atap Luasan ii k k Berat atap 15, ,5 kg c) Beban kuda-kuda ½ Btg ( ) berat profil kuda kuda ½ (,83 + 1,35 +,01 +,83) 5 11,5 kg d) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 11,5 33,85 kg e) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 % 11,5 11,5 kg Bab 3 Perencanaan Atap

127 1 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 1 6) Beban P6 a) Beban gording Berat profil gording Panjang Gording 18,5 5,0 9,5 kg b) Beban atap ( Luasan kk l l) Berat atap (,5) 50 5, kg c) Beban kuda-kuda ½ Btg ( ) berat profil kuda kuda ½ (,83 +,19 +,83) 5 98,15 kg d) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 98,15 9,43 kg e) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 % 98,15 9,815 kg f) Beban reaksi x jurai + reaksi ½ kuda-kuda ( 408, ,96) kg 955,0 ) Beban P1 P0 a) Beban plafon Luasan plafon cc e e berat plafon kg b) Beban kuda-kuda ½ Btg ( ) berat profil kuda kuda ½ (,01 +,01 + 0,99) 5 6,65 kg c) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 6,65 18,8 kg d) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 % 6,65 6,65 kg Bab 3 Perencanaan Atap

128 13 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 13 8) Beban P13 P19 a) Beban plafon Luasan plafon ee g g berat plafon kg b) Beban kuda-kuda ½ Btg ( ) berat profil kuda kuda ½ (,01 +,93+ 1,98 +,01) 5 111,65 kg c) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 111,65 33,485 kg d) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 % 111,65 11,165 kg 9) Beban P14 P18 a) Beban plafon Luasan gg i i berat plafon 11, ,5 kg b) Beban kuda-kuda ½ Btg ( ) berat profil kuda kuda ½ (,01 + 3, + 4,58 +,0) 5 153,85 kg c) Beban plat sambung 30% beban kuda-kuda 30% 153,85 46,165 kg d) Beban bracing 10% beban kuda-kuda 10% 153,85 15,385 kg 10) Beban P15 P1 a) Beban plafon Luasan ii k k berat plafon kg b) Beban kuda-kuda ½ Btg( ) berat profil kuda kuda ½ (,0 + 4,58 + 4,11 + 5,64 +,0) 5 9,15 kg c) Beban plat sambung 30% beban kuda-kuda 30% 9,15 68,3 kg d) Beban bracing 10% beban kuda-kuda Bab 3 Perencanaan Atap

129 14 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 14 10% 9,15,915 kg 11) Beban P16 a) Beban plafon ( Luasan kk l l) berat plafon ( 5,15) ,5 kg b) Beban kuda-kuda ½ Btg ( ) berat profil kuda-kuda ½ (,0 + 5, +,0) 5 115,85 kg c) Beban plat sambung 30 % beban kuda-kuda 30 % 115,85 34,6 kg d) Beban bracing 10 % beban kuda-kuda 10 % 115,85 11,585 kg a) Beban reaksi x jurai + reaksi ½ kuda-kuda ( x 109,16 ) + (1039,18) kg 309,5 kg Tabel 3.4. Rekapitulasi Beban Mati Kuda-kuda Utama Beban Beban Beban Beban Kuda - Beban Atap gording Bracing kuda (kg) (kg) (kg) (kg) Beban Plat Penyambung (kg) Beban Plafon (kg) Beban Reaksi (kg) Jumlah Beban (kg) Input SAP (kg) P1P ,4 16, , PP ,5 10,65 3, , P3P ,9 38, ,6 985 P4P ,5,5 66, ,5 163 P5P 8,5 101,5 11,5 11,5 33, , P ,5 98,1 9, ,0 1654, P1P ,65 6,65 18, , P13P ,65 11,165 33, ,5 33 P14P ,85 15,385 46,165 13,5-49,15 49 P15P ,15,915 68, , 519 P ,85 11,585 34,6 184,5 309,5 3444, 3444 Bab 3 Perencanaan Atap

130 15 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 15 b. Beban Hidup Beban hidup yang bekerja pada P1, P, P3, P4, P6, P, P8, P9, P10, P kg c. Beban Angin Perhitungan beban angin : W6 W W W8 W W 1 W W4 W4' W9 W9' W W W1 Gambar 3.5. Pembebanan Kuda-kuda Utama akibat Beban Angin Beban angin kondisi normal, minimum 5 kg/m. 1) Koefisien angin tekan 0,0α 0,40 (0,0 30) 0,40 0, (Untuk W1, W, W3, W4 ) ) Koefisien angin tekan 0,0α 0,40 (0,0 45) 0,40 0,5 (Untuk W4, W5, W6) Bab 3 Perencanaan Atap

131 16 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 16 a. W1 luasan aa c c koef. angin tekan beban angin 13,86 0, 5 69,3 kg b. W luasan cc e e koef. angin tekan beban angin 13,86 0, 5 69,3 kg c. W3 luasan ee g g koef. angin tekan beban angin 13,86 0, 5 69,3 kg d. W4 luasan gg h h koef. angin tekan beban angin 1 0, 5 60 kg e. W4 luasan h hii koef. angin tekan beban angin 5,85 0,5 5 3,43 kg f. W5 luasan ii k k koef. angin tekan beban angin 15,565 0, ,563 kg g. W6 luasan kk l l koef. angin tekan beban angin,5 0,5 5 90,65 kg 3) Koefisien angin hisap - 0,40 a. W luasan kk l l koef. angin tekan beban angin,5-0,4 5 -,5 kg b. W8 luasan ii k k koef. angin tekan beban angin 15,565-0, ,65 kg c. W9 luasan h hii koef. angin tekan beban angin 5,85-0,4 5-58,5 kg d. W9 luasan gg h h koef. angin tekan beban angin 1-0, kg e. W10 luasan ee g g koef. angin tekan beban angin 13,86-0, ,6 kg f. W11 luasan cc e e koef. angin tekan beban angin 13,86-0, ,6 kg g. W1 luasan aa c c koef. angin tekan beban angin 13,86-0, ,6 kg Bab 3 Perencanaan Atap

132 1 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 1 Tabel 3.5. Perhitungan Beban Angin Kuda-kuda Utama Beban Wx (Untuk Input Wy (Untuk Input Beban (kg) Angin W.Cos α (kg) SAP000) W.Sin α (kg) SAP000) W 1 69,3 60, ,65 35 W 69,3 60, ,65 35 W 3 69,3 60, ,65 35 W ,96 5 5,98 6 W 4 3,43 51, ,93 5 W 5 194,563 13, , W 6 90,65 64, ,09 64 W,5-51, ,8-51 W 8-155,65-110, , W 9-58,5-41, ,54-4 W , W ,6-10, ,3-69 W ,6-10, ,3-69 W 1-138,6-10, ,3-69 Bab 3 Perencanaan Atap

133 18 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 18 Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 000 diperoleh gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama sebagai berikut : Tabel 3.6. Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-kuda Utama Kombinasi Kombinasi Batang Batang Tarik (+) kg Tekan(-) kg Tarik (+) kg Tekan(-) kg 1 03, , ,03 13, , , , , , , , ,3 9683, , , ,1 9 64, , , , , ,9 1 34, , , , , , , , , , 4 51, , , , , , , , ,3 140, , , , , , , ,65 Bab 3 Perencanaan Atap

134 19 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perencanaan Profil Kuda- Kuda untuk Batang Utama a. Perhitungan Profil Batang Tarik P maks. 108,49 kg σ ijin 1600 kg/cm P 108,49 maks. F netto σijin ,6 cm F bruto 1,15. F netto 1,15. 6,6 cm, cm Dicoba, menggunakan baja profil F. 1,3cm 4,6 cm. F penampang profil dari tabel profil baja Kontrol tegangan yang terjadi : Pmaks. σ 0,85. F 108,49 0,85. 4,6 51,kg/cm σ 0,5. σ ijin 51, kg/cm 100 kg/cm... aman!! b. Perhitungan profil batang tekan P maks. 140,9kg lk,93 m 93 cm I min n.lk.pmax π E 3.(93).140,9 6 (3,14).(,1.10 ) 15,60cm 4 Bab 3 Perencanaan Atap

135 130 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 130 Dicoba, menggunakan baja profil i x,4 cm F. 1,3 4,6 cm λ λ g λc lk i x π 93,4 E 0,.σ 111cm λ λ g 11,04 cm leleh 11,04 1, Karena 0,5 < λs < 1, maka : 1,43 ω 1,6-0,6λc 1,43 1,6-0,6.1,09 1,644 Kontrol tegangan yang terjadi : Pmaks..ω σ F 140,9 1,644 4,6 818, 043 kg/cm σ σ ijin...dimana,σ leleh 400 kg/cm 818,043 kg/cm 1600 kg/cm aman!! Bab 3 Perencanaan Atap

136 131 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perhitungan Alat Sambung a. Batang Tarik Digunakan alat sambung baut-mur. Diameter baut ( ) 19,05 mm (¾ inches) Diameter lubang 0,05 mm. Tebal pelat sambung (δ) 0,65. d 0,65. 0,05 1,531 mm. Menggunakan tebal plat 13 mm 1) Tegangan geser yang diijinkan Teg. Geser 0,6. σ ijin 0, kg/cm ) Tegangan tumpuan yang diijinkan Teg. tumpuan 1,5. σ ijin 1, kg/cm 3) Kekuatan baut : a. P geser. ¼. π. d. τ geser. ¼. π. (1,905) ,6 kg b. P desak δ. d. τ tumpuan 0,9. 1, ,80 kg P yang menentukan adalah P geser 5469,6 kg. Perhitungan jumlah baut-mur, Perhitungan jumlah baut-mur, Pmaks. 108,49 n 1,9 ~ 3 buah baut P 5469,6 geser Digunakan : 3 buah baut Perhitungan jarak antar baut : a. 1,5 d S 1 3 d Diambil, S 1 1,3 d. 1,91 4,39 cm 5 cm Bab 3 Perencanaan Atap

137 13 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 13 b.,5 d S d Diambil, S 5 d 5. 1,9 9,5 cm 10 cm b.batang Tekan Digunakan alat sambung baut-mur. Diameter baut ( ) 19,05 mm (¾ inches) Diameter lubang 0,05 mm. Tebal pelat sambung (δ) 0,65. d 0,65. 0,05 1,531 mm. Menggunakan tebal plat 13 mm 1) Tegangan geser yang diijinkan Teg. Geser 0,6. σ ijin 0, kg/cm ) Tegangan tumpuan yang diijinkan Teg. tumpuan 1,5. σ ijin 1, kg/cm 3) Kekuatan baut : a. P geser. ¼. π. d. τ geser. ¼. π. (1,905) ,6 kg b. P desak δ. d. τ tumpuan 0,9. 1, ,80 kg P yang menentukan adalah P geser 5469,6 kg. Perhitungan jumlah baut-mur, Perhitungan jumlah baut-mur, Pmaks. 140,9 n,3 ~ 3 buah baut P 5469,6 geser Digunakan : 3 buah baut Bab 3 Perencanaan Atap

138 133 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 133 Perhitungan jarak antar baut : b) 1,5 d S 1 3 d Diambil, S 1,5 d,5. 1,905 4,63 cm 4 cm c),5 d S d Diambil, S 5 d 5. 1,905 9,55 cm 9 cm Bab 3 Perencanaan Atap

139 134 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 134 Tabel 3.. Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama Nomer Tebal Pelat Dimensi Profil Baut (mm) Batang Sambung (mm) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,05 13 Bab 3 Perencanaan Atap

140 135 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,05 13 Bab 3 Perencanaan Atap

141 Perencanaan Struktur & Angggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 136 BAB 4 PERENCANAAN TANGGA 4.1. Uraian Umum Tangga merupakan bagian dari struktur bangunan bertingkat yang penting sebagai penunjang antara struktur bangunan lantai dasar dengan struktur bangunan tingkat atasnya. Penempatan tangga pada struktur suatu bangunan berhubungan dengan fungsi bangunan bertingkat yang akan dioperasionalkan. Pada bangunan umum, penempatan tangga harus mudah diketahui dan strategis untuk menjangkau ruang satu dengan yang lainya, penempatan tangga harus disesuaikan dengan fungsi bangunan untuk mendukung kelancaran hubungan yang serasi antara pemakai bangunan tersebut. 4.. Data Perencanaan Tangga 0,3 1, BAB 4 Perencanaan Tangga

142 Perencanaan Struktur & Angggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 13 4,5 0,3 1,80,13 0,14 4,0 Gambar 4.1. Detail tangga Data data tangga : Tinggi tangga 45 cm Lebar tangga 300 cm Lebar datar 40 cm Tebal plat tangga 15 cm Tebal plat bordes tangga 15 cm Dimensi bordes 180 x 600 cm lebar antrade 30 cm Tinggi optrade 14 cm Jumlah antrede 450 / buah Jumlah optrade buah α Arc.tg ( 13/40 ) 6, < 35 0 OK BAB 4 Perencanaan Tangga

143 Perencanaan Struktur & Angggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perhitungan Tebal Plat Equivalen dan Pembebanan Perhitungan Tebal Plat Equivalen y 30 C t D B A 14 T eq Ht 15 cm Gambar 4.. Tebal equivalen BD BC AB AC AB BC BD AC ( ) ( ) 1,69 cm T eq /3 x BD /3 x 1,69 8,48 cm Jadi total equivalent plat tangga Y t eq + ht 8, ,48 cm 0,35 m BAB 4 Perencanaan Tangga

144 Perencanaan Struktur & Angggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perhitungan Beban a. Pembebanan Tangga ( SNI ) 1. Akibat beban mati (qd) Berat tegel keramik (1 cm) 0,01 x 1,0 x kg/m Berat spesi ( cm) 0,0 x 1,0 x kg/m Berat plat tangga 0,35 x 1,0 x kg/m qd 630 kg/m Beban mati plat lantai tangga : 0,065 kg/m o cos. Akibat beban hidup (ql) Faktor reduksi untuk tangga (PPIUG 89) : 0,5 ql 0,5.(1,0 x 300) 5 kg/m 5 Beban hidup plat lantai tangga : 5,5 N/mm o cos 3. Beban Ultimate : qu 1, qd + 1,6 ql 1, (0,065) + 1,6 (5,5) 15,51 b. Pembebanan pada Bordes ( SNI ) 1. Akibat beban mati (qd) Berat tegel keramik (1 cm) 0,01 x 1 x kg/m Berat spesi ( cm) 0,0 x 1 x kg/m Berat plat bordes 0,15 x 1 x kg/m + qd 46 kg/m BAB 4 Perencanaan Tangga

145 Perencanaan Struktur & Angggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 140. Akibat beban hidup (ql) Faktor reduksi untuk tangga (PPIUG 89) : 0,5 ql 0,5.(1 x 300) kg/m 5 kg/m 3. Beban Ultimate : qu 1, qd + 1,6 ql 1, (46) + 1,6 (5) 81, kg/m Perhitungan analisa struktur tangga menggunakan Program SAP 000 tumpuan di asumsikan jepit, sendi, sendi seperti pada Gambar 4.3 dibawah ini. 3 1 Gambar 4.3 Rencana tumpuan Tangga BAB 4 Perencanaan Tangga

146 Perencanaan Struktur & Angggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 141 Gambar 4.4 Bidang momen Tangga 4.4. Perhitungan Tulangan Tangga dan Bordes Perhitungan Tulangan Tumpuan Dicoba menggunakan tulangan 1 mm h 150 mm d p + 1/ tul mm d h d mm BAB 4 Perencanaan Tangga

147 Perencanaan Struktur & Angggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 14 Dari perhitungan SAP 000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 4: M u 3036,063 kgm 3, Nmm Mn Mu 3, φ 0,8 3,95.10 fy 40 m 9, 41 0,85. fc 0,85.30 Nmm 0,85.fc 600 ρb. β. fy fy 0, , ,0645 ρ max 0,5. ρb 0,04835 ρ min 0,005 Mn Rn b.d 3, ( 14),46 N/mm ρ ada 1 1 m 1.m.Rn fy ,41 0, ,41.,46 40 ρ ada < ρ max > ρ min di pakai ρ ada 0,010 As ρ min. b. d 0,010x 1000 x mm Dipakai tulangan 1 mm ¼. π ,04 mm 140 Jumlah tulangan (per m) 10,9 1 buah 113,04 BAB 4 Perencanaan Tangga

148 Perencanaan Struktur & Angggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 143 Jarak tulangan mm 1 Jarak maksimum tulangan h x mm Dipakai tulangan 1 mm 100 mm As yang timbul 1. ¼.π. d 1 x 0,5 x 3,14 x (1) 1356,48 mm > 140,00 As ada > As perlu.. OK Perhitungan Tulangan Lapangan Dari perhitungan SAP 000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor : 1558,358 kgm 1, Nmm M u 1, Mn 1, Nmm 0,8 fy 40 m 9, 41 0,85. fc 0, ,85.fc 600 ρb. β. fy fy 0, , ,0645 ρ max 0,5. ρb 0,0483 ρ min 0,005 Mn Rn b.d 1, ( 14) 1, N/mm ρ ada 1 1 m 1.m.Rn fy ,41 1.9,41.1, 40 BAB 4 Perencanaan Tangga

149 Perencanaan Struktur & Angggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 144 0,0054 ρ ada < ρ max > ρ min di pakai ρ ada 0,0054 As ρ min. b. d 0,0054 x 1000 x ,6 mm Dipakai tulangan 1 mm ¼. π x d ¼.3,14 x 1 113,04 mm Jumlah tulangan dalam 1 m 669,6 5,9 6 tulangan 113, Jarak tulangan 50 mm 6 Jarak maksimum tulangan h x Dipakai tulangan 1 mm 150 mm As ada 6. ¼ x π x d 68,4 mm > 64,96 mm As ada > As perlu... OK BAB 4 Perencanaan Tangga

150 Perencanaan Struktur & Angggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perencanaan Balok Bordes 350 qu balok 00 3 m Data data perencanaan balok bordes : h 350 mm b 00 mm φtul 1 mm φsk 8 mm d p + φsk + ½ φtul mm d h d` mm Pembebanan Balok Bordes 1. Beban mati (qd) Berat sendiri 0,0 x 0,35 x kg/m Berat dinding 0,15 x,13 x ,15 kg/m qd 11,15 kg/m. Beban Hidup (ql) 300 kg/m 3. Beban ultimate (qu) qu 1,. qd + 1,6.qL 1,. 11,15 + 1, ,38 Kg/m BAB 4 Perencanaan Tangga

151 Perencanaan Struktur & Angggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Beban Reaksi Bordes kg/m Perhitungan Tulangan Lentur M u 04,315 kgm, Nmm (Perhitungan SAP) M n Mu,043.10, Nmm φ 0,8 fy 40 m 0,85.fc 0, ,41 0,85.fc 600 ρb β fy fy ρ max 0, , ,065 0,5. ρb 0,5. 0,065 0,0485 ρ min 1,4 1,4 0,0058 fy 40 Mn, R n b.d 00. (96) 1,48 N/mm ρ 1 1 m 1.m.Rn fy ρ < ρ max 1 9,41 0,00635 > ρ min di pakai ρ 0,0063 9,41 1, As ρ. b. d 0, ,96 mm BAB 4 Perencanaan Tangga

152 Perencanaan Struktur & Angggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 14 Dipakai tulangan D 1 mm ¼. π 1 113,04 mm Jumlah tulangan 3,96 113,04 As yang timbul 4. ¼.π. d Dipakai tulangan 4 D 1 mm 3,9 4 buah 45,16 mm > As(3,96)... Aman! Perhitungan Tulangan Geser Balok Bordes Vu 01,5 kg 01,5 N (dari perhitungan SAP) Vc 1 / 6. b.d. f'c. Vc 1/ ,96 N 0,5. Vc 40531,4 N 3 Vc 11594,41 N Vu > Vc 01,5 N > 40531,4 N Jadi di perlukan tulangan geser Ø Vs Vu - Ø Vc 01, ,4 9681,03 N φvs 9681,03 Vs perlu 3954,1 N 0,5 0,5 Av. ¼ π (8). ¼. 3, ,48 mm Av.fy. d 100, s 180, 30 mm Vs perlu 3954,1 96 S max d/ 148 mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø mm BAB 4 Perencanaan Tangga

153 Perencanaan Struktur & Angggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perhitungan Pondasi Tangga Pu Mu Gambar 4.5. Pondasi Tangga Direncanakan pondasi telapak dengan kedalaman 1,5 m dan panjang 1,50 m - Tebal 50 mm - Ukuran alas 1500 x 150 mm - γ tanah 1, t/m kg/m 3 - σ tanah 5 kg/cm kg/m - Pu 13119,53 kg - h 50 mm - d h - p - 1/ Ø t - Ø s ½ mm Perhitungan kapasitas dukung pondasi Pembebanan pondasi Berat telapak pondasi 1,5 x 1,5 x 0,5 x kg Berat tanah (0,5 x 0,5) x 1 x kg Berat kolom (0,5 x 1,5 x 0,5) x kg Pu 13119,53 kg V tot 16194,53 kg BAB 4 Perencanaan Tangga

154 Perencanaan Struktur & Angggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 149 σ yang terjadi σ 1 Vtot Mtot + A 1.b.L ,53 tan ah + 1,5.1,5 3036,063 1/ 6.1,5. ( 1,5) 14463,540 kg/m < 1000 kg/m 14463,540 kg/m σ yang terjadi < σ ijin tanah...ok! Perhitungan Tulangan Lentur Mu ½. qu. t Mn ½ 14463,540. (0,5) 1819,41 kg/m 1,80.10 Nmm 1,819.10,5 x10 Nmm 0,8 fy 40 m 9, 41 0,85. f ' c 0, ,85.f'c 600 ρb β fy fy 0, , ,0645 Mn Rn b.d, ( 06) 0,355 ρ max 0,5. ρb 0, ,4 1,4 ρ min 0, 0058 fy 40 BAB 4 Perencanaan Tangga

155 Perencanaan Struktur & Angggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 150 ρ ada 1 1 m 1 m. Rn fy 1. 9,41 0, ,41.0, ρ ada < ρ max ρ ada < ρ min dipakai ρ min 0,0058 Untuk Arah Sumbu Panjang As ada ρ min. b. d 0, , mm digunakan tul 1 ¼. π. d Jumlah tulangan (n) Jarak tulangan ¼. 3,14. (1) 113,04 mm 19, 15,85 ~ 16 buah 113, ,5 mm 90 mm 16 Sehingga dipakai tulangan 1-90 mm As yang timbul 16 x 113, ,64 > As(19,)..OK! Untuk Arah Sumbu Pendek As perlu ρ min b. d 0, ,5 mm Digunakan tulangan 1 ¼. π. d ¼. 3,14. (1) 113,04 mm BAB 4 Perencanaan Tangga

156 Perencanaan Struktur & Angggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 151 Jumlah tulangan (n) Jarak tulangan Sehingga dipakai tulangan 1 90 mm As yang timbul 14 x 113, Perhitungan Tulangan Geser 1493,5 13,1 ~ 14 buah 113, ,9 mm 90 mm ,56 > As (1493,5).OK! Vu σ x A efektif 14463,540 x (0,5 x 3) 1698,31 N Vc 1/ 6. f'c. b. d 1/ ,6 N Vc 0,6. Vc 0, ,6 N ,56 N 3 Vc 3. Vc ,56 N 43115,68 N Vu < Vc < 3 Ø Vc 1698,6 < ,56 < 43115,68 tidak perlu tulangan geser Dipakai tulangan geser minimum 8 00 mm BAB 4 Perencanaan Tangga

157 Perencanaan Struktur & Angggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 15 BAB 4 Perencanaan Tangga

158 Perencanaan Struktur & Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai BAB 5 PERENCANAAN PLAT LANTAI 5.1. Perencanaan Plat Lantai C1 C C C C4 C5 C5 C4 C C C C1 B1 B B B B4 C4 C4 B4 B B B B1 B1 B B B B4 B5 B3 B3 B5 B4 B B B B1 B1 B B B B4 B5 B B B5 B4 B B B B1 B1 B B B B4 B5 B B B5 B4 B B B B1 C1 C C C C4 C5 C3 C3 C5 C4 C C C C1 A A A1 A1 Gambar 5.1 Denah Plat lantai 5.. Perhitungan Pembebanan Plat Lantai a. Beban Hidup ( ql ) Berdasarkan PPIUG 1989 yaitu : Beban hidup fungsi gedung kuliah 50 kg/m b. Beban Mati ( qd ) Berat keramik ( 1 cm ) 0,01 x 400 x 1 4 kg/m Berat Spesi ( cm ) 0,0 x 100 x 1 4 kg/m Berat Pasir ( cm ) 0,0 x 1600 x 1 3 kg/m Berat plat sendiri 0,1 x 400 x 1 88 kg/m Berat plafond + instalasi listrik 5 kg/m + qd 411 kg/m 15 BAB 5 Plat Lantai

159 Perencanaan Struktur & Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 153 Beban Ultimate ( qu ) Untuk tinjauan lebar 1 m plat maka : qu 1, qd + 1,6 ql 1, , ,0 kg/m 5.3. Perhitungan Momen a.tipe pelat A 1 ( kanopi ) A1 Ly Lx 3,0 1,0 3,0 Gambar 5. Plat tipe A1 Mlx 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0).8 Mly 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0). 8 Mtx - 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0).68 Mty - 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0).68 5,08 kg m 5,08 kg m - 546,64 kg m - 546,64 kg m b. Tipe pelat A ( kanopi ) Ly Lx 3,0 1,0 3,0 A Gambar 5.3 Plat tipe A BAB 5 Plat Lantai

160 Perencanaan Struktur & Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 154 Mlx 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0).6 09,00 kg m Mly 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0) ,81 kg m Mtx - 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0).50-44,134 kg m Mty - 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0) ,94 kg m c. Tipe pelat B1 Ly B1 Ly Lx 4,0 1,3 3,0 Lx Gambar 5.4 Plat tipe B1 Mlx 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0).36 89,39 kgm Mly 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0).0 160,8 kgm Mtx - 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0).8-659,18 kg m Mty - 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0). - 58,9 kg m d.tipe pelat B Ly B Ly Lx 4,0 1,3 3,0 Mty - 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0).5-458,1 kgm BAB 5 Plat Lantai Lx Gambar 5.5 Plat tipe B Mlx 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0).31 49,0 kg m Mly 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0).16 15,4 kg m Mtx - 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0) ,68 kg m

161 Perencanaan Struktur & Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 155 e.tipe pelat B3 Ly B3 Ly Lx 4,0 1,3 3,0 Lx Gambar 5.6 Plat tipe B3 Mlx 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0) ,6 kgm Mly 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0) ,0 kgm Mtx - 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0).4-594,8 kgm Mty - 0,001.qu. Lx. x ,0. (3,0).5-458,1 kgm f.tipe pelat B4 Ly B4 Ly Lx 4,0 1,0 4,0 Lx Gambar 5. Plat tipe B4 Mlx 0,001.qu. Lx. x ,0. (4,0).1 300,11 kgm Mly 0,001.qu. Lx. x ,0. (4,0).1 300,11 kgm Mtx - 0,001.qu. Lx. x ,0. (4,0).5 Mty - 0,001.qu. Lx. x ,0. (4,0).5-43,14 kgm - 43,14 kgm BAB 5 Plat Lantai

162 Perencanaan Struktur & Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 156 g.tipe pelat B5 Ly Lx B5 Ly Lx 4,0,0,0 Gambar 5.8 Plat tipe B5 Mlx 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0) ,48 kgm Mly 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0).1 4,8 kgm Mtx - 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0).83 Mty - 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0).5-96,54 kgm - 03,65 kgm h.tipe pelat C1 Lx C1 Ly Lx 6,0 3,0,0 Ly Gambar 5.9 Plat tipe C1 Mlx 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0) ,63 kg m Mly 0,001.qu. Lx. x ,0 (,0).13 89,3 kg m Mtx - 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0).15-36,99 kg m Mty - 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0).9-6,9 kgm BAB 5 Plat Lantai

163 Perencanaan Struktur & Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 15 i.tipe pelat C C Lx Ly Lx 3,0 1,5,0 Ly Gambar 5.10 Plat tipe B3 Mlx 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0) ,63 kg m Mly 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0).6 9,89 kg m Mtx - 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0) ,84 kg m Mty - 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0).6-1,53 kgm j.tipe pelat C3 Ly C3 Lx Ly Lx 3,0 1,5,0 Gambar 5.11 Plat tipe C3 Mlx 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0).36 18,6 kgm Mly 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0).1 60,4 kgm Mtx - 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0).6-1,53 kgm Mty - 0,001.qu. Lx. x ,0 (,0).5-03,65 kgm BAB 5 Plat Lantai

164 Perencanaan Struktur & Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 158 k.tipe pelat C4 Ly C4 Lx Ly Lx 4,0,0,0 Gambar 5.1 Plat tipe C3 Mlx 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0).55 Ly 196,50 kgm Mly 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0).1 5,03 kgm Mtx - 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0) ,3 kgm Mty - 0,001.qu. Lx. x ,0 (,0).8 l.tipe pelat C5-8,68 kgm C5 Lx Ly Lx,0 1,0,0 Gambar 5.13 Plat tipe C5 Mlx 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0).1 Mly 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0).1 5,03 kgm 5,03 kgm Mtx - 0,001.qu. Lx. x ,0. (,0).5-185,8 kgm Mty - 0,001.qu. Lx. x ,0 (,0).5-185,8 kgm BAB 5 Plat Lantai

165 Perencanaan Struktur & Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Penulangan Plat Lantai Tabel 5.1. Perhitungan Plat Lantai Tipe Plat Ly/Lx (m) Mlx (kgm) Mly (kgm) Mtx (kgm) Mty (kgm) A1 3,0/3,0 1,0 5,08 5,08-546,64-546,64 A 3,0/3,0 1,0 44,13 401,94-168,81-09,00 B1 4,0/3,0 1,3 89,39 160,8-659,18-58,9 B 4,0/3,0 1,3 49,0 15,4-554,68-458,1 B3 4,0/3,0 1,3 345,6 144,0-594,8-458,1 B4 4,0/4,0 1,0 300,11 300,11-43,14-43,14 B5 4,0/,0,0 146,48 4,8 96,54 03,65 C1 3,0/,0 1,5 153,63 89,3-36,99-6,96 C 3,0/,01,5 153,63 9,89-335,84-1,53 C3 3,0/,0 1,5 18,6 60,4-1,53-03,65 C4 4,0/,0,0 146,50 5,03-40,3-8,68 C5,0/,0 1,0 5,03 5,03-185,8-185,8 Dari perhitungan momen diambil momen terbesar yaitu: Mlx 44,13 kgm Mly 401,94 kgm Mtx - 43,14 kgm Mty - 43,14 kgm Data data plat : Tebal plat ( h ) 1 cm 10 mm Diameter tulangan ( ) 10 mm fy 40 MPa f c 30 MPa b 1000 mm p 0 mm BAB 5 Plat Lantai

166 Perencanaan Struktur & Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 160 Tebal penutup ( d ) p + ½ tul mm Tinggi Efektif ( d ) h - d mm Tingi efektif h dy dx d' Gambar 5.8 Perencanaan Tinggi Efektif dx h p - ½Ø 10 0 ½ mm dy h d Ø - ½ Ø ½ mm 0,85. fc 600 ρb. β. fy fy 0, , ,0645 ρ max 0,5. ρb 0,5. 0,0645 0,04835 ρ min 0,005 BAB 5 Plat Lantai

167 Perencanaan Struktur & Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Penulangan tumpuan arah x Mu 43,14 kgm, Nmm Mn Mu, , Nmm φ 0,8 Mn Rn b.dx 9, ( 95) fy 40 m 9, 41 0,85. f ' c 0, ,03 N/mm ρ perlu 1. 1 m 1 m.rn fy ρ 1. 9,41 0,0044 < ρ max 1.9,41.1, ρ > ρ min, di pakai ρ perlu 0,0044 As perlu ρ perlu. b. dx 0, mm Digunakan tulangan 10 As ¼. π. (10) 8,5 mm Jumlah tulangan, n Jarak tulangan, S Asperlu 418 5,3 6 As ada 8,5. b n ,6 mm As ada 6. ¼. π. (10) AS ada > As perlu 41 mm > OK BAB 5 Plat Lantai

168 Perencanaan Struktur & Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 16 Dipakai tulangan mm Cek kapasitas lentur : As a ada. fy ,85. f ' c. b 0, M n As ada.fy.(d-a/) 4,43 mm (95-4,43/) 10, Nmm Mn ada > Mn 10, Nmm > 9, Nmm OK 5.6. Penulangan tumpuan arah y Mu 43,14 kgm, Nmm Mn Mu, , Nmm φ 0,8 Mn Rn b.dx 9, ( 95) fy 40 m 9, 41 0,85. f ' c 0, ,03 N/mm ρ perlu 1. 1 m 1 m.rn fy ρ 1. 9,41 0,0044 < ρ max 1.9,41.1, ρ > ρ min, di pakai ρ perlu 0,0044 As perlu ρ perlu. b. dx 0, mm Digunakan tulangan 10 BAB 5 Plat Lantai

169 Perencanaan Struktur & Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 163 As ¼. π. (10) 8,5 mm Jumlah tulangan, n Asperlu Astul 418 8,5 5,3 ~ 6 b 1000 Jarak tulangan, S n 6 166,6 mm As ada 6. ¼. π. (10) As ada > As perlu 41 mm > 418 mm.. OK Dipakai tulangan mm Cek kapasitas lentur : As a ada. fy ,85. f ' c. b 0, ,43 mm M n As ada.fy.(d-a/) (95-4,43/) 10, Nmm Mn ada > Mn 10, > 9, Nmm OK 5.. Penulangan lapangan arah x Mu 44,13 kgm 4, Nmm Mn Mu 6 4,4.10 5, Nmm φ 0,8 Mn Rn b.dx 5, ( 95) 0,61 N/mm BAB 5 Plat Lantai

170 Perencanaan Struktur & Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 164 fy 40 m 9, 41 0,85. f ' c 0,85.30 ρ perlu 1. 1 m 1 m.rn fy ,41 0,006.9,41.0, ρ < ρ max ρ > ρ min, di pakai ρ perlu 0,006 As perlu ρ perlu. b. dx 0, mm Digunakan tulangan 10 As ¼. π. (10) 8,5 mm Jumlah tulangan, n As perlu As 4 3,15 ~ 4 8,5 b 1000 Jarak tulangan, S n 4 00 mm Jarak maksimum x h x mm As ada 4. ¼. π. (10) Dipakai tulangan mm 314 mm > As (4 mm )...OK BAB 5 Plat Lantai

171 Perencanaan Struktur & Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 165 Cek kapasitas lentur : As a ada. fy ,85. f ' c. b 0, M n As ada.fy.(d-a/),96mm ( 95-,96/), Nmm Mn ada > Mn, > 6 5,55.10 OK 5.8. Penulangan lapangan arah y Mu 401,94 kgm 4, Nmm Mn Mu 6 10, , Nmm φ 0,8 Mn Rn b.dx 5, ( 95) 0,56 N/mm fy 40 m 9, 41 0,85. f ' c 0,85.30 ρ perlu 1. 1 m 1 m.rn fy ,41 0, ,41.0,56 40 ρ < ρ max ρ > ρ min, di pakai ρ min 0,005 As perlu ρ min. b. dx 0, ,5 mm Digunakan tulangan 10 As ¼. π. (10) 8,5 mm BAB 5 Plat Lantai

172 Perencanaan Struktur & Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 166 Jmlah tulangan, n Jarak tulangan, S n b As perlu As 3,5 3,05 4 8,5 50 mm Jarak maksimum x h x mm As ada 4. ¼. π. (10) Dipakai tulangan mm Cek kapasitas lentur : As a ada. fy ,85. f ' c. b 0, ,96 mm M n As ada.fy.(d-a/) 314 mm > As (3,5 mm )... OK (95-,96/), Nmm Mn ada > Mn, Nmm > 5,04.10 Nmm OK BAB 5 Plat Lantai

173 Perencanaan Struktur & Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Rekapitulasi Tulangan Dari perhitungan diatas diperoleh : Tulangan tumpuan arah x Tulangan tumpuan arah y Tulangan lapangan arah x Tulangan lapangan arah y mm mm mm mm` Tabel 5.. Penulangan Plat Lantai Momen Tulangan Lapangan Tulangan Tumpuan Tipe Mlx Mly Mtx Mty Arah x Arah y Arah x Arah y Plat (kgm) (kgm) (kgm) (kgm) (mm) (mm) (mm) (mm) A1 5,08 5,08-546,64-546, A 44,13 401,94-168,81-09, B1 89,39 160,8-659,18-58, B 49,0 15,4-554,68-458, B3 345,6 144,0-594,8-458, B4 300,11 300,11-43,14-43, B5 146,48 4,8 96,54 03, C1 C C3 C4 C5 153,63 89,3-36,99-6,96 153,63 9,89-335,84-1,53 18,6 60,4-1,53-03,65 146,50 5,03-40,3-8,68 5,03 5,03-185,8-185, BAB 5 Plat Lantai

174 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai BAB 6 PERENCANAAN BALOK ANAK 6.1. Perencanaan Balok Anak Gambar 6.1. Area Pembebanan Balok Anak Keterangan: Balok Arah Melintang Balok anak : as A (1 ) Balok anak : as B (1 ) Balok anak : as C ( 3) Balok anak : as C ( 6) Balok anak : as D (3 - ) Balok anak : as E ( 6) 168 BAB 6 Balok Anak

175 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 169 Balok anak : as E ( 3) Balok anak : as F (1 - ) Balok anak : as G (1 - ) Balok Arah Memanjang Balok anak : as 1 (A H) Balok anak : as 3 (A H) Balok anak : as 5 (A H) Balok anak : as (A - H) Perhitungan Lebar Equivalen Untuk mengubah beban segitiga dan beban trapesium dari plat menjadi beban merata pada bagian balok, maka beban plat harus diubah menjadi beban equivalent yang besarnya dapat ditentukan sebagai berikut : a Lebar Equivalen Tipe I Leq ½ Lx Leq 1/6 Lx 3 4. Lx.Ly Ly b Lebar Equivalen Tipe II Leq ½Lx Leq 1/3 Lx Ly BAB 6 Balok Anak

176 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai Lebar Equivalen Balok Anak Tabel 6.1. Hitungan Lebar Equivalen Type Ukuran Plat (m ) Lx (m) Ly (m) Leq (segitiga) Leq (trapesium) 1.,0 x 3,0,0 3,0-0,59.,0 x 3,0,0 3,0 0,6-3. 3,0 x 4,0 3,0 4,0-1, 4. 4,0 x 4,0 4,0 4,0 1,33-5.,0 x 4,0,0 4,0-0,9 6.,0 x 4,0,0 4,0 0,6-3,0 x 4,0 3,0 4,0 1, ,5 x 4,0 1,5 4,0 0,5-9.,5 x 4,0,5 4,0 0, ,5 x 4,0 1,5 4,0-0, 11.,5 x 4,0,5 4,0-1,0 BAB 6 Balok Anak

177 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai Pembebanan Balok Anak as A (1 ) B (1 ) F (1 ) G (1 ) Pembebanan Gambar 6.. Lebar Equivalen Balok Anak as A (1 ) B (1 ) F (1 ) G (1 ) Perencanaan Dimensi Balok : h 1/10. Ly 1/ mm b /3. h / ,6 mm ~ 300 mm (h dipakai 400 mm, b 300 mm ) 1. Beban Mati (q D ) Pembebanan balok as A ( 1 ) A ( 6 ) Berat sendiri 0,30 x (0,40 0,1) x 400 kg/m 3 01,60 kg/m Beban Plat ( x Leq) x 411 kg/m ( x 0,6) x 411 kg/m 550,4 kg/m qd 1 5,34 kg/m Pembebanan balok as A ( 6 ) Berat sendiri 0,30 x (0,40 0,1) x 400 kg/m 3 01,60 kg/m Beban Plat ( x Leq3) x 411 kg/m ( x 1,) x 411 kg/m 100,84 kg/m qd 104,44 kg/m BAB 6 Balok Anak

178 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 1. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql 1 ( x Leq) x 50 kg/m ( x 0,6) x 50 kg/m 335 kg/m ql ( x Leq3) x 50 kg/m ( x 1,) x 50 kg/m 610 kg/m 3. Beban berfaktor (q U ) qu 1 qu 1,. q D + 1,6. q L (1, x 5,34) + (1,6 x 335) 1438,81 kg/m 1,. q D + 1,6. q L (1, x 1140,84) + (1,6 x 610 ) 501, kg/m 6... Perhitungan Tulangan Tulangan Lentur Balok Anak Data Perencanaan : h 400 mm Ø t 16 mm b 300 mm Ø s 10 mm p 40 mm d h - p - 1/ Ø t - Ø s fy 360 MPa / f c 30 MPa 34 mm BAB 6 Balok Anak

179 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 13 Tulangan Lentur Daerah Lapangan 0,85.f' c.β 600 ρb fy fy 0, , ,038 ρ max 0,5. ρb 0,5. 0,038 0,085 1,4 1,4 ρ min 0, fy 360 Daerah Tumpuan (Ditinjau As A (1-) dengan momen tumpuan terbesar) Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 3489,55 kgm 3, Nmm Mn Mu 3, , Nmm φ 0,8 Mn Rn b.d 4, (34) 1,4 N/mm fy 360 m 14,1 0,85.f' c 0,85.30 ρ perlu 1. 1 m 1 m.rn fy 1 14,1 1, , ,00353 BAB 6 Balok Anak

180 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 14 ρ < ρ max ρ > ρ min, di pakai ρ min 0,00389 As ρ. b. d 0, ,114 mm Digunakan tulangan D 16 ¼. π. (16) 00,96 mm Jumlah tulangan (n) 399,114 1, 98 ~ buah. 00,96 Kontrol : As ada. ¼. π ,9 mm As ada > As 401,9 mm > 399,114 mm aman! As ada fy 401,9 360 a 18,91 0,85 f'c b 0, Mn ada As ada fy (d - a ) 401,9 360 (34-6, Nmm Mn ada > Mn 4, Nmm > Jadi dipakai tulangan D 16 mm Kontrol spasi tulangan : b - p - φs -φt S (n -1) (-1) mm, 18,91 ) 4, Nmm... aman! (sehingga digunakan tulangan tulangan D 16) BAB 6 Balok Anak

181 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 15 Daerah Lapangan Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 1953,46 kgm 1, Nmm Mn Mu 1,953.10,44.10 Nmm φ 0,8 Mn Rn b.d, ( 34) fy 360 m 14,1 0,85.f'c 0, ,69 N/mm ρ perlu 1. 1 m 1 m.rn fy 1 14,1 0, , ,00194 ρ ρ max ρ < ρ min di pakai ρ min 0,00389 As ρ. b. d 0, ,114 mm Digunakan tulangan D 16 ¼. π. (16) 00,96 mm 399,114 Jumlah tulangan (n) 1, 98 ~ buah. 00,96 BAB 6 Balok Anak

182 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 16 Kontrol : As ada. ¼. π. 16 a 401,9 mm > As aman! As ada fy 401, ,91 0,85 f'c b 0, Mn ada As ada fy (d - Mn ada > Mn 4, Nmm> a ) 401,9 360 (34-4, Nmm 18,91 ),44.10 Nmm... aman! Jadi dipakai tulangan D 16 mm Kontrol spasi tulangan : b - p - φs -φt S (n -1) (-1) mm, (sehingga digunakan tulangan tulangan D 16) Tulangan Geser Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Vu 514,83kg 5148,3 N f c fy d 30 MPa 360 MPa 34mm Vc 1/ 6. f' c.b.d 1/ BAB 6 Balok Anak

183 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai ,56 N Ø Vc 0, ,56 N 045,4 N 3 Ø Vc ,4 N 1036,54 N Ø Vc > Vu < 3 Ø Vc 045,4 N > 5148,3 N < 1036,54 N Syarat tulangan geser : Ø Vc > Vu < 3 Ø Vc Jadi tidak diperlukan tulangan geser. Digunakan Smax d/ 340,5/ 10,5 mm Jadi, dipakai sengkang mm 6.3. Pembebanan Balok Anak as C ( 3) E ( - 3) Pembebanan Gambar 6.3. Lebar Equivalen Balok Anak as C ( 3) E ( 3) Perencanaan Dimensi Balok h 1/1. Ly 1/ ,33 mm ~ 350 mm b /3. h / ,33 mm ~ 50 mm ( h dipakai 350 mm, b 50 mm ) BAB 6 Balok Anak

184 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai Beban Mati (q D ) Pembebanan balok as C ( 3 ) Berat sendiri 0,5x(0,35 0,1) x 400 kg/m kg/m Beban plat (Leq 10+Leq 11) x 411 kg/m 3 (0, + 1,0) x 411 kg/m 15,14 kg/m Berat dinding 0,15 x (4,5-0,30) x ,5 kg/m + qd 1860,39 kg/m. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql (Leq 10+Leq 11) x 50 (0, + 1,0) x 50 kg/m 435 kg/m 3. Beban berfaktor (q U ) qu1 1,. qd + 1,6. ql 1,. 1860,39 + 1, ,468 kg/m Perhitungan Tulangan Tulangan Lentur Balok Anak Data Perencanaan : h 350 mm Ø t 16 mm b 50 mm Ø s 8 mm p 40 mm d h - p - 1/ Ø t - Ø s fy 360 Mpa /.16-8 f c 30 MPa 94 mm BAB 6 Balok Anak

185 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 19 Tulangan Lentur 0,85.f' c.β 600 ρb fy fy 0, , ,038 ρ max 0,5. ρb 0,5. 0,038 0,085 1,4 1,4 ρ min 0, fy 360 Daerah Tumpuan Dipakai tulangan D16 ( sebagai tulangan pembentuk ) Daerah Lapangan Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 5856,94 kgm 5, Nmm Mn Mu 5,856.10,31.10 Nmm φ 0,8 Mn Rn b.d, ( 94) fy 360 m 14,1 0,85.f'c 0, ,39 N/mm ρ perlu 1. 1 m 1 m.rn fy 1 14,1 3, ,1 360 BAB 6 Balok Anak

186 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 180 ρ < ρ max 0,010 ρ > ρ min, di pakai ρ perlu 0,010 As ρ. b. d 0, mm Digunakan tulangan D 16 ¼. π. (16) 00,96 mm 35 Jumlah tulangan 3, 66 ~ 4 buah. 00,96 Kontrol : As ada 4. ¼. π ,84 mm > As aman! As ada fy 803, a 45,93 0,85 f'c b 0, Mn ada As ada fy (d a/) 803, (94 45,93/), Nmm Mn ada > Mn, Nmm >,31.10 Nmm... aman! Jadi dipakai tulangan 4 D 16 mm Kontrol spasi tulangan : b - p - φs -φt S (n -1) (4-1) 5 39,3 mm, (sehingga digunakan tulangan tulangan 4 D 16) BAB 6 Balok Anak

187 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 181 Tulangan Geser Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Vu 5856,94 kg 58569,4 N f c fy d 30 Mpa 360 Mpa 94 mm Vc 1/ 6. f' c.b.d 1/ ,01 N Ø Vc 0, ,01 N 503,01 N 3 Ø Vc , ,0 N Vc < Vu < 3Ø Vc perlu tulangan geser Ø Vs Vu - Ø Vc 58569,4 503,01 84,39 N φvs 84,39 Vs perlu 1345,65 N 0,6 0,6 Av. ¼ π (8). ¼. 3, ,48 mm S Av. fy. d 100, ,9 mm Vsperlu 1345,65 Smax d/ 94/ 14 mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø mm Av. fy. d 100, Vs ada 50641,9 N S 140 BAB 6 Balok Anak

188 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 18 Vs ada > Vs perlu 50641,9 > 1345,65 N...(Aman) Jadi, dipakai sengkang mm 6.4. Pembebanan Balok Anak as C ( 6) E ( 6) Pembebanan Gambar 6.4. Lebar Equivalen Balok Anak Balok anak : as C ( 6) E ( 6) Perencanaan Dimensi Balok : h 1/1. Ly 1/ ,33 mm ~ 350 mm b /3. h / ,33 mm ~ 50 mm (h dipakai 350 mm, b 50 mm ) 1. Beban Mati (q D ) Pembebanan balok as C ( 3 ) Berat sendiri 0, x (0,3 0,1) x 400 kg/m 3 86,4 kg/m Beban Plat (Leq5 + Leq11) x 411 kg/m 3 (0,9 + 1,0) x 411 kg/m 9,34 kg/m Berat dinding 0,15 x (4,5-0,30) x ,5kg/m + qd1 1890,99 kg/m BAB 6 Balok Anak

189 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 183 Pembebanan balok as C ( ) Berat sendiri 0, x (0,3 0,1) x 400 kg/m 3 86,4 kg/m Beban Plat (Leq4 + Leq5) x 411 kg/m 3 (1,33 + 0,9) x 411 kg/m 94,5 kg/m Berat dinding 0,15 x (4,5-0,30) x ,5kg/m + qd 018,4 kg/m. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql 1 (Leq5 + Leq11) x 50 kg/m (0,9+ 1,0 ) x 50 kg/m 485 kg/m Beban hidup digunakan 50 kg/m ql (Leq4 + Leq5) x 50 kg/m (1,33 + 0,9) x 50 kg/m 94,5 kg/m 3. Beban berfaktor (q U ) qu 1 1,. qd 1 + 1,6. ql 1 (1, x 1890,99) + (1,6 x 485) 3045,188 kg/m qu 1,. qd + 1,6. ql (1, x 018.4) + (1,6 x 94,5) kg/m Perhitungan Tulangan Tulangan Lentur Balok Anak Data Perencanaan : h 350 mm Ø t 16 mm b 50 mm Ø s 10 mm p 40 mm d h - p - 1/ Ø t - Ø s fy 360 MPa / f c 30 MPa 9 mm BAB 6 Balok Anak

190 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 184 Tulangan Lentur 0,85.f' c.β 600 ρb fy fy 0, , ,038 ρ max 0,5. ρb 0,5. 0,038 0,085 1,4 1,4 ρ min 0, fy 360 Daerah Tumpuan (Ditinjau As C (-6) dengan momen tumpuan terbesar) Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 4989,8 kgm 4, Nmm Mn Mu 4, ,4.10 Nmm φ 0,8 Mn Rn b.d 6, ( 9) fy 360 m 14,1 0,85.f'c 0,85.30,9 N/mm ρ perlu 1. 1 m m. Rn 1 fy 1 14,1, , ,0086 BAB 6 Balok Anak

191 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 185 ρ < ρ max ρ > ρ min, di pakai ρ perlu 0,0086 As ρ. b. d 0, ,8 mm Digunakan tulangan D 16 ¼. π. (16) 00,96 mm Jumlah tulangan (n) 6,8 3, 1 ~ 4 buah 00,96 Kontrol : As ada 4. ¼. π ,84 mm As ada > As 803,84mm > 6,8 mm aman! As ada fy 803, a 45,39 0,85 f'c b 0, Mn ada As ada fy (d - a ) 45,39 803, (9- ), Nmm Mn ada > Mn, Nmm > 6,4. 10 Nmm... aman! Jadi dipakai tulangan 4 D 16 mm Kontrol spasi tulangan : b - p - φs -φt S (n -1) (4-1) 5 39,33 mm, (sehingga digunakan tulangan tulangan 4D 16) BAB 6 Balok Anak

192 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 186 Daerah Lapangan Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 4865,48 kgm 4, Nmm Mn Mu 4, ,08.10 Nmm φ 0,8 Mn Rn b.d 6, ( 94) fy 360 m 14,1 0,85.f'c 0,85.30,9 N/mm ρ perlu 1. 1 m m. Rn 1 fy 1 14,1, , ,0086 ρ < ρ max ρ > ρ min, di pakai ρ perlu 0,0086 As ρ. b. d 0, ,8 mm Digunakan tulangan D 16 ¼. π. (16) 00,96 mm Jumlah tulangan 6,8 3, 1 ~ 4 buah. 00,96 Kontrol : As ada 4. ¼. π ,84 mm As ada > As 803,84 mm > 6,8 mm aman! a As ada fy 803, ,39 0,85 f'c b 0, BAB 6 Balok Anak

193 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 18 Mn ada As ada fy (d - Mn ada > Mn, Nmm > a ) 803, (9 -, Nmm 45,39 ) 6,4.10 Nmm... aman! Jadi dipakai tulangan 4 D 16 mm Kontrol spasi tulangan : b - p - φs -φt S (n -1) (4-1) 5 39,33 mm, (sehingga digunakan tulangan tulangan 4D 16) Tulangan Geser Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Vu 9436,80 kg 94368,0 N f c fy d 30 MPa 360 MPa 9,5 mm Vc 1/ 6. f' c.b.d 1/ ,58 N Ø Vc 0, ,58 N 4999,68 N BAB 6 Balok Anak

194 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai Ø Vc ,68 N ,050 N Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc 4999,68 N <94368,0 N < ,050 N ~ Jadi diperlukan tulangan geser Ø Vs Vu - Ø Vc 94368,0 N 4999,68 N 44388,3 N φvs 44388,3 Vs perlu 3980,53 N 0,6 0,6 Av. ¼ π (10). ¼. 3, mm S Av. fy. d Vsperlu 3980,53 148, mm Smax d/ 9/ 146 mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø mm Dipakai tulangan Ø mm: Av. fy. d Vs ada 8589,1 N S 140 Vs ada > Vs perlu 8589,1 N > 3980,53 N...(Aman) Jadi, dipakai sengkang mm BAB 6 Balok Anak

195 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai Pembebanan Balok Anak as D (-) Pembebanan Gambar 6.5. Lebar Equivalen Balok Anak Balok anak : as D ( ) Perencanaan Dimensi Balok : h 1/1. Ly 1/ ,33 mm ~ 350 mm b /3. h / ,33 mm ~ 50 mm (h dipakai 350 mm, b 50 mm ) 1. Beban Mati (q D ) Pembebanan balok as D ( ) Berat sendiri 0, x (0,3 0,1) x 400 kg/m 86,4 kg/m Beban Plat (Leq3 + Leq3) x 411 kg/m (1, + 1,) x 411 kg/m 100,84kg/m+ Qd1 1089,4 kg/m Pembebanan balok as D ( 6 ) Berat sendiri 0, x (0,3 0,1) x 400 kg/m 86,4kg/m Beban Plat (Leq + Leq) x 411 kg/m (0,6 + 0,6) x 411 kg/m 550,4kg/m + qd 63,14 kg/m BAB 6 Balok Anak

196 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 190. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql 1 (Leq3 + Leq3) x 411 kg/m (1, + 1,) x 50 kg/m 610 kg/m Beban hidup digunakan 50 kg/m ql (Leq + Leq) x 411 kg/m (0,6 + 0,6) x 50 kg/m 335 kg/m 3. Beban berfaktor (q U ) qu 1 1,. qd 1 + 1,6. ql 1 (1, x 1089,4) + (1,6 x 610) 83,09 kg/m qu 1,. qd + 1,6. ql (1, x 1890,99) + (1,6 x 335) 805,19 kg/m Perhitungan Tulangan Tulangan Lentur Balok Anak Data Perencanaan : h 350 mm Ø t 16 mm b 50 mm Ø s 10 mm p 40 mm d h - p - 1/ Ø t - Ø s fy 360 MPa / f c 30 MPa 9mm BAB 6 Balok Anak

197 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 191 Tulangan Lentur Daerah Lapangan 0,85.f' c.β 600 ρb fy fy 0, , ,038 ρ max 0,5. ρb 0,5. 0,038 0,085 1,4 1,4 ρ min 0, fy 360 Daerah Tumpuan (Ditinjau As D (-) dengan momen tumpuan terbesar) Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 388,1 kgm 3,8.10 Nmm Mn Mu 4, ,5.10 Nmm φ 0,8 Mn Rn b.d 4, ( 9) fy 360 m 14,1 0,85.f'c 0,85.30,1 N/mm ρ perlu 1. 1 m m. Rn 1 fy 1 14,1, , ,0064 BAB 6 Balok Anak

198 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 19 ρ < ρ max ρ > ρ min, di pakai ρ perlu 0,0064 As ρ. b. d 0, , mm Digunakan tulangan D 16 ¼. π. (16) 00,96 mm Jumlah tulangan (n) 46,, 3 ~ 3 buah. 00,96 Kontrol : As ada 3. ¼. π , mm As ada > As 60,88 mm > 46, mm aman! As ada fy 60, a 34,04 0,85 f'c b 0, Mn ada As ada fy (d - a ) 34,04 60, (9- ) 5, Nmm Mn ada > Mn 5, Nmm > 4,5. 10 Nmm... aman! Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm Kontrol spasi tulangan : b - p - φs -φt S (n -1) (3-1) 5 49 mm, (sehingga digunakan tulangan tulangan 3D16) BAB 6 Balok Anak

199 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 193 Daerah Lapangan Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 860,1 kgm,86.10 Nmm Mn Mu, ,58.10 Nmm φ 0,8 Mn Rn b.d 3, ( 9) fy 360 m 14,1 0,85.f'c 0, ,68 N/mm ρ perlu 1. 1 m m. Rn 1 fy 1 14,1 1, , ,0048 ρ < ρ max ρ > ρ min, di pakai ρ perlu 0,0048 As ρ. b. d 0, ,4 mm Digunakan tulangan D 16 ¼. π. (16) 00,96 mm Jumlah tulangan (n) 350,4 1, 4 ~ buah. 00,96 Kontrol : As ada. ¼. π ,9 mm As ada > As 401,9 mm > 350,4 mm aman! BAB 6 Balok Anak

200 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 194 a As ada fy 401,9 360,69 0,85 f'c b 0, Mn ada As ada fy (d - a ) 401,9 360 (9-4, Nmm,69 ) Mn ada > Mn 4, Nmm > 3, Nmm... aman! Jadi dipakai tulangan D 16 mm Kontrol spasi tulangan : b - p - φs -φt S (n -1) (-1) mm, (sehingga digunakan tulangan tulangan D 16) Tulangan Geser Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Vu 5513,3 kg 5513,3 N f c fy d 30 MPa 360 MPa 9,5 mm Vc 1/ 6. f' c.b.d 1/ ,58 N Ø Vc 0, ,58 N 4999,68 N BAB 6 Balok Anak

201 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai Ø Vc ,68 N ,050 N Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc 4999,68 N < 5513,3 N < ,050 N ~ Jadi diperlukan tulangan geser Ø Vs Vu - Ø Vc 5513,3 4999,68 N 515,6 N φvs 515,6 Vs perlu 858, N 0,6 0,6 Av. ¼ π (10). ¼. 3, mm S Av. fy. d ,199 mm Vsperlu 858, Smax d/ 9/ 146mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø mm Dipakai tulangan Ø mm: Av. fy. d Vs ada 859,1 N S 140 Vs ada > Vs perlu 859,1 N > 858, N...(Aman) Jadi, dipakai sengkang mm BAB 6 Balok Anak

202 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai Balok anak as 1 (A H) Pembebanan Gambar 6.6. Lebar Equivalen Balok Anak as 1 (A H) Perencanaan Dimensi Balok : h 1 1. Ly mm (h dipakai 400 mm) 1 b /3. h / mm (h dipakai 400 mm, b 300 mm ) 1. Beban Mati (q D ) Pembebanan Balok Anak as 1 (A H) Berat sendiri 0,30 x (0,40 0,1) x 400 kg/m 3 01,6 kg/m Beban Plat ( x Leq1) x 411 kg/m ( x 0,59 ) x 411 kg/m 484,89 kg/m Berat dinding 0,15 x 1 x kg/m + qd1 941,49 kg/m. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql1 ( x Leq1) x 50 kg/m ( x 0,59 ) x 50 kg/m 95 kg/m 3. Beban berfaktor (q U ) qu1 1,. q D + 1,6. q L (1, x 86,9) + (1,6 x 95) 1463,548 kg/m BAB 6 Balok Anak

203 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai Perhitungan Tulangan Tulangan Lentur Balok Anak Data Perencanaan : h 400 mm Ø t 16 mm b 300 mm Ø s 10 mm p 40 mm d h - p - 1/ Ø t - Ø s fy 360 MPa / f c 30 MPa 34 mm Tulangan Lentur Daerah Lapangan 0,85.f' c.β 600 ρb fy fy 0, , ,038 ρ max 0,5. ρb 0,5. 0,038 0,085 1,4 1,4 ρ min 0, fy 360 BAB 6 Balok Anak

204 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 198 Daerah Tumpuan Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 631,9 kgm 6, Nmm Mn Mu 6,31.10,90.10 Nmm φ 0,8 Mn Rn b.d, ( 34) fy 360 m 14,1 0,85.f' c 0,85.30,5 N/mm ρ perlu 1. 1 m 1 m.rn fy 1 14,1, , ,0065 ρ < ρ max ρ < ρ min, di pakai ρ min 0,0065 As ρ. b. d 0, ,35 mm Digunakan tulangan D 16 ¼. π. (16) 00,96 mm Jumlah tulangan 3, 34 00,96 Kontrol : As ada 4. ¼. π ,84 mm > As aman! a As ada fy 803, ,8 0,85 f'c b 0, BAB 6 Balok Anak

205 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 199 Mn ada As ada fy (d - Mn ada > Mn 9, Nmm > a ) 803, (34-9, Nmm 3,8 ),90.10 Nmm... aman! Jadi dipakai tulangan 3D16 mm Kontrol spasi tulangan : b - p - φs - nφt S (n -1) (4-1) 5 45,33 mm, (sehingga digunakan tulangan tulangan 4 D 16 / satu lapis) Daerah Lapangan Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 485,5 kgm 4, Nmm Mn Mu 4, ,06.10 Nmm φ 0,8 Mn Rn b.d 6, ( 34) fy 360 m 14,1 0,85.f'c 0, ,3 N/mm ρ perlu 1. 1 m 1 m.rn fy 1 14,1 1, ,1 360 BAB 6 Balok Anak

206 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 00 0,00498 ρ < ρ max ρ > ρ min, di pakai ρ perlu 0,00498 As ρ. b. d 0, ,0 mm Digunakan tulangan D 16 ¼. π. (16) 00,96 mm 511,0 Jumlah tulangan, 53 ~ 3 buah. 00,96 Kontrol : As ada 3. ¼. π ,88 mm > As aman! As ada fy 60, a 8,3 0,85 f'c b 0, Mn ada As ada fy (d - a ) 8,3 60, (34 - ), Nmm Mn ada > Mn, Nmm > 6, Nmm... aman! Jadi dipakai tulangan 3D16 mm Kontrol spasi tulangan : b - p - φs - nφt S (n -1) (3-1) 5 6 mm, (sehingga digunakan tulangan tulangan 3D 16 / satu lapis) BAB 6 Balok Anak

207 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 01 Tulangan Geser Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Vu 600,66 kg 6006,6 N f c fy d 30 Mpa 360 Mpa 39 mm Vc 1/ 6. f' c.b.d 1/ ,56 N Ø Vc 0, ,56 N 045,4 N 3 Ø Vc ,4 N 1036,5 N Ø Vc > Vu < 3 Ø Vc 045,4 N > 6006,6 N < 1036,5 N Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc Jadi tidak diperlukan tulangan geser Smax d/ 34/ 11 mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø mm Jadi, dipakai sengkang mm BAB 6 Balok Anak

208 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 0 6. Pembebanan Balok Anak as 3 (A-H) 6..1 Pembebanan Gambar 6.. Lebar Equivalen Balok Anak as 3 (A H) Perencanaan Dimensi Balok : h 1/1. Ly 1/ mm(h dipakai 500 mm) b /3. h / ,33 mm 350(h dipakai 500 mm, b 350 mm ) 1. Beban Mati (q D ) Pembebanan balok as 3 ( A B ) 3 ( B C ) 3 ( F G ) 3 ( G H ) Beban Reaksi R A R B R F R F 1008,1 kg Berat sendiri 0,35 x (0,50 0,1) x 400 kg/m 3 319, kg/m Beban Plat ( x Leq) x 411 kg/m ( x 1 ) x 411 kg/m 1644 kg/m qd , kg/m Pembebanan balok as 3 ( C D ) 3 ( E F ) Beban Reaksi R C R E 5856,94 kg R C R E 15586,00 kg Berat sendiri 0,35 x (0,50 0,1) x 400 kg/m 3 319, kg/m Beban Plat (Leq8+Leq9+ Leq4)+(((Leq6)) (0,5+0,83+1,33)+(((0,6))x411 kg/m 194,4 kg/m qd 513,94 kg/m BAB 6 Balok Anak

209 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 03 Pembebanan balok as 3 ( D E ) Beban Reaksi R D 3619,1 kg Beban Reaksi Tangga 106,53 kg Berat sendiri 0,35 x (0,50 0,1) x 400 kg/m 3 319, kg/m Beban Plat ( x Leq) ( x 1) x 411 kg/m 8 kg/m qd , kg/m. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql 1 ( x Leq) x 50 kg/m ( x 1 ) x 50 kg/m 1000 kg/m ql (Leq8+Leq9+ Leq4)+(((Leq6)) (0,5+0,83+1,33)+(((0,6))x50 kg/m 1335 kg/m ql 3 ( x Leq) ( x 1) x 50 kg/m 500 kg/m 3. Beban berfaktor (q U ) qu 1 qu qu 3 1,. q D + 1,6. q L (1, x 1963,) + (1,6 x 1000) 3955,84 kg/m 1,. q D + 1,6. q L (1, x 513,94) + (1,6 x 1335 ) 515,3 kg/m 1,. q D + 1,6. q L (1, x 1141,) + (1,6 x 500 ) 169,44 kg/m BAB 6 Balok Anak

210 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai Perhitungan Tulangan Tulangan Lentur Balok Anak Data Perencanaan : h 500 mm Ø t mm b 350 mm Ø s 10 mm p 40 mm d h - p - 1/ Ø t - Ø s fy 360 MPa / f c 30 MPa 439 mm Tulangan Lentur Daerah Lapangan 0,85.f' c.β 600 ρb fy fy 0, , ,038 ρ max 0,5. ρb 0,5. 0,038 0,085 1,4 1,4 ρ min 0, fy 360 Daerah Tumpuan Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 4.88 kgm,4. 10 Nmm Mn Mu, ,.10 Nmm φ 0,8 BAB 6 Balok Anak

211 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 05 Mn Rn b.d 34, ( 439) fy 360 m 14,1 0,85.f' c 0, ,08N/mm ρ perlu 1. 1 m 1 m.rn fy 1 14,1 5, , ,0158 ρ < ρ max ρ > ρ min, di pakai ρ perlu 0,0158 As ρ. b. d 0, ,6 mm Digunakan tulangan D ¼. π. () 39,94 mm Jumlah tulangan 6, 38 39,94 Kontrol: As ada. ¼. π. 659,58 mm As ada > As 659,58 mm > 4,6 mm aman! a As ada fy 659, ,3 0,85 f'c b 0, Mn ada As ada fy (d - a ) 10,3 659, (439 - ) 36, Nmm Mn ada > Mn 36, Nmm < 34,. 10 Nmm... aman! Jadi dipakai tulangan D mm BAB 6 Balok Anak

212 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 06 Kontrol spasi tulangan : b - p - φs - nφt Cek jarak (n -1) (-1) 5 mm > 16 mm (dipakai tulangan D / dua lapis) Di pakai d d1 439 mm d d1 s ( x ½ Ø) ( x ½.) 398 mm d x (d1 x 4) + (d x 3) (439 x 4) + (398x 3) d 41,48 mm Mn ada As ada. fy (d a/) 659, (41,48 10,3/) 35,.10 Nmm Mn ada > Mn 35,.10 Nmm > 34,. 10 Nmm Aman..!! Daerah Lapangan Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu kgm 5,5. 10 Nmm Mn Mu 5, ,56.10 Nmm φ 0,8 Mn Rn b.d 31, ( 439) fy 360 m 14,1 0,85.f' c 0, ,6 N/mm ρ perlu 1. 1 m 1 m.rn fy 1 14,1 4, ,1 360 BAB 6 Balok Anak

213 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 0 ρ < ρ max 0,014 ρ > ρ min, di pakai ρ max 0,0144 As ρ. b. d 0, ,56 mm Digunakan tulangan D ¼. π. () 39,94 mm Jumlah tulangan 1,56 5, 8 ~ buah. 39,94 Kontrol: As ada. ¼. π. 659,58 mm As ada > As 659,58 mm > 1,56 mm aman! As ada fy 659, a 10,8 0,85 f'c b 0, Mn ada As ada fy (d - a ) 10,8 659, (439 - ) 36, Nmm Mn ada > Mn 36, Nmm < 31, Nmm... aman! Jadi dipakai tulangan D mm BAB 6 Balok Anak

214 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 08 Kontrol spasi tulangan : b - p - φs - nφt Cek jarak (n -1) (-1) 5 mm > 16 mm (dipakai tulangan D/ dua lapis) Di pakai d d1 439 mm d d1 s ( x ½ Ø) ( x ½.) 398 mm d x (d1 x 4) + (d x 3) (439 x 4) + (398x 3) d 41,43 mm Mn ada As ada. fy (d a/) 659, (41,43 10,8/) 40,35.10 Nmm Mn ada > Mn 40,35.10 Nmm > 31, Nmm Aman..!! Tulangan Geser Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Vu kg 91451,3N f c fy d 30 Mpa 360 Mpa 540,5 mm Vc 1/ 6. f' c.b.d 1/ ,5 Ø Vc 14041,8 N 0, ,8 N ,40 N BAB 6 Balok Anak

215 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 09 3 Ø Vc ,40 N , N Ø Vc > Vu < 3 Ø Vc ,40 N < 91451,3N < , N Syarat tulangan geser : Ø Vc > Vu < 3 Ø Vc Jadi diperlukan tulangan geser Ø Vs Vu - Ø Vc 91451,3N ,40 N ,9 N Vs perlu φvs 0,6 Digunakan sengkang 10 Av. ¼ π (10) , ,83 N 0,6. ¼. 3, mm Av. fy. d ,5 s 53,5 mm ~ 50 mm Vs perlu 30984,83 440,5 s max d/ 0,5 mm ~ 0 mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø mm Av. fy. d Vs ada ,04 N S 50 Vs ada > Vs perlu ,04 N > 30984,83 N...(Aman) Jadi, dipakai sengkang mm BAB 6 Balok Anak

216 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai Pembebanan Balok Anak as 5 (A - H) Pembebanan Gambar 6.3. Lebar Equivalen Balok Anak as 5 (A H) Perencanaan Dimensi Balok : h 1/1. Ly 1/ mm b /3. h / ,33 mm 350 mm (h dipakai 500 mm, b 350 mm ) 1. Beban Mati (q D ) Pembebanan balok as 5 ( A H ) Pembebanan balok as 5 ( A B ) 5 ( B C ) 5 ( D E ) 5 (F G ) 5 (G H ) Beban reaksi R A R B R F R g 1008,1 kg R D 9159,63 kg Berat sendiri 0,35 x (0,50 0,1) x 400 kg/m 3 319, kg/m Beban Plat (xleq )x 411 kg/m (x1,0)x 411 kg/m 1644 kg/m qd1 1963, kg/m BAB 6 Balok Anak

217 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 11 Pembebanan balok as 5 ( C D ) 5 ( E F ) Beban reaksi R C 14,89 kg Berat sendiri 0,35 x (0,50 0,1) x 400 kg/m 3 319, kg/m Beban Plat ( x Leq4)+(x Leq6) x 411 ((x1,33)+(x0,6))x411kg/m 1644 kg/m qd 1963, kg/m. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql1 ((xleq )) x 50 ((x1,0)) x 50 kg/m 1000 kg/m ql ( x Leq4)+(x Leq6) x 50 ((x1,33)+(x0,6))x50 kg/m 1000 kg/m 3. Beban berfaktor (q U ) qu1 1,. q D + 1,6. q L (1, x 1963,) + (1,6 x 1000) 3955,84 kg/m. qu 1,. q D + 1,6. q L (1, x 1963,) + (1,6 x 1000) 3955,84 kg/m Perhitungan Tulangan Tulangan Lentur Balok Anak Data Perencanaan : h 500 mm Ø t 19 mm b 350 mm Ø s 10 mm p 40 mm d h - p - 1/ Ø t - Ø s fy 360 MPa / f c 30 MPa 440,5 BAB 6 Balok Anak

218 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 1 Tulangan Lentur Daerah Lapangan 0,85.f' c.β 600 ρb fy fy 0, , ,038 ρ max 0,5. ρb 0,5. 0,038 0,085 1,4 1,4 ρ min 0, fy 360 Daerah Tumpuan Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu kgm 5, Nmm Mn Mu 5, ,35.10 Nmm φ 0,8 Mn Rn b.d 3, ( 439) fy 360 m 14,1 0,85.f' c 0, ,9 N/mm ρ perlu 1. 1 m 1 m.rn fy 1 14,1 4, , ,0148 BAB 6 Balok Anak

219 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 13 ρ > ρ max ρ > ρ min, di pakai ρ perlu 0,0148 As ρ. b. d 0, ,0 mm Digunakan tulangan D ¼. π. () 39,94 mm Jumlah tulangan 4,0 5, 9 ~ buah. 39,94 Kontrol: As ada. ¼. π. 659,58 mm As ada > As 659,58 mm > 4,0 mm aman! a As ada fy 659, ,8 0,85 f'c b 0, Mn ada As ada fy (d - a ) 10,8 659, (439 - ) 36, Nmm Mn ada > Mn 36, Nmm < 3, Nmm... aman! Jadi dipakai tulangan D mm BAB 6 Balok Anak

220 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 14 Kontrol spasi tulangan : b - p - φs - nφt Cek jarak (n -1) (-1) 5 mm > 16 mm (dipakai tulangan D/ dua lapis) Di pakai d d1 439 mm d d1 s ( x ½ Ø) 440,5 30 ( x ½.) 398mm d x (d1 x 4) + (d x 3) (439 x 4) + (398x 3) d 418, mm Mn ada As ada. fy (d a/), 659, (418, 91,44/) 35,.10 Nmm Mn ada > Mn 35,.10 Nmm > 3, Nmm Aman..!! Daerah Lapangan Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 909,93 kgm, Nmm Mn Mu, ,65.10 Nmm φ 0,8 Mn Rn b.d 8, ( 439) fy 360 m 14,1 0,85.f'c 0, , N/mm ρ perlu 1. 1 m 1 m.rn fy 1 14,1 4, ,1 360 BAB 6 Balok Anak

221 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 15 ρ < ρ max 0,018 ρ > ρ min, di pakai ρ perlu 0,018 As ρ. b. d 0, , mm Digunakan tulangan D ¼. π. () 39,94 mm 1966, Jumlah tulangan 5, 1 ~ 6 buah. 39,94 Kontrol : As ada 6. ¼. π. a 9,64 mm > As (1966, mm ) aman! As ada fy 9, ,95 0,85 f'c b 0, Mn ada As ada fy (d - a ) 91,95 9, (439 - ) 3,5.10 Nmm Mn ada > Mn 3,5.10 Nmm > 8,65.10 Nmm... aman! Jadi dipakai tulangan 6 D mm Kontrol spasi tulangan : b - p - φs - nφt Cek jarak (n -1) (6-1) 5 mm>3,6 mm (dipakai tulangan 8D19 / dua lapis) Di pakai d d1 439 mm d d1 s ( x ½ Ø) ( x ½.) 398 mm d x 8 (d1 x 4) + (d x ) BAB 6 Balok Anak

222 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 16 (439 x 4) + (398x ) d 6 45,33 mm Mn ada As ada. fy (d a/) 9, (45,33 91,95/) 31,13.10 Nmm Mn ada > Mn 31,13.10 Nmm > 8, Nmm Aman..!! Tulangan Geser Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Vu 65.5 kg 65,5 N f c fy d 30 Mpa 360 Mpa 540,5 mm Vc 1/ 6. f' c.b.d 1/ , ,8 N Ø Vc 0, ,8 N ,406 N 3 Ø Vc ,0 N , N Ø Vc > Vu < 3 Ø Vc ,406 N < 65,5 N < , N Syarat tulangan geser : Ø Vc > Vu < 3 Ø Vc Jadi diperlukan tulangan geser Ø Vs Vu - Ø Vc 65,5 N ,406 N ,09 N φvs ,09 Vs perlu 66110,16 N 0,6 0,6 BAB 6 Balok Anak

223 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 1 Digunakan sengkang 10 Av. ¼ π (10). ¼. 3, mm Av. fy. d ,5 s 6,3 mm ~ 50 mm Vs perlu 66110,16 s max d/ 440,5 0,5 mm ~ 0 mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø mm Av. fy. d ,5 Vs ada ,8 N S 50 Vs ada > Vs perlu ,8 N > 66110,16 N...(Aman) Jadi, dipakai sengkang mm 6.9. Balok anak as (A H) Pembebanan Gambar 6.3. Lebar Equivalen Balok Anak as 1 (A H) Perencanaan Dimensi Balok : h 1/10. Ly 1/ mm (h dipakai 400 mm) b /3. h / ,6 300 mm (h dipakai 400 mm, b 300 mm ) BAB 6 Balok Anak

224 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai Beban Mati (q D ) Pembebanan Balok Anak as 1 (A H) ~ (A H) Beban reaksi R A R B R F R g 94,39 kg R D 18,13 kg Pembebanan Balok Anak as 1 (A H) Berat sendiri 0,30 x (0,40 0,1) x 400 kg/m 3 01,6 kg/m Beban Plat ( x Leq1) x 411 kg/m ( x 0,59 ) x 411 kg/m 484,89 kg/m Berat dinding 0,15 x 1 x kg/m + qd1 941,49 kg/m. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql1 ( x Leq1) x 50 kg/m ( x 0,59 ) x 50 kg/m 95 kg/m 3. Beban berfaktor (q U ) qu1 1,. q D + 1,6. q L (1, x 86,9) + (1,6 x 95) 1463,548 kg/m Perhitungan Tulangan Tulangan Lentur Balok Anak Data Perencanaan : h 400 mm Ø t 16 mm b 300 mm Ø s 10 mm p 40 mm d h - p - 1/ Ø t - Ø s fy 360 MPa / f c 30 MPa 34 mm BAB 6 Balok Anak

225 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 19 Tulangan Lentur Daerah Lapangan 0,85.f' c.β 600 ρb fy fy 0, , ,038 ρ max 0,5. ρb 0,5. 0,038 0,085 1,4 1,4 ρ min 0, fy 360 Daerah Tumpuan Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 640,08 kgm 6, Nmm Mn Mu 6, ,0.10 Nmm φ 0,8 Mn Rn b.d 8, ( 34) fy 360 m 14,1 0,85.f' c 0,85.30,3 N/mm ρ perlu 1. 1 m 1 m.rn fy 1 14,1, , ,006 BAB 6 Balok Anak

226 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 0 ρ < ρ max ρ < ρ min, di pakai ρ perlu 0,006 As ρ. b. d 0, ,08mm Digunakan tulangan D 16 ¼. π. (16) 00,96 mm Jumlah tulangan 688,08 3, 4 ~ 4 buah 00,96 Kontrol : As ada 4. ¼. π. 16 a 803,84 mm > As aman! As ada fy 803, ,4 0,85 f'c b 0, Mn ada As ada fy (d - a ) 3,4 803, (34 - ) 9, Nmm Mn ada > Mn 9, Nmm > 8,0. 10 Nmm... aman! Jadi dipakai tulangan 4 D 16 mm Kontrol spasi tulangan : b - p - φs - nφt S (n -1) (4-1) 5 6 mm, (sehingga digunakan tulangan tulangan 4D 16) BAB 6 Balok Anak

227 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 1 Daerah Lapangan Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 49,9 kgm 4,8. 10 Nmm Mn Mu 4,8.10 5,95.10 Nmm φ 0,8 Mn Rn b.d 5, ( 34) fy 360 m 14,1 0,85.f'c 0, ,68 N/mm ρ perlu 1. 1 m 1 m.rn fy 1 14,1 1, , ,00483 ρ < ρ max ρ > ρ min, di pakai ρ perlu 0,00483 As ρ. b. d 0, ,08 mm Digunakan tulangan D 16 ¼. π. (16) 00,96 mm 495,08 Jumlah tulangan, 4 ~ 3 buah. 00,96 As ada 3. ¼. π ,88 mm > As aman! As ada fy 60, a 8,3 0,85 f'c b 0, BAB 6 Balok Anak

228 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai Mn ada As ada fy (d - a ) 60, (34 -, Nmm 8,3 ) Mn ada > Mn, Nmm > 5, Nmm... aman! Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm Kontrol spasi tulangan : b - p - φs - nφt S (n -1) (3-1) 5 6 mm, (sehingga digunakan tulangan tulangan 3D 16 satu lapis) Tulangan Geser Dari perhitungan SAP 000 diperoleh : Vu 6049,84 kg 60498,4 N f c fy d 30 Mpa 360 Mpa 39 mm Vc 1/ 6. f' c.b.d 1/ ,55 N Ø Vc 0, ,55 N 045,5 N 3 Ø Vc ,5 N 1036,5 N BAB 6 Balok Anak

229 Perencanaan Struktur & Rencana Anggararn Biaya Gedung Kuliah Lantai 3 Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc 045,5 N > 60498,4 N < 1036,5 N Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc Jadi tidak diperlukan tulangan geser Smax d/ 34/ 11 mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø mm Jadi, dipakai sengkang mm BAB 6 Balok Anak

230 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai BAB PERENCANAAN PORTAL Gambar.1. Gambar 3D Portal Keterangan: BALOK PORTAL MELINTANG : Balok Portal : As A (1-) Balok Portal : As H (1-) Balok Portal : As B (1-) Balok Portal : As G (1-) Balok Portal : As C (1-) Balok Portal : As F (1-) Balok Portal : As D (1-) Balok Portal : As E (1-) BALOK PORTAL MEMANJANG : Balok Portal : As 1 (A-H) Balok Portal : As 3 (A-H) Balok Portal : As 5 (A-H) 4 BAB Perencanaan Portal

231 5 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai.1. Perencanaan Portal.1.1. Dasar perencanaan Secara umum data yang digunakan untuk perhitungan recana portal adalah sebagai berikut : a. Bentuk denah portal : Seperti tergambar b. Model perhitungan : SAP 000 ( 3 D ) c. Perencanaan dimensi rangka : b (mm) x h (mm) Dimensi kolom 1 : 500mm x 500mm Dimensi kolom : 600 mm 600 mm Dimensi sloof : 350mm x 400mm Dimensi balok Balok memanjang : 400mm x 900mm Balok melintang : 400mm x 00mm Balok kanopi : 50mm x 400 mm Dimensi ring balk : 50mm x 350mm d. Kedalaman pondasi :,0 m e. Mutu beton : fc 30 MPa f. Mutu baja tulangan : U36 (fy 360 MPa) g. Mutu baja sengkang : U4 (fy 40 MPa).1. Perencanaan pembebanan Secara umum data pembebanan portal adalah sebagai berikut: a. Beban Hidup (ql) Berdasarkan PPIUG 1983 yaitu : Beban hidup fungsi gedung sekolah/kuliah 50 kg/m b. Berat sendiri balok memanjang 0,4 x (0,9-0,1) x ,8 kg/m balok melintang 0,40 x (0,-0,1) x ,8 kg/m BAB Perencanaan Portal

232 6 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai c. Plat Lantai Berat plat sendiri 0,1 x 400 x1 88 kg/m Berat keramik ( 1 cm ) 0,01 x 400 x1 4 kg/m Berat Spesi ( cm ) 0,0 x 100 x1 4 kg/m Berat plafond + instalasi listrik 5 kg/m Berat Pasir ( cm ) 0,0 x 1600 x1 3 kg/m qd 411 kg/m d. Atap Reaksi Kuda kuda Utama kg ( SAP 000 ) Reaksi Tumpuan Setengah Kuda-kuda 1416,48kg ( SAP 000 ) Reaksi Tumpuan Jurai kg ( SAP 000 ) Reaksi Kuda Kuda Trapesium kg ( SAP 000 ) e. Beban rink balk Beban Mati (qd) Beban sendiri balok 0,5. 0, kg/m Beban berfaktor (qu) 1,. qd + 1,6. ql 1, , kg/m f. Beban Sloof Beban Mati (qd) Beban sendiri balok 0,35. 0, kg/m Beban dinding 0,15.(4,5-0,60) ,5 kg/m + qd 166,5 kg/m Beban berfaktor (qu) qu 1,. qd + 1,6. ql 1,. 166,5 + 1, ,10 kg/m BAB Perencanaan Portal

233 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai g. Beban balok kanopi Beban Mati (qd) Beban sendiri balok 0,5. 0, kg/m Beban berfaktor (qu) 1,. qd + 1,6. ql 1, , kg/m.1.3. Perhitungan Luas Equivalen untuk Plat Lantai 1 Luas equivalent segitiga :. lx 3 Luas equivalent trapezium : 1 æ ç æ. lx 3-4ç 6 ç è è. Tabel.1. Hitungan Lebar Equivalen Type Ukuran Plat (m ) Lx (m) lx ly ö ø ö ø Ly (m) Leq (segitiga) Leq (trapesium) 1.,0 x 3,0,0 3,0-0,59.,0 x 3,0,0 3,0 0,6-3. 3,0 x 4,0 3,0 4,0-1, 4. 4,0 x 4,0 4,0 4,0 1,33-5.,0 x 4,0,0 4,0-0,9 6.,0 x 4,0,0 4,0 0,6-3,0 x 4,0 3,0 4,0 1, ,5 x 4,0 1,5 4,0 0,5-9.,5 x 4,0,5 4,0 0, ,5 x 4,0 1,5 4,0-0, 11.,5 x 4,0,5 4,0-1,0 BAB Perencanaan Portal

234 8 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Gambar.. Gambar Daerah Pembebanan.. Perhitungan Pembebanan Balok..1. Perhitungan Pembebanan Portal Kanopi dan Teras a. Pembebanan balok Kanopi As D Bentang Pembebanan balok as A ( 6 ) Berat sendiri 0,5. 0, kg/m Beban Plat (Leq3) x 411 kg/m (1,) x 411 kg/m 501,4 kg/m qd 05,4 kg/m BAB Perencanaan Portal

235 9 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai. Beban hidup (q L ) ql (Leq3) x 50 kg/m (1,) x 50 kg/m 305 kg/m 3. Beban berfaktor (q U ) qu 1,. q D + 1,6. q L (1, x 05,4) + (1,6 x 305) 1334,50 kg/m b. Pembebanan balok Kanopi As D Bentang Pembebanan balok as D ( 9) Berat sendiri 0,5. 0, kg/m Beban Plat (xleq3) x 411 kg/m (x1,) x 411 kg/m 1083,6 kg/m qd 1333,6 kg/m. Beban hidup (q L ) ql (xleq3) x 50 kg/m (x1,) x 50 kg/m 610 kg/m 3. Beban berfaktor (q U ) qu 1,. q D + 1,6. q L (1, x 1333,6) + (1,6 x 610) 55,91 kg/m BAB Perencanaan Portal

236 30 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai b. Bebanan Reaksi balok anak As (A-H) joint , 46 kg/m joint , 46 kg/m... Perhitungan Pembebanan Balok Melintang a. Pembebanan balok Portal As A (1-) As H (1-) Beban Mati (q D ) Pembebanan balok as A ( 1 ) A ( 6 ) Berat sendiri 0,40 x (0,0-0,1) x 400 kg/m 3 556,8 kg/m Beban Plat (Leq) x 411 kg/m (0,6) x 411 kg/m 5,3 kg/m Berat dinding 0,15 x (4,5-0,30) x ,5 kg/m + qd ,4 kg/m Pembebanan balok as A ( 6 ) Berat sendiri 0,40 x (0,0-0,1) x 400 kg/m 3 556,8 kg/m Beban Plat (Leq3) x 411 kg/m (1,) x 411 kg/m 501,4 kg/m Berat dinding 0,15 x (4,5-0,30) x ,5 kg/+ qd 065,4 kg/m. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql 1 (Leq) x 50 kg/m (0,6) x 50 kg/m 16,5 kg/m ql (Leq3) x 50 kg/m (1,) x 50 kg/m 305 kg/m BAB Perencanaan Portal

237 31 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 3. Beban berfaktor (q U ) qu 1 qu 1,. q D + 1,6. q L (1, x 1839,4) + (1,6 x 16,5) 45,30 kg/m 1,. q D + 1,6. q L (1, x 065,4) + (1,6 x 305) 966,56 kg/m b. Pembebanan balok Portal As B Bentang Beban Mati (q D ) Pembebanan balok as B ( 1 ) B ( 6 ) Berat sendiri 0,40 x (0,0-0,1) x 400 kg/m 3 556,8 kg/m Beban Plat ( x Leq) x 411 kg/m ( x 0,6) x 411 kg/m 550,4 kg/m qd 1 110,54 kg/m Pembebanan balok as B ( 6 ) Berat sendiri 0,40 x (0,0-0,1) x 400 kg/m 3 556,8 kg/m Beban Plat ( x Leq3) x 411 kg/m ( x 1,) x 411 kg/m 100,84 kg/m qd 1559,64 kg/m. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql 1 ( x Leq) x 50 kg/m ( x 0,6) x 50 kg/m 335 kg/m ql ( x Leq3) x 50 kg/m ( x 1,) x 50 kg/m 610 kg/m BAB Perencanaan Portal

238 3 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 3. Beban berfaktor (q U ) qu 1 qu 1,. q D + 1,6. q L (1, x 110,54) + (1,6 x 335) 1865,05 kg/m 1,. q D + 1,6. q L (1, x 1559,64) + (1,6 x 610) 84,5 kg/m c. Pembebanan balok Portal As C Bentang Beban Mati (q D ) Pembebanan balok as C ( 1 ) C ( 6 ) Berat sendiri 0,40 x (0,0-0,1) x 400 kg/m 3 556,8 kg/m Beban Plat ( x Leq) x 411 kg/m ( x 0,6) x 411 kg/m 550,4 kg/m qd 1 110,54 kg/m Pembebanan balok as C ( 3 ) Berat sendiri 0,40 x (0,0-0,1) x 400 kg/m 3 556,8 kg/m Beban Plat (Leq3+ Leq5) x 411 kg/m (1,+ 0,9) x 411 kg/m kg/m qd 1436,34 kg/m Pembebanan balok as C ( 3 6 ) Berat sendiri 0,40 x (0,0-0,1) x 400 kg/m 3 556,8 kg/m Beban Plat (Leq3+ Leq4) x 411 kg/m (1,+ 1.33) x 411 kg/m 1048,05 kg/m qd ,85 kg/m BAB Perencanaan Portal

239 33 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql 1 ( x Leq) x 50 kg/m ( x 0,6) x 50 kg/m 335 kg/m ql (Leq3+ Leq5) x 50 kg/m (1,+ 0,9) x 50 kg/m 535 kg/m ql 3 (Leq3+ Leq4) x 50 kg/m (1,+ 1,33) x 50 kg/m 63,5 kg/m 3. Beban berfaktor (q U ) qu 1 1,. q D + 1,6. q L (1, x 110,54) + (1,6 x 335) 1865,05 kg/m qu 1,. q D + 1,6. q L (1, x 1436,34) + (1,6 x 535) 59,60 kg/m qu 3 1,. q D + 1,6. q L (1, x 1604,85) + (1,6 x 63,5 ) 945,8 kg/m d. Pembebanan balok Portal As D Bentang 1- As E Bentang Beban Mati (q D ) Pembebanan balok as D ( 1 ) D ( 6 ) Berat sendiri 0,40 x (0,0-0,1) x 400 kg/m 3 556,8kg/m Beban Plat ( x Leq) x 411 kg/m ( x 0,6) x 411 kg/m 550,4 kg/m qd 1 110,54 kg/m BAB Perencanaan Portal

240 34 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Pembebanan balok as D ( 3 6 ) Berat sendiri 0,40 x (0,0-0,1) x 400 kg/m 3 556,8 kg/m Beban Plat (Leq3+ Leq5) x 411 kg/m (1,+ 0,9) x 411 kg/m kg/m qd 1436,34 kg/m. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql 1 ( x Leq) x 50 kg/m ( x 0,6) x 50 kg/m 335 kg/m ql (Leq3+ Leq5) x 50 kg/m (1,+ 0,9) x 50 kg/m 535 kg/m 3. Beban berfaktor (q U ) qu 1 1,. q D + 1,6. q L (1, x 110,54) + (1,6 x 335) 1865,05 kg/m qu 1,. q D + 1,6. q L (1, x 1436,34) + (1,6 x 535) 59,60 kg/m..3. Perhitungan Pembebanan Memajang a. Pembebanan balok Portal As (A-H) Beban Mati (q D ) Pembebanan balok as ( A C ) ( F H ) Berat sendiri 0,40 x (0,90-0,1) x 400 kg/m 3 48,8 kg/m Beban Plat (( x Leq1) + ( x Leq)) x 411 kg/m (( x 0,59) + ( x 1)) x ,98 kg/m Berat dinding 0,15 x (4,5-0,30) x ,5 kg/m qd ,03 kg/m BAB Perencanaan Portal

241 35 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Pembebanan balok as ( C D ) as ( E F ) Berat sendiri 0,40 x (0,90-0,1) x 400 kg/m 3 48,8 kg/m Beban Plat (xleq1) + ((Leq8+Leq9+Leq6) x 411 kg/m (x0,59) + ((0,5+0,83+0,6) x ,98 kg/m Berat dinding 0,15 x (4,5-0,30) x ,5 kg/m qd 3063,03 kg/m Pembebanan balok as ( D E ) Berat sendiri 0,40 x (0,90-0,1) x 400 kg/m 3 48,8 kg/m qd 3 48,8 kg/m. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql 1 (( x Leq1) + ( x Leq)) x 50 kg/m (( x 0,59) + ( x 1)) x kg/m ql (xleq1) + ((Leq8+Leq9+Leq6) x 50 kg/m (x0,59) + ((0,5+0,83+0,6) x kg/m ql 3 50 kg/m 3. Beban berfaktor (q U ) qu 1 1,. q D + 1,6. q L (1, x 3063,03) + (1,6 x 95) 494,64 kg/m qu qu 3 1,. q D + 1,6. q L (1, x 3063,03) + (1,6 x 95) 494,64 kg/m 1,. q D + 1,6. q L (1, x 48,8) + (1,6 x 50) 198,56 kg/m BAB Perencanaan Portal

242 36 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai b. Pembebanan balok Portal As 4 (A-H) Beban Mati (q D ) Pembebanan balok as 4 ( A C) 4 ( D E ) 4 ( F H ) Berat sendiri 0,40 x (0,90-0,1) x 400 kg/m 3 48,8 kg/m Beban Plat (xleq )x 411 kg/m (x1,0)x 411 kg/m 1644 kg/m Berat dinding 0,15 x (4,5-0,30) x ,5 kg/m qd ,05 kg/m Pembebanan balok as C ( 3 ) Berat sendiri 0,40 x (0,90-0,1) x 400 kg/m 3 48,8 kg/m Beban Plat ( x Leq4)+(x Leq6) x 411 ((x1,33)+(x0,6))x411kg/m 1644 kg/m Berat dinding 0,15 x (4,5-0,30) x ,5 kg/m qd 3400,05 kg/m. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql 1 (xleq )x 50 kg/m (x1,0)x 50 kg/m 1000 kg/m ql ( x Leq4)+(x Leq6) x 50 kg/m ((x1,33)+(x0,6)) x50 kg/m 1000 kg/m 3. Beban berfaktor (q U ) qu 1 1,. q D + 1,6. q L (1, x 3400,05) + (1,6 x 1000) 5680,06 kg/m qu 1,. q D + 1,6. q L (1, x 3400,05) + (1,6 x 1000) 5680,06 kg/m BAB Perencanaan Portal

243 3 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai c. Pembebanan balok Portal As 6 (A-H) Beban Mati (q D ) Pembebanan balok as 4 ( A C ) 4 ( D E ) 4 ( F H ) Berat sendiri 0,40 x (0,90-0,1) x 400 kg/m 3 48,8 kg/m Beban Plat (( x Leq1) + ( x Leq)) x 411 kg/m (( x 0,59) + ( x 1)) x ,98 kg/m Berat dinding 0,15 x (4,5-0,30) x ,5 kg/m qd ,03 kg/m Pembebanan balok as ( C D ) as ( E F ) Berat sendiri 0,40 x (0,90-0,1) x 400 kg/m 3 48,8 kg/m Beban Plat (xleq1) + ((Leq4+Leq6) x 411 kg/m (x0,59) + ((1,33+0,6) x ,98 kg/m Berat dinding 0,15 x (4,5-0,30) x ,5 kg/m qd 3063,03 kg/m. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 50 kg/m ql 1 (( x Leq1) + ( x Leq)) x 50 kg/m (( x 0,59) + ( x 1)) x kg/m ql (xleq1) + ((Leq4+Leq6) x 50 kg/m (x0,59) + ((1,33+0,6) x50 95 kg/m 3. Beban berfaktor (q U ) qu 1 1,. q D + 1,6. q L (1, x 3063,03) + (1,6 x 95) 494,64 kg/m qu 1,. q D + 1,6. q L (1, x 3063,03) + (1,6 x 95) 494,64 kg/m BAB Perencanaan Portal

244 38 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai.3. Perhitungan Pembebanan Sloof 1. Beban Mati (q D ) Berat sendiri 0,40 x (0,90-0,1) x 400 kg/m 3 48,8 kg/m Berat dinding 0,15 x (4,5-0,30) x ,5 kg/m qd 156,05 kg/m. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 0 kg/m 3. Beban berfaktor (q U ) qu 1 1,. q D + 1,6. q L (1, x 156,05) + (1,6 x 0) 10,6 kg/m..4. Perhitungan Pembebanan Rink Balk 1. Beban Mati (q D ) Berat sendiri 0,5 x 0,35 x 400 kg/m 3 10 kg/m. Beban hidup (q L ) Beban hidup digunakan 0 kg/m 3. Beban berfaktor (q U ) qu 1 1,. q D + 1,6. q L (1, x 10) + (1,6 x 0) 5 kg/m. BAB Perencanaan Portal

245 39 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai.5. Penulangan Portal.5.1. Penulangan Portal Rink Balk a. Penulangan balok portal ring ( 5/35 ) Untuk pehitungan tulangan lentur dan tulangan geser rink balk, diambil momen terbesar dari perhitungan dengan SAP 000 batang 14 / as E (3-5). Gaya Momen : Gaya Geser : BAB Perencanaan Portal

246 40 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Data perencanaan : h 350 mm Ø t 16 mm b 50 mm Ø s 10 mm p 40 mm fy 360 MPa f c 30 MPa d h - p - ½. Ø t - Ø s ½ mm 0,85.f' c.βæ 600 ö rb ç fy è 600+fyø 0,85.30 æ 600 ö 0,85ç 360 è ø 0,038 r max 0,5. rb 0,5. 0,038 0,085 1,4 1,4 r min 0, fy 360 Daerah Lapangan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 494,10 kgm 0, Nmm Mu 0,494. Mn 0, φ 0,810 Nmm Mn 0, Rn 0,89 b. d fy 360 m 14, 11 0,85. f ' c 0,85.30 r 1 m æ ç 1- è.m.rn ö 1- fy commit ø to user BAB Perencanaan Portal

247 41 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 1 æ ç 1-14,11è 0, ,11.0, ö ø r > r min r < r max dipakai tulangan tunggal Digunakan r 0,00389 As perlu r. b. d 0, ,9 mm Digunakan tulangan D16 As perlu n 1 p ,9 00,96 As 00,96 401,9 mm As 1,4 tulangan > As.aman!! Asada. fy a 0,85, f ' c. b Mn ada As ada. fy (d a/) 401,9 x360,69 0,85x30 x50 401, (9,69/) 4, Nmm Mn ada > Mn 4, Nmm > 0, Nmm Aman..!! Cek jarak b - p - fs -ft (n -1) ( -1) 118 mm > 5 mm Karena cek jarak menghasilkan > 5 mm, sehingga menggunakan tulangan satu lapis. Jadi dipakai tulangan D 16 mm BAB Perencanaan Portal

248 4 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Daerah Tumpuan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 143,81 kgm 1, Nmm Mn Mu 1,43.10 φ 0, 8, Nmm Mn,18.10 Rn 1,0 b. d fy 360 m 14, 11 0,85. f ' c 0,85.30 r 1 m æ ç 1- è 1-.m.Rn fy ö ø 1 æ ç 1-14,11è 0, ,11.1,0 360 ö ø r > r min r < r max dipakai tulangan tunggal Digunakan r 0,00389 As perlu r. b. d 0, ,9 mm Digunakan tulangan D 16 As perlu n 1 p ,9 00,96 As 00,96 401,9 mm 1,4 tulangan As > As.aman (Ok!) Asada. fy a 0,85, f ' c. b Mn ada As ada. fy (d a/) 401,9 x360,69 0,85x30 x50 401, (9,69/) 4, Nmm BAB Perencanaan Portal

249 43 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Mn ada > Mn 4, Nmm >, Nmm Aman..!! Cek jarak b - p - fs -ft (n -1) (-1) 118 mm > 5mm Ok! Karena cek jarak menghasilkan > 5 mm, sehingga menggunakan tulangan satu lapis. Jadi dipakai tulangan D 16 mm Perhitungan Tulangan Geser Dari perhitungan SAP 000 Diperoleh : Vu 1063,48 kg 10634,8 N f c 30 Mpa fy 360 Mpa d h p ½ Ø ½ (10) 305 mm Vc 1/ 6. f' c.b.d 1/ ,40 N Ø Vc 0, ,40 N 4163,84 N 3 Ø Vc ,84 N 1591,535N Vu < Ø Vc <3 Ø Vc 10634,8 N < 4163,84 N < 1591,535N Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3Ø Vc BAB Perencanaan Portal

250 44 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Jadi tidak diperlukan tulangan geser Digunakan Smax d/ 305/ 15,5 mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø mm.5.. Penulangan Portal Kanopi a. Penulangan Balok Portal Kanopi Melintang (5/40) Untuk perhitungan tulangan lentur dan tulangan geser balok, diambil momen terbesar dari perhitungan dengan SAP 000 batang 84 / As ( -9 ). Data perencanaan : h 400 mm Ø t 16 mm b 50 mm Ø s 10 mm p 40 mm fy 360 MPa f c 30 MPa d h - p - ½. Ø t - Ø s ½ mm 0,85.f' c.βæ 600 rb ö ç fy è 600+fyø 0,85.30 æ 600 ö 0,85ç 360 è ø 0,038 r max 0,5. rb 0,5. 0,038 0,085 1,4 1,4 r min 0, fy 360 BAB Perencanaan Portal

251 45 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Daerah Lapangan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 06,08 kgm, Nmm Mu,06. Mn,6. 10 φ 0,810 Nmm Mn,6.10 Rn 0,98 b. d fy 360 m 14, 11 0,85. f ' c 0,85.30 r 1 m æ ç 1- è 1-.m.Rn fy ö ø 1 æ ç 1-14,11è 0, ,11.0, ö ø r > r min r < r max dipakai tulangan tunggal Digunakan r 0,008 As perlu r. b. d 0, ,4 mm Digunakan tulangan D16 As perlu n 1 p ,4 00,96 As 00,96 401,9 mm As 1,19 tulangan > As.aman!! Asada. fy a 0,85, f ' c. b Mn ada As ada. fy (d a/) 401,9 x360,69 0,85x30 x50 401, (34,69/) 4,8.10 Nmm BAB Perencanaan Portal

252 46 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Mn ada > Mn 4,8.10 Nmm >,6. 10 Nmm Aman..!! Cek jarak b - p - fs -ft (n -1) ( -1) 118 mm > 5 mm Karena cek jarak menghasilkan > 5 mm, sehingga menggunakan tulangan satu lapis. Jadi dipakai tulangan D 16 mm Daerah Tumpuan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 434,55 kgm 4, Nmm Mn Mu 4,35.10 φ 0, 8 5,4. 10 Nmm Mn 5,4.10 Rn 1,86 b. d fy 360 m 14, 11 0,85. f ' c 0,85.30 r 1 m æ ç 1- è 1-.m.Rn fy ö ø 1 æ ç 1-14,11è 0, ,11.1, ö ø r > r min r < r max dipakai tulangan tunggal Digunakan r 0,0053 As perlu r. b. d 0, ,15 mm commit to user BAB Perencanaan Portal

253 4 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Digunakan tulangan D 16 As perlu n 1 p ,15 00,96 As 3 00,96 60,88 mm,5 3 tulangan As > As.aman (Ok!) Asada. fy 60,88 x360 a 0,85, f ' c. b 0,85 x30x50 Mn ada As ada. fy (d a/) 60, (34 34,04/), Nmm 34,04 Mn ada > Mn, Nmm > 5,4. 10 Nmm Aman..!! Cek jarak b - p - fs -ft (n -1) (3-1) 51 mm > 5mm Ok! Karena cek jarak menghasilkan > 5 mm, sehingga menggunakan tulangan satu lapis. Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm Perhitungan Tulangan Geser Dari perhitungan SAP 000 Diperoleh : Vu f c fy d 450,64 kg 4506,4 N 30 MPa 360 MPa h p ½ Ø ½ (10) 355 mm Vc 1/ 6. f' c.b.d 1/ BAB Perencanaan Portal

254 48 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 8101,9 N Ø Vc 0, ,9 N 48610,3 N 3 Ø Vc ,3 N ,13 N Vu < Ø Vc <3 Ø Vc 4506,4 N < 48610,3 N < ,13 N Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3Ø Vc Jadi tidak diperlukan tulangan geser Digunakan Smax d/ 355/ 1,5mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø mm b. Penulangan Balok Portal Struktur Melintang (40/0) Untuk perhitungan tulangan lentur dan tulangan geser balok, diambil momen terbesar dari perhitungan dengan SAP 000 batang 86/ As E ( 4-6 ). Data perencanaan : h 00 mm Ø t 5 mm b 400 mm Ø s 10 mm p 40 mm fy 360 MPa f c 30 MPa fys 40 MPa d h - p - ½. Ø t - Ø s ½ ,5 mm BAB Perencanaan Portal

255 49 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 0,85.f' c.βæ 600 ö rb ç fy è 600+fyø 0,85.30 æ 600 ö 0,85ç 360 è ø 0,038 r max 0,5. rb 0,5. 0,038 0,085 1,4 1,4 r min 0, fy 360 Daerah Lapangan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 63140,66 kgm 63, Nmm Mn Mu 63, φ 0, 8 Mn 8,96.10 Rn 4,85 b. d ,5 fy 360 m 14, 1 0,85. f ' c 0, , Nmm r 1 m æ ç 1- è 1-.m.Rn fy ö ø 1 14,1 0,015 æ ç 1- è 1-.14,1. 4, ö ø r > r min r < r max dipakai r BAB Perencanaan Portal

256 50 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Digunakan r 0,015 As perlu r. b. d 0, ,5 385 mm Digunakan tulangan D 5 As perlu n 1 p ,65 As 8 490, mm As > As.aman (Ok!),9 8 tulangan Asada. fy 395 x360 a 138,53 0,85, f ' c. b 0,85 x30x400 Mn ada As ada. fy (d a/) (63,5 138,53/) 80,9.10 Nmm Mn ada > Mn 80,9.10 Nmm > 8, Nmm Aman..!! b - p - fs - nft Cek jarak (n -1) (8-1) 14,9 mm < 5 mm (dipakai tulangan lapis) Karena cek jarak menghasilkan < 5 mm, sehingga menggunakan tulangan dua lapis, dan dipakai d. Di pakai d d1 63,5 mm d d1 s ( x ½ Ø) 63,5 30 ( x ½.5) 58,5 mm d x 8 (d1 x 4) + (d x 4) d (63,5 x 5) + (58,5x 4) 8 689,68 mm BAB Perencanaan Portal

257 51 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Mn ada As ada. fy (d a/) (689,68 138,53/) 8,66.10 Nmm Mn ada > Mn 8,66.10 Nmm > 8, Nmm Aman..!! Jadi dipakai tulangan 8 D 5 mm Dilapangan dipakai tulangan 9 D 5 mm Daerah Tumpuan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 58,16 kgm, Nmm Mu,58.10 Mn 90,3. 10 Nmm φ 0, 8 Mn 90,3.10 Rn 5,58 b. d ,5 fy 360 m 14, 1 0,85. f ' c 0,85.30 r 1 m æ ç 1- è 1-.m.Rn fy ö ø 1 14,1 0,0185 æ ç 1- è.14,1. 5,8ö ø r > r min r < r max dipakai r Digunakan r 0,0185 As perlu r. b. d 0, ,5 41,5 mm BAB Perencanaan Portal

258 5 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Digunakan tulangan D As perlu n 1 p ,65 As , ,5 mm As > As.aman (Ok!) Asada. fy a 0,85, f ' c. b 4906,5 x360 0,85x30 x400 Mn ada As ada. fy (d a/) 9,6 10 tulangan 13, , (63,5 13,16/) 9, Nmm Mn ada > Mn 9, Nmm > 90,3. 10 Nmm Aman..!! b - p - fs - nft Cek jarak (n -1) (10-1) 5,6 mm < 5 mm (dipakai tulangan lapis) Karena cek jarak menghasilkan < 5 mm, sehingga menggunakan tulangan dua lapis, dan dipakai d. Asada. fy a 0,85, f ' c. b Di pakai d d1 63,5 mm 4906,5 x360 0,85x30 x400 d d1 s ( x ½ Ø) 63,5 30 ( x ½.5) 58,5 mm d x 10 (d1 x 6) + (d x 4) d (63,5 x 6) + (58,5x 4) ,5 mm 13,16 Mn ada As ada. fy (d a/) 4906, (615,5 13,16/) BAB Perencanaan Portal

259 53 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 93,4.10 Nmm Mn ada > Mn 93,4.10 Nmm > 90,3. 10 Nmm Aman..!! Jadi dipakai tulangan 10 D 5 mm Perhitungan Tulangan Geser Dari perhitungan SAP 000 Diperoleh : Vu f c fy d 36089,8 kg 36089,8 N 30 Mpa 40 Mpa h p ½ Ø ½ (10) 655 mm Vc 1/ 6. f' c.b.d 1/ ,18 N Ø Vc 0,6. 391,18 N ,310 N 3 Ø Vc ,310 N ,93 N Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc ,310 N < 36089,8 N < ,93 N Jadi diperlukan tulangan geser Ø Vs Vs perlu Vu - Ø Vc Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3Ø Vc 36089,8 N ,310 N 1394,49 N fvs 1394, ,15 N 0,6 0,6 BAB Perencanaan Portal

260 54 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Av. ¼ p (10) s. ¼. 3, mm Av.fy. d Vs perlu ,1 mm 50 mm 3634,15 Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø mm BAB Perencanaan Portal

261 55 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai c. Penulangan Balok Portal Kanopi Memanjang (5/40) Untuk perhitungan tulangan lentur dan tulangan geser balok, diambil momen terbesar dari perhitungan dengan SAP 000. Gaya momen : Gaya Geser : BAB Perencanaan Portal

262 56 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Data perencanaan : h 400 mm Ø t 16 mm b 50 mm Ø s 10 mm p 40 mm fy 360 MPa f c 30 MPa d h - p - ½. Ø t - Ø s ½ mm rb 0,85.f' c.βæ 600 ö ç fy è 600+fyø 0,85.30 æ 600 ö 0,85ç 360 è ø 0,038 r max 0,5. rb 0,5. 0,038 0,085 1,4 1,4 r min 0, fy 360 Daerah Lapangan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 4146,3 kgm 4, Nmm Mu 4,146. Mn 5, φ 0,810 Nmm Mn 5,18.10 Rn 1,8 b. d fy 360 m 14, 11 0,85. f ' c 0,85.30 r 1 m æ ç 1- è.m.rn ö 1- fy ø BAB Perencanaan Portal

263 5 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 1 æ ç 1-14,11è 0, ,11.1,8 360 ö ø r > r min r < r max dipakai tulangan tunggal Digunakan r 0,005 As perlu r. b. d 0, ,60 mm Digunakan tulangan D16 As perlu n 1 p ,6 00,96 As 3 00,96 60,88 mm As,1 3 tulangan > As.aman!! Asada. fy 60,88 x360 a 0,85, f ' c. b 0,85 x30x50 Mn ada As ada. fy (d a/) 60, (34 34,04/), Nmm 34,04 Mn ada > Mn, Nmm > 5, Nmm Aman..!! Cek jarak b - p - fs -ft (n -1) (3-1) 51 mm > 5 mm Karena cek jarak menghasilkan > 5 mm, sehingga menggunakan tulangan satu lapis. Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm BAB Perencanaan Portal

264 58 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Daerah Tumpuan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 445,44 kgm, Nmm Mn Mu, φ 0, 8 9,3. 10 Nmm Mn 9,3.10 Rn 3,18 b. d fy 360 m 14, 11 0,85. f ' c 0,85.30 r 1 m æ ç 1- è 1-.m.Rn fy ö ø 1 æ ç 1-14,11è 0, ,11.3, ö ø r > r min r < r max dipakai tulangan tunggal Digunakan r 0,0095 As perlu r. b. d 0, ,5 mm Digunakan tulangan D 16 As perlu n 1 p ,5 00,96 As 5 00, ,8 mm 4,04 5 tulangan As > As.aman (Ok!) Asada. fy 1004,8 x360 a 0,85, f ' c. b 0,85 x30x50 56,4 Mn ada As ada. fy (d a/) BAB Perencanaan Portal

265 59 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 1004, (34 56,4/) 11,35.10 Nmm Mn ada > Mn 11,35.10 Nmm > 9,3. 10 Nmm Aman..!! Cek jarak b - p - fs -ft (n -1) (5-1) 1,5 mm < 5mm Ok! Karena cek jarak menghasilkan < 5 mm, sehingga menggunakan tulangan dua lapis, dan dipakai d. Asada. fy 1004,8 x360 a 56,4 0,85, f ' c. b 0,85 x30x50 Di pakai d d1 34 mm d d1 s ( x ½ Ø) ( x ½.16) 96 mm d x 5 (d1 x 3) + (d x ) d (34 x 3) + (96x ) 5 33,6 mm Mn ada As ada. fy (d a/) 1004, (33,6 56,4/) 10,69.10 Nmm Mn ada > Mn 10,69.10 Nmm > 9,3. 10 Nmm Aman..!! Jadi dipakai tulangan 5 D 16 mm BAB Perencanaan Portal

266 60 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Ø Vs Perhitungan Tulangan Geser Dari perhitungan SAP 000 Diperoleh : Vu f c fy d,6 kg,6 N 30 Mpa 360 Mpa h p ½ Ø ½ (10) 355 mm Vc 1/ 6. f' c.b.d 1/ ,9 N Ø Vc 0, ,9 N 48610,3 N 3 Ø Vc ,3 N ,13 N Vu < Ø Vc <3 Ø Vc,6 N > 48610,3 N < ,13 N Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3Ø Vc Jadi diperlukan tulangan geser Vu Ø Vc,6 N 48610,3 N 866,3 N fvs 866,3 Vs perlu 0,6 0,6 Digunakan sengkang Æ 10 Av. ¼ p (10) 48, N. ¼. 3, mm Av.fy. d s 9,9 mm ~ 60 mm Vs perlu 48, s max d/ 1,5 150 mm ~ 150 mm Jadi dipakai sengkang dengan commit tulangan to user Ø mm BAB Perencanaan Portal

267 61 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai.5.3. Perhitungan Penulangan Portal Struktur Utama a. Penulangan balok portal melintang 40/0 Untuk pehitungan tulangan lentur dan tulangan geser balok, diambil momen terbesar dari perhitungan dengan SAP 000 As F( -4 ). Gaya Momen : Gaya Geser : BAB Perencanaan Portal

268 6 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Data perencanaan : h 00 mm Ø t 5 mm b 400 mm Ø s 10 mm p 40 mm fy 360 MPa f c 30 MPa fys 40 MPa d h - p - ½. Ø t - Ø s ½ ,5 mm 0,85.f' c.βæ 600 ö rb ç fy è 600+fyø r max 0,85.30 æ 600 ö 0,85ç 360 è ø 0,038 0,5. rb 0,5. 0,038 0,085 1,4 1,4 r min 0, fy 360 Daerah Lapangan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 6430,86 kgm 64,30 10 Nmm Mn Mu 64,30.10 φ 0, 8 Mn 80, Rn 4,95 b. d ,5 fy 360 m 14, 1 0,85. f ' c 0, , Nmm r 1 m æ ç 1- è 1-.m.Rn fy ö commit ø to user BAB Perencanaan Portal

269 63 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 1 14,1 0,0154 æ ç 1- è 1-.14,1. 4, ö ø r > r min r < r max dipakai r Digunakan r 0,018 As perlu r. b. d 0, ,5 39,0 mm Digunakan tulangan D 5 As perlu n 1 p ,65 As 9 490, ,65 mm As > As.aman (Ok!) 8,004 9 tulangan Asada. fy a 0,85, f ' c. b 4415,65 x360 0,85 x30x ,85 Mn ada As ada. fy (d a/) 4415, (63,5 155,85/) 88,95.10 Nmm Mn ada > Mn 88,95.10 Nmm > 80, Nmm Aman..!! b - p - fs - nft Cek jarak (n -1) (9-1) 9,35 mm < 5 mm (dipakai tulangan lapis) Karena cek jarak menghasilkan < 5 mm, sehingga menggunakan tulangan dua lapis, dan dipakai d. Di pakai d BAB Perencanaan Portal

270 64 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai d1 63,5 mm d d1 s ( x ½ Ø) 63,5 30 ( x ½.5) 58,5 mm d x 9 (d1 x 5) + (d x 4) d (63,5 x 5) + (58,5x 4) 9 613,06 mm Mn ada As ada. fy (d a/) 4415, (613,06 155,85/) 85,06.10 Nmm Mn ada > Mn 85,06.10 Nmm > 80, Nmm Aman..!! Jadi dipakai tulangan 9 D 5 mm Daerah Tumpuan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 48,1 kgm 4,8. 10 Nmm Mn Mu 4,8.10 φ 0, 8 Mn 9,86.10 Rn 5, b. d ,5 fy 360 m 14, 1 0,85. f ' c 0, , Nmm r 1 m æ ç 1- è 1-.m.Rn fy ö ø 1 14,1 0,018 æ ç 1- è 1-.14,1. 5, 360 ö ø BAB Perencanaan Portal

271 65 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai r > r min r < r max dipakai r Digunakan r 0,018 As perlu r. b. d 0, ,5 4590,0 mm Digunakan tulangan D As perlu n 1 p ,65 As , ,5 mm As > As.aman (Ok!) Asada. fy a 0,85, f ' c. b 4906,5 x360 0,85x30 x400 Mn ada As ada. fy (d a/) 9,35 10 tulangan 13, , (63,5 13,16/) 9, Nmm Mn ada > Mn 9, Nmm > 9, Nmm Aman..!! b - p - fs - nft Cek jarak (n -1) (10-1) 5,6 mm < 5 mm (dipakai tulangan lapis) Karena cek jarak menghasilkan < 5 mm, sehingga menggunakan tulangan dua lapis, dan dipakai d. Asada. fy a 0,85, f ' c. b Di pakai d d1 63,5 mm 4906,5 x360 0,85x30 x400 d d1 s ( x ½ Ø) 13,16 63,5 30 ( x commit ½.5) to user BAB Perencanaan Portal

272 66 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai 58,5 mm d x 10 (d1 x 6) + (d x 4) d (63,5 x 6) + (58,5x 4) ,5 mm Mn ada As ada. fy (d a/) 4906, (615,5 13,16/) 93,4.10 Nmm Mn ada > Mn 93,4.10 Nmm > 9, Nmm Aman..!! Jadi dipakai tulangan 10 D 5 mm Perhitungan Tulangan Geser Dari perhitungan SAP 000 Diperoleh : Vu f c fy d 396,34 kg 3963,4 N 30 Mpa 40 Mpa h p ½ Ø ½ (10) 655 mm Vc 1/ 6. f' c.b.d 1/ ,18 N Ø Vc 0,6. 391,18 N ,310 N 3 Ø Vc ,310 N ,93 N Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc ,310 N < 3963,4 N < ,93 N Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3Ø Vc Jadi diperlukan tulangan geser BAB Perencanaan Portal

273 6 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Ø Vs Vs perlu Vu - Ø Vc 3963,4 N ,310 N 5410,09 N Av. ¼ p (10) s fvs 5410, ,8 N 0,6 0,6. ¼. 3, mm Av.fy. d Vs perlu ,6 mm 50 mm 43616,8 Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø mm BAB Perencanaan Portal

274 68 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai b. Penulangan balok portal Memanjang (40/90) Untuk pehitungan tulangan lentur dan tulangan geser balok, diambil momen terbesar dari perhitungan dengan SAP 000. Gaya Momen : Gaya Geser : BAB Perencanaan Portal

275 69 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Data perencanaan : h 900 mm Ø t mm b 400 mm Ø s 10 mm p 40 mm fy 350 MPa f c 30 MPa d h - p - ½. Ø t - Ø s ½ mm rb 0,85.f' c.βæ 600 ö ç fy è 600+fyø 0,85.30 æ 600 ö 0,85ç 360 è ø 0,038 r max 0,5. rb 0,5. 0,038 0,085 1,4 1,4 r min 0, fy 360 Daerah Lapangan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 091,48 kgm 0, Nmm Mn Mu 0, φ 0,8 6, Nmm Mn 41,09.10 Rn 0,9 b. d fy 360 m 14, 1 0,85. f ' c 0,85.30 BAB Perencanaan Portal

276 0 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai r 1 m æ ç 1- è 1-.m.Rn fy ö ø 1 14,1 0,005 æ ç 1- è 1-.14,1.0,9 360 ö ø r < r min r < r max dipakai r min 0,00389 Digunakan r 0,00389 As perlu r. b. d 0, ,48 mm Digunakan tulangan D As perlu n 1 p ,48 39,94 As 4 39, ,6 mm As 3,44 4 tulangan > As.aman!! As ada. fy 1519,6.360 a 53,64 0,85. f' c. b 0, Mn ada As ada. fy (d a/) 1519, (839 53,64/) 44, Nmm Mn ada > Mn 44, Nmm > 6, Nmm Aman..!! Cek jarak b - p - fs - nft (n -1) (4-1) 54 mm > 5mm.ok! Jadi dipakai tulangan 4 D mm BAB Perencanaan Portal

277 1 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Daerah Tumpuan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 654,55 kgm 6, Nmm Mu 6,55.10 Mn 33,156,1. 10 Nmm φ 0, 8 Mn 33, Rn 1,18 b. d fy 360 m 14, 1 0,85. f ' c 0,85.30 r 1 m æ ç 1- è 1-.m.Rn fy ö ø 1 æ ç 1-16,41è 0, ,1.1, ö ø r < r min r < r max dipakai r min 0,00389 As perlu r. b. d 0, ,48 mm Digunakan tulangan D As perlu n 1 p ,48 39,94 As 4 39, ,6 mm 3,44 4 tulangan As > As.aman (Ok!) As ada. fy a 0,85. f' c. b Mn ada As ada. fy (d a/) 1519, ,64 0, , (839 53,64/) 44, Nmm BAB Perencanaan Portal

278 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Mn ada > Mn 44, Nmm > 33,156,1. 10 Nmm Aman..!! b - p - fs -ft Cek jarak (n -1) (4-1) 0,6 mm > 5 mm Karena cek jarak menghasilkan >5 mm, sehingga menggunakan tulangan satu lapis, Jadi dipakai tulangan 4 D mm Perhitungan Tulangan Geser Dari perhitungan SAP 000 Diperoleh : Vu d f c fy 3495,15 kg 34951,5 N 30 Mpa 40 Mpa h p ½ Ø ½ (10) 855 mm V 1/ 6. f' c.b.d 1/ ,86 N Ø Vc 0, ,86 N 1931,11 N 3 Ø Vc ,11 N ,34 N Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc 1931,11 N < 34951,5 N <561963,34 N Jadi diperlukan tulangan geser Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3Ø Vc BAB Perencanaan Portal

279 3 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Ø Vs Vs perlu Vu - Ø Vc 34951,5 N 1931,11 N ,39 N fvs 0,6 Av. ¼ p (10) s ,39 41,3 N 0,6. ¼. 3, mm Av.fy. d Vs perlu ,3 mm 100 mm 41,3 Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø mm BAB Perencanaan Portal

280 4 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai.5.4. Perhitungan Penulangan Sloof Untuk pehitungan tulangan lentur dan tulangan geser balok, diambil momen terbesar dari perhitungan dengan SAP 000. Gaya Momen : Gaya Geser : Data perencanaan : h 400 mm Ø t mm b 350 mm Ø s 10 mm p 40 mm fy 360 MPa f c 30 MPa fy s 40 MPa BAB Perencanaan Portal

281 5 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai d h - p - ½. Ø t - Ø s ½ mm 0,85.f' c.βæ 600 ö rb ç fy è 600+fyø 0,85.30 æ 600 ö 0,85ç 360 è ø 0,038 r max 0,5. rb 0,5. 0,038 0,085 1,4 1,4 r min 0, fy 360 Daerah Lapangan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 5550,85 kgm 5, Nmm Mn Mu 5,551. φ 0,810 6, Nmm Mn 6, Rn 1,3 b. d fy 360 m 14, 1 0,85. f ' c 0,85.30 r 1 m æ ç 1- è 1-.m.Rn fy ö ø 1 14,1 æ ç 1- è 0, , 1.1,3 360 ö ø BAB Perencanaan Portal

282 6 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai r > r min r < r max dipakai tulangan tunggal Digunakan r 0,00498 As perlu r. b. d 0, ,8 mm Digunakan tulangan D As perlu n 1 p ,8 39,94 As 39,94 95,88 mm As 1.5 tulangan > As.aman!! As ada. fy a 0,85. f' c. b Mn ada As ada. fy (d a/) 95, , , (339 30,65/) 9,38.10 Nmm 30,65 Mn ada > Mn 9,38.10 Nmm > 6, Nmm Aman..!! Cek jarak b - p - fs - nft (n -1) (1-1) 06 mm > 5mm.ok! Jadi dipakai tulangan D mm BAB Perencanaan Portal

283 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Daerah Tumpuan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh : Mu 1165,63 kgm 11, Nmm Mn Mu 11,65.10 φ 0, 8 14, Nmm Mn 14,59.10 Rn 3,63 b. d fy 360 m 14, 1 0,85. f ' c 0,85.30 r 1 m æ ç 1- è 1-.m.Rn fy ö ø 1 16,41 0,0109 æ ç 1- è 1-.14,1.3, ö ø r > r min r < r max dipakai r0,0109 As perlu r. b. d 0, ,9 mm Digunakan tulangan D As perlu n 1 p , 39,94 3,4 4 tulangan As 4 39, ,6 mm As > As.aman (Ok!) As ada. fy a 0,85. f' c. b Mn ada As ada. fy (d a/) 1519, ,30 0, , (339 61,30/) 16,80.10 Nmm BAB Perencanaan Portal

284 8 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Mn ada > Mn 16,80.10 Nmm > 14, Nmm Aman..!! b - p - fs -ft Cek jarak (n -1) (4-1) 54 mm > 5 mm Karena cek jarak menghasilkan >5 mm, sehingga menggunakan tulangan satu lapis, Jadi dipakai tulangan 4 D mm Perhitungan Tulangan Geser Dari perhitungan SAP 000 Diperoleh : Vu d f c fy 851,14 kg 8511,4 N 30 MPa 40 MPa h p ½ Ø ½ (10) 355 mm V 1/ 6. f' c.b.d 1/ ,1 N Ø Vc 0, ,1 N 68054,53 N 3 Ø Vc ,53 N 04163,58 N Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc 68054,53 N < 8511,4 N < 04163,58 N Jadi diperlukan tulangan geser Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3Ø Vc BAB Perencanaan Portal

285 9 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Ø Vs Vs perlu Vu - Ø Vc 8511,4 N 68054,53 N 1156,8 N fvs 0,6 1156,8 0,6 Av. ¼ p (10) s s max 8594,83 N. ¼. 3, mm Av.fy. d Vs perlu ,91 mm 8594,8 d/ 355/ 1,5 mm 150 mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø mm.6. Perhitungan Penulangan Kolom.6.1. Perhitungan Penulangan Kolom Tipe 1 (60/60) Untuk contoh pehitungan tulangan lentur kolom diambil momen terbesar dari perhitungan dengan SAP 000. Gaya Momen Kolom tipe 1 batang 34 BAB Perencanaan Portal

286 80 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Data perencanaan : b 600 mm Ø tulangan mm h 600 mm Ø sengkang 10 mm f c 30 MPa s (tebal selimut) 40 mm Perhitungan Tulangan Lentur Kolom Pu Mu ,41 kg ,1 N 50,3 kgm,50.10 Nmm Mn Mu,50.10 φ 0, 8, Nmm d h s ½ Ø t Ø s ½ mm d h d mm Mu,50.10 e 6 Pu 1, e min 0,1. h 0, mm 600 cb d 600+ fy 14,95 mm ab ,85 β 1. cb 0, ,85 86,344 BAB Perencanaan Portal

287 81 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Pn b Pn perlu f Pu 0,85. f c. ab. b 0, , ,35N 0,1 f c Ag 0, N karena Pu ,1 N > 0,1 f c Ag, maka Ø 0,65 Pu ,1 Pn perlu 31506, 3 N f 0,65 Pn perlu < Pn b analisis keruntuhan tarik Pnperlu 31506,3 a 151, 30 0,85. fc. b 0, h a ,30 Pnperlu ( - e- ) 31506,3 ( ) As 11, 0 mm ' fy( d- d ) 360.(539-61) As t 1 % Ag 0, m Menghitung jumlah tulangan : As n 1. p.( D) 4 As ada. ¼. π ,0. p.() 659,58 mm > 480,16 mm As ada > As perlu.. Ok! Jadi dipakai tulangan D 5,89 tulangan BAB Perencanaan Portal

288 8 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai Perhitungan Tulangan Geser Kolom Dari perhitungan SAP 000 Diperoleh : Vu f c fy d 1818,6 kg 1818,6 N 30 MPa 40 MPa h p ½ Ø ½ (10) 555 mm Vc 1/6. f ' c. b. d Ø Vc 1/ ,1 N 0,6. Vc 0, ,1 N 18391,61 N 3 Ø Vc 3. Ø Vc ,61 N 5414,834 N Vu < Ø Vc < 3 Ø Vc 1818,6 N < 18391,61 N < 5414,834 N tidak perlu tulangan geser s max d/ 555/,5 mm 50 mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø mm BAB Perencanaan Portal

289 83 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai.6.. Perhitungan Penulangan Kolom Tipe (50/50) Untuk contoh pehitungan tulangan lentur kolom diambil momen terbesar dari perhitungan dengan SAP 000. Gaya Momen Kolom tipe batang 195 Data perencanaan : b 500 mm Ø tulangan 19 mm h 500 mm Ø sengkang 10 mm f c 30 MPa s (tebal selimut) 40 mm Perhitungan Tulangan Lentur Kolom Pu 8346,63 kg 83466,3 N Mu 145,188 1,45.10 Nmm Mn Mu 1,45.10 φ 0, 8 1, Nmm d h s ½ Ø t Ø s ½ ,5 mm d h d ,5 59,5 mm BAB Perencanaan Portal

290 84 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai e Mu Pu 1, ,9 mm 83466,3 e min 0,1. h 0, mm 600 cb d 600+ fy ab Pn b , ,31 β 1. cb Pn perlu f Pu 0,85. 5,31 34,015 0,85. f c. ab. b 0, , ,5 N 0,1 f c Ag 0, N karena Pu 83466,3 N > 0,1 f c Ag, maka Ø 0,65 Pu 83466,3 Pn perlu , 46 N f 0,65 Pn perlu < Pn b analisis keruntuhan tarik Pnperlu ,46 a 100, 1 0,85. fc. b 0, h a ,1 Pnperlu ( - e- ) ,46 ( ) As 93, 839 mm ' fy( d - d ) 360.(440,5-59,5) As t 1 % Ag 0, m Menghitung jumlah tulangan : As 93,839 n 3,3 4 tulangan 1. p.( D) 1..(19) 4 4 p BAB Perencanaan Portal

291 85 Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah Lantai As ada 4. ¼. π ,54 mm > 93,839 mm As ada > As perlu.. Ok! Jadi dipakai tulangan 4 D 19 Perhitungan Tulangan Geser Kolom Dari perhitungan SAP 000 Diperoleh : Vu f c fy d 098,3 kg 098,3 N 30 Mpa 40 Mpa h p ½ Ø ½ (10) 455 mm Vc 1/6. f ' c. b. d Ø Vc 1/ ,13 N 0,6. Vc 0,6. 068,13 N 14606,88 N 3 Ø Vc 3. Ø Vc ,88 N 3380,645 N Vu < Ø Vc < 3 Ø Vc 098,3 N < 14606,88 N < 3380,645 N tidak perlu tulangan geser s max d/ 455/,5 mm 00 mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø mm BAB Perencanaan Portal

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan 3 BAB DASAR TEORI.1. Dasar Perencanaan.1.1. Jenis Pembebanan Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan BAB 2 DASAR TEORI 2.1. Dasar Perencanaan 2.1.1 Jenis Pembebanan Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun

Lebih terperinci

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Salon, fitness & Spa 2 lantai TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : Enny Nurul Fitriyati I

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Salon, fitness & Spa 2 lantai TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : Enny Nurul Fitriyati I Tugas Akhir Perencanaan Struktur Salon, fitness & Spa lantai A- TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR SALON FITNES DAN SPA LANTAI Disusun Oleh : Enny Nurul Fitriyati I.85060 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan BAB DASAR TEORI.1. Dasar Perencanaan.1.1. Jenis Pembebanan Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun beban

Lebih terperinci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia teknik sipil menuntut bangsa Indonesia untuk dapat menghadapi segala kemajuan dan tantangan. Hal itu dapat terpenuhi apabila sumber daya

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN LANTAI Oleh: Fredy Fidya Saputra I.8505014 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM D III JURUSAN TEKNIK SIPIL SURAKARTA 009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH DUA LANTAI

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH DUA LANTAI TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH DUA LANTAI Disusun oleh: ANDI YUNIANTO NIM: I 8507035 PROGRAM D-III TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKRTA

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH TINGGAL 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH TINGGAL 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH TINGGAL 2 LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia konstruksi saat ini semakin berkembang pesat, meningkatnya berbagai kebutuhan manusia akan pekerjaan konstruksi menuntut untuk terciptanya inovasi dan kreasi

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN GEDUNG TOKO ELEKTRONIK 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN GEDUNG TOKO ELEKTRONIK 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN GEDUNG TOKO ELEKTRONIK LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md.) pada Program Studi Diploma III

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG PERPUSTAKAAN 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG PERPUSTAKAAN 2 LANTAI digilib.uns.ac.id PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG PERPUSTAKAAN 2 LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RESTORAN 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RESTORAN 2 LANTAI digilib.uns.ac.id PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RESTORAN 2 LANTAI TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

GEDUNG ASRAMA DUA LANTAI

GEDUNG ASRAMA DUA LANTAI digilib.uns.ac.id PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG ASRAMA DUA LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III Teknik

Lebih terperinci

Oleh : Hissyam I

Oleh : Hissyam I PERENCANAANN STRUKTUR GEDUNG FACTORY OUTLETT DAN RESTO 2 LANTAI Oleh : Hissyam I 8507048 D3 TEKNIK SIPIL GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITASS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LABORATORIUM DUA LANTAI. Tugas akhir. Sudarmono I

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LABORATORIUM DUA LANTAI. Tugas akhir. Sudarmono I PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LABORATORIUM DUA LANTAI Tugas akhir Sudarmono I 85 07 061 Fakultas teknik jurusan teknik sipil Universitas sebelas maret 2010 MOTTO...Sesungguhnya Alloh tidak mengubah keadaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG 2 LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D3 Teknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSKESMAS DUA LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSKESMAS DUA LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSKESMAS DUA LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program DIII Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH DAN LABORATORIUM 2 LANTAI TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH DAN LABORATORIUM 2 LANTAI TUGAS AKHIR perpustakaan.uns.ac.id PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH DAN LABORATORIUM LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program DIII

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR DAN ANGGARAN BIAYA GEDUNG SWALAYAN DAN TOKO BUKU 2 LANTAI TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR DAN ANGGARAN BIAYA GEDUNG SWALAYAN DAN TOKO BUKU 2 LANTAI TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Gedung Swalayan dan Toko Buku Lantai PERENCANAAN STRUKTUR DAN ANGGARAN BIAYA GEDUNG SWALAYAN DAN TOKO BUKU LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR PUSKESMAS PEMBANTU DUA LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR PUSKESMAS PEMBANTU DUA LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR PUSKESMAS PEMBANTU DUA LANTAI TUGAS AKHIR Telah disetujui untuk dipertahankan di depan tim penguji sebagai persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada jurusan Teknik Sipil Dikerjakan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG RSUD 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG RSUD 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG RSUD LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program Studi D3 Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RESTORAN DAN KARAOKE 2 LANTAI TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RESTORAN DAN KARAOKE 2 LANTAI TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RESTORAN DAN KARAOKE 2 LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH 4 LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL TERBATAS

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH 4 LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL TERBATAS PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH 4 LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL TERBATAS Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil disusun oleh : MUHAMMAD NIM : D

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SUPERMARKET DAN FASHION DUA LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SUPERMARKET DAN FASHION DUA LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SUPERMARKET DAN FASHION DUA LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program DIII Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG FACTORY OUTLET DAN CAFE 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG FACTORY OUTLET DAN CAFE 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG FACTORY OUTLET DAN CAFE 2 LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program DIII Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA ASRAMA MAHASISWA 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA ASRAMA MAHASISWA 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA ASRAMA MAHASISWA LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA ASRAMA MAHASISWA 2 LANTAI TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA ASRAMA MAHASISWA 2 LANTAI TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA ASRAMA MAHASISWA 2 LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program DIII Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR PERPUSTAKAAN DUA LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR PERPUSTAKAAN DUA LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR PERPUSTAKAAN DUA LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR BUTIK 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR BUTIK 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR BUTIK LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN SEKOLAHAN 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN SEKOLAHAN 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN SEKOLAHAN LANTAI Oleh : Dede Setiawan I8506704 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 011 MOTTOO...Sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB I. Perencanaan Atap

BAB I. Perencanaan Atap BAB I Perencanaan Atap 1. Rencana Gording Data perencanaan atap : Penutup atap Kemiringan Rangka Tipe profil gording : Genteng metal : 40 o : Rangka Batang : Kanal C Mutu baja untuk Profil Siku L : BJ

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG MALL 3 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG MALL 3 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG MALL 3 LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D3 Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR BOARDING HOUSE

PERENCANAAN STRUKTUR BOARDING HOUSE PERENCANAAN STRUKTUR BOARDING HOUSE TUGAS AKHIR Oleh : Antonius Mahatma P. I.8507007 PROGRAM DIII TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 010 BAB 3 Perencanaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LABORATORIUM 2 LANTAI & RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LABORATORIUM 2 LANTAI & RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LABORATORIUM 2 LANTAI & RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG.FIX.pdf BAB 2 DASAR TEORI.FIX.pdf

BAB 1 LATAR BELAKANG.FIX.pdf BAB 2 DASAR TEORI.FIX.pdf BAB 1 LATAR BELAKANG.FIX.pdf BAB 2 DASAR TEORI.FIX.pdf BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum Islamic Center sebagai pusat kegiatan keislaman, dimana semua kegiatan pembinaan berupa kegiatan

Lebih terperinci

Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah 2 Lantai

Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Kuliah 2 Lantai 3 PERENCANAAN STRUKTUR Dan RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG KULIAH 2 LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH JUNE ADE NINGTIYA I

DISUSUN OLEH JUNE ADE NINGTIYA I PERENCANAAN STRUKTUR HOTEL 2 LANTAI DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH JUNE ADE NINGTIYA I 8507053 DIPLOMA TIGA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR Dan RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR Dan RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR Dan RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG SEKOLAH LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG SWALAYAN 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG SWALAYAN 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG SWALAYAN LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program DIII Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG UKM DUA LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG UKM DUA LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG UKM DUA LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program DIII Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin pesatnya perkembangan dunia teknik sipil di Indonesia saat ini menuntut terciptanya sumber daya manusia yang dapat mendukung dalam bidang tersebut.

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN GEDUNG TOKO BUKU 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN GEDUNG TOKO BUKU 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN GEDUNG TOKO BUKU 2 LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md.) pada Program Studi Diploma III Teknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN KANTOR KECAMATAN 2 LANTAI TUGAS AKHIR

PERENCANAAN KANTOR KECAMATAN 2 LANTAI TUGAS AKHIR PERENCANAAN KANTOR KECAMATAN 2 LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL 2011

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL 2011 TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG ASRAMA 2 LANTAI Dikerjakan Oleh: CINTIA PRATIWI NIM. I 8508002 UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL 2011 LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG PERPUSTAKAAN 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG PERPUSTAKAAN 2 LANTAI digilib.uns.ac.id PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG PERPUSTAKAAN 2 LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR RUMAH DAN TOKO 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR RUMAH DAN TOKO 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR RUMAH DAN TOKO LANTAI TUAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh elar Ahli Madya pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG SERBAGUNA 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG SERBAGUNA 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG SERBAGUNA 2 LANTAI TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md.) pada Program Studi DIII Teknik Sipil Jurusan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI. Diajukan Oleh : DANNY ARIEF M I

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI. Diajukan Oleh : DANNY ARIEF M I PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH LANTAI Diajukan Oleh : DANNY ARIEF M I8506009 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET 00 i MOTTO Walaupun hidup

Lebih terperinci

PERENCANAAN SHOWROOM DAN BENGKEL NISSAN

PERENCANAAN SHOWROOM DAN BENGKEL NISSAN PERENCANAAN SHOWROOM DAN BENGKEL NISSAN TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program DIII Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Lebih terperinci

ANALISA DIMENSI DAN STRUKTUR ATAP MENGGUNAKAN METODE DAKTILITAS TERBATAS

ANALISA DIMENSI DAN STRUKTUR ATAP MENGGUNAKAN METODE DAKTILITAS TERBATAS Analisa Dimensi dan Struktur Atap Menggunakan Metode Daktilitas Terbatas 1 - ANALISA DIMENSI DAN STRUKTUR ATAP MENGGUNAKAN METODE DAKTILITAS TERBATAS M. Ikhsan Setiawan ABSTRAK Sttruktur gedung Akademi

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN CAFE DAN RESTO 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN CAFE DAN RESTO 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN CAFE DAN RESTO 2 LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program DIII Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RESTAURANT & TOKO 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RESTAURANT & TOKO 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RESTAURANT & TOKO 2 LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program Studi D-III Teknik Sipil Jurusan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program DIII Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR dan RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR dan RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR dan RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai Tinjauan Umum Perencanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai Tinjauan Umum Perencanaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Perencanaan Pendidikan Nasional di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Dari keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan merupakan hasil dari perhitungan perencanaan struktur gedung Fakultas Teknik Informatika ITS Surabaya dengan metode SRPMM.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas BAB V PEMBAHASAN 5.1 Umum Pada gedung bertingkat perlakuan stmktur akibat beban menyebabkan terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas pekerjaan dilapangan, perencana

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan BAB III LANDASAN TEORI A. Pembebanan Dalam perancangan suatu struktur bangunan harus memenuhi peraturanperaturan yang berlaku sehingga diperoleh suatu struktur bangunan yang aman secara konstruksi. Struktur

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH LANTAI DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program DIII Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KECAMATAN 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KECAMATAN 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KECAMATAN 2 LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya perpustakaan.uns.ac.id pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DISTRO & CAFE 2 LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DISTRO & CAFE 2 LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DISTRO & CAFE 2 LANTAI TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md.) pada Program DIII Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI D III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

PRESENTASI TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI D III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 PRESENTASI TUGAS AKHIR oleh : PROGRAM STUDI D III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 LATAR BELAKANG SMA Negeri 17 Surabaya merupakan salah

Lebih terperinci

1. Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI ) 3. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI-1983)

1. Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI ) 3. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI-1983) 7 1. Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989) 2. Perencaaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Rumah dan Gedung SNI-03-1726-2002 3. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI-1983)

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG FACTORY OUTLET DAN RESTO DUA LANTAI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG FACTORY OUTLET DAN RESTO DUA LANTAI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG FACTORY OUTLET DAN RESTO DUA LANTAI Oleh: Agus Catur kurniawan I.850608 PROGRAM DIII TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 011 MOTTO...Sesungguhnya

Lebih terperinci

TAMPAK DEPAN RANGKA ATAP MODEL 3

TAMPAK DEPAN RANGKA ATAP MODEL 3 TUGAS STRUKTUR BAJA 11 Bangunan gedung dengan struktur atap dibuat dengan struktur rangka baja. Bentang struktur bangunan, beban gravitasi, beban angin dan mutu bahan, dijelaskan pada data teknis berikut.

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR PERPUSTAKAAN DUA LANTAI TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR PERPUSTAKAAN DUA LANTAI TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR PERPUSTAKAAN DUA LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

fc ' = 2, MPa 2. Baja Tulangan diameter < 12 mm menggunakan BJTP (polos) fy = 240 MPa diameter > 12 mm menggunakan BJTD (deform) fy = 400 Mpa

fc ' = 2, MPa 2. Baja Tulangan diameter < 12 mm menggunakan BJTP (polos) fy = 240 MPa diameter > 12 mm menggunakan BJTD (deform) fy = 400 Mpa Peraturan dan Standar Perencanaan 1. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa untuk Gedung SNI - PPTGIUG 2000 2. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Gedung SKSNI 02-2847-2002 3. Tata Cara Perencanaan Struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan pendidikan Program Diploma III Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret adalah menciptakan Ahli madya yang terampil dan profesional serta kompeten

Lebih terperinci

BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR 3.. Denah Bangunan Dalam tugas akhir ini penulis merancang suatu struktur bangunan dengan denah seperti berikut : Gambar 3.. Denah bangunan 33 34 Dilihat dari bentuk

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN Oleh : 1. AGUNG HADI SUPRAPTO 3111 030 114 2.RINTIH PRASTIANING ATAS KASIH 3111

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PANJANG BATANG

PERHITUNGAN PANJANG BATANG PERHITUNGAN PANJANG BATANG E 3 4 D 1 F 2 14 15 5 20 A 1 7 C H 17 13 8 I J 10 K 16 11 L G 21 12 6 B 200 200 200 200 200 200 1200 13&16 0.605 14&15 2.27 Penutup atap : genteng Kemiringan atap : 50 Bahan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN BANK DANAMON JL PEMUDA-JEPARA

PERENCANAAN STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN BANK DANAMON JL PEMUDA-JEPARA TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN BANK DANAMON JL PEMUDA-JEPARA Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata1 (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai 8 BAB III LANDASAN TEORI A. Pembebanan Pada Pelat Lantai Dalam penelitian ini pelat lantai merupakan pelat persegi yang diberi pembebanan secara merata pada seluruh bagian permukaannya. Material yang digunakan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Fakultas

Lebih terperinci

RANGKUMAN Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung

RANGKUMAN Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung RANGKUMAN Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung - 1983 Kombinasi Pembebanan Pembebanan Tetap Pembebanan Sementara Pembebanan Khusus dengan, M H A G K = Beban Mati, DL (Dead Load) = Beban Hidup, LL

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Jurusan

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI) 1 PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI) Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai S-1 Teknik Sipil diajukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRUKTUR

BAB IV ANALISA STRUKTUR BAB IV ANALISA STRUKTUR 4.1 Data-data Struktur Pada bab ini akan membahas tentang analisa struktur dari struktur bangunan yang direncanakan serta spesifikasi dan material yang digunakan. 1. Bangunan direncanakan

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN Diajukan oleh : ABDUL MUIS 09.11.1001.7311.046 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( )

BAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( ) BAB 4 STUDI KASUS Struktur rangka baja ringan yang akan dianalisis berupa model standard yang biasa digunakan oleh perusahaan konstruksi rangka baja ringan. Model tersebut dianggap memiliki performa yang

Lebih terperinci

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG TUGAS AKHIR 1 HALAMAN JUDUL PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Fakultas Teknik Program

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL JALAN MARTADINATA MANADO

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL JALAN MARTADINATA MANADO PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL JALAN MARTADINATA MANADO Claudia Maria Palit Jorry D. Pangouw, Ronny Pandaleke Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado email:clauuumaria@gmail.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BANK MODERN SOLO

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BANK MODERN SOLO PERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BANK MODERN SOLO Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : Heroni Wibowo Prasetyo NPM :

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEDUNG PASAR TIGA LANTAI DENGAN SATU BASEMENT DI WILAYAH BOYOLALI (DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL)

PERENCANAAN GEDUNG PASAR TIGA LANTAI DENGAN SATU BASEMENT DI WILAYAH BOYOLALI (DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL) PERENCANAAN GEDUNG PASAR TIGA LANTAI DENGAN SATU BASEMENT DI WILAYAH BOYOLALI (DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL) Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S 1 Teknik Sipil diajukan

Lebih terperinci

Andini Paramita 2, Bagus Soebandono 3, Restu Faizah 4 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Andini Paramita 2, Bagus Soebandono 3, Restu Faizah 4 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Agustus 16 STUDI KOMPARASI PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG BERDASARKAN SNI 3 847 DAN SNI 847 : 13 DENGAN SNI 3 176 1 (Studi Kasus : Apartemen 11 Lantai

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Struktur Perhitungan struktur meliputi perencanaan atap, pelat, balok, kolom dan pondasi. Perhitungan gaya dalam menggunakan bantuan program SAP 2000 versi 14.

Lebih terperinci

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek DAFTAR NOTASI A g = Luas bruto penampang (mm 2 ) A n = Luas bersih penampang (mm 2 ) A tp = Luas penampang tiang pancang (mm 2 ) A l =Luas total tulangan longitudinal yang menahan torsi (mm 2 ) A s = Luas

Lebih terperinci

Tugas Besar Struktur Bangunan Baja 1. PERENCANAAN ATAP. 1.1 Perhitungan Dimensi Gording

Tugas Besar Struktur Bangunan Baja 1. PERENCANAAN ATAP. 1.1 Perhitungan Dimensi Gording 1.1 Perhitungan Dimensi Gording 1. PERENCANAAN ATAP 140 135,84 cm 1,36 m. Direncanakan gording profil WF ukuran 100x50x5x7 A = 11,85 cm 2 tf = 7 mm Zx = 42 cm 2 W = 9,3 kg/m Ix = 187 cm 4 Zy = 4,375 cm

Lebih terperinci

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN 4.1 Perencanaan Awal (Preliminary Design) Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi rencana struktur, yaitu pelat, balok dan kolom agar diperoleh

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PERANCANGAN JUMLAH DAN LUASAN TULANGAN BALOK DENGAN CARA ACI DAN MENGGUNAKAN PROGRAM STAAD2004

PERBANDINGAN PERANCANGAN JUMLAH DAN LUASAN TULANGAN BALOK DENGAN CARA ACI DAN MENGGUNAKAN PROGRAM STAAD2004 PERBANDINGAN PERANCANGAN JUMLAH DAN LUASAN TULANGAN BALOK DENGAN CARA ACI DAN MENGGUNAKAN PROGRAM STAAD2004 Achmad Saprudin, Nurul Chayati Alumni Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UIKA Bogor Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Serbaguna 2 lantai Latar Belakang. 1.2.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Serbaguna 2 lantai Latar Belakang. 1.2. Tugas Akhir BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia teknik sipil menuntut bangsa Indonesia untuk dapat menghadapi segala kemajuan dan tantangan. Hal itu dapat terpenuhi apabila

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Analisis Harga Satuan Pekerjaan Kota Bandung. Dinas Tata Kota Propinsi Jawa Barat

DAFTAR PUSTAKA. Analisis Harga Satuan Pekerjaan Kota Bandung. Dinas Tata Kota Propinsi Jawa Barat DAFTAR PUSTAKA Analisis Harga Satuan Pekerjaan Kota Bandung. Dinas Tata Kota Propinsi Jawa Barat. 2004. Catatan Kuliah Konstruksi Kayu Dr. Ir Saptahari Soegiri, MP. Catatan Kuliah Manajemen Konstruksi

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik

Lebih terperinci

CAHYA PUTRI KHINANTI Page 3

CAHYA PUTRI KHINANTI Page 3 BAB II PERHITUNGAN KAP A. Perhitungan Gording Gambar 2.1 Rencana Kap 1. Data Perhitungan Bentang kuda kuda = 10 m Jarak antar kuda-kuda = 4 m Kemiringan atap = 20 Berat penutup atap = 10 kg/m² (Seng Gelombang)

Lebih terperinci

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( ) TUGAS AKHIR STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7 Oleh : RACHMAWATY ASRI (3109 106 044) Dosen Pembimbing: Budi Suswanto, ST. MT. Ph.D

Lebih terperinci

Interpretasi dan penggunaan nilai/angka koefisien dan keterangan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna.

Interpretasi dan penggunaan nilai/angka koefisien dan keterangan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna. DISCLAIMER Seluruh nilai/angka koefisien dan keterangan pada tabel dalam file ini didasarkan atas Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SKBI-1.3.5.3-1987), dengan hanya mencantumkan nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB 1 PERHITUNGAN PANJANG BATANG

BAB 1 PERHITUNGAN PANJANG BATANG BAB 1 PERHITUNGAN PANJANG BATANG A4 A5 A3 A6 T4 A1 T1 A2 D1 T2 D2 T3 D3 D4 T5 D5 T6 A7 D6 T7 A8 A 45 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B 30 1.1 Perhitungan Secara Matematis Panjang Batang Bawah B 1 B 2 B 3 B 4 B

Lebih terperinci